2. CONTOH KASUS
Kegiatan pengajian yang diprogramkan oleh
Ketua Rt 01 / 04 Kelurahan Cinere, Kecamatan
Cinere. Kegiatan ini dibentuk atau berdiri pada
tahun 1998 dan ditargetkan / diikuti oleh 50
Orang, dibiayai oleh iuran anggota
Rp. 3.000,-/minggu. Kegiatan ini dilaksanakan
setiap hari senin dan kamis, pukul 18.30 – 21.00
wib.
Sejak tahun 2007 jumlah anggota yang
mengikuti kegiatan pengajian hanya 15 orang
sehingga kegiatan ini tidak mencapai target.
4. 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
Mengapa didirikan (diceritakan dalam
bentuk paragraph)
Contoh : Sejarah berdirinya PAUD kapan ?
Mengapa didirikan PAUD ? Karena pendidikan
anak usia dini sangat penting.
Menceritakan dari awal berdirinya,
kegunaannya, sampai terjadinya masalah yang
dihadapi dalam PAUD.
5. 1.2. TUJUAN
Tujuan Umum : Sifatnya konsep
Contoh (kegiatan karang taruna): Menciptakan kerja
sama, dan membangun jiwa politik antar masyarakat
Tujuan Khusus : Sifatnya nyata
Contoh (kegiatan karang taruna) : Mempererat tali
persaudaraan, mengembangkan kreativitas
6. Kontak:
Kontak adalah hubungan awal antara
Pekerja Sosial dengan sistim dasar
pekerjaan sosial (sistim klien, kegiatan,
sasaran, dan pelaksanaan perubahan)
7. Contoh Kontak
Kontak Dengan Ketua Pengajian
Pada hari Senin, 26 Januari 2009, ± pukul 08.20
WIB, cuaca pada saat itu hujan rintik – rintik.
Pekerja Sosial melakukan kontak dengan ketua
pengajian yang bernama Bapak Amir di Mushollah
An-Nur. Klien mengenakan kaus berwarna biru dan
celana panjang warna hitam serta menggunakan
peci. Kemudian Pekerja Sosial menghampiri klien
dengan senyuman dan berkenalan. Lalu Pekerja
Sosial melakukan wawancara tentang kegiatan
pengajian, dan ketua pengajian menyambut dengan
baik.
8. Di catat Yaaaa
KONTRAK
Adalah perjanjian kerja sama antara
PS dengan sistem – sistem yang ada,
baik sitem klien, sistem sasaran,
sistem kegiatan, dan sistem
pelaksana perubahan.
9. CONTOH KONTRAK
Kontrak Dengan Ketua Pengajian
Pada hari Senin 26 Januari 2009, ± pukul 08.30
WIB, cuaca pada saat itu hujan rintik – rintik.
Pekerja Sosial melakukan kontak dengan ketua
pengajian yang bernama Bapak Amir di
Mushollah An-Nur. Klien mengenakan kaus
berwarna biru dan celana panjang warna hitam
serta menggunakan peci. Kemudian PS
melakukan wawancara tentang kegiatan
pengajian dan ketua pengajian (Bapak Amir)
menyetujuinya dan menyambut dengan baik.
10. WAWANCARA KASUS MEZO
1. Faktor Materi
2. Faktor Target
3. Faktor Pelayanan
4. Faktor Informasi
5. Faktor Lokasi / tempat
6. Faktor Sarana & Prasarana
7. Faktor Situasi Pelaksanaan
8. Faktor Waktu
9. Faktor Persiapan
11. Faktor Pelayanan
Ada petugas khusus dalam memberikan pelayanan
Tidak ada upah / honor insentif
Membeda – bedakan pelayanan terhadap anggota,
Tidak ada jadwal yang harus ditaati oleh petugas
Tidak ada jadwal untuk pengontrolan anggota
Para petugas kurang ramah, tidak sabar terhadap
masalah yang muncul
Dalam penyampaian kesulitan bahasa
12. Faktor Persiapan
Waktu sempit
Belum punya program yang tersusun
dengan baik
Apa danya, seadanya, asal – asalan
Dilaksanakan sambil jalan
Belum jelas maksud & tujuan
Koordinasi dengan aparat kurang
13. ASSESMEN
Berdasarkan data yang diperoleh, maka pekerja sosial membuat
analisa situasi sosial sebagai berikut :
Kegiatan pengajian yang diprogramkan oleh Ketua Rt 015 / 03
Kelurahan Cipete utara, Kecamatan Kebayoran Baru. Kegiatan ini dibentuk
atau berdiri pada tahun 1998, dan ditargetkan / diikuti oleh 50 Orang. Sejak
tahun 2007 kegiatan ini diikuti oleh 15 orang sehingga tidak mencapai
target, hal ini dikarenakan materi pengajian kurang menarik sehingga
banyak peserta yang tidak hadir.
Kegiatan pengajian ini dilaksanakan setiap hari senin dan kamis, pukul
18.30 – 21.00 wib. Namun pada saat kegiatan pengajian berlangsung tidak
tepat waktu, hal ini dikarenakan kesibukan sehari – hari dari peserta dan
instruktur.
Lokasi kegiatan pengajian dilaksanakan di Mushollah An-Nur, Jl.
Maritim No 28, Cilandak barat. Tempat kegiatan pengajian sangat strategis
dan berdekatan dengan jalan raya. Ukuran Mushollah An-Nur cukup
memadai sehingga kegiatan pengajian dapat berjalan dengan lancar.
14. RENCANA INTERVENSI
Berdasarkan assesmen atau analisa situasi sosial diatas, maka pekerja sosial
membuat rencana intervensi sebagai berikut :
1.Faktor Target :
Jumlah peserta tidak mencapai target
Kepada anggota, Pekeja sosial akan menyarankan agar :
- Lebih rajin mengikuti kegiatan pengajian
-
-
Kepada Pengurus, Pekerja sosial akan menyarankan agar :
-
-
-
2. Faktor Waktu :
Kegiatan pengajian tidk tepat waktu
Kepada Pengurus, Pekerja sosial akan menyarankan agar :
-
-
-
15. FAKTOR PENDUKUNG DALAM
PELAKSANAAN PELAYANAN :
Fasilitas sarana & prasarana lengkap
Lokasi kegiatan strategis
Tempat pengajian yang bersih dan
nyaman
Dan lain - lain
16. FAKTOR PENGHAMBAT DALAM
PELAKSANAAN PELAYANAN :
Kegiatan pengajian tidak mencapai target
Pelaksanaan kegiatan tidak tepat waktu
Materi yang diberikan tidak menarik
Dan lain - lain
17. Manfaat yang dirasakan setelah
mengikuti kegiatan ini :
Dengan adanya kegiatan pengajian ini
dapat memperarat tali persaudaraan
antara satu dengan yang lainnya,
meningkatkan iman dan takwa bagi para
peserta.
18. Pengembangan pelayanan yang dilakukan
oleh pengurus pengajian yaitu dengan
mengadakan:
Pengajian bersama antar pengajian lain
Mengikuti kegiatan perlombaan
Mengadakan kegiatan pada hari – hari
besar keagamaan,
Dan lain – lain
21. Wawancara klien kronologis kenapa ia
terjerat hukuman ?
Wawancara klien, setelah berada dan
menjalani masa tahanan.
Rencana selanjutnya, setelah klien bebas.