SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
1
LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH DAERAH
2
2
LAPORAN KEUANGAN POKOK
Laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah
setidak-tidaknya terdiri dari
Laporan Realisasi Anggaran
Neraca
Laporan Arus Kas
Catatan atas Laporan Keuangan
Yang dilampiri dengan laporan keuangan
perusahaan negara/daerah dan badan lainnya (BLU)
3
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
• Laporan Realisasi Anggaran (LRA) merupakan salah satu
komponen laporan keuangan pemerintah yang menyajikan
informasi tentang realisasi dan anggaran entitas pelaporan secara
tersanding untuk suatu periode tertentu.
• Perbandingan Anggaran dan Realisasi
• Melaporkan :
– Transaksi pengakuan pendapatan
– Transaksi pengakuan belanja
– Surplus / Defisit
– Transaksi penerimaan pembiayaan
– Transaksi pengeluaran pembiayaan
– SiLPA/SiKPA
4
4
BASIS AKUNTANSI
“BASIS KAS”
 Pendapatan diakui pada saat diterima pada rekening Kas
Umum Negara/Kas Umum Daerah
 Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari
rekening Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah
 Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima kas
pada rekening Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah
 Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan
kas dari rekening Kas Umum Negara/Kas Umum
Daerah
5
5
STRUKTUR LAPORAN
REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menyajikan
informasi realisasi disandingkan dgn anggaran
mengenai:
pendapatan,
belanja,
transfer,
surplus/defisit dan
pembiayaan.
 dalam satu periode.
6
6
STRUKTUR APBN/APBD
APBD
REALISASI
APBD
A Pendapatan 900,00 950,00
B Belanja (Termasuk Transfer) 1.000,00 1.100,00
C Surplus/Defisit (A - B) (100,00) (150,00)
D Penerrimaan Pembiayaan 300,00 350,00
E Pengeluaran Pembiayaan (200,00) (150,00)
F Pembiayaan Neto (D - E) 100,00 200,00
G SILPA (F - C) 50,00
7
7
PERBEDAAN PERLAKUAN APBN/APBD
APBN APBD
SILPA/SIKPA pada akhir TA
dipindahkan ke Ekuitas Dana –
Akumulasi SILPA (RE)
SILPAAPBD akan menjadi
sumber pembiayaan pada TA
berikutnya (tidak ada RE)
Saldo Kas Umum Negara =
Akumulasi SILPA
Saldo Kas Daerah = SILPA =
Ekuitas Dana SILPA
Transfer Out dicatat sebagai
Pengeluaran (above the line)
 Bagian Anggaran sendiri
Transfer in dicatat sebagai
Pendapatan Dana Perimbangan
Belanja Tak Terduga ditampung
pada Bagian Anggaran tersendiri
Belanja Tak Terduga untuk
membiayai pengeluaran
mendesak dan pengembalian
pendapatan tahun lalu yang
sudah ditutup.
8
8
AKUNTANSI ANGGARAN
 Akuntansi anggaran merupakan teknik
pertanggungjawaban dan pengendalian manajemen
yang digunakan untuk membantu pengelolaan
pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan.
 Anggaran pendapatan disebut estimasi pendapatan
yang dijabarkan menjadi alokasi estimasi pendapatan.
 Anggaran belanja disebut apropriasi yang dijabarkan
menjadi otorisasi kredit anggaran (allotment).
 Anggaran pembiayaan terdiri dari penerimaan
pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan
9
9
DEFINISI PENDAPATAN
Semua penerimaan Rekening Kas Umum
Negara/Daerah yang menambah ekuitas dana
lancar dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan yang menjadi hak pemerintah,
dan tidak perlu dibayar kembali oleh
pemerintah.
10
10
AKUNTANSI PENDAPATAN
 Pendapatan diklasifikasikan menurut
sumber dan jenis pendapatan
 Transfer masuk adalah penerimaan dana
dari entitas pelaporan lain, misal DAU dan
DBH
 Akuntansi pendapatan dilaksanakan
berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak
mencatat jumlah netonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran)
11
11
DEFINISI BELANJA
Semua pengeluaran dari Rekening Kas
Umum Negara/Daerah yang mengurangi
ekuitas dana lancar dalam periode tahun
anggaran bersangkutan yang tidak akan
diperoleh pembayarannya kembali oleh
pemerintah.
12
12
AKUNTANSI BELANJA
 Belanja diakui pada saat terjadinya
pengeluaran dari Rekening Kas umum
Negara/Daerah
 Pengeluaran melalui bendahara
pengeluaran, penga kuan belanjanya terjadi
pada saat pertanggungjawab an atas
pengeluaran yang disahkan oleh unit yang
mempunyai fungsi perbendaharaan.
 Belanja BLU diakui dengan mengacu pada
peraturan perundang-undangan yang
mengatur BLU
13
13
AKUNTANSI BELANJA
 Pembayaran belanja dapat dilakukan secara
langsung (LS) atau melalui dana kas kecil
(Uang Persediaan) yang diberikan kepada
para bendahara pengeluaran.
 Pada saat kas dibelanjakan oleh Bendahara
Pengeluaran belum diakui sebagai belanja.
Pada saat dipertanggungjawabkan
(penerbitan SP2D GU/ GU NIHIL) baru
diakui sebagai belanja.
14
14
SISTEM KLASIFIKASI BELANJA
Tujuan
Memberikan kerangka dasar
dalam pengambilan keputusan
Akuntabilitas
Oleh karena itu, belanja harus diklasifikasikan untuk
berbagai tujuan yang berbeda, misalnya:
 Untuk penyajian laporan yang sesuai kebutuhan user.
 Untuk administrasi dan akuntansi anggaran
 Untuk penyajian LRA kepada DPR
15
15
PENTINGNYA SISTEM KLASIFIKASI
BELANJA PEMERINTAH
Memformulasikan kebijakan dan mengalokasikan
sumber-sumber daya kepada sektor-sektor
Mengidentifikasi tingkatan kegiatan pemerintah
dimana kinerja akan dinilai
Membangun akuntabilitas atas ketaatan otorisasi
yang diberikan oleh legislatif, kebijakan, kinerja,
analisa ekonomi dan administrasi anggaran sehari
hari
(Campo dalam bukunya Managing Government
Expenditure)
16
16
KLASIFIKASI BELANJA
PEMERINTAH
 Klasifikasi menurut ketentuan UU Bidang
Keuangan Negara;
 Klasifikasi menurut PP 58/2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
 Klasifikasi menurut Permendagri 13/2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
 Klasifikasi menurut PP 24/2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.
17
17
KLASIFIKASI BELANJA
MENURUT UU KN/PN
 ekonomi (jenis belanja)
 organisasi
 fungsi
18
18
KLASIFIKASI MENURUT PP NO
58 TAHUN 2005
Klasifikasi menurut organisasi, fungsi, program
dan kegiatan serta jenis belanja
Klasifikasi belanja menurut organisasi
disesuaikan dengan susunan organisasi
pemerintahan
Klasifikasi menurut fungsi terdiri dari :
a. Klasifikasi berdasarkan urusan pemerintahan
dan
b. Klasifikasi untuk tujuan keselarasan dan
keterdu
19
19
KLASIFIKASI MENURUT
PERMENDAGRI NO. 13/2006
 Klasifikasi belanja dalam rangka mendanai
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan Provinsi dan/atau Kabupaten/Kota,
yang terdiri dari belanja urusan wajib dan belanja
urusan pilihan;
 Klasifikasi belanja menurut fungsi digunakan
untuk tujuan keselarasan dan keterpaduan
pengelolaan keuangan negara;
 Klasifikasi menurut kelompok belanja langsung
dan belanja tak langsung.
20
20
KLASIFIKASI MENURUT
JENIS/OBYEK
Klasifikasi menurut jenis/obyek (Object – line
item classification), sangat penting untuk
digunakan dalam pengendalian anggaran
(budgetary control) dan untuk monitoring
anggaran.
21
21
SURPLUS/DEFISIT
Selisih lebih/kurang antara pendapatan
dan belanja selama satu periode
pelaporan dicatat dalam pos
Surplus/Defisit
22
22
PEMBIAYAAN
Setiap penerimaan yang perlu dibayar
kembali dan/atau pengeluaran yang akan
diterima kembali, baik pada tahun anggaran
bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran
berikutnya, yang dalam penganggaran
pemerintah terutama dimaksudkan untuk
menutup defisit atau memanfaatkan surplus
anggaran
23
23
AKUNTANSI PENERIMAAN
PEMBIAYAAN
 Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima
pada Rekening Kas Umum Negara/Daerah
 Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan
berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan
penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah
netonya (setelah dikompensasikan dengan
pengeluaran)
24
24
AKUNTANSI PENGELUARAN
PEMBIAYAAN
Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat
dikeluarkan dari Rekening Kas Umum
Negara/Daerah
25
25
TRANSAKSI PENDAPATAN, BELANJA, DAN
PEMBIAYAAN BERBENTUK BARANG DAN
JASA
 Transaksi pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam
bentuk barang dan jasa harus dilaporkan dalam LRA
dengan cara menaksir nilai barang dan jasa tersebut pada
tanggal transaksi.
 Di samping itu, transaksi semacam ini juga harus
diungkapkan pada CaLK sehingga dapat memberikan
semua informasi yang relevan mengenai bentuk dari
pendapatan, belanja, dan pembiayaan yang diterima.
 Contoh transaksi berwujud barang dan jasa adalah hibah
dalam wujud barang, barang rampasan, dan jasa
konsultansi
26
27
28
29
30
NERACA
• Melaporkan posisi aset, kewajiban, dan
ekuitas
• Melaporkan besarnya ekuitas
pemerintah
31
32
33
34
35
36
LAPORAN ARUS KAS
• Melaporkan arus kas masuk dan kas
keluar melalui kas umum negara/daerah
• Dirinci menurut:
–Aktivitas Operasi
–Aktivitas Investasi
–Aktivitas Pembiayaan
–Transaksi Non Anggaran
37
38
39
40

More Related Content

Similar to 2 Macam dan Bentuk Laporan Keuangan.ppt

Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)Miftah Fadlilah
 
AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH.ppt
AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH.pptAKUNTANSI KEUANGAN DAERAH.ppt
AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH.pptPADBERAU
 
Bab 7-akuntansi-belanja-dan-beban
Bab 7-akuntansi-belanja-dan-bebanBab 7-akuntansi-belanja-dan-beban
Bab 7-akuntansi-belanja-dan-bebanWawan Kurniadi
 
Bagan Akun Standar_Modul.pdf
Bagan Akun Standar_Modul.pdfBagan Akun Standar_Modul.pdf
Bagan Akun Standar_Modul.pdfDesrina5
 
Akuntansi pendapatan belanja_dan_pembiay
Akuntansi pendapatan belanja_dan_pembiayAkuntansi pendapatan belanja_dan_pembiay
Akuntansi pendapatan belanja_dan_pembiayagil yudawan
 
PERTEMUAN 3 SIKLUS AKUNTANSI PEMDA.pptx
PERTEMUAN 3 SIKLUS AKUNTANSI PEMDA.pptxPERTEMUAN 3 SIKLUS AKUNTANSI PEMDA.pptx
PERTEMUAN 3 SIKLUS AKUNTANSI PEMDA.pptxWahyuWulansari9
 
Audit Keuangan Pemerintah.pptx
Audit Keuangan Pemerintah.pptxAudit Keuangan Pemerintah.pptx
Audit Keuangan Pemerintah.pptxWien Sotya
 
02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja
02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja
02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanjaAli Mashduqi
 
materi 10 pemerintah daerah (1).pptx
materi 10 pemerintah daerah (1).pptxmateri 10 pemerintah daerah (1).pptx
materi 10 pemerintah daerah (1).pptxDianIndahLestari4
 
Paper definisi pengakuan pendapatan
Paper definisi pengakuan pendapatanPaper definisi pengakuan pendapatan
Paper definisi pengakuan pendapatanFajar Adhi Partomo
 
Ringkasan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah
Ringkasan Pernyataan Standar Akuntansi PemerintahRingkasan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah
Ringkasan Pernyataan Standar Akuntansi PemerintahEnvaPya
 
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013UNIDHA
 
Psap 01 by diahandani.blogspot.com
Psap 01 by diahandani.blogspot.comPsap 01 by diahandani.blogspot.com
Psap 01 by diahandani.blogspot.comAndani Abayz
 
1 Pengantar Akuntansi Pemerintah.ppt
1 Pengantar Akuntansi Pemerintah.ppt1 Pengantar Akuntansi Pemerintah.ppt
1 Pengantar Akuntansi Pemerintah.pptdwiseniati
 
2013 0 0_jurnal_akuntansi_dan_bisnis
2013 0 0_jurnal_akuntansi_dan_bisnis2013 0 0_jurnal_akuntansi_dan_bisnis
2013 0 0_jurnal_akuntansi_dan_bisnisMilka Agusta
 
Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerahAnalisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerahharthy_sweet
 
Perbandingan cash dan accrual basis
Perbandingan cash dan accrual basisPerbandingan cash dan accrual basis
Perbandingan cash dan accrual basisharionolj
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanSujatmiko Wibowo
 

Similar to 2 Macam dan Bentuk Laporan Keuangan.ppt (20)

Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)
 
AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH.ppt
AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH.pptAKUNTANSI KEUANGAN DAERAH.ppt
AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH.ppt
 
Bab 7-akuntansi-belanja-dan-beban
Bab 7-akuntansi-belanja-dan-bebanBab 7-akuntansi-belanja-dan-beban
Bab 7-akuntansi-belanja-dan-beban
 
Bagan Akun Standar_Modul.pdf
Bagan Akun Standar_Modul.pdfBagan Akun Standar_Modul.pdf
Bagan Akun Standar_Modul.pdf
 
Akuntansi pendapatan belanja_dan_pembiay
Akuntansi pendapatan belanja_dan_pembiayAkuntansi pendapatan belanja_dan_pembiay
Akuntansi pendapatan belanja_dan_pembiay
 
PERTEMUAN 3 SIKLUS AKUNTANSI PEMDA.pptx
PERTEMUAN 3 SIKLUS AKUNTANSI PEMDA.pptxPERTEMUAN 3 SIKLUS AKUNTANSI PEMDA.pptx
PERTEMUAN 3 SIKLUS AKUNTANSI PEMDA.pptx
 
Audit Keuangan Pemerintah.pptx
Audit Keuangan Pemerintah.pptxAudit Keuangan Pemerintah.pptx
Audit Keuangan Pemerintah.pptx
 
Persamaan akuntansi
Persamaan akuntansiPersamaan akuntansi
Persamaan akuntansi
 
02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja
02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja
02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja
 
PPT M5KB1.pptx
PPT M5KB1.pptxPPT M5KB1.pptx
PPT M5KB1.pptx
 
materi 10 pemerintah daerah (1).pptx
materi 10 pemerintah daerah (1).pptxmateri 10 pemerintah daerah (1).pptx
materi 10 pemerintah daerah (1).pptx
 
Paper definisi pengakuan pendapatan
Paper definisi pengakuan pendapatanPaper definisi pengakuan pendapatan
Paper definisi pengakuan pendapatan
 
Ringkasan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah
Ringkasan Pernyataan Standar Akuntansi PemerintahRingkasan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah
Ringkasan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah
 
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
 
Psap 01 by diahandani.blogspot.com
Psap 01 by diahandani.blogspot.comPsap 01 by diahandani.blogspot.com
Psap 01 by diahandani.blogspot.com
 
1 Pengantar Akuntansi Pemerintah.ppt
1 Pengantar Akuntansi Pemerintah.ppt1 Pengantar Akuntansi Pemerintah.ppt
1 Pengantar Akuntansi Pemerintah.ppt
 
2013 0 0_jurnal_akuntansi_dan_bisnis
2013 0 0_jurnal_akuntansi_dan_bisnis2013 0 0_jurnal_akuntansi_dan_bisnis
2013 0 0_jurnal_akuntansi_dan_bisnis
 
Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerahAnalisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
 
Perbandingan cash dan accrual basis
Perbandingan cash dan accrual basisPerbandingan cash dan accrual basis
Perbandingan cash dan accrual basis
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
 

Recently uploaded

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

2 Macam dan Bentuk Laporan Keuangan.ppt

  • 2. 2 2 LAPORAN KEUANGAN POKOK Laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah setidak-tidaknya terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran Neraca Laporan Arus Kas Catatan atas Laporan Keuangan Yang dilampiri dengan laporan keuangan perusahaan negara/daerah dan badan lainnya (BLU)
  • 3. 3 LAPORAN REALISASI ANGGARAN • Laporan Realisasi Anggaran (LRA) merupakan salah satu komponen laporan keuangan pemerintah yang menyajikan informasi tentang realisasi dan anggaran entitas pelaporan secara tersanding untuk suatu periode tertentu. • Perbandingan Anggaran dan Realisasi • Melaporkan : – Transaksi pengakuan pendapatan – Transaksi pengakuan belanja – Surplus / Defisit – Transaksi penerimaan pembiayaan – Transaksi pengeluaran pembiayaan – SiLPA/SiKPA
  • 4. 4 4 BASIS AKUNTANSI “BASIS KAS”  Pendapatan diakui pada saat diterima pada rekening Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah  Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari rekening Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah  Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima kas pada rekening Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah  Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan kas dari rekening Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah
  • 5. 5 5 STRUKTUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN Laporan Realisasi Anggaran menyajikan informasi realisasi disandingkan dgn anggaran mengenai: pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit dan pembiayaan.  dalam satu periode.
  • 6. 6 6 STRUKTUR APBN/APBD APBD REALISASI APBD A Pendapatan 900,00 950,00 B Belanja (Termasuk Transfer) 1.000,00 1.100,00 C Surplus/Defisit (A - B) (100,00) (150,00) D Penerrimaan Pembiayaan 300,00 350,00 E Pengeluaran Pembiayaan (200,00) (150,00) F Pembiayaan Neto (D - E) 100,00 200,00 G SILPA (F - C) 50,00
  • 7. 7 7 PERBEDAAN PERLAKUAN APBN/APBD APBN APBD SILPA/SIKPA pada akhir TA dipindahkan ke Ekuitas Dana – Akumulasi SILPA (RE) SILPAAPBD akan menjadi sumber pembiayaan pada TA berikutnya (tidak ada RE) Saldo Kas Umum Negara = Akumulasi SILPA Saldo Kas Daerah = SILPA = Ekuitas Dana SILPA Transfer Out dicatat sebagai Pengeluaran (above the line)  Bagian Anggaran sendiri Transfer in dicatat sebagai Pendapatan Dana Perimbangan Belanja Tak Terduga ditampung pada Bagian Anggaran tersendiri Belanja Tak Terduga untuk membiayai pengeluaran mendesak dan pengembalian pendapatan tahun lalu yang sudah ditutup.
  • 8. 8 8 AKUNTANSI ANGGARAN  Akuntansi anggaran merupakan teknik pertanggungjawaban dan pengendalian manajemen yang digunakan untuk membantu pengelolaan pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan.  Anggaran pendapatan disebut estimasi pendapatan yang dijabarkan menjadi alokasi estimasi pendapatan.  Anggaran belanja disebut apropriasi yang dijabarkan menjadi otorisasi kredit anggaran (allotment).  Anggaran pembiayaan terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan
  • 9. 9 9 DEFINISI PENDAPATAN Semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
  • 10. 10 10 AKUNTANSI PENDAPATAN  Pendapatan diklasifikasikan menurut sumber dan jenis pendapatan  Transfer masuk adalah penerimaan dana dari entitas pelaporan lain, misal DAU dan DBH  Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran)
  • 11. 11 11 DEFINISI BELANJA Semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
  • 12. 12 12 AKUNTANSI BELANJA  Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas umum Negara/Daerah  Pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, penga kuan belanjanya terjadi pada saat pertanggungjawab an atas pengeluaran yang disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan.  Belanja BLU diakui dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang mengatur BLU
  • 13. 13 13 AKUNTANSI BELANJA  Pembayaran belanja dapat dilakukan secara langsung (LS) atau melalui dana kas kecil (Uang Persediaan) yang diberikan kepada para bendahara pengeluaran.  Pada saat kas dibelanjakan oleh Bendahara Pengeluaran belum diakui sebagai belanja. Pada saat dipertanggungjawabkan (penerbitan SP2D GU/ GU NIHIL) baru diakui sebagai belanja.
  • 14. 14 14 SISTEM KLASIFIKASI BELANJA Tujuan Memberikan kerangka dasar dalam pengambilan keputusan Akuntabilitas Oleh karena itu, belanja harus diklasifikasikan untuk berbagai tujuan yang berbeda, misalnya:  Untuk penyajian laporan yang sesuai kebutuhan user.  Untuk administrasi dan akuntansi anggaran  Untuk penyajian LRA kepada DPR
  • 15. 15 15 PENTINGNYA SISTEM KLASIFIKASI BELANJA PEMERINTAH Memformulasikan kebijakan dan mengalokasikan sumber-sumber daya kepada sektor-sektor Mengidentifikasi tingkatan kegiatan pemerintah dimana kinerja akan dinilai Membangun akuntabilitas atas ketaatan otorisasi yang diberikan oleh legislatif, kebijakan, kinerja, analisa ekonomi dan administrasi anggaran sehari hari (Campo dalam bukunya Managing Government Expenditure)
  • 16. 16 16 KLASIFIKASI BELANJA PEMERINTAH  Klasifikasi menurut ketentuan UU Bidang Keuangan Negara;  Klasifikasi menurut PP 58/2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;  Klasifikasi menurut Permendagri 13/2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;  Klasifikasi menurut PP 24/2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
  • 17. 17 17 KLASIFIKASI BELANJA MENURUT UU KN/PN  ekonomi (jenis belanja)  organisasi  fungsi
  • 18. 18 18 KLASIFIKASI MENURUT PP NO 58 TAHUN 2005 Klasifikasi menurut organisasi, fungsi, program dan kegiatan serta jenis belanja Klasifikasi belanja menurut organisasi disesuaikan dengan susunan organisasi pemerintahan Klasifikasi menurut fungsi terdiri dari : a. Klasifikasi berdasarkan urusan pemerintahan dan b. Klasifikasi untuk tujuan keselarasan dan keterdu
  • 19. 19 19 KLASIFIKASI MENURUT PERMENDAGRI NO. 13/2006  Klasifikasi belanja dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Provinsi dan/atau Kabupaten/Kota, yang terdiri dari belanja urusan wajib dan belanja urusan pilihan;  Klasifikasi belanja menurut fungsi digunakan untuk tujuan keselarasan dan keterpaduan pengelolaan keuangan negara;  Klasifikasi menurut kelompok belanja langsung dan belanja tak langsung.
  • 20. 20 20 KLASIFIKASI MENURUT JENIS/OBYEK Klasifikasi menurut jenis/obyek (Object – line item classification), sangat penting untuk digunakan dalam pengendalian anggaran (budgetary control) dan untuk monitoring anggaran.
  • 21. 21 21 SURPLUS/DEFISIT Selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos Surplus/Defisit
  • 22. 22 22 PEMBIAYAAN Setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran
  • 23. 23 23 AKUNTANSI PENERIMAAN PEMBIAYAAN  Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Negara/Daerah  Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran)
  • 24. 24 24 AKUNTANSI PENGELUARAN PEMBIAYAAN Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah
  • 25. 25 25 TRANSAKSI PENDAPATAN, BELANJA, DAN PEMBIAYAAN BERBENTUK BARANG DAN JASA  Transaksi pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam bentuk barang dan jasa harus dilaporkan dalam LRA dengan cara menaksir nilai barang dan jasa tersebut pada tanggal transaksi.  Di samping itu, transaksi semacam ini juga harus diungkapkan pada CaLK sehingga dapat memberikan semua informasi yang relevan mengenai bentuk dari pendapatan, belanja, dan pembiayaan yang diterima.  Contoh transaksi berwujud barang dan jasa adalah hibah dalam wujud barang, barang rampasan, dan jasa konsultansi
  • 26. 26
  • 27. 27
  • 28. 28
  • 29. 29
  • 30. 30 NERACA • Melaporkan posisi aset, kewajiban, dan ekuitas • Melaporkan besarnya ekuitas pemerintah
  • 31. 31
  • 32. 32
  • 33. 33
  • 34. 34
  • 35. 35
  • 36. 36 LAPORAN ARUS KAS • Melaporkan arus kas masuk dan kas keluar melalui kas umum negara/daerah • Dirinci menurut: –Aktivitas Operasi –Aktivitas Investasi –Aktivitas Pembiayaan –Transaksi Non Anggaran
  • 37. 37
  • 38. 38
  • 39. 39
  • 40. 40