SlideShare a Scribd company logo
1 of 55
TREMATODA USUS
Oleh :
Dendi Septiandi
201041500078
Pendidikan Biologi
APA ITU TREMATODA USUS???
Trematoda
adalah
cacing
yang
secara
morfologi
berbentuk
pipih
seperti
daun.

Pada umumnya cacing ini bersifat hermaprodit, kecuali
genus Schistosoma.

Daur hidup trematoda memiliki beberapa fase kehidupan
dimana dalam fase tersebut memerlukan hospes
intermedier untuk perkembangannya

Trematoda usus berarti memiliki habitat pada usus
hospesnya
1. Fasciolopsis buski
Cacing ini mempunyai ciri-ciri umum yaitu :
• Bentuknya pipih seperti daun permukaan ventral
• Alat kelamin dan alat pelekat atau penghisap mengalami perkembangan
khusus
• Alat gerak, perasa dan pencernaan mengalami kemunduran
• Umumnya parasit pada vertebrata, tubuh ditutupi kutikula, pada beberapa
fase larva mempunyai silia, mempunyai satu alat penghisap di mulut dan
lebih.
• Hospes definitif : manusia & binatang
• Penyakit : fasiolopsiasis
Gambar 1. Fasciolopsis buski
Morfologi
• Cacing dewasa : 2-7,5 cm X 0,8 – 2 cm, bentuk lonjong &
tebal menyerupai daun

• Telur : 140 X 85 µ, agak lonjong, dinding tipis
transparan, isi sel telur ditemukan dalam tinja
Epidemiologi
Cacing

ini

ditemukan

di

daerah

yang

penduduknya

mengkonsumsi

sayuran/tanaman air, atau bisa mengupas buah yang berasal dari tanaman air
dengan gigi sebelum dimakan.
Daerah-daerah

tersebut

termasuk

di

China, Taiwan, Thailand, Burma, Laos, Bangladesh, India, Malaysia dan
Sumatera.
Siklus Hidup

cacing dewasa hidup dalam usus halus memproduksi telur sampai 25.000
butir/ekor/hari yang keluar melalui feses

Telur menetas pada sushu optimum (27-32 C) selama sekitar 7 minggu

Bila
tanaman
tersebut
dimakan/termakan
manusia/babi maka cercaria
menginfeksi hospes definitif.

Meracidium keluar dan masuk kedalam hospes intermedier siput yang
termasuk dalam genus segmentia dan hippeutis (planorbidae) untuk
membentuk sporocyst.

Sporocyst berada dalam jantung dan hati siput, kemudian mengeluarkan
redia induk, kemudian redia induk memproduksi redia anak

Redia berubah menadi cercaria keluar dari tubuh siput dan berenang dalam
air, kemudian menempel pada tanaman/sayuran/rumput dimana cercaria
berubah menjadi metacercaria.
Gambar 2. Siklus hidup Fasciolopsis buski
Patologi
• Habitat : mukosa usus muda (yeyunum & ileum)
• Infeksi berat : diare, nyeri abdomen, demam, ascites, oedema
anasarca, obstruksi usus, intoksikasi & sensitasi krn metabolit cacing
dewasa dapat menyebabkan kematian

• Gejala Klinis : cacing dewasa melekat pada duodenum &
yeyunum, peradangan, ulkus, abses, perdaraahan, ileus akut (sumbatan)

• Diagnosis : menemukan telur dalam tinja
Pencegahan dan Pengendalian

Pencegahan
dapat
dilakukan
dengan melakukan pemberantasan
penyakit pada hewan, membasmi
keong air (sulit)

Memasak sayur dan makanan
dengan sempurna (mencegah
Pharyngeal Fascioliasis).

Diklorofen, niklosamide dan
praziquantel, cukup efektif
untuk pengobatan cacing ini
Klasifikasi
Phylum
Kelas
Ordo
Family
Genus
Species

: Platyhelminthes
: Trematoda
: Protostomata
: Heterophyidae
: Heterophyes
: Heterophyes heterophyes
Gambar 3. a. Heterophyes heterophyes

Gambar 3. b. Telur Heterophyes heterophyes
Morfologi
• Panjang antara 1 – 1,7 mm dan lebar antara 0,3 – 0,75 mm.
• Memiliki ciri khas yaitu batil isap perut, batil isap kelamin yang terdapat
di sebelah kiri belakang.

• Mempunyai 2 buah testis yang lonjong, ovarium kecil yang agak bulat dan
14 buah folikel vitelin yang letaknya sebelah lateral.

• Bentuk uterus sangat berkelok-kelok, letaknya diantara kedua sekum.
Telur berwarna agak coklat muda, mempunyai operkulum berukuran 27 30µ x 15 - 17µ mikron berisi mirasidium.
Epidemiologi
Manusia,

terutama

pedagang

ikan.

Sedangkan hewan seperti kucing juga dapat
Telur cacing dalam tinja dapat mencemari air dan ikan yang
hidup di dalamnya. Hospes infinitif bisa terinfeksi karena
memakan daging ikan mentah yang mengandung
metaserkaria hidup. Ikan yang diproses kurang sempurna
seperti fessikh, juga dapat menyebabkan infeksi.

menjadi sumber infeksi apabila mengkonsumsi
daging

ikan

yang

mengandung

cacing

Heterophyes heterophyes.

Cacing

ini

ditemukan

di

Mesir, Turki, Jepang, Korea, RR
C,

Taiwan,

Indonesia.

Filipina,

dan
Siklus Hidup
Mirasidium keluar
dari telur

terinfeksi karena
makan daging ikan
mentah, atau yang
dimasak tetapi
kurang matang

Manusia

keong air(hospes perantara I
)dan ikan(perantara II)

metaserkaria

ikan masuk
ke otot

sporokista

redia induk

serkaria

redia anak
Gambar 4. Siklus hidup Heterophyes heterophyes
Infeksi cacing Heterophyes heterophyes stadium dewasa
menyebabkan iritasi ringan pada usus halus

Patologi

Telur dapat menembus masuk aliran getah bening dan
menyangkut di katup-katup atau otot jantung dan
mengakibatkan payah jantung

Telur atau cacing dewasa juga dapat bersarang di jaringan
otak dan menyebabkan kelainan disertai gejala-gejalanya

Gejala klinis yang di timbulkan adalah mulas-mulas atau
kolik dan diare berlendir, serta nyeri tekanan pada perut
Pencegahan dan Pengendalian
• Pencegahan

• Pengendalian

Pencegahan yang bisa dilakukan
agar tidak terkena heterofiliasis yaitu
menghindari kebiasaan makan ikan
mentah.

Salah satu cara pengendaliaannya
adalah dengan mengkonsumsi obat
yang tepat, yaitu pirazikuantel.
Penyakit heterofiliasis ini dapat
diobati sampai sembuh.
3. Metagonimus yokogawai

Gambar 5. Metagonimus yokogawai
Morfologi

Mempunyai
ukuran yang
sama dengan
Heterophers
and
Clonorchis, pan
jangnya 26-28
μm dan
lebarnya 1517μm.

Telur dari cacing
ini halus, kulit
kasar transparan
dan kuning
coklat dengan
lebih
konventional, be
ntuk telur oval.

Ovarium
bulat, kelenjar
vitellaria
kasar, tersebar
seperti kipas di
bagian
lateralposterior
Epidemiologi

Metagonimiasis adalah salah satu penyakit yang
disebabkan infeksi parasit bila memakan ikan yang di
masak tidak matang atau ikan mentah. Infeksi
metagonimiasis endemik atau berpotensi endemik di 9
negara yaitu Jepang, Korea, China, Taiwan, Balkan,
Spanyol, Indonesia, Filipina dan Rusia

Infeksi manusia di luar daerah endemis dapat
diakibatkan dari menelan ikan acar atau sushi yang
terbuat dari ikan yang diimpor dari daerah endemis.
infeksi kebanyakan ditemukan di sekitar sungai besar
dan kecil dimana SweetFish hidup dan telah
diidentifikasi sebagai fokus endemik.
Siklus Hidup
Telur
Mirasidium
HP I
Sporokista
Redia Induk
Redia Anak
Serkaria

HP II
Metaserkaria
Gambar 5. Siklus Hidup Metagonimus yokogawai
Patologi

Gejala yang timbul adalah
diare berkepanjangan, dan
mual-mual.

Terdapat telur di feses
pasien yang menderita
diare dan kram usus.

Pada infeksi berat terjadi diare
kronis berlendir disertai nyeri
kolik dan rasa tidak enak pada
abdomen dan nyeri tekan.
Pengendalian dan Pencegahan
1. Menghindari makan ikan mentah, jika dimasak pun
harus benar-benar matang.
2. Menggunakan obat-obat untuk cacing tambang
4. Echinostoma ilocanum
 Penyakit : ekinostomiasis
 Hospes : Manusia, tikus, anjing, burung, ikan dan lain-lain.

 Habitat : usus halus (cacing dewasa)
Klasifikasi
•
•
•
•
•
•
•

Kingdom
Filum
Kelas
Ordo
Family
Genus
Spesies

: Animalia
: Platyhelminthes
: Trematoda
: Echinostomida
: Echinostomatidae
: Echinostoma
: Echinostoma ilocanum
Gambar 6 Echinostoma ilocanum
Gambar 7.1 Kepala E. Ilocanum (tampak depan)

Gambar 7.2 Telur E. ilocanum
M
o
r
f
o
l
o
g
i

Duri-duri leher (collar sines) 37-51 buah letaknya dua baris berupa tapal
kuda melingkari bagian belakang dan samping batil isap mulut.

Bentuknya lonjong, berukuran panjang dari 2,5 mm hingga 13-15 mm dan
lebar 0,4-0,7 mm hingga 2,5-3,5 mm. Warna agak merah ke abu-abuan

Testis agak bulat, berlekuk-lekuk tersusun tandem di bagian posterior

Vitelaria letaknya sebelah lateral, meliputi 2/3 badan cacing.
Telur mempunyai operkulum besarnya berkisar 103-137 x 59-75 mikron.
Telur setelah tiga minggu dalam air berisi tempayak yang disebut
mirasidium
Survei dari Korea pada 169 penduduk dan 473 siswa SMP

Epidemiologi

mengungkapkan 3 (0,5%) kasus positif Echinostomiasis. Dalam
studi lain dari North Eastern Thailand, dalam pengobatan pasca
pemeriksaan tinja menunjukkan E. ilocanum (8,1%). Studi dari
Thailand tersebut menunjukkan18% tinja sampel positif, terinfeksi
Echinostoma ini dikenal
kosmopolit.

Echinostoma

biasanya

menginfeksi

satu atau lebih parasit yang 0,1% adalah spesies Echinostoma

ilocanum. Echinostomiasis ini paling sering terlihat di SelatanNegara AsiaTenggara karena makanan kebiasaan mereka.

burung dan mamalia dan
hanya

23

diketahui

spesies

yang

menyebabkan

infeksi pada manusia.

Keong sawah merupakan sumber infeksi apabila tidak
dimasak sampai matang, karena Metasercaria hidup &
tumbuh menjadi cacing dewasa.
Siklus Hidup
Telur di luar tubuh inang akan menetas menjadi mirasidium
dalam air setelah berkembang selama lebih kurang 3 minggu
pada kondisi yang sesuai.
Mirasidium menembus bagian tubuh siput yang lunak untuk
menuju ke ginjal dan berubah menjadi sporokista yang
berbentuk kantong dengan panjang sekitar 0,5 mm. kira-kira
mulai 9-12 hari setelah infeksi, sporokista memproduksi satu
atau dua redia induk setiap hari selama dua minggu.
Mirasidium kemudian masuk kedalam inang perantara, yaitu
siput antara lain: Stagnicolapalustris, Helisomatrivolvis,
Physagrinacoccidentalis, P. oculans, Planorbistenuis,
Lymnaestagnalis, L. swinhoei,
BulimusstagnicoladanLymnaearubiginosa.

bersambung.................
Lanjutan
Redia induk ini mulai menghasilkan redia anak 1923 setelah infeksi. Redia anak berpindah ke organ
distal dan memproduksi serkaria yang mulai keluar

siput

46-62

hari

pasca

infeksi.

Serkaria

akan

membentuk metaserkaria dan mengkista.
Serkaria bisa keluar dari siput asal dan masuk kesiput lain yang
memiliki spesies sama atau berlainan. Inang definitive akan

terinfeksi apabila memakan siput ini dan cacing akan
berkembang menjadi dewasa di dalam saluran pencernaan tubuh
inang dalam jangka waktu 15-19 hari.
Gambar 8. siklus hidup Echinostoma ilocanum
Patologi
Biasanya cacing Echinostosoma menyebabkan kerusakan ringan
pada mukosa usus dan tidak menimbulkan gejala yang berarti.
Infeksi berat menyebabkan timbulnya radang kataral pada
dinding usus, atau urserasi. Pada anak dapat menimbulkan gejala
diare, sakit perut, anemia dan edema.
Pencegahan dan Pengendalian
Sebaiknya jika mengonsumsi keong sawah harus
dimasak sampai matang

Meminum Tetrakloroetilen atau praziekuantel
5. Troglotrema salmincola (Nanophyetus salmincola)

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum
: Platheyminthes
Kelas
: Trematoda
Genus
: Nanophyetus
Spesies : Troglotrema salmincola
Morfologi
Telur dari Troglotrema salmincola adalah coklat
muda, bulat, Ukuran panjangnya adalah 0,087 mm sampai 0.097
mm. Biasanya ada 5 sampai 16 telur dalam uterus, dan berat
mereka memungkinkan tenggelam dengan cepat dalam air
Panjang cacing dewasa 0,8 sampai 1.1 mm dan lebarnya 0,3
hingga 0,5mm dan hermaprodit. Kedua testis oval besar adalah
0,2 hingga 0,3 mm dan ovarium bulat 0,07-0,11 mm

memiliki kantong cirrus menonjol, atau organ berongga yang mengelilingi organ
senggama jantan, tetapi tidak ada vesikula seminalis. Sesuai dengan karakternya sebagai
trematoda, ia memiliki pengisap voral 0,15-0,18 mm, dan pengisap ventral 0,12-0,13 mm.
Pengisap poral dan ventral digunakan untuk memahami dan merangkak secara aktif
tentang jaringan usus inangnya, meskipun cacing tidak meninggalkan kerusakan mekanis
yang luas
Gambar 9. Telur Troglotrema salmincola
Epidemiologi
Cacing ini menginfeksi mamalia
termasuk
manusia, anjing, kucing, musang, rubah
dan tiga spesies burung
di Utara
Amerika dan Kanada, dan Timur Siberia.
Hospesnya
yaitu
bekicot
Oxytremasilicula dan ikan salmon

Nanophyetiasis endemik di Rusia, termasuk
Amur dan Ussuri lembah Khabarovsk
wilayah utara dan Sakhalin. Dalam etnis
minoritas lokal, prevalensinya adalah
20%, dan mencapai hingga 60% di beberapa
daerah. Di AmerikaSerikat, 20 kasus telah
dilaporkan sejak tahun 1974.

Orang yang terinfeksi mungkin mengalami diare ringan
ketidaknyamanan, perut, dan eosinofilia.
Siklus Hidup
Telur yang sudah dewasa
masuk dalam vertebrata

Miracidia
berkembang di dalam telur, menetas dan menembus hospes perantara pertama, silicula Oxytrema bekicot sungai

Rediae
berkembang

Serkaria
muncul dari siput dan menembus hospes perantara kedua, salmonid ikan

Metaserkaria
Parasit masuk host akhir, termasuk Canidae dan manusia, setelah menelan ikan
yang terinfeksi

Cacing dewasa
Gambar 10. siklus hidup Troglotrema salmincola
Patologi
 Gejala

yang
dirasakan
termasuk
diare, demam, nyeri, mual, muntah, penurunan berat badan. Sampel tinja
menjadi sasaran langsung smeer dan formalin-eter metodes edimentasi.
Diagnose berawal makan ikan mentah kemudian pemeriksaan feses untuk
telur dari Troglotrema salmincola.

 Karena hanya beberapa butir telur yang terkandung dalam setiap cacing
dewasa, pasien dengan infeksi ringan cenderung memiliki tes tinja negatif.

 Menggunakan persiapan bernodatrichrome dari padaformalin-etil asetat
konsentrat lebih sensitif untuk mengidentifikasi kasus.
Pencegahan dan Pengendalian

Minum
Praziquantel,
badan, tiga kali sehari

20mg/kgberat

Minum 100mg orald arimebendazole dua
kali sehari selama tiga hari

Jika berulang diare, suplemen umum juga
harus
disediakan
untuk
menjaga
keseimbangan elektrolit dan memenuhi
persyaratan gizi
6. Gastrodiscoides hominis
Klasifikasi
Kingdom : Animalia

Filum : Platyhelminthes

Ordo : Echinostomida

Class : Trematoda

Family : Paramhistomidae

Genus : Gastrodiscoides

Spesies : Gastrodiscoides hominis
Morfologi
•
•

Telur berukuran 150-152 µ x 60 – 72 µ.

•

Cacing dewasa mempunyai oral sucker, ventral sucker yang berukuran
besar, dua testis berlobus dan ovari berbentuk lobus.

•

Vitelaria dibagian posterior sekitar ventral sucker.

Telur berbentuk lonjong, berbentuk kumparan dan mempunyai
operculum
Gambar 11. Gastrodiscoides hominis
Epidemiologi
Gastrodiscoidiasis endemik di Assam, dan pada tingkat
lebih rendah di Filipina. Daerah tinggi kejadian dapat
dikaitkan dengan standar rendah sanitasi, seperti
pertanian dan pedesaan di mana tanah malam digunakan.
Tingkat infeksi pada hewan laboratorium bisa sangat
tinggi di antara mamalia Asia. Infeksi pada manusia dan
hewan yang paling umum melalui konsumsi vegetasi
yang ditemukan di air yang terkontaminasi
Hal ini juga diasumsikan bahwa penularan adalah dari ikan
yang terinfeksi yang berada di bawah, kurang matang
dimasak atau dimakan mentah, seperti yang umum di
kalangan Asia Tenggara
Siklus Hidup
Telur menetas dalam lingkungan yang basah ke Miracidia dalam
9-14 hari
Mirasidium tumbuh ke tahap sporocyst
Mirasidium berkembang menjadi cercaria setelah
28-153 hari

Rediae induk dan rediae anak ditemukan di kelenjar pencernaan
siput
Serkaria yang dilepaskan dari kista bekicot menjadi
metaserkaria

Parasit bergerak melalui saluran pencernaan ke dalam
duodenum kemudian berlanjut ke mencapai
sekum, dimana diri-menyuburkan dan bertelur, dan
siklus terus terjadi

Metaserkaria masuk ke Manusia yang memakan ikan yang
terinfeksi atau sayuran yang terkontaminasi.
Gambar 12. siklus hidup Gastrodiscoides hominis
Patologi
Gastrodiscoidiasis adalah infeksi yang biasanya tanpa gejala dan
mempengaruhi usus kecil pada hewan (seperti babi) untuk
gejala yang sangat ringan, tetapi ketika terjadi pada manusia
dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius dan bahkan
kematian.

Hal ini diduga menyebabkan diare, demam, sakit
perut, kolik, dan produksi lendir meningkat. Dalam kasus yang
parah, dimana terdapat sejumlah telur besar hadir, reaksi
jaringan dapat terjadi di limfatik jantung atau mesenterika, dan
bahkan kematian dapat terjadi jika dibiarkan.
Pada babi, gejala patologis termasuk infiltrasi dengan
eosinofil, limfosit dan sel plasma. Submucosa dapat
menunjukkan edema dan penebalan, mengakibatkan peradangan
subakut dari sekum dan diare berlendir.
Pencegahan dan Pengendalian
Pencegahan penyakit ini tidak sulit ketika tindakan sanitasi sederhana diambil

Pupuk yang digunakan tidak boleh sembarangan pupuk karena bisa
mengandung sejumlah parasit

Semua makanan harus dicuci bersih menggunakan air yang disaring

Teknik yang tepat untuk membuang limbah harus diamati
TREMATODA

More Related Content

What's hot

Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6progsus6
 
Balantidium coli
Balantidium coliBalantidium coli
Balantidium coliArini Utami
 
Pewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode KleinPewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode KleinAuliabcd
 
Ascaris Lumbricoides Dan Trichuris Trichiura
Ascaris Lumbricoides Dan Trichuris TrichiuraAscaris Lumbricoides Dan Trichuris Trichiura
Ascaris Lumbricoides Dan Trichuris Trichiurarika ferlianti
 
Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiGoogle
 
Nematoda darah dan jaringan
Nematoda darah dan jaringanNematoda darah dan jaringan
Nematoda darah dan jaringanIqbal Agung
 
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1Awe Wardani
 
Balantidium coli
Balantidium coliBalantidium coli
Balantidium coliMita Yurike
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiVivi Yunisa
 
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - MikrobiologiPewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - MikrobiologiIrawati Nurani
 
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)PRAMITHA GALUH
 
Morfologi jamur tugas
Morfologi jamur tugasMorfologi jamur tugas
Morfologi jamur tugasprogsus6
 

What's hot (20)

Feses
FesesFeses
Feses
 
Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6
 
Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
 
Pemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan KehamilanPemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan Kehamilan
 
Balantidium coli
Balantidium coliBalantidium coli
Balantidium coli
 
Pewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode KleinPewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode Klein
 
Ascaris Lumbricoides Dan Trichuris Trichiura
Ascaris Lumbricoides Dan Trichuris TrichiuraAscaris Lumbricoides Dan Trichuris Trichiura
Ascaris Lumbricoides Dan Trichuris Trichiura
 
Laporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatLaporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alat
 
Soal dan Jawaban Bakteriologi
Soal dan Jawaban BakteriologiSoal dan Jawaban Bakteriologi
Soal dan Jawaban Bakteriologi
 
Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologi
 
Nematoda darah dan jaringan
Nematoda darah dan jaringanNematoda darah dan jaringan
Nematoda darah dan jaringan
 
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
 
Tremotoda
TremotodaTremotoda
Tremotoda
 
Balantidium coli
Balantidium coliBalantidium coli
Balantidium coli
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondii
 
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - MikrobiologiPewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
 
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
 
Morfologi jamur tugas
Morfologi jamur tugasMorfologi jamur tugas
Morfologi jamur tugas
 
Sistem komplemen
Sistem komplemenSistem komplemen
Sistem komplemen
 
Flagellata
FlagellataFlagellata
Flagellata
 

Viewers also liked (12)

Modifikasi aves
Modifikasi avesModifikasi aves
Modifikasi aves
 
leadership
 leadership  leadership
leadership
 
Kelas ikan-osteichthyes1
Kelas ikan-osteichthyes1Kelas ikan-osteichthyes1
Kelas ikan-osteichthyes1
 
Teknik memulai usaha
Teknik memulai usahaTeknik memulai usaha
Teknik memulai usaha
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Ordo crocodylia
Ordo crocodyliaOrdo crocodylia
Ordo crocodylia
 
Peranan mikroorganisme
Peranan mikroorganismePeranan mikroorganisme
Peranan mikroorganisme
 
Ekologi
EkologiEkologi
Ekologi
 
Draft kurikulum 2013
Draft kurikulum 2013Draft kurikulum 2013
Draft kurikulum 2013
 
Ppt virus mikro
Ppt virus mikroPpt virus mikro
Ppt virus mikro
 
Struktur sel
Struktur selStruktur sel
Struktur sel
 
Ppt peranan dan pertumbuhan mikro
Ppt peranan dan pertumbuhan mikroPpt peranan dan pertumbuhan mikro
Ppt peranan dan pertumbuhan mikro
 

Similar to TREMATODA (20)

Kuliah 2 Parasitologi.pptx
Kuliah 2 Parasitologi.pptxKuliah 2 Parasitologi.pptx
Kuliah 2 Parasitologi.pptx
 
3. helminthes
3. helminthes3. helminthes
3. helminthes
 
Ppt parasit iv
Ppt parasit ivPpt parasit iv
Ppt parasit iv
 
Helmintologi tm8
Helmintologi tm8Helmintologi tm8
Helmintologi tm8
 
Helmintologi
 Helmintologi Helmintologi
Helmintologi
 
Helmintologi
 Helmintologi Helmintologi
Helmintologi
 
Cacing nematoda
Cacing nematodaCacing nematoda
Cacing nematoda
 
Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
 
Materi 4
Materi 4Materi 4
Materi 4
 
Klasifikasi Fungi Kelas 10.pdf
Klasifikasi Fungi Kelas 10.pdfKlasifikasi Fungi Kelas 10.pdf
Klasifikasi Fungi Kelas 10.pdf
 
Power Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesPower Point Platyhelminthes
Power Point Platyhelminthes
 
Print full
Print fullPrint full
Print full
 
Parasitologi. Nematoda
Parasitologi. NematodaParasitologi. Nematoda
Parasitologi. Nematoda
 
PROTOZOOLOGY
PROTOZOOLOGY PROTOZOOLOGY
PROTOZOOLOGY
 
Protozoologi
ProtozoologiProtozoologi
Protozoologi
 
Protozoologi
ProtozoologiProtozoologi
Protozoologi
 
MODUL INTERAKTIF - EKTOPARASIT.pdf
MODUL INTERAKTIF - EKTOPARASIT.pdfMODUL INTERAKTIF - EKTOPARASIT.pdf
MODUL INTERAKTIF - EKTOPARASIT.pdf
 
presentasi filum nematelminthes
presentasi filum nematelminthespresentasi filum nematelminthes
presentasi filum nematelminthes
 
Enterobius vermicularis
Enterobius vermicularisEnterobius vermicularis
Enterobius vermicularis
 
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
 

Recently uploaded

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

TREMATODA

  • 1. TREMATODA USUS Oleh : Dendi Septiandi 201041500078 Pendidikan Biologi
  • 3.
  • 4. Trematoda adalah cacing yang secara morfologi berbentuk pipih seperti daun. Pada umumnya cacing ini bersifat hermaprodit, kecuali genus Schistosoma. Daur hidup trematoda memiliki beberapa fase kehidupan dimana dalam fase tersebut memerlukan hospes intermedier untuk perkembangannya Trematoda usus berarti memiliki habitat pada usus hospesnya
  • 5. 1. Fasciolopsis buski Cacing ini mempunyai ciri-ciri umum yaitu : • Bentuknya pipih seperti daun permukaan ventral • Alat kelamin dan alat pelekat atau penghisap mengalami perkembangan khusus • Alat gerak, perasa dan pencernaan mengalami kemunduran • Umumnya parasit pada vertebrata, tubuh ditutupi kutikula, pada beberapa fase larva mempunyai silia, mempunyai satu alat penghisap di mulut dan lebih. • Hospes definitif : manusia & binatang • Penyakit : fasiolopsiasis
  • 7.
  • 8. Morfologi • Cacing dewasa : 2-7,5 cm X 0,8 – 2 cm, bentuk lonjong & tebal menyerupai daun • Telur : 140 X 85 µ, agak lonjong, dinding tipis transparan, isi sel telur ditemukan dalam tinja
  • 9. Epidemiologi Cacing ini ditemukan di daerah yang penduduknya mengkonsumsi sayuran/tanaman air, atau bisa mengupas buah yang berasal dari tanaman air dengan gigi sebelum dimakan. Daerah-daerah tersebut termasuk di China, Taiwan, Thailand, Burma, Laos, Bangladesh, India, Malaysia dan Sumatera.
  • 10. Siklus Hidup cacing dewasa hidup dalam usus halus memproduksi telur sampai 25.000 butir/ekor/hari yang keluar melalui feses Telur menetas pada sushu optimum (27-32 C) selama sekitar 7 minggu Bila tanaman tersebut dimakan/termakan manusia/babi maka cercaria menginfeksi hospes definitif. Meracidium keluar dan masuk kedalam hospes intermedier siput yang termasuk dalam genus segmentia dan hippeutis (planorbidae) untuk membentuk sporocyst. Sporocyst berada dalam jantung dan hati siput, kemudian mengeluarkan redia induk, kemudian redia induk memproduksi redia anak Redia berubah menadi cercaria keluar dari tubuh siput dan berenang dalam air, kemudian menempel pada tanaman/sayuran/rumput dimana cercaria berubah menjadi metacercaria.
  • 11. Gambar 2. Siklus hidup Fasciolopsis buski
  • 12. Patologi • Habitat : mukosa usus muda (yeyunum & ileum) • Infeksi berat : diare, nyeri abdomen, demam, ascites, oedema anasarca, obstruksi usus, intoksikasi & sensitasi krn metabolit cacing dewasa dapat menyebabkan kematian • Gejala Klinis : cacing dewasa melekat pada duodenum & yeyunum, peradangan, ulkus, abses, perdaraahan, ileus akut (sumbatan) • Diagnosis : menemukan telur dalam tinja
  • 13. Pencegahan dan Pengendalian Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan pemberantasan penyakit pada hewan, membasmi keong air (sulit) Memasak sayur dan makanan dengan sempurna (mencegah Pharyngeal Fascioliasis). Diklorofen, niklosamide dan praziquantel, cukup efektif untuk pengobatan cacing ini
  • 14. Klasifikasi Phylum Kelas Ordo Family Genus Species : Platyhelminthes : Trematoda : Protostomata : Heterophyidae : Heterophyes : Heterophyes heterophyes
  • 15. Gambar 3. a. Heterophyes heterophyes Gambar 3. b. Telur Heterophyes heterophyes
  • 16. Morfologi • Panjang antara 1 – 1,7 mm dan lebar antara 0,3 – 0,75 mm. • Memiliki ciri khas yaitu batil isap perut, batil isap kelamin yang terdapat di sebelah kiri belakang. • Mempunyai 2 buah testis yang lonjong, ovarium kecil yang agak bulat dan 14 buah folikel vitelin yang letaknya sebelah lateral. • Bentuk uterus sangat berkelok-kelok, letaknya diantara kedua sekum. Telur berwarna agak coklat muda, mempunyai operkulum berukuran 27 30µ x 15 - 17µ mikron berisi mirasidium.
  • 17. Epidemiologi Manusia, terutama pedagang ikan. Sedangkan hewan seperti kucing juga dapat Telur cacing dalam tinja dapat mencemari air dan ikan yang hidup di dalamnya. Hospes infinitif bisa terinfeksi karena memakan daging ikan mentah yang mengandung metaserkaria hidup. Ikan yang diproses kurang sempurna seperti fessikh, juga dapat menyebabkan infeksi. menjadi sumber infeksi apabila mengkonsumsi daging ikan yang mengandung cacing Heterophyes heterophyes. Cacing ini ditemukan di Mesir, Turki, Jepang, Korea, RR C, Taiwan, Indonesia. Filipina, dan
  • 18. Siklus Hidup Mirasidium keluar dari telur terinfeksi karena makan daging ikan mentah, atau yang dimasak tetapi kurang matang Manusia keong air(hospes perantara I )dan ikan(perantara II) metaserkaria ikan masuk ke otot sporokista redia induk serkaria redia anak
  • 19. Gambar 4. Siklus hidup Heterophyes heterophyes
  • 20. Infeksi cacing Heterophyes heterophyes stadium dewasa menyebabkan iritasi ringan pada usus halus Patologi Telur dapat menembus masuk aliran getah bening dan menyangkut di katup-katup atau otot jantung dan mengakibatkan payah jantung Telur atau cacing dewasa juga dapat bersarang di jaringan otak dan menyebabkan kelainan disertai gejala-gejalanya Gejala klinis yang di timbulkan adalah mulas-mulas atau kolik dan diare berlendir, serta nyeri tekanan pada perut
  • 21. Pencegahan dan Pengendalian • Pencegahan • Pengendalian Pencegahan yang bisa dilakukan agar tidak terkena heterofiliasis yaitu menghindari kebiasaan makan ikan mentah. Salah satu cara pengendaliaannya adalah dengan mengkonsumsi obat yang tepat, yaitu pirazikuantel. Penyakit heterofiliasis ini dapat diobati sampai sembuh.
  • 22. 3. Metagonimus yokogawai Gambar 5. Metagonimus yokogawai
  • 23. Morfologi Mempunyai ukuran yang sama dengan Heterophers and Clonorchis, pan jangnya 26-28 μm dan lebarnya 1517μm. Telur dari cacing ini halus, kulit kasar transparan dan kuning coklat dengan lebih konventional, be ntuk telur oval. Ovarium bulat, kelenjar vitellaria kasar, tersebar seperti kipas di bagian lateralposterior
  • 24. Epidemiologi Metagonimiasis adalah salah satu penyakit yang disebabkan infeksi parasit bila memakan ikan yang di masak tidak matang atau ikan mentah. Infeksi metagonimiasis endemik atau berpotensi endemik di 9 negara yaitu Jepang, Korea, China, Taiwan, Balkan, Spanyol, Indonesia, Filipina dan Rusia Infeksi manusia di luar daerah endemis dapat diakibatkan dari menelan ikan acar atau sushi yang terbuat dari ikan yang diimpor dari daerah endemis. infeksi kebanyakan ditemukan di sekitar sungai besar dan kecil dimana SweetFish hidup dan telah diidentifikasi sebagai fokus endemik.
  • 25. Siklus Hidup Telur Mirasidium HP I Sporokista Redia Induk Redia Anak Serkaria HP II Metaserkaria
  • 26. Gambar 5. Siklus Hidup Metagonimus yokogawai
  • 27. Patologi Gejala yang timbul adalah diare berkepanjangan, dan mual-mual. Terdapat telur di feses pasien yang menderita diare dan kram usus. Pada infeksi berat terjadi diare kronis berlendir disertai nyeri kolik dan rasa tidak enak pada abdomen dan nyeri tekan.
  • 28. Pengendalian dan Pencegahan 1. Menghindari makan ikan mentah, jika dimasak pun harus benar-benar matang. 2. Menggunakan obat-obat untuk cacing tambang
  • 29. 4. Echinostoma ilocanum  Penyakit : ekinostomiasis  Hospes : Manusia, tikus, anjing, burung, ikan dan lain-lain.  Habitat : usus halus (cacing dewasa)
  • 30. Klasifikasi • • • • • • • Kingdom Filum Kelas Ordo Family Genus Spesies : Animalia : Platyhelminthes : Trematoda : Echinostomida : Echinostomatidae : Echinostoma : Echinostoma ilocanum Gambar 6 Echinostoma ilocanum
  • 31. Gambar 7.1 Kepala E. Ilocanum (tampak depan) Gambar 7.2 Telur E. ilocanum
  • 32. M o r f o l o g i Duri-duri leher (collar sines) 37-51 buah letaknya dua baris berupa tapal kuda melingkari bagian belakang dan samping batil isap mulut. Bentuknya lonjong, berukuran panjang dari 2,5 mm hingga 13-15 mm dan lebar 0,4-0,7 mm hingga 2,5-3,5 mm. Warna agak merah ke abu-abuan Testis agak bulat, berlekuk-lekuk tersusun tandem di bagian posterior Vitelaria letaknya sebelah lateral, meliputi 2/3 badan cacing. Telur mempunyai operkulum besarnya berkisar 103-137 x 59-75 mikron. Telur setelah tiga minggu dalam air berisi tempayak yang disebut mirasidium
  • 33. Survei dari Korea pada 169 penduduk dan 473 siswa SMP Epidemiologi mengungkapkan 3 (0,5%) kasus positif Echinostomiasis. Dalam studi lain dari North Eastern Thailand, dalam pengobatan pasca pemeriksaan tinja menunjukkan E. ilocanum (8,1%). Studi dari Thailand tersebut menunjukkan18% tinja sampel positif, terinfeksi Echinostoma ini dikenal kosmopolit. Echinostoma biasanya menginfeksi satu atau lebih parasit yang 0,1% adalah spesies Echinostoma ilocanum. Echinostomiasis ini paling sering terlihat di SelatanNegara AsiaTenggara karena makanan kebiasaan mereka. burung dan mamalia dan hanya 23 diketahui spesies yang menyebabkan infeksi pada manusia. Keong sawah merupakan sumber infeksi apabila tidak dimasak sampai matang, karena Metasercaria hidup & tumbuh menjadi cacing dewasa.
  • 34. Siklus Hidup Telur di luar tubuh inang akan menetas menjadi mirasidium dalam air setelah berkembang selama lebih kurang 3 minggu pada kondisi yang sesuai. Mirasidium menembus bagian tubuh siput yang lunak untuk menuju ke ginjal dan berubah menjadi sporokista yang berbentuk kantong dengan panjang sekitar 0,5 mm. kira-kira mulai 9-12 hari setelah infeksi, sporokista memproduksi satu atau dua redia induk setiap hari selama dua minggu. Mirasidium kemudian masuk kedalam inang perantara, yaitu siput antara lain: Stagnicolapalustris, Helisomatrivolvis, Physagrinacoccidentalis, P. oculans, Planorbistenuis, Lymnaestagnalis, L. swinhoei, BulimusstagnicoladanLymnaearubiginosa. bersambung.................
  • 35. Lanjutan Redia induk ini mulai menghasilkan redia anak 1923 setelah infeksi. Redia anak berpindah ke organ distal dan memproduksi serkaria yang mulai keluar siput 46-62 hari pasca infeksi. Serkaria akan membentuk metaserkaria dan mengkista. Serkaria bisa keluar dari siput asal dan masuk kesiput lain yang memiliki spesies sama atau berlainan. Inang definitive akan terinfeksi apabila memakan siput ini dan cacing akan berkembang menjadi dewasa di dalam saluran pencernaan tubuh inang dalam jangka waktu 15-19 hari.
  • 36. Gambar 8. siklus hidup Echinostoma ilocanum
  • 37. Patologi Biasanya cacing Echinostosoma menyebabkan kerusakan ringan pada mukosa usus dan tidak menimbulkan gejala yang berarti. Infeksi berat menyebabkan timbulnya radang kataral pada dinding usus, atau urserasi. Pada anak dapat menimbulkan gejala diare, sakit perut, anemia dan edema.
  • 38. Pencegahan dan Pengendalian Sebaiknya jika mengonsumsi keong sawah harus dimasak sampai matang Meminum Tetrakloroetilen atau praziekuantel
  • 39. 5. Troglotrema salmincola (Nanophyetus salmincola) Klasifikasi Kingdom : Animalia Filum : Platheyminthes Kelas : Trematoda Genus : Nanophyetus Spesies : Troglotrema salmincola
  • 40. Morfologi Telur dari Troglotrema salmincola adalah coklat muda, bulat, Ukuran panjangnya adalah 0,087 mm sampai 0.097 mm. Biasanya ada 5 sampai 16 telur dalam uterus, dan berat mereka memungkinkan tenggelam dengan cepat dalam air Panjang cacing dewasa 0,8 sampai 1.1 mm dan lebarnya 0,3 hingga 0,5mm dan hermaprodit. Kedua testis oval besar adalah 0,2 hingga 0,3 mm dan ovarium bulat 0,07-0,11 mm memiliki kantong cirrus menonjol, atau organ berongga yang mengelilingi organ senggama jantan, tetapi tidak ada vesikula seminalis. Sesuai dengan karakternya sebagai trematoda, ia memiliki pengisap voral 0,15-0,18 mm, dan pengisap ventral 0,12-0,13 mm. Pengisap poral dan ventral digunakan untuk memahami dan merangkak secara aktif tentang jaringan usus inangnya, meskipun cacing tidak meninggalkan kerusakan mekanis yang luas
  • 41. Gambar 9. Telur Troglotrema salmincola
  • 42. Epidemiologi Cacing ini menginfeksi mamalia termasuk manusia, anjing, kucing, musang, rubah dan tiga spesies burung di Utara Amerika dan Kanada, dan Timur Siberia. Hospesnya yaitu bekicot Oxytremasilicula dan ikan salmon Nanophyetiasis endemik di Rusia, termasuk Amur dan Ussuri lembah Khabarovsk wilayah utara dan Sakhalin. Dalam etnis minoritas lokal, prevalensinya adalah 20%, dan mencapai hingga 60% di beberapa daerah. Di AmerikaSerikat, 20 kasus telah dilaporkan sejak tahun 1974. Orang yang terinfeksi mungkin mengalami diare ringan ketidaknyamanan, perut, dan eosinofilia.
  • 43. Siklus Hidup Telur yang sudah dewasa masuk dalam vertebrata Miracidia berkembang di dalam telur, menetas dan menembus hospes perantara pertama, silicula Oxytrema bekicot sungai Rediae berkembang Serkaria muncul dari siput dan menembus hospes perantara kedua, salmonid ikan Metaserkaria Parasit masuk host akhir, termasuk Canidae dan manusia, setelah menelan ikan yang terinfeksi Cacing dewasa
  • 44. Gambar 10. siklus hidup Troglotrema salmincola
  • 45. Patologi  Gejala yang dirasakan termasuk diare, demam, nyeri, mual, muntah, penurunan berat badan. Sampel tinja menjadi sasaran langsung smeer dan formalin-eter metodes edimentasi. Diagnose berawal makan ikan mentah kemudian pemeriksaan feses untuk telur dari Troglotrema salmincola.  Karena hanya beberapa butir telur yang terkandung dalam setiap cacing dewasa, pasien dengan infeksi ringan cenderung memiliki tes tinja negatif.  Menggunakan persiapan bernodatrichrome dari padaformalin-etil asetat konsentrat lebih sensitif untuk mengidentifikasi kasus.
  • 46. Pencegahan dan Pengendalian Minum Praziquantel, badan, tiga kali sehari 20mg/kgberat Minum 100mg orald arimebendazole dua kali sehari selama tiga hari Jika berulang diare, suplemen umum juga harus disediakan untuk menjaga keseimbangan elektrolit dan memenuhi persyaratan gizi
  • 47. 6. Gastrodiscoides hominis Klasifikasi Kingdom : Animalia Filum : Platyhelminthes Ordo : Echinostomida Class : Trematoda Family : Paramhistomidae Genus : Gastrodiscoides Spesies : Gastrodiscoides hominis
  • 48. Morfologi • • Telur berukuran 150-152 µ x 60 – 72 µ. • Cacing dewasa mempunyai oral sucker, ventral sucker yang berukuran besar, dua testis berlobus dan ovari berbentuk lobus. • Vitelaria dibagian posterior sekitar ventral sucker. Telur berbentuk lonjong, berbentuk kumparan dan mempunyai operculum
  • 50. Epidemiologi Gastrodiscoidiasis endemik di Assam, dan pada tingkat lebih rendah di Filipina. Daerah tinggi kejadian dapat dikaitkan dengan standar rendah sanitasi, seperti pertanian dan pedesaan di mana tanah malam digunakan. Tingkat infeksi pada hewan laboratorium bisa sangat tinggi di antara mamalia Asia. Infeksi pada manusia dan hewan yang paling umum melalui konsumsi vegetasi yang ditemukan di air yang terkontaminasi Hal ini juga diasumsikan bahwa penularan adalah dari ikan yang terinfeksi yang berada di bawah, kurang matang dimasak atau dimakan mentah, seperti yang umum di kalangan Asia Tenggara
  • 51. Siklus Hidup Telur menetas dalam lingkungan yang basah ke Miracidia dalam 9-14 hari Mirasidium tumbuh ke tahap sporocyst Mirasidium berkembang menjadi cercaria setelah 28-153 hari Rediae induk dan rediae anak ditemukan di kelenjar pencernaan siput Serkaria yang dilepaskan dari kista bekicot menjadi metaserkaria Parasit bergerak melalui saluran pencernaan ke dalam duodenum kemudian berlanjut ke mencapai sekum, dimana diri-menyuburkan dan bertelur, dan siklus terus terjadi Metaserkaria masuk ke Manusia yang memakan ikan yang terinfeksi atau sayuran yang terkontaminasi.
  • 52. Gambar 12. siklus hidup Gastrodiscoides hominis
  • 53. Patologi Gastrodiscoidiasis adalah infeksi yang biasanya tanpa gejala dan mempengaruhi usus kecil pada hewan (seperti babi) untuk gejala yang sangat ringan, tetapi ketika terjadi pada manusia dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius dan bahkan kematian. Hal ini diduga menyebabkan diare, demam, sakit perut, kolik, dan produksi lendir meningkat. Dalam kasus yang parah, dimana terdapat sejumlah telur besar hadir, reaksi jaringan dapat terjadi di limfatik jantung atau mesenterika, dan bahkan kematian dapat terjadi jika dibiarkan. Pada babi, gejala patologis termasuk infiltrasi dengan eosinofil, limfosit dan sel plasma. Submucosa dapat menunjukkan edema dan penebalan, mengakibatkan peradangan subakut dari sekum dan diare berlendir.
  • 54. Pencegahan dan Pengendalian Pencegahan penyakit ini tidak sulit ketika tindakan sanitasi sederhana diambil Pupuk yang digunakan tidak boleh sembarangan pupuk karena bisa mengandung sejumlah parasit Semua makanan harus dicuci bersih menggunakan air yang disaring Teknik yang tepat untuk membuang limbah harus diamati