SlideShare a Scribd company logo
1 of 46
PROPOSAL PENELITIAN
PENGARUH KEIKUTSERTAAN SISWA DALAM KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER PRAMUKA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA
( Expose Facto Pada Siswa Kelas V SDN Ciracas 05 Pagi )
Disusun Oleh :
Nama : Dendi Septiandi
NPM : 201041500078
Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Teknik, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Indraprasta PGRI
2013
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana telah
memberikan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal penelitian yang berjudul “Pengaruh Keikutsertaan Siswa Dalam
Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Terhadap Hasil Belajar IPA”. Sehingga
penyusunan proposal penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak
yang telah ikut serta membantu dalam penyusunan proposal penelitian ini, yang
mana untuk memenuhi tugas mandiri yang diberikan oleh dosen dalam mata
kuliah Metodologi Penelitian.
Penulis menyadari dalam penyusunan proposal penelitian ini masih jauh
dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis sangat mengharapakan kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan proposal penelitian ini.
Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, semoga proposal penelitian
ini dapat bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.
Jakarta, Juni 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................1
B. Identifikasi Masalah................................................................6
C. Pembatasan Masalah...............................................................6
D. Perumusan Masalah................................................................7
E. Tujuan Penelitian....................................................................7
F. Kegunaan Penelitian...............................................................7
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR dan HIPOTESIS
PENELITIAN
A. Landasan Teori......................................................................9
1. Hakikat Hasil Belajar IPA...............................................9
a. Pengertian Belajar.....................................................9
b. Pengertian Hasil Belajar...........................................10
c. Pengertian IPA..........................................................11
d. Pengertian Hasil Belajar IPA....................................13
2. Hakikat Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka...................14
a. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler........................14
b. Pengertian Pramuka..................................................15
B. Kerangka Berpikir................................................................17
C. Hipotesis Penelitian..............................................................20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian...............................................21
B. Metode Penelitian.................................................................22
1. Jenis dan Desain Penelitian............................................22
2. Langkah-langkah Penelitian.....................................22
C. Populasi dan Sampel.......................................................23
1. Populasi Target.........................................................23
2. Populasi Terjangkau.................................................23
3. Sampel......................................................................24
4. Teknik Sampling......................................................24
D. Metode Pengumpulan Data............................................25
1. Variabel Penelitian...................................................25
2. Sumber Data.............................................................25
3. Teknik Pengambilan Data........................................25
E. Pembakuan Instrumen Penelitian...................................26
1. Definisi Konseptual..................................................26
2. Definisi Operasional.................................................26
3. Kisi-kisi Instrumen...................................................27
4. Validasi Instrumen...................................................30
a. Teknik Pengujian Validitas Instrumen...............31
b. Teknik Pengujian Reliabitas Instrumen.............32
c. Teknik Pengujian Tingkat Kesukaran................33
d. Daya Pembeda....................................................33
F. Teknik Analisis Data......................................................34
1. Teknik Analisis Deskriptif.......................................34
a. Pembuatan tabel distribusi frekuensi.................35
b. Penentuan Mean, Median, Modus, Ragam, Simpangan Baku,
Histogram, dan Poligon.....................................35
2. Teknik Analisis Persyaratan Data............................37
a. Uji Normalitas Data...........................................37
b. Uji Homogenitas................................................38
3. Teknik Pengujian Hipotesis.....................................39
G. Hipotesis Statistik..........................................................40
DAFTAR PUSTAKA..................................................41
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai
hubungan yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia.
Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan serta
perkembangan teknologi, karena IPA memiliki upaya untuk
membangkitkan minat manusia, yaitu kemampuan dalam mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Pemahaman tentang alam semesta yang
mempunyai banyak fakta yang belum terungkap dan masih bersifat
rahasia, sehingga hasil penemuannya dapat dikembangkan menjadi ilmu
pengetahuan alam yang baru serta dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Menurut Abdullah (1998 : 18), IPA merupakan pengetahuan
teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus,
yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan,
penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait
mengait antara cara yang satu dengan cara yang lain.Pendidikan IPA telah
berkembang di Negara – negara maju dan telah terbukti dengan adanya
penemuan – penemuan baru yang terkait dengan teknologi. Dengan
demikian, IPA memiliki peran yang sangat penting karena mempengaruhi
perkembangan dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK) yang menjadi tolak ukur dari kemajuan suatu bangsa. Akan tetapi
pada kenyataan yang terjadi di Indonesia, mata pelajaran IPA tidak begitu
diminati dan cenderung kurang diperhatikan.
Pembelajaran IPA dikatakan berhasil apabila semua tujuan
pembelajaran yang ditentukan telah tercapai dan terungkap dalam hasil
belajar IPA. Namun dalam kenyataannya, masih ada siswa yang belum
mencapai standar ketuntasan yang telah ditentukan. Hal ini tidak terlepas
dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar IPA,
diantaranya adalah materi atau kurikulum yang kurang sesuai atau malah
mempersulit pihak sekolah dan peserta didik. Metode pembelajaran yang
digunakan oleh guru pun kurang bervariasi karena biasanya metode yang
digunakan adalah ceramah dan penugasan. Hal tersebut menyebabkan
pembelajaran IPA menjadi monoton dan membosankan,sehingga membuat
siswa kurang memperhatikan pelajaran yang disampaikan.
Selain itu, antusias siswa dalam belajar IPA pun rendah. Sebagian
siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Sebagian siswa
terlihat kurang memperhatikan penjelasan dari guru saat pembelajaran
berlangsung. Ada yang bermain dan berbicara dengan teman, beraktivitas
sendiri, serta kurang berkonsentrasi dengan penjelasan guru. Di sisi lain,
faktor lingkungan pun mempunyai peran yang signifikan dalam
menentukan hasil belajar IPA, baik itu dari keluarga maupun dari
masyarakat. Karena jika lingkungan yang kurang mendukung maka akan
berdampak pada motivasi siswa itu sendiri dalam mengikuti proses
pembelajaran IPA. Bagi beberapa anak yang memiliki masalah di
lingkungan keluarga maupun masyarakat terlihat bahwa hasil belajar IPA
mereka jauh dibawah nilai KKM.
Beberapa faktor di atas menunjukkan bahwa proses pembelajaran
IPA yang terjadi di dalam kelas masih berjalan secara konvensional, baik
itu dari guru maupun dari siswa itu sendiri. Materi pelajaran IPA yang
disampaikan dengan metode ceramah membuat peran siswa dalam
pembelajaran hanyalah mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari
guru. Pembelajaran konvensional yang dilakukan secara terus-menerus
pada siswa kelas V tersebut dapat menimbulkan masalah yang
menyebabkan hasil belajar IPA tidak tercapai dengan baik. Masalah yang
timbul adalah siswa merasa kesulitan dalam menerima materi pelajaran
IPA yang dilakukan dengan metode ceramah oleh guru. Siswa tidak dapat
mengerti dan memahami konsep – konsep IPA yang disampaikan dengan
metode ceramah, sehingga siswa merasa kesulitan untuk membayangkan
materi pelajaran IPA yang disampaikan dengan metode ceramah saja.
Kesulitan dalam belajar tersebut membuat siswa tidak dapat mengerjakan
dengan baik soal – soal tes yang diberikan guru sehingga hasil belajar
yang didapat rendah.
Kesulitan yang dialami oleh siswa kelas V tersebut dalam
mempelajari IPA menimbulkan dampak rendahnya antusias siswa selama
pembelajaran IPA berlangsung. Siswa menjadi bosan dan kurang menarik
dalam belajar IPA, sebagian besar siswa tidak memperhatikan penjelasan
dari guru. Mereka ada yang bermain sendiri dan bercanda dengan teman
sebangkunya. Hal tersebut menyebabkan proses pembelajaran yang
berlangsung di dalam kelas tidak dapat berjalan dengan baik. Dari uraian
masalah di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA yang telah
berlangsung kurang berjalan dengan baik. Masalah – masalah yang timbul
dalam pembelajaran IPA di atas merupakan suatu kendala yang
menyebabkan tujuan pembelajaran tidak tercapai dengan baik. Masalah –
masalah tersebut yang menyebabkan hasil belajar IPA yang dicapai rendah
atau masih di bawah KKM.
Permasalahan tersebut harus segera diatasi, salah satu nya dengan
memperbaiki rencana pembelajaran.Diantaranya dengan
mengikutsertakan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Salah satu
kegiatan ekstrakurikuler yang dapat dijadikan alternatif dalam
memperbaiki rencana pembelajaran IPA adalah ekstrakurikuler pramuka.
Ekstrakurikuler pramuka merupakan kegiatan yang diwajibkan dalam
kurikulum 2013 nanti dan berkaitan sangat erat dengan pembelajaran
IPA,disamping dapat memperkenalkan serta mendekatkan siswa dengan
alam, ekstrakurikuler pramuka juga dapat menjadi salah satu cara untuk
menghilangkan kejenuhan sekaligus mengembangkan eksplorasi siswa.
Kegiatan ekstrakurikuler pramuka digunakan dalam memperbaiki
pembelajaran IPA karena di dalamnya terdapat kegiatan bermain yang
menarik bagi siswa. Siswa dapat belajar IPA melalui kegiatan bermain
yang menyenangkan. Pemilihan kegiatan ekstrakurikuler pramuka ini
didasarkan pada karakteristik siswa tingkat dasar yang menyukai kegiatan
bermain dalam kehidupannya.
Selain itu, dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka siswa dapat
belajar bermain dengan menggunakan permainan sains. Siswa dapat
merencanakan, merancang, mengkonstruksi, melakukan eksperimen dan
melakukan revisi gagasan mereka. Kegiatan ekstrakurikuler pramuka juga
mendidik siswa menjadi lebih jujur,mandiri, disiplin, penuh perhitungan,
aktif, kreatif dan tangkas, serta penuh tanggung jawab. Melihat esensi
kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang sesuai dengan karakteristik siswa,
maka pembelajaran IPA akan menjadi lebih menarik dan menyenangkan
apabila dikemas dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang
aktraktif, sehingga diharapkan dapat mempelajari IPA dengan mudah. Hal
ini merupakan salah satu faktor yang dapat membuat siswa memiliki
motivasi yang kuat dalam mengikuti proses pembelajaranIPA sehingga
memperoleh hasil yang baik.Yaitu yang mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan.
Dari prasurvey yang penulis lakukan disalah satu SDN di Jakarta
Timur, dugaan ini cukup terbukti dengan ditemukannya siswa yang aktif
berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran IPA di kelas.Berdasarkan hasil
prasurvey tersebut, penulis merasa tertarik untuk mencoba menelaah lebih
lanjut mengenai pengaruh keikutsertaan siswa dalam kegiatan
ekstrakurikuler pramuka terhadap hasil belajar IPA. Dalam pembuatan
proposal penelitian ini penulis mengangangkat judul “pengaruh
keikutsertaan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap
hasil belajar IPA kelas V di SDN Ciracas 05 Pagi”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis
mengidentifikasi masalah penelitian ini pada :
1. Apakah peran dari pembelajaran IPA?
2. Apakah pengertian IPA menurut Abdullah?
3. Mengapa IPA menjadi tolak ukur kemajuan suatu bangsa?
4. Bagaimanakah tingkat keberhasilan pembelajaran IPA?
5. Apakah faktor yang mempengaruhi hasil belajar IPA?
6. Apakah masalah yang timbul dalam pembelajaran IPA?
7. Kesulitan apakah yang dialami oleh siswa selama pembelajaran IPA
berlangsung?
8. Apakah solusi dalam mengatasi permasalahan pembelajaran IPA?
9. Apakah peran dari kegiatan ekstrakurikuler pramuka?
10. Adakah pengaruh keikutsertaan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler
pramuka terhadap hasil belajar IPA?
C. Pembatasan Masalah
Rendahnya hasil belajar IPA perlu segera ditangani, yaitu dengan
memperbaiki rencana pembelajaran melalui kegiatan ekstrakurikuler
pramuka. Pemilihan kegiatan ekstrakurikuler pramuka dilakukan dengan
tujuan untuk memperbaiki pembelajaran IPA sehingga pembelajaran IPA
dapat tersampaikan dengan baik. Berdasarkan latar belakang dan
identifikasi masalah diatas, maka penulis membatasi masalah penelitian ini
pada meningkatkan hasil belajar IPA melalui kegiatan ekstrakurikuler
pramuka.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah ada, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini, yaitu :
Adakah pengaruh keikutsertaan siswa dalam kegiatan
ekstrakurikuler pramuka terhadap hasil belajar IPA?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keikutsertaan
siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap hasil belajar IPA.
F. Kegunaan Penelitian
1. Secara Teoritis
a. Sebagai bahan referensi lanjutan
b. Menambah Literatur
c. Memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen dalam mata kuliah
Metodologi Penelitian
2. Secara Praktis
a. Bagi guru, memperoleh pengalaman dalam menerapkan
pembelajaran IPA. Guru dapat menciptakan pembelajaran IPA
yang menarik dan menyenangkan sesuai dengan karakteristik siswa
sehingga materi pelajaran IPA dapat tersampaikan dengan baik.
b. Bagi siswa, dapat bermain sekaligus belajar IPA dalam proses
pembelajaran sehingga siswa menjadi lebih tertarik dan senang
untuk belajar IPA.
c. Bagi sekolah, dapat memberikan masukan baru mengenai cara
belajar yang dilaksanakan di luar jam sekolah untuk meningkatkan
hasil belajar IPA siswa.
BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
A. Landasan Teori
1. Hakikat Hasil Belajar IPA
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang
dilakukan oleh seseorang sehingga memperoleh suatu pengalaman.
Banyak ahli yang berpendapat tentang pengertian belajar itu
sendiri. Misalnya Winkel (dalam Hariyanto, 2010), mendefinisikan
belajaradalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung
dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan
perubahan – perubahan dalam pengelolaan pemahaman.
Surya (dalam Hariyanto, 2010), menyatakan bahwa belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya
dengan lingkungan. Sementara itu, dalam bukunya The Conditions
of Learning,Gagne (dalam Hariyanto, 2010),
mengemukakanbahwa belajar merupakan sejenis perubahan yang
diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku yang keadaannya
berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan
sesudah melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan terjadi
akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan
perubahan serta – merta akibat refleks atau perilaku yang bersifat
naluriah.
Dari beberapa uraian pengertian belajar diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah semua proses mental atau psikis
yang dilakukan seseorang sehingga menimbulkan perubahan
tingkah laku yang berbeda antara sesudah belajar dan sebelum
belajar.
b. Pengertian Hasil Belajar
Setiap proses belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik
akan menghasilkan hasil belajar. Di dalam proses pembelajaran,
guru sebagai pengajar sekaligus pendidik memegang peranan dan
tanggung jawab yang besar dalam rangka membantu meningkatkan
keberhasilan peserta didik yang dipengaruhi oleh kualitas
pengajaran dan faktor intern dari siswa itu sendiri.Dalam setiap
mengikuti proses pembelajaran di sekolah sudah pasti setiap
peserta didik mengharapkan mendapatkan hasil belajar yang baik,
sebab hasil belajar yang baik dapat membantu peserta didik dalam
mencapai tujuannya. Hasil belajar yang baik hanya dicapai melalui
proses belajar yang baik pula. Jika proses belajar tidak optimal
sangat sulit diharapkan terjadinya hasil belajar yang baik.
Hasil belajar merupakan tolak ukur dari pengalaman yang
diperoleh selama proses pembelajaran, yang dinyatakan melalui tes
baik lisan maupun tulisan. Beberapa ahli berpendapat tentang
pengertian hasil belajar. MisalnyaAnni (dalam mbegedut, 2011),
yang mengungkapkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan
perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas
belajar.
Sukmadinata (dalam Intan, 2005), menyatakan hasil belajar
merupakan realisasi dari kecakapan-kecakapan potensial atau
kapasitas yang dimiliki seseorang. Menurut Winkel (dalam
Sunarto, 2009), hasil belajar adalah suatu bukti keberhasilan
belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan
kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.
Dari uraian pengertian hasil belajar diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku yang
diperoleh individu yang direalisasikan dalam bentuk kecakapan-
kecakapan belajar sesuai dengan bobot yang dicapainya.
c. Pengertian IPA
IPA merupakan singkatan dari ilmu pengetahuan alam.
Dalam kepustakaan asing dikenal dengan sebutan natural science
yang sering dilawankan dengan social science. Pada setiap jenjang
pendidikan formal mata pelajaran IPA merupakan salah satu mata
pelajaran yang harus ada mulai pada tingkat sekolah dasar sampai
tingkat perguruan tinggi. Pada tingkat sekolah dasar IPA lazimnya
disebut dengan pendidikan/mata pelajaran “sains”. Mengapa
pendidikan ilmu pengetahuan alam atau natural science sangat
penting sehingga menjadi mata pelajaran wajib di dunia
pendidikan? Untuk melacak jawaban dari pertanyaan tersebut kita
dapat mencermati dari beberapa pengertian yang telah dirumuskan
oleh beberapa teoretisi di bawah ini.
Menurut Fowler (dalam Sri , 2012), Ilmu pengetahuan alam
adalah pengetahuan alam yang sistematis dan dirumuskan, yang
berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan
terutama atas pengamatan dan deduksi.Iskandar (dalam Hetty,
2013), menyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam adalah
pengetahuan manusia yang luas yang didapatkan dengan cara
observasi dan eksperimen yang sistematik, serta dijelaskan dengan
bantuan aturan-aturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori
dan hipotesa.
Sementara itu, menurut Asy’ari (dalam Hetty, 2013), IPA
atau Sains adalah pengetahuan manusia tentang alam yang
diperoleh dengan cara yang terkontrol. Penjelasan ini mengandung
maksud bahwa IPA atau Sains selain menjadi sebagai produk juga
sebagai proses. IPA atau Sains sebagai produk yaitu pengetahuan
manusia dan sebagai proses yaitu bagaimana mendapatkan
pengetahuan tersebut.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa pengertian Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) atau Sains merupakan pengetahuan manusia tentang gejala-
gejala alam dan kebendaan yang diperoleh dengan cara observasi,
eksperimen/penelitian, atau uji coba yang berdasarkan pada hasil
pengamatan manusia. Pengamatan manusia dapat berupa fakta-
fakta, aturan-aturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori dan
lain sebagainya.
d. Pengertian Hasil Belajar IPA
Hasil belajar biasanya dinyatakan dengan skor yang
diperoleh dari satu tes hasil belajar yang diadakan setelah selesai
mengikuti suatu program pembelajaran. Hasil belajar IPA adalah
segenap perubahan tingkah laku yang terjadi pada siswa dalam
bidang IPA sebagai hasil mengikuti proses pembelajaran IPA
(Bundu, 2006 : 23).
Menurut Darmodjo dan Kaligis (dalam Eprint, 2009), hasil
belajar IPA dapat diukur dari ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor. Ranah kognitif mengukur hasil belajar dari dimensi
produk sains. Ranah psikomotor mengukur hasil belajar dimensi
proses sains. Ranah afektif mengukur hasil belajar dimensi sikap.
Selain itu, Anni (dalam Afif, 2012), menyatakan bahwa
hasil belajar IPA merupakan tingkat penguasaan terhadap suatu hal
setelah mengalami proses dan aktivitas belajar mata pelajaran IPA
dan dinyatakan dengan nilai yang meliputi keterampilan
pengetahuan, keterampilan berfikir maupun keterampilan motorik.
Hasil belajar IPA merupakan kemampuan yang dapat diukur
berupa penguasaan ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan
sebagai hasil dari kegiatan proses belajar mengajar mata pelajaran
IPA.
Dari beberapa uraian pengertian hasil belajar IPA di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA merupakan
perubahan yang terjadi pada siswa setelah mengalami proses
pembelajaran IPA yang diukur dari ranah kognitif, afektif dan
psikomotor.
2. Hakikat Kegiatan Ekstrakurikulet Pramuka
a. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
siswa sekolah maupun universitas di luar jam belajar kurikulum
standar. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar siswa dapat
mengembangkan kepribadian, bakat dan kemampuannya
diberbagai bidang di luar bidang akademik. Kegiatan ini diadakan
secara swadaya dari pihak sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri
untuk merintis kegiatan di luar jam pelajaran sekolah.
Arikunto (dalam Dewi, 2012), menyatakan bahwa kegiatan
ekstrakurikuler adalahkegiatan tambahan, di luar struktur program
yang pada umumnyamerupakan kegiatan pilihan. Menurut kamus
besar bahasa Indonesia (2002:291), ektrakurikuler adalah suatu
kegiatan yang berada di luar program yang tertulis di dalam
kurikulum seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan siswa.
Selain itu, menurut Usman (dalam Dewi, 2012),kegiatan
ekstrakurikulermerupakan kegiatan yang dilakukan diluar jam
pelajaran (tatapmuka) baik dilaksanakan di sekolah maupun diluar
sekolah denganmaksudserta mempunyai tujuanuntuk lebih
memperkaya danmemperluas wawasan pengetahuan
sertakemampuan yang telahdimilikinya dari berbagai bidang studi.
Berdasarkan pendapat dari beberapa para ahli diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah
kegiatantambahan di luar struktur program yang dilaksanakan di
luar jampelajaran biasa agar memperkaya dan memperluas
wawasan pengetahuandan kemampuan peserta didik.
b. Pengertian Pramuka
Kata pramuka merupakan singkatan dari Praja
MudaKarana, yang memiliki arti Rakyat Muda yang Suka
Berkarya. Gerakan pramuka adalah gerakan kepanduan praja muda
karana. Oleh karena itu pramuka adalah sekelompok pemuda –
pemudi yang aktif dalam kepramukaan, serta mengamalkan satya
pramuka dan dharma pramuka. Adapun pengertian pramuka
menurut para ahli, antara lain menurut Powel (dalam Rozak, 2011),
yang menyatakan bahwa pramuka bukanlah suatu ilmu yang harus
dipelajari secara tekun. Pramuka adalah suatu permainan yang
menyenangkan di alam terbuka, tempat orang dewasa dan anak-
anak pergi bersama, mengadakan penembaraan seperti kakak
beradik, membina kesehatan dan kebahagian, keterampilan dan
memberi pertolongan.
Dalam AD Gerakan Pramuka bab III, pasal 8 ayat 2, point a
djelaskan bahwa pramuka ialah proses pendidikan luar sekolah dan
di luar keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan,
sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka
dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan yang
sasaran akhirnya pembentukan watak.
Selain itu dijelaskan pula dalam ART Gerakan Pramuka
bab III, pasal 6 ayat 2 bahwa pramuka merupakan proses kegiatan
belajar sendiri yang progesif bagi kaum muda untuk
mengembangkan diri pribadi seutuhnya baik fisik, nonfisik,
intelektual, emosional, sosial dan spiritual sebagai individu dan
sebagai anggota masyarakat.
Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
pramuka merupakan suatu kegiatan yang menarik dan
menyenangkan yang dilakukan di alam terbuka untuk
mengembangkan potensi diri baik fisik maupun nonfisik.
B. Kerangka Berpikir
Gambar 1. Diagaram kerangka berpikir
Masalah dalam
pembelajaran
IPA
Ektrakurikuler pramuka
diharapkan memiliki
pengaruh terhadap hasil
belajar IPA
Memperbaiki rencana
pembelajaran melalui
kegiatan ekstrakurikuler
pramuka
Kenyataan yang terjadi di Indonesia, mata pelajaran IPA tidak
begitu diminati dan cenderung kurang diperhatikan.Hal ini tidak terlepas
dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar IPA,
diantaranya adalah materi atau kurikulum yang kurang sesuai atau malah
mempersulit pihak sekolah dan peserta didik. Metode pembelajaran yang
digunakan oleh guru pun kurang bervariasi.Selain itu, antusias siswa
dalam belajar IPA pun rendah. Di sisi lain, faktor lingkungan pun
mempunyai peran yang signifikan dalam menentukan hasil belajar IPA,
baik itu dari keluarga maupun dari masyarakat. Masalah yang timbul
adalah siswa merasa kesulitan dalam menerima materi pelajaran IPA
sehingga tidak dapat mengerti dan memahami konsep – konsep IPA.
Kesulitan dalam belajar tersebut membuat siswa tidak dapat mengerjakan
soal – soal tes yang diberikan guru sehingga hasil belajar yang didapat
rendah.Masalah – masalah yang timbul dalam pembelajaran IPA di atas
merupakan suatu kendala yang menyebabkan tujuan pembelajaran tidak
tercapai dengan baik dan menyebabkan hasil belajar IPA yang dicapai
rendah atau masih di bawah KKM.
Permasalahan tersebut harus segera diatasi, salah satu nya dengan
memperbaiki rencana pembelajaran. Diantaranya dengan
mengikutsertakan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka.
Kegiatan ekstrakurikuler pramuka digunakan dalam memperbaiki
pembelajaran IPA karena di dalamnya terdapat kegiatan bermain yang
menarik bagi siswa. Siswa dapat belajar IPA melalui kegiatan bermain
yang menyenangkan sehingga menghilangkan kejenuhan sekaligus
mengembangkan eksplorasi siswa. Pemilihan kegiatan ekstrakurikuler
pramuka ini didasarkan pada karakteristik siswa tingkat dasar yang
menyukai kegiatan bermain dalam kehidupannya.Siswa dapat
merencanakan, merancang, mengkonstruksi, melakukan eksperimen dan
melakukan revisi gagasan mereka. Kegiatan ekstrakurikuler pramuka juga
mendidik siswa menjadi lebih jujur, mandiri, disiplin, penuh perhitungan,
aktif, kreatif dan tangkas, serta penuh tanggung jawab. Hal ini merupakan
salah satu faktor yang dapat membuat siswa memiliki motivasi yang kuat
dalam mengikuti proses pembelajaran IPA sehingga memperoleh hasil
yang baik.Yaitu yang mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
Keberhasilan belajar IPA siswa dipengaruhi oleh banyak faktor.
Kegiatan ekstrakurikuler pramuka diharapkan menjadi salah satu faktor
yang memiliki pengaruh dalam memperbaiki rencana pembelajaran IPA
siswa. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka tersebut akan diteliti
lebih lanjut yang diduga memiliki pengaruh terhadap hasil belajar IPA
siswa. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh
keikutsertaan siswa dalam kegiatan ekstrkurikuler pramuka terhadap hasil
belajar IPA.
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas, maka
dapat dirumuskan hipotesis penelitian ini yaitu : “ Terdapat pengaruh dari
kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam pembelajaran IPA sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas V SDN Ciracas 05 Pagi”.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada kelas V Sekolah Dasar Negeri
Ciracas 05 Pagi, Jakarta Timur. Waktu penelitian adalah semester genap
tahun akademik 2012/2013 yang membutuhkan waktu selama 5 bulan
sejak proposal penelitian diajukan, yaitu pada bulan Maret 2013 sampai
bulan Juli 2013. Adapun deskripsi kegiatan dan waktu penelitian dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Jadwal Kegiatan dan Waktu Penelitian
Maret April Mei Juni Juli Agustus
No Deskripsi 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penulisan Proposal X X
2 Penentuan Sampel X
3 Penyusunan Instrumen X X
4 Uji coba Instrumen X X
5 Validasi Instrumen X X X
6 Pemberian Instrumen X X X X X X X
7 Pengolahan Data X X X
8 Penulisan Laporan X X X
9 Prediksi Sidang Skripsi X X X X
Keterangan :
X = Pelaksanaan Kegiatan Penelitian
B. Metode Penelitian
1. Jenis dan Desain Penelitian
Untuk mencapai tujuan penelitian, penulis menggunakan metode
penelitian kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam pengambilan,
pengumpulan, dan sampai memperoleh hasil datanya diperoleh dalam
bentuk skor/angka. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode penelitian expose facto. Adapun desain expose
factonya dapat digambarkan sebagai berikut :
/////// A1 A2
B O1 O2
Keterangan :
A1 = Kelas eksperimen 1
A2 = Kelas eksperimen 2
B = Pengambilan sampel
O = Pemberian instrumen (tes dan angket)
2. Langkah-langkah Penelitian
Pemberlakuan terhadap subjek dalam penelitian ini berupa :
1. Penentuan sampel.
2. Penyusunan instrumen.
3. Uji coba instrumen.
4. Validasi instrumen.
5. Pemberian instrumen.
6. Pengolahan data.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi Target
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto (dalam
Suryana,2009)). Menurut walpole (dalam Suryana, 2009), populasi adalah
keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian kita. Menurut Triyuliana
(dalam Suryana, 2009), populasi adalah sekumpulan orang atau objek
yang sedang diteliti. Dalam pengambilan populasi, sebaiknya peneliti
mengambil keseluruhan subjek dalam penelitian.
Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SDN
Ciracas 05 Pagi.
2. Populasi Terjangkau
Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah siswa kelas V
semester II Tahun Ajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa sebagai
berikut :
Tabel 2. Jumlah Rombongan Belajar Perkelas pada Semester II
Kelas V SDN Ciracas 05 Pagi
No Kelas Jumlah Siswa
1 Va 37
2 Vb 36
Jumlah 73
3. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber
data dan dapat mewakili seluruh populasi (Riduwan (dalam Suryana,
2009)). Oleh karena itu, sampel diperlukan untuk pengambilan data
yang dapat menggambarkan keadaan sebenarnya. Untuk pengambilan
sampel penelitian ini, tiap kelas yang tergabung dalam populasi
terjangkau diambil masing-masing 20 siswa secara acak untuk
diikutsertakan dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka.
4. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang
representatif dari populasi (Riduwan (dalam Suryana, 2009)). Untuk
memperoleh sampel yang baik, diperlukan metode yang baik dalam
pemilihan anggota sampel (Harini dan Kusumawati (dalam Suryana,
2009)). Dalam pengambilan data, peneliti mengambil teknik sampling
“simple random sampling”. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut
:
1) Dari 2 kelas yang ada, yaitu kelas Va dan Vb untuk diberi
perlakuan melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka.
2) Untuk masing-masing kelas dipilih lagi secara acak sebagai
subjek penelitian sebanyak 20 siswa.
D. Metode Pengumpulan Data
1. Variabel Penelitian
Variabel merupakan atribut dari seseorang atau objek yang
mempunyai variasi antara satu orang dengan orang lain atau satu objek
dengan objek lain (Sasmoko (dalam Suryana, 2009)). Variabel yang
digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 2 variabel (1 variabel bebas
dan 1 variabel terikat), yaitu :
a) Variabel bebas (X), yaitu kegiatan ekstrakurikuler pramuka.
b) Variabel terikat (Y), yaitu hasil belajar IPA.
2. Sumber Data
Sumber data adalah dari mana data dapat diperoleh (Arikunto
(dalam Suryana, 2009)). Dalam penelitian ini, ada 2 jenis data yang
dikumpulkan berdasarkan sumbernya, yaitu :
a) Kegiatan ekstrakurikuler pramuka bersumber dari pengamatan.
b) Hasil belajar IPA bersumber dari siswa yang menjadi sampel
penelitian.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengambilan data adalah alat bantu yang dipilih dan
dipergunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya
(Riduwan (dalam Suryana, 2009)). Adapun teknik pengambilan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a) Kegiatan ekstrakurikuler pramuka diambil dengan teknik
pengamatan.
b) Hasil belajar IPA diambil menggunakan tes kemampuan yang
telah dikembangkan peneliti.
E. Pembakuan Instrumen Penelitian
1) Definisi Konseptual
Hasil belajar IPA merupakan perubahan yang terjadi pada
siswa setelah mengalami proses pembelajaran IPA yang diukur
dari ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
Kemampuan ini diukur sesudah siswa mengalami proses
pembelajaran IPA selama satu semester.
2) Definisi Operasional
Hasil belajar IPA merupakan perubahan yang dinyatakan
dalam skor siswa yang diperoleh dari hasil tes pembelajaran IPA
sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata
pelajaran IPA kelas V SDN Ciracas 05 Pagi yang berbentuk pilihan
ganda.
Sesuai dengan subjek penelitian yaitu siswa kelas V
semester II Tahun Ajaran 2012/2013, maka mata pelajaran tersebut
mempelajari materi tentang Gaya, Pesawat Sederhana, Sifat-sifat
Cahaya dan Pemanfaatannya,Pembentukan Tanah, Susunan Bumi,
Daur Air, Peristiwa Alam Beserta Dampaknya, dan Dampak
Kegiatan Manusia terhadap Permukaan Bumi.
3) Kisi-kisi Instrumen
Berdasarkan definisi konseptual dan definisi operasional
tentang hasil belajar IPA, maka kisi-kisi instrumen ini diberikan
dalam Tabel 3.
Tabel 3. Rancangan Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar IPA Kelas V
Semester II
No.
Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar
Kls/
smt
Materi
Pokok
Indikator soal
Ranah
Kognitif
Nomor
soal
1. Memahami
hubungan
antara gaya,
gerak, dan
energi, serta
fungsinya.
Mendeskripsika
n hubungan
antara gaya,
gerak dan
energi melalui
percobaan
(gaya gravitasi,
gaya gesek,
gaya magnet)
V/ 2 Gaya o Mengelompokkan benda-
benda yang bersifat
magnetis dan yang tidak
magnetis.
o Menunjukkan kekuatan
gaya magnet dalam
menembus beberapa
benda melalui percobaan.
o Memberi contoh
penggunaan gaya magnet
dalam kehidupan sehari-
hari.
o Membuat magnet.
o Menyimpulkan bahwa
gaya gravitasi
menyebabkan benda
bergerak ke bawah.
o Memprediksi seandainya
tidak ada gaya gravitasi
di bumi.
o Membandingkan gerak
C2
C1
C2
C5
C6
C6
1
2
3
4
5
6
benda pada permukaan
yang berbeda-beda
(kasar, halus).
o Menjelaskan berbagai
cara memperkecil atau
memperbesar gaya
gesekan.
o Menjelaskan manfaat dan
kerugian yang
ditimbulkan oleh gaya
gesekan dalam kehidupan
sehari-hari.
C6
C2
C2
7
8
9
Menjelaskan
pesawat
sederhana yang
dapat membuat
pekerjaan lebih
mudah dan
lebih cepat.
Pesawat
Sederhana
o Mengidentifikasi
berbagai jenis pesawat
sederhana misal
pengungkit, bidang
miring, katrol dan roda.
o Menggolongkan berbagai
alat rumah tangga sebagai
pengungkit, bidang
miring, katrol, dan roda.
o Mengidentifikasi
kegiatan yang
menggunakan pesawat
sederhana.
o Mendemonstrasikan cara
menggunakan pesawat
sederhana.
C1
C3
C1
C3
10
11,12
13,14
15
2. Menerapkan
sifat-sifat
cahaya
melalui
kegiatan
membuat
suatu
Mendeskripsikan
sifat-sifat cahaya
Sifat-sifat
Cahaya dan
Pemanfaata
nnya
o Mendemonstrasikan sifat
cahaya yang mengenai
berbagai benda (bening,
berwarna, dan gelap).
o Mendeskripsikan sifat-
sifat cahaya yang
mengenai cermin datar
dan cermin lengkung
C3
C2
16
17
karya/model (cembung atau cekung).
o Menunjukkan contoh
peristiwa pembiasan
cahaya dalam kehidupan
sehari-hari melalui
percobaan.
o Menunjukkan bukti
bahwa cahaya putih
terdiri dari berbagai
warna.
o Memberikan contoh
peristiwa penguraian
cahaya dalam kehidupan
sehari-hari.
C1
C1
C2
18,19
20
21
3. Memahami
perubahan
yang terjadi
di alam dan
hubungannya
dengan
penggunaan
sumber daya
alam
Mendeskripsika
n proses
pembentukan
tanah karena
pelapukan
Pembentuka
n Tanah
Menjelaskan proses
pembentukan tanah karena
pelapukan.
C2 22
Mengidentifika
si jenis-jenis
tanah
Susunan
Bumi
Mengidentifikasi komposisi
dan jenis-jenis tanah,
misalnya : berpasir, tanah
liat, humus.
C1 23,24
Mendeskripsika
n struktur bumi
Susunan
Bumi
Menggambarkan secara
sederhana lapisan-lapisan
bumi (lapisan inti, lapisan
luar dan kerak).
C1 25,26,
27
Mendeskripsika
n proses daur
air dan kegiatan
manusia yang
dapat
mempengaruhi
Daur Air o Menjelaskan pentingnya
air.
o Menggambarkan proses
daur air dengan
menggunakan diagram
atau gambar.
C2
C1
28
29
nya
Mendeskripsika
n perlunya
penghematan
air
Daur Air o Mengidentifikasi
kegiatan manusia yang
dapat mempengaruhi daur
air.
o Melakukan pembiasaan
cara menghemat air
C1
C3
30,31
32,33
Mengidentifika
si peristiwa
alam yang
terjadi di
Indonesia dan
dampaknya
bagi makhluk
hidup dan
lingkungan
Peristiwa
Alam
Beserta
Dampaknya
o Membuat suatu laporan
berdasarkan hasil
pengamatan atau
pengalaman pribadi atau
laporan surat kabar/media
lainnya tentang peristiwa
alam misalnya banjir,
gempa bumi, gunung
meletus.
o Menjelaskan dampak dari
peristiwa alam terhadap
kehidupan manusia,
hewan dan lingkungan.
C5
C2
34,35
36,37,
38
Mengidentifika
si beberapa
kegiatan
manusia yang
dapat
mengubah
permukaan
bumi
(pertanian,
perkotaan, dsb)
Dampak
Kegiatan
Manusia
terhadap
Permukaan
Bumi
Mengidentifikasi
kegiatan manusia yang
dapat mempengaruhi
permukaan bumi.
C1 39,40
4) Validasi Instrumen
Validasi instrumen dilakukan dalam rangka memperoleh
instrumen baku yang akan digunakan dalam penelitian. Untuk
mendapatkan instrumen baku ini, cara yang digunakan adalah
dengan menguji validitas konstruk dan validitas internal instrumen
yang dibuat. Validitas konstruk dilakukan untuk melihat
kesesuaian antara soal yang dibuat dengan RPP yang digunakan.
Validitas konstruk diperoleh dengan mengkonsultasikan instrumen
yang telah disusun kepada kepala sekolah maupun guru yang
berpengalaman dalam penelitian di lingkungan SDN Ciracas 05
Pagi.
Selain itu, untuk menguji validitas internal dilakukan
dengan melakukan uji coba instrumen. Uji coba instrumen
dilakukan terhadap siswa yang bukan sampel penelitian, yaitu
siswa kelas VI yang berjumlah 69.
a) Teknik Pengujian Validitas Instrumen
Validitas instrumen adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat keadaan atau kesahihan alat ukur
(Riduwan (dalam Suryana, 2009)). Validitas instrumen
dapat dikatakan valid jika dapat mengukur keterandalan
suatu instrumen. Analisis terhadap validias instrumen
dilakukan melalui analisis internal consistency yaitu
korelasi antara butir soal pilihan ganda dan total instrumen.
Pengukuran dilakukan dengan korelasi product moment.
Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :
Rbis =
Keterangan :
Rbis = koefisien korelasi antara skor butir soal
dengan skor total
Xi bar =
Dengan JBY = jml Y (skor total) yg di jwb dgn bnr
JB = jml skor yg bnr
Xt bar =
Dengan ∑Y = jml Xt (skor yg diperoleh tiap responden)
n = banyaknya responden
St = standar deviasi
Pi =
Dengan JB = jml skor yg benar
N = jml skor max jawaban benar
Qi = 1 – Pi
b) Teknik Pengujian Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas suatu alat pengukur adalah derajat
keajegan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya
(Samoko (dalam Suryana, 2009)). Analisis untuk
menghitung reliabilitas instrumen dilakukan dengan
menggunakan rumus :
R11 =
Keterangan :
K banyaknya butir soal yang valid
c) Teknik Pengujian Tingkat Kesukaran
Tingkat Kesukaran (Pi) =
Dengan JB jml skor jawaban benar
N jml skor max jawaban benar
Jika :
P 0.3 soal sukar (SK)
0.3 < P < 0.7 soal sedang (SD)
P soal mudah (MD)
d) Daya Pembeda
DB = TKA – TKB
TKA =
Dengan :
TKA proporsi responden kelompok atas yang dapat
menjawab dengan benar butir soal.
BA banyaknya responden kelompok atas yang dapat
menjawab dengan benar butir soal.
JA jumlah responden yang termasuk dalam kelompok
atas.
TKB =
Dengan :
TKB proporsi responden kelompok bawah yang dapat
menjawab dengan benar butir soal.
BB banyaknnya responden kelompok bawah yang dapat
menjawab dengan benar butir soal.
JB jumlah responden yang termasuk dalam kelompok
bawah.
Maka Daya pembeda (DB) :
DB < 0 buruk sekali (BRS)
0 < DB < 0.2 buruk (BRK)
0.2 DB < 0.4 sedang (SDG)
0.4 DB < 0.7 baik (BA)
0.7 DB < 1 sangat baik (SBA)
F. Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan meliputi analisis deskriptif, analisis
persyaratan data, dan pengujian hipotesis.
1. Teknik Analisis Deskriptif
Analisis data secara deskriptif dilakukan untuk menyajikan,
mendeskripsikan, serta mengkomunikasikan data mentah menjadi bentuk
tabel, gambar atau grafik. Pengolahan dan penyajian data mentah hasil
penelitian menggunakan perhitungan secara manual. Dari pengolahan data
mentah tersebut, maka diperoleh nilai mean, median, modus, ragam, dan
simpangan baku. Selain itu, ditampilkan pula daftar distribusi frekuensi
yang kemudian divisualisasikan dalam bentuk histogram dan poligon.
Adapun rumus-rumus yang digunakan dalam analisis deskriptif ini adalah
sebagai berikut :
a) Pembuatan tabel distribusi frekuensi
Menurut Sudjana (dalam Suryana, 2009), prosedur yang
digunakan adalah
1) Menentukan rentang kelas, yaitu data terbesar dikurangi
data terkecil.
2) Menentukan banyak kelas interval yang diperlukan.
Aturan yang digunakan adalah aturan Sturgess, yaitu :
Banyak kelas = 1+(3,3)log n.
n menyatakan banyaknya data penelitian dan hasil
akhirnya dijadikan bilangan bulat.
3) Menentukan panjang kelas interval dengan aturan :
P =
4) Pilih ujung bawah kelas interval pertama. Untuk ini
dapat diambil sama dengan data terkecil atau nilai data
yang lebih kecil dari data terkecil tetapi selisihnya harus
kurang dari panjang kelas yang telah ditentukan.
b) Penentuan Mean, Median, Modus, Ragam, Simpangan Baku,
Histogram, dan Poligon
Menurut Siregar (dalam Suryana,2009), formula yang
digunakan adalah
1) Mean ( X ) :
2) Median (Med) : tb + c
3) Modus (Mo) : tb + c
4) Ragam (s²) :
5) Simpangan Baku :
6) Histogram dan Poligon
Poligon
Histogram
Keterangan :
Xi : data
n : banyak data
tb : batas bawah
S1 : selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
S2 : selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya
c : panjang interval
fmed : frekuensi kelas median
fks : frekuensi kumulatif sebelumnya
2. Teknik Analisis Persyaratan Data
Dikarenakan uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah uji t, maka sebelumnya perlu dilakukan analisis persyaratan
data. Analisis persyaratan data yang digunakan adalah uji normalitas
dan uji homogenitas data.
a) Uji Normalitas Data
Untuk mengetahui data hasil penelitian berdistribusi normal
atau tidak, maka penelitian harus diuji normalitasnya, yaitu
dengan uji normalitas menggunakan Uji Liliefors. Adapun
langkah- langkahnya adalah sebagai berikut :
1) Mengurutkan skor yang diperoleh sampel secara
descending.
2) Menentukan nilai z dari setiap skor yang diperoleh sampel,
yaitu :
i
i
X X
z
s
.
3) Menentukan nilai tabel distribusi normal setiap nilai z
(dilihat dari tabel distribusi normal).
4) Menentukan iF z yang merupakan peluang luas daerah
kurva normal sebelum iz dengan aturan sebagai berikut :
Jika iz > 0, maka nilai iF z = 0,5 + nilai tabel.
Jika iz < 0, maka nilai iF z = 0,5 – nilai tabel.
5) Menghitung proporsi frekuensi setiap iz yang dinyatakan
oleh iS z dengan rumus : ( ) kum
i
f
S z
n
.
6) Hitung selisih i iF z S z kemudian tentukan harga
mutlaknya.
7) Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak
selisih tersebut. Harga terbesar ini disebut Lo.
8) Selanjutnya untuk melihat data terdistribusi normal atau
tidak, dilakukan perbandingan antara Lo yang diperoleh
dengan nilai kritis L (L tabel) untuk taraf nyata 0,05.
9) Data terdistribusi normal bila Lo yang diperoleh kurang
dari L tabel. (Herman dalam Suryana, 2009).
b) Uji Homogenitas
Untuk mengetahui data penelitian homogen atau tidak
homogen, maka dalam pengujian homogenitas menggunakan
uji F, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Hitung varians kelompok sampel pertama 2
1s .
2) Hitung varians kelompok sampel kedua 2
2s .
3) Tentukan nilai hitungF :
2
1
2
2
hitung
s
F
s
, jika 2 2
1 2s s atau
2
2
2
1
hitung
s
F
s
, jika 2 2
2 1s s .
4) Tentukan 1 2 1 2, , , 1, 1tabel dk dk n n
F F F dari tabel distribusi
F.
5) Jika hitung tabelF F , maka kedua kelompok sampel
homogen, dan jika hitung tabelF F , maka kedua kelompok
sampel tidak homogen.
Bentuk hipotesis statistik yang akan diuji adalah
2 2
0 1 2:H (Kedua kelompok sampel homogen).
2 2
1 1 2:H (Kedua kelompok sampel tidak
homogen).
3. Teknik Pengujian Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini diuji menggunakan Uji t. Adapun
rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
BA
BA
nn
s
XX
t
11
dimana
2
11 22
BA
BBAA
nn
snsn
s
Keterangan:
AX = rerata skor kelompok eksperimen
BX = rerata skor kelompok kontrol
2
As = varians kelompok eksperimen
2
Bs = varians kelompok kontrol
An = banyaknya sampel kelompok eksperimen
Bn = banyaknya sampel kelompok kontrol
s = simpangan baku gabungan
Untuk pengujian hipotesis, selanjutnya nilai t hitung di atas
dibandingkan dengan nilai dari tabel distribusi t (t tabel). Cara
penentuan nilai t tabel didasarkan pada taraf signifikansi tertentu
(misal α = 0,05) dan dk = nA+nB-2. Adapun kriteria pengujian
hipotesisnya adalah
Tolak H0, jika t hitung > t tabel atau
Terima H0, jika t hitung < t tabel.
G. Hipotesis Statistik
Untuk menguji hipotesis penelitian yang telah dirumuskan pada bab
sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis statistik sebagai berikut :
Ho : µ1 = µ2
H1 bukan Ho
Keterangan :
µ1 nilai rerata hasil belajar IPA untuk kelompok siswa yang
diikutsertakan dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka.
µ2 nilai rerata hasil belajar IPA untuk kelompok siswa yang
tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka.
DAFTAR PUSTAKA
Riduwan dan Tita Lestari. (1997). Statistika 1. Cetakan pertama. Bandung : CV
Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Cetakan ke-13, Jakarta : Rineka Cipta.
Riduwan (2009). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti
Pemula. Cetakan ke-6, Bandung : Alfabeta.
http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli
http://mbegedut.blogspot.com/2011/02/pengertian-hasil-belajar-menurut-
para.html
http://www.scribd.com/doc/51282702/Pengertian-Hasil-Belajar-Menurut-Para-
Ahli
http://www.kajianteori.com/2013/03/pengertian-ilmu-pengetahuan-alam-ipa.html
http://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.com/2012/02/definisi-ilmu-pengetahuan-
alam-ipa.html
http://eprints.uny.ac.id/7710/3/bab%202%20-07501241011.pdf
http://pramukamuda.blogspot.com/2010/03/pengertian-pramuka-kepramukaan-
dan.html
http://digilib.sunan-ampel.ac.id/files/disk1/197/jiptiain--fitridewii-9809-5-
babii.pdf
http://rozakbeliave18.blogspot.com/2011/12/pramuka-sejati_16.html
http://dara9.wordpress.com/ipa/definisi-ipa

More Related Content

What's hot

Lembar observasi aktifitas pengelolaan pembelajaran herawati kama
Lembar  observasi aktifitas pengelolaan pembelajaran herawati kamaLembar  observasi aktifitas pengelolaan pembelajaran herawati kama
Lembar observasi aktifitas pengelolaan pembelajaran herawati kamaOperator Warnet Vast Raha
 
Keg b7.1.1 verifikasi hasil pkg
Keg b7.1.1 verifikasi hasil pkgKeg b7.1.1 verifikasi hasil pkg
Keg b7.1.1 verifikasi hasil pkgEndar Nirmala
 
Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...
Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...
Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...risa zakiatul
 
Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa materi hubungan a...
Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan a...Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan a...
Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa materi hubungan a...Operator Warnet Vast Raha
 
Contoh lampiran OJL (Instrumen observasi Guru Yunior)
Contoh lampiran OJL (Instrumen observasi Guru Yunior)Contoh lampiran OJL (Instrumen observasi Guru Yunior)
Contoh lampiran OJL (Instrumen observasi Guru Yunior)Kahar Muzakkir
 
KARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAH
KARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAHKARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAH
KARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAHNASuprawoto Sunardjo
 
Pkp ut meningkatkan hasil belajar bilangan bulat melalui penerapan model pemb...
Pkp ut meningkatkan hasil belajar bilangan bulat melalui penerapan model pemb...Pkp ut meningkatkan hasil belajar bilangan bulat melalui penerapan model pemb...
Pkp ut meningkatkan hasil belajar bilangan bulat melalui penerapan model pemb...Operator Warnet Vast Raha
 
Contoh lembar fakta
Contoh lembar faktaContoh lembar fakta
Contoh lembar faktaYatik Priya
 
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum PembelajaranKisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum PembelajaranMuhammad Imam BW
 
Buku koleksi pt bm 2010
Buku koleksi pt bm 2010Buku koleksi pt bm 2010
Buku koleksi pt bm 2010remysyazwan
 
PKG Penjasorkes Format1 a
PKG Penjasorkes Format1 aPKG Penjasorkes Format1 a
PKG Penjasorkes Format1 abimo kontaning
 
Angket Evaluasi Diri Kepala Sekolah SMP
Angket Evaluasi Diri Kepala Sekolah SMPAngket Evaluasi Diri Kepala Sekolah SMP
Angket Evaluasi Diri Kepala Sekolah SMPAKHMAD SUDRAJAT
 
Refleksi pengajaran makro 1
Refleksi pengajaran makro 1Refleksi pengajaran makro 1
Refleksi pengajaran makro 1joe zulkefli
 
Pkg yuli, s.pd-2013-2014
Pkg yuli, s.pd-2013-2014Pkg yuli, s.pd-2013-2014
Pkg yuli, s.pd-2013-2014Dimas Maryono
 

What's hot (20)

Lembar observasi aktifitas pengelolaan pembelajaran herawati kama
Lembar  observasi aktifitas pengelolaan pembelajaran herawati kamaLembar  observasi aktifitas pengelolaan pembelajaran herawati kama
Lembar observasi aktifitas pengelolaan pembelajaran herawati kama
 
Keg b7.1.1 verifikasi hasil pkg
Keg b7.1.1 verifikasi hasil pkgKeg b7.1.1 verifikasi hasil pkg
Keg b7.1.1 verifikasi hasil pkg
 
Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...
Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...
Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...
 
Laporan pkp ipa
Laporan pkp ipaLaporan pkp ipa
Laporan pkp ipa
 
Lampiran ut
Lampiran utLampiran ut
Lampiran ut
 
Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa materi hubungan a...
Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan a...Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan a...
Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa materi hubungan a...
 
Contoh lampiran OJL (Instrumen observasi Guru Yunior)
Contoh lampiran OJL (Instrumen observasi Guru Yunior)Contoh lampiran OJL (Instrumen observasi Guru Yunior)
Contoh lampiran OJL (Instrumen observasi Guru Yunior)
 
KARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAH
KARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAHKARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAH
KARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAH
 
Pkp ut meningkatkan hasil belajar bilangan bulat melalui penerapan model pemb...
Pkp ut meningkatkan hasil belajar bilangan bulat melalui penerapan model pemb...Pkp ut meningkatkan hasil belajar bilangan bulat melalui penerapan model pemb...
Pkp ut meningkatkan hasil belajar bilangan bulat melalui penerapan model pemb...
 
Contoh lembar fakta
Contoh lembar faktaContoh lembar fakta
Contoh lembar fakta
 
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum PembelajaranKisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
 
Buku koleksi pt bm 2010
Buku koleksi pt bm 2010Buku koleksi pt bm 2010
Buku koleksi pt bm 2010
 
Penilai pkg
Penilai pkgPenilai pkg
Penilai pkg
 
PPT UJIAN
PPT UJIANPPT UJIAN
PPT UJIAN
 
PKG Penjasorkes Format1 a
PKG Penjasorkes Format1 aPKG Penjasorkes Format1 a
PKG Penjasorkes Format1 a
 
Angket Evaluasi Diri Kepala Sekolah SMP
Angket Evaluasi Diri Kepala Sekolah SMPAngket Evaluasi Diri Kepala Sekolah SMP
Angket Evaluasi Diri Kepala Sekolah SMP
 
Refleksi pengajaran makro 1
Refleksi pengajaran makro 1Refleksi pengajaran makro 1
Refleksi pengajaran makro 1
 
Laporan pkp ku
Laporan pkp kuLaporan pkp ku
Laporan pkp ku
 
Instrumen pkg lamp 1a
Instrumen pkg lamp 1aInstrumen pkg lamp 1a
Instrumen pkg lamp 1a
 
Pkg yuli, s.pd-2013-2014
Pkg yuli, s.pd-2013-2014Pkg yuli, s.pd-2013-2014
Pkg yuli, s.pd-2013-2014
 

Viewers also liked

смеш
смешсмеш
смешFintfin
 
государственное задание
государственное заданиегосударственное задание
государственное заданиеFintfin
 
Vad är content marketing
Vad är content marketing Vad är content marketing
Vad är content marketing Marketinghouse
 
Pengumuman Tahap-1 Staff Muda EM UB 2013
Pengumuman Tahap-1 Staff Muda EM UB 2013Pengumuman Tahap-1 Staff Muda EM UB 2013
Pengumuman Tahap-1 Staff Muda EM UB 2013Gustian Ri'pi
 
Pasos scratch
Pasos  scratchPasos  scratch
Pasos scratchteknopyp
 
Russian swan lake training frage
Russian swan lake training frageRussian swan lake training frage
Russian swan lake training frageRegina Franco
 
Blog Forum Gdańsk 2012 | Co robią fani Twojego bloga, czyli współpraca oparta...
Blog Forum Gdańsk 2012 | Co robią fani Twojego bloga, czyli współpraca oparta...Blog Forum Gdańsk 2012 | Co robią fani Twojego bloga, czyli współpraca oparta...
Blog Forum Gdańsk 2012 | Co robią fani Twojego bloga, czyli współpraca oparta...Blog Forum Gdańsk
 
ổN áp standa rs
ổN áp standa rsổN áp standa rs
ổN áp standa rsthanh nguyen
 
виступ президента україни віктора януковича із щорічним посланням до верховно...
виступ президента україни віктора януковича із щорічним посланням до верховно...виступ президента україни віктора януковича із щорічним посланням до верховно...
виступ президента україни віктора януковича із щорічним посланням до верховно...tibid
 
Liga 2 3 marzo
Liga 2 3 marzoLiga 2 3 marzo
Liga 2 3 marzofbcat
 
Instituto de educacion media superior del gdf
Instituto de educacion media superior del gdfInstituto de educacion media superior del gdf
Instituto de educacion media superior del gdfpriinzeziithaaztecka
 
Síntese do acordo ortográfico de 1990 algumas regras
Síntese do acordo ortográfico de 1990 algumas regrasSíntese do acordo ortográfico de 1990 algumas regras
Síntese do acordo ortográfico de 1990 algumas regrasBE ESGN
 

Viewers also liked (20)

Fórmulas básicas
Fórmulas básicasFórmulas básicas
Fórmulas básicas
 
смеш
смешсмеш
смеш
 
государственное задание
государственное заданиегосударственное задание
государственное задание
 
Vad är content marketing
Vad är content marketing Vad är content marketing
Vad är content marketing
 
Pengumuman Tahap-1 Staff Muda EM UB 2013
Pengumuman Tahap-1 Staff Muda EM UB 2013Pengumuman Tahap-1 Staff Muda EM UB 2013
Pengumuman Tahap-1 Staff Muda EM UB 2013
 
Pasos scratch
Pasos  scratchPasos  scratch
Pasos scratch
 
Futuro
FuturoFuturo
Futuro
 
Russian swan lake training frage
Russian swan lake training frageRussian swan lake training frage
Russian swan lake training frage
 
Spagna
SpagnaSpagna
Spagna
 
Blog Forum Gdańsk 2012 | Co robią fani Twojego bloga, czyli współpraca oparta...
Blog Forum Gdańsk 2012 | Co robią fani Twojego bloga, czyli współpraca oparta...Blog Forum Gdańsk 2012 | Co robią fani Twojego bloga, czyli współpraca oparta...
Blog Forum Gdańsk 2012 | Co robią fani Twojego bloga, czyli współpraca oparta...
 
ổN áp standa rs
ổN áp standa rsổN áp standa rs
ổN áp standa rs
 
Quien soy yo
Quien soy yoQuien soy yo
Quien soy yo
 
JUSTIN BIEBER
JUSTIN BIEBERJUSTIN BIEBER
JUSTIN BIEBER
 
виступ президента україни віктора януковича із щорічним посланням до верховно...
виступ президента україни віктора януковича із щорічним посланням до верховно...виступ президента україни віктора януковича із щорічним посланням до верховно...
виступ президента україни віктора януковича із щорічним посланням до верховно...
 
Edificio calle 95
Edificio calle 95Edificio calle 95
Edificio calle 95
 
Liga 2 3 marzo
Liga 2 3 marzoLiga 2 3 marzo
Liga 2 3 marzo
 
Tasca 8.5.polígons semblants
Tasca 8.5.polígons semblantsTasca 8.5.polígons semblants
Tasca 8.5.polígons semblants
 
Instituto de educacion media superior del gdf
Instituto de educacion media superior del gdfInstituto de educacion media superior del gdf
Instituto de educacion media superior del gdf
 
Complete computer solutions (just read it once)
Complete computer solutions (just read it once)Complete computer solutions (just read it once)
Complete computer solutions (just read it once)
 
Síntese do acordo ortográfico de 1990 algumas regras
Síntese do acordo ortográfico de 1990 algumas regrasSíntese do acordo ortográfico de 1990 algumas regras
Síntese do acordo ortográfico de 1990 algumas regras
 

Similar to EKSTRAKURIKULER

LK_3.1_best_Practice_Ressy.pdf
LK_3.1_best_Practice_Ressy.pdfLK_3.1_best_Practice_Ressy.pdf
LK_3.1_best_Practice_Ressy.pdfRessyResy
 
PTK - Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bagian-bagia...
PTK - Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bagian-bagia...PTK - Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bagian-bagia...
PTK - Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bagian-bagia...MochamadUcuSudarsono
 
KHOERON - LK 3.1 Menyusun Best Practices.docx
KHOERON - LK 3.1 Menyusun Best Practices.docxKHOERON - LK 3.1 Menyusun Best Practices.docx
KHOERON - LK 3.1 Menyusun Best Practices.docxIkaFatra
 
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdfBEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdfDidikSupriyadi6
 
LK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdf
LK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdfLK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdf
LK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdfMasHudi30
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfyaneirwantiningsih
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfyaneirwantiningsih
 
Proposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesiaProposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesiabcirohil
 
Lk 3.1 Best practice, PPG Daljab Kategori 2 Tahun 2022.pdf
Lk 3.1 Best practice, PPG Daljab Kategori 2 Tahun 2022.pdfLk 3.1 Best practice, PPG Daljab Kategori 2 Tahun 2022.pdf
Lk 3.1 Best practice, PPG Daljab Kategori 2 Tahun 2022.pdfPebriFitri
 
Tugas laporan best practice sumarwoto 201903118
Tugas laporan best practice sumarwoto  201903118Tugas laporan best practice sumarwoto  201903118
Tugas laporan best practice sumarwoto 201903118sumarwoto_pan1
 
LAPORAN STUDI KASUS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL...
LAPORAN STUDI KASUS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL...LAPORAN STUDI KASUS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL...
LAPORAN STUDI KASUS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL...Waita Rachmi Achir
 
BEST PRACTICES_PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS_KUSUMA WINDIARTI.pdf
BEST PRACTICES_PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS_KUSUMA WINDIARTI.pdfBEST PRACTICES_PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS_KUSUMA WINDIARTI.pdf
BEST PRACTICES_PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS_KUSUMA WINDIARTI.pdfKusuma Windiarti
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptkrela eryd
 
LK 3.1 - BEST PRACTICE - UBAY BAEHAKI.pdf
LK 3.1 - BEST PRACTICE - UBAY BAEHAKI.pdfLK 3.1 - BEST PRACTICE - UBAY BAEHAKI.pdf
LK 3.1 - BEST PRACTICE - UBAY BAEHAKI.pdfubaybaehaki
 

Similar to EKSTRAKURIKULER (20)

LK_3.1_best_Practice_Ressy.pdf
LK_3.1_best_Practice_Ressy.pdfLK_3.1_best_Practice_Ressy.pdf
LK_3.1_best_Practice_Ressy.pdf
 
PTK - Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bagian-bagia...
PTK - Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bagian-bagia...PTK - Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bagian-bagia...
PTK - Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bagian-bagia...
 
KHOERON - LK 3.1 Menyusun Best Practices.docx
KHOERON - LK 3.1 Menyusun Best Practices.docxKHOERON - LK 3.1 Menyusun Best Practices.docx
KHOERON - LK 3.1 Menyusun Best Practices.docx
 
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdfBEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf
 
Proposal eko
Proposal ekoProposal eko
Proposal eko
 
LK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdf
LK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdfLK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdf
LK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdf
 
Penelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelasPenelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelas
 
05 ptkku pdf
05 ptkku pdf 05 ptkku pdf
05 ptkku pdf
 
Ptk fitri
Ptk fitriPtk fitri
Ptk fitri
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
 
Proposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesiaProposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesia
 
Lk 3.1 Best practice, PPG Daljab Kategori 2 Tahun 2022.pdf
Lk 3.1 Best practice, PPG Daljab Kategori 2 Tahun 2022.pdfLk 3.1 Best practice, PPG Daljab Kategori 2 Tahun 2022.pdf
Lk 3.1 Best practice, PPG Daljab Kategori 2 Tahun 2022.pdf
 
Tugas laporan best practice sumarwoto 201903118
Tugas laporan best practice sumarwoto  201903118Tugas laporan best practice sumarwoto  201903118
Tugas laporan best practice sumarwoto 201903118
 
LAPORAN STUDI KASUS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL...
LAPORAN STUDI KASUS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL...LAPORAN STUDI KASUS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL...
LAPORAN STUDI KASUS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL...
 
H4
H4H4
H4
 
BEST PRACTICES_PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS_KUSUMA WINDIARTI.pdf
BEST PRACTICES_PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS_KUSUMA WINDIARTI.pdfBEST PRACTICES_PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS_KUSUMA WINDIARTI.pdf
BEST PRACTICES_PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS_KUSUMA WINDIARTI.pdf
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Kk seminar utm 08
Kk seminar utm 08Kk seminar utm 08
Kk seminar utm 08
 
LK 3.1 - BEST PRACTICE - UBAY BAEHAKI.pdf
LK 3.1 - BEST PRACTICE - UBAY BAEHAKI.pdfLK 3.1 - BEST PRACTICE - UBAY BAEHAKI.pdf
LK 3.1 - BEST PRACTICE - UBAY BAEHAKI.pdf
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 

Recently uploaded (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 

EKSTRAKURIKULER

  • 1. PROPOSAL PENELITIAN PENGARUH KEIKUTSERTAAN SISWA DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA ( Expose Facto Pada Siswa Kelas V SDN Ciracas 05 Pagi ) Disusun Oleh : Nama : Dendi Septiandi NPM : 201041500078 Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Teknik, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indraprasta PGRI 2013
  • 2. KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana telah memberikan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul “Pengaruh Keikutsertaan Siswa Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Terhadap Hasil Belajar IPA”. Sehingga penyusunan proposal penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah ikut serta membantu dalam penyusunan proposal penelitian ini, yang mana untuk memenuhi tugas mandiri yang diberikan oleh dosen dalam mata kuliah Metodologi Penelitian. Penulis menyadari dalam penyusunan proposal penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis sangat mengharapakan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan proposal penelitian ini. Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, semoga proposal penelitian ini dapat bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya. Jakarta, Juni 2013 Penulis
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................1 B. Identifikasi Masalah................................................................6 C. Pembatasan Masalah...............................................................6 D. Perumusan Masalah................................................................7 E. Tujuan Penelitian....................................................................7 F. Kegunaan Penelitian...............................................................7 BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR dan HIPOTESIS PENELITIAN A. Landasan Teori......................................................................9 1. Hakikat Hasil Belajar IPA...............................................9 a. Pengertian Belajar.....................................................9 b. Pengertian Hasil Belajar...........................................10 c. Pengertian IPA..........................................................11 d. Pengertian Hasil Belajar IPA....................................13 2. Hakikat Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka...................14 a. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler........................14 b. Pengertian Pramuka..................................................15 B. Kerangka Berpikir................................................................17 C. Hipotesis Penelitian..............................................................20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian...............................................21 B. Metode Penelitian.................................................................22 1. Jenis dan Desain Penelitian............................................22
  • 4. 2. Langkah-langkah Penelitian.....................................22 C. Populasi dan Sampel.......................................................23 1. Populasi Target.........................................................23 2. Populasi Terjangkau.................................................23 3. Sampel......................................................................24 4. Teknik Sampling......................................................24 D. Metode Pengumpulan Data............................................25 1. Variabel Penelitian...................................................25 2. Sumber Data.............................................................25 3. Teknik Pengambilan Data........................................25 E. Pembakuan Instrumen Penelitian...................................26 1. Definisi Konseptual..................................................26 2. Definisi Operasional.................................................26 3. Kisi-kisi Instrumen...................................................27 4. Validasi Instrumen...................................................30 a. Teknik Pengujian Validitas Instrumen...............31 b. Teknik Pengujian Reliabitas Instrumen.............32 c. Teknik Pengujian Tingkat Kesukaran................33 d. Daya Pembeda....................................................33 F. Teknik Analisis Data......................................................34 1. Teknik Analisis Deskriptif.......................................34 a. Pembuatan tabel distribusi frekuensi.................35 b. Penentuan Mean, Median, Modus, Ragam, Simpangan Baku, Histogram, dan Poligon.....................................35 2. Teknik Analisis Persyaratan Data............................37 a. Uji Normalitas Data...........................................37 b. Uji Homogenitas................................................38 3. Teknik Pengujian Hipotesis.....................................39 G. Hipotesis Statistik..........................................................40 DAFTAR PUSTAKA..................................................41
  • 5. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia. Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan serta perkembangan teknologi, karena IPA memiliki upaya untuk membangkitkan minat manusia, yaitu kemampuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pemahaman tentang alam semesta yang mempunyai banyak fakta yang belum terungkap dan masih bersifat rahasia, sehingga hasil penemuannya dapat dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan alam yang baru serta dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Abdullah (1998 : 18), IPA merupakan pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait mengait antara cara yang satu dengan cara yang lain.Pendidikan IPA telah berkembang di Negara – negara maju dan telah terbukti dengan adanya penemuan – penemuan baru yang terkait dengan teknologi. Dengan demikian, IPA memiliki peran yang sangat penting karena mempengaruhi perkembangan dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi
  • 6. (IPTEK) yang menjadi tolak ukur dari kemajuan suatu bangsa. Akan tetapi pada kenyataan yang terjadi di Indonesia, mata pelajaran IPA tidak begitu diminati dan cenderung kurang diperhatikan. Pembelajaran IPA dikatakan berhasil apabila semua tujuan pembelajaran yang ditentukan telah tercapai dan terungkap dalam hasil belajar IPA. Namun dalam kenyataannya, masih ada siswa yang belum mencapai standar ketuntasan yang telah ditentukan. Hal ini tidak terlepas dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar IPA, diantaranya adalah materi atau kurikulum yang kurang sesuai atau malah mempersulit pihak sekolah dan peserta didik. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru pun kurang bervariasi karena biasanya metode yang digunakan adalah ceramah dan penugasan. Hal tersebut menyebabkan pembelajaran IPA menjadi monoton dan membosankan,sehingga membuat siswa kurang memperhatikan pelajaran yang disampaikan. Selain itu, antusias siswa dalam belajar IPA pun rendah. Sebagian siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Sebagian siswa terlihat kurang memperhatikan penjelasan dari guru saat pembelajaran berlangsung. Ada yang bermain dan berbicara dengan teman, beraktivitas sendiri, serta kurang berkonsentrasi dengan penjelasan guru. Di sisi lain, faktor lingkungan pun mempunyai peran yang signifikan dalam menentukan hasil belajar IPA, baik itu dari keluarga maupun dari masyarakat. Karena jika lingkungan yang kurang mendukung maka akan berdampak pada motivasi siswa itu sendiri dalam mengikuti proses
  • 7. pembelajaran IPA. Bagi beberapa anak yang memiliki masalah di lingkungan keluarga maupun masyarakat terlihat bahwa hasil belajar IPA mereka jauh dibawah nilai KKM. Beberapa faktor di atas menunjukkan bahwa proses pembelajaran IPA yang terjadi di dalam kelas masih berjalan secara konvensional, baik itu dari guru maupun dari siswa itu sendiri. Materi pelajaran IPA yang disampaikan dengan metode ceramah membuat peran siswa dalam pembelajaran hanyalah mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari guru. Pembelajaran konvensional yang dilakukan secara terus-menerus pada siswa kelas V tersebut dapat menimbulkan masalah yang menyebabkan hasil belajar IPA tidak tercapai dengan baik. Masalah yang timbul adalah siswa merasa kesulitan dalam menerima materi pelajaran IPA yang dilakukan dengan metode ceramah oleh guru. Siswa tidak dapat mengerti dan memahami konsep – konsep IPA yang disampaikan dengan metode ceramah, sehingga siswa merasa kesulitan untuk membayangkan materi pelajaran IPA yang disampaikan dengan metode ceramah saja. Kesulitan dalam belajar tersebut membuat siswa tidak dapat mengerjakan dengan baik soal – soal tes yang diberikan guru sehingga hasil belajar yang didapat rendah. Kesulitan yang dialami oleh siswa kelas V tersebut dalam mempelajari IPA menimbulkan dampak rendahnya antusias siswa selama pembelajaran IPA berlangsung. Siswa menjadi bosan dan kurang menarik dalam belajar IPA, sebagian besar siswa tidak memperhatikan penjelasan
  • 8. dari guru. Mereka ada yang bermain sendiri dan bercanda dengan teman sebangkunya. Hal tersebut menyebabkan proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas tidak dapat berjalan dengan baik. Dari uraian masalah di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA yang telah berlangsung kurang berjalan dengan baik. Masalah – masalah yang timbul dalam pembelajaran IPA di atas merupakan suatu kendala yang menyebabkan tujuan pembelajaran tidak tercapai dengan baik. Masalah – masalah tersebut yang menyebabkan hasil belajar IPA yang dicapai rendah atau masih di bawah KKM. Permasalahan tersebut harus segera diatasi, salah satu nya dengan memperbaiki rencana pembelajaran.Diantaranya dengan mengikutsertakan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang dapat dijadikan alternatif dalam memperbaiki rencana pembelajaran IPA adalah ekstrakurikuler pramuka. Ekstrakurikuler pramuka merupakan kegiatan yang diwajibkan dalam kurikulum 2013 nanti dan berkaitan sangat erat dengan pembelajaran IPA,disamping dapat memperkenalkan serta mendekatkan siswa dengan alam, ekstrakurikuler pramuka juga dapat menjadi salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan sekaligus mengembangkan eksplorasi siswa. Kegiatan ekstrakurikuler pramuka digunakan dalam memperbaiki pembelajaran IPA karena di dalamnya terdapat kegiatan bermain yang menarik bagi siswa. Siswa dapat belajar IPA melalui kegiatan bermain yang menyenangkan. Pemilihan kegiatan ekstrakurikuler pramuka ini
  • 9. didasarkan pada karakteristik siswa tingkat dasar yang menyukai kegiatan bermain dalam kehidupannya. Selain itu, dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka siswa dapat belajar bermain dengan menggunakan permainan sains. Siswa dapat merencanakan, merancang, mengkonstruksi, melakukan eksperimen dan melakukan revisi gagasan mereka. Kegiatan ekstrakurikuler pramuka juga mendidik siswa menjadi lebih jujur,mandiri, disiplin, penuh perhitungan, aktif, kreatif dan tangkas, serta penuh tanggung jawab. Melihat esensi kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang sesuai dengan karakteristik siswa, maka pembelajaran IPA akan menjadi lebih menarik dan menyenangkan apabila dikemas dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang aktraktif, sehingga diharapkan dapat mempelajari IPA dengan mudah. Hal ini merupakan salah satu faktor yang dapat membuat siswa memiliki motivasi yang kuat dalam mengikuti proses pembelajaranIPA sehingga memperoleh hasil yang baik.Yaitu yang mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dari prasurvey yang penulis lakukan disalah satu SDN di Jakarta Timur, dugaan ini cukup terbukti dengan ditemukannya siswa yang aktif berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran IPA di kelas.Berdasarkan hasil prasurvey tersebut, penulis merasa tertarik untuk mencoba menelaah lebih lanjut mengenai pengaruh keikutsertaan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap hasil belajar IPA. Dalam pembuatan proposal penelitian ini penulis mengangangkat judul “pengaruh
  • 10. keikutsertaan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap hasil belajar IPA kelas V di SDN Ciracas 05 Pagi”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah penelitian ini pada : 1. Apakah peran dari pembelajaran IPA? 2. Apakah pengertian IPA menurut Abdullah? 3. Mengapa IPA menjadi tolak ukur kemajuan suatu bangsa? 4. Bagaimanakah tingkat keberhasilan pembelajaran IPA? 5. Apakah faktor yang mempengaruhi hasil belajar IPA? 6. Apakah masalah yang timbul dalam pembelajaran IPA? 7. Kesulitan apakah yang dialami oleh siswa selama pembelajaran IPA berlangsung? 8. Apakah solusi dalam mengatasi permasalahan pembelajaran IPA? 9. Apakah peran dari kegiatan ekstrakurikuler pramuka? 10. Adakah pengaruh keikutsertaan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap hasil belajar IPA? C. Pembatasan Masalah Rendahnya hasil belajar IPA perlu segera ditangani, yaitu dengan memperbaiki rencana pembelajaran melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Pemilihan kegiatan ekstrakurikuler pramuka dilakukan dengan
  • 11. tujuan untuk memperbaiki pembelajaran IPA sehingga pembelajaran IPA dapat tersampaikan dengan baik. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka penulis membatasi masalah penelitian ini pada meningkatkan hasil belajar IPA melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka. D. Perumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah yang telah ada, maka rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu : Adakah pengaruh keikutsertaan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap hasil belajar IPA? E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keikutsertaan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap hasil belajar IPA. F. Kegunaan Penelitian 1. Secara Teoritis a. Sebagai bahan referensi lanjutan b. Menambah Literatur c. Memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen dalam mata kuliah Metodologi Penelitian
  • 12. 2. Secara Praktis a. Bagi guru, memperoleh pengalaman dalam menerapkan pembelajaran IPA. Guru dapat menciptakan pembelajaran IPA yang menarik dan menyenangkan sesuai dengan karakteristik siswa sehingga materi pelajaran IPA dapat tersampaikan dengan baik. b. Bagi siswa, dapat bermain sekaligus belajar IPA dalam proses pembelajaran sehingga siswa menjadi lebih tertarik dan senang untuk belajar IPA. c. Bagi sekolah, dapat memberikan masukan baru mengenai cara belajar yang dilaksanakan di luar jam sekolah untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa.
  • 13. BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Landasan Teori 1. Hakikat Hasil Belajar IPA a. Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh seseorang sehingga memperoleh suatu pengalaman. Banyak ahli yang berpendapat tentang pengertian belajar itu sendiri. Misalnya Winkel (dalam Hariyanto, 2010), mendefinisikan belajaradalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan – perubahan dalam pengelolaan pemahaman. Surya (dalam Hariyanto, 2010), menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Sementara itu, dalam bukunya The Conditions of Learning,Gagne (dalam Hariyanto, 2010), mengemukakanbahwa belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku yang keadaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan terjadi
  • 14. akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta – merta akibat refleks atau perilaku yang bersifat naluriah. Dari beberapa uraian pengertian belajar diatas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah semua proses mental atau psikis yang dilakukan seseorang sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku yang berbeda antara sesudah belajar dan sebelum belajar. b. Pengertian Hasil Belajar Setiap proses belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik akan menghasilkan hasil belajar. Di dalam proses pembelajaran, guru sebagai pengajar sekaligus pendidik memegang peranan dan tanggung jawab yang besar dalam rangka membantu meningkatkan keberhasilan peserta didik yang dipengaruhi oleh kualitas pengajaran dan faktor intern dari siswa itu sendiri.Dalam setiap mengikuti proses pembelajaran di sekolah sudah pasti setiap peserta didik mengharapkan mendapatkan hasil belajar yang baik, sebab hasil belajar yang baik dapat membantu peserta didik dalam mencapai tujuannya. Hasil belajar yang baik hanya dicapai melalui proses belajar yang baik pula. Jika proses belajar tidak optimal sangat sulit diharapkan terjadinya hasil belajar yang baik. Hasil belajar merupakan tolak ukur dari pengalaman yang diperoleh selama proses pembelajaran, yang dinyatakan melalui tes
  • 15. baik lisan maupun tulisan. Beberapa ahli berpendapat tentang pengertian hasil belajar. MisalnyaAnni (dalam mbegedut, 2011), yang mengungkapkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Sukmadinata (dalam Intan, 2005), menyatakan hasil belajar merupakan realisasi dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Menurut Winkel (dalam Sunarto, 2009), hasil belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. Dari uraian pengertian hasil belajar diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh individu yang direalisasikan dalam bentuk kecakapan- kecakapan belajar sesuai dengan bobot yang dicapainya. c. Pengertian IPA IPA merupakan singkatan dari ilmu pengetahuan alam. Dalam kepustakaan asing dikenal dengan sebutan natural science yang sering dilawankan dengan social science. Pada setiap jenjang pendidikan formal mata pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang harus ada mulai pada tingkat sekolah dasar sampai tingkat perguruan tinggi. Pada tingkat sekolah dasar IPA lazimnya disebut dengan pendidikan/mata pelajaran “sains”. Mengapa
  • 16. pendidikan ilmu pengetahuan alam atau natural science sangat penting sehingga menjadi mata pelajaran wajib di dunia pendidikan? Untuk melacak jawaban dari pertanyaan tersebut kita dapat mencermati dari beberapa pengertian yang telah dirumuskan oleh beberapa teoretisi di bawah ini. Menurut Fowler (dalam Sri , 2012), Ilmu pengetahuan alam adalah pengetahuan alam yang sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan dan deduksi.Iskandar (dalam Hetty, 2013), menyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam adalah pengetahuan manusia yang luas yang didapatkan dengan cara observasi dan eksperimen yang sistematik, serta dijelaskan dengan bantuan aturan-aturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori dan hipotesa. Sementara itu, menurut Asy’ari (dalam Hetty, 2013), IPA atau Sains adalah pengetahuan manusia tentang alam yang diperoleh dengan cara yang terkontrol. Penjelasan ini mengandung maksud bahwa IPA atau Sains selain menjadi sebagai produk juga sebagai proses. IPA atau Sains sebagai produk yaitu pengetahuan manusia dan sebagai proses yaitu bagaimana mendapatkan pengetahuan tersebut. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian Ilmu Pengetahuan Alam
  • 17. (IPA) atau Sains merupakan pengetahuan manusia tentang gejala- gejala alam dan kebendaan yang diperoleh dengan cara observasi, eksperimen/penelitian, atau uji coba yang berdasarkan pada hasil pengamatan manusia. Pengamatan manusia dapat berupa fakta- fakta, aturan-aturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori dan lain sebagainya. d. Pengertian Hasil Belajar IPA Hasil belajar biasanya dinyatakan dengan skor yang diperoleh dari satu tes hasil belajar yang diadakan setelah selesai mengikuti suatu program pembelajaran. Hasil belajar IPA adalah segenap perubahan tingkah laku yang terjadi pada siswa dalam bidang IPA sebagai hasil mengikuti proses pembelajaran IPA (Bundu, 2006 : 23). Menurut Darmodjo dan Kaligis (dalam Eprint, 2009), hasil belajar IPA dapat diukur dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Ranah kognitif mengukur hasil belajar dari dimensi produk sains. Ranah psikomotor mengukur hasil belajar dimensi proses sains. Ranah afektif mengukur hasil belajar dimensi sikap. Selain itu, Anni (dalam Afif, 2012), menyatakan bahwa hasil belajar IPA merupakan tingkat penguasaan terhadap suatu hal setelah mengalami proses dan aktivitas belajar mata pelajaran IPA dan dinyatakan dengan nilai yang meliputi keterampilan pengetahuan, keterampilan berfikir maupun keterampilan motorik.
  • 18. Hasil belajar IPA merupakan kemampuan yang dapat diukur berupa penguasaan ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai hasil dari kegiatan proses belajar mengajar mata pelajaran IPA. Dari beberapa uraian pengertian hasil belajar IPA di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA merupakan perubahan yang terjadi pada siswa setelah mengalami proses pembelajaran IPA yang diukur dari ranah kognitif, afektif dan psikomotor. 2. Hakikat Kegiatan Ekstrakurikulet Pramuka a. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa sekolah maupun universitas di luar jam belajar kurikulum standar. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat dan kemampuannya diberbagai bidang di luar bidang akademik. Kegiatan ini diadakan secara swadaya dari pihak sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri untuk merintis kegiatan di luar jam pelajaran sekolah. Arikunto (dalam Dewi, 2012), menyatakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalahkegiatan tambahan, di luar struktur program yang pada umumnyamerupakan kegiatan pilihan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2002:291), ektrakurikuler adalah suatu
  • 19. kegiatan yang berada di luar program yang tertulis di dalam kurikulum seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan siswa. Selain itu, menurut Usman (dalam Dewi, 2012),kegiatan ekstrakurikulermerupakan kegiatan yang dilakukan diluar jam pelajaran (tatapmuka) baik dilaksanakan di sekolah maupun diluar sekolah denganmaksudserta mempunyai tujuanuntuk lebih memperkaya danmemperluas wawasan pengetahuan sertakemampuan yang telahdimilikinya dari berbagai bidang studi. Berdasarkan pendapat dari beberapa para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatantambahan di luar struktur program yang dilaksanakan di luar jampelajaran biasa agar memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuandan kemampuan peserta didik. b. Pengertian Pramuka Kata pramuka merupakan singkatan dari Praja MudaKarana, yang memiliki arti Rakyat Muda yang Suka Berkarya. Gerakan pramuka adalah gerakan kepanduan praja muda karana. Oleh karena itu pramuka adalah sekelompok pemuda – pemudi yang aktif dalam kepramukaan, serta mengamalkan satya pramuka dan dharma pramuka. Adapun pengertian pramuka menurut para ahli, antara lain menurut Powel (dalam Rozak, 2011), yang menyatakan bahwa pramuka bukanlah suatu ilmu yang harus dipelajari secara tekun. Pramuka adalah suatu permainan yang
  • 20. menyenangkan di alam terbuka, tempat orang dewasa dan anak- anak pergi bersama, mengadakan penembaraan seperti kakak beradik, membina kesehatan dan kebahagian, keterampilan dan memberi pertolongan. Dalam AD Gerakan Pramuka bab III, pasal 8 ayat 2, point a djelaskan bahwa pramuka ialah proses pendidikan luar sekolah dan di luar keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan yang sasaran akhirnya pembentukan watak. Selain itu dijelaskan pula dalam ART Gerakan Pramuka bab III, pasal 6 ayat 2 bahwa pramuka merupakan proses kegiatan belajar sendiri yang progesif bagi kaum muda untuk mengembangkan diri pribadi seutuhnya baik fisik, nonfisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat. Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pramuka merupakan suatu kegiatan yang menarik dan menyenangkan yang dilakukan di alam terbuka untuk mengembangkan potensi diri baik fisik maupun nonfisik.
  • 21. B. Kerangka Berpikir Gambar 1. Diagaram kerangka berpikir Masalah dalam pembelajaran IPA Ektrakurikuler pramuka diharapkan memiliki pengaruh terhadap hasil belajar IPA Memperbaiki rencana pembelajaran melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka
  • 22. Kenyataan yang terjadi di Indonesia, mata pelajaran IPA tidak begitu diminati dan cenderung kurang diperhatikan.Hal ini tidak terlepas dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar IPA, diantaranya adalah materi atau kurikulum yang kurang sesuai atau malah mempersulit pihak sekolah dan peserta didik. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru pun kurang bervariasi.Selain itu, antusias siswa dalam belajar IPA pun rendah. Di sisi lain, faktor lingkungan pun mempunyai peran yang signifikan dalam menentukan hasil belajar IPA, baik itu dari keluarga maupun dari masyarakat. Masalah yang timbul adalah siswa merasa kesulitan dalam menerima materi pelajaran IPA sehingga tidak dapat mengerti dan memahami konsep – konsep IPA. Kesulitan dalam belajar tersebut membuat siswa tidak dapat mengerjakan soal – soal tes yang diberikan guru sehingga hasil belajar yang didapat rendah.Masalah – masalah yang timbul dalam pembelajaran IPA di atas merupakan suatu kendala yang menyebabkan tujuan pembelajaran tidak tercapai dengan baik dan menyebabkan hasil belajar IPA yang dicapai rendah atau masih di bawah KKM. Permasalahan tersebut harus segera diatasi, salah satu nya dengan memperbaiki rencana pembelajaran. Diantaranya dengan mengikutsertakan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Kegiatan ekstrakurikuler pramuka digunakan dalam memperbaiki pembelajaran IPA karena di dalamnya terdapat kegiatan bermain yang
  • 23. menarik bagi siswa. Siswa dapat belajar IPA melalui kegiatan bermain yang menyenangkan sehingga menghilangkan kejenuhan sekaligus mengembangkan eksplorasi siswa. Pemilihan kegiatan ekstrakurikuler pramuka ini didasarkan pada karakteristik siswa tingkat dasar yang menyukai kegiatan bermain dalam kehidupannya.Siswa dapat merencanakan, merancang, mengkonstruksi, melakukan eksperimen dan melakukan revisi gagasan mereka. Kegiatan ekstrakurikuler pramuka juga mendidik siswa menjadi lebih jujur, mandiri, disiplin, penuh perhitungan, aktif, kreatif dan tangkas, serta penuh tanggung jawab. Hal ini merupakan salah satu faktor yang dapat membuat siswa memiliki motivasi yang kuat dalam mengikuti proses pembelajaran IPA sehingga memperoleh hasil yang baik.Yaitu yang mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Keberhasilan belajar IPA siswa dipengaruhi oleh banyak faktor. Kegiatan ekstrakurikuler pramuka diharapkan menjadi salah satu faktor yang memiliki pengaruh dalam memperbaiki rencana pembelajaran IPA siswa. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka tersebut akan diteliti lebih lanjut yang diduga memiliki pengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh keikutsertaan siswa dalam kegiatan ekstrkurikuler pramuka terhadap hasil belajar IPA.
  • 24. C. Hipotesis Penelitian Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian ini yaitu : “ Terdapat pengaruh dari kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam pembelajaran IPA sehingga dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas V SDN Ciracas 05 Pagi”.
  • 25. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kelas V Sekolah Dasar Negeri Ciracas 05 Pagi, Jakarta Timur. Waktu penelitian adalah semester genap tahun akademik 2012/2013 yang membutuhkan waktu selama 5 bulan sejak proposal penelitian diajukan, yaitu pada bulan Maret 2013 sampai bulan Juli 2013. Adapun deskripsi kegiatan dan waktu penelitian dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Jadwal Kegiatan dan Waktu Penelitian Maret April Mei Juni Juli Agustus No Deskripsi 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Penulisan Proposal X X 2 Penentuan Sampel X 3 Penyusunan Instrumen X X 4 Uji coba Instrumen X X 5 Validasi Instrumen X X X 6 Pemberian Instrumen X X X X X X X 7 Pengolahan Data X X X 8 Penulisan Laporan X X X 9 Prediksi Sidang Skripsi X X X X
  • 26. Keterangan : X = Pelaksanaan Kegiatan Penelitian B. Metode Penelitian 1. Jenis dan Desain Penelitian Untuk mencapai tujuan penelitian, penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam pengambilan, pengumpulan, dan sampai memperoleh hasil datanya diperoleh dalam bentuk skor/angka. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian expose facto. Adapun desain expose factonya dapat digambarkan sebagai berikut : /////// A1 A2 B O1 O2 Keterangan : A1 = Kelas eksperimen 1 A2 = Kelas eksperimen 2 B = Pengambilan sampel O = Pemberian instrumen (tes dan angket) 2. Langkah-langkah Penelitian Pemberlakuan terhadap subjek dalam penelitian ini berupa : 1. Penentuan sampel.
  • 27. 2. Penyusunan instrumen. 3. Uji coba instrumen. 4. Validasi instrumen. 5. Pemberian instrumen. 6. Pengolahan data. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Target Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto (dalam Suryana,2009)). Menurut walpole (dalam Suryana, 2009), populasi adalah keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian kita. Menurut Triyuliana (dalam Suryana, 2009), populasi adalah sekumpulan orang atau objek yang sedang diteliti. Dalam pengambilan populasi, sebaiknya peneliti mengambil keseluruhan subjek dalam penelitian. Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SDN Ciracas 05 Pagi. 2. Populasi Terjangkau Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah siswa kelas V semester II Tahun Ajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa sebagai berikut : Tabel 2. Jumlah Rombongan Belajar Perkelas pada Semester II Kelas V SDN Ciracas 05 Pagi No Kelas Jumlah Siswa
  • 28. 1 Va 37 2 Vb 36 Jumlah 73 3. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi (Riduwan (dalam Suryana, 2009)). Oleh karena itu, sampel diperlukan untuk pengambilan data yang dapat menggambarkan keadaan sebenarnya. Untuk pengambilan sampel penelitian ini, tiap kelas yang tergabung dalam populasi terjangkau diambil masing-masing 20 siswa secara acak untuk diikutsertakan dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka. 4. Teknik Sampling Teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi (Riduwan (dalam Suryana, 2009)). Untuk memperoleh sampel yang baik, diperlukan metode yang baik dalam pemilihan anggota sampel (Harini dan Kusumawati (dalam Suryana, 2009)). Dalam pengambilan data, peneliti mengambil teknik sampling “simple random sampling”. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut : 1) Dari 2 kelas yang ada, yaitu kelas Va dan Vb untuk diberi perlakuan melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka.
  • 29. 2) Untuk masing-masing kelas dipilih lagi secara acak sebagai subjek penelitian sebanyak 20 siswa. D. Metode Pengumpulan Data 1. Variabel Penelitian Variabel merupakan atribut dari seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan orang lain atau satu objek dengan objek lain (Sasmoko (dalam Suryana, 2009)). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 2 variabel (1 variabel bebas dan 1 variabel terikat), yaitu : a) Variabel bebas (X), yaitu kegiatan ekstrakurikuler pramuka. b) Variabel terikat (Y), yaitu hasil belajar IPA. 2. Sumber Data Sumber data adalah dari mana data dapat diperoleh (Arikunto (dalam Suryana, 2009)). Dalam penelitian ini, ada 2 jenis data yang dikumpulkan berdasarkan sumbernya, yaitu : a) Kegiatan ekstrakurikuler pramuka bersumber dari pengamatan. b) Hasil belajar IPA bersumber dari siswa yang menjadi sampel penelitian. 3. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengambilan data adalah alat bantu yang dipilih dan dipergunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya
  • 30. (Riduwan (dalam Suryana, 2009)). Adapun teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Kegiatan ekstrakurikuler pramuka diambil dengan teknik pengamatan. b) Hasil belajar IPA diambil menggunakan tes kemampuan yang telah dikembangkan peneliti. E. Pembakuan Instrumen Penelitian 1) Definisi Konseptual Hasil belajar IPA merupakan perubahan yang terjadi pada siswa setelah mengalami proses pembelajaran IPA yang diukur dari ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Kemampuan ini diukur sesudah siswa mengalami proses pembelajaran IPA selama satu semester. 2) Definisi Operasional Hasil belajar IPA merupakan perubahan yang dinyatakan dalam skor siswa yang diperoleh dari hasil tes pembelajaran IPA sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA kelas V SDN Ciracas 05 Pagi yang berbentuk pilihan ganda. Sesuai dengan subjek penelitian yaitu siswa kelas V semester II Tahun Ajaran 2012/2013, maka mata pelajaran tersebut mempelajari materi tentang Gaya, Pesawat Sederhana, Sifat-sifat
  • 31. Cahaya dan Pemanfaatannya,Pembentukan Tanah, Susunan Bumi, Daur Air, Peristiwa Alam Beserta Dampaknya, dan Dampak Kegiatan Manusia terhadap Permukaan Bumi. 3) Kisi-kisi Instrumen Berdasarkan definisi konseptual dan definisi operasional tentang hasil belajar IPA, maka kisi-kisi instrumen ini diberikan dalam Tabel 3. Tabel 3. Rancangan Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar IPA Kelas V Semester II No. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Kls/ smt Materi Pokok Indikator soal Ranah Kognitif Nomor soal 1. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. Mendeskripsika n hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) V/ 2 Gaya o Mengelompokkan benda- benda yang bersifat magnetis dan yang tidak magnetis. o Menunjukkan kekuatan gaya magnet dalam menembus beberapa benda melalui percobaan. o Memberi contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari- hari. o Membuat magnet. o Menyimpulkan bahwa gaya gravitasi menyebabkan benda bergerak ke bawah. o Memprediksi seandainya tidak ada gaya gravitasi di bumi. o Membandingkan gerak C2 C1 C2 C5 C6 C6 1 2 3 4 5 6
  • 32. benda pada permukaan yang berbeda-beda (kasar, halus). o Menjelaskan berbagai cara memperkecil atau memperbesar gaya gesekan. o Menjelaskan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari. C6 C2 C2 7 8 9 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. Pesawat Sederhana o Mengidentifikasi berbagai jenis pesawat sederhana misal pengungkit, bidang miring, katrol dan roda. o Menggolongkan berbagai alat rumah tangga sebagai pengungkit, bidang miring, katrol, dan roda. o Mengidentifikasi kegiatan yang menggunakan pesawat sederhana. o Mendemonstrasikan cara menggunakan pesawat sederhana. C1 C3 C1 C3 10 11,12 13,14 15 2. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya Sifat-sifat Cahaya dan Pemanfaata nnya o Mendemonstrasikan sifat cahaya yang mengenai berbagai benda (bening, berwarna, dan gelap). o Mendeskripsikan sifat- sifat cahaya yang mengenai cermin datar dan cermin lengkung C3 C2 16 17
  • 33. karya/model (cembung atau cekung). o Menunjukkan contoh peristiwa pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari melalui percobaan. o Menunjukkan bukti bahwa cahaya putih terdiri dari berbagai warna. o Memberikan contoh peristiwa penguraian cahaya dalam kehidupan sehari-hari. C1 C1 C2 18,19 20 21 3. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam Mendeskripsika n proses pembentukan tanah karena pelapukan Pembentuka n Tanah Menjelaskan proses pembentukan tanah karena pelapukan. C2 22 Mengidentifika si jenis-jenis tanah Susunan Bumi Mengidentifikasi komposisi dan jenis-jenis tanah, misalnya : berpasir, tanah liat, humus. C1 23,24 Mendeskripsika n struktur bumi Susunan Bumi Menggambarkan secara sederhana lapisan-lapisan bumi (lapisan inti, lapisan luar dan kerak). C1 25,26, 27 Mendeskripsika n proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi Daur Air o Menjelaskan pentingnya air. o Menggambarkan proses daur air dengan menggunakan diagram atau gambar. C2 C1 28 29
  • 34. nya Mendeskripsika n perlunya penghematan air Daur Air o Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air. o Melakukan pembiasaan cara menghemat air C1 C3 30,31 32,33 Mengidentifika si peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan Peristiwa Alam Beserta Dampaknya o Membuat suatu laporan berdasarkan hasil pengamatan atau pengalaman pribadi atau laporan surat kabar/media lainnya tentang peristiwa alam misalnya banjir, gempa bumi, gunung meletus. o Menjelaskan dampak dari peristiwa alam terhadap kehidupan manusia, hewan dan lingkungan. C5 C2 34,35 36,37, 38 Mengidentifika si beberapa kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb) Dampak Kegiatan Manusia terhadap Permukaan Bumi Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi permukaan bumi. C1 39,40 4) Validasi Instrumen Validasi instrumen dilakukan dalam rangka memperoleh instrumen baku yang akan digunakan dalam penelitian. Untuk
  • 35. mendapatkan instrumen baku ini, cara yang digunakan adalah dengan menguji validitas konstruk dan validitas internal instrumen yang dibuat. Validitas konstruk dilakukan untuk melihat kesesuaian antara soal yang dibuat dengan RPP yang digunakan. Validitas konstruk diperoleh dengan mengkonsultasikan instrumen yang telah disusun kepada kepala sekolah maupun guru yang berpengalaman dalam penelitian di lingkungan SDN Ciracas 05 Pagi. Selain itu, untuk menguji validitas internal dilakukan dengan melakukan uji coba instrumen. Uji coba instrumen dilakukan terhadap siswa yang bukan sampel penelitian, yaitu siswa kelas VI yang berjumlah 69. a) Teknik Pengujian Validitas Instrumen Validitas instrumen adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keadaan atau kesahihan alat ukur (Riduwan (dalam Suryana, 2009)). Validitas instrumen dapat dikatakan valid jika dapat mengukur keterandalan suatu instrumen. Analisis terhadap validias instrumen dilakukan melalui analisis internal consistency yaitu korelasi antara butir soal pilihan ganda dan total instrumen. Pengukuran dilakukan dengan korelasi product moment. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut : Rbis =
  • 36. Keterangan : Rbis = koefisien korelasi antara skor butir soal dengan skor total Xi bar = Dengan JBY = jml Y (skor total) yg di jwb dgn bnr JB = jml skor yg bnr Xt bar = Dengan ∑Y = jml Xt (skor yg diperoleh tiap responden) n = banyaknya responden St = standar deviasi Pi = Dengan JB = jml skor yg benar N = jml skor max jawaban benar Qi = 1 – Pi b) Teknik Pengujian Reliabilitas Instrumen Reliabilitas suatu alat pengukur adalah derajat keajegan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya (Samoko (dalam Suryana, 2009)). Analisis untuk menghitung reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus :
  • 37. R11 = Keterangan : K banyaknya butir soal yang valid c) Teknik Pengujian Tingkat Kesukaran Tingkat Kesukaran (Pi) = Dengan JB jml skor jawaban benar N jml skor max jawaban benar Jika : P 0.3 soal sukar (SK) 0.3 < P < 0.7 soal sedang (SD) P soal mudah (MD) d) Daya Pembeda DB = TKA – TKB TKA = Dengan : TKA proporsi responden kelompok atas yang dapat menjawab dengan benar butir soal. BA banyaknya responden kelompok atas yang dapat menjawab dengan benar butir soal. JA jumlah responden yang termasuk dalam kelompok atas. TKB =
  • 38. Dengan : TKB proporsi responden kelompok bawah yang dapat menjawab dengan benar butir soal. BB banyaknnya responden kelompok bawah yang dapat menjawab dengan benar butir soal. JB jumlah responden yang termasuk dalam kelompok bawah. Maka Daya pembeda (DB) : DB < 0 buruk sekali (BRS) 0 < DB < 0.2 buruk (BRK) 0.2 DB < 0.4 sedang (SDG) 0.4 DB < 0.7 baik (BA) 0.7 DB < 1 sangat baik (SBA) F. Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan meliputi analisis deskriptif, analisis persyaratan data, dan pengujian hipotesis. 1. Teknik Analisis Deskriptif Analisis data secara deskriptif dilakukan untuk menyajikan, mendeskripsikan, serta mengkomunikasikan data mentah menjadi bentuk tabel, gambar atau grafik. Pengolahan dan penyajian data mentah hasil penelitian menggunakan perhitungan secara manual. Dari pengolahan data mentah tersebut, maka diperoleh nilai mean, median, modus, ragam, dan
  • 39. simpangan baku. Selain itu, ditampilkan pula daftar distribusi frekuensi yang kemudian divisualisasikan dalam bentuk histogram dan poligon. Adapun rumus-rumus yang digunakan dalam analisis deskriptif ini adalah sebagai berikut : a) Pembuatan tabel distribusi frekuensi Menurut Sudjana (dalam Suryana, 2009), prosedur yang digunakan adalah 1) Menentukan rentang kelas, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil. 2) Menentukan banyak kelas interval yang diperlukan. Aturan yang digunakan adalah aturan Sturgess, yaitu : Banyak kelas = 1+(3,3)log n. n menyatakan banyaknya data penelitian dan hasil akhirnya dijadikan bilangan bulat. 3) Menentukan panjang kelas interval dengan aturan : P = 4) Pilih ujung bawah kelas interval pertama. Untuk ini dapat diambil sama dengan data terkecil atau nilai data yang lebih kecil dari data terkecil tetapi selisihnya harus kurang dari panjang kelas yang telah ditentukan. b) Penentuan Mean, Median, Modus, Ragam, Simpangan Baku, Histogram, dan Poligon
  • 40. Menurut Siregar (dalam Suryana,2009), formula yang digunakan adalah 1) Mean ( X ) : 2) Median (Med) : tb + c 3) Modus (Mo) : tb + c 4) Ragam (s²) : 5) Simpangan Baku : 6) Histogram dan Poligon Poligon Histogram Keterangan : Xi : data n : banyak data tb : batas bawah S1 : selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya S2 : selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya
  • 41. c : panjang interval fmed : frekuensi kelas median fks : frekuensi kumulatif sebelumnya 2. Teknik Analisis Persyaratan Data Dikarenakan uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t, maka sebelumnya perlu dilakukan analisis persyaratan data. Analisis persyaratan data yang digunakan adalah uji normalitas dan uji homogenitas data. a) Uji Normalitas Data Untuk mengetahui data hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak, maka penelitian harus diuji normalitasnya, yaitu dengan uji normalitas menggunakan Uji Liliefors. Adapun langkah- langkahnya adalah sebagai berikut : 1) Mengurutkan skor yang diperoleh sampel secara descending. 2) Menentukan nilai z dari setiap skor yang diperoleh sampel, yaitu : i i X X z s . 3) Menentukan nilai tabel distribusi normal setiap nilai z (dilihat dari tabel distribusi normal). 4) Menentukan iF z yang merupakan peluang luas daerah kurva normal sebelum iz dengan aturan sebagai berikut :
  • 42. Jika iz > 0, maka nilai iF z = 0,5 + nilai tabel. Jika iz < 0, maka nilai iF z = 0,5 – nilai tabel. 5) Menghitung proporsi frekuensi setiap iz yang dinyatakan oleh iS z dengan rumus : ( ) kum i f S z n . 6) Hitung selisih i iF z S z kemudian tentukan harga mutlaknya. 7) Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Harga terbesar ini disebut Lo. 8) Selanjutnya untuk melihat data terdistribusi normal atau tidak, dilakukan perbandingan antara Lo yang diperoleh dengan nilai kritis L (L tabel) untuk taraf nyata 0,05. 9) Data terdistribusi normal bila Lo yang diperoleh kurang dari L tabel. (Herman dalam Suryana, 2009). b) Uji Homogenitas Untuk mengetahui data penelitian homogen atau tidak homogen, maka dalam pengujian homogenitas menggunakan uji F, dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Hitung varians kelompok sampel pertama 2 1s . 2) Hitung varians kelompok sampel kedua 2 2s . 3) Tentukan nilai hitungF : 2 1 2 2 hitung s F s , jika 2 2 1 2s s atau 2 2 2 1 hitung s F s , jika 2 2 2 1s s .
  • 43. 4) Tentukan 1 2 1 2, , , 1, 1tabel dk dk n n F F F dari tabel distribusi F. 5) Jika hitung tabelF F , maka kedua kelompok sampel homogen, dan jika hitung tabelF F , maka kedua kelompok sampel tidak homogen. Bentuk hipotesis statistik yang akan diuji adalah 2 2 0 1 2:H (Kedua kelompok sampel homogen). 2 2 1 1 2:H (Kedua kelompok sampel tidak homogen). 3. Teknik Pengujian Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini diuji menggunakan Uji t. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : BA BA nn s XX t 11 dimana 2 11 22 BA BBAA nn snsn s Keterangan: AX = rerata skor kelompok eksperimen BX = rerata skor kelompok kontrol 2 As = varians kelompok eksperimen 2 Bs = varians kelompok kontrol
  • 44. An = banyaknya sampel kelompok eksperimen Bn = banyaknya sampel kelompok kontrol s = simpangan baku gabungan Untuk pengujian hipotesis, selanjutnya nilai t hitung di atas dibandingkan dengan nilai dari tabel distribusi t (t tabel). Cara penentuan nilai t tabel didasarkan pada taraf signifikansi tertentu (misal α = 0,05) dan dk = nA+nB-2. Adapun kriteria pengujian hipotesisnya adalah Tolak H0, jika t hitung > t tabel atau Terima H0, jika t hitung < t tabel. G. Hipotesis Statistik Untuk menguji hipotesis penelitian yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis statistik sebagai berikut : Ho : µ1 = µ2 H1 bukan Ho Keterangan : µ1 nilai rerata hasil belajar IPA untuk kelompok siswa yang diikutsertakan dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka. µ2 nilai rerata hasil belajar IPA untuk kelompok siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka.
  • 45. DAFTAR PUSTAKA Riduwan dan Tita Lestari. (1997). Statistika 1. Cetakan pertama. Bandung : CV Alfabeta. Arikunto, Suharsimi (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Cetakan ke-13, Jakarta : Rineka Cipta. Riduwan (2009). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Cetakan ke-6, Bandung : Alfabeta. http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli http://mbegedut.blogspot.com/2011/02/pengertian-hasil-belajar-menurut- para.html http://www.scribd.com/doc/51282702/Pengertian-Hasil-Belajar-Menurut-Para- Ahli http://www.kajianteori.com/2013/03/pengertian-ilmu-pengetahuan-alam-ipa.html http://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.com/2012/02/definisi-ilmu-pengetahuan- alam-ipa.html http://eprints.uny.ac.id/7710/3/bab%202%20-07501241011.pdf http://pramukamuda.blogspot.com/2010/03/pengertian-pramuka-kepramukaan- dan.html