Dokumen tersebut merangkum struktur keluarga menurut teori Friedman yang meliputi 4 aspek yaitu pola komunikasi, struktur kekuasaan, struktur peran, dan struktur nilai. Komunikasi dalam keluarga harus terbuka dan jujur untuk mencapai keseimbangan. Struktur kekuasaan mempengaruhi anggota keluarga. Setiap anggota keluarga memiliki peran yang berbeda sesuai posisinya. Nilai-nilai keluarga menj
1. STRUKTUR KELUARGA PADA PENGKAJIAN FRIEDMAN
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat. Keberadaannya sangat
menentukan dalam pembentukan masyarakat secara menyeluruh. Apabila keluarga
yang ada mempunyai nilai- nilai dan moral yang baik maka masyarakat yang
dibangun akan baik. Keluarga terbentuk dari individu- individu sebagai anggota
keluarga. Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing. Peran yang
dilakukan setiap anggota keluarga hendaknya seimbang artinya antara anggota
keluarga mempunyai peran yang berbeda dan harus dilakukan sesuai perannya
masing-masing sehingga homeostasis dalam keluarga akan terjadi. Namun apabila
dalam keluarga tidak melaksanakan perannya maka keluarga akan menjadi
ketergantungan terhadap keberadaan peran-peran diluar keluarga (misalkan
petugas kesehatan). Sebagaimana definisi keluarga menurut Friedman yaitu bahwa
keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih secara bersama-sama karena suatu
ikatan lahir dan emosional dan setiap individu mempunyai peran masing-masing
yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman, 2008).
Keluarga dapat dikatakan harmonis jika para anggota didalamnya bisa
berhubungan secara serasi dan seimbang, saling memuaskan kebutuhn anggota
lainnya serta memperoleh kepuasan atas segala kebutuhannya. Ini sejalan dengan
dengan teori maslow yang membahas tentang kebutuhan manusia yang tersusun
atas hirarki maslow yang harus dipenuhi oleh individu sebagai pribadi dan sebagai
anggota secara selaras dan seimbang, yaitu; kebutuhan fisiologis (kebutuhan dasar)
seperti makan, minum, pakaian dan sebagainya; kebutuhan akan rasa aman (bebas
dari bahaya dan ancaman baik fisik maupun psikis); kebutuhan akan cinta dan
memiliki (kebutuhan akan kasih sayang, rasa kebersamaan, rasa memilki da n
dimiliki, merasa dirinya bagian integral dari keluarga); kebutuhan akan
penghargaan dan prestasi self esteem); dan kebutuhan akan perwujudan diri
(aktualisasi diri) (Depkes RI, 1999).
Pada lembar tugas ini akan dibahas Struktur keluarga yang akan menjelaskan
tentang bagaimana pola komunikasi dalam keluarga, peran, kekuatan dan nilai-nilai
dalam keluarga.
Struktur keluarga yang dapat dikaji menurut Frideman adalah :
1. Pola dan komunikasi keluarga
Menjelaskan cara berkomunikasi antar anggota keluarga, system komunikasi
yang digunakan, efektif tidaknya komunikasi dalam keluarga. Komunikasi
dalam keluarga dikatakan fungsional apabila dilakukan secara terbuka, jujr,
melibatkan emosi, menyelesaikan konflik keluarga, berpikiran positif dan tidak
menguang isu atau pendapat sendiri.
Sedangkan karakteristik komunikasi yang berfungsi adalah:
a. Karakteristik pengirim
Yakin dalam mengemukakan sesuatu atau pendapat
Apa yang disampaikan jelas dan berkualitas
Selalu meminta dan menerima umpan balik
2. b. Karakteristik penerima
Siap mendengarka
Memberikan umpan balik
Melakukan validasi
2. Struktur kekuatan keluarga
Struktur kekuatan keluarga adalah kemampuan keluarga mengendalikan dan
mempengaruhi orang lain/anggota keluarga untuk merubah perilaku. Yang
perlu dikaji pada struktur kekuatan keluarga adalah sistem kekuatan yang
digunakan dalam mengambil keputusan, yang berperan mengambil keputusan,
bagaimana pentingnya keluarga terhadap putusan tersebut.
Struktur kekuatan keluarga memegang peran penting untuk mempengaruhi
anggota keluarga. Orang tua mempunyai pengaruh untuk mempengaruhi anak-anaknya
untuk makan makanan yang bergizi.
3. Struktur Peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan
posisi sosial yang diberikan. Yang dimaksud posisi atau status adalah posisi
individu dalam masyarakat misalnya status sebagai istri, suami, atau
anak.
Peran keluarga setiap anggota keluarga juga dapat berfungsi dengan baik. Ayah
sebagai kepala keluarga maka dia yang berperan untuk mengatur semua
anggota keluarga dan tanpa meninggalkan komunikasi dengan isteri dan anak-anaknya.
Demikian juga peran ibu dan anak yang menjalankan sesuai dengan
posisinya masing-masing dalam keluarga.
Mengkaji struktur peran dalam keluarga meliputi :
a. Struktur peran formal
Posisi dan peran formal yang telah terpenuhi dan gambaran keluarga
dalam melaksanakan peran tersebut
Bagaimana peran tersebut dapat diterima dan konsisten dengan harapan
keluarga, apakah terjadi konflik peran dalam keluarga.
Bagaimana keluarga melakukan setiap peran secara kompeten
Bagaimana fleksibilitas peran saat dibutuhkan
b. Struktur peran informal
Peran-peran informal dan peran-peran yang tidak jelas dlam keluarga,
serta siapayang memainkan peran tersebut dan berapa kali peran tersebut
sering dilakukan secara konsisten
Identifikasi tujuan dari melakukan peran informal, ada tidaknya peran
disfungsional serta bagaimana dampaknya terhadap anggota keluarga
3. c. Analisa Model Peran
Siapa yang menjadi model yang dapat mempengaruhi anggota keluarga
dalam kehidupan awalnya, memberikan perasaan dan nilai- nilai tentang
perkembangan, peran-peran dan tehnik komunikasi.
Siapa yang secara spesifik bertindak sebagai model peran bagi
pasanagan dan sebagai orang tua.
d. Variable-variabel yang mempengaruhi struktur peran
Pengaruh-pengaruh kelas social : bagaimana latar belakang social
mempengaruhi struktur peran formal dan informal dalam keluarga
Pengaruh budaya terhadap struktur peran
Pengaruh tahap perkembangan keluarga terhadap struktur peran
Bagaimana masalah kesehtan mempengaruhi struktur peran.
4. Struktur Nilai
Nilai adalah system ide- ide, sikap atau keyakinan yang mengikat anggota
keluarga dalam budaya tertentu. Nilai keluarga juga merupakan suatu pedoman
bagi perkembangan norma dan peraturan. Sedangkan norma adalah pola
perilaku yang baik atau dapat diterima pada lingkungan social atau masyarakat.
Setiap keluarga juga mempunyai nilai-nilai yang dianut oleh keluarga. Nilai-nilai
ini menjadi pedoman keluarga sebagai suatu sistem.
Pengkajian struktur keluarga dapat dijadikan pedoman bagi perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan pada keluarga, sehingga asuhan keperawatan
yang diberikan dapat sesuai dengan kebutuhan keluarga.