Makalah ini membahas tentang perkembangan nilai sosial dan budaya terhadap individu, keluarga, dan masyarakat. Nilai-nilai budaya mempengaruhi perilaku individu dan berkembang seiring perubahan masyarakat. Keluarga memainkan peran penting dalam menanamkan nilai-nilai kepada anggotanya melalui sosialisasi. Sementara itu, nilai-nilai yang berlaku di masyarakat mempengaruhi tindakan warganya. Perub
1. MAKALAH - -> NILAI SOSIAL & BUDAYA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nilai dan masyarakat memiliki kaitan yang sangat penting dan tidak
dapat dipisahkan. Masyarakat akan terkoyak bila nilai-nilai kebersamaan
telah lenyap dari masyarakat itu. Perkembangan nilai dalam suatu
masyrakat sangat dipengaruhi oleh warga masyarakat atau bangsa yang
memiliki nilai itu sendiri.
Nilai adalah gagasan mengenai apakah sesuatu pengalaman itu berarti
atau tidak berarti. Nilai pada hakikatnya mengarahkan perilaku dan
pertimbangan seseorang namun tidak menghakimi apakah perilaku itu
salah atau benar. (Horton, 1987)
Nilai merupakan bagian yang sangat penting di masyarakat dan
perkembangan kebudayaan. Suatu tindakan atau perbuatan warga
masyarakat dianggap sah apabila sesuai atau serasi dengan nilai-nilai
yang berlaku atau dijunjung tinggi oleh suatu masyarakat.
1.2 Tujuan Makalah
Mengetahui perkembangan nilai-nilai budaya terhadap individu, keluarga
dan masyarakat.
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan nilai budaya terhadap individu?
2. Bagaimana perkembangan nilai budaya terhadap keluarga?
3. Bagaimana perkembangan nilai budaya terhadap masyarakat?
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Perkembangan Nilai Budaya terhadap Individu
Nilai budaya yang dianut individu merupakan masukan nilai-nilai yang
2. berasal dari era global yang sangat luas. Nilai pada hakikatnya
mengarahkan perilaku dan pertimbangan seseorang namun tidak
menghakimi apakah perilaku itu salah atau benar. Nilai pada individu
akan mengikuti perkembangan dan perubahan yang ada pada masyarakat.
Sebagai contoh makin maraknya sinetron di televise yang menampilkan
artis-artis dengan pakaian yang agak terbuka maka akan mempengaruhi
nilai-nilai budaya yang ada pada individu. Dahulu di masyarakat terdapat
nilai bahwa selayaknya mengenakan pakaian yang menutup aurat. Begitu
juga pada sapek lingkungan, bila individu tersebut bergaul di lingkungan
yang baik maka sikap baik juga yang akan ditunjukkan dalam
kesehariannya. Kini nilai-nilai itu mengalami pergeseran atau perubahan
yakni wanita telah dianggap lazim mengenakan pakaian yang mini.
Di era sebelum tahun 1990-an masih nbanyak wanita yang memliki
rambut yang panjang (sampai lutut) namun pada kenyataannya akhirakhir ini sudah sedikit sekali kita dapat menjumpai seorang wanita yang
berambut panjang. Hal itu karena bila seorang wanita berambut panjang
maka dianggap tidak fleksibel atau ribet dalam beraktifitas dan
mungkin ada anggapan wanita berambut panjang sudah ketinggalan
jaman.
Selama nilai-nilai itu mengalami perubahan yang masih relative positif
maka tidak berdampak buruk bagi integritas individu itu sendiri dan
begitu pula sebaliknya.
2.2 Perkembangan Nilai Budaya terhadap Keluarga
Keluarga menempati posisi diantara individu dan masyarakat yang juga
merupakan suatu system. Sebagai system keluarga mempunyai anggota
yaitu; ayah, ibu dan anak atau semua individu yang tiunggal di dalam
rumah tangga tersebut. Anggota keluarga saling berinteraksi, interelasi
dan interdependensi untuk mencapai tujuan bersama. Keluarga
merupakan system yang terbuka sehingga dapat dipengaruhi oleh supra
sistemnya yaitu linkungan dan masyarakat dan sebaliknya sebagai
subsistem dari lingkungan (masyarakat) keluarga dapat mempengaruhi
3. masyarakat (suprasistem). Oleh karena itu betapa pentingnya peran dan
fungsi keluarga dalam membentuk manusia sebagai anggota masyarakat
yang bernilai budaya positif.
Keluarga memiliki lima fungsi dasar yang telah diuraikan oleh Friedman
(1986) sebagai berikut:
1. Fungsi afektif: berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga
yang merupakan basis kekuatan keluarga. Berguna untuk pemenuhan
kebutuhan psikososial. Keberhasilan pelaksanaan funsi afektif tampak
pada kebahagian dan kegembiraan dari seluruh anggota keluarga. Tiap
anggota keluarga saling mempertahankan iklim yang positif. Hal
tersebut dipelajari dan dikembangkan melalui interaksi dan hubungan
dalam keluarga. Dengan demikian keluarga yang berhasil melaksanakan
fungsi afektif, seluruh keluarga dapat mengembangkan konsep diri yang
positif. Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga dalam memenuhi
fungsi afektif adalah:
a. Saling mengasuh, cinta kasih, kehangatan, saling menerima, saling
mendukung antar anggota keluarga. Setiap anggota yang mendapatkan
kasih saying dan dukungan dari anggota yang lain maka kemapuannya
untuk memberikan kasih sayang akan meningkat yang pada akhirnya
tercipta hubungan yang hangat dan saling mendukung. Hubungan intim
didalam keluarga merupakan modal dasar dalam member hubungan
dengan orang lain diluar keluarga.
b. Saling menghargai, bila anggota keluarga saling menghargai dan
mengakui keberadaan dan hak setiap anggota keluarga serta selalu
mempertahankan iklim yang positif maka fungsi afektif akan tercapai.
c. Ikatan dan identifikasi, ikatan dimulai sejak pasangan sepakat
memulai hidup baru. Ikatan anggota keluarga dikembangkan melalui
proses identifikasi dan penyesuaian pada berbagai aspek kehidupan
anggota keluarga. Orang tua harus mengembangkan proses identifikasi
yang positif sehingga anak-anak dapat meniru perilaku yang positif
tersebut.
2. Fungsi sosialisasi: sosialisasi adalah proses perkembangan dan
perubahan yang dilalui individu, yang menghasilkan interaksi sosial dan
4. belajar berperan dalam lingkungan sosial. Sosialisasi dimulai sejak lahir.
Keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi.
Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga dicapai melalui
interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan dalam
sosialisasi. Anggota keluarga belajar displin, belajar norma-norma,
budaya dan perilaku melalui hubungan dan interaksi dengan keluarga.
3. Fungsi Reproduksi: keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan
dan menambah sumber daya manusia.
4. Fungsi ekonomi: fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk
memenuhi kebutuhan semua anggota keluarga, seperti kebutuhan
makanan, tempat tinggal dan lain sebagainya.
5. Fungsi perwatan keluarga: keluarga juga berfungsi untuk
melaksanakan praktek asuhan kesehatan, yaitu mencegah terjadinya
gangguan kesehatan atau merwat anggota keluarga yang sakit.
2.3 Perkembangan Nilai Budaya terhadap Masyarakat
Nilai dan masyarakat memiliki kaitan yang sangat penting dan tidak
dapat dipisahkan. Masyarakat akan terkoyak bila nilai-nilai kebersamaan
telah lenyap dari masyarakat itu. Perkembangan nilai dalam suatu
masyrakat sangat dipengaruhi oleh warga masyarakat atau bangsa yang
memiliki nilai itu sendiri.
Nilai merupakan bagian yang sangat penting di masyarakat dan
perkembangan kebudayaan. Suatu tindakan atau perbuatan warga
masyarakat dianggap sah apabila sesuai atau serasi dengan nilai-nilai
yang berlaku atau dijunjung tinggi oleh suatu masyarakat. Misalnya
suatu masyarakat menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, maka bila
terdapat anggota masyarakat yang selalu berbuat jujur dalam
berperilaku sehari-hari di masyarakat maka ia akan di hormati oleh
warga masyarakat itu sendiri. Namun sebaliknya, bila ia suka berbuat
curang, tidak berkata sebenarnya maka warga masyarakat akan
menjadikan ia sebagai bahan pergunjingan.
Selama nilai-nilai itu mengalami perubahan yang masih relative positif
maka tidak berdampak buruk bagi integritas masyarakat namun bila di
5. masyarakat yang berkembang adalah nilai-nilai yang negative maka
dapat mengancam kesinambungan masyarakat itu sendiri. Dulu kita
sering mendengar bahwa masyarakat kita adalah masyarakat yang
menjunjung tinggi nilai-nilai kegotongroyongan, namun kini nilai-nilai itu
telah bergeser menjadi nilai-nilai yang mengarah pada individualis, yang
lebih mengutamakan kepentingan pribadi daripada kepentingan bersama.
Kita juga punya nilai-nilai kepedulian sosial yang tinggi, namun kini telah
mengalami pergeseran menjadi “cuek is the best”. Hal ini sangat
berbahaya bila kita tidak mengantisipasinya. Jangan sampai integritas
masyarakat terkoyak karena kita tidak mampu mengarahkan
perkembangan atau perubahan nilai yang berlangsung di masyarakat.
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab 2 mengenai Perkembangan NilaiNilai Budaya terhadap Individu, Keluarga dan Masyarakat maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Nilai pada hakikatnya mengarahkan perilaku dan pertimbangan
seseorang namun tidak menghakimi apakah perilaku itu salah atau benar.
Nilai pada individu akan mengikuti perkembangan dan perubahan yang
ada pada masyarakat. Selama nilai-nilai itu mengalami perubahan yang
masih relative positif maka tidak berdampak buruk bagi integritas
individu itu sendiri dan begitu pula sebaliknya.
2. Nilai dan masyarakat memiliki kaitan yang sangat penting dan tidak
dapat dipisahkan. Masyarakat akan terkoyak bila nilai-nilai kebersamaan
telah lenyap dari masyarakat itu. Perkembangan nilai dalam suatu
masyrakat sangat dipengaruhi oleh warga masyarakat atau bangsa yang
memiliki nilai itu sendiri.
3. Nilai merupakan bagian yang sangat penting di masyarakat dan
perkembangan kebudayaan. Suatu tindakan atau perbuatan warga
masyarakat dianggap sah apabila sesuai atau serasi dengan nilai-nilai
6. yang berlaku atau dijunjung tinggi oleh suatu masyarakat.
3.2 Saran
Nilai-nilai budaya positif yang sekarang ada dalam masyarakat
seharusnya kita lestarikan dan kita lakukan setiap nilainya dan jangan
membawa nilai-nilai budaya yang berdampak negative kedalam suatu
masyarakat, karena dari situlah berkembangnya nilai budaya terhadap
individu dan keluarga atau sebaliknya.