3. • Perilaku moral berarti perilaku yang menyesuaikan
dengan kode moral dari kelompok sosialnya.
• Moral berasal dari bahasa latin mores berarti tata
krama atau kebiasaan
6. 1. Peran hukum, kebiasaan/tata krama dan aturan dalam perkembangan moral
• Belajar menjadi individu yang bermoral
adalah belajar apa yang diharapkan
kelompok.
7.
8. 2. Peran kata hati dalam perkembangan moral
• Kata hati merupakan kontrol internal terhadap tingkah laku seseoramg.
9.
10. 3. Peran rasa bersalah dan malu dalam perkembangan moral
• Ausubel (dalam Hurlock, 1978)
mengemukakan bahwa rasa
bersalah merupakan mekanisme
psikologis yang penting, dimana
perilaku menjadi sesuai dengan
kebudayaannya.
11. 4. Peran interaksi sosial dalam perkembangan moral
• Interaksi sosial dapat memberikan dasar-dasar dari
tingkah laku yang diterima masyarakat, memberikan
motivasi melalui apa yang diterima dan tidak diterima
kelompok.
12. • Tujuannya adalah untuk membentuk perilaku yang sesuai dengan
kelompok sosialnya.
What is discipline?
• Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai
yang dipercaya merupakan tanggung jawabnya.
13. Hurlock (1980)
• Alat untuk membentuk moral
• Penghargaan
• Hukuman
• konsistensi
Berfungsi :
1. Membatasi anak agar tingkah laku yang tidak diinginkan tidak diulangi,
2. Mendidik, dan
3. Motivasi, untuk menghindari terjadinya tingkah laku sosial yang tidak diinginka
14. Anak mempunyai keyakinan beragama, yang diproleh dari lingkungan ataupun
keluarga. Maka dari itu pengembanganya pun harus dimulai sejak dini karena
peran agama dalam hidup seseorang sangat besar.
Bagaimana cara penyampaiannya?
Ajarkan dengan menggunakan bahasa
sehari-hari dan melalui pengalaman
sehari-hari.
16. 3 Proses sosialisasi yang saling berkaitan :
1. Belajar untuk bertingkah laku sesuai dengan cara/norma yang berlaku
2. Bermain sesuai dengan peran sosial yang diharapkan
3. Mengembangkan sikap-sikap sosial
17. 1. Hal-hal yang diterima
maupun tidak diterima secara
sosial
2. Terlalu peka/sensitif
19. 5. Hubungan yang baik 6. Tanggung jawab
8. Diskriminasi sosial 7. Kesadaran sosial (empati)
20. A. PENGERTIAN GENDER
Gender adalah sifat dan perilaku yang dilekatkan pada laki-
laki atau perempuan yang dbentuk secara sosial maupun
budaya.
Jenis Kelamin == Dimensi Biologis
Gender == Dimensi Sosial
21. Dua aspek dari gender :
1. Identitas gender – suatu perasaan menjadi laki-laki atau
perempuan.
2. Peran gender – harapan yang menunjukkan bagaimana laki-laki
atau perempuan harus berfikir, bertingkah laku, dan merasakan.
Stereotype gender diartikan sebagai seperangkat keyakinan (beliefs)
tentang karakteristik yang sesuai menjadi perempuan dan laki-
laki.
Hal ini dipengaruhi oleh :
pengaruh orang tua
pengaruh kelompok sebaya
pegaruh sekolah dan guru
pengaruh media massa.
22. B. PERAN GENDER DI USIA SEKOLAH
Pada usia sekolah, anak laki-laki mempunyai identifikasi peran masculine,
Sedangkan anak perempuan lebih androgyny (adanya ciri-ciri masculine
dan feminine pada individu yang sama.
C. MENGEMBANGKAN STEREOTYPE NON GENDER PADA ANAK
Caranya :
•Orang tua maupun guru membantu mengenalkan peran gender.
•Menghargai apapun yang dilakukan anak, tanpa melihat anak laki-
laki atau perempuan.