SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
ALAT PERAGA GARIS BILANGAN
PADA MATERI BILANGAN BULAT
Perangkat model garis bilangan bulat :
Petunjuk pembuatan :
1. Batang model garis bilangan bulat dibuat dari kayu berbentuk balok dengan ukuran panjang 150
cm – 200 cm, lebar dan tingginya 10-15 cm. Setiap titik bilangan bulat berupa lubang-lubang
selebar diameter pensil. Gambar garis bilangan bulat dan angka-angka dapat dibuat dengan cat.
Pewarnaan tidak harus seperti pada gambar, bias menggunakan warna apa saja agar bisa terlihat
dari jarak 10 m (seluruh penjuru ruang kelas).
2. Boneka dapat dibuat dari kayu atau bahan lain dan dilengkapi dengan tangkai setinggi 15 cm – 20
cm (lebih tinggi dari tinggi batang garis bilangan bulat). Bentuk boneka tidak harus burung, dapat
juga meniru bentuk lain. Misalnya boneka Barbie, boneka ikan, boneka kodok, boneka capung,
boneka mobil, boneka loko kereta, dan sebagainya. Disarankan boneka yang dipilih merupakan
tiruan benda (hidup atau mati) yang bisa bergerak maju dan mundur.
Penggunaan:
Model garis bilangan bulat ini didesaian untuk demonstrasi guru dan siswa dalam
pembelajaran awal tentang konsep dan prinsip operasi dua bilangan bulat (penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian). Beberapa contoh penggunaannya disajikan dalam
gambar-gambar berikut:
1. Operasi Penjumlahan Dua Bilangan Bulat
a. Penjumlahan Dua Bilangan Bulat Positif
Langkah pertama:
Langkah kedua:
Langkah ketiga:
b. Penjumlahan Bilangan Bulat Positif dan Bilangan Bulat Negatif
Langkah pertama:
Langkah kedua:
Langkah ketiga:
Langkah keempat:
c. Penjumlahan Dua Bilangan Bulat Negatif
Langkah pertama:
Langkah kedua:
Langkah ketiga:
d. Penjumlahan Bilangan Bulat Negatif dan Bilangan Bulat Positif
Langkah pertama:
Langkah kedua:
Langkah ketiga:
Langkah keempat:
Dari langkah-langkah yang diberikan sebelumnya, langkah-langkah tersebut dapat diikuti
kembali untuk mendemonstrasikan penjumlahan dua bilangan bulat yang lain. Prinsip
pengoperasiannya, yaitu perpindahan boneka selalu maju mengikuti nilai bilangan bulat yang
dioperasikan. Apabila bilangan yang dioperasikan berupa bilangan bulat positif, maka boneka
menghadap bilangan-bilangan bulat positif. Apabila bilangan yang dioperasikan berupa
bilangan bulat negatif, maka boneka menghadap bilangan-bilangan bulat negatif.
2. Operasi Pengurangan Dua Bilangan Bulat
a. Pengurangan Bilangan Bulat Positif oleh Bilangan Bilangan Bulat positif
Langkah pertama:
Langkah kedua:
Langkah ketiga:
b. Pengurangan Bilangan Bulat Positif oleh Bilangan Bulat Negatif
Langkah pertama:
Langkah kedua:
Langkah ketiga:
Langkah keempat:
c. Pengurangan Bilangan Bulat Negatif oleh Bilangan Bulat Positif
Langkah pertama:
Langkah kedua:
Langkah ketiga:
Langkah keempat:
d. Pengurangan Bilangan Bulat Negatif oleh Bilangan Bulat Negatif
Langkah pertama:
Langkah kedua:
Langkah ketiga:
Dari langkah-langkah yang diberikan sebelumnya, langkah-langkah tersebut dapat diikuti
kembali untuk mendemonstrasikan pengurangan dua bilangan bulat yang lain. Prinsip
pengoperasiannya, yaitu perpindahan boneka selalu mundur mengikuti nilai bilangan bulat
yang dioperasikan. Apabila bilangan yang dioperasikan berupa bilangan bulat positif, maka
boneka menghadap bilangan-bilangan bulat positif. Apabila bilangan yang dioperasikan
berupa bilangan bulat negatif, maka boneka menghadap bilangan-bilangan bulat negatif.
3. Operasi Perkalian Dua Bilangan Bulat
a. Perkalian Dua Bilangan Bulat Positif
Langkah pertama:
Langkah kedua:
b. Perkalian Bilangan Bulat Positif dan Bilangan Bulat Negatif
Langkah pertama:
Langkah kedua:
c. Perkalian Bilangan Bulat Negatif dan Bilangan Bulat Positif
Langkah pertama:
Langkah kedua:
d. Perkalian Bilangan Bulat Negatif dan Bilangan Bulat Negatif
Langkah pertama:
Langkah kedua:
Dari langkah-langkah yang diberikan sebelumnya, langkah-langkah tersebut dapat diikuti
kembali untuk mendemonstrasikan perkalian dua bilangan bulat yang lain. Perkalian dua
bilangan “a b”, a disebut sebagai bilangan pengali sedangkan b disebut sebagai bilangan yang
dikalikan. Prinsip pengoperasiannya, yaitu perpindahan boneka dapat maju atau mundur
mengikuti nilai bilangan bulat pengalinya:
a) Apabila bilangan pengalinya berupa bilangan bulat positif, maka boneka melangkah maju.
b) Apabila bilangan pengalinya bilangan bulat negatif, maka boneka melangkah mundur.
Bilangan yang dikalikan menunjukkan ukuran lintasan maju atau lintasan mundur sesuai
bilangan pengalinya.
a) Apabila bilangan yang dikalikan berupa bilangan bulat positif, maka boneka menghadap
bilangan-bilangan bulat positif.
b) Apabila bilangan yang dikalikan berupa bilangan bulat negatif, maka boneka menghadap
bilangan-bilangan bulat negatif.
4. Pembagian Dua Bilangan Bulat
a. Pembagian Bilangan Bulat Positif oleh Bilangan Bulat Positif
Langkah pertama:
Langkah kedua:
b. Pembagian Bilangan Bulat Positif oleh Bilangan Bulat Negatif
Langkah pertama:
Langkah kedua:
Langkah ketiga:
c. Pembagian Bilangan Bulat Negatif oleh Bilangan Bulat Positif
Langkah pertama:
Langkah kedua:
d. Pembagian Bilangan Bulat Negatif oleh Bilangan Bulat
Langkah pertama:
Langkah kedua:
Langkah ketiga:
Dari langkah-langkah yang diberikan sebelumnya, langkah-langkah tersebut dapat
diikuti kembali untuk mendemonstrasikan pembagian dua bilangan bulat yang lain.
Pembagian dua bilangan “a b”, a disebut sebagai bilangan yang dibagi sedangkan b disebut
sebagai bilangan pembagi. Bilangan yang dibagi menunjukkan posisi/titik tujuan perpindahan
pertama setelah berawal dari titik nol.
a) Apabila bilangan yang dibagi berupa bilangan bulat positif, maka dari titik nol boneka
menuju titik bilangan yang dibagi menghadap bilangan-bilangan bulat positif.
b) Apabila bilangan yang dibagi berupa bilangan bulat negatif, maka dari titik nol boneka
menuju titik bilangan yang dibagi menghadap bilangan-bilangan bulat negatif.
Prinsip pengoperasiannya, yaitu perpindahan boneka dapat maju atau mundur dari
titik bilangan yang dibagi menuju titik nol mengikuti nilai bilangan pembaginya:
a) Apabila bilangan pembaginya berupa bilangan bulat positif, maka boneka melangkah
mundur.
b) Apabila bilangan pembaginya bilangan bulat negatif, maka boneka melangkah maju.
Bilangan pembagi juga menunjukkan ukuran lintasan maju atau lintasan mundur untuk
menuju titik nol.
Sumber :
Murdanu.2010.Alat Peraga Sederhana PembelajaranMatematika. Yogyakarta:UNY.

More Related Content

What's hot

13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers
13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers
13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers
maman wijaya
 
Sifat-sifat Bangun Ruang
Sifat-sifat Bangun RuangSifat-sifat Bangun Ruang
Sifat-sifat Bangun Ruang
edy250
 
Lembar kerja siswa kelas 7 tentang bilangan bulat
Lembar kerja siswa kelas 7 tentang bilangan bulatLembar kerja siswa kelas 7 tentang bilangan bulat
Lembar kerja siswa kelas 7 tentang bilangan bulat
Irma Nurjannah
 
Ringkasan materi operasi hitung bilbul kelas 5
Ringkasan materi operasi hitung bilbul kelas 5Ringkasan materi operasi hitung bilbul kelas 5
Ringkasan materi operasi hitung bilbul kelas 5
Bang Jon
 
Perbandingan Senilai dan Berbalik Nilai
Perbandingan Senilai dan Berbalik NilaiPerbandingan Senilai dan Berbalik Nilai
Perbandingan Senilai dan Berbalik Nilai
Fauziah Nofrizal
 

What's hot (20)

1.1 Sistem Koordinat Tiga Dimensi
1.1 Sistem Koordinat Tiga Dimensi1.1 Sistem Koordinat Tiga Dimensi
1.1 Sistem Koordinat Tiga Dimensi
 
13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers
13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers
13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers
 
Persamaan Bola
Persamaan BolaPersamaan Bola
Persamaan Bola
 
Sifat-sifat Bangun Ruang
Sifat-sifat Bangun RuangSifat-sifat Bangun Ruang
Sifat-sifat Bangun Ruang
 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linier
 
Akt 1-pendahuluan-review-peluang
Akt 1-pendahuluan-review-peluangAkt 1-pendahuluan-review-peluang
Akt 1-pendahuluan-review-peluang
 
Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18
 
Lembar kerja siswa kelas 7 tentang bilangan bulat
Lembar kerja siswa kelas 7 tentang bilangan bulatLembar kerja siswa kelas 7 tentang bilangan bulat
Lembar kerja siswa kelas 7 tentang bilangan bulat
 
Powerpoint Fungsi Invers
Powerpoint Fungsi InversPowerpoint Fungsi Invers
Powerpoint Fungsi Invers
 
Ringkasan materi operasi hitung bilbul kelas 5
Ringkasan materi operasi hitung bilbul kelas 5Ringkasan materi operasi hitung bilbul kelas 5
Ringkasan materi operasi hitung bilbul kelas 5
 
Bahan Ajar Pola biliangan, Barisan dan Deret
Bahan Ajar Pola biliangan, Barisan dan DeretBahan Ajar Pola biliangan, Barisan dan Deret
Bahan Ajar Pola biliangan, Barisan dan Deret
 
08 penaksiran parameter
08 penaksiran parameter08 penaksiran parameter
08 penaksiran parameter
 
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 03
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 03Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 03
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 03
 
PPT Matriks
PPT MatriksPPT Matriks
PPT Matriks
 
Pola dan barisan bilangan
Pola dan barisan bilanganPola dan barisan bilangan
Pola dan barisan bilangan
 
Distribusi normal dan aplikasinya
Distribusi normal dan aplikasinyaDistribusi normal dan aplikasinya
Distribusi normal dan aplikasinya
 
Perbandingan Senilai dan Berbalik Nilai
Perbandingan Senilai dan Berbalik NilaiPerbandingan Senilai dan Berbalik Nilai
Perbandingan Senilai dan Berbalik Nilai
 
Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran Matemati...
Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran Matemati...Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran Matemati...
Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran Matemati...
 
Koneksi Matematika
Koneksi MatematikaKoneksi Matematika
Koneksi Matematika
 
Sejarah Matematika
Sejarah MatematikaSejarah Matematika
Sejarah Matematika
 

Similar to Alat peraga garis bilangan pdf (11)

MATEMATIKA KB 3.pptx
MATEMATIKA KB 3.pptxMATEMATIKA KB 3.pptx
MATEMATIKA KB 3.pptx
 
Operasi hitung pada bilangan bulat
Operasi hitung pada bilangan bulatOperasi hitung pada bilangan bulat
Operasi hitung pada bilangan bulat
 
Pembelajaran bilangan bulat dengan metode maju mundur
Pembelajaran bilangan bulat dengan metode maju mundurPembelajaran bilangan bulat dengan metode maju mundur
Pembelajaran bilangan bulat dengan metode maju mundur
 
MATEMATIKA_MODUL_3.pptx
MATEMATIKA_MODUL_3.pptxMATEMATIKA_MODUL_3.pptx
MATEMATIKA_MODUL_3.pptx
 
Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbul
 
Bilangan bulat 2
Bilangan bulat 2Bilangan bulat 2
Bilangan bulat 2
 
Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbul
 
Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbul
 
bahan-ajar-bilangan-bulat Tini.docx
bahan-ajar-bilangan-bulat Tini.docxbahan-ajar-bilangan-bulat Tini.docx
bahan-ajar-bilangan-bulat Tini.docx
 
Modul bilangan bulat dan pecahan
Modul bilangan bulat dan pecahanModul bilangan bulat dan pecahan
Modul bilangan bulat dan pecahan
 
bilangan bulat & pecahan
bilangan bulat & pecahanbilangan bulat & pecahan
bilangan bulat & pecahan
 

Alat peraga garis bilangan pdf

  • 1. ALAT PERAGA GARIS BILANGAN PADA MATERI BILANGAN BULAT Perangkat model garis bilangan bulat : Petunjuk pembuatan : 1. Batang model garis bilangan bulat dibuat dari kayu berbentuk balok dengan ukuran panjang 150 cm – 200 cm, lebar dan tingginya 10-15 cm. Setiap titik bilangan bulat berupa lubang-lubang selebar diameter pensil. Gambar garis bilangan bulat dan angka-angka dapat dibuat dengan cat. Pewarnaan tidak harus seperti pada gambar, bias menggunakan warna apa saja agar bisa terlihat dari jarak 10 m (seluruh penjuru ruang kelas). 2. Boneka dapat dibuat dari kayu atau bahan lain dan dilengkapi dengan tangkai setinggi 15 cm – 20 cm (lebih tinggi dari tinggi batang garis bilangan bulat). Bentuk boneka tidak harus burung, dapat juga meniru bentuk lain. Misalnya boneka Barbie, boneka ikan, boneka kodok, boneka capung, boneka mobil, boneka loko kereta, dan sebagainya. Disarankan boneka yang dipilih merupakan tiruan benda (hidup atau mati) yang bisa bergerak maju dan mundur.
  • 2. Penggunaan: Model garis bilangan bulat ini didesaian untuk demonstrasi guru dan siswa dalam pembelajaran awal tentang konsep dan prinsip operasi dua bilangan bulat (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian). Beberapa contoh penggunaannya disajikan dalam gambar-gambar berikut: 1. Operasi Penjumlahan Dua Bilangan Bulat a. Penjumlahan Dua Bilangan Bulat Positif Langkah pertama: Langkah kedua:
  • 3. Langkah ketiga: b. Penjumlahan Bilangan Bulat Positif dan Bilangan Bulat Negatif Langkah pertama: Langkah kedua:
  • 5. c. Penjumlahan Dua Bilangan Bulat Negatif Langkah pertama: Langkah kedua: Langkah ketiga:
  • 6. d. Penjumlahan Bilangan Bulat Negatif dan Bilangan Bulat Positif Langkah pertama: Langkah kedua: Langkah ketiga:
  • 7. Langkah keempat: Dari langkah-langkah yang diberikan sebelumnya, langkah-langkah tersebut dapat diikuti kembali untuk mendemonstrasikan penjumlahan dua bilangan bulat yang lain. Prinsip pengoperasiannya, yaitu perpindahan boneka selalu maju mengikuti nilai bilangan bulat yang dioperasikan. Apabila bilangan yang dioperasikan berupa bilangan bulat positif, maka boneka menghadap bilangan-bilangan bulat positif. Apabila bilangan yang dioperasikan berupa bilangan bulat negatif, maka boneka menghadap bilangan-bilangan bulat negatif. 2. Operasi Pengurangan Dua Bilangan Bulat a. Pengurangan Bilangan Bulat Positif oleh Bilangan Bilangan Bulat positif Langkah pertama:
  • 9. b. Pengurangan Bilangan Bulat Positif oleh Bilangan Bulat Negatif Langkah pertama: Langkah kedua: Langkah ketiga:
  • 10. Langkah keempat: c. Pengurangan Bilangan Bulat Negatif oleh Bilangan Bulat Positif Langkah pertama:
  • 12. d. Pengurangan Bilangan Bulat Negatif oleh Bilangan Bulat Negatif Langkah pertama: Langkah kedua: Langkah ketiga:
  • 13. Dari langkah-langkah yang diberikan sebelumnya, langkah-langkah tersebut dapat diikuti kembali untuk mendemonstrasikan pengurangan dua bilangan bulat yang lain. Prinsip pengoperasiannya, yaitu perpindahan boneka selalu mundur mengikuti nilai bilangan bulat yang dioperasikan. Apabila bilangan yang dioperasikan berupa bilangan bulat positif, maka boneka menghadap bilangan-bilangan bulat positif. Apabila bilangan yang dioperasikan berupa bilangan bulat negatif, maka boneka menghadap bilangan-bilangan bulat negatif. 3. Operasi Perkalian Dua Bilangan Bulat a. Perkalian Dua Bilangan Bulat Positif Langkah pertama: Langkah kedua:
  • 14. b. Perkalian Bilangan Bulat Positif dan Bilangan Bulat Negatif Langkah pertama: Langkah kedua: c. Perkalian Bilangan Bulat Negatif dan Bilangan Bulat Positif Langkah pertama:
  • 15. Langkah kedua: d. Perkalian Bilangan Bulat Negatif dan Bilangan Bulat Negatif Langkah pertama: Langkah kedua:
  • 16. Dari langkah-langkah yang diberikan sebelumnya, langkah-langkah tersebut dapat diikuti kembali untuk mendemonstrasikan perkalian dua bilangan bulat yang lain. Perkalian dua bilangan “a b”, a disebut sebagai bilangan pengali sedangkan b disebut sebagai bilangan yang dikalikan. Prinsip pengoperasiannya, yaitu perpindahan boneka dapat maju atau mundur mengikuti nilai bilangan bulat pengalinya: a) Apabila bilangan pengalinya berupa bilangan bulat positif, maka boneka melangkah maju. b) Apabila bilangan pengalinya bilangan bulat negatif, maka boneka melangkah mundur. Bilangan yang dikalikan menunjukkan ukuran lintasan maju atau lintasan mundur sesuai bilangan pengalinya. a) Apabila bilangan yang dikalikan berupa bilangan bulat positif, maka boneka menghadap bilangan-bilangan bulat positif. b) Apabila bilangan yang dikalikan berupa bilangan bulat negatif, maka boneka menghadap bilangan-bilangan bulat negatif. 4. Pembagian Dua Bilangan Bulat a. Pembagian Bilangan Bulat Positif oleh Bilangan Bulat Positif Langkah pertama:
  • 17. Langkah kedua: b. Pembagian Bilangan Bulat Positif oleh Bilangan Bulat Negatif Langkah pertama: Langkah kedua:
  • 18. Langkah ketiga: c. Pembagian Bilangan Bulat Negatif oleh Bilangan Bulat Positif Langkah pertama:
  • 19. Langkah kedua: d. Pembagian Bilangan Bulat Negatif oleh Bilangan Bulat Langkah pertama: Langkah kedua:
  • 20. Langkah ketiga: Dari langkah-langkah yang diberikan sebelumnya, langkah-langkah tersebut dapat diikuti kembali untuk mendemonstrasikan pembagian dua bilangan bulat yang lain. Pembagian dua bilangan “a b”, a disebut sebagai bilangan yang dibagi sedangkan b disebut sebagai bilangan pembagi. Bilangan yang dibagi menunjukkan posisi/titik tujuan perpindahan pertama setelah berawal dari titik nol. a) Apabila bilangan yang dibagi berupa bilangan bulat positif, maka dari titik nol boneka menuju titik bilangan yang dibagi menghadap bilangan-bilangan bulat positif. b) Apabila bilangan yang dibagi berupa bilangan bulat negatif, maka dari titik nol boneka menuju titik bilangan yang dibagi menghadap bilangan-bilangan bulat negatif. Prinsip pengoperasiannya, yaitu perpindahan boneka dapat maju atau mundur dari titik bilangan yang dibagi menuju titik nol mengikuti nilai bilangan pembaginya: a) Apabila bilangan pembaginya berupa bilangan bulat positif, maka boneka melangkah mundur. b) Apabila bilangan pembaginya bilangan bulat negatif, maka boneka melangkah maju. Bilangan pembagi juga menunjukkan ukuran lintasan maju atau lintasan mundur untuk menuju titik nol. Sumber : Murdanu.2010.Alat Peraga Sederhana PembelajaranMatematika. Yogyakarta:UNY.