SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
PERAWATAN LANSIA DENGAN
MASALAH KHUSUS (2)
ORIENTASI PANDUAN PRAKTIS UNTUK CAREGIVER DALAM PERAWATAN
JANGKA PANJANG BAGI LANJUT USIA TAHUN 2022
Abd Muthalib, S.Kep., Ns.,M. AP
POINTER MATERI PAPARAN NARASUMBER ORIENTASI PANDUAN
CAREGIVER INFORMAL
Judul Materi : Perawatan Lansia dengan Masalah Khusus (2)
Nama Narasumber : Ns. Shinta Silaswati, S.Kp., M.Sc. (IPEGERI)
Waktu : 45 menit (1 JPL)
Pointer Presentasi :
1. Membantu BAK dan BAB:
 Kondisi lansia yang membutuhkan bantuan Caregiver untuk BAK dan BAB (Hal. 77)
 Peralatan dan Bahan umum yang perlu disiapkan (Hal. 78)
 Langkah umum (Hal. 78)
 Cara membantu BAK dengan Kateter (Judul saja, penjelasan rincian di video tutorial 2)
 Cara membantu BAK dengan Pispot (Judul saja, penjelasan di melalui video tutorial 2)
 Cara membantu BAB dengan Kateter (Judul saja, penjelasan rincian di video tutorial 2)
 Membantu BAK dan BAB lansia yang menggunakan popok sekali pakai (Hal. 80-82)
2. Perawatan Lansia dengan Stoma:
 Pengertian dan Tujuan Perawatan Stoma (Stoma care)
 Persiapan Alat pada perawatan Stoma
 Cara perawatan Stoma: Judul langkah-langkah perawatan (penjelasan rincian melalui video tutorial):
- Cara Mengosongkan kantong Stoma
- Cara Mengganti kantong Stoma
- Perawatan kulit sekeliling Kolostomi
 Pengelolaan diet untuk mencegah timbulnya gas, bau, diare atau konstipasi pada kolostomi
 Tanda-tanda Stoma yang memerlukan prtolongan medis
Pointer Presentasi :
3. Penggunaan Oksigen:
 Pengertian dan Tujuan Terapi Oksigen
 Peralatan pada penggunaan tabung Oksigen
 Cara Penggunaan tabung Oksigen: Judul langkah-langkah penggunaan ((penjelasan rincian melalui video tutorial):
- Cara mengisi air di tabung kecil tabung oksigen
- Cara mematikan dan menyalakan tabung oksigen
- Cara membersihkan selang dan masker oksigen
 Hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah risiko kebakaran pada penggunaan tabung oksigen di rumah
 Risiko penggunaan tabung oksigen tanpa rekomendasi dan pengawasan rutin dari tenaga Kesehatan
4. Bladder Training
5. Toilet Training
MASALAH KESEHATAN YANG SERING PADA LANSIA
DAN PERAWATAN KHUSUSNYA
Gangguan gerak
Pemenuhan gizi
Lansia
Kesulitan BAB
dan BAK
Gangguan
Perilaku dengan
Pikun/ Demensia
Stress
Gangguan Pola
Tidur
TUGAS CAREGIVER :
a. Membantu lansia mengurangi rasa sakit/ ketidaknyaman Lansia
b. Melakukan tindakan pencegahan sesuai hasil konsultasi kepada tenaga kesehatan
PERAWATAN LANSIA DENGAN KESULITAN
BAK DAN BAB
MEMBANTU BAK DAN BAB PADA LANSIA
Peralatan yg harus
disiapkan :
 Sarung tangan
 Air
 Kapas dibasahi air
(kapas cebok)
 Baskom
 Tisue kering/ handuk
kering
 Perlak / underpad
 Kantung sampah
Prinsip umum Caregiver dalam membantu BAK dan BAK pada
lansia :
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
2. Gunakan sarung tangan
3. Pasang perlak dibawah bokong lansia
4. Buang kotoran (tinja/ air kencing kedalam kakus), lalu
bersihkan alat yg terkena kotoran
5. Pisahkan sampah bekas kotoran (tinja/ urine) dalam
tempat yg berbeda dgn sampah rumah tangga
6. Segera bersihkan area kulit yg terkena kotoran
7. Keringkan kulit agar tidak dingin dan lembab
MEMBANTU BAK DAN BAB PADA LANSIA
Membantu BAK menggunakan
KATETER
1. Siapkan pispot/bak penampung urine, letakkan
di bawah kantong urine
2. Buka tutup kantong urin lalu tampung urine
pada pispot/bak penampung
3. Catat jumlah dan perubahan warna urin. Selain
itu catat juga kapan terakhir kateter diganti oleh
petugas kesehatan
4. Kemudian buang urine ke dalam kakus
MEMBANTU BAK DAN BAB PADA LANSIA
Membantu BAK menggunakan PISPOT
1. Siapkan peralatan dan bahan umum, serta pispot
2. Buka celana/popok lansia. Tempatkan pispot dengan tepat agar
kotoran (tinja dan urine) tidak tercecer
3. Jika lansia pria, bantu memposisikan penis tepat pada lubang pispot
khusus pria (urinal) Jika Lansia wanita, letakkan pispot di bawah
bokong
4. Setelah lansia selesai BAK, bantu lansia untuk cebok dengan air
kemudian angkat pispot.
5. Keringkan bagian kelamin dan sekitarnya dengan handuk bersih
kering
6. Bantu lansia menggunakan celana kembali
7. Kemudian buang urine ke dalam kakus
MEMBANTU BAK DAN BAB PADA LANSIA
Membantu BAB menggunakan PISPOT
1. Siapkan peralatan umum dan pispot
2. Buka celana lansia. Tempatkan pispot dengan tepat di bawah bokong
dan persilahkan lansia BAB
3. Setelah lansia selesai BAB, bantu lansia untuk cebok dengan air, bila
perlu gunakan kapas cebok untuk memastikan daerah anus dan
sekitarnya telah bersih dari tinja. Kemudian angkat pispot
4. Keringkan bagian pantat dan sekitarnya dengan handuk bersih kering
5. Bantu gunakan celana kembali
6. Kemudian buang kotoran ke dalam kakus
MEMBANTU BAK DAN BAB PADA LANSIA
Membantu BAK dan BAB menggunakan POPOK SEKALI PAKAI
1. Siapkan peralatan umum dan popok/pampers sekali pakai yang baru
2. Buka popok/pampers yang dipakai lansia dengan hati-hati, tetap posisikan
bagian yang kotor ada di dalam agar tidak mengotori sekitarnya.
3. Posisikan popok/pampers bagian atas di bawah pantat lansia. Gunakan
kapas cebok untuk membersihkan daerah anus dan sekitranya hingga
benar-benar bersih dari tinja
4. Angkat popok/pampers kotor, masukkan dalam kantong sampah yang
disiapkan
5. Bantu lansia untuk cebok dengan washlap basah hingga benar-benar bersih
6. Keringkan bagian pantat/bokong dan sekitarnya dengan handuk bersih
kering
MEMBANTU BAK DAN BAB PADA LANSIA
Membantu BAK dan BAB menggunakan POPOK SEKALI PAKAI
7. Pakaikan popok/pampers bersih dan bantu gunakan celana kembali
8. Sebaiknya popok/pampers sekali pakai diganti setiap 4 jam atau bila
sudah penuh walaupun kurang dari 4 jam. Selalu cek ada tidaknya
ruam popok
9. Setelah tinja dibuang ke dalam kakus, buang popok/pampers bekas
yang sudah dibungkus dalam kantong ke tempat sampah tertutup
PERAWATAN LANSIA
PADA STOMA
PERAWATAN STOMA DENGAN LANSIA
Stoma adalah lubang buatan paska
operasi di dinding perut, fungsinya
untuk membuang tinja.
Stoma care/perawatan stoma adalah
suatu tindakan pemeliharaan dengan
membuang tinja melalui stoma dan
perawatan kulit di sekitar stoma.
Tujuan perawatan stoma adalah :
• Menjaga kebersihan stoma
• Mencegah infeksi
• Mencegah kebocoran
• Melindungi kulit
• Mengontrol bau
• Kenyamanan dan keamanan
• Mengajarkan perawatan diri jika
diperlukan
PERAWATAN STOMA PADA LANSIA
Persiapan alat:
 Sarung tangan
 Pispot atau dilengkapi dengan plastik sampah
 Alat untuk membersihkan kantong: air
hangat, sabun dan handuk
 Kasa
 Perlak
 Pelindung kulit (bila ada)
 Alat pengukur stoma
 Pena atau pensil
 Gunting
 Kantong stoma baru, dengan ikat
pinggang/pelindungnya (bila ada)
 Bedak khusus (bila ada)
 Deodoran untuk kantong (bila ada)
PERAWATAN STOMA PADA LANSIA
Persiapan alat:
 Sarung tangan
 Pispot atau dilengkapi dengan plastik sampah
 Alat untuk membersihkan kantong: air
hangat, sabun dan handuk
 Kasa
 Perlak
 Pelindung kulit (bila ada)
 Alat pengukur stoma
 Pena atau pensil
 Gunting
 Kantong stoma baru, dengan ikat
pinggang/pelindungnya (bila ada)
 Bedak khusus (bila ada)
 Deodoran untuk kantong (bila ada)
Tehnik mengganti kantong stoma :
1. Menjelaskan tujuan tindakan kepada lansia.
2. Menjaga privasi lansia dan letakkan bantal di punggung lansia sehingga lansia setengah duduk dengan
ketinggian sesuai dengan ketinggian (posisi) caregiver
3. Berikan lansia posisi yang nyaman.
4. Cuci tangan dengan air dan sabun, gunakan sarung tangan bersih.
5. Pasang perlak dan handuk.
6. Perhatikan lokasi stoma.
7. Buka perekat kantong dengan kulit secara hati- hati. Buang kantong dalam plastik sampah. Ingat penjepit
bagian bawah kantong jangan dibuang, karena masih bisa dipergunakan.
8. Perhatikan dan catat jumlah dan warna tinja
9. Bersihkan kulit dan stoma dengan lembut dengan air hangat dan kain yang lembut.
10.Keringkan kulit dengan kain yang lembut.
PERAWATAN STOMA PADA LANSIA
Lanjutan tehnik mengganti kantong stoma :
11. Sediakan kasa didekat stoma untuk membuang kotoran yang bisa saja keluar pada saat stoma dibersihkan.
12. Amati kulit dan stoma: apakah terdapat perubahan dalam ukuran, luka terbuka/ tukak/ ulserasi, dan
warna.
13. Ukur stoma dengan alat pengukur stoma.
14. Letakkan ukuran pada pola yang ada di kantong stoma.
15. Telusuri pola ukuran pada kantong stoma dan gunting untuk membuat bukaan sesuai ukuran stoma. Hati-
hati saat melakukan pemotongan. Ukuran bukaan tidak lebih dari 1/8-1/4 inci lebih besar dari stoma.
Raba tepi bukaan dengan menggosokkan tepian pada jari.
16. Jika menggunakan kantong dua bagian, maka potong bagian stoma dan kantong penampung secara
bersama-sama. Keluarkan kertas dari bagian stoma (pada kantong) dan simpan (dapat digunakan
sebagai pola untuk perubahan kantong berikutnya).
17. Gunakan lingkaran pada bagian stoma (penghalang kulit) untuk membuka kantong.
18. Letakkan dan rekatkan kantong pada bagian kulit dan stoma yang sudah bersih.
19. Pastikan bagian bawah kantong dalam posisi tertutup.
20. Rapikan alat dan buang sampah sesuai tempatnya
21. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
22. Kembalikan posisi lansia yang dirasakan nyaman.
PERAWATAN STOMA PADA LANSIA
Perawatan kulit sekeliling stoma :
1. Iritasi kulit sekitar stoma biasanya disebabkan oleh kulit yang terkena
tinja, ciran tinja.
2. Gunakan stoma powder
3. Re-evaluasi produk yang digunakan.
4. Bersihkan area sekitar stoma dg air hangat atau sabun antiseptic
5. Bersihkan lendir yang keluar dari stoma.
6. Bersihkan kulit di sekitar stoma dengan air hangat dan waslap.
7. Bilas kulit sampai bersih.
8. Keringkan kulit di sekitar stoma
PERAWATAN STOMA PADA LANSIA
Mengosongkan kantong stoma :
1. Menjelaskan tujuan tindakan kepada lansia
2. Menjaga privasi lansia dan letakkan bantal di punggung lansia sehingga lansia
setengah duduk dengan ketinggian sesuai dengan ketinggian (posisi) caregiver
3. Berikan lansia posisi yang nyaman.
4. Cuci tangan dengan air dan sabun, gunakan sarung tangan bersih.
5. Pasang perlak dan handuk.
6. Perhatikan lokasi stoma.
7. Apabila lansia menggunakan stoma dengan penutup/penjepit dibawahnya, maka buka
penutupnya dan buang isinya ke dalam pispot yang sudah disediakan sebelumnya.
8. Perhatikan jumlah dan warna feses.
9. Apabila kantong masih akan dipergunakan maka dengan menggunakan botol yang
berisi air hangat, bilas kantong secara menyeluruh dan buang bilasannya.
10. Pasang penjepitnya.
PERAWATAN STOMA PADA LANSIA
PERAWATAN LANSIA DENGAN
PENGGUNAAN OKSIGEN
PENGGUNAAN
TABUNG OKSIGEN DIRUMAH
Tabung oksigen adalah alat bantu medis yang berisi oksigen murni. Penggunaannya
dengan cara dihirup melalui hidung, untuk meningkatkan suplai oksigen keseluruh
tubuh sehingga pasien merasa nyaman.
Cara mengisi air di tabung kecil tabung oksigen :
1. Tutup kran utama pada tabung oksigen
2. Buang sisa-sisa udara bertekanan di sepanjang selang
dan regulator, dengan membuka kran pada regulator,
kemudian tutup kembali krannya.
3. Buka botol humidifier dengan memutar badan botol
berlawanan arah jarum jam
4. Isi botol humidifier dengan air bersih hingga garis
pengisian maksimum. Jangan memenuhi sampai
melebihi batas atas
5. Pasang tutup humidifier ke botol. Kencangkan dengan
hati-hati pastikan untuk memasang tutup dan botol
dengan pas, agar tidak terjadi kebocoran.
PENGGUNAAN
TABUNG OKSIGEN DIRUMAH
Cara mematikan dan menyalakan tabung oksigen :
1. Tempatkan tabung oksigen jauh dari sumber panas atau sumber listrik
2. Pastikan bahwa tekanan ataupun isi oksigen sebelum digunakan 1500 psi.
3. Pastikan bahwa regulator telah terpasang sampai benar-benar kencang.
4. Pastikan bahwa humidifier dari regulator telah terisi air bersih yang cukup
untuk pendingin.
5. Pastikan posisi regulator dalam posisi normal (0)
6. Untuk mengecek isi dari tabung oksigen dan ingin menggunakannya, putar
penutup tabung oksigen kearah kiri (berlawanan dengan arah jarum jam)
setelah selesai putar kembali kearah kanan sesuai dengan arah jarum jam
apabila selesai mengecek isi tabung oksigen ataupun selesai menggunakan.
7. Atur jumlah pemberian oksigen yang akan diberikan sesuai dengan
kebutuhan.
8. Pastikan bahwa saat akan memberikan oksigen, jalan nafas lansia tidak ada
sumbatan yang akan mengganggu pemberian oksigen.
9. Selalu mencatat jumlah terakhir kapasitas oksigen di kertas catatan yang
telah disediakan.
10. Bila ingin mematikan putar tuas pad sisi humidifier ke kanan.
PENGGUNAAN
TABUNG OKSIGEN DIRUMAH
Cara mematikan dan menyalakan tabung oksigen :
1. Tempatkan tabung oksigen jauh dari sumber panas atau sumber listrik
2. Pastikan bahwa tekanan ataupun isi oksigen sebelum digunakan 1500 psi.
3. Pastikan bahwa regulator telah terpasang sampai benar-benar kencang.
4. Pastikan bahwa humidifier dari regulator telah terisi air bersih yang cukup
untuk pendingin.
5. Pastikan posisi regulator dalam posisi normal (0)
6. Untuk mengecek isi dari tabung oksigen dan ingin menggunakannya, putar
penutup tabung oksigen kearah kiri (berlawanan dengan arah jarum jam)
setelah selesai putar kembali kearah kanan sesuai dengan arah jarum jam
apabila selesai mengecek isi tabung oksigen ataupun selesai
menggunakan.
7. Atur jumlah pemberian oksigen yang akan diberikan sesuai dengan
kebutuhan.
8. Pastikan bahwa saat akan memberikan oksigen, jalan nafas lansia tidak
ada sumbatan yang akan mengganggu pemberian oksigen.
9. Selalu mencatat jumlah terakhir kapasitas oksigen di kertas catatan yang
telah disediakan.
10. Bila ingin mematikan putar tuas pada sisi humidifier ke kanan.
PENGGUNAAN
TABUNG OKSIGEN DIRUMAH
Cara pemasangan tabung oksigen pada lansia:
1. Pastikan tabung oksigen dan selangnya telah terpasang dengan benar
2. Cuci tangan caregiver dengan sabun dan air mengalir
3. Jelaskan kepada lansia dengan sabar, tindakan yang akan diberikan
kepadanya
4. Posisikan lansia dengan posisi duduk agar lansia dapat bebas
bernapas
5. Pasang masker oksigen diwajah lansia sampai lansia merasa nyaman.
Gunakan ukuran masker dewasa
6. Posisikan kedua sisi selang diatas dan belakang telinga lansia
7. Hubungkan selang kanul/masker ke humidifier yg telah terpasang ke
tabung oksigen
8. Atur jumlah pemberian oksigen yang akan diberikan sesuai dengan
kebutuhan yang disarankan tenaga kesehatan, dengan cara memutar
katub di humidifier
9. Pastikan air didalam humidifier diisi ulang bila habis
PENGGUNAAN
TABUNG OKSIGEN DIRUMAH
Hal yang perlu diperhatikan apabila terdapat tabung oksigen dirumah adalah risiko
kebakaran dan pencegahannya :
• Jarak aman dari sumber api adalah 1,5-3 meter
• Jangan memakai alat-alat listrik yang berpotensi memercikkan api saat memakai tabung
oksigen.
• Jauhkan cairan yang mudah terbakar dari tabung oksigen. Bahkan losion mengandung
alkohol, sebaiknya tidak dioleskan pada pasien saat sedang menghirup tabung oksigen.
• Gunakan air biasa untuk membersihkan tabung oksigen
• Tempelkan tanda dilarang merokok
• Usahakan tabung oksigen tidak tergeletak begitu saja agar alat ini tidak terlontar saat
terjadi kebocoran
• Panggil teknisi bila tabung oksigen rusak
• Lengkapi rumah dengan alat pemadam kebakaran
• Jika aliran listrik mengalami kerusakan, pastikan petugas yang memperbaikinya mengetahui
bahwa Anda memiliki tabung oksigen.
PENGGUNAAN
TABUNG OKSIGEN DIRUMAH
Keracunan oksigen
Iritasi saluran nafas
Keringnya permukaan bagian dalam hidung
dan saluran nafas lain
Risiko henti nafas mendadak
Kerusakan paru
Timbulnya bahaya kebakaran
Terjadinya perlukaan pada saluran nafas
RISIKO PENGGUNAAN TABUNG OKSIGEN DIRUMAH
tanpa rekomendasi dan pengawasan tenaga kesehatan
BLADDER TRAINING
Bladder training adalah proses pengajaran agar lansia dapat berkemih
kembali seperti normal.
Lansia yang membutuhkan bladder training, adalah lansia yang:
a. Mengalami kesulitan mengeluarkan urin
b. Terpasang kateter dalam waktu yang lama
c. Tidak dapat mengontrol keluarnya air kemih atau inkontinensia urin
d. Akan dilakukan pelepasan kateter
e. Post operasi
f. Kesulitan memulai atau menghentikan aliran kemih
BLADDER TRAINING
Teknik melakukan blader training dirumah :
 Cobalah BAK pada waktu yang teratur  pilih interval waktu, contoh : setiap satu jam
 Selama satu hari, pergilah ke kamar mandi setiap jam toileting yang telah dijadwalkan,
terlepas dari apakah toileting atau tidak. Hal ini untuk melatih kandung kemih mematuhi
jadwal yang telah dibuat. Jumlah urin yang dikeluarkan tidaklah penting.
 Jika selama 4 hari metode per jam ini berhasil, maka tingkatkan interval toileting 15-30
menit selama 4 hari berikutnya.
 Jangan menambah interval waktu sampai interval waktu awal dipenuhi. Tingkatkan interval
waktu 15-30 menit sampai dapat menahan kencing selama 3-4 jam.
 Buatlah jadwal khusus untuk toileting dan jangan melanggar jadwal tersebut.
 Jika merasa ingin sekali toileting, maka cobalah tahan dan gunakan teknik relaksasi (napas
dalam). Jika terpaksa, maka diperbolehkan untuk toileting, namun tetap mengikuti jadwal
toileting yang dibuat sebelumnya
BLADDER TRAINING
TOILET TRAINING
Adalah proses belajar untuk mengontrol BAB dan BAK, secara benar dan
teratur  lansia memiliki gangguan dalam melakukan aktivitas BAK dan BAB
TOILET TRAINING
Tutorial tehnik melakukan toilet training :
1. Caregiver mempersilahkan lansia untuk ke toilet/WC/kloset pada waktu-waktu tertentu,
namun tetap disesuaikan dengan kebutuhan individual lansia
2. Melatih lansia untuk melepas dan mengenakan pakaian saat ketoilet
3. Caregiver melatih lansia untuk menyiram toilet/WC/kloset
4. Caregiver mengawasi dan memberikan bantuan jika dibutuhkan
5. Caregiver memastikan lansia mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang
mengalir setelah BAK dan BAB  keringkan tangan
6. Caregiver mencuci tangan
_Perawatan Khusus Lansia_.pptx

More Related Content

Similar to _Perawatan Khusus Lansia_.pptx

P.a memandikan, p.a oral higiene, pa. vulva, pa. memotong kuku
P.a memandikan, p.a oral higiene, pa. vulva, pa. memotong kukuP.a memandikan, p.a oral higiene, pa. vulva, pa. memotong kuku
P.a memandikan, p.a oral higiene, pa. vulva, pa. memotong kukuagusarifin11
 
163531689 spo-persalinan-kala-ii
163531689 spo-persalinan-kala-ii163531689 spo-persalinan-kala-ii
163531689 spo-persalinan-kala-iiRafika Dewi
 
1. FINAL_kegawatdaruratant_Perawatan_Umum_Lansia_- bu ely.pptx
1. FINAL_kegawatdaruratant_Perawatan_Umum_Lansia_- bu ely.pptx1. FINAL_kegawatdaruratant_Perawatan_Umum_Lansia_- bu ely.pptx
1. FINAL_kegawatdaruratant_Perawatan_Umum_Lansia_- bu ely.pptxAstriRoositaWulanPur
 
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitasAsuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitasintan kurniawati
 
Paparan Informal Caregiver Lansia.pptx
Paparan Informal Caregiver Lansia.pptxPaparan Informal Caregiver Lansia.pptx
Paparan Informal Caregiver Lansia.pptxnoviaestuparindra
 
PEMBERIAN ENEMA DAN SUPPOSITORI
PEMBERIAN  ENEMA DAN SUPPOSITORIPEMBERIAN  ENEMA DAN SUPPOSITORI
PEMBERIAN ENEMA DAN SUPPOSITORIMuhammad Nasrullah
 
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitasAsuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitasintan kurniawati
 
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)Pradasary
 
Perawatan keluarga
Perawatan keluargaPerawatan keluarga
Perawatan keluargaayuliaamanda
 
Examination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedureExamination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedureyetiindrawati3
 
PRESENTASI CARE GIVER PKM SIGALINGGING.pptx
PRESENTASI CARE GIVER PKM SIGALINGGING.pptxPRESENTASI CARE GIVER PKM SIGALINGGING.pptx
PRESENTASI CARE GIVER PKM SIGALINGGING.pptxIdaNainggolan
 
Asuhan Persalinan Normal
Asuhan Persalinan NormalAsuhan Persalinan Normal
Asuhan Persalinan NormalEvan Permana
 
Pertolongan Persalinan Sungsang
Pertolongan Persalinan SungsangPertolongan Persalinan Sungsang
Pertolongan Persalinan Sungsangpjj_kemenkes
 
Meeeerlin leaflet
Meeeerlin leafletMeeeerlin leaflet
Meeeerlin leafletWarnet Raha
 
58 langkah apn
58 langkah apn58 langkah apn
58 langkah apnAf Affandi
 

Similar to _Perawatan Khusus Lansia_.pptx (20)

P.a memandikan, p.a oral higiene, pa. vulva, pa. memotong kuku
P.a memandikan, p.a oral higiene, pa. vulva, pa. memotong kukuP.a memandikan, p.a oral higiene, pa. vulva, pa. memotong kuku
P.a memandikan, p.a oral higiene, pa. vulva, pa. memotong kuku
 
163531689 spo-persalinan-kala-ii
163531689 spo-persalinan-kala-ii163531689 spo-persalinan-kala-ii
163531689 spo-persalinan-kala-ii
 
1. FINAL_kegawatdaruratant_Perawatan_Umum_Lansia_- bu ely.pptx
1. FINAL_kegawatdaruratant_Perawatan_Umum_Lansia_- bu ely.pptx1. FINAL_kegawatdaruratant_Perawatan_Umum_Lansia_- bu ely.pptx
1. FINAL_kegawatdaruratant_Perawatan_Umum_Lansia_- bu ely.pptx
 
151353600 sop-vulva-hygiene
151353600 sop-vulva-hygiene151353600 sop-vulva-hygiene
151353600 sop-vulva-hygiene
 
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitasAsuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
 
Paparan Informal Caregiver Lansia.pptx
Paparan Informal Caregiver Lansia.pptxPaparan Informal Caregiver Lansia.pptx
Paparan Informal Caregiver Lansia.pptx
 
PEMBERIAN ENEMA DAN SUPPOSITORI
PEMBERIAN  ENEMA DAN SUPPOSITORIPEMBERIAN  ENEMA DAN SUPPOSITORI
PEMBERIAN ENEMA DAN SUPPOSITORI
 
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitasAsuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
 
Leaflet memandikan pasien
Leaflet memandikan pasienLeaflet memandikan pasien
Leaflet memandikan pasien
 
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)
 
Perawatan keluarga
Perawatan keluargaPerawatan keluarga
Perawatan keluarga
 
Examination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedureExamination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedure
 
PRESENTASI CARE GIVER PKM SIGALINGGING.pptx
PRESENTASI CARE GIVER PKM SIGALINGGING.pptxPRESENTASI CARE GIVER PKM SIGALINGGING.pptx
PRESENTASI CARE GIVER PKM SIGALINGGING.pptx
 
Sop vulva hygiene
Sop vulva hygieneSop vulva hygiene
Sop vulva hygiene
 
Asuhan Persalinan Normal
Asuhan Persalinan NormalAsuhan Persalinan Normal
Asuhan Persalinan Normal
 
Vulva_higiene.pptx
Vulva_higiene.pptxVulva_higiene.pptx
Vulva_higiene.pptx
 
4. standar pelayanan nifas
4. standar pelayanan nifas4. standar pelayanan nifas
4. standar pelayanan nifas
 
Pertolongan Persalinan Sungsang
Pertolongan Persalinan SungsangPertolongan Persalinan Sungsang
Pertolongan Persalinan Sungsang
 
Meeeerlin leaflet
Meeeerlin leafletMeeeerlin leaflet
Meeeerlin leaflet
 
58 langkah apn
58 langkah apn58 langkah apn
58 langkah apn
 

Recently uploaded

PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxDesiNatalia68
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 

Recently uploaded (20)

PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 

_Perawatan Khusus Lansia_.pptx

  • 1. PERAWATAN LANSIA DENGAN MASALAH KHUSUS (2) ORIENTASI PANDUAN PRAKTIS UNTUK CAREGIVER DALAM PERAWATAN JANGKA PANJANG BAGI LANJUT USIA TAHUN 2022 Abd Muthalib, S.Kep., Ns.,M. AP
  • 2. POINTER MATERI PAPARAN NARASUMBER ORIENTASI PANDUAN CAREGIVER INFORMAL Judul Materi : Perawatan Lansia dengan Masalah Khusus (2) Nama Narasumber : Ns. Shinta Silaswati, S.Kp., M.Sc. (IPEGERI) Waktu : 45 menit (1 JPL) Pointer Presentasi : 1. Membantu BAK dan BAB:  Kondisi lansia yang membutuhkan bantuan Caregiver untuk BAK dan BAB (Hal. 77)  Peralatan dan Bahan umum yang perlu disiapkan (Hal. 78)  Langkah umum (Hal. 78)  Cara membantu BAK dengan Kateter (Judul saja, penjelasan rincian di video tutorial 2)  Cara membantu BAK dengan Pispot (Judul saja, penjelasan di melalui video tutorial 2)  Cara membantu BAB dengan Kateter (Judul saja, penjelasan rincian di video tutorial 2)  Membantu BAK dan BAB lansia yang menggunakan popok sekali pakai (Hal. 80-82) 2. Perawatan Lansia dengan Stoma:  Pengertian dan Tujuan Perawatan Stoma (Stoma care)  Persiapan Alat pada perawatan Stoma  Cara perawatan Stoma: Judul langkah-langkah perawatan (penjelasan rincian melalui video tutorial): - Cara Mengosongkan kantong Stoma - Cara Mengganti kantong Stoma - Perawatan kulit sekeliling Kolostomi  Pengelolaan diet untuk mencegah timbulnya gas, bau, diare atau konstipasi pada kolostomi  Tanda-tanda Stoma yang memerlukan prtolongan medis
  • 3. Pointer Presentasi : 3. Penggunaan Oksigen:  Pengertian dan Tujuan Terapi Oksigen  Peralatan pada penggunaan tabung Oksigen  Cara Penggunaan tabung Oksigen: Judul langkah-langkah penggunaan ((penjelasan rincian melalui video tutorial): - Cara mengisi air di tabung kecil tabung oksigen - Cara mematikan dan menyalakan tabung oksigen - Cara membersihkan selang dan masker oksigen  Hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah risiko kebakaran pada penggunaan tabung oksigen di rumah  Risiko penggunaan tabung oksigen tanpa rekomendasi dan pengawasan rutin dari tenaga Kesehatan 4. Bladder Training 5. Toilet Training
  • 4. MASALAH KESEHATAN YANG SERING PADA LANSIA DAN PERAWATAN KHUSUSNYA Gangguan gerak Pemenuhan gizi Lansia Kesulitan BAB dan BAK Gangguan Perilaku dengan Pikun/ Demensia Stress Gangguan Pola Tidur TUGAS CAREGIVER : a. Membantu lansia mengurangi rasa sakit/ ketidaknyaman Lansia b. Melakukan tindakan pencegahan sesuai hasil konsultasi kepada tenaga kesehatan
  • 5. PERAWATAN LANSIA DENGAN KESULITAN BAK DAN BAB
  • 6. MEMBANTU BAK DAN BAB PADA LANSIA Peralatan yg harus disiapkan :  Sarung tangan  Air  Kapas dibasahi air (kapas cebok)  Baskom  Tisue kering/ handuk kering  Perlak / underpad  Kantung sampah Prinsip umum Caregiver dalam membantu BAK dan BAK pada lansia : 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan 2. Gunakan sarung tangan 3. Pasang perlak dibawah bokong lansia 4. Buang kotoran (tinja/ air kencing kedalam kakus), lalu bersihkan alat yg terkena kotoran 5. Pisahkan sampah bekas kotoran (tinja/ urine) dalam tempat yg berbeda dgn sampah rumah tangga 6. Segera bersihkan area kulit yg terkena kotoran 7. Keringkan kulit agar tidak dingin dan lembab
  • 7. MEMBANTU BAK DAN BAB PADA LANSIA Membantu BAK menggunakan KATETER 1. Siapkan pispot/bak penampung urine, letakkan di bawah kantong urine 2. Buka tutup kantong urin lalu tampung urine pada pispot/bak penampung 3. Catat jumlah dan perubahan warna urin. Selain itu catat juga kapan terakhir kateter diganti oleh petugas kesehatan 4. Kemudian buang urine ke dalam kakus
  • 8. MEMBANTU BAK DAN BAB PADA LANSIA Membantu BAK menggunakan PISPOT 1. Siapkan peralatan dan bahan umum, serta pispot 2. Buka celana/popok lansia. Tempatkan pispot dengan tepat agar kotoran (tinja dan urine) tidak tercecer 3. Jika lansia pria, bantu memposisikan penis tepat pada lubang pispot khusus pria (urinal) Jika Lansia wanita, letakkan pispot di bawah bokong 4. Setelah lansia selesai BAK, bantu lansia untuk cebok dengan air kemudian angkat pispot. 5. Keringkan bagian kelamin dan sekitarnya dengan handuk bersih kering 6. Bantu lansia menggunakan celana kembali 7. Kemudian buang urine ke dalam kakus
  • 9. MEMBANTU BAK DAN BAB PADA LANSIA Membantu BAB menggunakan PISPOT 1. Siapkan peralatan umum dan pispot 2. Buka celana lansia. Tempatkan pispot dengan tepat di bawah bokong dan persilahkan lansia BAB 3. Setelah lansia selesai BAB, bantu lansia untuk cebok dengan air, bila perlu gunakan kapas cebok untuk memastikan daerah anus dan sekitarnya telah bersih dari tinja. Kemudian angkat pispot 4. Keringkan bagian pantat dan sekitarnya dengan handuk bersih kering 5. Bantu gunakan celana kembali 6. Kemudian buang kotoran ke dalam kakus
  • 10. MEMBANTU BAK DAN BAB PADA LANSIA Membantu BAK dan BAB menggunakan POPOK SEKALI PAKAI 1. Siapkan peralatan umum dan popok/pampers sekali pakai yang baru 2. Buka popok/pampers yang dipakai lansia dengan hati-hati, tetap posisikan bagian yang kotor ada di dalam agar tidak mengotori sekitarnya. 3. Posisikan popok/pampers bagian atas di bawah pantat lansia. Gunakan kapas cebok untuk membersihkan daerah anus dan sekitranya hingga benar-benar bersih dari tinja 4. Angkat popok/pampers kotor, masukkan dalam kantong sampah yang disiapkan 5. Bantu lansia untuk cebok dengan washlap basah hingga benar-benar bersih 6. Keringkan bagian pantat/bokong dan sekitarnya dengan handuk bersih kering
  • 11. MEMBANTU BAK DAN BAB PADA LANSIA Membantu BAK dan BAB menggunakan POPOK SEKALI PAKAI 7. Pakaikan popok/pampers bersih dan bantu gunakan celana kembali 8. Sebaiknya popok/pampers sekali pakai diganti setiap 4 jam atau bila sudah penuh walaupun kurang dari 4 jam. Selalu cek ada tidaknya ruam popok 9. Setelah tinja dibuang ke dalam kakus, buang popok/pampers bekas yang sudah dibungkus dalam kantong ke tempat sampah tertutup
  • 13. PERAWATAN STOMA DENGAN LANSIA Stoma adalah lubang buatan paska operasi di dinding perut, fungsinya untuk membuang tinja. Stoma care/perawatan stoma adalah suatu tindakan pemeliharaan dengan membuang tinja melalui stoma dan perawatan kulit di sekitar stoma. Tujuan perawatan stoma adalah : • Menjaga kebersihan stoma • Mencegah infeksi • Mencegah kebocoran • Melindungi kulit • Mengontrol bau • Kenyamanan dan keamanan • Mengajarkan perawatan diri jika diperlukan
  • 14. PERAWATAN STOMA PADA LANSIA Persiapan alat:  Sarung tangan  Pispot atau dilengkapi dengan plastik sampah  Alat untuk membersihkan kantong: air hangat, sabun dan handuk  Kasa  Perlak  Pelindung kulit (bila ada)  Alat pengukur stoma  Pena atau pensil  Gunting  Kantong stoma baru, dengan ikat pinggang/pelindungnya (bila ada)  Bedak khusus (bila ada)  Deodoran untuk kantong (bila ada)
  • 15. PERAWATAN STOMA PADA LANSIA Persiapan alat:  Sarung tangan  Pispot atau dilengkapi dengan plastik sampah  Alat untuk membersihkan kantong: air hangat, sabun dan handuk  Kasa  Perlak  Pelindung kulit (bila ada)  Alat pengukur stoma  Pena atau pensil  Gunting  Kantong stoma baru, dengan ikat pinggang/pelindungnya (bila ada)  Bedak khusus (bila ada)  Deodoran untuk kantong (bila ada)
  • 16. Tehnik mengganti kantong stoma : 1. Menjelaskan tujuan tindakan kepada lansia. 2. Menjaga privasi lansia dan letakkan bantal di punggung lansia sehingga lansia setengah duduk dengan ketinggian sesuai dengan ketinggian (posisi) caregiver 3. Berikan lansia posisi yang nyaman. 4. Cuci tangan dengan air dan sabun, gunakan sarung tangan bersih. 5. Pasang perlak dan handuk. 6. Perhatikan lokasi stoma. 7. Buka perekat kantong dengan kulit secara hati- hati. Buang kantong dalam plastik sampah. Ingat penjepit bagian bawah kantong jangan dibuang, karena masih bisa dipergunakan. 8. Perhatikan dan catat jumlah dan warna tinja 9. Bersihkan kulit dan stoma dengan lembut dengan air hangat dan kain yang lembut. 10.Keringkan kulit dengan kain yang lembut. PERAWATAN STOMA PADA LANSIA
  • 17. Lanjutan tehnik mengganti kantong stoma : 11. Sediakan kasa didekat stoma untuk membuang kotoran yang bisa saja keluar pada saat stoma dibersihkan. 12. Amati kulit dan stoma: apakah terdapat perubahan dalam ukuran, luka terbuka/ tukak/ ulserasi, dan warna. 13. Ukur stoma dengan alat pengukur stoma. 14. Letakkan ukuran pada pola yang ada di kantong stoma. 15. Telusuri pola ukuran pada kantong stoma dan gunting untuk membuat bukaan sesuai ukuran stoma. Hati- hati saat melakukan pemotongan. Ukuran bukaan tidak lebih dari 1/8-1/4 inci lebih besar dari stoma. Raba tepi bukaan dengan menggosokkan tepian pada jari. 16. Jika menggunakan kantong dua bagian, maka potong bagian stoma dan kantong penampung secara bersama-sama. Keluarkan kertas dari bagian stoma (pada kantong) dan simpan (dapat digunakan sebagai pola untuk perubahan kantong berikutnya). 17. Gunakan lingkaran pada bagian stoma (penghalang kulit) untuk membuka kantong. 18. Letakkan dan rekatkan kantong pada bagian kulit dan stoma yang sudah bersih. 19. Pastikan bagian bawah kantong dalam posisi tertutup. 20. Rapikan alat dan buang sampah sesuai tempatnya 21. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan. 22. Kembalikan posisi lansia yang dirasakan nyaman. PERAWATAN STOMA PADA LANSIA
  • 18. Perawatan kulit sekeliling stoma : 1. Iritasi kulit sekitar stoma biasanya disebabkan oleh kulit yang terkena tinja, ciran tinja. 2. Gunakan stoma powder 3. Re-evaluasi produk yang digunakan. 4. Bersihkan area sekitar stoma dg air hangat atau sabun antiseptic 5. Bersihkan lendir yang keluar dari stoma. 6. Bersihkan kulit di sekitar stoma dengan air hangat dan waslap. 7. Bilas kulit sampai bersih. 8. Keringkan kulit di sekitar stoma PERAWATAN STOMA PADA LANSIA
  • 19. Mengosongkan kantong stoma : 1. Menjelaskan tujuan tindakan kepada lansia 2. Menjaga privasi lansia dan letakkan bantal di punggung lansia sehingga lansia setengah duduk dengan ketinggian sesuai dengan ketinggian (posisi) caregiver 3. Berikan lansia posisi yang nyaman. 4. Cuci tangan dengan air dan sabun, gunakan sarung tangan bersih. 5. Pasang perlak dan handuk. 6. Perhatikan lokasi stoma. 7. Apabila lansia menggunakan stoma dengan penutup/penjepit dibawahnya, maka buka penutupnya dan buang isinya ke dalam pispot yang sudah disediakan sebelumnya. 8. Perhatikan jumlah dan warna feses. 9. Apabila kantong masih akan dipergunakan maka dengan menggunakan botol yang berisi air hangat, bilas kantong secara menyeluruh dan buang bilasannya. 10. Pasang penjepitnya. PERAWATAN STOMA PADA LANSIA
  • 21. PENGGUNAAN TABUNG OKSIGEN DIRUMAH Tabung oksigen adalah alat bantu medis yang berisi oksigen murni. Penggunaannya dengan cara dihirup melalui hidung, untuk meningkatkan suplai oksigen keseluruh tubuh sehingga pasien merasa nyaman.
  • 22. Cara mengisi air di tabung kecil tabung oksigen : 1. Tutup kran utama pada tabung oksigen 2. Buang sisa-sisa udara bertekanan di sepanjang selang dan regulator, dengan membuka kran pada regulator, kemudian tutup kembali krannya. 3. Buka botol humidifier dengan memutar badan botol berlawanan arah jarum jam 4. Isi botol humidifier dengan air bersih hingga garis pengisian maksimum. Jangan memenuhi sampai melebihi batas atas 5. Pasang tutup humidifier ke botol. Kencangkan dengan hati-hati pastikan untuk memasang tutup dan botol dengan pas, agar tidak terjadi kebocoran. PENGGUNAAN TABUNG OKSIGEN DIRUMAH
  • 23. Cara mematikan dan menyalakan tabung oksigen : 1. Tempatkan tabung oksigen jauh dari sumber panas atau sumber listrik 2. Pastikan bahwa tekanan ataupun isi oksigen sebelum digunakan 1500 psi. 3. Pastikan bahwa regulator telah terpasang sampai benar-benar kencang. 4. Pastikan bahwa humidifier dari regulator telah terisi air bersih yang cukup untuk pendingin. 5. Pastikan posisi regulator dalam posisi normal (0) 6. Untuk mengecek isi dari tabung oksigen dan ingin menggunakannya, putar penutup tabung oksigen kearah kiri (berlawanan dengan arah jarum jam) setelah selesai putar kembali kearah kanan sesuai dengan arah jarum jam apabila selesai mengecek isi tabung oksigen ataupun selesai menggunakan. 7. Atur jumlah pemberian oksigen yang akan diberikan sesuai dengan kebutuhan. 8. Pastikan bahwa saat akan memberikan oksigen, jalan nafas lansia tidak ada sumbatan yang akan mengganggu pemberian oksigen. 9. Selalu mencatat jumlah terakhir kapasitas oksigen di kertas catatan yang telah disediakan. 10. Bila ingin mematikan putar tuas pad sisi humidifier ke kanan. PENGGUNAAN TABUNG OKSIGEN DIRUMAH
  • 24. Cara mematikan dan menyalakan tabung oksigen : 1. Tempatkan tabung oksigen jauh dari sumber panas atau sumber listrik 2. Pastikan bahwa tekanan ataupun isi oksigen sebelum digunakan 1500 psi. 3. Pastikan bahwa regulator telah terpasang sampai benar-benar kencang. 4. Pastikan bahwa humidifier dari regulator telah terisi air bersih yang cukup untuk pendingin. 5. Pastikan posisi regulator dalam posisi normal (0) 6. Untuk mengecek isi dari tabung oksigen dan ingin menggunakannya, putar penutup tabung oksigen kearah kiri (berlawanan dengan arah jarum jam) setelah selesai putar kembali kearah kanan sesuai dengan arah jarum jam apabila selesai mengecek isi tabung oksigen ataupun selesai menggunakan. 7. Atur jumlah pemberian oksigen yang akan diberikan sesuai dengan kebutuhan. 8. Pastikan bahwa saat akan memberikan oksigen, jalan nafas lansia tidak ada sumbatan yang akan mengganggu pemberian oksigen. 9. Selalu mencatat jumlah terakhir kapasitas oksigen di kertas catatan yang telah disediakan. 10. Bila ingin mematikan putar tuas pada sisi humidifier ke kanan. PENGGUNAAN TABUNG OKSIGEN DIRUMAH
  • 25. Cara pemasangan tabung oksigen pada lansia: 1. Pastikan tabung oksigen dan selangnya telah terpasang dengan benar 2. Cuci tangan caregiver dengan sabun dan air mengalir 3. Jelaskan kepada lansia dengan sabar, tindakan yang akan diberikan kepadanya 4. Posisikan lansia dengan posisi duduk agar lansia dapat bebas bernapas 5. Pasang masker oksigen diwajah lansia sampai lansia merasa nyaman. Gunakan ukuran masker dewasa 6. Posisikan kedua sisi selang diatas dan belakang telinga lansia 7. Hubungkan selang kanul/masker ke humidifier yg telah terpasang ke tabung oksigen 8. Atur jumlah pemberian oksigen yang akan diberikan sesuai dengan kebutuhan yang disarankan tenaga kesehatan, dengan cara memutar katub di humidifier 9. Pastikan air didalam humidifier diisi ulang bila habis PENGGUNAAN TABUNG OKSIGEN DIRUMAH
  • 26. Hal yang perlu diperhatikan apabila terdapat tabung oksigen dirumah adalah risiko kebakaran dan pencegahannya : • Jarak aman dari sumber api adalah 1,5-3 meter • Jangan memakai alat-alat listrik yang berpotensi memercikkan api saat memakai tabung oksigen. • Jauhkan cairan yang mudah terbakar dari tabung oksigen. Bahkan losion mengandung alkohol, sebaiknya tidak dioleskan pada pasien saat sedang menghirup tabung oksigen. • Gunakan air biasa untuk membersihkan tabung oksigen • Tempelkan tanda dilarang merokok • Usahakan tabung oksigen tidak tergeletak begitu saja agar alat ini tidak terlontar saat terjadi kebocoran • Panggil teknisi bila tabung oksigen rusak • Lengkapi rumah dengan alat pemadam kebakaran • Jika aliran listrik mengalami kerusakan, pastikan petugas yang memperbaikinya mengetahui bahwa Anda memiliki tabung oksigen. PENGGUNAAN TABUNG OKSIGEN DIRUMAH
  • 27. Keracunan oksigen Iritasi saluran nafas Keringnya permukaan bagian dalam hidung dan saluran nafas lain Risiko henti nafas mendadak Kerusakan paru Timbulnya bahaya kebakaran Terjadinya perlukaan pada saluran nafas RISIKO PENGGUNAAN TABUNG OKSIGEN DIRUMAH tanpa rekomendasi dan pengawasan tenaga kesehatan
  • 29. Bladder training adalah proses pengajaran agar lansia dapat berkemih kembali seperti normal. Lansia yang membutuhkan bladder training, adalah lansia yang: a. Mengalami kesulitan mengeluarkan urin b. Terpasang kateter dalam waktu yang lama c. Tidak dapat mengontrol keluarnya air kemih atau inkontinensia urin d. Akan dilakukan pelepasan kateter e. Post operasi f. Kesulitan memulai atau menghentikan aliran kemih BLADDER TRAINING
  • 30. Teknik melakukan blader training dirumah :  Cobalah BAK pada waktu yang teratur  pilih interval waktu, contoh : setiap satu jam  Selama satu hari, pergilah ke kamar mandi setiap jam toileting yang telah dijadwalkan, terlepas dari apakah toileting atau tidak. Hal ini untuk melatih kandung kemih mematuhi jadwal yang telah dibuat. Jumlah urin yang dikeluarkan tidaklah penting.  Jika selama 4 hari metode per jam ini berhasil, maka tingkatkan interval toileting 15-30 menit selama 4 hari berikutnya.  Jangan menambah interval waktu sampai interval waktu awal dipenuhi. Tingkatkan interval waktu 15-30 menit sampai dapat menahan kencing selama 3-4 jam.  Buatlah jadwal khusus untuk toileting dan jangan melanggar jadwal tersebut.  Jika merasa ingin sekali toileting, maka cobalah tahan dan gunakan teknik relaksasi (napas dalam). Jika terpaksa, maka diperbolehkan untuk toileting, namun tetap mengikuti jadwal toileting yang dibuat sebelumnya BLADDER TRAINING
  • 32. Adalah proses belajar untuk mengontrol BAB dan BAK, secara benar dan teratur  lansia memiliki gangguan dalam melakukan aktivitas BAK dan BAB TOILET TRAINING Tutorial tehnik melakukan toilet training : 1. Caregiver mempersilahkan lansia untuk ke toilet/WC/kloset pada waktu-waktu tertentu, namun tetap disesuaikan dengan kebutuhan individual lansia 2. Melatih lansia untuk melepas dan mengenakan pakaian saat ketoilet 3. Caregiver melatih lansia untuk menyiram toilet/WC/kloset 4. Caregiver mengawasi dan memberikan bantuan jika dibutuhkan 5. Caregiver memastikan lansia mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir setelah BAK dan BAB  keringkan tangan 6. Caregiver mencuci tangan