SlideShare a Scribd company logo
1 of 81
SOSIALISASI PANDUAN
PRAKTIS CARE GIVER
Orientasi Teknis Kesehatan Keluarga Tahun 2019 (Angkatan II)
Hotel Kartika Chandra, 25 April 2019
• Care Giver adalah seseorang yang memiliki
profesi melayani (merawat) orang tua/orang
sakitmeliputi melayani kebutuhan
fisik(aktivitas mulai dari bangun tidur sampai
tidur lagi seperti kebutuhan personal
hygiene,eliminasi,mobilisasi),kebutuhan
medis seperti minum obat,terapi
fisik,kebutuhan social (menjadi teman
bicara),kebutuhan spiritual (berdoa
bersama).
• Disiplin
• Sabar
• Murah Senyum
• Cekatan
• Tanggung jawab
• Humor
• Motivasi
• Bermain
. Bisa beradaptasi dengan cepat
PERAWATAN JANGKA PANJANG
PADA LANJUT USIA
Prinsip
Perawatan
Lansia
Empati
Tidak
merugikan
Menghargai
keputusan
atas dirinya
sendiri
Keadilan
Kesungguh
an hati
1
2
3
4
5
PERAWATAN SECARA UMUM
PERALATAN
UNTUK MENJAGA KEBERSIHAN DIRI LANSIA
 Sabun yg mengandung pelembab/ sabun bayi
 Shampo bayi
 Krim/ losion pelembab
 Sikat dan pasta gigi
 Baskom : 2 buah
 Washlap : 2 buah
 Handuk besar : 2 buah
 Kassa
 Tisu basah
 Sisir
 Gunting kuku
 Deodoran
 Penutup kepala
 Alas mandi anti air
 Handuk kecil
 Sampiran / penghalang ruangan
 Sprei pengganti bila lansia mandi di k. tidur
 Keranjang baju kotor
 Kantong sampah
PERHATIKAN
- Lansia kotor  segera bersihkan dan keringkan
bagian yang kotor tanpa menunggu jadwal mandi
rutin
- Selalu jaga agar baju lansia tetap kering
- Pilih baju berbahan katun, lembut dan mudah
menyerap keringat
- Gunakan air hangat untuk mandi
PHBS CAREGIVER DALAM MEMBANTU LANSIA MERAWAT
KEBERSIHAN DIRI :
- Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah membantu
lansia
- Gunakan masker/ penutup hidung dan mulut
- Gunakan ikat rambut/ penutup kepala
PERAWATAN
LANSIA
Pemeliharaan
kebersihan diri
Pencegahan masalah
kesehatan kulit
Pemeliharaan
kebersihan dan
keamanan lingkungan
Mempertahankan
Tingkat Kemandirian
Lansia
Pajanan Sinar
Matahari
Tehnik Komunikasi
dengan Lansia
Rekreasi
Pemantauan
penggunaan obat
Pelaksanaan ibadah
1
2
3
4
5 6
7
8
9
1. Atur peralatan sesuai urutan
2. Bantu lansia menggeser badannya ke tepi tempat
tidur
3. Angkat sedikit bagian kepala tempat tidur dan
singkirkan semua bantal yang ada
4. Bersihkan muka, telinga, dan leher.
Gunakan washlap yang terpisah untuk masing-
masing mata atau bilas terlebih dahulu washlap/
sebelum digunakan untuk mengusap bagian mata
lainnya
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI
PERAWATAN KULIT Perawatan Mata Pada Lansia
1. Basahkan handuk kecil dengan air suam
kuku
2. Seka mata dari bagian dalam ke luar
3. Keringkan dengan handuk kering
4. Apabila terjadi iritasi/ infeksi  konsultasi
ke nakes
Lansia dengan kacamata :
1. Bersihkan kacamata dengan air hangat
dan kain lembut
2. Bersihkan rangka kacamata
3. Keringkan kacamata dengan kain lembut
yang bersih dan lunak
1. Atur peralatan sesuai urutan
2. Bantu lansia menggeser badannya ke tepi tempat
tidur
3. Angkat sedikit bagian kepala tempat tidur dan
singkirkan semua bantal yang ada
4. Bersihkan muka, telinga, dan leher.
Gunakan washlap yang terpisah untuk masing-
masing mata atau bilas terlebih dahulu washlap/
sebelum digunakan untuk mengusap bagian mata
lainnya
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI
PERAWATAN KULIT Perawatan Telinga
1. Bersihkan daun telinga dengan air hangat
2. Keringkan dengan handuk bersih dan lembut
3. Jangan membersihkan telinga dengan peniti
atau jepit rambut
4. Untuk kasus tertentu, apabila kotoran susah
dikeluarkan, hindari menggunakan alat bantu 
rujuk ke tenkes
Perawatan Hidung
1. Denguskan udara keluar lubang hidung
pelan-pelan
2. Waktu mendenguskan hidung, kedua lubang
hidung harus terbuka
3. Jangan memasukkan air dan benda apapun
ke lubang hidung
4. Segera lap dengan air dan kemudian
keringkan dengan tisu wajah
Bersihkan gusi dan rongga mulut dengan kassa yang
sudah dibasahi oleh air
Perawatan mulut dan gigi pada
lansia dengan gigi
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI
4. Bersihkan muka, telinga, dan leher.
Gunakan washlap yang terpisah untuk masing-masing
mata atau bilas terlebih dahulu washlap/ sebelum
digunakan untuk mengusap bagian mata lainnya
Cara menyikat gigi yang benar :
a. Menyikat mulai dari bagian atas dan bawah
gigi
b. Bagian dalam dan bagian belakang gigi
c. Bagian dalam dan bagian luar gigi
d. Bagian geraham (gigi paling belakang)
e. Bagian lidah dari dalam ke luar (pangkal
ke ujung)
f. Minimal sikat gigi sehari dua kali, yaitu setelah
makan pagi dan sebelum tidur.
Pada Lansia Tanpa Gigi
Cara membersihkan gigi palsu :
PEMELIHARAAN
KEBERSIHAN DIRI
4. Bersihkan muka, telinga, dan leher.
Gunakan washlap yang terpisah untuk masing-masing
mata atau bilas terlebih dahulu washlap/ sebelum
digunakan untuk mengusap bagian mata lainnya
1. Cuci gigi palsu pada air mengalir atau air baskom
2. Gunakan sikat dgn pasta gigi untuk membersihkan
gigi palsu
3. Rendam dalam wadah bersih berisi air seteleh
dibersihkan
4. Bilas saat akan digunakan kembali
5. Berkumur sebelum memakai gigi palsu
6. Lepaskan gigi palsu sebelum tidur
7. Letakkan gigi palsu ditempat yg aman
Cara mencuci rambut di tempat tidur adalah
sebagai berikut:
PEMELIHARAAN
KEBERSIHAN DIRI
 Posisikan kepala lansia berada pada sisi
atas atau pinggir tempat tidur, ganjal
bagian bawah bahu lansia dengan bantal
 Gulung perlak anti air membentuk
setengah lingkaran dengan ujung
menjuntai ke ember yang telah disiapkan
di sisi tempat tidur
 Tempatkan gulungan perlak dibawah
leher lansia
 Sisirlah rambut terlebih dahulu,
 Keramas dengan menggunakan air hangat
dan shampo bayi,
 Pijit-pijit secara lembut kepala dengan jarijari
tangan pada saat meratakan shampo,
 Bilas dan keringkan rambut secepat mungkin
dengan handuk kering,
 Sisir rambut dengan rapi,
 Jika lansia menggunakan penutup kepala,
pastikan rambut sudah kering sebelum
menggunakan penutup kepala.
Tahap mencuci rambut:
5. Bersihkan dan keringkan lengan, ketiak, dan
tangan menggunakan handuk kering, dahulukan
sisi yang jauh dari caregiver
6. Bersihkan dada dan perut termasuk daerah paha,
tekuk lutut dan bersihkan tungkai bawah dengan
sabun berpelembab dan washlap basah kemudian
keringkan dengan handuk kering
7. Untuk membersihkan kaki dan sela-sela jari kaki
gunakan washlap basah atau untuk lansia yang
masih bisa duduk, kaki dimasukkan ke dalam
baskom dengan hati-hati kemudian kaki
dibersihkan dan keringkan dengan handuk kering
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI
PERAWATAN KULIT
Perawatan Kaki Pada Lansia
Hal yang perlu diperhatikan :
 Jaga tingkat kekeringan pada kaki yang
suka berkeringat
 Gunakan ukuran sepatu yg sesuai, sol
sepatu yg lentur dan tidak licin terutama
pada pasien Diabetes
 Kaos kaki berbahan katun
 Selalu gunakan alas kaki yg tertutup
terutama lansia dengan Diabetes
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI
PERAWATAN KULIT
Cara memotong kuku yang baik:
 Rendam kaki dan tangan dengan air hangat agar kuku lebih
lunak dan mudah dipotong,
 Memotong kuku jangan terlalu pendek dan jangan terlalu
melengkung ke dalam terutama untuk penderita kencing manis
 Bila kuku retak atau terkelupas oleskan krim/ losion
berpelembab.
7. Untuk membersihkan kaki dan sela-sela jari kaki
gunakan washlap basah atau untuk lansia yang
masih bisa duduk, kaki dimasukkan ke dalam baskom
dengan hati-hati kemudian kaki dibersihkan dan
keringkan dengan handuk kering
8. Miringkan lansia dan geser ke tepi tempat tidur
9. Letakkan handuk di sisi punggung dan buka
selimut mandi hingga punggung terbuka,
bersihkan tengkuk, bahu, punggung, pantat
dan bagian atas paha,
10. Telentangkan kembali
11. Bersihkan daerah kemaluan. Jika lansia
dapat melakukan sendiri, sediakan air,
sabun, dan handuk di tempat yang mudah
dijangkau,
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN
DIRI
PERAWATAN KULIT
 Siapkan sabun berpelembab dan air hangat,
 Pasang pispot senyaman mungkin,
 Siram dengan air dan cuci daerah alat kelamin dan
sekitarnya dengan sabun kemudian bilas dengan air,
 Arah membersihkan alat kelamin:
• Laki-laki: dari ujung kemaluan ke arah pangkal
kemaluan hingga anus,
• Wanita: dari arah atas ke bawah, meliputi bibir dalam
dan luar kemaluan hingga anus.
 Keringkan dengan handuk bersih
 Apabila lansia masih mampu dan berkeinginan untuk
membersihkan alat kelamin dan sekitarnya secara
mandiri, dapat diberikan dengan air, sabun, dan
washlap basah.
 Ganti celana dalam setiap selesai mandi dan setiap
kali jika terkena kotoran/basah.
 Hindari penggunaan tisu basah agar tidak terjadi iritasi.
Cara membersihkan alat kelamin:
12. Setelah selesai dimandikan dan dikeringkan oleskan krim/ losion
berpelembab ke seluruh tubuh.
13. Tunggu beberapa saat, kemudian bantu mengenakan pakaian kembali
14. Sisir rambut dan rapihkan tempat tidur
15 Ajaklah lansia bekerjasama pada setiap tahapan sesuai dengan
kondisinya.
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI
PERAWATAN KULIT
Kamar lansia : di lantai dasar dan
mudah dijangkau, ventilasi dan
sinar UV cukup baik, tidak banyak
perabotan
Tempat tidur : ketinggian tempat
tidur, pembatas di sisi tempat
tidur
Dinding : Handrail sesuai dgn
tinggi lansia
Lantai : rata, mudah dibersihkan,
tidak licin, undakan diberi warna
mencolok
Pencahayaan : terang terutama di
jalur yg sering dilewati lansia
Tangga : tersedia handrail, lansia
didampingi saat naik turun
tangga
WC : Lantai tidak licin,
tidak ada genangan, kloset
duduk, terdapat pegangan di
dinding, terdapat bel, pintu
membuka kearah luar atau pintu
geser,
ada tempat duduk
Alat yang berbahaya : kabel listrik
ditata rapi, perlengkapan dapur
disimpan di tempat tertutup
PEMELIHARAAN KEAMANAN LINGKUNGAN
MEMPERTAHANKAN TINGKAT KEMANDIRIAN LANSIA
MELALUI AKTIFITAS DAN LATIHAN FISIK
Yang caregiver perlu perhatikan pada latihan fisik Lansia
:
 Lakukan latihan fisik 3-5 kali /minggu,
selang 1 hari istirahat
 20 menit / kali latihan
 Lakukan secara bertahap sesuai kemampuan Lansia
 Berikan motivasi
 Selalu damping lansia
 Hindari aktivitas secara terburu-buru
Aktivitas fisik
ringan
Jalan
kaki
perlahan
Bermain
catur
Aktivitas fisik
sedang
Menyiram
tanaman
Menyapu
lantai
Aktivitas fisik
berat
Yang peru diperhatikan pada aktivitas fisik Lansia :
 Mencatat alat dan bahan yg diperlukan Lansia
 Membuat perencanaan aktivitas yg seimbang antara
aktivitas ringan dan sedang
 Memasukkan periode istirahat ditengah-tengah aktivitas
Lansia  mencegah kelelahan
 Hindari terburu-buru
 Perhatikan postur dan kenyamanan posisi saat beraktivitas
 Mengatur pencahayaan dan jauhkan barang tajam
Latihan pernapasan
MEMPERTAHANKAN TINGKAT KEMANDIRIAN LANSIA
MELALUI AKTIFITAS FISIK
PADA LANSIA KETERGANTUNGAN BERAT DAN TOTAL
Putar lengan
dalam lingkaran;
searah jarum jam
atau berlawanan
jarum jam
CONTOH :
GERAKAN
SENDI BAHU
Hal yang perlu dilakukan dalam melakukan gerakan pasif :
 Lakukan pada satu sedi dalam satu kali (8 hitungan)
 Jaga persendian dgn cara sokong seluruh bagian tubuh atas dan bawah
persendian
 Lakukan gerakan dengan tidak ragu-ragu, lembut dan perlahan
 Perhatikan ekspresi wajah lansia
 Hindari resiko lansia jatuh saat melakukan gerakan pasif
CONTOH : GERAKAN SENDI
SIKU DAN SENDI
PERGELANGAN TANGAN
MEMPERTAHANKAN TINGKAT KEMANDIRIAN LANSIA
MELALUI AKTIFITAS FISIK
PADA LANSIA KETERGANTUNGAN BERAT DAN TOTAL
CONTOH : GERAKAN JARI
TANGAN
MEMPERTAHANKAN TINGKAT KEMANDIRIAN LANSIA
MELALUI AKTIFITAS FISIK
PADA LANSIA KETERGANTUNGAN BERAT DAN TOTAL
CONTOH : GERAKAN
MEMBENGKOKKAN DAN
MEMBUKA SENDI TANGAN
MEMPERTAHANKAN TINGKAT KEMANDIRIAN LANSIA
MELALUI AKTIFITAS FISIK
PADA LANSIA KETERGANTUNGAN BERAT DAN TOTAL
CONTOH : GERAKAN SENDI
EKSTREMITAS BAWAH
MEMPERTAHANKAN TINGKAT KEMANDIRIAN LANSIA
MELALUI AKTIFITAS FISIK
PADA LANSIA KETERGANTUNGAN BERAT DAN TOTAL
PAJANAN SINAR
MATAHARI
Tehnik memberikan pajanan sinar matahari bagi lansia :
Berjemur sekitar 15-30 menit pada jam 07.00-10.00
TEHNIK KOMUNIKASI DENGAN LANSIA
Manfaat komunikasi yang baik :
 Membangun hubungan dan
kepercayaan
 Saling memahami
 Mengurangi stress
Tehnik komunikasi dengan lansia :
 Gunakan metode komunikasi yang sesuai
 Bicara perlahan, jelas, nada normal
 Fokus pada 1 pembicaraan, kalau perlu ulangi
pesan
 Lakukan kontak mata dengan posisi sejajar
 Mendengarkan dgn sabar dan fokus
 Konfirmasi ulang pesan yang telah diterima
 Beri dukungan agar lansia mampu menyampaikan
kebutuhan, pandangan dan keinginannya
 Gunakan bahasa yang dipahami lansia (Bahasa
daerah)
TEHNIK KOMUNIKASI DENGAN LANSIA
YANG MENGALAMI MASALAH KOMUNIKASI
a. Periksa telinga: sumbatan, alat bantu dengar
b. Lakukan kontak mata
c. Pastikan lansia melihat gerakan bibir caregiver
d. Gunakan isyarat tubuh dan gerakan yg sesuai
e. Bicaralah dgn jelas dgn kecepatan normal
f. Gunakan papan tulis/ kertas/ kartu untuk menyampaikan
pesan
g. Gunakan tanda dan gerakkan : dengan menunjuk,
ekspresi wajah
h. Jangan perlakukan lansia yg tidak dapat bicara seolah-
olah dia seorang anak atau tidak memiliki kecerdasan
i. Penting untuk melibatkan lansia dalam percakapan, dan
berikan mereka waktu untuk berkontribusi
PEMANTAUAN
PENGGUNAAN OBAT
Yang perlu diperhatikan oleh Caregiver :
1. Pastikan obat yg dikonsumsi sesuai instruksi tenkes
2. Pisahkan obat yg sudah tidak digunakan
3. Buang obat yg kadaluarsa
4. Pelajari petunjuk penggunaan obat : dosis, waktu dan cara pemberian
REKREASI
Tugas Caregiver dalam persiapan rekreasi
lansia :
 Siapkan kegiatan rekreasi yang
menyenangkan
dan bermanfaat
 Buat jadwal rekreasi bersama-sama lansia
 Libatkan kelompok lansia
 Cari informasi tempat rekreasi : transportasi,
sarana yang nyaman untuk lansia, diskon
bagi lansia
PELAKSANAAN IBADAH
Melaksanakan ibadah sesuai kewajiban memberikan KETENANGAN BATIN bagi La
Caregiver memfasilitasi lansia untuk :
 Mengingatkan apabila sudah masuk waktu ibadah
 Menawarkan bantuan pada lansia dalam pelaksanaan
ibadah sesuai kondisinya
 Memastikan lansia dalam keadaan bersih sebelum
beribadah
 Meletakkan perlengkapan inadah di tempat yg mudah
dilihat dan dijangkau
 Memfasilitasi lansia mendapatkan bimbingan rohani dari
pemuka/ guru agama
MASALAH KESEHATAN YANG SERING PADA LANSIA
DAN PERAWATAN KHUSUSNYA
Gangguan gerak
Pemenuhan gizi
Lansia
Kesulitan BAB
dan BAK
Gangguan
Perilaku dengan
Pikun/ Demensia
Stress
Gangguan Pola
Tidur
TUGAS CAREGIVER :
a. Membantu lansia mengurangi rasa sakit/ ketidaknyaman Lansia
b. Melakukan tindakan pencegahan sesuai hasil konsultasi kepada tenaga kesehatan
GANGGUAN GERAK DAN
PERAWATANNYA
Kondisi yang dapat menyebabkan Imobilisasi lansia :
a. Gangguan tulang dan sendi
b. Penyakit saraf
c. Penyakit jantung atau pernapasan
d. Gangguan penglihatan
e. Masa penyembuhan / recovery
Gangguan gerak menyebabkan IMOBILISASI
EFEK SAMPING DARI IMOBILISASI
MASALAH KESEHATAN PENCEGAHANNYA
a ISK Minum cukup banyak cairan
b Infeksi paru Menepuk dada/ punggung secara
teratur untuk mengeluarkan riak
c Susah buang air besar Konsumsi tinggi serat (sayur, buah),
minum air putih yang cukup
d Masalah sirkulasi/
aliran darah
Melakukan aktivitas fisik, latihan fisik,
MASALAH
KESEHATAN
PENCEGAHANNYA
e Luka akibat
tekanan :
Menghindari
luka akibat
tekanan pada
Lansia yg
bedridden
- mengubah posisi lansia setiap 2
jam
- pastikan pakaian dan alas tidur
tidak terlipat
- gunakan bantal untuk
menyokong sendi
Menghindari
luka akibat
tekanan pada
Lansia dgn
kursi roda
- menggunakan bantalan pada
kursi roda
- mengangkat bokong tiap 2 jam
selama 3-5 detik
- Bersandar ke samping setiap 2
jam selama 3-5 menit
EFEK SAMPING DARI IMOBILISASI
TEHNIK
MEMBANTU LANSIA BERPINDAH TEMPAT
Prinsip umum yg diterapkan saat membantu lansia berpindah tempat :
1. Jelaskan tiap langkah berpindah
2. Biarkan lansia menyelesaikan secara perlahan
3. Jangan mencengkram, menarik atau mengangkat lansia pada sendi
lengan (siku, bahu, pergelangan)  cidera sendi
Cara membantu lansia BERGESER KE
ATAS DI TEMPAT TIDUR
1. Arahkan lansia ke posisi datar dengan melepaskan bantal
2. Minta lansia menekuk lutut, kaki menjejak terhadap kasur untuk
membantu mendorong dirinya naik
3. Caregiver berdiri di samping tempat tidur dan menempatkan satu
tangan pada bahu lansia dan yang lainnya di bawah bokong
4. Hitung "1-2-3" dan minta lansia untuk mendorong tubuhnya ke
arah kepala tempat tidur dengan bertumpu pada kaki dan
tangannya
5. Pasang kembali bantal di bawah kepala lansia
Cara membantu lansia dari POSISI
BERBARING KE POSISI DUDUK di tempat
tidur
1. Caregiver berdiri di sisi tempat tidur dengan kaki membuka selebar bahu, lutut
ditekuk, punggung pada posisi netral
2. Minta lansia mengangkat kepala dan bahu, dengan menjejakkan kedua siku ke
tempat tidur, untuk mendukung tubuhnya sendiri
3. Bantu lansia mengangkat bahu dengan menempatkan tangan dan lengan
caregiver di bawah tulang bahunya
4. Berikan aba-aba, angkat tubuh lansia bagian atas dengan perlahan hingga
lansia pada posisi duduk. Pada langkah ini, lutut caregiver tetap ditekuk,
punggung pada posisi netral dan lengan mengunci untuk membantu
mengangkat
5. Sesuaikan bantal untuk sandaran lansia.
1. Tekuk lutut lansia pada sisi yang jauh
dari caregiver
2. Gulingkan lansia sehingga menghadap ke
arah caregiver. Usahakan menggulingkan
seluruh tubuh lansia bersamaan.
3. Masukkan satu lengan caregiver pada bahu
lengan lansia yg ada di bawah. Tempatkan
lengan lainnya di belakang lutut lansia
Cara membantu lansia berganti posisi,
dari TIDUR KE POSISI DUDUK
MENJUNTAI di sisi tempat tidur
4. Posisi kaki caregiver terbuka selebar bahu,
punggung pada posisi netral
5. Hitung “1-2-3” dan geser berat badan
caregiver ke kaki belakang
6. Geser kaki lansia ke tepi tempat tidur hingga
kaki lansia menjuntai sambil menarik bahu
ke posisi duduk
7. Tetap didepan lansia sampai berada dalam
posisi stabil
Cara membantu lansia berganti posisi,
dari TIDUR KE POSISI DUDUK
MENJUNTAI di sisi tempat tidur
Bagi Lansia yang mampu
bergerak sendiri
Cara membantu lansia berganti posisi, dari TIDUR KE
POSISI DUDUK MENJUNTAI di sisi tempat tidur
Teknik memindahkan lansia dengan
cara MENGANGKAT
1. Minta lansia merangkul leher caregiver dengan
kedua tangannya atau pada lansia yang kondisinya
lebih lemah letakkan salah satu tangan lansia pada
leher caregiver agar tidak menyulitkan caregiver
dalam melakukan pemindahan.
2. Letakkan satu tangan caregiver di belakang kedua
lutut lansia dan tangan yang lain merangkul di
belakang punggung lansia hingga mencapai ketiak
lansia pada sisi yang jauh.
3. Angkat lansia secara hati-hati kemudian caregiver
berdiri perlahan-lahan dan melangkah untuk
memindahkan ke tempat yang diinginkan
1 orang caregiver
Teknik memindahkan lansia dengan
cara MENGANGKAT
1. 1 (satu) caregiver berdiri di belakang,
kemudian masukkan kedua tangan pada
bagian ketiak/lengan lansia untuk menopang
bagian tubuh atas.
2. 1 (satu) caregiver lainnya berdiri di depan
(menghadap ke arah kaki lansia) dan
masukkan kedua tangan kebawah kaki lansia
untuk menopang tubuh lansia bagian bawah.
3. Berikan aba-aba, angkat tubuh lansia secara
bersamaan dengan hati-hati, lalu pindahkan
ke tempat yang diinginkan.
2 orang caregiver
1. Posisikan kursi roda menghadap kearah lansia,
membentuk sudut dgn tempat tidur diarah kepala
lansia
2. Bantu lansia duduk menjuntai
Tehnik memindahkan lansia dari
TEMPAT TIDUR KE KURSI RODA (1)
3. Berdirikan lansia dengan cara:
 Letakkan lengan caregiver disekeliling dada dan di
belakang punggung lansia.
 Topang kaki lansia dengan kaki caregiver.
 Pindahkan tumpuan berat badan dan angkat lansia
hingga posisi berdiri di peluk oleh caregiver
dengan erat.
 Cagiver dapat menstabilkan posisi lansia dengan
menempatkan lutut caregiver berlawanan dengan
lutut lansia
4. Dudukkan lansia dikursi roda dgn cara :
a. Putar arah berdiri caregiver
menghadap kursi roda sehingga posisi
lansia membelakangi kursi roda
b. Tekuk lutut caregiver dan posisikan lutut caregiver
lebih rendah dari posisi lansia. Dudukkan lansia
secara perlahan di kursi roda
Tehnik memindahkan lansia dari
TEMPAT TIDUR KE KURSI RODA (2)
 Turun undakan dengan roda kursi bagian
belakang terlebih dahulu,
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN dalam
membantu lansia dengan kursi roda
 Naik undakan dengan roda kursi bagian
depan terlebih dahulu
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN dalam
membantu lansia dengan kursi roda
 Ketika mendorong lansia dengan kursi roda :
Walker Tongkat 3 atau
4 kaki
Tongkat
1. Pegang tongkat di sisi tubuh yang lemah
atau terluka untuk menjaga ayunan lengan
yang baik, meningkatkan pemindahan
berat badan, dan mendukung pola berjalan
normal.
2. Saat melangkah maka tongkat dan kaki
yang sakit maju terlebih dahulu, kemudian
baru kaki yang sehat maju
3. Hal ini juga berlaku untuk penggunaan kruk
dan walker.
TONGKAT
CARA
PENGGUNAAN ALAT BANTU JALAN
1.Berdiri tegak dan menempatkan ujung kedua kruk
di lantai, sekitar 15 cm dari sisi masing-masing
kaki.
2.Lengan dapat beristirahat dengan nyaman di sisi
tubuh lansia, sesuaikan ketinggian kruk hingga
terdapat jarak 5 cm (sekitar tiga jari) antara ketiak
lansia dan ujung atas kruk, lengan dapat ditekuk
sedikit (lihat gambar berikut)
3.Saat melangkah maka kruk dan kaki yang sakit
maju terlebih dahulu, kemudian baru kaki yang
sehat maju.
KRUK / TONGKAT KETIAK
CARA
PENGGUNAAN ALAT BANTU JALAN
 Saat NAIK
TANGGA
didahului alat
bantu jalan dan
KAKI YG SEHAT
SEBAGAI
penopang tubuh
 Kemudian diikuti
kaki yg lemah
 Ketika TURUN
TANGGA, didahului
ALAT BANTU
JALAN sebagai
penopang tubuh
 Kaki yg LEMAH
TURUN LEBIH
DULU
CARA PENGGUNAAN ALAT BANTU JALAN UNTUK NAIK
TURUN TANGGA
PEMENUHAN GIZI PADA
LANSIA
Kebutuhan energi dan zat gizi
Gizi seimbang
Bentuk dan tekstur makanan,
Diet bagi lansia sesuai kondisi kesehatan,
Keamanan pangan
Tanda-tanda awal gizi kurang
Cara pemberian makan
MATERI YANG
PENTING
DIKETAHUI
CAREGIVER
PEMENUHAN GIZI PADA
LANSIA
Makanan cair
Makanan yang
dihaluskan dgn
blender
Makanan yg
dihaluskan dgn
tekstur semi
padat
Makanan biasa
Bentuk dan tesktur
makanan pada Lansia
DIET UNTUK LANSIA DGN
MASALAH KESEHATAN
TEHNIK PEMBERIAN DIET
Diet tinggi serat Konstipasi, obesitas, penyakit
jantung
2,5 mangkok sayur/ hari dan
3 porsi buah/ hari
Diet rendah garam Hipertensi tdk terkontrol Maksimal 1 sdt garam/
natrium
Diet rendah lemak Masalah pancreas, penyakit
liver, masalah lemak darah
Diet rendah lemak
Diet tinggi energi
dan protein
Kurang gizi Diet tinggi kalori
Diet rendah energi Obesitas Diet rendah energi
Caregiver selalu
berkonsultasi
dengan nakes
dalam
menentukan
pilihan diet
sesuai kondisi
kesehatan
PEMENUHAN GIZI PADA
LANSIA
Diet bagi lansia sesuai kondisi kesehatan,
1. Untuk lansia yang masih mampu
duduk, selalu ajak lansia dalam
makan posisi duduk.
2. Pada lansia yang harus makan dalam
posisi berbaring, selalu posisikan
kepala lebih tinggi dengan
menggunakan ganjalan bantal
sehingga kemiringan posisi tubuh
sekitar 30-45 derajat.
3. Beri jeda untuk suapan satu ke
suapan berikutnya, jika perlu selingi
dengan minum.
PEMENUHAN GIZI PADA LANSIA
Cara pemberian makan
4. Selama proses pemberian makanan
selalu perhatikan nafas lansia.
5. Untuk mencegah tersedak, usahakan
makanan dalam potongan kecil,
suapan dalam porsi kecil agar lebih
mudah dikunyah dan ditelan, serta
jangan mengajak bicara saat
membantu lansia makan
6. Apabila lansia tersedak segera bantu
lansia untuk memuntahkan
makanannya
1. Cuci tangan dengan sabun kemudian keringkan
2. Siapkan makanan cair dan minuman hangat yang tertutup,
3. Naikkan bagian kepala tempat tidur 30 – 45 derajat pada saat memberi makan,
hingga 30 menit setelah memberi makan (sangga dengan bantal)
4. Buka tutup NGT namun dengan tetap melipat selang NGT agar udara tidak
masuk
5. Pasang spuit besar yang berfungsi sebagai corong makanan cair
6. Tuang air hangat perlahan, kemudian buka lipatan selang dan tutup kembali jika
air hampir habis
7. Lanjutkan dengan memasukkan makanan cair. Lakukan berulang-ulang sampai
makanan cair habis.
8. Kemudian bilas kembali selang dengan air hangat hingga tidak tersisa makanan
dalam selang
9. Tutup selang dan lipat kembali ketika tidak digunakan untuk memberi makan.
LANGKAH PEMBERIAN MAKANAN MELALUI NGT
(NASOGASTRIC TUBE) :
MEMBANTU BAK DAN BAB PADA LANSIA
Peralatan yg harus
disiapkan :
 Sarung tangan
 Air
 Kapas dibasahi air
(kapas cebok)
 Baskom
 Tisue kering/ handuk
kering
 Perlak / underpad
 Kantung sampah
Prinsip umum Caregiver dalam membantu BAK dan
BAK pada lansia :
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
2. Gunakan sarung tangan
3. Pasang perlak dibawah bokong lansia
4. Buang kotoran (tinja/ air kencing kedalam kakus), lalu
bersihkan alat yg terkena kotoran
5. Pisahkan sampah bekas kotoran (tinja/ urine) dalam
tempat yg berbeda dgn sampah rumah tangga
6. Segera bersihkan area kulit yg terkena kotoran
7. Keringkan kulit agar tidak dingin dan lembab
MEMBANTU BAK DAN BAB PADA LANSIA
Membantu BAK menggunakan
KATETER
1. Siapkan pispot/bak penampung urine,
letakkan di bawah kantong urine
2. Buka tutup kantong urin lalu tampung urine
pada pispot/bak penampung
3. Catat jumlah dan perubahan warna urin.
Selain itu catat juga kapan terakhir kateter
diganti oleh petugas kesehatan
4. Kemudian buang urine ke dalam kakus
MEMBANTU BAK DAN BAB PADA LANSIA
Membantu BAK menggunakan PISPOT
1. Siapkan peralatan dan bahan umum, serta pispot
2. Buka celana/popok lansia. Tempatkan pispot dengan tepat agar
kotoran (tinja dan urine) tidak tercecer
3. Jika lansia pria, bantu memposisikan penis tepat pada lubang
pispot khusus pria (urinal) Jika Lansia wanita, letakkan pispot di
bawah bokong
4. Setelah lansia selesai BAK, bantu lansia untuk cebok dengan
air kemudian angkat pispot.
5. Keringkan bagian kelamin dan sekitarnya dengan handuk
bersih kering
6. Bantu lansia menggunakan celana kembali
7. Kemudian buang urine ke dalam kakus
MEMBANTU BAK DAN BAB PADA LANSIA
Membantu BAB menggunakan PISPOT
1. Siapkan peralatan umum dan pispot
2. Buka celana lansia. Tempatkan pispot dengan tepat di bawah
bokong dan persilahkan lansia BAB
3. Setelah lansia selesai BAB, bantu lansia untuk cebok dengan
air, bila perlu gunakan kapas cebok untuk memastikan daerah
anus dan sekitarnya telah bersih dari tinja. Kemudian angkat
pispot
4. Keringkan bagian pantat dan sekitarnya dengan handuk bersih
kering
5. Bantu gunakan celana kembali
6. Kemudian buang kotoran ke dalam kakus
MEMBANTU BAK DAN BAB PADA LANSIA
Membantu BAK dan BAB menggunakan POPOK SEKALI PAKAI
1. Siapkan peralatan umum dan popok sekali pakai yang baru
2. Buka popok yang dipakai lansia dengan hati-hati, tetap posisikan
bagian yang kotor ada di dalam agar tidak mengotori sekitarnya.
3. Posisikan popok bagian atas di bawah pantat lansia. Gunakan kapas
cebok untuk membersihkan daerah anus dan sekitranya hingga
benar-benar bersih dari tinja
4. Angkat popok, masukkan dalam kantong sampah yang disiapkan
5. Bantu lansia untuk cebok dengan washlap basah hingga benar-benar
bersih
6. Keringkan bagian pantat dan sekitarnya dengan handuk bersih
kering
MEMBANTU BAK DAN BAB PADA LANSIA
Membantu BAK dan BAB menggunakan POPOK SEKALI PAKAI
7. Pakaikan popok bersih dan bantu gunakan celana kembali
8. Sebaiknya popok sekali pakai diganti setiap 4 jam atau bila
sudah penuh walaupun kurang dari 4 jam. Selalu cek ada
tidaknya ruam popok
9. Setelah tinja dibuang ke dalam kakus, buang popok bekas
yang sudah dibungkus dalam kantong ke tempat sampah
tertutup
GANGGUAN PERILAKU DENGAN PIKUN/ DEMENSIA
1. Gangguan daya
ingat
2. Sulit fokus
3. Sulit melakukan
kegiatan yg biasa
dilakukan
4. Bingung
(disorientasi)
5. Kesulitan
memahami ciri dan
posisi benda
tertentu
6. Gangguan
komunikasi
7. Menaruh barang
tidak pada
tempatnya
8. Salah membuat
keputusan
9. Menarik diri dari
pergaulan
10. Perubahan
perilaku dan
kepribadian
10 Gejala
Umum
Pikun/
Demensia
PENANGANAN pada lansia yang pikun/ demensia
1. Membantu lansia meletakkan barang ditempat yang tetap, mudah dilihat dan
dijangkau
2. Membantu lansia menulis beberapa hal yg penting untuk diingat, lalu temple di
tempat yg mudah dilihat
3. Ajak lansia berkomunikasi agar tetap dapat mengingat, menghitung,
memutuskan sesuatu
4. Jawab berulang-ulang pertanyaan lansia dengan sabar dan jelas
5. Alihkan selalu pembicaraan kepada hal yg positif dan menyenangkan
6. Gunakan aromaterapi dan pijat untuk cegah penurunan fungsi kognitif dan
menurukan tingkat kecemasan
GANGGUAN PERILAKU DENGAN PIKUN/
DEMENSIA
Kegiatan
untuk
mencegah
pikun/
demensia
• Mengisi TTS, bermain catur
• Senam otak dan senam
vitalitas otak
• Mengingat dan menceritakan
kejadian masa lalu
Mengasah otak
• Kerajinan tangan
• Berkebun, menyanyi
Mengembangkan
hobi
• Bersama dengan kelompok
lansia
• Senam lansia
• Mengerjakan pekerjaan rumah
tangga
Beraktifitas fisik
• Diet rendah lemak
Makan gizi
seimbang
GANGGUAN PERILAKU DENGAN PIKUN/
DEMENSIA
STRESS PADA LANSIA
Penyebab kesepian :
1. Kegiatan mengasuh anak
sudah berkurang
2. Berkurangnya teman atau
relasi karena kurang aktifitas
diluar rumah
3. Waktu luang bertambah
banyak
4. Meninggalnya pasangan hidup
5. Ditinggalkan anak-anak (anak
telah dewasa dan menikah)
PENGELOLAAN STRESS PADA LANSIA
PENGELOLAAN STRESS PADA LANSIA
Mendekatkan diri pada aktifitas keagamaan (ibadah)
Meningkatkan interaksi dengan keluarga
Membaca tentang cerita yang disukai atau
mendengarkan musik yang menenangkan (musik
(musik klasik, tradisional, dll)
MENDUKUNG LANSIA MEMPERTAHANKAN AIKS / IADL
Cara
caregiver
mendukung
lansia
mempertaha
nkan
AIKS/IADL
Berkomunikasi menggunakan telepon
Berbelanja
Menyiapkan makanan
Mengurus Rumah
Mencuci dan mengurus pakaian
Menggunakan transportasi
Menyiapkan dan meminum obat
Mengatur keuangan
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KEADAAN
DARURAT
1. Penurunan
Kesadaran
2. Luka Bakar 3. Patah Tulang
4. Perdarahan 5. Syok 6. Tersedak
Caregiver perlu memahami pertolongan pertama pada keadaan tersebut
ASUHAN MANDIRI KESEHATAN TRADISIONAL
PEMANFAATAN TOGA DAN AKUPRESUR
1. Pemanfaan TOGA
2. AKUPRESUR
•Susah Tidur
•Sakit Kepala
•Kram Otot Tungkai
•Nyeri Pinggang
RUJUKAN LANJUT USIA
KE FASILITAS KESEHATAN
FKTP
Puskesmas Pembantu,
Puskesmas,
Praktek dokter/ klinik swasta
INSTITUSI TK MASYARAKAT
Kelompok lansia, Posyandu
Lansia/Posbindu
FKRTL
RS Tk Kab,
RS Tk Provinsi
SISTEM RUJUKAN KESEHATAN LANSIA
Persiapan Caregiver saat merujuk
lansia :
1. Kartu Identitas Lansia
2. Kartu JKN
3. Buku Kesehatan Lansia
4. Buku catatan kesehatan lainnya
(bila ada)
5. Perlengkapan pribadi
6. Obat-obatan pribadi
Pada kasus kegawatdaruratan,
caregiver dapat memberikan tindakan pertolongan
pertama,
lalu merujuk ke FKTP 24 jam atau langsung ke FKRTL
terdekat
PENCATATAN DAN PELAPORAN
Tujuan pencatatan :
1. mendapatkan data pribadi dan data kesehatan Lansia
2. deteksi dan memantau perkembangan status kesehatan Lansia
3. memudahkan pengambilan keputusan karena data tercatat rapi
4. untuk keperluan konsultasi dgn tenaga kesehatan
1. Identitas lansia
2. Riwayat kesehatan
3. Keadaan dan keluhan kesehatan
4. Catatan perkembangan kesehatan
5. Pemantauan penggunaan obat
6. Rencana kunjungan Lansia ke faskes
7. Ketersediaan asuransi kesehatan
8. Data informasi kontak tenaga kesehatan
LEMBAR PENCATATAN KESEHATAN LANSIA
LEMBAR PENCATATAN KESEHATAN LANSIA
DIBACA DAN
DIMENGERTI
SELALU
DIBAWA
BUKU
HARUS
DIJAGA
SELALU
DIBAWA
Juga berisi KIE pralansia/lansia, Penyakit Tidak
Menular, Kesehatan Jiwa dan Intelegensia,
Kesehatan Haji, Kesehatan Olah Raga
BAGAIMANA BILA TIDAK TERSEDIA
BUKU KESEHATAN LANSIA ?
Contoh Format Check List Untuk Pemantauan
Lansia Sehari-hari oleh Caregiver
Petugas kesehatan membuatkan
lembar pencatatan yang mengacu
pada Buku Kesehatan Lansia
sehingga
perkembangan kesehatan dapat
dipantau
PERAN TENAGA KESEHATAN DALAM
PENCATATAN DAN PELAPORAN OLEH CAREGIVER
Membimbing caregiver dalam membuat pencatatan
Membimbing caregiver cara melakukan pemantauan
menggunakan lembar pencatatan
Memantau catatan yg dibuat caregiver
Mengambil informasi yang diperlukan untuk pelaporan
Pertanyaan:
• Cara memakaikan pakaian pada lansia dengan gangguan stroke
• Adakah alat yang lebih praktis?
Jawaban :
• Masih belum ada alat alat khusus untuk membantu dalam proses
asistensi pada lansia, sehingga apabila tindakan tersebut tidak dapat
dilakukan sendiri, maka minta bantuan .
• Akupresure versi 2.0
• Untuk kebersihan gigi: untuk lansia yang menggunakan gigi palsu – di
lepas dan direndam pada air hangat
• Berkumur pada lansia secukupnya

More Related Content

What's hot

Bahaya Merokok leaflet.pdf
Bahaya Merokok leaflet.pdfBahaya Merokok leaflet.pdf
Bahaya Merokok leaflet.pdfGhifariFadillah
 
Pentingnya cuci tangan pakai sabun
Pentingnya cuci tangan pakai sabunPentingnya cuci tangan pakai sabun
Pentingnya cuci tangan pakai sabunBella Nur Andani
 
Pemberantasan Sarang Nyamuk
Pemberantasan Sarang NyamukPemberantasan Sarang Nyamuk
Pemberantasan Sarang NyamukJoni Iswanto
 
Materi pelatihan dokter kecil
Materi pelatihan dokter kecilMateri pelatihan dokter kecil
Materi pelatihan dokter kecilFairuz Hilwa
 
Penyakit kecacingan
Penyakit kecacinganPenyakit kecacingan
Penyakit kecacinganAchmad Nur
 
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan AKut)
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan AKut)ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan AKut)
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan AKut)Victorya Bambung
 
Promosi kesehatan di tempat kerja
Promosi kesehatan di tempat kerjaPromosi kesehatan di tempat kerja
Promosi kesehatan di tempat kerjaLila Kania
 
PPT MK PATOFISIOLOGI ISPA.ppt
PPT MK PATOFISIOLOGI ISPA.pptPPT MK PATOFISIOLOGI ISPA.ppt
PPT MK PATOFISIOLOGI ISPA.pptEdwinFransiari
 
Metode Dalam Promosi Kesehatan
Metode Dalam Promosi KesehatanMetode Dalam Promosi Kesehatan
Metode Dalam Promosi Kesehatanpjj_kemenkes
 
Kegawatan pada anak ppt
Kegawatan pada anak pptKegawatan pada anak ppt
Kegawatan pada anak pptAmalia Senja
 
PPT PHBS di Sekolah.pptx
PPT PHBS di Sekolah.pptxPPT PHBS di Sekolah.pptx
PPT PHBS di Sekolah.pptxDodiEffendi1
 

What's hot (20)

Bahaya Merokok leaflet.pdf
Bahaya Merokok leaflet.pdfBahaya Merokok leaflet.pdf
Bahaya Merokok leaflet.pdf
 
Pentingnya cuci tangan pakai sabun
Pentingnya cuci tangan pakai sabunPentingnya cuci tangan pakai sabun
Pentingnya cuci tangan pakai sabun
 
6. pediatric massage
6. pediatric massage6. pediatric massage
6. pediatric massage
 
Nusantara sehat 2021 p2 tb
Nusantara sehat 2021 p2 tbNusantara sehat 2021 p2 tb
Nusantara sehat 2021 p2 tb
 
Pemberantasan Sarang Nyamuk
Pemberantasan Sarang NyamukPemberantasan Sarang Nyamuk
Pemberantasan Sarang Nyamuk
 
Penyuluhan ispa
Penyuluhan ispaPenyuluhan ispa
Penyuluhan ispa
 
Materi pelatihan dokter kecil
Materi pelatihan dokter kecilMateri pelatihan dokter kecil
Materi pelatihan dokter kecil
 
Ppt DBD
Ppt DBDPpt DBD
Ppt DBD
 
Penyakit kecacingan
Penyakit kecacinganPenyakit kecacingan
Penyakit kecacingan
 
Bantuan Hidup Dasar untuk Awam
Bantuan Hidup Dasar untuk AwamBantuan Hidup Dasar untuk Awam
Bantuan Hidup Dasar untuk Awam
 
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan AKut)
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan AKut)ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan AKut)
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan AKut)
 
Lamp materi penyuluhan tb
Lamp materi penyuluhan tbLamp materi penyuluhan tb
Lamp materi penyuluhan tb
 
Leaflet ispa akper muna12
Leaflet ispa akper muna12Leaflet ispa akper muna12
Leaflet ispa akper muna12
 
Skabies
Skabies Skabies
Skabies
 
Promosi kesehatan di tempat kerja
Promosi kesehatan di tempat kerjaPromosi kesehatan di tempat kerja
Promosi kesehatan di tempat kerja
 
PPT MK PATOFISIOLOGI ISPA.ppt
PPT MK PATOFISIOLOGI ISPA.pptPPT MK PATOFISIOLOGI ISPA.ppt
PPT MK PATOFISIOLOGI ISPA.ppt
 
Metode Dalam Promosi Kesehatan
Metode Dalam Promosi KesehatanMetode Dalam Promosi Kesehatan
Metode Dalam Promosi Kesehatan
 
diaper rash
diaper rashdiaper rash
diaper rash
 
Kegawatan pada anak ppt
Kegawatan pada anak pptKegawatan pada anak ppt
Kegawatan pada anak ppt
 
PPT PHBS di Sekolah.pptx
PPT PHBS di Sekolah.pptxPPT PHBS di Sekolah.pptx
PPT PHBS di Sekolah.pptx
 

Similar to OPTIMAL] Panduan Praktis Care Giver

Paparan Informal Caregiver Lansia.pptx
Paparan Informal Caregiver Lansia.pptxPaparan Informal Caregiver Lansia.pptx
Paparan Informal Caregiver Lansia.pptxnoviaestuparindra
 
PRESENTASI CARE GIVER PKM SIGALINGGING.pptx
PRESENTASI CARE GIVER PKM SIGALINGGING.pptxPRESENTASI CARE GIVER PKM SIGALINGGING.pptx
PRESENTASI CARE GIVER PKM SIGALINGGING.pptxIdaNainggolan
 
431957356-3-Orientasi-teknis-kesga-Caregiver-gel-2-ed-wh-pptx.pptx
431957356-3-Orientasi-teknis-kesga-Caregiver-gel-2-ed-wh-pptx.pptx431957356-3-Orientasi-teknis-kesga-Caregiver-gel-2-ed-wh-pptx.pptx
431957356-3-Orientasi-teknis-kesga-Caregiver-gel-2-ed-wh-pptx.pptxardianavita
 
1. FINAL_kegawatdaruratant_Perawatan_Umum_Lansia_- bu ely.pptx
1. FINAL_kegawatdaruratant_Perawatan_Umum_Lansia_- bu ely.pptx1. FINAL_kegawatdaruratant_Perawatan_Umum_Lansia_- bu ely.pptx
1. FINAL_kegawatdaruratant_Perawatan_Umum_Lansia_- bu ely.pptxAstriRoositaWulanPur
 
Sap personal hygiene
Sap personal hygieneSap personal hygiene
Sap personal hygieneWarnet Raha
 
Kebersihan diri ibu dan bayi masa nifas
Kebersihan diri ibu dan bayi masa nifasKebersihan diri ibu dan bayi masa nifas
Kebersihan diri ibu dan bayi masa nifasRifka Marwani
 
Memandikan bayi
Memandikan bayiMemandikan bayi
Memandikan bayirisdiana21
 
Memandikan bayi
Memandikan bayiMemandikan bayi
Memandikan bayirisdiana21
 
_Perawatan Khusus Lansia_.pptx
_Perawatan Khusus Lansia_.pptx_Perawatan Khusus Lansia_.pptx
_Perawatan Khusus Lansia_.pptxdila953599
 
ToT School Health Program 2022 Presentation 7 oct.pptx
ToT School Health Program 2022 Presentation 7 oct.pptxToT School Health Program 2022 Presentation 7 oct.pptx
ToT School Health Program 2022 Presentation 7 oct.pptxanggapermana80
 
pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung
pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsungpemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung
pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsungTina Novianty S
 
Perawatan keluarga
Perawatan keluargaPerawatan keluarga
Perawatan keluargaayuliaamanda
 
Personal hygiene new
Personal hygiene newPersonal hygiene new
Personal hygiene newgio2401
 

Similar to OPTIMAL] Panduan Praktis Care Giver (20)

Paparan Informal Caregiver Lansia.pptx
Paparan Informal Caregiver Lansia.pptxPaparan Informal Caregiver Lansia.pptx
Paparan Informal Caregiver Lansia.pptx
 
PRESENTASI CARE GIVER PKM SIGALINGGING.pptx
PRESENTASI CARE GIVER PKM SIGALINGGING.pptxPRESENTASI CARE GIVER PKM SIGALINGGING.pptx
PRESENTASI CARE GIVER PKM SIGALINGGING.pptx
 
431957356-3-Orientasi-teknis-kesga-Caregiver-gel-2-ed-wh-pptx.pptx
431957356-3-Orientasi-teknis-kesga-Caregiver-gel-2-ed-wh-pptx.pptx431957356-3-Orientasi-teknis-kesga-Caregiver-gel-2-ed-wh-pptx.pptx
431957356-3-Orientasi-teknis-kesga-Caregiver-gel-2-ed-wh-pptx.pptx
 
1. FINAL_kegawatdaruratant_Perawatan_Umum_Lansia_- bu ely.pptx
1. FINAL_kegawatdaruratant_Perawatan_Umum_Lansia_- bu ely.pptx1. FINAL_kegawatdaruratant_Perawatan_Umum_Lansia_- bu ely.pptx
1. FINAL_kegawatdaruratant_Perawatan_Umum_Lansia_- bu ely.pptx
 
Materi saatnya mandi
Materi saatnya mandiMateri saatnya mandi
Materi saatnya mandi
 
Sap personal hygiene
Sap personal hygieneSap personal hygiene
Sap personal hygiene
 
Leaflet personal hygene
Leaflet personal hygeneLeaflet personal hygene
Leaflet personal hygene
 
Kebersihan diri ibu dan bayi masa nifas
Kebersihan diri ibu dan bayi masa nifasKebersihan diri ibu dan bayi masa nifas
Kebersihan diri ibu dan bayi masa nifas
 
Memandikan bayi
Memandikan bayiMemandikan bayi
Memandikan bayi
 
Memandikan bayi
Memandikan bayiMemandikan bayi
Memandikan bayi
 
_Perawatan Khusus Lansia_.pptx
_Perawatan Khusus Lansia_.pptx_Perawatan Khusus Lansia_.pptx
_Perawatan Khusus Lansia_.pptx
 
ToT School Health Program 2022 Presentation 7 oct.pptx
ToT School Health Program 2022 Presentation 7 oct.pptxToT School Health Program 2022 Presentation 7 oct.pptx
ToT School Health Program 2022 Presentation 7 oct.pptx
 
Memandikan bayi haha
Memandikan bayi hahaMemandikan bayi haha
Memandikan bayi haha
 
Memandikan bayi haha
Memandikan bayi hahaMemandikan bayi haha
Memandikan bayi haha
 
Memandikan bayi
Memandikan bayiMemandikan bayi
Memandikan bayi
 
pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung
pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsungpemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung
pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung
 
Perawatan keluarga
Perawatan keluargaPerawatan keluarga
Perawatan keluarga
 
Personal hygiene
Personal hygienePersonal hygiene
Personal hygiene
 
Personal hygiene new
Personal hygiene newPersonal hygiene new
Personal hygiene new
 
Jobs ppt
Jobs pptJobs ppt
Jobs ppt
 

More from Ayu Rahayu

630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptxAyu Rahayu
 
bu_mawar_-_20200812_Materi_Seminar_Bunda_Mawar.pptx
bu_mawar_-_20200812_Materi_Seminar_Bunda_Mawar.pptxbu_mawar_-_20200812_Materi_Seminar_Bunda_Mawar.pptx
bu_mawar_-_20200812_Materi_Seminar_Bunda_Mawar.pptxAyu Rahayu
 
SOSIALISASI HPV baru.pptx puskesmas panteraja
SOSIALISASI HPV baru.pptx puskesmas panterajaSOSIALISASI HPV baru.pptx puskesmas panteraja
SOSIALISASI HPV baru.pptx puskesmas panterajaAyu Rahayu
 
Tugas Manajemen Puskesmas -per program.pptx
Tugas Manajemen Puskesmas -per program.pptxTugas Manajemen Puskesmas -per program.pptx
Tugas Manajemen Puskesmas -per program.pptxAyu Rahayu
 
376113854-Fish-Bone-Rekam-Mediss puskesmas .docx
376113854-Fish-Bone-Rekam-Mediss puskesmas .docx376113854-Fish-Bone-Rekam-Mediss puskesmas .docx
376113854-Fish-Bone-Rekam-Mediss puskesmas .docxAyu Rahayu
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.pptAyu Rahayu
 
409727801-DR-SURYA-Materi-Penyuluhan-Gagal-Ginjal-Pptx.pptx
409727801-DR-SURYA-Materi-Penyuluhan-Gagal-Ginjal-Pptx.pptx409727801-DR-SURYA-Materi-Penyuluhan-Gagal-Ginjal-Pptx.pptx
409727801-DR-SURYA-Materi-Penyuluhan-Gagal-Ginjal-Pptx.pptxAyu Rahayu
 
Pubertas Pada Remaja.pptx
Pubertas Pada Remaja.pptxPubertas Pada Remaja.pptx
Pubertas Pada Remaja.pptxAyu Rahayu
 
PENYULUHAN-PROLANIS-HIPERKOLESTEROLEMIA-pptx.pptx
PENYULUHAN-PROLANIS-HIPERKOLESTEROLEMIA-pptx.pptxPENYULUHAN-PROLANIS-HIPERKOLESTEROLEMIA-pptx.pptx
PENYULUHAN-PROLANIS-HIPERKOLESTEROLEMIA-pptx.pptxAyu Rahayu
 
PPT BAHAYA ROKOK.pdf
PPT BAHAYA ROKOK.pdfPPT BAHAYA ROKOK.pdf
PPT BAHAYA ROKOK.pdfAyu Rahayu
 
PPT BAHAYA ROKOK.pdf
PPT BAHAYA ROKOK.pdfPPT BAHAYA ROKOK.pdf
PPT BAHAYA ROKOK.pdfAyu Rahayu
 
FOTO KEDESA K.ULI.docx
FOTO KEDESA K.ULI.docxFOTO KEDESA K.ULI.docx
FOTO KEDESA K.ULI.docxAyu Rahayu
 
FOTO PENYULUHAN.docx
FOTO PENYULUHAN.docxFOTO PENYULUHAN.docx
FOTO PENYULUHAN.docxAyu Rahayu
 
soal tema.docx
soal tema.docxsoal tema.docx
soal tema.docxAyu Rahayu
 
hipertensi pada lansia DR.AYU.pptx
hipertensi pada lansia DR.AYU.pptxhipertensi pada lansia DR.AYU.pptx
hipertensi pada lansia DR.AYU.pptxAyu Rahayu
 
askes athaya.pdf
askes athaya.pdfaskes athaya.pdf
askes athaya.pdfAyu Rahayu
 
TOR Peningkatan Kemampuan Teknis Program Kerja Sama-17022017.docx
TOR Peningkatan Kemampuan Teknis Program Kerja Sama-17022017.docxTOR Peningkatan Kemampuan Teknis Program Kerja Sama-17022017.docx
TOR Peningkatan Kemampuan Teknis Program Kerja Sama-17022017.docxAyu Rahayu
 
4. TOOLS MANAJEMEN RISIKO.ppt
4. TOOLS MANAJEMEN RISIKO.ppt4. TOOLS MANAJEMEN RISIKO.ppt
4. TOOLS MANAJEMEN RISIKO.pptAyu Rahayu
 
register resiko.docx
register resiko.docxregister resiko.docx
register resiko.docxAyu Rahayu
 

More from Ayu Rahayu (20)

630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
 
bu_mawar_-_20200812_Materi_Seminar_Bunda_Mawar.pptx
bu_mawar_-_20200812_Materi_Seminar_Bunda_Mawar.pptxbu_mawar_-_20200812_Materi_Seminar_Bunda_Mawar.pptx
bu_mawar_-_20200812_Materi_Seminar_Bunda_Mawar.pptx
 
SOSIALISASI HPV baru.pptx puskesmas panteraja
SOSIALISASI HPV baru.pptx puskesmas panterajaSOSIALISASI HPV baru.pptx puskesmas panteraja
SOSIALISASI HPV baru.pptx puskesmas panteraja
 
Tugas Manajemen Puskesmas -per program.pptx
Tugas Manajemen Puskesmas -per program.pptxTugas Manajemen Puskesmas -per program.pptx
Tugas Manajemen Puskesmas -per program.pptx
 
376113854-Fish-Bone-Rekam-Mediss puskesmas .docx
376113854-Fish-Bone-Rekam-Mediss puskesmas .docx376113854-Fish-Bone-Rekam-Mediss puskesmas .docx
376113854-Fish-Bone-Rekam-Mediss puskesmas .docx
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
 
409727801-DR-SURYA-Materi-Penyuluhan-Gagal-Ginjal-Pptx.pptx
409727801-DR-SURYA-Materi-Penyuluhan-Gagal-Ginjal-Pptx.pptx409727801-DR-SURYA-Materi-Penyuluhan-Gagal-Ginjal-Pptx.pptx
409727801-DR-SURYA-Materi-Penyuluhan-Gagal-Ginjal-Pptx.pptx
 
Pubertas Pada Remaja.pptx
Pubertas Pada Remaja.pptxPubertas Pada Remaja.pptx
Pubertas Pada Remaja.pptx
 
PENYULUHAN-PROLANIS-HIPERKOLESTEROLEMIA-pptx.pptx
PENYULUHAN-PROLANIS-HIPERKOLESTEROLEMIA-pptx.pptxPENYULUHAN-PROLANIS-HIPERKOLESTEROLEMIA-pptx.pptx
PENYULUHAN-PROLANIS-HIPERKOLESTEROLEMIA-pptx.pptx
 
PPT BAHAYA ROKOK.pdf
PPT BAHAYA ROKOK.pdfPPT BAHAYA ROKOK.pdf
PPT BAHAYA ROKOK.pdf
 
PPT BAHAYA ROKOK.pdf
PPT BAHAYA ROKOK.pdfPPT BAHAYA ROKOK.pdf
PPT BAHAYA ROKOK.pdf
 
FOTO KEDESA K.ULI.docx
FOTO KEDESA K.ULI.docxFOTO KEDESA K.ULI.docx
FOTO KEDESA K.ULI.docx
 
FOTO PENYULUHAN.docx
FOTO PENYULUHAN.docxFOTO PENYULUHAN.docx
FOTO PENYULUHAN.docx
 
soal tema.docx
soal tema.docxsoal tema.docx
soal tema.docx
 
hipertensi pada lansia DR.AYU.pptx
hipertensi pada lansia DR.AYU.pptxhipertensi pada lansia DR.AYU.pptx
hipertensi pada lansia DR.AYU.pptx
 
askes athaya.pdf
askes athaya.pdfaskes athaya.pdf
askes athaya.pdf
 
TOR Peningkatan Kemampuan Teknis Program Kerja Sama-17022017.docx
TOR Peningkatan Kemampuan Teknis Program Kerja Sama-17022017.docxTOR Peningkatan Kemampuan Teknis Program Kerja Sama-17022017.docx
TOR Peningkatan Kemampuan Teknis Program Kerja Sama-17022017.docx
 
4. TOOLS MANAJEMEN RISIKO.ppt
4. TOOLS MANAJEMEN RISIKO.ppt4. TOOLS MANAJEMEN RISIKO.ppt
4. TOOLS MANAJEMEN RISIKO.ppt
 
register resiko.docx
register resiko.docxregister resiko.docx
register resiko.docx
 
TOGA.docx
TOGA.docxTOGA.docx
TOGA.docx
 

Recently uploaded

Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMetode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanKemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...MAKSIPUASA1
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docxhurufd86
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 

Recently uploaded (10)

Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMetode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
 
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanKemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
 
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 

OPTIMAL] Panduan Praktis Care Giver

  • 1. SOSIALISASI PANDUAN PRAKTIS CARE GIVER Orientasi Teknis Kesehatan Keluarga Tahun 2019 (Angkatan II) Hotel Kartika Chandra, 25 April 2019
  • 2. • Care Giver adalah seseorang yang memiliki profesi melayani (merawat) orang tua/orang sakitmeliputi melayani kebutuhan fisik(aktivitas mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi seperti kebutuhan personal hygiene,eliminasi,mobilisasi),kebutuhan medis seperti minum obat,terapi fisik,kebutuhan social (menjadi teman bicara),kebutuhan spiritual (berdoa bersama).
  • 3. • Disiplin • Sabar • Murah Senyum • Cekatan • Tanggung jawab • Humor • Motivasi • Bermain . Bisa beradaptasi dengan cepat
  • 7. PERALATAN UNTUK MENJAGA KEBERSIHAN DIRI LANSIA  Sabun yg mengandung pelembab/ sabun bayi  Shampo bayi  Krim/ losion pelembab  Sikat dan pasta gigi  Baskom : 2 buah  Washlap : 2 buah  Handuk besar : 2 buah  Kassa  Tisu basah  Sisir  Gunting kuku  Deodoran  Penutup kepala  Alas mandi anti air  Handuk kecil  Sampiran / penghalang ruangan  Sprei pengganti bila lansia mandi di k. tidur  Keranjang baju kotor  Kantong sampah
  • 8. PERHATIKAN - Lansia kotor  segera bersihkan dan keringkan bagian yang kotor tanpa menunggu jadwal mandi rutin - Selalu jaga agar baju lansia tetap kering - Pilih baju berbahan katun, lembut dan mudah menyerap keringat - Gunakan air hangat untuk mandi PHBS CAREGIVER DALAM MEMBANTU LANSIA MERAWAT KEBERSIHAN DIRI : - Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah membantu lansia - Gunakan masker/ penutup hidung dan mulut - Gunakan ikat rambut/ penutup kepala
  • 9. PERAWATAN LANSIA Pemeliharaan kebersihan diri Pencegahan masalah kesehatan kulit Pemeliharaan kebersihan dan keamanan lingkungan Mempertahankan Tingkat Kemandirian Lansia Pajanan Sinar Matahari Tehnik Komunikasi dengan Lansia Rekreasi Pemantauan penggunaan obat Pelaksanaan ibadah 1 2 3 4 5 6 7 8 9
  • 10. 1. Atur peralatan sesuai urutan 2. Bantu lansia menggeser badannya ke tepi tempat tidur 3. Angkat sedikit bagian kepala tempat tidur dan singkirkan semua bantal yang ada 4. Bersihkan muka, telinga, dan leher. Gunakan washlap yang terpisah untuk masing- masing mata atau bilas terlebih dahulu washlap/ sebelum digunakan untuk mengusap bagian mata lainnya PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI PERAWATAN KULIT Perawatan Mata Pada Lansia 1. Basahkan handuk kecil dengan air suam kuku 2. Seka mata dari bagian dalam ke luar 3. Keringkan dengan handuk kering 4. Apabila terjadi iritasi/ infeksi  konsultasi ke nakes Lansia dengan kacamata : 1. Bersihkan kacamata dengan air hangat dan kain lembut 2. Bersihkan rangka kacamata 3. Keringkan kacamata dengan kain lembut yang bersih dan lunak
  • 11. 1. Atur peralatan sesuai urutan 2. Bantu lansia menggeser badannya ke tepi tempat tidur 3. Angkat sedikit bagian kepala tempat tidur dan singkirkan semua bantal yang ada 4. Bersihkan muka, telinga, dan leher. Gunakan washlap yang terpisah untuk masing- masing mata atau bilas terlebih dahulu washlap/ sebelum digunakan untuk mengusap bagian mata lainnya PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI PERAWATAN KULIT Perawatan Telinga 1. Bersihkan daun telinga dengan air hangat 2. Keringkan dengan handuk bersih dan lembut 3. Jangan membersihkan telinga dengan peniti atau jepit rambut 4. Untuk kasus tertentu, apabila kotoran susah dikeluarkan, hindari menggunakan alat bantu  rujuk ke tenkes Perawatan Hidung 1. Denguskan udara keluar lubang hidung pelan-pelan 2. Waktu mendenguskan hidung, kedua lubang hidung harus terbuka 3. Jangan memasukkan air dan benda apapun ke lubang hidung 4. Segera lap dengan air dan kemudian keringkan dengan tisu wajah
  • 12. Bersihkan gusi dan rongga mulut dengan kassa yang sudah dibasahi oleh air Perawatan mulut dan gigi pada lansia dengan gigi PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI 4. Bersihkan muka, telinga, dan leher. Gunakan washlap yang terpisah untuk masing-masing mata atau bilas terlebih dahulu washlap/ sebelum digunakan untuk mengusap bagian mata lainnya Cara menyikat gigi yang benar : a. Menyikat mulai dari bagian atas dan bawah gigi b. Bagian dalam dan bagian belakang gigi c. Bagian dalam dan bagian luar gigi d. Bagian geraham (gigi paling belakang) e. Bagian lidah dari dalam ke luar (pangkal ke ujung) f. Minimal sikat gigi sehari dua kali, yaitu setelah makan pagi dan sebelum tidur. Pada Lansia Tanpa Gigi
  • 13. Cara membersihkan gigi palsu : PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI 4. Bersihkan muka, telinga, dan leher. Gunakan washlap yang terpisah untuk masing-masing mata atau bilas terlebih dahulu washlap/ sebelum digunakan untuk mengusap bagian mata lainnya 1. Cuci gigi palsu pada air mengalir atau air baskom 2. Gunakan sikat dgn pasta gigi untuk membersihkan gigi palsu 3. Rendam dalam wadah bersih berisi air seteleh dibersihkan 4. Bilas saat akan digunakan kembali 5. Berkumur sebelum memakai gigi palsu 6. Lepaskan gigi palsu sebelum tidur 7. Letakkan gigi palsu ditempat yg aman
  • 14. Cara mencuci rambut di tempat tidur adalah sebagai berikut: PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI  Posisikan kepala lansia berada pada sisi atas atau pinggir tempat tidur, ganjal bagian bawah bahu lansia dengan bantal  Gulung perlak anti air membentuk setengah lingkaran dengan ujung menjuntai ke ember yang telah disiapkan di sisi tempat tidur  Tempatkan gulungan perlak dibawah leher lansia  Sisirlah rambut terlebih dahulu,  Keramas dengan menggunakan air hangat dan shampo bayi,  Pijit-pijit secara lembut kepala dengan jarijari tangan pada saat meratakan shampo,  Bilas dan keringkan rambut secepat mungkin dengan handuk kering,  Sisir rambut dengan rapi,  Jika lansia menggunakan penutup kepala, pastikan rambut sudah kering sebelum menggunakan penutup kepala. Tahap mencuci rambut:
  • 15. 5. Bersihkan dan keringkan lengan, ketiak, dan tangan menggunakan handuk kering, dahulukan sisi yang jauh dari caregiver 6. Bersihkan dada dan perut termasuk daerah paha, tekuk lutut dan bersihkan tungkai bawah dengan sabun berpelembab dan washlap basah kemudian keringkan dengan handuk kering 7. Untuk membersihkan kaki dan sela-sela jari kaki gunakan washlap basah atau untuk lansia yang masih bisa duduk, kaki dimasukkan ke dalam baskom dengan hati-hati kemudian kaki dibersihkan dan keringkan dengan handuk kering PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI PERAWATAN KULIT Perawatan Kaki Pada Lansia Hal yang perlu diperhatikan :  Jaga tingkat kekeringan pada kaki yang suka berkeringat  Gunakan ukuran sepatu yg sesuai, sol sepatu yg lentur dan tidak licin terutama pada pasien Diabetes  Kaos kaki berbahan katun  Selalu gunakan alas kaki yg tertutup terutama lansia dengan Diabetes
  • 16. PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI PERAWATAN KULIT Cara memotong kuku yang baik:  Rendam kaki dan tangan dengan air hangat agar kuku lebih lunak dan mudah dipotong,  Memotong kuku jangan terlalu pendek dan jangan terlalu melengkung ke dalam terutama untuk penderita kencing manis  Bila kuku retak atau terkelupas oleskan krim/ losion berpelembab. 7. Untuk membersihkan kaki dan sela-sela jari kaki gunakan washlap basah atau untuk lansia yang masih bisa duduk, kaki dimasukkan ke dalam baskom dengan hati-hati kemudian kaki dibersihkan dan keringkan dengan handuk kering
  • 17. 8. Miringkan lansia dan geser ke tepi tempat tidur 9. Letakkan handuk di sisi punggung dan buka selimut mandi hingga punggung terbuka, bersihkan tengkuk, bahu, punggung, pantat dan bagian atas paha, 10. Telentangkan kembali 11. Bersihkan daerah kemaluan. Jika lansia dapat melakukan sendiri, sediakan air, sabun, dan handuk di tempat yang mudah dijangkau, PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI PERAWATAN KULIT  Siapkan sabun berpelembab dan air hangat,  Pasang pispot senyaman mungkin,  Siram dengan air dan cuci daerah alat kelamin dan sekitarnya dengan sabun kemudian bilas dengan air,  Arah membersihkan alat kelamin: • Laki-laki: dari ujung kemaluan ke arah pangkal kemaluan hingga anus, • Wanita: dari arah atas ke bawah, meliputi bibir dalam dan luar kemaluan hingga anus.  Keringkan dengan handuk bersih  Apabila lansia masih mampu dan berkeinginan untuk membersihkan alat kelamin dan sekitarnya secara mandiri, dapat diberikan dengan air, sabun, dan washlap basah.  Ganti celana dalam setiap selesai mandi dan setiap kali jika terkena kotoran/basah.  Hindari penggunaan tisu basah agar tidak terjadi iritasi. Cara membersihkan alat kelamin:
  • 18. 12. Setelah selesai dimandikan dan dikeringkan oleskan krim/ losion berpelembab ke seluruh tubuh. 13. Tunggu beberapa saat, kemudian bantu mengenakan pakaian kembali 14. Sisir rambut dan rapihkan tempat tidur 15 Ajaklah lansia bekerjasama pada setiap tahapan sesuai dengan kondisinya. PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI PERAWATAN KULIT
  • 19. Kamar lansia : di lantai dasar dan mudah dijangkau, ventilasi dan sinar UV cukup baik, tidak banyak perabotan Tempat tidur : ketinggian tempat tidur, pembatas di sisi tempat tidur Dinding : Handrail sesuai dgn tinggi lansia Lantai : rata, mudah dibersihkan, tidak licin, undakan diberi warna mencolok Pencahayaan : terang terutama di jalur yg sering dilewati lansia Tangga : tersedia handrail, lansia didampingi saat naik turun tangga WC : Lantai tidak licin, tidak ada genangan, kloset duduk, terdapat pegangan di dinding, terdapat bel, pintu membuka kearah luar atau pintu geser, ada tempat duduk Alat yang berbahaya : kabel listrik ditata rapi, perlengkapan dapur disimpan di tempat tertutup PEMELIHARAAN KEAMANAN LINGKUNGAN
  • 20. MEMPERTAHANKAN TINGKAT KEMANDIRIAN LANSIA MELALUI AKTIFITAS DAN LATIHAN FISIK Yang caregiver perlu perhatikan pada latihan fisik Lansia :  Lakukan latihan fisik 3-5 kali /minggu, selang 1 hari istirahat  20 menit / kali latihan  Lakukan secara bertahap sesuai kemampuan Lansia  Berikan motivasi  Selalu damping lansia  Hindari aktivitas secara terburu-buru Aktivitas fisik ringan Jalan kaki perlahan Bermain catur Aktivitas fisik sedang Menyiram tanaman Menyapu lantai Aktivitas fisik berat Yang peru diperhatikan pada aktivitas fisik Lansia :  Mencatat alat dan bahan yg diperlukan Lansia  Membuat perencanaan aktivitas yg seimbang antara aktivitas ringan dan sedang  Memasukkan periode istirahat ditengah-tengah aktivitas Lansia  mencegah kelelahan  Hindari terburu-buru  Perhatikan postur dan kenyamanan posisi saat beraktivitas  Mengatur pencahayaan dan jauhkan barang tajam Latihan pernapasan
  • 21. MEMPERTAHANKAN TINGKAT KEMANDIRIAN LANSIA MELALUI AKTIFITAS FISIK PADA LANSIA KETERGANTUNGAN BERAT DAN TOTAL Putar lengan dalam lingkaran; searah jarum jam atau berlawanan jarum jam CONTOH : GERAKAN SENDI BAHU Hal yang perlu dilakukan dalam melakukan gerakan pasif :  Lakukan pada satu sedi dalam satu kali (8 hitungan)  Jaga persendian dgn cara sokong seluruh bagian tubuh atas dan bawah persendian  Lakukan gerakan dengan tidak ragu-ragu, lembut dan perlahan  Perhatikan ekspresi wajah lansia  Hindari resiko lansia jatuh saat melakukan gerakan pasif
  • 22. CONTOH : GERAKAN SENDI SIKU DAN SENDI PERGELANGAN TANGAN MEMPERTAHANKAN TINGKAT KEMANDIRIAN LANSIA MELALUI AKTIFITAS FISIK PADA LANSIA KETERGANTUNGAN BERAT DAN TOTAL
  • 23. CONTOH : GERAKAN JARI TANGAN MEMPERTAHANKAN TINGKAT KEMANDIRIAN LANSIA MELALUI AKTIFITAS FISIK PADA LANSIA KETERGANTUNGAN BERAT DAN TOTAL
  • 24. CONTOH : GERAKAN MEMBENGKOKKAN DAN MEMBUKA SENDI TANGAN MEMPERTAHANKAN TINGKAT KEMANDIRIAN LANSIA MELALUI AKTIFITAS FISIK PADA LANSIA KETERGANTUNGAN BERAT DAN TOTAL
  • 25. CONTOH : GERAKAN SENDI EKSTREMITAS BAWAH MEMPERTAHANKAN TINGKAT KEMANDIRIAN LANSIA MELALUI AKTIFITAS FISIK PADA LANSIA KETERGANTUNGAN BERAT DAN TOTAL
  • 26. PAJANAN SINAR MATAHARI Tehnik memberikan pajanan sinar matahari bagi lansia : Berjemur sekitar 15-30 menit pada jam 07.00-10.00
  • 27. TEHNIK KOMUNIKASI DENGAN LANSIA Manfaat komunikasi yang baik :  Membangun hubungan dan kepercayaan  Saling memahami  Mengurangi stress Tehnik komunikasi dengan lansia :  Gunakan metode komunikasi yang sesuai  Bicara perlahan, jelas, nada normal  Fokus pada 1 pembicaraan, kalau perlu ulangi pesan  Lakukan kontak mata dengan posisi sejajar  Mendengarkan dgn sabar dan fokus  Konfirmasi ulang pesan yang telah diterima  Beri dukungan agar lansia mampu menyampaikan kebutuhan, pandangan dan keinginannya  Gunakan bahasa yang dipahami lansia (Bahasa daerah)
  • 28. TEHNIK KOMUNIKASI DENGAN LANSIA YANG MENGALAMI MASALAH KOMUNIKASI a. Periksa telinga: sumbatan, alat bantu dengar b. Lakukan kontak mata c. Pastikan lansia melihat gerakan bibir caregiver d. Gunakan isyarat tubuh dan gerakan yg sesuai e. Bicaralah dgn jelas dgn kecepatan normal f. Gunakan papan tulis/ kertas/ kartu untuk menyampaikan pesan g. Gunakan tanda dan gerakkan : dengan menunjuk, ekspresi wajah h. Jangan perlakukan lansia yg tidak dapat bicara seolah- olah dia seorang anak atau tidak memiliki kecerdasan i. Penting untuk melibatkan lansia dalam percakapan, dan berikan mereka waktu untuk berkontribusi
  • 29. PEMANTAUAN PENGGUNAAN OBAT Yang perlu diperhatikan oleh Caregiver : 1. Pastikan obat yg dikonsumsi sesuai instruksi tenkes 2. Pisahkan obat yg sudah tidak digunakan 3. Buang obat yg kadaluarsa 4. Pelajari petunjuk penggunaan obat : dosis, waktu dan cara pemberian
  • 30. REKREASI Tugas Caregiver dalam persiapan rekreasi lansia :  Siapkan kegiatan rekreasi yang menyenangkan dan bermanfaat  Buat jadwal rekreasi bersama-sama lansia  Libatkan kelompok lansia  Cari informasi tempat rekreasi : transportasi, sarana yang nyaman untuk lansia, diskon bagi lansia
  • 31. PELAKSANAAN IBADAH Melaksanakan ibadah sesuai kewajiban memberikan KETENANGAN BATIN bagi La Caregiver memfasilitasi lansia untuk :  Mengingatkan apabila sudah masuk waktu ibadah  Menawarkan bantuan pada lansia dalam pelaksanaan ibadah sesuai kondisinya  Memastikan lansia dalam keadaan bersih sebelum beribadah  Meletakkan perlengkapan inadah di tempat yg mudah dilihat dan dijangkau  Memfasilitasi lansia mendapatkan bimbingan rohani dari pemuka/ guru agama
  • 32. MASALAH KESEHATAN YANG SERING PADA LANSIA DAN PERAWATAN KHUSUSNYA Gangguan gerak Pemenuhan gizi Lansia Kesulitan BAB dan BAK Gangguan Perilaku dengan Pikun/ Demensia Stress Gangguan Pola Tidur TUGAS CAREGIVER : a. Membantu lansia mengurangi rasa sakit/ ketidaknyaman Lansia b. Melakukan tindakan pencegahan sesuai hasil konsultasi kepada tenaga kesehatan
  • 33. GANGGUAN GERAK DAN PERAWATANNYA Kondisi yang dapat menyebabkan Imobilisasi lansia : a. Gangguan tulang dan sendi b. Penyakit saraf c. Penyakit jantung atau pernapasan d. Gangguan penglihatan e. Masa penyembuhan / recovery Gangguan gerak menyebabkan IMOBILISASI
  • 34. EFEK SAMPING DARI IMOBILISASI MASALAH KESEHATAN PENCEGAHANNYA a ISK Minum cukup banyak cairan b Infeksi paru Menepuk dada/ punggung secara teratur untuk mengeluarkan riak c Susah buang air besar Konsumsi tinggi serat (sayur, buah), minum air putih yang cukup d Masalah sirkulasi/ aliran darah Melakukan aktivitas fisik, latihan fisik,
  • 35. MASALAH KESEHATAN PENCEGAHANNYA e Luka akibat tekanan : Menghindari luka akibat tekanan pada Lansia yg bedridden - mengubah posisi lansia setiap 2 jam - pastikan pakaian dan alas tidur tidak terlipat - gunakan bantal untuk menyokong sendi Menghindari luka akibat tekanan pada Lansia dgn kursi roda - menggunakan bantalan pada kursi roda - mengangkat bokong tiap 2 jam selama 3-5 detik - Bersandar ke samping setiap 2 jam selama 3-5 menit EFEK SAMPING DARI IMOBILISASI
  • 36. TEHNIK MEMBANTU LANSIA BERPINDAH TEMPAT Prinsip umum yg diterapkan saat membantu lansia berpindah tempat : 1. Jelaskan tiap langkah berpindah 2. Biarkan lansia menyelesaikan secara perlahan 3. Jangan mencengkram, menarik atau mengangkat lansia pada sendi lengan (siku, bahu, pergelangan)  cidera sendi
  • 37. Cara membantu lansia BERGESER KE ATAS DI TEMPAT TIDUR 1. Arahkan lansia ke posisi datar dengan melepaskan bantal 2. Minta lansia menekuk lutut, kaki menjejak terhadap kasur untuk membantu mendorong dirinya naik 3. Caregiver berdiri di samping tempat tidur dan menempatkan satu tangan pada bahu lansia dan yang lainnya di bawah bokong 4. Hitung "1-2-3" dan minta lansia untuk mendorong tubuhnya ke arah kepala tempat tidur dengan bertumpu pada kaki dan tangannya 5. Pasang kembali bantal di bawah kepala lansia
  • 38. Cara membantu lansia dari POSISI BERBARING KE POSISI DUDUK di tempat tidur 1. Caregiver berdiri di sisi tempat tidur dengan kaki membuka selebar bahu, lutut ditekuk, punggung pada posisi netral 2. Minta lansia mengangkat kepala dan bahu, dengan menjejakkan kedua siku ke tempat tidur, untuk mendukung tubuhnya sendiri 3. Bantu lansia mengangkat bahu dengan menempatkan tangan dan lengan caregiver di bawah tulang bahunya 4. Berikan aba-aba, angkat tubuh lansia bagian atas dengan perlahan hingga lansia pada posisi duduk. Pada langkah ini, lutut caregiver tetap ditekuk, punggung pada posisi netral dan lengan mengunci untuk membantu mengangkat 5. Sesuaikan bantal untuk sandaran lansia.
  • 39. 1. Tekuk lutut lansia pada sisi yang jauh dari caregiver 2. Gulingkan lansia sehingga menghadap ke arah caregiver. Usahakan menggulingkan seluruh tubuh lansia bersamaan. 3. Masukkan satu lengan caregiver pada bahu lengan lansia yg ada di bawah. Tempatkan lengan lainnya di belakang lutut lansia Cara membantu lansia berganti posisi, dari TIDUR KE POSISI DUDUK MENJUNTAI di sisi tempat tidur
  • 40. 4. Posisi kaki caregiver terbuka selebar bahu, punggung pada posisi netral 5. Hitung “1-2-3” dan geser berat badan caregiver ke kaki belakang 6. Geser kaki lansia ke tepi tempat tidur hingga kaki lansia menjuntai sambil menarik bahu ke posisi duduk 7. Tetap didepan lansia sampai berada dalam posisi stabil Cara membantu lansia berganti posisi, dari TIDUR KE POSISI DUDUK MENJUNTAI di sisi tempat tidur
  • 41. Bagi Lansia yang mampu bergerak sendiri Cara membantu lansia berganti posisi, dari TIDUR KE POSISI DUDUK MENJUNTAI di sisi tempat tidur
  • 42. Teknik memindahkan lansia dengan cara MENGANGKAT 1. Minta lansia merangkul leher caregiver dengan kedua tangannya atau pada lansia yang kondisinya lebih lemah letakkan salah satu tangan lansia pada leher caregiver agar tidak menyulitkan caregiver dalam melakukan pemindahan. 2. Letakkan satu tangan caregiver di belakang kedua lutut lansia dan tangan yang lain merangkul di belakang punggung lansia hingga mencapai ketiak lansia pada sisi yang jauh. 3. Angkat lansia secara hati-hati kemudian caregiver berdiri perlahan-lahan dan melangkah untuk memindahkan ke tempat yang diinginkan 1 orang caregiver
  • 43. Teknik memindahkan lansia dengan cara MENGANGKAT 1. 1 (satu) caregiver berdiri di belakang, kemudian masukkan kedua tangan pada bagian ketiak/lengan lansia untuk menopang bagian tubuh atas. 2. 1 (satu) caregiver lainnya berdiri di depan (menghadap ke arah kaki lansia) dan masukkan kedua tangan kebawah kaki lansia untuk menopang tubuh lansia bagian bawah. 3. Berikan aba-aba, angkat tubuh lansia secara bersamaan dengan hati-hati, lalu pindahkan ke tempat yang diinginkan. 2 orang caregiver
  • 44. 1. Posisikan kursi roda menghadap kearah lansia, membentuk sudut dgn tempat tidur diarah kepala lansia 2. Bantu lansia duduk menjuntai Tehnik memindahkan lansia dari TEMPAT TIDUR KE KURSI RODA (1) 3. Berdirikan lansia dengan cara:  Letakkan lengan caregiver disekeliling dada dan di belakang punggung lansia.  Topang kaki lansia dengan kaki caregiver.  Pindahkan tumpuan berat badan dan angkat lansia hingga posisi berdiri di peluk oleh caregiver dengan erat.  Cagiver dapat menstabilkan posisi lansia dengan menempatkan lutut caregiver berlawanan dengan lutut lansia
  • 45. 4. Dudukkan lansia dikursi roda dgn cara : a. Putar arah berdiri caregiver menghadap kursi roda sehingga posisi lansia membelakangi kursi roda b. Tekuk lutut caregiver dan posisikan lutut caregiver lebih rendah dari posisi lansia. Dudukkan lansia secara perlahan di kursi roda Tehnik memindahkan lansia dari TEMPAT TIDUR KE KURSI RODA (2)
  • 46.  Turun undakan dengan roda kursi bagian belakang terlebih dahulu, HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN dalam membantu lansia dengan kursi roda  Naik undakan dengan roda kursi bagian depan terlebih dahulu
  • 47. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN dalam membantu lansia dengan kursi roda  Ketika mendorong lansia dengan kursi roda :
  • 48. Walker Tongkat 3 atau 4 kaki Tongkat 1. Pegang tongkat di sisi tubuh yang lemah atau terluka untuk menjaga ayunan lengan yang baik, meningkatkan pemindahan berat badan, dan mendukung pola berjalan normal. 2. Saat melangkah maka tongkat dan kaki yang sakit maju terlebih dahulu, kemudian baru kaki yang sehat maju 3. Hal ini juga berlaku untuk penggunaan kruk dan walker. TONGKAT CARA PENGGUNAAN ALAT BANTU JALAN
  • 49. 1.Berdiri tegak dan menempatkan ujung kedua kruk di lantai, sekitar 15 cm dari sisi masing-masing kaki. 2.Lengan dapat beristirahat dengan nyaman di sisi tubuh lansia, sesuaikan ketinggian kruk hingga terdapat jarak 5 cm (sekitar tiga jari) antara ketiak lansia dan ujung atas kruk, lengan dapat ditekuk sedikit (lihat gambar berikut) 3.Saat melangkah maka kruk dan kaki yang sakit maju terlebih dahulu, kemudian baru kaki yang sehat maju. KRUK / TONGKAT KETIAK CARA PENGGUNAAN ALAT BANTU JALAN
  • 50.  Saat NAIK TANGGA didahului alat bantu jalan dan KAKI YG SEHAT SEBAGAI penopang tubuh  Kemudian diikuti kaki yg lemah  Ketika TURUN TANGGA, didahului ALAT BANTU JALAN sebagai penopang tubuh  Kaki yg LEMAH TURUN LEBIH DULU CARA PENGGUNAAN ALAT BANTU JALAN UNTUK NAIK TURUN TANGGA
  • 51. PEMENUHAN GIZI PADA LANSIA Kebutuhan energi dan zat gizi Gizi seimbang Bentuk dan tekstur makanan, Diet bagi lansia sesuai kondisi kesehatan, Keamanan pangan Tanda-tanda awal gizi kurang Cara pemberian makan MATERI YANG PENTING DIKETAHUI CAREGIVER
  • 52. PEMENUHAN GIZI PADA LANSIA Makanan cair Makanan yang dihaluskan dgn blender Makanan yg dihaluskan dgn tekstur semi padat Makanan biasa Bentuk dan tesktur makanan pada Lansia
  • 53. DIET UNTUK LANSIA DGN MASALAH KESEHATAN TEHNIK PEMBERIAN DIET Diet tinggi serat Konstipasi, obesitas, penyakit jantung 2,5 mangkok sayur/ hari dan 3 porsi buah/ hari Diet rendah garam Hipertensi tdk terkontrol Maksimal 1 sdt garam/ natrium Diet rendah lemak Masalah pancreas, penyakit liver, masalah lemak darah Diet rendah lemak Diet tinggi energi dan protein Kurang gizi Diet tinggi kalori Diet rendah energi Obesitas Diet rendah energi Caregiver selalu berkonsultasi dengan nakes dalam menentukan pilihan diet sesuai kondisi kesehatan PEMENUHAN GIZI PADA LANSIA Diet bagi lansia sesuai kondisi kesehatan,
  • 54. 1. Untuk lansia yang masih mampu duduk, selalu ajak lansia dalam makan posisi duduk. 2. Pada lansia yang harus makan dalam posisi berbaring, selalu posisikan kepala lebih tinggi dengan menggunakan ganjalan bantal sehingga kemiringan posisi tubuh sekitar 30-45 derajat. 3. Beri jeda untuk suapan satu ke suapan berikutnya, jika perlu selingi dengan minum. PEMENUHAN GIZI PADA LANSIA Cara pemberian makan 4. Selama proses pemberian makanan selalu perhatikan nafas lansia. 5. Untuk mencegah tersedak, usahakan makanan dalam potongan kecil, suapan dalam porsi kecil agar lebih mudah dikunyah dan ditelan, serta jangan mengajak bicara saat membantu lansia makan 6. Apabila lansia tersedak segera bantu lansia untuk memuntahkan makanannya
  • 55. 1. Cuci tangan dengan sabun kemudian keringkan 2. Siapkan makanan cair dan minuman hangat yang tertutup, 3. Naikkan bagian kepala tempat tidur 30 – 45 derajat pada saat memberi makan, hingga 30 menit setelah memberi makan (sangga dengan bantal) 4. Buka tutup NGT namun dengan tetap melipat selang NGT agar udara tidak masuk 5. Pasang spuit besar yang berfungsi sebagai corong makanan cair 6. Tuang air hangat perlahan, kemudian buka lipatan selang dan tutup kembali jika air hampir habis 7. Lanjutkan dengan memasukkan makanan cair. Lakukan berulang-ulang sampai makanan cair habis. 8. Kemudian bilas kembali selang dengan air hangat hingga tidak tersisa makanan dalam selang 9. Tutup selang dan lipat kembali ketika tidak digunakan untuk memberi makan. LANGKAH PEMBERIAN MAKANAN MELALUI NGT (NASOGASTRIC TUBE) :
  • 56. MEMBANTU BAK DAN BAB PADA LANSIA Peralatan yg harus disiapkan :  Sarung tangan  Air  Kapas dibasahi air (kapas cebok)  Baskom  Tisue kering/ handuk kering  Perlak / underpad  Kantung sampah Prinsip umum Caregiver dalam membantu BAK dan BAK pada lansia : 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan 2. Gunakan sarung tangan 3. Pasang perlak dibawah bokong lansia 4. Buang kotoran (tinja/ air kencing kedalam kakus), lalu bersihkan alat yg terkena kotoran 5. Pisahkan sampah bekas kotoran (tinja/ urine) dalam tempat yg berbeda dgn sampah rumah tangga 6. Segera bersihkan area kulit yg terkena kotoran 7. Keringkan kulit agar tidak dingin dan lembab
  • 57. MEMBANTU BAK DAN BAB PADA LANSIA Membantu BAK menggunakan KATETER 1. Siapkan pispot/bak penampung urine, letakkan di bawah kantong urine 2. Buka tutup kantong urin lalu tampung urine pada pispot/bak penampung 3. Catat jumlah dan perubahan warna urin. Selain itu catat juga kapan terakhir kateter diganti oleh petugas kesehatan 4. Kemudian buang urine ke dalam kakus
  • 58. MEMBANTU BAK DAN BAB PADA LANSIA Membantu BAK menggunakan PISPOT 1. Siapkan peralatan dan bahan umum, serta pispot 2. Buka celana/popok lansia. Tempatkan pispot dengan tepat agar kotoran (tinja dan urine) tidak tercecer 3. Jika lansia pria, bantu memposisikan penis tepat pada lubang pispot khusus pria (urinal) Jika Lansia wanita, letakkan pispot di bawah bokong 4. Setelah lansia selesai BAK, bantu lansia untuk cebok dengan air kemudian angkat pispot. 5. Keringkan bagian kelamin dan sekitarnya dengan handuk bersih kering 6. Bantu lansia menggunakan celana kembali 7. Kemudian buang urine ke dalam kakus
  • 59. MEMBANTU BAK DAN BAB PADA LANSIA Membantu BAB menggunakan PISPOT 1. Siapkan peralatan umum dan pispot 2. Buka celana lansia. Tempatkan pispot dengan tepat di bawah bokong dan persilahkan lansia BAB 3. Setelah lansia selesai BAB, bantu lansia untuk cebok dengan air, bila perlu gunakan kapas cebok untuk memastikan daerah anus dan sekitarnya telah bersih dari tinja. Kemudian angkat pispot 4. Keringkan bagian pantat dan sekitarnya dengan handuk bersih kering 5. Bantu gunakan celana kembali 6. Kemudian buang kotoran ke dalam kakus
  • 60. MEMBANTU BAK DAN BAB PADA LANSIA Membantu BAK dan BAB menggunakan POPOK SEKALI PAKAI 1. Siapkan peralatan umum dan popok sekali pakai yang baru 2. Buka popok yang dipakai lansia dengan hati-hati, tetap posisikan bagian yang kotor ada di dalam agar tidak mengotori sekitarnya. 3. Posisikan popok bagian atas di bawah pantat lansia. Gunakan kapas cebok untuk membersihkan daerah anus dan sekitranya hingga benar-benar bersih dari tinja 4. Angkat popok, masukkan dalam kantong sampah yang disiapkan 5. Bantu lansia untuk cebok dengan washlap basah hingga benar-benar bersih 6. Keringkan bagian pantat dan sekitarnya dengan handuk bersih kering
  • 61. MEMBANTU BAK DAN BAB PADA LANSIA Membantu BAK dan BAB menggunakan POPOK SEKALI PAKAI 7. Pakaikan popok bersih dan bantu gunakan celana kembali 8. Sebaiknya popok sekali pakai diganti setiap 4 jam atau bila sudah penuh walaupun kurang dari 4 jam. Selalu cek ada tidaknya ruam popok 9. Setelah tinja dibuang ke dalam kakus, buang popok bekas yang sudah dibungkus dalam kantong ke tempat sampah tertutup
  • 62. GANGGUAN PERILAKU DENGAN PIKUN/ DEMENSIA 1. Gangguan daya ingat 2. Sulit fokus 3. Sulit melakukan kegiatan yg biasa dilakukan 4. Bingung (disorientasi) 5. Kesulitan memahami ciri dan posisi benda tertentu 6. Gangguan komunikasi 7. Menaruh barang tidak pada tempatnya 8. Salah membuat keputusan 9. Menarik diri dari pergaulan 10. Perubahan perilaku dan kepribadian 10 Gejala Umum Pikun/ Demensia
  • 63. PENANGANAN pada lansia yang pikun/ demensia 1. Membantu lansia meletakkan barang ditempat yang tetap, mudah dilihat dan dijangkau 2. Membantu lansia menulis beberapa hal yg penting untuk diingat, lalu temple di tempat yg mudah dilihat 3. Ajak lansia berkomunikasi agar tetap dapat mengingat, menghitung, memutuskan sesuatu 4. Jawab berulang-ulang pertanyaan lansia dengan sabar dan jelas 5. Alihkan selalu pembicaraan kepada hal yg positif dan menyenangkan 6. Gunakan aromaterapi dan pijat untuk cegah penurunan fungsi kognitif dan menurukan tingkat kecemasan GANGGUAN PERILAKU DENGAN PIKUN/ DEMENSIA
  • 64. Kegiatan untuk mencegah pikun/ demensia • Mengisi TTS, bermain catur • Senam otak dan senam vitalitas otak • Mengingat dan menceritakan kejadian masa lalu Mengasah otak • Kerajinan tangan • Berkebun, menyanyi Mengembangkan hobi • Bersama dengan kelompok lansia • Senam lansia • Mengerjakan pekerjaan rumah tangga Beraktifitas fisik • Diet rendah lemak Makan gizi seimbang GANGGUAN PERILAKU DENGAN PIKUN/ DEMENSIA
  • 65. STRESS PADA LANSIA Penyebab kesepian : 1. Kegiatan mengasuh anak sudah berkurang 2. Berkurangnya teman atau relasi karena kurang aktifitas diluar rumah 3. Waktu luang bertambah banyak 4. Meninggalnya pasangan hidup 5. Ditinggalkan anak-anak (anak telah dewasa dan menikah)
  • 67. PENGELOLAAN STRESS PADA LANSIA Mendekatkan diri pada aktifitas keagamaan (ibadah) Meningkatkan interaksi dengan keluarga Membaca tentang cerita yang disukai atau mendengarkan musik yang menenangkan (musik (musik klasik, tradisional, dll)
  • 68. MENDUKUNG LANSIA MEMPERTAHANKAN AIKS / IADL Cara caregiver mendukung lansia mempertaha nkan AIKS/IADL Berkomunikasi menggunakan telepon Berbelanja Menyiapkan makanan Mengurus Rumah Mencuci dan mengurus pakaian Menggunakan transportasi Menyiapkan dan meminum obat Mengatur keuangan
  • 69. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KEADAAN DARURAT 1. Penurunan Kesadaran 2. Luka Bakar 3. Patah Tulang 4. Perdarahan 5. Syok 6. Tersedak Caregiver perlu memahami pertolongan pertama pada keadaan tersebut
  • 70. ASUHAN MANDIRI KESEHATAN TRADISIONAL PEMANFAATAN TOGA DAN AKUPRESUR 1. Pemanfaan TOGA 2. AKUPRESUR •Susah Tidur •Sakit Kepala •Kram Otot Tungkai •Nyeri Pinggang
  • 71. RUJUKAN LANJUT USIA KE FASILITAS KESEHATAN
  • 72. FKTP Puskesmas Pembantu, Puskesmas, Praktek dokter/ klinik swasta INSTITUSI TK MASYARAKAT Kelompok lansia, Posyandu Lansia/Posbindu FKRTL RS Tk Kab, RS Tk Provinsi SISTEM RUJUKAN KESEHATAN LANSIA Persiapan Caregiver saat merujuk lansia : 1. Kartu Identitas Lansia 2. Kartu JKN 3. Buku Kesehatan Lansia 4. Buku catatan kesehatan lainnya (bila ada) 5. Perlengkapan pribadi 6. Obat-obatan pribadi Pada kasus kegawatdaruratan, caregiver dapat memberikan tindakan pertolongan pertama, lalu merujuk ke FKTP 24 jam atau langsung ke FKRTL terdekat
  • 74. Tujuan pencatatan : 1. mendapatkan data pribadi dan data kesehatan Lansia 2. deteksi dan memantau perkembangan status kesehatan Lansia 3. memudahkan pengambilan keputusan karena data tercatat rapi 4. untuk keperluan konsultasi dgn tenaga kesehatan 1. Identitas lansia 2. Riwayat kesehatan 3. Keadaan dan keluhan kesehatan 4. Catatan perkembangan kesehatan 5. Pemantauan penggunaan obat 6. Rencana kunjungan Lansia ke faskes 7. Ketersediaan asuransi kesehatan 8. Data informasi kontak tenaga kesehatan LEMBAR PENCATATAN KESEHATAN LANSIA
  • 75. LEMBAR PENCATATAN KESEHATAN LANSIA DIBACA DAN DIMENGERTI SELALU DIBAWA BUKU HARUS DIJAGA SELALU DIBAWA Juga berisi KIE pralansia/lansia, Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa dan Intelegensia, Kesehatan Haji, Kesehatan Olah Raga
  • 76. BAGAIMANA BILA TIDAK TERSEDIA BUKU KESEHATAN LANSIA ? Contoh Format Check List Untuk Pemantauan Lansia Sehari-hari oleh Caregiver Petugas kesehatan membuatkan lembar pencatatan yang mengacu pada Buku Kesehatan Lansia sehingga perkembangan kesehatan dapat dipantau
  • 77. PERAN TENAGA KESEHATAN DALAM PENCATATAN DAN PELAPORAN OLEH CAREGIVER Membimbing caregiver dalam membuat pencatatan Membimbing caregiver cara melakukan pemantauan menggunakan lembar pencatatan Memantau catatan yg dibuat caregiver Mengambil informasi yang diperlukan untuk pelaporan
  • 78.
  • 79.
  • 80. Pertanyaan: • Cara memakaikan pakaian pada lansia dengan gangguan stroke • Adakah alat yang lebih praktis?
  • 81. Jawaban : • Masih belum ada alat alat khusus untuk membantu dalam proses asistensi pada lansia, sehingga apabila tindakan tersebut tidak dapat dilakukan sendiri, maka minta bantuan . • Akupresure versi 2.0 • Untuk kebersihan gigi: untuk lansia yang menggunakan gigi palsu – di lepas dan direndam pada air hangat • Berkumur pada lansia secukupnya