Paragraf pertama menjelaskan dua jenis isomer geometri pada kompleks oktahedral, yaitu isomer cis-trans dan facial-meridional. Paragraf berikutnya membahas berbagai jenis kompleks yang dapat memiliki isomer optik dan metode untuk memisahkan isomer tersebut. Paragraf terakhir menjelaskan tantangan dalam menentukan konfigurasi absolut pada kompleks dan beberapa metode yang dikembangkan untuk menentukannya.
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Terjemahan huheyy rusdiana
1. Diterjemahkan oleh Rusdiana Dewi 15030194073 490-495
Gambar 10.25 Contoh isomer cis dan trans
Gambar 10.26 Contoh isomer facial dan meridional
pada tipe ini dipelajari oleh Werner, sesorang yang menunjukkan praseo dan violeo kompleks
pada kobalt (III) tipe ini (lihat halaman 360). Sejumlah besar kompleks ini diketahui,
dan secara klasik mereka menyediakan area yang baik untuk mempelajari efek struktural.
60Baru-baru ini terjadi pembeharuan menarikdi dalamnya sebagai indikator efek penurunan
simetri pada spektrum transisi elektronik.
Dua isomer geometri juga memungkinkan untuk tipe MA3B3 (1) Ligan pada satu tipe
berasal dari segitiga sama sisi pada satu bagian muka (isomer facial, gambar 10.26a) atau (2)
mereka memungkinkan menjangkau tiga posisi sehingga dua yang berlawanan, atau trans, satu
sama lain (isomer meridional, gambar 10.26b). 61kebalikan dari isomer cis-trans pada MA2B4,
dimana pada nomor ratusan, hanya sekitar setengah lusin isomer fac-mer telah dicirikan :
[Ru(H2O)3Cl3], [Pt(NH3)3Br3]+ ,[Pt(NH3)3I3]+, [Ir(H2O)3Cl3], [Rh(CH3CN)3Cl3], dan
[Co(NH3)3(NO2)3]62
Jika jumlah dari berbagai jenis ligan meningkat atau polidentat ligan terlibat, maka
lebih banyak isomer yang dapat terjadi, tetapi mereka mungkin dihubungkan pada isomer cis-
trans diatas.63 Pada istilah-istilah cis-trans atau facial-meridional, sistem penomoran huruf bisa
digunakan (gambar 10.27) isomer facial ditunjukkan isomer a,b,c atau 1,2,3 dan isomer
meridional ditunjukkan isomer a,b,f atau 1,2,6.
Ada sejumlah diskusi tentang cara terbaik “menghitung isomer” untuk
kompleks yang lebih rumit seperti [Pt(py)(NH3)1(NO2)(Cl)(Br)(I)] (lima belas isomer
geometri, setiap dari mereka berisi sebuah pasangan pt!). Ketertarikan pembaca adalah
2. Diterjemahkan oleh Rusdiana Dewi 15030194073 490-495
a
b
c
e
f
d
1
2
3
4
5
6
Gambar 10.27 Metode penentuan posisi pada kompleks oktahedral
Gambar 10.28 Struktur pada kompleks aktif optik [Co(en)3]+3
dan [Cr(ox)3
]-3
(satu isomer pada
setiapnya) dan sebuah gaya penggambaran pada dua isomer optik di sebuah kompleks tris(kelat).
mengacu pada metode asli Bailar64 dan sebuah modifikasi pada penggunaan
komputer.65 Douglas dan McDaniel66 telah mempersembahkan sebuah skema
penggambaran isomer yang menggunakan prinsip simetri sebagai bantuan dalam
mencegahan duplikasi. Akhirnya, makalah yang menggunakan teorema polya dan teori
kelompok dipublikasikan.
Isomer Optik pada Komplek Oktahedral
Telah disebutkan diatas bahwa kompleks tris(kelat) pada tipe [Co(en)3]+3 tidak
memiliki bidang simetri. Akibatnya, kompleks seperti itu bisa terdapat pada salah satu dari dua
bentuk optik aktif (atau sebuah rasemat pada keduanya). Gambar 10.28 mengilustras ikan
kompleks ion [Co(en)3]+3 dan [Cr(ox)3]-3, masing-masing menunjukkan isomerisme optik.
Sebuah kriteria operasional untuk ketiadaan bidang simetri (dan karenanya untuk isomerisme
optik) adalah tidak superimposabilitas pada isomer optik. Meski dengan latihan ini bisa
ditentukan oleh pemeriksaan pada sketsa di kertas, pembaca dipaksa untuk dapat menguasai
tiga-dimensi model untuk mengembangkan kedalaman pemahaman dan orientasi yang
diperlukan untuk menafsirkan gambar dengan fasilitas. (Appendiks H menyediakan arahan
untuk konstruksi model kertas biasa untuk kegunaan ini)
Tidak perlu ada tiga cincin kelat. Sebuah contoh pada kompleksitas yang dapat
dilepaskan ke kation tetraamindiklorokobalt (III) ditunjukkan di gambar 10.29. Dua isomer
geometri bertahan, cis dan trans. Yang terakhir memiliki tiga bidang simetri dalam dan
karenanya tidak aktif secara optik.
3. Diterjemahkan oleh Rusdiana Dewi 15030194073 490-495
Gambar 10.29 (a) Isomer optik pada ion cis-diklorobis(etilenadiamina)kobalt(III)
(garam”violeo”). (b) ion trans-diklorobis(etilenadiamina)kobalt(III) (garam “praseo”)
menunjukkan satu bidang simetri internal (ada dua yang lain tegak lurus dengan satu yang
ditunjukkan)
A
A
B
B
C
C E
A
B
C
F
D
Gambar 10.30 Contoh pengaturan optik aktif yang tidak berisi cincin kelat
Yang pertama adalah optik aktif. Karena dua ion klorida menggantikan dua atom
nitrogen dari cincin etilendiamina tanpa mengganggu sisa geometri, aktivitas optik ditetapkan
(diawetkan). 68Untuk optic asimetri, perubahan dua atom nitrogen ke dua klorida tidaklah
signifikan. Pada prinsipnya semua cincin etilendiamina dapat digantikan oleh ligan unidentat
sepanjang susuna sekrup pada ligan ditahan (gambar 10.30a). Akhirnya, jika semua ligan yang
menempel pada ato logam pusat berbeda (gambar 10.30b), kompleks akan secara pasti menjadi
optik aktif. Terdapat banyak kemungkinan lain untuk isomer optik dengan berbagai jumlah
kelompok berbeda, dengan atau tanpa cincin kelat. Pada paraktiknya, resolusi isomer optik
terbatas pada kompleks yang memiliki cincin kelat untuk dua alasan : (1) Kehadiran cincin
kelat menyediakan kompleks dengan stabilitas tambahan (lihat “The Chelat Effect,” halaman
527); (2) kompleks tanpa kelat sukar untuk disintesis, dan sulit untuk dipisahkan dalam jumlah
yang besar pada isomer geometri.
Werner mengsintesis dan memecahkan isomer optik sebagai bukti yang menguatkan
teorinya pada koordinasi oktahedral. Meskipun dia tidak menyampaikan subyek ini pada
makalah pertamanya, ide ini muncul dari dirinya sekitar empat atau lima tahun berikutnya,69
dan dia dapat menyelesaikan kation aminaklorobis(etilendiamina)kobalt(III). (cf. Gambar
10.29 dengan satu grup kloro digantikan sebuah amina) sekitar sepuluh tahun setelah dia
pertama kali tertarik pada aspek ini. 70
4. Diterjemahkan oleh Rusdiana Dewi 15030194073 490-495
Gambar 10.31 satu isomer optik pada kation tris[tetraamin-µ-dihidroksokobalt(III)]koba lt
(III).
Gambar 10.32 satu isomer optik pada anion cis-diaquabis(sulfamido)rhodat (III)
Werner menyadari bahwa keberadaan isomer optik pada senyawa cis bukan senyawa
trans tidaklah sesuai dengan formulasi alternatif pada senyawa ini. Dia berhasil memecahkan
serangkaian besar kompleks meliputi ion Co(III), Cr(III), Fe(III), dan Rh(III), dan
etilendiamina, oksalat, dipyridil sebagai ligan kelat. Namun, ada beberapa yang mengkritik
menunjukkan bahwa semua ligan mengandung karbon. Dengan menghubungkan aktivitas
optik baik dengan senyawa “organik” atau “anorganik” dan mengabaikan semua argumen
simetri, mereka melanjutkan untuk mengurangi hasilnya. Untuk mematahkan argumen ini,
Werner mengsintesis dan memecahkan sebuah kompleks polinuklear yang tanpa mengandung
atom karbon, tris[tetraamin-µ-dihidroksokobalt(III)]kobalt (III) (Gambar 10.31).71 Hal ini
untuk menghentikan perbedaan antara karbon dan unsur-unsur lainnya yang harusnya tidak ada
pada 1828 dengan karya Wohler. Hal yang menarik untuk dicatat bahwa pada semua karya
sejak Werner hanya satu kompleks bebas karbon lainnya yang telah diselesaikan, natrium cis-
5. Diterjemahkan oleh Rusdiana Dewi 15030194073 490-495
diaquabis(sulfamido)rhodat (III) (gambar 10.32),72 terutama karena kesulitan dalam
menyiapkan zat penyerap non karbon.
Penyelesaian Kompleks Optik Aktif
Beberapa ahli kimia Anorganik semuda Pasteur memiliki senyawa optiknya yang aktif
mengkristal mudah dikenali, kristal hemihedral pada dua enantiomer dapat dipisahkan
menggunakan inspeksi visual. Berbagai metode kimia telah dirancang untuk dapat
menyelesaikan senyawa koordinasi.73 Semua terlibat interaksi pada spesies optik aktif dengan
beberapa spesies optik aktif lainnya. Untuk kation optik aktif, interaksi dengan optik aktif
tartrat, α-bromocamphor-µ-sulfonat, atau anion logam komplek akan memberikan hasil
diastereoisomer dengan kelarutan berbeda, pergeseran kesetimbangan pada larutan, atau
berbagai perubahan sifat fisik yang memungkinkan dilakukan pemisahan. Untuk penyelesaian
pada anion, basis optik aktif seperti strychnine atau brucine (terprotonasi untuk membentuk
kation) mungkin dapat digunakan. Spesi netral mengalami kesulitan karena tidak mungkin
untuk membentuk garam. Perbedaan sifat fisik menjadikan substrat asimetris dapat digunakan
seperti ekstraksi preferensial menjadi paelarut asimetris, penyerapan istimewa dari larutan
kuarsa atau gula , penyerapan istimewa dari fasa gas menggunakan standard fase uap
kromatografi pada sebuah kolom penuh dengan substrat.74
Konfigurasi Absolut pada Kompleks
Penentuan hubungan spasial absolut (kekiralan atau “wenangan”) atom pada senyawa
koordinasi disimetri adalah sebuah masalah yang menggugah para ahli kimia anorganik sejak
zaman Werner. Terakhir tidak ada metode fisik dan sekarang tersedia untuk penentuan tersebut.
Catat bahwa ini bukanlah kemungkinan untuk menetapkan konfigurasi absolut sederhana
berdasarkan arah rotasi bidang cahaya yang terpolarisasi,75 Meskipun kita dapat melihat
melalui analisis sifat perputaran enantiomer petunjuk kuat dapat diberikan mengenai
konfigurasi. Werner menyarankan sebuah aturan kelarutan atau hubungan konfigurasi satu
sama lain : Diberikan dua senyawa optik aktif yang menyediakan empat enantiomer, A, A’, B,
dan B’76 dimana membentuk diastereoisomer dengan sebuah optik aktif agen penyalur, C,
empat senyawa akan terbentuk AC, A’C, BC, dan B’C. Dua diastereoisomer yang paling
mudah larut akan memiliki konfigurasi yang berhubungan. Yakni, jika A’C dan B’C yang
paling mudah larut, itu menunjukkan bahwa konfigurasi A’ dan B’ serupa dan penurunan
kelarutan dihasilkan dari pengikatan ion yang lebih efektif ini dengan adanya optik aktif, C.77
Meskipun Werner dapat menerapkan aturan ini pada hubungan satu kompleks ke lainnya, dia
tidak memiliki cara dalam menentukan konfigurasi absolut pada beberapa kompleks.
Sebelum membahas metode penentuan konfigurasi absolut secara eksperimental,
biarkan secara singkat membahas sarana untuk menunjukkan konfigurasi tersebut. Seperti pada
kasus Kimia organik, aturan ini berkembang sebelum banyak diketahui tentang konfigurasi
absolutnya. Sehingga mereka menghilangkan banyak keinginan dalam hal keterkaitan logis.
Metode sederhana, telah disebutkan, bahwa hanyalah notasi eksperimen arah perputaran
cahaya terpolarisasi, + atau d, - atau l. Hal ini berfungsi untuk mengidentifikasi enantiomer tapi
hanya sedikit, meskipun dapat kita lihat dengan menggunakan teknik tertentu dan dugaan,
petunjuk yang kuat dapat diberikan terkait konfigurasi. Jika diperlukan bukti bahwa arah
6. Diterjemahkan oleh Rusdiana Dewi 15030194073 490-495
putaran tidak berhubungan dengan konfigurasi absolut, pertimbangkan [Co(en)]3
+3 dan
[Rh(en)3]+3. Dua enantiomer yang memutar cahaya natrium D dalam keadaan searah diketahui
sebagai lawan dari konfigurasi absolut; i.e, mereka adalah bayangan cermin satu sama lain
(mengabaikan perbedaan antara kobalt dan rhodium).
Selanjutnya, sebagai sistem Fischer Emil untuk D-gliseraldehid dan gula, kita dapat
dengan mudah membuat konfigurasi D ke (+)-[Co(en)3]+3 dan membandingkan semua
konfigurasi yang telah diketahui dengan itu. Sekarang mari jelaskan konfigurasi pada sebuah
D-isomer (dengan membandingkan ini dengan gambar pada D-[Co(en)3]+3, tapi simbol D
memiliki kewenangan yang bisa memiliki zzz atau www. Kemudian, hal tersebut dapat
mempengaruhi orang-orang yang tidak berhati-hati dalam berpikir bahwa D ada kaitannya
dengan ‘dextrorotatory” atau memiliki “hak tangan”.
Baru-baru ini, saran telah dibuat78 bahwa cara terbaik untuk melihat tris(kelat), spesi
yang paling umum dalam kompleks optik aktif, adalah dengan menurunkan sumbu rotasi tiga
kali lipat. Jika heliks dilihat dari tangan kanan, isomernya adalah isomer Λ-isomer, dan
bayangannya adalah ∆-isomer. D-,L-,∆, dan Λ-isomer dengan demikian dapat digambarkan
seperti berikut :
Catat bahwa ini adalah hasil yang tidak menguntungkan pada sistem bahwa ∆ ≠ D dan Λ ≠ L,
dapat memunculkan kebingungan.
Pada kerja difraksi sinar-X biasa kedua enantiomer memberikan pola difraksi yang
sama, dan metode ini tidak memberikan informasi pada konfigurasi absolut tentang atom logam.
Bagaimanapun, konfigurasi absolut pada senyawa koordinasi dapat langsung ditentukan oleh
sarana penyebaran sinar-X secara anomali, yang dinamakan Bijvoet analysis.79 Metode ini
tidak dapat diterapkan secara luas, tetapi dapat menghubungkan masalah pada kimia organik
konfigurasi absolut pada D-gliseraldehida. Satu lagi konfigurasi absolut diketahui, ada metode
yang menghubungkan lainnya. Konfigurasi absolut pada (+)-[Co(en)3]+3 telah ditentukan
sebagai garam klorida dan bromida, dan (-)[Co(-pn)]+3 sebagai bromida (en = etilendiamina; -
pn = l-atau-R-propilendiamina).
Jika pada salah satu ligan di optik aktif dan konfigurasi absolutnya telah diketahui, satu
dapat ditentukan konfigurasi absolut pada atom logam dengan difraksi sinar-X (atau neutron).
Pada dua struktur enantiomer yang konsisten dengan data sinar-X, satu mempunyai....