SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
BAB I 
PENDAHULUAN 
1 
A. Latar Belakang Masalah 
Bayangkan saja jika anda mengendarai mobil, selain kecepatan juga 
dibutuhkan kenyamanan. Aa yang menyebabkan kenyamanan? 
Kenyamanan terjadi antara lain karena adanya system yang dapat 
meredam kejutan saat mobil berjalan. System tersebut disebut system 
suspense. System suspense adalah system peredam getaran yang ditimbulkan 
oleh jalan yang tidak rata dan menambah daya cengkram antara ban dan jalan. 
Pada era globalisasi ini masyarakat tertuntut kerja dengan cepat dan 
tepat waktu. Maka dari itu kendaraan bagi masyarakat merupakan alat 
pendukung yang mutlak diperlukan. Hal ini terbukti banyaknya kendaraan di 
dunia. Namun demikian tidak dipungkiri banyak pengguna kendraan bahkan 
sama sekali tidak mengetahui komponen kendaraan dan memeperbaiki 
kendaraan. 
Salah satu system yang sangat mendukung yaitu “Sistem Suspensi” 
karena dalam system suspense bila terjadi kerusakan akan menjadikan 
kendaraan tidak nyaman dipakai lagi. Maka dari itu saya sebagai penulis akan 
membahas system suspense dengan judul “Perawatan dan Perbaikan Sistem 
Suspensi”. 
B. Identifikasi Masalah 
1. Tidak dalam selslu dalam kondisi standar merupakan suatu hal yang 
mungkin terjadi pada setiap kendaraan termasuk dalam system suspense. 
2. Apabila terjadi goncangan-goncangan pada setiap kendaraan dan akan 
mengakibatkan bunyi yang tidak menyenangkan. 
3. Apabila gangguan-gangguan tersebut tidak memperbaiki maka akan 
mengalami kerusakan yang sangat serius. 
4. Yaitu kerusakan akan terjadi pada bagian-bagian system kemudi, bagian-bagian 
pada roda dan sebagainya.
5. Jadi kerusakan atau gangguan-gangguan tersebut harus segera ditangani 
sebelum terjadi kerusakan yang lebih parah. 
2 
C. Batasan Masalah 
Mengingat waktu yang diberikan sekolah tidak memungkinkan 
penulis untuk membahas seluruh system dalam mobil maka kami sebagai 
penulisnya akan membahas tentang Pengecekan dan perawatan pada system 
suspense. 
a. Fungsi Suspensi 
b. Komponen Suspensi dan kelayakan 
c. Bongkar Pasang Suspense 
d. Diagnose Kerusakan 
D. Rumusan Masalah 
Mengetahui masalah-masalah pada system suspense yang dapat terjadi 
yang menjadi hal utama adalah melakukan pengecekan serta perbaikan untuk 
menjaga system suspense dalam keaadan baik. 
1) Bagaimana cara melakukan pembongkaran pada system suspense 
2) Bagaimana cara merawat system suspense 
3) Bagian-bagian suspense 
4) Pemeriksaan suspense 
5) Pengertian suspense 
E. Tujuan 
Dalam sekolah kejuruan dikenal denga istilah PSG (Pendidikan 
Sistem Ganda) yang pelaksanaannya di suatu perusahaan atau instansi. Hal ini 
memang diharuskan karena sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Praktek 
Kejuruan (UPK).
Tujuan diadakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) oleh sekolah 
kejuruan antara lain : 
1. Melaksanakan kewajiban yang diberikan oleh sekolah. 
2. Untuk mendorong siswa berwiraswasta. 
3. Melatih siswa agar mandiri dan disiplin dalam praktik kerja. 
4. Menambah pengalaman dalam praktek kerja / di tempat PSG. 
5. Menambah kemampuan dan pelajaran yang tidak di dapat disekolah. 
3
BAB II 
KAJIAN TEORI 
A. Pengertian Perawatan dan Perbaikan Sistem Suspensi 
Perawatan adalah suatu kegiatan yang dilakukan denga sengaja 
(terencana maupun tidak terencana) bertujuan untuk menjadikan komponen 
atau peralatan dalam kondisi siap pakai. 
Perbaikan adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan sengaja 
(terencana maupun tidak terencana) bertujuan untuk menjadikan kompnen 
atau peralatan yang semula rusak menjadi tidak rusak atau untuk menambah 
nilai fungsi. 
System adalah suatu rangkaian kinerja beberapa komponen yang 
berfungsi bersama-sama, saling keterkaitan satu denga yang lain dan tidak 
bias dipisah-pisahkan mempunyai tujuan satu. 
Suspense adalah suatu komponen bagian kendaraan yang 
menghubungkan kendaraan dengan roda yang berfungsi untuk meredam 
getaran dengan baik saat kendaraan berjalan di jalan yang rata maupun tidak 
rata (bergelombang). 
Pegas daun adalah suatu pegas yng berbentuk elips seperti daun yang 
berfugnsi untuk meredam getaran pada saat kendaraan dijalan yang rata 
maupun bergelombang. 
4 
B. Prinsip Kerja 
Apabila roda menerima kejutan atau getaran dari permukaan jalan, 
maka kejutan atau getaran tesebut akan diteruskan dirumah poros belakang 
atau depan maka mengakibatkan pemjangan atau pemendekean sehingga 
kejutan atau getaran yang diterima oleh kendaraan dan pengemudi berkurang.
5 
C. Cara Kerja 
1. Kerja tunggal 
Gambar 1. Kerja tunggal 
Pada pegas ini saat piston menekan (kompresi) maka tidak terjadi 
efek redam, sedangkan pada sat ekspansi terjadi egek. 
2. Kerja ganda 
Gambar 2. Kerja ganda 
Pada jenis ini mekanisme redaman terjadi pada saat kompresi 
maupun ekspensi tntunya mengutungkan karena secara otomatis maupun 
meredam kejutan lebih baik dari kerja tunggal. 
D. Klasifikasi 
Pada umumnya suspense terbagi menjadi dua, yaitu suspense aksel 
rigid dan suspense independen. 
a. Suspense aksel rigid terbagi menjadi empat, yaitu : 
1. Aksel canggah 
Gambar 3. Aksel canggah
Ujung akseal terbentuk seperti canggah atau garpu yang dihubngkan 
sumbu kingpin dengan spidel. 
6 
2. Aksel kepalan tinju 
Gambar 4. Aksel kepalan tinju 
Ujung akseal terbentuk seperti kepalan tinju yang dihubungkan sumbu 
king dengan spidel. 
3. Aksel pipa 
a) Berpegas koil 
Gambar 5. Aksel pipa berpegas koil 
Lengan-lengan berfungsi untuk mengatur gerakan roda (pegas koil 
tidak dapat menerima beban horizontal) arah memanjang dan 
melintang. 
b) Berpegas daun 
Gambar 6. Aksel pipa berpegas daun
Tidak dibutuhkan lengan-lengan karena pegas daun dapat 
meneruskan bebanatau daya arah memanjang dan melintang. 
7 
4. Aksel de-dlon 
Gambar 7. Aksel de-dlon 
Kedua roda dipegang batang atau aksel khusus, diferential di ikat pada 
body. Perlu empat penghubung (joint) pada aksel roda tidak ada 
perubahan geometri pada saat pemegasan, masa tak berpegas ringa. 
b. Suspense independen 
1. Suspense mac person 
a. Dengan lengan melintang dan batang penahan. 
Gambar 8. Suspense mac person dengan lengan melintang 
dan batang penahan 
Lengan melintang : 
Mengantar gerakan roda (arah melintang sat pemegasan) 
Batang penahan : 
Menahan gaya memanjang (rem, penggerak, dsb) 
b. Dengan lengan melintang dan memanjang.
Gambar 9. Suspense mac person dengan lengan 
melintang dan memanjang. 
Lengan memanjang : 
Mengantarkan gerakan roda atau mengawasi gaya melintang dan 
memanjang 
Penggunaan : aksel belakang tanpa penggerak roda dan sebagai 
lengan penahan pada suspense mac person. 
2. Suspense wish bone (lengan melintang dobel) 
8 
a. Dengan pegas koil 
Gambar 10. Suspense wish bone dengan pegas koil 
Penggunaan : aksel depan tanpa penggerak roda. 
b. Dengan batang torsi 
Gambar 11. Suspense wish bone dengan batang koil
Pada suspense wish bone, lengan atau dibuat lebih pendek dari 
pada lengan bawah supaya pada saat pemegasan jarak roda tidak 
berubah dan tumpuan roda saat pemegsan baik. 
3. Suspense independen dengan aksel lengan torsi 
Gambar 12. Suspense independen dengan 
aksel lengan torsi 
Pada saat salah satu roda berpegas atau pada saat belok maka lengan 
torsi menerima beban puntif sehngga berfungsi seperti stabilisator. 
Penggunaan : aksel belakang tanpa penggerak roda. 
4. Suspensi independen dengan lengan memanjang 
Gambar 13. Suspense independen dengan 
lengan memanjang 
Lengan memanjang mengantarkan gerakan roda dan menahan gaya 
arah memanjang atau melintang. 
Pengguanaan : aksel belakang tanpa penggerak roda. 
Macam-macam pegas yaitu terdiri pad : 
9
10 
1) Pegs daun 
Gambar 14. Pegas daun 
Syarat pegas daun : 
Syarat pegas daun yang baik ialah daun pegas itu tidak dilas dan 
tidak mudah patah. 
Fungsi pegas daun : 
Fungsi pegas daun ialah mengurangi dan menghilangkan getaran 
pada kendaraan yang ditimbulkan oleh jalan yang tidak rata atau 
bergelombang. 
Sifat-sifat pegas daun : 
a. Konstruksi sederhana 
b. Dapat meredam gertaran sendiri 
c. Berfungsi sebagai lengan penyangga. 
Penggunaan : aksel depan belakang, tanpa atau dengan 
penggerak roda. 
2) Pegas koil 
Gambar 15. Pegas koil
Sifat-sifat pegas koil : 
a. Langkah pemegasan panjang 
b. Tidak dapat meredam getaran sendiri 
c. Tidak dapat menerima gaya horizontal (perlu lengan- lengan) 
d. Energy beban yang diabsorsi lebih besar dari pada pegas daun 
e. Dapat dibuat pegas lembut. 
Pengguanaan : pada suspense independen dan aksel rigid. 
11 
3) Pegas batang torsi 
Gambar 16. Pegas batang torsi 
Sifat-sifat pegas batang torsi : 
a. Memerlukan sedikit tempat 
b. Energy yang diabsorsi lebih besar dari pada pegas lain. 
c. Tidak mempunyai sifat meredam getaran sendiri 
d. Dapat menyetel tinggi bebas mobil 
e. Langkah pemegasan panjang dan mahal. 
Penggunaan : pada suspense independen. 
4) Pegas hidropneumatis 
Gambar 17. Pegas hidropeneumatis
Sifat-sifat pegas hidropeneumatis : 
a. Elastisitas tinggi 
b. Saat pemegasan tidak timbul gelombng udara pada oli. 
c. Dapatuntuk mengatur tinggi bebas kendaraan. 
Penggunaan : pada kendaraan penumpang atau sedan. 
12
BAB III 
PROFIL PERUSAHAAN 
PIMPINAN 
DARSITO 
MEKANIK 2 
SAPEANG 
13 
A. Sejarah Bengkel 
Pada tahun 1997 didirikan sebuah bengkel yang cukup sederhana yang 
di Pimpin oleh Bapak Barsito. Bengkel ini diberi nama “ITONG SERVICE” 
berdiri di Jl. Salya No. 12 Kelurahan Gumilir. Bengkel Itong Service 
mempunyai 3 tenaga mekanik.1 pemimpin. 
Bemgkel Itong Service ini melayani : 
1. Service mobil berbagai merek. 
B. Struktur Organisasi 
MEKANIK 1 
MISTO 
C. Tata Tertib 
1. Dilarang bercanda pada waktu praktek. 
2. Sopan terhadap para penggan atau orang yang mau menservis mobilnya. 
3. Kerja yang tertur. 
4. Kunci harus dikembalikan pada tempatnya kalau sudah tidak diperlukan. 
5. Jangan membuat onar. 
6. Menggunakan pakaian seragam yang ditentukan sekolah 
7. Membersihakn dan mengatur kembali peralatan dengan rapi seperti 
semula bila akan meninggalkan tempat. 
MEKANIK 3 
WAWI
14 
D. Jam Kerja 
HARI 
JAM MASUK JAM PULANG 
Shift 1 Shift 2 Shift 1 Shift 2 
Senin 08.00 - 16.00 - 
Selasa 08.00 - 16.00 - 
Rabu 08.00 - 16.00 - 
Kamis 08.00 - 16.00 - 
Jum’at 08.00 - 16.00 - 
Sabtu 08.00 - 16.00 - 
Minggu Libur 
E. Denah Lokasi 
Jl. Salya 
Jl. Subroto 
S 
a 
U 
Lokasi
BAB IV 
PEMBAHASAN 
15 
A. Fungsi 
System suspense terpasang antara badan kendaraan dengan roda-roda. 
Sisi ini berfungsi untuk : 
- Menyerap getaran, goncangan, maupun kejutan pada kendaraan akibat 
permukaan jalan yang rusak (berluban-lubang, miring, maupun 
bergelombang). 
- Menopang badan kendaraan di atas sumbu roda. 
- Menjaga keseimbangan geometris badan kendaraan terhadap roda-roda. 
B. Komponen-komponen Sistem Suspensi Independen 
1. Komponen utama suspense independen 
a. Pegas koil (coil spring) 
Pegas koil berfungsi untuk menyerap kejutan yang disebabkan 
oleh permukaan jalan yang tidak rata. 
Kebalayakan : 
- Pegas koil tidak retak atau aus 
- Tinggi bebs pegas batas limitnya 273mm. 
b. Shock absorter (peredam kejut) 
Komponen ini berfungsi untuk mengurangi osilasi yang 
berlebihan pada pegas bila kendaraan berjalan dijalan tidak rata. 
Kelayakan : 
- Tidak terjadi kebocoran minyak dan gas. 
c. Stabilizer bar 
Fungsi untuk mengurangi terjadinya kemiringan kendaraan 
akibat gaya sentritugal pada saat membelok. 
Kelayakan : 
- Pastikan komponen ini tidak terdapat retak dan aus.
16 
d. Strut bar 
Fungsinya untuk menahan lower arm agar tidak maju atau 
mundur pada saat menerima kejutan dari permukaan jalan maupun 
dorongan akibat terjadinya pengereman. 
Kelayakan : 
- Pastikan tidak ada bagian yang retak pada strut bar. 
e. Upper arm dan lower arm 
Keduanya berfungsi untuk menyangga pegas koil dan tempat 
untuk pemasangan steering knuckle. 
Kelayaakan : 
- Lower arm dan upper arm disemprot dengan menggunakan 
penetrant warna untuk meyakinkan bahwa komponen ini tidak 
mengalami retak. 
f. Ball joint 
Bagian ini berfungsi sebagai sumbu roda-roda saat kendaraan 
membelok. 
Kelayakan : 
- Limit gerak bebas ball joint 0mm terhadap lower arm. 
2. Komponen utama suspense rigid 
a. Pegas daun 
Fungsinya untuk menyerap kejutan yang ditimbulkan 
permukaan jalan. 
Kelayakan : 
- Pastikan lembaran pegas tidak retak atau pada ujung-ujungnya 
terjadi keausan yang berlebihan. 
b. Pegas koil 
Pegas koil berfungsi untuk menyerap kejutan yang disebabkan 
oleh permukan jalna yang tidak rata. 
Kelayakan : 
- Pegas koil tidak retak atau aus 
- Tinggi bebaspegas batas limitnya 273 mm.
17 
c. Shock absorber 
Berfungsi untuk mengurangi osilasi yang berlebihan pada 
pegas bila kendaraan berjalan dijalan tidak rata. 
Kelayakan : 
- Pada bagian ini pastikan tidak pecah ataupun berubah bentuk. 
d. Bumber froret 
Fungsinya untuk membatasi ayunan pegas yang berlebihan dan 
tidak terjadi tumbukan antara poros roda denga rangka kendaraan. 
Kelayakan : 
- Pada bagain ini pastikan tidak pecah atau pun berubah bentuk 
e. Letoral rod 
Berfungsi untuk menahan axle pada posisinya terhadap beban 
samping. 
C. Bongkar Pasang Suspensi Pegas Daun 
1. Langkah pembongkaran 
a. Dongkrak mobil bagian belakang sampai roda menggantung dan beri 
penyangga. 
b. Lepaskan roda. 
c. Lepaskan propeller pada penggerak aksel belakang. 
d. Lepaskan peredam getaran dengan baut penahan. 
Gambar 19. Saat melepas peredam getaran 
dan baut penahan.
e. Lepaskan plat pembawah dan baut U. 
Gambar 20. Saat melepas plat pembawah dan baut U. 
f. Lepaskan plat penahan belakang. 
Gambar 21. Saat melepas plat penahan 
g. Tahan pegas daun dengan dongkrak dan keluarkan pin penggantung. 
h. Ambil dongkrak, dan lepas baut penggantung bagian depan. 
i. Lalu keluarkan pegas daun. 
Gambar 22. Saat melepas baut penggantung 
18
j. Apabila pegas daun suah dikeluarkan, tandai pegas daun bagian depan 
agar proses pemasangan tidak bingung. 
k. Buka klem pegas daun. 
l. Buka baut center (baut hati pada pegas daun). 
m. Bongkar dan pisahkan daun pegasnya. 
19 
2. Pemeriksaan 
- Periksa spring leaf / pegas daun bila berkarat atau rusak ganti. 
- Periksa bantalan Karen bila rusak, retak atau aus dig anti. 
- Periksa kondisi ulir pada pin, rusak, ganti. 
3. Langkah pemasangan 
a. Pasang baut centre dan kencangkan sampai rapat 
b. Rapatkan kembali klem pegas dengan dipukul menggunakan palu. 
c. Masukan pegas daun. 
d. Pasang pegs daun bagian depan dan masukan. 
e. Lalu pasang pin penggantung, bantalan serta baut kencangkan. 
Gambar 23. Memasang ping penggantung 
f. Pasang pegas daun bagian belakang, lalu pasag pin penggantung 
bantalan, plat penahan lalu kencangkan mur.
Gambar 24. Saat memasang pin penggantung bantalan 
dan plat penahan. 
g. Pasang plat pembawah dan baut U, lalu kencangkan. 
Gambar 25. Saat memasang plat pembawah dan baut U 
h. Pasang peredam getaran, baut bantalan dan stabilisator bila ada. 
Gambar 26. Saat memasang peredam getaran 
20
i. Pasag propeller pada penggerak aksel belakang. 
j. Pasang roda. 
k. Angkat dongkrak dan ambil penyangga lalu turunkan dongkrak. 
D. Cara pembongkaran, Pemeriksaan, dan Pemasangan Peredam Kejut 
Pada Suspense Depan Tipe Mac Pershon 
1. Pembongkaran 
a. Kendorkan mur roda depan, kemudian dongkrak kendaraan dan 
21 
lepaskan roda. 
b. Lepaskan hubungan fleksibel rem dan pipa rem. 
c. Lepaskan peredam kejut bersama dengan pegas koil dan hub as depan. 
Yaitu dengan 
- Lepaskan mur knuckle arm kemudi di bagian bawah peredam kejut 
Gambar 27. Melepas mur knuckle arm 
- Lepaskan tie rod end menggunakan treker trecod 
Gambar 28. Melepas tierod end
- Membuka kap mesin dan lepaskan tiga baut pengikat atas suspense 
22 
dari atas peredam kejut. 
Gambar 29. Melepas baut pengikat atas suspense. 
- Melepas peredam kejut dari knuckle arm kemudi dengan menekan 
lower arm suspense menggunakan gulde collar. 
Gambar 30. Melepas peredam kejut dan knuckle arm 
2. Pemeriksaan 
- Periksa kondisi shok absorber dan karet-karet, jika rusak ganti 
- Periksa kondisi as shock absorber, jika rusak ganti 
- Periksa minyak shock absorber jika sudah tidak layak pakai ganti. 
3. Pemasangan 
a. Pasang rakitan peredam kejut dengan hub poros depan pada bodinya, 
langkah-langkahnya : 
 Pasanglah bagian atas peredam kejut pada apron fender depan dan 
kencangkan ketiga mur pemasang pengikat ats suspense.
 Tekanlah lower arm suspense ke bawah dan hubungkan guide 
collar knuckle arm kemudi ada peredam kejut. 
Gambar 31. Memasang rakitan peredam kejut. 
 Menghubungkan pipa rem dan selang fleksibel 
Gambar 32. Menghubungkan pipa arm dan selang fleksibel 
Langkah-langkahnya : 
a. Masukan selak fleksibel ke dalam braeket selang pada bodinya 
dan kencangkan mur pia rem union dengan tangan. 
b. Pasanglah klip ke dalam celah piting selang dengan kunci pas 
dan SST (kunci mur union pipa rem) 
c. Pastikan bahwa selang fleksibel bebas dari terpuntir aku 
23 
menekuk. 
d. Lepaskan seal tape pada tutup reservoir. 
e. Keluarkan udara pada / dari saluran pipa rem (bleeding).
f. Pasanglah roda dan turunkan kendaraan, kencangkan mur-mur 
24 
roda dengan baik. 
g. Setelah pemasangan selesai lanjtkan untuk melakukan 
pemeriksaan pengaturan roda depan. 
E. Cara Pembongkaran, Pemeriksaan, dan Pemasangan Batang Stabilizer 
1. Pembongkaran 
a. Dongkrak kendaraan dan leps kedua rodanya. 
b. Lepskan tutup bwah mesin. 
c. Lepaskan baut-baut stabilizer dari batang stabilizer dan lengan 
suspense bawah. 
d. Lepaskan ganjal karet dan panahannya. 
e. Lepaskan batang stabilizer. 
2. Pemeriksaan 
a. Dalam keadaan terlepas dan bensin pastika komponen ini tidak ada 
bagian yang retak, aus atau patah. 
b. Karet-karet pengikat dalam keadaan terpasang, pastikan karet-karet 
pengikat pada frame tidak ada yang rusak. 
3. Pemasangan 
a) Memasang batang stabilizer, langkah-langkahnya : 
1) Masukan batang stabilizer lewat lubang bracket batang 
penunjang. 
2) Masukan bracket batang penujang yang telah dilepaskan, 
kedalam batang bracket dan kencangkan dengan tangan. 
3) Pasang batang penunjang pada lengan bawah suspense dan 
kencangkan mur sesuai momen yang diinginkan. 
F. Cara Pembongkaran, Pemeriksaan dan Pemasangan Lower Arm 
1. Pembongkaran 
a. Dongkrak kendaraan, pasangkan stand dan lepaskan roda.
b. Melepas peredam kejut. Lakukan langkah- langkah berikut : 
- Buka kedua mur peredam kejut 
- Buka kedua penahan dan bbushing 
- Turunkan peredam kejut. 
Gambar 33. Melepas shock absorber 
25 
c. Melepas batang stabilizer 
Buka mur dan baut pengikat bracket batang stabilizer. 
Gambar 34. Melepas batang stabilizer 
d. Melepas mur pengikat strut bar. Perhatikan gambar berikut. 
Gambar 35. Melepas batang mur pengikat strut bar.
e. Melepas mur dan baut ball joint. 
Gambar 36. Meleps mur pengikat cincin 
f. Melepas lengan suspense bawah. 
Gambar 37. Melepas lengan suspense bawah. 
26 
2. Pemeriksaan 
- Dengan keadaan terlepas, lower arm disemprot dengan menggunakan 
penetral warna untuk meyakinkan bahwa komponen ini tidak 
mengalami keretakan. 
3. Pemasangan 
a. Pemasangan lengan suspense bawah 
- Pasang lengan suspense bawah pada ball joint, kencangkan mur 
dan bautnya dengan tangan. 
Gambar 38. Memasang lengan suspense bawah
27 
b. Memasang struk bar 
Pasang struk bar pada lengan suspense bawah, kencangkan 
mur dan bautnya dengan tangan. 
Gambar 39. Mengencangkan mur struk bar pada lengan 
suspense bawah. 
c. Memasang batang stabilizer 
Pasanglah batang stabilizer pada lengan suspense bawah, 
kencangkan mur dengan tangan. 
Gambar 40. Memasang batang stabilizer. 
d. Memasang lengan suspense bawah pada cross member. 
- Pasanglah lengan suspense bwah 
- Atur tanda penyetelan 
Gambar 41. Memasang lengan suspense bawah pada cross member
e. Mengencangkan mur pengikat ball joint dan strutbar. 
Lakukanlah pengencangan mur pengikat ball joint dan strut bar 
dengan kekencangan 650 kgf-cm. 
Gambar 42. Mengencangkan mur pengikat ball joint 
dan sturt bar. 
f. Mengencangkan mur baut pengikat bracket batang stabilizer. 
Laukan pengencangan mur pengikat bracket stabilizer dengan 
moment kekencangan 196kgf-cm dan baut dengan 130 kgf-cm. 
Gambar 43. Mengencangkan mur baut pengikat bracket 
batang stabilizer. 
g. Memasang peredam kejut, laukan langkah-langkah berikut. 
- Pasang penahan dan bushing pada peredam kejut. 
- Pasang peredam kejut, dan kencangkan mur dan bautnya. 
Gambar 44. Memasang peredam kejut. 
28
h. Memasang perlengkapan mobil yang ada pada roda depan. Langkah-langkahnya 
29 
: 
- Memasang tutup debu 
- Memasang poros hub 
- Memasang caliper rem 
- Memasang tromol roda 
Gambar 45. Memasang perlengkapan mobil. 
i. Menyetabilkan suspense dengan langkah- langkah sebagai berikut : 
- Lepaskan jackstand dan ayunkan kendaraan bagian depan ats 
bawah untuk menyetabilkan suspense. 
- Mengencangkan mur nok penyetel. 
Gambar 46. Langkah pengencangan mur nok penyetel.
30 
G. Diagnose Kerusakan 
GANGGUAN KEMUNGKINAN SEBAB CARA MENGATASINYA 
1. Terjadi pitching / 
timbul benturan 
Pegas / spring lemah Ganti 
2. Melayang / 
menarik 
Komponen suspense depan / 
belakang ada yang kendor / 
lemah 
Ganti 
3. Pegas sudah tidak 
berfungsi 
Pegas patah Diganti 
Tidak dapat menerima 
beban yang besar / terlalu 
sering membawa beban 
yang berat 
Pegs ditambah / pegas di 
ganti yang baru. 
4. Penggantung 
pegas retak atau 
patah 
Karena jalan yang tidak rata Penggantung pegas diganti 
5. Klem pegas rusak 
/ patah 
Karena kurang perawatan 
Klem pegas diganti yang 
baru. 
6. Bantalan karet 
retak 
Karena membawa beban 
yang melebihi kapasitas 
Diganti 
7. Bunyi engkit-engkit 
Bushing / karet rusak atau 
bumper rusak 
Diganti 
8. Pengepiran tidak 
maksimal 
Baut center bolt patah atau 
rusak 
Diganti 
9. Pengeperan tidak 
seimbang pada 
bagian depan 
Karet lower arm sudah rusak Diganti
BAB V 
PENUTUP 
31 
A. Kesimpulan 
Setelah pelaksanaan praktek kerja industry maka penuis deapat 
mengambil kesimpulan sebagai berikut. 
 Program pelaksanaan praktek kerja industry sangat tepat bagi siswa SMK 
untuk menambah pengalaman dan ketrampilan kerja dibidang teknik 
kendaraan ringan khusunya. 
 Pelaksanaan prakerin juga dapat mengenalkan siswa pada dunia usaha / 
dunia industry. 
 Untuk menunjang pelaksanaan ini maka siswa harus dapat meilih tempat 
industry / bengkel yang dapat memberikan peluang untuk praktek serta 
mau memberikan bimbingan. 
 Dengan diadakannya Prakerin, peserta dapat memperoleh pengalaman 
kerja dilapangan dan memperoleh pengetahuan khususnya dalam bidang 
praktek. 
B. Saran 
1. Saran untuk sekolah 
- Sebaiknya panitia pelaksanaan PSG pada tahun mendatang lebih baik 
lagi agar tidak ada kendala dalam pembuatan laporan dan penulisan 
sertifikat. 
- Sekolah hendaknya member teori dasar yang belum diajarkan sebagai 
pedoman siswa pada saat melaksanakan PSG. 
- Untuk tahun-tahun mendatang, semoga pelaksanaan PSG akan lebih 
baik lagi dari tahun-tahun yang lalu.
32 
2. Saran untuk bengkel 
- Sebainya peralatan dibuatkan tempat untuk penyimpanan agar rapid 
an tidak berserakan. 
- Jam kerja hendaknya dipertegas agar semua karywan dan peserta PSG 
dating tepat waktu. 
- Sebaiknya pimpinan bengkel lebih teas kepada para peserta PSG agar 
tida ada peserta yang membolos dan bermain disaat jam praktek 
sedang berlangsung. 
- Pimpinan bengkel sebaiknya mempunyai absen cadangan agar peserta 
yang tidak pernah bekerja dan jarang hadir dapat terkontrol agar 
dalam pemberian nila idapat sesuai dengan kedisiplinan peserta PSG 
sendiri.
DAFTAR PUSTAKA 
33

More Related Content

What's hot

modul ajar kurikulum merdeka gambar teknik otomotif.pdf
modul ajar kurikulum merdeka gambar teknik otomotif.pdfmodul ajar kurikulum merdeka gambar teknik otomotif.pdf
modul ajar kurikulum merdeka gambar teknik otomotif.pdfsriagunggb
 
Mesin 4 langkah & 2 langkah
Mesin 4 langkah & 2 langkahMesin 4 langkah & 2 langkah
Mesin 4 langkah & 2 langkahRock Sandy
 
Pemeliharaan kelistrikan kenderaan ringan xii
Pemeliharaan kelistrikan kenderaan ringan xiiPemeliharaan kelistrikan kenderaan ringan xii
Pemeliharaan kelistrikan kenderaan ringan xiiLholo Ismunasib
 
Pekerjaan teknik dasar otomotif
Pekerjaan teknik dasar otomotifPekerjaan teknik dasar otomotif
Pekerjaan teknik dasar otomotifChurotip 72
 
PowerPoint Sistem Transmisi
PowerPoint Sistem TransmisiPowerPoint Sistem Transmisi
PowerPoint Sistem TransmisiFirdika Arini
 
Ppt sistem hidrolik dan pneumatik
Ppt sistem hidrolik dan pneumatikPpt sistem hidrolik dan pneumatik
Ppt sistem hidrolik dan pneumatikIrwanWitono
 
Motor diesel Presentation
Motor diesel PresentationMotor diesel Presentation
Motor diesel PresentationDimas Setyawan
 
Sistem bahan bakar mesin diesel
Sistem bahan bakar mesin dieselSistem bahan bakar mesin diesel
Sistem bahan bakar mesin dieselisa said
 
Pemeriksaan motor starter
Pemeriksaan motor starterPemeriksaan motor starter
Pemeriksaan motor starterZainal Abidin
 
contoh laporan pkl smk auto matsuda jurusan tkr
contoh laporan pkl smk auto matsuda jurusan tkrcontoh laporan pkl smk auto matsuda jurusan tkr
contoh laporan pkl smk auto matsuda jurusan tkrmjaenudin
 
Suspensi pada sepeda motor
Suspensi pada sepeda motorSuspensi pada sepeda motor
Suspensi pada sepeda motorKurniawan294220
 
Materi PPT Kopling.ppt
Materi PPT Kopling.pptMateri PPT Kopling.ppt
Materi PPT Kopling.pptNaufalfaris16
 
New step 1 training manual i
New step 1 training manual iNew step 1 training manual i
New step 1 training manual iaduyarpnamor
 
Modul Perawatan Suspensi Sepeda Motor
Modul Perawatan Suspensi Sepeda MotorModul Perawatan Suspensi Sepeda Motor
Modul Perawatan Suspensi Sepeda Motorjamilnurgiyanto84
 
Sistem Kelistrikan Sepeda Motor.pptx
Sistem Kelistrikan Sepeda Motor.pptxSistem Kelistrikan Sepeda Motor.pptx
Sistem Kelistrikan Sepeda Motor.pptxmuryosetyo
 
RPP SMK Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan Kelas XII
RPP SMK Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan Kelas XIIRPP SMK Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan Kelas XII
RPP SMK Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan Kelas XIIDiva Pendidikan
 
Sistem Pendiginan Pada Mobil
Sistem Pendiginan Pada Mobil Sistem Pendiginan Pada Mobil
Sistem Pendiginan Pada Mobil Joko Prasetiyo
 

What's hot (20)

modul ajar kurikulum merdeka gambar teknik otomotif.pdf
modul ajar kurikulum merdeka gambar teknik otomotif.pdfmodul ajar kurikulum merdeka gambar teknik otomotif.pdf
modul ajar kurikulum merdeka gambar teknik otomotif.pdf
 
Mesin 4 langkah & 2 langkah
Mesin 4 langkah & 2 langkahMesin 4 langkah & 2 langkah
Mesin 4 langkah & 2 langkah
 
Sistem katup
Sistem katupSistem katup
Sistem katup
 
Pemeliharaan kelistrikan kenderaan ringan xii
Pemeliharaan kelistrikan kenderaan ringan xiiPemeliharaan kelistrikan kenderaan ringan xii
Pemeliharaan kelistrikan kenderaan ringan xii
 
Pekerjaan teknik dasar otomotif
Pekerjaan teknik dasar otomotifPekerjaan teknik dasar otomotif
Pekerjaan teknik dasar otomotif
 
PowerPoint Sistem Transmisi
PowerPoint Sistem TransmisiPowerPoint Sistem Transmisi
PowerPoint Sistem Transmisi
 
Ppt sistem hidrolik dan pneumatik
Ppt sistem hidrolik dan pneumatikPpt sistem hidrolik dan pneumatik
Ppt sistem hidrolik dan pneumatik
 
Motor diesel Presentation
Motor diesel PresentationMotor diesel Presentation
Motor diesel Presentation
 
Sistem bahan bakar mesin diesel
Sistem bahan bakar mesin dieselSistem bahan bakar mesin diesel
Sistem bahan bakar mesin diesel
 
Pemeriksaan motor starter
Pemeriksaan motor starterPemeriksaan motor starter
Pemeriksaan motor starter
 
Gardan ppt
Gardan pptGardan ppt
Gardan ppt
 
contoh laporan pkl smk auto matsuda jurusan tkr
contoh laporan pkl smk auto matsuda jurusan tkrcontoh laporan pkl smk auto matsuda jurusan tkr
contoh laporan pkl smk auto matsuda jurusan tkr
 
Suspensi pada sepeda motor
Suspensi pada sepeda motorSuspensi pada sepeda motor
Suspensi pada sepeda motor
 
Materi PPT Kopling.ppt
Materi PPT Kopling.pptMateri PPT Kopling.ppt
Materi PPT Kopling.ppt
 
New step 1 training manual i
New step 1 training manual iNew step 1 training manual i
New step 1 training manual i
 
Modul Perawatan Suspensi Sepeda Motor
Modul Perawatan Suspensi Sepeda MotorModul Perawatan Suspensi Sepeda Motor
Modul Perawatan Suspensi Sepeda Motor
 
Sistem Kelistrikan Sepeda Motor.pptx
Sistem Kelistrikan Sepeda Motor.pptxSistem Kelistrikan Sepeda Motor.pptx
Sistem Kelistrikan Sepeda Motor.pptx
 
MODUL CVT
MODUL CVTMODUL CVT
MODUL CVT
 
RPP SMK Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan Kelas XII
RPP SMK Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan Kelas XIIRPP SMK Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan Kelas XII
RPP SMK Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan Kelas XII
 
Sistem Pendiginan Pada Mobil
Sistem Pendiginan Pada Mobil Sistem Pendiginan Pada Mobil
Sistem Pendiginan Pada Mobil
 

Similar to BAB I PENDAHULUAN PERAWATAN DAN DAN PERBAIKAN SISTEM SUSPENSI

makalah sistem suspensi dan rem
makalah sistem suspensi dan remmakalah sistem suspensi dan rem
makalah sistem suspensi dan remyusuf ahmad
 
Bab III Sistem kemudi dan suspensi
Bab III Sistem kemudi dan suspensiBab III Sistem kemudi dan suspensi
Bab III Sistem kemudi dan suspensirizky putra
 
Sistem Suspensi-SM.ppt
Sistem Suspensi-SM.pptSistem Suspensi-SM.ppt
Sistem Suspensi-SM.pptsandirustandi8
 
Modul suspensi xi tsm
Modul suspensi xi tsmModul suspensi xi tsm
Modul suspensi xi tsmandryhidayat2
 
Memperbaiki kerusakan sistem suspensi
Memperbaiki kerusakan sistem suspensiMemperbaiki kerusakan sistem suspensi
Memperbaiki kerusakan sistem suspensiyosi2011
 
Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram
Perawatan dan Perbaikan Rem CakramPerawatan dan Perbaikan Rem Cakram
Perawatan dan Perbaikan Rem CakramGombel Slenge'an
 
Analisis sistem kemudi
Analisis sistem kemudiAnalisis sistem kemudi
Analisis sistem kemudiFathan Rosidi
 
Sistem Transmisi Manual (Mobil)
Sistem Transmisi Manual (Mobil)Sistem Transmisi Manual (Mobil)
Sistem Transmisi Manual (Mobil)e pai
 
Soal semester system kemudi dan system suspense
Soal semester system kemudi dan system suspenseSoal semester system kemudi dan system suspense
Soal semester system kemudi dan system suspensethullus manyun
 
Sistem Suspensi.ppt
Sistem Suspensi.pptSistem Suspensi.ppt
Sistem Suspensi.pptHeruPrayoga3
 
sistemsuspensi-230109234704-71e9dee9.pdf
sistemsuspensi-230109234704-71e9dee9.pdfsistemsuspensi-230109234704-71e9dee9.pdf
sistemsuspensi-230109234704-71e9dee9.pdfDONNYDANOERAHARJO
 
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2Purwadi ae
 

Similar to BAB I PENDAHULUAN PERAWATAN DAN DAN PERBAIKAN SISTEM SUSPENSI (20)

makalah sistem suspensi dan rem
makalah sistem suspensi dan remmakalah sistem suspensi dan rem
makalah sistem suspensi dan rem
 
Bab III Sistem kemudi dan suspensi
Bab III Sistem kemudi dan suspensiBab III Sistem kemudi dan suspensi
Bab III Sistem kemudi dan suspensi
 
Sistem Suspensi-SM.ppt
Sistem Suspensi-SM.pptSistem Suspensi-SM.ppt
Sistem Suspensi-SM.ppt
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Modul suspensi xi tsm
Modul suspensi xi tsmModul suspensi xi tsm
Modul suspensi xi tsm
 
Memperbaiki kerusakan sistem suspensi
Memperbaiki kerusakan sistem suspensiMemperbaiki kerusakan sistem suspensi
Memperbaiki kerusakan sistem suspensi
 
Smk ii
Smk iiSmk ii
Smk ii
 
Smk ii
Smk iiSmk ii
Smk ii
 
Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram
Perawatan dan Perbaikan Rem CakramPerawatan dan Perbaikan Rem Cakram
Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram
 
Ali
AliAli
Ali
 
Analisis sistem kemudi
Analisis sistem kemudiAnalisis sistem kemudi
Analisis sistem kemudi
 
Rem guru
Rem guruRem guru
Rem guru
 
Lap kopling diafragma
Lap kopling diafragmaLap kopling diafragma
Lap kopling diafragma
 
Kopling
KoplingKopling
Kopling
 
Sistem Transmisi Manual (Mobil)
Sistem Transmisi Manual (Mobil)Sistem Transmisi Manual (Mobil)
Sistem Transmisi Manual (Mobil)
 
Makalah kopling
Makalah koplingMakalah kopling
Makalah kopling
 
Soal semester system kemudi dan system suspense
Soal semester system kemudi dan system suspenseSoal semester system kemudi dan system suspense
Soal semester system kemudi dan system suspense
 
Sistem Suspensi.ppt
Sistem Suspensi.pptSistem Suspensi.ppt
Sistem Suspensi.ppt
 
sistemsuspensi-230109234704-71e9dee9.pdf
sistemsuspensi-230109234704-71e9dee9.pdfsistemsuspensi-230109234704-71e9dee9.pdf
sistemsuspensi-230109234704-71e9dee9.pdf
 
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2
 

Recently uploaded

Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalHendriKurniawanP
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanamalaguswan1
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanBungaCitraNazwaAtin
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasiDasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasidadan50
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptxMANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptxnugrohoaditya12334
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1YudiPradipta
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 

Recently uploaded (14)

Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasiDasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasi
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptxMANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 

BAB I PENDAHULUAN PERAWATAN DAN DAN PERBAIKAN SISTEM SUSPENSI

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Masalah Bayangkan saja jika anda mengendarai mobil, selain kecepatan juga dibutuhkan kenyamanan. Aa yang menyebabkan kenyamanan? Kenyamanan terjadi antara lain karena adanya system yang dapat meredam kejutan saat mobil berjalan. System tersebut disebut system suspense. System suspense adalah system peredam getaran yang ditimbulkan oleh jalan yang tidak rata dan menambah daya cengkram antara ban dan jalan. Pada era globalisasi ini masyarakat tertuntut kerja dengan cepat dan tepat waktu. Maka dari itu kendaraan bagi masyarakat merupakan alat pendukung yang mutlak diperlukan. Hal ini terbukti banyaknya kendaraan di dunia. Namun demikian tidak dipungkiri banyak pengguna kendraan bahkan sama sekali tidak mengetahui komponen kendaraan dan memeperbaiki kendaraan. Salah satu system yang sangat mendukung yaitu “Sistem Suspensi” karena dalam system suspense bila terjadi kerusakan akan menjadikan kendaraan tidak nyaman dipakai lagi. Maka dari itu saya sebagai penulis akan membahas system suspense dengan judul “Perawatan dan Perbaikan Sistem Suspensi”. B. Identifikasi Masalah 1. Tidak dalam selslu dalam kondisi standar merupakan suatu hal yang mungkin terjadi pada setiap kendaraan termasuk dalam system suspense. 2. Apabila terjadi goncangan-goncangan pada setiap kendaraan dan akan mengakibatkan bunyi yang tidak menyenangkan. 3. Apabila gangguan-gangguan tersebut tidak memperbaiki maka akan mengalami kerusakan yang sangat serius. 4. Yaitu kerusakan akan terjadi pada bagian-bagian system kemudi, bagian-bagian pada roda dan sebagainya.
  • 2. 5. Jadi kerusakan atau gangguan-gangguan tersebut harus segera ditangani sebelum terjadi kerusakan yang lebih parah. 2 C. Batasan Masalah Mengingat waktu yang diberikan sekolah tidak memungkinkan penulis untuk membahas seluruh system dalam mobil maka kami sebagai penulisnya akan membahas tentang Pengecekan dan perawatan pada system suspense. a. Fungsi Suspensi b. Komponen Suspensi dan kelayakan c. Bongkar Pasang Suspense d. Diagnose Kerusakan D. Rumusan Masalah Mengetahui masalah-masalah pada system suspense yang dapat terjadi yang menjadi hal utama adalah melakukan pengecekan serta perbaikan untuk menjaga system suspense dalam keaadan baik. 1) Bagaimana cara melakukan pembongkaran pada system suspense 2) Bagaimana cara merawat system suspense 3) Bagian-bagian suspense 4) Pemeriksaan suspense 5) Pengertian suspense E. Tujuan Dalam sekolah kejuruan dikenal denga istilah PSG (Pendidikan Sistem Ganda) yang pelaksanaannya di suatu perusahaan atau instansi. Hal ini memang diharuskan karena sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Praktek Kejuruan (UPK).
  • 3. Tujuan diadakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) oleh sekolah kejuruan antara lain : 1. Melaksanakan kewajiban yang diberikan oleh sekolah. 2. Untuk mendorong siswa berwiraswasta. 3. Melatih siswa agar mandiri dan disiplin dalam praktik kerja. 4. Menambah pengalaman dalam praktek kerja / di tempat PSG. 5. Menambah kemampuan dan pelajaran yang tidak di dapat disekolah. 3
  • 4. BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Perawatan dan Perbaikan Sistem Suspensi Perawatan adalah suatu kegiatan yang dilakukan denga sengaja (terencana maupun tidak terencana) bertujuan untuk menjadikan komponen atau peralatan dalam kondisi siap pakai. Perbaikan adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan sengaja (terencana maupun tidak terencana) bertujuan untuk menjadikan kompnen atau peralatan yang semula rusak menjadi tidak rusak atau untuk menambah nilai fungsi. System adalah suatu rangkaian kinerja beberapa komponen yang berfungsi bersama-sama, saling keterkaitan satu denga yang lain dan tidak bias dipisah-pisahkan mempunyai tujuan satu. Suspense adalah suatu komponen bagian kendaraan yang menghubungkan kendaraan dengan roda yang berfungsi untuk meredam getaran dengan baik saat kendaraan berjalan di jalan yang rata maupun tidak rata (bergelombang). Pegas daun adalah suatu pegas yng berbentuk elips seperti daun yang berfugnsi untuk meredam getaran pada saat kendaraan dijalan yang rata maupun bergelombang. 4 B. Prinsip Kerja Apabila roda menerima kejutan atau getaran dari permukaan jalan, maka kejutan atau getaran tesebut akan diteruskan dirumah poros belakang atau depan maka mengakibatkan pemjangan atau pemendekean sehingga kejutan atau getaran yang diterima oleh kendaraan dan pengemudi berkurang.
  • 5. 5 C. Cara Kerja 1. Kerja tunggal Gambar 1. Kerja tunggal Pada pegas ini saat piston menekan (kompresi) maka tidak terjadi efek redam, sedangkan pada sat ekspansi terjadi egek. 2. Kerja ganda Gambar 2. Kerja ganda Pada jenis ini mekanisme redaman terjadi pada saat kompresi maupun ekspensi tntunya mengutungkan karena secara otomatis maupun meredam kejutan lebih baik dari kerja tunggal. D. Klasifikasi Pada umumnya suspense terbagi menjadi dua, yaitu suspense aksel rigid dan suspense independen. a. Suspense aksel rigid terbagi menjadi empat, yaitu : 1. Aksel canggah Gambar 3. Aksel canggah
  • 6. Ujung akseal terbentuk seperti canggah atau garpu yang dihubngkan sumbu kingpin dengan spidel. 6 2. Aksel kepalan tinju Gambar 4. Aksel kepalan tinju Ujung akseal terbentuk seperti kepalan tinju yang dihubungkan sumbu king dengan spidel. 3. Aksel pipa a) Berpegas koil Gambar 5. Aksel pipa berpegas koil Lengan-lengan berfungsi untuk mengatur gerakan roda (pegas koil tidak dapat menerima beban horizontal) arah memanjang dan melintang. b) Berpegas daun Gambar 6. Aksel pipa berpegas daun
  • 7. Tidak dibutuhkan lengan-lengan karena pegas daun dapat meneruskan bebanatau daya arah memanjang dan melintang. 7 4. Aksel de-dlon Gambar 7. Aksel de-dlon Kedua roda dipegang batang atau aksel khusus, diferential di ikat pada body. Perlu empat penghubung (joint) pada aksel roda tidak ada perubahan geometri pada saat pemegasan, masa tak berpegas ringa. b. Suspense independen 1. Suspense mac person a. Dengan lengan melintang dan batang penahan. Gambar 8. Suspense mac person dengan lengan melintang dan batang penahan Lengan melintang : Mengantar gerakan roda (arah melintang sat pemegasan) Batang penahan : Menahan gaya memanjang (rem, penggerak, dsb) b. Dengan lengan melintang dan memanjang.
  • 8. Gambar 9. Suspense mac person dengan lengan melintang dan memanjang. Lengan memanjang : Mengantarkan gerakan roda atau mengawasi gaya melintang dan memanjang Penggunaan : aksel belakang tanpa penggerak roda dan sebagai lengan penahan pada suspense mac person. 2. Suspense wish bone (lengan melintang dobel) 8 a. Dengan pegas koil Gambar 10. Suspense wish bone dengan pegas koil Penggunaan : aksel depan tanpa penggerak roda. b. Dengan batang torsi Gambar 11. Suspense wish bone dengan batang koil
  • 9. Pada suspense wish bone, lengan atau dibuat lebih pendek dari pada lengan bawah supaya pada saat pemegasan jarak roda tidak berubah dan tumpuan roda saat pemegsan baik. 3. Suspense independen dengan aksel lengan torsi Gambar 12. Suspense independen dengan aksel lengan torsi Pada saat salah satu roda berpegas atau pada saat belok maka lengan torsi menerima beban puntif sehngga berfungsi seperti stabilisator. Penggunaan : aksel belakang tanpa penggerak roda. 4. Suspensi independen dengan lengan memanjang Gambar 13. Suspense independen dengan lengan memanjang Lengan memanjang mengantarkan gerakan roda dan menahan gaya arah memanjang atau melintang. Pengguanaan : aksel belakang tanpa penggerak roda. Macam-macam pegas yaitu terdiri pad : 9
  • 10. 10 1) Pegs daun Gambar 14. Pegas daun Syarat pegas daun : Syarat pegas daun yang baik ialah daun pegas itu tidak dilas dan tidak mudah patah. Fungsi pegas daun : Fungsi pegas daun ialah mengurangi dan menghilangkan getaran pada kendaraan yang ditimbulkan oleh jalan yang tidak rata atau bergelombang. Sifat-sifat pegas daun : a. Konstruksi sederhana b. Dapat meredam gertaran sendiri c. Berfungsi sebagai lengan penyangga. Penggunaan : aksel depan belakang, tanpa atau dengan penggerak roda. 2) Pegas koil Gambar 15. Pegas koil
  • 11. Sifat-sifat pegas koil : a. Langkah pemegasan panjang b. Tidak dapat meredam getaran sendiri c. Tidak dapat menerima gaya horizontal (perlu lengan- lengan) d. Energy beban yang diabsorsi lebih besar dari pada pegas daun e. Dapat dibuat pegas lembut. Pengguanaan : pada suspense independen dan aksel rigid. 11 3) Pegas batang torsi Gambar 16. Pegas batang torsi Sifat-sifat pegas batang torsi : a. Memerlukan sedikit tempat b. Energy yang diabsorsi lebih besar dari pada pegas lain. c. Tidak mempunyai sifat meredam getaran sendiri d. Dapat menyetel tinggi bebas mobil e. Langkah pemegasan panjang dan mahal. Penggunaan : pada suspense independen. 4) Pegas hidropneumatis Gambar 17. Pegas hidropeneumatis
  • 12. Sifat-sifat pegas hidropeneumatis : a. Elastisitas tinggi b. Saat pemegasan tidak timbul gelombng udara pada oli. c. Dapatuntuk mengatur tinggi bebas kendaraan. Penggunaan : pada kendaraan penumpang atau sedan. 12
  • 13. BAB III PROFIL PERUSAHAAN PIMPINAN DARSITO MEKANIK 2 SAPEANG 13 A. Sejarah Bengkel Pada tahun 1997 didirikan sebuah bengkel yang cukup sederhana yang di Pimpin oleh Bapak Barsito. Bengkel ini diberi nama “ITONG SERVICE” berdiri di Jl. Salya No. 12 Kelurahan Gumilir. Bengkel Itong Service mempunyai 3 tenaga mekanik.1 pemimpin. Bemgkel Itong Service ini melayani : 1. Service mobil berbagai merek. B. Struktur Organisasi MEKANIK 1 MISTO C. Tata Tertib 1. Dilarang bercanda pada waktu praktek. 2. Sopan terhadap para penggan atau orang yang mau menservis mobilnya. 3. Kerja yang tertur. 4. Kunci harus dikembalikan pada tempatnya kalau sudah tidak diperlukan. 5. Jangan membuat onar. 6. Menggunakan pakaian seragam yang ditentukan sekolah 7. Membersihakn dan mengatur kembali peralatan dengan rapi seperti semula bila akan meninggalkan tempat. MEKANIK 3 WAWI
  • 14. 14 D. Jam Kerja HARI JAM MASUK JAM PULANG Shift 1 Shift 2 Shift 1 Shift 2 Senin 08.00 - 16.00 - Selasa 08.00 - 16.00 - Rabu 08.00 - 16.00 - Kamis 08.00 - 16.00 - Jum’at 08.00 - 16.00 - Sabtu 08.00 - 16.00 - Minggu Libur E. Denah Lokasi Jl. Salya Jl. Subroto S a U Lokasi
  • 15. BAB IV PEMBAHASAN 15 A. Fungsi System suspense terpasang antara badan kendaraan dengan roda-roda. Sisi ini berfungsi untuk : - Menyerap getaran, goncangan, maupun kejutan pada kendaraan akibat permukaan jalan yang rusak (berluban-lubang, miring, maupun bergelombang). - Menopang badan kendaraan di atas sumbu roda. - Menjaga keseimbangan geometris badan kendaraan terhadap roda-roda. B. Komponen-komponen Sistem Suspensi Independen 1. Komponen utama suspense independen a. Pegas koil (coil spring) Pegas koil berfungsi untuk menyerap kejutan yang disebabkan oleh permukaan jalan yang tidak rata. Kebalayakan : - Pegas koil tidak retak atau aus - Tinggi bebs pegas batas limitnya 273mm. b. Shock absorter (peredam kejut) Komponen ini berfungsi untuk mengurangi osilasi yang berlebihan pada pegas bila kendaraan berjalan dijalan tidak rata. Kelayakan : - Tidak terjadi kebocoran minyak dan gas. c. Stabilizer bar Fungsi untuk mengurangi terjadinya kemiringan kendaraan akibat gaya sentritugal pada saat membelok. Kelayakan : - Pastikan komponen ini tidak terdapat retak dan aus.
  • 16. 16 d. Strut bar Fungsinya untuk menahan lower arm agar tidak maju atau mundur pada saat menerima kejutan dari permukaan jalan maupun dorongan akibat terjadinya pengereman. Kelayakan : - Pastikan tidak ada bagian yang retak pada strut bar. e. Upper arm dan lower arm Keduanya berfungsi untuk menyangga pegas koil dan tempat untuk pemasangan steering knuckle. Kelayaakan : - Lower arm dan upper arm disemprot dengan menggunakan penetrant warna untuk meyakinkan bahwa komponen ini tidak mengalami retak. f. Ball joint Bagian ini berfungsi sebagai sumbu roda-roda saat kendaraan membelok. Kelayakan : - Limit gerak bebas ball joint 0mm terhadap lower arm. 2. Komponen utama suspense rigid a. Pegas daun Fungsinya untuk menyerap kejutan yang ditimbulkan permukaan jalan. Kelayakan : - Pastikan lembaran pegas tidak retak atau pada ujung-ujungnya terjadi keausan yang berlebihan. b. Pegas koil Pegas koil berfungsi untuk menyerap kejutan yang disebabkan oleh permukan jalna yang tidak rata. Kelayakan : - Pegas koil tidak retak atau aus - Tinggi bebaspegas batas limitnya 273 mm.
  • 17. 17 c. Shock absorber Berfungsi untuk mengurangi osilasi yang berlebihan pada pegas bila kendaraan berjalan dijalan tidak rata. Kelayakan : - Pada bagian ini pastikan tidak pecah ataupun berubah bentuk. d. Bumber froret Fungsinya untuk membatasi ayunan pegas yang berlebihan dan tidak terjadi tumbukan antara poros roda denga rangka kendaraan. Kelayakan : - Pada bagain ini pastikan tidak pecah atau pun berubah bentuk e. Letoral rod Berfungsi untuk menahan axle pada posisinya terhadap beban samping. C. Bongkar Pasang Suspensi Pegas Daun 1. Langkah pembongkaran a. Dongkrak mobil bagian belakang sampai roda menggantung dan beri penyangga. b. Lepaskan roda. c. Lepaskan propeller pada penggerak aksel belakang. d. Lepaskan peredam getaran dengan baut penahan. Gambar 19. Saat melepas peredam getaran dan baut penahan.
  • 18. e. Lepaskan plat pembawah dan baut U. Gambar 20. Saat melepas plat pembawah dan baut U. f. Lepaskan plat penahan belakang. Gambar 21. Saat melepas plat penahan g. Tahan pegas daun dengan dongkrak dan keluarkan pin penggantung. h. Ambil dongkrak, dan lepas baut penggantung bagian depan. i. Lalu keluarkan pegas daun. Gambar 22. Saat melepas baut penggantung 18
  • 19. j. Apabila pegas daun suah dikeluarkan, tandai pegas daun bagian depan agar proses pemasangan tidak bingung. k. Buka klem pegas daun. l. Buka baut center (baut hati pada pegas daun). m. Bongkar dan pisahkan daun pegasnya. 19 2. Pemeriksaan - Periksa spring leaf / pegas daun bila berkarat atau rusak ganti. - Periksa bantalan Karen bila rusak, retak atau aus dig anti. - Periksa kondisi ulir pada pin, rusak, ganti. 3. Langkah pemasangan a. Pasang baut centre dan kencangkan sampai rapat b. Rapatkan kembali klem pegas dengan dipukul menggunakan palu. c. Masukan pegas daun. d. Pasang pegs daun bagian depan dan masukan. e. Lalu pasang pin penggantung, bantalan serta baut kencangkan. Gambar 23. Memasang ping penggantung f. Pasang pegas daun bagian belakang, lalu pasag pin penggantung bantalan, plat penahan lalu kencangkan mur.
  • 20. Gambar 24. Saat memasang pin penggantung bantalan dan plat penahan. g. Pasang plat pembawah dan baut U, lalu kencangkan. Gambar 25. Saat memasang plat pembawah dan baut U h. Pasang peredam getaran, baut bantalan dan stabilisator bila ada. Gambar 26. Saat memasang peredam getaran 20
  • 21. i. Pasag propeller pada penggerak aksel belakang. j. Pasang roda. k. Angkat dongkrak dan ambil penyangga lalu turunkan dongkrak. D. Cara pembongkaran, Pemeriksaan, dan Pemasangan Peredam Kejut Pada Suspense Depan Tipe Mac Pershon 1. Pembongkaran a. Kendorkan mur roda depan, kemudian dongkrak kendaraan dan 21 lepaskan roda. b. Lepaskan hubungan fleksibel rem dan pipa rem. c. Lepaskan peredam kejut bersama dengan pegas koil dan hub as depan. Yaitu dengan - Lepaskan mur knuckle arm kemudi di bagian bawah peredam kejut Gambar 27. Melepas mur knuckle arm - Lepaskan tie rod end menggunakan treker trecod Gambar 28. Melepas tierod end
  • 22. - Membuka kap mesin dan lepaskan tiga baut pengikat atas suspense 22 dari atas peredam kejut. Gambar 29. Melepas baut pengikat atas suspense. - Melepas peredam kejut dari knuckle arm kemudi dengan menekan lower arm suspense menggunakan gulde collar. Gambar 30. Melepas peredam kejut dan knuckle arm 2. Pemeriksaan - Periksa kondisi shok absorber dan karet-karet, jika rusak ganti - Periksa kondisi as shock absorber, jika rusak ganti - Periksa minyak shock absorber jika sudah tidak layak pakai ganti. 3. Pemasangan a. Pasang rakitan peredam kejut dengan hub poros depan pada bodinya, langkah-langkahnya :  Pasanglah bagian atas peredam kejut pada apron fender depan dan kencangkan ketiga mur pemasang pengikat ats suspense.
  • 23.  Tekanlah lower arm suspense ke bawah dan hubungkan guide collar knuckle arm kemudi ada peredam kejut. Gambar 31. Memasang rakitan peredam kejut.  Menghubungkan pipa rem dan selang fleksibel Gambar 32. Menghubungkan pipa arm dan selang fleksibel Langkah-langkahnya : a. Masukan selak fleksibel ke dalam braeket selang pada bodinya dan kencangkan mur pia rem union dengan tangan. b. Pasanglah klip ke dalam celah piting selang dengan kunci pas dan SST (kunci mur union pipa rem) c. Pastikan bahwa selang fleksibel bebas dari terpuntir aku 23 menekuk. d. Lepaskan seal tape pada tutup reservoir. e. Keluarkan udara pada / dari saluran pipa rem (bleeding).
  • 24. f. Pasanglah roda dan turunkan kendaraan, kencangkan mur-mur 24 roda dengan baik. g. Setelah pemasangan selesai lanjtkan untuk melakukan pemeriksaan pengaturan roda depan. E. Cara Pembongkaran, Pemeriksaan, dan Pemasangan Batang Stabilizer 1. Pembongkaran a. Dongkrak kendaraan dan leps kedua rodanya. b. Lepskan tutup bwah mesin. c. Lepaskan baut-baut stabilizer dari batang stabilizer dan lengan suspense bawah. d. Lepaskan ganjal karet dan panahannya. e. Lepaskan batang stabilizer. 2. Pemeriksaan a. Dalam keadaan terlepas dan bensin pastika komponen ini tidak ada bagian yang retak, aus atau patah. b. Karet-karet pengikat dalam keadaan terpasang, pastikan karet-karet pengikat pada frame tidak ada yang rusak. 3. Pemasangan a) Memasang batang stabilizer, langkah-langkahnya : 1) Masukan batang stabilizer lewat lubang bracket batang penunjang. 2) Masukan bracket batang penujang yang telah dilepaskan, kedalam batang bracket dan kencangkan dengan tangan. 3) Pasang batang penunjang pada lengan bawah suspense dan kencangkan mur sesuai momen yang diinginkan. F. Cara Pembongkaran, Pemeriksaan dan Pemasangan Lower Arm 1. Pembongkaran a. Dongkrak kendaraan, pasangkan stand dan lepaskan roda.
  • 25. b. Melepas peredam kejut. Lakukan langkah- langkah berikut : - Buka kedua mur peredam kejut - Buka kedua penahan dan bbushing - Turunkan peredam kejut. Gambar 33. Melepas shock absorber 25 c. Melepas batang stabilizer Buka mur dan baut pengikat bracket batang stabilizer. Gambar 34. Melepas batang stabilizer d. Melepas mur pengikat strut bar. Perhatikan gambar berikut. Gambar 35. Melepas batang mur pengikat strut bar.
  • 26. e. Melepas mur dan baut ball joint. Gambar 36. Meleps mur pengikat cincin f. Melepas lengan suspense bawah. Gambar 37. Melepas lengan suspense bawah. 26 2. Pemeriksaan - Dengan keadaan terlepas, lower arm disemprot dengan menggunakan penetral warna untuk meyakinkan bahwa komponen ini tidak mengalami keretakan. 3. Pemasangan a. Pemasangan lengan suspense bawah - Pasang lengan suspense bawah pada ball joint, kencangkan mur dan bautnya dengan tangan. Gambar 38. Memasang lengan suspense bawah
  • 27. 27 b. Memasang struk bar Pasang struk bar pada lengan suspense bawah, kencangkan mur dan bautnya dengan tangan. Gambar 39. Mengencangkan mur struk bar pada lengan suspense bawah. c. Memasang batang stabilizer Pasanglah batang stabilizer pada lengan suspense bawah, kencangkan mur dengan tangan. Gambar 40. Memasang batang stabilizer. d. Memasang lengan suspense bawah pada cross member. - Pasanglah lengan suspense bwah - Atur tanda penyetelan Gambar 41. Memasang lengan suspense bawah pada cross member
  • 28. e. Mengencangkan mur pengikat ball joint dan strutbar. Lakukanlah pengencangan mur pengikat ball joint dan strut bar dengan kekencangan 650 kgf-cm. Gambar 42. Mengencangkan mur pengikat ball joint dan sturt bar. f. Mengencangkan mur baut pengikat bracket batang stabilizer. Laukan pengencangan mur pengikat bracket stabilizer dengan moment kekencangan 196kgf-cm dan baut dengan 130 kgf-cm. Gambar 43. Mengencangkan mur baut pengikat bracket batang stabilizer. g. Memasang peredam kejut, laukan langkah-langkah berikut. - Pasang penahan dan bushing pada peredam kejut. - Pasang peredam kejut, dan kencangkan mur dan bautnya. Gambar 44. Memasang peredam kejut. 28
  • 29. h. Memasang perlengkapan mobil yang ada pada roda depan. Langkah-langkahnya 29 : - Memasang tutup debu - Memasang poros hub - Memasang caliper rem - Memasang tromol roda Gambar 45. Memasang perlengkapan mobil. i. Menyetabilkan suspense dengan langkah- langkah sebagai berikut : - Lepaskan jackstand dan ayunkan kendaraan bagian depan ats bawah untuk menyetabilkan suspense. - Mengencangkan mur nok penyetel. Gambar 46. Langkah pengencangan mur nok penyetel.
  • 30. 30 G. Diagnose Kerusakan GANGGUAN KEMUNGKINAN SEBAB CARA MENGATASINYA 1. Terjadi pitching / timbul benturan Pegas / spring lemah Ganti 2. Melayang / menarik Komponen suspense depan / belakang ada yang kendor / lemah Ganti 3. Pegas sudah tidak berfungsi Pegas patah Diganti Tidak dapat menerima beban yang besar / terlalu sering membawa beban yang berat Pegs ditambah / pegas di ganti yang baru. 4. Penggantung pegas retak atau patah Karena jalan yang tidak rata Penggantung pegas diganti 5. Klem pegas rusak / patah Karena kurang perawatan Klem pegas diganti yang baru. 6. Bantalan karet retak Karena membawa beban yang melebihi kapasitas Diganti 7. Bunyi engkit-engkit Bushing / karet rusak atau bumper rusak Diganti 8. Pengepiran tidak maksimal Baut center bolt patah atau rusak Diganti 9. Pengeperan tidak seimbang pada bagian depan Karet lower arm sudah rusak Diganti
  • 31. BAB V PENUTUP 31 A. Kesimpulan Setelah pelaksanaan praktek kerja industry maka penuis deapat mengambil kesimpulan sebagai berikut.  Program pelaksanaan praktek kerja industry sangat tepat bagi siswa SMK untuk menambah pengalaman dan ketrampilan kerja dibidang teknik kendaraan ringan khusunya.  Pelaksanaan prakerin juga dapat mengenalkan siswa pada dunia usaha / dunia industry.  Untuk menunjang pelaksanaan ini maka siswa harus dapat meilih tempat industry / bengkel yang dapat memberikan peluang untuk praktek serta mau memberikan bimbingan.  Dengan diadakannya Prakerin, peserta dapat memperoleh pengalaman kerja dilapangan dan memperoleh pengetahuan khususnya dalam bidang praktek. B. Saran 1. Saran untuk sekolah - Sebaiknya panitia pelaksanaan PSG pada tahun mendatang lebih baik lagi agar tidak ada kendala dalam pembuatan laporan dan penulisan sertifikat. - Sekolah hendaknya member teori dasar yang belum diajarkan sebagai pedoman siswa pada saat melaksanakan PSG. - Untuk tahun-tahun mendatang, semoga pelaksanaan PSG akan lebih baik lagi dari tahun-tahun yang lalu.
  • 32. 32 2. Saran untuk bengkel - Sebainya peralatan dibuatkan tempat untuk penyimpanan agar rapid an tidak berserakan. - Jam kerja hendaknya dipertegas agar semua karywan dan peserta PSG dating tepat waktu. - Sebaiknya pimpinan bengkel lebih teas kepada para peserta PSG agar tida ada peserta yang membolos dan bermain disaat jam praktek sedang berlangsung. - Pimpinan bengkel sebaiknya mempunyai absen cadangan agar peserta yang tidak pernah bekerja dan jarang hadir dapat terkontrol agar dalam pemberian nila idapat sesuai dengan kedisiplinan peserta PSG sendiri.