Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Aplikasi Komunikasi Terapeutik Islam.pptx
1. Ayat Sri Maryati 22090270035
Iqbal Maulana Putra 22090270029
Nina Suryani 22090270010
2. • Dalam tata bahasa Arab, kata komunikasi merujuk pada kata “tawashul”dan
ittishal. Kata tawashul memiliki akar kata washala, yang artinya sampai. Dari
kata ini tawashul dimaknai sebagai proses pertukaran informasi yang
dilakukan oleh dua belah pihak unutk dapat dipahami pesan-pesannya.
Adapun kata ittishal dimaknai sebagai aspek ketersambungan pesan
meskipu tidak terjadi komunikasi dua arah. Dalam Islam komunikasi
memiliki etika, kaidah bahkan sampai pada prinsip dasar komunikasi.
Biasanya berguna bagi kalangan praktisi dakwah, penceramah, guru, dan
setiap Muslim.
3. Dalam komunikas Islam, terdapat tiga objek kajian, yaitu :
• 1. komunikasi manusia dengan Allah
• 2. komunikasi manusia dengan dirinya sendiri
• 3. komunikasi manusia dengan lainnya
Komunikasi Islam memiliki 3 (tiga) sumber utama,
yaitu:
1. Al-Quran
2. As-Sunnah
3. Kitab-Kitab Para Ulama
4. 1. Qulan sadida (berkata baik dan benar);
2. Qaulan baligha; perkataan yang tepat sasaran, mudah dimengerti dan membekas di jiwa
3. Qaulan masyura; yaitu perkataan yang ringan. Penggunaan bahasa yang mudah, ringkas,
dan tepat sehingga mudah dipahami, baik dalam komunikasi lewat tulisan maupun lisan
4. Qaulan karima; yaitu perkataan/ ucapan yang mulia.
5. Qaulan layinan; ialah komunikasi/berbicara dengan lemah lembut
6. Qaulan Ma’rufa, yaitu bertutur kata/ ungkapan yang pantas. Kata ini juga dapat
diterjemahkan sebagai perkataan yang baik
Hubungan antara tenaga kesehatan dengan pasien secara Islami memiliki karakter hubungan
dengan konsep ketuhanan dan kemanusiaan. Pada dasarnya hubungan tersebut dilandasi atau
bersumber dari al-Qur’an dan hadits.
5. • Adapun dasar-dasar hubungan tersebut, diantaranya yaitu:
1. Sesama muslim atau mukmin itu bersaudara
2. Tidak boleh mencelah dan tidak boleh memanggil dengan panggilan yang buruk
kepada orang lain.
3. Tidal saling su’udzan (berprasangka buruk), mencari-cari kesalahan, dan
menggunjing orang lain.
4. Jangan melakukan kegiatan tolong menolong dalam hal keburukan, maksiat,
serta permusuhan. Tetapi tolong menolonglah dalam hal-hal kebajikan dan
kebaikan.
5. Tidak saling menghina.
6. Tim kesehatan harus dapat memahami dasar-dasar hubungan dan adab-adab dalam bergaul maupun
menjalin komunikasi.
Tim kesehatan harus senantiasa berusaha untuk mengamalkan dasar-dasar hubungan tersebut.
Senantiasa harus muhasabah (introspeksi) diri.
Senantiasa melayani dan memabntu pasien dengan sepenuh hati dan hanya berharap ridha Allah.
Tim kesehatan harus dapat memahami dan menghargai tingkat pemahaman dan perilaku beragama
pasien.
Tim kesehatan harus mampu menguasai perasaan sendiri (mengontrol emosi) dan Manahan amarah. Hal
ini sebagainama tercantum dalam Q.S. Ali Imran ayat 134
Tim kesehatan harus konsisten dan selalu menepati janji.
Tim kesehatan harus senantiasa jujur, terbuka, dan bertanggung jawab.
7. Adab dalam Komunikasi Islam
salam islami
Panggil klien dengan panggilan yang baik
Beri perhatian dan dengarkan terhadap apa yang
dikomunikasikan klien baik secara verbal atau
nonverbal
Mengenalkan diri jika belum kenal
Validasi suasana hati klien
Memulai kegiatan dengan “basmalah” dan
mengakhirinya dengan “alhamdulillah”
Hindari pertanyaan yang kiranya sulit dijawab klien
Tidak banyak menilai buruk dan menggunjing orang
lain
8. Cont • Beri nasehat jika perlu dengan cara yang baik
• Pujilah klien pada saat yang tepat dan jangan
terlalu banyak memuji karena pujianyang
banyak hanya milik Allah (Minhajul Qasidin,
Ibnu Qudamah)
• Jangan berbohong dan terlalu banyak bersenda
gurau (Al-Hadits)
• Saling menjaga rahasia
• Selalu mencari kelebihan-kelebihan klien. Ibnu
Mubarak berkata:”Orang mukmin itu selalu
mencari kelebihan saudaranya, sedangkan
orang munafik selalu mencari setiap
kekurangan saudaranya”
• Perlakukan klien dengan cara yang disukai
klien dari hal-hal yang baik.
• Berdiamlah jika tidak bisa berkata dengan baik
(al-hadits).
9. Cont • Menjaga keikhlasan, kesetiaan dan ketawadzuan (Minhajul Qasidin, Ibnu
Qudamah)
• Tidak membebaninya dengan hal-hal yang sulit
• Berjiwa pemaaf dan tidak menjadikan satu lebih mulia dengan yang
lainnya (Minhajul qasidin, Ibnu Qudamah)
• Buatlah kesepakatan / kontrak agar bias menindak lanjuti dan saling
nasehat menasehati.
10. Tahap Pre Interaksi: :
• Mengumpulkan data-data tentang pasien
• Mengekplorasi perasaan
• Menyusun rencana pertemuan dengan klien (waktu, tempat, dan
kegiatan).
Tahap orientasi :
• memberikan salam dan senyuman Islami, berjabat tangan
• Melakukan Validasi (kognitif, psikomotorik, afektif)
• Bersikap tawadzu’ saat memperkenalkan diri
• Mengutarakan panggilan yang baik dan diskuai klien
11. • Memberitahukan tanggung jawab tim kesehatan dan klien
• Menjelaskan peran tim kesehatan dan klien
• Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
• Menjelaskan tujuan
• Menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan
Tahap kerja :
• Memberikan waktu kepada klien untuk bertanya
• Menanyakan keluhan klien untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan dan mendengarkan
keluhan klien dengan penuh antusias dan perhatian
• Memulai kegiatan dengan ucapan “basmallah”
• Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana
12. • TAHAP TERMINASI
• Menyimpulkan hasil kegiatan, berupa evaluasi proses
dan hasil
• Memberikan reinforcement positif
• Menyusun rencana tindak lanjut dengan klien
• Menyusun rencana kontrak untuk pertemuan
selanjutnya (waktu, tempat, dan topik)
• Menjelaskan kerahasiaan dan salng menjaga rahasia