SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
PENINGKATAN KEMAMPUAN MERAKIT KOMPUTER DENGAN
 PENDEKATAN ANEKA SUMBER BELAJAR MELALUI MODEL
 PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION SISWA KELAS XI
 TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK NEGERI 2 KOTA
                     BEKASI


                          Disusun Dalam Rangka

       Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran




                             Dosen Pengajar

                      Bambang Dharma Putra




                               Penyusun :

            Dwi Lestari                          5235109035




  Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

                   Jurusan Fakultas Elektro

                   Universitas Negeri Jakarta

                                 2011
ABSTRAK

        Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah memperbaiki hasil belajar siswa (1)
Peningkatan aktivitas belajar, (2) Peningkatan minat belajar dan (3) Peningkatan kemampuan
merakit komputer dengan pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran
group investigation. Dari hasil KKM = 60 dengan ini dapat diperbaiki menjadi 75. Aneka
sumber belajar yaitu siswa belajar dari job sheet, internet dan tugas siswa. Group
investigation adalah penemuan yang dilakukan secara berkelompok : siswa secara
berkelompok mengalami dan melakukan percobaan dengan aktif yang memungkinkannya
menemukan prinsip, kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif berisi
penemuan kemudian dipresentasikan.
        Rendahnya pencapaian kompetensi belajar siswa disebabkan kurangnya aktivitas
belajar dan minat belajar siswa dalam pembelajaran. Pemilihan strategi pembelajaran yang
tepat diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar, minat belajar, dan pencapaian
kemampuan merakit komputer. Berdasarkan hasil penelitian ini menerapkan pendekatan
aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group investigation yang diharapkan dapat
meningkatkan meningkatkan aktivitas belajar, minat belajar dan kemampuan merakit
komputer.

Kata kunci : Raport, dan KKM
BAB I
                                    PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
   Pencapaian kemampuan merakit komputer siswa kelas 11 Teknik Elektronika Industri 3
(XI TEI 3) di SMK Negeri 2 Kota Bekasi dari hasil raport rata-rata tergolong rendah yaitu
hanya 60. Nilai ini dibawah kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan yaitu 75. Rendahnya
pencapaian kompetensi belajar siswa disebabkan kurangnya aktivitas belajar dan minat
belajar siswa dalam pembelajaran.
   Untuk itu diperlukan sebuah strategi belajar baru yang lebih memberdayakan siswa.
Sebuah strategi belajar yang tidak mengharuskan siswa menghafal fakta-fakta, tetapi sebuah
strategi yang mendorong siswa mengkonstruksikan di benak mereka sendiri. Pemilihan
strategi pembelajaran yang tepat diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar, minat
belajar dan pencapaian peningkatan kemampuan merakit komputer. Dalam proses belajar,
anak belajar dari aneka sumber belajar, pengalaman sendiri, mengkonstruksi pengetahuan,
keterampilan kemudian member makna pada pengetahuan itu.
   Dari hasil studi kasus tersebut dapat disimpulkan untuk mencapai kemampuan siswa
melalui proses belajar yang mengalami sendiri, menemukan sendiri, secara berkelompok
seperti bermain, maka anak menjadi senang, sehingga tumbuhlah aktivitas belajar, minat
belajar dan peningkatan kemampuan, khususnya belajar Kompetensi Merakit Komputer.


1.2 Perumusan Masalah
   Dari latar belakang masalah, maka perumusan masalah yang perlu dijawab dapat
diuraikan sebagai berikut :
1.2.1 Apakah siswa dapat meningkatkan kemampuan mengidentifikasi minimal hardware
       komputer dengan pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran
       group investigation ?
1.2.2 Apakah siswa dapat meningkatkan kemampuan merakit perangkat keras komputer
       dengan pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group
       investigation ?
1.3 Tujuan Penelitian
   Dari perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian tindakan kelas adalah :
1.3.1 Ingin mengetahui seberapa tinggi peningkatan kemampuan mengidentifikasi
      spesifikasi minimal hardware computer dengan pendekatan aneka sumber belajar
      melalui model pembelajaran group investigation.
1.3.2 Ingin mengetahui seberapa tinggi peningkatan kemampuan merakit perangkat keras
      komputer dengan pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran
      group investigation.


1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Siswa : mampu merakit dan mengoperasikan computer serta dapat meningkatkan
      aktivitas, minat serta kemampuan merakit computer.
1.4.2 Guru : dapat menambah wawasan tentang strategi pembelajaran, untuk memperbaiki
      pembelajaran, guru lebih percaya diri, berkembang secara professional.
1.4.3 Sekolah : Untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
1.4.4 Pengembangan Kurikulum : Merupakan upaya penyempurnaan kurikulum.
BAB II
                                  LANDASAN TEORI


2.1 Kerangka Teoritis
   2.1.1 Model Belajar Behaviorisme
        Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/behaviorisme(2009) teori belajar behaviorisme
   adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah
   laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi
   belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktek pendidikan dan
   pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada
   terbentuknya perilaku yang Nampak sebagai hasil belajar.
        Anonim (2009) model ini menganggap faktor lingkungan sebagai rangsangan dan
   respon peserta didik terhadap rangsangan itu ialah responnya. Pendapat ini sejalan dengan
   pendapat horndike yang menyatakan bahwa hubungan diantara stimulus dan respon akan
   diperkuat apabila responnya positif diberikan reward yang positif dan tingkah laku
   negative tidak diberi apa-apa atau hukuman.
        Ringkasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
   RANGSANGAN                              RESPON                           PENGUATAN
      (Stimulus)                          (Response)                       (Reinforcement)

                             Gambar 2.1 Model Belajar Behaviorisme
        Sebagai contoh, seorang peserta didik diberikan ganjaran positif setelah dia
   menunjukkan respon positif. Dia akan mengulangi respon tersebut setiap kali rangsangan
   yang serupa ditemui.
        Hal demikian akan diperoleh dalam pengajaran guru dengan adanya latihan dan
   ganjaran tersebut sesuatu latihan. Penguatan (reinforcement) yang terbina akan memberi
   rangsangan supaya belajar lebih bersemangat dan bermotivasi tinggi.


   2.1.2 Model Belajar Kognitivisme
        Kognitif mendeskripsikan belajar sebagai perubahan pengetahuan yang tersimpan
   dalam memori. Oleh karena itu, proses belajar dipandang sebagai proses pengolahan
   informasi yang meliputi tiga tahap, yaitu perhatian (attention), penulisan dalam bentuk
   symbol (encoding), dan mendapatkan kembali informasi (retrieval).
Sebagai contoh pengajaran internet yang berkesan dan menarik serta bermutu
bermakna dan mencapai kehendak peserta didik di samping tidak meninggalkan perkara
penting dalam proses pembelajaran adalah terletak dalam kategori ini.
                                                                           INFORMASI
INFORMASI                                                                  DI SIMPAN
YANG                                    INFORMASI                          1. JANGKA
DITERIMA                                DI PROSES                              PENDEK
(Input)                                                                    2. JANGKA
                                                                               PANJANG

                                Gambar 2.2 Model Belajar Kognitivisme
        Teori ini mengungkapkan bahwa proses belajar akan lebih baik bila materi pelajaran
yang baru dapat beradaptasi secara tepat dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki
siswa. Setidaknya ada beberapa teori yang bertolak pada teori kognitivisme, antara lain :
a. Teori Kognitif Piaget
   Menurut Piaget (2009). Proses belajar terjadi menurut pola tahapan perkembangan
   tertentu sesuai dengan usia. Tahapan yang dimaksud adalah tahap asimilasi atau
   proses penyesuaian pengetahuan baru dengan struktur kognitif siswa, tahap
   akomodasi yaitu proses penyesuaian struktur kognitif dengan pengetahuan baru yang
   diterima, serta tahap equilibrasi atau proses penyeimbangan mental.
b. Teori Kognitif Bruner
   Menurut Bruner (2009). Proses belajar terjadi lebih ditentukan oleh cara mengatur
   materi ajar dan bukan ditentukan oleh usia.
c. Teori Kognitif Ausubel
   Menurut Ausubel (2009). Proses belajar terjadi bila siswa mampu menyesuaikan
   pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan baru mengikuti tahap memperhatikan
   stimulus yang diberikan, memahami makna stimulus, dan menyimpan dan
   menggunakan informasi yang sudah dipahami.


2.1.3 Model Belajar Konstruktivisme
        Konstruktivisme merupakan proses pembelajaran yang menerangkan bagaimana
pengetahuan disusun dalam diri manusia. Pembelajaran adalah hasil dari usaha peserta
didik itu sendiri dan guru tidak boleh belajar untuk peserta didik.
        Menurut http://id.wikipedia.org/wiki (2009) teori-teori baru dalam psikologi
pendidikan dalam teori pembelajaran konstruktivis (constructivist theories of learning).
Teori     konstruktivis   ini     menyatakan   siswa   harus   menemukan     sendiri   dan
mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan
lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai.
a. Konstruktivisme Piaget
   Menurut J. Piaget (2009) Aspek pembelajaran konstruktivisme bermakna adaptasi
   terhadap lingkungan yang dilakukan melalui dua proses yaitu asimilasi dan
   akomodasi. Asimilasi adalah proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan
   persepsi, konsep ataupun pengalaman baru kedalam skema atau pola yang sudah ada
   dalam pikirannya. Sedangkan akomodasi, terjadi jika skema yang ada tidak cocok
   dengan rangsangannya. Jadi menurut Piaget perkembangan kognitif pada manusia
   adalah sebuah proses biologis.
b. Konstruktivisme Vygotsky
   Menurut vygotsky (2009), apa yang menjadi perilaku manusia adalah proses
   menyesuaikan diri dengan apa yang sesuai atau diharapkan lingkungan. Inti teori
   Vygotsky adalah menekankan interaksi antara aspek internal dan eksternal dari
   pembelajaran dan penekanannya pada lingkungan sosial pembelajaran.
   Berdasarkan teori Vygotsky yang telah dikemukakan diatas maka pembelajaran dapat
   dirancang atau di desain dalam model pembelajaran konstruktivisme di kelas sebagai
   berikut :
   1. Identifikasi awal terhadap gagasan intuitif yang mereka miliki terhadap
       lingkungannya dijaring untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan akan
       munculnya miskonsepsi yang menghinggapi struktur kognitif siswa.
   2. Penyusunan program pembelajaran berupa : orientasi dan refleksi.
   3. Restrukturisasi ide, beripa : tantangan, konflik kognitif dan diskusi kelas,
       membangun ulang kerangka konseptual.
   4. Aplikasi
   5. Review


2.1.4 Aktivitas Siswa
     Menurut Sriyono (2009) aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik
secara jasmani atau rohani. Aktifitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan
salah satu indicator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Siswa dikatakan
keaktifan apabila ditemukan ciri-ciri perilaku seperti : sering bertanya kepada guru atau
siswa lain, mau mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, mampu menjawab
pertanyaan, senang diberi tugas belajar, dan lain sebagainya. Semua ciri perilaku tersebut
pada dasarnya dapat ditinjau dari dua segi yaitu segi proses dan segi hasil.
     Hal yang paling mendasar yang dituntut dalam proses pembelajaran adalah
keaktifan siswa. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi
yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri. Hal ini akan
mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif, dimana masing-masing siswa
dapat melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin. Aktivitas yang timbul dari siswa
akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan
mengarah pada peningkatan prestasi.


2.1.5 Pengertian Minat
     Menurut Darmawan (2007) yang menyatakan bahwa minat adalah rasa suka dan
rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh, minat pada
hakekatnya adalah penerimaan hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar
dirinya, semakin kuat atau semakin dekat hubungan tersebut maka semakin besar
minatnya. (Darmawan 2007)
     Utami dan Fauzan (2007) memandang minat sebagai kecenderungan yang relative
menetap sebagai bagian diri seseorang, untuk tertarik dan menekuni bidang-bidang
tertentu menyatakan “bahwa minat merupakan suatu kecenderungan subjek yang menetap
untuk merasa tertarik pada bidang studi tertentu dan merasa senang untuk mempelajari
materi itu.”
     Kesimpulan dari beberapa definisi diatas tentang minat, bahwa minat merupakan
suatu perhatian khusus terhadap suatu hal tertentu yang tercipta dengan penuh kemauan
dan tergantung dari bakat dan lingkungannya. Minat dapat dikatakan sebagai dorongan
kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian
tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya.


2.1.6 Pendekatan Aneka Sumber Belajar
     Pendekatan aneka sumber belajar adalah menggunakan beragam pendekatan
pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain melibatkan peserta didik
mencari informasi yang luas dan tentang topik / tema materi yang akan dipelajari
menggunakan prinsip menjadi alam dalam lingkungan sekitar sebagai sumber belajar
(Jobsheet, tugas siswa, internet).
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang mengandung pesan, baik yang sengaja
dikembangkan atau yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan pengalaman dan atau
praktik yang memungkinkan terjadinya belajar. Sumber belajar dapat berupa nara sumber,
internet, buku, media non-buku, teknik dan lingkungan. Karena belajar merupakan suatu
perubahan tingkah laku, kemampuan maka diperlukan pembelajaran yang bermutu yang
langsung menyenangkan dan mencerdaskan siswa. Suasana kondisi pembelajaran yang
menyenangkan dan mencerdaskan siswa itu salah satunya dapat tercipta melalui model
pembelajaran Group Investigation.


2.1.7 Model Pemebelajaran Group Investigation
     Group investigation adalah penemuan yang dilakukan secara berkelompok : siswa
secara berkelompok mengalami dan melakukan percobaan dengan aktif yang
memungkinkannya menemukan prinsip.




                   Gambar 2.3 Model pembelajaran group investigation


   Langkah-langkah pembelajaran Group Investigation adalah :
1. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen.
2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok.
3. Guru memanggil ketua-ketua untuk materi tugas.
4. Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif berisi
   penemuan.
5. Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua mempresentasikan hasil pembahasan
   kelompok.
6. Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus member kesimpulan.
7. Evaluasi
8. Penutup
     Model pembelajaran group investigation ini membantu guru mengaitkan antara
materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata, siswa membuat hubungan antara
kemampuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam praktikum pembelajaran mereka.
Dengan model pembelajaran ini kemampuan belajar siswa mengingat dan hasil
pembelajarannya diharapkan lebih bermakna bagi siswa.


2.1.8 Model Penelitian Tindakan
     Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan
yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui yaitu
(1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan dan (4) Refleksi. Adapun model dan
penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut :




                         Gambar 2.4 Model penelitian tindakan kelas
a. Menyusun rancangan tindakan (Planing)
   Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana oleh siapa
dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya
dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang
mengamati proses jalannya tindakan. Istilah untuk cara ini adalah penelitian kalaborasi.
Dalam penelitian kalaborasi, pihak yang melakukan tindakan adalah guru itu sendiri,
sedangkan yang diminta melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses
tindakan adalah peneliti, bukan guru yang sedang melakukan tindakan. Kalaborasi juga
bias dilakukan oleh dua orang guru, yang dengan cara bergantian mengamati. Ketika
sedang mengajar, dia adalah seorang guru, ketika sedang mengamati, dia adalah seorang
peneliti.
b. Pelaksanaan tindakan (Acting)
    Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan
implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Perlu
diingat bahwa dalam tahap ke 2 ini pelaksana ingat dan berusaha menaati apa yang sudah
dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat.
c. Pengamatan (Observing)
    Tahap ke-3 yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan pengamat. Ketika guru
tersebut sedang melakukan tindakan, karena hatinya menyatu dengan kegiatan. Oleh
karena itu kepada guru pelaksana yang berstatus sebagai pengamat agar melakukan
“pengamatan balik” terhadap apa yang terjadi ketika tindakan berlangsung. Sambil
melakukan pengamatan balik ini, guru pelaksana mencatat sedikit demi sedikit apa yang
terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya.
d. Refleksi (Reflecting)
    Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah
dilakukan. Istilah refleksi berasal dari kata bahasa Inggris reflection, yang diterjemahkan
dalam bahasa Indonesia pemantulan. Istilah refleksi disini sama dengan “memantul”
seperti halnya memancar dan menatap kena kaca, dalam hal ini guru pelaksana sedang
memantulkan pengalamannya pada peneliti yang baru saja mengamati kegiatannya dalam
tindakan. Inilah inti dari penelitian tindakan, yaitu ketika guru pelaku tindakan siap
mengatakan kepada peneliti pengamat tentang hal-hal yang dirasakan sudah berjalan baik
dan bagaimana yang belum. Dengan kata lain guru pelaksana sedang melakukan evaluasi
diri. Dengan kata lain guru tersebut melihat dirinya kembali melakukan “dialog” untuk
menemukan hal-hal yang sudah dirasakan memuaskan hati karena sudah sesuai dengan
rancangan dan secara cermat mengenali hal-hal yang masih perlu diperbaiki.


2.1.9 Mean (Rata-rata)
      Menurut Sugiyono (2007) Mean merupakan teknik penjumlahan kelompok yang
didasarkan atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut. Rata-rata (Mean) ini didapat
dengan menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok itu, kemudian dibagi
dengan jumlah individu yang ada dengan jumlah individu yang ada dengan kelompok
tersebut. Hal ini dapat dirumuskan seperti rumus berikut :
Dimana : Me : Mean (Rata-rata)

                                             : Epsilon (Baca jumlah)
                                        Xi    : Nilai X ke i sampai ke n
                                        n     : Jumlah individu


   2.1.10 Spesifikasi Minimal Hardware
         Spesifikasi minimal hardware adalah persyaratan minimal yang harus dipenuhi
   untuk di instalasi sistem operasi, windows xp 2.
    Super VGA 800 X 600
    CD ROM 32 X speed
    Prosesor Pentium II 233 Mhz
    Hardisk 2 GB
    Memori 128 MB


   2.1.11 Kemampuan Merakit Komputer
         Menurut Yamta (2009) merakit komputer merupakan suatu yang menyenangkan
   bagi yang suka dengan perakitan komputer. Sebelum mulai merakit kompute, maka
   persiapan dulu komponen-komponennya seperti casing (termasuk catu daya),
   madherboard, processor, heatsink dan kipasnya, memory, kartu grafis (VGA/AGP),
   harddisk, CD ROM / DVD ROM, floppy disk drive, monitor, speaker, keyboard dan
   mouse.


2.2 Kerangka Berpikir
   Penelitian tindakan kelas ini memperbaiki hasil belajar, tuntutan silabus dan RPP dengan
KKM 75. Pada siklus 1. Mengidentifikasi spesifikasi minimal hardware komputer, 2. Merakit
perangkat keras komputer. Untuk itu diperlukan pendekatan dan model pembelajaran yang
lebih memberdayakan siswa meningkatkan aktivitas, minat belajar dan kemampuan merakit
komputer serta dibutuhkan lembar evaluasi, angket, observasi untuk mengetahui kondisi
peningkatan.
   Berdasarkan    rendahnya    pencapaian    kemampuan     merakit    komputer   kemudian
dilaksanakan penelitian tindakan kelas di 11 Teknik Elektronika Industri 3 (XI TEI 3) SMK
Negeri 2 Kota Bekasi dengan prosedur atau siklus : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan
dan refleksi. Setelah lembar evaluasi, angket, observasi terkumpul kembali, dilakukan
analisis hasil penelitian dan pembahasan antara kerangka teoritis dengan data siswa yang
diperoleh melalui prosedur / siklus, sehingga dapat diperoleh kesimpulan dan saran dari
penelitian ini (Gambar 2.89).




                                Gambar 2.5 Kerangka Berpikir
2.3 Hipotesis Penelitian
   Hipotesis yang dimaksud adalah hipotesis tindakan. Berdasarkan silabus penelitian
tindakan kelas yang telah disesuaikan dengan Permendiknas RI No. 41 Standar Proses dan
disahkan oleh kepala SMK Negeri 2 Kota Bekasi, kerangka berpikir yang diuraikan dengan
masalah penelitian, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut :
1. Siswa dapat meningkatkan kemampuan mengidentifikasi spesifikasi minimal hardware
   komputer dengan pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group
   investigation.
2. Siswa dapat meningkatkan kemampuan merakit perangkat keras komputer dengan
   pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group investigation.
BAB III
                                     PELAKSANAAN


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
   Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Kota Bekasi, siswa
kelas XI Teknik Elektronika Industri (XI TEI 3) yang berlokasi di Jalan Lap. Bola Rawa
Butun Ciketing Udik, Bantargebang Kota Bekasi 17153. Sejak Juli hingga November 2009.


3.2 Mata Pelajaran / Kompetensi
   Kompetensi : Merakit Komputer
   Tabel 3.1 Kompetensi dasar merakit komputer
        No     Kompetensi dasar merakit komputer
        1      Memahami sistem komputer
        2      Menguasai perangkat keras
        3      Memahami sistem operasi
        4      Menguasai perakitan dan instalasi komputer

   Fokus penelitian pada kompetensi dasar ke 4 : menguasai perakitan dan instalasi
   komputer.
   Tabel 3.2 Pelaksanaan siklus
   No        K1      K2      K3       K4      K5       K6       K7      K8       Keterangan
   1         KD.4 ID.1 Mengidentifikasi spesifikasi minimal hardware             Siklus 1
   2         KD.4 ID.2 Merakit perangkat keras bagian maderboard, processor, Siklus2
             heatsink, memory, harddisk, CD/DVD ROM, power supply

   Keteranngan : K : Kelompok
                    KD : Kompetensi Dasar
                    ID : Indikator

3.3 Karakteristik Siswa
   Jumlah siswa 24 orang, tidak pernah terlibat dengan tawuran antar pelajar baik dalam
maupun luar sekolah, dengan latar belakang sosial ekonomi yang heterogen dan gambaran
tentang kelompok siswa atau subjek yang dikenai tindakan dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Kelompok siswa atau subjek yang dikenai tindakan.
   NO        NAMA SISWA                 KETUA / KELOMPOK              INDIKATOR
   1     Achmad Julianto U            Rizki Ardianto / 1         1. Mengidentifikasi
                                                                    spesifikasi minimal
                                                                    hardware
                                                                 2. Merakit Perangkat
                                                                    Keras         Bagian
                                                                    maderboard,
                                                                    prosessor, heatsink,
                                                                    memori, harddisk,
                                                                    CD/DVD        ROM,
                                                                    power supply.

3.4 Siklus Pertama
   3.4.1 Perencanaan
          a. Peneliti menerapkan suatu pokok atau indikator yang akan dipelajari, guru
             membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen.
          b. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok.
          c. Guru memanggil ketua-ketua untuk materi tugas.
          d. Mengatur agar sifat atau isi pembicaraan tidak menyimpang dari pokok
             pembelajaran.
   3.4.2 Pelaksanaan
          a. Tahap awal :
             Membuka pelajaran
          b. Tahap inti :
                 Memberi penjelasan mengenai maksud dan tujuan peneliti di SMK Negeri
                 2 Kota Bekasi.
                 Membantu siswa menyiapkan bahan atau media yang diperlukan dalam
                 penelitian ilmiah.
                 Peneliti memberikan rangsangan berfikir pada siswa bagaimana cara
                 berpartisipasi dalam peneliti ini.
                 Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara
                 kooperatif berisi penemuan dengan bantuan internet sebagai aneka sumber
                 belajar.
                 Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua mempresentasikan hasil
                 pembahasan kelompok.
Memberi kesempatan pada siswa untuk berpendapat dan berdiskusi sesuai
              dengan tema.
              Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan.
              Evaluasi.
       c. Tahap akhir
              Peneliti menyimpulkan presentasi hasil penelusuran data diinternet dan
              praktikum serta memberikan pemantapan.
              Peneliti memberikan himbauan, motivasi kepada siswa untuk membaca
              buku-buku dan mencari sumber diinternet yang berkaitan dengan materi
              yang akan dibahas.
              Guru menutup pelajaran.
3.4.3 Pengamatan
       Dari pengamatan diketahui secara langsung bahwa dengan penerapan suasana
kelas menjadi hidup. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya siswa yang ikut aktif dalam
mengajukan prinsip-prinsip temuannya dan dapat menyelesaikan tugasnya. Dalam
menyelesaikan berbagai penugasan, siswa seringkalimenggunakan buku rujukan,
pendekatan aneka sumber belajar yang ada kaitannya dengan penugasan dan juga disertai
dengan alasan-alasan yang rasional.
3.4.4 Refleksi
       Sesuai dengan apa yang telah kami amati, penerapan pembagian kelompok dan
tugas-tugas dalam pelajaran merakit komputer kelas XI melalui perencanaan tindakan
yang telah dibuat sebelumnya telah memberikan hasil yang maksimal. Ini terbukti dengan
aktivitas, minat dan peningkatan kemampuan merakit komputer siswa dalam proses
kegiatan belajar mengajar dikelas sehingga suasana kelas menjadi hidup. Walaupun
demikian perlu adanya suatu pembenahan guna mencapai hasil yang maksimal dalam
penerapan pendekatan dan model ini.
Gambar 2.6 Skema Penelitian Tindakan Kelas
BAB IV
                                    PEMBAHASAN


4.1 Pembahasan
   Fokus utama dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan aktivitas, minat
dan kemampuan merakit komputer dalam pembagian kelompok dan tugas-tugas dengan
pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group investigation
kompetensi merakit komputer di kelas 11 Teknik Elektronika Industri 3 SMK Negeri 2
Kota Bekasi agar tercipta siswa yang aktif, berminat dan berkemampuan serta berdampak
pada hasil belajar yang meningkat. Dari hasil analisis yang diperoleh aktivitas dan minat
siswa pada siklus I belum begitu nampak adapun hasilnya bahwa siswa yang aktif dalam
pembelajaran sebesar 67,5, berminat sebesar 65,54. Hal ini dimungkinkan karena guru
dan siswa belum terbiasa menggunakan pendekatan aneka sumber belajar dalam
pembelajaran sehingga banyak siswa yang masih melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak
relevan yang berdampak pada hasil yang kurang memuaskan.
   Untuk evaluasi dilaksanakan setelah berakhirnya pembelajaran, dilaksanakan untuk
mengetahui peningkatan kemampuan merakit komputer. Dari hasil aktivitas dan minat
siswa dan saran guru mitra serta hasil evaluasi belajar, ternyata masih jauh dari harapan.
Maka peneliti menyadari kekurangan-kekurangan pada pelaksanaan pembelajaran dengan
pendekatan aneka sumber belajar, kekurangan tersebut harus diperbaiki agar pada siklus
berikutnya hasil lebih baik. Adapun kekurangan yang ada pada peneliti antara lain : (1)
peneliti hendaknya memberikan motivasi yang lebih kepada siswa. (2) peneliti hendaknya
membimbing dan memperhatikan siswa terutama saat mengerjakan penugasan. (3)
Efektivitas penggunaan waktu harus diperhatikan.
   Dari kekurangan pada siklus I ini peneliti memperbaiki dalam hal : (1) memberikan
motivasi yang lebih, (2) membimbing dan memperhatikan saat mengerjakan penugasan,
(3) penggunaan waktu yang baik.
BAB V
                                KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
   Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan dengan pendekatan aneka
sumber belajar melalui model pembelajaran group investigation yang telah dilaksanakan di
kelas XI Teknik Elektronika Industri SMK Negeri 2 Kota Bekasi, peneliti mendapatkan
beberapa kesimpulan dari hasil pembahasan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut :
1. Pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group investigation dapat
   meningkatkan kemampuan mengidentifikasi spesifikasi minimal hardware komputer
   dengan ketuntasan uji kompetensi siklus I sebesar 62,5%. Nilai rata-rata pada siklus I
   sebesar 72,92 kategori “Belum Tuntas”.
2. Pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group investigation dapat
   meningkatkan kemampuan merakit perangkat keras komputer dengan ketuntasan uji
   kompetensi siklus II meningkat sebesar 70,8%. Nilai rata-rata pada siklus II meningkat
   sebesar 75 kategori “Tuntas”.


5.2 Saran
   Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I dengan pendekatan aneka sumber belajar melalui
model pembelajaran group investigation yang telah dilaksanakan di kelas XI Teknik
Elektronika Industri di SMK Negeri 2 Kota Bekasi, maka penulis menyampaikan saran bagi
pembaca yang ingin menerapkan pendekatan dan model pembelajaran ini adalah :
1. Hendaknya sebelum melakukan penelitian guru peneliti memperkaya pemahaman tentang
   pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group investigation.
2. Sebaiknya guru menempatkan siswa dalam kelompok yang heterogen berdasarkan nilai
   akademi siswa, sehingga siswa yang kurang aktif akan mencapai ketuntasan belajar
   dibantu siswa yang kurang aktif akan mencapai ketuntasan belajar dibantu siswa yang
   lebih aktif dalam kelompoknya.
3. Hendaknya guru memperhatikan setiap anggota kelompok yang tidak hadir saat
   pembelajaran berlangsung, kemudian menginstruksikan anggota kelompok yang hadir
   untuk menginformasikan materi pelajaran untuk dipelajari di rumah.
4. Hendaknya piranti pendukung yang digunakan dalam melaksanakan praktikum tersedia di
   setiap kelompok dan dapat dijumpai dengan mudah di sekitar lingkungan siswa.
DAFTAR PUSTAKA


Fakultas Teknik 2009. Buku Pedoman Skripsi/Komprehensif/Karya Inovatif (S1). Jakarta :
          Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta.
http//atang.file.wordpress.com/spesifikasihardware.pdf./diakses 13 juni 2011.
http://id.wikipedia.org/wiki/teori belajar behaviorisme/diakses 13 juni 2011.
http://id.wikipedia.org/wiki/teori belajar kognitivisme/diakses 13 juni 2011.
http://id.wikipedia.org/wiki/teori belajar konstruktivisme/diakses 13 juni 2011.
http://id.wikipedia.org/wiki/pengertian-minat.html/diakses 11 juni 2011.
http://yamta.file.wordpress.com/merakitkomputer.pdf./diakses 11 juni 2011.
http://www.bpgdisdik-jabar.net..modul_model_pendekatan/diakses 13 juni 2011.
ipotes.2009.http://www.wordpress.com/prestasi-belajar/diakses 11 juni2011.
Mardapi Djemari.2007.Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.41
          Standar Proses. Jakarta : BSNP.
SILABUS SMK NEGERI 2 BEKASI
RPP SMK NEGERI 2 BEKASI


                            Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Satuan Pendidikan            :   SMK
Nama Sekolah                 :   SMK NEGERI 2 KOTA BEKASI
Mata Pelajaran               :   Kompetensi Kejuruan
Kelas / Semester             :   XI / 3
Kompetensi                   :   Merakit Komputer
Kode                         :   OE KOMP.002.A
Alokasi Waktu                :   1 (12X40) menit (12 jam pel) 2 pertemuan.


I. Standar Kompetensi :
    Merakit Komputer
II. Kompetensi Dasar :
    Menguasai Perakitan dan Instalasi Komputer
III. Indikator :
    Merakit perangkat keras computer dengan baik pada bagian maderboard, prosesor, kipas
    pendingin, memori, harddisk, CD/DVD-ROM dan power supply dengan baik.
IV. Tujuan Pembelajaran :
    1. Dapat menjelaskan langkah-langkah dalam perakitan computer pada bagian
        maderboard, prosesor. Kipas pendingin, memori, harddisk, CD / DVD-ROM dan
        power supply dengan baik.
    2. Dapat melaksanakan perakitan computer pada bagian maderboard, prosesor, kipas
        pendingin, memori, harddisk, CD/DVD-ROM dan power supply dengan baik.
    3. Dapat mencari data pembanding tema merakit computer pada bagian maderboard,
        prosessor, kipas pendingin, memori, harddisk, CD/DVD-ROM dan power supply
        dengan pendekatan aneka sumber belajar di internet.
V. Metode Pembelajaran :
    Dalam metode pembelajaran guru akan menggunakan media pembelajaran yang beragam
    melalui power point yang menarik dan operation sheet yang mendorong siswa mencari
    informasi pemahaman : Merakit perangkat keras computer dengan baik pada bagian
    maderboard, prosessor, kipas pendingin, memori, harddisk, CD/DVD-ROM dan power
    supply dengan baik.
VI. Alokasi Waktu
                                                                      Alokasi Waktu (Menit)
   NO                        Langkah Pembelajaran
                                                                      Guru    Siswa   Total
   1     Kegiatan pendahuluan (menyiapkan peserta didik untuk          10      30      40
         siap mengikuti pelajaran, menjelaskan KD dan ID yang
         akan dicapai.
   2     Kegiatan Inti (presentasi, diskusi kelompok, Tanya jawab,     40      240    280
         praktikum dan internet)
   3     Kegiatan Penutup (memberikan umpan balik, verifikasi          40      120    160
         terhadap   pembelajaran,    melaksanakan   tes   formatif,
         remedial siswa yang belum kompeten dan salam penutup.
   12 Jam Pelajaran @ 40 = 480 menit                                                  480


VII.    Kegiatan Pembelajaran :
        A. Pendahuluan
           1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, memberi perhatian dan
               memeriksa kehadiran siswa.
           2. Siswa menyimak apresiasi guru melalui tanya jawab tentang merakit computer
               pada bagian maderboard, prosessor, kipas pendingin, memori, harddisk,
               CD/DVD-ROM dan power supply.
           3. Siswa menjawab soal-soal pretes.
           4. Siswa menerima informasi tentang kompetensi yang akan dicapai kemudian
               mengemukakan materi pelajaran yang akan dipelajari.
        B. Kompetensi Inti
           1. Guru menggali pengetahuan awal siswa dapat menangkap gagasan skema
               dengan pertanyaan-pertanyaan
           2. Guru memberikan penjelasan langkah merakit computer pada bagian
               mederboard, prosessor, kipas pendingin, memori, harddisk, CD/DVD-ROM
               dan power supply.
           3. Siswa mempresentasikan merakit computer pada bagian maderboard,
               prosessor, kipas pendingin, memori, harddisk, CD/DVD-ROM dan power
               supply.
4. Guru memberikan penuatan dan klasifikasi terhadap seluruh kesimpulan yang
             datang dari siswa.
      C. Materi Ajar
             Menurut    Yamta     (2009)   merakit    computer   merupakan   suatu   yang
         menyenangkan bagi yang suka dengan perakitan computer. Sebelum mulai
         merakit computer, maka persiapan dulu komponen-komponennya, seperti Casing
         (termasuk catu daya), madherboard, prosessor, heatsink, dan kipasnya, memori,
         kartu grafis (VGA/AGP), harddisk, CDROM / DVDROM, floppy disk, drive,
         monitor, speaker, keyboard, dan mouse. Selain komponen diatas, persiapan juga
         CD Driver dan CD sistem operasi serta software yang diperlukan. Persiapan pula
         berbagai alat tangan seperti obeng, tang, dan pinset.
      D. Kegiatan Penutup
         1. Guru mengadakan Tanya jawab dengan siswa
         2. Guru membacakan kesimpulan dari materi yang telah disampaikan
         3. Guru memberikan tugas kepada siswa.




           Mengetahui                                            …………….., …………..
Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Bekasi                                     Guru Study




( _____________________________)                                 ( __________________ )

More Related Content

What's hot

Jurnal dina amalia (5215095035) , pevote vol 4, no.7, september 2009
Jurnal dina amalia (5215095035) , pevote vol 4, no.7, september 2009Jurnal dina amalia (5215095035) , pevote vol 4, no.7, september 2009
Jurnal dina amalia (5215095035) , pevote vol 4, no.7, september 2009SODRI UNJ
 
Journal model pembelajaran kooperatif tipe pbcg
Journal model pembelajaran kooperatif tipe pbcgJournal model pembelajaran kooperatif tipe pbcg
Journal model pembelajaran kooperatif tipe pbcgInstitut Pertanian Bogor
 
Peta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media PembelajaranPeta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media Pembelajarangawukbalap
 
Pendekatan induktif inquiri
Pendekatan induktif inquiriPendekatan induktif inquiri
Pendekatan induktif inquirifarah Naz
 
Unit 8 Modul 1 Advance Organizer V2
Unit 8  Modul 1  Advance  Organizer V2Unit 8  Modul 1  Advance  Organizer V2
Unit 8 Modul 1 Advance Organizer V2一世 一生
 
Teori Pembelajaran Kognitif - Teori Pembentukan Konsep Bruner
Teori Pembelajaran Kognitif - Teori Pembentukan Konsep BrunerTeori Pembelajaran Kognitif - Teori Pembentukan Konsep Bruner
Teori Pembelajaran Kognitif - Teori Pembentukan Konsep BrunerAtifah Ruzana Abd Wahab
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajarNarendra
 
Tes Slide Share
Tes Slide ShareTes Slide Share
Tes Slide Shareputra177
 
model pemprosesan maklumat
model pemprosesan maklumatmodel pemprosesan maklumat
model pemprosesan maklumatKhasim Din
 
Model pengajaran
Model pengajaranModel pengajaran
Model pengajaranReni Nazta
 
S d0451 0606586_chapter2(1)
S d0451 0606586_chapter2(1)S d0451 0606586_chapter2(1)
S d0451 0606586_chapter2(1)Muhamad Jamil
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
 
Teori pembelajaran kognitif dan konstruktivis3
Teori pembelajaran kognitif dan konstruktivis3Teori pembelajaran kognitif dan konstruktivis3
Teori pembelajaran kognitif dan konstruktivis3Zuelaikha Rahim
 

What's hot (19)

Jurnal dina amalia (5215095035) , pevote vol 4, no.7, september 2009
Jurnal dina amalia (5215095035) , pevote vol 4, no.7, september 2009Jurnal dina amalia (5215095035) , pevote vol 4, no.7, september 2009
Jurnal dina amalia (5215095035) , pevote vol 4, no.7, september 2009
 
Teori sibernetik dalam pembelajaran
Teori sibernetik dalam pembelajaranTeori sibernetik dalam pembelajaran
Teori sibernetik dalam pembelajaran
 
Lulinda riska
Lulinda riskaLulinda riska
Lulinda riska
 
Bab3
Bab3Bab3
Bab3
 
Journal model pembelajaran kooperatif tipe pbcg
Journal model pembelajaran kooperatif tipe pbcgJournal model pembelajaran kooperatif tipe pbcg
Journal model pembelajaran kooperatif tipe pbcg
 
Peta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media PembelajaranPeta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media Pembelajaran
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Pendekatan induktif inquiri
Pendekatan induktif inquiriPendekatan induktif inquiri
Pendekatan induktif inquiri
 
Unit 8 Modul 1 Advance Organizer V2
Unit 8  Modul 1  Advance  Organizer V2Unit 8  Modul 1  Advance  Organizer V2
Unit 8 Modul 1 Advance Organizer V2
 
Teori Pembelajaran Kognitif - Teori Pembentukan Konsep Bruner
Teori Pembelajaran Kognitif - Teori Pembentukan Konsep BrunerTeori Pembelajaran Kognitif - Teori Pembentukan Konsep Bruner
Teori Pembelajaran Kognitif - Teori Pembentukan Konsep Bruner
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajar
 
Tes Slide Share
Tes Slide ShareTes Slide Share
Tes Slide Share
 
model pemprosesan maklumat
model pemprosesan maklumatmodel pemprosesan maklumat
model pemprosesan maklumat
 
Tugas kuis spte
Tugas kuis spteTugas kuis spte
Tugas kuis spte
 
Model pengajaran
Model pengajaranModel pengajaran
Model pengajaran
 
S d0451 0606586_chapter2(1)
S d0451 0606586_chapter2(1)S d0451 0606586_chapter2(1)
S d0451 0606586_chapter2(1)
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
Teori kognitif
Teori kognitif  Teori kognitif
Teori kognitif
 
Teori pembelajaran kognitif dan konstruktivis3
Teori pembelajaran kognitif dan konstruktivis3Teori pembelajaran kognitif dan konstruktivis3
Teori pembelajaran kognitif dan konstruktivis3
 

Viewers also liked

Viewers also liked (8)

Transmission’s
Transmission’sTransmission’s
Transmission’s
 
LBC 395111
LBC 395111LBC 395111
LBC 395111
 
Sl languages convention 2010
Sl languages convention 2010Sl languages convention 2010
Sl languages convention 2010
 
Merokok = keren?
Merokok = keren?Merokok = keren?
Merokok = keren?
 
Module e lesson 2
Module e   lesson 2Module e   lesson 2
Module e lesson 2
 
09 e02236
09 e0223609 e02236
09 e02236
 
Tinjauan pustaka bab2
Tinjauan pustaka bab2Tinjauan pustaka bab2
Tinjauan pustaka bab2
 
101338 rina kusumawati-fkik
101338 rina kusumawati-fkik101338 rina kusumawati-fkik
101338 rina kusumawati-fkik
 

Similar to KOMPUTER

Tugas jurnal_Dwi Utami
Tugas jurnal_Dwi UtamiTugas jurnal_Dwi Utami
Tugas jurnal_Dwi Utamianirsu
 
asas pedagogi
asas pedagogiasas pedagogi
asas pedagogirazihan
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
 
Teori belajar kognitif kel 1.pptx
Teori belajar kognitif kel 1.pptxTeori belajar kognitif kel 1.pptx
Teori belajar kognitif kel 1.pptxOtariNurhalizah
 
Ppt teori belajar sibernetik
Ppt teori belajar sibernetikPpt teori belajar sibernetik
Ppt teori belajar sibernetikCiliburempatAsyik
 
Journal model pembelajaran kooperatif tipe pbcg
Journal model pembelajaran kooperatif tipe pbcgJournal model pembelajaran kooperatif tipe pbcg
Journal model pembelajaran kooperatif tipe pbcgInstitut Pertanian Bogor
 
3. Literasi Membaca - Model-Model Pembelajaran.pptx
3. Literasi Membaca - Model-Model Pembelajaran.pptx3. Literasi Membaca - Model-Model Pembelajaran.pptx
3. Literasi Membaca - Model-Model Pembelajaran.pptxFatoniFatoni8
 
Jurnal metlit dina amalia
Jurnal metlit dina amaliaJurnal metlit dina amalia
Jurnal metlit dina amaliaSODRI UNJ
 
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019Qonita Aliyatunnuha
 
1 teori pemprosesan maklumat r
1 teori pemprosesan maklumat r1 teori pemprosesan maklumat r
1 teori pemprosesan maklumat rRiza Yunos
 
Tugas 2 metlit ade permana (analisis metode & kajian teori jurnal ptk)
Tugas 2 metlit ade permana (analisis metode & kajian teori jurnal ptk)Tugas 2 metlit ade permana (analisis metode & kajian teori jurnal ptk)
Tugas 2 metlit ade permana (analisis metode & kajian teori jurnal ptk)Ade Permana
 
Model model pembelajaran berbasis komputer
Model model pembelajaran berbasis komputerModel model pembelajaran berbasis komputer
Model model pembelajaran berbasis komputerridha hutami
 

Similar to KOMPUTER (20)

Tugas jurnal_Dwi Utami
Tugas jurnal_Dwi UtamiTugas jurnal_Dwi Utami
Tugas jurnal_Dwi Utami
 
asas pedagogi
asas pedagogiasas pedagogi
asas pedagogi
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
Model Pembelajaran Terpadu
Model Pembelajaran TerpaduModel Pembelajaran Terpadu
Model Pembelajaran Terpadu
 
Teori belajar kognitif kel 1.pptx
Teori belajar kognitif kel 1.pptxTeori belajar kognitif kel 1.pptx
Teori belajar kognitif kel 1.pptx
 
Pendekatan inkuiri
Pendekatan inkuiriPendekatan inkuiri
Pendekatan inkuiri
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Ppt teori belajar sibernetik
Ppt teori belajar sibernetikPpt teori belajar sibernetik
Ppt teori belajar sibernetik
 
Journal model pembelajaran kooperatif tipe pbcg
Journal model pembelajaran kooperatif tipe pbcgJournal model pembelajaran kooperatif tipe pbcg
Journal model pembelajaran kooperatif tipe pbcg
 
3. Literasi Membaca - Model-Model Pembelajaran.pptx
3. Literasi Membaca - Model-Model Pembelajaran.pptx3. Literasi Membaca - Model-Model Pembelajaran.pptx
3. Literasi Membaca - Model-Model Pembelajaran.pptx
 
Jurnal metlit dina amalia
Jurnal metlit dina amaliaJurnal metlit dina amalia
Jurnal metlit dina amalia
 
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
 
Ujian semester strategi
Ujian semester strategiUjian semester strategi
Ujian semester strategi
 
1 teori pemprosesan maklumat r
1 teori pemprosesan maklumat r1 teori pemprosesan maklumat r
1 teori pemprosesan maklumat r
 
Pkp matematika juita ut raha
Pkp matematika juita ut rahaPkp matematika juita ut raha
Pkp matematika juita ut raha
 
Model Pembelajaran Inquiry
Model Pembelajaran InquiryModel Pembelajaran Inquiry
Model Pembelajaran Inquiry
 
Tugas seminar proposal .1
Tugas seminar proposal .1Tugas seminar proposal .1
Tugas seminar proposal .1
 
Tugas 2 metlit ade permana (analisis metode & kajian teori jurnal ptk)
Tugas 2 metlit ade permana (analisis metode & kajian teori jurnal ptk)Tugas 2 metlit ade permana (analisis metode & kajian teori jurnal ptk)
Tugas 2 metlit ade permana (analisis metode & kajian teori jurnal ptk)
 
Proposal usulan
Proposal usulanProposal usulan
Proposal usulan
 
Model model pembelajaran berbasis komputer
Model model pembelajaran berbasis komputerModel model pembelajaran berbasis komputer
Model model pembelajaran berbasis komputer
 

More from Bunda Dewi

Materi pengolahan citra
Materi pengolahan citraMateri pengolahan citra
Materi pengolahan citraBunda Dewi
 
Rpp power point kelas xii
Rpp power point kelas xiiRpp power point kelas xii
Rpp power point kelas xiiBunda Dewi
 
Rpp operasi dasar komputer
Rpp operasi dasar komputerRpp operasi dasar komputer
Rpp operasi dasar komputerBunda Dewi
 
Rpp operasi dasar komputer
Rpp operasi dasar komputerRpp operasi dasar komputer
Rpp operasi dasar komputerBunda Dewi
 
Rpp internet kelas xi
Rpp internet kelas xiRpp internet kelas xi
Rpp internet kelas xiBunda Dewi
 
Rpp worksheet kelas xi
Rpp worksheet kelas xiRpp worksheet kelas xi
Rpp worksheet kelas xiBunda Dewi
 
Silabus ktsp kls 12
Silabus ktsp kls 12Silabus ktsp kls 12
Silabus ktsp kls 12Bunda Dewi
 
Rpp internet kelas xi
Rpp internet kelas xiRpp internet kelas xi
Rpp internet kelas xiBunda Dewi
 
Rpp worksheet kelas xi
Rpp worksheet kelas xiRpp worksheet kelas xi
Rpp worksheet kelas xiBunda Dewi
 
Rpp ms. excel kelas xi
Rpp ms. excel kelas xiRpp ms. excel kelas xi
Rpp ms. excel kelas xiBunda Dewi
 
Rpp power point kelas xii
Rpp power point kelas xiiRpp power point kelas xii
Rpp power point kelas xiiBunda Dewi
 
Tugas dwi utami
Tugas dwi utamiTugas dwi utami
Tugas dwi utamiBunda Dewi
 
Tugas dewi anisa
Tugas dewi anisaTugas dewi anisa
Tugas dewi anisaBunda Dewi
 
Tugas hesti cepriana
Tugas hesti ceprianaTugas hesti cepriana
Tugas hesti ceprianaBunda Dewi
 

More from Bunda Dewi (16)

Materi pengolahan citra
Materi pengolahan citraMateri pengolahan citra
Materi pengolahan citra
 
Soal uas 2011
Soal uas 2011Soal uas 2011
Soal uas 2011
 
Rpp power point kelas xii
Rpp power point kelas xiiRpp power point kelas xii
Rpp power point kelas xii
 
Rpp operasi dasar komputer
Rpp operasi dasar komputerRpp operasi dasar komputer
Rpp operasi dasar komputer
 
Rpp operasi dasar komputer
Rpp operasi dasar komputerRpp operasi dasar komputer
Rpp operasi dasar komputer
 
Rpp internet kelas xi
Rpp internet kelas xiRpp internet kelas xi
Rpp internet kelas xi
 
Rpp worksheet kelas xi
Rpp worksheet kelas xiRpp worksheet kelas xi
Rpp worksheet kelas xi
 
Silabus ktsp kls 12
Silabus ktsp kls 12Silabus ktsp kls 12
Silabus ktsp kls 12
 
Rpp internet kelas xi
Rpp internet kelas xiRpp internet kelas xi
Rpp internet kelas xi
 
Rpp worksheet kelas xi
Rpp worksheet kelas xiRpp worksheet kelas xi
Rpp worksheet kelas xi
 
Rpp ms. excel kelas xi
Rpp ms. excel kelas xiRpp ms. excel kelas xi
Rpp ms. excel kelas xi
 
Rpp power point kelas xii
Rpp power point kelas xiiRpp power point kelas xii
Rpp power point kelas xii
 
Tugas dwi utami
Tugas dwi utamiTugas dwi utami
Tugas dwi utami
 
Tugas dewi anisa
Tugas dewi anisaTugas dewi anisa
Tugas dewi anisa
 
Tugas wulan
Tugas wulanTugas wulan
Tugas wulan
 
Tugas hesti cepriana
Tugas hesti ceprianaTugas hesti cepriana
Tugas hesti cepriana
 

KOMPUTER

  • 1. PENINGKATAN KEMAMPUAN MERAKIT KOMPUTER DENGAN PENDEKATAN ANEKA SUMBER BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION SISWA KELAS XI TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK NEGERI 2 KOTA BEKASI Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran Dosen Pengajar Bambang Dharma Putra Penyusun : Dwi Lestari 5235109035 Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Jurusan Fakultas Elektro Universitas Negeri Jakarta 2011
  • 2. ABSTRAK Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah memperbaiki hasil belajar siswa (1) Peningkatan aktivitas belajar, (2) Peningkatan minat belajar dan (3) Peningkatan kemampuan merakit komputer dengan pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group investigation. Dari hasil KKM = 60 dengan ini dapat diperbaiki menjadi 75. Aneka sumber belajar yaitu siswa belajar dari job sheet, internet dan tugas siswa. Group investigation adalah penemuan yang dilakukan secara berkelompok : siswa secara berkelompok mengalami dan melakukan percobaan dengan aktif yang memungkinkannya menemukan prinsip, kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif berisi penemuan kemudian dipresentasikan. Rendahnya pencapaian kompetensi belajar siswa disebabkan kurangnya aktivitas belajar dan minat belajar siswa dalam pembelajaran. Pemilihan strategi pembelajaran yang tepat diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar, minat belajar, dan pencapaian kemampuan merakit komputer. Berdasarkan hasil penelitian ini menerapkan pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group investigation yang diharapkan dapat meningkatkan meningkatkan aktivitas belajar, minat belajar dan kemampuan merakit komputer. Kata kunci : Raport, dan KKM
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencapaian kemampuan merakit komputer siswa kelas 11 Teknik Elektronika Industri 3 (XI TEI 3) di SMK Negeri 2 Kota Bekasi dari hasil raport rata-rata tergolong rendah yaitu hanya 60. Nilai ini dibawah kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan yaitu 75. Rendahnya pencapaian kompetensi belajar siswa disebabkan kurangnya aktivitas belajar dan minat belajar siswa dalam pembelajaran. Untuk itu diperlukan sebuah strategi belajar baru yang lebih memberdayakan siswa. Sebuah strategi belajar yang tidak mengharuskan siswa menghafal fakta-fakta, tetapi sebuah strategi yang mendorong siswa mengkonstruksikan di benak mereka sendiri. Pemilihan strategi pembelajaran yang tepat diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar, minat belajar dan pencapaian peningkatan kemampuan merakit komputer. Dalam proses belajar, anak belajar dari aneka sumber belajar, pengalaman sendiri, mengkonstruksi pengetahuan, keterampilan kemudian member makna pada pengetahuan itu. Dari hasil studi kasus tersebut dapat disimpulkan untuk mencapai kemampuan siswa melalui proses belajar yang mengalami sendiri, menemukan sendiri, secara berkelompok seperti bermain, maka anak menjadi senang, sehingga tumbuhlah aktivitas belajar, minat belajar dan peningkatan kemampuan, khususnya belajar Kompetensi Merakit Komputer. 1.2 Perumusan Masalah Dari latar belakang masalah, maka perumusan masalah yang perlu dijawab dapat diuraikan sebagai berikut : 1.2.1 Apakah siswa dapat meningkatkan kemampuan mengidentifikasi minimal hardware komputer dengan pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group investigation ? 1.2.2 Apakah siswa dapat meningkatkan kemampuan merakit perangkat keras komputer dengan pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group investigation ?
  • 4. 1.3 Tujuan Penelitian Dari perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian tindakan kelas adalah : 1.3.1 Ingin mengetahui seberapa tinggi peningkatan kemampuan mengidentifikasi spesifikasi minimal hardware computer dengan pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group investigation. 1.3.2 Ingin mengetahui seberapa tinggi peningkatan kemampuan merakit perangkat keras komputer dengan pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group investigation. 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Siswa : mampu merakit dan mengoperasikan computer serta dapat meningkatkan aktivitas, minat serta kemampuan merakit computer. 1.4.2 Guru : dapat menambah wawasan tentang strategi pembelajaran, untuk memperbaiki pembelajaran, guru lebih percaya diri, berkembang secara professional. 1.4.3 Sekolah : Untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. 1.4.4 Pengembangan Kurikulum : Merupakan upaya penyempurnaan kurikulum.
  • 5. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis 2.1.1 Model Belajar Behaviorisme Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/behaviorisme(2009) teori belajar behaviorisme adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktek pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang Nampak sebagai hasil belajar. Anonim (2009) model ini menganggap faktor lingkungan sebagai rangsangan dan respon peserta didik terhadap rangsangan itu ialah responnya. Pendapat ini sejalan dengan pendapat horndike yang menyatakan bahwa hubungan diantara stimulus dan respon akan diperkuat apabila responnya positif diberikan reward yang positif dan tingkah laku negative tidak diberi apa-apa atau hukuman. Ringkasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini. RANGSANGAN RESPON PENGUATAN (Stimulus) (Response) (Reinforcement) Gambar 2.1 Model Belajar Behaviorisme Sebagai contoh, seorang peserta didik diberikan ganjaran positif setelah dia menunjukkan respon positif. Dia akan mengulangi respon tersebut setiap kali rangsangan yang serupa ditemui. Hal demikian akan diperoleh dalam pengajaran guru dengan adanya latihan dan ganjaran tersebut sesuatu latihan. Penguatan (reinforcement) yang terbina akan memberi rangsangan supaya belajar lebih bersemangat dan bermotivasi tinggi. 2.1.2 Model Belajar Kognitivisme Kognitif mendeskripsikan belajar sebagai perubahan pengetahuan yang tersimpan dalam memori. Oleh karena itu, proses belajar dipandang sebagai proses pengolahan informasi yang meliputi tiga tahap, yaitu perhatian (attention), penulisan dalam bentuk symbol (encoding), dan mendapatkan kembali informasi (retrieval).
  • 6. Sebagai contoh pengajaran internet yang berkesan dan menarik serta bermutu bermakna dan mencapai kehendak peserta didik di samping tidak meninggalkan perkara penting dalam proses pembelajaran adalah terletak dalam kategori ini. INFORMASI INFORMASI DI SIMPAN YANG INFORMASI 1. JANGKA DITERIMA DI PROSES PENDEK (Input) 2. JANGKA PANJANG Gambar 2.2 Model Belajar Kognitivisme Teori ini mengungkapkan bahwa proses belajar akan lebih baik bila materi pelajaran yang baru dapat beradaptasi secara tepat dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki siswa. Setidaknya ada beberapa teori yang bertolak pada teori kognitivisme, antara lain : a. Teori Kognitif Piaget Menurut Piaget (2009). Proses belajar terjadi menurut pola tahapan perkembangan tertentu sesuai dengan usia. Tahapan yang dimaksud adalah tahap asimilasi atau proses penyesuaian pengetahuan baru dengan struktur kognitif siswa, tahap akomodasi yaitu proses penyesuaian struktur kognitif dengan pengetahuan baru yang diterima, serta tahap equilibrasi atau proses penyeimbangan mental. b. Teori Kognitif Bruner Menurut Bruner (2009). Proses belajar terjadi lebih ditentukan oleh cara mengatur materi ajar dan bukan ditentukan oleh usia. c. Teori Kognitif Ausubel Menurut Ausubel (2009). Proses belajar terjadi bila siswa mampu menyesuaikan pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan baru mengikuti tahap memperhatikan stimulus yang diberikan, memahami makna stimulus, dan menyimpan dan menggunakan informasi yang sudah dipahami. 2.1.3 Model Belajar Konstruktivisme Konstruktivisme merupakan proses pembelajaran yang menerangkan bagaimana pengetahuan disusun dalam diri manusia. Pembelajaran adalah hasil dari usaha peserta didik itu sendiri dan guru tidak boleh belajar untuk peserta didik. Menurut http://id.wikipedia.org/wiki (2009) teori-teori baru dalam psikologi pendidikan dalam teori pembelajaran konstruktivis (constructivist theories of learning). Teori konstruktivis ini menyatakan siswa harus menemukan sendiri dan
  • 7. mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai. a. Konstruktivisme Piaget Menurut J. Piaget (2009) Aspek pembelajaran konstruktivisme bermakna adaptasi terhadap lingkungan yang dilakukan melalui dua proses yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan persepsi, konsep ataupun pengalaman baru kedalam skema atau pola yang sudah ada dalam pikirannya. Sedangkan akomodasi, terjadi jika skema yang ada tidak cocok dengan rangsangannya. Jadi menurut Piaget perkembangan kognitif pada manusia adalah sebuah proses biologis. b. Konstruktivisme Vygotsky Menurut vygotsky (2009), apa yang menjadi perilaku manusia adalah proses menyesuaikan diri dengan apa yang sesuai atau diharapkan lingkungan. Inti teori Vygotsky adalah menekankan interaksi antara aspek internal dan eksternal dari pembelajaran dan penekanannya pada lingkungan sosial pembelajaran. Berdasarkan teori Vygotsky yang telah dikemukakan diatas maka pembelajaran dapat dirancang atau di desain dalam model pembelajaran konstruktivisme di kelas sebagai berikut : 1. Identifikasi awal terhadap gagasan intuitif yang mereka miliki terhadap lingkungannya dijaring untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan akan munculnya miskonsepsi yang menghinggapi struktur kognitif siswa. 2. Penyusunan program pembelajaran berupa : orientasi dan refleksi. 3. Restrukturisasi ide, beripa : tantangan, konflik kognitif dan diskusi kelas, membangun ulang kerangka konseptual. 4. Aplikasi 5. Review 2.1.4 Aktivitas Siswa Menurut Sriyono (2009) aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani. Aktifitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indicator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Siswa dikatakan keaktifan apabila ditemukan ciri-ciri perilaku seperti : sering bertanya kepada guru atau siswa lain, mau mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, mampu menjawab
  • 8. pertanyaan, senang diberi tugas belajar, dan lain sebagainya. Semua ciri perilaku tersebut pada dasarnya dapat ditinjau dari dua segi yaitu segi proses dan segi hasil. Hal yang paling mendasar yang dituntut dalam proses pembelajaran adalah keaktifan siswa. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif, dimana masing-masing siswa dapat melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin. Aktivitas yang timbul dari siswa akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan prestasi. 2.1.5 Pengertian Minat Menurut Darmawan (2007) yang menyatakan bahwa minat adalah rasa suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh, minat pada hakekatnya adalah penerimaan hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar dirinya, semakin kuat atau semakin dekat hubungan tersebut maka semakin besar minatnya. (Darmawan 2007) Utami dan Fauzan (2007) memandang minat sebagai kecenderungan yang relative menetap sebagai bagian diri seseorang, untuk tertarik dan menekuni bidang-bidang tertentu menyatakan “bahwa minat merupakan suatu kecenderungan subjek yang menetap untuk merasa tertarik pada bidang studi tertentu dan merasa senang untuk mempelajari materi itu.” Kesimpulan dari beberapa definisi diatas tentang minat, bahwa minat merupakan suatu perhatian khusus terhadap suatu hal tertentu yang tercipta dengan penuh kemauan dan tergantung dari bakat dan lingkungannya. Minat dapat dikatakan sebagai dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya. 2.1.6 Pendekatan Aneka Sumber Belajar Pendekatan aneka sumber belajar adalah menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan tentang topik / tema materi yang akan dipelajari menggunakan prinsip menjadi alam dalam lingkungan sekitar sebagai sumber belajar (Jobsheet, tugas siswa, internet).
  • 9. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang mengandung pesan, baik yang sengaja dikembangkan atau yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan pengalaman dan atau praktik yang memungkinkan terjadinya belajar. Sumber belajar dapat berupa nara sumber, internet, buku, media non-buku, teknik dan lingkungan. Karena belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku, kemampuan maka diperlukan pembelajaran yang bermutu yang langsung menyenangkan dan mencerdaskan siswa. Suasana kondisi pembelajaran yang menyenangkan dan mencerdaskan siswa itu salah satunya dapat tercipta melalui model pembelajaran Group Investigation. 2.1.7 Model Pemebelajaran Group Investigation Group investigation adalah penemuan yang dilakukan secara berkelompok : siswa secara berkelompok mengalami dan melakukan percobaan dengan aktif yang memungkinkannya menemukan prinsip. Gambar 2.3 Model pembelajaran group investigation Langkah-langkah pembelajaran Group Investigation adalah : 1. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen. 2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok. 3. Guru memanggil ketua-ketua untuk materi tugas. 4. Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif berisi penemuan. 5. Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua mempresentasikan hasil pembahasan kelompok.
  • 10. 6. Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus member kesimpulan. 7. Evaluasi 8. Penutup Model pembelajaran group investigation ini membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata, siswa membuat hubungan antara kemampuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam praktikum pembelajaran mereka. Dengan model pembelajaran ini kemampuan belajar siswa mengingat dan hasil pembelajarannya diharapkan lebih bermakna bagi siswa. 2.1.8 Model Penelitian Tindakan Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui yaitu (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan dan (4) Refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut : Gambar 2.4 Model penelitian tindakan kelas a. Menyusun rancangan tindakan (Planing) Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan. Istilah untuk cara ini adalah penelitian kalaborasi. Dalam penelitian kalaborasi, pihak yang melakukan tindakan adalah guru itu sendiri, sedangkan yang diminta melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah peneliti, bukan guru yang sedang melakukan tindakan. Kalaborasi juga bias dilakukan oleh dua orang guru, yang dengan cara bergantian mengamati. Ketika
  • 11. sedang mengajar, dia adalah seorang guru, ketika sedang mengamati, dia adalah seorang peneliti. b. Pelaksanaan tindakan (Acting) Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Perlu diingat bahwa dalam tahap ke 2 ini pelaksana ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat. c. Pengamatan (Observing) Tahap ke-3 yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan pengamat. Ketika guru tersebut sedang melakukan tindakan, karena hatinya menyatu dengan kegiatan. Oleh karena itu kepada guru pelaksana yang berstatus sebagai pengamat agar melakukan “pengamatan balik” terhadap apa yang terjadi ketika tindakan berlangsung. Sambil melakukan pengamatan balik ini, guru pelaksana mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya. d. Refleksi (Reflecting) Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Istilah refleksi berasal dari kata bahasa Inggris reflection, yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia pemantulan. Istilah refleksi disini sama dengan “memantul” seperti halnya memancar dan menatap kena kaca, dalam hal ini guru pelaksana sedang memantulkan pengalamannya pada peneliti yang baru saja mengamati kegiatannya dalam tindakan. Inilah inti dari penelitian tindakan, yaitu ketika guru pelaku tindakan siap mengatakan kepada peneliti pengamat tentang hal-hal yang dirasakan sudah berjalan baik dan bagaimana yang belum. Dengan kata lain guru pelaksana sedang melakukan evaluasi diri. Dengan kata lain guru tersebut melihat dirinya kembali melakukan “dialog” untuk menemukan hal-hal yang sudah dirasakan memuaskan hati karena sudah sesuai dengan rancangan dan secara cermat mengenali hal-hal yang masih perlu diperbaiki. 2.1.9 Mean (Rata-rata) Menurut Sugiyono (2007) Mean merupakan teknik penjumlahan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut. Rata-rata (Mean) ini didapat dengan menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok itu, kemudian dibagi dengan jumlah individu yang ada dengan jumlah individu yang ada dengan kelompok tersebut. Hal ini dapat dirumuskan seperti rumus berikut :
  • 12. Dimana : Me : Mean (Rata-rata) : Epsilon (Baca jumlah) Xi : Nilai X ke i sampai ke n n : Jumlah individu 2.1.10 Spesifikasi Minimal Hardware Spesifikasi minimal hardware adalah persyaratan minimal yang harus dipenuhi untuk di instalasi sistem operasi, windows xp 2.  Super VGA 800 X 600  CD ROM 32 X speed  Prosesor Pentium II 233 Mhz  Hardisk 2 GB  Memori 128 MB 2.1.11 Kemampuan Merakit Komputer Menurut Yamta (2009) merakit komputer merupakan suatu yang menyenangkan bagi yang suka dengan perakitan komputer. Sebelum mulai merakit kompute, maka persiapan dulu komponen-komponennya seperti casing (termasuk catu daya), madherboard, processor, heatsink dan kipasnya, memory, kartu grafis (VGA/AGP), harddisk, CD ROM / DVD ROM, floppy disk drive, monitor, speaker, keyboard dan mouse. 2.2 Kerangka Berpikir Penelitian tindakan kelas ini memperbaiki hasil belajar, tuntutan silabus dan RPP dengan KKM 75. Pada siklus 1. Mengidentifikasi spesifikasi minimal hardware komputer, 2. Merakit perangkat keras komputer. Untuk itu diperlukan pendekatan dan model pembelajaran yang lebih memberdayakan siswa meningkatkan aktivitas, minat belajar dan kemampuan merakit komputer serta dibutuhkan lembar evaluasi, angket, observasi untuk mengetahui kondisi peningkatan. Berdasarkan rendahnya pencapaian kemampuan merakit komputer kemudian dilaksanakan penelitian tindakan kelas di 11 Teknik Elektronika Industri 3 (XI TEI 3) SMK Negeri 2 Kota Bekasi dengan prosedur atau siklus : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan
  • 13. dan refleksi. Setelah lembar evaluasi, angket, observasi terkumpul kembali, dilakukan analisis hasil penelitian dan pembahasan antara kerangka teoritis dengan data siswa yang diperoleh melalui prosedur / siklus, sehingga dapat diperoleh kesimpulan dan saran dari penelitian ini (Gambar 2.89). Gambar 2.5 Kerangka Berpikir 2.3 Hipotesis Penelitian Hipotesis yang dimaksud adalah hipotesis tindakan. Berdasarkan silabus penelitian tindakan kelas yang telah disesuaikan dengan Permendiknas RI No. 41 Standar Proses dan disahkan oleh kepala SMK Negeri 2 Kota Bekasi, kerangka berpikir yang diuraikan dengan masalah penelitian, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut : 1. Siswa dapat meningkatkan kemampuan mengidentifikasi spesifikasi minimal hardware komputer dengan pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group investigation. 2. Siswa dapat meningkatkan kemampuan merakit perangkat keras komputer dengan pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group investigation.
  • 14. BAB III PELAKSANAAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Kota Bekasi, siswa kelas XI Teknik Elektronika Industri (XI TEI 3) yang berlokasi di Jalan Lap. Bola Rawa Butun Ciketing Udik, Bantargebang Kota Bekasi 17153. Sejak Juli hingga November 2009. 3.2 Mata Pelajaran / Kompetensi Kompetensi : Merakit Komputer Tabel 3.1 Kompetensi dasar merakit komputer No Kompetensi dasar merakit komputer 1 Memahami sistem komputer 2 Menguasai perangkat keras 3 Memahami sistem operasi 4 Menguasai perakitan dan instalasi komputer Fokus penelitian pada kompetensi dasar ke 4 : menguasai perakitan dan instalasi komputer. Tabel 3.2 Pelaksanaan siklus No K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 Keterangan 1 KD.4 ID.1 Mengidentifikasi spesifikasi minimal hardware Siklus 1 2 KD.4 ID.2 Merakit perangkat keras bagian maderboard, processor, Siklus2 heatsink, memory, harddisk, CD/DVD ROM, power supply Keteranngan : K : Kelompok KD : Kompetensi Dasar ID : Indikator 3.3 Karakteristik Siswa Jumlah siswa 24 orang, tidak pernah terlibat dengan tawuran antar pelajar baik dalam maupun luar sekolah, dengan latar belakang sosial ekonomi yang heterogen dan gambaran tentang kelompok siswa atau subjek yang dikenai tindakan dapat dilihat pada tabel 3.3.
  • 15. Tabel 3.3 Kelompok siswa atau subjek yang dikenai tindakan. NO NAMA SISWA KETUA / KELOMPOK INDIKATOR 1 Achmad Julianto U Rizki Ardianto / 1 1. Mengidentifikasi spesifikasi minimal hardware 2. Merakit Perangkat Keras Bagian maderboard, prosessor, heatsink, memori, harddisk, CD/DVD ROM, power supply. 3.4 Siklus Pertama 3.4.1 Perencanaan a. Peneliti menerapkan suatu pokok atau indikator yang akan dipelajari, guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen. b. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok. c. Guru memanggil ketua-ketua untuk materi tugas. d. Mengatur agar sifat atau isi pembicaraan tidak menyimpang dari pokok pembelajaran. 3.4.2 Pelaksanaan a. Tahap awal : Membuka pelajaran b. Tahap inti : Memberi penjelasan mengenai maksud dan tujuan peneliti di SMK Negeri 2 Kota Bekasi. Membantu siswa menyiapkan bahan atau media yang diperlukan dalam penelitian ilmiah. Peneliti memberikan rangsangan berfikir pada siswa bagaimana cara berpartisipasi dalam peneliti ini. Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif berisi penemuan dengan bantuan internet sebagai aneka sumber belajar. Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua mempresentasikan hasil pembahasan kelompok.
  • 16. Memberi kesempatan pada siswa untuk berpendapat dan berdiskusi sesuai dengan tema. Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan. Evaluasi. c. Tahap akhir Peneliti menyimpulkan presentasi hasil penelusuran data diinternet dan praktikum serta memberikan pemantapan. Peneliti memberikan himbauan, motivasi kepada siswa untuk membaca buku-buku dan mencari sumber diinternet yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas. Guru menutup pelajaran. 3.4.3 Pengamatan Dari pengamatan diketahui secara langsung bahwa dengan penerapan suasana kelas menjadi hidup. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya siswa yang ikut aktif dalam mengajukan prinsip-prinsip temuannya dan dapat menyelesaikan tugasnya. Dalam menyelesaikan berbagai penugasan, siswa seringkalimenggunakan buku rujukan, pendekatan aneka sumber belajar yang ada kaitannya dengan penugasan dan juga disertai dengan alasan-alasan yang rasional. 3.4.4 Refleksi Sesuai dengan apa yang telah kami amati, penerapan pembagian kelompok dan tugas-tugas dalam pelajaran merakit komputer kelas XI melalui perencanaan tindakan yang telah dibuat sebelumnya telah memberikan hasil yang maksimal. Ini terbukti dengan aktivitas, minat dan peningkatan kemampuan merakit komputer siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar dikelas sehingga suasana kelas menjadi hidup. Walaupun demikian perlu adanya suatu pembenahan guna mencapai hasil yang maksimal dalam penerapan pendekatan dan model ini.
  • 17. Gambar 2.6 Skema Penelitian Tindakan Kelas
  • 18. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pembahasan Fokus utama dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan aktivitas, minat dan kemampuan merakit komputer dalam pembagian kelompok dan tugas-tugas dengan pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group investigation kompetensi merakit komputer di kelas 11 Teknik Elektronika Industri 3 SMK Negeri 2 Kota Bekasi agar tercipta siswa yang aktif, berminat dan berkemampuan serta berdampak pada hasil belajar yang meningkat. Dari hasil analisis yang diperoleh aktivitas dan minat siswa pada siklus I belum begitu nampak adapun hasilnya bahwa siswa yang aktif dalam pembelajaran sebesar 67,5, berminat sebesar 65,54. Hal ini dimungkinkan karena guru dan siswa belum terbiasa menggunakan pendekatan aneka sumber belajar dalam pembelajaran sehingga banyak siswa yang masih melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak relevan yang berdampak pada hasil yang kurang memuaskan. Untuk evaluasi dilaksanakan setelah berakhirnya pembelajaran, dilaksanakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan merakit komputer. Dari hasil aktivitas dan minat siswa dan saran guru mitra serta hasil evaluasi belajar, ternyata masih jauh dari harapan. Maka peneliti menyadari kekurangan-kekurangan pada pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan aneka sumber belajar, kekurangan tersebut harus diperbaiki agar pada siklus berikutnya hasil lebih baik. Adapun kekurangan yang ada pada peneliti antara lain : (1) peneliti hendaknya memberikan motivasi yang lebih kepada siswa. (2) peneliti hendaknya membimbing dan memperhatikan siswa terutama saat mengerjakan penugasan. (3) Efektivitas penggunaan waktu harus diperhatikan. Dari kekurangan pada siklus I ini peneliti memperbaiki dalam hal : (1) memberikan motivasi yang lebih, (2) membimbing dan memperhatikan saat mengerjakan penugasan, (3) penggunaan waktu yang baik.
  • 19. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan dengan pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group investigation yang telah dilaksanakan di kelas XI Teknik Elektronika Industri SMK Negeri 2 Kota Bekasi, peneliti mendapatkan beberapa kesimpulan dari hasil pembahasan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut : 1. Pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group investigation dapat meningkatkan kemampuan mengidentifikasi spesifikasi minimal hardware komputer dengan ketuntasan uji kompetensi siklus I sebesar 62,5%. Nilai rata-rata pada siklus I sebesar 72,92 kategori “Belum Tuntas”. 2. Pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group investigation dapat meningkatkan kemampuan merakit perangkat keras komputer dengan ketuntasan uji kompetensi siklus II meningkat sebesar 70,8%. Nilai rata-rata pada siklus II meningkat sebesar 75 kategori “Tuntas”. 5.2 Saran Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I dengan pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group investigation yang telah dilaksanakan di kelas XI Teknik Elektronika Industri di SMK Negeri 2 Kota Bekasi, maka penulis menyampaikan saran bagi pembaca yang ingin menerapkan pendekatan dan model pembelajaran ini adalah : 1. Hendaknya sebelum melakukan penelitian guru peneliti memperkaya pemahaman tentang pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group investigation. 2. Sebaiknya guru menempatkan siswa dalam kelompok yang heterogen berdasarkan nilai akademi siswa, sehingga siswa yang kurang aktif akan mencapai ketuntasan belajar dibantu siswa yang kurang aktif akan mencapai ketuntasan belajar dibantu siswa yang lebih aktif dalam kelompoknya. 3. Hendaknya guru memperhatikan setiap anggota kelompok yang tidak hadir saat pembelajaran berlangsung, kemudian menginstruksikan anggota kelompok yang hadir untuk menginformasikan materi pelajaran untuk dipelajari di rumah. 4. Hendaknya piranti pendukung yang digunakan dalam melaksanakan praktikum tersedia di setiap kelompok dan dapat dijumpai dengan mudah di sekitar lingkungan siswa.
  • 20. DAFTAR PUSTAKA Fakultas Teknik 2009. Buku Pedoman Skripsi/Komprehensif/Karya Inovatif (S1). Jakarta : Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta. http//atang.file.wordpress.com/spesifikasihardware.pdf./diakses 13 juni 2011. http://id.wikipedia.org/wiki/teori belajar behaviorisme/diakses 13 juni 2011. http://id.wikipedia.org/wiki/teori belajar kognitivisme/diakses 13 juni 2011. http://id.wikipedia.org/wiki/teori belajar konstruktivisme/diakses 13 juni 2011. http://id.wikipedia.org/wiki/pengertian-minat.html/diakses 11 juni 2011. http://yamta.file.wordpress.com/merakitkomputer.pdf./diakses 11 juni 2011. http://www.bpgdisdik-jabar.net..modul_model_pendekatan/diakses 13 juni 2011. ipotes.2009.http://www.wordpress.com/prestasi-belajar/diakses 11 juni2011. Mardapi Djemari.2007.Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.41 Standar Proses. Jakarta : BSNP.
  • 21.
  • 22. SILABUS SMK NEGERI 2 BEKASI
  • 23.
  • 24. RPP SMK NEGERI 2 BEKASI Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Satuan Pendidikan : SMK Nama Sekolah : SMK NEGERI 2 KOTA BEKASI Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan Kelas / Semester : XI / 3 Kompetensi : Merakit Komputer Kode : OE KOMP.002.A Alokasi Waktu : 1 (12X40) menit (12 jam pel) 2 pertemuan. I. Standar Kompetensi : Merakit Komputer II. Kompetensi Dasar : Menguasai Perakitan dan Instalasi Komputer III. Indikator : Merakit perangkat keras computer dengan baik pada bagian maderboard, prosesor, kipas pendingin, memori, harddisk, CD/DVD-ROM dan power supply dengan baik. IV. Tujuan Pembelajaran : 1. Dapat menjelaskan langkah-langkah dalam perakitan computer pada bagian maderboard, prosesor. Kipas pendingin, memori, harddisk, CD / DVD-ROM dan power supply dengan baik. 2. Dapat melaksanakan perakitan computer pada bagian maderboard, prosesor, kipas pendingin, memori, harddisk, CD/DVD-ROM dan power supply dengan baik. 3. Dapat mencari data pembanding tema merakit computer pada bagian maderboard, prosessor, kipas pendingin, memori, harddisk, CD/DVD-ROM dan power supply dengan pendekatan aneka sumber belajar di internet. V. Metode Pembelajaran : Dalam metode pembelajaran guru akan menggunakan media pembelajaran yang beragam melalui power point yang menarik dan operation sheet yang mendorong siswa mencari informasi pemahaman : Merakit perangkat keras computer dengan baik pada bagian maderboard, prosessor, kipas pendingin, memori, harddisk, CD/DVD-ROM dan power supply dengan baik.
  • 25. VI. Alokasi Waktu Alokasi Waktu (Menit) NO Langkah Pembelajaran Guru Siswa Total 1 Kegiatan pendahuluan (menyiapkan peserta didik untuk 10 30 40 siap mengikuti pelajaran, menjelaskan KD dan ID yang akan dicapai. 2 Kegiatan Inti (presentasi, diskusi kelompok, Tanya jawab, 40 240 280 praktikum dan internet) 3 Kegiatan Penutup (memberikan umpan balik, verifikasi 40 120 160 terhadap pembelajaran, melaksanakan tes formatif, remedial siswa yang belum kompeten dan salam penutup. 12 Jam Pelajaran @ 40 = 480 menit 480 VII. Kegiatan Pembelajaran : A. Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, memberi perhatian dan memeriksa kehadiran siswa. 2. Siswa menyimak apresiasi guru melalui tanya jawab tentang merakit computer pada bagian maderboard, prosessor, kipas pendingin, memori, harddisk, CD/DVD-ROM dan power supply. 3. Siswa menjawab soal-soal pretes. 4. Siswa menerima informasi tentang kompetensi yang akan dicapai kemudian mengemukakan materi pelajaran yang akan dipelajari. B. Kompetensi Inti 1. Guru menggali pengetahuan awal siswa dapat menangkap gagasan skema dengan pertanyaan-pertanyaan 2. Guru memberikan penjelasan langkah merakit computer pada bagian mederboard, prosessor, kipas pendingin, memori, harddisk, CD/DVD-ROM dan power supply. 3. Siswa mempresentasikan merakit computer pada bagian maderboard, prosessor, kipas pendingin, memori, harddisk, CD/DVD-ROM dan power supply.
  • 26. 4. Guru memberikan penuatan dan klasifikasi terhadap seluruh kesimpulan yang datang dari siswa. C. Materi Ajar Menurut Yamta (2009) merakit computer merupakan suatu yang menyenangkan bagi yang suka dengan perakitan computer. Sebelum mulai merakit computer, maka persiapan dulu komponen-komponennya, seperti Casing (termasuk catu daya), madherboard, prosessor, heatsink, dan kipasnya, memori, kartu grafis (VGA/AGP), harddisk, CDROM / DVDROM, floppy disk, drive, monitor, speaker, keyboard, dan mouse. Selain komponen diatas, persiapan juga CD Driver dan CD sistem operasi serta software yang diperlukan. Persiapan pula berbagai alat tangan seperti obeng, tang, dan pinset. D. Kegiatan Penutup 1. Guru mengadakan Tanya jawab dengan siswa 2. Guru membacakan kesimpulan dari materi yang telah disampaikan 3. Guru memberikan tugas kepada siswa. Mengetahui …………….., ………….. Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Bekasi Guru Study ( _____________________________) ( __________________ )