1. Visi Kementerian Agama adalah membangun masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan unggul untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berdasarkan gotong royong.
2. Untuk mewujudkan visi tersebut, Kementerian Agama akan fokus pada enam misi yaitu meningkatkan kualitas kesalehan umat, memperkuat moderasi beragama, meningkatkan layanan keagamaan dan pendidikan,
2023-05-23 - Penguatan Budaya Kerja dan Employer Branding ASN_Pemprov Bengkul...
Visi, Misi dan Nilai Dasar Kementerian Agama.pptx
1. z
Visi, Misi dan Nilai Dasar
Kementerian Agama
Oleh : Yafeth Iyai, S.Th
2. Visi Kementerian Agama ditetapkan merujuk pada Visi Presiden dan Wakil Presiden
tahun 2020-2024 yaitu “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong” dan mempertimbangkan hasil capaian
kinerja 5 tahun terakhir, potensi dan permasalahan yang dihadapi, serta aspirasi
masyarakat.
“Kementerian Agama yang profesional dan andal dalam membangun
masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan unggul untuk mewujudkan
Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berdasarkan
gotong royong”
Visi Kementerian Agama
3. Terdapat 6 (enam) kata kunci didalam Visi Kementerian
Agama, yaitu :
1. Profesional
Artinya adalah memiliki keahlian dan keterampilan yang memerlukan kepandaian khusus.
2. Andal
artinya bahwa dapat dipercaya dalam menghasilkan produk yang berkualitas.
3. Saleh
artinya taat dan sungguh-sungguh menjalankan ibadah
4. Moderat
artinya selalu menghindarkan perilaku atau pengungkapan yang ekstrem dan berkecenderungan ke arah
dimensi atau jalan tengah.
5. Cerdas
artinya sempurna perkembangan akal budinya (untuk berpikir, mengerti, dan sebagainya) dan tajam pikiran.
6. Unggul
artinya lebih tinggi (pandai, baik, cakap, kuat, awet, dan sebagainya) daripada yang lain-lain.
4. Berdasarkan keenam kata kunci tersebut, maka yang dimaksud dengan Kementerian Agama
yang profesional dan andal adalah Kementerian Agama didukung oleh ASN yang memiliki
keahlian dan keterampilan yang memerlukan kepandaian khusus serta dapat dapat dipercaya
dalam menghasilkan produk yang berkualitas di bidang agama dan pendidikan.
5. Yang dimaksud “untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian berdasarkan gotong royong” adalah bahwa masyarakat yang mempunyai ciri-ciri
di atas akan memberikan kontribusi terhadap terwujudnya visi Presiden dan Wakil Presiden
dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berdasarkan
gotong royong.
6. Misi Kementerian Agama Dalam rangka mencapai Visi Kementerian Agama ditetapkan Misi
yang berorientasi pada Misi Presiden dan Wakil Presiden yaitu:
Peningkatan kualitas manusia Indonesia;
Struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing;
Pembangunan yang merata dan berkeadilan;
Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan;
Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa;
Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan tepercaya;
Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh
warga;
Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan tepercaya;
Sinergi pemerintah daerah dalam kerangka Negara Kesatuan.
7. Berdasarkan kesembilan misi di atas, sesuai dengan Visi Kementerian Agama terdapat 4 (empat)
dari 9 (sembilan) Misi Presiden dan Wakil Presiden di atas, yaitu misi nomor 1, 3, 5 dan 8,
sehingga Misi Kementerian Agama, sebagai berikut :
Meningkatkan kualitas kesalehan umat beragama;
Memperkuat moderasi beragama dan kerukunan umat beragama;
Meningkatkan layanan keagamaan yang adil, mudah dan merata;
Meningkatkan layanan pendidikan yang merata dan bermutu;
Meningkatkan produktivitas dan daya saing pendidikan;
Memantapkan tatakelola kepemerintahan yang baik (Good Governance);
Misi Kementerian Agama
8. Dalam rangka mewujudkan lembaga yang profesional dan andal dalam melaksanakan
pembangunan di bidang agama dan pendidikan, Kementerian Agama menetapkan lima nilai dasar
yang harus dipegang teguh oleh ASN pelaksana pembangunan. Nilai-nilai itu telah dikukuhkan
melalui Peraturan Menteri Agama Nomor 12 Tahun 2019 tentang Kode Etik dan Kode Perilaku
Pegawai Aparatur Sipil Negara Kementerian Agama. Nilai-nilai yang dimaksud adalah:
9. INTEGRITAS
Keselarasan antara hati, pikiran, perkataan, dan perbuatan yang baik dan benar
INDIKASI POSITIF INDIKASI NEGATIF
• Bertekad dan bekemauan untuk berbuat
yang baik dan benar;
• Berpikiran positif, arif, dan bijaksana
dalam melaksanakan tugas dan fungsi;
• Mematuhi peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
• Menolak korupsi, suap, atau gratifikasi.
• Melanggar sumpah dan janji
pegawai/jabatan;
• Melakukan perbuatan rekayasa
atau manipulasi;
• Menerima pemberian dalam bentuk
apapun di luar ketentuan.
10. PROFESIONALITAS
Bekerja secara disiplin, kompeten, dan tepat waktu dengan hasil terbaik
INDIKASI POSITIF INDIKASI NEGATIF
• Melakukan pekerjaan sesuai
kompetensi jabatan;
• Disiplin dan bersungguh-sungguh
dalam bekerja;
• Melakukan pekerjaan secara terukur;
• Melaksanakan dan menyelesaikan
tugas tepat waktu;
• Menerima reward and punishment
sesuai dengan ketentuan.
• Melakukan pekerjaan tanpa
perencanaan yang matang;
• Melakukan pekerjaan tidak sesuai
dengan tugas dan fungsi;
• Malas dalam bekerja;
• Melakukan pekerjaan dengan hasil yang
tidak sesuai dengan standar.
11. INOVASI
Menyempurnakan yang sudah ada dan mengkreasi hal baru yang lebih baik
INDIKASI POSITIF INDIKASI NEGATIF
• Selalu melakukan penyempurnaan
dan perbaikan berkala dan
berkelanjutan;
• Bersikap terbuka dalam menerima
ide-ide baru yang konstruktif;
• Meningkatkan kompetensi dan
kapasitas pribadi;
• Berani mengambil terobosan dan solusi
dalam memecahkan masalah;
• Memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi dalam bekerja secara
efektif dan efisien.
• Merasa cepat puas dengan hasil yang
dicapai;
• Bersikap apatis dalam merespons
kebutuhan
stakeholder dan user;
• Malas belajar, bertanya, dan berdiskusi;
• Bersikap tertutup terhadap ide-
ide pengembangan.
12. TANGGUNG JAWAB
Bekerja secara tuntas dan konsekuen
INDIKASI POSITIF INDIKASI NEGATIF
• Menyelesaikan pekerjaan dengan
baik dan tepat waktu;
• Berani mengakui kesalahan,
bersedia menerima konsekuensi,
dan melakukan langkah-langkah
perbaikan;
• Mengatasi masalah dengan segera;
• Komitmen dengan tugas yang
diberikan.
• Lalai dalam melaksanakan tugas;
• Menunda-nunda dan/atau
menghindar dalam melaksanakan
tugas;
• Selalu merasa benar dan suka
menyalahkan orang lain;
• Menolak resiko atas hasil pekerjaan;
• Memilih-milih pekerjaan sesuai
dengan keinginan pribadi;
• Menyalahgunakan wewenang dan
tanggung jawab.
13. KETELADANAN
Menjadi contoh yang baik bagi orang lain
INDIKASI POSITIF INDIKASI NEGATIF
• Berakhlak terpuji;
• Memberikan pelayanan dengan sikap
yang baik, penuh keramahan, dan
adil;
• Membimbing dan memberikan arahan
kepada bawahan dan teman sejawat;
• Melakukan pekerjaan yang baik
dimulai dari diri sendiri.
• Berakhlak tercela;
• Melayani dengan seadanya dan
sikap setengah hati;
• Memperlakukan orang berbeda-beda
secara subjektif;
• Melanggar peraturan perundang-
undangan;
• Melakukan pembiaran terhadap
bentuk pelanggaran.