1. Visi Kementerian Agama adalah membangun masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan unggul untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berdasarkan gotong royong.
2. Untuk mewujudkan visi tersebut, Kementerian Agama akan fokus pada enam misi yaitu meningkatkan kualitas kesalehan umat, memperkuat moderasi beragama, meningkatkan layanan keagamaan dan pendidikan,
Dokumen tersebut merangkum visi, misi, tugas, fungsi, dan program prioritas Kementerian Agama Indonesia untuk periode 2020-2024 yang mencakup peningkatan kesalehan umat, moderasi beragama, layanan keagamaan, dan pendidikan agama, serta tujuh program prioritas seperti penguatan moderasi beragama, transformasi digital, dan relgiosity index.
Dokumen ini membahas tentang nilai-nilai dasar sumber daya manusia Kementerian Agama dan implementasi 5 nilai-nilai dasar serta 5 nilai budaya kerja Kementerian Agama. Dokumen ini juga menjelaskan visi dan misi Kementerian Agama 2020-2024 serta program prioritas Menteri Agama tahun 2022 yang mencakup moderasi beragama, transformasi digital, revitalisasi Pusat Kegiatan Umat, Cyber Islamic University, kemandirian pesantren, religiousity index dan toleransi
Dokumen ini membahas tentang pembangunan bidang agama dan pengembangan SDM di Kementerian Agama. Kementerian Agama bertugas mengurusi pembangunan agama dan memberikan bimbingan keagamaan sesuai dengan agama masing-masing. Visi Kementerian Agama adalah membangun masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan unggul. Moderasi beragama merupakan jalan tengah yang menghindari sikap ekstrem dalam beragama.
Dokumen tersebut merupakan kebijakan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klungkung yang menjelaskan tugas dan fungsi Kementerian Agama dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama serta visi dan misi Kementerian Agama untuk membangun masyarakat yang saleh, moderat dan berkepribadian. Dokumen tersebut juga menjelaskan tujuan dan program prioritas Kementerian Agama Kabupaten Klungkung dalam
Dokumen tersebut membahas implementasi moderasi beragama di Indonesia. Secara garis besar, dokumen menjelaskan bahwa moderasi beragama penting untuk menjaga kerukunan antar umat beragama dengan menghargai perbedaan. Dokumen juga menjelaskan langkah-langkah untuk mendiseminasikan nilai-nilai moderasi beragama di lembaga-lembaga pendidikan, termasuk melalui penyiapan instruktur dan penyusunan kurikulum
Konsep Moderasi Beragama Kemenag RI.pptxAmalinaIzza1
Dokumen tersebut membahas tentang moderasi beragama sebagai kunci terciptanya toleransi dan kerukunan. Terdapat penjelasan konsep moderasi beragama, landasan hukum dan urgensinya, peta jalan, indikator, dan arah kebijakan penguatan moderasi beragama menurut dokumen Kementerian Agama.
Dokumen tersebut merangkum visi, misi, tugas, fungsi, dan program prioritas Kementerian Agama Indonesia untuk periode 2020-2024 yang mencakup peningkatan kesalehan umat, moderasi beragama, layanan keagamaan, dan pendidikan agama, serta tujuh program prioritas seperti penguatan moderasi beragama, transformasi digital, dan relgiosity index.
Dokumen ini membahas tentang nilai-nilai dasar sumber daya manusia Kementerian Agama dan implementasi 5 nilai-nilai dasar serta 5 nilai budaya kerja Kementerian Agama. Dokumen ini juga menjelaskan visi dan misi Kementerian Agama 2020-2024 serta program prioritas Menteri Agama tahun 2022 yang mencakup moderasi beragama, transformasi digital, revitalisasi Pusat Kegiatan Umat, Cyber Islamic University, kemandirian pesantren, religiousity index dan toleransi
Dokumen ini membahas tentang pembangunan bidang agama dan pengembangan SDM di Kementerian Agama. Kementerian Agama bertugas mengurusi pembangunan agama dan memberikan bimbingan keagamaan sesuai dengan agama masing-masing. Visi Kementerian Agama adalah membangun masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan unggul. Moderasi beragama merupakan jalan tengah yang menghindari sikap ekstrem dalam beragama.
Dokumen tersebut merupakan kebijakan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klungkung yang menjelaskan tugas dan fungsi Kementerian Agama dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama serta visi dan misi Kementerian Agama untuk membangun masyarakat yang saleh, moderat dan berkepribadian. Dokumen tersebut juga menjelaskan tujuan dan program prioritas Kementerian Agama Kabupaten Klungkung dalam
Dokumen tersebut membahas implementasi moderasi beragama di Indonesia. Secara garis besar, dokumen menjelaskan bahwa moderasi beragama penting untuk menjaga kerukunan antar umat beragama dengan menghargai perbedaan. Dokumen juga menjelaskan langkah-langkah untuk mendiseminasikan nilai-nilai moderasi beragama di lembaga-lembaga pendidikan, termasuk melalui penyiapan instruktur dan penyusunan kurikulum
Konsep Moderasi Beragama Kemenag RI.pptxAmalinaIzza1
Dokumen tersebut membahas tentang moderasi beragama sebagai kunci terciptanya toleransi dan kerukunan. Terdapat penjelasan konsep moderasi beragama, landasan hukum dan urgensinya, peta jalan, indikator, dan arah kebijakan penguatan moderasi beragama menurut dokumen Kementerian Agama.
Bapak Lukman Hakim memberikan penjelasan tentang moderasi beragama dalam 3 kalimat. Moderasi beragama adalah cara pandang dan praktik beragama yang mengamalkan nilai-nilai kemanusiaan dan kemaslahatan bersama sesuai dengan ajaran agama. Ciri-ciri moderasi beragama meliputi pengambilan jalan tengah, keseimbangan, tegas dan lurus, serta toleransi dan tidak adanya diskriminasi.
Buku ini membahas moderasi beragama dalam tiga bagian. Bagian pertama menjelaskan konsep dan prinsip moderasi berdasarkan agama-agama besar di Indonesia. Bagian kedua menggambarkan pengalaman moderasi beragama dalam masyarakat multikultural Indonesia. Bagian ketiga menyarankan strategi untuk memperkuat dan menerapkan moderasi beragama secara nasional.
Dokumen tersebut merupakan roadmap penguatan moderasi beragama oleh Kementerian Agama Indonesia untuk periode 2020-2024. Roadmap ini menjelaskan strategi untuk memperkuat nilai-nilai toleransi, kerukunan, dan harmoni sosial di masyarakat melalui penerapan prinsip-prinsip moderasi beragama.
Islam, kebangsaan dan moderasi beragama dalam pendidikanAnis Masykhur
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pentingnya pendidikan agama Islam di sekolah serta tantangan yang dihadapi Indonesia dari ideologi luar negeri dan domestik.
2. Dokumen tersebut juga menjelaskan pentingnya menanamkan nilai-nilai moderasi dan toleransi beragama di sekolah untuk mencegah radikalisme.
3. Metode pembelajaran kritis serta penguatan substansi agama diperlukan untuk
Moderasi Beragama dalam Bingkai Bappenas dan Pemda DKIDadang Solihin
Dokumen tersebut membahas latar belakang dan karier Dadang Solihin sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta bidang Kebudayaan dan Pariwisata. Dokumen juga menjelaskan pandangan dan peran Dadang Solihin dalam mendorong moderasi beragama, baik di tingkat nasional maupun di DKI Jakarta.
Organisasi dan Kepemimpinan Adaptif di Era Pandemi Covid-19Tri Widodo W. UTOMO
Organisasi dan kepemimpinan pemerintah perlu beradaptasi di era pandemi Covid-19. Birokrasi harus menjadi lebih dinamis dengan memperkuat sumber daya manusia dan proses yang lincah serta mampu menghasilkan kebijakan yang adaptif. Transformasi model kelembagaan dari "berdiri sendiri" menjadi terhubung dalam jaringan diperlukan untuk menghadapi tantangan masa depan.
Dokumen tersebut membahas mengenai pentingnya moderasi dalam beragama. Moderasi berarti mengikuti praktik Nabi Muhammad Saw yang bersikap toleran dan menghargai keberagaman. Dokumen tersebut juga menjelaskan langkah-langkah untuk mempromosikan sikap moderasi melalui pendidikan dan penyusunan kurikulum berbasis moderasi.
Buku ini membahas moderasi beragama sebagai esensi agama yang penting untuk terciptanya kerukunan antar umat beragama di Indonesia yang plural. Moderasi beragama dijelaskan sebagai cara beragama yang tidak ekstrem dan berlebihan serta menghindari kekerasan. Tujuannya adalah menciptakan toleransi dan menjaga persatuan bangsa.
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip kepemimpinan Nabi Muhammad SAW dalam 3 kalimat, yaitu: Nabi Muhammad SAW memimpin dengan akhlak yang mulia, mementingkan kepentingan umat di atas dirinya sendiri, dan menjadikan tujuan akhirat sebagai pedoman utama dalam memimpin.
Proposal pelatihan dan motivasi karakter siswa yang ditawarkan oleh Cahaya Ilahi Institute dengan tujuan membentuk siswa menjadi beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cerdas dan mandiri melalui aktivasi 4 kecerdasan otak dan 12 hukum ilahi dalam metode ceramah, NLP, dan hipnosis selama 3-4 jam beserta konsultasi lanjutan.
Bapak Lukman Hakim memberikan penjelasan tentang moderasi beragama dalam 3 kalimat. Moderasi beragama adalah cara pandang dan praktik beragama yang mengamalkan nilai-nilai kemanusiaan dan kemaslahatan bersama sesuai dengan ajaran agama. Ciri-ciri moderasi beragama meliputi pengambilan jalan tengah, keseimbangan, tegas dan lurus, serta toleransi dan tidak adanya diskriminasi.
Buku ini membahas moderasi beragama dalam tiga bagian. Bagian pertama menjelaskan konsep dan prinsip moderasi berdasarkan agama-agama besar di Indonesia. Bagian kedua menggambarkan pengalaman moderasi beragama dalam masyarakat multikultural Indonesia. Bagian ketiga menyarankan strategi untuk memperkuat dan menerapkan moderasi beragama secara nasional.
Dokumen tersebut merupakan roadmap penguatan moderasi beragama oleh Kementerian Agama Indonesia untuk periode 2020-2024. Roadmap ini menjelaskan strategi untuk memperkuat nilai-nilai toleransi, kerukunan, dan harmoni sosial di masyarakat melalui penerapan prinsip-prinsip moderasi beragama.
Islam, kebangsaan dan moderasi beragama dalam pendidikanAnis Masykhur
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pentingnya pendidikan agama Islam di sekolah serta tantangan yang dihadapi Indonesia dari ideologi luar negeri dan domestik.
2. Dokumen tersebut juga menjelaskan pentingnya menanamkan nilai-nilai moderasi dan toleransi beragama di sekolah untuk mencegah radikalisme.
3. Metode pembelajaran kritis serta penguatan substansi agama diperlukan untuk
Moderasi Beragama dalam Bingkai Bappenas dan Pemda DKIDadang Solihin
Dokumen tersebut membahas latar belakang dan karier Dadang Solihin sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta bidang Kebudayaan dan Pariwisata. Dokumen juga menjelaskan pandangan dan peran Dadang Solihin dalam mendorong moderasi beragama, baik di tingkat nasional maupun di DKI Jakarta.
Organisasi dan Kepemimpinan Adaptif di Era Pandemi Covid-19Tri Widodo W. UTOMO
Organisasi dan kepemimpinan pemerintah perlu beradaptasi di era pandemi Covid-19. Birokrasi harus menjadi lebih dinamis dengan memperkuat sumber daya manusia dan proses yang lincah serta mampu menghasilkan kebijakan yang adaptif. Transformasi model kelembagaan dari "berdiri sendiri" menjadi terhubung dalam jaringan diperlukan untuk menghadapi tantangan masa depan.
Dokumen tersebut membahas mengenai pentingnya moderasi dalam beragama. Moderasi berarti mengikuti praktik Nabi Muhammad Saw yang bersikap toleran dan menghargai keberagaman. Dokumen tersebut juga menjelaskan langkah-langkah untuk mempromosikan sikap moderasi melalui pendidikan dan penyusunan kurikulum berbasis moderasi.
Buku ini membahas moderasi beragama sebagai esensi agama yang penting untuk terciptanya kerukunan antar umat beragama di Indonesia yang plural. Moderasi beragama dijelaskan sebagai cara beragama yang tidak ekstrem dan berlebihan serta menghindari kekerasan. Tujuannya adalah menciptakan toleransi dan menjaga persatuan bangsa.
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip kepemimpinan Nabi Muhammad SAW dalam 3 kalimat, yaitu: Nabi Muhammad SAW memimpin dengan akhlak yang mulia, mementingkan kepentingan umat di atas dirinya sendiri, dan menjadikan tujuan akhirat sebagai pedoman utama dalam memimpin.
Proposal pelatihan dan motivasi karakter siswa yang ditawarkan oleh Cahaya Ilahi Institute dengan tujuan membentuk siswa menjadi beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cerdas dan mandiri melalui aktivasi 4 kecerdasan otak dan 12 hukum ilahi dalam metode ceramah, NLP, dan hipnosis selama 3-4 jam beserta konsultasi lanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang profil pelajar Pancasila yang merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Profil pelajar Pancasila terdiri dari enam elemen yaitu berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif.
Teks tersebut membahas tentang nilai berorientasi pelayanan bagi aparatur sipil negara. Nilai ini mencakup tiga hal yaitu memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat, bersikap ramah, cekatan, dan solutif, serta terus melakukan perbaikan."
Transformasi Peran Strategis Aparatur Pemda Provinsi DKI Jakarta melalui Pene...Dadang Solihin
Dadang Solihin adalah pejabat senior yang aktif dalam berbagai organisasi dan memiliki pengalaman panjang sebagai PNS. Ia saat ini menjabat sebagai Deputi Gubernur DKI Bidang Budaya dan Pariwisata.
Materi Training esq, training motivasi, Training kepemimpinan - Aditya 087888...ESQ Leadership Center
Aditya - 087-888-765-439 | Training ESQ bermula dari sebuah buku yang ditulis oleh DR. H. C Ary Ginanjar Agustian, kemudian bertransformasi menjadi sebuah pelatihan sumber daya manusia. Berdiri sejak 16 Mei 2000, ESQ LC kini telah menjadi salah satu lembaga pelatihan terbesar di Indonesia dengan alumni sebanyak 1.2 juta orang dengan 7962 event.
Selama 10 tahun pertama ESQ melakukan personal transformation atau perubahan karakter individu melalui penggabungan 3 potensi manusia yaitu kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual.
Terselenggara hampir di seluruh provinsi di Indonesia juga mancanegara seperti Malaysia, Brunei, Singapura, Belanda, Amerika Serikat, Helsinski, Bangkok, Madrid.
Mulai tahun ke 11 ESQ bergerak pada pembangunan kultur atau budaya perusahaan dengan meluncurkan ACT (Accelerated Culture Transformation) Consulting yang membantu lembaga atau korporasi untuk melakukan pembangunan budaya.
Kami juga memberikan kelas In House untuk korporasi/organisasi, dengan materi yang dapat “customize” sesuai dengan misi, visi dan nilai serta makna yang ingin ditanamkan.
Transformasi Peran Strategis Aparatur Pemda Provinsi DKI Jakarta melalui Pene...Dadang Solihin
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang Dadang Solihin. Dadang Solihin adalah pejabat yang menjabat sebagai Deputi Gubernur DKI Bidang Budaya dan Pariwisata. Ia memiliki pengalaman panjang sebagai pegawai negeri dan pernah menjabat berbagai posisi kepemimpinan di berbagai lembaga.
VISI & PRAKARSA PERUBAHAN VISI DAN MISI GURU PENGGERAK
Visi, Misi dan Nilai Dasar Kementerian Agama.pptx
1. z
Visi, Misi dan Nilai Dasar
Kementerian Agama
Oleh : Yafeth Iyai, S.Th
2. Visi Kementerian Agama ditetapkan merujuk pada Visi Presiden dan Wakil Presiden
tahun 2020-2024 yaitu “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong” dan mempertimbangkan hasil capaian
kinerja 5 tahun terakhir, potensi dan permasalahan yang dihadapi, serta aspirasi
masyarakat.
“Kementerian Agama yang profesional dan andal dalam membangun
masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan unggul untuk mewujudkan
Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berdasarkan
gotong royong”
Visi Kementerian Agama
3. Terdapat 6 (enam) kata kunci didalam Visi Kementerian
Agama, yaitu :
1. Profesional
Artinya adalah memiliki keahlian dan keterampilan yang memerlukan kepandaian khusus.
2. Andal
artinya bahwa dapat dipercaya dalam menghasilkan produk yang berkualitas.
3. Saleh
artinya taat dan sungguh-sungguh menjalankan ibadah
4. Moderat
artinya selalu menghindarkan perilaku atau pengungkapan yang ekstrem dan berkecenderungan ke arah
dimensi atau jalan tengah.
5. Cerdas
artinya sempurna perkembangan akal budinya (untuk berpikir, mengerti, dan sebagainya) dan tajam pikiran.
6. Unggul
artinya lebih tinggi (pandai, baik, cakap, kuat, awet, dan sebagainya) daripada yang lain-lain.
4. Berdasarkan keenam kata kunci tersebut, maka yang dimaksud dengan Kementerian Agama
yang profesional dan andal adalah Kementerian Agama didukung oleh ASN yang memiliki
keahlian dan keterampilan yang memerlukan kepandaian khusus serta dapat dapat dipercaya
dalam menghasilkan produk yang berkualitas di bidang agama dan pendidikan.
5. Yang dimaksud “untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian berdasarkan gotong royong” adalah bahwa masyarakat yang mempunyai ciri-ciri
di atas akan memberikan kontribusi terhadap terwujudnya visi Presiden dan Wakil Presiden
dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berdasarkan
gotong royong.
6. Misi Kementerian Agama Dalam rangka mencapai Visi Kementerian Agama ditetapkan Misi
yang berorientasi pada Misi Presiden dan Wakil Presiden yaitu:
Peningkatan kualitas manusia Indonesia;
Struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing;
Pembangunan yang merata dan berkeadilan;
Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan;
Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa;
Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan tepercaya;
Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh
warga;
Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan tepercaya;
Sinergi pemerintah daerah dalam kerangka Negara Kesatuan.
7. Berdasarkan kesembilan misi di atas, sesuai dengan Visi Kementerian Agama terdapat 4 (empat)
dari 9 (sembilan) Misi Presiden dan Wakil Presiden di atas, yaitu misi nomor 1, 3, 5 dan 8,
sehingga Misi Kementerian Agama, sebagai berikut :
Meningkatkan kualitas kesalehan umat beragama;
Memperkuat moderasi beragama dan kerukunan umat beragama;
Meningkatkan layanan keagamaan yang adil, mudah dan merata;
Meningkatkan layanan pendidikan yang merata dan bermutu;
Meningkatkan produktivitas dan daya saing pendidikan;
Memantapkan tatakelola kepemerintahan yang baik (Good Governance);
Misi Kementerian Agama
8. Dalam rangka mewujudkan lembaga yang profesional dan andal dalam melaksanakan
pembangunan di bidang agama dan pendidikan, Kementerian Agama menetapkan lima nilai dasar
yang harus dipegang teguh oleh ASN pelaksana pembangunan. Nilai-nilai itu telah dikukuhkan
melalui Peraturan Menteri Agama Nomor 12 Tahun 2019 tentang Kode Etik dan Kode Perilaku
Pegawai Aparatur Sipil Negara Kementerian Agama. Nilai-nilai yang dimaksud adalah:
9. INTEGRITAS
Keselarasan antara hati, pikiran, perkataan, dan perbuatan yang baik dan benar
INDIKASI POSITIF INDIKASI NEGATIF
• Bertekad dan bekemauan untuk berbuat
yang baik dan benar;
• Berpikiran positif, arif, dan bijaksana
dalam melaksanakan tugas dan fungsi;
• Mematuhi peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
• Menolak korupsi, suap, atau gratifikasi.
• Melanggar sumpah dan janji
pegawai/jabatan;
• Melakukan perbuatan rekayasa
atau manipulasi;
• Menerima pemberian dalam bentuk
apapun di luar ketentuan.
10. PROFESIONALITAS
Bekerja secara disiplin, kompeten, dan tepat waktu dengan hasil terbaik
INDIKASI POSITIF INDIKASI NEGATIF
• Melakukan pekerjaan sesuai
kompetensi jabatan;
• Disiplin dan bersungguh-sungguh
dalam bekerja;
• Melakukan pekerjaan secara terukur;
• Melaksanakan dan menyelesaikan
tugas tepat waktu;
• Menerima reward and punishment
sesuai dengan ketentuan.
• Melakukan pekerjaan tanpa
perencanaan yang matang;
• Melakukan pekerjaan tidak sesuai
dengan tugas dan fungsi;
• Malas dalam bekerja;
• Melakukan pekerjaan dengan hasil yang
tidak sesuai dengan standar.
11. INOVASI
Menyempurnakan yang sudah ada dan mengkreasi hal baru yang lebih baik
INDIKASI POSITIF INDIKASI NEGATIF
• Selalu melakukan penyempurnaan
dan perbaikan berkala dan
berkelanjutan;
• Bersikap terbuka dalam menerima
ide-ide baru yang konstruktif;
• Meningkatkan kompetensi dan
kapasitas pribadi;
• Berani mengambil terobosan dan solusi
dalam memecahkan masalah;
• Memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi dalam bekerja secara
efektif dan efisien.
• Merasa cepat puas dengan hasil yang
dicapai;
• Bersikap apatis dalam merespons
kebutuhan
stakeholder dan user;
• Malas belajar, bertanya, dan berdiskusi;
• Bersikap tertutup terhadap ide-
ide pengembangan.
12. TANGGUNG JAWAB
Bekerja secara tuntas dan konsekuen
INDIKASI POSITIF INDIKASI NEGATIF
• Menyelesaikan pekerjaan dengan
baik dan tepat waktu;
• Berani mengakui kesalahan,
bersedia menerima konsekuensi,
dan melakukan langkah-langkah
perbaikan;
• Mengatasi masalah dengan segera;
• Komitmen dengan tugas yang
diberikan.
• Lalai dalam melaksanakan tugas;
• Menunda-nunda dan/atau
menghindar dalam melaksanakan
tugas;
• Selalu merasa benar dan suka
menyalahkan orang lain;
• Menolak resiko atas hasil pekerjaan;
• Memilih-milih pekerjaan sesuai
dengan keinginan pribadi;
• Menyalahgunakan wewenang dan
tanggung jawab.
13. KETELADANAN
Menjadi contoh yang baik bagi orang lain
INDIKASI POSITIF INDIKASI NEGATIF
• Berakhlak terpuji;
• Memberikan pelayanan dengan sikap
yang baik, penuh keramahan, dan
adil;
• Membimbing dan memberikan arahan
kepada bawahan dan teman sejawat;
• Melakukan pekerjaan yang baik
dimulai dari diri sendiri.
• Berakhlak tercela;
• Melayani dengan seadanya dan
sikap setengah hati;
• Memperlakukan orang berbeda-beda
secara subjektif;
• Melanggar peraturan perundang-
undangan;
• Melakukan pembiaran terhadap
bentuk pelanggaran.