SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
Download to read offline
Safety
Health
Environmental
Social
© 2021 Alta Nusa Power
Basic Lifting & Rigging
Module - 02
Oleh :
Dafit Herikson Marbun ST.
Online Zoom, 16 Januari 2020
Motor Vehicle Safety (MVS) & Safety Transportations Expert, Heavy Equipment Safe
Operation Expert, Managing Safe Work Lifting Rigging Expert & Crane Inspector
Expert, Maintenance Strategy
© 2021 Alta Nusa Power
Daftar isi
1. Pengenalan
2. Tugas dan tanggung jawab
2.1 Syarat, Tugas & tanggung jawab Operator
2.2 Syarat, Tugas & tanggung jawab Rigger
2.3 Syarat, Tugas & tanggung jawab Teknisi
2.4 Syarat, Tugas & tanggung jawab Inspector
3. Pembagian type cranes
3.1 Mobile Cranes
3.2 Fixed Cranes atau Static Cranes
3.3 Sea Cranes
3.4 Aerial Cranes/Flying Cranes
4. Aba-aba operasi lifting & rigging
4.1 Aba-aba tangan
4.2 Aba-aba tangan diserta peluit
4.3 Aba-aba dengan radio
5. Pembagian peralatan bantu angkat
5.1 Lifting gear atau Rigging gear
5.2 Lifting Devise atau Rigging Devise
5.3 Lifting accessories atau Rigging accessories
6. Pembagian Zona angkat
6.1 Definisi personel pada aktivitas lifting
6.2 Zona kerja (Work zone)
6.3 Zona lintasan berbahaya (Line of fire zone)
6.4 Zona tertimpa (Fall zone)
6.5 Zona dibawah beban (under suspended load)
7. Operasi pengangkatan bebas kontak tangan
8. Metode pengikatan dan pengangkatan
9. Perhitungan WLL & SWL
10. Load Chart & SWL
© 2021 Alta Nusa Power
7. Operasi pengangkatan bebas kontak tangan
Operasi pengangkatan bebas kontak tangan adalah cara bekerja yang
aman dalam proses pengangkatan (lifting) yang bertujuan Mengurangi jumlah
cedera tangan dan jari. Menangani potensi cedera karena terjepit-di antara
benda yang diangkat atau terjepit-di antara benda dengan dudukan benda
pada saat seting penurunan benda yang diangkat, terpukul-oleh dan terkena
bagian tajam benda yang diangkat selama operasi pengangkatan.
Mengidentifikasi bahaya dan resiko dengan cara yang lebih selamat dalam
operasi pengangkatan dengan menggunakan alat bantu (praktik kerja dan
penggunaan alat bantu yang tepat).
1
2
3
Apa yang diperlukan untuk mencapai pengangkatan “bebas
kontak tangan”?
1. Pola piker
2. Tagline
3. Push-Pull Stick
© 2021 Alta Nusa Power
Mengapa harus “bebas kontak tangan”?
1) Langkah paling berbahaya dari pengangkatan adalah ketika
mulai- mengangkat dan menurunkan muatan.
2) Pekerja harus berada sejauh mungkin dari muatan untuk
mengantisipasi hal- hal yang tidak terduga.
3) Maka, penekanan untuk melaksanakan dan mematuhi kebijakan
pengangkatan ‘bebas kontak tangan’ ini sangat diperlukan.
© 2021 Alta Nusa Power
Bagaimana kita melakukan “bebas kontak tangan”?
1) Pola Pikir Tepat
a) Memegang muatan merupakan reaksi yang alami ketika lifting
gear telah tegang (tension) karena muatan telah seimbang,
namun masihkah kita mendengar tangan pekerja cidera
karena terjepit diantara lifting gear tersebut?
b) Di situasi yang sama, kita sering tergoda untuk terburu-buru
memegang / mendekat ke muatan yang akan mendarat.
Kondisi ini merupakan potensi terbesar tangan/kaki/bagian
tubuh lainnya untuk cidera.
© 2021 Alta Nusa Power
“Saya telah
melakukan cara ini
selama 20 tahun…”
Bagaimana kita melakukan “bebas kontak tangan”?
1) Pola Pikir Tepat
c) Kemauan untuk mengubah kebiasaan berisiko menjadi praktek kerja
yang lebih selamat.
d) Cara termudah untuk mengubahnya adalah membayangkan muatan
yang diangkat adalah ‘bara panas’ yang tidak boleh disentuh.
e) Bila terdapat kemungkinan pekerjaan tertentu yang membutuhkan
‘kontak tangan’ untuk memposisikan (tidak ada pilihan lain), hal itu harus
dimitigasi dan ditangani di dalam onsite JSA.
© 2021 Alta Nusa Power
Keteragan:
 Manila Rope ½ Inch, 3-STRAND; 264 LBS SWL
 Manila Rope 5/8 Inch, 3-STRAND; 496 LBS SWL
Bagaimana kita melakukan “bebas kontak tangan”?
2) Taglines
a) Semua pengangkatan muatan tergantung,
disarankan untuk menggunakan tagline.
b) Saat menggunakan tagline, selalu pasang tagline
langsung pada material (jangan pernah pasang
tagline pada sling atau pada struktur/peralatan
lainnya).
c) Untuk muatan besar, direkomendasikan
menggunakan dua taglines atau lebih yang dipasang
pada masing-masing ujung muatan.
d) Keadaan dimana penggunaan tagline bukan sebagai
pilihan aman, situasi ini harus didiskusikan dan
disertakan di onsite JSA dan/atau lift plan.
© 2021 Alta Nusa Power
Mengapa harus “bebas kontak tangan”?
2.a) Taglines Identifikasi bahaya
1) Bahaya (hazards) lainnya yang terkait dengan penggunaan
taglines termasuk:
a) Potensi cedera akibat benda jatuh dikarenakan personil bekerja
terlalu dekat dengan muatan tergantung (suspended loads).
b) Potensi cedera akibat personil terseret sepanjang area
pengangkatan dikarenakan muatan berat berputar tidak
terkontrol dan/atau tagline terlilit bagian tubuh atau pakaian.
c) Potensi cedera akibat tagline yang dikaitkan pada struktur
bangunan di sekitar, putus dan terlontar balik dikarenakan
muatan berat berputar tidak terkontrol.
© 2021 Alta Nusa Power
1
4
3
Bagaimana melakukan “bebas kontak tangan”?
2.b) Taglines (lakukan)
1) Pastikan ketika 2 atau lebih orang menangani 1 muatan,
mereka berada di jalur yang sama. Tagline yang menggulung
(di permukaan lantai) harus berada di depan pekerja tersebut.
2) Tagline digunakan dengan sudut minimum 45 derajat dari
arah vertikal.
3) Tagline dengan snaphook / carabineer direkomendasikan untuk
digunakan bila memungkinkan.
4) Tandai ujung tagline dengan warna mencolok untuk
memudahkan identifikasi, melindungi tali, dan mencegahnya
tersangkut.
5) Pastikan ujung bagian yang dipegang memiliki diameter yang
sama (tidak boleh disimpul).
6) Pegang tagline dalam posisi yang dapat melepas seluruh
bagian tagline dengan cepat apabila diperlukan.
7) Gloves harus digunakan saat menggunakan tagline. Tetap
awasi agar tagline tidak tersangkut pada gloves.
2
© 2021 Alta Nusa Power
4
5
3
4
1
Bagaimana melakukan “bebas kontak tangan”?
2.c) Taglines (jangan lakukan)
1) Dilarang mengaitkan tagline dengan cara apapun pada struktur
atau peralatan di sekitar.
2) Dilarang menggapai tagline di bawah muatan (under-suspended
load), gunakan Push-pull stick untuk menggapai tagline yang ada
dibawah muatan.
3) Dilarang membuat simpul atau sambungan di struktur tagline.
4) Dilarang berada di sekitar tagline yang menggulung.
5) Dilarang mengaitkan tagline di pergelangan tangan atau bagian
tubuh.
2
© 2021 Alta Nusa Power
Bagaimana melakukan “bebas kontak tangan”?
3.) Push-Pull Sticks
© 2021 Alta Nusa Power
Bagaimana melakukan “bebas kontak tangan”?
3.) Push-Pull Sticks
Mengapa Push-Pull Sticl diperlukan dalam proses kerja?
a) Push/pull stick tidak menggantikan penggunaan tagline,
melainkan pada aktivitas tertentu dapat digunakan secara
bersamaan.
b) Push/pull stick digunakan pada aktivitas bahaya ‘kontak tangan’
belum dapat dimitigasi oleh peralatan/prosedur yang ada
(contoh: taglines).
c) Salah satu keunggulan push/pull stick adalah pada aktivitas
yang memerlukan gerakan mendorong/menarik ringan muatan.
© 2021 Alta Nusa Power
8. Metode pengikatan dan pengangkatan
Metode atau cara pengikatan dalam proses pekerjaan pengangkatan
(lifting) yang penting dan factor penyebab terjadinya kecelakaan kerja.
10 Syarat pengikatan & pengangakatan dengan wire rope sling & webbing sling:
1) Sesuai dengan dengan kontruksi dan applikasi dari pabrik
2) Sesuai dengan kapasitas angkat dari pabrik (WLL)
3) Tidak merusak alat bantu angkat (lifting gear, lifting devise, lifting accessories,
dll.)
4) Tidak merusak material/barang yang diangkat
5) Aman untuk proses pengangkatan
6) Mampu dan kuat mencengkram barang/material yang diangkat
7) Memiliki sisa kemampuan angkat (SWL)
8) Memiliki dasar perhitungan angkat
9) Mempertimbangkan factor-factor lain akibat metode pengangkatan dan
pengikatan (a/f, c/f, dll.)
10) Kondisi laik untuk digunakan
© 2021 Alta Nusa Power
Type-1 atau Triangle End Type
atau The Choker (TC) Web Sling
Dalam melakukan pengangkatan tubular, harus
mempertimbangkan 10 syarat pengikatan dan
pengangkatan. Untuk mengurangi ketidak stabilan yang
diangkat dan salah satu material yang diangkat keluar
dan terjatuh (sliding), gunakan lfiting gear yang
direkomendasikan dan jika perlu gunakan alat bantu
tambahan (lifting devise).
© 2021 Alta Nusa Power
Webbing sling adalah lifting gear yang di rekomendasikan
untuk pengangkatan tubular karena memiliki cengkraman
yang lebih baik dari wire rope sling.
Walau lifting gear ini memiliki daya cengkram yang lebih baik,
namun harus mepertimbangkan keamanan agar tidak merusak
atau mempersingkat umur pakai webbing sling akibat
kesalahan dalam melakukan pengikatan.
Pemilihan double choker atau single choker tetap harus
melalui analisa dan pertimbangan keamanan kerja
pengangkatan, keamanan material/barang yang diangkat dan
alat bantu angkat itu sendiri.
© 2021 Alta Nusa Power
Dalam melakukan pengangkatan tubular, harus
mempertimbangkan 10 syarat pengikatan dan pengangkatan.
Untuk mengurangi ketidak stabilan yang diangkat dan salah
satu material yang diangkat keluar dan terjatuh (sliding),
gunakan lfiting gear yang direkomendasikan dan jika perlu
gunakan alat bantu tambahan (lifting devise) untuk
mengurangi resiko kecelakaan, resiko material yang diangkat
terjatuh, rusak atau alat bantu angkat menjadi rusak dan
atau mengurangi umur pakainya.
© 2021 Alta Nusa Power
Dalam pengangkatan material tubular, harus
melakukan analisa untuk pemilihan metode
pengikatan, apakah pengikatan menggunakan
metode choker atau basket atau menggunakan
alat bantu seperti lifting devise dan lifting
aksesoris lainnya agar proses pengangkatan
aman dan tidak merusak material yang
diangkat atau mengurangi umur pakai dari
lifting gear tersebut akibat bergesakan,
tertekuk, dll. Selama proses pengangkatan
dilakukan dan digunakan.
© 2021 Alta Nusa Power
×
√
√ Syarat single choker hitch :
1. Material tubular tidak melorot atau sliding dari ikatan wire rope sling
selama proses pengangkatan dilakukan
2. Wire rope sling tidak terjadi kerusakan saat proses pengangkatan dilakukan
(D/d – 4/1)
3. Jika tidak memungkinkan dengan menggunakan lifting gear tunggal,
gunakan Shackle yang size sesuai dengan wire rope sling atau gunakan
sliding choker hook atau sejenisnya.
4. Pengangkatan tubular 1 pc, dengan single choker, jika hasil analisa
pemilihan metode menyatakan tidak ada kemungkinan melorot, maka
diperbolehkan.
5. Pengangkatan tubular dengan jumlah yang banyak dalam satu kali
pengangkatan, single choker tidak diperbolehkan, kecuali dalam bentuk
budle atau sudah di reping atau diikat terpisah.
© 2021 Alta Nusa Power
SINGLE CHOKER DIPERBOLEHKAN
SELAMA MATERIAL TUBULAR TIDAK ADA
INDIKASI MELUNCUR DARI IKATAN.
REKOMENDARI MENGGUNAKAN SLIDING
CHOKER HOOK AGAR TIDAK ADA
MATERIAL TUBULAR YANG MELUNCUR
© 2021 Alta Nusa Power
DOUBLE CHOKER DIWAJIBKAN UNTUK PENGANGKATAN
MATERIAL TUBULAR JIKA TIDAK MENGGUNAKAN SLIDING
CHOKER HOOK ATAU HANYA MENGGUNAKAN SHACKLE.
REKOMENDARI MENGGUNAKAN DOUBLE CHOKER AGAR TIDAK
ADA MATERIAL TUBULAR YANG MELUNCUR DARI IKATAN
© 2021 Alta Nusa Power
DOUBLE CHOKER DAOUBLE WRAPING MEMILIKI KEKURANGAN
DAN BAHAYA TERHADAP MATERIAL TUBULAR YANG DIANGKAT.
KARENA METODE INI MERUPAKAN IKATAN DENGAN
CENGKRAMAN YANG KUAT, DAPAT MERUSAK PIPA SEPERTI
DIREMAS OLEH IKATAN TERSEBUT
© 2021 Alta Nusa Power
Pengikatan satu lilit dapat
diterapkan jika material tubular
yang diangkat telah di ikat dengan
kuat menggunakan cargo lashing
belt yang sesuai atau telah di ikat
packing dari pabrik (biasanya
raping dengan metal atau belt besi
© 2021 Alta Nusa Power
A = Maksimum 120 derajat
B = D = Minimum 25% x Panjang Tubular dari tepi ke ikatan atau sesuai COG
C = B + D atau 50% x Panjang tubular dari ikatan B ke ikatan D
Untuk Material tubular yang lentur, gunakan spreader bar/beam dengan beberapa
ikatan tubular ke beam/bar
B C D
MAX. 120O
A
© 2021 Alta Nusa Power
Untuk Material tubular yang lentur, gunakan spreader bar/beam dengan beberapa
ikatan tubular ke beam/bar.
Titik pengikatan harus pada titik lentur tubular agar mendapatkan pengangkatan yang
aman dan tidak merusak material saat diangkat
© 2021 Alta Nusa Power
Dalam pengikatan dengan
menggunakan U-bolts,
pastikan sisi nuts tidak pada
ujung wire rope (end rope)
Jika yang diangkat berbentuk persegi atau
ada sisi siku atau tajam, alaslah dengan
material yang dapat melindungi Lifting
gear dari kerusakan yang berdampak pada
umur pakai atau kecelakaan akibat putus.
© 2021 Alta Nusa Power
Work Load Limit (WLL) adalah kemampuan angkat suatu alat
bantu angkat (lifting gear / Rigging gear) yang dibuat atau direkomendasikan
oleh pabrik pembuat sedangkan Safe Working Load (SWL) adalah Beban
maksimum yang dapat dikenakan pada sebuah peralatan angkat yang
dikurangi safety faktor. Beban yang sebenarnya (actual load) tidak boleh
melebihi SWL.
Jangan Pernah Melakukan Pengangkatan Melebihi Kapasitas Crane
Routine/Simple Lifts adalah Pengangkatan sederhana yang dilakukan
secara regular dengan menggunakan peralatan angkat khusus yang tetap.
Pada dasarnya, jenis pengangkatan (lift) ini terdiri dari operasi normal crane
di dalam instalasi dan ke atau dari kapal suplai (supply vessel).
Critical Lifts/Non-Routine Lifts adalah Sebuah pengangkatan (lift) yang
telah diidentifikasi sebagai: complicated atau complex lift; heavy lift; lift yang
melibatkan man riding work basket (orang berada dalam keranjang kerja);
dan/atau lift yang disebutkan oleh manajemen atau Crane Operator karena
keunikan pengangkatannya. Pengangkatan di dekat fasilitas aktif seperti pipa
minyak, pipa gas, tiang listrik, di tepi laut atau sungai, dll
9. Perhitungan WLL & SWL
© 2021 Alta Nusa Power
Blind Lift ialah Sebuah pengangkatan (lifting) dimana operator lifting tidak memiliki
pandangan langsung terhadap seluruh atau sebagian dari objek yang dipindahkan.
Complicated Lift adalah Pengangkatan yang sulit karena sifat dari beban yang
diangkat (seperti bentuk yang aneh (awkward), pusat gravitasi yang bergeser atau
tinggi, rapuh, berisi cairan, tidak ada cantolan lifting/sulit untuk dipasangi sling,dan
karakteristik unik lainnya). Operasi pengangkatan atau penanganan lift juga sulit
(seperti memerlukan rotasi, diangkut bersilangan dengan melibatkan dua atau lebih
set rigging dan/atau tandem lifting crane).
Complex Lift ialah Pengangkatan dengan potensi bahaya tambahan(seperti ruang
terbatas, ruang diatas kepala yang terbatas, pengangkatan melewati peralatan yang
tak terlindungi, pengangkatan dibawah air (subsea), pengangkatan yang melibatkan
penyelam, pengangkatan yang melibatkan floating crane dan keadaan unik lainnya)
atau operasi dan kondisi pengangkatan yang memerlukan masukan dari engineering.
Heavy Lift ialah Pengangkatan yang melebihi 75% dari nilai kapasitas (sesuai load
chart) crane atau hoist untuk suatu pengangkatan
© 2021 Alta Nusa Power
Indikator Pengangkatan pada Crane
© 2021 Alta Nusa Power
• Untuk memastikan proses pengangkatan masih dalam SWL alat
angkat, maka total berat beban harus diketahui.
• Total berat beban dihitung dengan menjumlah semua berat dari:
• Gunakan Load Chart
untuk mengetahui
kapasitas crane untuk
setiap beban
pengangkatan dan
radius pengangkatan.
Total Berat Beban
- Part Line =
- Hook =
- Lifting Gear =
- Berat beban yang diangkat =
+
Safety Factor: 10 s/d 25%
Total Berat Beban Angkat
© 2021 Alta Nusa Power
Menghitung Berat Beban
1) Berat beban yang akan diangkat harus diketahui sebelum proses pengangkatan dilakukan.
2) Benda yang memiliki lifting point permanent (pad eyes, eye bolt, dan sejenisnya) maka harus
memiliki sertifikasi melalui name plate dan dokumen sertifikat.
3) Menggunakan weighing scale jika tidak ada informasi berat benda yang diangkat.
4) Menggunakan informasi berikut yang dapat digunakan untuk mengetahui berat beban
a) Invoices atau cargo manifest dokumen beban
seperti dokumen dari jembatan timbang
b) Penandaan dari manufacture seperti nomor parts
atau nama parts disertai dokumen pendukung dari
original equipment manufacturer (pabrikan).
c) Menghitung berdasarkan properties material yang
diketahui misalnya berat jenis dan dimensi (panjang,
lebar, tinggi) disertai dokumen pendukung yang
jelas.. Tabel informasi berat jenis material dapat
dijadikan acuan untuk menghitung berat badan
Tabel informasi berat jenis material
© 2021 Alta Nusa Power
Working Load Limit (WLL) & Faktor Ikat/Faktor Beban
• Setiap alat bantu angkat (lifting gear) yang digunakan harus diketahui Working Load Limit (WLL)-nya.
• WLL dapat diketahui dari spesifikasi pada setiap lifting gear
• Dengan mengetahui WLL dari masing-masing lifting gear yang akan dipakai akan memastikan proses
pengangkatan dilakukan dengan selamat dan memperpanjang usia pakai lifting gear.
Identifikasi WLL pada Lifting Gear
© 2021 Alta Nusa Power
Type Pengikatan Faktor
Beban/Ikat
• Langsung tersambung ke beban / Verticalhitch = 1
• Gendong ke beban persegi / Basket hitch on asquare
load
= 1
• Gendong ke beban bulat / Basket hitch on a roundload = 2
• Pengikatan lilit ke beban bulat untuk FSWR & Webbing/
Choker hitch on around load
= 0.75
• Pengikatan lilit ke beban persegi untuk FSWR &webbing
/ Choker hitch on square load
= 0.5
Beban Max = Faktor Beban x WLL
WLL = Beban Max
Faktor Beban/Ikat
SLING
1. Setiap metode pengikatan memiliki faktor beban/faktor ikat yang dapat mengurangi WLL
2. Pemilihan jenis sling dan cara pengikatan menyesuaikan dengan jenis, bentuk, dimensi dan
berat dari beban yang akan diangkat
3. Umumnya ada 3 jenis pengikatan sling:
1) Vertical hitch
2) Choker Hitch
3) Basket Hitch
Jenis Pengikatan & Faktor Beban/Faktor Ikat
Formula Beban Max untuk pengikatan tanpa sudut
Working Load Limit (WLL) & Faktor Ikat/Faktor Beban
© 2021 Alta Nusa Power
Vertical Hitch
Connecteddirectlytoanattachmentpointon
the load/Langsungtersambungkebeban
ChockerHitch
ChockerhitchonaroundloadonFSWR&
Webbing/ Gendongkebeban bulat
BusketHitch
Baskethitchonasquareload/Gendongke
beban persegi
1 Jenis pengikatantegak lurus
2 Umumnyamenggunakanlifting gearlainnya
atau tidakmenggunakanlifting gear tunggal
3 KapasitasAngkatsamadengan
KapasitasPabrik( WLLx C/F)
4 Metodepengikatan, satumataslingberadadi
hookdansatumataslingyanglain diikat
langsungpadabebandenganlifting gear
lainnya.
5 PerhitunganamantidaksajamenghitungWLL
sling, namunlifting gear lainnya.
1 Jenis pengikatanlilit ataupengikatandengan
ujung mata sling masuk di badan sling atau
dapat juga menggunakan suckel yang
masukke badan
sling dengan mengelilingi beban atau
dililitkan kebeban dan ujung mata sling
yanglain berada padahook.
2 Kapasitas Angkat adalah 75% dari
Kapasitas Pabrik ( WLL x C/F atau WLL x
75%)
3 Jumlahlilitan padabebanbulat, harus
mempertimbangkanmuatanlicin / tergelincir
1 Jenis pengikatangendong persegi
2 Umumnyamenggunakanlifting gearlainnya
atau tidakmenggunakanlifting gear tunggal
3 KapasitasAngkatsamadengan
KapasitasPabrik( WLLxC/FatauWLLx
100%)
4 Metodepengikatandengansetengahbadan
sling melingkar dibebandankeduaujung
matasling di
hooklifting gearlainnya (umumnyapakai
spider beamatauequalisingbeam)dengan
terpisah
Jenis Pengikatan
Type Pengikatan Faktor
Beban/Ikat
• Langsung tersambung ke beban / Verticalhitch = 1
• Gendong ke beban persegi / Basket hitch on a squareload = 1
• Gendong ke beban bulat / Basket hitch on a roundload = 2
• Pengikatan lilit ke beban bulat untuk FSWR & Webbing/
Choker hitch on around load
= 0.75
• Pengikatan lilit ke beban persegi untuk FSWR & webbing/
Choker hitch on square load
= 0.5
© 2021 Alta Nusa Power
C/F = 1
Vertical Hitch
Connected directly to an attachment point on
the load / Langsung tersambung ke beban
C/F = 0,75
Chocker Hitch
Chocker hitch on around load on FSWR &
Webbing / Gendong ke beban bulat
C/F = 1
Busket Hitch
Basket hitch on a square load / Gendong ke
beban persegi
1 Jenis pengikatan tegak lurus
2 Umumnya menggunakan lifting gear lainnya
atau tidak menggunakan lifting gear tunggal
3 Kapasitas Angkat sama dengan Kapasitas
Pabrik( WLL x C/F)
4 Metode pengikatan, satu mata sling berada di
hook dan satu mata sling yang lain di ikat
langsung pada beban dengan lifting gear
lainnya.
5 Perhitungan aman tidak saja menghitung WLL
sling , namun lifting gear lainnya.
1 Jenis pengikatan lilit atau pengikatandengan
ujung mata sling masuk di badan sling atau
dapat juga menggunakan suckel yang
masuk ke badan sling dengan mengelilingi
beban atau dililitkan kebeban dan ujung
mata sling yang lain berada pada hook.
2 Kapasitas Angkat adalah 75% dari Kapasitas
Pabrik ( WLL x C/F atau WLL x 75%)
3 Jumlah lilitan pada beban bulat,harus
mempertimbangkan muatan licin / tergelincir
1 Jenis pengikatan gendong persegi
2 Umumnya menggunakan liftinggear lainnya
atau tidak menggunakan lifting geartunggal
3 Kapasitas Angkat sama dengan Kapasitas
Pabrik( WLL x C/F atau WLL x 100%)
4 Metode pengikatan dengan setengah badan
sling melingkar dibeban dan kedua ujung
mata sling di hook lifting gear lainnya
(umumnya pakai spider beam atau
equalising beam) denganterpisah
C/F = 0.5
Chocker Hitch
Chocker hitch on square load on FSWR &
Webbing/ Gendong ke beban persegi
C/F = 2
Busket Hitch
Basket hitch on a round load / Gendong ke
beban bulat
Type Pengikatan Faktor
Beban/Ikat
• Langsung tersambung ke beban /
Vertical hitch
= 1
1 Jenis pengikatan lilit atau pengikatandengan
ujung mata sling masuk di badan sling atau
dapat juga menggunakan suckel yang
masuk ke badan sling dengan mengelilingi
beban atau dililitkan kebeban dan ujung
mata sling yang lain berada pada hook.
2 Kapasitas Angkat adalah 75% dari Kapasitas
Pabrik ( WLL x C/F atau WLL x 0.50%)
3 Jumlah lilitan pada beban bulat,harus
mempertimbangkan muatan licin / tergelincir
1 Jenis pengikatan gendong bulat
2 Jenis pengikatan mandiri dan dapat juga
menggunakan lifting gear tambahan atau
tidak
3 Kapasitas Angkat sama dengan Kapasitas
Pabrik ( WLL x C/F atau WLL x 200%)
4 Metode pengikatan dengan setengah badan
sling melingkar dibeban dan kedua ujung
mata sling di hook. Dapat juga menggunakan
lifting gear tambahan walau dapat
pengikatan mandiri
• Gendong ke beban persegi / Basket
hitch on a square load
= 1
• Gendong ke beban bulat / Basket
hitch on a round load
= 2
• Pengikatan lilit ke beban bulat untuk
FSWR & Webbing / Choker hitch on
around load
= 0.75
• Pengikatan lilit ke beban persegi
untuk FSWR & webbing / Choker
hitch on square load
= 0.5
Working Load Limit (WLL) & Faktor Ikat/Faktor Beban
© 2021 Alta Nusa Power
Latihan Soal
a) Jika diketahui WLL suatu sling 1 ton dan akan digunakan untuk
mengangkat dengan beban terhubung langsung (Connected directly
to an attachment point on load / Vertica single sling / Direct load),
maka beban maksimum yang sapat diangkat adalah………………..
Jawab :
Beban maksimal = CF x WLL
= 1 x 1 ton
= 1 ton
Wire rope sling dapat mengangkat beban seberat 1 ton
Working Load Limit (WLL) & Faktor Ikat/Faktor Beban
© 2021 Alta Nusa Power
Beban maksimal = CF x WLL
= 0,5 x 1 ton
= 0,5 ton
Wire rope sling dapat mengangkat beban seberat 500 kg
atau 0.5 ton
Latihan Soal
b) Sling dengan WLL 1 ton digunakan untuk mengangkat benda persegi
dengan metode pengikatan lilit ke beban persegi (Choker hitch on a
square load / Rectangular load), berapa beban masimum yang
didapat diangkat sling tersebut?
Jawab :
Working Load Limit (WLL) & Faktor Ikat/Faktor Beban
© 2021 Alta Nusa Power
Latihan Soal
c) Metode pengikatan lilit ke beban bulat (Choker hitch / Chocker hitch
on a around load) digunakan, maka sling yang digunakan akan
mengalami stress pada choke yang dapat mengurangi kekuatan dan
kemampuan angkat sling tersebut. Maka factor beban 0.75 digunakan
untuk mengakomodasi stress yang terjadi, sehingga jika sling dengan
WLL 1 ton digunakan makaberapa beban masimum sling yang
diperbolehkan untuk mengangkat? (10 poin)
Jawab :
Beban Maksimal = CF x WLL
= 0,75 x 1 ton
= 0,75 ton
Wire rope sling dapat mengangkat beban seberat 750 kg
atau 0.75 ton
Working Load Limit (WLL) & Faktor Ikat/Faktor Beban
© 2021 Alta Nusa Power
Latihan Soal
Wire rope sling dapat mengangkat beban seberat 2000 kg
atau 2 ton
d) Sling dengan WLL 1 ton digunakan untuk mengangkat dengan
• metode pengikatan Gendong ke beban bulat ( Basket hitch on
around load / Basket hitch), hitunglah Beban maksimal yang dapat
diangkat oleh sling jika sling yang digunakan berada pada vertical
dan sejajar (10 poin)
• Jawab :
Beban Maksimal = CF x WLL
= 2 x 1 ton
= 2 ton
Working Load Limit (WLL) & Faktor Ikat/Faktor Beban
© 2021 Alta Nusa Power
Pengikatan Sudut
• Pengikatan sudut dipakai jika dua sling atau lebih digunakan pada satu crane hook, dan dipasang pada
beberapa titik berbeda pada beban yang akan diangkat.
• Tabel standar faktor sudut digunakan untuk menentukan tegangan pada sling untuk beberapa variasi sudut.
• Semakin tinggi peningkatan tegangan, kapasitas angkat
berkurang.
• Faktor sudut ini berlaku untuk wire rope sling, Webbing Sling,
dan Steel Wire Rope
Sudut
pengikatan
Faktor Sudut
300 Peningkatan tegangan: 1.93
450 Peningkatan tegangan: 1.85
600 Peningkatan tegangan: 1.73
900 Peningkatan tegangan: 1.41
1200 Peningkatan tegangan: 1.0
Sudut maksimum untuk sling apapun adalah 1200
Sudut maksimum yang disarankan adalah 900
Sudut optimum untuk pengangkatan adalah 600
Sudut maksimum untuk FSWP yang diikat sekali adalah 450
Sudut maksimum untuk FSWR yang diikat dua kali adalah 600
Working Load Limit (WLL) & Faktor Ikat/Faktor Beban
© 2021 Alta Nusa Power
Working Load Limit (WLL) & Faktor Ikat/Faktor Beban
Pengikatan Sudut- Latihan Soal
e) Contoh skenario pengangkatan dengan sudut
Diketahui:
- Sling WLL= 8 T
- Sudut pengikatan 600 (Faktor sudut = 1.73)
- Diikat mengelilingi beban penampang persegi
(faktor pengikatan: 0.5)
Pertanyaan: berapa berat maksimal beban yang
dapat diangkat?
Jawab:
Berat Max (BM) = WLL x faktor sudut x faktor pengikatan
BM = 8T x 1.73 x 0.5
BM = 6.92T
© 2021 Alta Nusa Power
Shackles
Shackles harus memiliki minimum informasi:
1. Manufactures (Pabrik pembuat)
2. Side loading angle (sudut derajat angkat)
3. Diameter of the body in mm’s of inches (memiliki data ukuran)
4. Batch code (memiliki kode pabrik)
5. Working load limit (WLL)
WLL pada shackles
√ X
Working Load Limit (WLL) & Faktor Ikat/Faktor Beban
© 2021 Alta Nusa Power
Dijawab :
Kapasitas Sling yang dibutuhkan
WLL = Berat Beban : AF : CF
= 20 ton : 1,73 : 0,75
= 15,41 ton / sling
Setiap sling harus mampu
mengangkat beban sebesar 15,41 ton
Dijawab :
Kapasitas Shackles yang dibutuhkan
Shackles dibeban = Berat beban + (WLL X AF)
= 20 ton + (20 x 100%) = 40 ton
= 40 ton : 2 suckle = 20 ton
Shackle dihook = Berat Beban + (WLL XAF)
= 20 ton + (20 x 70%) = 34 ton
Latihan Soal
Contoh skenario pengangkatan dengan beberapa lifting gear
f) Lihat gambar dibawah ini, hitungkan WLL Sling dan shackles yang dibutuhkan untuk
mengangkat beban tersebut dan berikan alasan dari hasil perhitungan anda agar proses
pengangkatan aman untuk dilakukan.
Diketahui :
Load = 20 ton
AF = 60 Drajat = 1,73
CF = 0,75
Shackle pada hook membentuk sudut 60 Derajat
Shackles pada choker membentuk in-line
Working Load Limit (WLL) & Faktor Ikat/Faktor Beban
© 2021 Alta Nusa Power
• Untuk memastikan proses pengangkatan masih dalam SWL alat
angkat, maka total berat beban harus diketahui.
• Total berat beban dihitung dengan menjumlah semua berat dari:
• Gunakan Load Chart
untuk mengetahui
kapasitas crane untuk
setiap beban
pengangkatan dan
radius pengangkatan.
Total Berat Beban
- Part Line=
- Hook =
- Lifting Gear=
- Berat beban yang diangkat =
+
Safety Factor: 10 s/d25%
Working Load Limit (WLL) & Faktor Ikat/Faktor Beban
© 2021 Alta Nusa Power
10. SWL Lifting Equipment dan Load Chart
• Load Chart; adalah table yang merangkum kapasitas beban dari
crane statis, dinamis, dan personnel handling pada beragam
konfigurasi sudut boom, radius dan reeving. Load chart berisi
panjang boom, ukuran kabel (cable size), berat block, model crane
dan serial number.
• Cara penggunaan tabel Load Chart:
Cara I: Mengetahui kapasitas crane dari tabel load chart
a. Tentukan working radius dan panjang boom yang akan dipakai.
Contoh: working radius 7.5 dan Panjang boom 8.45 . Maka
kapasitas alat angkat adalah 1300 kg.
b. Tentukan total berat beban dengan persentase pengangakan
75%
Contoh:
• Kapasitas crane dari tabel load chart: 1300 kg
• Berat maksimum yang boleh diangkat adalah:
1300 kg x 75% = 975 kg
© 2021 Alta Nusa Power

More Related Content

What's hot

K3 Angkat Angkut
K3 Angkat AngkutK3 Angkat Angkut
K3 Angkat AngkutAl Marson
 
10 aturan keselamatan forklift
10 aturan keselamatan forklift10 aturan keselamatan forklift
10 aturan keselamatan forkliftmasruhan
 
Daily report hse 10 januari 2022 mmp pomalaa
Daily report hse 10 januari 2022 mmp pomalaaDaily report hse 10 januari 2022 mmp pomalaa
Daily report hse 10 januari 2022 mmp pomalaaSastraDiharlan1
 
HSE Performance Record 2017 - PT. Shaftindo Energi
HSE Performance Record 2017 - PT. Shaftindo EnergiHSE Performance Record 2017 - PT. Shaftindo Energi
HSE Performance Record 2017 - PT. Shaftindo Energifachroe84
 
Rigging Equipment for Material Handling byReagan Safety
Rigging Equipment for Material Handling byReagan SafetyRigging Equipment for Material Handling byReagan Safety
Rigging Equipment for Material Handling byReagan SafetyAtlantic Training, LLC.
 
Dasar keselamatan pengoperasian forklift
Dasar keselamatan pengoperasian forkliftDasar keselamatan pengoperasian forklift
Dasar keselamatan pengoperasian forkliftpkppk
 
04. K3 PEKERJAAN KONSTRUKSI.ppt
04. K3 PEKERJAAN KONSTRUKSI.ppt04. K3 PEKERJAAN KONSTRUKSI.ppt
04. K3 PEKERJAAN KONSTRUKSI.pptTobias12303
 
K3 Pesawat Tenaga dan Produksi
K3 Pesawat Tenaga dan ProduksiK3 Pesawat Tenaga dan Produksi
K3 Pesawat Tenaga dan ProduksiAl Marson
 
(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf
(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf
(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdfssuserc3ae65
 
Lifting plan
Lifting planLifting plan
Lifting plantnsv22
 
Overhead crane risk assessment
Overhead crane risk assessmentOverhead crane risk assessment
Overhead crane risk assessmentSimba Zhao
 
Manual handling K3
Manual handling K3Manual handling K3
Manual handling K3Mirza Crizta
 
Job Safety Analysis For Lifting Activity By Crane | JSA | Gaurav Singh Rajput
Job Safety Analysis For Lifting Activity By Crane | JSA | Gaurav Singh RajputJob Safety Analysis For Lifting Activity By Crane | JSA | Gaurav Singh Rajput
Job Safety Analysis For Lifting Activity By Crane | JSA | Gaurav Singh RajputGaurav Singh Rajput
 

What's hot (20)

K3 Angkat Angkut
K3 Angkat AngkutK3 Angkat Angkut
K3 Angkat Angkut
 
10 aturan keselamatan forklift
10 aturan keselamatan forklift10 aturan keselamatan forklift
10 aturan keselamatan forklift
 
Daily report hse 10 januari 2022 mmp pomalaa
Daily report hse 10 januari 2022 mmp pomalaaDaily report hse 10 januari 2022 mmp pomalaa
Daily report hse 10 januari 2022 mmp pomalaa
 
investigasi kecelakaan
investigasi kecelakaaninvestigasi kecelakaan
investigasi kecelakaan
 
HSE Performance Record 2017 - PT. Shaftindo Energi
HSE Performance Record 2017 - PT. Shaftindo EnergiHSE Performance Record 2017 - PT. Shaftindo Energi
HSE Performance Record 2017 - PT. Shaftindo Energi
 
Rigging Equipment for Material Handling byReagan Safety
Rigging Equipment for Material Handling byReagan SafetyRigging Equipment for Material Handling byReagan Safety
Rigging Equipment for Material Handling byReagan Safety
 
Bekerja-Di-Ketinggian.ppt
Bekerja-Di-Ketinggian.pptBekerja-Di-Ketinggian.ppt
Bekerja-Di-Ketinggian.ppt
 
Safety induction
Safety inductionSafety induction
Safety induction
 
Dasar keselamatan pengoperasian forklift
Dasar keselamatan pengoperasian forkliftDasar keselamatan pengoperasian forklift
Dasar keselamatan pengoperasian forklift
 
04. K3 PEKERJAAN KONSTRUKSI.ppt
04. K3 PEKERJAAN KONSTRUKSI.ppt04. K3 PEKERJAAN KONSTRUKSI.ppt
04. K3 PEKERJAAN KONSTRUKSI.ppt
 
K3 Pesawat Tenaga dan Produksi
K3 Pesawat Tenaga dan ProduksiK3 Pesawat Tenaga dan Produksi
K3 Pesawat Tenaga dan Produksi
 
(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf
(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf
(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf
 
Lifting plan
Lifting planLifting plan
Lifting plan
 
Rigging & slinging
Rigging & slingingRigging & slinging
Rigging & slinging
 
Overhead crane risk assessment
Overhead crane risk assessmentOverhead crane risk assessment
Overhead crane risk assessment
 
Hot work permit
Hot work permitHot work permit
Hot work permit
 
Lifting & Rigging Safety.pptx
Lifting & Rigging Safety.pptxLifting & Rigging Safety.pptx
Lifting & Rigging Safety.pptx
 
Manual handling K3
Manual handling K3Manual handling K3
Manual handling K3
 
Excavator PPT.pptx
Excavator PPT.pptxExcavator PPT.pptx
Excavator PPT.pptx
 
Job Safety Analysis For Lifting Activity By Crane | JSA | Gaurav Singh Rajput
Job Safety Analysis For Lifting Activity By Crane | JSA | Gaurav Singh RajputJob Safety Analysis For Lifting Activity By Crane | JSA | Gaurav Singh Rajput
Job Safety Analysis For Lifting Activity By Crane | JSA | Gaurav Singh Rajput
 

Similar to Basic lifting rigging module 03

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan Bondan Winarno
 
201805-CPD Ahli K3 Konstruksi-12-06-Lifting Study-A2K4 Nasional.pdf
201805-CPD Ahli K3 Konstruksi-12-06-Lifting Study-A2K4 Nasional.pdf201805-CPD Ahli K3 Konstruksi-12-06-Lifting Study-A2K4 Nasional.pdf
201805-CPD Ahli K3 Konstruksi-12-06-Lifting Study-A2K4 Nasional.pdfdpdkOm
 
Working at Height Presentation_Version 2 1.1 (Ina).ppt
Working at Height Presentation_Version 2 1.1 (Ina).pptWorking at Height Presentation_Version 2 1.1 (Ina).ppt
Working at Height Presentation_Version 2 1.1 (Ina).pptAriWarokahLatif
 
Excavator safety operation & excavation training by an power
Excavator safety operation & excavation training by an powerExcavator safety operation & excavation training by an power
Excavator safety operation & excavation training by an powerdafit43424
 
Pentingny ergonomi dalam bekerja dan kehidupan sehari hari
Pentingny ergonomi dalam bekerja dan kehidupan sehari hariPentingny ergonomi dalam bekerja dan kehidupan sehari hari
Pentingny ergonomi dalam bekerja dan kehidupan sehari hariAninda47
 
Tenaga Kerja Pada Ketinggian Level 1
Tenaga Kerja Pada Ketinggian Level 1 Tenaga Kerja Pada Ketinggian Level 1
Tenaga Kerja Pada Ketinggian Level 1 ArMedia2
 
4. MECHANICAL TOOLS.pptx for safety.....
4. MECHANICAL TOOLS.pptx for safety.....4. MECHANICAL TOOLS.pptx for safety.....
4. MECHANICAL TOOLS.pptx for safety.....WasniTheresia1
 
manual-handling04-140115201-phpapp01.ppt
manual-handling04-140115201-phpapp01.pptmanual-handling04-140115201-phpapp01.ppt
manual-handling04-140115201-phpapp01.pptsafetymatralestariba
 
GUIDELINES CLSR FOR DR rev DRW 021219.pptx
GUIDELINES CLSR FOR DR rev DRW 021219.pptxGUIDELINES CLSR FOR DR rev DRW 021219.pptx
GUIDELINES CLSR FOR DR rev DRW 021219.pptxAepSyaefudin
 
Modul mesin bubut 7 (4)
Modul mesin bubut 7 (4)Modul mesin bubut 7 (4)
Modul mesin bubut 7 (4)Eko Supriyadi
 
07.pelatihan pengawas lapangan instalasi lift & eskalator
07.pelatihan pengawas lapangan instalasi lift & eskalator07.pelatihan pengawas lapangan instalasi lift & eskalator
07.pelatihan pengawas lapangan instalasi lift & eskalatorFirmansyah Kusasi
 
Load capacity dan load center, hal penting yang sering diabaikan saat mengope...
Load capacity dan load center, hal penting yang sering diabaikan saat mengope...Load capacity dan load center, hal penting yang sering diabaikan saat mengope...
Load capacity dan load center, hal penting yang sering diabaikan saat mengope...PT Safety Sign Indonesia
 
09. Presentasi Rigging Lifting .ppt
09. Presentasi Rigging Lifting .ppt09. Presentasi Rigging Lifting .ppt
09. Presentasi Rigging Lifting .pptimamdiani
 
PENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTX
PENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTXPENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTX
PENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTXTimothyTekniko
 
02.pengawasan instalasi lift
02.pengawasan instalasi lift02.pengawasan instalasi lift
02.pengawasan instalasi liftFirmansyah Kusasi
 
Pengangkatan_dengan_Crane_by_Aiman_M_Jaidi__1694825082.pdf
Pengangkatan_dengan_Crane_by_Aiman_M_Jaidi__1694825082.pdfPengangkatan_dengan_Crane_by_Aiman_M_Jaidi__1694825082.pdf
Pengangkatan_dengan_Crane_by_Aiman_M_Jaidi__1694825082.pdfAdamKamil7
 
Lifting Plan - 30 Nov 2023.pptx
Lifting Plan - 30 Nov 2023.pptxLifting Plan - 30 Nov 2023.pptx
Lifting Plan - 30 Nov 2023.pptxArief TheStronger
 
11-k3-alat-angkat-dan-angkut-m3-rev3.pdf
11-k3-alat-angkat-dan-angkut-m3-rev3.pdf11-k3-alat-angkat-dan-angkut-m3-rev3.pdf
11-k3-alat-angkat-dan-angkut-m3-rev3.pdfMuhrazaSiddiq
 
laporan praktek acuan perancah
laporan praktek acuan perancahlaporan praktek acuan perancah
laporan praktek acuan perancahvimbhaari
 

Similar to Basic lifting rigging module 03 (20)

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
 
201805-CPD Ahli K3 Konstruksi-12-06-Lifting Study-A2K4 Nasional.pdf
201805-CPD Ahli K3 Konstruksi-12-06-Lifting Study-A2K4 Nasional.pdf201805-CPD Ahli K3 Konstruksi-12-06-Lifting Study-A2K4 Nasional.pdf
201805-CPD Ahli K3 Konstruksi-12-06-Lifting Study-A2K4 Nasional.pdf
 
Working at Height Presentation_Version 2 1.1 (Ina).ppt
Working at Height Presentation_Version 2 1.1 (Ina).pptWorking at Height Presentation_Version 2 1.1 (Ina).ppt
Working at Height Presentation_Version 2 1.1 (Ina).ppt
 
Excavator safety operation & excavation training by an power
Excavator safety operation & excavation training by an powerExcavator safety operation & excavation training by an power
Excavator safety operation & excavation training by an power
 
Pentingny ergonomi dalam bekerja dan kehidupan sehari hari
Pentingny ergonomi dalam bekerja dan kehidupan sehari hariPentingny ergonomi dalam bekerja dan kehidupan sehari hari
Pentingny ergonomi dalam bekerja dan kehidupan sehari hari
 
Tenaga Kerja Pada Ketinggian Level 1
Tenaga Kerja Pada Ketinggian Level 1 Tenaga Kerja Pada Ketinggian Level 1
Tenaga Kerja Pada Ketinggian Level 1
 
4. MECHANICAL TOOLS.pptx for safety.....
4. MECHANICAL TOOLS.pptx for safety.....4. MECHANICAL TOOLS.pptx for safety.....
4. MECHANICAL TOOLS.pptx for safety.....
 
manual-handling04-140115201-phpapp01.ppt
manual-handling04-140115201-phpapp01.pptmanual-handling04-140115201-phpapp01.ppt
manual-handling04-140115201-phpapp01.ppt
 
GUIDELINES CLSR FOR DR rev DRW 021219.pptx
GUIDELINES CLSR FOR DR rev DRW 021219.pptxGUIDELINES CLSR FOR DR rev DRW 021219.pptx
GUIDELINES CLSR FOR DR rev DRW 021219.pptx
 
Modul mesin bubut 7 (4)
Modul mesin bubut 7 (4)Modul mesin bubut 7 (4)
Modul mesin bubut 7 (4)
 
07.pelatihan pengawas lapangan instalasi lift & eskalator
07.pelatihan pengawas lapangan instalasi lift & eskalator07.pelatihan pengawas lapangan instalasi lift & eskalator
07.pelatihan pengawas lapangan instalasi lift & eskalator
 
Load capacity dan load center, hal penting yang sering diabaikan saat mengope...
Load capacity dan load center, hal penting yang sering diabaikan saat mengope...Load capacity dan load center, hal penting yang sering diabaikan saat mengope...
Load capacity dan load center, hal penting yang sering diabaikan saat mengope...
 
09. Presentasi Rigging Lifting .ppt
09. Presentasi Rigging Lifting .ppt09. Presentasi Rigging Lifting .ppt
09. Presentasi Rigging Lifting .ppt
 
PENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTX
PENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTXPENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTX
PENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTX
 
02.pengawasan instalasi lift
02.pengawasan instalasi lift02.pengawasan instalasi lift
02.pengawasan instalasi lift
 
Pengangkatan_dengan_Crane_by_Aiman_M_Jaidi__1694825082.pdf
Pengangkatan_dengan_Crane_by_Aiman_M_Jaidi__1694825082.pdfPengangkatan_dengan_Crane_by_Aiman_M_Jaidi__1694825082.pdf
Pengangkatan_dengan_Crane_by_Aiman_M_Jaidi__1694825082.pdf
 
Lifting Plan - 30 Nov 2023.pptx
Lifting Plan - 30 Nov 2023.pptxLifting Plan - 30 Nov 2023.pptx
Lifting Plan - 30 Nov 2023.pptx
 
K3
K3K3
K3
 
11-k3-alat-angkat-dan-angkut-m3-rev3.pdf
11-k3-alat-angkat-dan-angkut-m3-rev3.pdf11-k3-alat-angkat-dan-angkut-m3-rev3.pdf
11-k3-alat-angkat-dan-angkut-m3-rev3.pdf
 
laporan praktek acuan perancah
laporan praktek acuan perancahlaporan praktek acuan perancah
laporan praktek acuan perancah
 

Recently uploaded

.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfEirinELS
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDsulistyaningsihcahyo
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriFarhanPerdanaRamaden1
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 

Recently uploaded (20)

.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 

Basic lifting rigging module 03

  • 1. Safety Health Environmental Social © 2021 Alta Nusa Power Basic Lifting & Rigging Module - 02 Oleh : Dafit Herikson Marbun ST. Online Zoom, 16 Januari 2020 Motor Vehicle Safety (MVS) & Safety Transportations Expert, Heavy Equipment Safe Operation Expert, Managing Safe Work Lifting Rigging Expert & Crane Inspector Expert, Maintenance Strategy
  • 2. © 2021 Alta Nusa Power Daftar isi 1. Pengenalan 2. Tugas dan tanggung jawab 2.1 Syarat, Tugas & tanggung jawab Operator 2.2 Syarat, Tugas & tanggung jawab Rigger 2.3 Syarat, Tugas & tanggung jawab Teknisi 2.4 Syarat, Tugas & tanggung jawab Inspector 3. Pembagian type cranes 3.1 Mobile Cranes 3.2 Fixed Cranes atau Static Cranes 3.3 Sea Cranes 3.4 Aerial Cranes/Flying Cranes 4. Aba-aba operasi lifting & rigging 4.1 Aba-aba tangan 4.2 Aba-aba tangan diserta peluit 4.3 Aba-aba dengan radio 5. Pembagian peralatan bantu angkat 5.1 Lifting gear atau Rigging gear 5.2 Lifting Devise atau Rigging Devise 5.3 Lifting accessories atau Rigging accessories 6. Pembagian Zona angkat 6.1 Definisi personel pada aktivitas lifting 6.2 Zona kerja (Work zone) 6.3 Zona lintasan berbahaya (Line of fire zone) 6.4 Zona tertimpa (Fall zone) 6.5 Zona dibawah beban (under suspended load) 7. Operasi pengangkatan bebas kontak tangan 8. Metode pengikatan dan pengangkatan 9. Perhitungan WLL & SWL 10. Load Chart & SWL
  • 3. © 2021 Alta Nusa Power 7. Operasi pengangkatan bebas kontak tangan Operasi pengangkatan bebas kontak tangan adalah cara bekerja yang aman dalam proses pengangkatan (lifting) yang bertujuan Mengurangi jumlah cedera tangan dan jari. Menangani potensi cedera karena terjepit-di antara benda yang diangkat atau terjepit-di antara benda dengan dudukan benda pada saat seting penurunan benda yang diangkat, terpukul-oleh dan terkena bagian tajam benda yang diangkat selama operasi pengangkatan. Mengidentifikasi bahaya dan resiko dengan cara yang lebih selamat dalam operasi pengangkatan dengan menggunakan alat bantu (praktik kerja dan penggunaan alat bantu yang tepat). 1 2 3 Apa yang diperlukan untuk mencapai pengangkatan “bebas kontak tangan”? 1. Pola piker 2. Tagline 3. Push-Pull Stick
  • 4. © 2021 Alta Nusa Power Mengapa harus “bebas kontak tangan”? 1) Langkah paling berbahaya dari pengangkatan adalah ketika mulai- mengangkat dan menurunkan muatan. 2) Pekerja harus berada sejauh mungkin dari muatan untuk mengantisipasi hal- hal yang tidak terduga. 3) Maka, penekanan untuk melaksanakan dan mematuhi kebijakan pengangkatan ‘bebas kontak tangan’ ini sangat diperlukan.
  • 5. © 2021 Alta Nusa Power Bagaimana kita melakukan “bebas kontak tangan”? 1) Pola Pikir Tepat a) Memegang muatan merupakan reaksi yang alami ketika lifting gear telah tegang (tension) karena muatan telah seimbang, namun masihkah kita mendengar tangan pekerja cidera karena terjepit diantara lifting gear tersebut? b) Di situasi yang sama, kita sering tergoda untuk terburu-buru memegang / mendekat ke muatan yang akan mendarat. Kondisi ini merupakan potensi terbesar tangan/kaki/bagian tubuh lainnya untuk cidera.
  • 6. © 2021 Alta Nusa Power “Saya telah melakukan cara ini selama 20 tahun…” Bagaimana kita melakukan “bebas kontak tangan”? 1) Pola Pikir Tepat c) Kemauan untuk mengubah kebiasaan berisiko menjadi praktek kerja yang lebih selamat. d) Cara termudah untuk mengubahnya adalah membayangkan muatan yang diangkat adalah ‘bara panas’ yang tidak boleh disentuh. e) Bila terdapat kemungkinan pekerjaan tertentu yang membutuhkan ‘kontak tangan’ untuk memposisikan (tidak ada pilihan lain), hal itu harus dimitigasi dan ditangani di dalam onsite JSA.
  • 7. © 2021 Alta Nusa Power Keteragan:  Manila Rope ½ Inch, 3-STRAND; 264 LBS SWL  Manila Rope 5/8 Inch, 3-STRAND; 496 LBS SWL Bagaimana kita melakukan “bebas kontak tangan”? 2) Taglines a) Semua pengangkatan muatan tergantung, disarankan untuk menggunakan tagline. b) Saat menggunakan tagline, selalu pasang tagline langsung pada material (jangan pernah pasang tagline pada sling atau pada struktur/peralatan lainnya). c) Untuk muatan besar, direkomendasikan menggunakan dua taglines atau lebih yang dipasang pada masing-masing ujung muatan. d) Keadaan dimana penggunaan tagline bukan sebagai pilihan aman, situasi ini harus didiskusikan dan disertakan di onsite JSA dan/atau lift plan.
  • 8. © 2021 Alta Nusa Power Mengapa harus “bebas kontak tangan”? 2.a) Taglines Identifikasi bahaya 1) Bahaya (hazards) lainnya yang terkait dengan penggunaan taglines termasuk: a) Potensi cedera akibat benda jatuh dikarenakan personil bekerja terlalu dekat dengan muatan tergantung (suspended loads). b) Potensi cedera akibat personil terseret sepanjang area pengangkatan dikarenakan muatan berat berputar tidak terkontrol dan/atau tagline terlilit bagian tubuh atau pakaian. c) Potensi cedera akibat tagline yang dikaitkan pada struktur bangunan di sekitar, putus dan terlontar balik dikarenakan muatan berat berputar tidak terkontrol.
  • 9. © 2021 Alta Nusa Power 1 4 3 Bagaimana melakukan “bebas kontak tangan”? 2.b) Taglines (lakukan) 1) Pastikan ketika 2 atau lebih orang menangani 1 muatan, mereka berada di jalur yang sama. Tagline yang menggulung (di permukaan lantai) harus berada di depan pekerja tersebut. 2) Tagline digunakan dengan sudut minimum 45 derajat dari arah vertikal. 3) Tagline dengan snaphook / carabineer direkomendasikan untuk digunakan bila memungkinkan. 4) Tandai ujung tagline dengan warna mencolok untuk memudahkan identifikasi, melindungi tali, dan mencegahnya tersangkut. 5) Pastikan ujung bagian yang dipegang memiliki diameter yang sama (tidak boleh disimpul). 6) Pegang tagline dalam posisi yang dapat melepas seluruh bagian tagline dengan cepat apabila diperlukan. 7) Gloves harus digunakan saat menggunakan tagline. Tetap awasi agar tagline tidak tersangkut pada gloves. 2
  • 10. © 2021 Alta Nusa Power 4 5 3 4 1 Bagaimana melakukan “bebas kontak tangan”? 2.c) Taglines (jangan lakukan) 1) Dilarang mengaitkan tagline dengan cara apapun pada struktur atau peralatan di sekitar. 2) Dilarang menggapai tagline di bawah muatan (under-suspended load), gunakan Push-pull stick untuk menggapai tagline yang ada dibawah muatan. 3) Dilarang membuat simpul atau sambungan di struktur tagline. 4) Dilarang berada di sekitar tagline yang menggulung. 5) Dilarang mengaitkan tagline di pergelangan tangan atau bagian tubuh. 2
  • 11. © 2021 Alta Nusa Power Bagaimana melakukan “bebas kontak tangan”? 3.) Push-Pull Sticks
  • 12. © 2021 Alta Nusa Power Bagaimana melakukan “bebas kontak tangan”? 3.) Push-Pull Sticks Mengapa Push-Pull Sticl diperlukan dalam proses kerja? a) Push/pull stick tidak menggantikan penggunaan tagline, melainkan pada aktivitas tertentu dapat digunakan secara bersamaan. b) Push/pull stick digunakan pada aktivitas bahaya ‘kontak tangan’ belum dapat dimitigasi oleh peralatan/prosedur yang ada (contoh: taglines). c) Salah satu keunggulan push/pull stick adalah pada aktivitas yang memerlukan gerakan mendorong/menarik ringan muatan.
  • 13. © 2021 Alta Nusa Power 8. Metode pengikatan dan pengangkatan Metode atau cara pengikatan dalam proses pekerjaan pengangkatan (lifting) yang penting dan factor penyebab terjadinya kecelakaan kerja. 10 Syarat pengikatan & pengangakatan dengan wire rope sling & webbing sling: 1) Sesuai dengan dengan kontruksi dan applikasi dari pabrik 2) Sesuai dengan kapasitas angkat dari pabrik (WLL) 3) Tidak merusak alat bantu angkat (lifting gear, lifting devise, lifting accessories, dll.) 4) Tidak merusak material/barang yang diangkat 5) Aman untuk proses pengangkatan 6) Mampu dan kuat mencengkram barang/material yang diangkat 7) Memiliki sisa kemampuan angkat (SWL) 8) Memiliki dasar perhitungan angkat 9) Mempertimbangkan factor-factor lain akibat metode pengangkatan dan pengikatan (a/f, c/f, dll.) 10) Kondisi laik untuk digunakan
  • 14. © 2021 Alta Nusa Power Type-1 atau Triangle End Type atau The Choker (TC) Web Sling Dalam melakukan pengangkatan tubular, harus mempertimbangkan 10 syarat pengikatan dan pengangkatan. Untuk mengurangi ketidak stabilan yang diangkat dan salah satu material yang diangkat keluar dan terjatuh (sliding), gunakan lfiting gear yang direkomendasikan dan jika perlu gunakan alat bantu tambahan (lifting devise).
  • 15. © 2021 Alta Nusa Power Webbing sling adalah lifting gear yang di rekomendasikan untuk pengangkatan tubular karena memiliki cengkraman yang lebih baik dari wire rope sling. Walau lifting gear ini memiliki daya cengkram yang lebih baik, namun harus mepertimbangkan keamanan agar tidak merusak atau mempersingkat umur pakai webbing sling akibat kesalahan dalam melakukan pengikatan. Pemilihan double choker atau single choker tetap harus melalui analisa dan pertimbangan keamanan kerja pengangkatan, keamanan material/barang yang diangkat dan alat bantu angkat itu sendiri.
  • 16. © 2021 Alta Nusa Power Dalam melakukan pengangkatan tubular, harus mempertimbangkan 10 syarat pengikatan dan pengangkatan. Untuk mengurangi ketidak stabilan yang diangkat dan salah satu material yang diangkat keluar dan terjatuh (sliding), gunakan lfiting gear yang direkomendasikan dan jika perlu gunakan alat bantu tambahan (lifting devise) untuk mengurangi resiko kecelakaan, resiko material yang diangkat terjatuh, rusak atau alat bantu angkat menjadi rusak dan atau mengurangi umur pakainya.
  • 17. © 2021 Alta Nusa Power Dalam pengangkatan material tubular, harus melakukan analisa untuk pemilihan metode pengikatan, apakah pengikatan menggunakan metode choker atau basket atau menggunakan alat bantu seperti lifting devise dan lifting aksesoris lainnya agar proses pengangkatan aman dan tidak merusak material yang diangkat atau mengurangi umur pakai dari lifting gear tersebut akibat bergesakan, tertekuk, dll. Selama proses pengangkatan dilakukan dan digunakan.
  • 18. © 2021 Alta Nusa Power × √ √ Syarat single choker hitch : 1. Material tubular tidak melorot atau sliding dari ikatan wire rope sling selama proses pengangkatan dilakukan 2. Wire rope sling tidak terjadi kerusakan saat proses pengangkatan dilakukan (D/d – 4/1) 3. Jika tidak memungkinkan dengan menggunakan lifting gear tunggal, gunakan Shackle yang size sesuai dengan wire rope sling atau gunakan sliding choker hook atau sejenisnya. 4. Pengangkatan tubular 1 pc, dengan single choker, jika hasil analisa pemilihan metode menyatakan tidak ada kemungkinan melorot, maka diperbolehkan. 5. Pengangkatan tubular dengan jumlah yang banyak dalam satu kali pengangkatan, single choker tidak diperbolehkan, kecuali dalam bentuk budle atau sudah di reping atau diikat terpisah.
  • 19. © 2021 Alta Nusa Power SINGLE CHOKER DIPERBOLEHKAN SELAMA MATERIAL TUBULAR TIDAK ADA INDIKASI MELUNCUR DARI IKATAN. REKOMENDARI MENGGUNAKAN SLIDING CHOKER HOOK AGAR TIDAK ADA MATERIAL TUBULAR YANG MELUNCUR
  • 20. © 2021 Alta Nusa Power DOUBLE CHOKER DIWAJIBKAN UNTUK PENGANGKATAN MATERIAL TUBULAR JIKA TIDAK MENGGUNAKAN SLIDING CHOKER HOOK ATAU HANYA MENGGUNAKAN SHACKLE. REKOMENDARI MENGGUNAKAN DOUBLE CHOKER AGAR TIDAK ADA MATERIAL TUBULAR YANG MELUNCUR DARI IKATAN
  • 21. © 2021 Alta Nusa Power DOUBLE CHOKER DAOUBLE WRAPING MEMILIKI KEKURANGAN DAN BAHAYA TERHADAP MATERIAL TUBULAR YANG DIANGKAT. KARENA METODE INI MERUPAKAN IKATAN DENGAN CENGKRAMAN YANG KUAT, DAPAT MERUSAK PIPA SEPERTI DIREMAS OLEH IKATAN TERSEBUT
  • 22. © 2021 Alta Nusa Power Pengikatan satu lilit dapat diterapkan jika material tubular yang diangkat telah di ikat dengan kuat menggunakan cargo lashing belt yang sesuai atau telah di ikat packing dari pabrik (biasanya raping dengan metal atau belt besi
  • 23. © 2021 Alta Nusa Power A = Maksimum 120 derajat B = D = Minimum 25% x Panjang Tubular dari tepi ke ikatan atau sesuai COG C = B + D atau 50% x Panjang tubular dari ikatan B ke ikatan D Untuk Material tubular yang lentur, gunakan spreader bar/beam dengan beberapa ikatan tubular ke beam/bar B C D MAX. 120O A
  • 24. © 2021 Alta Nusa Power Untuk Material tubular yang lentur, gunakan spreader bar/beam dengan beberapa ikatan tubular ke beam/bar. Titik pengikatan harus pada titik lentur tubular agar mendapatkan pengangkatan yang aman dan tidak merusak material saat diangkat
  • 25. © 2021 Alta Nusa Power Dalam pengikatan dengan menggunakan U-bolts, pastikan sisi nuts tidak pada ujung wire rope (end rope) Jika yang diangkat berbentuk persegi atau ada sisi siku atau tajam, alaslah dengan material yang dapat melindungi Lifting gear dari kerusakan yang berdampak pada umur pakai atau kecelakaan akibat putus.
  • 26. © 2021 Alta Nusa Power Work Load Limit (WLL) adalah kemampuan angkat suatu alat bantu angkat (lifting gear / Rigging gear) yang dibuat atau direkomendasikan oleh pabrik pembuat sedangkan Safe Working Load (SWL) adalah Beban maksimum yang dapat dikenakan pada sebuah peralatan angkat yang dikurangi safety faktor. Beban yang sebenarnya (actual load) tidak boleh melebihi SWL. Jangan Pernah Melakukan Pengangkatan Melebihi Kapasitas Crane Routine/Simple Lifts adalah Pengangkatan sederhana yang dilakukan secara regular dengan menggunakan peralatan angkat khusus yang tetap. Pada dasarnya, jenis pengangkatan (lift) ini terdiri dari operasi normal crane di dalam instalasi dan ke atau dari kapal suplai (supply vessel). Critical Lifts/Non-Routine Lifts adalah Sebuah pengangkatan (lift) yang telah diidentifikasi sebagai: complicated atau complex lift; heavy lift; lift yang melibatkan man riding work basket (orang berada dalam keranjang kerja); dan/atau lift yang disebutkan oleh manajemen atau Crane Operator karena keunikan pengangkatannya. Pengangkatan di dekat fasilitas aktif seperti pipa minyak, pipa gas, tiang listrik, di tepi laut atau sungai, dll 9. Perhitungan WLL & SWL
  • 27. © 2021 Alta Nusa Power Blind Lift ialah Sebuah pengangkatan (lifting) dimana operator lifting tidak memiliki pandangan langsung terhadap seluruh atau sebagian dari objek yang dipindahkan. Complicated Lift adalah Pengangkatan yang sulit karena sifat dari beban yang diangkat (seperti bentuk yang aneh (awkward), pusat gravitasi yang bergeser atau tinggi, rapuh, berisi cairan, tidak ada cantolan lifting/sulit untuk dipasangi sling,dan karakteristik unik lainnya). Operasi pengangkatan atau penanganan lift juga sulit (seperti memerlukan rotasi, diangkut bersilangan dengan melibatkan dua atau lebih set rigging dan/atau tandem lifting crane). Complex Lift ialah Pengangkatan dengan potensi bahaya tambahan(seperti ruang terbatas, ruang diatas kepala yang terbatas, pengangkatan melewati peralatan yang tak terlindungi, pengangkatan dibawah air (subsea), pengangkatan yang melibatkan penyelam, pengangkatan yang melibatkan floating crane dan keadaan unik lainnya) atau operasi dan kondisi pengangkatan yang memerlukan masukan dari engineering. Heavy Lift ialah Pengangkatan yang melebihi 75% dari nilai kapasitas (sesuai load chart) crane atau hoist untuk suatu pengangkatan
  • 28. © 2021 Alta Nusa Power Indikator Pengangkatan pada Crane
  • 29. © 2021 Alta Nusa Power • Untuk memastikan proses pengangkatan masih dalam SWL alat angkat, maka total berat beban harus diketahui. • Total berat beban dihitung dengan menjumlah semua berat dari: • Gunakan Load Chart untuk mengetahui kapasitas crane untuk setiap beban pengangkatan dan radius pengangkatan. Total Berat Beban - Part Line = - Hook = - Lifting Gear = - Berat beban yang diangkat = + Safety Factor: 10 s/d 25% Total Berat Beban Angkat
  • 30. © 2021 Alta Nusa Power Menghitung Berat Beban 1) Berat beban yang akan diangkat harus diketahui sebelum proses pengangkatan dilakukan. 2) Benda yang memiliki lifting point permanent (pad eyes, eye bolt, dan sejenisnya) maka harus memiliki sertifikasi melalui name plate dan dokumen sertifikat. 3) Menggunakan weighing scale jika tidak ada informasi berat benda yang diangkat. 4) Menggunakan informasi berikut yang dapat digunakan untuk mengetahui berat beban a) Invoices atau cargo manifest dokumen beban seperti dokumen dari jembatan timbang b) Penandaan dari manufacture seperti nomor parts atau nama parts disertai dokumen pendukung dari original equipment manufacturer (pabrikan). c) Menghitung berdasarkan properties material yang diketahui misalnya berat jenis dan dimensi (panjang, lebar, tinggi) disertai dokumen pendukung yang jelas.. Tabel informasi berat jenis material dapat dijadikan acuan untuk menghitung berat badan Tabel informasi berat jenis material
  • 31. © 2021 Alta Nusa Power Working Load Limit (WLL) & Faktor Ikat/Faktor Beban • Setiap alat bantu angkat (lifting gear) yang digunakan harus diketahui Working Load Limit (WLL)-nya. • WLL dapat diketahui dari spesifikasi pada setiap lifting gear • Dengan mengetahui WLL dari masing-masing lifting gear yang akan dipakai akan memastikan proses pengangkatan dilakukan dengan selamat dan memperpanjang usia pakai lifting gear. Identifikasi WLL pada Lifting Gear
  • 32. © 2021 Alta Nusa Power Type Pengikatan Faktor Beban/Ikat • Langsung tersambung ke beban / Verticalhitch = 1 • Gendong ke beban persegi / Basket hitch on asquare load = 1 • Gendong ke beban bulat / Basket hitch on a roundload = 2 • Pengikatan lilit ke beban bulat untuk FSWR & Webbing/ Choker hitch on around load = 0.75 • Pengikatan lilit ke beban persegi untuk FSWR &webbing / Choker hitch on square load = 0.5 Beban Max = Faktor Beban x WLL WLL = Beban Max Faktor Beban/Ikat SLING 1. Setiap metode pengikatan memiliki faktor beban/faktor ikat yang dapat mengurangi WLL 2. Pemilihan jenis sling dan cara pengikatan menyesuaikan dengan jenis, bentuk, dimensi dan berat dari beban yang akan diangkat 3. Umumnya ada 3 jenis pengikatan sling: 1) Vertical hitch 2) Choker Hitch 3) Basket Hitch Jenis Pengikatan & Faktor Beban/Faktor Ikat Formula Beban Max untuk pengikatan tanpa sudut Working Load Limit (WLL) & Faktor Ikat/Faktor Beban
  • 33. © 2021 Alta Nusa Power Vertical Hitch Connecteddirectlytoanattachmentpointon the load/Langsungtersambungkebeban ChockerHitch ChockerhitchonaroundloadonFSWR& Webbing/ Gendongkebeban bulat BusketHitch Baskethitchonasquareload/Gendongke beban persegi 1 Jenis pengikatantegak lurus 2 Umumnyamenggunakanlifting gearlainnya atau tidakmenggunakanlifting gear tunggal 3 KapasitasAngkatsamadengan KapasitasPabrik( WLLx C/F) 4 Metodepengikatan, satumataslingberadadi hookdansatumataslingyanglain diikat langsungpadabebandenganlifting gear lainnya. 5 PerhitunganamantidaksajamenghitungWLL sling, namunlifting gear lainnya. 1 Jenis pengikatanlilit ataupengikatandengan ujung mata sling masuk di badan sling atau dapat juga menggunakan suckel yang masukke badan sling dengan mengelilingi beban atau dililitkan kebeban dan ujung mata sling yanglain berada padahook. 2 Kapasitas Angkat adalah 75% dari Kapasitas Pabrik ( WLL x C/F atau WLL x 75%) 3 Jumlahlilitan padabebanbulat, harus mempertimbangkanmuatanlicin / tergelincir 1 Jenis pengikatangendong persegi 2 Umumnyamenggunakanlifting gearlainnya atau tidakmenggunakanlifting gear tunggal 3 KapasitasAngkatsamadengan KapasitasPabrik( WLLxC/FatauWLLx 100%) 4 Metodepengikatandengansetengahbadan sling melingkar dibebandankeduaujung matasling di hooklifting gearlainnya (umumnyapakai spider beamatauequalisingbeam)dengan terpisah Jenis Pengikatan Type Pengikatan Faktor Beban/Ikat • Langsung tersambung ke beban / Verticalhitch = 1 • Gendong ke beban persegi / Basket hitch on a squareload = 1 • Gendong ke beban bulat / Basket hitch on a roundload = 2 • Pengikatan lilit ke beban bulat untuk FSWR & Webbing/ Choker hitch on around load = 0.75 • Pengikatan lilit ke beban persegi untuk FSWR & webbing/ Choker hitch on square load = 0.5
  • 34. © 2021 Alta Nusa Power C/F = 1 Vertical Hitch Connected directly to an attachment point on the load / Langsung tersambung ke beban C/F = 0,75 Chocker Hitch Chocker hitch on around load on FSWR & Webbing / Gendong ke beban bulat C/F = 1 Busket Hitch Basket hitch on a square load / Gendong ke beban persegi 1 Jenis pengikatan tegak lurus 2 Umumnya menggunakan lifting gear lainnya atau tidak menggunakan lifting gear tunggal 3 Kapasitas Angkat sama dengan Kapasitas Pabrik( WLL x C/F) 4 Metode pengikatan, satu mata sling berada di hook dan satu mata sling yang lain di ikat langsung pada beban dengan lifting gear lainnya. 5 Perhitungan aman tidak saja menghitung WLL sling , namun lifting gear lainnya. 1 Jenis pengikatan lilit atau pengikatandengan ujung mata sling masuk di badan sling atau dapat juga menggunakan suckel yang masuk ke badan sling dengan mengelilingi beban atau dililitkan kebeban dan ujung mata sling yang lain berada pada hook. 2 Kapasitas Angkat adalah 75% dari Kapasitas Pabrik ( WLL x C/F atau WLL x 75%) 3 Jumlah lilitan pada beban bulat,harus mempertimbangkan muatan licin / tergelincir 1 Jenis pengikatan gendong persegi 2 Umumnya menggunakan liftinggear lainnya atau tidak menggunakan lifting geartunggal 3 Kapasitas Angkat sama dengan Kapasitas Pabrik( WLL x C/F atau WLL x 100%) 4 Metode pengikatan dengan setengah badan sling melingkar dibeban dan kedua ujung mata sling di hook lifting gear lainnya (umumnya pakai spider beam atau equalising beam) denganterpisah C/F = 0.5 Chocker Hitch Chocker hitch on square load on FSWR & Webbing/ Gendong ke beban persegi C/F = 2 Busket Hitch Basket hitch on a round load / Gendong ke beban bulat Type Pengikatan Faktor Beban/Ikat • Langsung tersambung ke beban / Vertical hitch = 1 1 Jenis pengikatan lilit atau pengikatandengan ujung mata sling masuk di badan sling atau dapat juga menggunakan suckel yang masuk ke badan sling dengan mengelilingi beban atau dililitkan kebeban dan ujung mata sling yang lain berada pada hook. 2 Kapasitas Angkat adalah 75% dari Kapasitas Pabrik ( WLL x C/F atau WLL x 0.50%) 3 Jumlah lilitan pada beban bulat,harus mempertimbangkan muatan licin / tergelincir 1 Jenis pengikatan gendong bulat 2 Jenis pengikatan mandiri dan dapat juga menggunakan lifting gear tambahan atau tidak 3 Kapasitas Angkat sama dengan Kapasitas Pabrik ( WLL x C/F atau WLL x 200%) 4 Metode pengikatan dengan setengah badan sling melingkar dibeban dan kedua ujung mata sling di hook. Dapat juga menggunakan lifting gear tambahan walau dapat pengikatan mandiri • Gendong ke beban persegi / Basket hitch on a square load = 1 • Gendong ke beban bulat / Basket hitch on a round load = 2 • Pengikatan lilit ke beban bulat untuk FSWR & Webbing / Choker hitch on around load = 0.75 • Pengikatan lilit ke beban persegi untuk FSWR & webbing / Choker hitch on square load = 0.5 Working Load Limit (WLL) & Faktor Ikat/Faktor Beban
  • 35. © 2021 Alta Nusa Power Latihan Soal a) Jika diketahui WLL suatu sling 1 ton dan akan digunakan untuk mengangkat dengan beban terhubung langsung (Connected directly to an attachment point on load / Vertica single sling / Direct load), maka beban maksimum yang sapat diangkat adalah……………….. Jawab : Beban maksimal = CF x WLL = 1 x 1 ton = 1 ton Wire rope sling dapat mengangkat beban seberat 1 ton Working Load Limit (WLL) & Faktor Ikat/Faktor Beban
  • 36. © 2021 Alta Nusa Power Beban maksimal = CF x WLL = 0,5 x 1 ton = 0,5 ton Wire rope sling dapat mengangkat beban seberat 500 kg atau 0.5 ton Latihan Soal b) Sling dengan WLL 1 ton digunakan untuk mengangkat benda persegi dengan metode pengikatan lilit ke beban persegi (Choker hitch on a square load / Rectangular load), berapa beban masimum yang didapat diangkat sling tersebut? Jawab : Working Load Limit (WLL) & Faktor Ikat/Faktor Beban
  • 37. © 2021 Alta Nusa Power Latihan Soal c) Metode pengikatan lilit ke beban bulat (Choker hitch / Chocker hitch on a around load) digunakan, maka sling yang digunakan akan mengalami stress pada choke yang dapat mengurangi kekuatan dan kemampuan angkat sling tersebut. Maka factor beban 0.75 digunakan untuk mengakomodasi stress yang terjadi, sehingga jika sling dengan WLL 1 ton digunakan makaberapa beban masimum sling yang diperbolehkan untuk mengangkat? (10 poin) Jawab : Beban Maksimal = CF x WLL = 0,75 x 1 ton = 0,75 ton Wire rope sling dapat mengangkat beban seberat 750 kg atau 0.75 ton Working Load Limit (WLL) & Faktor Ikat/Faktor Beban
  • 38. © 2021 Alta Nusa Power Latihan Soal Wire rope sling dapat mengangkat beban seberat 2000 kg atau 2 ton d) Sling dengan WLL 1 ton digunakan untuk mengangkat dengan • metode pengikatan Gendong ke beban bulat ( Basket hitch on around load / Basket hitch), hitunglah Beban maksimal yang dapat diangkat oleh sling jika sling yang digunakan berada pada vertical dan sejajar (10 poin) • Jawab : Beban Maksimal = CF x WLL = 2 x 1 ton = 2 ton Working Load Limit (WLL) & Faktor Ikat/Faktor Beban
  • 39. © 2021 Alta Nusa Power Pengikatan Sudut • Pengikatan sudut dipakai jika dua sling atau lebih digunakan pada satu crane hook, dan dipasang pada beberapa titik berbeda pada beban yang akan diangkat. • Tabel standar faktor sudut digunakan untuk menentukan tegangan pada sling untuk beberapa variasi sudut. • Semakin tinggi peningkatan tegangan, kapasitas angkat berkurang. • Faktor sudut ini berlaku untuk wire rope sling, Webbing Sling, dan Steel Wire Rope Sudut pengikatan Faktor Sudut 300 Peningkatan tegangan: 1.93 450 Peningkatan tegangan: 1.85 600 Peningkatan tegangan: 1.73 900 Peningkatan tegangan: 1.41 1200 Peningkatan tegangan: 1.0 Sudut maksimum untuk sling apapun adalah 1200 Sudut maksimum yang disarankan adalah 900 Sudut optimum untuk pengangkatan adalah 600 Sudut maksimum untuk FSWP yang diikat sekali adalah 450 Sudut maksimum untuk FSWR yang diikat dua kali adalah 600 Working Load Limit (WLL) & Faktor Ikat/Faktor Beban
  • 40. © 2021 Alta Nusa Power Working Load Limit (WLL) & Faktor Ikat/Faktor Beban Pengikatan Sudut- Latihan Soal e) Contoh skenario pengangkatan dengan sudut Diketahui: - Sling WLL= 8 T - Sudut pengikatan 600 (Faktor sudut = 1.73) - Diikat mengelilingi beban penampang persegi (faktor pengikatan: 0.5) Pertanyaan: berapa berat maksimal beban yang dapat diangkat? Jawab: Berat Max (BM) = WLL x faktor sudut x faktor pengikatan BM = 8T x 1.73 x 0.5 BM = 6.92T
  • 41. © 2021 Alta Nusa Power Shackles Shackles harus memiliki minimum informasi: 1. Manufactures (Pabrik pembuat) 2. Side loading angle (sudut derajat angkat) 3. Diameter of the body in mm’s of inches (memiliki data ukuran) 4. Batch code (memiliki kode pabrik) 5. Working load limit (WLL) WLL pada shackles √ X Working Load Limit (WLL) & Faktor Ikat/Faktor Beban
  • 42. © 2021 Alta Nusa Power Dijawab : Kapasitas Sling yang dibutuhkan WLL = Berat Beban : AF : CF = 20 ton : 1,73 : 0,75 = 15,41 ton / sling Setiap sling harus mampu mengangkat beban sebesar 15,41 ton Dijawab : Kapasitas Shackles yang dibutuhkan Shackles dibeban = Berat beban + (WLL X AF) = 20 ton + (20 x 100%) = 40 ton = 40 ton : 2 suckle = 20 ton Shackle dihook = Berat Beban + (WLL XAF) = 20 ton + (20 x 70%) = 34 ton Latihan Soal Contoh skenario pengangkatan dengan beberapa lifting gear f) Lihat gambar dibawah ini, hitungkan WLL Sling dan shackles yang dibutuhkan untuk mengangkat beban tersebut dan berikan alasan dari hasil perhitungan anda agar proses pengangkatan aman untuk dilakukan. Diketahui : Load = 20 ton AF = 60 Drajat = 1,73 CF = 0,75 Shackle pada hook membentuk sudut 60 Derajat Shackles pada choker membentuk in-line Working Load Limit (WLL) & Faktor Ikat/Faktor Beban
  • 43. © 2021 Alta Nusa Power • Untuk memastikan proses pengangkatan masih dalam SWL alat angkat, maka total berat beban harus diketahui. • Total berat beban dihitung dengan menjumlah semua berat dari: • Gunakan Load Chart untuk mengetahui kapasitas crane untuk setiap beban pengangkatan dan radius pengangkatan. Total Berat Beban - Part Line= - Hook = - Lifting Gear= - Berat beban yang diangkat = + Safety Factor: 10 s/d25% Working Load Limit (WLL) & Faktor Ikat/Faktor Beban
  • 44. © 2021 Alta Nusa Power 10. SWL Lifting Equipment dan Load Chart • Load Chart; adalah table yang merangkum kapasitas beban dari crane statis, dinamis, dan personnel handling pada beragam konfigurasi sudut boom, radius dan reeving. Load chart berisi panjang boom, ukuran kabel (cable size), berat block, model crane dan serial number. • Cara penggunaan tabel Load Chart: Cara I: Mengetahui kapasitas crane dari tabel load chart a. Tentukan working radius dan panjang boom yang akan dipakai. Contoh: working radius 7.5 dan Panjang boom 8.45 . Maka kapasitas alat angkat adalah 1300 kg. b. Tentukan total berat beban dengan persentase pengangakan 75% Contoh: • Kapasitas crane dari tabel load chart: 1300 kg • Berat maksimum yang boleh diangkat adalah: 1300 kg x 75% = 975 kg
  • 45. © 2021 Alta Nusa Power