Dokumen ini membahas tentang koefisien distribusi zat kimia antara dua pelarut yang tidak dapat bercampur, yaitu benzene dan air. Koefisien distribusi didefinisikan sebagai perbandingan konsentrasi zat kimia yang terlarut dalam masing-masing pelarut. Contoh yang diberikan adalah pendaraan asam benzoat dalam campuran benzene dan air, di mana koefisien distribusinya dapat dihitung berdasarkan konsentrasi ion benzoat d
4. Benzene
Air
HgBr2
Benzene dan air tidak dapat bercampur. Kalau kita
masukkan HgBr2 (zat yang dapat larut dapat benzene
dan air) sebagian ada yang larut dalam benzene
sebagian lagi di air.
5. Perbandingan jumlah HgBr2 yang terlarut
dalam Air dan HgBr2 yang terlarut dalam
Benzene di namakan koefisien distribusi.
KOEFISIEN DISTRIBUSI
C1
= K
C2
C1 = konsentrasi zat dalam pelarut 1
C2 = konsentrasi zat dalam pelarut 2
K = koefisien distribusi
(dalam keadaan ideal)
6. Pada peristiwa kali ini, asam benzoat terdisosiasi dalam air.
Reaksinya sebagai berikut:
C6H5COOH C6H5COO- + H+
Koefisien distribusinya bisa kita cari dengan cara:
K = (Cwα)kuadrat = Cw αkuadrat
(Cw(1- α) 1- α