SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
Budaya Sekolah dan Pencegahan
Tindak Kekerasan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pembinaan SMP
2015
TUJUAN
Setelah mengikuti sesi ini, peserta
diharapkan dapat:
1.Menjelaskan arti penting budaya positif sekolah
bagi proses pendidikan di sekolah.
2.Menjelaskan penyebab dan dampak tindak
kekerasan yang mungkin terjadi di sekolah.
3.Menyebutkan dan memberikan contoh bentuk-
bentuk tindak kekerasan yang mungkin terjadi di
sekolah.
4.Menjelaskan langkah-langkah yang harus
ditempuh sekolah untuk membangun budaya
positif sekolah.
5.Menjelaskan langkah-langkah yang harus
ditempuh sekolah untuk mencegah dan mengatasi
tindak kekerasan di sekolah.
CAKUPAN MATERI
Materi sesi ini mencakup:
1.Pengertian budaya sekolah.
2.Arti penting budaya sekolah yang positif bagi
proses pendidikan di sekolah.
3.Bentuk-bentuk tindak kekerasan yang terjadi
di sekolah.
4.Membangun kultur sekolah yang positif.
5.Mencegah dan mengatasi tindak kekerasan
di sekolah.
AKTIVITAS PENDAMPINGAN
Untuk mencapai tujuan-tujuan sesi ini, Anda
akan:
1. Mencermati paparan dan aktif mencatat butir-
butir penting mengenai pengertian dan arti
penting budaya sekolah, membangun budaya
positif sekolah, dan men-cegah serta
mengatasi tindakan kekerasan di sekolah.
2. Mengajukan pertanyaan untuk memperoleh
kejelasan/ informasi lebih lanjut,
mengklarifikasi pemahaman, dan mengajukan
pendapat terkait dengan pengertian dan arti
penting budaya sekolah, membangun budaya
positif sekolah, dan mencegah serta mengatasi
tindakan kekerasan di sekolah.
3. Berbagi pengalaman tentang best practic
pengem-bangan budaya positif sekolah dan
Fakta dan data
Lainnya????
Terlalu banyak untuk
disebutkan
7
DASAR HUKUM
• Peraturan Menteri PendidikanPeraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang StandarNasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan olehPengelolaan Pendidikan oleh
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah:Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah:
““sekolah wajib menyusun dan melaksanakansekolah wajib menyusun dan melaksanakan
RKS/RKJM dan RKT/RKAS yang memuat tentangRKS/RKJM dan RKT/RKAS yang memuat tentang
PENGEMBANGAN BUDAYA DAN LINGKUNGANPENGEMBANGAN BUDAYA DAN LINGKUNGAN
SEKOLAH....khususnya melalui penyusunanSEKOLAH....khususnya melalui penyusunan
pedoman akademik, tata tertib, dan kode etikpedoman akademik, tata tertib, dan kode etik
sekolah”sekolah”
Pengertian:
• Budaya Sekolah: adalah (standar)
perilaku profesional (akademik
dan administratif/manajerial) dan
sosial yang mapan di sekolah
untuk mencapai tujuan sekolah
yang didasarkan pada
kesepakatan atas nilai-nilai dan
keyakinan bersama yang positif.
Pengertian:
• Budaya Sekolah: berkaitan dengan
asumsi-asumsi, nilai-nilai, norma,
perilaku, dan kebiasaan-kebiasaan
(positif) di sekolah.
• Iklim sekolah: mengacu kepada
suasana lingkungan internal
sekolah, baik dari segi fisik
maupun sosial (yang kondusif).
Budaya Positif Sekolah
Religius
Akademis
Demokratis
Disiplin
Jujur
Bersih
Sehat
Kerja keras
Kolaboratif
Toleran
Menghargai inovasi
Transparan
Bertanggungjawab
Berbagi
Cinta lingkungan
Cinta tanah air dan
semangat kebangsaan
Jika Budaya Positif dan
Iklim Kondusif:
1. Kepuasan kerja meningkat
2. Pergaulan lebih akrab
3. Disiplin meningkat
4. Pengawasan fungsional
berkurang
5. Keinginan selalu berbuat
positif tumbuh
Jika Budaya Positif dan
Iklim Kondusif:
4. Efektivitas belajar dan berprestasi
berkembang.
5. Keinginan warga sekolah memberikan
yang terbaik bagi sekolah, keluarga,
orang lain dan diri sendiri
meningkat.
6. Kepercayaan diri meningkat, baik
sebagai individu, sebagai warga
sekolah maupun sebagai orang
Indonesia.
Bagaimana Caranya?
1. Tetapkan nilai-nilai dan
keyakinan bersama yang positif
sebagai standar perilaku.
2. Sosialisasikan standar perilaku
3. Lalakukan habituasi
(pembiasaan).
Bagaimana Caranya?
4. Ubahlah kebiasaan menjadi sistem.
5. Libatkan dan ajaklah semua pihak
atau pemangku kepentingan untuk
bersama-sama memberikan
komitmen secara terus-menerus.
6. Tanamkan rasa tidak cepat puas
dengan capaian hasil yang bersifat
sementara.
Tindak kekerasan (bullying)
merupakan salah satu faktor yang
mengancam tumbuhnya
budaya positif sekolah
dan iklim sekolah yang
kondusif.
TINDAK KEKERASAN
Pengertian:
Tindak kekerasan (Bullying)::
didefinisikan sebagai perilaku
verbal atau fisik yang
sengaja dilakukan secara
terencana oleh seseorang
atau kelompok orang yang
merasa lebih “berkuasa”
terhadap seseorang
ataupun sekelompok
orang yang “merasa”
tidak berdaya melawan
perlakuan tersebut
Bentuk-bentuk:
Bullying secara verbal biasanya
dilakukan dengan:
 Memanggil nama dengan nama jelek
 Mengolok-olok ras / etnis / agama
 Mengolok-olok bentuk fisik
 Mengejek kemampuan
 Mengumpat
 Membentak
 dan perilaku verbal lainnya yang
disengaja untuk mengganggu
Bentuk-bentuk:
Bullying secara fisik biasanya
dilakukan dengan:
 Menendang
 Mendorong (kasar)
 Menghukum push up/berlari,
 Memukul
 Menjegal/menginjak kaki,
 Menjambak
 Menampar
 Melempar dengan barang
 Meludahi, Memalak dan lain-lain
Kapan dan dimana
terjadi:
Bullying di sekolah bisa terjadi:
Di kelas saat proses pembelajaran,
atau saat jam pelajaran kosong, atau
saat pergantian antar jam
pembelajaran
Di luar kelas saat istirahat, saat
datang sebelum masuk, atau saat
menjelang pulang.
Di jalan menuju atau dari sekolah
Dengan cara apa
dilakukan:
Bullying dapat
dilakukan:
Secara langsung (face to
face) baik individual
ataupun secara kelompok.
Melalui media (media sosial
seperti facebook, whatpp,
sms, email, dll)
Siapa pelakunya
teman sekolah
orang tak dikenal
tenaga kependidikan di sekolah
guru
orang tua
Saudara, dll.
Karakteristik Individu yang
Potensial menjadi Korban
Bullying:
 sulit bergaul/canggung
 kurang percaya diri
 siswa pandai /kurang pandai
 cantik/ganteng atau sebaliknya
 siswa yang dianggap “pelit” tidak mau
memberikan contekan
 siswa yang berpenampilan lain (kuper)
 mempunyai logat bicara tertentu, gagap
 siswa dengan ekonomi yang baik/tidak
baik
Jika dikaitkan dengan
perlakuan orang tua
Anak-anak korban bullying
adalah anak-anak dari orang
tua yang cenderung terlalu
melindungi (over protective)
dan selalu mengkhawatirkan
atau terlalu mencemaskan anak
(Santrock, 2004 : 354)
Jika dikaitkan dengan
perlakuan orang tua:
Anak-anak pelaku bullying
adalah anak-anak dari orang
tua yang cenderung otoriter,
berperilaku kasar, menolak
kehadiran anak, atau terlalu
permisif terhadap perilaku
agresi anak (Santrock, 2004 :
354)
Jika dikaitkan dengan
perlakuan orang tua:
Anak-anak pelaku bullying (sangat
agresif) cenderung akan menjadi
pelaku kenakalan remaja, dan
pelaku tindakan kekerasan serta
terjebak dalam tindakan kriminal.
Dampak Perilaku Bullying
 Dampak Fisik
Sakit kepala, sakit dada, luka
memar, luka tergores benda tajam,
dan sakit fisik lain. Pada beberapa
kasus dampak fisik akibat bullying
mengakibatkan kematian.
 Dampak Fisik
Sakit kepala, sakit dada, luka
memar, luka tergores benda tajam,
dan sakit fisik lain. Pada beberapa
kasus dampak fisik akibat bullying
mengakibatkan kematian.
Dampak Perilaku Bullying
 Dampak Psikologis
Kesejahteraan psikologis menurun
Adaptasi sosial menjadi semakin
buruk
Mengalami emosi negatif seperti
marah, dendam, kesal, tertekan,
takut, malu, sedih, tidak nyaman,
terancam, cemas) namun merasa
tidak berdaya menghadapinya.
 Dampak Psikologis
Kesejahteraan psikologis menurun
Adaptasi sosial menjadi semakin
buruk
Mengalami emosi negatif seperti
marah, dendam, kesal, tertekan,
takut, malu, sedih, tidak nyaman,
terancam, cemas) namun merasa
tidak berdaya menghadapinya.
Dampak Perilaku Bullying
 Dampak Psikologis (lanjutan.....)
Tidak kerasan di sekolah (ingin
pindah atau keluar dari sekolah,
sering tidak masuk sekolah)
Perasaan rendah diri bertambah
Prestasi akademik terganggu
 Dampak Psikologis (lanjutan.....)
Tidak kerasan di sekolah (ingin
pindah atau keluar dari sekolah,
sering tidak masuk sekolah)
Perasaan rendah diri bertambah
Prestasi akademik terganggu
Usaha Sekolah
Intervensi:
• Pendekatan direct vs indirect, “pendekatan tanpa
menyalahkan (no blame approach)”.
Contoh pada kasus seorang peserta didik sering
berkata/bertutur tidak santun tidaklah baik jika guru
langsung menyalahkan peserta didik, tetapi semua
warga belajar harus instropeksi.
• Harus sistemik:
Pihak Siswa  pelaku, korban, pembantu pelaku,
pembela korban & siswa bystander;
Pihak sekolah  pihak orang tua maupun
masyarakat sekitar.
• Foot in the door strategy: Prosedur
untuk menciptakan kepatuhan dimana
peminta memulai dari sebuah
permintaan kecil, apabila permintan itu
dipenuhi kemudian meminta lain yang
lebih besar dan seterusnya hingga
tujuan tercapai. Pendekatan ini
memerlukan intervensi Kepala Sekolah.
Kepala Sekolah adalah kunci utama
dari intervensi.
Usaha Sekolah
Usaha Sekolah
lanjutan ...
• Buat “diagnosa” masalah bullying secara
obyektif (penelitian & di cross check dengan
data sekolah, guru BP): Clique Bullying
atau Group Bullying.
• Intervensi dirancang bersama pihak
sekolah, sebaiknya menggunakan no blame
approach dan bersifat jangka panjang.
Mencegah dan mengatasi
tindak kekerasan (Bullying)
 Kembangkan suasana sekolah yang
humanis
 Kembangkan budaya peer yang positif
 Kembangkan dan tegakkan aturan
sekolah
 Kembangkan hubungan positif antar
warga sekolah (kepala sekolah, guru,
tenaga kependidikan, siswa), dan juga
dengan masyarakat sekitar.
 Kembangkan suasana sekolah yang
humanis
 Kembangkan budaya peer yang positif
 Kembangkan dan tegakkan aturan
sekolah
 Kembangkan hubungan positif antar
warga sekolah (kepala sekolah, guru,
tenaga kependidikan, siswa), dan juga
dengan masyarakat sekitar.
Mencegah dan mengatasi
tindak kekerasan (Bullying)
 Orang dewasa (guru, orang tua, dan
masyarakat dewasa) perlu memberi
tauladan dengan tidak
menampakkan perilaku kekerasan
(modelling)
 Sertakan program anti bullying di
sekolah, lembaga peribadatan, dan
kegiatan kemasyarakatan
dimanaremaja terlibat.
 Orang dewasa (guru, orang tua, dan
masyarakat dewasa) perlu memberi
tauladan dengan tidak
menampakkan perilaku kekerasan
(modelling)
 Sertakan program anti bullying di
sekolah, lembaga peribadatan, dan
kegiatan kemasyarakatan
dimanaremaja terlibat.
Mencegah dan mengatasi
tindak kekerasan (Bullying)
Guru dan orang tua perlu waspada jika:
pakaian seragam sekolah robek atau rusak;
pulang sekolah kelaparan meskipun telah
dibawakan bekal makanan atau uang
(mungkin bekal dan uang jajan dirampas);
bersedih, menangis, marah-marah/uring-
uringan;
prestasi belajar menurun dan sulit
berkonsentrasi
Guru dan orang tua perlu waspada jika:
pakaian seragam sekolah robek atau rusak;
pulang sekolah kelaparan meskipun telah
dibawakan bekal makanan atau uang
(mungkin bekal dan uang jajan dirampas);
bersedih, menangis, marah-marah/uring-
uringan;
prestasi belajar menurun dan sulit
berkonsentrasi
Mencegah dan mengatasi
tindak kekerasan (Bullying)
Guru dan orang tua perlu waspada jika:
(lanjutan....)
anak menjadi pendiam, mengurung diri,
penakut, dan cemas;
sering membawa barang-barang tertentu
(sesuai permintaan perilaku bullying);
anak menjadi kasar dan dendam, dan
melakukan perilaku bullying pada orang
lain.
Guru dan orang tua perlu waspada jika:
(lanjutan....)
anak menjadi pendiam, mengurung diri,
penakut, dan cemas;
sering membawa barang-barang tertentu
(sesuai permintaan perilaku bullying);
anak menjadi kasar dan dendam, dan
melakukan perilaku bullying pada orang
lain.
Terima kasih

More Related Content

What's hot

Laporan kegiatan-pencegahan-perundungan
Laporan kegiatan-pencegahan-perundunganLaporan kegiatan-pencegahan-perundungan
Laporan kegiatan-pencegahan-perundunganDaly Indra
 
Langkah-langkah mengatasi ponteng sekolah
Langkah-langkah mengatasi ponteng sekolahLangkah-langkah mengatasi ponteng sekolah
Langkah-langkah mengatasi ponteng sekolahTangan-tangan Putih
 
Kajian Mini Tentang Tanda Tingkah Laku Bermasalah dan Penyebab dan Cara Melua...
Kajian Mini Tentang Tanda Tingkah Laku Bermasalah dan Penyebab dan Cara Melua...Kajian Mini Tentang Tanda Tingkah Laku Bermasalah dan Penyebab dan Cara Melua...
Kajian Mini Tentang Tanda Tingkah Laku Bermasalah dan Penyebab dan Cara Melua...Nurulhuda Ismail
 
Salah laku pelajar
Salah laku pelajarSalah laku pelajar
Salah laku pelajarAbu eL IQram
 
Ponteng_Psikologi Pendidikan Moral
Ponteng_Psikologi Pendidikan MoralPonteng_Psikologi Pendidikan Moral
Ponteng_Psikologi Pendidikan MoralShila Melisha
 
Masalah disiplin dalam kalangan pelajar
Masalah disiplin dalam kalangan pelajarMasalah disiplin dalam kalangan pelajar
Masalah disiplin dalam kalangan pelajarsuria su
 
Masalh disruptif di sekolah
Masalh disruptif di sekolahMasalh disruptif di sekolah
Masalh disruptif di sekolahAziroh Johari
 
Perkembangan isu isu remaja dalam bilik darjah
Perkembangan isu isu remaja dalam bilik darjahPerkembangan isu isu remaja dalam bilik darjah
Perkembangan isu isu remaja dalam bilik darjahNisa Abdul Ghani
 
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK DI TAMAN KANAK-KA...
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA  DENGAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK  DI TAMAN KANAK-KA...HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA  DENGAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK  DI TAMAN KANAK-KA...
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK DI TAMAN KANAK-KA...Atik Cm Seonara
 
Diges pendidik 2010
Diges pendidik 2010Diges pendidik 2010
Diges pendidik 2010mariahana11
 
Mencontek? NO !!!
Mencontek? NO !!!Mencontek? NO !!!
Mencontek? NO !!!halodeli
 
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadian
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadianPengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadian
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadianROSMAINIAMRIL29
 
EDUP3023 Punca Buli & Cadangan Tindakan Guru
EDUP3023 Punca Buli & Cadangan Tindakan GuruEDUP3023 Punca Buli & Cadangan Tindakan Guru
EDUP3023 Punca Buli & Cadangan Tindakan Gururosedainty
 
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakPengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakrismawijayanti
 

What's hot (19)

Isu disiplin pelajar bentang
Isu disiplin pelajar bentangIsu disiplin pelajar bentang
Isu disiplin pelajar bentang
 
Laporan kegiatan-pencegahan-perundungan
Laporan kegiatan-pencegahan-perundunganLaporan kegiatan-pencegahan-perundungan
Laporan kegiatan-pencegahan-perundungan
 
4. perkembangan kognitif remaja
4. perkembangan kognitif remaja4. perkembangan kognitif remaja
4. perkembangan kognitif remaja
 
Langkah-langkah mengatasi ponteng sekolah
Langkah-langkah mengatasi ponteng sekolahLangkah-langkah mengatasi ponteng sekolah
Langkah-langkah mengatasi ponteng sekolah
 
Kajian Mini Tentang Tanda Tingkah Laku Bermasalah dan Penyebab dan Cara Melua...
Kajian Mini Tentang Tanda Tingkah Laku Bermasalah dan Penyebab dan Cara Melua...Kajian Mini Tentang Tanda Tingkah Laku Bermasalah dan Penyebab dan Cara Melua...
Kajian Mini Tentang Tanda Tingkah Laku Bermasalah dan Penyebab dan Cara Melua...
 
Salah laku pelajar
Salah laku pelajarSalah laku pelajar
Salah laku pelajar
 
Ponteng_Psikologi Pendidikan Moral
Ponteng_Psikologi Pendidikan MoralPonteng_Psikologi Pendidikan Moral
Ponteng_Psikologi Pendidikan Moral
 
Ppt ti dlm bk pribadi
Ppt  ti dlm bk pribadiPpt  ti dlm bk pribadi
Ppt ti dlm bk pribadi
 
Masalah disiplin dalam kalangan pelajar
Masalah disiplin dalam kalangan pelajarMasalah disiplin dalam kalangan pelajar
Masalah disiplin dalam kalangan pelajar
 
Masalh disruptif di sekolah
Masalh disruptif di sekolahMasalh disruptif di sekolah
Masalh disruptif di sekolah
 
Perkembangan isu isu remaja dalam bilik darjah
Perkembangan isu isu remaja dalam bilik darjahPerkembangan isu isu remaja dalam bilik darjah
Perkembangan isu isu remaja dalam bilik darjah
 
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK DI TAMAN KANAK-KA...
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA  DENGAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK  DI TAMAN KANAK-KA...HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA  DENGAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK  DI TAMAN KANAK-KA...
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK DI TAMAN KANAK-KA...
 
Diges pendidik 2010
Diges pendidik 2010Diges pendidik 2010
Diges pendidik 2010
 
Mencontek? NO !!!
Mencontek? NO !!!Mencontek? NO !!!
Mencontek? NO !!!
 
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadian
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadianPengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadian
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadian
 
EDUP3023 Punca Buli & Cadangan Tindakan Guru
EDUP3023 Punca Buli & Cadangan Tindakan GuruEDUP3023 Punca Buli & Cadangan Tindakan Guru
EDUP3023 Punca Buli & Cadangan Tindakan Guru
 
Pola asuh orang tua
Pola asuh orang tua Pola asuh orang tua
Pola asuh orang tua
 
BULLY
BULLY BULLY
BULLY
 
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakPengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
 

Similar to Budaya sekolah dan pencegahan tindak kekerasan

DISIPLIN POSITIF SMA NF.ppt
DISIPLIN POSITIF SMA NF.pptDISIPLIN POSITIF SMA NF.ppt
DISIPLIN POSITIF SMA NF.pptEdiSuryadi12
 
RIZKY HERJANANTO PUTRO_K5418066_KELAS B_BIDANG 2.pdf
RIZKY HERJANANTO PUTRO_K5418066_KELAS B_BIDANG 2.pdfRIZKY HERJANANTO PUTRO_K5418066_KELAS B_BIDANG 2.pdf
RIZKY HERJANANTO PUTRO_K5418066_KELAS B_BIDANG 2.pdfNindyaNindyaputriPra
 
TUGAS RUKOL Modul 3.3.pptx
TUGAS RUKOL Modul 3.3.pptxTUGAS RUKOL Modul 3.3.pptx
TUGAS RUKOL Modul 3.3.pptxLUHEKAYANTHI
 
Materi Disiplin Positif vF.pptx
Materi Disiplin Positif vF.pptxMateri Disiplin Positif vF.pptx
Materi Disiplin Positif vF.pptxiswatunnisak1
 
Psikologi-Pendidikan-Pertemuan-3.pptx
Psikologi-Pendidikan-Pertemuan-3.pptxPsikologi-Pendidikan-Pertemuan-3.pptx
Psikologi-Pendidikan-Pertemuan-3.pptxairlanggarahmadan2
 
Bullying pada siswa.pptx
Bullying pada siswa.pptxBullying pada siswa.pptx
Bullying pada siswa.pptxsadikinali007
 
Demonstrasi Kontektual Guru Penggerak Modul 3.1
Demonstrasi Kontektual Guru Penggerak Modul 3.1Demonstrasi Kontektual Guru Penggerak Modul 3.1
Demonstrasi Kontektual Guru Penggerak Modul 3.1AdhityaSeiptiariny
 
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003Nurdin M Top
 
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003Nurdin M Top
 
PPT Disiplin_Positif_MASTURAH.pptx
PPT Disiplin_Positif_MASTURAH.pptxPPT Disiplin_Positif_MASTURAH.pptx
PPT Disiplin_Positif_MASTURAH.pptxmasturahsyam
 
Bullying 30 November 2021.pptx
Bullying 30 November 2021.pptxBullying 30 November 2021.pptx
Bullying 30 November 2021.pptxZacki4
 
bullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdf
bullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdfbullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdf
bullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdfningrumbahal
 
Bimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkup
Bimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkupBimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkup
Bimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkupaidadwiinizuka.blogspot.com
 
Membangun masa depan dengan survey karakter.pptx
Membangun masa depan dengan survey karakter.pptxMembangun masa depan dengan survey karakter.pptx
Membangun masa depan dengan survey karakter.pptxIrawan J. Hariyono
 
Assighnment 3083 etika guru
Assighnment 3083 etika guruAssighnment 3083 etika guru
Assighnment 3083 etika guruShila Daly
 
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar SiswaFaktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar SiswaMelda Amelia
 
Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kajian Tindakan mengenai disiplin pelajar s...
Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kajian Tindakan mengenai disiplin pelajar s...Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kajian Tindakan mengenai disiplin pelajar s...
Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kajian Tindakan mengenai disiplin pelajar s...Rosdi Ramli
 
Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...
Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...
Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...Yee Ivy
 

Similar to Budaya sekolah dan pencegahan tindak kekerasan (20)

DISIPLIN POSITIF SMA NF.ppt
DISIPLIN POSITIF SMA NF.pptDISIPLIN POSITIF SMA NF.ppt
DISIPLIN POSITIF SMA NF.ppt
 
RIZKY HERJANANTO PUTRO_K5418066_KELAS B_BIDANG 2.pdf
RIZKY HERJANANTO PUTRO_K5418066_KELAS B_BIDANG 2.pdfRIZKY HERJANANTO PUTRO_K5418066_KELAS B_BIDANG 2.pdf
RIZKY HERJANANTO PUTRO_K5418066_KELAS B_BIDANG 2.pdf
 
Budaya 5S
Budaya 5SBudaya 5S
Budaya 5S
 
TUGAS RUKOL Modul 3.3.pptx
TUGAS RUKOL Modul 3.3.pptxTUGAS RUKOL Modul 3.3.pptx
TUGAS RUKOL Modul 3.3.pptx
 
Materi Disiplin Positif vF.pptx
Materi Disiplin Positif vF.pptxMateri Disiplin Positif vF.pptx
Materi Disiplin Positif vF.pptx
 
Psikologi-Pendidikan-Pertemuan-3.pptx
Psikologi-Pendidikan-Pertemuan-3.pptxPsikologi-Pendidikan-Pertemuan-3.pptx
Psikologi-Pendidikan-Pertemuan-3.pptx
 
Bullying pada siswa.pptx
Bullying pada siswa.pptxBullying pada siswa.pptx
Bullying pada siswa.pptx
 
Demonstrasi Kontektual Guru Penggerak Modul 3.1
Demonstrasi Kontektual Guru Penggerak Modul 3.1Demonstrasi Kontektual Guru Penggerak Modul 3.1
Demonstrasi Kontektual Guru Penggerak Modul 3.1
 
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003
 
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003
 
PPT Disiplin_Positif_MASTURAH.pptx
PPT Disiplin_Positif_MASTURAH.pptxPPT Disiplin_Positif_MASTURAH.pptx
PPT Disiplin_Positif_MASTURAH.pptx
 
Bullying 30 November 2021.pptx
Bullying 30 November 2021.pptxBullying 30 November 2021.pptx
Bullying 30 November 2021.pptx
 
bullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdf
bullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdfbullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdf
bullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdf
 
Bimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkup
Bimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkupBimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkup
Bimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkup
 
Membangun masa depan dengan survey karakter.pptx
Membangun masa depan dengan survey karakter.pptxMembangun masa depan dengan survey karakter.pptx
Membangun masa depan dengan survey karakter.pptx
 
Assighnment 3083 etika guru
Assighnment 3083 etika guruAssighnment 3083 etika guru
Assighnment 3083 etika guru
 
Guru dan-cabaran-semasa
Guru dan-cabaran-semasaGuru dan-cabaran-semasa
Guru dan-cabaran-semasa
 
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar SiswaFaktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
 
Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kajian Tindakan mengenai disiplin pelajar s...
Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kajian Tindakan mengenai disiplin pelajar s...Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kajian Tindakan mengenai disiplin pelajar s...
Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kajian Tindakan mengenai disiplin pelajar s...
 
Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...
Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...
Kajiantindakanpengurusanpembelajarandisiplinpelajarsekolahrendahdisekolahband...
 

Recently uploaded

tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 

Recently uploaded (20)

tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 

Budaya sekolah dan pencegahan tindak kekerasan

  • 1. Budaya Sekolah dan Pencegahan Tindak Kekerasan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan SMP 2015
  • 2. TUJUAN Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan dapat: 1.Menjelaskan arti penting budaya positif sekolah bagi proses pendidikan di sekolah. 2.Menjelaskan penyebab dan dampak tindak kekerasan yang mungkin terjadi di sekolah. 3.Menyebutkan dan memberikan contoh bentuk- bentuk tindak kekerasan yang mungkin terjadi di sekolah. 4.Menjelaskan langkah-langkah yang harus ditempuh sekolah untuk membangun budaya positif sekolah. 5.Menjelaskan langkah-langkah yang harus ditempuh sekolah untuk mencegah dan mengatasi tindak kekerasan di sekolah.
  • 3. CAKUPAN MATERI Materi sesi ini mencakup: 1.Pengertian budaya sekolah. 2.Arti penting budaya sekolah yang positif bagi proses pendidikan di sekolah. 3.Bentuk-bentuk tindak kekerasan yang terjadi di sekolah. 4.Membangun kultur sekolah yang positif. 5.Mencegah dan mengatasi tindak kekerasan di sekolah.
  • 4. AKTIVITAS PENDAMPINGAN Untuk mencapai tujuan-tujuan sesi ini, Anda akan: 1. Mencermati paparan dan aktif mencatat butir- butir penting mengenai pengertian dan arti penting budaya sekolah, membangun budaya positif sekolah, dan men-cegah serta mengatasi tindakan kekerasan di sekolah. 2. Mengajukan pertanyaan untuk memperoleh kejelasan/ informasi lebih lanjut, mengklarifikasi pemahaman, dan mengajukan pendapat terkait dengan pengertian dan arti penting budaya sekolah, membangun budaya positif sekolah, dan mencegah serta mengatasi tindakan kekerasan di sekolah. 3. Berbagi pengalaman tentang best practic pengem-bangan budaya positif sekolah dan
  • 5. Fakta dan data Lainnya???? Terlalu banyak untuk disebutkan
  • 6.
  • 7. 7
  • 8. DASAR HUKUM • Peraturan Menteri PendidikanPeraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang StandarNasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan olehPengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah:Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah: ““sekolah wajib menyusun dan melaksanakansekolah wajib menyusun dan melaksanakan RKS/RKJM dan RKT/RKAS yang memuat tentangRKS/RKJM dan RKT/RKAS yang memuat tentang PENGEMBANGAN BUDAYA DAN LINGKUNGANPENGEMBANGAN BUDAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH....khususnya melalui penyusunanSEKOLAH....khususnya melalui penyusunan pedoman akademik, tata tertib, dan kode etikpedoman akademik, tata tertib, dan kode etik sekolah”sekolah”
  • 9. Pengertian: • Budaya Sekolah: adalah (standar) perilaku profesional (akademik dan administratif/manajerial) dan sosial yang mapan di sekolah untuk mencapai tujuan sekolah yang didasarkan pada kesepakatan atas nilai-nilai dan keyakinan bersama yang positif.
  • 10. Pengertian: • Budaya Sekolah: berkaitan dengan asumsi-asumsi, nilai-nilai, norma, perilaku, dan kebiasaan-kebiasaan (positif) di sekolah. • Iklim sekolah: mengacu kepada suasana lingkungan internal sekolah, baik dari segi fisik maupun sosial (yang kondusif).
  • 11. Budaya Positif Sekolah Religius Akademis Demokratis Disiplin Jujur Bersih Sehat Kerja keras Kolaboratif Toleran Menghargai inovasi Transparan Bertanggungjawab Berbagi Cinta lingkungan Cinta tanah air dan semangat kebangsaan
  • 12. Jika Budaya Positif dan Iklim Kondusif: 1. Kepuasan kerja meningkat 2. Pergaulan lebih akrab 3. Disiplin meningkat 4. Pengawasan fungsional berkurang 5. Keinginan selalu berbuat positif tumbuh
  • 13. Jika Budaya Positif dan Iklim Kondusif: 4. Efektivitas belajar dan berprestasi berkembang. 5. Keinginan warga sekolah memberikan yang terbaik bagi sekolah, keluarga, orang lain dan diri sendiri meningkat. 6. Kepercayaan diri meningkat, baik sebagai individu, sebagai warga sekolah maupun sebagai orang Indonesia.
  • 14. Bagaimana Caranya? 1. Tetapkan nilai-nilai dan keyakinan bersama yang positif sebagai standar perilaku. 2. Sosialisasikan standar perilaku 3. Lalakukan habituasi (pembiasaan).
  • 15. Bagaimana Caranya? 4. Ubahlah kebiasaan menjadi sistem. 5. Libatkan dan ajaklah semua pihak atau pemangku kepentingan untuk bersama-sama memberikan komitmen secara terus-menerus. 6. Tanamkan rasa tidak cepat puas dengan capaian hasil yang bersifat sementara.
  • 16. Tindak kekerasan (bullying) merupakan salah satu faktor yang mengancam tumbuhnya budaya positif sekolah dan iklim sekolah yang kondusif. TINDAK KEKERASAN
  • 17. Pengertian: Tindak kekerasan (Bullying):: didefinisikan sebagai perilaku verbal atau fisik yang sengaja dilakukan secara terencana oleh seseorang atau kelompok orang yang merasa lebih “berkuasa” terhadap seseorang ataupun sekelompok orang yang “merasa” tidak berdaya melawan perlakuan tersebut
  • 18. Bentuk-bentuk: Bullying secara verbal biasanya dilakukan dengan:  Memanggil nama dengan nama jelek  Mengolok-olok ras / etnis / agama  Mengolok-olok bentuk fisik  Mengejek kemampuan  Mengumpat  Membentak  dan perilaku verbal lainnya yang disengaja untuk mengganggu
  • 19. Bentuk-bentuk: Bullying secara fisik biasanya dilakukan dengan:  Menendang  Mendorong (kasar)  Menghukum push up/berlari,  Memukul  Menjegal/menginjak kaki,  Menjambak  Menampar  Melempar dengan barang  Meludahi, Memalak dan lain-lain
  • 20. Kapan dan dimana terjadi: Bullying di sekolah bisa terjadi: Di kelas saat proses pembelajaran, atau saat jam pelajaran kosong, atau saat pergantian antar jam pembelajaran Di luar kelas saat istirahat, saat datang sebelum masuk, atau saat menjelang pulang. Di jalan menuju atau dari sekolah
  • 21. Dengan cara apa dilakukan: Bullying dapat dilakukan: Secara langsung (face to face) baik individual ataupun secara kelompok. Melalui media (media sosial seperti facebook, whatpp, sms, email, dll)
  • 22. Siapa pelakunya teman sekolah orang tak dikenal tenaga kependidikan di sekolah guru orang tua Saudara, dll.
  • 23. Karakteristik Individu yang Potensial menjadi Korban Bullying:  sulit bergaul/canggung  kurang percaya diri  siswa pandai /kurang pandai  cantik/ganteng atau sebaliknya  siswa yang dianggap “pelit” tidak mau memberikan contekan  siswa yang berpenampilan lain (kuper)  mempunyai logat bicara tertentu, gagap  siswa dengan ekonomi yang baik/tidak baik
  • 24. Jika dikaitkan dengan perlakuan orang tua Anak-anak korban bullying adalah anak-anak dari orang tua yang cenderung terlalu melindungi (over protective) dan selalu mengkhawatirkan atau terlalu mencemaskan anak (Santrock, 2004 : 354)
  • 25. Jika dikaitkan dengan perlakuan orang tua: Anak-anak pelaku bullying adalah anak-anak dari orang tua yang cenderung otoriter, berperilaku kasar, menolak kehadiran anak, atau terlalu permisif terhadap perilaku agresi anak (Santrock, 2004 : 354)
  • 26. Jika dikaitkan dengan perlakuan orang tua: Anak-anak pelaku bullying (sangat agresif) cenderung akan menjadi pelaku kenakalan remaja, dan pelaku tindakan kekerasan serta terjebak dalam tindakan kriminal.
  • 27. Dampak Perilaku Bullying  Dampak Fisik Sakit kepala, sakit dada, luka memar, luka tergores benda tajam, dan sakit fisik lain. Pada beberapa kasus dampak fisik akibat bullying mengakibatkan kematian.  Dampak Fisik Sakit kepala, sakit dada, luka memar, luka tergores benda tajam, dan sakit fisik lain. Pada beberapa kasus dampak fisik akibat bullying mengakibatkan kematian.
  • 28. Dampak Perilaku Bullying  Dampak Psikologis Kesejahteraan psikologis menurun Adaptasi sosial menjadi semakin buruk Mengalami emosi negatif seperti marah, dendam, kesal, tertekan, takut, malu, sedih, tidak nyaman, terancam, cemas) namun merasa tidak berdaya menghadapinya.  Dampak Psikologis Kesejahteraan psikologis menurun Adaptasi sosial menjadi semakin buruk Mengalami emosi negatif seperti marah, dendam, kesal, tertekan, takut, malu, sedih, tidak nyaman, terancam, cemas) namun merasa tidak berdaya menghadapinya.
  • 29. Dampak Perilaku Bullying  Dampak Psikologis (lanjutan.....) Tidak kerasan di sekolah (ingin pindah atau keluar dari sekolah, sering tidak masuk sekolah) Perasaan rendah diri bertambah Prestasi akademik terganggu  Dampak Psikologis (lanjutan.....) Tidak kerasan di sekolah (ingin pindah atau keluar dari sekolah, sering tidak masuk sekolah) Perasaan rendah diri bertambah Prestasi akademik terganggu
  • 30. Usaha Sekolah Intervensi: • Pendekatan direct vs indirect, “pendekatan tanpa menyalahkan (no blame approach)”. Contoh pada kasus seorang peserta didik sering berkata/bertutur tidak santun tidaklah baik jika guru langsung menyalahkan peserta didik, tetapi semua warga belajar harus instropeksi. • Harus sistemik: Pihak Siswa  pelaku, korban, pembantu pelaku, pembela korban & siswa bystander; Pihak sekolah  pihak orang tua maupun masyarakat sekitar.
  • 31. • Foot in the door strategy: Prosedur untuk menciptakan kepatuhan dimana peminta memulai dari sebuah permintaan kecil, apabila permintan itu dipenuhi kemudian meminta lain yang lebih besar dan seterusnya hingga tujuan tercapai. Pendekatan ini memerlukan intervensi Kepala Sekolah. Kepala Sekolah adalah kunci utama dari intervensi. Usaha Sekolah
  • 32. Usaha Sekolah lanjutan ... • Buat “diagnosa” masalah bullying secara obyektif (penelitian & di cross check dengan data sekolah, guru BP): Clique Bullying atau Group Bullying. • Intervensi dirancang bersama pihak sekolah, sebaiknya menggunakan no blame approach dan bersifat jangka panjang.
  • 33. Mencegah dan mengatasi tindak kekerasan (Bullying)  Kembangkan suasana sekolah yang humanis  Kembangkan budaya peer yang positif  Kembangkan dan tegakkan aturan sekolah  Kembangkan hubungan positif antar warga sekolah (kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, siswa), dan juga dengan masyarakat sekitar.  Kembangkan suasana sekolah yang humanis  Kembangkan budaya peer yang positif  Kembangkan dan tegakkan aturan sekolah  Kembangkan hubungan positif antar warga sekolah (kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, siswa), dan juga dengan masyarakat sekitar.
  • 34. Mencegah dan mengatasi tindak kekerasan (Bullying)  Orang dewasa (guru, orang tua, dan masyarakat dewasa) perlu memberi tauladan dengan tidak menampakkan perilaku kekerasan (modelling)  Sertakan program anti bullying di sekolah, lembaga peribadatan, dan kegiatan kemasyarakatan dimanaremaja terlibat.  Orang dewasa (guru, orang tua, dan masyarakat dewasa) perlu memberi tauladan dengan tidak menampakkan perilaku kekerasan (modelling)  Sertakan program anti bullying di sekolah, lembaga peribadatan, dan kegiatan kemasyarakatan dimanaremaja terlibat.
  • 35. Mencegah dan mengatasi tindak kekerasan (Bullying) Guru dan orang tua perlu waspada jika: pakaian seragam sekolah robek atau rusak; pulang sekolah kelaparan meskipun telah dibawakan bekal makanan atau uang (mungkin bekal dan uang jajan dirampas); bersedih, menangis, marah-marah/uring- uringan; prestasi belajar menurun dan sulit berkonsentrasi Guru dan orang tua perlu waspada jika: pakaian seragam sekolah robek atau rusak; pulang sekolah kelaparan meskipun telah dibawakan bekal makanan atau uang (mungkin bekal dan uang jajan dirampas); bersedih, menangis, marah-marah/uring- uringan; prestasi belajar menurun dan sulit berkonsentrasi
  • 36. Mencegah dan mengatasi tindak kekerasan (Bullying) Guru dan orang tua perlu waspada jika: (lanjutan....) anak menjadi pendiam, mengurung diri, penakut, dan cemas; sering membawa barang-barang tertentu (sesuai permintaan perilaku bullying); anak menjadi kasar dan dendam, dan melakukan perilaku bullying pada orang lain. Guru dan orang tua perlu waspada jika: (lanjutan....) anak menjadi pendiam, mengurung diri, penakut, dan cemas; sering membawa barang-barang tertentu (sesuai permintaan perilaku bullying); anak menjadi kasar dan dendam, dan melakukan perilaku bullying pada orang lain.