SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
FAKTOR PENYEBAB
KEKERASAN DILINGKUNGAN
SEKOLAH
IMPLEMENTASI
UU RI No 23 Tahun 2002
TENTANG PERLINDUNGAN ANAK
Arist Merdeka Sirait

Ketua Umum Komisis Nasional Perlindungan Anak
SIAPA ITU ANAK
ANAK adalah seseorang yang berusia di bawah 18
(delapan belas tahun) termasuk yang masih
dalam kandungan (CRC dan UU No. 23 Tahun
2002 tentang Perlindungan Anak)
HAK ANAK ; adalah bagian dari hak asasi
manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dan
dipenuhi oleh orang tua, keluarga, masyarakat,
pemerintah, dan negara.
Defenisi
Kekerasan terhadap Anak
Segala bentuk perbuatan atau tindakan
terhadap anak yang berakibat timbulnya
kesengsaraan atau penderitaan secara
fisik,seksual, psikis/mental/emosi, dan
penelantaran termasuk pemaksaan dan
merendahkan martabat
DASAR HUKUM LINGKUNGAN
SEKOLAH ZONA BEBAS
KEKERASAN 2002
Pasal 54 UU No. 23 Tahun
Tentang Perlindungan Anak Menegaskan :

dalam dan di lingkungan sekolah wajib
dilindungi dari tindakan kekerasan yang
dilakukan oleh guru, pengelola sekolah
atau teman-temannya di dalam sekolah
yang bersangkutan, atau lembaga
pendidikan lainnya”
Pelaku K EKERASAN
PSIKIS
• Pelaku utama ada tiga : GURU, ORANG
TUA dan NEGARA.
• GURU; sebagai konsewensi
penanggungjawab utama kelancaran
kurikulum-nasional
• ORANG TUA; merasa memiliki sehingga
berhak menentukan nasib si anak sesuai
selera mereka sendiri
• NEGARA; sangat yakin kebijakan yang
diambil merupakan jalan strategis
meningkatkan kualitas pendidikan nasional
Kekerasan psikis
di sekolah
• Sumber utama: kurikulum nasional
• Tuntutan kurikulum relatif tinggi
• Siswa harus tahu semua hal yang termuat di
kurikulum
• KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan)
belum memberikan “kebebasan” sekolah
• Tidak ada spesifikasi ketrampilan/keahlian siswa
• Kurikulum nasional lebih tepat disebut kurikulum
nasi rames
• Menerima ilmu berlimpah tapi hanya sedikit yang
dikuasai.
BENTUK LAIN KEKERASAN di SEKOLAH

“BULLYING”
Bullying SERINGKALI TERJADI DALAM 3
BENTUK :,
1. Fisik (memukul .menampar, memalak, atau
meminta paksa yang bukan miliknya,
pengeroyokan, menjadi eksekutor perintah
senior);
2. Verbal (memaki, mengejek, menggosip,
membodohkan dan mengkerdilkan);
3. Psikologis (mengintimidasi, mengecilkan,
mengabaikan, mendiskrimininasikan).
DAMPAK BULLYING
Bullying berdampak menurunkan tes kecerdasan dan
kemampuan analisis siswa yang menjadi korban,
bahkan sampai berusaha bunuh diri.
Bullying juga berhubungan dengan
meningkatnya tingkat depresi, agresi,
penurunan nilai nilai akademik, dan tindakan
bunuh diri.
Pelaku Bullying berpotensi tumbuh sebagai pelaku
kriminal dibanding yang tidak melakukan Bullying.
Tindakan ini juga masih menjadi masalah tersebunyi
yang tidak disadari oleh para pendidik dan orang tua
murid
FAKTOR PENYEBAB
•
•
•
•
•
•
•
•

Prilaku Feodal (Pemaknaan Senior/yunior);
Puberitas pada masa Remaja (Pencarian jati
diri)
Krisis identitas
Kekerasan dalam rumah tangga dan di
sekolah
Pengawasan Prilaku Anak yang kurang dari
orangtua dan sekolah;
Imitasi dari tontonan media yang
mengandung unsur kekerasan,
seksualitas/pornografi;
Fanatisme yang berlebihan;
Pendisiplinan dengan kekerasan (rumah dan
sekolah);
MENCEGAH BULLYING
LINGKUNGAN SEKOLAH
•
•
•
•
•
•
•

Mengawasi perilaku siswa selama di
sekolah:
Civitas sekolah harus bersikap proaktif;
Mengaktifkan guru BP atau menyediakan
konselor yang memberi bimbingan;
Guru harus bersikap sebagai pendengar
yang baik bagi murid;
Mengenali temperamen dan karakter
masing-masing siswa;
Mengadakan evaluasi kondisi sekolah
setiap kurun waktu tertentu;
Menciptakan kebersamaan sosial diantara
civitas sekolah
•Guru menjadi social support
•Menyediakan pelatihan guru tentang
cara mengintervensi bullying
•Mempunyai mekanisme/SOP
penyelesaian masalah kasus bullying.
•Menyelenggarakan seminar/konferensi
komunitas (ortu, guru dan Siswa), untuk
menyusun finalti non fisik atau saksi
memutus hak siswa sementara.
MENCEGAH BULLYING
LINGKUNGAN RUMAH
• Berikan sanksi mendidik jika anak
melakukan kesalahan;
• Ajarkan empati sosial sejak dini;
• Adanya teguran halus pada anak jika
melakukan kekerasan;
• Jadilah orang tua tempat curhat yang
menyenangkan;
• Ikut mendampingi anak, ketika menonton
tayangan televisi;
• Orang tua harus menjadi contoh tauladan
bagi anak;
•
•
•
•
•

Buatlah aktivitas menyenangkan saat
dirumah;
Ajari anak mempertahankan dan
melindungi diri;
Cepat tanggap ketika anak terlibat
kekerasan;
Melaporkan pada instansi terkait ketika
anak menjadi korban bullying;
Mengedepankan penyelesaian
kekeluargaan jika terjadi bullying.
Kekerasan Psikis oleh Guru
• Dilakukan selama proses belajar mengajar dan
sering merembet sampai anak pulang ke rumah.
• Bentuk kekerasan psikis, seperti memberi
PR/tugas sampai puluhan/ratusan soal, satu hari
bisa beberapa kali ulangan harian, ulangan harian
mendadak, siswa dituntut HARUS BISA DAN
MAMPU MENGUASAI SEMUA mata pelajaran
yang diajarkan guru
• Siswa ibarat tong sampah yang dijejali berbagai
macam jenis mata pelajaran
• Anak jadi malas dan bosan belajar di sekolah
• Belajar bukan lagi kewajiban yang menyenangkan
Kekerasan psikis
oleh Orang tua
• Orang tua; menuntut BERLEBIHAN anak
mereka. Biar menjadi anak yang berguna
bagi nusa, bangsa dan agama
• Anak diberi tambahan les/kursus yang sering
kali tidak sesuai dengan minat dan bakat
• Kursus kadang sudah diberikan sejak anak
masih balita
• Sosialisasi dan kesempatan anak bermain
dengan teman sebaya berkurang
• Anak seperti robot yang harus mematuhi
perintah dan permintaan orang tua
KEKERASAN
Psikis oleh Negara
• Ujian nasional (UN) contoh nyata teror psikis
negara terhadap anak didik
• Keberhasilan siswa hanya ditentukan 120
menit
• Keberhasilan siswa tidak lagi ditentukan
proses berkepanjangan dan berjenjang.
Mengingangkari makna pendidikan sendiri
• Proses belajar jadi hafalan, kemampuan kritis
siswa berkurang
• Sekolah menjadi sekadar tempat bimbingan
belajar (Bimbel)
Akibatnya kekerasan di
lingkungan sekolah tidak
Sebab Kontrol orangtua dalam lingkungan keluarga
terkendali
sangat kurang atau longgar.
Kontrol terhadap pola pendidikan kian lenyap, bahkan
pendidikan semakin tidak memperhatikan perkembangan
peserta didik. Ini disebabkan oleh beratnya beban
kurikulum.
Masyarakat maupun elite seringkali mempertontonkan
intoleransi sosial. Inilah cermin atau daur ulang
kekerasan yang dilakukan pelajar.
Komersialisasi dunia pendidikan yang semakin
menggerus wibawa para pendidikan di mata siswa.
Lemahnya pengasuhan dan ketahan keluarga (perhatian
dan kasih sayang orangtua, akibat dari disfungsi
keluarga/broken home/perceraian)
Tersumbatnya ruang ekspressi anak akibat dari beban
berat mata pelajaran.
Tertutupnya ruang partisipasi anak, sebagai hak anak
untuk didengar pendapatnya menyangkut tentang dirinya,
Pemerintah, terutama Pemerintah Daerah semakin tidak
peduli pada perkembangan anak maupun perkembangan
pendidikan. Seringkali issu atau masalah pendidikan
digunakan sebagai alat pencitraan politik dan elite
penguasa.
SOLUSI yang perlu dilakukan
lingkungan SEKOLAH
•
•
•
•
•
•
•
•

Kurikulum-nasional perlu dimodifikasi
Perlu ada kurikulum wajib dan pilihan.
Kurikulum wajib berlaku semua untuk siswa
Kurikulum pilihan sesuai minat dan bakat yang
dimiliki siswa
Jumlah jam pelajaran sama namun beban
pelajaran berkurang
Belajar lebih fokus karena sesuai minat dan
bakat siswa
Beban siswa berkurang
Tidak ada mata pelajaran dianakemaskan dan
terpinggirkan.
Proses Pendidikan dan proses belajar mengajar tidak
ramah pada anak (Pendidikan hanya berorientasi pada
aspek kognitif)
Lingkungan sekolah yang tidak menguntungkan dan
tidak mendukung (minimnya fasilitas ruang belajar,
jumlah murid dalam kelas terlalu banyak dan padat.)
Lingkungan yang anarkistis dan intolerasi social dan
budaya kekerasa (premanisme elite dan jalanan,
tayangan televisi, game online)
Provokasi senior dan doktrin terhadap Junior untuk
menjaga martabat sekolah serta untuk melakukan
tawuran
Solusi yang perlu dilakukan
Guru

• Merubah paradigma guru
• Ada dua paradigma guru yakni paradigma juknis/juklak
(petunjuk teknis/pelaksanaan) dan paradigma mencari
hidup
• Paradigma juknis, mengajar sesuai tuntutan kurikulum
• Paradigma mencari hidup, mengajar supaya mendapat
upah untuk kehidupan keluarganya
• Ikut kedua paradigma TIDAK SALAH
• Tapi guru punya potensi untuk mengembangkan potensi
anak didik sesuai bakat dan minat mereka
• mengajar dengan kasih sayang, jangan berlebihan
menuntut kemampuan siswa.
• Guru tidak perlu gampang marah, kalau tidak bisa
bimbing mereka dengan kasih sayang bukan bentakan.
Solusi yang perlu dilakukan
oleh Orang tua
• Keberhasilan seorang anak tidak harus
diukur dengan kemampuan perolehan nilai
rapor
• Anak punya minat dan bakat berbeda satu
sama lain
• anak jangan terlalu dituntut pandai namun
belajar sesuai kemampuan maksimal mereka
• Anak perlu diajak dialog untuk mengetahui
kemauan dan kemampuan mereka
• Anak diberi kesempatan mengembangkan
potensi dan cita-cita mereka
Solusi yang perlu
dilakukan Negara
• UN perlu dimodifikasi demi rasa keadilan
anak didik sekolah
• Angka kelulusan disesuaikan standar
kategori tempat anak belajar di sekolah
• Misal standar kelulusan sekolah potensial
rata-rata 5,50 maka yang lain HARUS LEBIH
TINGGI, misal SSN rata-rata 6,50 dan RSBI
bisa 7,50
• Pemerintah tidak adil, sekolah semakin maju
dan berkembang lebih diperhatikan
• Nilai UN bukan penentu tunggal keberhasilan
anak sekolah
Akhir Kata
• Anak ke sekolah harus senang dan
gembira.
• Sekolah sebagai tempat berkumpulnya
calon pemimpin bangsa.
• Sekolah bukan tempat menakutkan.
• Fungsi sekolah harus dikembalikan ke
“habitatnya”
• Sekolah, orang tua dan penentu kebijakan
negara harus saling berintegrasi demi
kehidupan lebih baik anak-anak di masa
depan.
•
•
•
•
•

Buatlah aktivitas menyenangkan saat
dirumah;
Ajari anak mempertahankan dan
melindungi diri;
Cepat tanggap ketika anak terlibat
kekerasan;
Melaporkan pada instansi terkait
ketika anak menjadi korban bullying;
Mengedepankan penyelesaian
kekeluargaan jika terjadi bullying.
STOP
KEKERASAN

Kalau Tidak
Sekarang, Kapan

More Related Content

What's hot

Salah laku pelajar
Salah laku pelajarSalah laku pelajar
Salah laku pelajar
Abu eL IQram
 
Langkah-langkah mengatasi ponteng sekolah
Langkah-langkah mengatasi ponteng sekolahLangkah-langkah mengatasi ponteng sekolah
Langkah-langkah mengatasi ponteng sekolah
Tangan-tangan Putih
 
Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak
Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anakPengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak
Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak
Diana Tandjung
 
Guru Mesti Pelopor Anti Kekerasan
Guru  Mesti  Pelopor  Anti  KekerasanGuru  Mesti  Pelopor  Anti  Kekerasan
Guru Mesti Pelopor Anti Kekerasan
KHAIRIL ARI
 

What's hot (19)

Salah laku pelajar
Salah laku pelajarSalah laku pelajar
Salah laku pelajar
 
EDUP3023 Punca Buli & Cadangan Tindakan Guru
EDUP3023 Punca Buli & Cadangan Tindakan GuruEDUP3023 Punca Buli & Cadangan Tindakan Guru
EDUP3023 Punca Buli & Cadangan Tindakan Guru
 
Lkpp aisyah
Lkpp aisyahLkpp aisyah
Lkpp aisyah
 
Buli
BuliBuli
Buli
 
Langkah-langkah mengatasi ponteng sekolah
Langkah-langkah mengatasi ponteng sekolahLangkah-langkah mengatasi ponteng sekolah
Langkah-langkah mengatasi ponteng sekolah
 
4. perkembangan kognitif remaja
4. perkembangan kognitif remaja4. perkembangan kognitif remaja
4. perkembangan kognitif remaja
 
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakPengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
 
Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya
Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan SolusinyaMakalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya
Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya
 
PERANAN IBU BAPA, RAKAN SEBAYA DAN SEKOLAH SEBAGAI AGEN MORAL
PERANAN IBU BAPA, RAKAN SEBAYA DAN SEKOLAH SEBAGAI AGEN MORAL PERANAN IBU BAPA, RAKAN SEBAYA DAN SEKOLAH SEBAGAI AGEN MORAL
PERANAN IBU BAPA, RAKAN SEBAYA DAN SEKOLAH SEBAGAI AGEN MORAL
 
Kes buli
Kes buliKes buli
Kes buli
 
Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak
Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anakPengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak
Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak
 
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
 
Budaya Sekolah dan Pencegahan Tindak Kekerasan
Budaya Sekolah dan Pencegahan Tindak KekerasanBudaya Sekolah dan Pencegahan Tindak Kekerasan
Budaya Sekolah dan Pencegahan Tindak Kekerasan
 
Faktor-faktor yang Menyebabkan Pelajar Tidak Bermoral
Faktor-faktor yang Menyebabkan Pelajar Tidak BermoralFaktor-faktor yang Menyebabkan Pelajar Tidak Bermoral
Faktor-faktor yang Menyebabkan Pelajar Tidak Bermoral
 
Guru Mesti Pelopor Anti Kekerasan
Guru  Mesti  Pelopor  Anti  KekerasanGuru  Mesti  Pelopor  Anti  Kekerasan
Guru Mesti Pelopor Anti Kekerasan
 
Gengsterisme ppt
Gengsterisme pptGengsterisme ppt
Gengsterisme ppt
 
Materi pola asuh dalam pendidikan anak usia dini
Materi pola asuh dalam pendidikan anak usia diniMateri pola asuh dalam pendidikan anak usia dini
Materi pola asuh dalam pendidikan anak usia dini
 
MASALAH TIDAK BERMORAL DALAM KALANGAN REMAJA
MASALAH TIDAK BERMORAL DALAM KALANGAN REMAJAMASALAH TIDAK BERMORAL DALAM KALANGAN REMAJA
MASALAH TIDAK BERMORAL DALAM KALANGAN REMAJA
 
Ponteng_Psikologi Pendidikan Moral
Ponteng_Psikologi Pendidikan MoralPonteng_Psikologi Pendidikan Moral
Ponteng_Psikologi Pendidikan Moral
 

Similar to Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003

Anti perundingan adalah program membebaskan murid
Anti perundingan adalah program membebaskan muridAnti perundingan adalah program membebaskan murid
Anti perundingan adalah program membebaskan murid
HardyantoHinda
 
Pengaruh bullying di lingkungan sekolah.ppt
Pengaruh bullying di lingkungan sekolah.pptPengaruh bullying di lingkungan sekolah.ppt
Pengaruh bullying di lingkungan sekolah.ppt
mardianto77
 
( bullying )Ini merupakan ppt yang menjelaskan mengenai bullying
( bullying )Ini merupakan ppt yang menjelaskan mengenai bullying( bullying )Ini merupakan ppt yang menjelaskan mengenai bullying
( bullying )Ini merupakan ppt yang menjelaskan mengenai bullying
awaary02
 
BULLYING DAN CYBER BULLYING - KEJARI KAB. BOGOR.pptx
BULLYING DAN CYBER BULLYING - KEJARI KAB. BOGOR.pptxBULLYING DAN CYBER BULLYING - KEJARI KAB. BOGOR.pptx
BULLYING DAN CYBER BULLYING - KEJARI KAB. BOGOR.pptx
TubagusAbdulHannan
 
Materi Bk DiSekolah Dsar Pertemuan 5 (pelayanan masalah peserta didik)
Materi Bk DiSekolah Dsar Pertemuan 5 (pelayanan masalah peserta didik)Materi Bk DiSekolah Dsar Pertemuan 5 (pelayanan masalah peserta didik)
Materi Bk DiSekolah Dsar Pertemuan 5 (pelayanan masalah peserta didik)
Fito Arsena
 

Similar to Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003 (20)

mengenal bullying.ppt
mengenal bullying.pptmengenal bullying.ppt
mengenal bullying.ppt
 
bullying.ppt
bullying.pptbullying.ppt
bullying.ppt
 
bullying.ppt
bullying.pptbullying.ppt
bullying.ppt
 
Anti perundingan adalah program membebaskan murid
Anti perundingan adalah program membebaskan muridAnti perundingan adalah program membebaskan murid
Anti perundingan adalah program membebaskan murid
 
bullying.ppt
bullying.pptbullying.ppt
bullying.ppt
 
bullying.ppt
bullying.pptbullying.ppt
bullying.ppt
 
bullying.ppt
bullying.pptbullying.ppt
bullying.ppt
 
# bullying powerpoint materi edukasi.ppt
# bullying powerpoint materi edukasi.ppt# bullying powerpoint materi edukasi.ppt
# bullying powerpoint materi edukasi.ppt
 
School Bulliying, Bulliying di Lembaga Pendidikan
School Bulliying, Bulliying di Lembaga PendidikanSchool Bulliying, Bulliying di Lembaga Pendidikan
School Bulliying, Bulliying di Lembaga Pendidikan
 
bullying bullying bullyingbullying baru.ppt
bullying bullying bullyingbullying   baru.pptbullying bullying bullyingbullying   baru.ppt
bullying bullying bullyingbullying baru.ppt
 
Pengaruh bullying di lingkungan sekolah.ppt
Pengaruh bullying di lingkungan sekolah.pptPengaruh bullying di lingkungan sekolah.ppt
Pengaruh bullying di lingkungan sekolah.ppt
 
bullying.ppt
bullying.pptbullying.ppt
bullying.ppt
 
bullying.ppt
bullying.pptbullying.ppt
bullying.ppt
 
Perundungan di sekolah dan cara mengtasinya
Perundungan di sekolah dan cara mengtasinyaPerundungan di sekolah dan cara mengtasinya
Perundungan di sekolah dan cara mengtasinya
 
bullying.ppt
bullying.pptbullying.ppt
bullying.ppt
 
( bullying )Ini merupakan ppt yang menjelaskan mengenai bullying
( bullying )Ini merupakan ppt yang menjelaskan mengenai bullying( bullying )Ini merupakan ppt yang menjelaskan mengenai bullying
( bullying )Ini merupakan ppt yang menjelaskan mengenai bullying
 
BULLYING DAN CYBER BULLYING - KEJARI KAB. BOGOR.pptx
BULLYING DAN CYBER BULLYING - KEJARI KAB. BOGOR.pptxBULLYING DAN CYBER BULLYING - KEJARI KAB. BOGOR.pptx
BULLYING DAN CYBER BULLYING - KEJARI KAB. BOGOR.pptx
 
Materi Bk DiSekolah Dsar Pertemuan 5 (pelayanan masalah peserta didik)
Materi Bk DiSekolah Dsar Pertemuan 5 (pelayanan masalah peserta didik)Materi Bk DiSekolah Dsar Pertemuan 5 (pelayanan masalah peserta didik)
Materi Bk DiSekolah Dsar Pertemuan 5 (pelayanan masalah peserta didik)
 
Issue terkini Pendidikan yang ada di Indonesia
Issue terkini Pendidikan yang ada di IndonesiaIssue terkini Pendidikan yang ada di Indonesia
Issue terkini Pendidikan yang ada di Indonesia
 
Educational Psychology
Educational PsychologyEducational Psychology
Educational Psychology
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Recently uploaded (20)

TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 

Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003

  • 1. FAKTOR PENYEBAB KEKERASAN DILINGKUNGAN SEKOLAH IMPLEMENTASI UU RI No 23 Tahun 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK Arist Merdeka Sirait Ketua Umum Komisis Nasional Perlindungan Anak
  • 2. SIAPA ITU ANAK ANAK adalah seseorang yang berusia di bawah 18 (delapan belas tahun) termasuk yang masih dalam kandungan (CRC dan UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak) HAK ANAK ; adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi oleh orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah, dan negara.
  • 3. Defenisi Kekerasan terhadap Anak Segala bentuk perbuatan atau tindakan terhadap anak yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik,seksual, psikis/mental/emosi, dan penelantaran termasuk pemaksaan dan merendahkan martabat
  • 4. DASAR HUKUM LINGKUNGAN SEKOLAH ZONA BEBAS KEKERASAN 2002 Pasal 54 UU No. 23 Tahun Tentang Perlindungan Anak Menegaskan : dalam dan di lingkungan sekolah wajib dilindungi dari tindakan kekerasan yang dilakukan oleh guru, pengelola sekolah atau teman-temannya di dalam sekolah yang bersangkutan, atau lembaga pendidikan lainnya”
  • 5. Pelaku K EKERASAN PSIKIS • Pelaku utama ada tiga : GURU, ORANG TUA dan NEGARA. • GURU; sebagai konsewensi penanggungjawab utama kelancaran kurikulum-nasional • ORANG TUA; merasa memiliki sehingga berhak menentukan nasib si anak sesuai selera mereka sendiri • NEGARA; sangat yakin kebijakan yang diambil merupakan jalan strategis meningkatkan kualitas pendidikan nasional
  • 6. Kekerasan psikis di sekolah • Sumber utama: kurikulum nasional • Tuntutan kurikulum relatif tinggi • Siswa harus tahu semua hal yang termuat di kurikulum • KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan) belum memberikan “kebebasan” sekolah • Tidak ada spesifikasi ketrampilan/keahlian siswa • Kurikulum nasional lebih tepat disebut kurikulum nasi rames • Menerima ilmu berlimpah tapi hanya sedikit yang dikuasai.
  • 7. BENTUK LAIN KEKERASAN di SEKOLAH “BULLYING” Bullying SERINGKALI TERJADI DALAM 3 BENTUK :, 1. Fisik (memukul .menampar, memalak, atau meminta paksa yang bukan miliknya, pengeroyokan, menjadi eksekutor perintah senior); 2. Verbal (memaki, mengejek, menggosip, membodohkan dan mengkerdilkan); 3. Psikologis (mengintimidasi, mengecilkan, mengabaikan, mendiskrimininasikan).
  • 8. DAMPAK BULLYING Bullying berdampak menurunkan tes kecerdasan dan kemampuan analisis siswa yang menjadi korban, bahkan sampai berusaha bunuh diri. Bullying juga berhubungan dengan meningkatnya tingkat depresi, agresi, penurunan nilai nilai akademik, dan tindakan bunuh diri. Pelaku Bullying berpotensi tumbuh sebagai pelaku kriminal dibanding yang tidak melakukan Bullying. Tindakan ini juga masih menjadi masalah tersebunyi yang tidak disadari oleh para pendidik dan orang tua murid
  • 9. FAKTOR PENYEBAB • • • • • • • • Prilaku Feodal (Pemaknaan Senior/yunior); Puberitas pada masa Remaja (Pencarian jati diri) Krisis identitas Kekerasan dalam rumah tangga dan di sekolah Pengawasan Prilaku Anak yang kurang dari orangtua dan sekolah; Imitasi dari tontonan media yang mengandung unsur kekerasan, seksualitas/pornografi; Fanatisme yang berlebihan; Pendisiplinan dengan kekerasan (rumah dan sekolah);
  • 10. MENCEGAH BULLYING LINGKUNGAN SEKOLAH • • • • • • • Mengawasi perilaku siswa selama di sekolah: Civitas sekolah harus bersikap proaktif; Mengaktifkan guru BP atau menyediakan konselor yang memberi bimbingan; Guru harus bersikap sebagai pendengar yang baik bagi murid; Mengenali temperamen dan karakter masing-masing siswa; Mengadakan evaluasi kondisi sekolah setiap kurun waktu tertentu; Menciptakan kebersamaan sosial diantara civitas sekolah
  • 11. •Guru menjadi social support •Menyediakan pelatihan guru tentang cara mengintervensi bullying •Mempunyai mekanisme/SOP penyelesaian masalah kasus bullying. •Menyelenggarakan seminar/konferensi komunitas (ortu, guru dan Siswa), untuk menyusun finalti non fisik atau saksi memutus hak siswa sementara.
  • 12. MENCEGAH BULLYING LINGKUNGAN RUMAH • Berikan sanksi mendidik jika anak melakukan kesalahan; • Ajarkan empati sosial sejak dini; • Adanya teguran halus pada anak jika melakukan kekerasan; • Jadilah orang tua tempat curhat yang menyenangkan; • Ikut mendampingi anak, ketika menonton tayangan televisi; • Orang tua harus menjadi contoh tauladan bagi anak;
  • 13. • • • • • Buatlah aktivitas menyenangkan saat dirumah; Ajari anak mempertahankan dan melindungi diri; Cepat tanggap ketika anak terlibat kekerasan; Melaporkan pada instansi terkait ketika anak menjadi korban bullying; Mengedepankan penyelesaian kekeluargaan jika terjadi bullying.
  • 14. Kekerasan Psikis oleh Guru • Dilakukan selama proses belajar mengajar dan sering merembet sampai anak pulang ke rumah. • Bentuk kekerasan psikis, seperti memberi PR/tugas sampai puluhan/ratusan soal, satu hari bisa beberapa kali ulangan harian, ulangan harian mendadak, siswa dituntut HARUS BISA DAN MAMPU MENGUASAI SEMUA mata pelajaran yang diajarkan guru • Siswa ibarat tong sampah yang dijejali berbagai macam jenis mata pelajaran • Anak jadi malas dan bosan belajar di sekolah • Belajar bukan lagi kewajiban yang menyenangkan
  • 15. Kekerasan psikis oleh Orang tua • Orang tua; menuntut BERLEBIHAN anak mereka. Biar menjadi anak yang berguna bagi nusa, bangsa dan agama • Anak diberi tambahan les/kursus yang sering kali tidak sesuai dengan minat dan bakat • Kursus kadang sudah diberikan sejak anak masih balita • Sosialisasi dan kesempatan anak bermain dengan teman sebaya berkurang • Anak seperti robot yang harus mematuhi perintah dan permintaan orang tua
  • 16. KEKERASAN Psikis oleh Negara • Ujian nasional (UN) contoh nyata teror psikis negara terhadap anak didik • Keberhasilan siswa hanya ditentukan 120 menit • Keberhasilan siswa tidak lagi ditentukan proses berkepanjangan dan berjenjang. Mengingangkari makna pendidikan sendiri • Proses belajar jadi hafalan, kemampuan kritis siswa berkurang • Sekolah menjadi sekadar tempat bimbingan belajar (Bimbel)
  • 17. Akibatnya kekerasan di lingkungan sekolah tidak Sebab Kontrol orangtua dalam lingkungan keluarga terkendali sangat kurang atau longgar. Kontrol terhadap pola pendidikan kian lenyap, bahkan pendidikan semakin tidak memperhatikan perkembangan peserta didik. Ini disebabkan oleh beratnya beban kurikulum. Masyarakat maupun elite seringkali mempertontonkan intoleransi sosial. Inilah cermin atau daur ulang kekerasan yang dilakukan pelajar. Komersialisasi dunia pendidikan yang semakin menggerus wibawa para pendidikan di mata siswa.
  • 18. Lemahnya pengasuhan dan ketahan keluarga (perhatian dan kasih sayang orangtua, akibat dari disfungsi keluarga/broken home/perceraian) Tersumbatnya ruang ekspressi anak akibat dari beban berat mata pelajaran. Tertutupnya ruang partisipasi anak, sebagai hak anak untuk didengar pendapatnya menyangkut tentang dirinya, Pemerintah, terutama Pemerintah Daerah semakin tidak peduli pada perkembangan anak maupun perkembangan pendidikan. Seringkali issu atau masalah pendidikan digunakan sebagai alat pencitraan politik dan elite penguasa.
  • 19. SOLUSI yang perlu dilakukan lingkungan SEKOLAH • • • • • • • • Kurikulum-nasional perlu dimodifikasi Perlu ada kurikulum wajib dan pilihan. Kurikulum wajib berlaku semua untuk siswa Kurikulum pilihan sesuai minat dan bakat yang dimiliki siswa Jumlah jam pelajaran sama namun beban pelajaran berkurang Belajar lebih fokus karena sesuai minat dan bakat siswa Beban siswa berkurang Tidak ada mata pelajaran dianakemaskan dan terpinggirkan.
  • 20. Proses Pendidikan dan proses belajar mengajar tidak ramah pada anak (Pendidikan hanya berorientasi pada aspek kognitif) Lingkungan sekolah yang tidak menguntungkan dan tidak mendukung (minimnya fasilitas ruang belajar, jumlah murid dalam kelas terlalu banyak dan padat.) Lingkungan yang anarkistis dan intolerasi social dan budaya kekerasa (premanisme elite dan jalanan, tayangan televisi, game online) Provokasi senior dan doktrin terhadap Junior untuk menjaga martabat sekolah serta untuk melakukan tawuran
  • 21. Solusi yang perlu dilakukan Guru • Merubah paradigma guru • Ada dua paradigma guru yakni paradigma juknis/juklak (petunjuk teknis/pelaksanaan) dan paradigma mencari hidup • Paradigma juknis, mengajar sesuai tuntutan kurikulum • Paradigma mencari hidup, mengajar supaya mendapat upah untuk kehidupan keluarganya • Ikut kedua paradigma TIDAK SALAH • Tapi guru punya potensi untuk mengembangkan potensi anak didik sesuai bakat dan minat mereka • mengajar dengan kasih sayang, jangan berlebihan menuntut kemampuan siswa. • Guru tidak perlu gampang marah, kalau tidak bisa bimbing mereka dengan kasih sayang bukan bentakan.
  • 22. Solusi yang perlu dilakukan oleh Orang tua • Keberhasilan seorang anak tidak harus diukur dengan kemampuan perolehan nilai rapor • Anak punya minat dan bakat berbeda satu sama lain • anak jangan terlalu dituntut pandai namun belajar sesuai kemampuan maksimal mereka • Anak perlu diajak dialog untuk mengetahui kemauan dan kemampuan mereka • Anak diberi kesempatan mengembangkan potensi dan cita-cita mereka
  • 23. Solusi yang perlu dilakukan Negara • UN perlu dimodifikasi demi rasa keadilan anak didik sekolah • Angka kelulusan disesuaikan standar kategori tempat anak belajar di sekolah • Misal standar kelulusan sekolah potensial rata-rata 5,50 maka yang lain HARUS LEBIH TINGGI, misal SSN rata-rata 6,50 dan RSBI bisa 7,50 • Pemerintah tidak adil, sekolah semakin maju dan berkembang lebih diperhatikan • Nilai UN bukan penentu tunggal keberhasilan anak sekolah
  • 24. Akhir Kata • Anak ke sekolah harus senang dan gembira. • Sekolah sebagai tempat berkumpulnya calon pemimpin bangsa. • Sekolah bukan tempat menakutkan. • Fungsi sekolah harus dikembalikan ke “habitatnya” • Sekolah, orang tua dan penentu kebijakan negara harus saling berintegrasi demi kehidupan lebih baik anak-anak di masa depan.
  • 25. • • • • • Buatlah aktivitas menyenangkan saat dirumah; Ajari anak mempertahankan dan melindungi diri; Cepat tanggap ketika anak terlibat kekerasan; Melaporkan pada instansi terkait ketika anak menjadi korban bullying; Mengedepankan penyelesaian kekeluargaan jika terjadi bullying.