Ebola adalah virus yang menyebabkan demam berdarah yang berbahaya dengan gejala seperti demam, muntah darah, dan kematian hingga 100% di beberapa kasus. Virus ini menular melalui kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi. Pencegahannya adalah menghindari kontak dengan pasien Ebola dan menangani cairan tubuhnya dengan hati-hati.
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Ebola Virus: Penyebab, Gejala, Pencegahan
1.
2. Ebola adalah sejenis virus dari genus Ebolavirus,
familia Filoviridae, dan juga nama dari penyakit
yang disebabkan oleh virus tersebut. Gejala-gejalanya
antara lain muntah, diare, sakit
badan, pendarahan dalam dan luar, dan demam.
Tingkat kematian berkisar antara 80% sampai
100%. Asal katanya adalah dari sungai Ebola di
Kongo.
Virus Ebola sebenarnya termasuk salah satu virus
yang menyebabkan sindrom demam berdarah.
Epidemi virus Ebola ini tinggi di daerah Afrika
termasuk Zaire, Gabon, Pantai Gading, dan
Sudan.
3. Biasanya gejala awal yang tampak seperti
demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, sakit
perut dan diare. Terkadang disertai dengan sakit
tenggorokan, cegukan, dan mata merah dan
gatal.
Tanda-tanda dan gejala lain yang biasanya
muncul antara lain muntah, perdarahan pada
hidung, muntah darah, dan mata berdarah.
Selanjutnya pada kondisi yang lebih parah dapat
ditemukan nyeri dada, shok bahkan tidak jarang
berakhir dengan kematian.
Untuk itu sangatlah baik jika kita mengenali apa-apa
saja yang menjadi penyebab penyakit infeksi
ini.
4. Demam berdarah Ebola disebabkan oleh 4 dari 5
spesies Ebola. Keempat virus tersebut antara lain
EBO-Z, Ebola Virus Sudan (EBO-S), Ebola virus
Côte-d’Ivoire (EBO-C), dan Ebola virus
Bundibugyo (EBO-B). Sedangkan spesies Ebola
kelima adalah Ebola virus Reston (EBO-R).
Spesies EBO-R sebenarnya bisa juga menginfeksi
manusia, namun sekarang ini telah dilaporkan
bahwa infeksi EBO-R tidak menyebabkan
penyakit.
Pria dan wanita memiliki peluang yang sama
terkena infeksi Ebola. Misalnya pria. Pria yang
bekerja di hutan (terutama di Afrika atau
Filipina) memiliki risiko yang lebih besar
terinfeksi virus Ebola.
5. Kebanyakan dari penderita infeksi Ebola
Virus mengalami komplikasi di mata.
Komplikasi yang diderita antara lain nyeri
pada mata, takut pada cahaya
(photophobia), pengeluaran air mata
berlebih (lacrimasi meningkat), dan
kemampuan penglihatan berkurang.
Komplikasi lain yang sering terjadi antara
lain nyeri otot (myalgia), sakit kepala,
lemah, rambut rontok, berhentinya
menstruasi, dan telinga terus-menerus
berdengung (tinnitus).
6. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, virus Ebola
mampu menular dari satu manusia ke manusia lain
hanya dengan kontak langsung saja. Untuk itu
pencegahan terhadap penyakit infeksi Ebola ini pun
cukup sulit.
Yang paling terutama adalah menghindari kontak
langsung dengan orang yang terinfeksi virus Ebola sebisa
mungkin. Apabila ada anggota keluarga terinfeksi virus
ini sangat dianjurkan agar orang tersebut dirawat di
rumah sakit. Begitu juga apabila ada teman anda yang
meninggal akibat penyakit ini, usahakan jangan ada
kontak langsung dengannya.
Dan bagi anda yang bekerja di hutan daerah epidemi
penularan virus Ebola, sangat dianjurkan untuk selalu
memakai sarung tangan agar tidak kontak langsung
dengan objek-objek yang mungkin telah terkontaminasi.
7. Untuk saat ini pasien hanya mendapat terapi
pendukung seperti cairan elektrolit yang
berfungsi untuk mempertahankan kadar oksigen
dan tekanan darah si pasien.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
terapi penyakit infeksi Ebola. Perawatan harus
diberikan secara ketat. Karena virus Ebola sangat
mudah menular
Semua cairan yang keluar dari tubuh pasien baik
itu liur, urin, ataupun darah harus ditangani
secara hati-hati. Karena dari cairan-cairan ini
virus Ebola pun dapat menular.
Jika pasien meninggal, sebisa mungkin dikubur
secepatnya dengan kontak sedikit mungkin.