3. Pasar Induk Beras Cipinang diawali dari gagasan untuk melakukan perbaikan sistem pengadaan dan
penyaluran beras serta pengendalian harga ( buffer stock ) di DKI Jakarta
PT Food Station Tjipinang Jaya ditetapkan sebagai pengelola tunggal Pasar Induk Beras Cipinang
Tahun 1974
SK Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. D. V.-a. 18/1/8/1974 tanggal 7 Maret 1974
tentang Pendirian Pasar Induk Beras Cipinang sebagai pusat perdagangan beras, gula, terigu, dan
palawija atau jenis kacang-kacangan (termasuk kopi) beserta ketentuan kepengurusannya.
SK Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. D. V.-b. 18/1/7/1974 tanggal 14 Maret 1974
tentang Penunjukan Perusahaan Angkutan untuk melaksanakan angkutan beras, gula dan palawija
dari Pasar Induk Beras Cipinang Jakarta ke pasar-pasar dalam wilayah Daerah Khusus Ibukota
Jakarta.
Tahun 1989
SK Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 1539 tanggal 10 November 1989 tentang
Penyempurnaan ketentuan pengelolaan angkutan di Pasar Induk Sayur Mayur Keramat Jati dan
Pasar Induk Cipinang
Tahun 2014
PT Food Station Tjipinang Jaya ditetapkan sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) secara resmi
pada akhir bulan April 2014 melalui Keputusan DPRD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Nomor 6 tahun 2014
SEJARAH SINGKAT PT FOOD STATION TJIPINANG JAYA
4. LATAR BELAKANG
(Kebutuhan Beras Jakarta dan Sekitarnya)
Dengan jumlah penduduk Jakarta yang besar, maka kebutuhan akan
pangan (terutama beras) juga sangat besar
Kebutuhan beras harian DKI Jakarta diperkirakan sekitar 4.300 ton/hari,
bila diperhitungkan dengan daerah sekitar jakarta maka kebutuhan
tersebut menjadi sekitar 5.500 ton/hari (belum termasuk kebutuhan beras
dari Jakarta untuk perdagangan antar daerah)
Dari kebutuhan tersebut, hanya 2% yang dapat dipenuhi dari produksi
beras DKI Jakarta
Kebutuhan beras sisanya disuplai dari Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa
Timur, terkadang Sulawesi serta impor (Bulog)
Sebagian besar beras tersebut (sekitar 3.000 ton/hari), diperdagangkan
melalui Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), sedang sebagian lainnya
diperdagangkan secara langsung dari daerah produsen ke pasar yang ada
di DKI Jakarta maupun sekitarnya
PT. FOOD STATION TJIPINANG JAYA 4
5. SEKILAS PASAR INDUK BERAS CIPINANG (PIBC)
Untuk menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat DKI Jakarta,
maka pada awal tahun 1965 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
menyusun konsep tentang Pola Induk Pengadaan dan Penyaluran
Bahan Pangan untuk DKI Jakarta 1965 – 1985
Guna merealisasikan gagasan tersebut, maka pada tahun 1972
didirikanlah Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dan PT Food Station
Tjipinang Jaya
Melalui SK Gubernur No. Eb.12/2/8/1972 tgl. 23 Juni 1972 PT Food
Station Tjipinang Jaya ditunjuk sebagai perusahaan yang diberi
wewenang untuk mengurus, membina dan mengembangkan pasar
beras induk cipinang
Kepemilikan saham PT Food Station Tjipinang Jaya adalah :
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta : 99,84%
Swasta : 0,16%
2
6. Luas areal : 16 Ha.
1. Gudang : Jumlah 104 Unit, luas : 36.693 m2, daya tampung : +
120.000 ton .
2. Pertokoan : jumlah Toko 738 Unit, daya tampung + 25.000 Ton
3. Bank: 8
4. Sarana Angkutan:
Dalam kota : 240 Armada (2,5 ton/unit)
Luar kota : 40 Armada (10 ton/unit)
5. Pedagang :
Pedagang PIBC: 700
Pedagang daerah: 400
Pedagang kaki lima: 200
6. Tenaga Kerja
Tenaga bongkar muat: 1000
Tenaga Perantara: 200
7. Omzet diperkirakan: + Rp. 50 milyar per hari (perputaran beras
6000 ton).
KETERANGAN PIBC
7. VISI DAN Misi
(PT Food Station Tjipinang Jaya)
4
VISI
Menjadi Pusat informasi dan perdagangan bahan pangan Asia Tenggara
MISI
1. Membangun dan menyelenggarakan serta mengelola fasilitas-fasilitas yang
berhubungan dengan food station
2. Membangun dan menyelenggarakan sentra perdagangan bahan kebutuhan
pokok makanan
3. Membangun dan mengelola serta meningkatkan pelayanan Pasar Induk Beras
Cipinang
4. Mengadakan dan menyalurkan serta menjaga stabilitas supplai, distribusi, dan
harga bahan pangan pokok
5. Melakukan dan mengelola perdagangan umum kebutuhan bahan pokok beras
6. Membangun kawasan pangan melalui kerjasama kemitraan untuk menjamin
suplai beras ke pasar Induk Cipinang
7. Menjalankan Sistem Resi Gudang untuk membantu petani dalam memasarkan
hasil pertaniannya.
8. FUNGSI STRATEGIS PIBC
Menjamin ketersediaan suplai beras DKI Jakarta (dengan tingkat harga
yang terjangkau masyarakat)
Sebagai instrumen (yang dapat digunakan Pemerintah) untuk pengendalian
harga beras di DKI Jakarta
Pusat perdagangan beras (dan palawija) di DKI Jakarta
Merupakan pasar beras terbesar di Indonesia
Merupakan pusat perdagangan beras antar daerah dan antar
pulau
Menjadi acuan (harga) bagi pasar beras nasional
Penyangga pasar beras untuk DKI Jakarta dan daerah sekitarnya
(Jabodetabek)
Menggambarkan issue perberasan secara nasional
6
9. PERAN PT FOOD STATION TJIPINANG JAYA DI PIBC
(kondisi existing)
Merupakan BUMD Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Sebagai pengelola Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC)
Menyediakan sarana kios beras di PIBC (sewa)
Menyediakan fasilitas pergudangan (sewa)
Menyediakan infrastruktur pendukung PIBC (parkir,
kebersihan, dll)
Memberikan dukungan bagi kelancaran fungsi PIBC
(pengamanan, bongkar muat, dll)
8
11. PERDAGANGAN
Dari Sumber Benih Padi yang berkualitas dan tehnik
penanaman yang baik menghasilkan Gabah berkualitas yang
selanjutnya diproses oleh penggilingan-penggilingan padi yang
menggunakan teknologi yang canggih menghasilkan beras
yang berkualitas.
Sebagai distributor beras yang besar PT. Food Station dalam
memenuhi permintaan dan juga sebagai perusahaan yang
diberikan tugas untuk menjaga ketahanan pangan (buffer
stock) dan stabilitas harga di wilayah Jakarta memperoleh
beras yang berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.
12. JASA PERTOKOAN
Dengan luas areal : 16 Ha Pasar Induk Beras Cipinang merupakan pusat
perdagangan yang menyediakan Pertokoan dengan jumlah Toko 738 Unit,
dengan daya tampung + 25.000 Ton. Omzet diperkirakan: +/- Rp. 50 milyar
per hari (perputaran beras 6.000 ton). Adapun fasilitasnya antara lain:
• Fasilitas Pendukung Pertokoan
• Sarana toko yang ideal untuk Bisnis
• Dilengkapi sarana jaringan telekomunikasi
• Pengamanan 24 jam
• Akses Jalan yang baik
• Dilengkapi dengan kantor-kantor perbankan nasional
• Harga sewa yang layak
• Tersedianya Jasa Angkutan
• Area parkir yang luas
• Tenaga Bongkar Muat
13. JASA ANGKUTAN
Jasa angkutan Food Station adalah penyedia layanan jasa
Ekspedisi, Dan Pengiriman Beras dan komoditi lainnya yang
berpusat di Pasar Induk Beras Cipinang Jakarta Dengan
Cakupan Wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi serta
antar pulau.
Sebagai penyedia jasa angkutan, Food Station senantiasa
selalu memberikan yang terbaik akan kebutuhan anda
khususnya jasa ekspedisi dan jasa pengiriman Beras dan
komoditi lainnya dengan didukung oleh sumber daya manusia
yang handal, armada yang prima, serta cakupan pengiriman.
14. JASA ANGKUTAN
Jasa angkutan Food Station adalah penyedia layanan jasa
Ekspedisi, Dan Pengiriman Beras dan komoditi lainnya yang
berpusat di Pasar Induk Beras Cipinang Jakarta Dengan
Cakupan Wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi serta
antar pulau.
Sebagai penyedia jasa angkutan, Food Station senantiasa
selalu memberikan yang terbaik akan kebutuhan anda
khususnya jasa ekspedisi dan jasa pengiriman Beras dan
komoditi lainnya dengan didukung oleh sumber daya manusia
yang handal, armada yang prima, serta cakupan pengiriman.
15. JASA PERGUDANGAN
Pergudangan sebagai salah satu bidang usaha PT. Food Station untuk
menjadikan Pasar Induk Beras Cipinang sebagai Pusat Perdagangan Beras
terbesar sehingga dapat menjaga ketahanan pasar, stabilitas kualitas dan
harga beras Food Station menyediakan sarana gudang yang disewakan
kepada para pedagang atau penyalur beras komoditi lainnya.
Pergudangan yang dimiliki sebanyak 104 Unit dengan luas : 36.693 m2
dengan daya tampung : + 200.000 ton mampu untuk menyimpan beras
ataupun komiditi lainnya.
Dengan mengutamakan pelayanan yang maksimal, sistem pengamanan
yang terpadu selama 24 jam dan memiliki akses yang mudah untuk
melakukan bongkar muat beras ataupun komoditi lainnya untuk memenuhi
kebutuhan penyimpanan barang bisnis perusahaan anda, sehingga
memudahkan proses distribusi dan kelancaran bisnis perusahaanl.
17. MANFAAT PENERAPAN SISTEM RESI GUDANG
Penerapan Sistem Resi Gudang di pengembangan Kawasan Pangan Food Station dan di
kawasan Pasar Induk Beras Cipinang
Manfaat bagi Petani Produsen :
Mendapatkan harga yang lebih baik (menunda waktu penjualan).
Kepastian kualitas dan kuantitas atas barang yang disimpan.
Mendapatkan pembiayaan dengan cara yang tepat dan mudah.
Mendorong berusaha secara berkelompok sehingga meningkatkan posisi tawar.
Manfaat bagi Pengelola Gudang :
Mendorong tumbuhnya Industri Pergudangan dan bidang usaha terkait.
Mendapatkan income dari Jasa Pergudangan
Manfaat bagi Pengguna Komoditi:
Meningkatkan akses untuk mendapatkan sumber bahan baku yang berkualitas.
Mengurangi biaya penyimpanan.
Perencanaan supply yang lebih baik.
18. REALISASI SISTEM RESI GUDANG
Luas gudang : 5.000 m2
Kapasitas : 10.000 ton
Mulai operasi : September 2014
Terbit Resi Gudang : 9 lembar @ 30 ton
: total 270 ton
Penyimpan : Gapoktan Margo Lestari
Ngawi Jawa Timur
Non Resi Gudang : Penyimpan non Resi Gudang dari
PT Jatisari sebanyak 200 ton.