SlideShare a Scribd company logo
1 of 46
DRS. ARIZALLIDJAR M, Msi
WI UTAMA
BANDIKLATPROV. SUMBAR
OLEH
Deskripsi Singkat
Mata pendidikan dan pelatihan ini membahas pengertian
tentang dasar-dasar kepemimpinan yang efektif, gaya
kepemimpinan, kecerdasan emosional (emotional
quotient-EQ), kecerdasan spiritual (Spiritual Quotient-SQ)
yang mempengaruhi kepemimpinan, serta penerapannya.
Tujuan Instruksional Umum
efisien dengan memberdayakaSetelah
mengikuti pembelajaran ini peserta
mampu menjelaskan penerapan prinsip-
prinsip kepemimpinan dalam organisasi
secara efektif dan n EQ dan SQ.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu:
Menjelaskan prinsip-prinsip dasar kepemimpinan
yang efektif.
Menguraikan gaya kepemimpinan.
Menjelaskan pengertian, manfaat, dan teknik
meningkatkan EQ dan SQ.
Menerapkan gaya kepemimpinan yang efektif dan
efisien.
Pokok Bahasan
1. Prinsip Dasar Kepemimpinan yang efektif.
2. Pendekatan gaya kepemimpinan.
3. Pengertian dan kegunaan emosi.
p. hp
1. Pengertian dan Peranan Pemimpin
Pengertian Kepemimpinan I
a. Robert Schuller (1988):
“Kekuatan yang menyeleksi mimpi dan menetapkan tujuan yang
akan dicapai. Kekuatan yang menggerakkan perjuangan/kegiatan
menuju sukses. Setiap orang memiliki potensi, namun tidak semua
orang menyadari”
b. Cattell (1973)
Orang yang menciptakan perubahan paling efektif di dalam
kelompoknya, menempati peran sentral atau posisi dominan, dan
pengaruh di dalam kelompok”.
c. Glenn (1992)
Bersumber dari keunggulan manusia, kualitas manusia yang mampu
menciptakan orang biasa mencapai hasil yang luar biasa”.
Pengertian Kepemimpinan II
d. Hemhiel & Coons (1957)
“Perilaku seorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu
kelompok ke suatu tujuan yang ingin dicapai bersama (Shared
Goal)’”
e. Rauch & Behling (1984)
“Proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang
diorganisasikan ke arah pencapaian tujuan”.
f. Jacobs & Jacques (1990)
“Sebuah proses memberi arti (pengarahan yang berarti) terhadap
suatu usaha kolektif, dan yang mengakibatkan kesediaan untuk
melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran”.
Kata-kata Kunci Definisi Kepemimpinan
Menurut:
-Schuller - Hemhiel & Coons
-Cattel - Rauch & Behling
-Glenn - Jacobs & Jacques
Terkait pada individu, yaitu:
 Kekuatan seleksi/menetapkan pencapaian tujuan;
 Menciptakan perubahan yang paling efektif;
 Keunggulan/kualitas manusia.
 Perilaku individu memimpin aktivitas;
 Kemampuan mempengaruhi aktivitas kelompok;
 Seni (art), kesanggupan (ability), teknik.
Atribut yang melekat pada Kepemimpinan
1. Vitalitas dan Stamina
2. Inteligensia
3. Kemauan menerima tanggung jawab.
4. Memahami kebutuhan orang lain.
5. Kompetensi.
6. Terampil berurusan dengan orang lain.
7. Ingin berhasil.
8. Kemampuan memotivasi.
9. Keberanian/keteguhan/ketahanan.
10. Kemampuan memenangkan kepercayaan.
11. Kemampuan manajemen, mengambil keputusan dan menetapkan
prioritas.
12. Adaptasi
Siapakah Pemimpin itu ?
Hemhiel & Coons
“Seseorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi
perilaku orang lain atau kelompok, tanpa mengindahkan
bentuk alasannya”.
Winardi
“Seseorang yang karena kecakapan-kecakapan pribadinya
dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat
mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya untuk
mengerahkan usaha bersama ke arah pencapaian sasaran-
sasaran tertentu”.
Hakiki Seorang Pemimpin:
“Mampu memberdayakan Sumber Daya Manusia dan
sumber daya lain dalam suatu organisasi untuk mencapai
suatu tujuan tertentu”.
Peranan pemimpin (I)
1. Hennry Mintzberg
Kewenangan dan Status Formal
Peranan Inter Personal
Figurehead:
 Hadir dalam
upacara
Leader:
 Penggerak/Pembim
bing
Liaison:
 Penghubung/Kerjas
ama
Peranan Infornasional
Pemantau:
 Mengikuti proses
kegiatan unit
kerjanya.
Disseminator:
 Menyebarluaskan
informasi.
Spokesman:
 Juru bicara/satu
pintu
Peranan Mengambil
Keputusan
Entrepreuner
 Ide/gagasan baru,
inovasi.
Disturbance Handler:
 Atasi kesulitan.
ResourceAllocator:
 Mengatur semua
sumber daya
Negotiator
 Sebagai wakil
menghadapi pihak
luar.
Peranan Pemimpin (II)
2. H.G. Hicks And C.R. Gullet:
Adil-Arbitrating
Memberi sugesti – suggesting
Mendukung tercapainya tujuan-supplying obyectives
Katalisator-catalysing
Menciptakan rasa aman-providing
Wakil Organisasi-Representing
Sumber Inspirasi-Inspiring
Bersikap menghargai -praising
Tugas Pokok Pemimpin (Stoner-Mintzberg)
1. Managers work with another people
2. Managers are responsible and accountable
3. Managers balance competing goals and set priority
4. Managers must think analytically and conseptually
5. Managers are mediators
6. Managers are politcians and diplomat
7. Managers make difficult decision
2. Kepemimpinan Yang Efektif
(Stophen R Covey: The Principle Centered
Leadership)
Berikan seseorang ikan, maka anda telah memberinya makan
sehari-hari.
Ajari dia memancing ikan, maka anda memberinya makan seumur
hidup
 Kalimat di atas merupakan prinsip-prinsip dasar kepemimpinan yang
efektif/berprinsip.
 Prinsip merupakan bagian dari kondisi, kesadaran, dan suara hati.
 Prinsip muncul dalam bentuk ide, nilai, norma, dan ajaran.
Ciri-Ciri Memimpin Yang Berprinsip (Stephen R. Covey-1997)
1. Selalu belajar – secara berkelanjutan belajar pengalaman dan
pelatihan.
2. Berorientasi pada pelayanan-pelayanan prima.
3. Mempercayai orang lain – untuk motivasi bawahan
4. Memancarkan energi positif-sanggup bekerja tahan banting.
5. Hidup seimbang-seimbang hidup dunia-akhirat.
6. Melihat hidup sebagai petualangan-mampu menikmati hidup dengan
segala konsekuensinya
7. Sinergik-bekerjasama saling menguntungkan.
8. Selalu berlatih memperbaharui diri, melalui:
• Pemahaman/perluas wawasan materi;
• Mengajarkan materi pada orang lain;
• Menerapkan prinsip-prinsip dan pemantauan hasil.
Hambatan Yang Dihadapi Pemimpin Berprinsip
• Hambatan berupa kebiasaan buruk:
Selera dan nafsu;
Kesombongan dan kepura-puraan;
Aspirasi dan ambisius
• Upaya mengatasi:
Semangat, disiplin dan latihan berkelanjutan (dasar pengambilan
keputusan)
Melatih daya emosional dengan cara berlatih
mendengarkan/kendali diri.
Pembenahan diri menyangkut aspek pengetahuan, sikap,
keterampilan.
Motto: jangan mengandalkan kekuasaan.
Tujuh Kebiasaan Orang Yg Sangat Efektif
(The seven habits of Highly Effective People)
Oleh: Stephen R. Covey)
• Jadilah proaktif
• Mulai dengan akhir dalam pikiran.
• Didahulukan yang harus di dahulukan
• Menang-menang
• Berusaha mengerti terlebih dahulu…. Baru dimengerti
• Wujudkan sinergi
• Asahkan selalu gergaji anda
Tiga Pilar Utama
Penyangga Efektifitas Kepemimpinan
Legitimasi
Legalitas
Acceptabilitas
Etis
Kepribadian
Sistem-Nilai
Amanah
Karisma
Integritas
Kredibilitas
Kompetensi
Teknik Motivasi
Teknik mengambil
keputusan
Teknik memimpin rapat
Teknik berkomunikasi
Teknik bernegoisasi
Teknik mengelola konflik
Teknik mengelola stress
Teknik menjual
Pendekatan Gaya Kepemimpinan
1. Pendekatan teori sifat (Traits Theory)
2. Pendekatan Teori Perilaku (Behavioral Theory)
3. Pendekatan situasional
4. Kepemimpinan visioner
1. Pendekatan Teori Sifat (Traits Theory)
Teori ini menekankan keberhasilan organisasi pada diri pemimpin,
studi tentang kepemimpinan didasarkan pada karakteristik
pemimpin yang berhasil (ciri-ciri pribadi)
Menurut Stogdill (1948)
 Pemim yang berhasil adalah pemimpin yang memiliki:
 Capacity : cerdas, mampu bicara, waspada.
 Achivement: gelar sarjana, pengetahuan, prestasi O.R.
 Responsibility: bertanggung jawab.
 Status: Kedudukan sosial/ekonomi, ketenaran.
 Participation: aktif, pandai bergaul/bekerjasama, humoris.
Menurut Keirsey
Watak pemimpin dipengaruhi oleh 2 hal:
 Perbedaan keinginan
Setiap orang mempunyai: motif, doronga, tujuan dan kebutuhan
yang berbeda.
 Perbedaan Persepsi
Setiap orang memiliki: pemahaman dan cara berpikir yang
berbeda.
2. Pendekatan Teori Perilaku (Behavioral Theory)
Teori ini didasarkan pada studi perilaku hubungan antara pemimpin dengan individu,
kelompok dengan organisasi.
a. Teori Dua Dimensi
Oleh Holpin dan Winer (1957)
Perilaku pemimpin cenderung
mengarah pada:
•Dimensi Konsiderasi
•Dimensi Inisiasi
b. Teori Tiga Faktor
Oleh Getzel dan Guba (1957)
Perilaku pemimpin cenderung
mengarah pada:
• Normatif
• Personal
• Transaksional
c. Teori Empat Faktor
Oleh Lipham dan Rankin
(1982)
Perilaku pemimpin
cenderung mengarah pada:
• Struktural
• Fasilitator
• Supportif
• Partisipatif
e. Teori Tiga Dimensi
Oleh Reddin, membagi tiga pola dasar perilaku
pemimpin, yaitu:
 Orientasi tugas (Task Oriented=TO)
 Orientasi hubungan Kerja (Relationship
Oriented=RO
 Orientasi Hasil (Effectiveness Oriented =
E)
Tokoh Menonjol Teori Perilaku (W.J.
Reddin: The 3-D Theory)
Tiga Pola Dasar Perilaku Kepemimpinan :
1. Perilaku yang berorientasi pada tugas (Task Oriented/TO)
Kode: TO + ; RO-; E-
2. Perilaku yang berorientasi pada hubungan kerjasama/kemanusiaan
(Relationship Oriented/Ro)
Kode : TO-; Ro+; E-
3. Perilaku yang berorientasi pada Hasil (Effectiveness Oriented/E)
Kode: To-; RO-; E+
Delapan Gaya Kepemimpinan Reddin
No Gaya Kepemimpinan *) To Ro E
1 The Desester - - -
2 The Bureaucrat - - +
3 The Missionary - + -
4 The Developer - + +
5 The Autocrat + - -
6 The Benevolent Autocrat + - +
7 The Compromiser + + -
8 The Executive + + +
*) Gaya Kepemimpinan mana yang lebih efektif, dan mana
yang kurang efektif
Ciri-Ciri Umum Gaya Kepemimimpinan Reddin
Yang Kurang Efektif
1. The Deserter
• Negatif/agresif/hasut/licik
• Pura-pura setuju
• Tidak bertanggung jawab
2. The Missionary
• Pendirian selalu berubah
• Menghindari bentrokan
• Ingin hasil yang baik
3. The Autocraf
• Bawahan harus
diperintah/hanya melak-
sanakan tugas.
• Bawahan sebagian dari mesin.
4. The Compromiser
• Bekerja tidak tuntas/tidak
sungguh-sungguh
• Tidak harap prestasi tinggi
• Rencana Kerja adalah
kompromi
Yang Lebih Efektif
1. The Bureacratif
• Taat aturan main
• Terikat masa lalu
• Tidak kembangkan bawahan
2. The Developer
• Percaya kepada orang lain
• Pergaulan luas
• Memajukan orang lain
3. The Benevolent Autocrat
• Membuat orang lain tanpa
membuat kecil hati orang yang
bersangkutan .
• Sulit bergaul dengan bawahan.
4. The Executive
• Selalu tentukan standar/prestasi
• Motivator kerja bersama.
• Partisipasi/kerjasama
3. Pendekatan Situasional (Hersey & Blanchard-1982)
Teori ini didasarkan pada studi perilaku hubungan antara pemimpin dengan individu, kelompok dengan organisasi.
Pengantar:
 Sebagai reaksi terhadap teori sifat dan teori perilaku.
 Pemimpinadalah produk situasi.
 Pemimpinharus mampu mendiagnosa situasi.
 Pemimpinharus mampu mengubah perilakusesuai dengan situasi dan kondisi.
 Bawahan diperlakukan sesuai kematangannya/maturity
 Variabel situasi tergantungpada:
 Antara lain:
 Kualitas orang yang memimpin.
 Kualitas orang yang dipimpin.
 Jenis pekerjaan, waktu, tempat, lingkungan, teman sekerja.
 Tujuan yang ingin dicapai.
Karakteristik Perilaku Dasar (Kepemimpinan Situasional)
G.3
Partisipatif
R-Tugas
T-Tantangan
G.2
Konsultatif/Selling
T-Tugas
R-Hubungan
G.4
Delegatif
R-Tugas
T-Hubungan
G.1
Direktif/Telling
T-Tugas
R-Hubungan
Tipe Kepemimpinan Situasional
G.3 Tipe Partisipatif
 Komunikasi dua arah makin
ditingkatkan.
 Bawahan diperhatikan dan
dianggap cakap.
 PM dan PK berimbang
G.4 Tipe Delegatif
 PM didiskusikan bersama.
 PK dan langkah tindak diserahkan
kepada bawahan.
 Bawahan dianggap cakap dan
dipercaya.
G.2 Tipe Konsultatif
 Komunikasi dua arah.
 PM-masukan bottom-up
didengarkan
 PK-tetap berada di tangan atasan.
G.1 Tipe Derektif
 Komunikasi cenderung satu arah
dari atasan (perintah)
 Peran bawahan dibatasi.
 PM dan PK-merupakan tanggung
jawab atasan.
Tingkat Kematangan Bawahan (Maturity)
Keterkaitan antara kemauan dan kemampuan
No Maturity Penjelasan
Tipe
Kepemimpinan
Situasional
1. K-1 Tidak mau dan tidak
mampu
Direktif/Telling
(Instruktif)
2. K-2 Mau tetapi tidak mampu Konsultatif/selling
3. K-3 Tidak mau tetapi mampu Partisipasi
4. K-4 Mau dan mampu Delegasi
Situational Leadership
(Hersey & Blancard)
Belum
4.Kepemimpinan Visioner
 Perlukah kepemimpinan visioner dalam era
perubahan/pembaharuan/reformasi ini
 Apakah yang dimaksu dengan perubahan
 Bagaimana sosok pimpinan visioner itu
Pengertian Perubahan
 Suatu proses transformasi ke arah terwujudnya keadaan baru dengan
kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan keadaan sebelumnya (W.
Sumidjo-1999)
Latar Belakang Terjadinya Perubahan
 Krisis Poleksosbud
 Konsep landasan untuk masa depan sudah tidak sesuai.
 Rumusan pendekatan keberhasilan yang lama dianggap sudah tidak
efektif
 Perlu teori/praktek manajemen baru sebagai pengganti yang sudah
usang.
 Perlu solusi-solusi baru.
 Perlu pembentukan baru organisasi birokrasi pemerintah/swasta
 Faktor internal dan eksternal
Faktor lain yang mempengaruhi perubahan
Faktor Internal
Visi dan misi/value tidak sama
Kerangka/alur strategi tidak jelas.
Lemahnya keterpaduan antara visi dan sistem
Gaya pimpinan tidak sesuai dengan visi
Lemahnya kompetensi dan integritas
Faktor Eksternal
Aspek Sospolkam
Aspek Kebudayaan/Kultur
Aspek Iptek
Aspek Peraturan Perundang-undangan
Peran/Profil Pemimpin Visioner
(Menyangkut hal-hal strategis)
 Memperbaiki Sumber Daya Manusia dan Sumber daya lain
(meningkatkan kualitas dan hasil)
 Menemukan dan mencari sebab kegagalan Sumber Daya Manusia, serta
membantu bawahan bekerja baik.
 Menciptakan lingkungan kerja yang produktif, kepemimpinan yang
inovatif, diklat bawahan.
Peran seorang pemimpin visioner, adalah:
 Direction Setter
 Change Agent
 Spokes person
Komitmen Perilaku Kepemimpinan Visioner
(James M. Kouzes & Barry Z. Posmer
1. Memimpin untuk masa depan. (memiliki visi yang tercermin dalam
sikap dan perilaku pemimpin)
2. Mencari peluang yang menantang (tidak menyenangi status Qua, dan
menyenangi “adventuring:
3. Berani mencoba dan siap menanggung resiko (calculated risk)
4. Menciptakan iklim kerja organisasi (keterbukaan, kerjasama, peluang
interaksi, memberikan reward and punishment).
5. Membangun dan mengembangkan mitra kerja
6. Menampilkan keteladanan.
7. Merencanakan keberhasilan bertahap.
8. Menghargai peran setiap individu.
9. Membangun “Job Satisfaction”/mensyukuri setiap keberhasilan.
Pokok Bahasan III
Pengertian dan Kegunaan Emosi
1. Pengertian dan Peranan Emosi
2. Ciri Pemimpin yang cerdas secara emosi
3. Teknik meningkatkan kecerdasan emosi (EQ)
4. Kecerdasan spiritual (spritual Quotient-SQ)
 Pengertian SQ
 Kaitan IQ, EQ, dan SQ.
 Tanda-tanda SQ yang telah berkembang.
Pengertian dan Peranan Emosi
Emosi (Oxford English Dictionary)
“Setiap kegiatan atau pengolahan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan
mental yang hebat dan meluap-luap”.
•Emosi Positif, contoh:
-Cinta: mabuk kepayang, percaya, hormat, kasmaran, dan seterusnya.
•Emosi Negatif, contoh:
-Amarah: beringas, benci, jengkel, kesal hati, mengamuk, dan seterusnya
Peranan Emosi
1. Sebagai “energi pengaktif”, untuk nilai etika.
 Empati, integritas, kepercayaan, keuletan.
2. Membangkitkan intuisi rasa ingin tahu.
 Antisipasi masa depan yang tidak menentu,
dan
 Merencanakan langkah tindakan.
3. Membantu IQ memecahkan permasalahan yang
sulit melalui pemikiran kreatif.
Kecerdasan Emosional
Definisi
Salovey & Mayer-1990
 Kualitas emosi yang penting bagi suatu keberhasilan, antara lain dapat
berupa:
•Empati, kesetiakawanan
•Mengungkapkan dan memahami perasaan.
•Mengendalikan amarah.
•Kemandirian, ketekunan, sikap hormat.
David Goleman-1997
“Kemampuan mengelola perasaan sehingga terekspresikan dengan tepat
dan efektif yang memungkinkan orang bekerjasama dengan lancar
menuju sasaran bersama”.
Manfaat Kecerdasan Emosional
1. Membantu IQ untuk pemecahan masalah.
2. Meningkatkan kinerja intelektual.
3. Membantu mengenali diri sendiri.
4. Menjaga keseimbangan kebutuhan pribadi dan kebutuhan
orang lain.
5. Membantu pimpinan mengemban perannya.
6. Melakukan komunikasi dengan jujur dan terbuka.
7. Menjalin team-work yang efektif dan sinergis
8. Meningkatkan kreativitas dan inovasi
2. Ciri-Ciri Pemimpin Yang Cerdas Emosi
a. Mampu menyadari diri sendiri
- Tahu kekuatan/kelemahan diri
b. Mampu mengendalikan diri.
- Dapat mengelola emosi secara efektif.
c. Memotivasi diri dengan efektif.
- Selalu memanfaatkan kesempatan dan optimis
d. Memiliki kepekaan terhadap orang lain.
- Mampu membina hubungan (persuasi, sibergi, kolaborasi,
katalisator perubahan).
3. Teknik Meningkatkan IQ
a. Kenali emosi anda
b. Terimalah perasaan emosi anda
c. Kembangkan kesadaran emosi anda
- Memotivasi diri sendiri
d. Pahami lingkungan dari orang lain.
e. Penghayatan
f. Implementasi
4. Kecerdasan Spiritual (Spiritual Quotient-
SQ)
Pengantar
1900
IQ merupakan satu-satunya yang menjamin keberhasilan seseorang.
Semakin tinggi IQ semakin tinggi kecerdasan seseorang.
1996
EQ merupakan kecerdasan lain yang juga menentukan keberhasilan
seseorang (Dabiel Goleman)
2000
Penelitian Zohar dan Marshall menunjukkan pentingnya SQ
SQ sebagai kecerdasan tertinggi yang memfungsikan IQ dan EQ.
Apakah yang dimaksud dengan Kecerdasan
Spiritual
1. Ahli Syaraf U.S Rama Chandran (California University) menemukan “God
Spot”, dalam otak manusia, yang menjadi “Pusat Spiritual”.
2. Kecerdasan spiritual (SQ), adalah “kecerdasan untuk memahami dan
memecahkan persoalan “makna”, dan “nilai”
Kecerdasan untuk menenpatkan prilaku dan hidup dalam konteks kehidupan
yang lebih kaya dan lebih luas, sehingga mampu menempatkan kehidupan
seseorang menjadi bermakna dan bernilai. (Danah Zohar dan Ian Marshall)
3. Bentuk SQ yang mudah dipahami adalah “Nurani”.
4. SQ berperan penting menggerakkan dan mengarahkan IQ dan EQ.
5. Beberapa pertanyaan yang hanya bisa di jawab SQ:
• Kenapa saya ada, dan untuk apa saya ada ?
• Adakah kehidupan setelah kematian ?
• Kenapa saya melakukan itu, dan berhasil.
6. Kecerdasan spiritual, menuntun seseorang:
• Bersikap toleran
• Mampu menghadapi penderitaan dan memanfaatkannya.
• Mampu mengendalikan diri dari hal-hal yang negatif.
• Menolong seseorang tanpa pamrih.
Aplikasi IQ, EQ, dan SQ Dalam Kepemimpinan
1. Kecerdasan Intelegensi (IQ) dapat menghasilkan gagasan atau ide yang brilian, dan
rencana yang bagus, tetapi realisasi dari gagasan/ide, dan keterlaksanaan rencana yang
bagus tersebut, sangat kuat dipengaruhi oleh Kecerdasan Emosiaonal (EQ), dan apakah
prosesnya dan gasilnya mengandung nilai-nilai kebenaran dan kebaikan, sangat kuat
dipengaruhi kecerdasan spritual (SQ).
2. Kecerdasan emosi (EQ) dapat mendorong kecerdasan intelegensi )IQ) menganalisis
masalah, dan menghasilkan alternatif pemecahan masalah secara kreatif, dan dengan
menggunakan kecerdasan spiritual dalam proses pengambilan keputusan, akan diperoleh
keputusan yang terbaik.
3. Ketidakmampuan mengelola emosi (dalam keadaan “Emosional”), dapat merusak
kecerdasan intelegensi. Dan pada saat EQ dan IQ terganggu, maka kecerdasan spiritual
(SQ) akan sulit berperan secara efektif. (karena itu jangan mengambil keputusan pada
saat emosional.
4. Kecerdasan intelegensi (IQ) mampu menjelaskan bahwa KKN itu tidak baik, tetapi hanya
dengan kecerdasan spiritual (SQ) seseorang mampu mengendalikan (mengelola)
emosinya, sehingga emosi tidak mencari kepuasan dengan cara yang tidak sehat.
5. Biasakanlah mendengar dan memperhatikan suara nurani/kata hati (mengelola SQ), maka
anda akan mendapatkan kepuasan emosional (EQ yang paling bernilai dan paling
berharga, dari segala hasil kecerdasan intelegensi (IQ) yang anda miliki.
Sinergi: IQ, EQ, dan SQ
Dalam Kepemimpinan
SQ
IQ EQ
Pemimpin
Efektif
Tanda-Tanda SQ yang telah berkembang dengan
baik
1. Mampu bersikap fleksibel: adaptif secara spontan dan aktif.
2. Tingkat kesadaran diri yang tinggi
3. Kemampuan untuk memanfaatkan dan menghadapi
penderitaan.
4. Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa sakit.
5. Kilas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai

More Related Content

Similar to KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI.ppt

Kepemimpinan Materiuk3kwu (PGSD kebumen)
Kepemimpinan Materiuk3kwu (PGSD kebumen)Kepemimpinan Materiuk3kwu (PGSD kebumen)
Kepemimpinan Materiuk3kwu (PGSD kebumen)Arif Winahyu
 
Kepemimpinan di era global
Kepemimpinan di era globalKepemimpinan di era global
Kepemimpinan di era globalBoip Sariffudin
 
Kepribadian Kepemimpinan
Kepribadian KepemimpinanKepribadian Kepemimpinan
Kepribadian Kepemimpinanfefrgrgrg
 
Kepribadian Kepemimpinan
Kepribadian KepemimpinanKepribadian Kepemimpinan
Kepribadian Kepemimpinanfefrgrgrg
 
LEADERSHIP Concept_Materi Training "The Power of LEADERSHIP"
LEADERSHIP Concept_Materi Training "The Power of LEADERSHIP"LEADERSHIP Concept_Materi Training "The Power of LEADERSHIP"
LEADERSHIP Concept_Materi Training "The Power of LEADERSHIP"Kanaidi ken
 
10.kepemimpinan yang effektif
10.kepemimpinan yang effektif10.kepemimpinan yang effektif
10.kepemimpinan yang effektifFreddy Indra
 
Fundamental of Leadership & Peran Leadership _Training "Effective Leadership...
Fundamental of  Leadership & Peran Leadership _Training "Effective Leadership...Fundamental of  Leadership & Peran Leadership _Training "Effective Leadership...
Fundamental of Leadership & Peran Leadership _Training "Effective Leadership...Kanaidi ken
 
Kepemiminan yang bijaksana
Kepemiminan yang bijaksanaKepemiminan yang bijaksana
Kepemiminan yang bijaksanaHafiizd
 

Similar to KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI.ppt (20)

Kepemimpinan (sosiologi)
Kepemimpinan (sosiologi)Kepemimpinan (sosiologi)
Kepemimpinan (sosiologi)
 
Resensi buku
Resensi bukuResensi buku
Resensi buku
 
Kepemimpinan Materiuk3kwu (PGSD kebumen)
Kepemimpinan Materiuk3kwu (PGSD kebumen)Kepemimpinan Materiuk3kwu (PGSD kebumen)
Kepemimpinan Materiuk3kwu (PGSD kebumen)
 
Makalah Leadership
Makalah LeadershipMakalah Leadership
Makalah Leadership
 
Kepemimpinan
Kepemimpinan Kepemimpinan
Kepemimpinan
 
Pengembangan kepemimpinan
Pengembangan kepemimpinanPengembangan kepemimpinan
Pengembangan kepemimpinan
 
Bahan presentasi ok
Bahan presentasi okBahan presentasi ok
Bahan presentasi ok
 
Kepemimpinan di era global
Kepemimpinan di era globalKepemimpinan di era global
Kepemimpinan di era global
 
Kepribadian Kepemimpinan
Kepribadian KepemimpinanKepribadian Kepemimpinan
Kepribadian Kepemimpinan
 
Kepribadian Kepemimpinan
Kepribadian KepemimpinanKepribadian Kepemimpinan
Kepribadian Kepemimpinan
 
Leadership 1
Leadership 1Leadership 1
Leadership 1
 
Tugas manajemen new
Tugas manajemen newTugas manajemen new
Tugas manajemen new
 
LEADERSHIP Concept_Materi Training "The Power of LEADERSHIP"
LEADERSHIP Concept_Materi Training "The Power of LEADERSHIP"LEADERSHIP Concept_Materi Training "The Power of LEADERSHIP"
LEADERSHIP Concept_Materi Training "The Power of LEADERSHIP"
 
10.kepemimpinan yang effektif
10.kepemimpinan yang effektif10.kepemimpinan yang effektif
10.kepemimpinan yang effektif
 
Fundamental of Leadership & Peran Leadership _Training "Effective Leadership...
Fundamental of  Leadership & Peran Leadership _Training "Effective Leadership...Fundamental of  Leadership & Peran Leadership _Training "Effective Leadership...
Fundamental of Leadership & Peran Leadership _Training "Effective Leadership...
 
Perilaku pemimpin
Perilaku pemimpinPerilaku pemimpin
Perilaku pemimpin
 
Basic-Leadership.8768000.pptx
Basic-Leadership.8768000.pptxBasic-Leadership.8768000.pptx
Basic-Leadership.8768000.pptx
 
Leadership
LeadershipLeadership
Leadership
 
Leader
LeaderLeader
Leader
 
Kepemiminan yang bijaksana
Kepemiminan yang bijaksanaKepemiminan yang bijaksana
Kepemiminan yang bijaksana
 

Recently uploaded

PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...disnakerkotamataram
 
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxKEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxssuserd986061
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxShyLinZumi
 
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careerspmgdscunsri
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxShyLinZumi
 
skp rencana perencenaan dan pengembangan 1.pdf
skp rencana perencenaan dan pengembangan  1.pdfskp rencana perencenaan dan pengembangan  1.pdf
skp rencana perencenaan dan pengembangan 1.pdfpenmadbara
 
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxKUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxUlfaBasyarewan
 

Recently uploaded (7)

PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
 
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxKEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
 
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
 
skp rencana perencenaan dan pengembangan 1.pdf
skp rencana perencenaan dan pengembangan  1.pdfskp rencana perencenaan dan pengembangan  1.pdf
skp rencana perencenaan dan pengembangan 1.pdf
 
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxKUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
 

KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI.ppt

  • 1. DRS. ARIZALLIDJAR M, Msi WI UTAMA BANDIKLATPROV. SUMBAR OLEH
  • 2. Deskripsi Singkat Mata pendidikan dan pelatihan ini membahas pengertian tentang dasar-dasar kepemimpinan yang efektif, gaya kepemimpinan, kecerdasan emosional (emotional quotient-EQ), kecerdasan spiritual (Spiritual Quotient-SQ) yang mempengaruhi kepemimpinan, serta penerapannya.
  • 3. Tujuan Instruksional Umum efisien dengan memberdayakaSetelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu menjelaskan penerapan prinsip- prinsip kepemimpinan dalam organisasi secara efektif dan n EQ dan SQ.
  • 4. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu: Menjelaskan prinsip-prinsip dasar kepemimpinan yang efektif. Menguraikan gaya kepemimpinan. Menjelaskan pengertian, manfaat, dan teknik meningkatkan EQ dan SQ. Menerapkan gaya kepemimpinan yang efektif dan efisien.
  • 5. Pokok Bahasan 1. Prinsip Dasar Kepemimpinan yang efektif. 2. Pendekatan gaya kepemimpinan. 3. Pengertian dan kegunaan emosi. p. hp
  • 6. 1. Pengertian dan Peranan Pemimpin Pengertian Kepemimpinan I a. Robert Schuller (1988): “Kekuatan yang menyeleksi mimpi dan menetapkan tujuan yang akan dicapai. Kekuatan yang menggerakkan perjuangan/kegiatan menuju sukses. Setiap orang memiliki potensi, namun tidak semua orang menyadari” b. Cattell (1973) Orang yang menciptakan perubahan paling efektif di dalam kelompoknya, menempati peran sentral atau posisi dominan, dan pengaruh di dalam kelompok”. c. Glenn (1992) Bersumber dari keunggulan manusia, kualitas manusia yang mampu menciptakan orang biasa mencapai hasil yang luar biasa”.
  • 7. Pengertian Kepemimpinan II d. Hemhiel & Coons (1957) “Perilaku seorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang ingin dicapai bersama (Shared Goal)’” e. Rauch & Behling (1984) “Proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasikan ke arah pencapaian tujuan”. f. Jacobs & Jacques (1990) “Sebuah proses memberi arti (pengarahan yang berarti) terhadap suatu usaha kolektif, dan yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran”.
  • 8. Kata-kata Kunci Definisi Kepemimpinan Menurut: -Schuller - Hemhiel & Coons -Cattel - Rauch & Behling -Glenn - Jacobs & Jacques Terkait pada individu, yaitu:  Kekuatan seleksi/menetapkan pencapaian tujuan;  Menciptakan perubahan yang paling efektif;  Keunggulan/kualitas manusia.  Perilaku individu memimpin aktivitas;  Kemampuan mempengaruhi aktivitas kelompok;  Seni (art), kesanggupan (ability), teknik.
  • 9. Atribut yang melekat pada Kepemimpinan 1. Vitalitas dan Stamina 2. Inteligensia 3. Kemauan menerima tanggung jawab. 4. Memahami kebutuhan orang lain. 5. Kompetensi. 6. Terampil berurusan dengan orang lain. 7. Ingin berhasil. 8. Kemampuan memotivasi. 9. Keberanian/keteguhan/ketahanan. 10. Kemampuan memenangkan kepercayaan. 11. Kemampuan manajemen, mengambil keputusan dan menetapkan prioritas. 12. Adaptasi
  • 10. Siapakah Pemimpin itu ? Hemhiel & Coons “Seseorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain atau kelompok, tanpa mengindahkan bentuk alasannya”. Winardi “Seseorang yang karena kecakapan-kecakapan pribadinya dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya untuk mengerahkan usaha bersama ke arah pencapaian sasaran- sasaran tertentu”. Hakiki Seorang Pemimpin: “Mampu memberdayakan Sumber Daya Manusia dan sumber daya lain dalam suatu organisasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
  • 11. Peranan pemimpin (I) 1. Hennry Mintzberg Kewenangan dan Status Formal Peranan Inter Personal Figurehead:  Hadir dalam upacara Leader:  Penggerak/Pembim bing Liaison:  Penghubung/Kerjas ama Peranan Infornasional Pemantau:  Mengikuti proses kegiatan unit kerjanya. Disseminator:  Menyebarluaskan informasi. Spokesman:  Juru bicara/satu pintu Peranan Mengambil Keputusan Entrepreuner  Ide/gagasan baru, inovasi. Disturbance Handler:  Atasi kesulitan. ResourceAllocator:  Mengatur semua sumber daya Negotiator  Sebagai wakil menghadapi pihak luar.
  • 12. Peranan Pemimpin (II) 2. H.G. Hicks And C.R. Gullet: Adil-Arbitrating Memberi sugesti – suggesting Mendukung tercapainya tujuan-supplying obyectives Katalisator-catalysing Menciptakan rasa aman-providing Wakil Organisasi-Representing Sumber Inspirasi-Inspiring Bersikap menghargai -praising
  • 13. Tugas Pokok Pemimpin (Stoner-Mintzberg) 1. Managers work with another people 2. Managers are responsible and accountable 3. Managers balance competing goals and set priority 4. Managers must think analytically and conseptually 5. Managers are mediators 6. Managers are politcians and diplomat 7. Managers make difficult decision
  • 14. 2. Kepemimpinan Yang Efektif (Stophen R Covey: The Principle Centered Leadership) Berikan seseorang ikan, maka anda telah memberinya makan sehari-hari. Ajari dia memancing ikan, maka anda memberinya makan seumur hidup  Kalimat di atas merupakan prinsip-prinsip dasar kepemimpinan yang efektif/berprinsip.  Prinsip merupakan bagian dari kondisi, kesadaran, dan suara hati.  Prinsip muncul dalam bentuk ide, nilai, norma, dan ajaran.
  • 15. Ciri-Ciri Memimpin Yang Berprinsip (Stephen R. Covey-1997) 1. Selalu belajar – secara berkelanjutan belajar pengalaman dan pelatihan. 2. Berorientasi pada pelayanan-pelayanan prima. 3. Mempercayai orang lain – untuk motivasi bawahan 4. Memancarkan energi positif-sanggup bekerja tahan banting. 5. Hidup seimbang-seimbang hidup dunia-akhirat. 6. Melihat hidup sebagai petualangan-mampu menikmati hidup dengan segala konsekuensinya 7. Sinergik-bekerjasama saling menguntungkan. 8. Selalu berlatih memperbaharui diri, melalui: • Pemahaman/perluas wawasan materi; • Mengajarkan materi pada orang lain; • Menerapkan prinsip-prinsip dan pemantauan hasil.
  • 16. Hambatan Yang Dihadapi Pemimpin Berprinsip • Hambatan berupa kebiasaan buruk: Selera dan nafsu; Kesombongan dan kepura-puraan; Aspirasi dan ambisius • Upaya mengatasi: Semangat, disiplin dan latihan berkelanjutan (dasar pengambilan keputusan) Melatih daya emosional dengan cara berlatih mendengarkan/kendali diri. Pembenahan diri menyangkut aspek pengetahuan, sikap, keterampilan. Motto: jangan mengandalkan kekuasaan.
  • 17. Tujuh Kebiasaan Orang Yg Sangat Efektif (The seven habits of Highly Effective People) Oleh: Stephen R. Covey) • Jadilah proaktif • Mulai dengan akhir dalam pikiran. • Didahulukan yang harus di dahulukan • Menang-menang • Berusaha mengerti terlebih dahulu…. Baru dimengerti • Wujudkan sinergi • Asahkan selalu gergaji anda
  • 18. Tiga Pilar Utama Penyangga Efektifitas Kepemimpinan Legitimasi Legalitas Acceptabilitas Etis Kepribadian Sistem-Nilai Amanah Karisma Integritas Kredibilitas Kompetensi Teknik Motivasi Teknik mengambil keputusan Teknik memimpin rapat Teknik berkomunikasi Teknik bernegoisasi Teknik mengelola konflik Teknik mengelola stress Teknik menjual
  • 19. Pendekatan Gaya Kepemimpinan 1. Pendekatan teori sifat (Traits Theory) 2. Pendekatan Teori Perilaku (Behavioral Theory) 3. Pendekatan situasional 4. Kepemimpinan visioner
  • 20. 1. Pendekatan Teori Sifat (Traits Theory) Teori ini menekankan keberhasilan organisasi pada diri pemimpin, studi tentang kepemimpinan didasarkan pada karakteristik pemimpin yang berhasil (ciri-ciri pribadi) Menurut Stogdill (1948)  Pemim yang berhasil adalah pemimpin yang memiliki:  Capacity : cerdas, mampu bicara, waspada.  Achivement: gelar sarjana, pengetahuan, prestasi O.R.  Responsibility: bertanggung jawab.  Status: Kedudukan sosial/ekonomi, ketenaran.  Participation: aktif, pandai bergaul/bekerjasama, humoris. Menurut Keirsey Watak pemimpin dipengaruhi oleh 2 hal:  Perbedaan keinginan Setiap orang mempunyai: motif, doronga, tujuan dan kebutuhan yang berbeda.  Perbedaan Persepsi Setiap orang memiliki: pemahaman dan cara berpikir yang berbeda.
  • 21. 2. Pendekatan Teori Perilaku (Behavioral Theory) Teori ini didasarkan pada studi perilaku hubungan antara pemimpin dengan individu, kelompok dengan organisasi. a. Teori Dua Dimensi Oleh Holpin dan Winer (1957) Perilaku pemimpin cenderung mengarah pada: •Dimensi Konsiderasi •Dimensi Inisiasi b. Teori Tiga Faktor Oleh Getzel dan Guba (1957) Perilaku pemimpin cenderung mengarah pada: • Normatif • Personal • Transaksional c. Teori Empat Faktor Oleh Lipham dan Rankin (1982) Perilaku pemimpin cenderung mengarah pada: • Struktural • Fasilitator • Supportif • Partisipatif e. Teori Tiga Dimensi Oleh Reddin, membagi tiga pola dasar perilaku pemimpin, yaitu:  Orientasi tugas (Task Oriented=TO)  Orientasi hubungan Kerja (Relationship Oriented=RO  Orientasi Hasil (Effectiveness Oriented = E)
  • 22. Tokoh Menonjol Teori Perilaku (W.J. Reddin: The 3-D Theory) Tiga Pola Dasar Perilaku Kepemimpinan : 1. Perilaku yang berorientasi pada tugas (Task Oriented/TO) Kode: TO + ; RO-; E- 2. Perilaku yang berorientasi pada hubungan kerjasama/kemanusiaan (Relationship Oriented/Ro) Kode : TO-; Ro+; E- 3. Perilaku yang berorientasi pada Hasil (Effectiveness Oriented/E) Kode: To-; RO-; E+
  • 23. Delapan Gaya Kepemimpinan Reddin No Gaya Kepemimpinan *) To Ro E 1 The Desester - - - 2 The Bureaucrat - - + 3 The Missionary - + - 4 The Developer - + + 5 The Autocrat + - - 6 The Benevolent Autocrat + - + 7 The Compromiser + + - 8 The Executive + + + *) Gaya Kepemimpinan mana yang lebih efektif, dan mana yang kurang efektif
  • 24. Ciri-Ciri Umum Gaya Kepemimimpinan Reddin Yang Kurang Efektif 1. The Deserter • Negatif/agresif/hasut/licik • Pura-pura setuju • Tidak bertanggung jawab 2. The Missionary • Pendirian selalu berubah • Menghindari bentrokan • Ingin hasil yang baik 3. The Autocraf • Bawahan harus diperintah/hanya melak- sanakan tugas. • Bawahan sebagian dari mesin. 4. The Compromiser • Bekerja tidak tuntas/tidak sungguh-sungguh • Tidak harap prestasi tinggi • Rencana Kerja adalah kompromi Yang Lebih Efektif 1. The Bureacratif • Taat aturan main • Terikat masa lalu • Tidak kembangkan bawahan 2. The Developer • Percaya kepada orang lain • Pergaulan luas • Memajukan orang lain 3. The Benevolent Autocrat • Membuat orang lain tanpa membuat kecil hati orang yang bersangkutan . • Sulit bergaul dengan bawahan. 4. The Executive • Selalu tentukan standar/prestasi • Motivator kerja bersama. • Partisipasi/kerjasama
  • 25. 3. Pendekatan Situasional (Hersey & Blanchard-1982) Teori ini didasarkan pada studi perilaku hubungan antara pemimpin dengan individu, kelompok dengan organisasi. Pengantar:  Sebagai reaksi terhadap teori sifat dan teori perilaku.  Pemimpinadalah produk situasi.  Pemimpinharus mampu mendiagnosa situasi.  Pemimpinharus mampu mengubah perilakusesuai dengan situasi dan kondisi.  Bawahan diperlakukan sesuai kematangannya/maturity  Variabel situasi tergantungpada:  Antara lain:  Kualitas orang yang memimpin.  Kualitas orang yang dipimpin.  Jenis pekerjaan, waktu, tempat, lingkungan, teman sekerja.  Tujuan yang ingin dicapai.
  • 26. Karakteristik Perilaku Dasar (Kepemimpinan Situasional) G.3 Partisipatif R-Tugas T-Tantangan G.2 Konsultatif/Selling T-Tugas R-Hubungan G.4 Delegatif R-Tugas T-Hubungan G.1 Direktif/Telling T-Tugas R-Hubungan
  • 27. Tipe Kepemimpinan Situasional G.3 Tipe Partisipatif  Komunikasi dua arah makin ditingkatkan.  Bawahan diperhatikan dan dianggap cakap.  PM dan PK berimbang G.4 Tipe Delegatif  PM didiskusikan bersama.  PK dan langkah tindak diserahkan kepada bawahan.  Bawahan dianggap cakap dan dipercaya. G.2 Tipe Konsultatif  Komunikasi dua arah.  PM-masukan bottom-up didengarkan  PK-tetap berada di tangan atasan. G.1 Tipe Derektif  Komunikasi cenderung satu arah dari atasan (perintah)  Peran bawahan dibatasi.  PM dan PK-merupakan tanggung jawab atasan.
  • 28. Tingkat Kematangan Bawahan (Maturity) Keterkaitan antara kemauan dan kemampuan No Maturity Penjelasan Tipe Kepemimpinan Situasional 1. K-1 Tidak mau dan tidak mampu Direktif/Telling (Instruktif) 2. K-2 Mau tetapi tidak mampu Konsultatif/selling 3. K-3 Tidak mau tetapi mampu Partisipasi 4. K-4 Mau dan mampu Delegasi
  • 30. 4.Kepemimpinan Visioner  Perlukah kepemimpinan visioner dalam era perubahan/pembaharuan/reformasi ini  Apakah yang dimaksu dengan perubahan  Bagaimana sosok pimpinan visioner itu
  • 31. Pengertian Perubahan  Suatu proses transformasi ke arah terwujudnya keadaan baru dengan kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan keadaan sebelumnya (W. Sumidjo-1999) Latar Belakang Terjadinya Perubahan  Krisis Poleksosbud  Konsep landasan untuk masa depan sudah tidak sesuai.  Rumusan pendekatan keberhasilan yang lama dianggap sudah tidak efektif  Perlu teori/praktek manajemen baru sebagai pengganti yang sudah usang.  Perlu solusi-solusi baru.  Perlu pembentukan baru organisasi birokrasi pemerintah/swasta  Faktor internal dan eksternal
  • 32. Faktor lain yang mempengaruhi perubahan Faktor Internal Visi dan misi/value tidak sama Kerangka/alur strategi tidak jelas. Lemahnya keterpaduan antara visi dan sistem Gaya pimpinan tidak sesuai dengan visi Lemahnya kompetensi dan integritas Faktor Eksternal Aspek Sospolkam Aspek Kebudayaan/Kultur Aspek Iptek Aspek Peraturan Perundang-undangan
  • 33. Peran/Profil Pemimpin Visioner (Menyangkut hal-hal strategis)  Memperbaiki Sumber Daya Manusia dan Sumber daya lain (meningkatkan kualitas dan hasil)  Menemukan dan mencari sebab kegagalan Sumber Daya Manusia, serta membantu bawahan bekerja baik.  Menciptakan lingkungan kerja yang produktif, kepemimpinan yang inovatif, diklat bawahan. Peran seorang pemimpin visioner, adalah:  Direction Setter  Change Agent  Spokes person
  • 34. Komitmen Perilaku Kepemimpinan Visioner (James M. Kouzes & Barry Z. Posmer 1. Memimpin untuk masa depan. (memiliki visi yang tercermin dalam sikap dan perilaku pemimpin) 2. Mencari peluang yang menantang (tidak menyenangi status Qua, dan menyenangi “adventuring: 3. Berani mencoba dan siap menanggung resiko (calculated risk) 4. Menciptakan iklim kerja organisasi (keterbukaan, kerjasama, peluang interaksi, memberikan reward and punishment). 5. Membangun dan mengembangkan mitra kerja 6. Menampilkan keteladanan. 7. Merencanakan keberhasilan bertahap. 8. Menghargai peran setiap individu. 9. Membangun “Job Satisfaction”/mensyukuri setiap keberhasilan.
  • 35. Pokok Bahasan III Pengertian dan Kegunaan Emosi 1. Pengertian dan Peranan Emosi 2. Ciri Pemimpin yang cerdas secara emosi 3. Teknik meningkatkan kecerdasan emosi (EQ) 4. Kecerdasan spiritual (spritual Quotient-SQ)  Pengertian SQ  Kaitan IQ, EQ, dan SQ.  Tanda-tanda SQ yang telah berkembang.
  • 36. Pengertian dan Peranan Emosi Emosi (Oxford English Dictionary) “Setiap kegiatan atau pengolahan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat dan meluap-luap”. •Emosi Positif, contoh: -Cinta: mabuk kepayang, percaya, hormat, kasmaran, dan seterusnya. •Emosi Negatif, contoh: -Amarah: beringas, benci, jengkel, kesal hati, mengamuk, dan seterusnya
  • 37. Peranan Emosi 1. Sebagai “energi pengaktif”, untuk nilai etika.  Empati, integritas, kepercayaan, keuletan. 2. Membangkitkan intuisi rasa ingin tahu.  Antisipasi masa depan yang tidak menentu, dan  Merencanakan langkah tindakan. 3. Membantu IQ memecahkan permasalahan yang sulit melalui pemikiran kreatif.
  • 38. Kecerdasan Emosional Definisi Salovey & Mayer-1990  Kualitas emosi yang penting bagi suatu keberhasilan, antara lain dapat berupa: •Empati, kesetiakawanan •Mengungkapkan dan memahami perasaan. •Mengendalikan amarah. •Kemandirian, ketekunan, sikap hormat. David Goleman-1997 “Kemampuan mengelola perasaan sehingga terekspresikan dengan tepat dan efektif yang memungkinkan orang bekerjasama dengan lancar menuju sasaran bersama”.
  • 39. Manfaat Kecerdasan Emosional 1. Membantu IQ untuk pemecahan masalah. 2. Meningkatkan kinerja intelektual. 3. Membantu mengenali diri sendiri. 4. Menjaga keseimbangan kebutuhan pribadi dan kebutuhan orang lain. 5. Membantu pimpinan mengemban perannya. 6. Melakukan komunikasi dengan jujur dan terbuka. 7. Menjalin team-work yang efektif dan sinergis 8. Meningkatkan kreativitas dan inovasi
  • 40. 2. Ciri-Ciri Pemimpin Yang Cerdas Emosi a. Mampu menyadari diri sendiri - Tahu kekuatan/kelemahan diri b. Mampu mengendalikan diri. - Dapat mengelola emosi secara efektif. c. Memotivasi diri dengan efektif. - Selalu memanfaatkan kesempatan dan optimis d. Memiliki kepekaan terhadap orang lain. - Mampu membina hubungan (persuasi, sibergi, kolaborasi, katalisator perubahan).
  • 41. 3. Teknik Meningkatkan IQ a. Kenali emosi anda b. Terimalah perasaan emosi anda c. Kembangkan kesadaran emosi anda - Memotivasi diri sendiri d. Pahami lingkungan dari orang lain. e. Penghayatan f. Implementasi
  • 42. 4. Kecerdasan Spiritual (Spiritual Quotient- SQ) Pengantar 1900 IQ merupakan satu-satunya yang menjamin keberhasilan seseorang. Semakin tinggi IQ semakin tinggi kecerdasan seseorang. 1996 EQ merupakan kecerdasan lain yang juga menentukan keberhasilan seseorang (Dabiel Goleman) 2000 Penelitian Zohar dan Marshall menunjukkan pentingnya SQ SQ sebagai kecerdasan tertinggi yang memfungsikan IQ dan EQ.
  • 43. Apakah yang dimaksud dengan Kecerdasan Spiritual 1. Ahli Syaraf U.S Rama Chandran (California University) menemukan “God Spot”, dalam otak manusia, yang menjadi “Pusat Spiritual”. 2. Kecerdasan spiritual (SQ), adalah “kecerdasan untuk memahami dan memecahkan persoalan “makna”, dan “nilai” Kecerdasan untuk menenpatkan prilaku dan hidup dalam konteks kehidupan yang lebih kaya dan lebih luas, sehingga mampu menempatkan kehidupan seseorang menjadi bermakna dan bernilai. (Danah Zohar dan Ian Marshall) 3. Bentuk SQ yang mudah dipahami adalah “Nurani”. 4. SQ berperan penting menggerakkan dan mengarahkan IQ dan EQ. 5. Beberapa pertanyaan yang hanya bisa di jawab SQ: • Kenapa saya ada, dan untuk apa saya ada ? • Adakah kehidupan setelah kematian ? • Kenapa saya melakukan itu, dan berhasil. 6. Kecerdasan spiritual, menuntun seseorang: • Bersikap toleran • Mampu menghadapi penderitaan dan memanfaatkannya. • Mampu mengendalikan diri dari hal-hal yang negatif. • Menolong seseorang tanpa pamrih.
  • 44. Aplikasi IQ, EQ, dan SQ Dalam Kepemimpinan 1. Kecerdasan Intelegensi (IQ) dapat menghasilkan gagasan atau ide yang brilian, dan rencana yang bagus, tetapi realisasi dari gagasan/ide, dan keterlaksanaan rencana yang bagus tersebut, sangat kuat dipengaruhi oleh Kecerdasan Emosiaonal (EQ), dan apakah prosesnya dan gasilnya mengandung nilai-nilai kebenaran dan kebaikan, sangat kuat dipengaruhi kecerdasan spritual (SQ). 2. Kecerdasan emosi (EQ) dapat mendorong kecerdasan intelegensi )IQ) menganalisis masalah, dan menghasilkan alternatif pemecahan masalah secara kreatif, dan dengan menggunakan kecerdasan spiritual dalam proses pengambilan keputusan, akan diperoleh keputusan yang terbaik. 3. Ketidakmampuan mengelola emosi (dalam keadaan “Emosional”), dapat merusak kecerdasan intelegensi. Dan pada saat EQ dan IQ terganggu, maka kecerdasan spiritual (SQ) akan sulit berperan secara efektif. (karena itu jangan mengambil keputusan pada saat emosional. 4. Kecerdasan intelegensi (IQ) mampu menjelaskan bahwa KKN itu tidak baik, tetapi hanya dengan kecerdasan spiritual (SQ) seseorang mampu mengendalikan (mengelola) emosinya, sehingga emosi tidak mencari kepuasan dengan cara yang tidak sehat. 5. Biasakanlah mendengar dan memperhatikan suara nurani/kata hati (mengelola SQ), maka anda akan mendapatkan kepuasan emosional (EQ yang paling bernilai dan paling berharga, dari segala hasil kecerdasan intelegensi (IQ) yang anda miliki.
  • 45. Sinergi: IQ, EQ, dan SQ Dalam Kepemimpinan SQ IQ EQ Pemimpin Efektif
  • 46. Tanda-Tanda SQ yang telah berkembang dengan baik 1. Mampu bersikap fleksibel: adaptif secara spontan dan aktif. 2. Tingkat kesadaran diri yang tinggi 3. Kemampuan untuk memanfaatkan dan menghadapi penderitaan. 4. Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa sakit. 5. Kilas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai