Dokumen tersebut membahas sejarah bahasa Indonesia mulai dari perkembangan bahasa Melayu sebagai bahasa perdagangan dan pengantar di Kerajaan Sriwijaya hingga penetapan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan melalui Sumpah Pemuda pada tahun 1928. Dokumen tersebut juga menjelaskan perkembangan bahasa Indonesia melalui berbagai kongres bahasa dan peristiwa penting lainnya.
2. Tentang Saya
Nama : Dra. Seni Asiati Basin
Tempat/ Tgl Lahir : Cipanas, 10 Maret 1969
Pendidikan : Sarjana Pendidikan Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia tahun 1995 dari IKIP Muhammadiyah
Jakarta
: Sedang menempuh Magister Pendidikan
Alamat : Jalan Sungai Kendal Rt 01/08 No.72 Rorotan
Cilincing Jakarta Utara Phone : 081399119669,
081806867897
Status : Menikah nama Suami Surya M Ginting ( 1 orang Putri
usia 17 tahun dan 1 orang putra usia 14 tahun
Email : seniasiati@yahoo.co.id, FB : bunda seni asiati
Blog : http://bundaseni.blogspot.com
3. Penghargaan Profesional
1. Tahun 1999 Pemenang ke-2 Lomba Berbalas Pantun Nasional
2. Tahun 2000 Pemenang harapan ke-1 Lomba Berbalas Pantun
3. Tahun 2001 Guru peserta Youth Friendship Program JICA Japan
(pertukaran Guru ke Japan)
4. Tahun 2002 Penulis Cerpen Terbaik Pusat Bahasa Jakarta
5. Tahun 2006 dan 2007 Finalis Lomba Keberhasilan Guru dalam
Pembelajaran Tingkat Nasional Depdiknas
6. Tahun 2006 Pemenang ke-3 Lomba Karya Tulis Ilmiah Guru
dari Pasca Sarjana UNJ Jakarta
7. Tahun 2010 Guru Penerima Dana Penelitian dari Citi Success
Fund
5. REFERENSI
• Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan
Tinggi by E. Zaenal Arifin & S.Amran Tasai
• Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia by Anto
Moelyono & Soenjono
• Komposisi by Gorys Keraf
6. SEJARAH BAHASA INDONESIA
Bahasa Melayu yang dipakai di Kerajaan Sriwijaya Sumatera Selatan.
Sebagai bahasa pengantar dalam perniagaan dikalangan para pedagang dan
masyarakat, Hal ini melahirkan berbagai varian lokal dan temporal, yang
secara umum dinamakan bahasa Melayu Pasar .
Penemuan beberapa prasasti sebagai bukti penggunaan bahasa Melayu :
1. Prasasti Kedukan Bukit di Palembang , tahun 683 M
2. Prasasti Talang Tuo di Palembang, tahun 686 M
3. Prasasti Kota Kapur di Bangka Barat, tahun 686 M
4. Prasasti Karang brahi antara Jambi dan Sungai Musi Palembang, tahun 688
M
5. Prasasti Gandasuli, di Jawa Tengah tahun 832 M
6. Prasasti Bogor, tahun 942 M
7. Fungsi bahasa Melayu pada masa Kerajaan
Sriwijaya
1. Sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku-buku
yang berisi aturan-aturan hidup dan sastra
2. Sebagai bahasa perhubungan (Lingua Franca)
antarsuku di Indonesia
3. Sebagai bahasa perdagangan, terutama di sepanjang
pantai baik suku yang ada di Indonesia maupun bagi
pedagang-pedagang yang datang dari luar Indonesia
4. Sebagai bahasa resmi kerajaan
8. Peresmian nama Bahasa Indonesia
Pada tanggal 28 Oktober 1928 para pemuda mengikrarkan
Sumpah Pemuda. Naskah putusan Kongres Pemuda Indonesia
tahun 1928 berisi tiga butir kebulatan tekad yaitu:
Pertama : Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah
darah yang satu, tanah Indonesia
Kedua : Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa
yang satu bangsa Indonesia
Ketiga : Kami putra-putri Indonesia menjunjung bahasa
persatuan, bahasa Indonesia
Dengan diikrarkannya Sumpah Pemuda, resmilah bahasa Melayu
yang dipakai sejak pertengahan Abad VII itu menjadi bahasa
Indonesia.
9. MENGAPA BAHASA MELAYU DIANGKAT
MENJADI BAHASA INDONESIA?
1. Bahasa Melayu sudah menjadi bahasa Lingua Franca di Indonesia
(bahasa perhubungan dan perdagangan)
2. Sistem bahasa Melayu sederhana mudah dipelajari tidak mengenal
tingkatan
3. Suku Jawa, suku Sunda, dan suku-suku lainnya dengan sukarela
menerima bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia
4. Bahasa Melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai
bahasa kebudayaan dalam arti luas
10. Peristiwa pentingdalam perkembangan bahasa
Indonesia
1. Tahun 1901 disusun ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch.A.van phuijsen dan dimuat
dalam kitab Logat Melayu. (Pada awal abad ke-20, bahasa Melayu pecah menjadi dua.
Di tahun 1901, Indonesia di bawah Belanda mengadopsi ejaan Van Ophuijsen
sedangkan pada tahun 1904 Malaysia di bawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson)
2. Tahun 1908, pemerintah mendirikan badan penerbitan bacaan “ Commisie voor de
Volkstuur (Taman Bacaan Rakyat) yang pada tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka
yang menerbitkan buku-buku sastra seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku
kesehatan, buku bercocok tanam, dll
3. Kongres Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 peristiwa penting dalam sejarah bahasa
Indonesia. Para pemuda menentukan pilihan memancangkan tonggak yang berikrar
penggunaan bahasa IndonesiaBahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa
nasional . Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad
Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres
Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan bahwa : "Jika mengacu pada masa
depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa
yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi
dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan
atau bahasa persatuan."
4. Tahun 1933 berdiri sebuah angkatan sastarawan muda yang menamakan diri Pujangga
Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana
11. 5. Masa Pendudukan Jepang (1942-1945), Jepang memilih Bahasa
Indoensia sebagai alat komunikasi resmi antara pemerintah Jepang
dan rakyat Indonesia karena mengganti bahasa Belanda dengan
bahasa Jepang tidak terlaksana
7. Tanggal 18 Agustus 1945 ditandatangani UUD 1945 yang salah
satu pasalnya menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara
(pasal 36)
8. Tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan Ejaan Republik
(Ejaan Suwandi) sebagai pengganti Ejaan van Ophuijsen
9. Tanggal 16 Agustus 1972 Presiden Republik Indonesia
meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan melalui pidato kenegaraan di depan sidang DPR
yang dikuatkan dengan Keputusan Presiden No.57, tahun 1972
11. Tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indoensia Indonesia
yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah
resmi berlaku di Indonesia
12. KONGRES BAHASA INDONESIA
1. Kongres Bahasa Indonesia I di Solo, tanggal 25 – 28 Juni 1938 . Menyimpulkan bahwa
usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indoensia dilakukan secara sadar oleh
cendekiawan dan budayawan saat itu
2. Kongres Bahasa Indonesia II di Medan, tanggal 28 Oktober – 2 November 1954, adalah
salah satu perwujudn tekad bangsa Indonesia untuk terus menyempurnakan bahasa
Indonesia
3. Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta, tanggal 28 Oktober - 2 November 1978, dalam
rangka hari Sumpah Pemuda yang kelima puluh memperlihatkan kemajuan,
pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1928 juga berusaha
mementapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia
4. Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta, tanggal 21 -26 November 1983,dalam rangka
memperingati hari Sumpah Pemuda ke-55. Dalam putusannya disebutkan bahwa
pembinaan dan pengembangan bahasa harus ditingkatkan . Setiap warga negara Indonesia
harus menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dan menugasi Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa untuk memantau hasil-hasil kongres dan
melaporkannya kepada kongres berikutnya
5. Tanggal 28 Oktober – 3 November 1988, Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta.
Kongres terbesar dalam sejarah perkembangan bahasa Indonesia dihadiri oleh 700 pakar
bahasa Indonesia dari seluruh nusantara diikuti oleh peserta dari negara sahabat,
Malaysia, Singapura, Brunai darussalam, Belanda, Jerman, dan Australia yang dibuka
oleh Presiden Soeharto di Istana Negara Jakarta. Kongres ini ditandai dengan
dipersembahkan karya besar Pusat Pembinaan an Pengembangan Bahasa Indonesia
13. • Selanjutnya perkembangan bahasa dan
kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi oleh
sastrawan Minangkabau, seperti Marah Rusli,
Abdul Muis, Nur Sutan Iskandar, Sutan Takdir
Alisyahbana, Hamka, Roestam Effendi, Idrus,
dan Chairil Anwar. Sastrawan tersebut banyak
mengisi dan menambah perbendaharaan kata,
sintaksis, maupun morfologi bahasa Indonesia.
14. Bahasa Indonesia adalah varian bahasa
Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang
digunakan sebagai lingua franca di
Nusantara kemungkinan sejak abad-abad
awal penanggalan modern.
15. Tugas
1. Kata Lingua Franca diartikan sebagai bahasa
perhubungan. Bagaimana pendapat Anda tentang
perbedaan antara bahasa perhubungan dan
persatuan? Berikan contohnya!
2. Jelaskan yang dimaksud berbahasa Indonesia
yang baik dan benar!