Teks tersebut merangkum beberapa poin penting tentang teks hasil observasi, yaitu (1) teks hasil observasi adalah hasil pengamatan secara rinci dan sistematis, (2) memuat informasi berdasarkan fakta, dan (3) strukturnya terdiri dari definisi umum, deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat.
1. TEKS HASIL OBSERVASI
Teks hasil observasi disebut juga teks
laporan observasi atau teks laporan
Teks hasil observasi adalah teks hasil
pengamatan, secara rinci, sistematis dan
bersifat faktual.
Bersifat faktual maksudnya adalah
semua yang berada di teks tersebut
benar benar ada atau fakta.
2. OBSERVASI = hasil observasi di sekitar kita
DESKRIPTIF = menggambarkan sesuatu
teks laporan dan teks deskripsi
menggambarkan suatu objek.
Perbedaan dari teks laporan dan teks deskripsi
yaitu :
Teks laporan menggambar suatu objek yang
bersifat umum (menggambarkan ciri-ciri
secara umum) contohnya : lingkungan kelas
Teks deskripsi menggambarkan suatu objek
bersifat khusus (menggambarkan ciri-ciri
tumbuhan secara khusus) contoh : papan tulis
3. STRUKTUR TEKS HASIL OBSERVASI
1. Judul
2. Definisi umum (pembukaan) berisi
pengertian akan sesuatu yang dibahas.
Deskripsi bagian berisi gambaran
tentang sesuatu secara terinci.
3. Deskripsi bagian (manfaat)
merupakan bagian yang berisi manfaat
atau kegunaan.
4. CIRI TEKS HASIL OBSERVASI
1. Struktur teksnya terdiri dari definisi
umum, deskripsi bagian, dan deskripsi
manfaat.
2. Memuat informasi berdasarkan fakta
3. Bersifat objektif
4. Ditulis secara lengkap dan sempurna.
5. Ciri kebahasaan teks hasil
observasi
Teks yang baik memiliki kesatuan dan
kepaduan antargagasan inti dan
gagasan penjelas.
Cara menjalin kesatuan dan
kepaduan antara paragraf adalah
kata rujukan.
6. Kata rujukan adalah kata yang merujuk
pada kata atau frasa tertentu yang
disebutkan sebelumnya.
Contohnya: ini, –nya, tersebut, itu, ia,
dia, mereka, dan kami
Konjungsi adalah kata atau ungkapan
penghubung antarkata, antarfrasa,
antarklausa, dan antarkalimat.
Contohnya: dan, atau, tetapi, sehingga,
akan tetapi,
7. BENTUK KATA BERIMBUHAN (AFIKSASI)
Kata berimbuhan adalah kata yang mengalami
pengimbuhan (afiksasi).
1. Prefiks atau awalan adalah imbuhan yang diikatkan di
depan bentuk kata dasar. Contohnya: me(N)- ; ber- ;
di- ; ter- ; pe(N)- ; per- ; se- ; ke-
2. Sufiks atau akhiran adalah imbuhan yang dikaitkan di
belakang bentuk kata dasar. Contohnya: -kan ; -an ; -i ;
-nya
3. Konfiks adalah imbuhan yang dilekatkan di depan-belakang
bentuk dasar secara bersamaan.
Contohnya: ke-an ; per-an ; pe(N)-an ; me(N)-kan ;
ber-an ; se-nya
8. KATA BAKU DAN TIDAK BAKU
1. Kata baku adalah kata yang sesuai dengan
kaidah bahasa indonesia. Contohnya: tidak,
capai, bus, saya, kamu, izin, ijazah, hafal,
februari.
2. Kata tidak baku adalah kata yang
penulisannya tidak sesuai denga kaidah
bahasa indonesia. Contohnya: nggak, capek,
bis, gue, lo, ijin, ijasah, hapal, pebruari.
9. Cerita rakyat adalah cerita dari zaman dahulu
yang hidup dikalangan rakyat yang diwariskan
secara lisan.
Legenda adalah cerita rakyat pada zaman
dahulu yang ada hubungannya dengan
peristiwa sejarah atau fenomena alam.
10. UNSUR-UNSUR CERITA RAKYAT
1. Tema adalah topik dasar yang digunakan menyusun cerita.
Misalnya tema pendidikan, sosial dan budaya
2. Penokohan adalah gambaran perwatakan tokoh melalui
perilaku tokoh dalam cerita. Misalnya tokoh si kancil
digambarkan memiliki watak cerdik
3. Latar/setting adalah gambaran mengenai tempat, waktu,
dan suasana peristiwa yang terjadi di dalam cerita.
Misalnya latar kerajaan, latar sekolah, latar suasana
perang, dan sebagainya.
4. Plot/alur adalah rangkaian peristiwa yang terjalin dalam
cerita.
5. Sudut pandang adalah bagaimana penulis memposisikan
diri dalam cerita tersebut.
6. Amanat adalah pesan moral yang disampaikan kepada
pendengar dan pembaca melalui rangkaian peristiwa
dalam cerita. Misalnya nilai-nilai agama, nilai budi pekerti,
nilai psikologis, dan sebagainya.
11. • Tokoh dibedakan berdasarkan perannya menjadi
tokoh utama dan tokoh bawahan.
1. Tokoh utama adalah tokoh yang menduduki
posisi sentral dalam cerita yang menggerakkan
cerita dari awal sampai akhir.
2. Tokoh bawahan adalah tokoh yang menduduki
posisi tidak utama, namun tetap berperan dalam
cerita.
• Tokoh dibedakan berdasarkan wataknya menjadi
tokoh protagonis dan antagonis.
1. Tokoh protagonis adalah tokoh yang memiliki
watak baik.
2. Tokoh antagonis adalah tokoh yang memiliki
watak jahat.
12. • Alur dibedakan menjadi alur maju, alur
mundur (flash back), dan alur campuran.
1. Alur maju adalah jika peristiwa yang
diceritakan secara runtut dari awal terjadinya
peristiwa hingga cerita berakhir.
2. Alur mundur (flash back) adalah jika peristiwa
diceritakan mulai dari peristiwa sekarang
kemudian dibalikkan ke peristiwa masa lalu.
3. Alur campuran adalah pengarang
menggabungkan alur maju dan alur mundur.
13. • Sudut pandang penceritaan disebut juga point
of view, sudut pandang penceritaan dibagi
menjadi:
1. Penceritaan akuan (orang pertama sebagai
pelaku cerita) biasanya ditandai dengan
pengarang menggunakan kata Aku dalam
cerita.
2. Penceritaan orang ketiga (diaan) biasanya
ditandai dengan pengarang menggunakan
kata Dia atau nama orang lain dalam
bercerita.