Dokumen ini membahas tentang Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan budaya Betawi yang meliputi rumah adat, senjata tradisional golok, cerita rakyat Si Pitung, tarian tradisional seperti Yapong dan Tari Topeng Betawi, makanan kerak telor dan ketoprak, serta pakaian adat Betawi untuk pria dan wanita.
2. APA ITU JAKARTA?
Daerah Khusus Ibukota Jakarta atau yang kerap disapa DKI Jakarta adalah
ibukota provinsi sekaligus ibukota negara Indonesia tercinta.
?
?
4. RUMAH ADAT a.k.a
rumah kebaya
ATAP: berbentuk joglo suatu pertanda ada pengaruh
bentuk rumah tradisonal Jawa dan diiberi renda seperti
kebaya.
PEMBAGIAN RUANGAN: serambi depan (paseban),
tepinya dipagari, dengan pintu masuk di tengahnya.
*Paseban berfungsi pula sebagai tempat ibadah.
PINTU: diberi ukiran dan tingginya sekitar 80 cm.
DINDING: terbuat dari panil-panil yang dapat dibuka-
buka dan digeser-geser ke tepi. Hal ini dimaksudkan
untuk mendapatkan ruangan yang lebih luas, bila suatu
waktu diadakan acara selamatan atau hajatan.
SERAMBI DEPAN DAN BELAKANG: lepas terbuka,
merupakan ciri khas pula dari rumah tradisional Jakarta
(Betawi).
5. GOLOK-> senjata tradisional Betawi yang paling populer dan alat kelengkapan
keseharian pakaian adat Betawi para kaum pria (diselipkan di ikat pinggang hijau)
Berdasarkan kegunaan, dibagi menjadi 2: golok kerja (Gablongan) dan golok
simpenan (Sorenan). Golok simpenan hanya digunakan ketika hendak menyembelih
hewan atau untuk menjaga diri.
Berdasarkan bentuknya, dibagi menjadi 3, yaitu golok betok (pendek), golok ujung
turun (ujungnya lancip), dan golok gobang (panjang dan terbuat dari bahan
berkualitas tinggi).
6. Si Pitung adalah seorang pemuda yang soleh dari Rawa Belong. Ia rajin belajar mengaji pada Haji
Naipin. Pada masa penjajahan Belanda, ia merasa iba dengan penderitaan para rakyat. Ia berinisiatif
untuk membantu mereka dengan merampok rumah Tauke dan Tuan tanah kaya. Ia membagikan hasilnya
kepada rakyat yang membutuhkan, Pasukan Belanda pun mencari cara untuk membunuh pitung yang
jago silat dan kebal peluru tersebut, dan akhirnya pitung pun dapat dikalahkan. Ia sekarang menjadi
legenda di masyarakat Betawi
Cerita rakyat
si pitung
7. Tarian
Tradisional
1. TARI YAPONG
Tarian Yapong pertama kali diciptakan oleh Bagong Kusudiardjo pada
tahun 1975. Tari ini biasanya diadakan ketika mendekati hari ulang tahun
kota Jakarta.
Nama Yapong, diambil dari bunyi lagu ‘ya ya ya’ dipadukan dengan suara
musik yang seperti bersuara ‘pong pong pong’ akhirnya dipadukan
menjadi yapong.
Sampai sekarang tarian ini menjadi khas tarian tradisional Betawi,
instrumen yang digunakan dalam tarian ini adalah Rebana Biang, Rebana
Ketimpring dan Rebana Hadroh. Seiring dengan zaman, yapong
dimasukan ke tarian dance untuk memadukan tradisional dan modern
menjadi seni kontemporer.
8. 2. TARI TOPENG
BETAWI
Perpaduan aspek tari,
musik, dan teater.
Alasan penggunaan topeng:
adanya kekuatan magis
yang dapat menolak
bahaya, bahkan
menghilangkan rasa duka.
Untuk memeriahkan pesta-
pesta penting, misalnya
pada acara pernikahan dan
khitan.
Alat musik yang digunakan:
rebab, kempul, kecrek,
gong buyung, gendang
besar, kromong tiga, dan
kulanter.
Kostumnya: adat Betawi.
9. 3. Tari lenggang nyai A.K.A TARI LENGGANG BETAWI
Diciptakan oleh Wiwik Widiastuti (1998)
Didasarkan pada cerita rakyat setempat, yakni tentang
Nyai Dasimah yang telah berhasil keluar dari perkawinan
yang merenggut kebebasannya.
Dipengaruhi oleh budaya Cina.
Sekelompok gadis belia berjumlah 4 atau sampai 6 orang
biasanya yang membawakan tarian ini
Dipentaskan pada acara-acara resmi penyambutan tamu
penting atau pernikahan.
11. BAJU TRADISIONAL
Yang dimaksud dengan pakaian keseharian adalah
pakaian yang umum digunakan oleh orang betawi dalam
kesehariannya. Untuk pria, pakaian adat ini terdiri atas
baju koko atau sering juga disebut baju sadariah, celana
komprang dengan ukuran ranggung, sarung yang
digulung dan diikatkan dipinggang, sabuk hijau, serta peci
berwarna merah.
Sementara untuk para wanita, pakaian adat betawi
keseharian terdiri atas baju kurung berwarna terang
(mencolok), kain batik dengan motif geometris sebagai
bawahan, selendang berwarna sama dengan baju kurung,
serta kerudung sebagai penutup kepala.