SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
TEKNIK KOMUNIKASI
PERSUASIF
TARIQ YAZID, MA
Pengertian
 Persuasi : bersumber dari istilah, persuasio
yang kata kerjanya adalah persuadere, yang
berarti membujuk, mengajak atau merayu.
 Persuasi : setiap usaha untuk mempengaruhi
tindakan atau penilaian orang lain dengan
cara berbicara atau menulis kepada mereka
(verbal maupun non verbal)
 Bertujuan tidak hanya untuk memberi tahu,
tetapi juga untuk mengubah sikap, pedapat,
atau prilaku.
Persuasif ≠ Koersi
 Persuasif dilakuakn dengan cara luwes, halus,
yang mengandung sifat2 manusiawi yang
berdampak pada kesadaran, kerelaan disertai
perasaaan senang.
 Koersi, mengandung sangsi dan ancaman.
Perintah, suap, pemerasan, boikot yang
berdampak pada perubahan sikap karena
keterpaksaan.
Proses Rasional
Perhatian Mengerti Menerima Keyakinan
Proses Emosional
Perhatian Empati Menerima Minat
Proses komunikasi persuasif
Perhatian Mengerti Menerima Keyakinan
Perhatian Empati Menerima Minat
Faktor2 yang mepengaruhi efektifitas
komunikasi persuasif
 Kejelasan tujuan
 Memikirkan secara cermat orang-orang yang
dihadapi
 Memilih strategi yang tepat.
Klasifikasi audiens
 “Audiens” yang tidak bersahabat secara
terbuka.
 “Audiens” yang tidak bersahabat.
 “Audiens” yang netral
 “Audiens” yang ragu-ragu
 “Audiens” yang tidak mengetahui
 “Audiens” yang mendukung
 “Audiens” yang mendukung secara terbuka
Perencanaan kom. Persuasif
Perlu perencanaan matang berdasarkan
komponen-komponen komunikasi yg meliputi:
komunikator,
pesan,
media
dan komunikan.
Teknik2 persuasif
 Teknik asosiasi
 Teknik integrasi
 Teknik ganjaran
 Teknik tataan
 Teknik red-herring
Teknik asosiasi
 Penyajian pesan komunikasi dengan cara
menumpangkan pada suatu objek atau
peristiwa yang sedang menarik perhatian
khalayak, yg sering dilakukan dunia bisnis dan
politik
 Cth: film tendangan dari langit yg memasang
Irfan Bachdim sbg aktor atau penggunaan
Artis Ibu kota sebagai calon anggota dewan.
Teknik Integrasi
 Kemampuan komunikator menyangkutkan diri
secara komunikatif dengan komunikan,
menggunakan kata-kata verbal atau nirverbal,
yang menggambarkan komunikator “senasib”
dengan komunikan.
 Cth: penggunakan kata “kita” bukan “saya”
atau “Kami”.
 Kita berarti saya, anda. Dengan maksud yg
diperjuangakn komunikator bukan hny
kepentingan sendiri tetapi juga kepentingan
komunikan.
Teknik Ganjaran
 Teknik mengiming-imingi hal yang
menguntungkan atau yang memberi harapan.
 Berbeda dengan teknik fear arousing
(pembangkit rasa takut) yg menggambarkan
konsekuansi buruk dengan menjanjikan
hukuman.
 Teknik ganjaran dpt menumbuhkan
kegairahan emosional, fear arousing dpt
menimbulkan ketegangan emosional.
Teknik Ganjaran
 Cth teknik ganjaran: kampanye keluarga
berencana menunjukkan betapa bahagianya
sebuah keluarga kecil.
 Cth teknik fear arousing : kampanye anti rokok
yang menunjukkan bahaya-bahaya merokok
(kerusakan pada organ tubuh).
Teknik Tataan
 Seni menata pesan dengan imbauan
emosional sedemikian rupa sehingga
komunikan tertarik perhatiannya.
 Fakta dari pesan tetap utuh, tidak diubah, tidak
ditambah dan tidak dikurangi.
 Komunikator mempertaruhkan kehormatannya
sebagai pusat kepercayaan.
 Apabila dalam menghias pesan, pesan
membuat faktanya menjadi cacat, maka akan
kehilangan kepercayaan yg sudah dibinanya.
Teknik red-herring
 Seni komunikator untuk meraih kemenangan
dalam perdebatan.
 Mengelakkan argumentasinya yg lemah untuk
kemudian sedikit-demi sedikit ke aspek yg
dikuasainya sbg senjata ampuh dalam
menyerang lawan.
 Biasanya dilakukan pada saat komunikator
dalam posisi terdesak.
Tahap Persuasif
A- Attentions (perhatian)
I- Interest (minat)
D- Desire (Hasrat)
D-Decision (Keputusan)
A- Actions (Kegiatan)
Tahap Persuasif
 Dimulai dengan upaya membangkitkan
perhatian (attentions) khalayak. Didukung
dengan penampilan yang menarik khalayak.
Cth: wajah yg cerah, senyum yg ikhlas.
 Utarakan hal2 yg menyangkut kepentingan
komunikan yang dapat mengundang minat
(interest) mereka.
 Maka dari itu, “know your audience”
Tahap Persuasif
 Tahap berikutnya adalah memunculkan hasrat
(desire) komunikasi unt melakukan ajakan,
bujukan, rayuan komunikator.
 Komunikator perlu menampilkan Emotional
appeal (imbauan emosional) agar komunikan
mengambil keputusan (decision) unt
melakukan sebagaimana yang diharapkan
komunikator.
 Tahapan komunikasi persuasif bisa diketahui
hasilnya dalam beberapa saat saja tetapi juga
dalam jangka waktu yang lama atau bahkan
bertahun-tahun.
 Cth: penjual obat di pasar, dan sosialisasi
Keluarga Berencana.
HAMBATAN-HAMBATAN KOMUNIKASI
1. ARTIKULASI MUNGKIN
BURUK
2. SUARA MUNGKIN KURANG
LANTANG
3. GANGGUAN TEHNIS
4. PENGGUNAAN BAHASA &
DIALEK
5. SITUASI RIBUT
6. PENDENGAR TERTIDUR
7. TIDAK MENGUASAI MATERI
1. KATA2 YANG SUKAR DIMENGERTI
2. PROSES BERPIKIR YANG SUKAR
3. KEKURANGAN PENDIDIKAN
4. SULIT & SALAH MENAFSIRKAN
MATERI YANG DISAMPAIKAN
5. HAMBATAN BAHASA
6. HUBUNGAN YANG KURANG BAIK
ANTARA PEMBICARA &
PENDENGAR
7. HAMBATAN FISIK & PSIKHIS
PEMBICARA PENDENGAR
 Menjadi PEMBICARA yang baik
adalah PENDENGAR yang baik
 Pada saat anda menilai diri anda
sebagai seorang PEMBICARA ,
pertimbangkan juga kemampuan
anda sebagai seorang PENDENGAR.
BERKOMUNIKASI DENGAN AUDIENCE
MENJADI PEMBICARA ATAU
PENDENGAR ? ....
KEBIASAAN KEBIASAAN BURUK
BERBICARA MENDENGARKAN
 memonopoli pembicaraan dengan
membanggakan diri sendiri
 selalu mengajukan pendapat dan
sikap (mengkomentari )
pembicaraan teman tersebut.
 memotong pembicaraan orang lain
dengan mengalihkan kepada diri
kita sendiri melalui berbagai cara
 pemalu (rasa malu) karena tidak
memiliki kompentensi untuk
berbicara, minder, tidak percaya
diri dll.
 Saat berbicara saling menjaga
sikap dan prilaku formal (jaga
image ), sehingga suasana menjadi
kaku dan dingin
 terburu-buru memberi respon
sebelum selesai pembicaraan.
 terlalu sadar diri sehingga tidak
mau mendengarkan pembicaraan
orang lain.
 sangat terkesan pada penampilan
dan cara seseorang berbicara,
sehingga tidak memperhatikan isi
pembicaraannya.
 terlalu memilih isi pembicaraan .
 sebelum mendengarkan orang tsb
berbicara, sudah berprasangka
negatif, sehingga pada saat orang
tersebut berbicara kita cenderung
tidak mau mendengarkan.
Menciptakan kemampuan berkomunikasi pada dasarnya sangat
tergantung pada peran kita sebagai pembicara atau orang yang
mengawali pembicaraan, dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
 Kesiapan (preparedness)
 Kesungguhan (seriousness)
 Ketulusan (sincerity)
 Kepercayaan (confidence)
 Ketenangan (poise)
 Keramahan (friendship)
 Kesederhanaan (moderation)
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Proses pengelolaan pesan komunikasi
Proses pengelolaan pesan komunikasiProses pengelolaan pesan komunikasi
Proses pengelolaan pesan komunikasiMelta Jannatanissa
 
Teknik komunikasi
Teknik komunikasiTeknik komunikasi
Teknik komunikasiLaila Fitri
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)Diana Amelia Bagti
 
Media massa & propaganda ppt
Media massa & propaganda pptMedia massa & propaganda ppt
Media massa & propaganda pptCha Cha D Talo
 
cara kerja iklan
cara kerja iklancara kerja iklan
cara kerja iklanamisanjaya
 
Membangun komunikasi efektif di dalam keluarga
Membangun komunikasi efektif di dalam keluargaMembangun komunikasi efektif di dalam keluarga
Membangun komunikasi efektif di dalam keluargaSeta Wicaksana
 
Makalah Psikologi komunikator dan psikologi pesan
Makalah Psikologi komunikator dan psikologi pesanMakalah Psikologi komunikator dan psikologi pesan
Makalah Psikologi komunikator dan psikologi pesanLingga - Universitas Riau
 
Antropologi,Kebudayaan dan Kesehatan
Antropologi,Kebudayaan dan KesehatanAntropologi,Kebudayaan dan Kesehatan
Antropologi,Kebudayaan dan KesehatanMiftakhul Jannah
 
Komunikasi antar pribadi (kap)
Komunikasi antar pribadi (kap)Komunikasi antar pribadi (kap)
Komunikasi antar pribadi (kap)adhytyachristian
 
02 ruang lingkup psikologi komunikasi
02 ruang lingkup psikologi komunikasi02 ruang lingkup psikologi komunikasi
02 ruang lingkup psikologi komunikasiImansyah Lubis
 
Komunikasi antar budaya 1
Komunikasi antar budaya 1Komunikasi antar budaya 1
Komunikasi antar budaya 1maneicon22
 

What's hot (20)

Proses pengelolaan pesan komunikasi
Proses pengelolaan pesan komunikasiProses pengelolaan pesan komunikasi
Proses pengelolaan pesan komunikasi
 
PPT Komunikasi efektif
PPT Komunikasi efektifPPT Komunikasi efektif
PPT Komunikasi efektif
 
Teknik komunikasi
Teknik komunikasiTeknik komunikasi
Teknik komunikasi
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
 
Teori tentang Hubungan
Teori  tentang HubunganTeori  tentang Hubungan
Teori tentang Hubungan
 
Media massa & propaganda ppt
Media massa & propaganda pptMedia massa & propaganda ppt
Media massa & propaganda ppt
 
Ppt 2 dasar dasar media komunikasi
Ppt 2 dasar dasar media komunikasiPpt 2 dasar dasar media komunikasi
Ppt 2 dasar dasar media komunikasi
 
Ppt komunikasi
Ppt komunikasiPpt komunikasi
Ppt komunikasi
 
cara kerja iklan
cara kerja iklancara kerja iklan
cara kerja iklan
 
Kuesioner DM
Kuesioner DMKuesioner DM
Kuesioner DM
 
Membangun komunikasi efektif di dalam keluarga
Membangun komunikasi efektif di dalam keluargaMembangun komunikasi efektif di dalam keluarga
Membangun komunikasi efektif di dalam keluarga
 
komunikasi kelompok
komunikasi kelompokkomunikasi kelompok
komunikasi kelompok
 
Makalah Psikologi komunikator dan psikologi pesan
Makalah Psikologi komunikator dan psikologi pesanMakalah Psikologi komunikator dan psikologi pesan
Makalah Psikologi komunikator dan psikologi pesan
 
Teori Shannon dan Weaver
Teori Shannon dan WeaverTeori Shannon dan Weaver
Teori Shannon dan Weaver
 
Antropologi,Kebudayaan dan Kesehatan
Antropologi,Kebudayaan dan KesehatanAntropologi,Kebudayaan dan Kesehatan
Antropologi,Kebudayaan dan Kesehatan
 
Komunikasi antar pribadi (kap)
Komunikasi antar pribadi (kap)Komunikasi antar pribadi (kap)
Komunikasi antar pribadi (kap)
 
Komunikasi efektif
Komunikasi efektifKomunikasi efektif
Komunikasi efektif
 
02 ruang lingkup psikologi komunikasi
02 ruang lingkup psikologi komunikasi02 ruang lingkup psikologi komunikasi
02 ruang lingkup psikologi komunikasi
 
POWER OF COMMUNICATION
POWER OF COMMUNICATIONPOWER OF COMMUNICATION
POWER OF COMMUNICATION
 
Komunikasi antar budaya 1
Komunikasi antar budaya 1Komunikasi antar budaya 1
Komunikasi antar budaya 1
 

Similar to OPTIMALKAN KOMUNIKASI PERSUASIF

komunikasi persuasive & komunikasi interprofesionalisme.pdf
komunikasi persuasive & komunikasi interprofesionalisme.pdfkomunikasi persuasive & komunikasi interprofesionalisme.pdf
komunikasi persuasive & komunikasi interprofesionalisme.pdfMarwahzahrah
 
Komunikasi_terapeutik.ppt
Komunikasi_terapeutik.pptKomunikasi_terapeutik.ppt
Komunikasi_terapeutik.pptRani267816
 
Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien Amalia Senja
 
Makalah pengaruh pemahaman diri terhadap kip
Makalah pengaruh pemahaman diri terhadap kipMakalah pengaruh pemahaman diri terhadap kip
Makalah pengaruh pemahaman diri terhadap kipOleJyo1
 
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadi
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadiMateri pengembangan pesan dan media promkes bambang riadi
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadiUpi_raharjo
 
Materipengembanganpesandanmediapromkes bambangriadi-bagus
Materipengembanganpesandanmediapromkes bambangriadi-bagusMateripengembanganpesandanmediapromkes bambangriadi-bagus
Materipengembanganpesandanmediapromkes bambangriadi-bagusNiken Kurniasih
 
Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1Rusli Unci
 
Berkomunikasi dengan efektif- oleh emi surya- Guru SMPN 2 Batusangkar, Sumat...
Berkomunikasi dengan efektif-  oleh emi surya- Guru SMPN 2 Batusangkar, Sumat...Berkomunikasi dengan efektif-  oleh emi surya- Guru SMPN 2 Batusangkar, Sumat...
Berkomunikasi dengan efektif- oleh emi surya- Guru SMPN 2 Batusangkar, Sumat...Guru SMAN 3 Batusangkar, Sumatra Barat
 
Kip k (ix) new
Kip k (ix) newKip k (ix) new
Kip k (ix) newTiyara II
 
Percakapan Welas Asih.pdf
Percakapan Welas Asih.pdfPercakapan Welas Asih.pdf
Percakapan Welas Asih.pdfpapahku123
 
Komunikasi terapeutik perawat
Komunikasi terapeutik perawatKomunikasi terapeutik perawat
Komunikasi terapeutik perawatBayuBayuAriatama
 
PPT EVALUASI PEMBELAJARAN.pptx
PPT EVALUASI PEMBELAJARAN.pptxPPT EVALUASI PEMBELAJARAN.pptx
PPT EVALUASI PEMBELAJARAN.pptxPascaAnugrah
 
Komunikasi dan Pemujukan
Komunikasi dan PemujukanKomunikasi dan Pemujukan
Komunikasi dan PemujukanAwatif Atif
 
Komunikasi interpersonal dalam oraktik Kebidanan
Komunikasi interpersonal dalam oraktik KebidananKomunikasi interpersonal dalam oraktik Kebidanan
Komunikasi interpersonal dalam oraktik KebidananValny Majid
 
Komunikasi intra interpersonal (the self in interpersonal communication)
Komunikasi intra interpersonal (the self in interpersonal communication)Komunikasi intra interpersonal (the self in interpersonal communication)
Komunikasi intra interpersonal (the self in interpersonal communication)Ratih Aini
 
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluargaTips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluargaSulai Sulaiman
 

Similar to OPTIMALKAN KOMUNIKASI PERSUASIF (20)

komunikasi persuasive & komunikasi interprofesionalisme.pdf
komunikasi persuasive & komunikasi interprofesionalisme.pdfkomunikasi persuasive & komunikasi interprofesionalisme.pdf
komunikasi persuasive & komunikasi interprofesionalisme.pdf
 
Komunikasi_terapeutik.ppt
Komunikasi_terapeutik.pptKomunikasi_terapeutik.ppt
Komunikasi_terapeutik.ppt
 
Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien
 
Makalah pengaruh pemahaman diri terhadap kip
Makalah pengaruh pemahaman diri terhadap kipMakalah pengaruh pemahaman diri terhadap kip
Makalah pengaruh pemahaman diri terhadap kip
 
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadi
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadiMateri pengembangan pesan dan media promkes bambang riadi
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadi
 
Materipengembanganpesandanmediapromkes bambangriadi-bagus
Materipengembanganpesandanmediapromkes bambangriadi-bagusMateripengembanganpesandanmediapromkes bambangriadi-bagus
Materipengembanganpesandanmediapromkes bambangriadi-bagus
 
Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1
 
PRINSIP KONSELING.pptx
PRINSIP KONSELING.pptxPRINSIP KONSELING.pptx
PRINSIP KONSELING.pptx
 
Berkomunikasi dengan efektif- oleh emi surya- Guru SMPN 2 Batusangkar, Sumat...
Berkomunikasi dengan efektif-  oleh emi surya- Guru SMPN 2 Batusangkar, Sumat...Berkomunikasi dengan efektif-  oleh emi surya- Guru SMPN 2 Batusangkar, Sumat...
Berkomunikasi dengan efektif- oleh emi surya- Guru SMPN 2 Batusangkar, Sumat...
 
Kip k (ix) new
Kip k (ix) newKip k (ix) new
Kip k (ix) new
 
Kepimpinan islam
Kepimpinan islamKepimpinan islam
Kepimpinan islam
 
Komunikasi terapeut
Komunikasi terapeutKomunikasi terapeut
Komunikasi terapeut
 
Percakapan Welas Asih.pdf
Percakapan Welas Asih.pdfPercakapan Welas Asih.pdf
Percakapan Welas Asih.pdf
 
Doktrinasi01
Doktrinasi01Doktrinasi01
Doktrinasi01
 
Komunikasi terapeutik perawat
Komunikasi terapeutik perawatKomunikasi terapeutik perawat
Komunikasi terapeutik perawat
 
PPT EVALUASI PEMBELAJARAN.pptx
PPT EVALUASI PEMBELAJARAN.pptxPPT EVALUASI PEMBELAJARAN.pptx
PPT EVALUASI PEMBELAJARAN.pptx
 
Komunikasi dan Pemujukan
Komunikasi dan PemujukanKomunikasi dan Pemujukan
Komunikasi dan Pemujukan
 
Komunikasi interpersonal dalam oraktik Kebidanan
Komunikasi interpersonal dalam oraktik KebidananKomunikasi interpersonal dalam oraktik Kebidanan
Komunikasi interpersonal dalam oraktik Kebidanan
 
Komunikasi intra interpersonal (the self in interpersonal communication)
Komunikasi intra interpersonal (the self in interpersonal communication)Komunikasi intra interpersonal (the self in interpersonal communication)
Komunikasi intra interpersonal (the self in interpersonal communication)
 
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluargaTips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
 

More from ashrafkhairulAzam

meledakkan personal branding lewat-digital-marketing.pptx
meledakkan personal branding lewat-digital-marketing.pptxmeledakkan personal branding lewat-digital-marketing.pptx
meledakkan personal branding lewat-digital-marketing.pptxashrafkhairulAzam
 
SEJARAH PSIKOLOGI ABNORMAL.ppt
SEJARAH PSIKOLOGI ABNORMAL.pptSEJARAH PSIKOLOGI ABNORMAL.ppt
SEJARAH PSIKOLOGI ABNORMAL.pptashrafkhairulAzam
 
PERSPEKTIF HISTORIS PERILAKU ABNORMAL.pptx
PERSPEKTIF HISTORIS PERILAKU ABNORMAL.pptxPERSPEKTIF HISTORIS PERILAKU ABNORMAL.pptx
PERSPEKTIF HISTORIS PERILAKU ABNORMAL.pptxashrafkhairulAzam
 
AZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdf
AZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdfAZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdf
AZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdfashrafkhairulAzam
 
AZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdfAZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdfashrafkhairulAzam
 
AZ-KOMUNIKASI MASSA DAN EFEK MEDIA TERHADAP INDIVIDU.pdf
AZ-KOMUNIKASI MASSA DAN EFEK MEDIA TERHADAP INDIVIDU.pdfAZ-KOMUNIKASI MASSA DAN EFEK MEDIA TERHADAP INDIVIDU.pdf
AZ-KOMUNIKASI MASSA DAN EFEK MEDIA TERHADAP INDIVIDU.pdfashrafkhairulAzam
 
AZ- KOMUNIKASI INTRAPERSONAL.ppt
AZ- KOMUNIKASI INTRAPERSONAL.pptAZ- KOMUNIKASI INTRAPERSONAL.ppt
AZ- KOMUNIKASI INTRAPERSONAL.pptashrafkhairulAzam
 
Efektivitas Kepemimpinan.ppt
Efektivitas Kepemimpinan.pptEfektivitas Kepemimpinan.ppt
Efektivitas Kepemimpinan.pptashrafkhairulAzam
 
Keterampilan Pemimpin Memotivasi dan Melatih Anggota.pptx
Keterampilan Pemimpin Memotivasi dan Melatih Anggota.pptxKeterampilan Pemimpin Memotivasi dan Melatih Anggota.pptx
Keterampilan Pemimpin Memotivasi dan Melatih Anggota.pptxashrafkhairulAzam
 
AZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdfAZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdfashrafkhairulAzam
 
memulai-kampanye-kampanyepdfjelajah-indie-komunikasi-jlkom-brings-idea-for.pdf
memulai-kampanye-kampanyepdfjelajah-indie-komunikasi-jlkom-brings-idea-for.pdfmemulai-kampanye-kampanyepdfjelajah-indie-komunikasi-jlkom-brings-idea-for.pdf
memulai-kampanye-kampanyepdfjelajah-indie-komunikasi-jlkom-brings-idea-for.pdfashrafkhairulAzam
 
memenangkan pemilu dengan political marketing.pptx
memenangkan pemilu dengan political marketing.pptxmemenangkan pemilu dengan political marketing.pptx
memenangkan pemilu dengan political marketing.pptxashrafkhairulAzam
 
prinsip-dan-strategi-kepemimpinan.ppt
prinsip-dan-strategi-kepemimpinan.pptprinsip-dan-strategi-kepemimpinan.ppt
prinsip-dan-strategi-kepemimpinan.pptashrafkhairulAzam
 

More from ashrafkhairulAzam (20)

meledakkan personal branding lewat-digital-marketing.pptx
meledakkan personal branding lewat-digital-marketing.pptxmeledakkan personal branding lewat-digital-marketing.pptx
meledakkan personal branding lewat-digital-marketing.pptx
 
Anxiety-Disorder.ppt
Anxiety-Disorder.pptAnxiety-Disorder.ppt
Anxiety-Disorder.ppt
 
marketing and branding.pptx
marketing and branding.pptxmarketing and branding.pptx
marketing and branding.pptx
 
SEJARAH PSIKOLOGI ABNORMAL.ppt
SEJARAH PSIKOLOGI ABNORMAL.pptSEJARAH PSIKOLOGI ABNORMAL.ppt
SEJARAH PSIKOLOGI ABNORMAL.ppt
 
PERSPEKTIF HISTORIS PERILAKU ABNORMAL.pptx
PERSPEKTIF HISTORIS PERILAKU ABNORMAL.pptxPERSPEKTIF HISTORIS PERILAKU ABNORMAL.pptx
PERSPEKTIF HISTORIS PERILAKU ABNORMAL.pptx
 
AZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdf
AZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdfAZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdf
AZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdf
 
AZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdfAZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdf
 
AZ-KOMUNIKASI MASSA DAN EFEK MEDIA TERHADAP INDIVIDU.pdf
AZ-KOMUNIKASI MASSA DAN EFEK MEDIA TERHADAP INDIVIDU.pdfAZ-KOMUNIKASI MASSA DAN EFEK MEDIA TERHADAP INDIVIDU.pdf
AZ-KOMUNIKASI MASSA DAN EFEK MEDIA TERHADAP INDIVIDU.pdf
 
AZ- KOMUNIKASI INTRAPERSONAL.ppt
AZ- KOMUNIKASI INTRAPERSONAL.pptAZ- KOMUNIKASI INTRAPERSONAL.ppt
AZ- KOMUNIKASI INTRAPERSONAL.ppt
 
AGRESI DAN ALTRUISME.ppt
AGRESI DAN ALTRUISME.pptAGRESI DAN ALTRUISME.ppt
AGRESI DAN ALTRUISME.ppt
 
Efektivitas Kepemimpinan.ppt
Efektivitas Kepemimpinan.pptEfektivitas Kepemimpinan.ppt
Efektivitas Kepemimpinan.ppt
 
Keterampilan Pemimpin Memotivasi dan Melatih Anggota.pptx
Keterampilan Pemimpin Memotivasi dan Melatih Anggota.pptxKeterampilan Pemimpin Memotivasi dan Melatih Anggota.pptx
Keterampilan Pemimpin Memotivasi dan Melatih Anggota.pptx
 
kepemimpinan-1.ppt
kepemimpinan-1.pptkepemimpinan-1.ppt
kepemimpinan-1.ppt
 
KEPEMIMPINAN.pptx
KEPEMIMPINAN.pptxKEPEMIMPINAN.pptx
KEPEMIMPINAN.pptx
 
Branding.pptx
Branding.pptxBranding.pptx
Branding.pptx
 
AZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdfAZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdf
 
memulai-kampanye-kampanyepdfjelajah-indie-komunikasi-jlkom-brings-idea-for.pdf
memulai-kampanye-kampanyepdfjelajah-indie-komunikasi-jlkom-brings-idea-for.pdfmemulai-kampanye-kampanyepdfjelajah-indie-komunikasi-jlkom-brings-idea-for.pdf
memulai-kampanye-kampanyepdfjelajah-indie-komunikasi-jlkom-brings-idea-for.pdf
 
memenangkan pemilu dengan political marketing.pptx
memenangkan pemilu dengan political marketing.pptxmemenangkan pemilu dengan political marketing.pptx
memenangkan pemilu dengan political marketing.pptx
 
Social influence.pdf
Social influence.pdfSocial influence.pdf
Social influence.pdf
 
prinsip-dan-strategi-kepemimpinan.ppt
prinsip-dan-strategi-kepemimpinan.pptprinsip-dan-strategi-kepemimpinan.ppt
prinsip-dan-strategi-kepemimpinan.ppt
 

OPTIMALKAN KOMUNIKASI PERSUASIF

  • 2. Pengertian  Persuasi : bersumber dari istilah, persuasio yang kata kerjanya adalah persuadere, yang berarti membujuk, mengajak atau merayu.  Persuasi : setiap usaha untuk mempengaruhi tindakan atau penilaian orang lain dengan cara berbicara atau menulis kepada mereka (verbal maupun non verbal)  Bertujuan tidak hanya untuk memberi tahu, tetapi juga untuk mengubah sikap, pedapat, atau prilaku.
  • 3. Persuasif ≠ Koersi  Persuasif dilakuakn dengan cara luwes, halus, yang mengandung sifat2 manusiawi yang berdampak pada kesadaran, kerelaan disertai perasaaan senang.  Koersi, mengandung sangsi dan ancaman. Perintah, suap, pemerasan, boikot yang berdampak pada perubahan sikap karena keterpaksaan.
  • 6. Proses komunikasi persuasif Perhatian Mengerti Menerima Keyakinan Perhatian Empati Menerima Minat
  • 7. Faktor2 yang mepengaruhi efektifitas komunikasi persuasif  Kejelasan tujuan  Memikirkan secara cermat orang-orang yang dihadapi  Memilih strategi yang tepat.
  • 8. Klasifikasi audiens  “Audiens” yang tidak bersahabat secara terbuka.  “Audiens” yang tidak bersahabat.  “Audiens” yang netral  “Audiens” yang ragu-ragu  “Audiens” yang tidak mengetahui  “Audiens” yang mendukung  “Audiens” yang mendukung secara terbuka
  • 9. Perencanaan kom. Persuasif Perlu perencanaan matang berdasarkan komponen-komponen komunikasi yg meliputi: komunikator, pesan, media dan komunikan.
  • 10. Teknik2 persuasif  Teknik asosiasi  Teknik integrasi  Teknik ganjaran  Teknik tataan  Teknik red-herring
  • 11. Teknik asosiasi  Penyajian pesan komunikasi dengan cara menumpangkan pada suatu objek atau peristiwa yang sedang menarik perhatian khalayak, yg sering dilakukan dunia bisnis dan politik  Cth: film tendangan dari langit yg memasang Irfan Bachdim sbg aktor atau penggunaan Artis Ibu kota sebagai calon anggota dewan.
  • 12. Teknik Integrasi  Kemampuan komunikator menyangkutkan diri secara komunikatif dengan komunikan, menggunakan kata-kata verbal atau nirverbal, yang menggambarkan komunikator “senasib” dengan komunikan.  Cth: penggunakan kata “kita” bukan “saya” atau “Kami”.  Kita berarti saya, anda. Dengan maksud yg diperjuangakn komunikator bukan hny kepentingan sendiri tetapi juga kepentingan komunikan.
  • 13. Teknik Ganjaran  Teknik mengiming-imingi hal yang menguntungkan atau yang memberi harapan.  Berbeda dengan teknik fear arousing (pembangkit rasa takut) yg menggambarkan konsekuansi buruk dengan menjanjikan hukuman.  Teknik ganjaran dpt menumbuhkan kegairahan emosional, fear arousing dpt menimbulkan ketegangan emosional.
  • 14. Teknik Ganjaran  Cth teknik ganjaran: kampanye keluarga berencana menunjukkan betapa bahagianya sebuah keluarga kecil.  Cth teknik fear arousing : kampanye anti rokok yang menunjukkan bahaya-bahaya merokok (kerusakan pada organ tubuh).
  • 15. Teknik Tataan  Seni menata pesan dengan imbauan emosional sedemikian rupa sehingga komunikan tertarik perhatiannya.  Fakta dari pesan tetap utuh, tidak diubah, tidak ditambah dan tidak dikurangi.  Komunikator mempertaruhkan kehormatannya sebagai pusat kepercayaan.  Apabila dalam menghias pesan, pesan membuat faktanya menjadi cacat, maka akan kehilangan kepercayaan yg sudah dibinanya.
  • 16. Teknik red-herring  Seni komunikator untuk meraih kemenangan dalam perdebatan.  Mengelakkan argumentasinya yg lemah untuk kemudian sedikit-demi sedikit ke aspek yg dikuasainya sbg senjata ampuh dalam menyerang lawan.  Biasanya dilakukan pada saat komunikator dalam posisi terdesak.
  • 17. Tahap Persuasif A- Attentions (perhatian) I- Interest (minat) D- Desire (Hasrat) D-Decision (Keputusan) A- Actions (Kegiatan)
  • 18. Tahap Persuasif  Dimulai dengan upaya membangkitkan perhatian (attentions) khalayak. Didukung dengan penampilan yang menarik khalayak. Cth: wajah yg cerah, senyum yg ikhlas.  Utarakan hal2 yg menyangkut kepentingan komunikan yang dapat mengundang minat (interest) mereka.  Maka dari itu, “know your audience”
  • 19. Tahap Persuasif  Tahap berikutnya adalah memunculkan hasrat (desire) komunikasi unt melakukan ajakan, bujukan, rayuan komunikator.  Komunikator perlu menampilkan Emotional appeal (imbauan emosional) agar komunikan mengambil keputusan (decision) unt melakukan sebagaimana yang diharapkan komunikator.
  • 20.  Tahapan komunikasi persuasif bisa diketahui hasilnya dalam beberapa saat saja tetapi juga dalam jangka waktu yang lama atau bahkan bertahun-tahun.  Cth: penjual obat di pasar, dan sosialisasi Keluarga Berencana.
  • 21. HAMBATAN-HAMBATAN KOMUNIKASI 1. ARTIKULASI MUNGKIN BURUK 2. SUARA MUNGKIN KURANG LANTANG 3. GANGGUAN TEHNIS 4. PENGGUNAAN BAHASA & DIALEK 5. SITUASI RIBUT 6. PENDENGAR TERTIDUR 7. TIDAK MENGUASAI MATERI 1. KATA2 YANG SUKAR DIMENGERTI 2. PROSES BERPIKIR YANG SUKAR 3. KEKURANGAN PENDIDIKAN 4. SULIT & SALAH MENAFSIRKAN MATERI YANG DISAMPAIKAN 5. HAMBATAN BAHASA 6. HUBUNGAN YANG KURANG BAIK ANTARA PEMBICARA & PENDENGAR 7. HAMBATAN FISIK & PSIKHIS PEMBICARA PENDENGAR
  • 22.  Menjadi PEMBICARA yang baik adalah PENDENGAR yang baik  Pada saat anda menilai diri anda sebagai seorang PEMBICARA , pertimbangkan juga kemampuan anda sebagai seorang PENDENGAR. BERKOMUNIKASI DENGAN AUDIENCE MENJADI PEMBICARA ATAU PENDENGAR ? ....
  • 23. KEBIASAAN KEBIASAAN BURUK BERBICARA MENDENGARKAN  memonopoli pembicaraan dengan membanggakan diri sendiri  selalu mengajukan pendapat dan sikap (mengkomentari ) pembicaraan teman tersebut.  memotong pembicaraan orang lain dengan mengalihkan kepada diri kita sendiri melalui berbagai cara  pemalu (rasa malu) karena tidak memiliki kompentensi untuk berbicara, minder, tidak percaya diri dll.  Saat berbicara saling menjaga sikap dan prilaku formal (jaga image ), sehingga suasana menjadi kaku dan dingin  terburu-buru memberi respon sebelum selesai pembicaraan.  terlalu sadar diri sehingga tidak mau mendengarkan pembicaraan orang lain.  sangat terkesan pada penampilan dan cara seseorang berbicara, sehingga tidak memperhatikan isi pembicaraannya.  terlalu memilih isi pembicaraan .  sebelum mendengarkan orang tsb berbicara, sudah berprasangka negatif, sehingga pada saat orang tersebut berbicara kita cenderung tidak mau mendengarkan.
  • 24. Menciptakan kemampuan berkomunikasi pada dasarnya sangat tergantung pada peran kita sebagai pembicara atau orang yang mengawali pembicaraan, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :  Kesiapan (preparedness)  Kesungguhan (seriousness)  Ketulusan (sincerity)  Kepercayaan (confidence)  Ketenangan (poise)  Keramahan (friendship)  Kesederhanaan (moderation)