Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kurikulum 2013
1. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2014
11
PRNILAIAN HASIL BELAJAR OLEH PENDIDIK
DALAM KONTEKS PEMBELAJARAN SAINTIFIK
(Kerangka Programatik, Teoretik, dan Teknis)
Prof. Dr. Udin S. Winataputra, M.A.
(Anggota Tim Inti Kurikulum 2013)
3. 33
ARAS META - AKADEMIK/FILOSOFIS
(universal, netral, academic truth)
ARAS MAKRO
(Pemerintah, DPR
ARAS MESO
(institusi, wilayah,)
ARAS MIKRO
(satuan pendidikan,
situs belajar, kelas,
kehidupan)
Pedoman
Implementasi
Kurikulum,Diklat,
Advokasi dll
Kurikulum Riil/
Praksis dalam
Konteks belajar
Dan pembelajaran
Sistem Kurikulum
(Curriculum system&
Curriculum engeneering)
Kurikulum
Sbg Kebijakan
Nasional
UUD,UU,PP,
Permendikbud
Kurikulum
sebagai
idea, konsep
(Beaucham:1975, Saylor&Alexander,1978, Oliva:1989, Winataputra;2012)
4. DIMENSI PENGEMBANGAN KURIKULUM (MAKRO)
ALIRAN FILSAFAT
PENDIDIKAAN
•Perenialism
•Essentialism
•Progressivism
•Reconstructionism
FILOSOFI KURIKULUM 2013 : UU Sisdiknas
Pasal 1 Butir 1 dan 2 : Hakikat Pendidikan : peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kompetensi yang berakar pada nilai-nilai
agama, kebudayaan nasional Indonesia dan
tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR
KURIKULUM DIKEMBANGKAN BERDASARKAN
ASPEK RELEVANSI (Pasal 38 UU Sisdiknas)
KURIKULUM 2013 (KBK):
Penyempurnaan Standar : KOMPETENSI
LULUSAN, ISI, PROSES, dan PENILAIAN
EVALUASI KURIKULUM:
•Penetapan Konteks dan
Tujuan
•Pemilihan Model
•Pelaksanaan
•Revisi Kurikulum
NO STANDAR URAIAN
1. KOMPETENSI
LULUSAN
Dikembangkan sesuai tuntutan kekinian
Indonesia dan masa depan sesuai
kebutuhan.
2. ISI Diurai atas kecukupan dan kesesuaian
dengan kompetensi.
3. PROSES Dirancang berbasis kompetensi dengan
pendekatan scientific
4. PENILAIAN Berbasis proses dan output dengan
teknik tes dan non tes (portfolio).
TEORI PENGEMBANGAN KURIKULUM : UU Sisdiknas
•Pasal 4 : azas, prinsip, sistem, proses, budaya, pola,
dan pengendalian mutu.
•Pasal 3 : fungsi (mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa)
Teori berbasis Kecakapan pekerjaan organisasi
isi dan kompetensi sebagai pribadi yang dewasa
kepemilikan sikap, keterampilan, pengeta-huan
secara holistik, atau formal, valuasional dan
praksiologi.
RPJMN 2010-2014
SEKTOR PENDIDIKAN
•Perubahan metodologi
pembelajaran
•Penataan kurikulum
INPRES NOMOR 1 TAHUN
2010
•Percepatan Pelaksanaan
Prioritas Pembangunan
Nasional: Penyempurnaan
kurikulum dan metode
pembelajaran aktif
berdasarkan nilai-nilai
Budaya bangsa untuk
membentuk daya saing
dan karakter bangsa
44
5. Pemetaan Regulasi Kurikulum dalam Sistem Pendidikan Nasional
Psl. 35 UU 20/2003 Sisdiknas dan PP 19/2003 SNP), diubah dg.PP 32/2013)
SSTTAANNDDAARR N NAASSIOIONNAALL P PEENNDDIDIDIKIKAANN
(Merujuk pada UU 20/2003 Ttg Sisdiknas dan UU 14/2005 Ttg Guru;
SKL
K T S P
PEMBELAJARAN DAN
PENILAIAN (KTSP)
55
SPras SPTK
Spro
(Pmd.65/2013
)
SI
(Pmd.64/2013)
SPn
(Pmd.66/2013)
SPl SPBia
(Psl. 38 ayat (1)) UU 20/2003)
Pemerintah Daerah:
Satuan Pendidikan
Pemerintah : KEMDIKBUD,
BBUUKKUU P PAANNDDUUAANN G GUURRUU
BUKU TEKS PELAJARAN
BUKU TEKS PELAJARAN
Pmd. 71/2013)
Pmd. 71/2013)
KERANGKA DASAR KURIKULUM
(Ps l. 38 ayat (2)) UU 20/2003)
(PP 38/2007 –UU 32/2006,
Psl. 38 ayat (2) UU 20/2003)
8 Permendukbud: SKL, SI, Spro, Spen,
Spras, SPTK, SPI, SPBia
Permendikbud Perangkat
Kurikulum: (16 Buah)
(Permendikbud: 54/2013)
(PP 19/2005 SNP), diubah dg.PP 32/2013)
STRUKTUR KURIKULUM
7. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional
UU No.20/2003 Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3
Fungsi
Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tujuan
Untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
77
8. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 1/4
SEKOLAH DASAR
Sikap Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati,
mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia [jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis], percaya diri,
dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam , di sekitar rumah, sekolah, dan tempat
bermain
Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi] pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat
bermain
Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji,
menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan
kepadanya.
9. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 2/4
SMP
Sikap Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati,
mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia [jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis], percaya diri,
dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulannya
Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi] pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,seni,
budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata
Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji,
menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah
dan sumber lain sejenis
10. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 3/4
SMA
Sikap Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati,
mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia [jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis, patriotik],
percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirinya
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi] pengetahuan prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya dalam
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian [pada bidang kajian spesifik] sesuai
bakat dan minatnya
Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji,
menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang
dipelajari di sekolah secara mandiri [pada bidang kajian spesifik] sesuai
dengan bakat dan minatnya
11. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 4/4
SMK
Sikap Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati,
mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia [jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis, patriotik],
percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirinya
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi] pengetahuan prosedural dan metakognitif dalam ilmu
pengetahuan, teknologi,seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian [pada bidang kerja spesifik] sesuai bakat dan minatnya
Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji,
menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang
dipelajari di sekolah secara mandiri [pada bidang kerja spesifik] sesuai
dengan bakat dan minatnya
13. 1133
ENTITAS PENDIDIKAN SEBAGAI PROSES
PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN
PEMBELAJARAN
(INSTRUCTION)
PENILAIAN
(ASSESSMENT)
CAPAIAN
BELAJAR
BELAJAR
(LEARNING)
TUJUAN DIKNAS
BUDAYA, KEPEMIMPINAN, DAN MANAGEMEN PENDIDIKAN
(Winataputra:2013)
SISDIKNAS
14. 1144
Learning
(Kolb:1986)
“LEARNING IS
A PROCESS OF BUILDING KNOWLEDGE
THROUGH
TRANSFORMATION OF EXPERIENCES”
(Belajar merupakan proses membangun pengetahuan melalui
transformasi/pengolahan sistimatis-sistemik pengalaman)
15. 1155
KI 2:Memiliki
perilaku jujur,
disiplin,
tanggung
jawab, santun,
peduli, percaya
diri, dan cinta
tanah air dalam
berinteraksi
dengan
keluarga,
teman,
tetangga, dan
guru.
15
KKII 33..Memahami pengetahuan faktual dan
konseptual dengan cara mengamati dan mencoba
[mendengar, melihat, membaca] serta menanya
berdasarkan rasa ingin tahu secara kritis tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
KKII--44 Menyajikan pengetahuan faktual dan
konseptual dalam bahasa yang jelas, logis, dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam
gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia.
KI 1: Menerima,
menghargai, dan
menjalankan
ajaran agama
yang dianutnya
(Udin : 2013)
19. LANGKAH
PEMBELAJARAN
Permendikbud No. 81A Tahun 2013
KEGIATAN BELAJAR
KOMPETENSI YANG
DIKEMBANGKAN
Mengamati Membaca, mendengar, menyimak,
melihat (tanpa atau dengan alat)
Melatih kesungguhan,
ketelitian, mencari
informasi
Menanya Mengajukan pertanyaan tentang
informasi yang tidak dipahami dari
apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati
(dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik)
Mengembangkan
kreativitas, rasa ingin
tahu, kemampuan
merumuskan
pertanyaan untuk
membentuk pikiran
kritis yang perlu untuk
hidup cerdas dan belajar
sepanjang hayat
19
20. Mengumpulkan
informasi
- melakukan eksperimen
- membaca sumber lain
selain buku teks
- mengamati objek/
kejadian/
- aktivitas
- wawancara dengan nara
sumber
Mengembangkan sikap
teliti, jujur,sopan,
menghargai pendapat
orang lain, kemampuan
berkomunikasi,
menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.
20
21. Mengasosiasi
- mengolah informasi yang sudah
dikumpulkan baik terbatas dari hasil
kegiatan mengumpulkan/eksperimen
mau pun hasil dari kegiatan mengamati
dan kegiatan mengumpulkan informasi.
- Pengolahan informasi yang
dikumpulkan dari yang bersifat
menambah keluasan dan kedalaman
sampai kepada pengolahan informasi
yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai kepada
yang bertentangan
Mengembangkan
sikap jujur, teliti,
disiplin, taat
aturan, kerja
keras, kemampuan
menerapkan
prosedur dan
kemampuan
berpikir induktif
serta deduktif
dalam
menyimpulkan .
21
22. Mengkomunikasikan Menyampaikan
hasil pengamatan,
kesimpulan
berdasarkan hasil
analisis secara
lisan, tertulis, atau
media lainnya.
Mengembangkan sikap
jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan singkat
dan jelas, dan
mengembangkan
kemampuan berbahasa
yang baik dan benar.
22
23. 1
5
PENDEKATAN SAINTIFIK:
Pendekatan Pembelajaran Berbasis Proses Keilmuan
Langkah-langkah Pokok (learning experiences-learning tasks:
23
Kemampuan:
kognitif,
afektif,
psikomotorik,
dan
kemampuan
konfluen
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan
informasi
Mengasosiasi
Mengkomuni-kasikan
2
3
4
(Udin:2013)
24. 2244
RELASI FUNGSIONAL BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Menerima Mengingat Mengamati
Menjalankan Memahami Menanya
Menghargai Menerapkan Mencoba
Menghayati, Menganalisis Menalar
Mengamalkan Mengevaluasi Menyaji
- Mencipta Mencipta
1
5
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan
informasi
Mengasosiasi
Mengkomuni-kasikan
2
3
4
Capaian pembelajaran
Proses Pembelajaran
25. 2255
PENGGUNAAN TAXONOMY UNTUK PEMBELAJARAN
KNOWL-EDGE
DIMEN-SIONS
REMEMBER UNDERSTAND APPLY ANALYZE EVALUATE CREATE
Factual
knowledge
Conceptual
knowledge
Procedural
knowledge
Metacognitive
knowledge
Andersen,L.W., Krathwohl, D.R. Et.all:(2001)Learning, Teaching, and Assessing:
A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives
26. 2266
PEMBELAJARAN UNTUK PENGEMBANGAN KOMPETENSI
KOMPETESI INTI
SECARA INTEGRATIF-HOLISTIK
KOMPETENS
I DASAR
INDIKATOR
KI 1,2 (Dampak
Pembelajaran-terukur-
indicative)
INDIKATOR
KI 3, 4 (Dampak
Pengiring-ternilai
-guiding)
STRATEGI
PEMBELAJARAN
1.SIKAP SPIRITUAL 1.1
1.2 1.1.1/1.2.1/2.1.1./
2.2.1 sbg dampak
pengiring dari
3.1.1/4.1.1/3.2.1/
4.2.1
2.SIKAP SOSIAL 2.1
2.2
3. PENGETAHUAN 3.1
3.2
3.1.1
3.2.1 1. Mengamati
2. Menanya
3. Mengeksplorasi
4. Menalar
5. Mengomunikasi
kan
4. KETERAMPILAN
(Penggunaan
pengetahuan)
4.1
4.2
4.1.1
4.2.1
27. 2277
KI 2:Memiliki
perilaku jujur,
disiplin,
tanggung
jawab, santun,
peduli, percaya
diri, dan cinta
tanah air dalam
berinteraksi
dengan
keluarga,
teman,
tetangga, dan
guru.
27
KKII 33..Memahami pengetahuan faktual dan
konseptual dengan cara mengamati dan mencoba
[mendengar, melihat, membaca] serta menanya
berdasarkan rasa ingin tahu secara kritis tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
KKII--44 Menyajikan pengetahuan faktual dan
konseptual dalam bahasa yang jelas, logis, dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam
gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia.
KI 1: Menerima,
menghargai, dan
menjalankan
ajaran agama
yang dianutnya
(Udin : 2013)
28. 2288
KI 2:Memiliki
perilaku jujur,
disiplin,
tanggung
jawab, santun,
peduli, percaya
diri, dan cinta
tanah air dalam
berinteraksi
dengan
keluarga,
teman,
tetangga, dan
guru.
TATAP MUKA DAN TERSTRUKTUR
MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI
28
KKII 33..Memahami pengetahuan faktual dan
konseptual dengan cara mengamati dan mencoba
[mendengar, melihat, membaca] serta menanya
berdasarkan rasa ingin tahu secara kritis tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
KKII--44 Menyajikan pengetahuan faktual dan
konseptual dalam bahasa yang jelas, logis, dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam
gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia.
KI 1: Menerima,
menghargai, dan
menjalankan
ajaran agama
yang dianutnya
(Udin : 2013)
30. 3300
Basic concepts:
authentic instruction (pembelajaran autentik)
authentic learning (proses belajar autentik)
authentic assessment (penilaian autentik)
authentic achievement (capaian belajar autentik)
authentic competency-based assessment (penilaian
berbasis kompetensi autentik)
Consequential validity (construct validity and
impact on student learning) – (kesahihan berdampak nyata terhadap
belajar anak)
Gullikers, J.T.M., Bastiaens, T.J., Kirschner, P.A. (2004) A Five
Dimensional Framework fo Authentic Assessment, ETR&D, Vol
52, No.3,2004
31. 3311
What is it authenticity?
Essential elements:
Performance (tampilan prilaku)
realistic value of the task (nilai tugas riil)
cognitive demand-the thinking required
in criterion situation (tuntutan berpikir kontekstual)
degree of resemblance to the criterion
situation (tingkat kemiripan yang tinggi)
authentic task- a task that resembles
the criterion tasks with respect to the integration
of knowledge, skills, and attitudes (mencerminkan
keterpaduan pengetahuan, keterampilan, dan sikap)
32. 3322
ILA ...principle
“...in order to meet the goals of
education, a constructive alignment
between instruction, learning, and
assessment is nessessary”
(Biggs;1996, Gulliker et al: 2004)
33. 3333
KERANGKA DASAR PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN OTENTIK
(Gulikers, Bastiaen, dan Kirchner:2004)
AUTHENTIC
INSTRUCTION
AUTHENTIC
ASSESSMENT
Internal
processes within
student
PERCEPTION OF
AUTHENTICITYY
Authentic
learning
Tranfer Success
Authentic
Achievement
34. 3344
THE MARZANO’S NEW TAXONOMY (2007)
Self-System (SistemDiri/Pribadi)
Kepercayaan ttg
pentingnya
pengetahuan
Kepercayaan diri terhadap
kemampuan menangani
sesuatu
Perasaan terkait
pengetahuan
Metacognitive-System (Sistem Metakognisi)
Memperjelas
tujuan belajar
Memantau
penerapan
pengetahuan
Memantau
kejelasan
Memantau
kecermatan
Cognitive-System (Sistem Berpikir)
Pengungkapan
pengetahuan
Pemahaman Analisisi/penguraian Penggunaan
pengetahuan
Knowledge-Domain (Ranah Pengetahuan)
Informasi/fakta Prosedur Mental Prosedur
Jasmaniah/Fisik
Olahan dari Marzano RJ. and Kendal (2007) The New Taxonom (Winataputra:2014)
35. 3355
THE MARZANO’S NEW TAXONOMY (2007)-
SELF-SYSTEM
Self-System (SistemDiri/Pribadi)
Olahan dari Marzano RJ. and Kendal (2007) The New Taxonom -Olahan Winataputra:2014)
Kepercayaan ttg
pentingnya
pengetahuan
Kepercayaan diri terhadap
kemampuan menangani
sesuatu
Perasaan terkait
pengetahuan
Metacognitive-System (Sistem Metakognisi)
Memperjelas
tujuan belajar
Memantau
penerapan
pengetahuan
Memantau
kejelasan
Memantau
kecermatan
Cognitive-System (Sistem Berpikir)
Pengungkapan
pengetahuan
Pemahaman Analisisi/pengu
raian
Penggunaan
pengetahuan
Knowledge-Domain (Ranah Pengetahuan)
Informasi/fakta Prosedur Men tal Prosedur
Jasmaniah/Fisik
METACOGNITIVE
YSTEM
COGNITIVE
SYSTEM
Knowledge-
Domain
37. 3377
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah
proses pengumpulan informasi/bukti tentang
capaian pembelajaran peserta didik dalam
kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial,
kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan yang dilakukan secara
terencana dan sistematis, selama dan setelah
proses pembelajaran; ( Pasal 1.1. Permendikbud
104/2014)
38. 3388
Penilaian Autentik adalah bentuk penilaian yang
menghendaki peserta didik menampilkan sikap,
menggunakan pengetahuan dan keterampilan
yang diperoleh dari pembelajaran dalam
melakukan tugas pada situasi yang
sesungguhnya; (Pasal1.2.Permendikbud 104/2014)
39. 3399
Ketuntasan Belajar merupakan tingkat minimal
pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan meliputi ketuntasan
penguasaan substansi dan ketuntasan belajar
dalam konteks kurun waktu belajar; (Pasal 1.3.
Permendikbud 104/2014)
40. 4400
Pasal 2
(1)Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilaksanakan
dalam bentuk penilaian Autentik dan non-autentik.
(2) Penilaian Autentik sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) merupakan pendekatan utama dalam Penilaian
Hasil Belajar oleh Pendidik.
(3) Bentuk penilaian Autentik sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) mencakup penilaian berdasarkan
pengamatan, tugas ke lapangan, portofolio, projek,
produk, jurnal, kerja laboratorium, dan unjuk kerja,
serta penilaian diri. (Pemendikbud 104/2014)
41. 4411
(4) Penilaian Diri sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
merupakan teknik penilaian sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dilakukan sendiri oleh peserta didik
secara reflektif.
(5) Bentuk penilaian non-autentik sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) mencakup tes, ulangan, dan ujian.
(6) Pendidik dapat menggunakan penilaian teman sebaya
untuk memperkuat Penilaian Autentik dan non-autentik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (Pasal 2 Permendikbud
104/2014)
42. 4422
Pasal 3
(1)Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berfungsi untuk memantau
kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi
kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan.
(2) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan untuk memenuhi fungsi formatif dan
sumatif dalam penilaian.
(3) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik memiliki tujuan untuk:
a. mengetahui tingkat penguasaan kompetensi;
b. menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi;
c. menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan
tingkat penguasaan kompetensi; dan
d. memperbaiki proses pembelajaran.
43. 4433
Pasal 4
(1) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik diterapkan berdasarkan
prinsip umum dan prinsip khusus.
(2) Prinsip umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku
untuk semua bentuk penilaian.
(3) Prinsip umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
sahih, objektif, adil, terpadu, terbuka, holistik dan
berkesinambungan, sistematis, akuntabel, dan edukatif.
(4) Prinsip khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku
untuk masing-masing bentuk penilaian.
(5) Prinsip khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mengacu kepada karakteristik pendekatan, model, dan instrumen
yang digunakan.
44. 4444
(6) Prinsip khusus untuk Penilaian Autentik meliputi:
a. materi penilaian dikembangkan dari kurikulum;
b. bersifat lintas muatan atau mata pelajaran;
c. berkaitan dengan kemampuan peserta didik;
d. berbasis kinerja peserta didik;
e. memotivasi belajar peserta didik;
f. menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik;
g. memberi kebebasan peserta didik untuk mengkonstruksi responnya;
h. menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
i. mengembangkan kemampuan berpikir divergen;
j. menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran;
k. menghendaki balikan yang segera dan terus menerus;
l. menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata;
m. terkait dengan dunia kerja;
n. menggunakan data yang diperoleh langsung dari dunia nyata; dan
o. menggunakan berbagai cara dan instrumen;
(7) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik menggunakan acuan kriteria.
(8) Acuan kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (7) merupakan penilaian
kemajuan peserta didik dibandingkan dengan kriteria capaian kompetensi yang
ditetapkan.
45. 4455
Pasal 5
(1) Lingkup Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik mencakup kompetensi sikap spiritual,
kompetensi sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan.
(2) Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik terhadap kompetensi sikap spiritual dan
kompetensi sikap sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi tingkatan sikap:
menerima, menanggapi, menghargai, menghayati, dan mengamalkan nilai spiritual dan nilai
sosial.
(3) Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik terhadap kompetensi pengetahuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi tingkatan kemampuan mengetahui, memahami,
menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual,
pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognitif.
(4) Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik terhadap kompetensi keterampilan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup keterampilan abstrak dan keterampilan
konkrit.
(5) Keterampilan abstrak sebagaimana dimaksud pada ayat (4) merupakan kemampuan
belajar yang meliputi: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba,
menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan
(6) Keterampilan konkrit sebagaimana dimaksud pada ayat (4) merupakan kemampuan belajar
yang meliputi: meniru, melakukan, menguraikan, merangkai, memodifikasi, dan mencipta.
(7) Sasaran penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (4) digunakan sesuai dengan
karakteristik muatan pembelajaran.
46. 4466
Pasal 6
(1) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilakukan terhadap penguasaan tingkat
kompetensi sebagai capaian pembelajaran.
(2) Tingkat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan batas
minimal pencapaian kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan.
(3) Kompetensi sikap sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dinyatakan dalam
deskripsi kualitas berdasarkan modus.
(4) Kompetensi pengetahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) untuk
kemampuan berpikir pada berbagai tingkat pengetahuan dinyatakan dalam
predikat berdasarkan skor rerata.
(5) Kompetensi keterampilan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dinyatakan
dalam deskripsi kemahiran berdasarkan rerata dari capaian optimum.
(6) Penguasaan tingkat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dinyatakan dalam bentuk deskripsi kemampuan dan/atau skor yang
dipersyaratkan pada tingkat tertentu.
(7) Khusus untuk SD/MI Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik terhadap
kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan
dinyatakan dalam bentuk deskripsi.
47. 4477
Pasal 7
(1) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik untuk kompetensi sikap, kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan menggunakan skala penilaian.
(2) Skala penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk kompetensi
sikap menggunakan rentang predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C),
dan Kurang (K).
(3) Skala penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk kompetensi
pengetahuan dan kompetensi keterampilan menggunakan rentang angka dan
huruf 4,00 (A) - 1,00 (D) dengan rincian sebagai berikut:
a. 3,85 - 4,00 dengan huruf A;
b. 3,51 - 3,84 dengan huruf A-;
c. 3,18 - 3,50 dengan huruf B+;
d. 2,85 - 3,17 dengan huruf B;
e. 2,51 - 2,84 dengan huruf B-;
f. 2,18 - 2,50 dengan huruf C+;
g. 1,85 - 2,17 dengan huruf C;
h. 1,51 - 1,84 dengan huruf C-;
i. 1,18 - 1,50 dengan huruf D+; dan
j. 1,00 - 1,17 dengan huruf D.
48. 4488
Pasal 8
(1) Ketuntasan belajar merupakan tingkat minimal pencapaian kompetensi
sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan meliputi:
a. ketuntasan penguasaan substansi; dan
b. ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar.
(2) Ketuntasan penguasaan substansi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a merupakan ketuntasan belajar peserta didik untuk setiap kompetensi
dasar yang ditetapkan.
(3) Ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri atas ketuntasan belajar dalam:
a. setiap semester; dan
b. setiap tahun pelajaran.
(4) Ketuntasan belajar dalam setiap semester sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) huruf a merupakan keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi
dari setiap muatan pembelajaran dalam satu semester.
(5) Ketuntasan belajar dalam setiap tahun pelajaran sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) huruf b merupakan keberhasilan peserta didik menguasai
kompetensi dari setiap muatan pembelajaran pada semester ganjil dan genap
dalam satu tahun pelajaran untuk menentukan kenaikan kelas.
49. 4499
Pasal 9
(1) Modus untuk ketuntasan kompetensi sikap
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3) ditetapkan
dengan predikat Baik.
(2) Skor rerata untuk ketuntasan kompetensi pengetahuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (4) ditetapkan
paling kecil 2,67.
(3) Capaian optimum untuk ketuntasan kompetensi
keterampilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat
(5) ditetapkan paling kecil 2,67.
50. 5500
Pasal 10
(1) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilaksanakan
dengan menggunakan instrumen penilaian.
(2) Instrumen penilaian sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) untuk kompetensi pengetahuan paling sedikit
memuat komponen materi, konstruksi, dan bahasa.
(3) Instrumen penilaian sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) untuk kompetensi keterampilan paling sedikit
memuat komponen materi dan konstruksi.
(4) Instrumen penilaian sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) untuk kompetensi sikap paling sedikit memuat
materi.
51. 5511
Pasal 11
(1) Pelaporan hasil belajar dilakukan oleh Pendidik.
(2) Pelaporan hasil belajar oleh Pendidik sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diberikan dalam bentuk laporan hasil semua bentuk
penilaian.
(3) Pelaporan hasil belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan hasil pengolahan oleh Pendidik dengan menggunakan
kriteria sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3), ayat (4), dan
ayat (5).
(4) Pelaporan hasil belajar oleh Pendidik sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) digunakan oleh Satuan Pendidikan untuk mengisi
Rapor.
(5) Rapor sebagaimana dimaksud pada ayat (4) berisi laporan
capaian hasil belajar dalam bentuk angka dan deskripsi.
(6) Khusus untuk SD/MI Rapor sebagaimana dimaksud pada
Khusus untuk SD/MI Rapor sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
berisi laporan capaian hasil belajar dalam bentuk deskripsi.
52. 5522
Pasal 12
(1) Hasil belajar yang diperoleh dari penilaian oleh Pendidik
digunakan untuk menentukan promosi peserta didik.
(2) Promosi peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
untuk:
a. SD/MI menggunakan prinsip kenaikan kelas otomatis; dan
b. SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK menggunakan prinsip
kenaikan kelas berdasarkan kriteria.
(3) Kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b ditetapkan
berdasarkan ketuntasan kompetensi pengetahuan, keterampilan,
dan/atau sikap.
(4) Peserta didik SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK dinyatakan
tidak naik kelas apabila hasil belajar dari paling sedikit 3 (tiga) mata
pelajaran pada kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan/atau
sikap belum tuntas/belum baik.
53. 5533
Prinsip khusus dalam Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berisikan
prinsip-prinsip Penilaian Autentik sebagai berikut.
1. Materi penilaian dikembangkan dari kurikulum.
2. Bersifat lintas muatan atau mata pelajaran.
3. Berkaitan dengan kemampuan peserta didik.
4. Berbasis kinerja peserta didik.
5. Memotivasi belajar peserta didik.
6. Menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik.
7. Memberi kebebasan peserta didik untuk mengkonstruksi responnya.
8. Menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
9. Mengembangkan kemampuan berpikir divergen.
10. Menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran.
11. Menghendaki balikan yang segera dan terus menerus.
12. Menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata.
13. Terkait dengan dunia kerja.
14. Menggunakan data yang diperoleh langsung dari dunia nyata.
15. Menggunakan berbagai cara dan instrumen. (Lampiran Permendikbud
104/2014)
54. 5544
No. Tingkat Kompetensi Tingkat Kelas
1. Tingkat 0 TK/RA
2. Tingkat 1 Kelas I SD/MI/SDLB/PAKET A
Kelas II SD/MI/SDLB/PAKET A
3. Tingkat 2 Kelas III SD/MI/SDLB/PAKET A
Kelas IV SD/MI/SDLB/PAKET A
4. Tingkat 3 Kelas V SD/MI/SDLB/PAKET A
Kelas VI SD/MI/SDLB/PAKET A
5. Tingkat 4 Kelas VII SMP/MTs/SMPLB/PAKET B
Kelas VIII SMP/MTs/SMPLB/PAKET B
6. Tingkat 4A Kelas IX SMP/MTs/SMPLB/ PAKET B
7. Tingkat 5 Kelas X SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/
PAKET C/PAKET C KEJURUAN
Kelas XI SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/
PAKET C/PAKET C KEJURUAN
8. Tingkat 6 Kelas XII SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/
PAKET C/PAKET C KEJURUAN
55. 5555
Nilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk
predikat, yakni predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C),
dan Kurang (K) sebagaimana tertera pada tabel berikut.
Nilai Ketuntasan Sikap
(Predikat)
Sangat Baik (SB)
Baik (B)
Cukup (C)
Kurang (K)
Ketuntasan Belajar untuk sikap (KD pada KI-1 dan
KI-2) ditetapkan dengan predikat Baik (B).
56. 5566
Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam
bentuk angka dan huruf, yakni 4,00 – 1,00 untuk angka yang ekuivalen dengan
huruf A sampai dengan D sebagaimana tertera pada tabel berikut.
Nilai Ketuntasan
Pengetahuan dan Keterampilan
Rentang Angka Huruf
3,85 – 4,00 A
3,51 – 3,84 A-
3,18 – 3,50 B+
2,85 – 3,17 B
2,51 – 2,84 B-
2,18 – 2,50 C+
1,85 – 2,17 C
1,51 – 1,84 C-
1,18 – 1,50 D+
1,00 – 1,17 D
Ketuntasan Belajar untuk pengetahuan ditetapkan dengan skor rerata 2,67 untuk
keterampilan ditetapkan dengan capaian optimum 2,67.
Khusus untuk SD/MI ketuntasan sikap, pengetahuan dan keterampilan
ditetapkan dalam bentuk deskripsi yang didasarkan pada modus, skor rerata dan
capaian optimum.