2. Menurut Undang-Undang RI Nomor 20
tahun 2003 tentang SISDIKNAS dan Undang-
Undang RI Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen mengemukakan bahwa “Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan, yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Menurut Undang-Undang RI
Nomor 20 tahun 2003
3. Fungsi dari pendidikan nasional adalah
mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradabaan bangsa yang
bermartabat, dalam rangka mencerdasarkan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
4. Adapun tujuan Dikjasor adalah sehat jasmani
dan rohani dalam rangka pembentukan watak.
Dalam Dikjasor dikenal ada empat ranah yaitu
sebagai berikut :
4. Spiritual
3. Afektif
2. Kongnitif
1. Psikomotor
6. No Perilaku Hidup Sehat
Seutuhnya
Indikator Keberhasilan
Membelajarkan Siswa
1 Aspek Sehat Jasmaniah
(Tujuan sisi Dikor) :
Mengacu pada pribadi yang memiliki struktur
jasmani yang tampan, serasi, seimbang.
Tumbuh Kembang Serasi dan
Seimbang
Pertumbuhkembangan jasmani dan organ-
organ tubuh secara serasi dan seimbang.
Terampil Gerak yang makin kuat, cepat, tepat, lentur,
terkoordinasi, luwes, indah, anggun, dan
tangkas, yang mendukung tercapainya prestasi
olahraga yang tinggi.
Bugar Tidak mengidap penyakit, dapat bekerja dan
belajar relatif lama, dan masih memiliki daya
cadang setelah bekerja dan belajar dengan
keras.
Segar Tampak selalu segar dan menarik.
7. No Aspek Sehat Rohaniah
(Tujuan Sisi Dikjas) :
Mengacu pada pribadi yang berbudi
pekerti luhur
2
Sehat Sosial Dapat bekerja sama, tolong menolong, sikap
terbuka, toleransi, dan menghargai pihakm lain
termasuk lawan.
Sehat Emosional Dapat mengendalikan diri, tenggang rasa, saling
memaafkan, saling menghormati, dan dapat
mengutarakan pendapat secara santun.
Sehat Mental Bersikap sportif, jujur, disiplin, rela berkorban,
tangguh, mantap, mandiri dan bertanggung jawab.
Sehat Intelektual Memiliki citra hidup sehat dan berupaya
mengaktualisasikan perilaku hidup sehat intelektual
yang tampak dalam kehidupannya sehari-hari, dan
dapat mengantisipasi situasi pertandingan dalam
menentukan strategi, teknik dan taktik yang tepat
dan cepat.
Sehat Spiritual Dapat mengambil hikmah dan merasakan nikmat
karena menghayati dan dapat mengaktualisasikan
perilaku hidup sehat, karena mendapat limpahan
rahmat dan anugrah dari Tuhan YME.
8. Kebugaran jasmani terbagi kedalam dua
komponen :
1. Gerakan yang berkaitan dengan kesehatan,
yang meliputi :
Komposisi tubuh (Body Composition);
Daya Tahan Paru-paru (Cardiovascular
Endurance;
Kelentukan (Flexibility);
Daya Tahan Otot ( Muscular Endurance);
Kekuatan Otot (Musculer Strength);
9. 2. Gerakan yang berkaitan dengan
keterampilan :
Kelincahan (Agility);
Keseimbang (Balance);
Koordinasi (Coordination);
Daya Ledak (Power);
Waktu Reaksi (Reaction Time);
Kecepatan (Speed);
10. Perbedaan
Dikjasor
Masa ORBA (Orde Baru)
Seluruh pendidikan
hanya terpusatkan pada
setiap guru.
Masa REFORMASI
Dimana pembelajaran
itu semuanya sudah
terpusat pada seorang
siswa.
11. Ada tiga komponen interaksi yaitu :
1. Interaksi Negatif
2. Interaksi Positif
3. Interaksi Korektif
12. • Menurut Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 57 ayat (1), evaluasi
dilakukan dalam rangka pengendalian mutu
pendidikan secara nasional sebagai bentuk
akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan, di
antaranya terhadap peserta didik, lembaga,
dan program pendidikan.
21 September 2013
13. • Memiliki implikasi tidak langsung terhadap siswa yang dievaluasi. Hal ini terjadi
misalnya seorang guru melakukan penilaian terhadap kemampuan yang tidak
tampak dari siswa. Apa yang di lakukan adalah ia lebih banyak menafsir melalui
beberapa aspek penting yang diizinkan seperti melalui penampilan, keterampilan
atau reaksi mereka terhadap suatu stimulasi yang diberikan secara terencana
• Lebih bersifat tidak lengkap. Dikarenakan evaluasi tidak dilakukan secara kontinu
maka merupakan sebagian fenomena saja. Atau dengan kata lain, apa yang
dievaluasikan hanya sesuai dengan pertanyaan item yang direncanakan oleh
seorang guru
• Mempunyai sifat kebermaknaan relatif. Ini berarti, hasil penilaian tergantung pada
tolok ukur yang digunakan oleh guru. Di samping itu, evaluasipun tergantung
dengan tingkat ketelitian alat ukur yang digunakan. Sebagian contoh, jika jika kita
mengukur objek dengan penggaris yang mempunyai ketelitian milimeter akan
memperoleh hasil pengukuran yang kasar. Sebaliknya,jika seorang guru mengukur
dengan menggunakan alat mikrometer yang biasa mempunyai ketelitian 0,2
milimeter maka hasil pengukuran yang dilakukan akan memperoleh hasil ukur
yang lebih teliti
21 September 2013
14. • Sebagai alat guna mengetahui apakah peserta didik telah
mengetahui pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan
yang telah diberikan oleh seorang guru
• Untuk mengetahui aspek-aspek kelemahan peserta didik
dalam melakunkan kegiatan belajar
• Mengetahui tingkat ketercapaian siswa dalam kegiatan
belajar
• Sebagai sarana umpan balik bagi seorang guru, yang
bersumber dari siswa
• Sebagai alat untuk mengetahui perkembangan belajar
siswa
• Sebagai materi utama laporan hasil belajar kepada para
orang tua siswa
21 September 2013
15. • Evaluasi harus masih dalam kisi-kisi kerja tujuan
yang telah ditentukan.
• Evaluasi sebaiknya dilaksanakan secara
komprehensif.
• Evaluasi diselenggarakan dalam proses yang
kooperatif antara guru dan peserta didik.
• Evaluasi dilaksanakan dalam proses kontinu.
• Evaluasi harus peduli dan mempertimbangkan
nilai-nilai yang berlaku
21 September 2013
16. 1. Terpadu
2. Menganut cara belajar siswa aktif
3. Kontinuitas
4. Koherensi dengan tujuan
5. Menyeluruh
6. Membedakan (diskriminasi)
7. Pedagogis
21 September 2013
17. Evaluasi pembelajaran merupakan ini bahasan evaluasi yang kegiatannya
dalam lingkup kelas atau dalam lingkup proses belajar mengajar. Evaluasi
pembelajaran kegiatannya termasuk kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh
seorang guru dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Bagi
seorang guru, evaluasi pembelajaran adalah media yang tidak terpisahkan
dari kegiatan mengajar, karena melalui evluasi seorang guru akan
mendapatkan informasi tentang pencapaian hasil belajar. Di samping itu,
dengan evaluasi seorang guru juga akan mendapatkan informasi tentang
materi yang telah ia gunakan, apakah dapat diterima oleh para siswanya atau
tidak. Evaluasi programm mencangkup bahasan yang lebih luas. Cangkupan
bisa dimulai dari evaluasi kurikulum sampai pada evaluasi program dalam
suatu bidang studi. Sesuai cangkupan yang lebih luas maka yang menjadi
objek evluasi program juga dapat bervariasi, termasuk diantaranya program,
implementasi program, dan evektifitas program. Evaluasi sistem merupakan
evaluasi di bidang yang paling luas. Macam-macam kegiatan yang termasuk
evaluasi sistem diantaranya evaluasi diri, evaluasi internal, evaluasi eksternal,
dan evaluasi kelembagaan untuk mencapai tujuan tertentu suatu lembaga,
sebagai contoh evaluasi akreditasi lembaga pendidikan. Secara garis besar
evaluasi pembelajaran dibedakan menjadi tiga macam luasan, yaitu
pencapaian akademik, kecakapan (aptitude), dan penyesuaian personal sosial
21 September 2013
18. 21 September 2013
Suatu evaluasi perlu memenuhi beberapa syarat sebelum diterapkan
kepada siswa yang kemudian direfleksikan dalam bentuk tingkah
laku. Evaluasi yang baik, harus mempunyai syarat seperti berikut :
• 1) Valid
• 2) Andal
• 3) Objecktif
• 4) Seimbang
• 5) Membedakan
• 6) Norma
• 7) Fair
• 8) praktis
24. • Mengidentifikasi tujuan yang dapat dijabarkan dari a) prosedur evaluasi
dan hubungannya dengan mengajar, b) pengembangan interes kebutuhan
individu, c) kebutuhan individu siswa, d) kebutuhan yang dikembangkan
dari komunitas / masyarakat, e) dikembangkan evaluasi hasil belajar
pendahuluannya, f) dikembangkan dan analisis pekerjaan dan g)
pertimbangan dari para ahli evaluasi.
• Menentukan pengalaman yang biasanya direalisasi dengan pretes sebagai
awal, pertengahan, dan akhir pengalaman belajar (postes).
• Menentukan standar yang bisa dicapai dan menantang siswa belajar lebih
giat. Pembuatan standar yang dapat diajarkan melalui penilaian materi,
penggunaan alat bantu visual. Disamping itu, standar juga dapat dibuat
melalui pengembangan dan pemakaian alat observasi yang sering
dilakukan oleh seoarang guru untuk memenuhi kepentingan mereka.
• Mengembangkan ketrampilan dan mengambil keputusan guna: a) memilih
tujuan, b) menganalisis pertanyaan problem solving, dan c) menentukan
nilai seorang siswa
21 September 2013