1. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Secara harfiah evaluasi berasal dari bahasa Inggris, evaluation, yang berarti penilaian
atau penaksiran. Dalam bahasa Arab, dijumpai istilah imtihân, yang berarti ujian,
dankhataman yang berarti cara menilai hasil akhir dari proses kegiatan. Salah satu
tujuan evaluasi pendidikan adalah untuk mengetahui ketercapaian standar kompetensi
dan kompetensi dasar. Dengan evaluasi, suatu kegiatan dapat diketahui atau
ditentukan taraf kemajuannya.
Berhasil atau tidaknya pendidikan Islam dalam mencapai tujuannya dapat dilihat
setelah dilakukan evaluasi terhadap output yang dihasilkannya. Abdul Mujib dkk
mengungkapkan, bahwa untuk mengetahui pencapaian tujuan pembelajaran atau
kompetensi yang diharapkan oleh peserta didik diperoleh melalui evaluasi. Dengan
kata lain, penilaian atau evaluasi digunakan sebagai alat untuk menentukan suatu
tujuan pendidikan dicapai atau tidak. Atau untuk melihat sejauhmana hasil belajar
siswa sudah mencapai tujuannya.
Pada hakikatnya, belajar adalah suatu aktivitas yang bertujuan untuk mengubah
tingkah laku (behavioral change) pada diri peserta didik. Perubahan tingkah laku
tersebut tentunya harus berdasarkan usaha dari peserta didik. Seorang guru hanya
sebagai fasilitator dan motivator untuk mendukung perubahan peserta didik.
Tidak bisa kita pungkiri bahwa tujuan utama dari kegiatan belajar mengajar di dalam
kelas adalah agar siswa dapat menguasai bahan-bahan belajar sesuai dengan tujuan-
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.[9] Untuk mencapai hal tersebut, tentunya
seorang guru harus melakukan berbagai usaha mulai dari menyusun rencana
pembelajaran, menentukan strategi yang sesuai dengan materi yang diajarkan,
pemilihian media yang sesuai sampai pelaksanaan evaluasi pembelajaran dan umpan
balik.
Jika seorang guru merasa bertanggung jawab terhadap penyempurnaan pembelajaran
yang berlangsung, maka seorang guru diharuskan untuk melakukan evaluasi terhadap
media yang digunakannya. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
2. keberhasilan dari media yang telah digunakan sehingga seorang dapat mengetahui
perubahan-perubahan apa yang seharusnya dilakukan agar proses pembelajaran dapat
berlangsung lebih efektif. Untuk itu, diperlukan suatu alat ukur atau barometer yang
dapat mengungkapkan prestasi belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
Dalam makalah ini, penulis akan membahas secara sederhana apa saja fungsi-fungsi
evaluasi pendidikan Islam, tujuan evaluasi pendidikan Islam serta kegunaan evaluasi
pendidikan Islam. Ketiga hal tersebut akan penulis bahas pada pembahasan
selanjutnya.
B. TUJUAN
Untuk mengetahui materi pengembangan sistem evaluasi PAI.
3. BAB II
PEMBAHASAN
1. Fungsi Evaluasi Pendidikan Islam
Secara garis besar dalam proses belajar mengajar, evaluasi memiliki fungsi pokok,
sebagai berikut:
A. Mengukur kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah melakukan kegiatan
belajar mengajar selama jangka waktu tertentu.
B. Untuk mengukur sampai di mana keberhasilan sistem pengajaran yang digunakan.
C. Sebagai bahan pertimbangan dalam rangka melakukan perbaikan proses belajar
mengajar.
Dalam rangka menerapkan prinsip keadilan dan keikhlasan, evaluasi pendidikan
berfungsi:
1. Penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan-peranan masa hadapan dan
pemindahan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan peranan-peranan tersebut.
2. Pemindahan pengetahuan kepada generasi muda.
3. Pemindahan nilai-nilai dari generasi tua kepada generasi muda.
4. Mendidik anak didiknya beramal di dunia ini untuk memetik hasilnya di
akhirat.
Seorang pendidik melakukan evaluasi di sekolah mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui atau mengumpulkan informasi tentang taraf perkembangan
dan kemajuan yang diperoleh peserta didik dalam rangka mencapai tujuan yang
telah ditetapkan dalam kurikulum pendidikan agama.
b. Mengetahui prestasi hasil belajar guna menetapkan keputusan.
c. Untuk mengetahui efektivitas cara belajar dan mengajar yang telah dilakukan
benar-benar tetap atau tidak, baik yang berkenaan dengan sikap guru maupun
peserta didik.
d. Mengetahui kelembagaan guna menetapkan keputusan yang tepat dan
mewujudkan persaingan sehat, dalam rangka berpacu dalm prestasi.
e. Untuk mengetahui sejauh mana kurikulum telah dipenuhi dengan proses
kegiatan belajar mengajar.
4. f. Untuk mengetahui pembiayaan yang dibutuhkan dan yang dikeluarkan dalam
berbagai kebutuhan.
g. Sebagai bahan laporan terhadap orangtua peserta didik.
Pendapat yang hampir sama dikemukakan Oemar Hamalik, bahwa fungsi evaluasi
adalah untuk membantu peserta didik agar ia dapat mengubah atau mengembangkan
tingkah lakunya secara sadar, serta memberi bantuan padanya cara meraih suatu
kepuasan bila berbuat sebagaimana mestinya, selain itu juga dapat membantu seorang
pendidik dalam mempertimbangkan adequate (cukup memadai) metode pengajaran
serta membantu dan mempertimbangkan administrasinya. Sementara pendapat lain
mengemukakan, evaluasi berfungsi sebagai:
a. Mengidentifikasi dan merumuskan jarak dari sasaran-sasaran pokok dari
kurikulum secara komprehensif;
b. Penetapan bagi tingkah laku apa yang harus direalisasikan oleh siswa;
c. Menyeleksi atau membentuk instrumen-instrumen yang valid, terpercaya dan
praktis untuk menilai sasaran-sasaran utama proses kependidikan atau ciri-ciri
khusus dari perkembangan dan pertumbuhan manusia didik.
Adapun fungsi evaluasi menurut Abudin Nata adalah:
1. Mengetahui tercapai tidaknya tujuan.
2. Memberi umpan balik bagi guru dalam melakukan proses pembelajaran.
3. Untuk menentukan kemajuan belajar.
4. Untuk mengenal peserta didik yang mengalami kesulitan.
5. Untuk menempatkan murid dalam situasi belajar yang tepat.
6. Bagi pendidik, untuk mengatur proses pembelajaran. Bagi peserta didik untuk
mengetahui kemampuan yang telah dicapai, bagi masyarakat untuk mengetahui
berhasil tidaknya pelaksanaan program.
Selain itu, ada beberapa fungsi lain yang bisa disebut, yaitu: fungsi seleksi, fungsi
penempatan, fungsi pengukur keberhasilan dan fungsi diagnosis.
5. 2. Tujuan Evaluasi Pendidikan Islam
Tujuan pendidikan merupakan kriteria atau ukuran dalam evaluasi pendidikan.
Menurut Anas Sudijono, tujuan evaluasi adalah, pertama, untuk mencari informasi
atau bukti-bukti tentang sejauhmana kegiatan-kegiatan yang dilakukan telah mencapai
tujuan, atau sejauhmana batas kemampuan yang telah dicapai oleh seseorang atau
sebuah lembaga. Kedua, untuk mengetahui sejauhmana efektifitas cara dan proses
yang ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurut Abdul Mujib dkk, tujuan evaluasi adalah:
1. Mengetahui kadar pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran, melatih
keberanian, dan mengajak peserta didik untuk mengingat kembali materi yang telah
diberikan, dan mengetahui tingkat perubahan perilakunya.
2. Mengetahui siapa diantara peserta didik yang cerdas dan yang lemah, sehingga
yang lemah diberi perhatian khusus agar ia dapat mengejar kekurangannya.
3. Mengumpulkan informasi yang dapat dipergunakan sebagai dasar untuk
mengadakan pengecekan yang sistematis terhadap hasil pendidikan yang telah dicapai
untuk kemudian dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
3. Kegunaan Evaluasi Pendidikan Islam
Secara umum ada empat kegunaan evaluasi dalam pendidikan Islam, sebagai berikut:
a. Dari segi pendidik, yaitu untuk membantu seorang pendidik mengetahui
sejauhmana hasil yang dicapai dalam pelaksanaan tugasnya.
b. Dari segi peserta didik, yaitu membantu peserta didik untuk dapat mengubah
atau mengembangkan tingkah lakunya secara sadar ke arah yang lebih baik.
c. Dari segi ahli fikir pendidikan Islam, untuk membantu para pemikir pendidikan
Islam mengetahui kelemahan teori-teori pendidikan Islam dan membantu mereka
dalam merumuskan kembali teori-teori pendidikan Islam yang relevan dengan
arus dinamika zaman yang senantiasa berubah.
d. Dari segi politik pengambil kebijakan pendidikan Islam, untuk membantu
mereka dalam membenahi sistem pengawasan dan mempertimbangkan
kebijakan yang akn diterapkan dalam sistem pendidikan nasional (Islam).
Sementara itu, sasaran evaluasi pendidikan meliputi: peserta didik dan juga pendidik
untuk mengetahui sejauhmana ia bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya
6. untuk mencapai tujuan pendidikan Islam. Sementara menurut Abudin Nata, bahwa
sasaran evaluasi yaitu untuk mengevaluasi peserta didik, pendidik, materi pendidikan,
proses penyampaian materi pelajaran, dan berbagai aspek lainnya yang berkaitan
dengan materi pendidikan.
Sasaran-sasaran evaluasi pendidikan Islam secara garis besarnya melihat empat
kemampuan peserta didik, yaitu:
a. Sikap dan pengalaman terhadap hubungan pribadinya dengan Tuhannya.
b. Sikap dan pengalaman terhadap arti hubungan dirinya dengan masyarakat.
c. Sikap dan pengalaman terhadap arti hubungan kehidupannya dengan alam
sekitarnya.
d. Sikap dan pandangannya terhadap diri sendiri selaku hamba Allah Swt, anggota
masyarakat serta selaku khalifah-Nya di muka bumi.
7. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Evaluasi pada hakikatnya adalah upaya untuk mencari informasi apakah proses,
tujuan, kebijakan, atau kondisi yang diinginkan telah dicapai. Untuk mengetahui ini
perlu ditentukan apa sesungguhnya sasaran yang dievaluasi, beserta domain, dimensi
serta indikator-indikatornya. Lalu bagaimana teknik yang valid danreliable untuk bisa
digunakan menggali informasi.
Pendidikan Islam merupakan sistem yang memiliki beberapa karakteristik berbeda
dengan pendidikan pada umumnya, terutama karena agama (Islam) tidak sekedar
menjadi mata pelajaran, tetapi paradigma yang melandasi dasar dan tujuannya.
Oleh karena itu harus mengembangkan sendiri evaluasi yang sesuai dengan
karakternya sendiri. Model, teknik, dan instrumen evaluasi yang tidak tepat akan
melahirkan informasi dan keputusan yang tidak tepat juga, sehingga tidak akan
memberikan informasi yang tepat terhadap pencapaian tujuan-tujuan Pendidikan Islam
yang sesungguhnya.
B. Saran
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan.
8. DAFTAR PUSTAKA
1. Al-Rasyidin dkk, Filsafat Pendidikan Islam: Pendekatan Historis, teoritis dan
Praktis,Jakarta: Ciputat Press, 2005,,
2. Arief, Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, cet. I.,
Jakarta: Ciputat Pers, 2002.
3. Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2008.
4. Athiyah al-Abrasyî, Muhammad, Ruh al-Tarbiyah wa al-Ta’lim, Saudi Arabia:
Dar Al-Ahya’, t.th.
5. Hamalik, Oemar, Pengajaran Unit, Bandung: Alumni, 1982.
6. Langgulung, Hasan, Manusia dan Pendidikan Suatu Analisa Psikologi dan
Pendidikan,cet. II., Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1989.
7. Lubis, Khoiruddin, Merencanakan Evaluasi Program Pendidikan Agama
Islam, t.th.
8. M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam: Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan
Pendekatan Interdisipliner, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
9. Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar
Kompetensi
9. KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT. Shalawat
beriringan salam kita panjatkan keharibaan nabi besar Muhammad SAW dan para sahabatnya
sekalian, yang mana pada tahun 2014 ini penulis dapat menyusun makalah “Pengembangan
Sistem Evaluasi PAI”.
Dalam hal ini, penulis menyadari berbagai kelemahan kekurangan dan keterbatasan
yang ada. Sehingga tetap terbuka kemungkinan terjadinya kekeliruan dan kekurangan disana
sini, baik penulisan terutama dalam bidang isi dan sistematika uraiannya. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak dalam
rangka tercapainya kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya, kepada Allah jualah penulis berserah diri serta memohon taufik hidayah-
Nya. Kepada teman - teman dari segenap pembaca makalah ini, kiranya makalah yang
sederhana ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan suri teladan bagi kehidupan kita semua.
Amiin.
Raha, Januari 2013
PENULIS
10. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................... 1
B. Tujuan..................... ..................................................................................................... 2
BAB II Pembahasan
A. Fungsi evaluasi pendidikan islam.................................................................................... 3
B. Tujuan Evaluasi PAI...................................................................................................... 5
BAB II Penutup
A. Kesimpulan................................................................................................................... 7
B. Saran.............................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 8