SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
Ar-Rahn (Agunan)
‫بحضوركم‬ ‫ومرحبا‬ ‫وسهال‬ ‫أهال‬
Ahad Pagi, 10 February 2013
MASJID AL-AWWAMI
Ar-Rahn (Agunan)
• Ar-Rahn merupakan mashdar dari rahana–
yarhanu–rahnan; bentuk pluralnya rihân[un],
ruhûn[un] dan ruhun[un]. Secara bahasa artinya
adalah ats-tsubût wa ad-dawâm (tetap dan
langgeng); juga berarti al-habs (penahanan).
• Secara syar‘i, ar-rahn (agunan) adalah harta yang
dijadikan jaminan utang (pinjaman) agar bisa
dibayar dengan harganya oleh pihak yang wajib
membayarnya, jika dia gagal (berhalangan)
menunaikannya.
• Ar-Rahn disyariatkan dalam Islam. Allah Swt.
berfirman:
ٌ‫ة‬َ‫وض‬ُ‫ب‬ْ‫ق‬َ‫م‬ ٌ‫ان‬َ‫ه‬ِ‫ر‬َ‫ف‬ ‫ا‬ً‫ب‬ِ‫ت‬ َ‫َك‬ ‫إ‬‫و‬ُ‫د‬َِ‫َت‬ ْ‫م‬َ‫ل‬َ‫و‬ ٍ‫ر‬َ‫ف‬ َ‫س‬ َ
‫َل‬َ‫ع‬ ْ ُ
‫ُت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ ْ‫ن‬
ِ
‫إ‬َ‫و‬
• Jika kalian dalam perjalanan (dan bermuamalah
tidak secara tunai), sementara kalian tidak
memperoleh seorang penulis, maka hendaklah
ada barang tanggungan yang dipegang (oleh
yang berpiutang). (TQS al-Baqarah [2]: 283).
• Aisyah ra. menuturkan:
ٍ‫ي‬ِ‫د‬‫و‬َُ‫َي‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬ً‫م‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ط‬ ‫ى‬ََ
‫َت‬ ْ‫إش‬ ََّ‫َّل‬ َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ َّ
‫َل‬ َ‫ص‬ ِ‫هللا‬ َ‫ل‬‫و‬ ُ‫س‬َ‫ر‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬
ٍ‫د‬‫ي‬ِ‫د‬َ‫ح‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬ً‫ع‬ْ‫ر‬ِ‫د‬ ُ‫ه‬َ‫ن‬َ‫ه‬َ‫ر‬َ‫و‬ ٍ‫ل‬َ‫ج‬َ‫أ‬ َ
‫َل‬
ِ
‫إ‬
• Rasulullah saw. pernah membeli makanan dari
orang Yahudi dengan tempo (kredit) dan beliau
mengagunkan baju besinya. (HR Bukhari dan
Muslim).
• Anas ra. juga pernah menuturkan:
َ‫ذ‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ِ‫ة‬َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫د‬َ‫م‬ْ‫ل‬ ِ
‫ِب‬ َُ
‫َل‬ ‫ا‬ً‫ع‬ْ‫ر‬ِ‫د‬ َ‫ن‬َ‫ه‬َ‫ر‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫و‬ ََّ‫َّل‬ َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ َّ
‫َل‬ َ‫ص‬ ُ ِ
‫ِب‬َّ‫ن‬‫ل‬‫إ‬
ِ ِ
‫ْل‬‫ه‬َ‫أل‬ِ ‫إ‬ً ْ
‫ْي‬ِ‫ع‬ َ‫ش‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ذ‬َ‫خ‬َ‫أ‬َ‫و‬ ٍ‫ي‬ِ‫د‬ْ‫و‬َُ‫َي‬
• Sesungguhnya Nabi saw. pernah mengagunkan
baju besinya di Madinah kepada orang Yahudi,
sementara Beliau mengambil gandum dari
orang tersebut untuk memenuhi kebutuhan
keluarga Beliau. (HR al-Bukhari).
• Ar-Rahn boleh dilakukan baik ketika safar
maupun mukim. Firman Allah, in kuntum ‘alâ
safarin (jika kalian dalam keadaan safar),
bukanlah pembatas, tetapi sekadar penjelasan
tentang kondisi. Riwayat Aisyah dan Anas di atas
jelas menunjukkan bahwa Nabi saw. melakukan
ar-rahn di Madinah dan beliau tidak dalam
kondisi safar, tetapi sedang mukim.
• Beberapa Ketentuan Ar-Rahn (Agunan)
• Ar-rahn mempunyai tiga rukun (ketentuan pokok), yaitu:
(1) shighat (ijab dan qabul), (2) al-‘aqidan (dua orang
yang melakukan akad ar-rahn), yaitu pihak yang
mengagunkan (ar-râhin) dan yang menerima agunan (al-
murtahin), dan (3) al-ma’qud ‘alaih (yang menjadi obyek
akad), yaitu barang yang diagunkan (al-marhun) dan
utang (al-marhun bih). Selain ketiga ketentuan dasar
tersebut, ada ketentuan tambahan yang disebut syarat,
yaitu harus ada qabdh (serah terima).
• Jika semua ketentuan tadi terpenuhi, sesuai dengan
ketentuan syariah, dan dilakukan oleh orang yang layak
melakukan tasharruf, maka akad ar-rahn tersebut sah.
• Harta yang diagunkan disebut al-marhûn. Harta
agunan itu harus diserahterimakan oleh ar-râhin
kepada al-murtahin pada saat dilangsungkan akad
rahn tersebut. Dengan serah terima itu, agunan akan
berada di bawah kekuasaan al-murtahin. Jika harta
agunan itu termasuk harta yang bisa dipindah-
pindah seperti TV dan barang elektronik, perhiasan,
dan semisalnya, maka serah terimanya adalah
dengan melepaskan barang agunan tersebut kepada
penerima agunan (al-murtahin). Bisa juga yang
diserahterimakan adalah sesuatu dari harta itu, yang
menandakan berpindahnya kekuasaan atas harta itu
ke tangan al-murtahin, jika harta tersebut
merupakan barang tak bergerak, seperti rumah,
tanah dan lain-lain.
• Harta agunan itu haruslah harta yang secara syar‘i
boleh dan sah dijual. Karenanya tidak boleh
mengagunkan khamr, patung, babi, dan sebagainya.
Harta hasil curian dan gasab juga tidak boleh
dijadikan agunan. Begitu pula harta yang bukan atau
belum menjadi milik ar-râhin karena Rasul saw.
telah melarang untuk menjual sesuatu yang bukan
atau belum menjadi milik kita.
• Dalam akad jual-beli kredit, barang yang dibeli
dengan kredit tersebut tidak boleh dijadikan agunan.
Tetapi, yang harus dijadikan agunan adalah barang
lain, selain barang yang dibeli (al-mabî’) tadi.
• Akad ar-rahn (agunan) merupakan tawtsîq bi ad-
dayn, yaitu agar al-murtahin percaya untuk
memberikan utang (pinjaman) atau bermuamalah
secara tidak tunai dengan ar-râhin. Tentu saja itu
dilakukan pada saat akad utang (pinjaman) atau
muamalah kredit. Jika utang sudah diberikan dan
muamalah kredit sudah dilakukan, baru dilakukan
ar-rahn, maka tidak lagi memenuhi makna tawtsîq
itu. Dengan demikian, ar-rahn dalam kondisi ini
secara syar‘i tidak ada maknanya lagi.
• Pada masa Jahiliah, jika ar-râhin tidak bisa
membayar utang (pinjaman) atau harga barang
yang dikredit pada waktunya, maka barang agunan
langsung menjadi milik al-murtahin. Lalu praktik
Jahiliah itu dibatalkan oleh Islam. Rasul saw.
bersabda:
«ُ‫ه‬ُ‫م‬َ‫ر‬َ‫غ‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫م‬َ‫ن‬َ‫غ‬ َُ
‫َل‬ ،ُ‫ه‬َ‫ن‬َ‫ه‬َ‫ر‬ ْ‫ي‬ِ َّ
‫إَّل‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ِ‫ح‬‫ا‬ َ
‫ص‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ُن‬‫ه‬َّ‫إلر‬ ُ
‫ق‬َ‫ل‬ْ‫غ‬ُ‫ي‬ َ‫ال‬»
• Agunan itu tidak boleh dihalangi dari pemiliknya
yang telah mengagunkannya. Ia berhak atas
kelebihan (manfaat)-nya dan wajib menanggung
kerugian (penyusutan)-nya. (HR as-Syafii, al-
Baihaqi, al-Hakim, Ibn Hibban dan ad-
Daraquthni)
• Karena itu, syariat Islam menetapkan, al-
murtahin boleh menjual barang agunan dan
mengambil haknya (utang atau harga kredit yang
belum dibayar oleh ar-râhin) dari hasil penjualan
tersebut. Lalu kelebihannya harus dikembalikan
kepada pemiliknya, yakni ar-râhin. Sebaliknya,
jika masih kurang, kekurangan itu menjadi
kewajiban ar-râhin. Hanya saja, Imam al-Ghazali,
menegaskan bahwa hak al-murtahin untuk
menjual tersebut harus dikembalikan kepada
hakim, atau izin ar-râhin, tidak serta-merta boleh
langsung menjualnya, begitu ar-râhin gagal
membayar utang pada saat jatuh temponya.
• Atas dasar ini, muamalah kredit motor, mobil,
rumah, barang elektronik, dsb saat ini—yang
jika pembeli (debitor) tidak bisa melunasinya,
lalu motor, mobil, rumah atau barang itu
diambil begitu saja oleh pemberi kredit
(biasanya perusahaan pembiayaan, bank atau
yang lain), jelas menyalahi syariah. Muamalah
yang demikian adalah batil, karenanya tidak
boleh dilakukan.
• Pemanfaatan al-marhun oleh al-Murtahin
• Setelah serah terima, agunan berada di bawah
kekuasaan al-murtahin. Namun, itu bukan berarti
al-murtahin boleh memanfaatkan harta agunan itu.
Sebab, agunan hanyalah tawtsîq (pengesahan),
sedangkan manfaatnya, sesuai dengan hadis di
atas, tetap menjadi hak pemiliknya, yakni ar-
râhin.
• Karena itu, ar-râhin berhak memanfaatkan tanah
yang dia agunkan; ia juga berhak menyewakan
barang agunan, misal menyewakan rumah atau
kendaraan yang dia agunkan, baik kepada orang
lain atau kepada al-murtahin, tentu dengan catatan
tidak mengurangi manfaat barang yang diagunkan
(al-marhun).
• Ia juga boleh menghibahkan manfaat barang
itu, atau mengizinkan orang lain untuk
memanfaatkannya, baik orang tersebut
adalah al-murtahin (yang mendapatkan
agunan) maupun bukan.
• Dalam kasus utang jenis qardh ini, al-
murtahin tidak boleh mamanfaatkan barang
agunan sedikitpun, karena itu merupakan
tambahan manfaat atas qardh. Tambahan itu
termasuk riba dan hukumnya haram.
• Hanya saja, pemanfaatan barang oleh al-
murtahin tersebut hukumnya berbeda dengan
orang lain. Jika akad ar-rahn itu untuk utang
dalam bentuk al-qardh, yaitu utang yang harus
dibayar dengan jenis dan sifat yang sama, bukan
nilainya. Misalnya, pinjaman uang sebesar 50
juta rupiah, atau beras 1 ton (dengan jenis
tertentu), atau kain 3 meter (dengan jenis
tertentu). Pengembaliannya harus sama, yaitu 50
juta rupiah, atau 1 ton beras dan 3 meter kain
dengan jenis yang sama.
• Jika ar-rahn itu untuk akad utang dalam bentuk
dayn, yaitu utang barang yang tidak mempunyai
padanan dan tidak bisa dicarikan padanannya,
seperti hewan, kayu bakar, properti dan barang
sejenis yang hanya bisa dihitung berdasarkan
nilainya, maka al-murtahin boleh memanfaatkan
barang agunan itu dengan izin dari ar-râhin.
Sebab, manfaat barang agunan itu tetap menjadi
milik ar-râhin. Tidak terdapat nash yang
melarang hal itu karena tidak ada nash yang
mengecualikan al-murtahin dari kebolehan itu.
• Ketentuan di atas berlaku, jika pemanfaatan
barang agunan itu tidak disertai dengan
kompensasi. Namun, jika disertai kompensasi,
seperti ar-râhin menyewakan agunan itu kepada
al-murtahin, maka al-murtahin boleh
memanfaatkannya baik dalam akad al-qardh
maupun dayn. Karena dia memanfaatkannya
bukan karena statusnya sebagai agunan al-
qardhu tetapi karena dia menyewanya dari ar-
rahin.
• Dengan ketentuan, sewanya tersebut tidak
dihadiahkan oleh ar-râhin kepada al-murtahin.
Namun, jika sewanya tersebut dihadiahkan,
maka statusnya sama dengan pemanfaatan
tanpa disertai kompensasi, sehingga tetap
tidak boleh dalam kasus al-qardh, dan
sebaliknya boleh dalam kasus dayn.
• Wallâh a‘lam bi ash-shawâb.

More Related Content

Similar to Ar-Rahn (Agunan).pdf

ppt fiqih (gadai dan hiwalah).pptx
ppt fiqih (gadai dan hiwalah).pptxppt fiqih (gadai dan hiwalah).pptx
ppt fiqih (gadai dan hiwalah).pptxRayenElrahman
 
PRINSIP EKO ISLAM.pdf
PRINSIP EKO ISLAM.pdfPRINSIP EKO ISLAM.pdf
PRINSIP EKO ISLAM.pdfFIKRI762089
 
Hukum islam tentang muamalah
Hukum islam tentang muamalahHukum islam tentang muamalah
Hukum islam tentang muamalahchaoru
 
AAD Fiqh Utang (2) SS.pdf
AAD Fiqh Utang (2) SS.pdfAAD Fiqh Utang (2) SS.pdf
AAD Fiqh Utang (2) SS.pdfDjula1
 
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)Marhamah Saleh
 
17 Pegadaian Syariah M.A rev3 black.pptx
17 Pegadaian Syariah M.A rev3 black.pptx17 Pegadaian Syariah M.A rev3 black.pptx
17 Pegadaian Syariah M.A rev3 black.pptxahmadwardana4
 
Pengelolaan Wakaf
Pengelolaan WakafPengelolaan Wakaf
Pengelolaan WakafBayu Adi
 
Power Point Mu'amalah Hasil Download
Power Point Mu'amalah Hasil DownloadPower Point Mu'amalah Hasil Download
Power Point Mu'amalah Hasil DownloadLin Hidayati
 
elemen_haram_ribadanlain.ppt
elemen_haram_ribadanlain.pptelemen_haram_ribadanlain.ppt
elemen_haram_ribadanlain.pptAhmadShazzren
 
Elemen Haram dalam kewangan Islam (Riba, Gharar, Maisir)
Elemen Haram dalam kewangan Islam (Riba, Gharar, Maisir)Elemen Haram dalam kewangan Islam (Riba, Gharar, Maisir)
Elemen Haram dalam kewangan Islam (Riba, Gharar, Maisir)DrWanMohammedSallamW
 
elemen haram riba dan lain dalam takaful.ppt
elemen haram riba dan lain dalam takaful.pptelemen haram riba dan lain dalam takaful.ppt
elemen haram riba dan lain dalam takaful.pptarifiskandar26
 

Similar to Ar-Rahn (Agunan).pdf (20)

ppt fiqih (gadai dan hiwalah).pptx
ppt fiqih (gadai dan hiwalah).pptxppt fiqih (gadai dan hiwalah).pptx
ppt fiqih (gadai dan hiwalah).pptx
 
Gadaianpim3114
Gadaianpim3114Gadaianpim3114
Gadaianpim3114
 
PRINSIP EKO ISLAM.pdf
PRINSIP EKO ISLAM.pdfPRINSIP EKO ISLAM.pdf
PRINSIP EKO ISLAM.pdf
 
Hukum islam tentang muamalah
Hukum islam tentang muamalahHukum islam tentang muamalah
Hukum islam tentang muamalah
 
07 HUKUM RAHN (GADAI)
07 HUKUM RAHN (GADAI)07 HUKUM RAHN (GADAI)
07 HUKUM RAHN (GADAI)
 
AAD Fiqh Utang (2) SS.pdf
AAD Fiqh Utang (2) SS.pdfAAD Fiqh Utang (2) SS.pdf
AAD Fiqh Utang (2) SS.pdf
 
Elemen haram riba
Elemen haram ribaElemen haram riba
Elemen haram riba
 
hukum gadai OK.pptx
hukum gadai OK.pptxhukum gadai OK.pptx
hukum gadai OK.pptx
 
hukum gadai OK.pptx
hukum gadai OK.pptxhukum gadai OK.pptx
hukum gadai OK.pptx
 
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
 
Praktik ekonomi dalam islam
Praktik ekonomi dalam islamPraktik ekonomi dalam islam
Praktik ekonomi dalam islam
 
17 Pegadaian Syariah M.A rev3 black.pptx
17 Pegadaian Syariah M.A rev3 black.pptx17 Pegadaian Syariah M.A rev3 black.pptx
17 Pegadaian Syariah M.A rev3 black.pptx
 
Ar rahn (gadai)
Ar rahn (gadai)Ar rahn (gadai)
Ar rahn (gadai)
 
Pengelolaan Wakaf
Pengelolaan WakafPengelolaan Wakaf
Pengelolaan Wakaf
 
Power Point Mu'amalah Hasil Download
Power Point Mu'amalah Hasil DownloadPower Point Mu'amalah Hasil Download
Power Point Mu'amalah Hasil Download
 
2963059.ppt
2963059.ppt2963059.ppt
2963059.ppt
 
elemen_haram_ribadanlain.ppt
elemen_haram_ribadanlain.pptelemen_haram_ribadanlain.ppt
elemen_haram_ribadanlain.ppt
 
Elemen Haram dalam kewangan Islam (Riba, Gharar, Maisir)
Elemen Haram dalam kewangan Islam (Riba, Gharar, Maisir)Elemen Haram dalam kewangan Islam (Riba, Gharar, Maisir)
Elemen Haram dalam kewangan Islam (Riba, Gharar, Maisir)
 
elemen haram riba dan lain dalam takaful.ppt
elemen haram riba dan lain dalam takaful.pptelemen haram riba dan lain dalam takaful.ppt
elemen haram riba dan lain dalam takaful.ppt
 
Al Islam PPT.pptx
Al Islam PPT.pptxAl Islam PPT.pptx
Al Islam PPT.pptx
 

More from Arwan Amin

Silsilah Ghazi.pdf
Silsilah Ghazi.pdfSilsilah Ghazi.pdf
Silsilah Ghazi.pdfArwan Amin
 
BATILNYA SOLUSI DUA NEGARA UNTUK PALESTINA.pptx
BATILNYA SOLUSI DUA NEGARA UNTUK PALESTINA.pptxBATILNYA SOLUSI DUA NEGARA UNTUK PALESTINA.pptx
BATILNYA SOLUSI DUA NEGARA UNTUK PALESTINA.pptxArwan Amin
 
Ghaban Fahisy.pdf
Ghaban Fahisy.pdfGhaban Fahisy.pdf
Ghaban Fahisy.pdfArwan Amin
 
Taliban dan Masa Depan Afghanistan.pdf
Taliban dan Masa Depan Afghanistan.pdfTaliban dan Masa Depan Afghanistan.pdf
Taliban dan Masa Depan Afghanistan.pdfArwan Amin
 
(02) Pembentukan partai-politik
(02) Pembentukan partai-politik(02) Pembentukan partai-politik
(02) Pembentukan partai-politikArwan Amin
 
(01) Peraturan hidup-dalam-islam
(01) Peraturan hidup-dalam-islam(01) Peraturan hidup-dalam-islam
(01) Peraturan hidup-dalam-islamArwan Amin
 
Doa perpisahan Sekolah
Doa perpisahan SekolahDoa perpisahan Sekolah
Doa perpisahan SekolahArwan Amin
 
Panitia pembangunan posyandu (revisi)
Panitia pembangunan posyandu (revisi)Panitia pembangunan posyandu (revisi)
Panitia pembangunan posyandu (revisi)Arwan Amin
 
Bulan bahasa dan sastra
Bulan bahasa dan sastraBulan bahasa dan sastra
Bulan bahasa dan sastraArwan Amin
 
Program pengajian smp yappa Depok
Program pengajian smp yappa Depok Program pengajian smp yappa Depok
Program pengajian smp yappa Depok Arwan Amin
 
Sejarah mbah tiran depok
Sejarah mbah tiran depokSejarah mbah tiran depok
Sejarah mbah tiran depokArwan Amin
 
Ekonomi islam vs liberal
Ekonomi islam vs liberalEkonomi islam vs liberal
Ekonomi islam vs liberalArwan Amin
 

More from Arwan Amin (15)

Silsilah Ghazi.pdf
Silsilah Ghazi.pdfSilsilah Ghazi.pdf
Silsilah Ghazi.pdf
 
BATILNYA SOLUSI DUA NEGARA UNTUK PALESTINA.pptx
BATILNYA SOLUSI DUA NEGARA UNTUK PALESTINA.pptxBATILNYA SOLUSI DUA NEGARA UNTUK PALESTINA.pptx
BATILNYA SOLUSI DUA NEGARA UNTUK PALESTINA.pptx
 
Ghaban Fahisy.pdf
Ghaban Fahisy.pdfGhaban Fahisy.pdf
Ghaban Fahisy.pdf
 
Taliban dan Masa Depan Afghanistan.pdf
Taliban dan Masa Depan Afghanistan.pdfTaliban dan Masa Depan Afghanistan.pdf
Taliban dan Masa Depan Afghanistan.pdf
 
RIBA.pdf
RIBA.pdfRIBA.pdf
RIBA.pdf
 
(02) Pembentukan partai-politik
(02) Pembentukan partai-politik(02) Pembentukan partai-politik
(02) Pembentukan partai-politik
 
(01) Peraturan hidup-dalam-islam
(01) Peraturan hidup-dalam-islam(01) Peraturan hidup-dalam-islam
(01) Peraturan hidup-dalam-islam
 
UUD 1945
UUD 1945UUD 1945
UUD 1945
 
Doa perpisahan Sekolah
Doa perpisahan SekolahDoa perpisahan Sekolah
Doa perpisahan Sekolah
 
Panitia pembangunan posyandu (revisi)
Panitia pembangunan posyandu (revisi)Panitia pembangunan posyandu (revisi)
Panitia pembangunan posyandu (revisi)
 
Bulan bahasa dan sastra
Bulan bahasa dan sastraBulan bahasa dan sastra
Bulan bahasa dan sastra
 
Program pengajian smp yappa Depok
Program pengajian smp yappa Depok Program pengajian smp yappa Depok
Program pengajian smp yappa Depok
 
Sejarah mbah tiran depok
Sejarah mbah tiran depokSejarah mbah tiran depok
Sejarah mbah tiran depok
 
Valentine day
Valentine dayValentine day
Valentine day
 
Ekonomi islam vs liberal
Ekonomi islam vs liberalEkonomi islam vs liberal
Ekonomi islam vs liberal
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdfAfriYani29
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Ar-Rahn (Agunan).pdf

  • 1. Ar-Rahn (Agunan) ‫بحضوركم‬ ‫ومرحبا‬ ‫وسهال‬ ‫أهال‬ Ahad Pagi, 10 February 2013 MASJID AL-AWWAMI
  • 2. Ar-Rahn (Agunan) • Ar-Rahn merupakan mashdar dari rahana– yarhanu–rahnan; bentuk pluralnya rihân[un], ruhûn[un] dan ruhun[un]. Secara bahasa artinya adalah ats-tsubût wa ad-dawâm (tetap dan langgeng); juga berarti al-habs (penahanan). • Secara syar‘i, ar-rahn (agunan) adalah harta yang dijadikan jaminan utang (pinjaman) agar bisa dibayar dengan harganya oleh pihak yang wajib membayarnya, jika dia gagal (berhalangan) menunaikannya.
  • 3. • Ar-Rahn disyariatkan dalam Islam. Allah Swt. berfirman: ٌ‫ة‬َ‫وض‬ُ‫ب‬ْ‫ق‬َ‫م‬ ٌ‫ان‬َ‫ه‬ِ‫ر‬َ‫ف‬ ‫ا‬ً‫ب‬ِ‫ت‬ َ‫َك‬ ‫إ‬‫و‬ُ‫د‬َِ‫َت‬ ْ‫م‬َ‫ل‬َ‫و‬ ٍ‫ر‬َ‫ف‬ َ‫س‬ َ ‫َل‬َ‫ع‬ ْ ُ ‫ُت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ ْ‫ن‬ ِ ‫إ‬َ‫و‬ • Jika kalian dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai), sementara kalian tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). (TQS al-Baqarah [2]: 283).
  • 4. • Aisyah ra. menuturkan: ٍ‫ي‬ِ‫د‬‫و‬َُ‫َي‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬ً‫م‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ط‬ ‫ى‬ََ ‫َت‬ ْ‫إش‬ ََّ‫َّل‬ َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ َّ ‫َل‬ َ‫ص‬ ِ‫هللا‬ َ‫ل‬‫و‬ ُ‫س‬َ‫ر‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬ ٍ‫د‬‫ي‬ِ‫د‬َ‫ح‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬ً‫ع‬ْ‫ر‬ِ‫د‬ ُ‫ه‬َ‫ن‬َ‫ه‬َ‫ر‬َ‫و‬ ٍ‫ل‬َ‫ج‬َ‫أ‬ َ ‫َل‬ ِ ‫إ‬ • Rasulullah saw. pernah membeli makanan dari orang Yahudi dengan tempo (kredit) dan beliau mengagunkan baju besinya. (HR Bukhari dan Muslim).
  • 5. • Anas ra. juga pernah menuturkan: َ‫ذ‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ِ‫ة‬َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫د‬َ‫م‬ْ‫ل‬ ِ ‫ِب‬ َُ ‫َل‬ ‫ا‬ً‫ع‬ْ‫ر‬ِ‫د‬ َ‫ن‬َ‫ه‬َ‫ر‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫و‬ ََّ‫َّل‬ َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ َّ ‫َل‬ َ‫ص‬ ُ ِ ‫ِب‬َّ‫ن‬‫ل‬‫إ‬ ِ ِ ‫ْل‬‫ه‬َ‫أل‬ِ ‫إ‬ً ْ ‫ْي‬ِ‫ع‬ َ‫ش‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ذ‬َ‫خ‬َ‫أ‬َ‫و‬ ٍ‫ي‬ِ‫د‬ْ‫و‬َُ‫َي‬ • Sesungguhnya Nabi saw. pernah mengagunkan baju besinya di Madinah kepada orang Yahudi, sementara Beliau mengambil gandum dari orang tersebut untuk memenuhi kebutuhan keluarga Beliau. (HR al-Bukhari).
  • 6. • Ar-Rahn boleh dilakukan baik ketika safar maupun mukim. Firman Allah, in kuntum ‘alâ safarin (jika kalian dalam keadaan safar), bukanlah pembatas, tetapi sekadar penjelasan tentang kondisi. Riwayat Aisyah dan Anas di atas jelas menunjukkan bahwa Nabi saw. melakukan ar-rahn di Madinah dan beliau tidak dalam kondisi safar, tetapi sedang mukim.
  • 7. • Beberapa Ketentuan Ar-Rahn (Agunan) • Ar-rahn mempunyai tiga rukun (ketentuan pokok), yaitu: (1) shighat (ijab dan qabul), (2) al-‘aqidan (dua orang yang melakukan akad ar-rahn), yaitu pihak yang mengagunkan (ar-râhin) dan yang menerima agunan (al- murtahin), dan (3) al-ma’qud ‘alaih (yang menjadi obyek akad), yaitu barang yang diagunkan (al-marhun) dan utang (al-marhun bih). Selain ketiga ketentuan dasar tersebut, ada ketentuan tambahan yang disebut syarat, yaitu harus ada qabdh (serah terima). • Jika semua ketentuan tadi terpenuhi, sesuai dengan ketentuan syariah, dan dilakukan oleh orang yang layak melakukan tasharruf, maka akad ar-rahn tersebut sah.
  • 8. • Harta yang diagunkan disebut al-marhûn. Harta agunan itu harus diserahterimakan oleh ar-râhin kepada al-murtahin pada saat dilangsungkan akad rahn tersebut. Dengan serah terima itu, agunan akan berada di bawah kekuasaan al-murtahin. Jika harta agunan itu termasuk harta yang bisa dipindah- pindah seperti TV dan barang elektronik, perhiasan, dan semisalnya, maka serah terimanya adalah dengan melepaskan barang agunan tersebut kepada penerima agunan (al-murtahin). Bisa juga yang diserahterimakan adalah sesuatu dari harta itu, yang menandakan berpindahnya kekuasaan atas harta itu ke tangan al-murtahin, jika harta tersebut merupakan barang tak bergerak, seperti rumah, tanah dan lain-lain.
  • 9. • Harta agunan itu haruslah harta yang secara syar‘i boleh dan sah dijual. Karenanya tidak boleh mengagunkan khamr, patung, babi, dan sebagainya. Harta hasil curian dan gasab juga tidak boleh dijadikan agunan. Begitu pula harta yang bukan atau belum menjadi milik ar-râhin karena Rasul saw. telah melarang untuk menjual sesuatu yang bukan atau belum menjadi milik kita. • Dalam akad jual-beli kredit, barang yang dibeli dengan kredit tersebut tidak boleh dijadikan agunan. Tetapi, yang harus dijadikan agunan adalah barang lain, selain barang yang dibeli (al-mabî’) tadi.
  • 10. • Akad ar-rahn (agunan) merupakan tawtsîq bi ad- dayn, yaitu agar al-murtahin percaya untuk memberikan utang (pinjaman) atau bermuamalah secara tidak tunai dengan ar-râhin. Tentu saja itu dilakukan pada saat akad utang (pinjaman) atau muamalah kredit. Jika utang sudah diberikan dan muamalah kredit sudah dilakukan, baru dilakukan ar-rahn, maka tidak lagi memenuhi makna tawtsîq itu. Dengan demikian, ar-rahn dalam kondisi ini secara syar‘i tidak ada maknanya lagi.
  • 11. • Pada masa Jahiliah, jika ar-râhin tidak bisa membayar utang (pinjaman) atau harga barang yang dikredit pada waktunya, maka barang agunan langsung menjadi milik al-murtahin. Lalu praktik Jahiliah itu dibatalkan oleh Islam. Rasul saw. bersabda: «ُ‫ه‬ُ‫م‬َ‫ر‬َ‫غ‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫م‬َ‫ن‬َ‫غ‬ َُ ‫َل‬ ،ُ‫ه‬َ‫ن‬َ‫ه‬َ‫ر‬ ْ‫ي‬ِ َّ ‫إَّل‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ِ‫ح‬‫ا‬ َ ‫ص‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ُن‬‫ه‬َّ‫إلر‬ ُ ‫ق‬َ‫ل‬ْ‫غ‬ُ‫ي‬ َ‫ال‬» • Agunan itu tidak boleh dihalangi dari pemiliknya yang telah mengagunkannya. Ia berhak atas kelebihan (manfaat)-nya dan wajib menanggung kerugian (penyusutan)-nya. (HR as-Syafii, al- Baihaqi, al-Hakim, Ibn Hibban dan ad- Daraquthni)
  • 12. • Karena itu, syariat Islam menetapkan, al- murtahin boleh menjual barang agunan dan mengambil haknya (utang atau harga kredit yang belum dibayar oleh ar-râhin) dari hasil penjualan tersebut. Lalu kelebihannya harus dikembalikan kepada pemiliknya, yakni ar-râhin. Sebaliknya, jika masih kurang, kekurangan itu menjadi kewajiban ar-râhin. Hanya saja, Imam al-Ghazali, menegaskan bahwa hak al-murtahin untuk menjual tersebut harus dikembalikan kepada hakim, atau izin ar-râhin, tidak serta-merta boleh langsung menjualnya, begitu ar-râhin gagal membayar utang pada saat jatuh temponya.
  • 13. • Atas dasar ini, muamalah kredit motor, mobil, rumah, barang elektronik, dsb saat ini—yang jika pembeli (debitor) tidak bisa melunasinya, lalu motor, mobil, rumah atau barang itu diambil begitu saja oleh pemberi kredit (biasanya perusahaan pembiayaan, bank atau yang lain), jelas menyalahi syariah. Muamalah yang demikian adalah batil, karenanya tidak boleh dilakukan.
  • 14. • Pemanfaatan al-marhun oleh al-Murtahin • Setelah serah terima, agunan berada di bawah kekuasaan al-murtahin. Namun, itu bukan berarti al-murtahin boleh memanfaatkan harta agunan itu. Sebab, agunan hanyalah tawtsîq (pengesahan), sedangkan manfaatnya, sesuai dengan hadis di atas, tetap menjadi hak pemiliknya, yakni ar- râhin.
  • 15. • Karena itu, ar-râhin berhak memanfaatkan tanah yang dia agunkan; ia juga berhak menyewakan barang agunan, misal menyewakan rumah atau kendaraan yang dia agunkan, baik kepada orang lain atau kepada al-murtahin, tentu dengan catatan tidak mengurangi manfaat barang yang diagunkan (al-marhun).
  • 16. • Ia juga boleh menghibahkan manfaat barang itu, atau mengizinkan orang lain untuk memanfaatkannya, baik orang tersebut adalah al-murtahin (yang mendapatkan agunan) maupun bukan. • Dalam kasus utang jenis qardh ini, al- murtahin tidak boleh mamanfaatkan barang agunan sedikitpun, karena itu merupakan tambahan manfaat atas qardh. Tambahan itu termasuk riba dan hukumnya haram.
  • 17. • Hanya saja, pemanfaatan barang oleh al- murtahin tersebut hukumnya berbeda dengan orang lain. Jika akad ar-rahn itu untuk utang dalam bentuk al-qardh, yaitu utang yang harus dibayar dengan jenis dan sifat yang sama, bukan nilainya. Misalnya, pinjaman uang sebesar 50 juta rupiah, atau beras 1 ton (dengan jenis tertentu), atau kain 3 meter (dengan jenis tertentu). Pengembaliannya harus sama, yaitu 50 juta rupiah, atau 1 ton beras dan 3 meter kain dengan jenis yang sama.
  • 18. • Jika ar-rahn itu untuk akad utang dalam bentuk dayn, yaitu utang barang yang tidak mempunyai padanan dan tidak bisa dicarikan padanannya, seperti hewan, kayu bakar, properti dan barang sejenis yang hanya bisa dihitung berdasarkan nilainya, maka al-murtahin boleh memanfaatkan barang agunan itu dengan izin dari ar-râhin. Sebab, manfaat barang agunan itu tetap menjadi milik ar-râhin. Tidak terdapat nash yang melarang hal itu karena tidak ada nash yang mengecualikan al-murtahin dari kebolehan itu.
  • 19. • Ketentuan di atas berlaku, jika pemanfaatan barang agunan itu tidak disertai dengan kompensasi. Namun, jika disertai kompensasi, seperti ar-râhin menyewakan agunan itu kepada al-murtahin, maka al-murtahin boleh memanfaatkannya baik dalam akad al-qardh maupun dayn. Karena dia memanfaatkannya bukan karena statusnya sebagai agunan al- qardhu tetapi karena dia menyewanya dari ar- rahin.
  • 20. • Dengan ketentuan, sewanya tersebut tidak dihadiahkan oleh ar-râhin kepada al-murtahin. Namun, jika sewanya tersebut dihadiahkan, maka statusnya sama dengan pemanfaatan tanpa disertai kompensasi, sehingga tetap tidak boleh dalam kasus al-qardh, dan sebaliknya boleh dalam kasus dayn. • Wallâh a‘lam bi ash-shawâb.