SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
LAPORAN HASIL KONSELING INDIVIDU
DALAM BIDANG KARIER
( KE ARAH PEMINATAN SISWA MTs SLAWI KELAS 3 )
Di susun oleh:
Nama : Mukhamad Arif Rizqi
NPM : 1114500026
Kelas : III D
BIMBINGAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
2015
RIWAYAT HIDUP KONSELOR
Nama : MUKHAMAD ARIF RIZQI
Tempat, Tanggal Lahir : Tegal, 07 Oktober 2015
Alamat : Dk Babakan Ds. Jatimulya RT/RW 05/05
Kec. Lebaksiu Kab. Tegal
Asal Sekolah : MI Islamiyah Babakan
MTs N Model Babakan
MAN Babakan Lebaksiu Tegal
Cita – cita : Menjadi Guru BK
Hobi : Olahraga ( Sepak Bola )
No HP : 085201067016
Nama Orang Tua :
a. Ayah : TOHANI
b. Ibu : ROKHILAH
Pekerjaan Orang Tua :
a. Ayah : Wiraswasta
b. Ibu : Ibu Rumah Tangga
IDENTITAS SISWA I
Nama : ABU BAKAR AL BANI
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 02 Januari 2001
Alamat : Dk Babakan Ds. Jatimulya RT/RW 05/05
Kec. Lebaksiu Kab. Tegal
Asal Sekolah : MTs Ma’hadut Tholabah Babakan
Nomer HP : -
Cita – cita : Ingin membanggakan Orang Tua
Hobi : Bermain bola
Nama Orang Tua :
a. Ayah : Bahrudin
b. Ibu : Rosmiyati ( ALMH )
Pekerjaan Orang Tua :
a. Ayah : Sopir
b. Ibu : ( ALMH )
IDENTITAS SISWA II
Nama : Muhamad Fiqih Saputra
Tempat, Tanggal Lahir : Tegal, 17 September 2000
Alamat : Dk Babakan Ds. Jatimulya RT/RW 05/05
Kec. Lebaksiu Kab. Tegal
Asal Sekolah : MTs Ma’hadut Tholabah Babakan
Nomer HP : -
Cita – cita : Pemain sepak bola terkenal
Hobi : Olahraga
Nama Orang Tua :
a. Ayah : Pahruri
b. Ibu : Waeti
Pekerjaan Orang Tua :
a. Ayah : Ternak Hewan
b. Ibu : Ibu Rumah Tangga
IDENTITAS SISWA III
Nama : Muhamad Riyan Nikola
Tempat, Tanggal Lahir : Tegal, 10 Oktober 2000
Alamat : Dk Babakan Ds. Jatimulya RT/RW 05/05
Kec. Lebaksiu Kab. Tegal
Asal Sekolah : MTs Ma’hadut Tholabah Babakan
Nomer HP :
Cita – cita : Ingin Menjadi Pengusaha
Hobi : Bermain Sepak Bola
Nama Orang Tua :
a. Ayah : Mulyadi
b. Ibu : Muniroh
Pekerjaan Orang Tua :
a. Ayah : Petani
b. Ibu : Buruh
IDENTITAS ORANG TUA KONSELI I
( ABU BAKAR AL BANI )
Nama : Bahrudin
Tempat, Tanggal Lahir : Tegal, 23 Maret 1965
Alamat : Ds. Lebaksiu Kab. Tegal
Pekerjaan : Sopir
Nomer HP : -
Pendidikan : ALUMNI MTs N Lebaksiu
A. PENDEKATAN TRAIT AND FACTOR
Pada saat saya melakukan konseling individu dengan konseli memakai
salah satu pendekatan dari konseling itu sendiri yaitu pendekatan trait and factor.
Proses Konseling dengan menggunakan pendekatan trait and factor ini,
membahas mengenai dimensi kognitif. Teori atau pendekatan ini secara logis dan
rasional menerangkan, bagaimana memecahkan kesulitan-kesulitan atau masalah
yang sedang dihadapi oleh konseli. Dalam proses ini konseli harus yang lebih
aktif ketimbang konselornya.
Menurut Pendekatan ini, kepribadian merupakan factor yang saling
berkaitan antara yang satu dengan lainnya seperti kecakapan, minat, sikap, dan
yang lainnya. Hal yang mendasar bagi konseling trait and factor ini adalah asumsi
bahwa individu berusaha untuk menggunakan pemahaman diri dan pengetahuan
kecakapan dirinya sebagai dasar bagi pengembangan potensinya
Dan dapat disimpulkan bahwa konseling trait aad factor disini memandang
bahwa manusia sebagai makhluk yang berpotensi untuk berbuat baik ataupun
buruk dan dalam proses perkembangannya manusia sangat dipengaruhi oleh sifat
bawaan dan juga pengaruh dari lingkungan sekitar dimana individu tersebut
berada. Sehingga manusia sangat membutuhkan bantuan dari orang lain untuk
mengembangkan potensinya secara maksimal terutama dalam pemilihan karir
hidupnya.
Teknik - teknik yang digunakan dalam proses konseling ( Trait and Factor
) adalah:
1) Memperkuat kesesuaian atau menjaga hubungan baik antara konselor
dengan konseli. Dalam teknik ini konselor senantiasa berusaha
menjaga atau memelihara bahkan memperkuat adanya kesesuaian
antara dirinya dengan konseli.
2) Mengubah lingkungan konseli. Dalam teknik ini konselor berusaha
selalu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi konseli dengan cara
mengubah lingkungan konseli sedemikian rupa sehingga konseli
merasa lebih betah, terhibur ketika berada di lingkungan tersebut.
3) Memilihkan atau menempatkan konseli pada lingkungan yang sesuai.
Dalam teknik ini konselor tidak menyarankan bagi konseli untuk
bertahan di lingkungan yang sekarang, melainkan menyarankan supaya
pindah tempat atau lingkungan yang kondusif atau lebih nyaman.
4) Mendorong konseli untuk belajar keterampilan - keterampilan yang
ada atau pun ketrampilan yang sudah dimilikinya. Dalam teknik ini,
konselor mendorong konseli untuk lebih proaktif belajar keterampilan
yang sesuai untuk pemecahan masalahnya maupun keterampilan hidup
lainnya.
5) Mengubah sikap tingkah laku pada diri konseli. Dalam teknik ini,
setelah konselor mengetahui semuanya, maksudnya konselor
memindahkan konseli ke lingkungan yang baru itu supaya tidak
merasa bosan atau jenuh dan secara tidak langsung pula mengubah
sikap atau perilaku konseli yang irasional agar terjadi perubahan yang
lebih baik lagi dan konseli pun akan merasa senang.
Dalam setiap pendekatan mesti mempunyai kelebihan dan kekurangan
masing – masing, temasuk juga pendekatan trait and factor ini. Adapun kelebihan
dan kelemahannya, yaitu :
 Kelebihan
a. Yang aktif itu konseli bukan konselor
b. Dalam proses konseling menngunakan metode ilmiah
c. Pada penggunaan data tes objektif, membawa upaya perbaikan dalam
pengembangan tes dan penggunanya.
d. Penggunaan pada aspek kognitif merupakan upaya menyeimbangkan
dengan aspek afektif atau emosional
e. Memberikan kemungkinan untuk melakukan penelitian dan penemuan
kuanitatif
 Kelemahan
a. Konseling terpusat pada pribadi konseli dan dianggap sederhana
b. Kurang memerhatikan adanya pengaruh dari perasaan, keinginan, cita
- cita hidup serta pilihan program atau bidang studi dan karir.
c. Sulit bagi konselor untuk bersikap netral dalam situasi hubungan
interpersonal.
d. Kurang diperhatikan peran keluarga dekat, yang ikut mempengaruhi
rangkaian pilihan konseli.
Langkah – langkah yang digunakan dalam proses konseling menggunakan
pendekatan Trait adn Factor antara lain :
a) Attending
Attending merupakan awal dari proses konseling, yaitu menunjukan
kehadiran secara penuh dengan tujuan melibatkan konseli dalam proses konseling
yang terdiri dari mempersiapkan ( penataan ruangan, merancang bantuan,
memberikan informasi ), positioning ( jarak dengan konseli, kecondongan, kontak
mata ), mengamati ( tingkatan intellektualitas, energi dan perasaan konseli ) dan
mendengarkan.
b) Responding
Responding adalah langkah kedua setelah attending yaitu kegiatan
merespon atau menanggapi konseli, dimana konselor mampu megartikulasikan
pengalaman dan alasan dari perasaan konseli, serta mampu membahasakan isi dan
ekspresi dari perasaan konseli, dalam responding konselor mulai membangun
proses bantuan, mengeksplorasi hubungan dengan dunia, memasuki bingkai
refferensi konseli, mengkomunikasikan apa yang didengarkan, meneguhkan
eksplorasi konseli sebagai dasar untuk memfasilitasi pemahaman, memiliki
keterampilan untuk memahami dimensi-dimensi dalam pengalaman konseli dan
mengkomunikasikan yang telah diketahui konselor secara akurat. Merespon
konseli terdiri dari tiga respon yaitu respon terhadap isi yaitu mengklarifikasi
pengalaman konseli, respon terhadap perasaan yaitu mengklarifikasi akibat yang
berkenaan dengan pengalaman dan respon terhadap makna yaitu memberi alasan
terhadap suatu perasaan, dalam proses konseli ciptakanlah kondisi empati, kasih
sayang tanpa syarat, perlakuan yang tulus, konselor tidak membagi
pengalamannya, tidak menunjukan kepalsuan dan menekankan kekhususan.
c) Personalizing
Personalizing atau personalisasi adalah dimensi paling kritis dalam suatu
perubahan. Proses ini kritis karena menekankan pada internalisasi tanggung jawab
konseli atas masalahnya. personalisasi mencakup mempersonalisasikan makna
atau implikasi respon terhadap suatu pemaknaan. Konselor dituntut untuk mampu
melakukan pendalaman terhadap hal-hal yang diekspresikan konseli dengan
menambahkan secara tepat pemahaman-pemahamannya terhadap materi-materi
yang disajukan oleh konseli, dengan memungkinkan konselii memahami tujuan
yang ingin dicapai dan apa yang menjadi kebutuhannya berkenaan dengan
situasinya.
d) Initiating
Initiating atau inisiasi adalah kluminasi dari pemberian bantuan
menekankan pada memfasilitasi konseli untuk bertindak dalam mencapai
tujuannya, dalam tahap ini terdiri dari merumuskan dan memperinci apa yang
akan dilakukan untuk mencapai tujuan konseli, menetapkan kapan kegiatan itu
akan dilakukan, menetapkan kapan koselor mengetahui bahwa konseli telah
melakukan kegiatan yang telah dirumuskan dan menentukan kapan konselor akan
bertemu lagi dengan konseli.
e) Tindak Lanjut (follow up)
Memberikan bantuan kepada konseli dalam menghadapi masalah baru
dengan mengingatkannya kepada masalah sumbernya sehingga menjamin
keberhasilan konseling. Teknik yang digunakan konselor harus disesuaikan
dengan individualitas klien, mengingat bahwa individu itu sifatnya unik, sehingga
tidak ada teknik yang baku yang berlaku untuk semua konseli.
PROSES BERLANGSUNGNYA KONSELING
I. ANALISIS
Ketika proses konseling individu yang saya lakukan, pertama dengan cara
melakukan analisis yang dilakukan melalui tes maupun non tes. Saya memberikan
tes kepada konseli yaitu tentang bidang peminatan karir. Sedangkan pada non tes
melakukan teknik wawancara terhadap konseli dengan menanyakan beberapa
pertanyaan tentang karir yang diminati oleh konseli tersebut.
Dari hasil analisis yang telah saya lakukan kepada Fitri Karlisa saya dapat
mengamati konseli dari berbagai sudut aspek. Yang pertama dilihat dari keluarga,
Karlisa berasal dari keluarga yang sederhana, ayahnya bekerja sebagai Petani
sedangkan ibunya sebagai Ibu Rumah tangga. Konseli hidup ditengah – tengah
keluarga yang taat beribadah karena hidup dilingkungan serba islami. Informasi
ini dapat saya ketahui karena ketika berkunjung ke rumahnya pihak keluarga
menyambut dengan sopan. Setelah itu apabila dilihat dari tingkah laku sosialnya,
konseli mampu bersosial dengan baik di lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
Sedangkan hubungan atau komunikasi dengan teman – temannya merupakan ia
orang yang pendiam, agamis dan sangat mudah bergaul.
II. SINTESIS
Setelah melakukan analisis konseling ke arah peminatan melaui tes, maka
yang saya peroleh dari konseli kuat dalam bidang investigatif dan bidang
enterprising. Investigatif disini yaitu pekeraan yang memerlukan kemampuan
abstrak dan kreativ. Hal tersebut dapat dilihat dari aspek pandai berbicara dan
mengeluarkan ide – ide yang pas atau menarik agar yang mendengarkan itu
termakan apa yang ia ucapkan, bila disangkut pautkan adalah tugas dari seorang
sales. Enterprising yaitu pekerjaan yang memerlukan kemampuan verbal untuk
mempengaruhi orang lain. Hal tersebut dapat dilihat dari aspek tingkah laku
sosial klien yang menunjukan bahwa klien adalah seorang anak orang yang
pendiam, agamis dan sangat mudah bergaul. Serta didalam lingkungan sosialnya
ia termasuk anak yang dapat dengan mudah beradaptasi dengan orang – orang
yang ada disekitar tempat tinggalnya. Hal ini mungkin terdorong dengan adanya
faktor dari keluarga yang mengajarkan kepada konseli. Jadi hal tersebut menjadi
salah satu alasan mengapa konseli kuat dibidang Investigatif dan Enterprising.
Dan berdasarkan hasil tes tersebut kepada koseli menunjukan lemah dalam
bidang mekanisme. Mekanisme adalah pekerjaan yang berisi tugas – tugas yang
memerlukan mekanisme. Menurut pengamatan saya konseli lemah dalam bidang
ini karena faktor dari konseli yang tidak mempunyai alat mekanik tersebut dan
mungkin jika ada dia sedikitnya – sedikitnya mampu melakukan walaupun nanti
hasilnya kurang maksimal sebab pandangan saya konseli ini tidak mempunyai
bakat dalam bidang mekanik .
III. DIAGNOSIS ( Prognosis )
Tahapan ini untuk menemukan ketetapan dan pola yang dapat
mengarahkan kepada permasalahan, sebab - sebabnya, serta sifat-sifat konseli
yang relevan dan yang dapat berpengaruh terhadap proses penyesuaian diri dari
konseli tersebut. Berdasarkan hasil interview yang telah saya lakukan dengan
konseli, bahwasanya konseli mempunyai minat pada bidang olahraga dalam hal
ini adalah Sepak bola, hal tersebut dapat diketahui melalui hobi konseli yaitu
bermain Sepak Bola dan jika dilihat konseli mampu bermain bola dengan baik
buktinya ia dan teman – teman sebayanya mampu meraih peringkat 2 kejuaraan
atau turnamen sepak bola antar kampung didesanya ( Babakan ). Minat konseli
juga didukung oleh orang tua konseli terutama ayah konseli. Karena menurutnya,
beliau bangga dengan hobi anaknya yang senang bermain sepak bola supaya sehat
sebab olahraga terus menerus dan juga katakanya beliau juga senang bermain bola
di waktu kecil, oleh sebab itu konseli menuruni minat yang dimiliki ayahnya
sewaktu kecil dahulu.
IV. KONSELING ( treatment )
Setelah melakukan konseling terhadap Bani, saya memberikan penekanan
pola fikir mandiri, supaya bani dapat melihat kemampuanya dalam mencapai apa
yang ia cita - citakan, yaitu membanggakan orang tua. Dan jangan sekali – kali
atau mencoba membuat orang tuanya kecewa, Ia juga berjanji akan
membanggakan orang tuanya melalui minat yang dimilikinya yaitu bermain
sepak bola di Nasional.
a) Attending
Proses konseling awal dengan saya mendatangi Rumah Bani, proses
konseling ini berlangsung di ruang tamu, dengan posisi berhadap - hadapan,
kemudian saya membuka proses konseling dengan menanyakan kadaan konseli
pada saat itu gimana, di lanjut menjelaskan tujuan saya datang ketempat konseli
yaitu untuk melakukan observasi tentang peminatan karir, kemudian saya
memberikan lembaran soal untuk di isinya, setelah pengisian soal selesai lanjut
berbicara menanyakan cita - cita Bani. Kemudian konseli menceritakan akan cita
- citanya yang menginginkan dirinya agar bisa membanggakan orang tuanya.
b) Responding
Dari tahap attending di atas, saya menyampaikan kepada puput mengenai
cita - citanya yang menginginkan dirinya agar bisa membanggakan orang tuanya.
Saya dapat mengerti kalau konseli sangat ingin memberikan yang terbaik apa
yang ia bisa dan ujungnya mampu membanggakan orang tua, yaitu dengan patuh
kepada ayahnya jang buat beliau marah, kecewa atas apa yang konseli perbuat.
Dan juga hasil dari interview yang saya lakukan tadi bahwa Bani juga
mempunyai minat dalam bidang olahraga yaitu sepak bola, Bani buat ayah bangga
dengan prestasinya lewat minat yang dimiliki yaitu dalam sepak bola. Dan
penguatan berikutnyapun saya berikan berikan dari hasil tes peminatan yang Bani
lakukan tadi, hasilnya menunjukan bahwa bani mempunyai nilai sosial yang
sangat baik dan di ikuti dengan nilai investigativ, serta enterprising yang baik.
c) Personalizing
Setelah Saya selesai merespon apa yang di ungkapkan konseli tadi dan
mendalami apa inti dari ungkapan tersebut, saya memberi tanggapan dan
penguatan agar konseli semakin giat ke arah positif, kemudian saya menerangkan
tentang apa itu sepak bola dan cara membanggakan orang tua yaitu : salah satu
olahraga yang paling disukai oleh banyak orang, kelebihannya banyak disukai
orang dan mempunyai hasil yang menengah ke atas, kekurangannya jika sewaktu
– waktu cidra atau sakit jauh dari orang tua dan sangkut pauttnya dengan
membanggakan orang tua adalah konseli harus menampilkan apa yang dimiliki
sesuai dengan kemampuannya dalam minat sepak bola maka secara tidak
langsung orang tua merasa bangga melihat kemampuan yang dimiliki anaknya
apalagi jika anaknya berprestasi baik dibidang olahraga maupun di bidang
pendidikan.
d) Initiating
Ketika penjelasan umum tentang sepak bola dan cara membanggakan
orang tua. Berbicara penjelasan umum tentang seorang pesepak bola dari siapa itu
pesepak bola ,bagaimana evek pekerjaan pesepak bola bagi keluarga, sampai
pendapatan ekonomi pesepak bola, saya memberikan saran kepada Bani untuk
melanjutkan sekolah ke Madrasah Aliyah Negiri ( MAN ) yang di dalam
pendidikannya berbasis ilmiah, agama dan juga ada ketrampilannya. Dan
diusahakan bisa membagi waktu dengan baik. Untuk menunjang minat yang
dimilikinya konseli bisa masuk ke SSB ( Sekolah Sepak Bola ) untuk lebih
memaksimalkan minat yang dimilikinya agar lebih berkembang lagi. Setelah
semua tahap yang saya lakukan telah selesai kemudian pertemuan saya cukupkan
dan saya berkata kepapada Bani, saya akan kembali setelah melaksanakan ujian,
atau jika sewaktu – waktu Bani mau curhat, membutuhkan bantuan atau
menemukan kendala akan masalah pencapaian cita-citanya silahkan untuk datang
ke rumah saya.
V. TINDAK LANJUT ( Follow Up )
Selang beberapa hari setelah saya melakukan observasi kepada Bani, tidak
direncanakan sebelumnya pada saat saya jalan - jalan sore hari rencananya akan
bermain sepak bola di Lapangan saya bertemu Bani, saya menyapa Bani
kemudian kita duduk bersama, sambil menunggu bermain saya tanya tentang hal
yang beberapa hari lalu kita bahas di rumahnya, Bani mengungkapkan sebuah
kehawatiran baru tentang sesuatu mengenai keinginan penggapaian citanya untuk
membanggakan orang tua lewat minatnya, kemudian saya menyanyakan ulang,
hal apakah yang menjadikan kamu resah dan ragu untuk menggapai cita – cita
yang kamu inginkan. kemudian Bani menjawab pertanyaan saya , Yang menjadi
ketakutan saya yaitu biaya untuk pencapaian cita - cita saya yaitu masuk SSB atau
sekolah Bola. kemudian saya menjawab dengan penguatan – penguatan atau hal
yang fakta supaya Bani tidak pernah merasa terjebak dalam perekonomian yang
pas - pasan untuk menggapai cita - citanya, dan saya pun menerangkan bahwa
ketika Bani ada kemauan dan yakin dalam keinginan untuk mencapai sebuah
tujuan itu di sertai kerja keras dan do’a yang selalu dialkukan teru menerus insya
Allah pasti Bani bisa, entah dari manapun dananya tetapi jika yakin, pasti Allah
akan menurunkan rizqinya melalui perantara kepada ayah dan selain itu juga
untuk lanjut pendidikan ketika nilai Bani bagus bisa lewat jalur prestasi atau
beasiswa semua administrasi pendidikan akan ditanggung oleh pemerintah, Tapi
syaratnya harus pintar, makanya Bani harus janji rajin - rajin belajar giat berdoa
supaya semua dapat terwujud sesuai dengan cita – cita. Itu juga bisa membuat
Ayah bangga punya anak seperti Bani walaupun bukan dari minat yang dimiliki
tetapi lewat jalur pendidikan pasti ayah Bani merasa sangat senang sekali.

More Related Content

What's hot

Layanan konseling kelompok
Layanan konseling kelompokLayanan konseling kelompok
Layanan konseling kelompokLanggeng Prayogo
 
Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"
Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"
Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"Komara Yusuf
 
379137187 rpl-bidang-pribadi
379137187 rpl-bidang-pribadi379137187 rpl-bidang-pribadi
379137187 rpl-bidang-pribadiTatakustara
 
Pendalaman Materi PLPG Bimbingan Konseling ( BK )
Pendalaman Materi PLPG Bimbingan Konseling ( BK )Pendalaman Materi PLPG Bimbingan Konseling ( BK )
Pendalaman Materi PLPG Bimbingan Konseling ( BK )Richard Anderson
 
17272886 kemahiran-kaunseling-kelompok
17272886 kemahiran-kaunseling-kelompok17272886 kemahiran-kaunseling-kelompok
17272886 kemahiran-kaunseling-kelompokzarimah
 
4 ciriciri kaunselor yang efektif(1)
4 ciriciri kaunselor yang efektif(1)4 ciriciri kaunselor yang efektif(1)
4 ciriciri kaunselor yang efektif(1)Herney Aqilah Kay
 
380744540 rpl-bidang-karir
380744540 rpl-bidang-karir380744540 rpl-bidang-karir
380744540 rpl-bidang-karirTatakustara
 
20. rpl menjadi pribadi yang berkarakter (genap)
20. rpl menjadi pribadi yang berkarakter (genap)20. rpl menjadi pribadi yang berkarakter (genap)
20. rpl menjadi pribadi yang berkarakter (genap)aji ali mabruri
 
Makalah bkp dan kkp
Makalah bkp dan kkpMakalah bkp dan kkp
Makalah bkp dan kkpPENJAGA HATI
 
Kemahiran asas kaunseling
Kemahiran asas kaunselingKemahiran asas kaunseling
Kemahiran asas kaunselingrosdimahiza
 

What's hot (20)

Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling Kelompok
Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling KelompokKonsep Dasar Bimbingan dan Konseling Kelompok
Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling Kelompok
 
Layanan konseling kelompok
Layanan konseling kelompokLayanan konseling kelompok
Layanan konseling kelompok
 
Pengertian konselor
Pengertian konselorPengertian konselor
Pengertian konselor
 
Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"
Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"
Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"
 
379137187 rpl-bidang-pribadi
379137187 rpl-bidang-pribadi379137187 rpl-bidang-pribadi
379137187 rpl-bidang-pribadi
 
CONTOH RPL POP
CONTOH RPL POPCONTOH RPL POP
CONTOH RPL POP
 
Pbkk3163 laporan pelaksanaan sesi kaunseling keluarga (individu)
Pbkk3163   laporan pelaksanaan sesi kaunseling keluarga (individu)Pbkk3163   laporan pelaksanaan sesi kaunseling keluarga (individu)
Pbkk3163 laporan pelaksanaan sesi kaunseling keluarga (individu)
 
Pendalaman Materi PLPG Bimbingan Konseling ( BK )
Pendalaman Materi PLPG Bimbingan Konseling ( BK )Pendalaman Materi PLPG Bimbingan Konseling ( BK )
Pendalaman Materi PLPG Bimbingan Konseling ( BK )
 
17272886 kemahiran-kaunseling-kelompok
17272886 kemahiran-kaunseling-kelompok17272886 kemahiran-kaunseling-kelompok
17272886 kemahiran-kaunseling-kelompok
 
4 ciriciri kaunselor yang efektif(1)
4 ciriciri kaunselor yang efektif(1)4 ciriciri kaunselor yang efektif(1)
4 ciriciri kaunselor yang efektif(1)
 
Konselor
KonselorKonselor
Konselor
 
380744540 rpl-bidang-karir
380744540 rpl-bidang-karir380744540 rpl-bidang-karir
380744540 rpl-bidang-karir
 
Bimbingan dan kaunseling
Bimbingan dan kaunselingBimbingan dan kaunseling
Bimbingan dan kaunseling
 
Implementasi Bimbingan Kelompok
Implementasi Bimbingan KelompokImplementasi Bimbingan Kelompok
Implementasi Bimbingan Kelompok
 
20. rpl menjadi pribadi yang berkarakter (genap)
20. rpl menjadi pribadi yang berkarakter (genap)20. rpl menjadi pribadi yang berkarakter (genap)
20. rpl menjadi pribadi yang berkarakter (genap)
 
Makalah bkp dan kkp
Makalah bkp dan kkpMakalah bkp dan kkp
Makalah bkp dan kkp
 
Lay konseling kelompok
Lay konseling kelompokLay konseling kelompok
Lay konseling kelompok
 
pengertian bk-kelompok
pengertian bk-kelompokpengertian bk-kelompok
pengertian bk-kelompok
 
Kemahiran asas kaunseling
Kemahiran asas kaunselingKemahiran asas kaunseling
Kemahiran asas kaunseling
 
Eseimen kaunseling
Eseimen kaunselingEseimen kaunseling
Eseimen kaunseling
 

Similar to Laporan Konseling Karir MTs

Similar to Laporan Konseling Karir MTs (20)

Teori teori konseling
Teori teori konselingTeori teori konseling
Teori teori konseling
 
Bimbingan Konseling
Bimbingan KonselingBimbingan Konseling
Bimbingan Konseling
 
Tugas makalah bimbingan dan konseling
Tugas makalah bimbingan dan konselingTugas makalah bimbingan dan konseling
Tugas makalah bimbingan dan konseling
 
Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konseling
 
ESAP .Konseling keluarga berencana
ESAP .Konseling keluarga berencanaESAP .Konseling keluarga berencana
ESAP .Konseling keluarga berencana
 
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOREKSPEKTASI KINERJA KONSELOR
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR
 
Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]
Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]
Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]
 
Bimbingan & konseling
Bimbingan & konselingBimbingan & konseling
Bimbingan & konseling
 
Bimbingan dan konseling
Bimbingan dan konselingBimbingan dan konseling
Bimbingan dan konseling
 
Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konseling
 
Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konseling
 
Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konseling
 
PPT BK.pptx
PPT BK.pptxPPT BK.pptx
PPT BK.pptx
 
Elaborasi_Pemahaman_Coaching_Angkatan_4 (1).pdf
Elaborasi_Pemahaman_Coaching_Angkatan_4 (1).pdfElaborasi_Pemahaman_Coaching_Angkatan_4 (1).pdf
Elaborasi_Pemahaman_Coaching_Angkatan_4 (1).pdf
 
Presentation (bhs)
Presentation (bhs)Presentation (bhs)
Presentation (bhs)
 
PPT KELOMPOK 4 BIMBINGAN KONSELING.pptx
PPT KELOMPOK 4 BIMBINGAN KONSELING.pptxPPT KELOMPOK 4 BIMBINGAN KONSELING.pptx
PPT KELOMPOK 4 BIMBINGAN KONSELING.pptx
 
GUIDANCE AND COUNSELING
GUIDANCE AND COUNSELINGGUIDANCE AND COUNSELING
GUIDANCE AND COUNSELING
 
Resume bimbingan dan konseling 3
Resume bimbingan dan konseling 3Resume bimbingan dan konseling 3
Resume bimbingan dan konseling 3
 
Bk dan layanan peminatan
Bk dan layanan peminatanBk dan layanan peminatan
Bk dan layanan peminatan
 
BK dan Layanan Peminatan
BK dan Layanan PeminatanBK dan Layanan Peminatan
BK dan Layanan Peminatan
 

Recently uploaded

Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

Laporan Konseling Karir MTs

  • 1. LAPORAN HASIL KONSELING INDIVIDU DALAM BIDANG KARIER ( KE ARAH PEMINATAN SISWA MTs SLAWI KELAS 3 ) Di susun oleh: Nama : Mukhamad Arif Rizqi NPM : 1114500026 Kelas : III D BIMBINGAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL 2015
  • 2. RIWAYAT HIDUP KONSELOR Nama : MUKHAMAD ARIF RIZQI Tempat, Tanggal Lahir : Tegal, 07 Oktober 2015 Alamat : Dk Babakan Ds. Jatimulya RT/RW 05/05 Kec. Lebaksiu Kab. Tegal Asal Sekolah : MI Islamiyah Babakan MTs N Model Babakan MAN Babakan Lebaksiu Tegal Cita – cita : Menjadi Guru BK Hobi : Olahraga ( Sepak Bola ) No HP : 085201067016 Nama Orang Tua : a. Ayah : TOHANI b. Ibu : ROKHILAH Pekerjaan Orang Tua : a. Ayah : Wiraswasta b. Ibu : Ibu Rumah Tangga
  • 3. IDENTITAS SISWA I Nama : ABU BAKAR AL BANI Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 02 Januari 2001 Alamat : Dk Babakan Ds. Jatimulya RT/RW 05/05 Kec. Lebaksiu Kab. Tegal Asal Sekolah : MTs Ma’hadut Tholabah Babakan Nomer HP : - Cita – cita : Ingin membanggakan Orang Tua Hobi : Bermain bola Nama Orang Tua : a. Ayah : Bahrudin b. Ibu : Rosmiyati ( ALMH ) Pekerjaan Orang Tua : a. Ayah : Sopir b. Ibu : ( ALMH )
  • 4. IDENTITAS SISWA II Nama : Muhamad Fiqih Saputra Tempat, Tanggal Lahir : Tegal, 17 September 2000 Alamat : Dk Babakan Ds. Jatimulya RT/RW 05/05 Kec. Lebaksiu Kab. Tegal Asal Sekolah : MTs Ma’hadut Tholabah Babakan Nomer HP : - Cita – cita : Pemain sepak bola terkenal Hobi : Olahraga Nama Orang Tua : a. Ayah : Pahruri b. Ibu : Waeti Pekerjaan Orang Tua : a. Ayah : Ternak Hewan b. Ibu : Ibu Rumah Tangga
  • 5. IDENTITAS SISWA III Nama : Muhamad Riyan Nikola Tempat, Tanggal Lahir : Tegal, 10 Oktober 2000 Alamat : Dk Babakan Ds. Jatimulya RT/RW 05/05 Kec. Lebaksiu Kab. Tegal Asal Sekolah : MTs Ma’hadut Tholabah Babakan Nomer HP : Cita – cita : Ingin Menjadi Pengusaha Hobi : Bermain Sepak Bola Nama Orang Tua : a. Ayah : Mulyadi b. Ibu : Muniroh Pekerjaan Orang Tua : a. Ayah : Petani b. Ibu : Buruh
  • 6. IDENTITAS ORANG TUA KONSELI I ( ABU BAKAR AL BANI ) Nama : Bahrudin Tempat, Tanggal Lahir : Tegal, 23 Maret 1965 Alamat : Ds. Lebaksiu Kab. Tegal Pekerjaan : Sopir Nomer HP : - Pendidikan : ALUMNI MTs N Lebaksiu
  • 7.
  • 8. A. PENDEKATAN TRAIT AND FACTOR Pada saat saya melakukan konseling individu dengan konseli memakai salah satu pendekatan dari konseling itu sendiri yaitu pendekatan trait and factor. Proses Konseling dengan menggunakan pendekatan trait and factor ini, membahas mengenai dimensi kognitif. Teori atau pendekatan ini secara logis dan rasional menerangkan, bagaimana memecahkan kesulitan-kesulitan atau masalah yang sedang dihadapi oleh konseli. Dalam proses ini konseli harus yang lebih aktif ketimbang konselornya. Menurut Pendekatan ini, kepribadian merupakan factor yang saling berkaitan antara yang satu dengan lainnya seperti kecakapan, minat, sikap, dan yang lainnya. Hal yang mendasar bagi konseling trait and factor ini adalah asumsi bahwa individu berusaha untuk menggunakan pemahaman diri dan pengetahuan kecakapan dirinya sebagai dasar bagi pengembangan potensinya Dan dapat disimpulkan bahwa konseling trait aad factor disini memandang bahwa manusia sebagai makhluk yang berpotensi untuk berbuat baik ataupun buruk dan dalam proses perkembangannya manusia sangat dipengaruhi oleh sifat bawaan dan juga pengaruh dari lingkungan sekitar dimana individu tersebut berada. Sehingga manusia sangat membutuhkan bantuan dari orang lain untuk mengembangkan potensinya secara maksimal terutama dalam pemilihan karir hidupnya. Teknik - teknik yang digunakan dalam proses konseling ( Trait and Factor ) adalah: 1) Memperkuat kesesuaian atau menjaga hubungan baik antara konselor dengan konseli. Dalam teknik ini konselor senantiasa berusaha menjaga atau memelihara bahkan memperkuat adanya kesesuaian antara dirinya dengan konseli. 2) Mengubah lingkungan konseli. Dalam teknik ini konselor berusaha selalu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi konseli dengan cara mengubah lingkungan konseli sedemikian rupa sehingga konseli merasa lebih betah, terhibur ketika berada di lingkungan tersebut.
  • 9. 3) Memilihkan atau menempatkan konseli pada lingkungan yang sesuai. Dalam teknik ini konselor tidak menyarankan bagi konseli untuk bertahan di lingkungan yang sekarang, melainkan menyarankan supaya pindah tempat atau lingkungan yang kondusif atau lebih nyaman. 4) Mendorong konseli untuk belajar keterampilan - keterampilan yang ada atau pun ketrampilan yang sudah dimilikinya. Dalam teknik ini, konselor mendorong konseli untuk lebih proaktif belajar keterampilan yang sesuai untuk pemecahan masalahnya maupun keterampilan hidup lainnya. 5) Mengubah sikap tingkah laku pada diri konseli. Dalam teknik ini, setelah konselor mengetahui semuanya, maksudnya konselor memindahkan konseli ke lingkungan yang baru itu supaya tidak merasa bosan atau jenuh dan secara tidak langsung pula mengubah sikap atau perilaku konseli yang irasional agar terjadi perubahan yang lebih baik lagi dan konseli pun akan merasa senang. Dalam setiap pendekatan mesti mempunyai kelebihan dan kekurangan masing – masing, temasuk juga pendekatan trait and factor ini. Adapun kelebihan dan kelemahannya, yaitu :  Kelebihan a. Yang aktif itu konseli bukan konselor b. Dalam proses konseling menngunakan metode ilmiah c. Pada penggunaan data tes objektif, membawa upaya perbaikan dalam pengembangan tes dan penggunanya. d. Penggunaan pada aspek kognitif merupakan upaya menyeimbangkan dengan aspek afektif atau emosional e. Memberikan kemungkinan untuk melakukan penelitian dan penemuan kuanitatif
  • 10.  Kelemahan a. Konseling terpusat pada pribadi konseli dan dianggap sederhana b. Kurang memerhatikan adanya pengaruh dari perasaan, keinginan, cita - cita hidup serta pilihan program atau bidang studi dan karir. c. Sulit bagi konselor untuk bersikap netral dalam situasi hubungan interpersonal. d. Kurang diperhatikan peran keluarga dekat, yang ikut mempengaruhi rangkaian pilihan konseli. Langkah – langkah yang digunakan dalam proses konseling menggunakan pendekatan Trait adn Factor antara lain : a) Attending Attending merupakan awal dari proses konseling, yaitu menunjukan kehadiran secara penuh dengan tujuan melibatkan konseli dalam proses konseling yang terdiri dari mempersiapkan ( penataan ruangan, merancang bantuan, memberikan informasi ), positioning ( jarak dengan konseli, kecondongan, kontak mata ), mengamati ( tingkatan intellektualitas, energi dan perasaan konseli ) dan mendengarkan. b) Responding Responding adalah langkah kedua setelah attending yaitu kegiatan merespon atau menanggapi konseli, dimana konselor mampu megartikulasikan pengalaman dan alasan dari perasaan konseli, serta mampu membahasakan isi dan ekspresi dari perasaan konseli, dalam responding konselor mulai membangun proses bantuan, mengeksplorasi hubungan dengan dunia, memasuki bingkai refferensi konseli, mengkomunikasikan apa yang didengarkan, meneguhkan eksplorasi konseli sebagai dasar untuk memfasilitasi pemahaman, memiliki keterampilan untuk memahami dimensi-dimensi dalam pengalaman konseli dan mengkomunikasikan yang telah diketahui konselor secara akurat. Merespon konseli terdiri dari tiga respon yaitu respon terhadap isi yaitu mengklarifikasi pengalaman konseli, respon terhadap perasaan yaitu mengklarifikasi akibat yang
  • 11. berkenaan dengan pengalaman dan respon terhadap makna yaitu memberi alasan terhadap suatu perasaan, dalam proses konseli ciptakanlah kondisi empati, kasih sayang tanpa syarat, perlakuan yang tulus, konselor tidak membagi pengalamannya, tidak menunjukan kepalsuan dan menekankan kekhususan. c) Personalizing Personalizing atau personalisasi adalah dimensi paling kritis dalam suatu perubahan. Proses ini kritis karena menekankan pada internalisasi tanggung jawab konseli atas masalahnya. personalisasi mencakup mempersonalisasikan makna atau implikasi respon terhadap suatu pemaknaan. Konselor dituntut untuk mampu melakukan pendalaman terhadap hal-hal yang diekspresikan konseli dengan menambahkan secara tepat pemahaman-pemahamannya terhadap materi-materi yang disajukan oleh konseli, dengan memungkinkan konselii memahami tujuan yang ingin dicapai dan apa yang menjadi kebutuhannya berkenaan dengan situasinya. d) Initiating Initiating atau inisiasi adalah kluminasi dari pemberian bantuan menekankan pada memfasilitasi konseli untuk bertindak dalam mencapai tujuannya, dalam tahap ini terdiri dari merumuskan dan memperinci apa yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan konseli, menetapkan kapan kegiatan itu akan dilakukan, menetapkan kapan koselor mengetahui bahwa konseli telah melakukan kegiatan yang telah dirumuskan dan menentukan kapan konselor akan bertemu lagi dengan konseli. e) Tindak Lanjut (follow up) Memberikan bantuan kepada konseli dalam menghadapi masalah baru dengan mengingatkannya kepada masalah sumbernya sehingga menjamin keberhasilan konseling. Teknik yang digunakan konselor harus disesuaikan dengan individualitas klien, mengingat bahwa individu itu sifatnya unik, sehingga tidak ada teknik yang baku yang berlaku untuk semua konseli.
  • 12. PROSES BERLANGSUNGNYA KONSELING I. ANALISIS Ketika proses konseling individu yang saya lakukan, pertama dengan cara melakukan analisis yang dilakukan melalui tes maupun non tes. Saya memberikan tes kepada konseli yaitu tentang bidang peminatan karir. Sedangkan pada non tes melakukan teknik wawancara terhadap konseli dengan menanyakan beberapa pertanyaan tentang karir yang diminati oleh konseli tersebut. Dari hasil analisis yang telah saya lakukan kepada Fitri Karlisa saya dapat mengamati konseli dari berbagai sudut aspek. Yang pertama dilihat dari keluarga, Karlisa berasal dari keluarga yang sederhana, ayahnya bekerja sebagai Petani sedangkan ibunya sebagai Ibu Rumah tangga. Konseli hidup ditengah – tengah keluarga yang taat beribadah karena hidup dilingkungan serba islami. Informasi ini dapat saya ketahui karena ketika berkunjung ke rumahnya pihak keluarga menyambut dengan sopan. Setelah itu apabila dilihat dari tingkah laku sosialnya, konseli mampu bersosial dengan baik di lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Sedangkan hubungan atau komunikasi dengan teman – temannya merupakan ia orang yang pendiam, agamis dan sangat mudah bergaul. II. SINTESIS Setelah melakukan analisis konseling ke arah peminatan melaui tes, maka yang saya peroleh dari konseli kuat dalam bidang investigatif dan bidang enterprising. Investigatif disini yaitu pekeraan yang memerlukan kemampuan abstrak dan kreativ. Hal tersebut dapat dilihat dari aspek pandai berbicara dan mengeluarkan ide – ide yang pas atau menarik agar yang mendengarkan itu termakan apa yang ia ucapkan, bila disangkut pautkan adalah tugas dari seorang sales. Enterprising yaitu pekerjaan yang memerlukan kemampuan verbal untuk mempengaruhi orang lain. Hal tersebut dapat dilihat dari aspek tingkah laku sosial klien yang menunjukan bahwa klien adalah seorang anak orang yang pendiam, agamis dan sangat mudah bergaul. Serta didalam lingkungan sosialnya
  • 13. ia termasuk anak yang dapat dengan mudah beradaptasi dengan orang – orang yang ada disekitar tempat tinggalnya. Hal ini mungkin terdorong dengan adanya faktor dari keluarga yang mengajarkan kepada konseli. Jadi hal tersebut menjadi salah satu alasan mengapa konseli kuat dibidang Investigatif dan Enterprising. Dan berdasarkan hasil tes tersebut kepada koseli menunjukan lemah dalam bidang mekanisme. Mekanisme adalah pekerjaan yang berisi tugas – tugas yang memerlukan mekanisme. Menurut pengamatan saya konseli lemah dalam bidang ini karena faktor dari konseli yang tidak mempunyai alat mekanik tersebut dan mungkin jika ada dia sedikitnya – sedikitnya mampu melakukan walaupun nanti hasilnya kurang maksimal sebab pandangan saya konseli ini tidak mempunyai bakat dalam bidang mekanik . III. DIAGNOSIS ( Prognosis ) Tahapan ini untuk menemukan ketetapan dan pola yang dapat mengarahkan kepada permasalahan, sebab - sebabnya, serta sifat-sifat konseli yang relevan dan yang dapat berpengaruh terhadap proses penyesuaian diri dari konseli tersebut. Berdasarkan hasil interview yang telah saya lakukan dengan konseli, bahwasanya konseli mempunyai minat pada bidang olahraga dalam hal ini adalah Sepak bola, hal tersebut dapat diketahui melalui hobi konseli yaitu bermain Sepak Bola dan jika dilihat konseli mampu bermain bola dengan baik buktinya ia dan teman – teman sebayanya mampu meraih peringkat 2 kejuaraan atau turnamen sepak bola antar kampung didesanya ( Babakan ). Minat konseli juga didukung oleh orang tua konseli terutama ayah konseli. Karena menurutnya, beliau bangga dengan hobi anaknya yang senang bermain sepak bola supaya sehat sebab olahraga terus menerus dan juga katakanya beliau juga senang bermain bola di waktu kecil, oleh sebab itu konseli menuruni minat yang dimiliki ayahnya sewaktu kecil dahulu. IV. KONSELING ( treatment )
  • 14. Setelah melakukan konseling terhadap Bani, saya memberikan penekanan pola fikir mandiri, supaya bani dapat melihat kemampuanya dalam mencapai apa yang ia cita - citakan, yaitu membanggakan orang tua. Dan jangan sekali – kali atau mencoba membuat orang tuanya kecewa, Ia juga berjanji akan membanggakan orang tuanya melalui minat yang dimilikinya yaitu bermain sepak bola di Nasional. a) Attending Proses konseling awal dengan saya mendatangi Rumah Bani, proses konseling ini berlangsung di ruang tamu, dengan posisi berhadap - hadapan, kemudian saya membuka proses konseling dengan menanyakan kadaan konseli pada saat itu gimana, di lanjut menjelaskan tujuan saya datang ketempat konseli yaitu untuk melakukan observasi tentang peminatan karir, kemudian saya memberikan lembaran soal untuk di isinya, setelah pengisian soal selesai lanjut berbicara menanyakan cita - cita Bani. Kemudian konseli menceritakan akan cita - citanya yang menginginkan dirinya agar bisa membanggakan orang tuanya. b) Responding Dari tahap attending di atas, saya menyampaikan kepada puput mengenai cita - citanya yang menginginkan dirinya agar bisa membanggakan orang tuanya. Saya dapat mengerti kalau konseli sangat ingin memberikan yang terbaik apa yang ia bisa dan ujungnya mampu membanggakan orang tua, yaitu dengan patuh kepada ayahnya jang buat beliau marah, kecewa atas apa yang konseli perbuat. Dan juga hasil dari interview yang saya lakukan tadi bahwa Bani juga mempunyai minat dalam bidang olahraga yaitu sepak bola, Bani buat ayah bangga dengan prestasinya lewat minat yang dimiliki yaitu dalam sepak bola. Dan penguatan berikutnyapun saya berikan berikan dari hasil tes peminatan yang Bani lakukan tadi, hasilnya menunjukan bahwa bani mempunyai nilai sosial yang sangat baik dan di ikuti dengan nilai investigativ, serta enterprising yang baik.
  • 15. c) Personalizing Setelah Saya selesai merespon apa yang di ungkapkan konseli tadi dan mendalami apa inti dari ungkapan tersebut, saya memberi tanggapan dan penguatan agar konseli semakin giat ke arah positif, kemudian saya menerangkan tentang apa itu sepak bola dan cara membanggakan orang tua yaitu : salah satu olahraga yang paling disukai oleh banyak orang, kelebihannya banyak disukai orang dan mempunyai hasil yang menengah ke atas, kekurangannya jika sewaktu – waktu cidra atau sakit jauh dari orang tua dan sangkut pauttnya dengan membanggakan orang tua adalah konseli harus menampilkan apa yang dimiliki sesuai dengan kemampuannya dalam minat sepak bola maka secara tidak langsung orang tua merasa bangga melihat kemampuan yang dimiliki anaknya apalagi jika anaknya berprestasi baik dibidang olahraga maupun di bidang pendidikan. d) Initiating Ketika penjelasan umum tentang sepak bola dan cara membanggakan orang tua. Berbicara penjelasan umum tentang seorang pesepak bola dari siapa itu pesepak bola ,bagaimana evek pekerjaan pesepak bola bagi keluarga, sampai pendapatan ekonomi pesepak bola, saya memberikan saran kepada Bani untuk melanjutkan sekolah ke Madrasah Aliyah Negiri ( MAN ) yang di dalam pendidikannya berbasis ilmiah, agama dan juga ada ketrampilannya. Dan diusahakan bisa membagi waktu dengan baik. Untuk menunjang minat yang dimilikinya konseli bisa masuk ke SSB ( Sekolah Sepak Bola ) untuk lebih memaksimalkan minat yang dimilikinya agar lebih berkembang lagi. Setelah semua tahap yang saya lakukan telah selesai kemudian pertemuan saya cukupkan dan saya berkata kepapada Bani, saya akan kembali setelah melaksanakan ujian, atau jika sewaktu – waktu Bani mau curhat, membutuhkan bantuan atau menemukan kendala akan masalah pencapaian cita-citanya silahkan untuk datang ke rumah saya.
  • 16. V. TINDAK LANJUT ( Follow Up ) Selang beberapa hari setelah saya melakukan observasi kepada Bani, tidak direncanakan sebelumnya pada saat saya jalan - jalan sore hari rencananya akan bermain sepak bola di Lapangan saya bertemu Bani, saya menyapa Bani kemudian kita duduk bersama, sambil menunggu bermain saya tanya tentang hal yang beberapa hari lalu kita bahas di rumahnya, Bani mengungkapkan sebuah kehawatiran baru tentang sesuatu mengenai keinginan penggapaian citanya untuk membanggakan orang tua lewat minatnya, kemudian saya menyanyakan ulang, hal apakah yang menjadikan kamu resah dan ragu untuk menggapai cita – cita yang kamu inginkan. kemudian Bani menjawab pertanyaan saya , Yang menjadi ketakutan saya yaitu biaya untuk pencapaian cita - cita saya yaitu masuk SSB atau sekolah Bola. kemudian saya menjawab dengan penguatan – penguatan atau hal yang fakta supaya Bani tidak pernah merasa terjebak dalam perekonomian yang pas - pasan untuk menggapai cita - citanya, dan saya pun menerangkan bahwa ketika Bani ada kemauan dan yakin dalam keinginan untuk mencapai sebuah tujuan itu di sertai kerja keras dan do’a yang selalu dialkukan teru menerus insya Allah pasti Bani bisa, entah dari manapun dananya tetapi jika yakin, pasti Allah akan menurunkan rizqinya melalui perantara kepada ayah dan selain itu juga untuk lanjut pendidikan ketika nilai Bani bagus bisa lewat jalur prestasi atau beasiswa semua administrasi pendidikan akan ditanggung oleh pemerintah, Tapi syaratnya harus pintar, makanya Bani harus janji rajin - rajin belajar giat berdoa supaya semua dapat terwujud sesuai dengan cita – cita. Itu juga bisa membuat Ayah bangga punya anak seperti Bani walaupun bukan dari minat yang dimiliki tetapi lewat jalur pendidikan pasti ayah Bani merasa sangat senang sekali.