bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Pengantar Ekonomi Pembagunan
1. NIM
: 01111401063
Nama : Arief Anzarullah
PEMBANGUNAN EKONOMI (1)
Salah satu tujuan yang paling penting di Negara-negara baru adalah pembangunan
ekonomi. Pembangunan ekonomi yang berhasil dapat mendorong proses modernisasi
dalam bidang-bidang lain. Dengan demikian, boleh dikatakan bahwa pembangunan
ekonomi menpunyai sautu peranan yang sangat menentukan di Negara-negara baru.
Dalam bidang ekonomis, terdapat 4 tugas utama pemerintah :
1. Modal harus dikumpulkan, ini berarti bahwa konsumsi harus ditekan.
2. Modal yang dikumpulkan itu harus diarahkan secara produktif.
3. Tenaga kerja harus dipindahkan dari pertanian ke industri.
4. Tenaga kerja dibidang industri harus dijamin kebutuhan pokoknya.
Pembangunan ekonomi bukanlah soal ekonomis saja, akan tetapi memerlukan perubahan
social dan psikologis :
1. Pikiran atau pandangan rasional harus meluas.
2. Orang-orang harus minimal menerima dan maksimal menginginkan pembangunan
sebagai sesuatu yang baik.
3. Pembangunan memerlukan pemimpin baik entrepreneurs maupun birokrat yang
mengambil inisiatif untuk memajukan pembangunan.
Akhirnya terdapat statu prasayarat politis, yakni pembangunan memerlukan
Stabilitas Politik. Stabilitas politik sebagai salah satu prasyarat untuk pembangunan.
Untuk menjalankan pembangunan, semestinya ada yang menjalankanya. Salah satu
prasyaratnya yaitu masalah enterpreneurship. Tetapi didalam emasyarakat yang maíz
sebagian besar bersifat tradicional, tidak banyak orang yang ingin dan mampu melopori
pembangunan
o
Dalam sejarah Asia dan Afrika, pembangunan mulai dijalankan oleh orang
asing, yaitu penjajah.
o
Dibanyak negara baru, ekonominya dikuasai oleh statu minoritas asing,
seperti orang Tionghoa di Indonesia dan orang India di Afrika Timur.
-1-
2. Kebijakan penjajah berperan, tetapi faktor-faktor lain ada yang lebih penting.
Masyarakat tradisional jarana ada individu atau golongan yang ingin melopori
pembangunan.
Mengana kaum Imigran lebih aktif dalam bidang ekonomi?
1. Biasanya orang yang menjadi imigran adalah orang yang memiliki inisiatif yang
lebih besar daripada kawan-kawannya yang tetap tinggal dikampung halamanya.
2. Orang yang sudah pindah dari negaranya menjadi bebas, dalam arti dia tidak lagi
dibatasi oleh adat dan tradisi dinegara leluhurnya. Jadi dia lebih mungkin akan
mencoba cara-cara baru.
3. Seorang imigran terpaksa berdikari. Dia dipaksa menjadi aktif dalam bidang
ekonomi, karena di negara barunya tidak ada yang dapat menolongnya.
Perbedaan antara golongan asli dan golongan minoritas asing dalam bidang
ekonomi adalah soal kebudayaan. Misalnya orang Tionghoa dibesarkan sebagai
pedagang, sedangkan kebudayaan Indonesia tidak menitik beratkan pada soal ekonomis.
Pada kenyataan bahwa suatu golongan minoritas mmempunyai kedudukan yang unggul
dalam bidang ekonomi.
Di Eropa, seorang sosiolog, Max Weber, pernah menghubungkan pembangunan
ekonomi dengan agama protestan. Dalam masyarakat tradisional di Eropa yang menganut
Katholik, pembangunan belum terjadi. Tetapi sesudah meluasnya agama protestan, justru
golongan ini menjadi pelopor dalam bidang ekonomi. Agama protestan memberikan
suatu ideologi yang mendorong pembangunan ekonomi.
Namun seorang sosiolog Belanda, Wertheim, meragukan kebenaran teori Weber
di Negeri Belanda. Dia mengatakan bahwa golongan yang memelopori pembangunan di
Belanda tidak mempunyai sifat yang digambarkan oleh Weber.
Di Indonesia yang diteliti oleh Clifford Geertz, yang mempelajari kegiatan
ekonomis didua kota yaitu Jawa Timur dan Bali. Di Jawa Timur, kegiatan ekonomi
berada ditangan kaum santri (kecuali Tionghoa). Pedagang santri di Jawa Timur tetep
kalah dibandingkan dengan pedagang Tionghoa.
-2-
3. Di Bali, Geertz melihat bahwa kegitan ekonomis dipelopori oleh kaum
bangsawan. Tetapi kaum bangsawan kurang efisien dalam busniess, karena sebagai
bangsawan yang tidak perlu menghitung laba/rugi. Dengan demikian, Geertz
mengemukakan kesimpulan bahwa baik kaum santri di Jawa Timur maupun kaum
bangsawan di Bali belum begitu berhasil sebagai enterpreneurs.
Jadi menurut pendapat saya, enterpreneurs di negara baru lebih banyak akan
berasal dari golongan-golongan cendikiawan yang sudah mendapat pendidikan modern,
dalam kata lain ”teknorat”. Barangkali banyak diantara mereka akan menjadi pejabat
pemerintah, tetapi juga ada akan menjadi swasta.
PEMBANGUNAN EKONOMI (2)
Seorang ahli ekonomi, Rostow, dalam teorinya ”take off”, mengatakan bahwa dengan
sistem yang bagaimanapun, proses pembangunan memerlukan kira-kira 60 tahun.
Bagaimana berbagai sistem politik dapat menjalankan pembangunan. Dalam
beberapa sistem politik ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan dalam proses
pembangunan.
1.
Sistem Demokrasi
Ciri khas demokrasi adalah pemerintah yang lemah.
Suatu pemerintah demokratis seringkali bersifat terlalu lunak dalam menghadapi
tugas-tugas ekonomis yang harus dijalankan. Pemerintah demokratis terpaksa
mencari jalan kompromi, padahal justru tindakan-tindakan tegas yang diperlukan.
o Keuntunganya :
Sistem demokrtasi dapat menggairahkan pihak swasta. Dalam hal birokrasi,
sistem demokrasi juga menguntungkan karena terdapat semacam ”social
control” yang dapat mengawasi pekerjaan birokrat. Birokrasi didorong untuk
menjalankan proyek-proyek yang produktif, dan penyelewengan dicegah.
o Kelemahan :
Kerugian yang paling serius adalah bahwa sistem demokrasi tidak dapat
memaksakan
rakyat
untuk
menerima
pengorbanan
demi
kepentingan
pembangunan. Sekiranya rakyat dipaksakan, maka hal ini akan menimbulkan
ketidakpuasan yang mungkin terwujud ketidakstabilan politik.
-3-
4. 2.
Sistem Komunis
Pemerintah yang sangat kuat yang dapat mengambil tindakan-tindakan yang tidak
populer.
Dalam hal sistem komunis, negara menguasai semua sektor ekonomi termasuk
industri maupun pertanian. Dalam bidang politik, pemerintah juga berkuasa penuh.
o Keuntungan:
Dalam rangka mempercepat pembangunan, pemerintah komunis dapat
mengambil tindakan yang tidak mungkin dapat diambil oleh pemerintah
demokratis.
o Kelemahan :
Mau tidak mau proses pembangunan mengorbankan golongan-golongan tertentu
dalam masyarakat. Cara-cara demikian dapat mematikan inisiatif dan
antusiasme rakyat, akan tetapi dapat memaksa rakyat untuk menerima
oenderitaan demi kepentingan pembangunan.
Meskipun demikian Uni Socviet cukup berhasil, khususnya dalam bidang industri.
Sebaliknya hasil rejim komunis di RRC belum begitu menonjol.
3.
Sistem Militer
Secara teoritis, rejim militer mirip dengan rejim komunis, artinya rejim militer juga
tidak harus memperhatikan pendapat umum.
Keuntungan :
o Asalkan semua anggota tentara tetap setia kepada pimpinan, maka tentara
dapat mengambil tindakan apa saja. Dengan demikian, militer mempunyai
kekuatan fisik untuk mengambil tindakan yang cukup tegas dalam bidang
ekonomi.
o Modal dapat dikumpulkan dengan menekan konsumsi.
o Tenaga dapat dikerahkan untuk bekerja dipabrik-pabrik industri.
o Petani-petani dapat dipaksa mengirim bahan makanan ke kota.
o Tindakan yang keras dapat diambil untuk mencegah penyelewengan oleh
swasta maupun birokrat.
-4-
5. Kelemahan :
o Walaupun sautu rejim militer lebih kuat daripada rejim demokratis, namun
biasanya kurang kuat dibangdingkan dengan rejim komunis karena anggotaanggota tentara tidak berideologi sehingga lebih mungkin dipengaruhi oleh
rakyat biasa.
o Rejim militer lebih sedikit banyak segan mengambil tindakan, sebagai
militer mereka lebih memperhatikan masalah-masalah keamanan daripada
pembangunan.
o Kaum militer sering kurang ”committed” terhadap pembangunan. Kalau
negara sudah aman, maka mereka merasa tugasnya sudah selesai.
o Kalau mereka diangkat menjadi pejabat pemerintahan mereka kadangkadang mempergunakan kedudukan barunya demi kepentingan pribadi
seperti memperkaya diri.
Dengan demikian dari ketiga sistem tersbut yaitu sistem demokrasi, komunis, dan militer,
kelihatan bahwa yang paling cepat dalam menjalankan pembanguan adalah sistem
komunis. Tetapi walaupun sistem komunis mungkin lebih cepat dalam menjalankan
pembangunan, namun hal ini tidak berarti bahwa sistem-sistem lain tidak bisa sama
sekali.
-5-
6. Kelemahan :
o Walaupun sautu rejim militer lebih kuat daripada rejim demokratis, namun
biasanya kurang kuat dibangdingkan dengan rejim komunis karena anggotaanggota tentara tidak berideologi sehingga lebih mungkin dipengaruhi oleh
rakyat biasa.
o Rejim militer lebih sedikit banyak segan mengambil tindakan, sebagai
militer mereka lebih memperhatikan masalah-masalah keamanan daripada
pembangunan.
o Kaum militer sering kurang ”committed” terhadap pembangunan. Kalau
negara sudah aman, maka mereka merasa tugasnya sudah selesai.
o Kalau mereka diangkat menjadi pejabat pemerintahan mereka kadangkadang mempergunakan kedudukan barunya demi kepentingan pribadi
seperti memperkaya diri.
Dengan demikian dari ketiga sistem tersbut yaitu sistem demokrasi, komunis, dan militer,
kelihatan bahwa yang paling cepat dalam menjalankan pembanguan adalah sistem
komunis. Tetapi walaupun sistem komunis mungkin lebih cepat dalam menjalankan
pembangunan, namun hal ini tidak berarti bahwa sistem-sistem lain tidak bisa sama
sekali.
-5-