Teks tersebut membahas tentang karbohidrat, yang merupakan polimer alam yang terdiri atas monomer monosakarida. Karbohidrat diklasifikasikan menjadi monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Jenis-jenis karbohidrat penting yang dijelaskan meliputi pati, glikogen, selulosa, sukrosa, dan laktosa beserta sifat-sifatnya.
5. PENGERTIA
N
STRUKTUR
PENGGOLON
GAN
REAKSI
KEGUNAAN
Karbohidrat berasal dari kata karbo yang
berarti karbon dan hidrat yang berarti air. Jadi,
karbohidrat dapat diartikan sebagai hidrat dari
karbon. Sejak tahun 1880-an para ahli mulai
menyadari bahwa sebenarnya nama ini kurang
tepat, karna karbohidrat tidak terbentuk dari
hidrasi karbon atau pada pemanasan karbohidrat
tidak dihasilkan hidrat. Karbohidrat lebih tepat
disebut sakarida, yang berasal dari kata sakkar
yang artinya gula, karena karbohidrat sederhana
mempunyai rasa manis. Karbohidrat merupakan
polimer alam (biopolimer). Karbohidrat dapat
berupa polihidroksi aldehid (golongan aldosa)
atau polihidroksi keton (golongan ketosa).
PENGERTIAN KARBOHIDRAT
6. PENGERTIA
N
STRUKTUR
PENGGOLON
GAN
REAKSI
KEGUNAAN
Karbohidrat dibuat oleh tumbuhan melalui
proses fotosintesis sebagai berikut.
x(CO2) + y(H2O) → Cx(H2O)y + xO2
Tumbuhan mengubah karbon dioksida dan
uap air menjadi karbohidrat dan oksigen, dengan
bantuan sinar matahari dan berlangsung di
klorofil daun. Lain halnya dengan tumbuhan,
manusia dan hewan tidak dapat membuat
karbohidrat. Manusia dan hewan memperolehnya
dari tumbuhan. Oleh karna itu, kehidupan
manusia dan hewan sangat bergantung pada
tumbuhan.
PENGERTIAN KARBOHIDRAT
7. PENGERTIAN
STRUKTUR
PENGGOLON
GAN
REAKSI
KEGUNAAN
Secara kimia, karbohidrat adalah senyawa
yang mengandung unsur C, H, dan O. Contoh yang
paling umum adalah glukosa (C6H12O6) dan
sukrosa (C11H22O11). Sebagian besar karbohidrat
memenuhi rumus umum Cx(H2O)y.
Rumus struktur karbohidrat dapat
dituliskan secara terbuka dan atau tertutup.
Rumus struktur karbohidrat secara terbuka
(alifatis) merupakan proyeksi yang dibuat oleh
Emil Fischer, sedangkan struktur tertutup (siklik)
hasil proyeksi dari Tollens dan digambarkan
secara siklohemiasetal oleh Haworth.
1. Rumus Fischer
2. Rumus Haworth
STRUKTUR KARBOHIDRAT
8. FISCHER
HAWORTH
Pada rumus
Fischer, rantai karbon
digambarkan secara
vertikal (tegak) atau
struktur alifatik dengan
gugus aldehid atau
keton berada di puncak
rumus. Berdasarkan
letak gugus –OH, rumus
Fischer dapat
digolongkan atas dua
yaitu:
D(Dekstro=kanan) jika
atom C asimetrik yang
terjauh dari gugus
fungsi mengikat gugus
–OH di sebelah kanan,
dan L(Levo=kiri) jika
atom C asimetrik yang
terjauh dari gugus
fungsi mengikat gugus
–OH di sebelah kiri.
RUMUS FISCHER
9. FISCHER
HAWORTH
Pada rumus Haworth, rantai karbon
digambarkan dengan struktur lingkar. Jika posisi
–OH pada atom C nomor satu mengarah ke
bawah, disebut α(alfa), Jika posisi –OH pada
atom C nomor satu mengarah ke atas, disebut
β(beta).
RUMUS HAWORTH
11. MONOSAKA
RIDA
OLIGOSAKAR
IDA
POLISAKARI
DA
Monosakarida adalah karbohidrat paling
sederhana. Molekul monosakarida hanya terdiri
atas beberapa atom karbon saja dan tidak dapat
dihidrolisis menjadi karbohidrat yang lebih
sederhana.
Berdasarkan gugus fungsional yang
dikandungnya, monosakarida digolongkan
sebagai berikut.
Aldosa, yaitu monosakarida yang mempunyai
gugus karbonil aldehid.
Ketosa, yaitu monosakarida yang mempunyai
gugus karbonil keton.
Jenis monosakarida yang terdapat di alam
dan sering digunakan yaitu glukosa, fruktosa,
galaktosa, dan pentosa.
PENGGOLONGAN KARBOHIDRAT
12. GLUKOSA
FRUKTOSA
PENTOSA
GALAKTOS
A
Glukosa dikenal juga dengan nama
dekstrosa karena mempunyai sifat memutar
cahaya terpolarisasi ke kanan. Glukosa
merupakan aldoheksosa. Glukosa terdapat dalam
gula merah, buah anggur, madu, serum darah
binatang, dan air seni penderita diabetes
melitus. Glukosa mempunyai sifat dapat larut
dalam air dan berasa manis. Glukosa merupakan
gula pereduksi. Jika direaksikan dengan Fehling
akan memberikan endapan merah CuO. Glukosa
berisomer dengan galktosa dan fruktosa. Glukosa
tidak mudah meleleh dan tidak bersifat
higroskopis. Glukosa banyak digunakan dalam
pembuatan permen, biskuit, dan roti.
MONOSAKARIDA
13. GLUKOSA
FRUKTOS
A
PENTOSA
GALAKTOS
A
Fruktosa dikenal dengan nama levulosa
karena merupakan suatu ketoheksosa yang
bersifat memutar cahaya terpolarisasi ke kiri.
Fruktosa dalam bentuk campurannya dengan
glukosa banyak terdapat di dalam gula pasir
(sukrosa), sari buah – buahan, dan madu.
Fruktosa mempunyai rasa yang paling manis
dibandingkan semua jenis gula. Fruktosa banyak
digunakan dalam pembuatan minuman (soft
drink) dan sirup. Fruktosa dapat dibedakan dari
glukosa dengan pereaksi Seliwanoff.
MONOSAKARIDA
14. GLUKOSA
FRUKTOSA
PENTOSA
GALAKTOS
A
Galaktosa tidak ditemukan di alam dalam
keadaan bebas. Galaktosa merupakan
monosakarida yang dihasilkan dari proses
hidrolisis gula dalam susu(laktosa). Galaktosa
bersifat memutar bidang cahaya terpolarisasi ke
kanan. Galaktosa mempunyai rasa yang kurang
manis dan kurang larut dalam air dibandingkan
glukosa. Galaktosa merupakan gula pereduksi.
MONOSAKARIDA
16. MONOSAKAR
IDA
OLIGOSAKA
RIDA
POLISAKARI
DA
Oligosakarida adalah senyawa yang
mempunyai dua sampai sepuluh monosakarida
yang saling berikatan. Oligosakarida yang banyak
terdapat di alam yaitu disakarida. Disakarida
tersusun atas dua molekul monosakarida yang
berikatan melalui gugus –OH dengan melepas-
kan molekul air.
Jenis-jenis Oligosakarida yaitu ; Sukrosa,
Maltosa, Laktosa, Rafinosa, dan Stakiosa
PENGGOLONGAN KARBOHIDRAT
17. SUKROSA
MALTOSA
RAFINOSA
LAKTOSA
STAKIOSA
Sukrosa dikenal sebagai gula pasir.
Sukrosa atau sakarosa merupakan gula tebu
atau gula dari bit. Selain itu, sukrosa juga
terdapat di dalam gula aren, gula kelapa, madu,
nanas, dan wortel. Jika dihidrolisis, sukrosa akan
terpecah dan menghasilkan glukosa dan
fruktosa. Sukrosa bukan merupakan gula
pereduksi
OLIGOSAKARIDA
18. SUKROSA
MALTOSA
RAFINOSA
LAKTOSA
STAKIOSA
Maltosa merupakan disakarida yang terdiri
atas dua molekul glukosa. Hidrolisis maltosa
akan menghasilkan dua molekul glukosa.
Maltosa merupakan hasil antara dari proses
hidrolisis amilum dengan asam maupun enzim.
Maltosa bersifat sebagai gula pereduksi. Maltosa
mudah larut dalam air dan mempunyai rasa lebih
manis daripada laktosa, tetapi kurang manis
daripada sukrosa. Maltosa terdapat secara alami
di dalam tepung terigu.
OLIGOSAKARIDA
19. SUKROSA
MALTOSA
RAFINOSA
LAKTOSA
STAKIOSA
Laktosa merupakan disakarida yang terdiri
atas glukosa dan galaktosa. Hidrolisis laktosa
akan menghasilkan monosakarida berupa
galaktosa dan glukosa. Laktosa dikenal sebagai
gula susu karena terdapat dalam susu sapi dan
susu ibu. Laktosa juga digunakan dalam
pembuatan keju. Laktosa bersifat sebagai gula
pereduksi dan dapat mengalami mutarotasi.
Laktosa bersifat kurang manis.
OLIGOSAKARIDA
22. OLIGOSAKAR
IDA
POLISAKARI
DA
MONOSAKAR
IDA
Polisakarida merupakan polimer alam
yang dibangun oleh unit- unit monosakarida yang
digabungkan menjadi rantai panjang melalui
ikatan oksigen. Polisakaridadibentuk melalui
polimerisasi kondensasi. Kondensasi terjadi
antara gugus – OH monosakarida yang satu dan
gugus – OH pada posisi 1 dan 4 α, dandapat juga
terjadi pada posisi 1,6 α, sehingga
antarmonosakarida diikat dengan gugus – O –
atau alkoksi. Polisakarida mempunyai rumus
molekul (C6H10O5)n dengan harga n yang besar.
PENGGOLONGAN KARBOHIDRAT
23. OLIGOSAKAR
IDA
POLISAKARI
DA
MONOSAKAR
IDA
Kebanyakan karbohidrat di alam berupa
polisakarida. Ada dua golongan polisakarida,
yaitu homopolisakarida dan heteropolisakarida.
Homopolisakarida mengandung satu jenis
monomer, contoh pati, glikogen, dan selulosa.
Sementara itu, heteropolisakarida mengandung
dua jenis atau lebih monomer, contoh kitin. Kitin
merupakan pendukung ekstraseluler dari semua
organisme, misalnya dinding sel bakteri dan
rangka luar serangga seperti belalang.
a. Pati (zat tepung atau amilum)
b. Glikogen
c. Selulosa
PENGGOLONGAN KARBOHIDRAT
24. PATI
GLIKOGEN
SELULOSA
Pati mengandung dua macam polimer yaitu
amilosa (rantai – rantai tidak bercabang) dan
amilopektin (rantai – rantai bercabang). Zat pati
banyak terdapat pada kentang, gandum, ubi kayu,
sagu, beras, dan jagung. Pati berfungsi sebagai
makanan cadangan bagi tumbuh – tumbuhan. Selain
itu, pati juga banyak digunakan dalam industri bahan
makanan. Beberapa jenis pati dan amilopektin
banyak digunakan dalam industri kapsul, obat, jeli,
dan gula – gula.
POLISAKARIDA
25. PATI
GLIKOGEN
SELULOSA
Sifat – sifat pati sebagai berikut
Sedikit larut dalam air dingin. Namun, jika
dipanaskan dengan air, butir – butir zat pati
tersebut berkembang menjadi sebuah gel (kanji)
dan pada pemanasan selanjutnyayang disertai
cukup air menghasilkan koloid yang bersifat optis
aktif dan memutar ke kanan
Daya reduksinya sangat kecil.
Mudah dihidrolisis dengan asam – asam encer
maupun enzim – enzim amilase menghasilkan
glukosa. Pada reaksi hidrolisis tersebut dihasilkan
zat antara yang berupa dekstrin (zat koloid). Zat
pati → dekstrin → glukosa .
Jika diuji dengan larutan iodin akan memberikan
warna biru. Amilum + I2 → iodamilum (biru) .
Warna biru tersebut akan hilang pada pemanasan
70ºC dan akan muncul kembali apabila didinginkan.
POLISAKARIDA
26. PATI
GLIKOGEN
SELULOSA
Glikogen merupakan polisakarida yang
banyak terdapat dalam hewan dan manusia,
serta sebagian kecil tumbuhan. Glikogen dalam
tubuh berfungsi sebagai cadangan energi yang
pembentukannya diatur oleh hormon insulin. Jika
kadar glukosa dalam darah tinggi, insulin akan
merangsang hati untuk menyerap glukosa dan
mengubahnya menjadi glikogen. Apabila kadar
glukosa dalam darah tinggi akan mengakibatkan
diabetes militus.
Sifat – sifat glikogen yaitu; mudah larut
dalam air panas, larutannya dapat mereduksi
larutan Fehling, bersifat optis aktif di kanan,
hidrolisis dengan asam – asam encer
menghasilkan glukosa, serta hidrolisis dengan
amilosa menghasilkan maltosa.
POLISAKARIDA
27. PATI
GLIKOGEN
SELULOSA
Selulosa merupakan polisakarida yang
banyak terdapat dalam tanaman kapas. Selulosa
merupakan penyusun utama dinding sel
tumbuhan. Selulosa banyak digunakan dalam
industri kain katun atau sutra tiruan. Selain itu,
selulosa juga digunakan untuk untuk membuat
kertas selofan yang tidak higroskopis,
transparan, dan berpori sehingga banyak
digunakan sebagai pembungkus rokok. Selofan
di laboratorium digunakan sebagai kertas saring
untuk uji coba tekanan osmosis, sedangkan
selulosa nitrat digunakan sebagai bahan
peledak.
POLISAKARIDA
28. PATI
GLIKOGEN
SELULOSA
Sifat – sifat selulosa sebagai berikut.
Tidak dapat larut dalam air.
Dapat larut dalam pelarut Schweitzer (larutan
kuprioksida amonia).
Tidak dapat dicerna oleh manusia, tetapi dapat
dicerna oleh hewan memamah biak seperti
sapi dengan bantuan bakteri.
Tidak dapat dihidrolisis di dalam tubuh
manusia.
Bersifat liat (padat dan kuat)
Berbentuk serabut (serat)
Tidak peka terhadap larutan iodin.
Terdiri atas molekul – molekul β-D-glukosa.
POLISAKARIDA
30. 1
3
5
2
4
6
7
Uji molisch bertujuan membuktikan
adanya karbohidrat secara kualitatif. Uji ini
positif adanya karbohidrat jika terbentuk cincin
berwarna ungu. Identifikasi karbohidrat oleh
molisch didasarkan pada hidrolisis karbohidrat
oleh asam sulfat pekat yang menghasilkan
monosakarida. Dehidrasi monosakarida jenis
pentosa oleh asam sulfat pekat menghasilkan
furfural. Sedangkan golongan heksosa
dihidrolisis oleh asam sulfat pekat menjadi
hidroksi-metil furfural.
UJI MOLISCH
31. 1
3
5
2
4
6
7
Uji Iodium bertujuan membuktikan adanya
polisakarida (amilum, glikogen, dan dekstrin).
Identifikasi ini didasarkan pada pembentukan
kompleks adsorpsi berwarna spesifik oleh
polisakarida akibat penambahan iodium. Amilum
atau pati dengan iodium menghasilkan berwarna
biru, dekstrin menghasilkan warna merah anggur
sedangkan glikogen dan sebagian pati
terhidrolisis bereaksi dengan iodium membentuk
warna merah coklat.
UJI IODIUM
32. 1
3
5
2
4
6
7
Uji gula pereduksi bertujuan membuktikan
adanya gula pereduksi. Senyawa karbohidrat
yang tidak bereaksi dengan benedict yaitu
sukrosa, amilum, dan selulosa. Uji gula pereduksi
dapat dilakukan dengan pereaksi fehling dan
tollens.
Reaksi positif dengan fehling menghasilkan
endapan merah bata (Cu2O).
Reaksi positif dengan tollens menghasilkan
cermin perak.
UJI GULA PEREDUKSI
33. 1
3
5
2
4
6
7
Uji Bial bertujuan membuktikan adanya
pentosa. Dasar teori dari uji bial adalah dehidrasi
pentosa oleh HCl pekat menghasilkan furfural
dan dengan penambahan orsinol (3,5-dihidroksi
toluena) akan berkondensasi membentuk
senyawa kompleks berwarna biru. Terbentuknya
warna biru menunjukkan adanya pentosa.
UJI BIAL
34. 1
3
5
2
4
6
7
Uji seliwanoff bertujuan membuktikan
adanya ketosa (fruktosa) atau membedakan
antara glukosa dan fruktosa. Dasar teorinya
adalah dehidrasi fruktosa oleh HCl pekat
menghasilkan hidroksimetilfurfural dan dengan
penambahan resorcinol akan mengalami
kondensasi membentuk senyawa kompleks
berwarna merah. Fruktosa bereaksi positif
dengan menghasilkan warna merah, sedangkan
glukosa tidak memberikan warna merah.
UJI SELIWANOFF
35. 1
3
5
2
4
6
7
Uji Osazon bertujuan membedakan
bermacam-macam karbohidrat dari gambar
kristalnya. Dasar teorinya adalah semua
karbohidrat yang mempunyai gugus aldehida
atau keton bebas akan membentuk hidrazon atau
osazon bila dipanaskan bersama fenilhidrazin
berlebih. Osazon yang terjadi mempunyai bentuk
kristal dan titik lebur yang spesifik. Osazon dari
disakarida larut dalam air mendidih dan
terbentuk kembali bila didinginkan. Namun,
sukrosa tidak membentuk osazon karena gugus
aldehida atau keton yang terikat pada
monomernya sudah tidak bebas. Sebaliknya,
osazon dari monosakarida tidak larut dalam air
mendidih.
UJI OSAZON
36. 1
3
5
2
4
6
7
Uji asam musat bertujuan membedakan
antara glukosa dan galaktosa. Dasar teorinya
adalah oksidasi terhadap karbohidrat dengan
asam nitrat pekat akan menghasilkan asam yang
dapat larut. Namun, laktosa dan galaktosa
menghasilkan asam musat yang tidak dapat
larut.
UJI ASAM MUSAT
37. KEGUNAAN
PENGERTIAN
STRUKTUR
PENGGOLON
GAN
REAKSI
1. Sumber energi utama bagi tubuh.
2. Menjaga keseimbangan asam basa tubuh.
3. Membantu penyerapan kalsium.
4. Membantu metabolisme lemak.
5. Melancarkan pencernaan.
6. Sebagai pembentuk kerangka struktur RNA dan
DNA.
KEGUNAAN KARBOHIDRAT
38. PENUTU
P
HOME
JUDUL
MATERI
Nama : Dian Eka Pertiwi
Umur : 17 Tahun
Status : Pelajar
Sekolah : SMAN 1 POLEWALI
Alamat ;
Sekolah : Jl. H. Andi Depu 116
Rumah : BTN AMPI Blok D/8
e-mail ;
dianekapertiwi_264@yahoo.com
dian3kapertiwi@gmail.com
BIODATA