2. EVOLUSI KETAHANAN NASIONAL
20 MEI 1965
LAHIR LEMBAGA PERTAHANAN
NASIONAL
1968-1969
AWAL PERKEMBANGAN
KONSEP TANNAS. KETAHANAN
REVOLUSI, KETAHANAN
NASIONAL
1972 TANNAS
IPOLEKSOSBUD
ATHG
1973 KONSEPSI
TANNAS
DIMASUKKAN
DALAM GBHN
1982 Doktrin CADEK
TANNAS DOKTRIN
DASAR NASIONAL
1998 REFORMASI
GBHN DIHAPUS
TANNAS MENURUN,
RAWAN
2019-2024
INDONESIA UNGGUL
SEMANGAT
KEBANGKITAN NASIONAL
PERTAHANAN
Konsep kekuatan
Unsur apa saja yang
ada dan seharusnya
dimiliki agar
kelangsungan hidup
bangsa Indonesia
terjamin
1969 Lahir istilah Tannas, Konseptual pemikiran
Lemhanas merupakan langkah maju dibanding
sebelumnya, yaitu detemukan nya unsur unsur
dari tata kehidupan nasional yang berupa ideologi,
politik, ekonomi, sosial dan militer. Diperluas
ATHG
"kondisi dinamis suatu bangsa yang berisi keuletan
dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
untuk mengembangkan kekuatan nasional, didalam
menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan
dan gangguan baik yang datang dari luar maupun
dalam, yang langsung maupun tak langsung yang
membahayakan identitas, integritas, kelangsungan
hidup bangsa dan negara Kesatuan Republik
Indonesia dalam mencapai cita cita dan tujuan
nasionalnya".
2
National resilance. dalam
teknologi barat, terminolgi yang
kurang lebih semakna dengan
ketahanan nasional, dikenal
dengan istilah national power
(kekuatan nasional).
Ketahanan Nasional
Ketahanan Regional
World Class
institution
Human Capital
PERUBAHAN MINDSET
KONSEP KEKUATAN KE
KETAHANAN
NATIONAL DEFENCE KE
RESILIENCE ATAU
NATIONAL POWERTINJAUAN KRITIS TANNAS
4. KETAHANAN NASIONAL
KURANG TANGGUH
• SKA
• IDEOLOGI
• POLITIK
• SOSIAL BUDAYA
• BUDAYA DAN
PERADAPAN
– Doktrin
– Tannas
– Legislasi
LABKURTANNAS
POKJA
4TINJAUAN KRITIS TANNAS
5. TRANSFORMASI KETAHANAN
NASIONAL
-Traformasi ketahanan nasional kedepan pada perang persepsi dan
perang generasi 4.0 dengan pendekatan Budaya dan peradaban.
Sebagai bagian dari Kewaspadaan Nasional.
-TRANSFORMASI ketahanan nasional sebagai Metode berfikir (sistemik
utuh menyeluruh terpadu) , kondisi dan Doktrin dasar Nasional. 5TINJAUAN KRITIS TANNAS
6. BUTUH KONSISTENSI TULISAN TATA URUT DOKTRIN, TANNAS, LEGISLASI
ATAU TANNAS, DOKTRIN, LEGISLASI
TANNAS
TANGGUH
KELANGSUNGAN HIDUP BANGSA TERJAMIN
MAJU
6
TINJAUAN KRITIS TANNAS
-Menurunya kharakter bangsa
-Kurang berkualitasnya sistem
penyelenggaraan berbangsa dan
bernegara
-kurang proaktif terhadap
perkembangan lingstra
-kurangnya produktivitas dan daya
saing
-Belum tercapainya masyarakat adil
makmur dan sentosa
7. TANNAS
-Apakah Sudah Menjawab Persoalan Sosial Dinamis Bangsa: Ideologi,
Politik Dan Sosial Budaya:, dalam buku ini dikemukakan masalahTannas
menghadapi ATHG wawasan kebangsaan, integritas, karakter bangsa
-Tannas Tanggung Jawab Seluruh Bangsa Indonesia , Institusi
Lemhannas, Wantannas Termasuk TNI Dan Polri 7TINJAUAN KRITIS TANNAS
8. DOKTRIN
I Persoalan doktrin peran fungsi dan kegunaan belum berjalan secara
optimal. Doktrin masih berlaku dalam lingkup institusi terbatas
BUTUH SOSIALISASI TERUS MENERUS
8TINJAUAN KRITIS TANNAS
9. DOKTRIN
II Jabaran doktrin Tannas sebagai doktrin Dasar Kedalam doktrin Induk
dan Doktrin Pelaksanaan Belum ada perlu dibuat dan dijabarkan
9TINJAUAN KRITIS TANNAS
10. LEGISLASI
I. Sependapat Di Buat RUU Ketahanan Nasional dan Kelembagaan
Dewan Ketahanan Nasional dan Lemhannas
II Perlu Dibuat Perpres Jabaran doktrin Tannas sebagai doktrin Dasar
Kedalam doktrin Induk dan Doktrin Pelaksanaan Belum ada perlu dibuat
dan dijabarkan. 10TINJAUAN KRITIS TANNAS
11. PENUTUP
• Mengucapkan Apresiasi kepada pokja terhadap pemikiran Tannas
termasuk diterbitkannya buku ini.
• Kreatifitas dan Inovasi pemikiran baru sangat dibutuhkan sebagi evolusi
Ketahanan nasional melalui pemikiran yang brillian, untuk
mengembangkan TANNAS dari konsep kekuatan pertahanan, ke ketahanan
nasional yang sepadan dengan National Power, Adap dan Peradapan yang
kuat, tentunya perlu pembinaan yang berlanjut.
TINJAUAN KRITIS TANNAS 11