SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
BAB XIII – MEREK DAGANG DAN JASA
BAB XIV – PERLINDUNGAN HUKUM
RAHASIA PERUSAHAAN
AHMAD YAQI SAIFULLAH
AKBARTI NA’IMAH
ANITA JULIA
Aspek Hukum Ekonomi dan Bisnis
Offering M – Pendidikan Ekonomi
Jurusan Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Malang
Maret 2018
PENGATURAN MEREK
UNDANG-UNDANG MEREK
 Lingkup pengaturan diperluas
 Perubahan deklaratif ke
konstitutif
 Permintaan pendaftran dan
pemeriksaan substantif
 Hak prioritas Konvensi Paris
 Pengalihan hak dengan
lisensi
 Pengaturan sanksi pidana
 Penyempurnaan tata cara
pendaftaran merek
 Penyempurnaan penghapusan
merek terdaftar
 Penyempurnaan perlindungan
merek terkenal
 Penyempurnaan sanksi pidana
 Penambahan lingkup
pengaturan perlindungan
 Perubahan pengalihan merek
jasa terdaftar
1992 1997
Undang-
Undang
Merek
2001
Masa pengumuman dilaksanakan selama tiga bulan
Jika tidak melengkapi bukti dalam jangka waktu tiga bulan
setelah berakhirnya hak prioritas, permohonan tersebut
diproses seperti permohonan biasa.
Adanya pengaturan alasan penolakan permohonan.
Diatur juga perlindungan terhadap indikasi geografis dan
indikasi asal.
Penyelesaian sengketa merek memerlukan badan peradilan
khusus.
Diatur juga hukum acara khusus untuk menyelesaikan
masalah sengketa merek.
Upaya perlindungan hukum yang lain, yaitu dalam wujud
“penetapan sementara pengadilan”
Pengertian
Merek Merek adalah tanda
yang berupa gambar,
nama, kata, huruf-
huruf, angka-angka,
susunan warna atau
kombinasi dari unsur-
unsur tersebut, yang
memiliki daya
pembeda, dan
digunakan dalam
kegiatan
perdagangan barang
dan jasa
Merek
Dagang
Merek
Jasa
BENTUK MEREK
Lukisan
atau
gambar
Kata
Huruf atau
angka
Nama
Kombinasi
PERMOHONAN PENDAFTARAN MEREK
Pendaftaran Merek
dilakukan pada
Direktorat Jendral
Hak Kekayaan
Intelektual
Departemen
Kehakiman (kini
Hukum dan HAM)
Pengajuan
permohonan
dua atau lebih
kelas barang
dan atau jasa
dapat
dilakukan
dengan satu
permohonan
Permohonan
ditandatangani oleh
pemohon (untuk kelompok
dapat diwakilkan dengan
mencantumkan salah satu
nama) atau kuasanya
(untuk orang WNA dapat
mengajukan permohonan
melalui kuasa yang ada di
Indonesia)
Permohonan
dilampiri
dengan bukti
pembayaran
biaya
Tanggal, bulan, dan tahun;
Nama lengkap, kewarganegaraan, dan alamat
pemohon;
Nama lengkap dan alamat kuasa apabila
permohonan diajukan melalui kuasa;
Warna-warna apabila merek
yang dimohonkan
pendaftarannya menggunakan
unsur-unsur warna;
Nama negara dan tanggal permohonan merek
yang pertama kali dalam hal permohonan
diajukan dengan hak prioritas (Pasal 7 ayat 1
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001)
Syarat pengajuan pemohonan:
diajukan secara tertulis dalam
bahasa Indonesia kepada Direktorat
Jendral dengan mencantumkan:
HAK PRIORITAS
Pasal 11
Undang-
Undang
Nomor 15
Tahun 2001
Jangka waktu mengajukan permohonan dengan
hak prioritas adalah enam bulan.
Jangka waktu enam bulan tersebut sejak tanggal
pengajuan permohonan pertama di negara asal
atau salah satu negara anggota Konvensi Paris.
Tanggal pengajuan tidak termasuk dalam
perhitungan jangka waktu enam bulan.
Jika jangka waktu terakhir adalah hari libur atau
hari Direktorat Jendral tutup, jangka waktu
pengajuan permohonan diperpanjang sampai pada
permulaan hari kerja berikutnya.
Lanjutan....
Bukti berupa surat permohonan pendaftaran beserta tanda
penerimaan permohonan tersebut yang juga memberikan
penegasan tentang tanggal penerimaan permohonan.
Apabila ketentuan-ketentuan ini tidak dipenuhi dalam
waktu paling lama tiga bulan setelah berakhirnya hak
mengajukan permohonan dengan menggunakan hak
prioritas permohonan tersebut tetap diproses, tetapi
tanpa menggunakan hak prioritas.
PEMERIKSAAN
PERSYARATAN
PENDAFTARAN
Direktorat Jendral
melakukan
pemeriksaan
terhadap
kelengkapan
persyaratan
pendaftaran merek
Kekuranglengkapan
persyaratan, maka
melengkapi persyaratan
selambat-lambatnya
paling lama dua bulan
terhitung sejak tanggal
pengiriman surat
permintaan.
Apabila
kekurangan itu
menyangkut
persyaratan
sebagaimana
dimaksud dalam
Pasal 12 Undang-
Undang Nomor
15 Tahun 2001,
jangka waktu
pemenuhan
kekurangan
persyaratan
tersebut paling
lama tiga bulan.
Kelengkapan
persyaratan
tersebut tidak
dipenuhi dalam
jangka waktu dua
bulan, maka akan
diberitahukan
secara tertulis
kepada pemohon
atau kuasanya
bahwa
permohonannya
dianggap ditarik
kembali.
MEREK TIDAK TERDAFTAR
Pasal 5
Undang-
Undang
Nomor 15
Tahun 2001
Bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku,
moralitas agama, kesusilaan atau
ketertiban umum;
Tidak memiliki daya pembeda;
Telah menjadi milik umum;
Merupakan keterangan atau berkaitan
dengan barang atau jasa yang
dimohonkan pendaftarannya.
MEREK DITOLAK
Pasal 6
ayat 1
Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan
merek milik pihak lain yang sudah terdaftar lebih dahulu untuk
barang/atau jasa yang sejenis;
Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan
merek yang sudah terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa
sejenis;
Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan
indikasi geografis yang sudah dikenal.
Pasal 6
ayat 3
Merupakan atau menyerupai nama orang terkenal, foto, atau nama badan
hukum yang dimiliki orang lain, kecuali atas persetujuan tertulis dari yang
berhak;
Merupakan tiruan atau mempunyai nama atau singakatan nama, bendera,
lambang atau simbol atau emblem negara atau lembaga nasional maupun
internasional, kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang;
Merupakan tiruan atau menyerupai tanda atau cap atau stempel resmi
yang digunakan oleh negara atau lembaga pemerintah, kecuali atas
persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang.
TANGGAL PENERIMAAN DAN PENGUMUMAN
Permohonan diberi
tanggal
penerimaan
Pengumuman
permohonan paling
lama sepuluh hari
setelah disetujui
permohonan
Pengumuman
berlangsung
selama tiga bulan
Pasal 23
Undang-
Undang
Nomor 15
Tahun 2001
Nama dan alamat lengkap pemohon, temasuk kuasanya
apabila permohonan diajukan melalui kuasa;
Kelas dan jenis barang dan/atau jasa bagi merek yang
dimohonkan pendaftarannya;
Tanggal penerimaan;
Nama negara dan tanggal penerimaan permohonan yang
pertama kali, dalam hal permohonan diajukan dengan
menggunakan hak prioritas;
Contoh etiket merek, termasuk keterangan mengenai
warna dan apabila etiket merek menggunakan bahasa
asing dan/atau huruf selain huruf Latin dan/atau angka
yang tidak lazim digunakan dalam bahasa Indonesia, huruf
Latin atau angka yang lazim digunakan dalam bahasa
Indonesia, serta cara pengucapannya dalam ejaan Latin.
KEBERATAN DAN SANGGAHAN
Selama pengumuman,
setiap pihak dapat
mengajukan keberatan
secara tertulis
Direktorat Jendral akan
mengirimkan salinan
surat paling lambat 14
hari setelah diterima
keberatan
Sanggahan tersebut
diajukan secara tertulis
dalam waktu paling lama
dua bulan terhitung sejak
tanggal penerimaan
salinan keberatan
Direktorat Jendral
menggunakan keberatan
dan/atau sanggahan
tersebut sebagai bahan
pertimbangan dalam
pemeriksaan kembali
Pemeriksaan kembali
dilakukan dalam jangka
waktu paling lama dua
bulan terhitung sejak
berakhirnya jangka waktu
pengumuman
Direktorat Jendral
memberitahukan secara
tertulis kepada pihak
yang mengajukan
keberatan mengenai hasil
pemeriksaan kembali
PEMERIKSAAN SUBSTANTIF
Dalam waktu paling lama tiga puluh hari terhitung
sejak tanggal penerimaan, Direktorat melakukan
pemeriksaan substantif terhadap permohonan.
Diselesaikan dalam waktu paling lama 9 bulan
Dilaksanakan oleh pemeriksa pada Direktorat
Jendral
PERMOHONAN DISETUJUI ATAU DITOLAK
Disetujui Atas persetujuan Direktur Jendral, permohonan
tersebut diumumkan dalam berita resmi merek
Keberatan
dan
Sanggahan
Melalui serangkaian pemeriksaan. Dalam hal
pemeriksaan melaporkan hasil pemeriksaan
bahwa keberatan dapat diterima, Direktorat
Jendral memberitahukan secara tertulis kepada
pemohon bahwa permohonan tidak dapat terdaftar
atau ditolak, dan dalam hal demikian itu, pemohon
atau kuasanya dapat mengajukan banding.
 Lanjutan....
Permohonan banding diajukan secara tertulis oleh pemohon atau
kuasanya kepada Komisi Banding Merek dengan tembusan yang
disampaikan kepada Direktorat Jendral dengan dikenai biaya
Diajukan paling lama dalam waktu tiga bulan terhitung sejak
tanggal surat pemberitahuan penolakan permohonan
Keputusan
Komisi Banding
Merek
diberikan
dalam waktu
paling lama
tiga bulan
terhitung sejak
tanggal
penerimaan
permohonan
banding.
Mengabulkan Direktorat Jendral
melaksanakan pengumuman.
Menolak Pemohon atau kuasanya dapat
mengajukan gugatan atas putusan
penolakan permohonan banding kepada
pengadilan niaga dalam waktu paling
lama tiga bulan terhitung sejak tanggal
diterimanya keputusan penolakan
tersebut. Hanya dapat diajukan kasasi
Sertifikat
Merek
Nama dan alamat lengkap pemilik merek yang didaftar
Nama dan alamat lengkap kuasa, dalam hal permohonan diajukan
berdasarkan Pasal 10 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001
Tanggal pengajuan dan tanggal penerimaan
Nama negara dan tanggal permohonan yang petama kali apabila permohonan
tersebut diajukan dengan menggunakan hak prioritas
Etiket merek yang terdaftar, termasuk keterangan mengenai macam
warna apabila merek tersebut menggunakan warna, dan apabila
merek menggunakan bahasa asing dan/atau huruf selain huruf Latin
dan/atau angka yang tidak lazim digunakan dalam bahasa Indonesia
disertai terjemahannya dalam bahasa Indonesia , huruf Latin dan
angka yang lazim digunakan dalam bahasa Indonesia serta cara
pengucapannya dalam ejaan Latin
Nomor dan tanggal pendaftaran
Kelas dan jenis barang dan/atau jasa yang dimohonkan pendaftaran
mereknya
Jangka waktu berlaku pendaftaran merek
PENGHAPUSAN DAN PEMBATALAN MEREK
Direktorat
Jendral
Penghapusan pendaftaran merek dicatat
dalam daftar umum merek dan diumumkan
dalam berita resmi merek. Apabila ada
keberatan terhadap keputusan penghapusan
pendaftaran merek yang dilakukan atas
prakarsa Direktorat Jendral, keberatan
tersebut dapat diajukan ke pengadilan niaga
Pemilik
merek
atau
kuasanya
Penghapusan pendaftaran merek dicatat
dalam daftar umum merek dan diumumkan
dalam berita resmi merek. Gugatan
penghapusan pendaftaran merek dapat
diajukan ke pihak ketiga dalam bentuk
gugatan ke pengadilan niaga
Lanjutan....
Apabila penggugat tinggal di luar Indonesia, gugatan
diajukan kepada pengadilan niaga di Jakarta
Jangka waktunya lima tahun sejak tanggal pendaftaran
merek
Gugatan pembatalan dapat diajukan tanpa batas waktu
apabila merek yang bersangkutan bertentangan dengan
moralitas agama, kesusilaan, atau ketertiban umum
Isi putusan pengadilan niaga segera disampaikan oleh
panitera yang bersangkutan kepada Direkotrat Jendral
setelah tanggal putusan diucapkan
Pembatalan merek yang bersangkutan dari daftar umum
merek dan mengumumkannya dalam berita resmi merek
setelah pengadilan diterima
E. PENGALIHAN HAK ATAS MEREK
TERDAFTAR
• wasiat,
• hibah,
• perjanjian,
• atau sebab lain yang
dibenarkan oleh peraturan
perundang-undangan,
• misal pemilikan merek
karena pembubaran badan
hukum yang semula pemilik
merek. Pengalihan hak atas
merek dagang perjanjian
harus dituangkan dalam
bentuk akta perjanjian.
CARA
PENGALIHAN
HAK:
Hak atas
merek
terdaftar
dapat beralih
atau dialihkan
karena
pewarisan,
 Pengalihan hak atas merek wajib dimohonkan
pencatatan nya kepada Direktorat Jenderal untuk dicatat
dalam daftar umum merek.
 Pengalihan hak atas merek terdaftar yang telah dicatat
oleh Direktorat Jenderal diumumkan dalam berita resmi
merek.
 Pengalihan hak atas merek terdaftar yang tidak
dicatatkan dalam daftar umum merek tidak berakibat
hukum pada pihak ketiga (Pasal 40 UU No 15 Tahun
2001).
 Tapi, akibat hukum dari pengalihan hak atas merek
berlaku terhadap pihak-pihak yang bersangkutan dan
pihak ketiga apabila telah dicatat dalam daftar umum
merek.
PERJANJIAN LISENSI
 Lisensi adalah izin yang diberikan oleh pemilik merek terdaftar
kepada pihak lain melalui suatu perjanjian berdasarkan pemberian
hak untuk menggunakan merek tersebut, baik untuk seluruh maupun
sebagian jenis barang/jasa yang didaftarkan dalam jangka waktu dan
syarat tertentu (Pasal 1 Angka 13 UU No 15 Tahun 2001).
 Pemilik merek terdaftar berhak memberikan lisensi kepada pihak lain
dengan perjanjian bahwa penerima lisensi akan menggunakan merek
tersebut untuk sebagian atau seluruh jenis barang/jasa.
 Perjanjian lisensi dicatat oleh Direktorat Jenderal dalam daftar umum
merek dan diumumkan dalam berita resmi merek (Pasal 43 UU No 15
Tahun 2001)
 Perjanjian lisensi dilarang memuat, baik ketentuan langsung maupun
tidak langsung yang dapat menimbulkan perekonomian Indonesia
menjadi rugi atau memuat pembatasan yang menghambat
kemampuan Bangsa Indonesia dalam menguasai dan
mengembangkan teknologi pada umumnya.
1. Bentuk Pelanggaran
 Setiap merek terdaftar dilindungi oleh Undang-Undang
merek. Perlindungan tersebut berlangsung untuk jangka
waktu 10 tahun dan berlaku surut sejak tanggal
penerimaan dan jangka waktu perlindungan dapat
diperpanjang yang termuat dalam (Pasal 28 UU No 15
Tahun 2001)
F. PELANGGARAN HAK ATAS MEREK
 Penggunaan merek yang mempunyai persamaan pada
keseluruhannya dengan merek terdaftar milik pihak
lain;
 Penggunaan merek yang mempunyai persamaan pada
pokoknya dengan merek terdaftar milik pihak lain;
 Memperdagangkan barang atau jasa yang berasal dari
pelanggaran merek.
Berdasarkan ketentuan Pasal 76 Ayat (1) UU No 15
Tahun 2001, Ada 3 bentuk pelanggaran merek,
yaitu :
GUGATAN ATAS PELANGGARAN MEREK
Berdasarkan ketentuan Pasal 76 UU No 15 Tahun 2001,
pemilik merek terdaftar dapat mengajukan gugatan
terhadap pihak lain yang secara sah tanpa hak
menggunakan merek yang mempunyai persamaan pada
pokok atau keseluruhannya untuk barang/jasa yang
sejenis berupa :
 Gugatan ganti rugi; dan atau
 Penghentian semua perbuatan yang berkaitan dengan
penggunaan merek tersebut.
3. TUNTUTAN PIDANA
 Hak untuk mengajukan gugatan terhadap tergugat tidak
mengurangi hak negara untuk melakukan tuntutan tindak
pidana di bidang merek. Hal ini termuat dalam Pasal 89 UU
No 15 Tahun 2001 yang mengatur tentang penyidikan
 Menurut Pasal 89 Ayat (1) UU No 15 Tahun 2001 bahwa :
“Selain penyidik Pejabat Polri, Pejabat Negeri Sipil tertentu di
Direktorat Jenderal diberi wewenang khusus sebagai penyidik
sebagaimana dimaksud dalam UU No 8 Tahun 1981 tentang
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KHUP) untuk
melakukan penyidikan tindak pidana di bidang merek.”
DALAM PASAL 89 AYAT (2) DITENTUKAN BAHWA
PENYIDIK
PEJABAT PEGAWAI NEGERI SIPIL MEMILIKI WEWENANG
UNTUK :
 Melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan,keterangan
berkenaan dengan tindak pidana dibidang merek;
 Melakukan pemeriksaan terhadap orang/badan hukum yang
diduga melakukan tindak pidana dibidang merek;
 Meminta keterangan dan barang bukti dari orang/badan hukum
sehubungan dengan tindak pidana dibidang merek;
 Melakukan pemeriksaan atas pembukuan, catatan, dan dokumen
lain yang berkenaan dengan tindak pidana dibidang merek;
 Melakukan pemeriksaan ditempat tertentu yang diduga terdapat
barang bukti, pembukuan, catatan, dan dokume lain serta
melakukan penyitaan terhadao barang hasil pelanggaran yang
dapat dijadikan bukti dalam perkara tindak pidana dibidang merek;
 Meminta bantuan ahli dalam pelaksaan tugas penyidikan tindak
pidana dibidang merek.
Penyidik pegawai Negeri Sipil
menyampaikan hasil penyidikannya
kepada penuntut umum
Apabila tindak pidana pelanggaran merek
terbukti, pelaku tindak pidana tersebut
diancam dengan pidana penjara dan
denda
Agar dapat dilakukan penuntutan, menurut
Pasal 95 UU No 15 Tahun 2001 harus ada
pengaduan dari pihak yang dirugikan.
PERLINDUNGAN HUKUM RAHASIA
PERUSAHAAN
HUKUM KERAHASIAAN INFORMASI
INFORMASI ADALAH KETERANGAN/BERITA MENGENAI
GAGASAN, PERISTIWA, KEDAAN ATAU PROSES TERTENTU
DALAM BENTUK TERTENTU. UMUMNYA INFORMASI
DIGOLONGKAN MENJADI 2 JENIS, YAITU
1 • Infromasi terbuka
2 • Informasi rahasia
SEBALIKNYA, INFORMASI RAHASIA ADALAH INFROMASI YANG TIDAK BOLEH
DIKETAHUI OLEH ORANG BANYAK, KECUALI PETUGAS ATAU PEJABAT YANG
DIBERI WEWENANG UNTUK MELAKSANAKAN DAN MENYIMPAN INFORMASI
RAHASIA TERSEBUT. INFORMASI RAHASIA DIGOLONGKAN MENJADI BEBERAPA
JENIS MENURUT UMBER ATAU PEMILIKNYA, YAITU :
Mengenai pribadi
Mengenai politik
Mengenai pertahanan dan kemanan
negara
Mengenai ekonomi
 Penemuan-penemuan hasil penelitian,
 Rencana tata ruang pengemangan wilayah,
 Hasil pembinaan dan pengembangan pendidikan dan
pelatihan untuk pembangunan nasional,
 Pemikiran (termasuk upaya mengenai cara hidup, dan
lingkungan sehat),
 Strategi menciptakan perdamaian dan menghindari perang
 Serta biografi seseorang yang berhasil dalam Usaha.
Informasi terbuka adalah informasi yang boleh
diketahui oleh siapa saja dan biasanya bermanfaat
karena mengandung pesan yang menguntungkan.
Yang termasuk infromasi terbuka antara lain:
PENGATURANNYA
Untuk melindungi kerahasiaan informasi, maka dibentuklah
aturan hukum. Aturan tersebut mengancam pelanggar yang
merugikan pemiliknya. Hukum yang mengatur perlindungan
kerahasiaan infromasi disebut “ Law of Confidence”
 Stb. No 23 Tahun 1847 tentang Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata, khususnya Pasal 1365 tentang perbiatan melanggar
 Stb. No 732 Tahun 1915 tentang Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana, Khususnya BAB XVII tentang membuka
Rahasia Jabatan dan Rahasia Perusahaan
 Undang-Undang No 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-
ketentuan pokok Kearsipan
 Undang-Undang No 20 Tahun 1982 tentang Ketentuan-
ketentuan pokok Pertahanan Kemanan NKRI
 Undang-Undang No 7 Tahun 1992. Undang-Undang No 10
Tahun 1998 tentang Perbankan, Khusunya mengenai rahasia
Bank.
 Undang-Undang No 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang
KRITERIA INFORMASI RAHASIA
 Tiga kriteria utama
a. Informasi itu mempunyai nilai rahasia
b. Informasi itu termasuk lingkup perindustrian (aspek
teknologi) dan perdagangan (tata niaga).
c. mengakibatkan kerugian bagi perusahaan pemiliknya
 Tanggung jawab kerahasiaan
Tanggung jawab menjaga kerahasiaan perusahaan hanya
dibebankan pada orang tertentu yang mengetahui dan
memegang informasi rahasia tersebut serta di beri wewenang
untuk menyimpan rahasia perusahaan dan/atau
melisensikannya.
PERLINDUNGAN HUKUM
Pelanggaran rahasia perusahaan
No Tort onrechtmatige daad
1 Perbuatan melanggar hukum
menurut sistem common law
yang menekankan pada tujuan
kerahasian informasi (
keuntungan yang hilang akibat
terbukanya rahasia informasi)
Perbuatan melanggar hukum
menurut sistem kodifikasi yang
menekankan pada perbuatan
hukum sebagai peristiwa yang
menimbulkan kerugian akibat
terbukanya rahasia perusahaan
2 Memandang kerahasiaan
informasi sebagai bagian dari
hak kekayaan intelektual.
Memandang kerahasiaan
informasi sebagai bagian dari hak
kekayaan biasa.
3 Tunduk pada law of confidence Tunduk pada undang-undang
biasa (KUHPdt, KUHP, ataupun
UU Perbankan)
 PENUNTUTAN MENURUT HUKUM ( GUGATAN )
o Gugatan berdasarkan tort.
Supaya gugatan terhadap breach of confidence dapat berhasil,
perlu dipenuhi tiga unsur utama tort :
1. Informasi harus berkualitas sangat penting sehingga
dirahasiakan.
2. Kerahasiaannya itu ada yag bertanggung jawab menjaga dan
menyimpannya dengan baik.
3. Penyadapan, pengomunikasian, atau penggunaannya
merugikan perusahaan pemilik informasi rahasia tersebut.
o Gugatan berdasarkan onrechtmatige daad
Empat unsur Onrechtmatige Daad (Pasal 1365 BW) yaitu :
1. Perbuatan tersebut harus melanggar hukum (Onrechtmatig)
2. Perbuatan terseebut menimbulkan kerugian bagi penggugat.
3. Perbuatan tergugat dilakukan dengan kesalahan (sengaja atau
tidak sengaja)
4. Ada hubungan kausal antara perbuatan dan kerugian
LANJUTAN..
o Penuntutan berdasakan hukum pidana
Jika keputusan Hoge Raad 31 Januari 1919 itu di
tujukan kepada pengusaha yang merugi pemilik rahasia
perusahaan, Pasal 323 KUHP ditujukan kepada pelaku
pembocoran atau pembukaan rahasia perusahaan.
Menurut ketentuan Pasal 323 KUHP:
“Barang siapa dengan sengaja memberitahukan hal-hal
khusus tentang suatu perusahaaan dagang, kerajinan,
atau pertanian dimana dia bekerja atau dulu bekerja,
sedangkan dia harus merahasiakannya, diancam
dengan pidana penjara paling lama Sembilan bulan atau
denda pidana paling banyak Sembilan ribu rupiah,
kejahatan ini dituntut atas pengaduan pemimpin
perusahaan.”
RAHASIA DAGANG
 Pengertian
Menurut ketentuan Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang Nomor
30 Tahun 2000 Bahwa :
“ Rahasia dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh
umum di bidang teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai
ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga
kerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang
 Lingku rahasia dagang
Menurut ketentuan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 30
Tahun 2000 disebutkan bahwa :
“Lingkup perlindungan rahasia dagang meliputi metode
produksi, metode pengolahan, metode penjualan, atau
informasi lain di bidang teknologi dan/atau bisnis yang
memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui oleh masyarakat
umum”.
 Hak pemilik rahasia dagang
Pemilik rahasia dagang diberi hak oleh Undang-Undang Nomor 30
Tahun 2000 untuk melakukan perbuatan-perbuatan sebagai berikut
:
1. Bahwa pemilik rahasia dagang memiliki hak untuk
menggunakan sendiri rahasia dagangannya
2. Boleh memberikan lisensi kepada pihak lain untuk
menggunakan rahasia dagangannya
3. Dan melarang pihak lain menggunakan rahasia daganganya
untuk kepentingan yang bersifat komersial
 pelanggaran pihak lain menggunakan rahasia dagang
Pemilik rahasia dagang berhak melarang pihak lain
menggunakan rahasia dagangannya untuk kepentingan yang
bersiat komersial. Pemilik rahasia dagang dapat menggugat
siapapun yang dengan sengaja dan tampa hak melakukan
perbuatan pemberian lisensi kepada pihak lain, dalam bentuk
tuntutan ganti kerugian dan/atau menghentikan perbuatan yang
dilarang tersebut.
LANJUTAN …
 larangan pengungkapan rahasia dagang kepada pihak ketiga
Pasal 15 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000, seseorang dianggap
tidak melakukan pelanggaran atas rahasia dagang apabila :
1. tindakan pengungkapan Rahasia Dagang atau penggunaan Rahasia
Dagang tersebut didasarkan pada kepentingan pertahanan
keamanan, kesehatan, atau keselamatan masyarakat;
2. tindakan rekayasa ulang atas produk yang dihasilkan dari
penggunaan Rahasia Dagang milik orang lain yang dilakukan
semata-mata untuk kepentingan pengembangan lebih lanjut produk
yang bersangkutan.
 pelanggaran dan perlindungan hukum
1. Pasal 4 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000
2. Pasal 13 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000
3. Pasal 14 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000
LANJUTAN …
 Gugatan Perdata
Pasal 11 Undang-undang No 30 Tahun 2000
“Pemegang Hak Rahasia Dagang atau penerima Lisensi dapat
menggugat siapa pun yang dengan sengaja dan tanpa hak
melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud diatur dalam Pasal 4,
Pasal 13, Pasal 14 Undang-Undang No 30 Tahun 2000 berupa ;
1. gugatan ganti rugi dan/atau
2. penghentian semua perbuatan sebagaimana dimaksud.”
Pasal 12 Undang-Undang No 30 Tahun 2000
“Selain penyelesaian gugatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 11, para pihak dapat menyelesaikan perselisihan
tersebut melalui arbitrase atau alternatif penyelesaian
sengketa.” (Negosiasi, rekonsiliasi, dan cara lain sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 Tentang
Arbitrase Dan Alternative Penyelesaian Sengketa)
LANJUTAN …
 Tuntutan pidana
Pasal 17 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000,
yaitu :
“Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak
menggunakan Rahasia Dagang pihak lain atau
melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 13 atau Pasal 14 dipidana dengan
pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus
juta rupiah)”.
LANJUTAN …
PERSAINGAN DALAM BISNIS
Pengertian
Dalam suatu kegiatan bisnis terdapat persaingan (competition)
apabila beberapa orang pengusaha dalam bidang usaha yang
sama (sejenis), bersama-sama menjalankan perusahaan, dalam
daerah pemasaran yang sama, masing-masing berusaha keras
melebihi yang lain, untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-
besarnya (Purwosutjipto, 1985). unsur-unsur perbuatan persaingan
itu adalah sebagai berikut :
1. Beberapa orang pengusaha
2. Dalam bidang usaha yang sama;
3. Bersama-sama menjalankan perusahaan ;
4. Dalam daerah pemasaran yang sama;
5. Masing-masing berusaha keras melebihi yang lain; dan
6. Untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
Apabila persaingan dilakukan secara jujur (fair)
. Persaiangan jujur adalah persaingan yang dibenarkan oleh
hukum dan mendatangkan keuntungan tanpa merugikan
pesaing.
persaingan tidak jujur (unfair Competition)
Persaingan usaha tidak sehat adalah persaingan
antar pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan
produksi dan/atau jasa yang dilakukan dengan cara
tidak jujur atau melanggar hukum atau menghambat
persaingan usaha
Persaingan yang tidak jujur dikategorikan sebagai persaingan melawan
hukum apabila memenuhi unsur-unsur perbuatan melanggar hukum Pasal
1365 KUHPdt seperti berikut :
Dilakukan dengan cara melanggar hukum;
Menimbulkan kerugian bagi pengusaha pesaing;
Dilakukan dengan kesalahan (sengaja atau lalai), dan ;
Ada hubungan kausal antara perbuatan dan kerugian.
Unsur-unsur persaingan melawan
hukum
Persaingan jujur dan tidak
jujur
Ancaman Hukum Perdata
Menurut Pasal 1365 KUHPdt, ”Setiap perbuatan
melanggar hukum yang menimbulkan kerugian
pada orang lain mewajibkan orang yang
bersalah menimbulkan kerugian itu mengganti
kerugian tersebut” .
Ancaman Hukum Pidana
Ancaman pidana yang sama dalam Pasal 90
Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 berlaku
juga terhadap penggunaan indikasi geografis
terdaftar milik orang lain tanpa hak.
Perlindungan
hukum
Hukum memberikan perlindungan kepada pengusaha yang jujur dan
sebaliknya mengancam dengan hukuman kepada mereka yang tidak jujur
dalam persaingan bisnis. Ancaman hukuman tersebut , baik secara perdata
maupun pidana diatur oleh undang-undang.
Perlindungan hukum
PERTANYAAN
1. Apakah ada orang lain/perusahaan lain yang bisa membocorkan
rahasia perusahaan? Kalau ada siapa dan jelaskan!
2. Prosedur pendaftaran merek sudah ditetapkan bahkan sudah ada
dalam UU beserta syarat dan ketentuan serta sanksinya. Namun masih
banyak pengusaha yang berhasil menjiplak merk dagang org lain
sehingga timbul yang namanya barang palsu. Menurut kelompok kalian
apa yg membuat pelanggaran-pelanggaran tersebut masih terjadi?
3. Apakah semua merek dagang/jasa mendapatkan hak prioritas? Dan
apakah ada keterbatasan yang tidak bisa dilakukan dengan hak
tersebut? Tolong berikan contoh kasusnya di Indonesia?
4. Apakah setiap karyawan yang bekerja pd setiap perusahaan pasti
berhubungan dgn rahasia perusahaan? Jika anda menjadi seorang
direktur/pemilik perusahaan apa yg anda lakukan agar rahasia tsb bisa
terjamin tidak bocor. Apakah ada cara khusus untuk menjaga
keamanan rahasia tsb dan bagaimana cara anda menjamin kepada
karyawan anda.
5. Apakan merek bisa menghambat perkembangan sebuah perusahaan?
6. Apakah rahasia perusahaan dapat dialihkan? Dan bagaimanakah
dampak yang ditimbulkan dari pengalihan rahasia perusahaan?
Jelaskan. Serta berilah contoh kongkrit pelanggaran kerahasiaan
informasi di Indonesia?

More Related Content

What's hot

Formulir pindah-datang-penduduk-form-f-1-08
Formulir pindah-datang-penduduk-form-f-1-08Formulir pindah-datang-penduduk-form-f-1-08
Formulir pindah-datang-penduduk-form-f-1-08Sukardi Juniardi
 
COMPANY PROFILE.
COMPANY PROFILE.COMPANY PROFILE.
COMPANY PROFILE.Ersan Abadi
 
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Batam
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota BatamSlum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Batam
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota BatamBagus ardian
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI Jakarta
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI JakartaRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI Jakarta
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI JakartaPenataan Ruang
 
21. draf surat panggilan masuk kerja panggilan pertama (karyawan mangkir)
21. draf surat panggilan masuk kerja   panggilan pertama (karyawan mangkir)21. draf surat panggilan masuk kerja   panggilan pertama (karyawan mangkir)
21. draf surat panggilan masuk kerja panggilan pertama (karyawan mangkir)legalakses636
 
Form pembatalan
Form pembatalanForm pembatalan
Form pembatalanrangga20
 
Draf surat kuasa jual
Draf surat kuasa jualDraf surat kuasa jual
Draf surat kuasa jualLegal Akses
 
karyawan kontrak dan phk
karyawan kontrak dan phkkaryawan kontrak dan phk
karyawan kontrak dan phkkartasamba2008
 
Daftar perjalanan dinas mita dewi o.
Daftar perjalanan dinas mita dewi o.Daftar perjalanan dinas mita dewi o.
Daftar perjalanan dinas mita dewi o.nur faizah
 
Srt. ket. domisili
Srt. ket. domisiliSrt. ket. domisili
Srt. ket. domisiliumum
 
Nota Dinas Tugas Belajar PNS
Nota Dinas Tugas Belajar PNSNota Dinas Tugas Belajar PNS
Nota Dinas Tugas Belajar PNSRiri Kusumarani
 
Contoh Berita Acara Serah Terima Tanah
Contoh Berita Acara Serah Terima TanahContoh Berita Acara Serah Terima Tanah
Contoh Berita Acara Serah Terima Tanahgatothp
 
Surat persetujuan dewan komisaris
Surat persetujuan dewan komisarisSurat persetujuan dewan komisaris
Surat persetujuan dewan komisarisendrah80
 
cONTOH Surat pengantar
cONTOH Surat pengantarcONTOH Surat pengantar
cONTOH Surat pengantarYoeya Cetz
 
Bappeda susun rad kabupaten layak anak
Bappeda susun rad kabupaten layak anakBappeda susun rad kabupaten layak anak
Bappeda susun rad kabupaten layak anakpandirambo900
 

What's hot (20)

Pengantar Pengadaan
Pengantar PengadaanPengantar Pengadaan
Pengantar Pengadaan
 
Berita acara jual beli tanah
Berita acara jual beli tanahBerita acara jual beli tanah
Berita acara jual beli tanah
 
Formulir pindah-datang-penduduk-form-f-1-08
Formulir pindah-datang-penduduk-form-f-1-08Formulir pindah-datang-penduduk-form-f-1-08
Formulir pindah-datang-penduduk-form-f-1-08
 
COMPANY PROFILE.
COMPANY PROFILE.COMPANY PROFILE.
COMPANY PROFILE.
 
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Batam
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota BatamSlum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Batam
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Batam
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI Jakarta
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI JakartaRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI Jakarta
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI Jakarta
 
Sk.TPK dan Panwas
Sk.TPK dan PanwasSk.TPK dan Panwas
Sk.TPK dan Panwas
 
SOSIALISASI BSPS 2020.pptx
SOSIALISASI BSPS 2020.pptxSOSIALISASI BSPS 2020.pptx
SOSIALISASI BSPS 2020.pptx
 
21. draf surat panggilan masuk kerja panggilan pertama (karyawan mangkir)
21. draf surat panggilan masuk kerja   panggilan pertama (karyawan mangkir)21. draf surat panggilan masuk kerja   panggilan pertama (karyawan mangkir)
21. draf surat panggilan masuk kerja panggilan pertama (karyawan mangkir)
 
Form pembatalan
Form pembatalanForm pembatalan
Form pembatalan
 
Draf surat kuasa jual
Draf surat kuasa jualDraf surat kuasa jual
Draf surat kuasa jual
 
karyawan kontrak dan phk
karyawan kontrak dan phkkaryawan kontrak dan phk
karyawan kontrak dan phk
 
Daftar perjalanan dinas mita dewi o.
Daftar perjalanan dinas mita dewi o.Daftar perjalanan dinas mita dewi o.
Daftar perjalanan dinas mita dewi o.
 
Srt. ket. domisili
Srt. ket. domisiliSrt. ket. domisili
Srt. ket. domisili
 
Nota Dinas Tugas Belajar PNS
Nota Dinas Tugas Belajar PNSNota Dinas Tugas Belajar PNS
Nota Dinas Tugas Belajar PNS
 
Contoh Berita Acara Serah Terima Tanah
Contoh Berita Acara Serah Terima TanahContoh Berita Acara Serah Terima Tanah
Contoh Berita Acara Serah Terima Tanah
 
PTP untuk KKPR.pptx
PTP untuk KKPR.pptxPTP untuk KKPR.pptx
PTP untuk KKPR.pptx
 
Surat persetujuan dewan komisaris
Surat persetujuan dewan komisarisSurat persetujuan dewan komisaris
Surat persetujuan dewan komisaris
 
cONTOH Surat pengantar
cONTOH Surat pengantarcONTOH Surat pengantar
cONTOH Surat pengantar
 
Bappeda susun rad kabupaten layak anak
Bappeda susun rad kabupaten layak anakBappeda susun rad kabupaten layak anak
Bappeda susun rad kabupaten layak anak
 

Similar to Merek Dagang dan Jasa dan Perlindungan Hukum Rahasia Perusahaan

PPT Materi Hukum Bisnis Bab 8.pptx
PPT Materi  Hukum Bisnis Bab 8.pptxPPT Materi  Hukum Bisnis Bab 8.pptx
PPT Materi Hukum Bisnis Bab 8.pptxThoriqPrataman
 
Aspek Legalitas Perusahaan
Aspek Legalitas PerusahaanAspek Legalitas Perusahaan
Aspek Legalitas PerusahaanPekerja lepas
 
Materi legalitas perusahaan
Materi legalitas perusahaanMateri legalitas perusahaan
Materi legalitas perusahaanRosita Dewi
 
Tata cara dan prosedur pengurusan merk
Tata cara dan prosedur pengurusan merkTata cara dan prosedur pengurusan merk
Tata cara dan prosedur pengurusan merkTeguh Andoria
 
Uu tahun 2016 no. 20 tentang merek dan indikasi geografis
Uu tahun 2016 no. 20 tentang merek dan indikasi geografisUu tahun 2016 no. 20 tentang merek dan indikasi geografis
Uu tahun 2016 no. 20 tentang merek dan indikasi geografisLegal Akses
 
Uu tahun 2016 no. 20 tentang merek dan indikasi geografis
Uu tahun 2016 no. 20 tentang merek dan indikasi geografisUu tahun 2016 no. 20 tentang merek dan indikasi geografis
Uu tahun 2016 no. 20 tentang merek dan indikasi geografisLegal Akses
 
2. legalisasi perusahaan
2. legalisasi perusahaan2. legalisasi perusahaan
2. legalisasi perusahaanEriRomadhon
 
2. legalisasi perusahaan
2. legalisasi perusahaan2. legalisasi perusahaan
2. legalisasi perusahaanGindha Wayka
 
Hukum Bisnis || Hak Kekayaan Intelektual
Hukum Bisnis || Hak Kekayaan IntelektualHukum Bisnis || Hak Kekayaan Intelektual
Hukum Bisnis || Hak Kekayaan IntelektualSeptiyana Yana
 
Slide mengenai merek universitas dirgantara marsekal suryadarma
Slide mengenai merek universitas dirgantara marsekal suryadarmaSlide mengenai merek universitas dirgantara marsekal suryadarma
Slide mengenai merek universitas dirgantara marsekal suryadarmaIdo Mantan
 
Ketentuan Merek di Indonesia.pdf
Ketentuan Merek di Indonesia.pdfKetentuan Merek di Indonesia.pdf
Ketentuan Merek di Indonesia.pdfRiszaFransiscus
 
Presentasi Aspek Hukum PPEI-WALI.ppt
Presentasi Aspek Hukum PPEI-WALI.pptPresentasi Aspek Hukum PPEI-WALI.ppt
Presentasi Aspek Hukum PPEI-WALI.pptEmirPohan2
 
Peran sekretariat dalam musyawarah sengketa pemilihan
Peran sekretariat dalam musyawarah sengketa pemilihanPeran sekretariat dalam musyawarah sengketa pemilihan
Peran sekretariat dalam musyawarah sengketa pemilihanAhsanul Minan
 
Perjanjian Kerjasama Ekslusif Penanaman Modal dan Pendirian PT.docx
Perjanjian Kerjasama Ekslusif Penanaman Modal dan Pendirian PT.docxPerjanjian Kerjasama Ekslusif Penanaman Modal dan Pendirian PT.docx
Perjanjian Kerjasama Ekslusif Penanaman Modal dan Pendirian PT.docxGLC
 
HAK MEREK UU NO. 15 TAHUN 2001.ppt
HAK MEREK UU NO. 15 TAHUN 2001.pptHAK MEREK UU NO. 15 TAHUN 2001.ppt
HAK MEREK UU NO. 15 TAHUN 2001.pptJUMADISAFF1
 
PPT KELOMPOK 1 PERADILAN PAJAK.pptx
PPT KELOMPOK 1 PERADILAN PAJAK.pptxPPT KELOMPOK 1 PERADILAN PAJAK.pptx
PPT KELOMPOK 1 PERADILAN PAJAK.pptxLailiRizki4
 
TATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptx
TATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptxTATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptx
TATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptxUjangHermansyah1
 

Similar to Merek Dagang dan Jasa dan Perlindungan Hukum Rahasia Perusahaan (20)

Hukum merek
Hukum merekHukum merek
Hukum merek
 
PPT Materi Hukum Bisnis Bab 8.pptx
PPT Materi  Hukum Bisnis Bab 8.pptxPPT Materi  Hukum Bisnis Bab 8.pptx
PPT Materi Hukum Bisnis Bab 8.pptx
 
Aspek Legalitas Perusahaan
Aspek Legalitas PerusahaanAspek Legalitas Perusahaan
Aspek Legalitas Perusahaan
 
Materi legalitas perusahaan
Materi legalitas perusahaanMateri legalitas perusahaan
Materi legalitas perusahaan
 
Tata cara dan prosedur pengurusan merk
Tata cara dan prosedur pengurusan merkTata cara dan prosedur pengurusan merk
Tata cara dan prosedur pengurusan merk
 
Uu tahun 2016 no. 20 tentang merek dan indikasi geografis
Uu tahun 2016 no. 20 tentang merek dan indikasi geografisUu tahun 2016 no. 20 tentang merek dan indikasi geografis
Uu tahun 2016 no. 20 tentang merek dan indikasi geografis
 
Uu tahun 2016 no. 20 tentang merek dan indikasi geografis
Uu tahun 2016 no. 20 tentang merek dan indikasi geografisUu tahun 2016 no. 20 tentang merek dan indikasi geografis
Uu tahun 2016 no. 20 tentang merek dan indikasi geografis
 
2. legalisasi perusahaan
2. legalisasi perusahaan2. legalisasi perusahaan
2. legalisasi perusahaan
 
2. legalisasi perusahaan
2. legalisasi perusahaan2. legalisasi perusahaan
2. legalisasi perusahaan
 
Hukum Bisnis || Hak Kekayaan Intelektual
Hukum Bisnis || Hak Kekayaan IntelektualHukum Bisnis || Hak Kekayaan Intelektual
Hukum Bisnis || Hak Kekayaan Intelektual
 
Slide mengenai merek universitas dirgantara marsekal suryadarma
Slide mengenai merek universitas dirgantara marsekal suryadarmaSlide mengenai merek universitas dirgantara marsekal suryadarma
Slide mengenai merek universitas dirgantara marsekal suryadarma
 
Ketentuan Merek di Indonesia.pdf
Ketentuan Merek di Indonesia.pdfKetentuan Merek di Indonesia.pdf
Ketentuan Merek di Indonesia.pdf
 
Presentasi Aspek Hukum PPEI-WALI.ppt
Presentasi Aspek Hukum PPEI-WALI.pptPresentasi Aspek Hukum PPEI-WALI.ppt
Presentasi Aspek Hukum PPEI-WALI.ppt
 
Uu 15 2001
Uu 15 2001Uu 15 2001
Uu 15 2001
 
Peran sekretariat dalam musyawarah sengketa pemilihan
Peran sekretariat dalam musyawarah sengketa pemilihanPeran sekretariat dalam musyawarah sengketa pemilihan
Peran sekretariat dalam musyawarah sengketa pemilihan
 
Perjanjian Kerjasama Ekslusif Penanaman Modal dan Pendirian PT.docx
Perjanjian Kerjasama Ekslusif Penanaman Modal dan Pendirian PT.docxPerjanjian Kerjasama Ekslusif Penanaman Modal dan Pendirian PT.docx
Perjanjian Kerjasama Ekslusif Penanaman Modal dan Pendirian PT.docx
 
HAK MEREK UU NO. 15 TAHUN 2001.ppt
HAK MEREK UU NO. 15 TAHUN 2001.pptHAK MEREK UU NO. 15 TAHUN 2001.ppt
HAK MEREK UU NO. 15 TAHUN 2001.ppt
 
PPT KELOMPOK 1 PERADILAN PAJAK.pptx
PPT KELOMPOK 1 PERADILAN PAJAK.pptxPPT KELOMPOK 1 PERADILAN PAJAK.pptx
PPT KELOMPOK 1 PERADILAN PAJAK.pptx
 
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
 
TATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptx
TATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptxTATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptx
TATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptx
 

More from Anita Julia

Jasa Decrypt Ransomware ID Online GHAS 08888252005.pdf
Jasa Decrypt Ransomware ID Online GHAS 08888252005.pdfJasa Decrypt Ransomware ID Online GHAS 08888252005.pdf
Jasa Decrypt Ransomware ID Online GHAS 08888252005.pdfAnita Julia
 
Jasa Decrypt Ransomware ID Online DWQS 08888252005.pdf
Jasa Decrypt Ransomware ID Online DWQS 08888252005.pdfJasa Decrypt Ransomware ID Online DWQS 08888252005.pdf
Jasa Decrypt Ransomware ID Online DWQS 08888252005.pdfAnita Julia
 
Jasa Decrypt Ransomware ID Online DMAY 08888252005.pdf
Jasa Decrypt Ransomware ID Online DMAY 08888252005.pdfJasa Decrypt Ransomware ID Online DMAY 08888252005.pdf
Jasa Decrypt Ransomware ID Online DMAY 08888252005.pdfAnita Julia
 
Jasa Decrypt Ransomware Pasuruan WA 08888252005.pptx
Jasa Decrypt Ransomware Pasuruan WA 08888252005.pptxJasa Decrypt Ransomware Pasuruan WA 08888252005.pptx
Jasa Decrypt Ransomware Pasuruan WA 08888252005.pptxAnita Julia
 
Penggajian - Kewajiban atau Utang
Penggajian - Kewajiban atau Utang Penggajian - Kewajiban atau Utang
Penggajian - Kewajiban atau Utang Anita Julia
 
Pengertian dan ruang lingkup bisnis
Pengertian dan ruang lingkup bisnisPengertian dan ruang lingkup bisnis
Pengertian dan ruang lingkup bisnisAnita Julia
 
Pengertian dan Unsur-unsur Pendidikan - Pengantar Pendidikan
Pengertian dan Unsur-unsur Pendidikan - Pengantar PendidikanPengertian dan Unsur-unsur Pendidikan - Pengantar Pendidikan
Pengertian dan Unsur-unsur Pendidikan - Pengantar PendidikanAnita Julia
 
Pengawasan - Pengantar Manajemen (versi materi lebih lengkap)
Pengawasan - Pengantar Manajemen (versi materi lebih lengkap)Pengawasan - Pengantar Manajemen (versi materi lebih lengkap)
Pengawasan - Pengantar Manajemen (versi materi lebih lengkap)Anita Julia
 
Materi Pengawasan - Pengantar Manajemen
Materi Pengawasan - Pengantar ManajemenMateri Pengawasan - Pengantar Manajemen
Materi Pengawasan - Pengantar ManajemenAnita Julia
 
Rekonsiliasi bank
Rekonsiliasi bankRekonsiliasi bank
Rekonsiliasi bankAnita Julia
 

More from Anita Julia (12)

Jasa Decrypt Ransomware ID Online GHAS 08888252005.pdf
Jasa Decrypt Ransomware ID Online GHAS 08888252005.pdfJasa Decrypt Ransomware ID Online GHAS 08888252005.pdf
Jasa Decrypt Ransomware ID Online GHAS 08888252005.pdf
 
Jasa Decrypt Ransomware ID Online DWQS 08888252005.pdf
Jasa Decrypt Ransomware ID Online DWQS 08888252005.pdfJasa Decrypt Ransomware ID Online DWQS 08888252005.pdf
Jasa Decrypt Ransomware ID Online DWQS 08888252005.pdf
 
Jasa Decrypt Ransomware ID Online DMAY 08888252005.pdf
Jasa Decrypt Ransomware ID Online DMAY 08888252005.pdfJasa Decrypt Ransomware ID Online DMAY 08888252005.pdf
Jasa Decrypt Ransomware ID Online DMAY 08888252005.pdf
 
Jasa Decrypt Ransomware Pasuruan WA 08888252005.pptx
Jasa Decrypt Ransomware Pasuruan WA 08888252005.pptxJasa Decrypt Ransomware Pasuruan WA 08888252005.pptx
Jasa Decrypt Ransomware Pasuruan WA 08888252005.pptx
 
Penggajian - Kewajiban atau Utang
Penggajian - Kewajiban atau Utang Penggajian - Kewajiban atau Utang
Penggajian - Kewajiban atau Utang
 
Aset tetap
Aset tetapAset tetap
Aset tetap
 
Pengertian dan ruang lingkup bisnis
Pengertian dan ruang lingkup bisnisPengertian dan ruang lingkup bisnis
Pengertian dan ruang lingkup bisnis
 
Pengertian dan Unsur-unsur Pendidikan - Pengantar Pendidikan
Pengertian dan Unsur-unsur Pendidikan - Pengantar PendidikanPengertian dan Unsur-unsur Pendidikan - Pengantar Pendidikan
Pengertian dan Unsur-unsur Pendidikan - Pengantar Pendidikan
 
Pengawasan - Pengantar Manajemen (versi materi lebih lengkap)
Pengawasan - Pengantar Manajemen (versi materi lebih lengkap)Pengawasan - Pengantar Manajemen (versi materi lebih lengkap)
Pengawasan - Pengantar Manajemen (versi materi lebih lengkap)
 
Materi Pengawasan - Pengantar Manajemen
Materi Pengawasan - Pengantar ManajemenMateri Pengawasan - Pengantar Manajemen
Materi Pengawasan - Pengantar Manajemen
 
Rekonsiliasi bank
Rekonsiliasi bankRekonsiliasi bank
Rekonsiliasi bank
 
Ekonomi global
Ekonomi globalEkonomi global
Ekonomi global
 

Recently uploaded

KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfPerkuliahanDaring
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 

Recently uploaded (16)

KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 

Merek Dagang dan Jasa dan Perlindungan Hukum Rahasia Perusahaan

  • 1. BAB XIII – MEREK DAGANG DAN JASA BAB XIV – PERLINDUNGAN HUKUM RAHASIA PERUSAHAAN AHMAD YAQI SAIFULLAH AKBARTI NA’IMAH ANITA JULIA Aspek Hukum Ekonomi dan Bisnis Offering M – Pendidikan Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang Maret 2018
  • 3. UNDANG-UNDANG MEREK  Lingkup pengaturan diperluas  Perubahan deklaratif ke konstitutif  Permintaan pendaftran dan pemeriksaan substantif  Hak prioritas Konvensi Paris  Pengalihan hak dengan lisensi  Pengaturan sanksi pidana  Penyempurnaan tata cara pendaftaran merek  Penyempurnaan penghapusan merek terdaftar  Penyempurnaan perlindungan merek terkenal  Penyempurnaan sanksi pidana  Penambahan lingkup pengaturan perlindungan  Perubahan pengalihan merek jasa terdaftar 1992 1997
  • 4. Undang- Undang Merek 2001 Masa pengumuman dilaksanakan selama tiga bulan Jika tidak melengkapi bukti dalam jangka waktu tiga bulan setelah berakhirnya hak prioritas, permohonan tersebut diproses seperti permohonan biasa. Adanya pengaturan alasan penolakan permohonan. Diatur juga perlindungan terhadap indikasi geografis dan indikasi asal. Penyelesaian sengketa merek memerlukan badan peradilan khusus. Diatur juga hukum acara khusus untuk menyelesaikan masalah sengketa merek. Upaya perlindungan hukum yang lain, yaitu dalam wujud “penetapan sementara pengadilan”
  • 5. Pengertian Merek Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf- huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur- unsur tersebut, yang memiliki daya pembeda, dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa Merek Dagang Merek Jasa
  • 7. PERMOHONAN PENDAFTARAN MEREK Pendaftaran Merek dilakukan pada Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual Departemen Kehakiman (kini Hukum dan HAM) Pengajuan permohonan dua atau lebih kelas barang dan atau jasa dapat dilakukan dengan satu permohonan Permohonan ditandatangani oleh pemohon (untuk kelompok dapat diwakilkan dengan mencantumkan salah satu nama) atau kuasanya (untuk orang WNA dapat mengajukan permohonan melalui kuasa yang ada di Indonesia) Permohonan dilampiri dengan bukti pembayaran biaya
  • 8. Tanggal, bulan, dan tahun; Nama lengkap, kewarganegaraan, dan alamat pemohon; Nama lengkap dan alamat kuasa apabila permohonan diajukan melalui kuasa; Warna-warna apabila merek yang dimohonkan pendaftarannya menggunakan unsur-unsur warna; Nama negara dan tanggal permohonan merek yang pertama kali dalam hal permohonan diajukan dengan hak prioritas (Pasal 7 ayat 1 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001) Syarat pengajuan pemohonan: diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia kepada Direktorat Jendral dengan mencantumkan:
  • 9. HAK PRIORITAS Pasal 11 Undang- Undang Nomor 15 Tahun 2001 Jangka waktu mengajukan permohonan dengan hak prioritas adalah enam bulan. Jangka waktu enam bulan tersebut sejak tanggal pengajuan permohonan pertama di negara asal atau salah satu negara anggota Konvensi Paris. Tanggal pengajuan tidak termasuk dalam perhitungan jangka waktu enam bulan. Jika jangka waktu terakhir adalah hari libur atau hari Direktorat Jendral tutup, jangka waktu pengajuan permohonan diperpanjang sampai pada permulaan hari kerja berikutnya.
  • 10. Lanjutan.... Bukti berupa surat permohonan pendaftaran beserta tanda penerimaan permohonan tersebut yang juga memberikan penegasan tentang tanggal penerimaan permohonan. Apabila ketentuan-ketentuan ini tidak dipenuhi dalam waktu paling lama tiga bulan setelah berakhirnya hak mengajukan permohonan dengan menggunakan hak prioritas permohonan tersebut tetap diproses, tetapi tanpa menggunakan hak prioritas.
  • 11. PEMERIKSAAN PERSYARATAN PENDAFTARAN Direktorat Jendral melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan persyaratan pendaftaran merek Kekuranglengkapan persyaratan, maka melengkapi persyaratan selambat-lambatnya paling lama dua bulan terhitung sejak tanggal pengiriman surat permintaan. Apabila kekurangan itu menyangkut persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 Undang- Undang Nomor 15 Tahun 2001, jangka waktu pemenuhan kekurangan persyaratan tersebut paling lama tiga bulan. Kelengkapan persyaratan tersebut tidak dipenuhi dalam jangka waktu dua bulan, maka akan diberitahukan secara tertulis kepada pemohon atau kuasanya bahwa permohonannya dianggap ditarik kembali.
  • 12. MEREK TIDAK TERDAFTAR Pasal 5 Undang- Undang Nomor 15 Tahun 2001 Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, moralitas agama, kesusilaan atau ketertiban umum; Tidak memiliki daya pembeda; Telah menjadi milik umum; Merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya.
  • 13. MEREK DITOLAK Pasal 6 ayat 1 Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek milik pihak lain yang sudah terdaftar lebih dahulu untuk barang/atau jasa yang sejenis; Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek yang sudah terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis; Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan indikasi geografis yang sudah dikenal. Pasal 6 ayat 3 Merupakan atau menyerupai nama orang terkenal, foto, atau nama badan hukum yang dimiliki orang lain, kecuali atas persetujuan tertulis dari yang berhak; Merupakan tiruan atau mempunyai nama atau singakatan nama, bendera, lambang atau simbol atau emblem negara atau lembaga nasional maupun internasional, kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang; Merupakan tiruan atau menyerupai tanda atau cap atau stempel resmi yang digunakan oleh negara atau lembaga pemerintah, kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang.
  • 14. TANGGAL PENERIMAAN DAN PENGUMUMAN Permohonan diberi tanggal penerimaan Pengumuman permohonan paling lama sepuluh hari setelah disetujui permohonan Pengumuman berlangsung selama tiga bulan
  • 15. Pasal 23 Undang- Undang Nomor 15 Tahun 2001 Nama dan alamat lengkap pemohon, temasuk kuasanya apabila permohonan diajukan melalui kuasa; Kelas dan jenis barang dan/atau jasa bagi merek yang dimohonkan pendaftarannya; Tanggal penerimaan; Nama negara dan tanggal penerimaan permohonan yang pertama kali, dalam hal permohonan diajukan dengan menggunakan hak prioritas; Contoh etiket merek, termasuk keterangan mengenai warna dan apabila etiket merek menggunakan bahasa asing dan/atau huruf selain huruf Latin dan/atau angka yang tidak lazim digunakan dalam bahasa Indonesia, huruf Latin atau angka yang lazim digunakan dalam bahasa Indonesia, serta cara pengucapannya dalam ejaan Latin.
  • 16. KEBERATAN DAN SANGGAHAN Selama pengumuman, setiap pihak dapat mengajukan keberatan secara tertulis Direktorat Jendral akan mengirimkan salinan surat paling lambat 14 hari setelah diterima keberatan Sanggahan tersebut diajukan secara tertulis dalam waktu paling lama dua bulan terhitung sejak tanggal penerimaan salinan keberatan Direktorat Jendral menggunakan keberatan dan/atau sanggahan tersebut sebagai bahan pertimbangan dalam pemeriksaan kembali Pemeriksaan kembali dilakukan dalam jangka waktu paling lama dua bulan terhitung sejak berakhirnya jangka waktu pengumuman Direktorat Jendral memberitahukan secara tertulis kepada pihak yang mengajukan keberatan mengenai hasil pemeriksaan kembali
  • 17. PEMERIKSAAN SUBSTANTIF Dalam waktu paling lama tiga puluh hari terhitung sejak tanggal penerimaan, Direktorat melakukan pemeriksaan substantif terhadap permohonan. Diselesaikan dalam waktu paling lama 9 bulan Dilaksanakan oleh pemeriksa pada Direktorat Jendral
  • 18. PERMOHONAN DISETUJUI ATAU DITOLAK Disetujui Atas persetujuan Direktur Jendral, permohonan tersebut diumumkan dalam berita resmi merek Keberatan dan Sanggahan Melalui serangkaian pemeriksaan. Dalam hal pemeriksaan melaporkan hasil pemeriksaan bahwa keberatan dapat diterima, Direktorat Jendral memberitahukan secara tertulis kepada pemohon bahwa permohonan tidak dapat terdaftar atau ditolak, dan dalam hal demikian itu, pemohon atau kuasanya dapat mengajukan banding.
  • 19.  Lanjutan.... Permohonan banding diajukan secara tertulis oleh pemohon atau kuasanya kepada Komisi Banding Merek dengan tembusan yang disampaikan kepada Direktorat Jendral dengan dikenai biaya Diajukan paling lama dalam waktu tiga bulan terhitung sejak tanggal surat pemberitahuan penolakan permohonan Keputusan Komisi Banding Merek diberikan dalam waktu paling lama tiga bulan terhitung sejak tanggal penerimaan permohonan banding. Mengabulkan Direktorat Jendral melaksanakan pengumuman. Menolak Pemohon atau kuasanya dapat mengajukan gugatan atas putusan penolakan permohonan banding kepada pengadilan niaga dalam waktu paling lama tiga bulan terhitung sejak tanggal diterimanya keputusan penolakan tersebut. Hanya dapat diajukan kasasi
  • 20. Sertifikat Merek Nama dan alamat lengkap pemilik merek yang didaftar Nama dan alamat lengkap kuasa, dalam hal permohonan diajukan berdasarkan Pasal 10 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tanggal pengajuan dan tanggal penerimaan Nama negara dan tanggal permohonan yang petama kali apabila permohonan tersebut diajukan dengan menggunakan hak prioritas Etiket merek yang terdaftar, termasuk keterangan mengenai macam warna apabila merek tersebut menggunakan warna, dan apabila merek menggunakan bahasa asing dan/atau huruf selain huruf Latin dan/atau angka yang tidak lazim digunakan dalam bahasa Indonesia disertai terjemahannya dalam bahasa Indonesia , huruf Latin dan angka yang lazim digunakan dalam bahasa Indonesia serta cara pengucapannya dalam ejaan Latin Nomor dan tanggal pendaftaran Kelas dan jenis barang dan/atau jasa yang dimohonkan pendaftaran mereknya Jangka waktu berlaku pendaftaran merek
  • 21. PENGHAPUSAN DAN PEMBATALAN MEREK Direktorat Jendral Penghapusan pendaftaran merek dicatat dalam daftar umum merek dan diumumkan dalam berita resmi merek. Apabila ada keberatan terhadap keputusan penghapusan pendaftaran merek yang dilakukan atas prakarsa Direktorat Jendral, keberatan tersebut dapat diajukan ke pengadilan niaga Pemilik merek atau kuasanya Penghapusan pendaftaran merek dicatat dalam daftar umum merek dan diumumkan dalam berita resmi merek. Gugatan penghapusan pendaftaran merek dapat diajukan ke pihak ketiga dalam bentuk gugatan ke pengadilan niaga
  • 22. Lanjutan.... Apabila penggugat tinggal di luar Indonesia, gugatan diajukan kepada pengadilan niaga di Jakarta Jangka waktunya lima tahun sejak tanggal pendaftaran merek Gugatan pembatalan dapat diajukan tanpa batas waktu apabila merek yang bersangkutan bertentangan dengan moralitas agama, kesusilaan, atau ketertiban umum Isi putusan pengadilan niaga segera disampaikan oleh panitera yang bersangkutan kepada Direkotrat Jendral setelah tanggal putusan diucapkan Pembatalan merek yang bersangkutan dari daftar umum merek dan mengumumkannya dalam berita resmi merek setelah pengadilan diterima
  • 23. E. PENGALIHAN HAK ATAS MEREK TERDAFTAR • wasiat, • hibah, • perjanjian, • atau sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan, • misal pemilikan merek karena pembubaran badan hukum yang semula pemilik merek. Pengalihan hak atas merek dagang perjanjian harus dituangkan dalam bentuk akta perjanjian. CARA PENGALIHAN HAK: Hak atas merek terdaftar dapat beralih atau dialihkan karena pewarisan,
  • 24.  Pengalihan hak atas merek wajib dimohonkan pencatatan nya kepada Direktorat Jenderal untuk dicatat dalam daftar umum merek.  Pengalihan hak atas merek terdaftar yang telah dicatat oleh Direktorat Jenderal diumumkan dalam berita resmi merek.  Pengalihan hak atas merek terdaftar yang tidak dicatatkan dalam daftar umum merek tidak berakibat hukum pada pihak ketiga (Pasal 40 UU No 15 Tahun 2001).  Tapi, akibat hukum dari pengalihan hak atas merek berlaku terhadap pihak-pihak yang bersangkutan dan pihak ketiga apabila telah dicatat dalam daftar umum merek.
  • 25. PERJANJIAN LISENSI  Lisensi adalah izin yang diberikan oleh pemilik merek terdaftar kepada pihak lain melalui suatu perjanjian berdasarkan pemberian hak untuk menggunakan merek tersebut, baik untuk seluruh maupun sebagian jenis barang/jasa yang didaftarkan dalam jangka waktu dan syarat tertentu (Pasal 1 Angka 13 UU No 15 Tahun 2001).  Pemilik merek terdaftar berhak memberikan lisensi kepada pihak lain dengan perjanjian bahwa penerima lisensi akan menggunakan merek tersebut untuk sebagian atau seluruh jenis barang/jasa.  Perjanjian lisensi dicatat oleh Direktorat Jenderal dalam daftar umum merek dan diumumkan dalam berita resmi merek (Pasal 43 UU No 15 Tahun 2001)  Perjanjian lisensi dilarang memuat, baik ketentuan langsung maupun tidak langsung yang dapat menimbulkan perekonomian Indonesia menjadi rugi atau memuat pembatasan yang menghambat kemampuan Bangsa Indonesia dalam menguasai dan mengembangkan teknologi pada umumnya.
  • 26. 1. Bentuk Pelanggaran  Setiap merek terdaftar dilindungi oleh Undang-Undang merek. Perlindungan tersebut berlangsung untuk jangka waktu 10 tahun dan berlaku surut sejak tanggal penerimaan dan jangka waktu perlindungan dapat diperpanjang yang termuat dalam (Pasal 28 UU No 15 Tahun 2001) F. PELANGGARAN HAK ATAS MEREK
  • 27.  Penggunaan merek yang mempunyai persamaan pada keseluruhannya dengan merek terdaftar milik pihak lain;  Penggunaan merek yang mempunyai persamaan pada pokoknya dengan merek terdaftar milik pihak lain;  Memperdagangkan barang atau jasa yang berasal dari pelanggaran merek. Berdasarkan ketentuan Pasal 76 Ayat (1) UU No 15 Tahun 2001, Ada 3 bentuk pelanggaran merek, yaitu :
  • 28. GUGATAN ATAS PELANGGARAN MEREK Berdasarkan ketentuan Pasal 76 UU No 15 Tahun 2001, pemilik merek terdaftar dapat mengajukan gugatan terhadap pihak lain yang secara sah tanpa hak menggunakan merek yang mempunyai persamaan pada pokok atau keseluruhannya untuk barang/jasa yang sejenis berupa :  Gugatan ganti rugi; dan atau  Penghentian semua perbuatan yang berkaitan dengan penggunaan merek tersebut.
  • 29. 3. TUNTUTAN PIDANA  Hak untuk mengajukan gugatan terhadap tergugat tidak mengurangi hak negara untuk melakukan tuntutan tindak pidana di bidang merek. Hal ini termuat dalam Pasal 89 UU No 15 Tahun 2001 yang mengatur tentang penyidikan  Menurut Pasal 89 Ayat (1) UU No 15 Tahun 2001 bahwa : “Selain penyidik Pejabat Polri, Pejabat Negeri Sipil tertentu di Direktorat Jenderal diberi wewenang khusus sebagai penyidik sebagaimana dimaksud dalam UU No 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KHUP) untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang merek.”
  • 30. DALAM PASAL 89 AYAT (2) DITENTUKAN BAHWA PENYIDIK PEJABAT PEGAWAI NEGERI SIPIL MEMILIKI WEWENANG UNTUK :  Melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan,keterangan berkenaan dengan tindak pidana dibidang merek;  Melakukan pemeriksaan terhadap orang/badan hukum yang diduga melakukan tindak pidana dibidang merek;  Meminta keterangan dan barang bukti dari orang/badan hukum sehubungan dengan tindak pidana dibidang merek;  Melakukan pemeriksaan atas pembukuan, catatan, dan dokumen lain yang berkenaan dengan tindak pidana dibidang merek;  Melakukan pemeriksaan ditempat tertentu yang diduga terdapat barang bukti, pembukuan, catatan, dan dokume lain serta melakukan penyitaan terhadao barang hasil pelanggaran yang dapat dijadikan bukti dalam perkara tindak pidana dibidang merek;  Meminta bantuan ahli dalam pelaksaan tugas penyidikan tindak pidana dibidang merek.
  • 31. Penyidik pegawai Negeri Sipil menyampaikan hasil penyidikannya kepada penuntut umum Apabila tindak pidana pelanggaran merek terbukti, pelaku tindak pidana tersebut diancam dengan pidana penjara dan denda Agar dapat dilakukan penuntutan, menurut Pasal 95 UU No 15 Tahun 2001 harus ada pengaduan dari pihak yang dirugikan.
  • 32. PERLINDUNGAN HUKUM RAHASIA PERUSAHAAN HUKUM KERAHASIAAN INFORMASI INFORMASI ADALAH KETERANGAN/BERITA MENGENAI GAGASAN, PERISTIWA, KEDAAN ATAU PROSES TERTENTU DALAM BENTUK TERTENTU. UMUMNYA INFORMASI DIGOLONGKAN MENJADI 2 JENIS, YAITU 1 • Infromasi terbuka 2 • Informasi rahasia
  • 33. SEBALIKNYA, INFORMASI RAHASIA ADALAH INFROMASI YANG TIDAK BOLEH DIKETAHUI OLEH ORANG BANYAK, KECUALI PETUGAS ATAU PEJABAT YANG DIBERI WEWENANG UNTUK MELAKSANAKAN DAN MENYIMPAN INFORMASI RAHASIA TERSEBUT. INFORMASI RAHASIA DIGOLONGKAN MENJADI BEBERAPA JENIS MENURUT UMBER ATAU PEMILIKNYA, YAITU : Mengenai pribadi Mengenai politik Mengenai pertahanan dan kemanan negara Mengenai ekonomi
  • 34.  Penemuan-penemuan hasil penelitian,  Rencana tata ruang pengemangan wilayah,  Hasil pembinaan dan pengembangan pendidikan dan pelatihan untuk pembangunan nasional,  Pemikiran (termasuk upaya mengenai cara hidup, dan lingkungan sehat),  Strategi menciptakan perdamaian dan menghindari perang  Serta biografi seseorang yang berhasil dalam Usaha. Informasi terbuka adalah informasi yang boleh diketahui oleh siapa saja dan biasanya bermanfaat karena mengandung pesan yang menguntungkan. Yang termasuk infromasi terbuka antara lain:
  • 35. PENGATURANNYA Untuk melindungi kerahasiaan informasi, maka dibentuklah aturan hukum. Aturan tersebut mengancam pelanggar yang merugikan pemiliknya. Hukum yang mengatur perlindungan kerahasiaan infromasi disebut “ Law of Confidence”  Stb. No 23 Tahun 1847 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, khususnya Pasal 1365 tentang perbiatan melanggar  Stb. No 732 Tahun 1915 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Khususnya BAB XVII tentang membuka Rahasia Jabatan dan Rahasia Perusahaan  Undang-Undang No 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan- ketentuan pokok Kearsipan  Undang-Undang No 20 Tahun 1982 tentang Ketentuan- ketentuan pokok Pertahanan Kemanan NKRI  Undang-Undang No 7 Tahun 1992. Undang-Undang No 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Khusunya mengenai rahasia Bank.  Undang-Undang No 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang
  • 36. KRITERIA INFORMASI RAHASIA  Tiga kriteria utama a. Informasi itu mempunyai nilai rahasia b. Informasi itu termasuk lingkup perindustrian (aspek teknologi) dan perdagangan (tata niaga). c. mengakibatkan kerugian bagi perusahaan pemiliknya  Tanggung jawab kerahasiaan Tanggung jawab menjaga kerahasiaan perusahaan hanya dibebankan pada orang tertentu yang mengetahui dan memegang informasi rahasia tersebut serta di beri wewenang untuk menyimpan rahasia perusahaan dan/atau melisensikannya.
  • 37. PERLINDUNGAN HUKUM Pelanggaran rahasia perusahaan No Tort onrechtmatige daad 1 Perbuatan melanggar hukum menurut sistem common law yang menekankan pada tujuan kerahasian informasi ( keuntungan yang hilang akibat terbukanya rahasia informasi) Perbuatan melanggar hukum menurut sistem kodifikasi yang menekankan pada perbuatan hukum sebagai peristiwa yang menimbulkan kerugian akibat terbukanya rahasia perusahaan 2 Memandang kerahasiaan informasi sebagai bagian dari hak kekayaan intelektual. Memandang kerahasiaan informasi sebagai bagian dari hak kekayaan biasa. 3 Tunduk pada law of confidence Tunduk pada undang-undang biasa (KUHPdt, KUHP, ataupun UU Perbankan)
  • 38.  PENUNTUTAN MENURUT HUKUM ( GUGATAN ) o Gugatan berdasarkan tort. Supaya gugatan terhadap breach of confidence dapat berhasil, perlu dipenuhi tiga unsur utama tort : 1. Informasi harus berkualitas sangat penting sehingga dirahasiakan. 2. Kerahasiaannya itu ada yag bertanggung jawab menjaga dan menyimpannya dengan baik. 3. Penyadapan, pengomunikasian, atau penggunaannya merugikan perusahaan pemilik informasi rahasia tersebut. o Gugatan berdasarkan onrechtmatige daad Empat unsur Onrechtmatige Daad (Pasal 1365 BW) yaitu : 1. Perbuatan tersebut harus melanggar hukum (Onrechtmatig) 2. Perbuatan terseebut menimbulkan kerugian bagi penggugat. 3. Perbuatan tergugat dilakukan dengan kesalahan (sengaja atau tidak sengaja) 4. Ada hubungan kausal antara perbuatan dan kerugian
  • 39. LANJUTAN.. o Penuntutan berdasakan hukum pidana Jika keputusan Hoge Raad 31 Januari 1919 itu di tujukan kepada pengusaha yang merugi pemilik rahasia perusahaan, Pasal 323 KUHP ditujukan kepada pelaku pembocoran atau pembukaan rahasia perusahaan. Menurut ketentuan Pasal 323 KUHP: “Barang siapa dengan sengaja memberitahukan hal-hal khusus tentang suatu perusahaaan dagang, kerajinan, atau pertanian dimana dia bekerja atau dulu bekerja, sedangkan dia harus merahasiakannya, diancam dengan pidana penjara paling lama Sembilan bulan atau denda pidana paling banyak Sembilan ribu rupiah, kejahatan ini dituntut atas pengaduan pemimpin perusahaan.”
  • 40. RAHASIA DAGANG  Pengertian Menurut ketentuan Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 Bahwa : “ Rahasia dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang  Lingku rahasia dagang Menurut ketentuan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 disebutkan bahwa : “Lingkup perlindungan rahasia dagang meliputi metode produksi, metode pengolahan, metode penjualan, atau informasi lain di bidang teknologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui oleh masyarakat umum”.
  • 41.  Hak pemilik rahasia dagang Pemilik rahasia dagang diberi hak oleh Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 untuk melakukan perbuatan-perbuatan sebagai berikut : 1. Bahwa pemilik rahasia dagang memiliki hak untuk menggunakan sendiri rahasia dagangannya 2. Boleh memberikan lisensi kepada pihak lain untuk menggunakan rahasia dagangannya 3. Dan melarang pihak lain menggunakan rahasia daganganya untuk kepentingan yang bersifat komersial  pelanggaran pihak lain menggunakan rahasia dagang Pemilik rahasia dagang berhak melarang pihak lain menggunakan rahasia dagangannya untuk kepentingan yang bersiat komersial. Pemilik rahasia dagang dapat menggugat siapapun yang dengan sengaja dan tampa hak melakukan perbuatan pemberian lisensi kepada pihak lain, dalam bentuk tuntutan ganti kerugian dan/atau menghentikan perbuatan yang dilarang tersebut. LANJUTAN …
  • 42.  larangan pengungkapan rahasia dagang kepada pihak ketiga Pasal 15 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000, seseorang dianggap tidak melakukan pelanggaran atas rahasia dagang apabila : 1. tindakan pengungkapan Rahasia Dagang atau penggunaan Rahasia Dagang tersebut didasarkan pada kepentingan pertahanan keamanan, kesehatan, atau keselamatan masyarakat; 2. tindakan rekayasa ulang atas produk yang dihasilkan dari penggunaan Rahasia Dagang milik orang lain yang dilakukan semata-mata untuk kepentingan pengembangan lebih lanjut produk yang bersangkutan.  pelanggaran dan perlindungan hukum 1. Pasal 4 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 2. Pasal 13 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 3. Pasal 14 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 LANJUTAN …
  • 43.  Gugatan Perdata Pasal 11 Undang-undang No 30 Tahun 2000 “Pemegang Hak Rahasia Dagang atau penerima Lisensi dapat menggugat siapa pun yang dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud diatur dalam Pasal 4, Pasal 13, Pasal 14 Undang-Undang No 30 Tahun 2000 berupa ; 1. gugatan ganti rugi dan/atau 2. penghentian semua perbuatan sebagaimana dimaksud.” Pasal 12 Undang-Undang No 30 Tahun 2000 “Selain penyelesaian gugatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, para pihak dapat menyelesaikan perselisihan tersebut melalui arbitrase atau alternatif penyelesaian sengketa.” (Negosiasi, rekonsiliasi, dan cara lain sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase Dan Alternative Penyelesaian Sengketa) LANJUTAN …
  • 44.  Tuntutan pidana Pasal 17 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000, yaitu : “Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan Rahasia Dagang pihak lain atau melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 atau Pasal 14 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah)”. LANJUTAN …
  • 45. PERSAINGAN DALAM BISNIS Pengertian Dalam suatu kegiatan bisnis terdapat persaingan (competition) apabila beberapa orang pengusaha dalam bidang usaha yang sama (sejenis), bersama-sama menjalankan perusahaan, dalam daerah pemasaran yang sama, masing-masing berusaha keras melebihi yang lain, untuk memperoleh keuntungan yang sebesar- besarnya (Purwosutjipto, 1985). unsur-unsur perbuatan persaingan itu adalah sebagai berikut : 1. Beberapa orang pengusaha 2. Dalam bidang usaha yang sama; 3. Bersama-sama menjalankan perusahaan ; 4. Dalam daerah pemasaran yang sama; 5. Masing-masing berusaha keras melebihi yang lain; dan 6. Untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
  • 46. Apabila persaingan dilakukan secara jujur (fair) . Persaiangan jujur adalah persaingan yang dibenarkan oleh hukum dan mendatangkan keuntungan tanpa merugikan pesaing. persaingan tidak jujur (unfair Competition) Persaingan usaha tidak sehat adalah persaingan antar pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi dan/atau jasa yang dilakukan dengan cara tidak jujur atau melanggar hukum atau menghambat persaingan usaha Persaingan yang tidak jujur dikategorikan sebagai persaingan melawan hukum apabila memenuhi unsur-unsur perbuatan melanggar hukum Pasal 1365 KUHPdt seperti berikut : Dilakukan dengan cara melanggar hukum; Menimbulkan kerugian bagi pengusaha pesaing; Dilakukan dengan kesalahan (sengaja atau lalai), dan ; Ada hubungan kausal antara perbuatan dan kerugian. Unsur-unsur persaingan melawan hukum Persaingan jujur dan tidak jujur
  • 47. Ancaman Hukum Perdata Menurut Pasal 1365 KUHPdt, ”Setiap perbuatan melanggar hukum yang menimbulkan kerugian pada orang lain mewajibkan orang yang bersalah menimbulkan kerugian itu mengganti kerugian tersebut” . Ancaman Hukum Pidana Ancaman pidana yang sama dalam Pasal 90 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 berlaku juga terhadap penggunaan indikasi geografis terdaftar milik orang lain tanpa hak. Perlindungan hukum Hukum memberikan perlindungan kepada pengusaha yang jujur dan sebaliknya mengancam dengan hukuman kepada mereka yang tidak jujur dalam persaingan bisnis. Ancaman hukuman tersebut , baik secara perdata maupun pidana diatur oleh undang-undang. Perlindungan hukum
  • 48. PERTANYAAN 1. Apakah ada orang lain/perusahaan lain yang bisa membocorkan rahasia perusahaan? Kalau ada siapa dan jelaskan! 2. Prosedur pendaftaran merek sudah ditetapkan bahkan sudah ada dalam UU beserta syarat dan ketentuan serta sanksinya. Namun masih banyak pengusaha yang berhasil menjiplak merk dagang org lain sehingga timbul yang namanya barang palsu. Menurut kelompok kalian apa yg membuat pelanggaran-pelanggaran tersebut masih terjadi? 3. Apakah semua merek dagang/jasa mendapatkan hak prioritas? Dan apakah ada keterbatasan yang tidak bisa dilakukan dengan hak tersebut? Tolong berikan contoh kasusnya di Indonesia? 4. Apakah setiap karyawan yang bekerja pd setiap perusahaan pasti berhubungan dgn rahasia perusahaan? Jika anda menjadi seorang direktur/pemilik perusahaan apa yg anda lakukan agar rahasia tsb bisa terjamin tidak bocor. Apakah ada cara khusus untuk menjaga keamanan rahasia tsb dan bagaimana cara anda menjamin kepada karyawan anda. 5. Apakan merek bisa menghambat perkembangan sebuah perusahaan? 6. Apakah rahasia perusahaan dapat dialihkan? Dan bagaimanakah dampak yang ditimbulkan dari pengalihan rahasia perusahaan? Jelaskan. Serta berilah contoh kongkrit pelanggaran kerahasiaan informasi di Indonesia?