SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
PRO205-praktek bengkel
K3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Berdasarkan faktor penyebabnya,
hazard dibedakan menjadi 3 macam,
yaitu: faktor manusia, faktor luar dan
sistem manajemen.
1. Faktor Manusia, merupakan potensi
bahaya yang disebabkan oleh manasia
pekerja, seperti: human factor
(perilaku, kondisi fisik, mental), human
error.
2. Faktor Luar, merupakan potensi
bahaya yang disebabkan oleh keadaan
lingkungan sekitar, seperti: sarana
transportasi, cuaca, bencana alam
(badai, banjir, tanah longsor, petir).
3. Sistem Manajemen, merupakan
potensi bahaya yang disebabkan oleh
penerapan sistem manajemen di
lingkungan kerja
K3 merupakan singkatan dari Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Untuk lebih memahami tentang
K3 berikut ini kita akan membahas pengertian,
maksud dan tujuan dari keselamatan kerja K3
(dirangkum dari berbagai sumber).
Pengertian K3
1.Pengertian secara Filosofis
K3 merupakan suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani
maupun rohani, tenaga kerja pada khususnya dan masyarakat pada umumnya terhadap hasil karya
dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur.
2.Pengertian secara Keilmuan
Dalam ilmu pengetahuan dan penerapannya, K3 adalah usaha mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran, peledakan dan pencemaran lingkungan.
3.Pengertian secara OHSAS 18001:2007 (Occupational Health and Safety Assessment Series)
K3 adalah semua kondisi lingkungan kerja dan faktor yang dapat berdampak pada keselamatan dan
kesehatan kerja dari tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) di
tempat kerja.
Tujuan K3
K3 bertujuan untuk menciptakan kondisi lingkungan kerja yang aman, sehat dan bebas dari
pencemaran lingkungan dengan memelihara kesehatan dan keselamatan, keamanan dan
keselamatan tenaga kerja di dalam perusahaan untuk dapat mencegah atau mengurangi
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja, dan pada akhirnya dapat meningkatkan sistem
efisiensi dan produktivitas kerja. Jadinya kerja keluarga pekerja konsumen dan kesejahteraan
manusia yang bekerja bisa terjaga. Mereka juga terpengaruh kondisi lingkungan kerja yang
mementingkan keselamatan.
Sasaran K3
1.Menjamin keselamatan pekerja dan orang lain
2.Menjamin keamanan peralatan yang digunakan
3.Menjamin proses produksi yang aman dan lancar
Norma K3
Norma yang harus dipahami dalam K3:
1.Aturan berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja
2.Diterapkan untuk melindungi tenaga kerja
3.Resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja
Dasar Hukum K3
K3 ditentukan berdasarkan Undang-Undang dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja:
•UU No.1 tahun 1970
•UU No.21 tahun 2003
•UU No.13 tahun 2003
•Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.PER-5/MEN/1996
Jenis Bahaya Dalam K3
•Bahaya Jenis Kimia
Bahaya akibat terhirupnya atau terjadinya kontak antara manusia dengan bahan kimia berbahaya.
Contoh jenis kimia: abu sisa pembakaran bahan kimia, uap bahan kimia dan gas bahan kimia.
•Bahaya Jenis Fisika
Bahaya akibat suatu temperatur udara yang terlalu panas maupun terlalu dingin serta keadaan udara
yang tidak normal yang menyebabkan terjadinya perubahan atau mengalami suhu tubuh yang tidak
normal.
•Bahaya akibat keadaan yang sangat bising yang menyebabkan terjadi kerusakan pendengaran.
•Bahaya Jenis Proyek/Pekerjaan
•Bahaya akibat pencahayaan atau penerangan yang kurang menyebabkan kerusakan penglihatan.
•Bahaya dari pengangkutan barang serta penggunaan peralatan yang kurang lengkap dan aman yang
mengakibatkan cedera pada pekerja dan orang lain.
Standar Keselamatan Kerja
Standar keselamatan kerja merupakan pengamanan sebagai tindakan keselamatan kerja seperti:
1.Perlindungan badan yang meliputi seluruh badan
2.Perlindungan mesin
3.Pengamanan listrik yang harus dicek secara berkala
4.Pengamanan ruangan, salah satunya meliputi sistem alarm. Selain itu ada juga alat pemadam
kebakaran, penerangan yang cukup, ventilasi yang baik dan jalur evakuasi khusus yang memadai
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) mempunyai tujuan untuk memperkecil atau menghilangkan potensi
bahaya atau resiko kerja yang mengakibatkan kesakitan, kecelakaan dan kerugian yang mungkin terjadi.
Pemahaman tentang K3 dapat menggunakan istilah “ZEROSICKS” yang berupa singkatan dari hazard,
Environtment, Risk, Observation/Opportunity/Occupational, Solution, Implementasi, Culture/Climate/ Control,
Knowledge/Knowhow, Standarisasi. Penjabaran istilah ZEROSICKS adalah sebagai berikut:
A. Hazard (Potensi Bahaya) Hazard (potensi bahaya) merupakan sifat-sifat intrinsik dari suatu zat, peralatan
atau proses kerja yang dapat menyebabkan kerusakan atau membahayakan sekitarnya. Potensi bahaya
tersebut akan tetap menjadi bahaya tanpa menimbulkan dampak atau berkembang menjadi kecelakaan
(accident) apabila tidak ada kontak (exposure) dengan manusia.
a. Physical Hazard (Bahaya Fisis), merupakan potensi bahaya yang berupa energi, misalnya: thermis
(panas udara, panas mesin, radiasi, ledakan), dinamis (motor, roda gigi, pemotong), debu, bising.
b. Chemical Hazard (Bahaya Kimia), zat kimia (antiseptik, aerosol, insektisida), bahan radioaktif,
minyak, limbah B3 (limbah eletroplating, limbah pabrik kimia), uap gas, debu, fume.
c. Biological Hazard (Bahaya Biologi), merupakan potensi bahaya yang berasal dari makhluk
hidup (mikroorganisme) di lingkungan kerja yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan,
misalnya: racun, bakteri (anthrak, brucella), jamur, virus (flu, hepatitis, HIV, SARS), B3 (Bahan
Berbahaya Beracun), hewan berbahaya (ular, kalajengking, serangga, tikus, anjing, nyamuk),
parasit, kuman, rodant.
d. Ergonomic (Aspek Ergonomi), merupakan potensi bahaya yang diakibatkan dari
ketidaksesuaian desain lingkungan kerja dengan pekerja, misalnya: sikap kerja (posisi duduk),
ukuran alat, desain tempat (posisi letak peralatan, desain ruang), sistem kerja, cara kerja
2. Occupational Safety Hazard (OSH), merupakan potensi bahaya yang terdapat di lingkungan kerja yang
mengakibatkan terjadinya incident, injury, cacat, gangguan proses, kerusakan alat bagi pekerja maupun
proses kerja. Kelompok OSH terdiri dari:
a. Mechanical Hazard (Bahaya Mekanik), merupakan potensi bahaya yang berasal dari benda atau
proses yang bergerak yang dapat menimbulkan dampak seperti benturan, terpotong, tertusuk,
tersayat, tergores, jatuh, terjepit.
b. Chemical Hazard (Bahaya Kimia), merupakan potensi bahaya yang berasal dari bahan kimia dalam
bentuk gas, cair dan padat yang mempunyai sifat mudah terbakar, mudah meledak dan korosif.
c. Electrical Hazard (Bahaya Elektrik), merupakan potensi bahaya yang berasal dari arus listrik, seperti
arus kuat, arus lemah, listrik statis, elektron bebas.
d. Psychological Hazard (Bahaya Psikologis), merupakan potensi bahaya yang berkaitan dengan aspek
sosial psikologi maupun organisasi di lingkungan kerja yang dapat memberikan dampak terhadap fisik
dan mental pekerja, misalnya pola kerja yang tidak teratur, waktu kerja yang diluar waktu normal, beban
kerja yang melebihi kapasitas mental, tugas yang tidak bervariasi, suasana lingkungan kerja yang
terpisah atau terlalu ramai.
Berdasarkan faktor penyebabnya, hazard dibedakan menjadi 3 macam, yaitu: faktor manusia, faktor
luar dan sistem manajemen.
1. Faktor Manusia, merupakan potensi bahaya yang disebabkan oleh manasia pekerja, seperti:
human factor (perilaku, kondisi fisik, mental), human error.
2. 2. Faktor Luar, merupakan potensi bahaya yang disebabkan oleh keadaan lingkungan sekitar,
seperti: sarana transportasi, cuaca, bencana alam (badai, banjir, tanah longsor, petir).
3. 3. Sistem Manajemen, merupakan potensi bahaya yang disebabkan oleh penerapan sistem
manajemen di lingkungan kerja
B. Environment Environtment, mengenali kondisi lingkungan sekitar (alam, udara, air, tanah) yang
menimbulkan nilai ambang batas (NAB).
C. Risk (Resiko Kerja) Risk, mengenali suatu resiko yang dapat menimbulkan penyakit akibat kerja (PAK)
dan kecelakaan akibat kerja (KAK), serta MSDS (material safety data sheet). Bahaya yang mempunyai
potensi dan kemungkinan menimbulkan dampak kerugian, baik dampak kesehatan maupun yang
lainnya biasanya dihubungkan dengan risiko (risk). Berdasarkan pemahaman tersebut, maka risiko dapat
diartikan sebagai kemungkinan terjadinya suatu dampak/ konsekuensi
Dampak/konsekuensi hanya akan terjadi bila ada bahaya dan kontak/exposure antara manusia
dengan peralatan ataupun material yang terlibat dalam suatu interaksi yang kita sebut sebagai
pekerjaan/sistem kerja. Dampak/konsekuensi dapat diartikan sebagai akibat dari terjadinya
kontak/exposure antara bahaya/hazard dengan manusia. Hubungan antara bahaya risiko dapat
dilihat pada rumus sebagai berikut:
1. Identifikasi Risiko (Risk Identification)
2. Analisis Risiko (Risk Assessment) dan evaluasi
3. Pengendalian Resiko (Risk Control)
Alat Pelindung Diri (APD)
APD merupakan perlengkapan wajib yang digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan resiko
kerja untuk menjaga keselamatan pekerja dan orang disekitarnya. Alat pelindung diri meliputi:
Alat Pelindung Kepala
•Safety Helmet atau helm pelindung untuk melindungi kepala dari benda-benda yang dapat melukai
kepala.
•Safety Goggles atau kacamata pengamanan untuk melindungi mata dari paparan partikel yang melayang
di udara, percikan benda kecil, benda panas ataupun uap panas.
•Hearing Protection atau penutup telinga untuk melindungi dari kebisingan ataupun tekanan.
•Safety Mask atau masker yang berfungsi sebagai alat pelindung pernafasan saat berada di area yang
kualitas udaranya tidak baik.
•Face Shield atau pelindung wajah untuk melindungi wajah dari paparan bahan kimia, percikan benda
kecil, benda panas ataupun uap panas, benturan atau pukulan benda keras dan tajam.
Alat Pelindung Tubuh
•Apron atau celemek untuk melindungi tubuh dari percikan bahan kimia dan suhu panas.
•Safety Vest atau rompi keselamatan kerja yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kontak atau
kecelakaan yang bisa dialami oleh rekan kerja keluarga pekerja konsumen.
•Safety Clothing atau alat pelindung tubuh untuk melindungi rekan kerja keluarga dari hal-hal yang
membahayakan saat bekerja, mengurangi resiko terluka dan juga digunakan sebagai identitas pekerja.
Alat Pelindung Anggota Tubuh
•Safety Gloves atau sarung tangan yang berfungsi melindungi jari-jari dan tangan dari api, suhu panas,
suhu dingin, radiasi, bahan kimia, arus listrik, bahan kimia, benturan, pukulan, dan goresan benda tajam.
•Safety Belt atau sabuk pengaman yang dipakai saat menggunakan alat transportasi serta untuk
membatasi ruang gerak pekerja agar tidak terjatuh.
•Safety Boot/Shoes adalah sepatu boot atau sepatu pelindung untuk melindungi kaki dari benturan,
tertimpa benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap panas, bahan kimia
berbahaya ataupun permukaan licin.
Slide-PRO205-PRO205-Slide-11-program.pdf

More Related Content

Similar to Slide-PRO205-PRO205-Slide-11-program.pdf

Keselamatandankesehatankerja 121203091436-phpapp01
Keselamatandankesehatankerja 121203091436-phpapp01Keselamatandankesehatankerja 121203091436-phpapp01
Keselamatandankesehatankerja 121203091436-phpapp01Erdin van Outsiders
 
Dasar K3.ppt(rev).ppt
Dasar K3.ppt(rev).pptDasar K3.ppt(rev).ppt
Dasar K3.ppt(rev).ppthsegsbclub
 
Menerapkan kesehatan kerja di bidang elektronika
Menerapkan kesehatan kerja di bidang elektronikaMenerapkan kesehatan kerja di bidang elektronika
Menerapkan kesehatan kerja di bidang elektronikaDendy Maulana Septiyadi
 
Artikel 30403013
Artikel 30403013Artikel 30403013
Artikel 30403013Deni Darma
 
PPT RESIKO KECELAKAAN KERJA.pptx
PPT RESIKO KECELAKAAN  KERJA.pptxPPT RESIKO KECELAKAAN  KERJA.pptx
PPT RESIKO KECELAKAAN KERJA.pptxMALIEFHADIPRATAMA
 
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )Dzul Fiqri
 
presentationk3-170216142258.pdf
presentationk3-170216142258.pdfpresentationk3-170216142258.pdf
presentationk3-170216142258.pdfwiwik57
 
K3 dan Kebakaran.pdf
K3 dan Kebakaran.pdfK3 dan Kebakaran.pdf
K3 dan Kebakaran.pdfVicqeenWidi
 
X_Kecelakaan_Kerja_Kebakaran.ppt
X_Kecelakaan_Kerja_Kebakaran.pptX_Kecelakaan_Kerja_Kebakaran.ppt
X_Kecelakaan_Kerja_Kebakaran.pptNurrahma448559
 
Makalah keselamatan kerja
Makalah keselamatan kerja Makalah keselamatan kerja
Makalah keselamatan kerja Irjan Kusuma Ian
 
makalah stres dan keselamatan kerja
makalah stres dan keselamatan kerjamakalah stres dan keselamatan kerja
makalah stres dan keselamatan kerjairvankhoirul
 
Dasar kesehatan kerja.sesi3
Dasar kesehatan kerja.sesi3Dasar kesehatan kerja.sesi3
Dasar kesehatan kerja.sesi3Agus Candra
 
Menerapkan k3 lh
Menerapkan k3 lhMenerapkan k3 lh
Menerapkan k3 lhSitiFauriah
 
k3lh_x_tkj.pptx
k3lh_x_tkj.pptxk3lh_x_tkj.pptx
k3lh_x_tkj.pptxsarwoedi29
 
DASAR DASAR PENGETAHUAN UNTUK KESELAMTAN DAN KESHATAN KERJA
DASAR DASAR PENGETAHUAN UNTUK KESELAMTAN DAN KESHATAN KERJADASAR DASAR PENGETAHUAN UNTUK KESELAMTAN DAN KESHATAN KERJA
DASAR DASAR PENGETAHUAN UNTUK KESELAMTAN DAN KESHATAN KERJASabruddinS2
 

Similar to Slide-PRO205-PRO205-Slide-11-program.pdf (20)

Keselamatandankesehatankerja 121203091436-phpapp01
Keselamatandankesehatankerja 121203091436-phpapp01Keselamatandankesehatankerja 121203091436-phpapp01
Keselamatandankesehatankerja 121203091436-phpapp01
 
Dasar K3.ppt(rev).ppt
Dasar K3.ppt(rev).pptDasar K3.ppt(rev).ppt
Dasar K3.ppt(rev).ppt
 
Menerapkan kesehatan kerja di bidang elektronika
Menerapkan kesehatan kerja di bidang elektronikaMenerapkan kesehatan kerja di bidang elektronika
Menerapkan kesehatan kerja di bidang elektronika
 
Keskerja
KeskerjaKeskerja
Keskerja
 
Artikel 30403013
Artikel 30403013Artikel 30403013
Artikel 30403013
 
PPT RESIKO KECELAKAAN KERJA.pptx
PPT RESIKO KECELAKAAN  KERJA.pptxPPT RESIKO KECELAKAAN  KERJA.pptx
PPT RESIKO KECELAKAAN KERJA.pptx
 
Dasar dasar k3
Dasar   dasar k3Dasar   dasar k3
Dasar dasar k3
 
Dasar dasar k3
Dasar   dasar k3Dasar   dasar k3
Dasar dasar k3
 
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
 
presentationk3-170216142258.pdf
presentationk3-170216142258.pdfpresentationk3-170216142258.pdf
presentationk3-170216142258.pdf
 
K3 dan Kebakaran.pdf
K3 dan Kebakaran.pdfK3 dan Kebakaran.pdf
K3 dan Kebakaran.pdf
 
X_Kecelakaan_Kerja_Kebakaran.ppt
X_Kecelakaan_Kerja_Kebakaran.pptX_Kecelakaan_Kerja_Kebakaran.ppt
X_Kecelakaan_Kerja_Kebakaran.ppt
 
Makalah keselamatan kerja
Makalah keselamatan kerja Makalah keselamatan kerja
Makalah keselamatan kerja
 
makalah stres dan keselamatan kerja
makalah stres dan keselamatan kerjamakalah stres dan keselamatan kerja
makalah stres dan keselamatan kerja
 
Dasar kesehatan kerja.sesi3
Dasar kesehatan kerja.sesi3Dasar kesehatan kerja.sesi3
Dasar kesehatan kerja.sesi3
 
04_Menerapkan K3.pdf
04_Menerapkan K3.pdf04_Menerapkan K3.pdf
04_Menerapkan K3.pdf
 
Menerapkan k3 lh
Menerapkan k3 lhMenerapkan k3 lh
Menerapkan k3 lh
 
k3lh_x_tkj.pptx
k3lh_x_tkj.pptxk3lh_x_tkj.pptx
k3lh_x_tkj.pptx
 
01 k3 lh
01 k3 lh01 k3 lh
01 k3 lh
 
DASAR DASAR PENGETAHUAN UNTUK KESELAMTAN DAN KESHATAN KERJA
DASAR DASAR PENGETAHUAN UNTUK KESELAMTAN DAN KESHATAN KERJADASAR DASAR PENGETAHUAN UNTUK KESELAMTAN DAN KESHATAN KERJA
DASAR DASAR PENGETAHUAN UNTUK KESELAMTAN DAN KESHATAN KERJA
 

Recently uploaded

2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 

Recently uploaded (20)

2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 

Slide-PRO205-PRO205-Slide-11-program.pdf

  • 2. Berdasarkan faktor penyebabnya, hazard dibedakan menjadi 3 macam, yaitu: faktor manusia, faktor luar dan sistem manajemen. 1. Faktor Manusia, merupakan potensi bahaya yang disebabkan oleh manasia pekerja, seperti: human factor (perilaku, kondisi fisik, mental), human error. 2. Faktor Luar, merupakan potensi bahaya yang disebabkan oleh keadaan lingkungan sekitar, seperti: sarana transportasi, cuaca, bencana alam (badai, banjir, tanah longsor, petir). 3. Sistem Manajemen, merupakan potensi bahaya yang disebabkan oleh penerapan sistem manajemen di lingkungan kerja
  • 3. K3 merupakan singkatan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Untuk lebih memahami tentang K3 berikut ini kita akan membahas pengertian, maksud dan tujuan dari keselamatan kerja K3 (dirangkum dari berbagai sumber). Pengertian K3 1.Pengertian secara Filosofis K3 merupakan suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani, tenaga kerja pada khususnya dan masyarakat pada umumnya terhadap hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur. 2.Pengertian secara Keilmuan Dalam ilmu pengetahuan dan penerapannya, K3 adalah usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran, peledakan dan pencemaran lingkungan. 3.Pengertian secara OHSAS 18001:2007 (Occupational Health and Safety Assessment Series) K3 adalah semua kondisi lingkungan kerja dan faktor yang dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja dari tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja.
  • 4. Tujuan K3 K3 bertujuan untuk menciptakan kondisi lingkungan kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan dengan memelihara kesehatan dan keselamatan, keamanan dan keselamatan tenaga kerja di dalam perusahaan untuk dapat mencegah atau mengurangi terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja, dan pada akhirnya dapat meningkatkan sistem efisiensi dan produktivitas kerja. Jadinya kerja keluarga pekerja konsumen dan kesejahteraan manusia yang bekerja bisa terjaga. Mereka juga terpengaruh kondisi lingkungan kerja yang mementingkan keselamatan.
  • 5. Sasaran K3 1.Menjamin keselamatan pekerja dan orang lain 2.Menjamin keamanan peralatan yang digunakan 3.Menjamin proses produksi yang aman dan lancar Norma K3 Norma yang harus dipahami dalam K3: 1.Aturan berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja 2.Diterapkan untuk melindungi tenaga kerja 3.Resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja
  • 6. Dasar Hukum K3 K3 ditentukan berdasarkan Undang-Undang dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja: •UU No.1 tahun 1970 •UU No.21 tahun 2003 •UU No.13 tahun 2003 •Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.PER-5/MEN/1996
  • 7. Jenis Bahaya Dalam K3 •Bahaya Jenis Kimia Bahaya akibat terhirupnya atau terjadinya kontak antara manusia dengan bahan kimia berbahaya. Contoh jenis kimia: abu sisa pembakaran bahan kimia, uap bahan kimia dan gas bahan kimia. •Bahaya Jenis Fisika Bahaya akibat suatu temperatur udara yang terlalu panas maupun terlalu dingin serta keadaan udara yang tidak normal yang menyebabkan terjadinya perubahan atau mengalami suhu tubuh yang tidak normal. •Bahaya akibat keadaan yang sangat bising yang menyebabkan terjadi kerusakan pendengaran. •Bahaya Jenis Proyek/Pekerjaan •Bahaya akibat pencahayaan atau penerangan yang kurang menyebabkan kerusakan penglihatan. •Bahaya dari pengangkutan barang serta penggunaan peralatan yang kurang lengkap dan aman yang mengakibatkan cedera pada pekerja dan orang lain.
  • 8. Standar Keselamatan Kerja Standar keselamatan kerja merupakan pengamanan sebagai tindakan keselamatan kerja seperti: 1.Perlindungan badan yang meliputi seluruh badan 2.Perlindungan mesin 3.Pengamanan listrik yang harus dicek secara berkala 4.Pengamanan ruangan, salah satunya meliputi sistem alarm. Selain itu ada juga alat pemadam kebakaran, penerangan yang cukup, ventilasi yang baik dan jalur evakuasi khusus yang memadai
  • 9. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) mempunyai tujuan untuk memperkecil atau menghilangkan potensi bahaya atau resiko kerja yang mengakibatkan kesakitan, kecelakaan dan kerugian yang mungkin terjadi. Pemahaman tentang K3 dapat menggunakan istilah “ZEROSICKS” yang berupa singkatan dari hazard, Environtment, Risk, Observation/Opportunity/Occupational, Solution, Implementasi, Culture/Climate/ Control, Knowledge/Knowhow, Standarisasi. Penjabaran istilah ZEROSICKS adalah sebagai berikut: A. Hazard (Potensi Bahaya) Hazard (potensi bahaya) merupakan sifat-sifat intrinsik dari suatu zat, peralatan atau proses kerja yang dapat menyebabkan kerusakan atau membahayakan sekitarnya. Potensi bahaya tersebut akan tetap menjadi bahaya tanpa menimbulkan dampak atau berkembang menjadi kecelakaan (accident) apabila tidak ada kontak (exposure) dengan manusia. a. Physical Hazard (Bahaya Fisis), merupakan potensi bahaya yang berupa energi, misalnya: thermis (panas udara, panas mesin, radiasi, ledakan), dinamis (motor, roda gigi, pemotong), debu, bising. b. Chemical Hazard (Bahaya Kimia), zat kimia (antiseptik, aerosol, insektisida), bahan radioaktif, minyak, limbah B3 (limbah eletroplating, limbah pabrik kimia), uap gas, debu, fume. c. Biological Hazard (Bahaya Biologi), merupakan potensi bahaya yang berasal dari makhluk hidup (mikroorganisme) di lingkungan kerja yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan, misalnya: racun, bakteri (anthrak, brucella), jamur, virus (flu, hepatitis, HIV, SARS), B3 (Bahan Berbahaya Beracun), hewan berbahaya (ular, kalajengking, serangga, tikus, anjing, nyamuk), parasit, kuman, rodant. d. Ergonomic (Aspek Ergonomi), merupakan potensi bahaya yang diakibatkan dari ketidaksesuaian desain lingkungan kerja dengan pekerja, misalnya: sikap kerja (posisi duduk), ukuran alat, desain tempat (posisi letak peralatan, desain ruang), sistem kerja, cara kerja
  • 10. 2. Occupational Safety Hazard (OSH), merupakan potensi bahaya yang terdapat di lingkungan kerja yang mengakibatkan terjadinya incident, injury, cacat, gangguan proses, kerusakan alat bagi pekerja maupun proses kerja. Kelompok OSH terdiri dari: a. Mechanical Hazard (Bahaya Mekanik), merupakan potensi bahaya yang berasal dari benda atau proses yang bergerak yang dapat menimbulkan dampak seperti benturan, terpotong, tertusuk, tersayat, tergores, jatuh, terjepit. b. Chemical Hazard (Bahaya Kimia), merupakan potensi bahaya yang berasal dari bahan kimia dalam bentuk gas, cair dan padat yang mempunyai sifat mudah terbakar, mudah meledak dan korosif. c. Electrical Hazard (Bahaya Elektrik), merupakan potensi bahaya yang berasal dari arus listrik, seperti arus kuat, arus lemah, listrik statis, elektron bebas. d. Psychological Hazard (Bahaya Psikologis), merupakan potensi bahaya yang berkaitan dengan aspek sosial psikologi maupun organisasi di lingkungan kerja yang dapat memberikan dampak terhadap fisik dan mental pekerja, misalnya pola kerja yang tidak teratur, waktu kerja yang diluar waktu normal, beban kerja yang melebihi kapasitas mental, tugas yang tidak bervariasi, suasana lingkungan kerja yang terpisah atau terlalu ramai.
  • 11. Berdasarkan faktor penyebabnya, hazard dibedakan menjadi 3 macam, yaitu: faktor manusia, faktor luar dan sistem manajemen. 1. Faktor Manusia, merupakan potensi bahaya yang disebabkan oleh manasia pekerja, seperti: human factor (perilaku, kondisi fisik, mental), human error. 2. 2. Faktor Luar, merupakan potensi bahaya yang disebabkan oleh keadaan lingkungan sekitar, seperti: sarana transportasi, cuaca, bencana alam (badai, banjir, tanah longsor, petir). 3. 3. Sistem Manajemen, merupakan potensi bahaya yang disebabkan oleh penerapan sistem manajemen di lingkungan kerja B. Environment Environtment, mengenali kondisi lingkungan sekitar (alam, udara, air, tanah) yang menimbulkan nilai ambang batas (NAB). C. Risk (Resiko Kerja) Risk, mengenali suatu resiko yang dapat menimbulkan penyakit akibat kerja (PAK) dan kecelakaan akibat kerja (KAK), serta MSDS (material safety data sheet). Bahaya yang mempunyai potensi dan kemungkinan menimbulkan dampak kerugian, baik dampak kesehatan maupun yang lainnya biasanya dihubungkan dengan risiko (risk). Berdasarkan pemahaman tersebut, maka risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya suatu dampak/ konsekuensi
  • 12. Dampak/konsekuensi hanya akan terjadi bila ada bahaya dan kontak/exposure antara manusia dengan peralatan ataupun material yang terlibat dalam suatu interaksi yang kita sebut sebagai pekerjaan/sistem kerja. Dampak/konsekuensi dapat diartikan sebagai akibat dari terjadinya kontak/exposure antara bahaya/hazard dengan manusia. Hubungan antara bahaya risiko dapat dilihat pada rumus sebagai berikut: 1. Identifikasi Risiko (Risk Identification) 2. Analisis Risiko (Risk Assessment) dan evaluasi 3. Pengendalian Resiko (Risk Control)
  • 13. Alat Pelindung Diri (APD) APD merupakan perlengkapan wajib yang digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja dan orang disekitarnya. Alat pelindung diri meliputi:
  • 14. Alat Pelindung Kepala •Safety Helmet atau helm pelindung untuk melindungi kepala dari benda-benda yang dapat melukai kepala. •Safety Goggles atau kacamata pengamanan untuk melindungi mata dari paparan partikel yang melayang di udara, percikan benda kecil, benda panas ataupun uap panas. •Hearing Protection atau penutup telinga untuk melindungi dari kebisingan ataupun tekanan. •Safety Mask atau masker yang berfungsi sebagai alat pelindung pernafasan saat berada di area yang kualitas udaranya tidak baik. •Face Shield atau pelindung wajah untuk melindungi wajah dari paparan bahan kimia, percikan benda kecil, benda panas ataupun uap panas, benturan atau pukulan benda keras dan tajam.
  • 15. Alat Pelindung Tubuh •Apron atau celemek untuk melindungi tubuh dari percikan bahan kimia dan suhu panas. •Safety Vest atau rompi keselamatan kerja yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kontak atau kecelakaan yang bisa dialami oleh rekan kerja keluarga pekerja konsumen. •Safety Clothing atau alat pelindung tubuh untuk melindungi rekan kerja keluarga dari hal-hal yang membahayakan saat bekerja, mengurangi resiko terluka dan juga digunakan sebagai identitas pekerja.
  • 16. Alat Pelindung Anggota Tubuh •Safety Gloves atau sarung tangan yang berfungsi melindungi jari-jari dan tangan dari api, suhu panas, suhu dingin, radiasi, bahan kimia, arus listrik, bahan kimia, benturan, pukulan, dan goresan benda tajam. •Safety Belt atau sabuk pengaman yang dipakai saat menggunakan alat transportasi serta untuk membatasi ruang gerak pekerja agar tidak terjatuh. •Safety Boot/Shoes adalah sepatu boot atau sepatu pelindung untuk melindungi kaki dari benturan, tertimpa benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap panas, bahan kimia berbahaya ataupun permukaan licin.