SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
Manna Rafflesia, 4/2 (April 2018) ISSN 2356-4547
116
PERAN ORANG TUA DALAM PERTUMBUHAN SPIRITUALITAS ANAK:
SEBUAH STUDI EKSEGETIS EFESUS 6:1-4
Waharman
waharman@sttab.ac.id
Abstract: The role of parents for their children in spiritual growth is very important,
and starting from an early age, teaching for children's spiritual growth is
not only given to the church, or during Sunday school services but the most
important and most important is the role of parents in the family for her
children. If noted, there are still many parents who do not realize the
importance of their role as parents to educate the spiritual growth of their
children. Therefore through this paper, we try to remind the important role
of parents in the growth of children.
Keywords: Role, Parents, Growth, Child Spirituality.
Abstraksi: Peranan orangtua bagi anak-anaknya dalam pertumbuhan rohaninya itu
sangat penting, dan dimulai sejak usia dini, pengajaran untuk pertumbuhan
rohani anak tidak hanya diserahkan kepada gereja, atau pada saat ibadah
sekolah minggu saja tetapi yang terpenting dan yang terutama adalah peran
orangtua dalam keluarga untuk anak-anaknya. Jika diperhatikan masih
banyak orangtua yang belum menyadari pentingnya peranan mereka
sebagai orangtua untuk mendidik pertumbuhan rohani anak-anaknya. Oleh
karena melalui tulisan ini mencoba untuk mengingatkan kembali pentingnya
peran orang tua dalam pertumbuhan anak.
Kata Kunci: Peran, Orang Tua, Pertumbuhan, Spiritualitas Anak.
PENDAHULUAN
Alkitab memiliki perhatian besar terhadap pendidikan anak. Sejak Perjanjian Lama,
Allah telah mengingatkan pentingnya pendidikan bagi anak-anak. Musa mengingatkan hal
ini kepada para orangtua, “Tetapi waspadahal dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau
melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri, dan jangan semuanya itu hilang dari
ingatanmu.Beritahukanlah kepada anak-anakmu dan kepada cucu cicitmu semuanya itu
(Ulangan 4:9).”1
Ungkapan ini merupakan bukti bahwa Allah sangat memperdulikan anak-
anak.
Amsal juga menuliskan tentang peran orangtua bagi anak-anaknya, hajarlah
anakmu selama ada harapan, tetapi jangan engkau menginginkan kematiannya (Amsal
1
Kitab Ulangan 4:9
Manna Rafflesia, 4/2 (April 2018) ISSN 2356-4547
117
19:18), Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya
pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu (Amsal 22:6).2
Dalam hal inipun Paulus menarik perhatian, betapa Paulus memikirkan jemaat
setempat sebagai “jemaat keluarga”. Itu mengingatkan kita kepada kata-kata Tuhan Yesus,
“Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab
orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah” (Markus 10:14); dan
“Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku”
(Mat 18:5). Ucapan Tuhan Yesus itu sangat berpengaruh, justru Paulus khusus menyebut
anak-anak dalam suratnya (Efesus 6:1; Kolose 3:20). Nampaknya, ia mengharapkan anak-
anak hadir dalam kebaktian jemaat dan mendengar suratnya dibacakan kepada jemaat.
Disini Paulus mengingatkan kembali kepada setiap orangtua agar menjalankan setiap
tugasnya, berperan aktif untuk perkembangan anak.3
Paulus menasihatkan orangtua untuk hidup dalam “ajaran dan nasihat
Tuhan”.Artinya ketika orangtua sudah hidup dalam ajaran dan nasihat Tuhan, orangtua
dapat mengajarkannya kepada anak-anaknya.Sehingga pengajaran yang diajarkan orangtua
kepada anak-anaknya dapat ditangkap dan dilakukan kepada anak-anaknya.4
Menurut perkataan Paulus dalam Efesus 6:4 dan Kolose 3:21, dan juga perintah
Allah dalam Perjanjian Lama (Kej. 18:19; Ul. 6:7) maka orangtua bertanggungjawab untuk
memberi asuhan dan didikan kepada anak mereka yang akan mempersiapkan mereka
untuk hidup berkenan kepada Allah. Pendidikan anak itu tanggungjawab bersama, antara
orangtua dan gereja, namun yang terutama bertanggungjawab memberikan pendidikan
Alkitab dan kerohanian kepada anak-anak adalah keluarga, bukan menyerahkan
sepenuhnya kepada gereja atau sekolah minggu.Gereja dan sekolah minggu hanya
membantu didikan dari orangtua. Inti pengasuhan Kristen ialah: Hati bapa harus berpaling
kepada hati anaknya agar dapat membawa hati anak itu kepada hati Juruselamat. Dalam
membesarkan anak-anak mereka, orangtua hendaknya jangan menunjukkan sikap pilih
kasih, harus memberi dorongan dan juga teguran, hanya menghukum perbuatan salah yang
dilakukan dengan sengaja, dan pengabdian kehidupan mereka dalam kasih kepada anak-
2
Kitab Amsal 19:18; 22:6)
3
John R.W. Stott, Seri Pemahaman dan Penerapan amanat Alkitab Masa Kini (Jakaerta : Yayasan
Komunikasi Bina Kasih, 2000), 233
4
J.L.CH. Abineno, Tafsiran Alkitab Surat Efesus (Jakarta : Gunung Mulia, 2012), 225
Manna Rafflesia, 4/2 (April 2018) ISSN 2356-4547
118
anak mereka dengan hati yang penuh belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati,
kelemahlembutan, dan kesabaran (Kol. 3:12-14, 21).5
Benih iman ataupun sikap religius telah tersirat di dalam setiap anak, karena iman
merupakan karunia Allah dan sudah dimiliki sejak anak itu lahir.Tuhan Yesus mengatakan
bahwa anak adalah “yang empunya kerajaan Allah” (Lukas 18:16) dan “yang terbesar di
dalam kerajaan Allah” (Matius 18:1).Oleh sebab itu, “Barang siapa menyesatkan salah satu
dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu
kilangan dikatakan pada lehernya lalu ditenggelamkan ke dalam laut” (Matius 18:6).Kata-
kata Tuhan Yesus ini hendaknya membuat setiap orangtua beriman sadar bahwa tidaklah
ringan peranan orangtua dalam mengembangkan ketergantungan, dan kepercayaan seorang
anak kepada Allah.Selain itu, subur atau kerdilnya pertumbuhan benih iman ataupun sikap
religius di dalam diri seorang anak sangat bergantung pula pada pengaruh lingkungan
dimana anak itu tumbuh dan berkembang, sehingga Tuhan Yesus mengatakan “celakalah
dunia dengan penyesatannya” (Matius 18:7), jadi lingkungan keluarga merupakan faktor
utama yang mempengaruhi perkembangan iman maupun sikap religius seorang
anak.Bantuan dari ibu, bapak, saudara-saudaranya yang lebih tua dirumah sangat
dibutuhkan di dalam pendidikan iman ataupun sikap religius seorang anak.6
Keluarga merupakan tempat pendidikan pertama dan utama bagi anak.Pendidikan
dalam keluarga sangat berperan dalam mengembangkan dan membentuk watak, karakter,
kepribadian anak.Oleh karena itu, pendidikan karakter dalam keluarga perlu diberdayakan
secara serius.Tugas dan tanggung jawab orangtua dalam keluarga terhadap pendidikan
anak-anaknya lebih bersifat pembentukan watak serta moral mereka. 7
Selanjutnya,
keluarga juga merupakan suatu kelompok sosial yang bersifat langgeng berdasarkan
hubungan pernikahan dan hubungan darah, jadi keluarga adalah tempat pertama bagi anak,
lingkungan pertama yang memberi penampungan baginya, tempat anak akan memperoleh
rasa aman.8
Perubahan nilai dalam masyarakat akan menimbulkan masalah bagi orangtua,
terutama dalam membentuk tujuan perkembangan yang realitas bagi diri mereka dan anak-
5
Donald C. Stamp, Alkitab Penuntun Berkelimpahan (Malang : Gandum Mas, 2000), 1994
6
Alfons Sene, Iman yang Hidup (Jakarta : Komisi Kateketik KWI, 1999), 1.
7
H. Fuad Ihsan, Dasar-Dasar Pendidikan (Jakarta : Rineka Cipta, 2008), 57-58
8
Yulia Singgih D. Gunarsa, Asas-Asas Psikologi Keluarga Idaman (Jakarta : Gunung Mulia, 2009),
43
Manna Rafflesia, 4/2 (April 2018) ISSN 2356-4547
119
anaknya. Sosialisasi makin disadari dan menjadi lebih sistematis karena anak sudah dapat
berbicara, dan dengan bertambahnya umur maka terjadilah perubahan-perubahan dalam
upaya mengubah dan membentuk tingkah laku anak.Anak perlu larangan terhadap
perbuatan-perbuatan yang tidak baik, tidak layak, tidak pantas dilakuakan, supaya belajar
menahan diri dan tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak baik.Anak perlu dipuji
apabila melakukan perbuatan baik, mencapai prestasi, atau memperlihatkan sikap-sikap
yang baik.Peranan orangtua dalam perkembangan anak, sebagai orangtua, mereka
membesarkan, merawat, memelihara, dan memberikan anak kesempatan berkembang.
Orangtua mengajarkan peraturan-peraturan, tata cara keluarga, menanamkan pedoman
hidup bermasyarakat. Orangtua sebagai tokoh teladan, ditiru tingkah lakunya, cara
berbicara. Orangtua juga mengawasi, memperhatikan, mengamati kelakuannya.Mereka
mengawasi anak agar tidak melanggar peraturan di rumah maupun di luar lingkungan
keluarga, selanjutnya hubungan orangtua dengan anak sebaiknya lebih terlihat adanya
kehangatan.Tetapi di samping kehangatan dan sikap memberi kesempatan berkembang,
perlu juga adanya sikap membatasi perilaku anak yang tidak sesuai dengan pola tingkah
laku yang diinginkan oleh masyarakat umum.Untuk pembatasan perilaku, anak perlu
teknik disiplin yang dilaksanakan secara konsisten.9
Proses tumbuh kembang seorang bayi menjadi seorang manusia dewasa merupakan
suatu proses yang sangat menarik untuk diamati. Proses tumbuh kembang merupakan hasil
interaksi dinamik antara keadaan “biologi” individu yang bersangkutan dan lingkungan di
mana individu itu hidup. Jadi, peran orangtua bagi anak-anaknya sangatlah penting untuk
perkembangan moral dan pertumbuhan rohaninya.10
Peranan orangtua menuntut untuk berbuat sesuatu bagi si anak.Orangtua tidak
boleh menganut prinsip “Biarlah anak berkembang sendiri” atau menyerah dengan
pernyataan, “Memang anak itu sudah mempunyai barkat menjadi anak nakal”, dan
seterusnya. Orangtua mempunyai tanggung jawab yang besar untuk kehidupan serta masa
depan bagi anak-anaknya.11
9
Ibid., 44-46
10
Ismed Yusuf, Nadjmir, Eliyati, Aspek Kesehatan Jiwa Dalam Pembinaan dan Pengembangan
Anak Balita (Forum Komunikasi Pembinaan dan Pengembangan Kesejahteraan Anak dan Kelompok Studi
Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja), 65
11
Singgih D. Gunarsa, Psikologi Perkembangan (Jakarta : Gunung Mulia, 1992), 7
Manna Rafflesia, 4/2 (April 2018) ISSN 2356-4547
120
Peranan orangtua untuk anaknya tidak hanya sekedar menginginkan anaknya
cerdas, jenius, mendapat prestasi yang baik.Tetapi yang utama dan yang terutama adalah
bagaimana orangtua menyadari bahwa peranan orangtua dalam pertumbuhan moral serta
pertumbuhan iman bagi anak-anaknya sangatlah penting dan itulah yang menjadi tugas dan
tanggung jawab bagi para orangtua.12
Hilderd Geertz mengatakan bahwa Keluarga sebagai kelompok sosial terkecil dan
keluarga besar, mempunyai tugas menyiapkan anggotanya untuk dapat berhubungan
secara sosial dengan dunia diluarnya. Orangtua sangat berperan aktif untuk pembentukan
moral, sehingga ajaran yang diajarkan sejak kecil akan tertanam oleh sang anak dan
akhirnya akan menjadi bekal untuk kehidupan seterusnya.13
Filsuf Inggris yang terkenal yang bernama John Locke (1632-1704) mengatakan
bahwa pengalaman dan pendidikan bagian anak merupakan faktor yang paling
menentukan dalam perkembangan anak.Isi kejiwaan anak ketika dilahirkan ibarat secarik
kertas yang masih kosongartinya ketika anak dilahirkan masih belum mengerti apa-apa dan
sangat dibutuhkan bimbingan utama dari orang tua.Locke mengatakan istilah “tabula rasa”
untuk mengungkapkan pentingnya pengaruh pengalaman lingkungan hidup terhadap
perkembangan anak.Anak adalah pribadi yang masih bersih dan peka terhadap rangsangan
yang berasal dari lingkungan.Orangtua, karena itu sangat penting peranannya dalam
mengisi secarik kertas kosong itu mulai dari bayi.Jadi, dalam filsuf ini dapat disimpulkan
bahwa peranan orang tua sangat besar dan peranan itu dimulai sejak anak masih bayi.14
Keberadaan anak-anak adalah sesuatu hal yang sangat berharga.Mereka bukan
hanya istimewa bahkan sangat penting.Anak-anak juga merupakan pribadi yang sangat
penting.Selain disebut sebagai generasi penerus, anak-anak juga pribadi yang sangat
penting dan berharga dihadapan Allah. Biasanya, sebagai anak orang percaya tetap berada
di bawah bimbingan orangtua hingga mereka menjadi bagian dari kesatuan keluarga yang
lain melalui pernikahan. Kewajiban yang penting dari “orangtua” ialah memberikan
kepada anak mereka ajaran dan teguran yang termasuk pengasuhan Kristen.Orangtua harus
12
Novita Tandy, Mengenal Tahap Tumbuh dan Berkembang Anak dan Masalahnya (Jakarta :
Gunung Mulia, 2012), 3
13
N.K. Atmadja Hadinoto, Keluarga Kristen Dalam Masyarakat Indonesia(Jakarta : Gunung Mulia,
1993), 9
14
Singgih D. Gunarsa, Dasar dan Teori Perkembangan Anak (Jakarta : Gunung Mulia, 2008), 15-
16
Manna Rafflesia, 4/2 (April 2018) ISSN 2356-4547
121
menjadi teladan dalam kehidupan dan perilaku Kristen, serta lebih mempedulikan
keselamatan anak mereka daripada pekerjaan, profesi, pelayanan mereka di gereja atau
kedudukan sosial mereka.15
Ada hal-hal yang mengkuatirkan adalah situasi di mana makin banyak anak-anak
yang hidup dalam keluarga yang retak, keluarga yang penuh kekerasan dan banyak anak-
anak yang ditolak oleh keluarganya sehingga psikologi anak mengalami gangguan. Dalam
keadaan seperti inilah yang membuat kehidupan anak bertumbuh secara moral dan agama
menjadi dasar yang tidak penting bagi anak, belum lagi ditambah dengan kesibukan dari
orangtua yang tahunya hanya bekerja saja tanpa mempedulikan kerohanian anaknya,
orangtua menyerahkan pendidikan kerohanian anaknya sepenuhnya dengan gereja atau
guru sekolah minggu, inilah tindakan yang dilakukan oleh para orangtua yang belum
menyadari begitu pentingnya pendidikan rohani bagi anak-anaknya. Padahal setiap orang
Kristen dipanggil untuk mengajar (Ulangan 6:6-7), untuk mendidik (Amsal 22:6), dan
untuk membangun (Efesus 6:4) anaknya sedemikian sehingga anak tersebut mampu
mengalami kehidupan yang berkelimpahan (Yohanes 10:10).16
Pelayanan dan pertumbuhan kerohanian anak adalah merupakan tugas dan
tanggung jawab sepenuhnya sebagai orangtua, gereja dan guru-guru sekolah minggu hanya
sebagai fasilitas pendukung tetapi yang berperan aktif adalah orangtua.17
Namun pada kenyataannya yang dijumpai oleh penulis, orangtua kurang menyadari
peranannya sebagai orangtua dalam pertumbuhan rohani anak. Di lapangan penulis
menemukan beberapa fakta yang terjadi bahwa masih ada beberapa orangtua yang belum
menyadari tugas dan tanggung jawabnya sebagai peran utama untuk membantu
pertumbuhan rohani anak, contohnya: orangtua melalaikan peranannya untuk mendidik,
melatih, mengajarkan tentang kebenaran Alkitab, sehingga itu mempengaruhi moral yang
buruk untuk sang anak dan akhirnya itu akan menjadi sebuah tindakan yang akan
dilakukan oleh sang anak contohnya menjadikan sang anak moralnya kurang baik, suka
melawan, meberontak kepada orangtua. Contoh lainnya pada waktu dewasa nantinya sang
anak akan memilih pasangan hidupnya dengan lain iman akhirnya dengan mudah untuk
15
Stephen Tong, Arsitek Jiwa (Surabaya : Momentum, 2003), 4
16
Paul D. Meir M.D., Membesarkan Anak dan pengembangan Watak Secara Kristen, 58
17
Ruth S. Kadarmanto, Tuntunlah Ke Jalan Yang Benar (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2011), 9
Manna Rafflesia, 4/2 (April 2018) ISSN 2356-4547
122
meninggalkan iman demi teman hidup. Inilah sebabnya orangtua mempunyai peranan yang
besar untuk membuat sang anak berhasil, baik iman dan pendidikan untuk masa depannya.
PENTINGNYA PERAN ORANGTUA DALAM PERTUMBUHAN ROHANI ANAK
MENURUT SURAT EFESUS 6:1-4
Surat Efesus termasuk salah satu pembagian surat Perjanjian Baru yaitu surat
penjara yang terdiri dari surat Efesus, surat Filipi, surat Kolose, dan surat Filemon.
Dalam pembahasan ini, penulis akan memaparkan rincian tentang surat Efesus. Surat
Efesus merupakan salah satu puncak dalam penyataan Alkitabiah dan menduduki tempat
yang unik di antara surat-surat Paulus..18
Dalam bagian ini penulis mengeksegese beberapa kata penting untuk mendapatkan
kajian yang mendalam sehingga dapat memahami “Pentingnya peran orang tua dalam
pertumbuhan rohani anak menurut surat Efesus”
Mengajar Anak Untuk Taat
Kata “Taatilah” dalam bahasa Yunani menggunakan kata ύπακούεηε dari kata dasar
ύπακούώ( hupakouo) yang artinya mentaati, harus kamu taati, mendengarkan, mengetahui,
menuruti, menyerahkan diri. Memakai kasus (Verb 2 Plural Present Aktive
Imperative).19
Kasus ini merupakan kata kerja orang kedua jamak yang terus aktif. Dalam
New International Version(NIV) kata taatilah memakai kata “obey” yang memiliki arti
mematuhi. 20
Dari konteks secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa “Hupakouo”
artinya tidak hanya sekedar mentaati tetapi juga mendengar sehingga dapat mengetahui
dan menyerahkan diri.21
Dalam Alkitab Firman Allah yang hidup mengatakan bahwa anak-
anak, taatilah orang tuamu, karena Allah telah memberi wewenang atas kamu.22
Jadi sangat jelas dikatakan bahwa anak harus taat dan tunduk kepada orangtua
sebab orangtua tidak hanya sekedar mengasuh, membimbing, menolong anak-anaknya
melainkan orang tua telah di beri wewenang oleh Allah sendiri. Oleh sebab itu seorang
anak harus mentaati orangtuanya, sebab firman Tuhan juga mengatakan bahwa ketika anak
18
Donal C. Stamp, Alkitab Penuntun Berkelimpahan…, 1957
19
Hasan Susanto, Perjanjian Baru Intelinier-Yunani Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Bari
Jilid I (Jakarta : Lembaga Alkitab Indonesia (LAI), 2010), 1044
20
Ibid.
21
Ibid.
22
Oman Y. H, Firman Allah Yang Hidup Perjanjian Baru Dalam Bahasa Sehari-hari (Bandung :
Kalam Hidup, 1976), 298
Manna Rafflesia, 4/2 (April 2018) ISSN 2356-4547
123
taat kepada orangtua maka sesungguhnya Allah telah mewariskan kerajaan-Nya dan umur
akan ditambahkan itu adalah janji Allah sendiri. Ini perintah Allah yang harus dilakukan.
Mendidik Anak Tanpa Kekerasan
Kata “Janganlah” dalam bahasa Yunani memakai kata ύη (me) yang artinya
tidak,jangan, supaya jangan, apakah mungkin, jangan lagi.Memakai kasus (particle,
negative). 23
Kasus ini menunjukkan hal negative yang menegur untuk tidak
dilakukan.Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI) kata janganlah artinya kata
larangan, berarti tidak boleh.24
Dalam New International Version (NIV) kata janganlah
memakai kata “do not” yang artinya jangan. 25
Dalam hal ini kata “me” berarti
menunjukkan suatu larangan yang tidak boleh dilakukan.
Jadi dalam hal ini bahwa orangtua jangan sampai membangkitkan amarah atau
menimbulkan pertengkaran kepada sang anak, dalam setiap perkataan orangtua jangan
sampai menimbulkan luka atau kebencian dalam hati sang anak.
Pentingnya Peran Orangtua Dalam Mendidik
Kata “didiklah” dalam bahasa Yunani memakai kata εκηρεɸεηε dari kata dasar
εκηρεɸω (ekphero) yang artinya memberi makanan, mengasuh.Memakai kasus (verb
second person plural present active imperative).26
Kasus ini merupakan kata kerja orang
kedua jamak yang merupakan kata perintah yang harus dilakukan sekarang secara
aktif.Dalam bahasa New Internasioanal Version (NIV) memakai kata “bring them up”
artinya membawa. 27
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata “didiklah”
memiliki arti memelihara dan memberi latihan.28
Dari konteks keseluruhan kata “ekphero”
memiliki arti mengasuh, memelihara, dan memberi latihan.Artinya kewajiban orangtua
untuk mendidik anaknya tidak sekedar mendidik tetapi dengan tekun mengasuh dan
memelihara anaknya.
23
Hasan Susanto, Perjanjian Baru Intelinier-Yunani Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Bari
Jilid I…, 1045
24
John M. ecois, Hassen Shadily, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama, 2007), 564
25
Hasan Susanto, Perjanjian Baru Intelinier-Yunani Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Bari
Jilid I…, 1045
26
Hasan Susanto, Perjanjian Baru Intelinier-Yunani Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Bari
Jilid I…, 1045
27
Ibid.
28
John M. Ecois, Hassen Shadily, Kamus Besar Bahasa Indonesia…, 133
Manna Rafflesia, 4/2 (April 2018) ISSN 2356-4547
124
Jadi kewajiban sebagai orangtua harus mendidik anak-anaknya, mendidik bukan
hanya dalam artian untuk memperluas wawasan atau pengetahuan melainkan mendidik
supaya si anak semakin hari semakin takut akan Tuhan, mendidik dalam artian membawa
si anak dalam pengenalan akan Allah.
Pentingnya Peran Orangtua Dalam Mengajar
Kata “ajaran” dalam bahasa Yunani memakai kataπαιδεία(paideia) yang artinya
pendidikan.Memakai kasus (noun feminine singular dative).29
Kasus ini merupakan kata
benda feminim dalam bentuk tunggal.Dalam bahasa New Internasional Version (NIV)
memakai kata “training” artinya pelatihan.30
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata
ajaran arinya melatih, memarahi.31
Dalam konteks ini kata “paideia” artinya mendidik,
melatih, dan marahi.Jadi fungsi orang tua tidak hanya mendidik melainkan melatih dalam
hal kerohanian anak.Ajaran ini harus dilakuakn secara terus-menerus.
Jadi dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa tindakan sebagai orang tua harus di
wujudnyatakan dalam mengajari setiap anak-anaknya, mengajari dalam hal supaya anak
tetap takut akan Tuhan. Mengajari supaya anak tetap percaya kepada Tuhan.Pengajaran itu
harus dilakukan oleh orang tua dan di sampaikan kepada anak-anak mereka.
Pentingnya Peran Orangtua Dalam Menasihati
Kata “nasihat”dalam bahasa Yunani memakai kata νουθεζία(nouthesia) yang
artinya nasihat, peringatan.Memakai kasus (noun feminine singular dative).32
Kasus ini
merupakan kata benda feminim dalam bentuk tunggal. Dalam bahasa New Internasional
Version (NIV) memakai kata “instruction” artinya intruksi. 33
Dalam konteks ini kata
“nouthesia” dapat diartikan bahwa peringatan atau memberi intruksi. Tidak sekadar
peringatan biasa melainkan peringatan supaya semakin takut akanTuhan.Dalam Firman
Allah Yang Hidup memberikan nasihat-nasihat berdasarkan Firman Tuhan.34
Jadi dalam hal ini kewajiban orangtua tidak hanya sekedar menasihati melainkan
menasihati dalam ajaran Tuhan, memperkenalkan siapa Tuhan. Orangtua harus mampu
29
Hasan Susanto, Perjanjian Baru Intelinier-Yunani Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Bari
Jilid I…, 1045
30
Ibid.
31
John M. ecois, Hassen Shadily, Kamus Besar Bahasa Indonesia…, 23
32
Hasan Susanto, Perjanjian Baru Intelinier-Yunani Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Bari
Jilid I…, 1045
33
Ibid.
34
Oman Y. H, Firman Allah Yang Hidup Perjanjian Baru Dalam Bahasa Sehari-hari…, 298
Manna Rafflesia, 4/2 (April 2018) ISSN 2356-4547
125
memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk memberikan nasihat kepada anaknya, tidak
mengenal jam, hari, tidak mengenal capek. Pada waktu istirahat, pada waktu duduk, pada
waktu bermain orangtua mengambil bagian untuk menasihati anak dalam ajaran Tuhan,
ajaran Tuhan supaya menjadikan anak semakin takut akan Tuhan.
KAJIAN THEOLOGIS
Penulis akan membahas dalam kajian theologis tentang peranan orangtua dalam
pertumbuhan rohani anak, mendidik anak dengan disiplin, mendidik anak dengan pola
pengajaran firman Tuhan, mendidik anak dengan pola keteladanan.
Peranan Orangtua Dalam Pertumbuhan Rohani Anak
Ikatan antara orangtua dan anak pada masa dini atau balita merupakan fondasi bagi
hubungan keluarga selanjutnya, bahkan turut membentuk dasar-dasar keluarga baru yang
akan dibentuk kelak.35
Oleh karena itu ikatan batin antara orangtua dan anak harus tetap
dipertahankan untuk membentuk hubungan yang baik antara orangtua dan anak.
Orangtua dan anak hendaknya memiliki waktu untuk berkumpul yaitu untuk
bermain dan belajar bersama-sama, dengan demikian orangtua dapat menceritakan tentang
kebenaran-kebenaran Allah kepada anak-anaknya.36
Dengan demikian hubungan orangtua dengan anak-anaknya sebaiknya memiliki
hubungan yang penuh dengan kehangatan dengan harapan anak memiliki rasa nyaman,
aman dalam lingkungan keluarganya tetapi disamping kehangatan dan diberikan
kesempatan untuk berkembang perlu juga membatasi sikap atau perilaku anak yang jika
tidak sesuai dengan pola tingkah laku yang diinginkan masyarakat sekitarnya. Dengan
memperhatikan perkembangan anak-anaknya orangtua akan menjadi semakin dekat
sehingga akan memiliki hubungan yang baik dan hal itu akan mempengaruhi
perkembangan anak selanjutnya.
Mendidik Anak Dengan Pola Disiplin
Kata disiplin merupakan kata serapan dari bahasa asing (Inggris) “discipline” dan
bahasa Belanda “discipline” yang artinya belajar. Menurut Dogson disiplin adalah
35
Yulia Singgih D. Gunarsa, Azaz-azaz Psikologi Keluarga Idaman…, 43
36
Joyce Coon, Rencana Allah Bagi Rumah Tangga Kristen (Bandung: Yayasan Kalam Kudus,
1990), 196
Manna Rafflesia, 4/2 (April 2018) ISSN 2356-4547
126
mengajar.37
Didiplin juga memiliki definisi yaitu melatih melalui pengajaran dan pelatihan.
Disiplin merupakan bagian dari proses berkelanjutan pengajaran atau pendidikan.38
Dengan
demikian jika orangtua sedang mendisiplinkan anaknya maka orangtua sedang mengajar
dan melatih anak-anaknya.
Dalam bukunya Sastrapratedja menjelaskan bahwa pendisiplinan dapat disebut
sebagai salah satu proses pendidikan, dan pendidikan yang dimaksud bukanlah seperti
pendidikan formal disekolah, namun lebih menekankan pada pendidikan nilai yang bersifat
penanaman dan pengembangan nilai-nilai dalam diri seseorang yang menyangkut dengan
aspek kepribadian, etika moral dan lain-lain yang semuanya dapat disebut nilai.39
Dengan
demikian pendisiplinan adalah pola untuk menanam dan mengembangkan nilai-nilai moral
pada seseorang.
Mendidik Anak Dengan Pola Pengajaran Firman
Dalam buku Surjantoro menjelaskan “Secara rohani anak-anak seperti kita
membutuhkan air susu yang murni dan yang rohani supaya olenya kamu bertumbuh…. I
Petrus 2:2. Firman Tuhan adalah makanan rohani yang lezat dan bergizi tinggi”.40
Dengan
demikian pengajaran firman Tuhan sangat bermanfaat untuk pertumbuhan rohani anak.
Surjantoro juga mengatakan:
Pertumbuhan rohani berhubungan dengan pergaulan bersama Tuhan yang terwujud
dalam doa dan firman Tuhan melaui aktivitas rohani dalam keluarga, gereja
(Sekolah Minggu). Orangtua yang telah diberkati oleh Tuhan Allah bersatu
menjadi satu daging dan dipercayakan anak-anak kepadanya, diberikan hak
istimewa untuk bertanggung jawab bagi pertumbuhan ini yang sebagai
penatalayanan yang baik harus bisa memberikan jawab dari apa yang telah
dipercayakan-Nya.41
Firman Tuhan adalah hukum dari Tuhan kepada setiap manusia, jika ajaran firman
Tuhan ini disampaikan kepada anak, maka akan membuat seorang anak bertumbuh
dewasa, memiliki perkembangan emiso dan social yang baik. Dengan demikian pengajaran
tentang firman Tuhan harus diajarkan orangtua kepada anak karena sangat penting dalam
kehidupan kerohanian anak.
37
Singgih Gunarsa, Mendisplin Anak dengan Kasih sayang (Jakarta: Bpk Gunung Mulia, 1995), 81
38
Sirinam S. Khalsa, Pengantar Disiplin Dan Harga Diri (Jakarta: Indeks, 2008), 10
39
M. Sastrapratedja, Pendidikan Nilai Memasuki Tahun 2000, Penyunting: EMK Kawardi (Jakarta:
Grasindo, 1993), 3
40
Bagus Surjantoro, Membangun Keluarga Untuk Kemuliaan-Nya (Jakarta: Obor Mitra Indonesia,
2001), 32
41
Ibid., 7
Manna Rafflesia, 4/2 (April 2018) ISSN 2356-4547
127
Mendidik Anak Dengan Pola Keteladanan
Keteladanan dari orangtua sangat berperan penting dalam kehidupan rohani anak-
anak, karena cara yang termudah bagi seorang anak untuk belajar tentang kehidupan
rohani yang menyenangkan adalah apabila ia sendiri menyaksikannya di dalam kehidupan
orangtuanya sendiri.42
Kerohanian orangtua juga menentukan kerohanian anak-anaknya,
karena mereka akan melihat bagaimana hubungan orangtuanya dengan Tuhan.
Dari pemaparan di atas penulis menyimpulkan bahwa sikap orangtua dalam
memberi teladan kepada anak-anaknya sangat penting dan harus dilakukan, karena
keteladanan orangtua memberi dampak yang besar bagi anak. Karena anak akan meniru
dan mencontoh apa yang di dengar, yang dilihat dari sikapp orangtuanya.
RANGKUMAN
Mengajarkan perintah Allah tidak hanya untuk mengajar secara berulang-ulang
tetapi juga harus melilitkan pada kedua tangan mereka sehingga firman Tuhan yang
mengendalikan hidup mereka sehingga membuat rohani mereka semakin betumbuh di
dalam Tuhan. Bangsa Israel memberikan teladan bagi setiap orangtua masa kini ketika
mereka memberikan pengajaran kepada anka-anaknya. Di tengah situasi zaman yang
sudah mengalami banyak perubahan, kecanggihan teknologi lebih banyak menarik
perhatian anak-anak sekarang daripada hal-hal yang rohani menyadarkan orangtua betapa
pentingnya mereka harus membekali anak-anaknya dengan pengajaran firman Tuhan,
karena hanya firman Tuhan yang dapat menuntun setiap orang untuk hidup dalam
kebenaran.
Sebagai orangtua dalam mendidik kerohanian anak-anaknya, orangtua harus
memahami apa yang menjadi tanggung jawabnya sebagai orangtua yaitu berperan dalam
perkembangan anak-anaknya. Tanpa keteladanan, pengajaran orangtua tidak akan bisa
diserap oleh anak-anak. Orangtua tidak bisa berkata dan memberi perintah supaya anak
rajin berdoa, rajin membaca firman Tuhan, rajin kegereja sementara orangtua tidak pernah
melakukan semua yang diperintahkan kepada anaknya, maka jika anak yang tidak melihat
keteladanan dari orangtuanya, maka anak tersebut bisa mencemooh orangtuanya.
42
Stepen, Janet Bly, Ibu Yang Penuh Perhatian., 31
Manna Rafflesia, 4/2 (April 2018) ISSN 2356-4547
128
Setiap orangtua bukan hanya sekedar mengajarkan firman Tuhan melainkan
melakukannya juga, maka niscaya anak-anakpun akan ikut melakukan perbuatan yang
dilakukan oleh orangtuanya. Dalam hal ini orangtua berperan aktif bagi pertumbuhan
kerohanian anaknya, tidak hanya sebatas menyerahkan kepada gereja atau guru sekolah
minggu saja, melainkan orangtua yang berperan aktif terlebih dahulu di dalamnya.
Manna Rafflesia, 4/2 (April 2018) ISSN 2356-4547
129
DAFTAR PUSTAKA
R.W. Stott, John. (2000). Seri Pemahaman dan Penerapan amanat Alkitab Masa Kini,
Jakarta : YKBK
L.CH. Abineno, J. (2012). Tafsiran Alkitab Surat Efesus, Jakarta: BPK Gunung Mulia.
C. Stamp, Donald. (2000). Alkitab Penuntun Berkelimpahan, Malang : Gandum Mas.
Sene, Alfons. (1999). Iman yang Hidup, Jakarta : Komisi Kateketik KWI
Fuad Ihsan, H. (2008). Dasar-Dasar Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.
Singgih D. Gunarsa, Yulia. (2009). Asas-Asas Psikologi Keluarga Idaman, Jakarta:
Gunung Mulia.
D. Gunarsa, Singgih. (1992). Psikologi Perkembangan, Jakarta: BPK Gunung Mulia.
(2008). Dasar dan Teori Perkembangan Anak, Jakarta : Gunung Mulia.
Tandy, Novita. (2012). Mengenal Tahap Tumbuh dan Berkembang Anak dan Masalahnya,
Jakarta : Gunung Mulia.
K. Atmadja Hadinoto, N. (1993). Keluarga Kristen Dalam Masyarakat Indonesia, Jakarta
: Gunung Mulia.
Tong, Stephen. (2003). Arsitek Jiwa, Surabaya : Momentum.
S. Kadarmanto, Ruth. (2011). Tuntunlah Ke Jalan Yang Benar, Jakarta : BPK Gunung
Mulia.
Susanto, Hasan. (2010). Perjanjian Baru Intelinier-Yunani Indonesia dan Konkordansi
Perjanjian Bari Jilid I, Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia (LAI).
Coon, Joyce. (1990). Rencana Allah Bagi Rumah Tangga Kristen, Bandung: Yayasan
Kalam.
Gunarsa, Singgih. (1995). Mendisplin Anak dengan Kasih sayang, Jakarta: Bpk Gunung
Mulia.
S. Khalsa, Sirinam. (2008). Pengantar Disiplin Dan Harga Diri, Jakarta: Indeks.
Sastrapratedja, M. (1993). Pendidikan Nilai Memasuki Tahun 2000, Penyunting: EMK
Kawardi, Jakarta: Grasindo.
Surjantoro, Bagus. (2001). Membangun Keluarga Untuk Kemuliaan-Nya, Jakarta: Obor
Mitra Indonesia.

More Related Content

What's hot

Pengaruh gaya hidup terhadap keluarga
Pengaruh gaya hidup terhadap keluargaPengaruh gaya hidup terhadap keluarga
Pengaruh gaya hidup terhadap keluargaDesiaman Payah
 
Pel 11 tanggung jawab orang tua terhadap anak
Pel 11 tanggung jawab orang tua terhadap anakPel 11 tanggung jawab orang tua terhadap anak
Pel 11 tanggung jawab orang tua terhadap anakSabam Sitinjak
 
Hukum&moral perkawinan katolik
Hukum&moral perkawinan katolikHukum&moral perkawinan katolik
Hukum&moral perkawinan katolikYR Widadaprayitna
 
SABDA MLC: Kursus Guru Sekolah Minggu
SABDA MLC: Kursus Guru Sekolah MingguSABDA MLC: Kursus Guru Sekolah Minggu
SABDA MLC: Kursus Guru Sekolah MingguSABDA
 
Sakramen Perkawinan dalam Gereja
Sakramen Perkawinan dalam GerejaSakramen Perkawinan dalam Gereja
Sakramen Perkawinan dalam GerejaAlfonsus Widhi
 
Keluarga Dalam Arus Media Digital
Keluarga Dalam Arus Media DigitalKeluarga Dalam Arus Media Digital
Keluarga Dalam Arus Media Digitalkarangpanas
 
Keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan
Keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikanKeluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan
Keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikanCNVIP
 
Remaja Dan Displin 2008
Remaja Dan Displin 2008Remaja Dan Displin 2008
Remaja Dan Displin 2008bad anuar
 
Pengaruh keluarga terhadap perkembangan anak
Pengaruh   keluarga terhadap   perkembangan anakPengaruh   keluarga terhadap   perkembangan anak
Pengaruh keluarga terhadap perkembangan anakAde Rifai Kolot
 
Pendidikan Kristen dalam Konteks Keluarga (Silvia Wiguno)
Pendidikan Kristen dalam Konteks Keluarga (Silvia Wiguno)Pendidikan Kristen dalam Konteks Keluarga (Silvia Wiguno)
Pendidikan Kristen dalam Konteks Keluarga (Silvia Wiguno)Johan Setiawan
 
Membangun Sebuah Keluarga Kristen
Membangun Sebuah Keluarga KristenMembangun Sebuah Keluarga Kristen
Membangun Sebuah Keluarga KristenFansisko Manatar
 
Tanggungjawab anak
Tanggungjawab anakTanggungjawab anak
Tanggungjawab anakHas Ni
 
Pernikahan
PernikahanPernikahan
Pernikahanerikani
 

What's hot (20)

Pengaruh gaya hidup terhadap keluarga
Pengaruh gaya hidup terhadap keluargaPengaruh gaya hidup terhadap keluarga
Pengaruh gaya hidup terhadap keluarga
 
Pel 11 tanggung jawab orang tua terhadap anak
Pel 11 tanggung jawab orang tua terhadap anakPel 11 tanggung jawab orang tua terhadap anak
Pel 11 tanggung jawab orang tua terhadap anak
 
Hukum&moral perkawinan katolik
Hukum&moral perkawinan katolikHukum&moral perkawinan katolik
Hukum&moral perkawinan katolik
 
SABDA MLC: Kursus Guru Sekolah Minggu
SABDA MLC: Kursus Guru Sekolah MingguSABDA MLC: Kursus Guru Sekolah Minggu
SABDA MLC: Kursus Guru Sekolah Minggu
 
Pendidikan keluarga
Pendidikan keluargaPendidikan keluarga
Pendidikan keluarga
 
Fungsi keluarga
Fungsi keluargaFungsi keluarga
Fungsi keluarga
 
8 fungsi keluarga
8 fungsi keluarga8 fungsi keluarga
8 fungsi keluarga
 
Panggilan hidup berkeluarga
Panggilan hidup berkeluargaPanggilan hidup berkeluarga
Panggilan hidup berkeluarga
 
Sakramen Perkawinan dalam Gereja
Sakramen Perkawinan dalam GerejaSakramen Perkawinan dalam Gereja
Sakramen Perkawinan dalam Gereja
 
Keluarga Dalam Arus Media Digital
Keluarga Dalam Arus Media DigitalKeluarga Dalam Arus Media Digital
Keluarga Dalam Arus Media Digital
 
Keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan
Keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikanKeluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan
Keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan
 
Remaja Dan Displin 2008
Remaja Dan Displin 2008Remaja Dan Displin 2008
Remaja Dan Displin 2008
 
Pengaruh keluarga terhadap perkembangan anak
Pengaruh   keluarga terhadap   perkembangan anakPengaruh   keluarga terhadap   perkembangan anak
Pengaruh keluarga terhadap perkembangan anak
 
Pendidikan Kristen dalam Konteks Keluarga (Silvia Wiguno)
Pendidikan Kristen dalam Konteks Keluarga (Silvia Wiguno)Pendidikan Kristen dalam Konteks Keluarga (Silvia Wiguno)
Pendidikan Kristen dalam Konteks Keluarga (Silvia Wiguno)
 
Konseling agama
Konseling agamaKonseling agama
Konseling agama
 
Membangun Sebuah Keluarga Kristen
Membangun Sebuah Keluarga KristenMembangun Sebuah Keluarga Kristen
Membangun Sebuah Keluarga Kristen
 
Makalah Parenting
Makalah ParentingMakalah Parenting
Makalah Parenting
 
Islamic Parenting Hadhanah - Parenting
Islamic Parenting Hadhanah - ParentingIslamic Parenting Hadhanah - Parenting
Islamic Parenting Hadhanah - Parenting
 
Tanggungjawab anak
Tanggungjawab anakTanggungjawab anak
Tanggungjawab anak
 
Pernikahan
PernikahanPernikahan
Pernikahan
 

Similar to Peran orang tua_dalam_pertumbuhan_spirit

Peran dan Perutusan Keluarga KPP Online #5.pptx
Peran dan Perutusan Keluarga KPP Online #5.pptxPeran dan Perutusan Keluarga KPP Online #5.pptx
Peran dan Perutusan Keluarga KPP Online #5.pptxAnungGantari
 
Tugas mandiri makalah agama katolik
Tugas mandiri makalah agama katolikTugas mandiri makalah agama katolik
Tugas mandiri makalah agama katolikAnesMalau
 
Pelajaran Sekolah Sabat ke-2 Triwulan IV 2020
Pelajaran Sekolah Sabat ke-2 Triwulan IV 2020Pelajaran Sekolah Sabat ke-2 Triwulan IV 2020
Pelajaran Sekolah Sabat ke-2 Triwulan IV 2020David Syahputra
 
Laporan individu
Laporan individuLaporan individu
Laporan individuAyah Abeeb
 
Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)
Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)
Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)Ruang Terang
 
Penglibatan keluarga
Penglibatan keluargaPenglibatan keluarga
Penglibatan keluargaAzizan Amanda
 
Tanggung Jawab Orang Tua dalam Mendidik Remaja Menurut Amsal 22
Tanggung Jawab Orang Tua dalam Mendidik Remaja Menurut Amsal 22Tanggung Jawab Orang Tua dalam Mendidik Remaja Menurut Amsal 22
Tanggung Jawab Orang Tua dalam Mendidik Remaja Menurut Amsal 22STT Lintas Budaya
 
PPT IBU NUHDA.pptx
PPT IBU NUHDA.pptxPPT IBU NUHDA.pptx
PPT IBU NUHDA.pptxCitra224485
 
GENEREASI BERKUALITAS 1.ppt
GENEREASI BERKUALITAS 1.pptGENEREASI BERKUALITAS 1.ppt
GENEREASI BERKUALITAS 1.pptSlametPetanahan
 
Model Pola Asuh dalam Keluarga
Model Pola Asuh dalam KeluargaModel Pola Asuh dalam Keluarga
Model Pola Asuh dalam KeluargaAli Murfi
 
Power point sem 2 kls xi k 13
Power point sem 2 kls xi k 13Power point sem 2 kls xi k 13
Power point sem 2 kls xi k 13Yeremia Kaawoan
 
SKRIPSI_Penggunaan Metode Pembiasaan Dalam Meningkatkan Nilai Agama Dan Moral...
SKRIPSI_Penggunaan Metode Pembiasaan Dalam Meningkatkan Nilai Agama Dan Moral...SKRIPSI_Penggunaan Metode Pembiasaan Dalam Meningkatkan Nilai Agama Dan Moral...
SKRIPSI_Penggunaan Metode Pembiasaan Dalam Meningkatkan Nilai Agama Dan Moral...Alorka 114114
 
MAKALAH ANALISI DAN EVALUASI KEBIJAKAN PAI.docx
MAKALAH ANALISI DAN EVALUASI KEBIJAKAN PAI.docxMAKALAH ANALISI DAN EVALUASI KEBIJAKAN PAI.docx
MAKALAH ANALISI DAN EVALUASI KEBIJAKAN PAI.docxMhdTaajuddin
 
Pedoman PAAR Supervisi 2022.pptx
Pedoman PAAR Supervisi 2022.pptxPedoman PAAR Supervisi 2022.pptx
Pedoman PAAR Supervisi 2022.pptxmesuitakal1212
 
Askep keluarga tahap perkembangan 2.pptx
Askep keluarga tahap perkembangan 2.pptxAskep keluarga tahap perkembangan 2.pptx
Askep keluarga tahap perkembangan 2.pptxIksanKhoironi
 
Perspektif keperawatan anak dalam konteks keluarga.ppt
Perspektif keperawatan anak dalam konteks keluarga.pptPerspektif keperawatan anak dalam konteks keluarga.ppt
Perspektif keperawatan anak dalam konteks keluarga.pptainul23
 
komunikasi antar pribadi antara orang tua dan anak dalam pembentukan kepribad...
komunikasi antar pribadi antara orang tua dan anak dalam pembentukan kepribad...komunikasi antar pribadi antara orang tua dan anak dalam pembentukan kepribad...
komunikasi antar pribadi antara orang tua dan anak dalam pembentukan kepribad...MuhammadZaqiFariraSy
 

Similar to Peran orang tua_dalam_pertumbuhan_spirit (20)

Peran dan Perutusan Keluarga KPP Online #5.pptx
Peran dan Perutusan Keluarga KPP Online #5.pptxPeran dan Perutusan Keluarga KPP Online #5.pptx
Peran dan Perutusan Keluarga KPP Online #5.pptx
 
Tugas mandiri makalah agama katolik
Tugas mandiri makalah agama katolikTugas mandiri makalah agama katolik
Tugas mandiri makalah agama katolik
 
Pelajaran Sekolah Sabat ke-2 Triwulan IV 2020
Pelajaran Sekolah Sabat ke-2 Triwulan IV 2020Pelajaran Sekolah Sabat ke-2 Triwulan IV 2020
Pelajaran Sekolah Sabat ke-2 Triwulan IV 2020
 
Laporan individu
Laporan individuLaporan individu
Laporan individu
 
Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)
Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)
Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)
 
Penglibatan keluarga
Penglibatan keluargaPenglibatan keluarga
Penglibatan keluarga
 
Tanggung Jawab Orang Tua dalam Mendidik Remaja Menurut Amsal 22
Tanggung Jawab Orang Tua dalam Mendidik Remaja Menurut Amsal 22Tanggung Jawab Orang Tua dalam Mendidik Remaja Menurut Amsal 22
Tanggung Jawab Orang Tua dalam Mendidik Remaja Menurut Amsal 22
 
PPT IBU NUHDA.pptx
PPT IBU NUHDA.pptxPPT IBU NUHDA.pptx
PPT IBU NUHDA.pptx
 
GENEREASI BERKUALITAS 1.ppt
GENEREASI BERKUALITAS 1.pptGENEREASI BERKUALITAS 1.ppt
GENEREASI BERKUALITAS 1.ppt
 
Membangun keluarga
Membangun keluargaMembangun keluarga
Membangun keluarga
 
Model Pola Asuh dalam Keluarga
Model Pola Asuh dalam KeluargaModel Pola Asuh dalam Keluarga
Model Pola Asuh dalam Keluarga
 
Power point sem 2 kls xi k 13
Power point sem 2 kls xi k 13Power point sem 2 kls xi k 13
Power point sem 2 kls xi k 13
 
SKRIPSI_Penggunaan Metode Pembiasaan Dalam Meningkatkan Nilai Agama Dan Moral...
SKRIPSI_Penggunaan Metode Pembiasaan Dalam Meningkatkan Nilai Agama Dan Moral...SKRIPSI_Penggunaan Metode Pembiasaan Dalam Meningkatkan Nilai Agama Dan Moral...
SKRIPSI_Penggunaan Metode Pembiasaan Dalam Meningkatkan Nilai Agama Dan Moral...
 
MAKALAH ANALISI DAN EVALUASI KEBIJAKAN PAI.docx
MAKALAH ANALISI DAN EVALUASI KEBIJAKAN PAI.docxMAKALAH ANALISI DAN EVALUASI KEBIJAKAN PAI.docx
MAKALAH ANALISI DAN EVALUASI KEBIJAKAN PAI.docx
 
Pedoman PAAR Supervisi 2022.pptx
Pedoman PAAR Supervisi 2022.pptxPedoman PAAR Supervisi 2022.pptx
Pedoman PAAR Supervisi 2022.pptx
 
Askep keluarga tahap perkembangan 2.pptx
Askep keluarga tahap perkembangan 2.pptxAskep keluarga tahap perkembangan 2.pptx
Askep keluarga tahap perkembangan 2.pptx
 
Perspektif keperawatan anak dalam konteks keluarga.ppt
Perspektif keperawatan anak dalam konteks keluarga.pptPerspektif keperawatan anak dalam konteks keluarga.ppt
Perspektif keperawatan anak dalam konteks keluarga.ppt
 
Makalah pendidikan karakter
Makalah pendidikan karakterMakalah pendidikan karakter
Makalah pendidikan karakter
 
Makalah Pendidikan karakter
Makalah Pendidikan karakterMakalah Pendidikan karakter
Makalah Pendidikan karakter
 
komunikasi antar pribadi antara orang tua dan anak dalam pembentukan kepribad...
komunikasi antar pribadi antara orang tua dan anak dalam pembentukan kepribad...komunikasi antar pribadi antara orang tua dan anak dalam pembentukan kepribad...
komunikasi antar pribadi antara orang tua dan anak dalam pembentukan kepribad...
 

Recently uploaded

Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945nrein671
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDsulistyaningsihcahyo
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfEirinELS
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppthidayatn24
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 

Recently uploaded (20)

Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 

Peran orang tua_dalam_pertumbuhan_spirit

  • 1. Manna Rafflesia, 4/2 (April 2018) ISSN 2356-4547 116 PERAN ORANG TUA DALAM PERTUMBUHAN SPIRITUALITAS ANAK: SEBUAH STUDI EKSEGETIS EFESUS 6:1-4 Waharman waharman@sttab.ac.id Abstract: The role of parents for their children in spiritual growth is very important, and starting from an early age, teaching for children's spiritual growth is not only given to the church, or during Sunday school services but the most important and most important is the role of parents in the family for her children. If noted, there are still many parents who do not realize the importance of their role as parents to educate the spiritual growth of their children. Therefore through this paper, we try to remind the important role of parents in the growth of children. Keywords: Role, Parents, Growth, Child Spirituality. Abstraksi: Peranan orangtua bagi anak-anaknya dalam pertumbuhan rohaninya itu sangat penting, dan dimulai sejak usia dini, pengajaran untuk pertumbuhan rohani anak tidak hanya diserahkan kepada gereja, atau pada saat ibadah sekolah minggu saja tetapi yang terpenting dan yang terutama adalah peran orangtua dalam keluarga untuk anak-anaknya. Jika diperhatikan masih banyak orangtua yang belum menyadari pentingnya peranan mereka sebagai orangtua untuk mendidik pertumbuhan rohani anak-anaknya. Oleh karena melalui tulisan ini mencoba untuk mengingatkan kembali pentingnya peran orang tua dalam pertumbuhan anak. Kata Kunci: Peran, Orang Tua, Pertumbuhan, Spiritualitas Anak. PENDAHULUAN Alkitab memiliki perhatian besar terhadap pendidikan anak. Sejak Perjanjian Lama, Allah telah mengingatkan pentingnya pendidikan bagi anak-anak. Musa mengingatkan hal ini kepada para orangtua, “Tetapi waspadahal dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri, dan jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu.Beritahukanlah kepada anak-anakmu dan kepada cucu cicitmu semuanya itu (Ulangan 4:9).”1 Ungkapan ini merupakan bukti bahwa Allah sangat memperdulikan anak- anak. Amsal juga menuliskan tentang peran orangtua bagi anak-anaknya, hajarlah anakmu selama ada harapan, tetapi jangan engkau menginginkan kematiannya (Amsal 1 Kitab Ulangan 4:9
  • 2. Manna Rafflesia, 4/2 (April 2018) ISSN 2356-4547 117 19:18), Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu (Amsal 22:6).2 Dalam hal inipun Paulus menarik perhatian, betapa Paulus memikirkan jemaat setempat sebagai “jemaat keluarga”. Itu mengingatkan kita kepada kata-kata Tuhan Yesus, “Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah” (Markus 10:14); dan “Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku” (Mat 18:5). Ucapan Tuhan Yesus itu sangat berpengaruh, justru Paulus khusus menyebut anak-anak dalam suratnya (Efesus 6:1; Kolose 3:20). Nampaknya, ia mengharapkan anak- anak hadir dalam kebaktian jemaat dan mendengar suratnya dibacakan kepada jemaat. Disini Paulus mengingatkan kembali kepada setiap orangtua agar menjalankan setiap tugasnya, berperan aktif untuk perkembangan anak.3 Paulus menasihatkan orangtua untuk hidup dalam “ajaran dan nasihat Tuhan”.Artinya ketika orangtua sudah hidup dalam ajaran dan nasihat Tuhan, orangtua dapat mengajarkannya kepada anak-anaknya.Sehingga pengajaran yang diajarkan orangtua kepada anak-anaknya dapat ditangkap dan dilakukan kepada anak-anaknya.4 Menurut perkataan Paulus dalam Efesus 6:4 dan Kolose 3:21, dan juga perintah Allah dalam Perjanjian Lama (Kej. 18:19; Ul. 6:7) maka orangtua bertanggungjawab untuk memberi asuhan dan didikan kepada anak mereka yang akan mempersiapkan mereka untuk hidup berkenan kepada Allah. Pendidikan anak itu tanggungjawab bersama, antara orangtua dan gereja, namun yang terutama bertanggungjawab memberikan pendidikan Alkitab dan kerohanian kepada anak-anak adalah keluarga, bukan menyerahkan sepenuhnya kepada gereja atau sekolah minggu.Gereja dan sekolah minggu hanya membantu didikan dari orangtua. Inti pengasuhan Kristen ialah: Hati bapa harus berpaling kepada hati anaknya agar dapat membawa hati anak itu kepada hati Juruselamat. Dalam membesarkan anak-anak mereka, orangtua hendaknya jangan menunjukkan sikap pilih kasih, harus memberi dorongan dan juga teguran, hanya menghukum perbuatan salah yang dilakukan dengan sengaja, dan pengabdian kehidupan mereka dalam kasih kepada anak- 2 Kitab Amsal 19:18; 22:6) 3 John R.W. Stott, Seri Pemahaman dan Penerapan amanat Alkitab Masa Kini (Jakaerta : Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2000), 233 4 J.L.CH. Abineno, Tafsiran Alkitab Surat Efesus (Jakarta : Gunung Mulia, 2012), 225
  • 3. Manna Rafflesia, 4/2 (April 2018) ISSN 2356-4547 118 anak mereka dengan hati yang penuh belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, dan kesabaran (Kol. 3:12-14, 21).5 Benih iman ataupun sikap religius telah tersirat di dalam setiap anak, karena iman merupakan karunia Allah dan sudah dimiliki sejak anak itu lahir.Tuhan Yesus mengatakan bahwa anak adalah “yang empunya kerajaan Allah” (Lukas 18:16) dan “yang terbesar di dalam kerajaan Allah” (Matius 18:1).Oleh sebab itu, “Barang siapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan dikatakan pada lehernya lalu ditenggelamkan ke dalam laut” (Matius 18:6).Kata- kata Tuhan Yesus ini hendaknya membuat setiap orangtua beriman sadar bahwa tidaklah ringan peranan orangtua dalam mengembangkan ketergantungan, dan kepercayaan seorang anak kepada Allah.Selain itu, subur atau kerdilnya pertumbuhan benih iman ataupun sikap religius di dalam diri seorang anak sangat bergantung pula pada pengaruh lingkungan dimana anak itu tumbuh dan berkembang, sehingga Tuhan Yesus mengatakan “celakalah dunia dengan penyesatannya” (Matius 18:7), jadi lingkungan keluarga merupakan faktor utama yang mempengaruhi perkembangan iman maupun sikap religius seorang anak.Bantuan dari ibu, bapak, saudara-saudaranya yang lebih tua dirumah sangat dibutuhkan di dalam pendidikan iman ataupun sikap religius seorang anak.6 Keluarga merupakan tempat pendidikan pertama dan utama bagi anak.Pendidikan dalam keluarga sangat berperan dalam mengembangkan dan membentuk watak, karakter, kepribadian anak.Oleh karena itu, pendidikan karakter dalam keluarga perlu diberdayakan secara serius.Tugas dan tanggung jawab orangtua dalam keluarga terhadap pendidikan anak-anaknya lebih bersifat pembentukan watak serta moral mereka. 7 Selanjutnya, keluarga juga merupakan suatu kelompok sosial yang bersifat langgeng berdasarkan hubungan pernikahan dan hubungan darah, jadi keluarga adalah tempat pertama bagi anak, lingkungan pertama yang memberi penampungan baginya, tempat anak akan memperoleh rasa aman.8 Perubahan nilai dalam masyarakat akan menimbulkan masalah bagi orangtua, terutama dalam membentuk tujuan perkembangan yang realitas bagi diri mereka dan anak- 5 Donald C. Stamp, Alkitab Penuntun Berkelimpahan (Malang : Gandum Mas, 2000), 1994 6 Alfons Sene, Iman yang Hidup (Jakarta : Komisi Kateketik KWI, 1999), 1. 7 H. Fuad Ihsan, Dasar-Dasar Pendidikan (Jakarta : Rineka Cipta, 2008), 57-58 8 Yulia Singgih D. Gunarsa, Asas-Asas Psikologi Keluarga Idaman (Jakarta : Gunung Mulia, 2009), 43
  • 4. Manna Rafflesia, 4/2 (April 2018) ISSN 2356-4547 119 anaknya. Sosialisasi makin disadari dan menjadi lebih sistematis karena anak sudah dapat berbicara, dan dengan bertambahnya umur maka terjadilah perubahan-perubahan dalam upaya mengubah dan membentuk tingkah laku anak.Anak perlu larangan terhadap perbuatan-perbuatan yang tidak baik, tidak layak, tidak pantas dilakuakan, supaya belajar menahan diri dan tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak baik.Anak perlu dipuji apabila melakukan perbuatan baik, mencapai prestasi, atau memperlihatkan sikap-sikap yang baik.Peranan orangtua dalam perkembangan anak, sebagai orangtua, mereka membesarkan, merawat, memelihara, dan memberikan anak kesempatan berkembang. Orangtua mengajarkan peraturan-peraturan, tata cara keluarga, menanamkan pedoman hidup bermasyarakat. Orangtua sebagai tokoh teladan, ditiru tingkah lakunya, cara berbicara. Orangtua juga mengawasi, memperhatikan, mengamati kelakuannya.Mereka mengawasi anak agar tidak melanggar peraturan di rumah maupun di luar lingkungan keluarga, selanjutnya hubungan orangtua dengan anak sebaiknya lebih terlihat adanya kehangatan.Tetapi di samping kehangatan dan sikap memberi kesempatan berkembang, perlu juga adanya sikap membatasi perilaku anak yang tidak sesuai dengan pola tingkah laku yang diinginkan oleh masyarakat umum.Untuk pembatasan perilaku, anak perlu teknik disiplin yang dilaksanakan secara konsisten.9 Proses tumbuh kembang seorang bayi menjadi seorang manusia dewasa merupakan suatu proses yang sangat menarik untuk diamati. Proses tumbuh kembang merupakan hasil interaksi dinamik antara keadaan “biologi” individu yang bersangkutan dan lingkungan di mana individu itu hidup. Jadi, peran orangtua bagi anak-anaknya sangatlah penting untuk perkembangan moral dan pertumbuhan rohaninya.10 Peranan orangtua menuntut untuk berbuat sesuatu bagi si anak.Orangtua tidak boleh menganut prinsip “Biarlah anak berkembang sendiri” atau menyerah dengan pernyataan, “Memang anak itu sudah mempunyai barkat menjadi anak nakal”, dan seterusnya. Orangtua mempunyai tanggung jawab yang besar untuk kehidupan serta masa depan bagi anak-anaknya.11 9 Ibid., 44-46 10 Ismed Yusuf, Nadjmir, Eliyati, Aspek Kesehatan Jiwa Dalam Pembinaan dan Pengembangan Anak Balita (Forum Komunikasi Pembinaan dan Pengembangan Kesejahteraan Anak dan Kelompok Studi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja), 65 11 Singgih D. Gunarsa, Psikologi Perkembangan (Jakarta : Gunung Mulia, 1992), 7
  • 5. Manna Rafflesia, 4/2 (April 2018) ISSN 2356-4547 120 Peranan orangtua untuk anaknya tidak hanya sekedar menginginkan anaknya cerdas, jenius, mendapat prestasi yang baik.Tetapi yang utama dan yang terutama adalah bagaimana orangtua menyadari bahwa peranan orangtua dalam pertumbuhan moral serta pertumbuhan iman bagi anak-anaknya sangatlah penting dan itulah yang menjadi tugas dan tanggung jawab bagi para orangtua.12 Hilderd Geertz mengatakan bahwa Keluarga sebagai kelompok sosial terkecil dan keluarga besar, mempunyai tugas menyiapkan anggotanya untuk dapat berhubungan secara sosial dengan dunia diluarnya. Orangtua sangat berperan aktif untuk pembentukan moral, sehingga ajaran yang diajarkan sejak kecil akan tertanam oleh sang anak dan akhirnya akan menjadi bekal untuk kehidupan seterusnya.13 Filsuf Inggris yang terkenal yang bernama John Locke (1632-1704) mengatakan bahwa pengalaman dan pendidikan bagian anak merupakan faktor yang paling menentukan dalam perkembangan anak.Isi kejiwaan anak ketika dilahirkan ibarat secarik kertas yang masih kosongartinya ketika anak dilahirkan masih belum mengerti apa-apa dan sangat dibutuhkan bimbingan utama dari orang tua.Locke mengatakan istilah “tabula rasa” untuk mengungkapkan pentingnya pengaruh pengalaman lingkungan hidup terhadap perkembangan anak.Anak adalah pribadi yang masih bersih dan peka terhadap rangsangan yang berasal dari lingkungan.Orangtua, karena itu sangat penting peranannya dalam mengisi secarik kertas kosong itu mulai dari bayi.Jadi, dalam filsuf ini dapat disimpulkan bahwa peranan orang tua sangat besar dan peranan itu dimulai sejak anak masih bayi.14 Keberadaan anak-anak adalah sesuatu hal yang sangat berharga.Mereka bukan hanya istimewa bahkan sangat penting.Anak-anak juga merupakan pribadi yang sangat penting.Selain disebut sebagai generasi penerus, anak-anak juga pribadi yang sangat penting dan berharga dihadapan Allah. Biasanya, sebagai anak orang percaya tetap berada di bawah bimbingan orangtua hingga mereka menjadi bagian dari kesatuan keluarga yang lain melalui pernikahan. Kewajiban yang penting dari “orangtua” ialah memberikan kepada anak mereka ajaran dan teguran yang termasuk pengasuhan Kristen.Orangtua harus 12 Novita Tandy, Mengenal Tahap Tumbuh dan Berkembang Anak dan Masalahnya (Jakarta : Gunung Mulia, 2012), 3 13 N.K. Atmadja Hadinoto, Keluarga Kristen Dalam Masyarakat Indonesia(Jakarta : Gunung Mulia, 1993), 9 14 Singgih D. Gunarsa, Dasar dan Teori Perkembangan Anak (Jakarta : Gunung Mulia, 2008), 15- 16
  • 6. Manna Rafflesia, 4/2 (April 2018) ISSN 2356-4547 121 menjadi teladan dalam kehidupan dan perilaku Kristen, serta lebih mempedulikan keselamatan anak mereka daripada pekerjaan, profesi, pelayanan mereka di gereja atau kedudukan sosial mereka.15 Ada hal-hal yang mengkuatirkan adalah situasi di mana makin banyak anak-anak yang hidup dalam keluarga yang retak, keluarga yang penuh kekerasan dan banyak anak- anak yang ditolak oleh keluarganya sehingga psikologi anak mengalami gangguan. Dalam keadaan seperti inilah yang membuat kehidupan anak bertumbuh secara moral dan agama menjadi dasar yang tidak penting bagi anak, belum lagi ditambah dengan kesibukan dari orangtua yang tahunya hanya bekerja saja tanpa mempedulikan kerohanian anaknya, orangtua menyerahkan pendidikan kerohanian anaknya sepenuhnya dengan gereja atau guru sekolah minggu, inilah tindakan yang dilakukan oleh para orangtua yang belum menyadari begitu pentingnya pendidikan rohani bagi anak-anaknya. Padahal setiap orang Kristen dipanggil untuk mengajar (Ulangan 6:6-7), untuk mendidik (Amsal 22:6), dan untuk membangun (Efesus 6:4) anaknya sedemikian sehingga anak tersebut mampu mengalami kehidupan yang berkelimpahan (Yohanes 10:10).16 Pelayanan dan pertumbuhan kerohanian anak adalah merupakan tugas dan tanggung jawab sepenuhnya sebagai orangtua, gereja dan guru-guru sekolah minggu hanya sebagai fasilitas pendukung tetapi yang berperan aktif adalah orangtua.17 Namun pada kenyataannya yang dijumpai oleh penulis, orangtua kurang menyadari peranannya sebagai orangtua dalam pertumbuhan rohani anak. Di lapangan penulis menemukan beberapa fakta yang terjadi bahwa masih ada beberapa orangtua yang belum menyadari tugas dan tanggung jawabnya sebagai peran utama untuk membantu pertumbuhan rohani anak, contohnya: orangtua melalaikan peranannya untuk mendidik, melatih, mengajarkan tentang kebenaran Alkitab, sehingga itu mempengaruhi moral yang buruk untuk sang anak dan akhirnya itu akan menjadi sebuah tindakan yang akan dilakukan oleh sang anak contohnya menjadikan sang anak moralnya kurang baik, suka melawan, meberontak kepada orangtua. Contoh lainnya pada waktu dewasa nantinya sang anak akan memilih pasangan hidupnya dengan lain iman akhirnya dengan mudah untuk 15 Stephen Tong, Arsitek Jiwa (Surabaya : Momentum, 2003), 4 16 Paul D. Meir M.D., Membesarkan Anak dan pengembangan Watak Secara Kristen, 58 17 Ruth S. Kadarmanto, Tuntunlah Ke Jalan Yang Benar (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2011), 9
  • 7. Manna Rafflesia, 4/2 (April 2018) ISSN 2356-4547 122 meninggalkan iman demi teman hidup. Inilah sebabnya orangtua mempunyai peranan yang besar untuk membuat sang anak berhasil, baik iman dan pendidikan untuk masa depannya. PENTINGNYA PERAN ORANGTUA DALAM PERTUMBUHAN ROHANI ANAK MENURUT SURAT EFESUS 6:1-4 Surat Efesus termasuk salah satu pembagian surat Perjanjian Baru yaitu surat penjara yang terdiri dari surat Efesus, surat Filipi, surat Kolose, dan surat Filemon. Dalam pembahasan ini, penulis akan memaparkan rincian tentang surat Efesus. Surat Efesus merupakan salah satu puncak dalam penyataan Alkitabiah dan menduduki tempat yang unik di antara surat-surat Paulus..18 Dalam bagian ini penulis mengeksegese beberapa kata penting untuk mendapatkan kajian yang mendalam sehingga dapat memahami “Pentingnya peran orang tua dalam pertumbuhan rohani anak menurut surat Efesus” Mengajar Anak Untuk Taat Kata “Taatilah” dalam bahasa Yunani menggunakan kata ύπακούεηε dari kata dasar ύπακούώ( hupakouo) yang artinya mentaati, harus kamu taati, mendengarkan, mengetahui, menuruti, menyerahkan diri. Memakai kasus (Verb 2 Plural Present Aktive Imperative).19 Kasus ini merupakan kata kerja orang kedua jamak yang terus aktif. Dalam New International Version(NIV) kata taatilah memakai kata “obey” yang memiliki arti mematuhi. 20 Dari konteks secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa “Hupakouo” artinya tidak hanya sekedar mentaati tetapi juga mendengar sehingga dapat mengetahui dan menyerahkan diri.21 Dalam Alkitab Firman Allah yang hidup mengatakan bahwa anak- anak, taatilah orang tuamu, karena Allah telah memberi wewenang atas kamu.22 Jadi sangat jelas dikatakan bahwa anak harus taat dan tunduk kepada orangtua sebab orangtua tidak hanya sekedar mengasuh, membimbing, menolong anak-anaknya melainkan orang tua telah di beri wewenang oleh Allah sendiri. Oleh sebab itu seorang anak harus mentaati orangtuanya, sebab firman Tuhan juga mengatakan bahwa ketika anak 18 Donal C. Stamp, Alkitab Penuntun Berkelimpahan…, 1957 19 Hasan Susanto, Perjanjian Baru Intelinier-Yunani Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Bari Jilid I (Jakarta : Lembaga Alkitab Indonesia (LAI), 2010), 1044 20 Ibid. 21 Ibid. 22 Oman Y. H, Firman Allah Yang Hidup Perjanjian Baru Dalam Bahasa Sehari-hari (Bandung : Kalam Hidup, 1976), 298
  • 8. Manna Rafflesia, 4/2 (April 2018) ISSN 2356-4547 123 taat kepada orangtua maka sesungguhnya Allah telah mewariskan kerajaan-Nya dan umur akan ditambahkan itu adalah janji Allah sendiri. Ini perintah Allah yang harus dilakukan. Mendidik Anak Tanpa Kekerasan Kata “Janganlah” dalam bahasa Yunani memakai kata ύη (me) yang artinya tidak,jangan, supaya jangan, apakah mungkin, jangan lagi.Memakai kasus (particle, negative). 23 Kasus ini menunjukkan hal negative yang menegur untuk tidak dilakukan.Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI) kata janganlah artinya kata larangan, berarti tidak boleh.24 Dalam New International Version (NIV) kata janganlah memakai kata “do not” yang artinya jangan. 25 Dalam hal ini kata “me” berarti menunjukkan suatu larangan yang tidak boleh dilakukan. Jadi dalam hal ini bahwa orangtua jangan sampai membangkitkan amarah atau menimbulkan pertengkaran kepada sang anak, dalam setiap perkataan orangtua jangan sampai menimbulkan luka atau kebencian dalam hati sang anak. Pentingnya Peran Orangtua Dalam Mendidik Kata “didiklah” dalam bahasa Yunani memakai kata εκηρεɸεηε dari kata dasar εκηρεɸω (ekphero) yang artinya memberi makanan, mengasuh.Memakai kasus (verb second person plural present active imperative).26 Kasus ini merupakan kata kerja orang kedua jamak yang merupakan kata perintah yang harus dilakukan sekarang secara aktif.Dalam bahasa New Internasioanal Version (NIV) memakai kata “bring them up” artinya membawa. 27 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata “didiklah” memiliki arti memelihara dan memberi latihan.28 Dari konteks keseluruhan kata “ekphero” memiliki arti mengasuh, memelihara, dan memberi latihan.Artinya kewajiban orangtua untuk mendidik anaknya tidak sekedar mendidik tetapi dengan tekun mengasuh dan memelihara anaknya. 23 Hasan Susanto, Perjanjian Baru Intelinier-Yunani Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Bari Jilid I…, 1045 24 John M. ecois, Hassen Shadily, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2007), 564 25 Hasan Susanto, Perjanjian Baru Intelinier-Yunani Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Bari Jilid I…, 1045 26 Hasan Susanto, Perjanjian Baru Intelinier-Yunani Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Bari Jilid I…, 1045 27 Ibid. 28 John M. Ecois, Hassen Shadily, Kamus Besar Bahasa Indonesia…, 133
  • 9. Manna Rafflesia, 4/2 (April 2018) ISSN 2356-4547 124 Jadi kewajiban sebagai orangtua harus mendidik anak-anaknya, mendidik bukan hanya dalam artian untuk memperluas wawasan atau pengetahuan melainkan mendidik supaya si anak semakin hari semakin takut akan Tuhan, mendidik dalam artian membawa si anak dalam pengenalan akan Allah. Pentingnya Peran Orangtua Dalam Mengajar Kata “ajaran” dalam bahasa Yunani memakai kataπαιδεία(paideia) yang artinya pendidikan.Memakai kasus (noun feminine singular dative).29 Kasus ini merupakan kata benda feminim dalam bentuk tunggal.Dalam bahasa New Internasional Version (NIV) memakai kata “training” artinya pelatihan.30 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata ajaran arinya melatih, memarahi.31 Dalam konteks ini kata “paideia” artinya mendidik, melatih, dan marahi.Jadi fungsi orang tua tidak hanya mendidik melainkan melatih dalam hal kerohanian anak.Ajaran ini harus dilakuakn secara terus-menerus. Jadi dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa tindakan sebagai orang tua harus di wujudnyatakan dalam mengajari setiap anak-anaknya, mengajari dalam hal supaya anak tetap takut akan Tuhan. Mengajari supaya anak tetap percaya kepada Tuhan.Pengajaran itu harus dilakukan oleh orang tua dan di sampaikan kepada anak-anak mereka. Pentingnya Peran Orangtua Dalam Menasihati Kata “nasihat”dalam bahasa Yunani memakai kata νουθεζία(nouthesia) yang artinya nasihat, peringatan.Memakai kasus (noun feminine singular dative).32 Kasus ini merupakan kata benda feminim dalam bentuk tunggal. Dalam bahasa New Internasional Version (NIV) memakai kata “instruction” artinya intruksi. 33 Dalam konteks ini kata “nouthesia” dapat diartikan bahwa peringatan atau memberi intruksi. Tidak sekadar peringatan biasa melainkan peringatan supaya semakin takut akanTuhan.Dalam Firman Allah Yang Hidup memberikan nasihat-nasihat berdasarkan Firman Tuhan.34 Jadi dalam hal ini kewajiban orangtua tidak hanya sekedar menasihati melainkan menasihati dalam ajaran Tuhan, memperkenalkan siapa Tuhan. Orangtua harus mampu 29 Hasan Susanto, Perjanjian Baru Intelinier-Yunani Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Bari Jilid I…, 1045 30 Ibid. 31 John M. ecois, Hassen Shadily, Kamus Besar Bahasa Indonesia…, 23 32 Hasan Susanto, Perjanjian Baru Intelinier-Yunani Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Bari Jilid I…, 1045 33 Ibid. 34 Oman Y. H, Firman Allah Yang Hidup Perjanjian Baru Dalam Bahasa Sehari-hari…, 298
  • 10. Manna Rafflesia, 4/2 (April 2018) ISSN 2356-4547 125 memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk memberikan nasihat kepada anaknya, tidak mengenal jam, hari, tidak mengenal capek. Pada waktu istirahat, pada waktu duduk, pada waktu bermain orangtua mengambil bagian untuk menasihati anak dalam ajaran Tuhan, ajaran Tuhan supaya menjadikan anak semakin takut akan Tuhan. KAJIAN THEOLOGIS Penulis akan membahas dalam kajian theologis tentang peranan orangtua dalam pertumbuhan rohani anak, mendidik anak dengan disiplin, mendidik anak dengan pola pengajaran firman Tuhan, mendidik anak dengan pola keteladanan. Peranan Orangtua Dalam Pertumbuhan Rohani Anak Ikatan antara orangtua dan anak pada masa dini atau balita merupakan fondasi bagi hubungan keluarga selanjutnya, bahkan turut membentuk dasar-dasar keluarga baru yang akan dibentuk kelak.35 Oleh karena itu ikatan batin antara orangtua dan anak harus tetap dipertahankan untuk membentuk hubungan yang baik antara orangtua dan anak. Orangtua dan anak hendaknya memiliki waktu untuk berkumpul yaitu untuk bermain dan belajar bersama-sama, dengan demikian orangtua dapat menceritakan tentang kebenaran-kebenaran Allah kepada anak-anaknya.36 Dengan demikian hubungan orangtua dengan anak-anaknya sebaiknya memiliki hubungan yang penuh dengan kehangatan dengan harapan anak memiliki rasa nyaman, aman dalam lingkungan keluarganya tetapi disamping kehangatan dan diberikan kesempatan untuk berkembang perlu juga membatasi sikap atau perilaku anak yang jika tidak sesuai dengan pola tingkah laku yang diinginkan masyarakat sekitarnya. Dengan memperhatikan perkembangan anak-anaknya orangtua akan menjadi semakin dekat sehingga akan memiliki hubungan yang baik dan hal itu akan mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya. Mendidik Anak Dengan Pola Disiplin Kata disiplin merupakan kata serapan dari bahasa asing (Inggris) “discipline” dan bahasa Belanda “discipline” yang artinya belajar. Menurut Dogson disiplin adalah 35 Yulia Singgih D. Gunarsa, Azaz-azaz Psikologi Keluarga Idaman…, 43 36 Joyce Coon, Rencana Allah Bagi Rumah Tangga Kristen (Bandung: Yayasan Kalam Kudus, 1990), 196
  • 11. Manna Rafflesia, 4/2 (April 2018) ISSN 2356-4547 126 mengajar.37 Didiplin juga memiliki definisi yaitu melatih melalui pengajaran dan pelatihan. Disiplin merupakan bagian dari proses berkelanjutan pengajaran atau pendidikan.38 Dengan demikian jika orangtua sedang mendisiplinkan anaknya maka orangtua sedang mengajar dan melatih anak-anaknya. Dalam bukunya Sastrapratedja menjelaskan bahwa pendisiplinan dapat disebut sebagai salah satu proses pendidikan, dan pendidikan yang dimaksud bukanlah seperti pendidikan formal disekolah, namun lebih menekankan pada pendidikan nilai yang bersifat penanaman dan pengembangan nilai-nilai dalam diri seseorang yang menyangkut dengan aspek kepribadian, etika moral dan lain-lain yang semuanya dapat disebut nilai.39 Dengan demikian pendisiplinan adalah pola untuk menanam dan mengembangkan nilai-nilai moral pada seseorang. Mendidik Anak Dengan Pola Pengajaran Firman Dalam buku Surjantoro menjelaskan “Secara rohani anak-anak seperti kita membutuhkan air susu yang murni dan yang rohani supaya olenya kamu bertumbuh…. I Petrus 2:2. Firman Tuhan adalah makanan rohani yang lezat dan bergizi tinggi”.40 Dengan demikian pengajaran firman Tuhan sangat bermanfaat untuk pertumbuhan rohani anak. Surjantoro juga mengatakan: Pertumbuhan rohani berhubungan dengan pergaulan bersama Tuhan yang terwujud dalam doa dan firman Tuhan melaui aktivitas rohani dalam keluarga, gereja (Sekolah Minggu). Orangtua yang telah diberkati oleh Tuhan Allah bersatu menjadi satu daging dan dipercayakan anak-anak kepadanya, diberikan hak istimewa untuk bertanggung jawab bagi pertumbuhan ini yang sebagai penatalayanan yang baik harus bisa memberikan jawab dari apa yang telah dipercayakan-Nya.41 Firman Tuhan adalah hukum dari Tuhan kepada setiap manusia, jika ajaran firman Tuhan ini disampaikan kepada anak, maka akan membuat seorang anak bertumbuh dewasa, memiliki perkembangan emiso dan social yang baik. Dengan demikian pengajaran tentang firman Tuhan harus diajarkan orangtua kepada anak karena sangat penting dalam kehidupan kerohanian anak. 37 Singgih Gunarsa, Mendisplin Anak dengan Kasih sayang (Jakarta: Bpk Gunung Mulia, 1995), 81 38 Sirinam S. Khalsa, Pengantar Disiplin Dan Harga Diri (Jakarta: Indeks, 2008), 10 39 M. Sastrapratedja, Pendidikan Nilai Memasuki Tahun 2000, Penyunting: EMK Kawardi (Jakarta: Grasindo, 1993), 3 40 Bagus Surjantoro, Membangun Keluarga Untuk Kemuliaan-Nya (Jakarta: Obor Mitra Indonesia, 2001), 32 41 Ibid., 7
  • 12. Manna Rafflesia, 4/2 (April 2018) ISSN 2356-4547 127 Mendidik Anak Dengan Pola Keteladanan Keteladanan dari orangtua sangat berperan penting dalam kehidupan rohani anak- anak, karena cara yang termudah bagi seorang anak untuk belajar tentang kehidupan rohani yang menyenangkan adalah apabila ia sendiri menyaksikannya di dalam kehidupan orangtuanya sendiri.42 Kerohanian orangtua juga menentukan kerohanian anak-anaknya, karena mereka akan melihat bagaimana hubungan orangtuanya dengan Tuhan. Dari pemaparan di atas penulis menyimpulkan bahwa sikap orangtua dalam memberi teladan kepada anak-anaknya sangat penting dan harus dilakukan, karena keteladanan orangtua memberi dampak yang besar bagi anak. Karena anak akan meniru dan mencontoh apa yang di dengar, yang dilihat dari sikapp orangtuanya. RANGKUMAN Mengajarkan perintah Allah tidak hanya untuk mengajar secara berulang-ulang tetapi juga harus melilitkan pada kedua tangan mereka sehingga firman Tuhan yang mengendalikan hidup mereka sehingga membuat rohani mereka semakin betumbuh di dalam Tuhan. Bangsa Israel memberikan teladan bagi setiap orangtua masa kini ketika mereka memberikan pengajaran kepada anka-anaknya. Di tengah situasi zaman yang sudah mengalami banyak perubahan, kecanggihan teknologi lebih banyak menarik perhatian anak-anak sekarang daripada hal-hal yang rohani menyadarkan orangtua betapa pentingnya mereka harus membekali anak-anaknya dengan pengajaran firman Tuhan, karena hanya firman Tuhan yang dapat menuntun setiap orang untuk hidup dalam kebenaran. Sebagai orangtua dalam mendidik kerohanian anak-anaknya, orangtua harus memahami apa yang menjadi tanggung jawabnya sebagai orangtua yaitu berperan dalam perkembangan anak-anaknya. Tanpa keteladanan, pengajaran orangtua tidak akan bisa diserap oleh anak-anak. Orangtua tidak bisa berkata dan memberi perintah supaya anak rajin berdoa, rajin membaca firman Tuhan, rajin kegereja sementara orangtua tidak pernah melakukan semua yang diperintahkan kepada anaknya, maka jika anak yang tidak melihat keteladanan dari orangtuanya, maka anak tersebut bisa mencemooh orangtuanya. 42 Stepen, Janet Bly, Ibu Yang Penuh Perhatian., 31
  • 13. Manna Rafflesia, 4/2 (April 2018) ISSN 2356-4547 128 Setiap orangtua bukan hanya sekedar mengajarkan firman Tuhan melainkan melakukannya juga, maka niscaya anak-anakpun akan ikut melakukan perbuatan yang dilakukan oleh orangtuanya. Dalam hal ini orangtua berperan aktif bagi pertumbuhan kerohanian anaknya, tidak hanya sebatas menyerahkan kepada gereja atau guru sekolah minggu saja, melainkan orangtua yang berperan aktif terlebih dahulu di dalamnya.
  • 14. Manna Rafflesia, 4/2 (April 2018) ISSN 2356-4547 129 DAFTAR PUSTAKA R.W. Stott, John. (2000). Seri Pemahaman dan Penerapan amanat Alkitab Masa Kini, Jakarta : YKBK L.CH. Abineno, J. (2012). Tafsiran Alkitab Surat Efesus, Jakarta: BPK Gunung Mulia. C. Stamp, Donald. (2000). Alkitab Penuntun Berkelimpahan, Malang : Gandum Mas. Sene, Alfons. (1999). Iman yang Hidup, Jakarta : Komisi Kateketik KWI Fuad Ihsan, H. (2008). Dasar-Dasar Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta. Singgih D. Gunarsa, Yulia. (2009). Asas-Asas Psikologi Keluarga Idaman, Jakarta: Gunung Mulia. D. Gunarsa, Singgih. (1992). Psikologi Perkembangan, Jakarta: BPK Gunung Mulia. (2008). Dasar dan Teori Perkembangan Anak, Jakarta : Gunung Mulia. Tandy, Novita. (2012). Mengenal Tahap Tumbuh dan Berkembang Anak dan Masalahnya, Jakarta : Gunung Mulia. K. Atmadja Hadinoto, N. (1993). Keluarga Kristen Dalam Masyarakat Indonesia, Jakarta : Gunung Mulia. Tong, Stephen. (2003). Arsitek Jiwa, Surabaya : Momentum. S. Kadarmanto, Ruth. (2011). Tuntunlah Ke Jalan Yang Benar, Jakarta : BPK Gunung Mulia. Susanto, Hasan. (2010). Perjanjian Baru Intelinier-Yunani Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Bari Jilid I, Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Coon, Joyce. (1990). Rencana Allah Bagi Rumah Tangga Kristen, Bandung: Yayasan Kalam. Gunarsa, Singgih. (1995). Mendisplin Anak dengan Kasih sayang, Jakarta: Bpk Gunung Mulia. S. Khalsa, Sirinam. (2008). Pengantar Disiplin Dan Harga Diri, Jakarta: Indeks. Sastrapratedja, M. (1993). Pendidikan Nilai Memasuki Tahun 2000, Penyunting: EMK Kawardi, Jakarta: Grasindo. Surjantoro, Bagus. (2001). Membangun Keluarga Untuk Kemuliaan-Nya, Jakarta: Obor Mitra Indonesia.