SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keluarga merupakan lembaga sosial yang paling dekat dengan anak.
Secara garis besar keluarga mempunyai fungsi sosial, ekonomi, fungsi edukatif
dan fungsi religi. Berbagai fungsi tersebut tetap berlangsung hingga saat ini,
karena ternyata belum ada lembaga tertentu yang mampu menggantikan peran
keluarga secara penuh seperti fungsi-fungsi keluarga pada umumnya. Hal tersebut
tidak hanya dirasakan oleh manusia dewasa saja tetapi juga dirasakan oleh anak-
anak.
Bagi anak, keluarga merupakan suatu komunitas terkecil dimana dia
dibesarkan dan belajar berperilaku. Keluarga juga merupakan lembaga primer
yang tidak tergantikan. Sebuah keluarga sangat berperan dalam proses pengenalan
anak pada masa awal perkembangannya sehingga perilaku, kepribadian dan sifat
seorang anak tidak akan jauh dari perilaku, kepribadian dan sifat dari anggota
keluarga yang lain, baik itu orang tua, saudara maupun
orang-orang terdekatnya.
Karena keluarga merupakan bagian dari anak-anak yang paling dekat,
maka tidak mengherankan jika permasalahan yang terjadi seperti tindak kriminal,
hubungan seksual pranikah, narkoba serta permasalahan- permasalahan di sekolah
maupun di masyarakat umum dapat terjadi akibat kekecewaan anak terhadap
keluarga. Hal tersebut menyebabkan anak mencari kepuasan diri di luar rumah
yang terkadang malah menjerumuskan mereka ke
dalam lembah kenistaan yang dapat merugikan keluarga dan khususnya diri
mereka sendiri.
Berkaitan dengan hal tersebut, peran agama dalam kehidupan manusia
secara umum dan dalam sebuah keluarga secara khusus memiliki peranan yang
sangat penting. Harmonisasi suatu keluarga akan tetap terjaga apabila para
anggotanya berperilaku sesuai dengan aturan agama yang menjadi sumber
keyakinan mereka. Dalam hal ini, agama menjadi barometer utama dari setiap
perilaku yang ditunjukkan oleh para anggota masyarakat/ keluarga tersebut.
1
Agama masuk ke dalam kepribadian anak bersamaan dengan pertumbuhan
kepribadiannya yaitu sejak anak tersebut dilahirkan bahkan sejak dalam
kandungan. Anak mulai mengenal Tuhan melalui lingkungan keluarga dan
lingkungan tempat tinggalnya. Oleh karena itu, pengalaman keagamaan dari
keluarga akan menjadi landasan anak dalam memahami ajaran-ajaran agama di
masa yang akan datang.
Perkembangan agama pada anak dapat terjadi melalui pengalaman
hidupnya sejak kecil yaitu dari dalam keluarga, sekolah dan masyarakat dimana
dia tinggal. Semakin banyak pengalaman agama seseorang maka semakin banyak
pula unsur keagamaan yang dia terima sehingga tidak jarang sikap, tindakan,
kelakuan dan caranya memandang hidup akan sesuai dengan ajaran agama yang di
anutnya.
Selain itu, keluarga khususnya orang tua memegang peranan yang cukup
penting dalam usaha meningkatkan prestasi anak-anaknya. Keluarga atau orang
tua adalah lingkungan yang pertama kali dikenal anak dan utama bagi
pertumbuhan dan perkembangan diri setiap anak. Tugas orang tua yang paling
bermakna dan paling penting di dunia ini adalah menciptakan keturunan yang
dapat dibanggakan bagi orang tua maupun agama dan bangsa dan tidak ada
kebahagiaan yang paling abadi selain kebahagiaan melihat keberhasilan mendidik
anak. Hal ini merupakan pekerjaan yang membutuhkan waktu, tenaga dan pikiran
yang berlangsung sepanjang hidup manusia.
Melihat realitas di atas, maka salah satu solusi yang dapat dilakukan
adalah menumbuhkan jiwa keagamaan pada anak sejak dini. Dalam hal ini,
keluarga (orang tua) sebagai satuan terkecil dari masyarakat dan merupakan faktor
yang menentukan putih hitamnya perjalanan seorang anak. Orang tua sangat
berperan dalam kelangsungan kehidupan seorang anak. Keberhasilan seseorang
tentulah tidak akan terlepas dari peranan orang tuanya, sebagaimana seorang ayah/
ibu dalam mendampingi anak dalam memilih jalan yang benar dalam hidupnya.
Mengingat begitu pentingnya peran dan dukungan keluarga dalam
membentuk perkembangan jiwa keagamaan pada anak, maka peneliti ingin
melihat bagaimana hal tersebut dilakukan oleh keluarga masyarakat Desa Sumber
Baru Kecamatan Mesuji Raya Kabupaten Ogan Komering Ilir. Desa Sumber
Baru merupakan sebuah tempat yang terdiri dari VII Dusun.
2
Dari sisi kehidupan sosial ekonomi, masyarakat Desa Sumber Baru
tergolong dalam ekonomi kelas menengah. Kondisi ini mempengaruhi kondisi
pendidikan anak-anak Desa Sumber Baru, dimana sebagian dari anak-anak
mereka hanya lulusan SLTP, dan SLTA (bekisar antara tahun 2009- 2011).
Namun demikian, sudah banyak orang tua yang sudah mulai sadar akan
pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya. Hal ini dapat dilihat dari sudah mulai
banyaknya anak-anak Desa Sumber Baru yang masuk ke Perguruan Tinggi baik
swasta maupun negeri.
Namun dari perspektif sosial keagamaan, terdapat realitas yang cukup
memprihatinkan. Anak-anak di Desa Sumber Baru merupakan anak yang kurang
mendapat perhatian tentang keagamaan dari orang tuanya, meskipun hal tersebut
tidak terjadi pada setiap keluarga, hal tersebut dapat dilihat dari kurang adanya
kesadaran bagi pihak keluarga dalam memonitoring perkembangan keagamaan di
diri anak baik itu dari perkembangan fisik, mental, spiritual anak dalam segi
keagamaan.
Permasalahan di atas dapat dilihat dari proses interaksi anak dengan orang
tuanya dan pola pikir masyarakat yang kurang memahami arti pentingnya
pendampingan, serta bimbingan keagamaan yang sesungguhnya bagi anak-anak
mereka. Hal itu juga yang membuat proses pendidikan khususnya keagamaan di
dalam keluarga menjadi sulit diterima di sebagian keluarga di Desa Sumber Baru.
Selain itu, berdasarkan pengamatan peneliti di lapangan, masih banyak
perilaku yang menyimpang dari ajaran agama terutama yang dilakukan oleh para
remaja. Mereka lebih suka menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak
bermanfaat seperti duduk-duduk dan bermain gitar di perempatan jalan tanpa
mengenal waktu, dan minum-minuman yang memabukkan. Perilaku yang paling
memprihatinkan adalah adanya beberapa remaja perempuan yang hamil diluar
nikah, yang sudah sangat jelas hal tersebut di larang oleh agama Islam serta
banyaknya pernikahan pada usia muda yang secara psikhis belum siap menjalani
kehidupan rumah tangga.
Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti memilih tema penelitian yaitu
“Kurangnya Kesadaran Keluarga Mengenai Perkembangan jiwa Keagamaan
Anak di Desa Sumber Baru Kecamatan Mesuji Raya, Kabupaten Ogan
komering Ilir”.
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan fenomena yang telah peneliti uraikan di atas, maka rumusan
masalah yang akan di bahas dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana problematika yang terjadi pada keluarga mengenai
perkembangan jiwa keagamaan anak di masyarakat Desa Sumber Baru?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan jiwa keagamaan anak
di masyarakat Desa Sumber Baru?
3. Bagaimana cara mengatasi kurangnya kesadaran keluarga dalam dalam
perkembangan jiwa keagamaan anak di Desa Sumber Baru?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang tertera di atas, maka tujuan
penelitian adalah sebagai berikut :
1. Untuk memetakan serta mengetahui problematika yang terjadi pada
perkembangan jiwa keagamaan anak dimasyarakat Desa Sumber Baru.
2. Untuk menganalisis serta mencari faktor-faktor yang mempengaruhi dan
menyebabkan menurunya kesadaran bagi keluarga terhadap perkembangan
jiwa keagamaan anak di masyarakat Desa Sumber Baru.
3. Untuk menemukan solusi serta pemecahan masalah yang terjadi di
masyarakat mengenai kurangnya kesadaran keluarga dalam
memperhatikan perkembangan jiwa keagamaan anak di masyarakat Desa
Sumber Baru.
D. Kegunaan Penelitian
Adapun dalam penelitian ini, manfaat yang diharapkan dapat di dapatkan
adalah sebagai berikut:
1. Bagi Keluarga
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi baru
tentang bagaimana menanamkan jiwa keagamaan pada anak. Selain itu,
juga sebagai salah satu problem solving terhadap berbagai persoalan yang
terkait dengan bagaimana menanamkan jiwa keagamaan pada anak yang
saat ini marak terjadi di masyarakat kita.
4
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan peneliti
khususnya berkaitan dengan keluarga yang kurang memperhatikan
perkembangangan jiwa keagamaan pada anak- anaknya. Selain itu,
sebagai bekal peneliti dalam mengarungi kehidupan bermasyarakat di
masa yang akan datang.
3. Bagi Lembaga ( STITQI Indralaya)
Sedangkan bagi lembaga dalam hal ini STITQI Indralaya,
diharapkan penelitian ini dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan
disamping berbagai penelitian lain yang pernah maupun yang belum
pernah dilakukan sebelumnya.
E. Metode Penelitian
1. Waktu dan Tempat Penelitian
a. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata
(KKN), yang dilaksanakan di Desa Sumber Baru pada tanggal 07 Juni
Hingga 07 Juli 2011.
b. Tempat Penelitian
Adapun tempat penelitian yang dijadikan objek adalah masyarakat
yang ada di Ds. Sumber Baru, Kecamatan Mesuji Raya, Kabupaten Ogan
Komering Ilir.
2. Jenis dan Sumber Data
Jenis Data dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif yang
merupakan kata-kata dan tindakan dari orang- orang yang diamati/ subjek
penelitian. Selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-
lain. Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai
merupakan data utama dicatat melalui catatan tertulis atau melalui
perekaman video/audio tape.
Data dan sumber data dalam penelitian ini adalah gejala-gejala
sebagaimana adanya berupa perkataan, ucapan dan pendapat para
informan penelitian, yaitu para orang tua atau keluarga di Masyarakat
5
Desa Sumber Baru, Kecamatan Mesuji Raya, Kabupaten Ogan komering
Ilir.
Sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah para informan
yang dalam hal ini terdiri dari beberapa unsur, antara lain:
a. Para orang tua, terdiri dari tujuh orang yang dapat mewakili para
orang tua Desa Sumber Baru.
b. Para remaja/ anak yang terdiri dari tujuh orang anak
c. Beberapa tokoh agama.
Adapun Kriteria peneliti dalam menetapkan informan penelitian ini
antara lain:
a. Tingkat pengetahuan dan pemahaman terhadap berbagai informasi
tentang penanaman jiwa agama pada anak.
b. Keterkaitan informan dengan permasalahan yang diangkat dalam
penelitian ini.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
a. Metode Wawancara (Interview)
Wawancara adalah Pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan secara
verbal kepadaorang-orang yang dapat memberikan informasi. tujuan
wawancara adalah untuk mendapatkan atau menemukan apa yang terdapat
di dalam pikiran orang lain. Wawancara digunakan untuk menemukan
sesuatu yang tidak mungkin diperoleh melalui pengamatan secara
langsung.
Dalam kaitannya dengan penelitian ini, Peneliti melakukan
wawancara lansung dengan objek, yang diwawancarai yaitu 7 keluaraga
dan remaja serta para tokoh agama yang ada di Ds. Sumber Baru,
Kecamatan Mesuji Raya, Kabupaten Ogan Komering Ilir.
b. Observasi (Pengamatan Langsung)
Metode ini adalah metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara pengamatan dan pencatatan terhadap unsur-unsur yang
tampak pada obyek penelitian.
6
Dalam hal ini yang kaitanya dalam penelitian ini adalah
pengamatan terhadap para anak- anak serta remaja dan keluarga yang ada
di Ds. Sumber Baru, Kecamatan Mesuji Raya, Kabupaten Ogan Komering
Ilir.
4. Analisis Data
a. Analisis Data
Dalam suatu penelitian, setelah data terkumpul maka perlu
diadakan pengolahan data atau disebut juga dengan analisis data.
Dengan demikian data yang berhasil dikumpulkan Peneliti dari
lokasi penelitian, maka dalam membahas analisa data yang bersifat
kualitatif, yang digunakan untuk mengolah data dengan cara
mengumpulkan data yang dibutuhkan kemudian akhirnya ditarik suatu
kesimpulan dan diperoleh suatu kebenaran.
b. Penyajian data
Setelah data diperoleh maka langkah selanjutnya adalah
menyajikan data kedalam pola yang dibuat dalam bentuk uraian singkat.
c. Penarikan kesimpulan
Hal ini data yang telah dikumpulkan, secepatnya peneliti berusaha
mengambil kesimpulan mulai dari awal pengumpulan data, sehingga data
yang banyak dan meragukan dapat diverivikasi.
7
BAB II
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Problematika Perkembangan Jiwa Keagamaan Anak di Masyarakat
Desa Sumber Baru
Temuan penelitian terkait dengan kondisi jiwa keagamaan anak di desa
Sumber Baru termasuk masyarakat yang agamis. Namun demikian, terdapat
realitas yang cukup memprihatinkan dimana masih banyak perilaku yang
menyimpang dari norma ajaran agama dan tatanan sosial yang dilakukan oleh
anak khususnya para remaja seperti mabuk-mabukan, hamil di luar nikah, nikah
muda kemudian cerai dan sebagainya. Hal tersebut merupakan indikasi dari
kurang maksimalnya penanaman jiwa keagamaan pada anak dalam keluarga yang
dilakukan oleh para orang tua, serta disebabkan oleh hal- hal sebagai berikut :
1. kesalahan pola asuh dalam keluarga yang cenderung mengarah pada
pola asuh permisif. Perkembangan jiwa keagamaan anak yang
mendapat perhatian dan monitoring yang kurang baik.
2. tidak adanya sistem modeling dari orang tua bagi anakanaknya padahal
sebagai peribadi yang sedang berkembang, mereka sangat
membutuhkan figur yang dapat dijadikan panutan dalam pola pikir,
sikap dan perilakunya.
3. pola komunikasi yang tidak terjalin dengan baik dalam keluarga
sehingga berbagai kepentingan tidak bisa dipertemukan.
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Jiwa Keagamaan
Anak di Masyarakat Desa Sumber baru
Temuan penelitian terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan jiwa keagamaan anak di desa Sumber Baru sebagai berikut:
1. Tingkat usia anak, khususnya para remaja yang sedang mengalami masa
pubertas. Pada masa ini anak cenderung susah diatur, sehingga bila orang
tua tidak mengimbanginya dengan usaha yang maksimal, maka jiwa
agama anak tidak akan tumbuh secara optimal.
2. Tingkat ekonomi dan pendidikan orang tua yang pas-pasan. Tingkat
pendidikan yang rendah akan berdampak pada pola pikir orang tua
8
sedangkan dengan ekonomi yang lemah, jiwa agama pada anak cenderung
terabaikan.
3. Lingkungan keluarga dimana anak tumbuh dan berkembang. Lingkungan
inilah paling dominan dalam memberikan corak dalam setiap pola piker,
sikap dan perilaku anak.
4. Lingkungan pergaulan anak yang kurang terkontrol. Anak akan cenderung
mengikuti pola sikap dan perilaku teman bergaulnya bila apa yang dia
butuhkan tidak terpenuhi dalam keluarga.
5. Lemahnya control dan sanki dari masyarakat dan aparat terkait. Dengan
begitu, tidak ada yang dapat membuat jera para pelaku tindakan amoral
dan tidak mampu memberikan pelajaran berharga baik bagi pelakunya
maupun masyarakat pada umumnya.
C. Solusi pemecahan masalah dalam mengatasi kurangnya kesadaran
keluarga dalam dalam perkembangan jiwa keagamaan anak
Berbagai permasalahan yang dihadapi oleh orang tua dalam menanamkan
jiwa agama pada anak berakibat pada kurang matangnya jiwa agama anak.
Kondisi yang demikian mengakibatkan munculnya berbagai sikap dan perilaku
yang bertentengan dengan nilai-nilai agama dan norma sosial yang dilakukan oleh
sebagian remaja Desa Sumber Baru.
Dari paparan data di atas, dihasilkan temuan penelitian terkait dengan
Kurangya kesadaran keluarga mengenai perkembangan jiwa keagamaan
anaksebagai berikut:
1. Memberikan pengertian dan pemahanman kepada masyarakat tentang
cara- cara menanamkan nilai-nilai agama pada anak sejak dini, yaitu sejak
anak masih ada dalam kandungan. Hal demikian dimaksudkan agar nilai-
nilai agama tertanam dalam diri anak sejak awal masa pertumbuhannya.
2. Memberikan motivasi kepada masyarakat yang berkeluarga dan para
remaja- remaja/ anak- anak untuk dapat dan mau menyekolahkan anak-
anaknya dan disekolahkan di lembaga pendidikan yang bernafaskan Islam
dengan harapan agar nantinya dapat berpikir, bersikap dan berperilaku
yang islami.
9
3. Melakukan pendampingan dan bimbingan pada setiap aktivitas anak agar
jiwa agama dapat tumbuh dengan baik. Dengan demikian, diharapkan anak
akan tumbuh menjadi pribadi yang matang, baik secara fisik maupun
psikis.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil temuan penelitian Tentang Kurangnya Kesadaran
Keluarga Mengenai Perkembangan Keagamaan Anak di Desa Sumber Baru,
Kecamatan Mesuji Raya, Kabupaten Ogan Komering Ilir, dikemukakan
kesimpulan penelitian sebagai berikut:
1. Terdapat realitas yang cukup memprihatinkan berkaitan dengan kondisi jiwa
keagamaan anak di masyarakat Desa Mangunan. Banyak perilaku yang
menyimpang dari norma ajaran agama dan tatanan sosial yang dilakukan oleh
anak khususnya para remaja seperti mabukmabukan, hamil di luar nikah, nikah
muda kemudian cerai dan
sebagainya. Hal tersebut merupakan indikasi dari kurang maksimalnya
penanaman jiwa keagamaan pada anak dalam keluarga.
2. Problematika perkembangan jiwa keagamaan anak di desa Mangunan sebagai
berikut:
a) Adanya kesalahan pola asuh (mall adjusment) .
b) Tidak adanya sistem modeling dan monitoring dari orang tua bagi anak.
c) Pola komunikasi yang tidak terjalin dengan baik.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan jiwa keagamaan anak di desa
Mangunan sebagai berikut:
a) Tingkat usia anak.
b) Tingkat ekonomi dan pendidikan orang tua.
c) Lingkungan keluarga.
d) Lingkungan pergaulan.
e) Lemahnya kontrol.
4. Solusi pemecahan masalah dalam mengatasi kurangnya kesadaran keluarga
dalam dalam perkembangan jiwa keagamaan anak di Desa Sumber Baru,
Kecamatan Mesuji Raya, Kabupaten Ogan Komering Ilir antara lain:
a) Memberikan pengertian dan pemahanman kepada masyarakat tentang
cara- cara menanamkan nilai-nilai agama pada anak sejak dini.
11
b) Memberikan motivasi kepada masyarakat yang berkeluarga agar mau
menyekolahkan anak-anaknya dan disekolahkan di lembaga pendidikan
yang bernafaskan Islam.
c) Memberikan pengertian kepada masyarakat agar melakukan
pendampingan dan bimbingan pada setiap aktivitas anak.
12

More Related Content

What's hot

Keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan
Keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikanKeluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan
Keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikanCNVIP
 
Ppt.problem di dalam_keluarga
Ppt.problem di dalam_keluargaPpt.problem di dalam_keluarga
Ppt.problem di dalam_keluargamayaleztary581
 
Problem dalam keluarga ppt
Problem dalam keluarga pptProblem dalam keluarga ppt
Problem dalam keluarga pptAnnisa BK
 
Tgas deskriptif
Tgas deskriptifTgas deskriptif
Tgas deskriptifgembook
 
7. fungsi dalam keluarga
7. fungsi dalam keluarga7. fungsi dalam keluarga
7. fungsi dalam keluargaevinurleni
 
Pendidikan Berbasis Pola Asuh Efektif
Pendidikan Berbasis Pola Asuh EfektifPendidikan Berbasis Pola Asuh Efektif
Pendidikan Berbasis Pola Asuh Efektifagusmimha
 
Materi los 2016 PENGOPTIMALAN REMAJA
Materi los 2016 PENGOPTIMALAN REMAJAMateri los 2016 PENGOPTIMALAN REMAJA
Materi los 2016 PENGOPTIMALAN REMAJAAdwin Kurniawan
 
Pergaulan positif bagi remaja
Pergaulan positif bagi remajaPergaulan positif bagi remaja
Pergaulan positif bagi remajaNurfaisyalAnas
 
Problem dalam keluarga
Problem dalam keluargaProblem dalam keluarga
Problem dalam keluargabkupstegal
 
Dampak Negatif Perkawinan Di Usia Anak
Dampak Negatif Perkawinan Di Usia AnakDampak Negatif Perkawinan Di Usia Anak
Dampak Negatif Perkawinan Di Usia AnakNimahAzizah
 
Definisi keluarga
Definisi keluargaDefinisi keluarga
Definisi keluargaKopi Ais
 

What's hot (20)

Keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan
Keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikanKeluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan
Keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan
 
Ppt.problem di dalam_keluarga
Ppt.problem di dalam_keluargaPpt.problem di dalam_keluarga
Ppt.problem di dalam_keluarga
 
Problem dalam keluarga ppt
Problem dalam keluarga pptProblem dalam keluarga ppt
Problem dalam keluarga ppt
 
Tgas deskriptif
Tgas deskriptifTgas deskriptif
Tgas deskriptif
 
konsep keluarga
konsep keluargakonsep keluarga
konsep keluarga
 
Sosiologi keluarga_novi catur muspita
Sosiologi keluarga_novi catur muspitaSosiologi keluarga_novi catur muspita
Sosiologi keluarga_novi catur muspita
 
7. fungsi dalam keluarga
7. fungsi dalam keluarga7. fungsi dalam keluarga
7. fungsi dalam keluarga
 
Jurnal analisis
Jurnal analisisJurnal analisis
Jurnal analisis
 
Pendidikan Berbasis Pola Asuh Efektif
Pendidikan Berbasis Pola Asuh EfektifPendidikan Berbasis Pola Asuh Efektif
Pendidikan Berbasis Pola Asuh Efektif
 
Konsep keluarga ppt
Konsep keluarga pptKonsep keluarga ppt
Konsep keluarga ppt
 
kenakalan remaja
kenakalan remaja kenakalan remaja
kenakalan remaja
 
Materi los 2016 PENGOPTIMALAN REMAJA
Materi los 2016 PENGOPTIMALAN REMAJAMateri los 2016 PENGOPTIMALAN REMAJA
Materi los 2016 PENGOPTIMALAN REMAJA
 
8 fungsi keluarga
8 fungsi keluarga8 fungsi keluarga
8 fungsi keluarga
 
Pergaulan positif bagi remaja
Pergaulan positif bagi remajaPergaulan positif bagi remaja
Pergaulan positif bagi remaja
 
Problem dalam keluarga
Problem dalam keluargaProblem dalam keluarga
Problem dalam keluarga
 
Fungsi keluarga
Fungsi keluargaFungsi keluarga
Fungsi keluarga
 
Dampak Negatif Perkawinan Di Usia Anak
Dampak Negatif Perkawinan Di Usia AnakDampak Negatif Perkawinan Di Usia Anak
Dampak Negatif Perkawinan Di Usia Anak
 
kenakalan remaja
kenakalan remajakenakalan remaja
kenakalan remaja
 
Definisi keluarga
Definisi keluargaDefinisi keluarga
Definisi keluarga
 
Pemilihan Pasangan
Pemilihan PasanganPemilihan Pasangan
Pemilihan Pasangan
 

Viewers also liked (10)

All
AllAll
All
 
E shop presentation_sorochan_05032012
E shop presentation_sorochan_05032012E shop presentation_sorochan_05032012
E shop presentation_sorochan_05032012
 
Evaluation
EvaluationEvaluation
Evaluation
 
Star chartpp
Star chartppStar chartpp
Star chartpp
 
Photo essay
Photo essayPhoto essay
Photo essay
 
Decision support systems
Decision support systemsDecision support systems
Decision support systems
 
Evaluation
EvaluationEvaluation
Evaluation
 
Eng400 muhammet ayhan_proposal
Eng400 muhammet ayhan_proposalEng400 muhammet ayhan_proposal
Eng400 muhammet ayhan_proposal
 
Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan KelasPenelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas
 
Acid maq
Acid maqAcid maq
Acid maq
 

Similar to Laporan individu

Memahami peran remaja dalam keluarga
Memahami peran remaja dalam keluargaMemahami peran remaja dalam keluarga
Memahami peran remaja dalam keluargaBadrus Baedowi Majid
 
Psikoma ok
Psikoma okPsikoma ok
Psikoma okwindah6
 
Peran guru dalam membantu perkembangan remaja
Peran guru dalam membantu perkembangan remajaPeran guru dalam membantu perkembangan remaja
Peran guru dalam membantu perkembangan remajaLinda Rosita
 
Pembelajaran_Agama_Kristen.pptx
Pembelajaran_Agama_Kristen.pptxPembelajaran_Agama_Kristen.pptx
Pembelajaran_Agama_Kristen.pptxToniPenuam
 
Lingkungan pendidikan dan hubungan timbal balik nya
Lingkungan pendidikan dan hubungan timbal balik nyaLingkungan pendidikan dan hubungan timbal balik nya
Lingkungan pendidikan dan hubungan timbal balik nyaDodyk Fallen
 
Kep. Keluarga.pptx
Kep. Keluarga.pptxKep. Keluarga.pptx
Kep. Keluarga.pptxSallyYaman
 
JURNAL Lenni Yuli Simatupang.docx
JURNAL Lenni Yuli Simatupang.docxJURNAL Lenni Yuli Simatupang.docx
JURNAL Lenni Yuli Simatupang.docxhadi23318
 
Latar belakang kehidupan keluarga psikologi keluarga islam (RamaPurnamaSari) ...
Latar belakang kehidupan keluarga psikologi keluarga islam (RamaPurnamaSari) ...Latar belakang kehidupan keluarga psikologi keluarga islam (RamaPurnamaSari) ...
Latar belakang kehidupan keluarga psikologi keluarga islam (RamaPurnamaSari) ...SMPN 4 Kerinci
 
Tanggung Jawab Orang Tua dalam Mendidik Remaja Menurut Amsal 22
Tanggung Jawab Orang Tua dalam Mendidik Remaja Menurut Amsal 22Tanggung Jawab Orang Tua dalam Mendidik Remaja Menurut Amsal 22
Tanggung Jawab Orang Tua dalam Mendidik Remaja Menurut Amsal 22STT Lintas Budaya
 
Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...
Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...
Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...Muhammad Najamuddin Jeneponto
 
HAKIKAT PERKEMBANGAN NILAI – NILAI KEAGAMAAN ANAK USIA.pptx
HAKIKAT PERKEMBANGAN NILAI – NILAI KEAGAMAAN ANAK USIA.pptxHAKIKAT PERKEMBANGAN NILAI – NILAI KEAGAMAAN ANAK USIA.pptx
HAKIKAT PERKEMBANGAN NILAI – NILAI KEAGAMAAN ANAK USIA.pptxNurLita34
 
Psikoloma
PsikolomaPsikoloma
Psikolomawindah6
 
Parenting dan Urgensinya pada Kelompok Bermain
Parenting dan Urgensinya pada Kelompok BermainParenting dan Urgensinya pada Kelompok Bermain
Parenting dan Urgensinya pada Kelompok BermainHusnul Khatimah
 

Similar to Laporan individu (20)

Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Pengaruh Pendidikan Terhadap Jiwa Keagamaan
Pengaruh Pendidikan Terhadap Jiwa KeagamaanPengaruh Pendidikan Terhadap Jiwa Keagamaan
Pengaruh Pendidikan Terhadap Jiwa Keagamaan
 
Memahami peran remaja dalam keluarga
Memahami peran remaja dalam keluargaMemahami peran remaja dalam keluarga
Memahami peran remaja dalam keluarga
 
Psikoma ok
Psikoma okPsikoma ok
Psikoma ok
 
Konseling agama
Konseling agamaKonseling agama
Konseling agama
 
Pendidikan dalam keluarga
Pendidikan dalam keluargaPendidikan dalam keluarga
Pendidikan dalam keluarga
 
Peran guru dalam membantu perkembangan remaja
Peran guru dalam membantu perkembangan remajaPeran guru dalam membantu perkembangan remaja
Peran guru dalam membantu perkembangan remaja
 
Pembelajaran_Agama_Kristen.pptx
Pembelajaran_Agama_Kristen.pptxPembelajaran_Agama_Kristen.pptx
Pembelajaran_Agama_Kristen.pptx
 
Guru dan-cabaran-semasa
Guru dan-cabaran-semasaGuru dan-cabaran-semasa
Guru dan-cabaran-semasa
 
Tugas mandiri agama
Tugas mandiri agamaTugas mandiri agama
Tugas mandiri agama
 
Lingkungan pendidikan dan hubungan timbal balik nya
Lingkungan pendidikan dan hubungan timbal balik nyaLingkungan pendidikan dan hubungan timbal balik nya
Lingkungan pendidikan dan hubungan timbal balik nya
 
Kep. Keluarga.pptx
Kep. Keluarga.pptxKep. Keluarga.pptx
Kep. Keluarga.pptx
 
JURNAL Lenni Yuli Simatupang.docx
JURNAL Lenni Yuli Simatupang.docxJURNAL Lenni Yuli Simatupang.docx
JURNAL Lenni Yuli Simatupang.docx
 
Latar belakang kehidupan keluarga psikologi keluarga islam (RamaPurnamaSari) ...
Latar belakang kehidupan keluarga psikologi keluarga islam (RamaPurnamaSari) ...Latar belakang kehidupan keluarga psikologi keluarga islam (RamaPurnamaSari) ...
Latar belakang kehidupan keluarga psikologi keluarga islam (RamaPurnamaSari) ...
 
Tanggung Jawab Orang Tua dalam Mendidik Remaja Menurut Amsal 22
Tanggung Jawab Orang Tua dalam Mendidik Remaja Menurut Amsal 22Tanggung Jawab Orang Tua dalam Mendidik Remaja Menurut Amsal 22
Tanggung Jawab Orang Tua dalam Mendidik Remaja Menurut Amsal 22
 
Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...
Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...
Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...
 
HAKIKAT PERKEMBANGAN NILAI – NILAI KEAGAMAAN ANAK USIA.pptx
HAKIKAT PERKEMBANGAN NILAI – NILAI KEAGAMAAN ANAK USIA.pptxHAKIKAT PERKEMBANGAN NILAI – NILAI KEAGAMAAN ANAK USIA.pptx
HAKIKAT PERKEMBANGAN NILAI – NILAI KEAGAMAAN ANAK USIA.pptx
 
Psikoloma
PsikolomaPsikoloma
Psikoloma
 
Parenting dan Urgensinya pada Kelompok Bermain
Parenting dan Urgensinya pada Kelompok BermainParenting dan Urgensinya pada Kelompok Bermain
Parenting dan Urgensinya pada Kelompok Bermain
 
Bab i1
Bab i1Bab i1
Bab i1
 

More from Ayah Abeeb

MOTIVASI WIRAUSAHA
MOTIVASI WIRAUSAHAMOTIVASI WIRAUSAHA
MOTIVASI WIRAUSAHAAyah Abeeb
 
Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan (Leadership)Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan (Leadership)Ayah Abeeb
 
Makalah filsafat umum
Makalah filsafat umumMakalah filsafat umum
Makalah filsafat umumAyah Abeeb
 
Kunci Meraih Sukses
Kunci Meraih SuksesKunci Meraih Sukses
Kunci Meraih SuksesAyah Abeeb
 
Presentasi kkn
Presentasi kknPresentasi kkn
Presentasi kknAyah Abeeb
 
Laporan ketua kelompok
Laporan ketua kelompokLaporan ketua kelompok
Laporan ketua kelompokAyah Abeeb
 
Ginekologi kelainan payudara
Ginekologi kelainan payudaraGinekologi kelainan payudara
Ginekologi kelainan payudaraAyah Abeeb
 

More from Ayah Abeeb (7)

MOTIVASI WIRAUSAHA
MOTIVASI WIRAUSAHAMOTIVASI WIRAUSAHA
MOTIVASI WIRAUSAHA
 
Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan (Leadership)Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan (Leadership)
 
Makalah filsafat umum
Makalah filsafat umumMakalah filsafat umum
Makalah filsafat umum
 
Kunci Meraih Sukses
Kunci Meraih SuksesKunci Meraih Sukses
Kunci Meraih Sukses
 
Presentasi kkn
Presentasi kknPresentasi kkn
Presentasi kkn
 
Laporan ketua kelompok
Laporan ketua kelompokLaporan ketua kelompok
Laporan ketua kelompok
 
Ginekologi kelainan payudara
Ginekologi kelainan payudaraGinekologi kelainan payudara
Ginekologi kelainan payudara
 

Laporan individu

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan lembaga sosial yang paling dekat dengan anak. Secara garis besar keluarga mempunyai fungsi sosial, ekonomi, fungsi edukatif dan fungsi religi. Berbagai fungsi tersebut tetap berlangsung hingga saat ini, karena ternyata belum ada lembaga tertentu yang mampu menggantikan peran keluarga secara penuh seperti fungsi-fungsi keluarga pada umumnya. Hal tersebut tidak hanya dirasakan oleh manusia dewasa saja tetapi juga dirasakan oleh anak- anak. Bagi anak, keluarga merupakan suatu komunitas terkecil dimana dia dibesarkan dan belajar berperilaku. Keluarga juga merupakan lembaga primer yang tidak tergantikan. Sebuah keluarga sangat berperan dalam proses pengenalan anak pada masa awal perkembangannya sehingga perilaku, kepribadian dan sifat seorang anak tidak akan jauh dari perilaku, kepribadian dan sifat dari anggota keluarga yang lain, baik itu orang tua, saudara maupun orang-orang terdekatnya. Karena keluarga merupakan bagian dari anak-anak yang paling dekat, maka tidak mengherankan jika permasalahan yang terjadi seperti tindak kriminal, hubungan seksual pranikah, narkoba serta permasalahan- permasalahan di sekolah maupun di masyarakat umum dapat terjadi akibat kekecewaan anak terhadap keluarga. Hal tersebut menyebabkan anak mencari kepuasan diri di luar rumah yang terkadang malah menjerumuskan mereka ke dalam lembah kenistaan yang dapat merugikan keluarga dan khususnya diri mereka sendiri. Berkaitan dengan hal tersebut, peran agama dalam kehidupan manusia secara umum dan dalam sebuah keluarga secara khusus memiliki peranan yang sangat penting. Harmonisasi suatu keluarga akan tetap terjaga apabila para anggotanya berperilaku sesuai dengan aturan agama yang menjadi sumber keyakinan mereka. Dalam hal ini, agama menjadi barometer utama dari setiap perilaku yang ditunjukkan oleh para anggota masyarakat/ keluarga tersebut. 1
  • 2. Agama masuk ke dalam kepribadian anak bersamaan dengan pertumbuhan kepribadiannya yaitu sejak anak tersebut dilahirkan bahkan sejak dalam kandungan. Anak mulai mengenal Tuhan melalui lingkungan keluarga dan lingkungan tempat tinggalnya. Oleh karena itu, pengalaman keagamaan dari keluarga akan menjadi landasan anak dalam memahami ajaran-ajaran agama di masa yang akan datang. Perkembangan agama pada anak dapat terjadi melalui pengalaman hidupnya sejak kecil yaitu dari dalam keluarga, sekolah dan masyarakat dimana dia tinggal. Semakin banyak pengalaman agama seseorang maka semakin banyak pula unsur keagamaan yang dia terima sehingga tidak jarang sikap, tindakan, kelakuan dan caranya memandang hidup akan sesuai dengan ajaran agama yang di anutnya. Selain itu, keluarga khususnya orang tua memegang peranan yang cukup penting dalam usaha meningkatkan prestasi anak-anaknya. Keluarga atau orang tua adalah lingkungan yang pertama kali dikenal anak dan utama bagi pertumbuhan dan perkembangan diri setiap anak. Tugas orang tua yang paling bermakna dan paling penting di dunia ini adalah menciptakan keturunan yang dapat dibanggakan bagi orang tua maupun agama dan bangsa dan tidak ada kebahagiaan yang paling abadi selain kebahagiaan melihat keberhasilan mendidik anak. Hal ini merupakan pekerjaan yang membutuhkan waktu, tenaga dan pikiran yang berlangsung sepanjang hidup manusia. Melihat realitas di atas, maka salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah menumbuhkan jiwa keagamaan pada anak sejak dini. Dalam hal ini, keluarga (orang tua) sebagai satuan terkecil dari masyarakat dan merupakan faktor yang menentukan putih hitamnya perjalanan seorang anak. Orang tua sangat berperan dalam kelangsungan kehidupan seorang anak. Keberhasilan seseorang tentulah tidak akan terlepas dari peranan orang tuanya, sebagaimana seorang ayah/ ibu dalam mendampingi anak dalam memilih jalan yang benar dalam hidupnya. Mengingat begitu pentingnya peran dan dukungan keluarga dalam membentuk perkembangan jiwa keagamaan pada anak, maka peneliti ingin melihat bagaimana hal tersebut dilakukan oleh keluarga masyarakat Desa Sumber Baru Kecamatan Mesuji Raya Kabupaten Ogan Komering Ilir. Desa Sumber Baru merupakan sebuah tempat yang terdiri dari VII Dusun. 2
  • 3. Dari sisi kehidupan sosial ekonomi, masyarakat Desa Sumber Baru tergolong dalam ekonomi kelas menengah. Kondisi ini mempengaruhi kondisi pendidikan anak-anak Desa Sumber Baru, dimana sebagian dari anak-anak mereka hanya lulusan SLTP, dan SLTA (bekisar antara tahun 2009- 2011). Namun demikian, sudah banyak orang tua yang sudah mulai sadar akan pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya. Hal ini dapat dilihat dari sudah mulai banyaknya anak-anak Desa Sumber Baru yang masuk ke Perguruan Tinggi baik swasta maupun negeri. Namun dari perspektif sosial keagamaan, terdapat realitas yang cukup memprihatinkan. Anak-anak di Desa Sumber Baru merupakan anak yang kurang mendapat perhatian tentang keagamaan dari orang tuanya, meskipun hal tersebut tidak terjadi pada setiap keluarga, hal tersebut dapat dilihat dari kurang adanya kesadaran bagi pihak keluarga dalam memonitoring perkembangan keagamaan di diri anak baik itu dari perkembangan fisik, mental, spiritual anak dalam segi keagamaan. Permasalahan di atas dapat dilihat dari proses interaksi anak dengan orang tuanya dan pola pikir masyarakat yang kurang memahami arti pentingnya pendampingan, serta bimbingan keagamaan yang sesungguhnya bagi anak-anak mereka. Hal itu juga yang membuat proses pendidikan khususnya keagamaan di dalam keluarga menjadi sulit diterima di sebagian keluarga di Desa Sumber Baru. Selain itu, berdasarkan pengamatan peneliti di lapangan, masih banyak perilaku yang menyimpang dari ajaran agama terutama yang dilakukan oleh para remaja. Mereka lebih suka menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat seperti duduk-duduk dan bermain gitar di perempatan jalan tanpa mengenal waktu, dan minum-minuman yang memabukkan. Perilaku yang paling memprihatinkan adalah adanya beberapa remaja perempuan yang hamil diluar nikah, yang sudah sangat jelas hal tersebut di larang oleh agama Islam serta banyaknya pernikahan pada usia muda yang secara psikhis belum siap menjalani kehidupan rumah tangga. Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti memilih tema penelitian yaitu “Kurangnya Kesadaran Keluarga Mengenai Perkembangan jiwa Keagamaan Anak di Desa Sumber Baru Kecamatan Mesuji Raya, Kabupaten Ogan komering Ilir”. 3
  • 4. B. Rumusan Masalah Berdasarkan fenomena yang telah peneliti uraikan di atas, maka rumusan masalah yang akan di bahas dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana problematika yang terjadi pada keluarga mengenai perkembangan jiwa keagamaan anak di masyarakat Desa Sumber Baru? 2. Faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan jiwa keagamaan anak di masyarakat Desa Sumber Baru? 3. Bagaimana cara mengatasi kurangnya kesadaran keluarga dalam dalam perkembangan jiwa keagamaan anak di Desa Sumber Baru? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang tertera di atas, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Untuk memetakan serta mengetahui problematika yang terjadi pada perkembangan jiwa keagamaan anak dimasyarakat Desa Sumber Baru. 2. Untuk menganalisis serta mencari faktor-faktor yang mempengaruhi dan menyebabkan menurunya kesadaran bagi keluarga terhadap perkembangan jiwa keagamaan anak di masyarakat Desa Sumber Baru. 3. Untuk menemukan solusi serta pemecahan masalah yang terjadi di masyarakat mengenai kurangnya kesadaran keluarga dalam memperhatikan perkembangan jiwa keagamaan anak di masyarakat Desa Sumber Baru. D. Kegunaan Penelitian Adapun dalam penelitian ini, manfaat yang diharapkan dapat di dapatkan adalah sebagai berikut: 1. Bagi Keluarga Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi baru tentang bagaimana menanamkan jiwa keagamaan pada anak. Selain itu, juga sebagai salah satu problem solving terhadap berbagai persoalan yang terkait dengan bagaimana menanamkan jiwa keagamaan pada anak yang saat ini marak terjadi di masyarakat kita. 4
  • 5. 2. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan peneliti khususnya berkaitan dengan keluarga yang kurang memperhatikan perkembangangan jiwa keagamaan pada anak- anaknya. Selain itu, sebagai bekal peneliti dalam mengarungi kehidupan bermasyarakat di masa yang akan datang. 3. Bagi Lembaga ( STITQI Indralaya) Sedangkan bagi lembaga dalam hal ini STITQI Indralaya, diharapkan penelitian ini dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan disamping berbagai penelitian lain yang pernah maupun yang belum pernah dilakukan sebelumnya. E. Metode Penelitian 1. Waktu dan Tempat Penelitian a. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN), yang dilaksanakan di Desa Sumber Baru pada tanggal 07 Juni Hingga 07 Juli 2011. b. Tempat Penelitian Adapun tempat penelitian yang dijadikan objek adalah masyarakat yang ada di Ds. Sumber Baru, Kecamatan Mesuji Raya, Kabupaten Ogan Komering Ilir. 2. Jenis dan Sumber Data Jenis Data dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif yang merupakan kata-kata dan tindakan dari orang- orang yang diamati/ subjek penelitian. Selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain- lain. Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai merupakan data utama dicatat melalui catatan tertulis atau melalui perekaman video/audio tape. Data dan sumber data dalam penelitian ini adalah gejala-gejala sebagaimana adanya berupa perkataan, ucapan dan pendapat para informan penelitian, yaitu para orang tua atau keluarga di Masyarakat 5
  • 6. Desa Sumber Baru, Kecamatan Mesuji Raya, Kabupaten Ogan komering Ilir. Sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah para informan yang dalam hal ini terdiri dari beberapa unsur, antara lain: a. Para orang tua, terdiri dari tujuh orang yang dapat mewakili para orang tua Desa Sumber Baru. b. Para remaja/ anak yang terdiri dari tujuh orang anak c. Beberapa tokoh agama. Adapun Kriteria peneliti dalam menetapkan informan penelitian ini antara lain: a. Tingkat pengetahuan dan pemahaman terhadap berbagai informasi tentang penanaman jiwa agama pada anak. b. Keterkaitan informan dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. 3. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Metode Wawancara (Interview) Wawancara adalah Pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan secara verbal kepadaorang-orang yang dapat memberikan informasi. tujuan wawancara adalah untuk mendapatkan atau menemukan apa yang terdapat di dalam pikiran orang lain. Wawancara digunakan untuk menemukan sesuatu yang tidak mungkin diperoleh melalui pengamatan secara langsung. Dalam kaitannya dengan penelitian ini, Peneliti melakukan wawancara lansung dengan objek, yang diwawancarai yaitu 7 keluaraga dan remaja serta para tokoh agama yang ada di Ds. Sumber Baru, Kecamatan Mesuji Raya, Kabupaten Ogan Komering Ilir. b. Observasi (Pengamatan Langsung) Metode ini adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan dan pencatatan terhadap unsur-unsur yang tampak pada obyek penelitian. 6
  • 7. Dalam hal ini yang kaitanya dalam penelitian ini adalah pengamatan terhadap para anak- anak serta remaja dan keluarga yang ada di Ds. Sumber Baru, Kecamatan Mesuji Raya, Kabupaten Ogan Komering Ilir. 4. Analisis Data a. Analisis Data Dalam suatu penelitian, setelah data terkumpul maka perlu diadakan pengolahan data atau disebut juga dengan analisis data. Dengan demikian data yang berhasil dikumpulkan Peneliti dari lokasi penelitian, maka dalam membahas analisa data yang bersifat kualitatif, yang digunakan untuk mengolah data dengan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan kemudian akhirnya ditarik suatu kesimpulan dan diperoleh suatu kebenaran. b. Penyajian data Setelah data diperoleh maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data kedalam pola yang dibuat dalam bentuk uraian singkat. c. Penarikan kesimpulan Hal ini data yang telah dikumpulkan, secepatnya peneliti berusaha mengambil kesimpulan mulai dari awal pengumpulan data, sehingga data yang banyak dan meragukan dapat diverivikasi. 7
  • 8. BAB II ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Problematika Perkembangan Jiwa Keagamaan Anak di Masyarakat Desa Sumber Baru Temuan penelitian terkait dengan kondisi jiwa keagamaan anak di desa Sumber Baru termasuk masyarakat yang agamis. Namun demikian, terdapat realitas yang cukup memprihatinkan dimana masih banyak perilaku yang menyimpang dari norma ajaran agama dan tatanan sosial yang dilakukan oleh anak khususnya para remaja seperti mabuk-mabukan, hamil di luar nikah, nikah muda kemudian cerai dan sebagainya. Hal tersebut merupakan indikasi dari kurang maksimalnya penanaman jiwa keagamaan pada anak dalam keluarga yang dilakukan oleh para orang tua, serta disebabkan oleh hal- hal sebagai berikut : 1. kesalahan pola asuh dalam keluarga yang cenderung mengarah pada pola asuh permisif. Perkembangan jiwa keagamaan anak yang mendapat perhatian dan monitoring yang kurang baik. 2. tidak adanya sistem modeling dari orang tua bagi anakanaknya padahal sebagai peribadi yang sedang berkembang, mereka sangat membutuhkan figur yang dapat dijadikan panutan dalam pola pikir, sikap dan perilakunya. 3. pola komunikasi yang tidak terjalin dengan baik dalam keluarga sehingga berbagai kepentingan tidak bisa dipertemukan. B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Jiwa Keagamaan Anak di Masyarakat Desa Sumber baru Temuan penelitian terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan jiwa keagamaan anak di desa Sumber Baru sebagai berikut: 1. Tingkat usia anak, khususnya para remaja yang sedang mengalami masa pubertas. Pada masa ini anak cenderung susah diatur, sehingga bila orang tua tidak mengimbanginya dengan usaha yang maksimal, maka jiwa agama anak tidak akan tumbuh secara optimal. 2. Tingkat ekonomi dan pendidikan orang tua yang pas-pasan. Tingkat pendidikan yang rendah akan berdampak pada pola pikir orang tua 8
  • 9. sedangkan dengan ekonomi yang lemah, jiwa agama pada anak cenderung terabaikan. 3. Lingkungan keluarga dimana anak tumbuh dan berkembang. Lingkungan inilah paling dominan dalam memberikan corak dalam setiap pola piker, sikap dan perilaku anak. 4. Lingkungan pergaulan anak yang kurang terkontrol. Anak akan cenderung mengikuti pola sikap dan perilaku teman bergaulnya bila apa yang dia butuhkan tidak terpenuhi dalam keluarga. 5. Lemahnya control dan sanki dari masyarakat dan aparat terkait. Dengan begitu, tidak ada yang dapat membuat jera para pelaku tindakan amoral dan tidak mampu memberikan pelajaran berharga baik bagi pelakunya maupun masyarakat pada umumnya. C. Solusi pemecahan masalah dalam mengatasi kurangnya kesadaran keluarga dalam dalam perkembangan jiwa keagamaan anak Berbagai permasalahan yang dihadapi oleh orang tua dalam menanamkan jiwa agama pada anak berakibat pada kurang matangnya jiwa agama anak. Kondisi yang demikian mengakibatkan munculnya berbagai sikap dan perilaku yang bertentengan dengan nilai-nilai agama dan norma sosial yang dilakukan oleh sebagian remaja Desa Sumber Baru. Dari paparan data di atas, dihasilkan temuan penelitian terkait dengan Kurangya kesadaran keluarga mengenai perkembangan jiwa keagamaan anaksebagai berikut: 1. Memberikan pengertian dan pemahanman kepada masyarakat tentang cara- cara menanamkan nilai-nilai agama pada anak sejak dini, yaitu sejak anak masih ada dalam kandungan. Hal demikian dimaksudkan agar nilai- nilai agama tertanam dalam diri anak sejak awal masa pertumbuhannya. 2. Memberikan motivasi kepada masyarakat yang berkeluarga dan para remaja- remaja/ anak- anak untuk dapat dan mau menyekolahkan anak- anaknya dan disekolahkan di lembaga pendidikan yang bernafaskan Islam dengan harapan agar nantinya dapat berpikir, bersikap dan berperilaku yang islami. 9
  • 10. 3. Melakukan pendampingan dan bimbingan pada setiap aktivitas anak agar jiwa agama dapat tumbuh dengan baik. Dengan demikian, diharapkan anak akan tumbuh menjadi pribadi yang matang, baik secara fisik maupun psikis. 10
  • 11. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil temuan penelitian Tentang Kurangnya Kesadaran Keluarga Mengenai Perkembangan Keagamaan Anak di Desa Sumber Baru, Kecamatan Mesuji Raya, Kabupaten Ogan Komering Ilir, dikemukakan kesimpulan penelitian sebagai berikut: 1. Terdapat realitas yang cukup memprihatinkan berkaitan dengan kondisi jiwa keagamaan anak di masyarakat Desa Mangunan. Banyak perilaku yang menyimpang dari norma ajaran agama dan tatanan sosial yang dilakukan oleh anak khususnya para remaja seperti mabukmabukan, hamil di luar nikah, nikah muda kemudian cerai dan sebagainya. Hal tersebut merupakan indikasi dari kurang maksimalnya penanaman jiwa keagamaan pada anak dalam keluarga. 2. Problematika perkembangan jiwa keagamaan anak di desa Mangunan sebagai berikut: a) Adanya kesalahan pola asuh (mall adjusment) . b) Tidak adanya sistem modeling dan monitoring dari orang tua bagi anak. c) Pola komunikasi yang tidak terjalin dengan baik. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan jiwa keagamaan anak di desa Mangunan sebagai berikut: a) Tingkat usia anak. b) Tingkat ekonomi dan pendidikan orang tua. c) Lingkungan keluarga. d) Lingkungan pergaulan. e) Lemahnya kontrol. 4. Solusi pemecahan masalah dalam mengatasi kurangnya kesadaran keluarga dalam dalam perkembangan jiwa keagamaan anak di Desa Sumber Baru, Kecamatan Mesuji Raya, Kabupaten Ogan Komering Ilir antara lain: a) Memberikan pengertian dan pemahanman kepada masyarakat tentang cara- cara menanamkan nilai-nilai agama pada anak sejak dini. 11
  • 12. b) Memberikan motivasi kepada masyarakat yang berkeluarga agar mau menyekolahkan anak-anaknya dan disekolahkan di lembaga pendidikan yang bernafaskan Islam. c) Memberikan pengertian kepada masyarakat agar melakukan pendampingan dan bimbingan pada setiap aktivitas anak. 12