SlideShare a Scribd company logo
1 of 59
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
I.

LATAR BELAKANG
Pada umumnya suatu motor dapat diartikan sebagai
suatu

pesawat

yang

dapat

mengubah

energi

tertentu

menjadi energi gerak. Sedangkan yang dimaksud dengan
motor

bakar

adalah

mesin

kalor

dimana

gas

panas

diperoleh dari proses pembakaran di dalam mesin itu
sendiri dan langsung dipakai melakukan kerja mekanis
untuk menjalankan mesin tersebut.
Dalam
seratus

sejarah

tahun

perkembangannya,

sejak

dibuat

untuk

kurang
pertama

lebih
kalinya

motor bakar torak adalah penggerak mula yang ringan
dan kompak.
Dewasa ini motor bakar torak mempunyai peran yang
sangat penting dalam kehidupan manusia, hampir semua
orang

menikmati

transportasi,

manfaatnya

penerangan,

misalnya
pertanian,

dalam

bidang

industri

dan

sebagainya.
Pada

dasarnya

masalah

yang

akan

dibahas

dalam

pengujian motor bakar adalah pembakaran dalam yang
terdiri

dari

pengujian

motor

diesel

empat

langkah

dengan beberapa pengamatan tentang karakteristik dan
performance suatu mesin pada kondisi putaran konstan,
throttle konstan dan beban konstan.
II.

TUJUAN PENGUJIAN
Menganalisa

variasi

pembukaan

throttle

dan

putaran poros konstan dengan pembebanan bervariasi
terhadap

prsetasi

mesin

diesel

dengan

parameter-

parameter sebagai berikut :
1. Perbandingan antara bahan bakar dan udara dalam
silinder (AFR)
2. Besarnya

tekanan

yang

diberikan

secara

efektif

(Mep)
3. Laju

aliran

sesuai

dengan

kapasitas

siliinder

(Mth)

Diesel Engine I

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
III.

TEORI DASAR
A. SEJARAH MESIN DIESEL
Rudolf Diesel (18 Maret 1858 - 30 September
1913) adalah seorang penemu Jerman, terkenal akan
penemuannya, mesin diesel, Dia lahir di Paris dan
meninggal

secara

misterius

di

kapal

fery

dalam

perjalanannya ke Inggris. Diesel mengembangkan ide
sebuah mesin pemicu kompresi pada dekade terakhir
abad

ke-19

tersebut

dan

pada

prototipe

menerima

23

yang

hak

Februari

berfungsi

paten

1893.

pada

untuk

Dia

awal

alat

membangun

1897

ketika

bekerja di pabrik MAN di Augsburg.
Padahal jaman itu (akhir abad 19 dan awal abad
20) belum ada orang yang berfikir tentang krisis
energi minyak, apalagi global warming. Sedemikian
hebatnya itu mesin, membuat pesaing-pesaingnya di
dunia

otomotif

September
dari

1913,

kabin

gigit

jari.

Diesel

hilang

kamarnya

di

Hingga

kapal

secara
SS

di

bulan

misterius

Dresden

saat

bepergian dari Jerman ke Inggris. Baru lima hari
kemudian

mayatnya

ditemukan

terapung

di

Sungai

Scheldt (Jerman). Tak seorang pun bisa menyibak
misteri di balik kematian Diesel tersebut.
Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 1937 di
Jepang,

berdirilah

sebuah

pabrik

mesin

bernama

Tokyo Jidosha Kogyo Company yang sekarang berganti
nama

menjadi

Isuzu,

yang

line

produknya

adalah

Mesin Diesel. Konon salah seorang murid/asisten
Diesel berhasil mengcopy seluruh desain rancang
bangun

mesin

tersebut

dan

mengembangkannya

di

Jepang atas perintah Kaisar Tenno Haika Hirohito
untuk menjalankan mesin perangnya di Asia Pasifik.
Selama
hanguskan

Perang
semua

Dunia
sumur

II,

Jepang

minyak

membumi

milik

kolonial

Belanda, Inggris dan Perancis di Asia Tenggara.
Namun,
Diesel Engine I

di

sisi

lain,

Jepang

juga

memerintahkan

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
anak jajahannya untuk menanam jarak pagar, yang
bijinya

diperas

untuk

dijadikan

biodiesel

yang

menggerakkan tank dan kapal perang mereka.
Para tentara Jepang dengan mesin perang yang
bermesin

diesel
Serikat.

Amerika

hampir
Hanya

tak
4

terkalahkan

buah

bom

oleh

atom

di

Hiroshima dan Nagasakilah yang mampu menghentikan
laju

gerak

melibas

bersepatu

Asia-Pasifik.

MacArthur
risiko

pasukan

karet

Sementara

Jendral

tergopoh-gopoh

kekurangan

balik

suplai

tersebut
Douglas

menyerang

minyak

dengan

bensin

di

sepanjang jalur penyerangannya di Pasifik Selatan,
yang bisa dikatakan mendahulukan merebut sumursumur minyak di Papua, Sulawesi dan Kalimantan.
Makanya tidak perlu heran kenapa mesin diesel
masih

berbahan

bakar

solar,

bukan

minyak

jarak

atau minyak kelapa sawit. Semua dikareakan para
pelaku industri minyak tidak mau rugi dan digulung
oleh petani kacang, kelapa sawit dan jarak pagar.
Pada

saat

menerima

hak

paten

atas

mesin

ciptaannya di Pekan Raya Paris 1912, Rudolf Diesel
menyampaikan pidato yang sangat-sangat berarti di
era Global Warming saat ini: “Der Gebrauch von
Pflanzenöl als Krafstoff mag heute unbedeuntend
sein. Aber derartige Produkte können im Laufe der
Zeit obenso wichtig werden wie Petroleum und diese
Kohle-Teer-Produkte von heute.” (Pemakaian minyak
nabati

sebagai

sepertinya
nanti

akan

tidak

bahan

bakar

berarti,

menjadi

untuk

tetapi

penting,

saat

pada

ini

saatnya

sebagaimana

minyak

bumi dan produk tir-batubara saat sekarang).

Diesel Engine I

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR

Gambar 1. Rudolf diesel (Penemu mesin diesel)

Gambar 2. Mesin diesel pertama

Gambar 3. Siklus 4 Langkah
Diesel Engine I

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
B. SIKLUS IDEAL TEKANAN KONSTAN

Gambar 4. Siklus ideal tekanan konstan
Keterangan:


Fluida kerja dianggap sebagai gas ideal dengan
kalor spesifik yang konstan;



Langkah isap (0-1) merupakan tekanan-konstan,
torak bergerak dari TMA ke TMB;



Langkah kompresi (1-2) ialah proses isentropik
torak bergerak dari TMB ke TMA;



Proses

pembakaran

tekanan

konstan

(2-3)

dianggap sebagai proses pemasukan kalor pada
tekanan-konstan, torak mulai bergerak dari TMA
ke TMB;


Langkah kerja (3-4) ialah proses isentropik,
torak bergerak dari TMA ke TMB;



Proses

pembuangan

(4-1)

dianggap

proses

pengeluaran kalor pada volume konstan;


Langkah

buang

(1-0)

ialah

proses

tekanan

konstan, torak bergerak dari TMB ke TMA;


Siklus dianggap tertutup, artinya siklus ini
berlangsung dengan fluida kerja yang sama atau,
gas

yang

berada

didalam

selinder

pada

waktu

langkah buang, tetapi pada waktu langkah isap
berikutnya

akan

masuk

sejumlah

fluida

kerja

yang sama.
Diesel Engine I

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
Proses

pemasukan

kalor

pada

tekanan

konstan

sangat sukar dilaksanakan oleh karena itu dalam
perhitungan perancangan siklus motor Diesel yang
modern

biasanya

digunakan

siklus

udara

tekanan

terbatas sebagai pendekatan.
Siklus udara tekanan terbatas (siklus gabungan)
Apabila

pemasukan

kalor

pada

suatu

siklus

dilaksanakan baik pada volume-konstan maupun pada
tekanan-konstan,

siklus

tersebut

dinamai

siklus

tekanan-terbatas atau siklus gabungan. Gambar 2.
melukiskan diagram P vs v siklus ini. Pada gambar
itu terlihat proses pemasukan kalor berlangsung
selama proses (2-3a) sampai (3a-3).

Gambar 5. Siklus ideal volume konstan
Dalam

siklus

diatas

langkah

isap

(0-1)

dimisalkan memiliki tekanan sama dengan langkah
buang

(1-0).

Kedua

langkah

tersebut

diatas

sebenarnya memiliki tekanan yang berbeda.
C. SIKLUS AKTUAL
Dalam kenyataannya tiada satu siklus pun yang
merupakan

siklus

tekanan

konstan,

atau

siklus

tekanan terbatas. Tetapi boleh dikatakan antara
efisiensi

siklus

udara

dan

siklus

sebenarnya

terdapat hubungan tertentu, yaitu pada efisiensi
indikatornya:
Diesel Engine I

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
i

dimana,



0,75 – 0,85 tekanan-konstan



Diesel

0,65 – 0,80 volume-konstan

i

Diesel

 0,40 – 0,55

Gambar 6. Hubungan antara diagram pengatur katup
dengan grafik tekanan vs volume : (a) untuk motor
4 langkah; (b) untuk motor dua langkah
Penyimpangan
terjadi

karena

dari
dalam

siklus

udara

keadaan

yang

(ideal)

itu

sebenarnya

terjadi kerugian yang antara lain disebabkan oleh
hal berikut:
Diesel Engine I

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
1. Kebocoran fluida kerja karena penyekaan oleh
cincin torak dan katup tak dapat sempurna;
2. Katup tidak dibuka tepat di TMA dan TMB karena
pertimbangan
kelembaban
dapat

dinamika
fluida

diperkecil

penutupan

mekanisme

kerja.
bila

katup

katup

Kerugian

saat

disesuaikan

tersebut

pembukaan
dengan

dan
dan

besarnya

beban dan kecepatan torak;
3. Fluida kerja bukanlah udara yang dapat dianggap
sebagai gas ideal dengan kalor spesifik yang
konstan selama proses siklus berlangsung;
4. Pada motor bakar torak yang sebenarnya, pada
waktu

torak

berada

di

TMA,

tidak

terdapat

pemasukan kalor seperti siklus udara. Kenaikan
tekanan dan temperatur fluida kerja disebabkan
oleh proses pembakaran antara bahan bakar dan
udara di dalam selinder;
5. Proses pembakaran memerlukan waktu jadi, tidak
berlangsung

sekaligus.

Akibatnya

proses

pembakaran berlangsung pada volume dan ruang
bakar yang berubah-ubah karena gerakan torak.
Dengan demikian, proses pembakaran harus sudah
dimulai beberapa derajat sudut engkol sebelum
torak

mencapai

derajat

sudut

kembali

dari

TMA

dan

engkol
TMA

berakhir

sesudah

menuju

torak

TMB.

Jadi,

beberapa
bergerak
proses

pembakaran tidak dapat berlangsung pada volume
atau pada tekanan yang konstan. Di samping itu
pada

kenyataannya

tidak

pernah

terjadi

pembakaran tidak sempurna. Karena itu daya dan
efisiensinya
perbandingan

sangatlah
campuran

bergantung
bahan

pada

bakar-udara,

kesempurnaan bahan bakar-udara itu bercampur,
dan saat penyalaan;
6. Terdapat kerugian kalor yang disebabkan oleh
perpindahan kalor dari fluida kerja ke fluida
Diesel Engine I

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
pendingin,

terutama

pada

langkah

kompresi,

ekspansi dan pada waktu gas buang meninggalkan
selinder.

Perpindahan

karena

terdapat

fluida

kerja

kalor

tersebut

terjadi

temperatur

antara

pendingin.

Fluida

perbedaan

dan

fluida

pendingin diperlukan untuk mendinginkan bagian
mesin yang menjadi panas, untuk mencegah bagian
tersebut dari kerusakan.
7. Terdapat kerugian energi kalor yang dibawa oleh
gas

buang

dari

sekitarnya.

dalam

selinder

Energi

dimanfaatkan untuk

ke

tersebut

atmosfir

tak

dapat

melakukann kerja mekanik;

8. Terdapat kerugian energi karena gesekan antara
fluida kerja dengan dinding sekitarnya.
Berdasarkan semua hal diatas, bentuk diagram P
vs v dari siklus yang sebenarnya tidak sama dengan
bentuk
tidak
siklus

diagram
pernah

siklus

ideal.

merupakan

tekanan

Siklus

sebenarnya

siklus

volume

konstan,

atau

siklus

tekanan

konstan

terbatas (gambar 2). Menunjukkan bentuk diagram P
vs v dari sebuah motor bakar torak 2-langkah dan
4-langkah yang sebenarnya.
Karena

semua

penyimpangan

tadi

menimbulkan

kerugian energi, hendaknya diusahakan agar siklus
yang sebenarnya itu mendekati siklus udara yang
ideal.
dipakai

Siklus
dalam

yang

ideal

pada

perhitungan

saat

ini

biasa

perancangan

atau

penaksiran.
Siklus Aktual 4 Tak
Pada titik 2 atau 10° sebelum TMA katup isap
mulai terbuka, katup isap terbuka sampai titik 4
atau 45° setelah TMB. Namun langkah isap terjadi
dari 3 sampai TMB. Langkah isap baru terjadi pada
titik 3 karena dari titik 2 sampai titik 3 katup
buang masih terbuka sehingga jika dari titik 2
sudah
Diesel Engine I

terjadi

langkah

isap

maka

gas

hasil

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
pembakaran

bisa

masuk

ke

dalam

intake

manifold

sehingga akan merusak intake manifold. Sementara
itu dari TMB sampai titik 4 sudah bukan merupakan
langkah

isap

karena

torak

sudah

mulai

bergerak

menuju TMA sehingga sebagian udara dalam silinder
keluar
dari

melalui

MB

intake
terjadi

sudah

manifold.
langkah

Dan

seharusnya

kompresi.

Namun

langkah kompresi belum terjadi karena katup isap
masih

terbuka

kompresi

itu

sementara

seharusnya

terjadi

jika

kedua

langkah

kompresi

langkah

katup

sudah

tertutup.
Selanjutnya
sampai

seputaran

sebelum

TMA

TMA

bahan

setelah

bakar

di

terjadi
beberapa

injeksikan

dari

4

derajat
sehingga

terjadi pembakaran. Proses pembakaran itu terjadi
di

sekitaran

TMA,

TMA

disini

atau

terjadi

beberapa

derajat

sebelum

cepat

sampai

pembakaran

beberapa derajat setelah TMA, terjadi pembakaran
lanjutan.

Kemudian

dari

seputaran

TMA

sampai

sebelum titik 1 terjadi langkah kerja. Pada titik
1 atau 45° sebelum TMB katup buang sudah mulai
terbuka

sehingga

terjadi

pelepasan

kalor,

pelepasan kalor ini terjadi dari titik 1 sampai
TMB. Dimana disini belum bisa dikatakan langkah
buang

karena

walaupun

katup

buang

sudah

mulai

terbuka, namun torak masih bergerak menuju TMB.
Gas hasil pembakaran itu keluar dengan sendirinya
tanpa ada dorongan dari torak.
Selanjutnya langkah buang itu terjadi dari TMB
sampai TMA dimana torak bergerak dari TMB menuju
TMA sehingga memaksa gas hasil pembakaran keluar
melalui katup buang. Dari TMA sampai titik 3 sudah
tidak bisa dikatakan sebagai langkah buang karena
walaupun

katup

buang

masih

terbuka

namun

torak

sudah bergerak menuju TMB. 10° sebelum TMA terjadi
over lapping dimana katup isap sudah mulai terbuka
Diesel Engine I

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
sementara katup buang masih belum tertutup. Pada
motor diesel ini merupakan suatu keuntungan karena
saat langkah buang sudah mendekati TMA atau saat
katup isap mulai terbuka(10°) sebelum TMA sebagian
udara hasil pembakaran masuk ke dalam katup isap
sehingga memanaskan udara yang akan di isap ke
dalam

ruang

bakar.

Sehingga saat

Ini

terjadi

sampai

TMA,

langkah isap terjadi yang di isap

ke dalam ruang bakar adalah udara panas sehingga
pembakaran cepat itu dapat terjadi lebih cepat.
Siklus Aktual 2 Tak
Sebelum

TMA

pemasukan

terjadi

awal

udara(diesel),

bakar(bensin)

ke

dalam

penyemprotan

udara

dan

silinder.

atau
bahan

Proses

ini

terjadi akibat perbedaan tekanan dimana tekanan di
dalam

lebih

kecil

daripada

Pemasukan

udara(diesel),

bakar(bensin)

ini

sampai

2°

terjadi

sebelum

TMA.

tekanan
udara

dari

2°

luar.

dan

14°

sebelum

di

bahan

sebelum
TMA

TMA

terjadi

akhir penyemprotan (beban penuh). Dikatakan beban
penuh karena campuran udara dan bahan bakar sudah
mencukupi ruang engkol dan tekanan di dalam sudah
lebih besar dari pada tekanan di luar sehingga
mendorong katup buluh dan katup buluh tertutup.
Katup

buluh

ini

bekerja

berdasarkan

prinsip

tekanan.
Karena saat langkah isap, torak sudah mendekati
titik

mati

sebelum

atas

langkah

sehingga
isap

di

campuran

asumsikan
udara

dan

bahwa
bahan

bakar sudah berada di atas torak yang kemudian di
kompresi sehingga terjadi pembakaran.
Proses pembakaran terjadi di sekitaran TMA atau
beberapa

derajat

sebelum

TMA

sampai

beberapa

derajat setelah TMA. Setelah itu terjadi langkah
kerja. Langkah kerja ini terjadi beberapa derajat
setelah
Diesel Engine I

TMA

atau

setelah

proses

pembakaran

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
berlangsung. Sampai sebelum titik 1 atau sebelum
lubang buang terbuka. Saat lubang buang terbuka
atau

pada

titik

1

(85°)

sebelum

TMB

terjadi

pelepasan kalor dimana saat lubang buang terbuka
sebagian

gas

sendirinya

hasil

tanpa

pembakaran

ada

paksaan.

keluar
Setelah

dengan
mencapai

titik 2 atau lubang isap terbuka(saluran bilas)
48° sebelum TMB sudah terjadi langkah buang dimana
meskipun torak masih bergerak menuju TMB tetapi
pemasukan campuran udara dan bahan bakar memaksa
gas hasil pembakaran keluar melalui saluran buang.
Langkah buang ini terjadi sampai titik 4(lubang
buang tertutup). Jadi langkah buang terjadi akibat
dari

pemasukan

bahan

bakar

Namum

seiring

langkah

dan

buang

gerakan

yang

piston.

terjadi,

juga

terjadi pemasukan campuran udara dan bahan bakar
melalui

saluran

bilas.

Setelah

lubang

buang

tertutup pada titik 4 atau 55° setelah TMB terjadi
langkah kompresi sampai TMA.
D. KLASIFIKASI POMPA INJEKSI (FUEL INJECTION PUMP)
1. Fungsi Pompa Injeksi Bahan Bakar
Pompa injeksi bahan bakar (Fuel Injection Pump)
berfungsi

untuk

ruang

bakar

tinggi

(max

diinjeksikan

mensuplai

melalui
300

bahan

nozzle

kg/cm2).

dengan

dengan

Bahan

tekanan

bakar

tekanan

bakar

tinggi

ke
yang

tersebut

akan membentuk kabut dengan partikel-partikel
bahan bakar yang sangat halus sehingga mudah
bercampur dengan udara.
2. Lokasi Pompa Injeksi Bahan Bakar
Pompa injeksi bahan bakar (Fueli njection pump)
pada diesel engine dengan susunan silinder tipe
in-line biasanya terletak di bagian kiri atau
kanan

dari

biasanya
Diesel Engine I

engine.

diletakkan

Sedangkan
di

tengah.

pada
Ada

V-engine
juga

V-

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
engine yang menggunakan dua buah pompa injeksi
yang masing-masing diletakkan di bagian kanan
dan kiri engine.

Gambar 7. Pompa injeksi bahan bakar
Pompa injeksi bahan bakar (Fueli njection pump)
pada diesel engine dengan susunan silinder tipe
in-line biasanya terletak di bagian kiri atau
kanan

dari

biasanya

engine.

diletakkan

Sedangkan
di

pada

tengah.

V-engine

Ada

juga

V-

engine yang menggunakan dua buah pompa injeksi
yang masing-masing diletakkan di bagian kanan
dan kiri engine.
Pompa

bahan

pada diesel
automobile

bakar

yang

umum

engine putaran
dan

mesin-mesin

digunakan

tinggi

untuk

konstruksi

adalah

tipe jerk pump system. Jerk berarti bergerak ke
atas. Hal ini dikarenakan pompa ini menggunakan
plunger

yang

bergerak

ke

atas

pada

saat

memompa bahan bakar ke ruang bakar engine.
3. Klasifikasi pompa injeksi
Pompa

injeksi

bahan

bakar

tipe

central

diklasifikasikan ke dalam empat tipe, yaitu:
tipe
Diesel Engine I

in-line,

distributor,

V,

dan

parallel.

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
Tipe in-line digunakan pada diesel engine kelas
menegah dan besar, dimana plunger-nya disusun
segaris dengan jumlah sesuai dengan banyaknya
silinder.

Tipe

ditributor

kadang

digunakan

pada diesel engine ukuran kecil, dimana pada
tipe ini, bahan bakar disuplai oleh satu buah
plunger yang melayani semua silinder. Pada tipe
V, plunger-nya disusun dengan bentuk V.

Gambar 8. In-line type

Gambar 9. Distributor type

Gambar 10. Single type

Gambar 11. Unit Injector
Pada

tipe

parallel,

line pump disusun
Diesel Engine I

secara

dua

buah

parallel.

inPompa

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
injeksi

bahan

bakar

tipe

separate

diklasifikasikan ke dalam dua tipe, yaitu: tipe
single

dan

tipe

unit injector.

single,

camshaft-nya

digunakan

Pada

untuk

tipe

memompa

bahan bakar. Sedangkan pada tipe unit injector,
antara injection pump dan injection nozzle-nya
dijadikan satu.
E. KLASIFIKASI INJEKTOR NOZZLE

Gambar 12. Injector nozzle
Nosel injektor
spuyer

pada

kencang

mesin

mobil

pada

mobil

injeksi,

karburator.

berpasokan

Kalau

ibarat

mau

bikin

ya

mesti

karburator,

ganti spuyer berukuran lebih besar.
Sama hal mobil berpasokan injeksi, bisa juga
dibuat lebih kencang. Caranya, tentu memperbanyak
debit bahan bakar. Bisa dengan memanipulasi ECU
lewat permainan piggyback atau mengganti keempat
nosel

injektor

versi

aftermarket

yang

memiliki

lubang pengkabutan lebih banyak.
Cara terakhir ini diyakini beberapa tuner di
Tanah Air bisa membuat mobil melesat tanpa harus
mengorbankan bahan bakar. “Di atas kertas, command
dari ECU dan pressure bahan bakar di fuel rail tak
ada yang berubah,” papar David Ahie yang sudah
pasang ke ratusan mobil pelanggannya.
Diesel Engine I

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
Namun karena jenis dan tipe nosel diganti yang
memiliki

hambatan

buka-tutup

lebih

lubang

Menyebabkan,

tinggi,

injektor

debit

bahan

sehingga

jadi

bakar

waktu

lebih

lama.

bertekanan

yang

tersisa di fuel rail bisa tersembur tanpa sisa.
Untuk

beberapa

injektor
padat

mobil

aftermarket,
pada

yang

terasa

putaran

sudah

dipasang

akselerasi

menengah

lebih

hingga

atas.

“Pemilihan injektor yang pas untuk mobil tertentu
harus lewat riset sekaligus trial and error.

Gambar 13. Injector aftermarket
Nosel

yang

tersedia

pun

memiliki

keragaman

bentuk dan spesifikasi. Hampir semuanya berasal
dari

brand

terkenal

seperti

Denso,

Keihin

atau

Aisin

yang

kemudian

dilabel

ulang

dengan

merek

beberapa

tipe

mobil

sudah

ada

sisanya

masih

Von's.
“Untuk
patokannya,

dalam

riset

sampai

didapat tipe nosel yang paling cocok,” jelasnya.
Sebagai contoh, Suzuki APV Arena yang berkapasitas
1.500

cc

dengan

nosel

injektor

berwarna

oranye

memiliki lubang nosel sebanyak 4 buah.
Setelah diganti dengan injektor berkelir biru
merek

Denso

menjadi

yang

lebih

berbodi

yahud.

lebih

“Sama-sama

besar,
lubang

tarikan
empat

tetapi hambatannya lebih besar.
Diesel Engine I

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
F. SISTEM BAHAN BAKAR

Gambar 14. Sistem bahan bakar
1. Tangki Bahan Bakar (fuel tank)
Tangki bahan bakar (fuel tank) berfungsi untuk
menyimpan bahan bakar, terbuat dari plat baja
tipis yang bagian dalamnya dilapisi anti karat.
Dalam tangki bahan bakar terdapat fuel sender
gauge yang berfungsi untuk menunjukkan jumlah
bahan

bakar

yang

separator yang

ada

dalam

berfungsi

tangki

dan

juga

sebagai damper bila

kendaraan berjalan atau berhenti secara tibatiba atau bila berjalan di jalan yang tidak
rata. Fuel
bagian

inlet ditempatkan

dasar

tangki,

ini

2

–

3

mm

dimaksudkan

dari
untuk

mencegah ikut terhisapnya kotoran dan air.
2. Saringan Bahan Bakar dan Water Sedimenter
Saringan bahan bakar untuk pompa injeksi tipe
distributor kebanyakan digabung dengan priming
pimp dan water sedimeter. Saringan bahan bakar
berfungsi untuk menyaring debu dan kotoran dari
Diesel Engine I

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
bahan

bakar.

mengelurakan

Priming
udara

pump

palsu

berfungsi

dari

untuk

bahan

bakar

(bleeding),sedangakan water sedimeter berfungsi
untuk memisahkan air dari bahan bakar dengan
memanfaatkan perbedaan berat jenis.
Bila
batas

tinggi

air

tertentu

pelampung

dan

pelampung

maka

akan

maknet

menutup

naik
yang

melebihi
pada

switch

reed

ada

dan

menyalakan lampu indikator pada meter kombinasi
untuk memperingatkan pengemudi bahwa air telah
terkumpul pada water sedimeter. Water sedimeter
mempunyai

keran

dikeluarkan

di

bawahnya,

dengan

air

membuka

dapat

keran

dan

menggerakkan priming pump.
Pompa injeksi tipe in line menggunakan filter
dengan elemen terbuat dari kertas. Pada bagian
atas

filter

bodi

terdapat

sumbat

ventilasi

udara yang digunakan untuk mengeluarkan udara
(bleeding).

Priming

pump

pada

pompa

injeksi

tipe in line merupakan satu unit bersama feed
pump dan dipasangkan pada bodi pompa injeksi.
3. Pompa Priming (Priming Pump)
Pompa priming berfungsi untuk menghisap bahan
bakar dari tangki pada saat mengeluarkan udara
palsu dari sistem bahan bakar(bleeding).
Cara kerjanya sebagai berikut:
a. Saat pump handle ditekan
Diafragma

bergerak

ke

bawah

menyebabkan

outlet check valve terbuka dan bahan bakar
mengalir ke fuel filter. Pada saat yang sama
inlet check valve tertutup mencegah bahan
bakar mengalir kembali.
b. Saat pump handle dilepas
Tegangan
posisi

pegas
semula

mengembalikan
dan

diafragma

menimbulkan

ke

kevakuman,

inlet valve terbuka dan bahan bakar masuk
Diesel Engine I

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
keruang pompa . pada saat ini outlate valve
tertutup.
4. Feed Pump (Untuk Pompa Injeksi Tipe In-line)
Feed pump berfungsi untuk mengisap bahan bakar
dari tangki dan menekannya ke pompa injeksi.
Feed

pump

adalah

dipasangkan

single

pada

sisi

acting
pompa

pump

yang

injeksi

dan

digerakkan oleh camshaft pompa injeksi.
Cara kerjanya sebagai berikut:
a. Saat Penghisapan
Saat camshaft tidak mendorong tapet roller,
piston

mendorong

pushrod

kebawah

karena

adanya tegangan piston sparing. Pada saat
itu

volume

pressure

chamber

membesar

dan

membuka inlet valve untuk menghisap bahan
bakar.
b. Saat Pengeluaran
Camshaft terus berputar dan mendorong piston
melalui tappet roller dan pushrod. Piston
menekan

bahan

bakar

chamber,

membuka

didalam

outlate

velve

pressure
dan

bahan

bakar dikeluarkan dengan tekanan.
c. Saat Tekanan Tertinggi
Sebagian

bahan

memasuki pressure

bakar

yang

chamber(9)

dikeluarkan
yang

terletak

di bawah piston. Bila tekanan bahan bakar di
bawah piston naik mencapai 1,8 – 2,2 kg/cm²
maka

tegangan

kuat

untuk

piston

sparing

menurunkan

piston.

tidak

cukup

Akibatnya,

piston tidak dapat lagi bergerak bolak balik
dan pompa berhenti bekerja.
5. Pompa Injeksi (Injection Pump)
a. Pompa Injeksi Tipe Distributor
Bahan

bakar

dibersihkan

oleh

lifter

dan

water sedimeter dan di tekan oleh feed pump
tipe
Diesel Engine I

vane

yang

mempunyai

4

vane.

Pump

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
plunger bergerak lurus bolak balik sambil
berputar karena bergeraknya drive shaft, cam
plate, plunger sparing dan lain lain.
Gerakan plungermenyebabkan
bahan

bakar

dan

naiknya

menekan

tekanan

bahan

bakar

melalui delivery valve ke injektion nozzle.
Mechanical gavernor berfungsi untuk mengatur
banyaknya

bahan

bakar

oleh nozzle dengan

yang

diinjeksikan

menggerakkan

spill

ring

sehingga mengbah saat akhir langkah efektif
plugner.

Pressure

memajukan

saat

timer berfungsi

penginjeksian

untuk

bahan

bakar

dengan cara mengubah posisi tappet roller.
Fuel cut-off solenoid untuk menutup saluran
bahan bakar dalam pompa.
b. Pompa Injeksi Tipe in-Line
Feed pump menghisap bahan bakar dari tangki
dan menekan bahan bakar yang telah disaring
oleh filter ke pompa injeksi. Pompa injeksi
tipe in-line mempunyai cam dan plunger yang
jumlahnya sama dengan jumlah silinder pada
mesin.

Cam

menggerakkan

plunger

sesuai

dengan firing order mesin.
Gerak

lurus

menekan

bolak-balik

bahan

bakar

dari plunger ini

dan

mengalirkannya

ke injection nozzle melalui delivery valve.
Delivery

valve berfungsi

untuk

menjaga

tekanan pada pipa injeksi dan menghentikan
injeksi dengan cepat. Plunger dilumasi oleh
bahan bakar dan camshaft oleh oli mesin.
Gavernor mengatur banyaknya bahan bakar yang
disemprotkan

oleh injection

menggeser control

rack.

nozzle dengan

Governor

terdiri

atas dua tipe yaitu : mechanical gavernor
dan

combined

pneumatic).
Diesel Engine I

governor

Timing

(mechanical

injeksi

bahan

dan
bakar

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
diatur

olah

automatic

contrifugal

timer.

Timer mengatur putaran camshaft.
6. Injection Nozzle
Injection

nozzle

body dan needle.
untuk

terdiri

Injection

menyemprotkan

atas
nozzle

dan

nozzle
berfungsi

mengabutkan

bahan

bakar. Antara nozzle body dan needle dikerjakan
dengan presisi dengan toleransi 1/1000 mm (1/40
in).

Karena

proses

itu,

kedua

penggantiannya

komponen

harus

itu

secara

dalam

bersama-

sama.
Cara kerjanya sebagai berikut.
a.

Sebelum Penginjeksian
Bahan bakar yang bertekanan tinggi mengalir
dari pompa injeksi melalui saluran minyak
(oil passage) pada nozzle holder menuju ke
oil pool pada bagian bawah nozzle body.

b.

Penginjeksian Bahan Bakar
Bila

tekanan

pool naik,

bahan

ini

ujung needle.

bakar
menekan

akan

Bila

pada oil
permukaan

tekanan

ini

melebihi

kekuatan pegas , maka nozzle neddle akan
terdorong ke atas dan menyebabkan nozzle
menyemprotkan bahan bakar.
c.

Akhir Penginjeksian
Bila
bahan

pompa

injeksi

bakar,

tekanan

dan pressure
needle ke
bahan

bahan

mengalirkan
bakar

turun,

spring mengembalikan nozzle

posisi

bakar).

tersisa

berhenti

semula

Sebagian

antara nozzle

(menutup
bahan

saluran

bakar

yang

needle dan nozzle

body, melumasi semua komponen dan kembali
ke over flow pipe.
7. Busi Pemanas
Bila

mesin

dingin,
Diesel Engine I

diesel

ruang

dihidupkan

bakarnya

masih

dalam

keadaan

dalam

keadaan

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
dingin dan tekanan udara kadang-kadang panasnya
kurang

untuk

membakar

bahan

bakar

sehingga

mesin sukar dihidupkan.
Problem

ini

sering

terjadi

pada

mesin

mesin

diesel yang dilengkapi dengan ruang tambahan
(auxiliary chamber), hal ini disebabkan luas
areal
ini,

ruang

bakar

diperlukan

yang

busi

besar.

pijar

Dengan

pada

ruang

alasan
bakar

mesin diesel tipe ruang tambahan. Arus listrik
dialirkan

ke

busi

pijar

sebelum

dan

selama

mesin dihidupkan untuk memanaskan ruang bakar,
dengan demikian dapat diatur temperatur udara
yang

dikompresikan

pada

tingkat

yang

cukup

tinggi. Sebagian besar sistem injeksi langsung
tidak

mempunyai

busi

pijar,

disebabkan

mempunyai luas permukaan yang kecil dan sedikit
sekali panas yang hilang. Di areal yang dingin,
temperatur
rendah
alasan

udara

dan

mesin

ini,

dilengkapi
berfungsi

luar

kadang-kadang

sangat

dihidupkan.

Dengan

sukar

pada

beberapa

dengan intake
untuk

menaikkan

air

mesin

diesel

heater yang

temperatur

udara

masuk.
G. CDI DC, dan CDI AC
CDI motor memiliki beberap macam type, mulai
tanpa pulser, CDI AC dan DC. Semua memiliki fungsi
sama

yakni

membangkitkan

tegangan

tinggi

koil

sebagai sistem pengapian motor.
Sistem CDI AC merupakan CDI motor yang telah
lama berkembang, yakni memanfaatkan spul/kumparan
pada magnet untuk membangkitkan tegangan menengah
untuk suplay capasitor CDI ke koil yang akan di
switch oleh SCR sesuai input dari pulser.
Untuk CDI DC sebenarnya basic tetap sama dengan
CDI AC, namun untuk tegangan menengah AC di suplay
Diesel Engine I

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
oleh inverter/ konverter (Kotak warna biru pada
gambar)

sebagai

pembangkit

tegangan

AC

melalui

oscillator dan transistor switching melalui trafo
inti

ferit(Trafo

membutuhkan

spul

frekuensi
pada

tinggi).

magnet

lagi,

Jadi
yang

tidak
juga

menambah beban mesin walau hanya beberapa persen
saja.

Gambar 15. Schematic diagram CDI AC

Gambar 16. Schematic diagram CDI DC
Diesel Engine I

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
1. CDI AC(CDI arus bolak-balik)
Kelebihan
a. Menggunakan arus yang berasal langsung dari
spull CDI.
b. Terdapat

spull

CDI

sendiri

untuk

mengalirkanya ke CDI.
c. Komponen

tak

berhubungan

dengan

sistem

pengisian.
d. Kemungkinan rusak dalam jangka lama.
e. Harganya pun lebih murah.
Jenis motor yang menggunakan CDI AC yaitu Honda
Grand,Supra, Atrea 800, Legenda,Supra Fit, NSRSP,

Yamaha

Alfa,

Force1,

RX-S,

RX-K,

RX-Z,

Crypton, Suzuki Tornado GS, GX, Bravo, Crystal,
RG-R. Kawasaki Kaze.
Kelemahan
a. Arus

yang

tidak

tetap

atau

berubah-ubah

membuat mesin bekeja lebih keras.
b. Arus yang keluar tergantung putaran mesin
jika

putaran

mesn

rendah

pengapianya

pun

kecil.
c. Sering sekali kawat elmail di spull terbakar
karena panas yang berlebihan.
d. Menggunakan kawat elmail kecil yang riskan
terbakar berbeda dengan CDI DC
2. CDI DC(CDI arus searah)
Kelebihan
a. Menggunakan arus searah yang berasal dari
aki.
b. Arus

yang

keluar

diputaran

rendah

tetap

maksimal.
c. Spull jarang mati karena kawat elmail yang
lebih

besar

dari

spull

cdi

walaupun

sama

kualitasnya. Tapi hambatanya lebih kecil.
Jenis motor yang menggunakan CDI DC yaitu Honda
Kirana, Sonic 125, Karisma, Supra 125, Megapro,
Diesel Engine I

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
Gl-Pro

Neo

tech,

Beat,

Spacy,

CBR,

Suzuki

Shogun 110, Shogun 125, Smash, Satria F, Titan,
Skywave, Skydrive, Raider, Yamaha Vega, Jupiter
Z, Vega ZR, Jupiter ZR, Byson, Scorpio Z, Mio,
Mio soul, Kawasaki Blitz, Edge, Athlete, Ninja
dll
Kelemahan
a. Walaupun arus yang dikeluarkan tetap tapi
CDI DC sangat sensitif terhadap konsleting
karena berhubungan dengan aki juga.
b. Jika AKI sudah mulai rusak dan tak mampu
mengalirkan arus yang lebih dari 11-12 volt
berpengaruh terhadap kinerja CDI.
c. Jika aki rusak kemungkinan terbesar CDI pun
akan rusak.
d. Walau banyak orang yang beranggapan motor
dengan
karena

pengapian
masih

DC

ada

bisa

hidup

Regulator

tanpa

maka

AKI

salah

besar.CDI DC membutuhkan arus full DC dari
aki

sedangkan

Arus

yang

keluar

dari

regulator untuk pengisian tak seatus persen
DC.
e. Rata-rata

CDI

DC

dibanderol

dengan

harga

mahal walau itu merk biasa.
H. SISTEM TRANSMISI
Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem
yang berfungsi untuk konversi torsi dan kecepatan
(putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan
yang berbeda-beda untuk diteruskan ke penggerak
akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar yang
tinggi

menjadi

lebih

rendah

tetapi

lebih

bertenaga, atau sebaliknya.
1. Transmisi Manual
Transmisi
otomotif
Diesel Engine I

manual
yang

adalah

memerlukan

sistem
pengemudi

transmisi
sendiri

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
untuk menekan/menarik seperti pada sepeda motor
atau menginjak kopling seperti pada mobil dan
menukar

gigi

percepatan

secara

manual.

Gigi

percepatan dirangkai di dalam kotak gigi/gerbox
untuk

beberapa

kecepatan,

biasanya

berkisar

antara 3 gigi percepatan maju sampai dengan 6
gigi

percepatan

mundur

(R).

tergantung

maju

Gigi

ditambah

dengan

1

percepatan

yang

kecepatan

kendaraan

kepada

gigi

digunakan
pada

kecepatan rendah atau menanjak digunakan gigi
percepatan

1

dan

seterusnya

kalau

kecepatan

semakin tinggi, demikian pula sebaliknya kalau
mengurangi

kecepatan

diturunkan,

pengereman

gigi
dapat

percepatan

dibantu

dengan

penurunan gigi percepatan.

Gambar 17. Transmisi manual
2. Transisi Otomatis
Transmisi
melakukan

otomatis

adalah

perpindahan

gigi

transmisi
percepatan

yang
secara

otomatis. Untuk mengubah tingkat kecepatan pada
sistem

transmisi

otomatis

ini

digunakan

mekanisme gesek dan tekanan minyak transmisi
otomatis.

Pada

planetari

berfungsi

Diesel Engine I

transmisi

otomatis

untuk

roda

mengubah

gigi

tingkat

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
kecepatan dan torsi seperti halnya pada roda
gigi pada transmisi manual.
Kecendenderungan
transmisi

masyarakat

otomatis

untuk

semakin

menggunakan

meningkat

dalam

beberapa tahun belakangan ini, khususnya untuk
mobil-mobil
sudah

mewah,

bahkan

seluruhnya

type-type

menggunakan

tertentu
transmisi

otomatis. Kenderungan yang sama terjadi juga
pada

sepeda

motor

seperti

Yamaha

Mio,

Honda

Vario.

Gambar 18. Transmisi otomatis
3. Transmisi Semi-otomatis

Gambar 19. Transmisi Semi Otomatis
Transmisi semi otomatis merupakan tranmisi yang
perpindahan gigi percepatannya tanpa menginjak
atau menekan kopling, sistem ini menggunakan
sensor elektronik, prosesor dan aktuator untuk
Diesel Engine I

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
memindahkan

gigi

pengemudi.

percepatan

Sistem

ini

atas

perintah

dikembangkan

untuk

mengantisipasi kemacetan lalu lintas didaerah
perkotaan.

Transmisi

semi

otomatis

juga

digunakan pada mobil-mobil sport mewah seperti
digunakan

Porsche,

Maserati,

Ferrari

yang

kadang - kadang ditempatkan pada setir untuk
mempermudah perpindahan gigi percepatan.
I. SISTEM PENGEREMAN
Sistem

rem

dari

suatu

kendaraan

adalah

merupakan salah satu elemen terpenting dari suatu
kendaran,
keamanan
mampu

ia

kendaraan.

mengurangi

kendaraan
lurus

karena

secara

maupun

dasarnya
setiap

Sistem

aman

rem

kendaraan

atau

baik

pada

ideal

kendaraan

terpenting

kecepatan

belok

besar

bagian

pada

segala

gaya

adalah

rem

untuk
harus

menghentikan
kondisi

jalan

kecepatan.

Pada

yang

berbeda.

dibutuhkan
Begitu

juga

distribusi ideal gaya rem pada setiap roda untuk
setiap kendaraan berbeda. Hal ini mengandung arti
bahwa

sistem

langsung

rem

dari

memenuhi

satu

tidak

pengereman

kebutuhan

kendaraan

untuk

kendaraan lain.
Secara umum sistem pengereman yang berkembang
untuk kendaraan saat ini ada 2 jenis, yaitu:
1. Sistem pengereman jenis lock.
Yaitu

sistem

rem

yang

untuk

menghentikan

kendaraan yang dilakukan dengan cara membuat
roda
antara

berhenti
ban

dimanfaatkan

berputar

yang
untuk

lock

(lock).
dengan

mengurangi

Gaya

gesek

dengan

jalan

kecepatan

dari

jalan.
2. Sistem

pengereman jenis anti lock (Anti Lock

Baking System = ABS).

Diesel Engine I

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
Yaitu

sistem

rem

yang

untuk

menghentikan

kendaraan dilakukan dengan cara mempertahankan
roda

tidak

lock

atau

dalam

keadaan

slip

tertentu dimana koofisien adhesi antara jalan
dan

ban

adalah

berhenti

paling

kendaraan

besar

masih

sehingga

tetap

stabil

jarak
walau

direm pada saat kendaraan berbelok.
Sistem Rem dan Sifat Umum Pengereman
Secara umum komponen dari suatu rem terdiri dari :
1. Komponen pemberi daya
Komponen

ini

merupa

kan

komponen

yang

memberikan daya kepada sistem rem. Jenis supply
enersi

atau

daya

pada

sistem

rem

dapat

di

bedakan menjadi :
a. Sistem rem manual yang mana daya pengereman
disupply dari tenaga tangan dan kaki.Sistem
rem

dengan

daya

bantu

dimana

daya

untuk

melakukan pengereman datang dari manual dan
dibantu

oleh

sistem

hidrolik,

pneumatic

(vacuum, udara tekan) atau elektrik (lihat
gambar 9.1).
b. Sistem rem tenaga, dimana daya pengereman
seluruhnya

datang

dari

tenaga

hidrolik,

pneumatic, atau elektrik. Sistem ini sering
disebut dengan nama “Power Break”.
c. Sistem rem inertia, dimana daya pengereman
datang dari daya inertia misalnya inertia
dari komponen mesin yang bergerak.
2. Komponen pengendali atau control
Komponen ini adalah komponen pengendali gaya
pengereman agar sesuai dengan kebutuhan pada
masing-masing roda untuk sistem rem lock dan
pengendali

gaya

rem

pada

masing-masing

roda

agar roda dijaga tidak lock untuk sistem rem
anti

Diesel Engine I

lock.

Load

sensing

proportional

valve

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
(LSPV) adalah salah satu komponen pengendali
untuk sistem rem lock.
3. Komponen transmisi daya
Komponen
sistem

ini

adalah

komponen

hidrolik,Pneumatic,atau

yang

menunjang

elektrik

dalam

hal mentransmisikan gaya pengereman.
4. Komponen tambahan
Komonen ini adalah merupakan komponen tambahan
pada

traktor

untuk

disambung

dengan

sisitem

pengereman pada trailer yang fungsinya adalah
untuk

mengerem

trailer.Komponen

ini

hanya

berada pada traktor yang akan menarik trailer.
Suatu sistem rem dengan daya Bantu berupa udara
tekan dan dengan sistem control elektronik yang
umunya digunakan pada traktor ditunjukan pada
gambar di bawah ini :

Gambar 20. Sistem rem dengan daya bantu
Untuk menjamin keamnan maka untuk kendaraan
komersial

berat,peraturan

menetapkan

bahwa

kendaraan harus dilengkapi sistem rem yang terdiri
dari :
1. Sistem rem utama (sevice brake)
Sistem

re

mengurangi
kendaraan.

Diesel Engine I

mini

adalah

kecepatan
Sistem

rem

yang
dan

ini

utama

untuk

menghentikan

umumnya

diaktuasi

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
oleh pedal kaki.Komponen dari sistem rem ini
biasanya terpisaah dengan rem parkir.
2. Sistem rem sekunder
Sistem rem ini digunakan jika sistem rem utama
tidak dapat bekerja dengan baik.Komponen dari
sistem rem ini sering digabung dengan komponen
sistem rem utama atau sistem parker.
3. Sistem rem parker
Sistem

rem

ini

atau

diutamakan

pengamanan

untuk

kendaraan

pengereman
pada

saat

parkir.Komponen dari sistem ini umunya terpisah
dengan komponen sisitem rem utama.
4. Sistem rem pembantu
Sistem rem ini sifatnya hanya sebagai pembantu
atau tambahan bagi sistem rem utama.Ini umunya
diperluakn
besar

karena

kendaraan

memerlukan

besar.Sistem

gaya

pengereman

komersial
pengereman

tambhan

ini

yang
yang
dapat

dilakukan dengan dua cara,yaitu :
a. Sistem

pengereman

mesin

atau

dengan

gas

buang
Pada

pengereman

ini

gas

buang

dihambat

keluarnya hingga dapat mengerem mesin,skema
umum dari sistem pengereman gas buang ditun
jukan pada gambar di bawah.

Gambar 21. Sistem pengeraman gas buang
b. Sistem penghambat bantu
Salah satu sistem penghambat bantu adalah
dengan sistem penghambat hidrodinamik yang
ditunjukan pada gambar di bawah ini.,Sistem
ini
Diesel Engine I

sifatnya

membantu

sistem

rem

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
utama,umunya
transmisi

dipasang
atau

antara

transmisi

penggerak.Rotor

dari

mesin
dan

sistem

dan
poros

penghambat

mengubah enersi mekanis dari poros penggerak
menjadi enersi kinetik dari fluida.Kemudian
enersi kinetis fluida diubah menjadi enersi
panas atau enersi untuk pengereman stator
dari sistem penghambat.Karena fluida menjadi
panas

maka

perlu

ada

penukar

panas

untuk

dapat mendinginkan kembali fluida.

Gambar 22. Sistem penghambat bantu
hidrodinamik
Sistem

penghambat

dengan

sistem

seperti

bantu

yang

penghambat

ditunjukan

lain

adalah

elektrodinamika

pada

gambar

dibawah

ini.Sistem penghambat ini menggunakan medan
magnet

sebagi

dihasilkan

penghambat.Meadan

oleh

koil

medan

yang

magnet
dipasang

pada stator.Rotor yang dipasang pada kedua
sisi

poros

penggerak

diberi

sirip

agar

perpindahan panas lebih bagus.Unutk membantu
pengereman,arus
alternator

listrik

dialirkan

dari
pada

accu
koil

atau
medan

sehingga menimbulkan medan magnet sehingga
mengakibatkan
melewati

medan

mengakibatkan

Diesel Engine I

arus

eddy

pada

magnet.Hal

terjadinya

rotor

yang

tersebut

akan

torsi

pengereman

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
yang dapat membantu sistem rem utama untuk
memperlamnbat kendaraan.

Gambar 23. Sistem penghambat bantu
elektrodinamik
Proses pengeremen suatu kendaraan disamping
dipengaruhi oleh sistem rem itu sendiri juga
dipengaruhi

oleh

pengemudi.Secara
dapat

waktu
umum

digambarkan

reaksi

proses

dalam

dari

pengereman

hubungan

antara

pelambatan dan waktu seperti ditunjukan pada
gambar di bawah ini :

Gambar 24. Proses umum pengereman kendaraan
Menurut

standar

DIN

74000,ada

lima

model

sirkuit dari sistem rem seperti ditunjukan
Diesel Engine I

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
pada gambar di bawah ini.Model sirkit TT dan
K

telah

menjadi

suatu

standar

dasar

dari

sirkuit sistem rem.

Gambar 25. Model sirkuit rem menurut DIN
7400
Pengereman Sistem Lock
Kemampuan
adalah

suatu

sistem
yang

rem

dari

angat

mempengaruhi

keselamatyan

bertambahnya

perhatian

suaatu

penting

kendaraan

yang

kendaraan.
orang

dapat
Dengan

terhadap

keselamtan,maka telah banyak dilakukan usah-usaha
perbaikan sistem pengereman.Sistem rem yang bik
adalh sistem rem
roda

secar

yang bisa membuat lock semua

bersama-sama.Setiap

kesalahn

sistem rem akan dapat mengakibatkan roda

pada
depan

atau belakang berhenti (lock) duluan.Kedua situasi
baik roda depan atau belakang berhenti duluan akan
berbahaya bagi keselamatan kendaraan.
Diesel Engine I

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
J. HUKUM – HUKUM YANG BERKAITAN DENGAN MOTOR BAKAR
1. Hukum Newton
Hukum

Newton

menjadi

adalah

dasar

tiga

mekanika

hukum

fisika

yang

Hukum

ini

klasik.

menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja
pada suatu benda dan gerak yang disebabkannya.
Hukum Newton dibedakan atas 3 hukum yaitu :
a. Hukum Newton I
Setiap

benda

akan

tetap

bergerak

lurus

beraturan atau tetap dalam keadaan diam jika
ada resultan, gaya (F) bekerja pada benda
itu yaitu :
∑F = 0 ,

a = 0, V = 0 (konstan)

b. Hukum Newton II
Menyatakan bahwa gaya sama dengan perbedaan
momentum

(massa

dikali

kecepatan)

tiap

perubahan waktu.
F = m. a
c. Hukum newton III
Setiap

aksi

pasti

terdapat

reaksi

yang

searah dan berlawanan arah.
F1 = −F1′
2. Hukum Archimedes
Hukum Archimedes mengatakan bahwa "Jika suatu
benda

dicelupkan

maka

benda

yang

sama

itu

ke
akan

besarnya

dalam

sesuatu zat cair,

mendapat
dengan

tekanan

beratnya

keatas

zat

cair

yang terdesak oleh benda tersebut".
FA = ρ . g . v
Keterangan :
FA

= Tekanan Archimedes (N/m3)

ρ

= Massa Jenis Zat Cair (Kg/ m3)

g
V

Diesel Engine I

= Gravitasi (N/Kg)
= Volume Benda Tercelup (m3)

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
3. Hukum Pascal
Hukum

Pascal

diberikan

menyatakan

zat

cair

bahwa

dalam

“tekanan
ruang

yang

tertutup

dteruskan ke segala arah dengan sama besar”.
Perbedaan tekanan karena perbedaan kenaikan zat
cair diformulakan sebagai berikut:
ΔP = ρ. g. (ΔH)
Dimana :
ΔP

: tekanan hidrostatik (Pa)

Ρ

: kepekatan zat cair (kg/m3)

g

:

kenaikan

permukaan

laut

terhadap

gravitasi bumi (m/s2)
ΔH

: perbedaan ketinggian fluida (m)

4. Hukum Bernoulli
Prinsip
dalam
pada

Bernoulli

mekanika
suatu

kecepatan
tekanan

adalah

fluida

aliran
fluida

pada

sebenarnya
Persamaan

sebuah

yang

aliran

Bernoulli

bahwa

peningkatan

pada

menimbulkan
tersebut.

merupakan

di

menyatakan

fluida,
akan

istilah

penurunan

Prinsip

penyederhanaan
yang

ini
dari

menyatakan

bahwa

jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu
aliran

tertutup

sama

besarnya

dengan

jumlah

energi di titik lain pada jalur aliran yang
sama.

Prinsip

Belanda/Swiss
Dalam

ini

diambil

yang

bentuknya

secara

umum

dari

bernama

yang

terdapat

nama

Daniel

sudah
dua

ilmuwan

Bernoulli.

disederhanakan,
bentuk

persamaan

Bernoulli; yang pertama berlaku untuk aliran
tak-termampatkan
yang

lain

(incompressible

adalah

untuk

fluida

flow),

dan

termampatkan

(compressible flow).
a. Aliran Tak-termampatkan
Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida
yang

dicirikan

besaran
Diesel Engine I

dengan

kerapatan

tidak

massa

berubahnya

(densitas)

dari

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh
fluida

tak-termampatkan

adalah:

air,

berbagai jenis minyak, emulsi, dll. Bentuk
Persamaan

Bernoulli

untuk

aliran

tak-

termampatkan adalah sebagai berikut:

Di mana:
v = kecepatan fluida
g = percepatan gravitasi bumi
h =

ketinggian

relatif

terhadap

suatu

referensi
p = tekanan fluida
ρ = densitas fluida
Persamaan di atas berlaku untuk aliran taktermampatkan

dengan

asumsi-asumsi

sebagai

berikut:
Aliran bersifat tunak (steady state)
Tidak terdapat gesekan (inviscid)
Dalam bentuk lain, Persamaan Bernoulli dapat
dituliskan sebagai berikut:

b. Aliran Termampatkan
Aliran
yang

termampatkan
dicirikan

adalah

dengan

aliran

berubahnya

fluida
besaran

kerapatan massa (densitas) dari fluida di
sepanjang

aliran

tersebut.

Contoh

fluida

termampatkan adalah: udara, gas alam, dll.
Persamaan

Bernoulli

untuk

aliran

termampatkan adalah sebagai berikut:

Di mana:
= energi potensial gravitas/satuan massa;
jika gravitasi konstan maka
Diesel Engine I

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
=

entalpi fluida per satuan massa

Catatan:
,
di mana

adalah energi termodinamika per

satuan massa, juga disebut sebagai

energi

internal spesifik.
5. Persamaan Kontiunitas
Massa fluida yang bergerak tidak berubah ketika
mengalir.
hubungan

Fakta

ini

membimbing

kuantitatif

penting

kita

yang

pada

disebut

persamaan kontinuitas.

Volume

fluida

pertama, V1,

yang

mengalir

pada

bagian

yang melewati luasan A1 dengan

laju v1 selama rentang waktu ∆t adalah
Dengan

mengetahui

hubungan

jenis,

maka

aliran

laju

Volume

massa

A1v1 ∆t.

dan

yang

Massa

melalui

luasan A1 adalah:

Keadaan yang sama terjadi pada bagian kedua.
Laju

aliran

massa

yang

melewati

A2

selama

rentang waktu ∆t adalah:

Volume

fluida

yang

mengalir

selama

rentang

waktu ∆t pada luasan A1 akan memiliki jumlah
yang sama dengan volume yang mengalir pada A2.
Dengan demikian:

Diesel Engine I

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
6. Termodinamika
mempelajari

adalah

hubungan

cabang
antara

fisika

kalor

yang

dan

usaha

Energi

tidak

mekanik
a. Hukum termodinamika I adalah

dapat diciptakan ataupun dimusnahkan”
U = Q + W
b. Hukum termodinamika II adalah bahwa aliran
kalor memiliki arah; dengan kata lain, tidak
semua

proses

di

alam

semesta

adalah

reversible (dapat dibalikkan arahnya).
∆U = Q - W
c. Hukum

termodinamika

III

adalah

entropi

setiap kristal sempurna adalah nol pada suhu
nol absolut atau nol derajat Kelvin (K).
W = P(ΔV) → Isobaris
7. Hukum

archimedes

dicelupkan

ke

benda

akan

sama

itu

besarnya

adalah

dalam

"Jika

sesuatu

mendapat
dengan

suatu

zat

tekanan

beratnya

benda

cair,

maka

keatas

yang

zat

cair

yang

terdesak oleh benda tersebut".
Fa = ρ v g
8. Hukum Boyle-Gay Lussac
Robert Boyle menyatakan tentang sifat gas bahwa
massa gas (jumlah mol)dan temperatur suatu gas
dijaga

konstan,

ternyata
berubah

tekanan

sementara
yang

sedemikian

volume

dikeluarkan

hingga

gas
gas

perkalian

diubah
juga
antara

tekanan (P) dan volume (V) , selalu mendekati
konstan. Dengan demikian suatu kondisi bahwa
gas tersebut adalah gas sempurna (ideal).
P1.V1 = P2.V2 = konstan

Diesel Engine I

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
K. JENIS JENIS RUANG BAKAR
Bentuk

ruang

sederhana,

bakar

sedangkan

motor

pada

bensin

motor

cukup

diesel

bentuk

ruang bakar lebih rumit dan merupakan bagian yang
sangat mempengaruhi kemampuan tenaga motor diesel
tersebut.

Bentuk

bakar

motor

diesel

sedemikian

direncanakan

ruang

rupa

agar

dapat

menghasilkan campuran udara dan bahan bakar yang
baik, berlangsung dengan cepat dan merata.
Bentuk ruang bakar motor diesel menurut bentuk
konstruksinya dapat dibagi menjadi dua macam:
1. Motor

diesek

dengan

penyemprotan

secara

langsung. ( Direct Injectie)
2. Motor diesel dengan penyemprotan secara tidak
langsung ( indirect injectie ), disebut pula
dengan sistem ruang bakar kamar bantu.
Sistem

ruang

bakar

kamar

bantu

dibedakan

menjadi tiga macam sistem :
1. Motor diesel dengan sistem kamar depan
2. Motor diesel dengan sistem kamar pusaran
3. Motor diesel dengan sistem kamar udara.
Motor diesel dengan penyemprotan secara langsung
Sebagiamana terlihat pada gambar, ruang bakar
motor diesel dibentuk oleh ruangan antara bagian
atas silinder dengan kepala torak. Di atas dari
kepala torak ini terdapat ruangan yang berbentuk
setengah bulat dan ruangan ini merupakan bagian
dari ruang bakar motor diesel.
Bahan
ruang

bakar

bakar

disemprotkan

melalui

nozzle

langsung
pengabut.

ke

dalam

Hamburan

bahan bakar di atas kepala piston mengadakan suatu
pusaran yang sangat baik sekali. Adanya pusaran
dari

penghamburan

bahan

bakar

tersebut,

maka

terjadilah percampuran bahan bakar dengan udara
yang sangat baik sehingga mempercepat terjadinya
pembakaran.
Diesel Engine I

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR

Gambar 26. Bentuk ruang bakar sistem injeksi
langsung
Bentuk

ruang

bakar

sistem

injeksi

langsung

terdapat tiga macam :
1. Bentuk hati
2. Bentuk setengah bulat
3. Bentuk bulat

Gambar 27. Jenis jenis ruang bakar pada sistem
injeksi langsung
Kelebihan sistem injeksi langsung :
1. Mudah

dihidupkan

menggunakan

alat

pada

keadaan

pemijar,

jadi

dingin

tanpa

tidak

perlu

dipanaskan terlebih dulu.
Diesel Engine I

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
2. Bentuk ruang bakar sangat sederhana dan bahan
bakar

yang

sudah

terbakar

dapat

keluar

seluruhnya dari dalam silinder motor
3. Daya guna pans tinggi dan pemakaian bahan bakar
rendah.
4. Besarnya

perbandingan

kompresi

motor

adalah

rendah, yaitu sekitar 1: 15 sampai 1 : 17.
5. Sesuai

untuk

dengan

motor

-

konstruksi

motor

bertenaga

besar

silinder

yang

kepala

sederhana dan distorsi dari penyimpanan panas
kecil.
Keburukan - keburukan sistem injeksi langsung.
1. Penyemprotan bahan bakar ke dalam ruang bakar
dari motor diesel itu memerlukan suatu tekanan
yang sangat tinggi, maka pompa penekan bahan
bakar diharuskan dapat memenuhi syarat - syarat
yang lebih tinggi pula. Besarnya tekanan yang
diperlukan di sekitar 150 - 500 Kg/ cm²
2. Peka terhadap mutu dari bahan bakar, sehingga
selalu

harus

memakain

bahan

bakar

bermutu

tinggi.
3. Nozzle pengabut harus dapat menyemprotkan bahan
bakar dalam beberapa jurusan dan untuk tujuan
ini diperlukan banyak lubang - lubang nozzle
penyemprotan bahan bakar dan lubang - lubang
nozzle

adalah

pengabut
multiple

yang

harus
terdiri

orifice),

sangat
dari

maka

kecil.Nozzle

banyak
lubang

lubang
-

(

lubang

tersebut lebih lekas tersumbat oleh kotoran kotoran bahan bakar.
4. Dibandingkan dengan sistem ruang bakar kamar
bantu

maka

lemah

pusaran

sehingga

udara

sulit

yang

bekerja

terjadi
pada

lebih

putaran

tinggi.

Diesel Engine I

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
Sistem ruang bakar kamar bantu
1. Motor diesel dengan sistem kamar depan
Pada

gambar

terlihat

disemprotkan

oleh

bahwa

nozzle

bahan

pengabut

bakar

ke

dalam

kamar depan ( precombustion chamber). Sebagian
dari proses pembakaran yang telah terjadi pada
kamar

depan

terbakar

mendesak

melalui

bahan

saluran

bakar

kecil

yang

belum

antara

kamar

depan dan ruang bakar utama, bahan bakar yang
kecil antara kamar depan dan ruang bakar utama,
bahan

bakar

yang

disemprotkan

oleh

nozzle

pengabut dipecah menjadi partikel - partikel
yang sangat halus agar dapat dicapai pembakaran
yang

sempurna.

Dalam

sistem

pembakaran

ini

terjadi dua pembakaran, yaitu sebagian kecil
terjadi

pada

kamar

depan

dan

selanjutnya

terjadi di dalam ruang bakar utama. Pada motor
diesel

dengan

sistem

kamar

depan

jika

motor

masih dalam keadaan dingin dan suhu kompresi
udara belum mampu untuk membakar bahan bakar,
maka motor akan sulit untuk dihidupkan. Dalam
hal

ini

motor

dapat

diatasi

dengan

cara

memasang alat pemijar ( glow plug) guna untuk
menghidupakan motor diesel mula - mula.

Gambar 28. Bentuk ruang bakar sistem kamar
depan
Diesel Engine I

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
Kelebihan sisem kamar depan :
a. Pada

saat

penyemprotan

bahan

bakar

tidak

memberikan suara yang ribut.
b. Dapat
mutu,

memakai

bahan

sehingga

bakar

dari

memungkinkan

berbagai

memakai

mutu

bahan bakar yang relatif lebih rendah tanpa
adanya asap yang berlebihan.
c. Tekanan dari pembakaran bahan bakar di dalam
silinder

agak

rendah,

oleh

karena

itu

bantalan - bantalan dari poros engkol dan
batang pemutar tidak lekas menjadi aus.
d. Pemeliharaan

lebih

mudah

karena

tekanan

penyemprotan bahan bakar rendah dan motor
tidak terlampu peka terhadap pembakaran yang
terjadi pada saat pembakaran.
Kekurangan dari sistem kamar depan :
a. Pemakaian bahan bakar boros.
b. Diperlukan tenaga starter yang lebih besar
dan harus selalu menggunakan busi pemijar (
glow plug)
c. Biaya

pembuatan

konstruksi

mesin

lebih

mahal, karena perencanaan dari bentuk ruang
bakar cukup rumit.
2. Motor diesel dengan sistem kamar pusar.

Gambar 29. Bentuk ruang bakar sistem kamar
pusar
Diesel Engine I

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR

Gambar 30. Bentuk ruang bakar sistem kamar
pusar
Kamar pusar (swirl chamber) ini berbentuk bola
seperti pada gambar. Udara yang masuk ke dalam
silinder

motor

dikompresikan

oleh

torak

memasuki kamar pusar dan menghasilkan aliran
pusaran udara. Bahan bakar disemprotkan oleh
nozzle

pengabut

ke

dalam

pusaran

udara

ini

sehingga bahan bakar yang dihamburkan ini turut
berpusar dengan kecepatan gerakan pusaran udara
yang lebih sempurna antara bahan bakar dengan
udara.

Apabila

sebagian

besar

bahan

bakar

terbakar di dalam kamar pusar tetapi sebagian
keluar melalui celah dan ke dalam ruang bakar
utama untuk menyempurnakan pembakaran.
Kelebihan sistem kamar pusar:
a. Dapat mencapai suatu pembakaran bahan bakar
yang bersih.
b. Dapat
dengan

mencapai

putaran

menggunakan

motor

pusaran

yang

tinggi

udara

kompresi

nozzle

pengabut

nozzle

pengabut

yang besar.
c. Kemungkinan
kecil

gangguan

karena

pada

menggunakan

jenis lubang tunggal ( nozzle pin)
d. Memungkinkan

motor

dapat

bekerja

pada

berbagai tingkat kecepatan dan daya kerja
yang dihasilkan lembut.
Diesel Engine I

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
Kekurangan sistem kamar pusar:
a. Diperlukan pemanasan pendahuluan saat motor
akan dihidupkan dengan memakai busi 7pijar (
glow plug), tetapi tidak efektif untuk kamar
pusar yang besar.
b. Pemakaian bahan bakar banyak dan daya guna
panas

yang

dihasilkan

kurang

bila

dibandingkan dengan sistem injeksi langsung.
c. Cenderung terjadi knock pada putaran rendah.
d. Bentuk

konstruksi

silinder

dan

kepala

silinder agak sulit membuatnya.
3. Motor diesel dengan sistem kamar udara

Gambar 31. Bentuk ruang bakar sistem kamar
udara
Tujuan

dalam

pembuatan

sistem

kamar

udar

motor

adalah

diesel

untuk

dengan

mendapatkan

suatu campuran bahan bakar yang sempurna dalam
tekanan penyemprotan bahan bakar yang dilakukan
oleh nozzle pengabut yang rendah. Pada gambar
diperlihatkan suatu motor diesel memakai sistem
kamar
kepala
Diesel Engine I

udara,

letaknya

silinder

di

dari

depan

kamar
dari

udara
alat

pada

nozzle

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
pengabut.

Kamar

udar

dari

motor

diesel

ini

terdiri dari 2 ruangan, yaitu ruang kecil (
minor

chamber)

chamber).

dan

Dengan

ruangan

memakai

besar

suatu

(

mayor

yang

dapat

diputar oleh tangan maka ruangan kamar udara
dapat

diperkecil

dan

dapat

diperbesar

.

Di

depan dari mulut kamar udara tersebut terdapat
nozzle pengabut dan bahan bakar disemprotkan
oleh nozzle pengabut tepat di muka dari mulut
kamar

udara.

disemprotkan

Tekanan
oleh

bahan

nozzle

bakar

pengabut

yang

mempunyai

tekanan 90 kg/cm2. Apabila keadaan katup dari
kamar udara disetel dalam posisi tertutup, maka
motor diesel mempunyai ruangan kamar udara yang
kecil

dan

pada

saat

ini

keadaan

tekanan

kompresi menjadi naik, dikarenakan perbandingan
kompresi motor menjadi tinggi

1 : 17, tekanan

kompresi yang tinggi banyak membantu terutama
untuk

memudahkan

hidupnya

motor

diesel

tersebut.

Gambar 32. Udara memasuki mulut ruang kamar
udara pada saat torak langkah kompressi
Keterangan :
A. Ruang bakar utama
B. Kamar udara
C. Pengabut / Injector nozzle
Diesel Engine I

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
Dalam putaran motor dengan perbandingan yang
tinggi tidak diijinkan motor berputar dengan
beban yang berat. Setelah motor dapat berputar
dengan baik dan konstan, katup dari kamar udara
diputar dan pada saat ini ruangan kamar udara
menjadi

besar

halini

kompresi

rendah,

menyebabkan

perbandingan

tekanan

kompresi

motor

menjadi 1 : 14 dan pada saat ini motor dapat
dibebani.
Kelebihan sistem kamar pusar:
a. Tekanan

penyemprotan

dilaksanakan

oleh

bahan

yang

pengabut

nozzle

bakar

agak

rendah.
b. Bunyi mesin tidak begitu tinggi dan ribut
disebabkan

pembakaran

bahan

bakar

terjadi

secara berangsur - angsur.
c. Motor diesel tidak perlu diadakan pemanasan
pendahuluan.
d. Gangguan

pada

nozzle

kurang

dipergunakan

nozzle jenis pin.
e. Dalam putaran mesin yang tinggi pemakaian
bahan bakar hemat.
f. Bahan bakar disemprotkan langsung ke ruang
bakar

utama

hidupnya

hal

mesin,

ini

memudahkan

adalah

nomor

dua

dalam
setelah

sistem injeksi langsung.
Kelebihan sistem kamar pusar:
a. Pemakaian

bahan

bakar

tinggi

dibanding

dengan sistem injeksi langsung.
b. Suhu

gas

buang

tinggi

disebabkan

sisa

pembakaran yang besar.
c. Saat penyemprotan bahan bakar yang dilakukan
oleh

nozzle

pengabut

mempunyai

pengaruh

besar terhadap kemampuan motor.

Diesel Engine I

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
L. JENIS JENIS NOSSEL
Pengabut
injector

dalam

istilah

lain

adalah

suatu

nozzle"

disebutkan
alat

"

untuk

menyemprotkan bahan bakar solar dalam hamburan hamburan
dalam

yang

sangat

halus

(bentuk

udara

yang

sedang

suatu

kabutan)

ke

dipadatkan

(dikompresi) di dalam ruang bakar silinder motor,
di mana udara yang dipadatkan itu memiliki suhu
yang sangat cukup tinggi. Penghamburan dari bahan
bakar

ke

dalam

udara

yang

bersuhu

tinggi,

menyebabkan bahan bakar menguap dan membentuk gas
dan selanjutnya bahan bakar yang berubah menjadi
gas akan terbakar.
Pembakaran bahan bakar akan menimbulkan panas
yang sangat tinggi, dan panas yang tinggi akan
memiliki tenaga tekanan yang sangat besar. Dari
keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa motor
diesel sangat cocok sekali untuk operasi peralatan
yang memerlukan tenaga yang sangat besar.
Jenis nozzle dapat kita bagi atas:
1. Nozzle berlubang tunggal ( single hole)

Gambar 33. Nozzle berlubang tunggal
Semprotan

atau

kabutan

bahan

bakar

yang

dihasilkan berbentuk tirus dengan sudut kira kira 4 sampai 15 derajat yang dikeluarkan oleh
ujung
Diesel Engine I

nozzle

berlubang

satu.

Pembuatan

yang

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
kurang

sempurna

semprotan
sudutnya

dan
bakar

bahan
terlalu

seksama
tidak

besar,

menyebabkan
merata

keadaan

ini

bila
dapat

membatasi sudut semprotan yang bisa dipakai.
Karena

itu

nozzle

berlubang

tunggal

dipakai

pada mesin - mesin dimana bentuk ruang bakar
akan

menimbulkan

pusaran

dan

karena

tidak

begitu membutuhkan pengatoman bahan bakar yang
halus dan semprotan yang merata.
Nozzle berlubang tunggal macam ini juga baik
karena pembukaan lubang nozzle yang luas bahan
dalam

mesin

-

mesin

putaran

tinggi

ukuran

kecil, akan mengurangi gangguan karena buntunya
lubang nozzle.
2. Nozzle berlubang banyak ( multi hole)

Gambar 34. Nozzle berlubang banyak
Nozzle

jenis

diesel

dengan

(direct

ini

banyak

dipakai

penyemprotan

injectie),

di

pada

secara
mana

motor

langsung

diperlukana

penyemprotan bahan bakar meluas ke semua bagian
- bagian ruang bakar yang dangkal. Makin banyak
jumlah pembukaan semprotan bahan bakar, makin
kecil tiap pembukaannya dan makin memerlukan
bahan

bakar

yang

bersih.

Pembukaan

lubang

semprotan mempunyai diameter 0.006 in. sampai
0.033 in, dan jumlahnya dapa berbeda - beda 3

Diesel Engine I

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
sampai

18

lubang

pada

mesin

yang

mempunyai

ukuran yang besar silinder motornya.
3. Nozzle model pintle type

Gambar 35. Nozzle model pintle type
Nozzle jenis ini digunakan untuk motor diesel
dengan

sistem

kamar

depan

dan

kamar

pusar,

dipasang dengan katup - katup yang ujungnnya
mempunyai batang atau pena yang disebut dengan
"

pintle"

bentuk

yang

bentuknya

semprotan

yang

disesuaikan

dengan

diinginkan.

Pintle

terpasang pada lubang nozzle, membentuk ruang
berlingkar
Dengan

di

mana

pembentukan

bahan
pena

bakar

yang

mengalir.

cocok,

akan

diperoleh semprotan bahan bakar yang silindris
yang

berlubang

dengan

daya

tembus

semprotan

bahan bakar yang tinggi ataupun semprotan bahan
bakar

berbentuk

konis

yang

berongga

dengan

sudut kira - kira 60 derajat.
Nozzle jenis pintle ini bekerja secara seragam
dan

teliti,

pembentukan

gerakannya

kerak

karbon

akan

pada

mencegah

ujung

nozzle.

Pemasangan katup - katup nozzle, katup jarum
dan badan nozzle yang mengatur jalannya bahan
bakar biasanya dibuat dari baja campuran yang
diolah

dengan

pemanasan

untuk

mengurangi

keausan katup - katup dan saluran bahan bakar
dipasanga bersama - sama untuk guna mendapatkan

Diesel Engine I

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
pemasangan yang betul - betul dan tepat, dan
karenanya pemasangan ini tidak dapat ditukar tukarkan.

Gambar 36. Komponen injector nozzle jenis
pintle type
Cara kerja pengabut ( injector nozzle)
Bahan
dengan

bakar

dari

tekanan

pompa

tinggi

penekan

mengalir

bahan

melalui

bakar

saluran

bahan bakar menekan katup jarum hingga terangkat
beberapa

per

sepuluh

milimeter,

melalui

lubang

sempit ( lubang nozzle) bahan bakar dikabutkan ke
dalam ruang bakar dalam silinder motor. Bila pompa
penekan bahan bakar berhenti menekan bahan bakar
maka

pada

saat

itu

penyemprotan

bahan

bakar

berhenti, menyebabkan katup jarum menutup lubang
nozzle.Katup jarum menutup lubang nozzle dengan
kekuatan

dari

tekanan

pegas.

Untuk

mendapatkan

tekanan penyemprotan bahan bakar yang dikehendaki
dapat

dilakukan

pengatur.

dengan

Saluran

bahan

merubah

-

bakar

dan

rubah

sekrup

ruang

dalam

rumah nozzle ( nozzle body) harus selalu terisi
penuh dengan bahan bakar. Bila penyemprotan bahan
bakar telah selesai maka bahan bakar yang tidak
ikut

dikabutkan

akan

dikembalikan

melalui

penghubung saluran balik untuk seterusnya kembali
Diesel Engine I

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
ke pompa penekan bahan bakar. Bilat terjadi suatu
kebocoran pada saluran - saluran bahan bakar dan
udara dapat masuk ke dalam dan bercampur dengan
bahan

bakar,

maka

untuk

mengeluarkan

udara

tersebut disediakan suatu tempat untuk mengelurkan
udara palsu tersebut yang biasanya dipasang pada
injector

nozzle

maupun

pada

popa

penekan

bahan

bakar.
Pemegang pengabut kode dan artinya

Gambar 37. Bentuk dari nossel pengabut
Nomor

jenis

tertera

pada

badan

nozzle

dari

pemegang pengabut ( nozzle injector)
ND - dibuat oleh Nippon Denso
K - pemegang pengabut
B - Dipasang pada silinder mesin menggunakan flens
C

-

Dipasang

pada

silinder

mesin

menggunakan

pada

silinder

mesin

menggunakan

sekrup berulir
D

-

Dipasang

sekrup berulir
A - Pegas tekanan dapat dipasangkan dalam bagian
badan dari nozzle
55,38,30, 43 - dimensi pemasangan
S - diameter badan nozzle collar 17 mm
D - nozzle throttle
319, 1, 2, 53 - nomor design
Diesel Engine I

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR

Gambar 38. Bentuk nozzle pengabut (injector
nozzle) dalam keadaan terbongkar
Pengujian penyemprotan bahan bakar
1. Unit peralatan tester injector nozzle

Gambar 39. Unit peralatan mengetes tekanan
penyemprotan bahan bakar
Diesel Engine I

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
Keterangan Gambar :
1. Pembacaan

pengukuran

penyemprotan

bahan

tekanan

bakar

tinggi

dalam

satuan

atmosfir (Kg/cm²)
2. Pemegang

pipa

saluran

bahan

bakar

untuk

injector
3. Sekrup pengatur tekanan penyemprotan bahan
bakar
4. Pemegang pengabut (injector holder)
5. Katup kontrol dipakai bila injector nozzle
akan di test
6. Badan

pompa

tester

dan

sekrup

pembuangan

udara palsu yang tercampur dalam bahan bakar
solar.
2. Prosedur

pengujian

penyemprotan

bahan

bakar

solar

Gambar 40. Prosedur pengujian
a. Lepaskan injector nozzle dari silinder mesin
dengan memakai alat extractor ( alat khusus)
kemudian

pasangkan

pada

alat

tester

injector.
b. Pengungkit tangan ( hand tester) pada tester
injector
menyetel
Diesel Engine I

digunakan
tekanan

untuk

mengetes

penyemprotan

bahan

dan
bakar

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
solar yang dikeluarkan oleh injector nozzle.
Tekanan penyemprotan bahan bakar antara 100
sampai 115 kg/cm2.
c. Setela tekanan penyemprotan injector nozzle
dengan merubah - rubah sekrup pengatur atas
pegas penekan. Dengan merubah dan mengatur
sekrup pengatur, tekanan penyemprotan bahan
bakar

akan

berubah

besarnya

tekanan

penyemprotan bahan bakar.
d. Tuas

pengungkit

tester

harus

digerakkan

dengan perlahan - lahan pada waktu menyetel
tekanan penyemprotan bahan bakar.
e. Keadaan penyemprotan bahan bakar yang keluar
dari lubang nozzle injector.
1. Bahan bakar harus menyemprot dalam bentuk
kerucut kira - kira 4 derajat dari garis
tengah lubang nozzle.
2. Tidak

terdapat

tetesan

minyak

setelah

terjadi penyemprotan bahan bakar.
3. Penyemprotan
nozzle

bahan

harus

bakar

membentuk

dari

injector

lingkaran

pada

sebuah kertas putih yang ditempatkan pada
jarak 30 cm dari nozzle.
4. Pada waktu menerima tekanan sebesar 90
kg/cm2 menurut petunjuk meteran tester,
dan tidak boleh terdapat kebocoran pada
dudukan nozzle.

Gambar 41. Bentuk semprotan bahan bakar
Diesel Engine I

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
Setelah

injector

menurut

buku

mesin

nozzle

petunjuk

tersebut,

penyemprotan

ditest

dengan

instruksi

dan

bakar

dari

pabrik

sesuai

telah

bahan

baik
hasil

dan

tekanan

penyemprotannya, maka dapat dilakukan pekerjaan
pemasangan
pada

kembali

silinder

pemasangan
yang

injector

nozzle

tersebut

sesuai

dengan

prosedur

mesin

yang

terdapat

telah

pada

ditentukan.

badan

nozzle

Arti

kode

menunjukkan

besarnya tekanan penyemprotan bahan bakar yang
keluar dari nozzle pengabut (injector nozzle).
Gangguan gangguan pada pengabut (injector nozzle)
1. Lubang - lubang yang terdapat pada rumah mulut
injector buntu.
2. Jarum pengabut ( needle valve) macet pada rumah
mulut injector
3. Jarum

pengabut

dengan

kedudukannay

kurang

merapat.
4. Jarum pengabut terbuka terus.
5. Terangkatnya jarum pengabut tidak sempurna
6. Terangkatnya

jarum

pengabut

pada

tekanan

penyemprotan bahan bakar tidak tepat.
Cara mencoba injector nozzle masih memenuhi syarat
untuk dapat dipakai adalah sebagai berikut:
Injector

nozzle

dilepaskan

dari

kedudukan

pada

motor, kemudian injector tersebut ditest di luar
motor

tersebut.Motor

injector
pancaran

akan
yang

starter

menghamburkan
tertutup,

dijalankan,
bahan

bahan

maka

bakar

dalam

bakar

yang

dikabutkan oleh injector dalam keadaan terputus putus dan berlangsung sedemikian cepatnya tanpa
dari mulut injector terdapat tetesan bahan bakar.

Diesel Engine I

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
M. SISTEM PEMBUANGAN
Sistem pembuangan adalah saluran untuk membuang
sisa hasil pembakaran pada mesin pembakaran dalam.
Sistem pembuangan terdiri dari beberapa komponen,
minimal terdiri dari satu pipa pembuangan yang di
Indonesia

dikenal

juga

sebagai

knalpot

yang

diadopsi dari bahasa Belanda atau saringan suara.

Gambar 42. Sistem pembuangan
Desain

saluran

pembuangan

dirancang

untuk

menyalurkan gas hasil pembakaran mesin ketempat
yang

aman

pembakaran

bagi

pengguna

umumnya

panas,

mesin.
untuk

Gas
itu

hasil
saluran

pembuangan harus tahan panas dan cepat melepaskan
panas.
atau

Saluran
berdekatan

pembuangan
dengan

tidak

boleh

material

melewati

yang

mudah

terbakar atau mudah rusak karena panas. Meskipun
tampak sederhana, desain sistem pembuangan cukup
berpengaruh terhadap performa mesin.

Gambar 43.Mesin 4 Silinder
Diesel Engine I

Internal Combustion Engine
LABORATORIUM MOTOR BAKAR
Keterangan
1. Ram air,

8. piston

2. Air filter

9. exhaust valve

3. mass flow sensor

10. extractor pipes

4. butterfly valve

11. collector

5. air box

12. catalytic

6. intake runners

converter

7. inlet valve

13. muffler

Umumnya komponen dalam sistem pembuangan terdiri
dari :
1. Kepala

silinder,

dimana

pipa

pembuangan

dimulai, kecuali pada mesin dua langkah dimana
saluran pembuangan ditempatkan dibagian bawah
dinding silender.
2. Exhaust manifold atau exhaust header, dimana
pipa

dari

beberapa

ruang

bakar/silinder

bergabung.
3. Catalytic converter untuk menurunkan kadar gas
beracun, CO, HC dan NOx
4. Knalpot,

pipa

untuk

mengalirkan

gas

hasil

pembakaran.
5. Peredam suara atau disebut juga muffler, yang
berfungsi
motor,

untuk

peredam

meredam
bunyi

suara.

ada

di

Pada
dalam

sepeda
knalpot

sedangkan pada mobil umumnya terlihat dengan
jelas

berupa

tabung

sebelum

ujung

pipa

pembuangan.
Selain

itu

ada

opsional

komponen

berupa

Turbocharger, yang menggunakan tenaga/energi yang
masih tersisa untuk memutar turbin agar udara yang
akan dimasukkan ke ruang bakar bertekanan sehingga
mesin akan menghasilkan tenaga yang lebih besar.

Diesel Engine I

Internal Combustion Engine

More Related Content

What's hot

Karburator guru 1010 0104
Karburator guru  1010 0104Karburator guru  1010 0104
Karburator guru 1010 0104Eko Supriyadi
 
Soal dan jawaban No 9™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
Soal dan jawaban No 9™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik MesinSoal dan jawaban No 9™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
Soal dan jawaban No 9™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik MesinAlen Pepa
 
Media pembelajaran
Media pembelajaranMedia pembelajaran
Media pembelajaranK .
 
Modul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engineModul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engineAhmad Faozi
 
Pengertian motor bakar
Pengertian motor bakarPengertian motor bakar
Pengertian motor bakarAhmad Ramdani
 
Power point motor bensin
Power point motor bensinPower point motor bensin
Power point motor bensinawamku
 
Sistem Bahan Bakar pada Motor Bakar
Sistem Bahan Bakar pada Motor BakarSistem Bahan Bakar pada Motor Bakar
Sistem Bahan Bakar pada Motor BakarRobiyatul Adawiyah
 
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,Spirit Walker #25
 
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,Spirit Walker #25
 
CoalFireSteamPowerPlant System
CoalFireSteamPowerPlant SystemCoalFireSteamPowerPlant System
CoalFireSteamPowerPlant Systems4712io
 
Adhela 02311840000052 tugas_3
Adhela 02311840000052 tugas_3Adhela 02311840000052 tugas_3
Adhela 02311840000052 tugas_3DianPermana43
 
Jurnal teknik mesin jefri suriansyah perbandingan uji eksperimental performan...
Jurnal teknik mesin jefri suriansyah perbandingan uji eksperimental performan...Jurnal teknik mesin jefri suriansyah perbandingan uji eksperimental performan...
Jurnal teknik mesin jefri suriansyah perbandingan uji eksperimental performan...Jefncyah Jefri Suriansyah
 

What's hot (20)

Karburator guru 1010 0104
Karburator guru  1010 0104Karburator guru  1010 0104
Karburator guru 1010 0104
 
Soal dan jawaban No 9™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
Soal dan jawaban No 9™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik MesinSoal dan jawaban No 9™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
Soal dan jawaban No 9™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
 
Media pembelajaran
Media pembelajaranMedia pembelajaran
Media pembelajaran
 
Modul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engineModul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engine
 
B engine
B engineB engine
B engine
 
Info msn diesel ruri
Info msn diesel ruriInfo msn diesel ruri
Info msn diesel ruri
 
Motor diesel
Motor dieselMotor diesel
Motor diesel
 
Karburator siswa
Karburator siswaKarburator siswa
Karburator siswa
 
Pengertian motor bakar
Pengertian motor bakarPengertian motor bakar
Pengertian motor bakar
 
Power point motor bensin
Power point motor bensinPower point motor bensin
Power point motor bensin
 
Sistem Bahan Bakar pada Motor Bakar
Sistem Bahan Bakar pada Motor BakarSistem Bahan Bakar pada Motor Bakar
Sistem Bahan Bakar pada Motor Bakar
 
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
 
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
CoalFireSteamPowerPlant System
CoalFireSteamPowerPlant SystemCoalFireSteamPowerPlant System
CoalFireSteamPowerPlant System
 
Definisi motor bakar
Definisi motor bakarDefinisi motor bakar
Definisi motor bakar
 
SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI
SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI
SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI
 
Adhela 02311840000052 tugas_3
Adhela 02311840000052 tugas_3Adhela 02311840000052 tugas_3
Adhela 02311840000052 tugas_3
 
Pltu
PltuPltu
Pltu
 
Jurnal teknik mesin jefri suriansyah perbandingan uji eksperimental performan...
Jurnal teknik mesin jefri suriansyah perbandingan uji eksperimental performan...Jurnal teknik mesin jefri suriansyah perbandingan uji eksperimental performan...
Jurnal teknik mesin jefri suriansyah perbandingan uji eksperimental performan...
 

Viewers also liked

Motor Bakar - Peragaan Alat - Teknik Mesin Unhas
Motor Bakar - Peragaan Alat - Teknik Mesin UnhasMotor Bakar - Peragaan Alat - Teknik Mesin Unhas
Motor Bakar - Peragaan Alat - Teknik Mesin UnhasAlen Pepa
 
Review jurnal mengenai pb pada gas buang knalpot kendaraan sepeda motor
Review jurnal mengenai pb pada gas buang knalpot kendaraan sepeda motorReview jurnal mengenai pb pada gas buang knalpot kendaraan sepeda motor
Review jurnal mengenai pb pada gas buang knalpot kendaraan sepeda motorirfan umb 25
 
Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer
Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometerModul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer
Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometerLeo Sausul
 
Pengolahan Limbah Laundry dengan metode Biosand Filter dan Karbon Aktif
Pengolahan Limbah Laundry dengan metode Biosand Filter dan Karbon AktifPengolahan Limbah Laundry dengan metode Biosand Filter dan Karbon Aktif
Pengolahan Limbah Laundry dengan metode Biosand Filter dan Karbon AktifHasib Habibie
 
FORMULA PEMBUATAN EMULSI FARMASI
FORMULA PEMBUATAN EMULSI FARMASIFORMULA PEMBUATAN EMULSI FARMASI
FORMULA PEMBUATAN EMULSI FARMASIarymita
 
1.penggunaan dan pemeliharaan alat ukur
1.penggunaan dan pemeliharaan alat ukur1.penggunaan dan pemeliharaan alat ukur
1.penggunaan dan pemeliharaan alat ukurWicah
 
Mesin 4 langkah & 2 langkah
Mesin 4 langkah & 2 langkahMesin 4 langkah & 2 langkah
Mesin 4 langkah & 2 langkahRock Sandy
 
Alat ukur dan_teknik_pengukuran
Alat ukur dan_teknik_pengukuranAlat ukur dan_teknik_pengukuran
Alat ukur dan_teknik_pengukuranhery_nuzz
 

Viewers also liked (11)

Motor Bakar - Peragaan Alat - Teknik Mesin Unhas
Motor Bakar - Peragaan Alat - Teknik Mesin UnhasMotor Bakar - Peragaan Alat - Teknik Mesin Unhas
Motor Bakar - Peragaan Alat - Teknik Mesin Unhas
 
Review jurnal mengenai pb pada gas buang knalpot kendaraan sepeda motor
Review jurnal mengenai pb pada gas buang knalpot kendaraan sepeda motorReview jurnal mengenai pb pada gas buang knalpot kendaraan sepeda motor
Review jurnal mengenai pb pada gas buang knalpot kendaraan sepeda motor
 
Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer
Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometerModul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer
Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer
 
Pengolahan Limbah Laundry dengan metode Biosand Filter dan Karbon Aktif
Pengolahan Limbah Laundry dengan metode Biosand Filter dan Karbon AktifPengolahan Limbah Laundry dengan metode Biosand Filter dan Karbon Aktif
Pengolahan Limbah Laundry dengan metode Biosand Filter dan Karbon Aktif
 
Bab ii alat ukur
Bab ii alat ukurBab ii alat ukur
Bab ii alat ukur
 
FORMULA PEMBUATAN EMULSI FARMASI
FORMULA PEMBUATAN EMULSI FARMASIFORMULA PEMBUATAN EMULSI FARMASI
FORMULA PEMBUATAN EMULSI FARMASI
 
1.penggunaan dan pemeliharaan alat ukur
1.penggunaan dan pemeliharaan alat ukur1.penggunaan dan pemeliharaan alat ukur
1.penggunaan dan pemeliharaan alat ukur
 
Alat ukur
Alat ukurAlat ukur
Alat ukur
 
Mesin 4 langkah & 2 langkah
Mesin 4 langkah & 2 langkahMesin 4 langkah & 2 langkah
Mesin 4 langkah & 2 langkah
 
Alat ukur
Alat ukur Alat ukur
Alat ukur
 
Alat ukur dan_teknik_pengukuran
Alat ukur dan_teknik_pengukuranAlat ukur dan_teknik_pengukuran
Alat ukur dan_teknik_pengukuran
 

Similar to MESIN DIESEL

mesin_diesel.pptx
mesin_diesel.pptxmesin_diesel.pptx
mesin_diesel.pptxyandha1
 
Mesin penggerak kapal
Mesin penggerak kapalMesin penggerak kapal
Mesin penggerak kapalArly Hidayat
 
Mesin penggerak kapal
Mesin penggerak kapalMesin penggerak kapal
Mesin penggerak kapalArly Hidayat
 
Dasarengine 131021130211-phpapp01 (1) (1)
Dasarengine 131021130211-phpapp01 (1) (1)Dasarengine 131021130211-phpapp01 (1) (1)
Dasarengine 131021130211-phpapp01 (1) (1)cecep supriadi
 
Turbin gas
Turbin gasTurbin gas
Turbin gasunhas
 
Perancangan ulang turbin uap penggerak generator listrik dengan
Perancangan ulang turbin uap penggerak generator listrik denganPerancangan ulang turbin uap penggerak generator listrik dengan
Perancangan ulang turbin uap penggerak generator listrik denganIgst Putra
 
Turbine gas
Turbine gasTurbine gas
Turbine gasmaulanho
 
PUSAT LISTRIK TENAGA DIESEl ppt..........
PUSAT LISTRIK TENAGA DIESEl ppt..........PUSAT LISTRIK TENAGA DIESEl ppt..........
PUSAT LISTRIK TENAGA DIESEl ppt..........IrfanIbrahim37
 
Gas turbine aeroderivative Module LM6000 PC
Gas turbine aeroderivative Module LM6000 PCGas turbine aeroderivative Module LM6000 PC
Gas turbine aeroderivative Module LM6000 PCapri kartiwan
 
Mesin Diesel
Mesin DieselMesin Diesel
Mesin Diesel555
 
Mesin Diesel Dasar
Mesin Diesel DasarMesin Diesel Dasar
Mesin Diesel Dasar555
 
Siklus daya gas
Siklus daya gasSiklus daya gas
Siklus daya gasRock Sandy
 
1 - dasar mesin1.ppt
1 - dasar mesin1.ppt1 - dasar mesin1.ppt
1 - dasar mesin1.pptWayanSantosa1
 
1 - dasar mesin1.ppt
1 - dasar mesin1.ppt1 - dasar mesin1.ppt
1 - dasar mesin1.pptWayanSantosa1
 

Similar to MESIN DIESEL (20)

mesin_diesel.pptx
mesin_diesel.pptxmesin_diesel.pptx
mesin_diesel.pptx
 
Mesin penggerak kapal
Mesin penggerak kapalMesin penggerak kapal
Mesin penggerak kapal
 
Mesin penggerak kapal
Mesin penggerak kapalMesin penggerak kapal
Mesin penggerak kapal
 
laporan praktikum motor bakar
laporan praktikum motor bakarlaporan praktikum motor bakar
laporan praktikum motor bakar
 
Motor Bakar
Motor BakarMotor Bakar
Motor Bakar
 
Dasarengine 131021130211-phpapp01 (1) (1)
Dasarengine 131021130211-phpapp01 (1) (1)Dasarengine 131021130211-phpapp01 (1) (1)
Dasarengine 131021130211-phpapp01 (1) (1)
 
Turbin gas
Turbin gasTurbin gas
Turbin gas
 
Perancangan ulang turbin uap penggerak generator listrik dengan
Perancangan ulang turbin uap penggerak generator listrik denganPerancangan ulang turbin uap penggerak generator listrik dengan
Perancangan ulang turbin uap penggerak generator listrik dengan
 
Turbine gas
Turbine gasTurbine gas
Turbine gas
 
PUSAT LISTRIK TENAGA DIESEl ppt..........
PUSAT LISTRIK TENAGA DIESEl ppt..........PUSAT LISTRIK TENAGA DIESEl ppt..........
PUSAT LISTRIK TENAGA DIESEl ppt..........
 
Gas turbine aeroderivative Module LM6000 PC
Gas turbine aeroderivative Module LM6000 PCGas turbine aeroderivative Module LM6000 PC
Gas turbine aeroderivative Module LM6000 PC
 
Mesin Diesel
Mesin DieselMesin Diesel
Mesin Diesel
 
Mesin Diesel Dasar
Mesin Diesel DasarMesin Diesel Dasar
Mesin Diesel Dasar
 
Siklus daya gas
Siklus daya gasSiklus daya gas
Siklus daya gas
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Sde tm6
Sde tm6Sde tm6
Sde tm6
 
Dasar kerja motor
Dasar kerja motor Dasar kerja motor
Dasar kerja motor
 
1 - dasar mesin1.ppt
1 - dasar mesin1.ppt1 - dasar mesin1.ppt
1 - dasar mesin1.ppt
 
1 - dasar mesin1.ppt
1 - dasar mesin1.ppt1 - dasar mesin1.ppt
1 - dasar mesin1.ppt
 
Turbin uap
Turbin uapTurbin uap
Turbin uap
 

More from Alen Pepa

Sumber daya alam
Sumber daya alamSumber daya alam
Sumber daya alamAlen Pepa
 
Problem of seafarers in indonesia
Problem of seafarers in indonesiaProblem of seafarers in indonesia
Problem of seafarers in indonesiaAlen Pepa
 
Presentation3 partial differentials equation
Presentation3  partial differentials equationPresentation3  partial differentials equation
Presentation3 partial differentials equationAlen Pepa
 
Perpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaPerpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaAlen Pepa
 
Pengantar manajemen bisnis
Pengantar manajemen bisnisPengantar manajemen bisnis
Pengantar manajemen bisnisAlen Pepa
 
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010Alen Pepa
 
Mgg 3 morfologi phn
Mgg 3 morfologi phnMgg 3 morfologi phn
Mgg 3 morfologi phnAlen Pepa
 
Metode surveylalu lintas
Metode surveylalu lintasMetode surveylalu lintas
Metode surveylalu lintasAlen Pepa
 
Met num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruMet num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruAlen Pepa
 
Met num1 pendahuluan-new
Met num1 pendahuluan-newMet num1 pendahuluan-new
Met num1 pendahuluan-newAlen Pepa
 
Met num s1 (2)
Met num s1 (2)Met num s1 (2)
Met num s1 (2)Alen Pepa
 
Mesin ketam dan mesin serut
Mesin ketam dan mesin serutMesin ketam dan mesin serut
Mesin ketam dan mesin serutAlen Pepa
 
Menggambar mrsin
Menggambar mrsinMenggambar mrsin
Menggambar mrsinAlen Pepa
 
Material teknik 00
Material teknik 00Material teknik 00
Material teknik 00Alen Pepa
 
Materi+kewirausahaan
Materi+kewirausahaanMateri+kewirausahaan
Materi+kewirausahaanAlen Pepa
 

More from Alen Pepa (20)

Sumber daya alam
Sumber daya alamSumber daya alam
Sumber daya alam
 
Rotax
RotaxRotax
Rotax
 
Problem of seafarers in indonesia
Problem of seafarers in indonesiaProblem of seafarers in indonesia
Problem of seafarers in indonesia
 
Presentation3 partial differentials equation
Presentation3  partial differentials equationPresentation3  partial differentials equation
Presentation3 partial differentials equation
 
Pp jadi
Pp jadiPp jadi
Pp jadi
 
Perpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaPerpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidia
 
Pengantar manajemen bisnis
Pengantar manajemen bisnisPengantar manajemen bisnis
Pengantar manajemen bisnis
 
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
 
Mgg 3 morfologi phn
Mgg 3 morfologi phnMgg 3 morfologi phn
Mgg 3 morfologi phn
 
Metode surveylalu lintas
Metode surveylalu lintasMetode surveylalu lintas
Metode surveylalu lintas
 
Metnum 2006
Metnum 2006Metnum 2006
Metnum 2006
 
Met num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruMet num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baru
 
Met num1 pendahuluan-new
Met num1 pendahuluan-newMet num1 pendahuluan-new
Met num1 pendahuluan-new
 
Met num s1
Met num s1Met num s1
Met num s1
 
Met num s1 (2)
Met num s1 (2)Met num s1 (2)
Met num s1 (2)
 
Mesin ketam dan mesin serut
Mesin ketam dan mesin serutMesin ketam dan mesin serut
Mesin ketam dan mesin serut
 
Menggambar mrsin
Menggambar mrsinMenggambar mrsin
Menggambar mrsin
 
Mekanisme
MekanismeMekanisme
Mekanisme
 
Material teknik 00
Material teknik 00Material teknik 00
Material teknik 00
 
Materi+kewirausahaan
Materi+kewirausahaanMateri+kewirausahaan
Materi+kewirausahaan
 

MESIN DIESEL

  • 1. LABORATORIUM MOTOR BAKAR I. LATAR BELAKANG Pada umumnya suatu motor dapat diartikan sebagai suatu pesawat yang dapat mengubah energi tertentu menjadi energi gerak. Sedangkan yang dimaksud dengan motor bakar adalah mesin kalor dimana gas panas diperoleh dari proses pembakaran di dalam mesin itu sendiri dan langsung dipakai melakukan kerja mekanis untuk menjalankan mesin tersebut. Dalam seratus sejarah tahun perkembangannya, sejak dibuat untuk kurang pertama lebih kalinya motor bakar torak adalah penggerak mula yang ringan dan kompak. Dewasa ini motor bakar torak mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia, hampir semua orang menikmati transportasi, manfaatnya penerangan, misalnya pertanian, dalam bidang industri dan sebagainya. Pada dasarnya masalah yang akan dibahas dalam pengujian motor bakar adalah pembakaran dalam yang terdiri dari pengujian motor diesel empat langkah dengan beberapa pengamatan tentang karakteristik dan performance suatu mesin pada kondisi putaran konstan, throttle konstan dan beban konstan. II. TUJUAN PENGUJIAN Menganalisa variasi pembukaan throttle dan putaran poros konstan dengan pembebanan bervariasi terhadap prsetasi mesin diesel dengan parameter- parameter sebagai berikut : 1. Perbandingan antara bahan bakar dan udara dalam silinder (AFR) 2. Besarnya tekanan yang diberikan secara efektif (Mep) 3. Laju aliran sesuai dengan kapasitas siliinder (Mth) Diesel Engine I Internal Combustion Engine
  • 2. LABORATORIUM MOTOR BAKAR III. TEORI DASAR A. SEJARAH MESIN DIESEL Rudolf Diesel (18 Maret 1858 - 30 September 1913) adalah seorang penemu Jerman, terkenal akan penemuannya, mesin diesel, Dia lahir di Paris dan meninggal secara misterius di kapal fery dalam perjalanannya ke Inggris. Diesel mengembangkan ide sebuah mesin pemicu kompresi pada dekade terakhir abad ke-19 tersebut dan pada prototipe menerima 23 yang hak Februari berfungsi paten 1893. pada untuk Dia awal alat membangun 1897 ketika bekerja di pabrik MAN di Augsburg. Padahal jaman itu (akhir abad 19 dan awal abad 20) belum ada orang yang berfikir tentang krisis energi minyak, apalagi global warming. Sedemikian hebatnya itu mesin, membuat pesaing-pesaingnya di dunia otomotif September dari 1913, kabin gigit jari. Diesel hilang kamarnya di Hingga kapal secara SS di bulan misterius Dresden saat bepergian dari Jerman ke Inggris. Baru lima hari kemudian mayatnya ditemukan terapung di Sungai Scheldt (Jerman). Tak seorang pun bisa menyibak misteri di balik kematian Diesel tersebut. Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 1937 di Jepang, berdirilah sebuah pabrik mesin bernama Tokyo Jidosha Kogyo Company yang sekarang berganti nama menjadi Isuzu, yang line produknya adalah Mesin Diesel. Konon salah seorang murid/asisten Diesel berhasil mengcopy seluruh desain rancang bangun mesin tersebut dan mengembangkannya di Jepang atas perintah Kaisar Tenno Haika Hirohito untuk menjalankan mesin perangnya di Asia Pasifik. Selama hanguskan Perang semua Dunia sumur II, Jepang minyak membumi milik kolonial Belanda, Inggris dan Perancis di Asia Tenggara. Namun, Diesel Engine I di sisi lain, Jepang juga memerintahkan Internal Combustion Engine
  • 3. LABORATORIUM MOTOR BAKAR anak jajahannya untuk menanam jarak pagar, yang bijinya diperas untuk dijadikan biodiesel yang menggerakkan tank dan kapal perang mereka. Para tentara Jepang dengan mesin perang yang bermesin diesel Serikat. Amerika hampir Hanya tak 4 terkalahkan buah bom oleh atom di Hiroshima dan Nagasakilah yang mampu menghentikan laju gerak melibas bersepatu Asia-Pasifik. MacArthur risiko pasukan karet Sementara Jendral tergopoh-gopoh kekurangan balik suplai tersebut Douglas menyerang minyak dengan bensin di sepanjang jalur penyerangannya di Pasifik Selatan, yang bisa dikatakan mendahulukan merebut sumursumur minyak di Papua, Sulawesi dan Kalimantan. Makanya tidak perlu heran kenapa mesin diesel masih berbahan bakar solar, bukan minyak jarak atau minyak kelapa sawit. Semua dikareakan para pelaku industri minyak tidak mau rugi dan digulung oleh petani kacang, kelapa sawit dan jarak pagar. Pada saat menerima hak paten atas mesin ciptaannya di Pekan Raya Paris 1912, Rudolf Diesel menyampaikan pidato yang sangat-sangat berarti di era Global Warming saat ini: “Der Gebrauch von Pflanzenöl als Krafstoff mag heute unbedeuntend sein. Aber derartige Produkte können im Laufe der Zeit obenso wichtig werden wie Petroleum und diese Kohle-Teer-Produkte von heute.” (Pemakaian minyak nabati sebagai sepertinya nanti akan tidak bahan bakar berarti, menjadi untuk tetapi penting, saat pada ini saatnya sebagaimana minyak bumi dan produk tir-batubara saat sekarang). Diesel Engine I Internal Combustion Engine
  • 4. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Gambar 1. Rudolf diesel (Penemu mesin diesel) Gambar 2. Mesin diesel pertama Gambar 3. Siklus 4 Langkah Diesel Engine I Internal Combustion Engine
  • 5. LABORATORIUM MOTOR BAKAR B. SIKLUS IDEAL TEKANAN KONSTAN Gambar 4. Siklus ideal tekanan konstan Keterangan:  Fluida kerja dianggap sebagai gas ideal dengan kalor spesifik yang konstan;  Langkah isap (0-1) merupakan tekanan-konstan, torak bergerak dari TMA ke TMB;  Langkah kompresi (1-2) ialah proses isentropik torak bergerak dari TMB ke TMA;  Proses pembakaran tekanan konstan (2-3) dianggap sebagai proses pemasukan kalor pada tekanan-konstan, torak mulai bergerak dari TMA ke TMB;  Langkah kerja (3-4) ialah proses isentropik, torak bergerak dari TMA ke TMB;  Proses pembuangan (4-1) dianggap proses pengeluaran kalor pada volume konstan;  Langkah buang (1-0) ialah proses tekanan konstan, torak bergerak dari TMB ke TMA;  Siklus dianggap tertutup, artinya siklus ini berlangsung dengan fluida kerja yang sama atau, gas yang berada didalam selinder pada waktu langkah buang, tetapi pada waktu langkah isap berikutnya akan masuk sejumlah fluida kerja yang sama. Diesel Engine I Internal Combustion Engine
  • 6. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Proses pemasukan kalor pada tekanan konstan sangat sukar dilaksanakan oleh karena itu dalam perhitungan perancangan siklus motor Diesel yang modern biasanya digunakan siklus udara tekanan terbatas sebagai pendekatan. Siklus udara tekanan terbatas (siklus gabungan) Apabila pemasukan kalor pada suatu siklus dilaksanakan baik pada volume-konstan maupun pada tekanan-konstan, siklus tersebut dinamai siklus tekanan-terbatas atau siklus gabungan. Gambar 2. melukiskan diagram P vs v siklus ini. Pada gambar itu terlihat proses pemasukan kalor berlangsung selama proses (2-3a) sampai (3a-3). Gambar 5. Siklus ideal volume konstan Dalam siklus diatas langkah isap (0-1) dimisalkan memiliki tekanan sama dengan langkah buang (1-0). Kedua langkah tersebut diatas sebenarnya memiliki tekanan yang berbeda. C. SIKLUS AKTUAL Dalam kenyataannya tiada satu siklus pun yang merupakan siklus tekanan konstan, atau siklus tekanan terbatas. Tetapi boleh dikatakan antara efisiensi siklus udara dan siklus sebenarnya terdapat hubungan tertentu, yaitu pada efisiensi indikatornya: Diesel Engine I Internal Combustion Engine
  • 7. LABORATORIUM MOTOR BAKAR i dimana,  0,75 – 0,85 tekanan-konstan  Diesel 0,65 – 0,80 volume-konstan i Diesel  0,40 – 0,55 Gambar 6. Hubungan antara diagram pengatur katup dengan grafik tekanan vs volume : (a) untuk motor 4 langkah; (b) untuk motor dua langkah Penyimpangan terjadi karena dari dalam siklus udara keadaan yang (ideal) itu sebenarnya terjadi kerugian yang antara lain disebabkan oleh hal berikut: Diesel Engine I Internal Combustion Engine
  • 8. LABORATORIUM MOTOR BAKAR 1. Kebocoran fluida kerja karena penyekaan oleh cincin torak dan katup tak dapat sempurna; 2. Katup tidak dibuka tepat di TMA dan TMB karena pertimbangan kelembaban dapat dinamika fluida diperkecil penutupan mekanisme kerja. bila katup katup Kerugian saat disesuaikan tersebut pembukaan dengan dan dan besarnya beban dan kecepatan torak; 3. Fluida kerja bukanlah udara yang dapat dianggap sebagai gas ideal dengan kalor spesifik yang konstan selama proses siklus berlangsung; 4. Pada motor bakar torak yang sebenarnya, pada waktu torak berada di TMA, tidak terdapat pemasukan kalor seperti siklus udara. Kenaikan tekanan dan temperatur fluida kerja disebabkan oleh proses pembakaran antara bahan bakar dan udara di dalam selinder; 5. Proses pembakaran memerlukan waktu jadi, tidak berlangsung sekaligus. Akibatnya proses pembakaran berlangsung pada volume dan ruang bakar yang berubah-ubah karena gerakan torak. Dengan demikian, proses pembakaran harus sudah dimulai beberapa derajat sudut engkol sebelum torak mencapai derajat sudut kembali dari TMA dan engkol TMA berakhir sesudah menuju torak TMB. Jadi, beberapa bergerak proses pembakaran tidak dapat berlangsung pada volume atau pada tekanan yang konstan. Di samping itu pada kenyataannya tidak pernah terjadi pembakaran tidak sempurna. Karena itu daya dan efisiensinya perbandingan sangatlah campuran bergantung bahan pada bakar-udara, kesempurnaan bahan bakar-udara itu bercampur, dan saat penyalaan; 6. Terdapat kerugian kalor yang disebabkan oleh perpindahan kalor dari fluida kerja ke fluida Diesel Engine I Internal Combustion Engine
  • 9. LABORATORIUM MOTOR BAKAR pendingin, terutama pada langkah kompresi, ekspansi dan pada waktu gas buang meninggalkan selinder. Perpindahan karena terdapat fluida kerja kalor tersebut terjadi temperatur antara pendingin. Fluida perbedaan dan fluida pendingin diperlukan untuk mendinginkan bagian mesin yang menjadi panas, untuk mencegah bagian tersebut dari kerusakan. 7. Terdapat kerugian energi kalor yang dibawa oleh gas buang dari sekitarnya. dalam selinder Energi dimanfaatkan untuk ke tersebut atmosfir tak dapat melakukann kerja mekanik; 8. Terdapat kerugian energi karena gesekan antara fluida kerja dengan dinding sekitarnya. Berdasarkan semua hal diatas, bentuk diagram P vs v dari siklus yang sebenarnya tidak sama dengan bentuk tidak siklus diagram pernah siklus ideal. merupakan tekanan Siklus sebenarnya siklus volume konstan, atau siklus tekanan konstan terbatas (gambar 2). Menunjukkan bentuk diagram P vs v dari sebuah motor bakar torak 2-langkah dan 4-langkah yang sebenarnya. Karena semua penyimpangan tadi menimbulkan kerugian energi, hendaknya diusahakan agar siklus yang sebenarnya itu mendekati siklus udara yang ideal. dipakai Siklus dalam yang ideal pada perhitungan saat ini biasa perancangan atau penaksiran. Siklus Aktual 4 Tak Pada titik 2 atau 10° sebelum TMA katup isap mulai terbuka, katup isap terbuka sampai titik 4 atau 45° setelah TMB. Namun langkah isap terjadi dari 3 sampai TMB. Langkah isap baru terjadi pada titik 3 karena dari titik 2 sampai titik 3 katup buang masih terbuka sehingga jika dari titik 2 sudah Diesel Engine I terjadi langkah isap maka gas hasil Internal Combustion Engine
  • 10. LABORATORIUM MOTOR BAKAR pembakaran bisa masuk ke dalam intake manifold sehingga akan merusak intake manifold. Sementara itu dari TMB sampai titik 4 sudah bukan merupakan langkah isap karena torak sudah mulai bergerak menuju TMA sehingga sebagian udara dalam silinder keluar dari melalui MB intake terjadi sudah manifold. langkah Dan seharusnya kompresi. Namun langkah kompresi belum terjadi karena katup isap masih terbuka kompresi itu sementara seharusnya terjadi jika kedua langkah kompresi langkah katup sudah tertutup. Selanjutnya sampai seputaran sebelum TMA TMA bahan setelah bakar di terjadi beberapa injeksikan dari 4 derajat sehingga terjadi pembakaran. Proses pembakaran itu terjadi di sekitaran TMA, TMA disini atau terjadi beberapa derajat sebelum cepat sampai pembakaran beberapa derajat setelah TMA, terjadi pembakaran lanjutan. Kemudian dari seputaran TMA sampai sebelum titik 1 terjadi langkah kerja. Pada titik 1 atau 45° sebelum TMB katup buang sudah mulai terbuka sehingga terjadi pelepasan kalor, pelepasan kalor ini terjadi dari titik 1 sampai TMB. Dimana disini belum bisa dikatakan langkah buang karena walaupun katup buang sudah mulai terbuka, namun torak masih bergerak menuju TMB. Gas hasil pembakaran itu keluar dengan sendirinya tanpa ada dorongan dari torak. Selanjutnya langkah buang itu terjadi dari TMB sampai TMA dimana torak bergerak dari TMB menuju TMA sehingga memaksa gas hasil pembakaran keluar melalui katup buang. Dari TMA sampai titik 3 sudah tidak bisa dikatakan sebagai langkah buang karena walaupun katup buang masih terbuka namun torak sudah bergerak menuju TMB. 10° sebelum TMA terjadi over lapping dimana katup isap sudah mulai terbuka Diesel Engine I Internal Combustion Engine
  • 11. LABORATORIUM MOTOR BAKAR sementara katup buang masih belum tertutup. Pada motor diesel ini merupakan suatu keuntungan karena saat langkah buang sudah mendekati TMA atau saat katup isap mulai terbuka(10°) sebelum TMA sebagian udara hasil pembakaran masuk ke dalam katup isap sehingga memanaskan udara yang akan di isap ke dalam ruang bakar. Sehingga saat Ini terjadi sampai TMA, langkah isap terjadi yang di isap ke dalam ruang bakar adalah udara panas sehingga pembakaran cepat itu dapat terjadi lebih cepat. Siklus Aktual 2 Tak Sebelum TMA pemasukan terjadi awal udara(diesel), bakar(bensin) ke dalam penyemprotan udara dan silinder. atau bahan Proses ini terjadi akibat perbedaan tekanan dimana tekanan di dalam lebih kecil daripada Pemasukan udara(diesel), bakar(bensin) ini sampai 2° terjadi sebelum TMA. tekanan udara dari 2° luar. dan 14° sebelum di bahan sebelum TMA TMA terjadi akhir penyemprotan (beban penuh). Dikatakan beban penuh karena campuran udara dan bahan bakar sudah mencukupi ruang engkol dan tekanan di dalam sudah lebih besar dari pada tekanan di luar sehingga mendorong katup buluh dan katup buluh tertutup. Katup buluh ini bekerja berdasarkan prinsip tekanan. Karena saat langkah isap, torak sudah mendekati titik mati sebelum atas langkah sehingga isap di campuran asumsikan udara dan bahwa bahan bakar sudah berada di atas torak yang kemudian di kompresi sehingga terjadi pembakaran. Proses pembakaran terjadi di sekitaran TMA atau beberapa derajat sebelum TMA sampai beberapa derajat setelah TMA. Setelah itu terjadi langkah kerja. Langkah kerja ini terjadi beberapa derajat setelah Diesel Engine I TMA atau setelah proses pembakaran Internal Combustion Engine
  • 12. LABORATORIUM MOTOR BAKAR berlangsung. Sampai sebelum titik 1 atau sebelum lubang buang terbuka. Saat lubang buang terbuka atau pada titik 1 (85°) sebelum TMB terjadi pelepasan kalor dimana saat lubang buang terbuka sebagian gas sendirinya hasil tanpa pembakaran ada paksaan. keluar Setelah dengan mencapai titik 2 atau lubang isap terbuka(saluran bilas) 48° sebelum TMB sudah terjadi langkah buang dimana meskipun torak masih bergerak menuju TMB tetapi pemasukan campuran udara dan bahan bakar memaksa gas hasil pembakaran keluar melalui saluran buang. Langkah buang ini terjadi sampai titik 4(lubang buang tertutup). Jadi langkah buang terjadi akibat dari pemasukan bahan bakar Namum seiring langkah dan buang gerakan yang piston. terjadi, juga terjadi pemasukan campuran udara dan bahan bakar melalui saluran bilas. Setelah lubang buang tertutup pada titik 4 atau 55° setelah TMB terjadi langkah kompresi sampai TMA. D. KLASIFIKASI POMPA INJEKSI (FUEL INJECTION PUMP) 1. Fungsi Pompa Injeksi Bahan Bakar Pompa injeksi bahan bakar (Fuel Injection Pump) berfungsi untuk ruang bakar tinggi (max diinjeksikan mensuplai melalui 300 bahan nozzle kg/cm2). dengan dengan Bahan tekanan bakar tekanan bakar tinggi ke yang tersebut akan membentuk kabut dengan partikel-partikel bahan bakar yang sangat halus sehingga mudah bercampur dengan udara. 2. Lokasi Pompa Injeksi Bahan Bakar Pompa injeksi bahan bakar (Fueli njection pump) pada diesel engine dengan susunan silinder tipe in-line biasanya terletak di bagian kiri atau kanan dari biasanya Diesel Engine I engine. diletakkan Sedangkan di tengah. pada Ada V-engine juga V- Internal Combustion Engine
  • 13. LABORATORIUM MOTOR BAKAR engine yang menggunakan dua buah pompa injeksi yang masing-masing diletakkan di bagian kanan dan kiri engine. Gambar 7. Pompa injeksi bahan bakar Pompa injeksi bahan bakar (Fueli njection pump) pada diesel engine dengan susunan silinder tipe in-line biasanya terletak di bagian kiri atau kanan dari biasanya engine. diletakkan Sedangkan di pada tengah. V-engine Ada juga V- engine yang menggunakan dua buah pompa injeksi yang masing-masing diletakkan di bagian kanan dan kiri engine. Pompa bahan pada diesel automobile bakar yang umum engine putaran dan mesin-mesin digunakan tinggi untuk konstruksi adalah tipe jerk pump system. Jerk berarti bergerak ke atas. Hal ini dikarenakan pompa ini menggunakan plunger yang bergerak ke atas pada saat memompa bahan bakar ke ruang bakar engine. 3. Klasifikasi pompa injeksi Pompa injeksi bahan bakar tipe central diklasifikasikan ke dalam empat tipe, yaitu: tipe Diesel Engine I in-line, distributor, V, dan parallel. Internal Combustion Engine
  • 14. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Tipe in-line digunakan pada diesel engine kelas menegah dan besar, dimana plunger-nya disusun segaris dengan jumlah sesuai dengan banyaknya silinder. Tipe ditributor kadang digunakan pada diesel engine ukuran kecil, dimana pada tipe ini, bahan bakar disuplai oleh satu buah plunger yang melayani semua silinder. Pada tipe V, plunger-nya disusun dengan bentuk V. Gambar 8. In-line type Gambar 9. Distributor type Gambar 10. Single type Gambar 11. Unit Injector Pada tipe parallel, line pump disusun Diesel Engine I secara dua buah parallel. inPompa Internal Combustion Engine
  • 15. LABORATORIUM MOTOR BAKAR injeksi bahan bakar tipe separate diklasifikasikan ke dalam dua tipe, yaitu: tipe single dan tipe unit injector. single, camshaft-nya digunakan Pada untuk tipe memompa bahan bakar. Sedangkan pada tipe unit injector, antara injection pump dan injection nozzle-nya dijadikan satu. E. KLASIFIKASI INJEKTOR NOZZLE Gambar 12. Injector nozzle Nosel injektor spuyer pada kencang mesin mobil pada mobil injeksi, karburator. berpasokan Kalau ibarat mau bikin ya mesti karburator, ganti spuyer berukuran lebih besar. Sama hal mobil berpasokan injeksi, bisa juga dibuat lebih kencang. Caranya, tentu memperbanyak debit bahan bakar. Bisa dengan memanipulasi ECU lewat permainan piggyback atau mengganti keempat nosel injektor versi aftermarket yang memiliki lubang pengkabutan lebih banyak. Cara terakhir ini diyakini beberapa tuner di Tanah Air bisa membuat mobil melesat tanpa harus mengorbankan bahan bakar. “Di atas kertas, command dari ECU dan pressure bahan bakar di fuel rail tak ada yang berubah,” papar David Ahie yang sudah pasang ke ratusan mobil pelanggannya. Diesel Engine I Internal Combustion Engine
  • 16. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Namun karena jenis dan tipe nosel diganti yang memiliki hambatan buka-tutup lebih lubang Menyebabkan, tinggi, injektor debit bahan sehingga jadi bakar waktu lebih lama. bertekanan yang tersisa di fuel rail bisa tersembur tanpa sisa. Untuk beberapa injektor padat mobil aftermarket, pada yang terasa putaran sudah dipasang akselerasi menengah lebih hingga atas. “Pemilihan injektor yang pas untuk mobil tertentu harus lewat riset sekaligus trial and error. Gambar 13. Injector aftermarket Nosel yang tersedia pun memiliki keragaman bentuk dan spesifikasi. Hampir semuanya berasal dari brand terkenal seperti Denso, Keihin atau Aisin yang kemudian dilabel ulang dengan merek beberapa tipe mobil sudah ada sisanya masih Von's. “Untuk patokannya, dalam riset sampai didapat tipe nosel yang paling cocok,” jelasnya. Sebagai contoh, Suzuki APV Arena yang berkapasitas 1.500 cc dengan nosel injektor berwarna oranye memiliki lubang nosel sebanyak 4 buah. Setelah diganti dengan injektor berkelir biru merek Denso menjadi yang lebih berbodi yahud. lebih “Sama-sama besar, lubang tarikan empat tetapi hambatannya lebih besar. Diesel Engine I Internal Combustion Engine
  • 17. LABORATORIUM MOTOR BAKAR F. SISTEM BAHAN BAKAR Gambar 14. Sistem bahan bakar 1. Tangki Bahan Bakar (fuel tank) Tangki bahan bakar (fuel tank) berfungsi untuk menyimpan bahan bakar, terbuat dari plat baja tipis yang bagian dalamnya dilapisi anti karat. Dalam tangki bahan bakar terdapat fuel sender gauge yang berfungsi untuk menunjukkan jumlah bahan bakar yang separator yang ada dalam berfungsi tangki dan juga sebagai damper bila kendaraan berjalan atau berhenti secara tibatiba atau bila berjalan di jalan yang tidak rata. Fuel bagian inlet ditempatkan dasar tangki, ini 2 – 3 mm dimaksudkan dari untuk mencegah ikut terhisapnya kotoran dan air. 2. Saringan Bahan Bakar dan Water Sedimenter Saringan bahan bakar untuk pompa injeksi tipe distributor kebanyakan digabung dengan priming pimp dan water sedimeter. Saringan bahan bakar berfungsi untuk menyaring debu dan kotoran dari Diesel Engine I Internal Combustion Engine
  • 18. LABORATORIUM MOTOR BAKAR bahan bakar. mengelurakan Priming udara pump palsu berfungsi dari untuk bahan bakar (bleeding),sedangakan water sedimeter berfungsi untuk memisahkan air dari bahan bakar dengan memanfaatkan perbedaan berat jenis. Bila batas tinggi air tertentu pelampung dan pelampung maka akan maknet menutup naik yang melebihi pada switch reed ada dan menyalakan lampu indikator pada meter kombinasi untuk memperingatkan pengemudi bahwa air telah terkumpul pada water sedimeter. Water sedimeter mempunyai keran dikeluarkan di bawahnya, dengan air membuka dapat keran dan menggerakkan priming pump. Pompa injeksi tipe in line menggunakan filter dengan elemen terbuat dari kertas. Pada bagian atas filter bodi terdapat sumbat ventilasi udara yang digunakan untuk mengeluarkan udara (bleeding). Priming pump pada pompa injeksi tipe in line merupakan satu unit bersama feed pump dan dipasangkan pada bodi pompa injeksi. 3. Pompa Priming (Priming Pump) Pompa priming berfungsi untuk menghisap bahan bakar dari tangki pada saat mengeluarkan udara palsu dari sistem bahan bakar(bleeding). Cara kerjanya sebagai berikut: a. Saat pump handle ditekan Diafragma bergerak ke bawah menyebabkan outlet check valve terbuka dan bahan bakar mengalir ke fuel filter. Pada saat yang sama inlet check valve tertutup mencegah bahan bakar mengalir kembali. b. Saat pump handle dilepas Tegangan posisi pegas semula mengembalikan dan diafragma menimbulkan ke kevakuman, inlet valve terbuka dan bahan bakar masuk Diesel Engine I Internal Combustion Engine
  • 19. LABORATORIUM MOTOR BAKAR keruang pompa . pada saat ini outlate valve tertutup. 4. Feed Pump (Untuk Pompa Injeksi Tipe In-line) Feed pump berfungsi untuk mengisap bahan bakar dari tangki dan menekannya ke pompa injeksi. Feed pump adalah dipasangkan single pada sisi acting pompa pump yang injeksi dan digerakkan oleh camshaft pompa injeksi. Cara kerjanya sebagai berikut: a. Saat Penghisapan Saat camshaft tidak mendorong tapet roller, piston mendorong pushrod kebawah karena adanya tegangan piston sparing. Pada saat itu volume pressure chamber membesar dan membuka inlet valve untuk menghisap bahan bakar. b. Saat Pengeluaran Camshaft terus berputar dan mendorong piston melalui tappet roller dan pushrod. Piston menekan bahan bakar chamber, membuka didalam outlate velve pressure dan bahan bakar dikeluarkan dengan tekanan. c. Saat Tekanan Tertinggi Sebagian bahan memasuki pressure bakar yang chamber(9) dikeluarkan yang terletak di bawah piston. Bila tekanan bahan bakar di bawah piston naik mencapai 1,8 – 2,2 kg/cm² maka tegangan kuat untuk piston sparing menurunkan piston. tidak cukup Akibatnya, piston tidak dapat lagi bergerak bolak balik dan pompa berhenti bekerja. 5. Pompa Injeksi (Injection Pump) a. Pompa Injeksi Tipe Distributor Bahan bakar dibersihkan oleh lifter dan water sedimeter dan di tekan oleh feed pump tipe Diesel Engine I vane yang mempunyai 4 vane. Pump Internal Combustion Engine
  • 20. LABORATORIUM MOTOR BAKAR plunger bergerak lurus bolak balik sambil berputar karena bergeraknya drive shaft, cam plate, plunger sparing dan lain lain. Gerakan plungermenyebabkan bahan bakar dan naiknya menekan tekanan bahan bakar melalui delivery valve ke injektion nozzle. Mechanical gavernor berfungsi untuk mengatur banyaknya bahan bakar oleh nozzle dengan yang diinjeksikan menggerakkan spill ring sehingga mengbah saat akhir langkah efektif plugner. Pressure memajukan saat timer berfungsi penginjeksian untuk bahan bakar dengan cara mengubah posisi tappet roller. Fuel cut-off solenoid untuk menutup saluran bahan bakar dalam pompa. b. Pompa Injeksi Tipe in-Line Feed pump menghisap bahan bakar dari tangki dan menekan bahan bakar yang telah disaring oleh filter ke pompa injeksi. Pompa injeksi tipe in-line mempunyai cam dan plunger yang jumlahnya sama dengan jumlah silinder pada mesin. Cam menggerakkan plunger sesuai dengan firing order mesin. Gerak lurus menekan bolak-balik bahan bakar dari plunger ini dan mengalirkannya ke injection nozzle melalui delivery valve. Delivery valve berfungsi untuk menjaga tekanan pada pipa injeksi dan menghentikan injeksi dengan cepat. Plunger dilumasi oleh bahan bakar dan camshaft oleh oli mesin. Gavernor mengatur banyaknya bahan bakar yang disemprotkan oleh injection menggeser control rack. nozzle dengan Governor terdiri atas dua tipe yaitu : mechanical gavernor dan combined pneumatic). Diesel Engine I governor Timing (mechanical injeksi bahan dan bakar Internal Combustion Engine
  • 21. LABORATORIUM MOTOR BAKAR diatur olah automatic contrifugal timer. Timer mengatur putaran camshaft. 6. Injection Nozzle Injection nozzle body dan needle. untuk terdiri Injection menyemprotkan atas nozzle dan nozzle berfungsi mengabutkan bahan bakar. Antara nozzle body dan needle dikerjakan dengan presisi dengan toleransi 1/1000 mm (1/40 in). Karena proses itu, kedua penggantiannya komponen harus itu secara dalam bersama- sama. Cara kerjanya sebagai berikut. a. Sebelum Penginjeksian Bahan bakar yang bertekanan tinggi mengalir dari pompa injeksi melalui saluran minyak (oil passage) pada nozzle holder menuju ke oil pool pada bagian bawah nozzle body. b. Penginjeksian Bahan Bakar Bila tekanan pool naik, bahan ini ujung needle. bakar menekan akan Bila pada oil permukaan tekanan ini melebihi kekuatan pegas , maka nozzle neddle akan terdorong ke atas dan menyebabkan nozzle menyemprotkan bahan bakar. c. Akhir Penginjeksian Bila bahan pompa injeksi bakar, tekanan dan pressure needle ke bahan bahan mengalirkan bakar turun, spring mengembalikan nozzle posisi bakar). tersisa berhenti semula Sebagian antara nozzle (menutup bahan saluran bakar yang needle dan nozzle body, melumasi semua komponen dan kembali ke over flow pipe. 7. Busi Pemanas Bila mesin dingin, Diesel Engine I diesel ruang dihidupkan bakarnya masih dalam keadaan dalam keadaan Internal Combustion Engine
  • 22. LABORATORIUM MOTOR BAKAR dingin dan tekanan udara kadang-kadang panasnya kurang untuk membakar bahan bakar sehingga mesin sukar dihidupkan. Problem ini sering terjadi pada mesin mesin diesel yang dilengkapi dengan ruang tambahan (auxiliary chamber), hal ini disebabkan luas areal ini, ruang bakar diperlukan yang busi besar. pijar Dengan pada ruang alasan bakar mesin diesel tipe ruang tambahan. Arus listrik dialirkan ke busi pijar sebelum dan selama mesin dihidupkan untuk memanaskan ruang bakar, dengan demikian dapat diatur temperatur udara yang dikompresikan pada tingkat yang cukup tinggi. Sebagian besar sistem injeksi langsung tidak mempunyai busi pijar, disebabkan mempunyai luas permukaan yang kecil dan sedikit sekali panas yang hilang. Di areal yang dingin, temperatur rendah alasan udara dan mesin ini, dilengkapi berfungsi luar kadang-kadang sangat dihidupkan. Dengan sukar pada beberapa dengan intake untuk menaikkan air mesin diesel heater yang temperatur udara masuk. G. CDI DC, dan CDI AC CDI motor memiliki beberap macam type, mulai tanpa pulser, CDI AC dan DC. Semua memiliki fungsi sama yakni membangkitkan tegangan tinggi koil sebagai sistem pengapian motor. Sistem CDI AC merupakan CDI motor yang telah lama berkembang, yakni memanfaatkan spul/kumparan pada magnet untuk membangkitkan tegangan menengah untuk suplay capasitor CDI ke koil yang akan di switch oleh SCR sesuai input dari pulser. Untuk CDI DC sebenarnya basic tetap sama dengan CDI AC, namun untuk tegangan menengah AC di suplay Diesel Engine I Internal Combustion Engine
  • 23. LABORATORIUM MOTOR BAKAR oleh inverter/ konverter (Kotak warna biru pada gambar) sebagai pembangkit tegangan AC melalui oscillator dan transistor switching melalui trafo inti ferit(Trafo membutuhkan spul frekuensi pada tinggi). magnet lagi, Jadi yang tidak juga menambah beban mesin walau hanya beberapa persen saja. Gambar 15. Schematic diagram CDI AC Gambar 16. Schematic diagram CDI DC Diesel Engine I Internal Combustion Engine
  • 24. LABORATORIUM MOTOR BAKAR 1. CDI AC(CDI arus bolak-balik) Kelebihan a. Menggunakan arus yang berasal langsung dari spull CDI. b. Terdapat spull CDI sendiri untuk mengalirkanya ke CDI. c. Komponen tak berhubungan dengan sistem pengisian. d. Kemungkinan rusak dalam jangka lama. e. Harganya pun lebih murah. Jenis motor yang menggunakan CDI AC yaitu Honda Grand,Supra, Atrea 800, Legenda,Supra Fit, NSRSP, Yamaha Alfa, Force1, RX-S, RX-K, RX-Z, Crypton, Suzuki Tornado GS, GX, Bravo, Crystal, RG-R. Kawasaki Kaze. Kelemahan a. Arus yang tidak tetap atau berubah-ubah membuat mesin bekeja lebih keras. b. Arus yang keluar tergantung putaran mesin jika putaran mesn rendah pengapianya pun kecil. c. Sering sekali kawat elmail di spull terbakar karena panas yang berlebihan. d. Menggunakan kawat elmail kecil yang riskan terbakar berbeda dengan CDI DC 2. CDI DC(CDI arus searah) Kelebihan a. Menggunakan arus searah yang berasal dari aki. b. Arus yang keluar diputaran rendah tetap maksimal. c. Spull jarang mati karena kawat elmail yang lebih besar dari spull cdi walaupun sama kualitasnya. Tapi hambatanya lebih kecil. Jenis motor yang menggunakan CDI DC yaitu Honda Kirana, Sonic 125, Karisma, Supra 125, Megapro, Diesel Engine I Internal Combustion Engine
  • 25. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Gl-Pro Neo tech, Beat, Spacy, CBR, Suzuki Shogun 110, Shogun 125, Smash, Satria F, Titan, Skywave, Skydrive, Raider, Yamaha Vega, Jupiter Z, Vega ZR, Jupiter ZR, Byson, Scorpio Z, Mio, Mio soul, Kawasaki Blitz, Edge, Athlete, Ninja dll Kelemahan a. Walaupun arus yang dikeluarkan tetap tapi CDI DC sangat sensitif terhadap konsleting karena berhubungan dengan aki juga. b. Jika AKI sudah mulai rusak dan tak mampu mengalirkan arus yang lebih dari 11-12 volt berpengaruh terhadap kinerja CDI. c. Jika aki rusak kemungkinan terbesar CDI pun akan rusak. d. Walau banyak orang yang beranggapan motor dengan karena pengapian masih DC ada bisa hidup Regulator tanpa maka AKI salah besar.CDI DC membutuhkan arus full DC dari aki sedangkan Arus yang keluar dari regulator untuk pengisian tak seatus persen DC. e. Rata-rata CDI DC dibanderol dengan harga mahal walau itu merk biasa. H. SISTEM TRANSMISI Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi untuk konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda untuk diteruskan ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga, atau sebaliknya. 1. Transmisi Manual Transmisi otomotif Diesel Engine I manual yang adalah memerlukan sistem pengemudi transmisi sendiri Internal Combustion Engine
  • 26. LABORATORIUM MOTOR BAKAR untuk menekan/menarik seperti pada sepeda motor atau menginjak kopling seperti pada mobil dan menukar gigi percepatan secara manual. Gigi percepatan dirangkai di dalam kotak gigi/gerbox untuk beberapa kecepatan, biasanya berkisar antara 3 gigi percepatan maju sampai dengan 6 gigi percepatan mundur (R). tergantung maju Gigi ditambah dengan 1 percepatan yang kecepatan kendaraan kepada gigi digunakan pada kecepatan rendah atau menanjak digunakan gigi percepatan 1 dan seterusnya kalau kecepatan semakin tinggi, demikian pula sebaliknya kalau mengurangi kecepatan diturunkan, pengereman gigi dapat percepatan dibantu dengan penurunan gigi percepatan. Gambar 17. Transmisi manual 2. Transisi Otomatis Transmisi melakukan otomatis adalah perpindahan gigi transmisi percepatan yang secara otomatis. Untuk mengubah tingkat kecepatan pada sistem transmisi otomatis ini digunakan mekanisme gesek dan tekanan minyak transmisi otomatis. Pada planetari berfungsi Diesel Engine I transmisi otomatis untuk roda mengubah gigi tingkat Internal Combustion Engine
  • 27. LABORATORIUM MOTOR BAKAR kecepatan dan torsi seperti halnya pada roda gigi pada transmisi manual. Kecendenderungan transmisi masyarakat otomatis untuk semakin menggunakan meningkat dalam beberapa tahun belakangan ini, khususnya untuk mobil-mobil sudah mewah, bahkan seluruhnya type-type menggunakan tertentu transmisi otomatis. Kenderungan yang sama terjadi juga pada sepeda motor seperti Yamaha Mio, Honda Vario. Gambar 18. Transmisi otomatis 3. Transmisi Semi-otomatis Gambar 19. Transmisi Semi Otomatis Transmisi semi otomatis merupakan tranmisi yang perpindahan gigi percepatannya tanpa menginjak atau menekan kopling, sistem ini menggunakan sensor elektronik, prosesor dan aktuator untuk Diesel Engine I Internal Combustion Engine
  • 28. LABORATORIUM MOTOR BAKAR memindahkan gigi pengemudi. percepatan Sistem ini atas perintah dikembangkan untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas didaerah perkotaan. Transmisi semi otomatis juga digunakan pada mobil-mobil sport mewah seperti digunakan Porsche, Maserati, Ferrari yang kadang - kadang ditempatkan pada setir untuk mempermudah perpindahan gigi percepatan. I. SISTEM PENGEREMAN Sistem rem dari suatu kendaraan adalah merupakan salah satu elemen terpenting dari suatu kendaran, keamanan mampu ia kendaraan. mengurangi kendaraan lurus karena secara maupun dasarnya setiap Sistem aman rem kendaraan atau baik pada ideal kendaraan terpenting kecepatan belok besar bagian pada segala gaya adalah rem untuk harus menghentikan kondisi jalan kecepatan. Pada yang berbeda. dibutuhkan Begitu juga distribusi ideal gaya rem pada setiap roda untuk setiap kendaraan berbeda. Hal ini mengandung arti bahwa sistem langsung rem dari memenuhi satu tidak pengereman kebutuhan kendaraan untuk kendaraan lain. Secara umum sistem pengereman yang berkembang untuk kendaraan saat ini ada 2 jenis, yaitu: 1. Sistem pengereman jenis lock. Yaitu sistem rem yang untuk menghentikan kendaraan yang dilakukan dengan cara membuat roda antara berhenti ban dimanfaatkan berputar yang untuk lock (lock). dengan mengurangi Gaya gesek dengan jalan kecepatan dari jalan. 2. Sistem pengereman jenis anti lock (Anti Lock Baking System = ABS). Diesel Engine I Internal Combustion Engine
  • 29. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Yaitu sistem rem yang untuk menghentikan kendaraan dilakukan dengan cara mempertahankan roda tidak lock atau dalam keadaan slip tertentu dimana koofisien adhesi antara jalan dan ban adalah berhenti paling kendaraan besar masih sehingga tetap stabil jarak walau direm pada saat kendaraan berbelok. Sistem Rem dan Sifat Umum Pengereman Secara umum komponen dari suatu rem terdiri dari : 1. Komponen pemberi daya Komponen ini merupa kan komponen yang memberikan daya kepada sistem rem. Jenis supply enersi atau daya pada sistem rem dapat di bedakan menjadi : a. Sistem rem manual yang mana daya pengereman disupply dari tenaga tangan dan kaki.Sistem rem dengan daya bantu dimana daya untuk melakukan pengereman datang dari manual dan dibantu oleh sistem hidrolik, pneumatic (vacuum, udara tekan) atau elektrik (lihat gambar 9.1). b. Sistem rem tenaga, dimana daya pengereman seluruhnya datang dari tenaga hidrolik, pneumatic, atau elektrik. Sistem ini sering disebut dengan nama “Power Break”. c. Sistem rem inertia, dimana daya pengereman datang dari daya inertia misalnya inertia dari komponen mesin yang bergerak. 2. Komponen pengendali atau control Komponen ini adalah komponen pengendali gaya pengereman agar sesuai dengan kebutuhan pada masing-masing roda untuk sistem rem lock dan pengendali gaya rem pada masing-masing roda agar roda dijaga tidak lock untuk sistem rem anti Diesel Engine I lock. Load sensing proportional valve Internal Combustion Engine
  • 30. LABORATORIUM MOTOR BAKAR (LSPV) adalah salah satu komponen pengendali untuk sistem rem lock. 3. Komponen transmisi daya Komponen sistem ini adalah komponen hidrolik,Pneumatic,atau yang menunjang elektrik dalam hal mentransmisikan gaya pengereman. 4. Komponen tambahan Komonen ini adalah merupakan komponen tambahan pada traktor untuk disambung dengan sisitem pengereman pada trailer yang fungsinya adalah untuk mengerem trailer.Komponen ini hanya berada pada traktor yang akan menarik trailer. Suatu sistem rem dengan daya Bantu berupa udara tekan dan dengan sistem control elektronik yang umunya digunakan pada traktor ditunjukan pada gambar di bawah ini : Gambar 20. Sistem rem dengan daya bantu Untuk menjamin keamnan maka untuk kendaraan komersial berat,peraturan menetapkan bahwa kendaraan harus dilengkapi sistem rem yang terdiri dari : 1. Sistem rem utama (sevice brake) Sistem re mengurangi kendaraan. Diesel Engine I mini adalah kecepatan Sistem rem yang dan ini utama untuk menghentikan umumnya diaktuasi Internal Combustion Engine
  • 31. LABORATORIUM MOTOR BAKAR oleh pedal kaki.Komponen dari sistem rem ini biasanya terpisaah dengan rem parkir. 2. Sistem rem sekunder Sistem rem ini digunakan jika sistem rem utama tidak dapat bekerja dengan baik.Komponen dari sistem rem ini sering digabung dengan komponen sistem rem utama atau sistem parker. 3. Sistem rem parker Sistem rem ini atau diutamakan pengamanan untuk kendaraan pengereman pada saat parkir.Komponen dari sistem ini umunya terpisah dengan komponen sisitem rem utama. 4. Sistem rem pembantu Sistem rem ini sifatnya hanya sebagai pembantu atau tambahan bagi sistem rem utama.Ini umunya diperluakn besar karena kendaraan memerlukan besar.Sistem gaya pengereman komersial pengereman tambhan ini yang yang dapat dilakukan dengan dua cara,yaitu : a. Sistem pengereman mesin atau dengan gas buang Pada pengereman ini gas buang dihambat keluarnya hingga dapat mengerem mesin,skema umum dari sistem pengereman gas buang ditun jukan pada gambar di bawah. Gambar 21. Sistem pengeraman gas buang b. Sistem penghambat bantu Salah satu sistem penghambat bantu adalah dengan sistem penghambat hidrodinamik yang ditunjukan pada gambar di bawah ini.,Sistem ini Diesel Engine I sifatnya membantu sistem rem Internal Combustion Engine
  • 32. LABORATORIUM MOTOR BAKAR utama,umunya transmisi dipasang atau antara transmisi penggerak.Rotor dari mesin dan sistem dan poros penghambat mengubah enersi mekanis dari poros penggerak menjadi enersi kinetik dari fluida.Kemudian enersi kinetis fluida diubah menjadi enersi panas atau enersi untuk pengereman stator dari sistem penghambat.Karena fluida menjadi panas maka perlu ada penukar panas untuk dapat mendinginkan kembali fluida. Gambar 22. Sistem penghambat bantu hidrodinamik Sistem penghambat dengan sistem seperti bantu yang penghambat ditunjukan lain adalah elektrodinamika pada gambar dibawah ini.Sistem penghambat ini menggunakan medan magnet sebagi dihasilkan penghambat.Meadan oleh koil medan yang magnet dipasang pada stator.Rotor yang dipasang pada kedua sisi poros penggerak diberi sirip agar perpindahan panas lebih bagus.Unutk membantu pengereman,arus alternator listrik dialirkan dari pada accu koil atau medan sehingga menimbulkan medan magnet sehingga mengakibatkan melewati medan mengakibatkan Diesel Engine I arus eddy pada magnet.Hal terjadinya rotor yang tersebut akan torsi pengereman Internal Combustion Engine
  • 33. LABORATORIUM MOTOR BAKAR yang dapat membantu sistem rem utama untuk memperlamnbat kendaraan. Gambar 23. Sistem penghambat bantu elektrodinamik Proses pengeremen suatu kendaraan disamping dipengaruhi oleh sistem rem itu sendiri juga dipengaruhi oleh pengemudi.Secara dapat waktu umum digambarkan reaksi proses dalam dari pengereman hubungan antara pelambatan dan waktu seperti ditunjukan pada gambar di bawah ini : Gambar 24. Proses umum pengereman kendaraan Menurut standar DIN 74000,ada lima model sirkuit dari sistem rem seperti ditunjukan Diesel Engine I Internal Combustion Engine
  • 34. LABORATORIUM MOTOR BAKAR pada gambar di bawah ini.Model sirkit TT dan K telah menjadi suatu standar dasar dari sirkuit sistem rem. Gambar 25. Model sirkuit rem menurut DIN 7400 Pengereman Sistem Lock Kemampuan adalah suatu sistem yang rem dari angat mempengaruhi keselamatyan bertambahnya perhatian suaatu penting kendaraan yang kendaraan. orang dapat Dengan terhadap keselamtan,maka telah banyak dilakukan usah-usaha perbaikan sistem pengereman.Sistem rem yang bik adalh sistem rem roda secar yang bisa membuat lock semua bersama-sama.Setiap kesalahn sistem rem akan dapat mengakibatkan roda pada depan atau belakang berhenti (lock) duluan.Kedua situasi baik roda depan atau belakang berhenti duluan akan berbahaya bagi keselamatan kendaraan. Diesel Engine I Internal Combustion Engine
  • 35. LABORATORIUM MOTOR BAKAR J. HUKUM – HUKUM YANG BERKAITAN DENGAN MOTOR BAKAR 1. Hukum Newton Hukum Newton menjadi adalah dasar tiga mekanika hukum fisika yang Hukum ini klasik. menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak yang disebabkannya. Hukum Newton dibedakan atas 3 hukum yaitu : a. Hukum Newton I Setiap benda akan tetap bergerak lurus beraturan atau tetap dalam keadaan diam jika ada resultan, gaya (F) bekerja pada benda itu yaitu : ∑F = 0 , a = 0, V = 0 (konstan) b. Hukum Newton II Menyatakan bahwa gaya sama dengan perbedaan momentum (massa dikali kecepatan) tiap perubahan waktu. F = m. a c. Hukum newton III Setiap aksi pasti terdapat reaksi yang searah dan berlawanan arah. F1 = −F1′ 2. Hukum Archimedes Hukum Archimedes mengatakan bahwa "Jika suatu benda dicelupkan maka benda yang sama itu ke akan besarnya dalam sesuatu zat cair, mendapat dengan tekanan beratnya keatas zat cair yang terdesak oleh benda tersebut". FA = ρ . g . v Keterangan : FA = Tekanan Archimedes (N/m3) ρ = Massa Jenis Zat Cair (Kg/ m3) g V Diesel Engine I = Gravitasi (N/Kg) = Volume Benda Tercelup (m3) Internal Combustion Engine
  • 36. LABORATORIUM MOTOR BAKAR 3. Hukum Pascal Hukum Pascal diberikan menyatakan zat cair bahwa dalam “tekanan ruang yang tertutup dteruskan ke segala arah dengan sama besar”. Perbedaan tekanan karena perbedaan kenaikan zat cair diformulakan sebagai berikut: ΔP = ρ. g. (ΔH) Dimana : ΔP : tekanan hidrostatik (Pa) Ρ : kepekatan zat cair (kg/m3) g : kenaikan permukaan laut terhadap gravitasi bumi (m/s2) ΔH : perbedaan ketinggian fluida (m) 4. Hukum Bernoulli Prinsip dalam pada Bernoulli mekanika suatu kecepatan tekanan adalah fluida aliran fluida pada sebenarnya Persamaan sebuah yang aliran Bernoulli bahwa peningkatan pada menimbulkan tersebut. merupakan di menyatakan fluida, akan istilah penurunan Prinsip penyederhanaan yang ini dari menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang sama. Prinsip Belanda/Swiss Dalam ini diambil yang bentuknya secara umum dari bernama yang terdapat nama Daniel sudah dua ilmuwan Bernoulli. disederhanakan, bentuk persamaan Bernoulli; yang pertama berlaku untuk aliran tak-termampatkan yang lain (incompressible adalah untuk fluida flow), dan termampatkan (compressible flow). a. Aliran Tak-termampatkan Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan besaran Diesel Engine I dengan kerapatan tidak massa berubahnya (densitas) dari Internal Combustion Engine
  • 37. LABORATORIUM MOTOR BAKAR fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida tak-termampatkan adalah: air, berbagai jenis minyak, emulsi, dll. Bentuk Persamaan Bernoulli untuk aliran tak- termampatkan adalah sebagai berikut: Di mana: v = kecepatan fluida g = percepatan gravitasi bumi h = ketinggian relatif terhadap suatu referensi p = tekanan fluida ρ = densitas fluida Persamaan di atas berlaku untuk aliran taktermampatkan dengan asumsi-asumsi sebagai berikut: Aliran bersifat tunak (steady state) Tidak terdapat gesekan (inviscid) Dalam bentuk lain, Persamaan Bernoulli dapat dituliskan sebagai berikut: b. Aliran Termampatkan Aliran yang termampatkan dicirikan adalah dengan aliran berubahnya fluida besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida termampatkan adalah: udara, gas alam, dll. Persamaan Bernoulli untuk aliran termampatkan adalah sebagai berikut: Di mana: = energi potensial gravitas/satuan massa; jika gravitasi konstan maka Diesel Engine I Internal Combustion Engine
  • 38. LABORATORIUM MOTOR BAKAR = entalpi fluida per satuan massa Catatan: , di mana adalah energi termodinamika per satuan massa, juga disebut sebagai energi internal spesifik. 5. Persamaan Kontiunitas Massa fluida yang bergerak tidak berubah ketika mengalir. hubungan Fakta ini membimbing kuantitatif penting kita yang pada disebut persamaan kontinuitas. Volume fluida pertama, V1, yang mengalir pada bagian yang melewati luasan A1 dengan laju v1 selama rentang waktu ∆t adalah Dengan mengetahui hubungan jenis, maka aliran laju Volume massa A1v1 ∆t. dan yang Massa melalui luasan A1 adalah: Keadaan yang sama terjadi pada bagian kedua. Laju aliran massa yang melewati A2 selama rentang waktu ∆t adalah: Volume fluida yang mengalir selama rentang waktu ∆t pada luasan A1 akan memiliki jumlah yang sama dengan volume yang mengalir pada A2. Dengan demikian: Diesel Engine I Internal Combustion Engine
  • 39. LABORATORIUM MOTOR BAKAR 6. Termodinamika mempelajari adalah hubungan cabang antara fisika kalor yang dan usaha Energi tidak mekanik a. Hukum termodinamika I adalah dapat diciptakan ataupun dimusnahkan” U = Q + W b. Hukum termodinamika II adalah bahwa aliran kalor memiliki arah; dengan kata lain, tidak semua proses di alam semesta adalah reversible (dapat dibalikkan arahnya). ∆U = Q - W c. Hukum termodinamika III adalah entropi setiap kristal sempurna adalah nol pada suhu nol absolut atau nol derajat Kelvin (K). W = P(ΔV) → Isobaris 7. Hukum archimedes dicelupkan ke benda akan sama itu besarnya adalah dalam "Jika sesuatu mendapat dengan suatu zat tekanan beratnya benda cair, maka keatas yang zat cair yang terdesak oleh benda tersebut". Fa = ρ v g 8. Hukum Boyle-Gay Lussac Robert Boyle menyatakan tentang sifat gas bahwa massa gas (jumlah mol)dan temperatur suatu gas dijaga konstan, ternyata berubah tekanan sementara yang sedemikian volume dikeluarkan hingga gas gas perkalian diubah juga antara tekanan (P) dan volume (V) , selalu mendekati konstan. Dengan demikian suatu kondisi bahwa gas tersebut adalah gas sempurna (ideal). P1.V1 = P2.V2 = konstan Diesel Engine I Internal Combustion Engine
  • 40. LABORATORIUM MOTOR BAKAR K. JENIS JENIS RUANG BAKAR Bentuk ruang sederhana, bakar sedangkan motor pada bensin motor cukup diesel bentuk ruang bakar lebih rumit dan merupakan bagian yang sangat mempengaruhi kemampuan tenaga motor diesel tersebut. Bentuk bakar motor diesel sedemikian direncanakan ruang rupa agar dapat menghasilkan campuran udara dan bahan bakar yang baik, berlangsung dengan cepat dan merata. Bentuk ruang bakar motor diesel menurut bentuk konstruksinya dapat dibagi menjadi dua macam: 1. Motor diesek dengan penyemprotan secara langsung. ( Direct Injectie) 2. Motor diesel dengan penyemprotan secara tidak langsung ( indirect injectie ), disebut pula dengan sistem ruang bakar kamar bantu. Sistem ruang bakar kamar bantu dibedakan menjadi tiga macam sistem : 1. Motor diesel dengan sistem kamar depan 2. Motor diesel dengan sistem kamar pusaran 3. Motor diesel dengan sistem kamar udara. Motor diesel dengan penyemprotan secara langsung Sebagiamana terlihat pada gambar, ruang bakar motor diesel dibentuk oleh ruangan antara bagian atas silinder dengan kepala torak. Di atas dari kepala torak ini terdapat ruangan yang berbentuk setengah bulat dan ruangan ini merupakan bagian dari ruang bakar motor diesel. Bahan ruang bakar bakar disemprotkan melalui nozzle langsung pengabut. ke dalam Hamburan bahan bakar di atas kepala piston mengadakan suatu pusaran yang sangat baik sekali. Adanya pusaran dari penghamburan bahan bakar tersebut, maka terjadilah percampuran bahan bakar dengan udara yang sangat baik sehingga mempercepat terjadinya pembakaran. Diesel Engine I Internal Combustion Engine
  • 41. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Gambar 26. Bentuk ruang bakar sistem injeksi langsung Bentuk ruang bakar sistem injeksi langsung terdapat tiga macam : 1. Bentuk hati 2. Bentuk setengah bulat 3. Bentuk bulat Gambar 27. Jenis jenis ruang bakar pada sistem injeksi langsung Kelebihan sistem injeksi langsung : 1. Mudah dihidupkan menggunakan alat pada keadaan pemijar, jadi dingin tanpa tidak perlu dipanaskan terlebih dulu. Diesel Engine I Internal Combustion Engine
  • 42. LABORATORIUM MOTOR BAKAR 2. Bentuk ruang bakar sangat sederhana dan bahan bakar yang sudah terbakar dapat keluar seluruhnya dari dalam silinder motor 3. Daya guna pans tinggi dan pemakaian bahan bakar rendah. 4. Besarnya perbandingan kompresi motor adalah rendah, yaitu sekitar 1: 15 sampai 1 : 17. 5. Sesuai untuk dengan motor - konstruksi motor bertenaga besar silinder yang kepala sederhana dan distorsi dari penyimpanan panas kecil. Keburukan - keburukan sistem injeksi langsung. 1. Penyemprotan bahan bakar ke dalam ruang bakar dari motor diesel itu memerlukan suatu tekanan yang sangat tinggi, maka pompa penekan bahan bakar diharuskan dapat memenuhi syarat - syarat yang lebih tinggi pula. Besarnya tekanan yang diperlukan di sekitar 150 - 500 Kg/ cm² 2. Peka terhadap mutu dari bahan bakar, sehingga selalu harus memakain bahan bakar bermutu tinggi. 3. Nozzle pengabut harus dapat menyemprotkan bahan bakar dalam beberapa jurusan dan untuk tujuan ini diperlukan banyak lubang - lubang nozzle penyemprotan bahan bakar dan lubang - lubang nozzle adalah pengabut multiple yang harus terdiri orifice), sangat dari maka kecil.Nozzle banyak lubang lubang - ( lubang tersebut lebih lekas tersumbat oleh kotoran kotoran bahan bakar. 4. Dibandingkan dengan sistem ruang bakar kamar bantu maka lemah pusaran sehingga udara sulit yang bekerja terjadi pada lebih putaran tinggi. Diesel Engine I Internal Combustion Engine
  • 43. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Sistem ruang bakar kamar bantu 1. Motor diesel dengan sistem kamar depan Pada gambar terlihat disemprotkan oleh bahwa nozzle bahan pengabut bakar ke dalam kamar depan ( precombustion chamber). Sebagian dari proses pembakaran yang telah terjadi pada kamar depan terbakar mendesak melalui bahan saluran bakar kecil yang belum antara kamar depan dan ruang bakar utama, bahan bakar yang kecil antara kamar depan dan ruang bakar utama, bahan bakar yang disemprotkan oleh nozzle pengabut dipecah menjadi partikel - partikel yang sangat halus agar dapat dicapai pembakaran yang sempurna. Dalam sistem pembakaran ini terjadi dua pembakaran, yaitu sebagian kecil terjadi pada kamar depan dan selanjutnya terjadi di dalam ruang bakar utama. Pada motor diesel dengan sistem kamar depan jika motor masih dalam keadaan dingin dan suhu kompresi udara belum mampu untuk membakar bahan bakar, maka motor akan sulit untuk dihidupkan. Dalam hal ini motor dapat diatasi dengan cara memasang alat pemijar ( glow plug) guna untuk menghidupakan motor diesel mula - mula. Gambar 28. Bentuk ruang bakar sistem kamar depan Diesel Engine I Internal Combustion Engine
  • 44. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Kelebihan sisem kamar depan : a. Pada saat penyemprotan bahan bakar tidak memberikan suara yang ribut. b. Dapat mutu, memakai bahan sehingga bakar dari memungkinkan berbagai memakai mutu bahan bakar yang relatif lebih rendah tanpa adanya asap yang berlebihan. c. Tekanan dari pembakaran bahan bakar di dalam silinder agak rendah, oleh karena itu bantalan - bantalan dari poros engkol dan batang pemutar tidak lekas menjadi aus. d. Pemeliharaan lebih mudah karena tekanan penyemprotan bahan bakar rendah dan motor tidak terlampu peka terhadap pembakaran yang terjadi pada saat pembakaran. Kekurangan dari sistem kamar depan : a. Pemakaian bahan bakar boros. b. Diperlukan tenaga starter yang lebih besar dan harus selalu menggunakan busi pemijar ( glow plug) c. Biaya pembuatan konstruksi mesin lebih mahal, karena perencanaan dari bentuk ruang bakar cukup rumit. 2. Motor diesel dengan sistem kamar pusar. Gambar 29. Bentuk ruang bakar sistem kamar pusar Diesel Engine I Internal Combustion Engine
  • 45. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Gambar 30. Bentuk ruang bakar sistem kamar pusar Kamar pusar (swirl chamber) ini berbentuk bola seperti pada gambar. Udara yang masuk ke dalam silinder motor dikompresikan oleh torak memasuki kamar pusar dan menghasilkan aliran pusaran udara. Bahan bakar disemprotkan oleh nozzle pengabut ke dalam pusaran udara ini sehingga bahan bakar yang dihamburkan ini turut berpusar dengan kecepatan gerakan pusaran udara yang lebih sempurna antara bahan bakar dengan udara. Apabila sebagian besar bahan bakar terbakar di dalam kamar pusar tetapi sebagian keluar melalui celah dan ke dalam ruang bakar utama untuk menyempurnakan pembakaran. Kelebihan sistem kamar pusar: a. Dapat mencapai suatu pembakaran bahan bakar yang bersih. b. Dapat dengan mencapai putaran menggunakan motor pusaran yang tinggi udara kompresi nozzle pengabut nozzle pengabut yang besar. c. Kemungkinan kecil gangguan karena pada menggunakan jenis lubang tunggal ( nozzle pin) d. Memungkinkan motor dapat bekerja pada berbagai tingkat kecepatan dan daya kerja yang dihasilkan lembut. Diesel Engine I Internal Combustion Engine
  • 46. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Kekurangan sistem kamar pusar: a. Diperlukan pemanasan pendahuluan saat motor akan dihidupkan dengan memakai busi 7pijar ( glow plug), tetapi tidak efektif untuk kamar pusar yang besar. b. Pemakaian bahan bakar banyak dan daya guna panas yang dihasilkan kurang bila dibandingkan dengan sistem injeksi langsung. c. Cenderung terjadi knock pada putaran rendah. d. Bentuk konstruksi silinder dan kepala silinder agak sulit membuatnya. 3. Motor diesel dengan sistem kamar udara Gambar 31. Bentuk ruang bakar sistem kamar udara Tujuan dalam pembuatan sistem kamar udar motor adalah diesel untuk dengan mendapatkan suatu campuran bahan bakar yang sempurna dalam tekanan penyemprotan bahan bakar yang dilakukan oleh nozzle pengabut yang rendah. Pada gambar diperlihatkan suatu motor diesel memakai sistem kamar kepala Diesel Engine I udara, letaknya silinder di dari depan kamar dari udara alat pada nozzle Internal Combustion Engine
  • 47. LABORATORIUM MOTOR BAKAR pengabut. Kamar udar dari motor diesel ini terdiri dari 2 ruangan, yaitu ruang kecil ( minor chamber) chamber). dan Dengan ruangan memakai besar suatu ( mayor yang dapat diputar oleh tangan maka ruangan kamar udara dapat diperkecil dan dapat diperbesar . Di depan dari mulut kamar udara tersebut terdapat nozzle pengabut dan bahan bakar disemprotkan oleh nozzle pengabut tepat di muka dari mulut kamar udara. disemprotkan Tekanan oleh bahan nozzle bakar pengabut yang mempunyai tekanan 90 kg/cm2. Apabila keadaan katup dari kamar udara disetel dalam posisi tertutup, maka motor diesel mempunyai ruangan kamar udara yang kecil dan pada saat ini keadaan tekanan kompresi menjadi naik, dikarenakan perbandingan kompresi motor menjadi tinggi 1 : 17, tekanan kompresi yang tinggi banyak membantu terutama untuk memudahkan hidupnya motor diesel tersebut. Gambar 32. Udara memasuki mulut ruang kamar udara pada saat torak langkah kompressi Keterangan : A. Ruang bakar utama B. Kamar udara C. Pengabut / Injector nozzle Diesel Engine I Internal Combustion Engine
  • 48. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Dalam putaran motor dengan perbandingan yang tinggi tidak diijinkan motor berputar dengan beban yang berat. Setelah motor dapat berputar dengan baik dan konstan, katup dari kamar udara diputar dan pada saat ini ruangan kamar udara menjadi besar halini kompresi rendah, menyebabkan perbandingan tekanan kompresi motor menjadi 1 : 14 dan pada saat ini motor dapat dibebani. Kelebihan sistem kamar pusar: a. Tekanan penyemprotan dilaksanakan oleh bahan yang pengabut nozzle bakar agak rendah. b. Bunyi mesin tidak begitu tinggi dan ribut disebabkan pembakaran bahan bakar terjadi secara berangsur - angsur. c. Motor diesel tidak perlu diadakan pemanasan pendahuluan. d. Gangguan pada nozzle kurang dipergunakan nozzle jenis pin. e. Dalam putaran mesin yang tinggi pemakaian bahan bakar hemat. f. Bahan bakar disemprotkan langsung ke ruang bakar utama hidupnya hal mesin, ini memudahkan adalah nomor dua dalam setelah sistem injeksi langsung. Kelebihan sistem kamar pusar: a. Pemakaian bahan bakar tinggi dibanding dengan sistem injeksi langsung. b. Suhu gas buang tinggi disebabkan sisa pembakaran yang besar. c. Saat penyemprotan bahan bakar yang dilakukan oleh nozzle pengabut mempunyai pengaruh besar terhadap kemampuan motor. Diesel Engine I Internal Combustion Engine
  • 49. LABORATORIUM MOTOR BAKAR L. JENIS JENIS NOSSEL Pengabut injector dalam istilah lain adalah suatu nozzle" disebutkan alat " untuk menyemprotkan bahan bakar solar dalam hamburan hamburan dalam yang sangat halus (bentuk udara yang sedang suatu kabutan) ke dipadatkan (dikompresi) di dalam ruang bakar silinder motor, di mana udara yang dipadatkan itu memiliki suhu yang sangat cukup tinggi. Penghamburan dari bahan bakar ke dalam udara yang bersuhu tinggi, menyebabkan bahan bakar menguap dan membentuk gas dan selanjutnya bahan bakar yang berubah menjadi gas akan terbakar. Pembakaran bahan bakar akan menimbulkan panas yang sangat tinggi, dan panas yang tinggi akan memiliki tenaga tekanan yang sangat besar. Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa motor diesel sangat cocok sekali untuk operasi peralatan yang memerlukan tenaga yang sangat besar. Jenis nozzle dapat kita bagi atas: 1. Nozzle berlubang tunggal ( single hole) Gambar 33. Nozzle berlubang tunggal Semprotan atau kabutan bahan bakar yang dihasilkan berbentuk tirus dengan sudut kira kira 4 sampai 15 derajat yang dikeluarkan oleh ujung Diesel Engine I nozzle berlubang satu. Pembuatan yang Internal Combustion Engine
  • 50. LABORATORIUM MOTOR BAKAR kurang sempurna semprotan sudutnya dan bakar bahan terlalu seksama tidak besar, menyebabkan merata keadaan ini bila dapat membatasi sudut semprotan yang bisa dipakai. Karena itu nozzle berlubang tunggal dipakai pada mesin - mesin dimana bentuk ruang bakar akan menimbulkan pusaran dan karena tidak begitu membutuhkan pengatoman bahan bakar yang halus dan semprotan yang merata. Nozzle berlubang tunggal macam ini juga baik karena pembukaan lubang nozzle yang luas bahan dalam mesin - mesin putaran tinggi ukuran kecil, akan mengurangi gangguan karena buntunya lubang nozzle. 2. Nozzle berlubang banyak ( multi hole) Gambar 34. Nozzle berlubang banyak Nozzle jenis diesel dengan (direct ini banyak dipakai penyemprotan injectie), di pada secara mana motor langsung diperlukana penyemprotan bahan bakar meluas ke semua bagian - bagian ruang bakar yang dangkal. Makin banyak jumlah pembukaan semprotan bahan bakar, makin kecil tiap pembukaannya dan makin memerlukan bahan bakar yang bersih. Pembukaan lubang semprotan mempunyai diameter 0.006 in. sampai 0.033 in, dan jumlahnya dapa berbeda - beda 3 Diesel Engine I Internal Combustion Engine
  • 51. LABORATORIUM MOTOR BAKAR sampai 18 lubang pada mesin yang mempunyai ukuran yang besar silinder motornya. 3. Nozzle model pintle type Gambar 35. Nozzle model pintle type Nozzle jenis ini digunakan untuk motor diesel dengan sistem kamar depan dan kamar pusar, dipasang dengan katup - katup yang ujungnnya mempunyai batang atau pena yang disebut dengan " pintle" bentuk yang bentuknya semprotan yang disesuaikan dengan diinginkan. Pintle terpasang pada lubang nozzle, membentuk ruang berlingkar Dengan di mana pembentukan bahan pena bakar yang mengalir. cocok, akan diperoleh semprotan bahan bakar yang silindris yang berlubang dengan daya tembus semprotan bahan bakar yang tinggi ataupun semprotan bahan bakar berbentuk konis yang berongga dengan sudut kira - kira 60 derajat. Nozzle jenis pintle ini bekerja secara seragam dan teliti, pembentukan gerakannya kerak karbon akan pada mencegah ujung nozzle. Pemasangan katup - katup nozzle, katup jarum dan badan nozzle yang mengatur jalannya bahan bakar biasanya dibuat dari baja campuran yang diolah dengan pemanasan untuk mengurangi keausan katup - katup dan saluran bahan bakar dipasanga bersama - sama untuk guna mendapatkan Diesel Engine I Internal Combustion Engine
  • 52. LABORATORIUM MOTOR BAKAR pemasangan yang betul - betul dan tepat, dan karenanya pemasangan ini tidak dapat ditukar tukarkan. Gambar 36. Komponen injector nozzle jenis pintle type Cara kerja pengabut ( injector nozzle) Bahan dengan bakar dari tekanan pompa tinggi penekan mengalir bahan melalui bakar saluran bahan bakar menekan katup jarum hingga terangkat beberapa per sepuluh milimeter, melalui lubang sempit ( lubang nozzle) bahan bakar dikabutkan ke dalam ruang bakar dalam silinder motor. Bila pompa penekan bahan bakar berhenti menekan bahan bakar maka pada saat itu penyemprotan bahan bakar berhenti, menyebabkan katup jarum menutup lubang nozzle.Katup jarum menutup lubang nozzle dengan kekuatan dari tekanan pegas. Untuk mendapatkan tekanan penyemprotan bahan bakar yang dikehendaki dapat dilakukan pengatur. dengan Saluran bahan merubah - bakar dan rubah sekrup ruang dalam rumah nozzle ( nozzle body) harus selalu terisi penuh dengan bahan bakar. Bila penyemprotan bahan bakar telah selesai maka bahan bakar yang tidak ikut dikabutkan akan dikembalikan melalui penghubung saluran balik untuk seterusnya kembali Diesel Engine I Internal Combustion Engine
  • 53. LABORATORIUM MOTOR BAKAR ke pompa penekan bahan bakar. Bilat terjadi suatu kebocoran pada saluran - saluran bahan bakar dan udara dapat masuk ke dalam dan bercampur dengan bahan bakar, maka untuk mengeluarkan udara tersebut disediakan suatu tempat untuk mengelurkan udara palsu tersebut yang biasanya dipasang pada injector nozzle maupun pada popa penekan bahan bakar. Pemegang pengabut kode dan artinya Gambar 37. Bentuk dari nossel pengabut Nomor jenis tertera pada badan nozzle dari pemegang pengabut ( nozzle injector) ND - dibuat oleh Nippon Denso K - pemegang pengabut B - Dipasang pada silinder mesin menggunakan flens C - Dipasang pada silinder mesin menggunakan pada silinder mesin menggunakan sekrup berulir D - Dipasang sekrup berulir A - Pegas tekanan dapat dipasangkan dalam bagian badan dari nozzle 55,38,30, 43 - dimensi pemasangan S - diameter badan nozzle collar 17 mm D - nozzle throttle 319, 1, 2, 53 - nomor design Diesel Engine I Internal Combustion Engine
  • 54. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Gambar 38. Bentuk nozzle pengabut (injector nozzle) dalam keadaan terbongkar Pengujian penyemprotan bahan bakar 1. Unit peralatan tester injector nozzle Gambar 39. Unit peralatan mengetes tekanan penyemprotan bahan bakar Diesel Engine I Internal Combustion Engine
  • 55. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Keterangan Gambar : 1. Pembacaan pengukuran penyemprotan bahan tekanan bakar tinggi dalam satuan atmosfir (Kg/cm²) 2. Pemegang pipa saluran bahan bakar untuk injector 3. Sekrup pengatur tekanan penyemprotan bahan bakar 4. Pemegang pengabut (injector holder) 5. Katup kontrol dipakai bila injector nozzle akan di test 6. Badan pompa tester dan sekrup pembuangan udara palsu yang tercampur dalam bahan bakar solar. 2. Prosedur pengujian penyemprotan bahan bakar solar Gambar 40. Prosedur pengujian a. Lepaskan injector nozzle dari silinder mesin dengan memakai alat extractor ( alat khusus) kemudian pasangkan pada alat tester injector. b. Pengungkit tangan ( hand tester) pada tester injector menyetel Diesel Engine I digunakan tekanan untuk mengetes penyemprotan bahan dan bakar Internal Combustion Engine
  • 56. LABORATORIUM MOTOR BAKAR solar yang dikeluarkan oleh injector nozzle. Tekanan penyemprotan bahan bakar antara 100 sampai 115 kg/cm2. c. Setela tekanan penyemprotan injector nozzle dengan merubah - rubah sekrup pengatur atas pegas penekan. Dengan merubah dan mengatur sekrup pengatur, tekanan penyemprotan bahan bakar akan berubah besarnya tekanan penyemprotan bahan bakar. d. Tuas pengungkit tester harus digerakkan dengan perlahan - lahan pada waktu menyetel tekanan penyemprotan bahan bakar. e. Keadaan penyemprotan bahan bakar yang keluar dari lubang nozzle injector. 1. Bahan bakar harus menyemprot dalam bentuk kerucut kira - kira 4 derajat dari garis tengah lubang nozzle. 2. Tidak terdapat tetesan minyak setelah terjadi penyemprotan bahan bakar. 3. Penyemprotan nozzle bahan harus bakar membentuk dari injector lingkaran pada sebuah kertas putih yang ditempatkan pada jarak 30 cm dari nozzle. 4. Pada waktu menerima tekanan sebesar 90 kg/cm2 menurut petunjuk meteran tester, dan tidak boleh terdapat kebocoran pada dudukan nozzle. Gambar 41. Bentuk semprotan bahan bakar Diesel Engine I Internal Combustion Engine
  • 57. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Setelah injector menurut buku mesin nozzle petunjuk tersebut, penyemprotan ditest dengan instruksi dan bakar dari pabrik sesuai telah bahan baik hasil dan tekanan penyemprotannya, maka dapat dilakukan pekerjaan pemasangan pada kembali silinder pemasangan yang injector nozzle tersebut sesuai dengan prosedur mesin yang terdapat telah pada ditentukan. badan nozzle Arti kode menunjukkan besarnya tekanan penyemprotan bahan bakar yang keluar dari nozzle pengabut (injector nozzle). Gangguan gangguan pada pengabut (injector nozzle) 1. Lubang - lubang yang terdapat pada rumah mulut injector buntu. 2. Jarum pengabut ( needle valve) macet pada rumah mulut injector 3. Jarum pengabut dengan kedudukannay kurang merapat. 4. Jarum pengabut terbuka terus. 5. Terangkatnya jarum pengabut tidak sempurna 6. Terangkatnya jarum pengabut pada tekanan penyemprotan bahan bakar tidak tepat. Cara mencoba injector nozzle masih memenuhi syarat untuk dapat dipakai adalah sebagai berikut: Injector nozzle dilepaskan dari kedudukan pada motor, kemudian injector tersebut ditest di luar motor tersebut.Motor injector pancaran akan yang starter menghamburkan tertutup, dijalankan, bahan bahan maka bakar dalam bakar yang dikabutkan oleh injector dalam keadaan terputus putus dan berlangsung sedemikian cepatnya tanpa dari mulut injector terdapat tetesan bahan bakar. Diesel Engine I Internal Combustion Engine
  • 58. LABORATORIUM MOTOR BAKAR M. SISTEM PEMBUANGAN Sistem pembuangan adalah saluran untuk membuang sisa hasil pembakaran pada mesin pembakaran dalam. Sistem pembuangan terdiri dari beberapa komponen, minimal terdiri dari satu pipa pembuangan yang di Indonesia dikenal juga sebagai knalpot yang diadopsi dari bahasa Belanda atau saringan suara. Gambar 42. Sistem pembuangan Desain saluran pembuangan dirancang untuk menyalurkan gas hasil pembakaran mesin ketempat yang aman pembakaran bagi pengguna umumnya panas, mesin. untuk Gas itu hasil saluran pembuangan harus tahan panas dan cepat melepaskan panas. atau Saluran berdekatan pembuangan dengan tidak boleh material melewati yang mudah terbakar atau mudah rusak karena panas. Meskipun tampak sederhana, desain sistem pembuangan cukup berpengaruh terhadap performa mesin. Gambar 43.Mesin 4 Silinder Diesel Engine I Internal Combustion Engine
  • 59. LABORATORIUM MOTOR BAKAR Keterangan 1. Ram air, 8. piston 2. Air filter 9. exhaust valve 3. mass flow sensor 10. extractor pipes 4. butterfly valve 11. collector 5. air box 12. catalytic 6. intake runners converter 7. inlet valve 13. muffler Umumnya komponen dalam sistem pembuangan terdiri dari : 1. Kepala silinder, dimana pipa pembuangan dimulai, kecuali pada mesin dua langkah dimana saluran pembuangan ditempatkan dibagian bawah dinding silender. 2. Exhaust manifold atau exhaust header, dimana pipa dari beberapa ruang bakar/silinder bergabung. 3. Catalytic converter untuk menurunkan kadar gas beracun, CO, HC dan NOx 4. Knalpot, pipa untuk mengalirkan gas hasil pembakaran. 5. Peredam suara atau disebut juga muffler, yang berfungsi motor, untuk peredam meredam bunyi suara. ada di Pada dalam sepeda knalpot sedangkan pada mobil umumnya terlihat dengan jelas berupa tabung sebelum ujung pipa pembuangan. Selain itu ada opsional komponen berupa Turbocharger, yang menggunakan tenaga/energi yang masih tersisa untuk memutar turbin agar udara yang akan dimasukkan ke ruang bakar bertekanan sehingga mesin akan menghasilkan tenaga yang lebih besar. Diesel Engine I Internal Combustion Engine