SlideShare a Scribd company logo
1 of 67
Dasar mesin
• PENGERTIAN
• KLASIFIKASI ENGINE
• PERBEDAAN ENGINE GASOLINE & DIESEL
• PERBEDAAN ENGINE 2 & 4 LANGKAH
• UNSUR-UNSUR PEMBAKARAN
• PROSES KERJA (SIKLUS)
• PERFORMANCE ENGINE
• ENGINE SYSTEM
PENGERTIAN
Engine/mesin adalah sebuah alat pengubah energi panas
(heat energy) menjadi energi gerak
(mechanical energy).
Yaitu dengan melalui proses pembakaran
(combustion process).
Heat Energy Mechanical Energy
KONSEP PERUBAHAN ENERGI
KLASIFIKASI ENGINE
JET ENGINE
2 STROKES 4 STOKES
DIESEL
2 STROKES 4 STROKES
GASOLINE/
GAS
RECIPROCATING
(PISTON)
ROTARY
(WANKEL)
INTERNAL
COMBUSTION
ENGINE
TURBINE UAP TURBINE GAS MESIN UAP
EXTERNAL
COMBUSTION
ENGINE
ENGINE
PERBEDAAN
DIESEL ENGINE
&
GASOLINE ENGINE
PERBEDAAN GASOLINE & DIESEL
I T E M GASOLINE DIESEL
Siklus Pembakaran Siklus OTTO Siklus SABATHE
Perbandingan Kompresi Rendah (6:1 – 10:1) Tinggi (12:1 – 23:1)
Metode Pemasukan Fuel + Udara Udara
Bahan Bakar Bensin Solar
Metode Penyalaan Busi (spark plug) Kompresi
Sistem Bahan Bakar Karburator Pompa Injeksi + Injektor
Konstruksi Ringan Berat
Efisiensi Panas Rendah (25 – 30%) Tinggi (30 – 37%)
Getaran & Suara Kecil Besar
Tabel Perbedaan antara Gasoline & Diesel Engine
KEUNTUNGAN DIESEL VS GASOLINE
• Pemakaian bahan bakar lebih hemat, karena efisiensi
panas lebih tinggi
• Daya tahan operasional lebih lama
• Gangguan lebih sedikit, karena tidak ada sistem pengapian
• Momen yang dihasilkan lebih tinggi
KEKURANGAN DIESEL VS GASOLINE
• Karena tekanan kompresi tinggi, menimbulkan getaran
dan suara yang lebih besar
• Bahan& konstruksi lebih rumit dan kuat, agar dapat tahan
pada kompresi tinggi, sehingga bobot persatuan-HP lebih
berat
• Perawatan sistem bahan bakar lebih rumit
• Membutuhkan kapasitas baterai & motor starter lebih
besar, agar dapat memutar crankshaft dengan kompresi
tinggi.
PERBEDAAN ENGINE 2 & 4 LANGKAH
• 2 Langkah: Dua kali langkah piston - satu kali
putaran crankshaft - menghasilkan satu kali langkah
kerja.
• 4 Langkah: Empat kali langkah piston - dua kali
putaran crankshaft - menghasilkan satu kali langkah
kerja.
Prinsip kerja engine 2 & 4 langkah adalah sama, yakni:
pengisapan, kompresi, power (kerja), dan pembuangan.
Sedangkan perbedaannya pada jumlah putaran crank-
shaft per siklus yang menghasilkan kerja.
UNSUR-UNSUR PEMBAKARAN
Syarat terjadinya pembakaran yaitu adanya 3 unsur,
yakni: udara, bahan bakar dan panas.
Air + Fuel + Heat = Combustion
PROSES PEMBAKARAN ENGINE
ELEMENTS
AIR
FUEL
HEAT
+
STROKE
INTAKE
COMPRESSION
POWER
EXHAUST
=
COMBUSTION
HEAT
WORK
UDARA
78
21
78
21
78
21
78
21
Lapisan Atmosfer
mengandung:
* 21% Oksigen
* 78% Nitrogen
* 1% Lain-lain
Syarat Udara
• Sejuk/kelembaban
• Temperatur
Udara yang dibutuhkan dalam pembakaran pada
engine adalah yang mempunyai kerapatan (density)
yang tinggi, sehingga banyak mengandung O2..
Faktor yang mempengaruhi density udara:
BAHAN BAKAR (FUEL)
PERBANDINGAN UDARA & BB
TABEL CALORIFIC VALUE
JENIS
BAHAN BAKAR
Gross Calorific
Value
Minyak tanah
Minyak solar
Minyak diesel
Minyak bakar
19.740 btu/lb
19.570 btu/lb
19.140 btu/lb
18.635btu/lb
Sumber: Buku Bahan Bakar Pertamina
PANAS (HEAT)
• Gasoline,
Panas pada engine gasoline diperoleh
dari letikan bunga api spark plug.
• Diesel
Panas pada engine diesel diperoleh dari
udara yang dikompresikan dalam ruang
bakar.
Proses Terjadinya Panas
Udara yang dihisap oleh ruang bakar
kemudian dikompresikan,
karena adanya penyempitan ruang
maka molekul-molekul udara saling bergesekan
yang akan menimbulkan panas.
PROSES KERJA
(SIKLUS)
SIKLUS KERJA
• Intake stroke
• Compression stroke
• Power stroke
• Exhaust stroke
Siklus kerja engine empat langkah
adalah:
INTAKE STROKE
Intake
• Piston bergerak dari TDC ke BDC
• Intake valve membuka & exhaust valve
menutup
• Udara luar terhisap
(karena di dalam ruang bakar kevakumannya lebih tinggi)
EFISIENSI VOLUMETRIK
Efisiensi Volumetrik adalah
persentase pemasukan udara
yang dihisap terhadap volume
ruang bakar yang tersedia.
PENGISAPAN
• Gasoline Engine
Pada gasoline engine yang dihisap
adalah Udara + Bahan bakar.
• Diesel Engine
Pada diesel engine yang dihisap adalah
Udara murni.
COMPRESSION
STROKE
Compression
• Piston bergerak dari BDC ke TDC
• Kedua valve menutup
• Udara dikompresikan Panas
(karena ruangnya dipersempit)
0 4 8 12 16 18 24 28 32
20
60
80
100
120
40
200
400
800
1000
1200
600
PERBANDINGAN KOMPRESI
Grafik hubungan tekanan & temperatur kompresi
POWER
STROKE
Power
• Gas sisa pembakaran mengembang
(ekspansi karena panas, yang menyebabkan gaya dorong)
• Kedua valve menutup
• Piston terdorong turun ke BDC
EXHAUST
STROKE
Exhaust
• Piston bergerak dari BDC ke TDC
• Exhaust valve membuka
• Gas sisa pembakaran terbuang
(melalui exhaust valve & exhaust manifold)
Over-lapping
Over-lapping adalah kondisi kedua valve
(intake & exhaust) membuka secara
bersama-sama (simultan).
Fungsi Over-lapping:
a. Proses pembilasan ruang bakar
b. Membuka intake port lebih awal,
sehingga pemasukan udara lebih
banyak.
PERFORMANCE
ENGINE
Kemampuan (performance) engine dipengaruhi
oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Displacement (volume langkah total)
2. Ratio kompresi
3. Efisiensi panas
• Volume Langkah Total
Volume langkah total besarnya sudah ditentukan (fix)
dari manufacturer.
Volume langkah adalah volume yang terjadi
bila piston bergerak dari TDC sampai BDC.
Sedangkan volume total sebuah engine
adalah volume langkah dikalikan dengan
jumlah keseluruhan silindernya.
Perhitungan
VL =   . D2 . L . n
Keterangan:
VL = Volume langkah total (Displacement)………cc
D = Diameter silinder ……………………………cm
L = Langkah piston (stroke) …………………….cm
n = Jumlah silinder
Panjang langkah
Diameter boring
Volume langkah
• Compression Ratio
Perbandingan Kompresi (Compression ratio)
adalah perbandingan volume antara
pada saat posisi BDC dan TDC.
Yang mempengaruhi besarnya perbandingan
kompresi adalah:
a. Panjang langkah piston
b. Bentuk cylinder head
c. Design bentuk piston crown
• Efisiensi Panas
Efisiensi panas suatu engine adalah
perbandingan panas yang diubah menjadi
kerja efektif terhadap
panas yang dihasilkan oleh pembakaran.
Keseimbangan Panas
Proses pembakaran di dalam cylinder
menghasilkan panas. Panas tersebut ada
yang diubah menjadi tenaga efektif dan
sebagian lagi hilang.
Persentase Distribusi Panas
• Effective work
• Exhaust loss
• Cooling loss
• Mechanical loss
Heat generated
A
C
B
Losses
Heat
Effective Heat
A : Exhaust loss 30%
B : Cooling loss 30%
C : Mechanicals loss 7%
Penjelasan
• Effective Work
Jumlah panas yang efektif menjadi tenaga putar pada crankshaft
• Exhaust Loss
Jumlah panas yang hilang bersama gas buang
• Cooling Loss
Engine harus memberikan panas yang terus-menerus, dan untuk
mencegah over-heating engine harus didinginkan dengan coolant &
oil. Panas yang hilang akibat pendinginan disebut cooling loss.
• Mechanical Loss
Panas yang hilang akibat untuk menggerakkan aksesoris, seperti:
pompa-2, valve dan kerugian gesekan.
Perbandingan Efisiensi Panas
I T E M GASOLINE DIESEL
Efektif work 24 – 30% 30 – 37%
Exhaust loss 35% 30%
Cooling loss 30% 30%
Mechanical loss 7% 7%
Firing Order
Untuk engine yang jumlah cylinder lebih dari 2
mempunyai urutan penyalaan tertentu
yang disebut firing order.
Contoh:
• Engine 4 Cylinder
Dengan FO : 1 - 3 - 4 - 2
• Engine 6 Cylinder
Dengan FO : 1 - 5 - 3 - 6 - 2 - 4
Bentuk Crankshaft
2 3
4
1
1/4
2/3
1/6
5/2 3/4
6 Cylinder
FO : 1 - 5 - 3 - 6 - 2 - 4
Penyebaran Power
1
3
4
2
P
E I
P
C
C
I
C
E
E
P
E C
P
I
I
Cyl 0o 360o 540o 720o
180o

More Related Content

Similar to 1 - dasar mesin1.ppt

Turbine gas
Turbine gasTurbine gas
Turbine gasmaulanho
 
Teknik konversi dan konservasi energi turbin
Teknik konversi dan konservasi energi turbinTeknik konversi dan konservasi energi turbin
Teknik konversi dan konservasi energi turbinardhilachadarisman
 
HEUI, Injector Nozzle, Pre-Heating systems _ Vacuum Pump.pptx
HEUI, Injector Nozzle, Pre-Heating systems _ Vacuum Pump.pptxHEUI, Injector Nozzle, Pre-Heating systems _ Vacuum Pump.pptx
HEUI, Injector Nozzle, Pre-Heating systems _ Vacuum Pump.pptxdondon94
 
Ppt oprsn sistem pelumasan pendinginan mbr- 19-sdk
Ppt oprsn  sistem pelumasan  pendinginan mbr- 19-sdkPpt oprsn  sistem pelumasan  pendinginan mbr- 19-sdk
Ppt oprsn sistem pelumasan pendinginan mbr- 19-sdkdewi inne kumalasari
 
Choacing Clinic Spin
Choacing Clinic SpinChoacing Clinic Spin
Choacing Clinic SpinMas Tress
 
DASAR-DASAR MESIN eknik Mesin merupakan bidang keilmuan yang mempelajari prin...
DASAR-DASAR MESIN eknik Mesin merupakan bidang keilmuan yang mempelajari prin...DASAR-DASAR MESIN eknik Mesin merupakan bidang keilmuan yang mempelajari prin...
DASAR-DASAR MESIN eknik Mesin merupakan bidang keilmuan yang mempelajari prin...DONNYDANOERAHARJO
 
131 122-1-pb
131 122-1-pb131 122-1-pb
131 122-1-pbAlen Pepa
 
Siklus mesin diesel 2 langkah
Siklus mesin diesel 2 langkahSiklus mesin diesel 2 langkah
Siklus mesin diesel 2 langkahTio Antoni
 
MESIN KONVERSI ENERGI I SIKLUS OTTO mesin
MESIN KONVERSI ENERGI I SIKLUS OTTO mesinMESIN KONVERSI ENERGI I SIKLUS OTTO mesin
MESIN KONVERSI ENERGI I SIKLUS OTTO mesinIKomangDiegoAntara
 
SISTEM PENDINGIN.ppt
SISTEM PENDINGIN.pptSISTEM PENDINGIN.ppt
SISTEM PENDINGIN.pptkalim28
 

Similar to 1 - dasar mesin1.ppt (20)

KOMPONEN UTAMA MESIN.ppt
KOMPONEN UTAMA MESIN.pptKOMPONEN UTAMA MESIN.ppt
KOMPONEN UTAMA MESIN.ppt
 
KOMPONEN-KOMPONEN MESIN.ppt
KOMPONEN-KOMPONEN MESIN.pptKOMPONEN-KOMPONEN MESIN.ppt
KOMPONEN-KOMPONEN MESIN.ppt
 
Turbine gas
Turbine gasTurbine gas
Turbine gas
 
Teknik konversi dan konservasi energi turbin
Teknik konversi dan konservasi energi turbinTeknik konversi dan konservasi energi turbin
Teknik konversi dan konservasi energi turbin
 
Komponen utama-mesin
Komponen utama-mesinKomponen utama-mesin
Komponen utama-mesin
 
HEUI, Injector Nozzle, Pre-Heating systems _ Vacuum Pump.pptx
HEUI, Injector Nozzle, Pre-Heating systems _ Vacuum Pump.pptxHEUI, Injector Nozzle, Pre-Heating systems _ Vacuum Pump.pptx
HEUI, Injector Nozzle, Pre-Heating systems _ Vacuum Pump.pptx
 
Ppt oprsn sistem pelumasan pendinginan mbr- 19-sdk
Ppt oprsn  sistem pelumasan  pendinginan mbr- 19-sdkPpt oprsn  sistem pelumasan  pendinginan mbr- 19-sdk
Ppt oprsn sistem pelumasan pendinginan mbr- 19-sdk
 
Choacing Clinic Spin
Choacing Clinic SpinChoacing Clinic Spin
Choacing Clinic Spin
 
DASAR-DASAR MESIN eknik Mesin merupakan bidang keilmuan yang mempelajari prin...
DASAR-DASAR MESIN eknik Mesin merupakan bidang keilmuan yang mempelajari prin...DASAR-DASAR MESIN eknik Mesin merupakan bidang keilmuan yang mempelajari prin...
DASAR-DASAR MESIN eknik Mesin merupakan bidang keilmuan yang mempelajari prin...
 
131 122-1-pb
131 122-1-pb131 122-1-pb
131 122-1-pb
 
Siklus mesin diesel 2 langkah
Siklus mesin diesel 2 langkahSiklus mesin diesel 2 langkah
Siklus mesin diesel 2 langkah
 
laporan praktikum motor bakar
laporan praktikum motor bakarlaporan praktikum motor bakar
laporan praktikum motor bakar
 
MESIN KONVERSI ENERGI I SIKLUS OTTO mesin
MESIN KONVERSI ENERGI I SIKLUS OTTO mesinMESIN KONVERSI ENERGI I SIKLUS OTTO mesin
MESIN KONVERSI ENERGI I SIKLUS OTTO mesin
 
SISTEM PENDINGIN.ppt
SISTEM PENDINGIN.pptSISTEM PENDINGIN.ppt
SISTEM PENDINGIN.ppt
 
TURBIN GAS
TURBIN GASTURBIN GAS
TURBIN GAS
 
TURBIN GAS
TURBIN GASTURBIN GAS
TURBIN GAS
 
Motor Bakar
Motor BakarMotor Bakar
Motor Bakar
 
mesin bensin.pdf
mesin bensin.pdfmesin bensin.pdf
mesin bensin.pdf
 
Mesin 4 tak
Mesin 4 takMesin 4 tak
Mesin 4 tak
 
SISTEM TURBIN GAS.pptx
SISTEM TURBIN GAS.pptxSISTEM TURBIN GAS.pptx
SISTEM TURBIN GAS.pptx
 

More from WayanSantosa1

Mesin 4 tak cara kerjanya untuk belajar otomotig
Mesin 4 tak cara kerjanya untuk belajar otomotigMesin 4 tak cara kerjanya untuk belajar otomotig
Mesin 4 tak cara kerjanya untuk belajar otomotigWayanSantosa1
 
Otomotif jurusan teknik kendaraan ringan
Otomotif jurusan teknik kendaraan ringanOtomotif jurusan teknik kendaraan ringan
Otomotif jurusan teknik kendaraan ringanWayanSantosa1
 
-1Kelistrikanbodyguru.pdf
-1Kelistrikanbodyguru.pdf-1Kelistrikanbodyguru.pdf
-1Kelistrikanbodyguru.pdfWayanSantosa1
 
centrallockdanalarm-121202012711-phpapp01.pptx
centrallockdanalarm-121202012711-phpapp01.pptxcentrallockdanalarm-121202012711-phpapp01.pptx
centrallockdanalarm-121202012711-phpapp01.pptxWayanSantosa1
 
01r05i_THS_Inverter.ppt
01r05i_THS_Inverter.ppt01r05i_THS_Inverter.ppt
01r05i_THS_Inverter.pptWayanSantosa1
 
1 - dasar mesin1.ppt
1 - dasar mesin1.ppt1 - dasar mesin1.ppt
1 - dasar mesin1.pptWayanSantosa1
 
8 - Identifikasi baterai.ppt
8 - Identifikasi baterai.ppt8 - Identifikasi baterai.ppt
8 - Identifikasi baterai.pptWayanSantosa1
 
4perawatan penyetelan sepeda motor.pdf
4perawatan penyetelan sepeda motor.pdf4perawatan penyetelan sepeda motor.pdf
4perawatan penyetelan sepeda motor.pdfWayanSantosa1
 

More from WayanSantosa1 (16)

Mesin 4 tak cara kerjanya untuk belajar otomotig
Mesin 4 tak cara kerjanya untuk belajar otomotigMesin 4 tak cara kerjanya untuk belajar otomotig
Mesin 4 tak cara kerjanya untuk belajar otomotig
 
Otomotif jurusan teknik kendaraan ringan
Otomotif jurusan teknik kendaraan ringanOtomotif jurusan teknik kendaraan ringan
Otomotif jurusan teknik kendaraan ringan
 
GAS BUANG.ppt
GAS BUANG.pptGAS BUANG.ppt
GAS BUANG.ppt
 
Cvt_&_Ycat.ppt
Cvt_&_Ycat.pptCvt_&_Ycat.ppt
Cvt_&_Ycat.ppt
 
pompa ppt.pdf
pompa ppt.pdfpompa ppt.pdf
pompa ppt.pdf
 
-1Kelistrikanbodyguru.pdf
-1Kelistrikanbodyguru.pdf-1Kelistrikanbodyguru.pdf
-1Kelistrikanbodyguru.pdf
 
25.ppt
25.ppt25.ppt
25.ppt
 
28.ppt
28.ppt28.ppt
28.ppt
 
34.ppt
34.ppt34.ppt
34.ppt
 
39.ppt
39.ppt39.ppt
39.ppt
 
centrallockdanalarm-121202012711-phpapp01.pptx
centrallockdanalarm-121202012711-phpapp01.pptxcentrallockdanalarm-121202012711-phpapp01.pptx
centrallockdanalarm-121202012711-phpapp01.pptx
 
01r05i_THS_Inverter.ppt
01r05i_THS_Inverter.ppt01r05i_THS_Inverter.ppt
01r05i_THS_Inverter.ppt
 
1 - dasar mesin1.ppt
1 - dasar mesin1.ppt1 - dasar mesin1.ppt
1 - dasar mesin1.ppt
 
8 - Identifikasi baterai.ppt
8 - Identifikasi baterai.ppt8 - Identifikasi baterai.ppt
8 - Identifikasi baterai.ppt
 
rem.pdf
rem.pdfrem.pdf
rem.pdf
 
4perawatan penyetelan sepeda motor.pdf
4perawatan penyetelan sepeda motor.pdf4perawatan penyetelan sepeda motor.pdf
4perawatan penyetelan sepeda motor.pdf
 

1 - dasar mesin1.ppt

  • 1.
  • 2. Dasar mesin • PENGERTIAN • KLASIFIKASI ENGINE • PERBEDAAN ENGINE GASOLINE & DIESEL • PERBEDAAN ENGINE 2 & 4 LANGKAH • UNSUR-UNSUR PEMBAKARAN • PROSES KERJA (SIKLUS) • PERFORMANCE ENGINE • ENGINE SYSTEM
  • 3. PENGERTIAN Engine/mesin adalah sebuah alat pengubah energi panas (heat energy) menjadi energi gerak (mechanical energy). Yaitu dengan melalui proses pembakaran (combustion process). Heat Energy Mechanical Energy
  • 5. KLASIFIKASI ENGINE JET ENGINE 2 STROKES 4 STOKES DIESEL 2 STROKES 4 STROKES GASOLINE/ GAS RECIPROCATING (PISTON) ROTARY (WANKEL) INTERNAL COMBUSTION ENGINE TURBINE UAP TURBINE GAS MESIN UAP EXTERNAL COMBUSTION ENGINE ENGINE
  • 7. PERBEDAAN GASOLINE & DIESEL I T E M GASOLINE DIESEL Siklus Pembakaran Siklus OTTO Siklus SABATHE Perbandingan Kompresi Rendah (6:1 – 10:1) Tinggi (12:1 – 23:1) Metode Pemasukan Fuel + Udara Udara Bahan Bakar Bensin Solar Metode Penyalaan Busi (spark plug) Kompresi Sistem Bahan Bakar Karburator Pompa Injeksi + Injektor Konstruksi Ringan Berat Efisiensi Panas Rendah (25 – 30%) Tinggi (30 – 37%) Getaran & Suara Kecil Besar Tabel Perbedaan antara Gasoline & Diesel Engine
  • 8. KEUNTUNGAN DIESEL VS GASOLINE • Pemakaian bahan bakar lebih hemat, karena efisiensi panas lebih tinggi • Daya tahan operasional lebih lama • Gangguan lebih sedikit, karena tidak ada sistem pengapian • Momen yang dihasilkan lebih tinggi
  • 9. KEKURANGAN DIESEL VS GASOLINE • Karena tekanan kompresi tinggi, menimbulkan getaran dan suara yang lebih besar • Bahan& konstruksi lebih rumit dan kuat, agar dapat tahan pada kompresi tinggi, sehingga bobot persatuan-HP lebih berat • Perawatan sistem bahan bakar lebih rumit • Membutuhkan kapasitas baterai & motor starter lebih besar, agar dapat memutar crankshaft dengan kompresi tinggi.
  • 10. PERBEDAAN ENGINE 2 & 4 LANGKAH • 2 Langkah: Dua kali langkah piston - satu kali putaran crankshaft - menghasilkan satu kali langkah kerja. • 4 Langkah: Empat kali langkah piston - dua kali putaran crankshaft - menghasilkan satu kali langkah kerja. Prinsip kerja engine 2 & 4 langkah adalah sama, yakni: pengisapan, kompresi, power (kerja), dan pembuangan. Sedangkan perbedaannya pada jumlah putaran crank- shaft per siklus yang menghasilkan kerja.
  • 11. UNSUR-UNSUR PEMBAKARAN Syarat terjadinya pembakaran yaitu adanya 3 unsur, yakni: udara, bahan bakar dan panas. Air + Fuel + Heat = Combustion
  • 14. Syarat Udara • Sejuk/kelembaban • Temperatur Udara yang dibutuhkan dalam pembakaran pada engine adalah yang mempunyai kerapatan (density) yang tinggi, sehingga banyak mengandung O2.. Faktor yang mempengaruhi density udara:
  • 15.
  • 16.
  • 18.
  • 19.
  • 21. TABEL CALORIFIC VALUE JENIS BAHAN BAKAR Gross Calorific Value Minyak tanah Minyak solar Minyak diesel Minyak bakar 19.740 btu/lb 19.570 btu/lb 19.140 btu/lb 18.635btu/lb Sumber: Buku Bahan Bakar Pertamina
  • 22. PANAS (HEAT) • Gasoline, Panas pada engine gasoline diperoleh dari letikan bunga api spark plug. • Diesel Panas pada engine diesel diperoleh dari udara yang dikompresikan dalam ruang bakar.
  • 23.
  • 24. Proses Terjadinya Panas Udara yang dihisap oleh ruang bakar kemudian dikompresikan, karena adanya penyempitan ruang maka molekul-molekul udara saling bergesekan yang akan menimbulkan panas.
  • 25.
  • 27. SIKLUS KERJA • Intake stroke • Compression stroke • Power stroke • Exhaust stroke Siklus kerja engine empat langkah adalah:
  • 29. Intake • Piston bergerak dari TDC ke BDC • Intake valve membuka & exhaust valve menutup • Udara luar terhisap (karena di dalam ruang bakar kevakumannya lebih tinggi)
  • 30.
  • 31.
  • 33. Efisiensi Volumetrik adalah persentase pemasukan udara yang dihisap terhadap volume ruang bakar yang tersedia.
  • 34. PENGISAPAN • Gasoline Engine Pada gasoline engine yang dihisap adalah Udara + Bahan bakar. • Diesel Engine Pada diesel engine yang dihisap adalah Udara murni.
  • 36. Compression • Piston bergerak dari BDC ke TDC • Kedua valve menutup • Udara dikompresikan Panas (karena ruangnya dipersempit)
  • 37.
  • 38.
  • 39. 0 4 8 12 16 18 24 28 32 20 60 80 100 120 40 200 400 800 1000 1200 600 PERBANDINGAN KOMPRESI Grafik hubungan tekanan & temperatur kompresi
  • 41. Power • Gas sisa pembakaran mengembang (ekspansi karena panas, yang menyebabkan gaya dorong) • Kedua valve menutup • Piston terdorong turun ke BDC
  • 42.
  • 43.
  • 45. Exhaust • Piston bergerak dari BDC ke TDC • Exhaust valve membuka • Gas sisa pembakaran terbuang (melalui exhaust valve & exhaust manifold)
  • 46.
  • 47. Over-lapping Over-lapping adalah kondisi kedua valve (intake & exhaust) membuka secara bersama-sama (simultan). Fungsi Over-lapping: a. Proses pembilasan ruang bakar b. Membuka intake port lebih awal, sehingga pemasukan udara lebih banyak.
  • 48.
  • 50. Kemampuan (performance) engine dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: 1. Displacement (volume langkah total) 2. Ratio kompresi 3. Efisiensi panas
  • 51. • Volume Langkah Total Volume langkah total besarnya sudah ditentukan (fix) dari manufacturer. Volume langkah adalah volume yang terjadi bila piston bergerak dari TDC sampai BDC. Sedangkan volume total sebuah engine adalah volume langkah dikalikan dengan jumlah keseluruhan silindernya.
  • 52. Perhitungan VL =   . D2 . L . n Keterangan: VL = Volume langkah total (Displacement)………cc D = Diameter silinder ……………………………cm L = Langkah piston (stroke) …………………….cm n = Jumlah silinder
  • 54. • Compression Ratio Perbandingan Kompresi (Compression ratio) adalah perbandingan volume antara pada saat posisi BDC dan TDC.
  • 55.
  • 56. Yang mempengaruhi besarnya perbandingan kompresi adalah: a. Panjang langkah piston b. Bentuk cylinder head c. Design bentuk piston crown
  • 57. • Efisiensi Panas Efisiensi panas suatu engine adalah perbandingan panas yang diubah menjadi kerja efektif terhadap panas yang dihasilkan oleh pembakaran.
  • 58. Keseimbangan Panas Proses pembakaran di dalam cylinder menghasilkan panas. Panas tersebut ada yang diubah menjadi tenaga efektif dan sebagian lagi hilang.
  • 59. Persentase Distribusi Panas • Effective work • Exhaust loss • Cooling loss • Mechanical loss
  • 60. Heat generated A C B Losses Heat Effective Heat A : Exhaust loss 30% B : Cooling loss 30% C : Mechanicals loss 7%
  • 61. Penjelasan • Effective Work Jumlah panas yang efektif menjadi tenaga putar pada crankshaft • Exhaust Loss Jumlah panas yang hilang bersama gas buang • Cooling Loss Engine harus memberikan panas yang terus-menerus, dan untuk mencegah over-heating engine harus didinginkan dengan coolant & oil. Panas yang hilang akibat pendinginan disebut cooling loss. • Mechanical Loss Panas yang hilang akibat untuk menggerakkan aksesoris, seperti: pompa-2, valve dan kerugian gesekan.
  • 62. Perbandingan Efisiensi Panas I T E M GASOLINE DIESEL Efektif work 24 – 30% 30 – 37% Exhaust loss 35% 30% Cooling loss 30% 30% Mechanical loss 7% 7%
  • 63. Firing Order Untuk engine yang jumlah cylinder lebih dari 2 mempunyai urutan penyalaan tertentu yang disebut firing order.
  • 64. Contoh: • Engine 4 Cylinder Dengan FO : 1 - 3 - 4 - 2 • Engine 6 Cylinder Dengan FO : 1 - 5 - 3 - 6 - 2 - 4
  • 66. 1/6 5/2 3/4 6 Cylinder FO : 1 - 5 - 3 - 6 - 2 - 4
  • 67. Penyebaran Power 1 3 4 2 P E I P C C I C E E P E C P I I Cyl 0o 360o 540o 720o 180o