SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Masyarakat Indonesia masa prakasara

Masyarakat Indonesia sebelum mengenal aksara sudah memiliki tradisi sejarah. tradisi sejarah adalah
bagaimana suatu masyarakat memiliki kesadaran terhadap masa lalunya. Kesadaran tersebut kemudian
dia rekam dan diwariskan kepada generasi berikutnya. Perekaman dan pewarisan tersebut kemudian
menjadi suatu tradisi yang hidup tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.

Cara pewarisan yang dilakukan ialah dengan bertutur dari mulut ke
mulut. Hal ini dilakukan karena pada masyarakat yang belum mengenal
tulisan, tidak meninggalkan bukti sejarah dalam bentuk peninggalan tertulis.
Penuturan melalui bercerita merupakan cara yang efektif untuk mewariskan
kepada generasi berikutnya. Cara penceritaan tersebut kemudian dikenal
dengan istilah tradisi lisan. Fungsi utama dalam tradisi lisan adalah pewarisan dan perekaman
terhadap apa yang terjadi pada masa lalu menurut pandangan suatu kelompok
masyarakat.

Ada dua ciri penting tradisi lisan. Pertama,
menyangkut pesan-pesan yang berupa pernyataan-pernyataan lisan yang
diucapkan, dinyanyikan, atau disampaikan lewat musik. Berbeda halnya
dengan masyarakat yang sudah mengenal tulisan, pesan-pesan itu disampaikan
dalam bentuk teks (tertulis).
Ciri kedua ialah tradisi lisan berasal dari generasi sebelum generasi
sekarang, paling sedikit satu generasi sebelumnya. Berbeda halnya dengan
sejarah lisan (oral history), disusun bukan dari generasi sebelumnya tapi
disusun oleh generasi sezaman. Asal tradisi lisan dari generasi sebelumnya
karena memiliki fungsi pewarisan, sedangkan di dalam sejarah lisan tidak
ada upaya untuk pewarisan.

Tradisi lisan biasa dibedakan menjadi beberapa jenis. Pertama, berupa
“petuah-petuah” yang sebenarnya merupakan rumusan kalimat yang dianggap
punya arti khusus bagi kelompok, yang biasanya dinyatakan berulangulang
untuk menegaskan satu pandangan kelompok yang diharapkan dapat
menjadi pegangan bagi generasi-generasi berikutnya. Bentuk yang kedua dari tradisi lisan adalah
“kisah” tentang kejadiankejadian
di sekitar kehidupan kelompok, baik sebagai kisah perorangan
(personal tradition) atau sebagai kelompok (group account). Bentuk ketiga dari tradisi lisan
yaitu “cerita kepahlawanan”. Cerita ini berisi bermacam-macam gambaran tentang tindakan-
tindakan kepahlawanan yang mengagumkan bagi kelompok pemiliknya yang biasanya berpusat
pada tokoh-tokoh tertentu (biasanya tokoh-tokoh pemimpin masyarakat). Keempat, yaitu bentuk
cerita “dongeng” yang umumnya bersifat fiksi
belaka. Tentu saja unsur faktanya boleh dikatakan tidak ada, dan memang
biasanya terutama berfungsi untuk menyenangkan (menghibur) pendengarnya
meskipun sering di dalamnya terkandung unsur-unsur petuah.

Bentuk
tradisi lisan meliputi folklor, mitologi, legenda,
upacara, dan lagu.
1. folklore

Pengertian folklore secara keseluruhan adalah sebagian kebudayaan
suatu kolektif, yang tersebar dan diwariskan secara turun-temurun, di antara
kolektif macam apa saja, secara tradisional dalam versi yang berbeda,
baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat
atau alat pembantu.

James Dananjaya (seorang ahli folklor) menyebutkan sembilan ciri
folklore, yaitu sebagai berikut.
a. Penyebaran dan pewarisannya biasanya dilakukan secara lisan, yakni
disebarkan melalui tutur kata dari mulut ke mulut (atau dengan suatu
contoh yang disertai dengan gerak isyarat, dan alat pembantu pengingat)
dari suatu generasi ke generasi berikutnya.
b. Tradisional, yakni disebarkan dalam bentuk yang relatif tetap atau dalam
bentuk standar. Disebarkan di antara kolektif tertentu dalam waktu yang
cukup lama (paling sedikit dua generasi).
c. Ada (exist) dalam versi-versi bahkan varian-varian yang berbeda. Hal
ini diakibatkan oleh cara penyebarannya dari mulut ke mulut (lisan), biasanya
bukan melalui cetakan atau rekaman, sehingga oleh proses lupa diri manusia
atau proses interpolasi, folklore dengan mudah dapat mengalami perubahan.
Walaupun demikian, perbedaannya hanya terletak pada bagian luarnya
saja, sedangkan bentuk dasarnya dapat tetap bertahan.
d. Anonim, yaitu penciptanya sudah tidak diketahui orang lagi.
e. Mempunyai bentuk berumus atau berpola. Cerita rakyat, misalnya,
selalu menggunakan kata-kata klise seperti “bulan empat belas hari”
untuk menggambarkan kemarahan seseorang, atau ungkapan-ungkapan
tradisional, ulangan-ulangan, dan kalimat-kalimat atau kata-kata pembukaan
dan penutup yang baku, seperti “sohibul hikayat… dan mereka pun hidup
bahagia untuk seterusnya,” atau “Menurut empunya cerita… demikianlah
konon”.
f. Mempunyai kegunaan (function) dalam kehidupan bersama suatu kolektif.
Cerita rakyat misalnya mempunyai kegunaan sebagai alat pendidik, pelipur
lara, protes sosial, dan proyeksi keinginan terpendam.
g. Pralogis, yaitu mempunyai logika sendiri yang tidak sesuai dengan logika
umum. Ciri pengenal ini terutama berlaku bagi folklore lisan dan sebagian
lisan.
48
h. Milik bersama (collective) dari kolektif tertentu. Hal ini sudah tentu
diakibatkan karena penciptanya yang pertama sudah tidak diketahui lagi,
sehingga setiap anggota kolektif yang bersangkutan merasa memilikinya.
i. Bersifat polos dan lugu, sehingga seringkali kelihatan kasar, terlalu spontan.
Hal ini dapat dimengerti apabila mengingat bahwa banyak folklor merupakan
proyeksi emosi manusia yang paling jujur manifestasinya.

fungsi folklor, yaitu sebagai berikut:
a. Sebagai sistem proyeksi, yakni sebagai alat pencermin angan-angan suatu
kolektif.
b. Sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga-lembaga kebudayaan.
c. Sebagai alat pendidik anak.
d. Sebagai alat pemaksa dan pengawas agar norma-norma masyarakat akan
selalu dipatuhi anggota kolektifnya.

    2. Mitologi
Ciri penting dari mitologi ialah cerita prosa rakyat yang dianggap benarbenar
terjadi serta dianggap suci oleh yang empunya cerita. Tokoh yang
ditampilkan dalam mitologi biasanya berupa para dewa atau makhluk setengah
dewa. Peristiwa yang dikisahkan dalam mitologi berupa terjadinya alam
semesta, dunia, manusia pertama, terjadinya maut, bentuk khas binatang,
bentuk topografi, gejala alam, dan sebagainya. Selain itu, mitologi juga
mengisahkan petualangan para dewa, kisah percintaan dewa, hubungan
kekerabatan para dewa, kisah perang para dewa, dan sebagainya.

   3. legenda

Legenda merupakan cerita rakyat yang memiliki ciri-ciri, yaitu sebagai
berikut.
1) Oleh yang empunya cerita dianggap sebagai suatu kejadian yang sungguhsungguh
pernah terjadi.
2) Bersifat sekuler (keduniawian), terjadinya pada masa yang belum begitu
lampau, dan bertempat di dunia seperti yang kita kenal sekarang. Tokoh
utama dalam legenda adalah manusia.
3) “Sejarah” kolektif, maksudnya sejarah yang banyak mengalami distorsi
karena seringkali dapat jauh berbeda dengan kisah aslinya.
4) Bersifat migration yakni dapat berpindah-pindah, sehingga dikenal luas
di daerah-daerah yang berbeda.
5) Bersifat siklus, yaitu sekelompok cerita yang berkisar pada suatu tokoh
atau kejadian tertentu, misalnya di Jawa legenda-legenda mengenai Panji.
Legenda dapat dibagi ke dalam empat jenis, yaitu legenda keagamaan,
legenda alam gaib, legenda perseorangan, dan legenda setempat.

   a. Keagamaan

Legenda yang ceritanya berkaitan dengan kehidupan keagamaan. Contoh cerita tentang para
penyebar Islam di Jawa.
    b. Alam gaib
         legenda alam gaib adalah cerita-cerita pengalaman
        seorang dengan makhluk-makhluk gaib, hantu-hantu, siluman, gejala-gejala
alam gaib, dan sebagainya. Contoh : legenda tentang mandor Kebun Raya Bogor yang hilang
lenyap begitu saja sewaktu bertugas di Kebun Raya.
    c. perseorangan
Legenda ini adalah cerita mengenai tokoh-tokoh tertentu yang dianggap oleh yang empunya
cerita benar-benar pernah terjadi. Contoh legenda ini misalnya tokoh Panji di Jawa Timur.
    d. Setempat
Legenda ini adalah legenda yang ceritanya berhubungan erat dengan
       suatu tempat, nama tempat dan bentuk topografi, yakni bentuk permukaan
       suatu daerah, apakah berbukit-bukit, dan sebagainya. Contoh :Di Jawa Barat terdapat
       legenda setempat misalnya legenda tentang asal usul nama Kuningan.

       4. Upacara
upacara yang pada umumnya memiliki nilai sakral oleh masyarakat pendukung kebudayaan
tersebut. Upacara pada dasarnya merupakan bentuk perilaku masyarakat yang menunjukkan
kesadaran terhadap masa lalunya.contoh : Contoh upacara tersebut adalah upacara atau semacam
perayaan penghormatan terhadap Dewi Sri yang hidup di masyarakat daerah pertanian. Cerita
Dewi Sri adalah cerita tentang asal usul Padi.

Masyarakat Indonesia masa aksara

Tradisi sejarah masyarakat Indonesia berkembang pula pada masa aksara, yaitu masa ketika
masyarakat Indonesia sudah mengenal tulisan. Pada masa aksara, tradisi sejarah direkam melalui
tulisan sehingga lahirlah rekaman tertulis. Rekaman tertulis ini pun, sama halnya dengan tradisi
masa praaksara, yaitu tumbuh dan berkembang melalui pewarisan dalam masyarakat. Mereka
memandang bahwa masa lalu perlu diingat, dicatat dan diwariskan kepada generasi berikutnya.
Rekaman tertulis tersebut disebut dengan naskah.

Kalangan masyarakat profesional menyebut naskah tersebut dengan
sebutan naskah lama atau naskah kuno. Penyebutan ini disebabkan naskah
tersebut ditulis pada masa lampau. Jadi, naskah kuno adalah karangan yang berupa tulisan atau
ketikan yang telah berusia lebih dari 50 tahun.
Bahan yang digunakan untuk menulis naskah sangat beragam. Ada
yang ditulis pada kertas, bambu, kulit kayu, rotan, daun nipah, daun lontar,
dan lain.
Cerita sejarah yang ada dalam naskah, biasanya lebih banyak menceritakan
peran “orang-orang besar”, seperti raja, penguasa, tokoh, dan lain-lain.

Bentuk historiografi tradisional yang terdapat pada naskah memiliki
beberapa ciri. Pertama, uraiannya dipengaruhi oleh ciri-ciri budaya masyarakat
pendukungnya. Ciri kedua, dari yaitu cenderung mengabaikan unsur-unsur fakta. Pengabaian
fakta ini disebabkan terlalu dipengaruhi atau dikaburkan oleh sistem kepercayaan
yang dimiliki masyarakatnya. ketiga, yaitu dalam naskah terdapat tokoh yang memiliki kekuatan
“sekti” (sakti). keempat, yaitu adanya kepercayaan akan klasifikasi magis yang
mempengaruhi segala sesuatu yang ada di alam ini. kelima, yaitu kepercayaan perbuatan magis
atau sihir yang dilakukan tokoh-tokoh tertentu. keenam, ialah gambaran dari tokoh-tokoh yang
ditonjolkan dalam cerita naskah tersebut merupakan tokoh yang mistis (raja dianggap titisan
dewa).

Perkembangan penulisan sejarah di Indonesia
Penulisan sejarah seiring dengan perkembangan zaman juga mengalami
perkembangan. Hal ini berkaitan adanya usaha saling mendekat (rapproachement)
antara ilmu sejarah dengan ilmu-ilmu sosial. Jika dibandingkan dengan perkembangan ilmu-
ilmu sosial lain yang bergerak pesat, sejarah termasuk bergerak lambat. Penulisan sejarah yang
moderen diawali dengan penulisan sejarah penjajahan Belanda di Indonesia.
Contohnya dilakukan oleh Dr. FW. Stapel.dengan judul “Geschedenis van Nederlandsch
Indie” (Sejarah Hindia Belanda).

Perbedaan sejarah lama dan sejarah baru :
a. Sejarah Lama (The Old History):
1) Disebut sejarah konvensional; sejarah tradisional.
2) Mono dimensional.
3) Pemaparan deskripstif-naratif.
4) Ruang cakup terbatas.
5) Tema terbatas (sejarah politik lama atau sejarah ekonomi lama).
6) Para pelaku sejarah terbatas pada raja-raja, orang-orang besar, pahlawan
atau jenderal.
7) Tanpa pendekatan ilmu-ilmu social.

b. Sejarah Baru (The New History)
1) Disebut sejarah baru, sejarah ilmiah (scientific history) atau socialscientific
history); sejarah total (total history).
2) Multi dimensional.
3) Para pelaku sejarah luas dan beragam, segala lapisan masyarakat (vertikal
atau pun horizontal; top down atau bottom up).
4) Ruang cakup luas; segala aspek pengalaman dan kehidupan manusia
masa lampau.
5) Tema luas dan beragam, sejarah politik baru, sejarah ekonomi baru,
sejarah sosial, sejarah agraria (sejarah petani, sejarah pedesaan), sejarah
kebudayaan, sejarah pendidikan, sejarah intelektual, sejarah mentalitas,
sejarah psikologi, sejarah lokal, sejarah etnis.
6) Pemaparan analitis-kritis.
7) Menggunakan pendekatan interdisiplin ilmu-ilmu sosial (politikologi,
ekonomi, sosiologi, antropologi, geografi, demografi, spikologi).

Tradisi Sejarah Masyarakat di Berbagai Daerah di Indonesia

a. Wayang
Fungsi dan peran wayang sepanjang perjalanan tidaklah tetap dan tergantung pada kebutuhan
manusia. Pertunjukan wayang pada mulanya merupakan upacara pemujaan arwah nenek
moyang.
b. Upacara labuhan
Upacara labuhan yaitu upacara mengirimkan barang-barang dan sesaji ke tempat-tempat yang
dianggap keramat dengan maksud sebagai penolak bala untuk keselamatan masyarakat.
Upacara ini merupakan adat yang turun temurun sejak Panembahan Senopati memegang
kekuasaan di Mataram.
c. Upacara Gerebeg dan Sekaten Keraton Yogyakarta
Gerebeg (gerbeg atau grebeg berarti desakan/embusan tetapi anggerebeg
berarti pengawalan terhadap seorang, pembesar yang penting. Sri Sultan di Yogyakarta dan Sri
Sunan di Surakarta menampakkan diri di Sitinggil dikelilingi para pengikutpengikutnya
(punggawa) yang berada di pagelaran untuk memberikan penghormatan
kepada penguasa.
d. Tradisi Hari Raya
Ketika Indonesia memasuki era reformasi tahun
1999 maka tradisi, adat istiadat dan juga agama orang-orang Tionghoa yakni
Konghuchu diakui. Dengan demikian sekarang ini ada enam agama yang diakui
pemerintah Indonesia. Dari keenam agama tersebut terdapat hari penting (hari
raya) yang selalu dilaksanakan dengan tradisi pola budaya masyarakat setempat,
sehingga tradisi budaya menghiasi pelaksanaan hari raya tersebut. Contoh:
    1) Tradisi Perayaan Lebaran (Idul Fitri)
    2) Tradisi Perayaan Natal
    3) Tradisi Perayaan Nyepi (bagi umat Hindu)
    4) Tradisi Perayaan Waisak
    5) Tradisi Perayaan Imlek

e. Adat dan Tata Cara Penguburan
Setiap daerah di Indonesia memiliki adat dan tata cara penguburan berbedabeda
yang mempunyai corak dan ragam sendiri-sendiri. Hal ini wajar mengingat
bangsa Indonesia terdiri atas bermacam-macam suku bangsa dengan adat-istiadat
yang berbeda pula.
Ada berbagai cara penguburan misalnya jenazah harus dibakar (kremasi),
dibiarkan hancur di alam terbuka, disimpan di gua atau disimpan di bangunan
khusus. Ada yang menentukan jenazah harus segera dikuburkan pada hari
kematian, yang diyakini di kalangan pemeluk agama Islam. Ada juga yang
mengharuskan orang menanti berhari-hari atau berminggu-minggu sebelum
jenazah dikuburkan dalam hal ini upacara penguburan terdapat beberapa tahap.

f. Adat Perkawinan
Pada dasarnya adat perkawinan suku di Indonesia bertolak dari anggapan
masyarakat bahwa perkawinan adalah suatu hal yang luhur, bukan sekedar ikatan
antara seorang laki-laki dan seorang perempuan, tetapi merupakan proses
menyatukan dua keluarga, dan istilah orang Jawa disebut kadang katut. Upacara
perkawinan dilakukan dengan cara gotong royong. Semua keluarga ikut memberikan
sumbangan demi terselenggaranya upacara perkawinan itu, demikian
juga para tetangga dan kenalan lain. Contoh : adat perkawinan di jawa, di batak, di dayak, di
minang dan lain- lain.

More Related Content

What's hot

Sastera Cerita Rakyat (KESUSASTERAAN MELAYU TRADISIONAL)
Sastera Cerita Rakyat (KESUSASTERAAN MELAYU TRADISIONAL)Sastera Cerita Rakyat (KESUSASTERAAN MELAYU TRADISIONAL)
Sastera Cerita Rakyat (KESUSASTERAAN MELAYU TRADISIONAL)cg.Teha Amran
 
sastra nusantara-mite, legenda, dongeng, foklor, upacara adat
sastra nusantara-mite, legenda, dongeng, foklor, upacara adatsastra nusantara-mite, legenda, dongeng, foklor, upacara adat
sastra nusantara-mite, legenda, dongeng, foklor, upacara adatAjengIlla
 
Tradisi Manusia Sebelum Mengenal Tulisan
Tradisi Manusia Sebelum Mengenal TulisanTradisi Manusia Sebelum Mengenal Tulisan
Tradisi Manusia Sebelum Mengenal TulisanWiyanto Hardjono
 
Ilmu Bantu Sejarah dan Manfaat Belajar Sejarah
Ilmu Bantu Sejarah dan Manfaat Belajar SejarahIlmu Bantu Sejarah dan Manfaat Belajar Sejarah
Ilmu Bantu Sejarah dan Manfaat Belajar SejarahIka
 
Presentasi sejarah kelas X bab 1&2
Presentasi sejarah kelas X bab 1&2Presentasi sejarah kelas X bab 1&2
Presentasi sejarah kelas X bab 1&2Alenne Thresia
 
Jejak jejak sejarah di indonesia - copy
Jejak jejak sejarah di indonesia - copyJejak jejak sejarah di indonesia - copy
Jejak jejak sejarah di indonesia - copyMuhammad Nisardi
 
Sejarah Bahasa, Kesusasteraan dan Kebudayaan Melayu
Sejarah Bahasa, Kesusasteraan dan Kebudayaan MelayuSejarah Bahasa, Kesusasteraan dan Kebudayaan Melayu
Sejarah Bahasa, Kesusasteraan dan Kebudayaan MelayuHaniza Abdul Rahim
 
Proposal tesis new bba 1 3. docx
Proposal tesis new bba 1 3. docxProposal tesis new bba 1 3. docx
Proposal tesis new bba 1 3. docxNancy Rothstein
 
Periode, Kronologis dan Manfaat Belajar Sejarah
Periode, Kronologis dan Manfaat Belajar SejarahPeriode, Kronologis dan Manfaat Belajar Sejarah
Periode, Kronologis dan Manfaat Belajar SejarahChristina Dwi Rahayu
 
Tradisi sejarah indonesia di masa prasejarah dan masa
Tradisi sejarah indonesia di masa prasejarah dan masaTradisi sejarah indonesia di masa prasejarah dan masa
Tradisi sejarah indonesia di masa prasejarah dan masaKristina Widayanti
 
sejarah tradisi indonesia
sejarah tradisi indonesia sejarah tradisi indonesia
sejarah tradisi indonesia Priee 'Supriatna
 
Fungsi Sastera Rakyat Lisan
Fungsi Sastera Rakyat LisanFungsi Sastera Rakyat Lisan
Fungsi Sastera Rakyat Lisancg.Teha Amran
 
Kegunaan Sejarah
Kegunaan SejarahKegunaan Sejarah
Kegunaan SejarahNafiah RR
 
Ppt 1 praaksara
Ppt 1 praaksaraPpt 1 praaksara
Ppt 1 praaksarafakhriza99
 
Cara Masyarakat Aksara Mewariskan Masa Lalunya
Cara Masyarakat Aksara Mewariskan Masa LalunyaCara Masyarakat Aksara Mewariskan Masa Lalunya
Cara Masyarakat Aksara Mewariskan Masa LalunyaFairuz Ikbar
 
modul 1 = pengertian sejarah
modul 1 = pengertian sejarah modul 1 = pengertian sejarah
modul 1 = pengertian sejarah Rosdianah Rasit
 
Jejak Sejarah Di Dalam Folklore, Mitologi, Legenda, Upacara Dan Lagu Di Berba...
Jejak Sejarah Di Dalam Folklore, Mitologi, Legenda, Upacara Dan Lagu Di Berba...Jejak Sejarah Di Dalam Folklore, Mitologi, Legenda, Upacara Dan Lagu Di Berba...
Jejak Sejarah Di Dalam Folklore, Mitologi, Legenda, Upacara Dan Lagu Di Berba...Putriana Sofia Salma
 

What's hot (20)

Manusia dan sejarah
Manusia dan sejarahManusia dan sejarah
Manusia dan sejarah
 
Sastera Cerita Rakyat (KESUSASTERAAN MELAYU TRADISIONAL)
Sastera Cerita Rakyat (KESUSASTERAAN MELAYU TRADISIONAL)Sastera Cerita Rakyat (KESUSASTERAAN MELAYU TRADISIONAL)
Sastera Cerita Rakyat (KESUSASTERAAN MELAYU TRADISIONAL)
 
sastra nusantara-mite, legenda, dongeng, foklor, upacara adat
sastra nusantara-mite, legenda, dongeng, foklor, upacara adatsastra nusantara-mite, legenda, dongeng, foklor, upacara adat
sastra nusantara-mite, legenda, dongeng, foklor, upacara adat
 
Tradisi Manusia Sebelum Mengenal Tulisan
Tradisi Manusia Sebelum Mengenal TulisanTradisi Manusia Sebelum Mengenal Tulisan
Tradisi Manusia Sebelum Mengenal Tulisan
 
Ilmu Bantu Sejarah dan Manfaat Belajar Sejarah
Ilmu Bantu Sejarah dan Manfaat Belajar SejarahIlmu Bantu Sejarah dan Manfaat Belajar Sejarah
Ilmu Bantu Sejarah dan Manfaat Belajar Sejarah
 
Presentasi sejarah kelas X bab 1&2
Presentasi sejarah kelas X bab 1&2Presentasi sejarah kelas X bab 1&2
Presentasi sejarah kelas X bab 1&2
 
Jejak jejak sejarah di indonesia - copy
Jejak jejak sejarah di indonesia - copyJejak jejak sejarah di indonesia - copy
Jejak jejak sejarah di indonesia - copy
 
Sejarah Bahasa, Kesusasteraan dan Kebudayaan Melayu
Sejarah Bahasa, Kesusasteraan dan Kebudayaan MelayuSejarah Bahasa, Kesusasteraan dan Kebudayaan Melayu
Sejarah Bahasa, Kesusasteraan dan Kebudayaan Melayu
 
Proposal tesis new bba 1 3. docx
Proposal tesis new bba 1 3. docxProposal tesis new bba 1 3. docx
Proposal tesis new bba 1 3. docx
 
Periode, Kronologis dan Manfaat Belajar Sejarah
Periode, Kronologis dan Manfaat Belajar SejarahPeriode, Kronologis dan Manfaat Belajar Sejarah
Periode, Kronologis dan Manfaat Belajar Sejarah
 
Tradisi sejarah indonesia di masa prasejarah dan masa
Tradisi sejarah indonesia di masa prasejarah dan masaTradisi sejarah indonesia di masa prasejarah dan masa
Tradisi sejarah indonesia di masa prasejarah dan masa
 
sejarah tradisi indonesia
sejarah tradisi indonesia sejarah tradisi indonesia
sejarah tradisi indonesia
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
Fungsi Sastera Rakyat Lisan
Fungsi Sastera Rakyat LisanFungsi Sastera Rakyat Lisan
Fungsi Sastera Rakyat Lisan
 
Kegunaan Sejarah
Kegunaan SejarahKegunaan Sejarah
Kegunaan Sejarah
 
Ppt 1 praaksara
Ppt 1 praaksaraPpt 1 praaksara
Ppt 1 praaksara
 
Cara Masyarakat Aksara Mewariskan Masa Lalunya
Cara Masyarakat Aksara Mewariskan Masa LalunyaCara Masyarakat Aksara Mewariskan Masa Lalunya
Cara Masyarakat Aksara Mewariskan Masa Lalunya
 
modul 1 = pengertian sejarah
modul 1 = pengertian sejarah modul 1 = pengertian sejarah
modul 1 = pengertian sejarah
 
Sejarah - Jejak Sejarah
Sejarah - Jejak SejarahSejarah - Jejak Sejarah
Sejarah - Jejak Sejarah
 
Jejak Sejarah Di Dalam Folklore, Mitologi, Legenda, Upacara Dan Lagu Di Berba...
Jejak Sejarah Di Dalam Folklore, Mitologi, Legenda, Upacara Dan Lagu Di Berba...Jejak Sejarah Di Dalam Folklore, Mitologi, Legenda, Upacara Dan Lagu Di Berba...
Jejak Sejarah Di Dalam Folklore, Mitologi, Legenda, Upacara Dan Lagu Di Berba...
 

Viewers also liked

Ringkasan materi dan rumus lengkap kimia sma 2012
Ringkasan materi dan rumus lengkap kimia sma 2012Ringkasan materi dan rumus lengkap kimia sma 2012
Ringkasan materi dan rumus lengkap kimia sma 2012Ali Purnomo
 
ANTROPOLOGI: Tradisi masyarakat di Indonesia
ANTROPOLOGI: Tradisi masyarakat di IndonesiaANTROPOLOGI: Tradisi masyarakat di Indonesia
ANTROPOLOGI: Tradisi masyarakat di IndonesiaGhina Siti Ramadhanty
 
MATERI KELAS X SEJARAH INDONESIA
MATERI KELAS X SEJARAH INDONESIAMATERI KELAS X SEJARAH INDONESIA
MATERI KELAS X SEJARAH INDONESIAndriehs
 
SEJARAH SIMBOL AKAR
SEJARAH SIMBOL AKARSEJARAH SIMBOL AKAR
SEJARAH SIMBOL AKARTiaInsan07
 
TRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA
TRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARATRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA
TRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARAIhsan TheFallen
 
ANALISIS KESESUAIAN ISI BUKU MATEMATIKA BAB FUNGSI KOMPOSISI & FUNGSI INVERS ...
ANALISIS KESESUAIAN ISI BUKU MATEMATIKA BAB FUNGSI KOMPOSISI & FUNGSI INVERS ...ANALISIS KESESUAIAN ISI BUKU MATEMATIKA BAB FUNGSI KOMPOSISI & FUNGSI INVERS ...
ANALISIS KESESUAIAN ISI BUKU MATEMATIKA BAB FUNGSI KOMPOSISI & FUNGSI INVERS ...Muhammad Alfiansyah Alfi
 
Keunggulan iklim di indonesia
Keunggulan iklim di indonesiaKeunggulan iklim di indonesia
Keunggulan iklim di indonesiadewapunia
 
Peran pasar dalam kegiatan ekonomi
Peran pasar dalam kegiatan ekonomiPeran pasar dalam kegiatan ekonomi
Peran pasar dalam kegiatan ekonomiNovi Rahmawati
 
A.1 keunggulan iklim indonesia
A.1 keunggulan iklim indonesiaA.1 keunggulan iklim indonesia
A.1 keunggulan iklim indonesiaYusup L Hakim
 
Bs sejarah smt_1 sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs sejarah smt_1 sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Bs sejarah smt_1 sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs sejarah smt_1 sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 
Materi sejarah-kls-x-2-semester
Materi sejarah-kls-x-2-semesterMateri sejarah-kls-x-2-semester
Materi sejarah-kls-x-2-semesterEltari
 
Proses Masuk dan Berkembangnya Agama Hindu, Budha, dan Islam di indonesia
Proses Masuk dan Berkembangnya Agama Hindu, Budha, dan Islam di indonesiaProses Masuk dan Berkembangnya Agama Hindu, Budha, dan Islam di indonesia
Proses Masuk dan Berkembangnya Agama Hindu, Budha, dan Islam di indonesiaYuni Ratnasari
 
MAKALAH STRUKTUR PASAR
MAKALAH STRUKTUR PASARMAKALAH STRUKTUR PASAR
MAKALAH STRUKTUR PASAREDIS BLOG
 
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)Jogo Hera
 
Permintaan dan penawaran uang
Permintaan dan penawaran uangPermintaan dan penawaran uang
Permintaan dan penawaran uangFikri Haikal
 

Viewers also liked (20)

Ringkasan materi dan rumus lengkap kimia sma 2012
Ringkasan materi dan rumus lengkap kimia sma 2012Ringkasan materi dan rumus lengkap kimia sma 2012
Ringkasan materi dan rumus lengkap kimia sma 2012
 
ANTROPOLOGI: Tradisi masyarakat di Indonesia
ANTROPOLOGI: Tradisi masyarakat di IndonesiaANTROPOLOGI: Tradisi masyarakat di Indonesia
ANTROPOLOGI: Tradisi masyarakat di Indonesia
 
MATERI KELAS X SEJARAH INDONESIA
MATERI KELAS X SEJARAH INDONESIAMATERI KELAS X SEJARAH INDONESIA
MATERI KELAS X SEJARAH INDONESIA
 
SEJARAH SIMBOL AKAR
SEJARAH SIMBOL AKARSEJARAH SIMBOL AKAR
SEJARAH SIMBOL AKAR
 
Korea selatan
Korea selatanKorea selatan
Korea selatan
 
Kumpulan rumus un kimia sma 2012
Kumpulan rumus un kimia sma 2012Kumpulan rumus un kimia sma 2012
Kumpulan rumus un kimia sma 2012
 
TRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA
TRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARATRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA
TRADISI MASAYARAKAT INDONESIA MASA PRAAKSARA
 
ANALISIS KESESUAIAN ISI BUKU MATEMATIKA BAB FUNGSI KOMPOSISI & FUNGSI INVERS ...
ANALISIS KESESUAIAN ISI BUKU MATEMATIKA BAB FUNGSI KOMPOSISI & FUNGSI INVERS ...ANALISIS KESESUAIAN ISI BUKU MATEMATIKA BAB FUNGSI KOMPOSISI & FUNGSI INVERS ...
ANALISIS KESESUAIAN ISI BUKU MATEMATIKA BAB FUNGSI KOMPOSISI & FUNGSI INVERS ...
 
Keunggulan iklim di indonesia
Keunggulan iklim di indonesiaKeunggulan iklim di indonesia
Keunggulan iklim di indonesia
 
ips kelas 8
ips kelas 8ips kelas 8
ips kelas 8
 
Peran pasar dalam kegiatan ekonomi
Peran pasar dalam kegiatan ekonomiPeran pasar dalam kegiatan ekonomi
Peran pasar dalam kegiatan ekonomi
 
A.1 keunggulan iklim indonesia
A.1 keunggulan iklim indonesiaA.1 keunggulan iklim indonesia
A.1 keunggulan iklim indonesia
 
Bs sejarah smt_1 sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs sejarah smt_1 sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Bs sejarah smt_1 sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs sejarah smt_1 sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Materi sejarah-kls-x-2-semester
Materi sejarah-kls-x-2-semesterMateri sejarah-kls-x-2-semester
Materi sejarah-kls-x-2-semester
 
identitas trigonometri
identitas trigonometriidentitas trigonometri
identitas trigonometri
 
Struktur pasar
Struktur pasarStruktur pasar
Struktur pasar
 
Proses Masuk dan Berkembangnya Agama Hindu, Budha, dan Islam di indonesia
Proses Masuk dan Berkembangnya Agama Hindu, Budha, dan Islam di indonesiaProses Masuk dan Berkembangnya Agama Hindu, Budha, dan Islam di indonesia
Proses Masuk dan Berkembangnya Agama Hindu, Budha, dan Islam di indonesia
 
MAKALAH STRUKTUR PASAR
MAKALAH STRUKTUR PASARMAKALAH STRUKTUR PASAR
MAKALAH STRUKTUR PASAR
 
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
 
Permintaan dan penawaran uang
Permintaan dan penawaran uangPermintaan dan penawaran uang
Permintaan dan penawaran uang
 

Similar to rangkuman materi sejarah sma 1 - tradisi masyarakat indonesia

Foklore sebagai Kajian Arkeologis
Foklore sebagai Kajian ArkeologisFoklore sebagai Kajian Arkeologis
Foklore sebagai Kajian Arkeologistheodorus brian
 
Makalah kehidupan zaman pra aksara
Makalah kehidupan zaman pra aksaraMakalah kehidupan zaman pra aksara
Makalah kehidupan zaman pra aksaraRohman Efendi
 
Tugas sejarah 12 ips 4
Tugas sejarah 12 ips 4Tugas sejarah 12 ips 4
Tugas sejarah 12 ips 4Mitha Ye Es
 
Sejarah - Folklore
Sejarah - FolkloreSejarah - Folklore
Sejarah - Folklorehanakamilah4
 
Pembelajaran sejarah kelas X semester 1
Pembelajaran sejarah kelas X semester 1Pembelajaran sejarah kelas X semester 1
Pembelajaran sejarah kelas X semester 1Umi Rosyidah
 
Sastra tradisional ppt
Sastra tradisional pptSastra tradisional ppt
Sastra tradisional pptrizka_pratiwi
 
Ilmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarIlmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarfay Rafida
 
Sejarah Masa Pra aksara dan Masa Aksara
Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa AksaraSejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara
Sejarah Masa Pra aksara dan Masa AksaraFriskilla Suwita
 
Hasil Kebudayaan Praaksara Tingkat Lanjut
Hasil Kebudayaan Praaksara Tingkat LanjutHasil Kebudayaan Praaksara Tingkat Lanjut
Hasil Kebudayaan Praaksara Tingkat LanjutChristina Dwi Rahayu
 
Cultural Inheritance of the Past History
Cultural Inheritance of the Past HistoryCultural Inheritance of the Past History
Cultural Inheritance of the Past HistoryKumala Ayu
 
Cerita Rakyat (Hikayat).pptx
Cerita Rakyat (Hikayat).pptxCerita Rakyat (Hikayat).pptx
Cerita Rakyat (Hikayat).pptxsalsatsabita
 
Pengertian doks
Pengertian doksPengertian doks
Pengertian doksLudi Ludi
 
TRADISI MASA PRA AKSARA DAN AKSARA
TRADISI MASA PRA AKSARA DAN AKSARA TRADISI MASA PRA AKSARA DAN AKSARA
TRADISI MASA PRA AKSARA DAN AKSARA septiputri
 
Materi sejarah-kls-x-2-semester
Materi sejarah-kls-x-2-semesterMateri sejarah-kls-x-2-semester
Materi sejarah-kls-x-2-semesterDaniel Arie
 
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAANKONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAANJoseviraLintang
 
ppt sastra lisan.pptx
ppt sastra lisan.pptxppt sastra lisan.pptx
ppt sastra lisan.pptxjeyykeyy219
 

Similar to rangkuman materi sejarah sma 1 - tradisi masyarakat indonesia (20)

Foklore sebagai Kajian Arkeologis
Foklore sebagai Kajian ArkeologisFoklore sebagai Kajian Arkeologis
Foklore sebagai Kajian Arkeologis
 
Makalah kehidupan zaman pra aksara
Makalah kehidupan zaman pra aksaraMakalah kehidupan zaman pra aksara
Makalah kehidupan zaman pra aksara
 
Tugas sejarah 12 ips 4
Tugas sejarah 12 ips 4Tugas sejarah 12 ips 4
Tugas sejarah 12 ips 4
 
Sejarah - Folklore
Sejarah - FolkloreSejarah - Folklore
Sejarah - Folklore
 
Makalah kaago ago dalam bahasa muna
Makalah kaago ago dalam bahasa munaMakalah kaago ago dalam bahasa muna
Makalah kaago ago dalam bahasa muna
 
Pembelajaran sejarah kelas X semester 1
Pembelajaran sejarah kelas X semester 1Pembelajaran sejarah kelas X semester 1
Pembelajaran sejarah kelas X semester 1
 
Sastra tradisional ppt
Sastra tradisional pptSastra tradisional ppt
Sastra tradisional ppt
 
Sejarah (tradisi)
Sejarah (tradisi)Sejarah (tradisi)
Sejarah (tradisi)
 
Ilmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarIlmu budaya dasar
Ilmu budaya dasar
 
Sejarah Masa Pra aksara dan Masa Aksara
Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa AksaraSejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara
Sejarah Masa Pra aksara dan Masa Aksara
 
Kostum
KostumKostum
Kostum
 
Hasil Kebudayaan Praaksara Tingkat Lanjut
Hasil Kebudayaan Praaksara Tingkat LanjutHasil Kebudayaan Praaksara Tingkat Lanjut
Hasil Kebudayaan Praaksara Tingkat Lanjut
 
Cultural Inheritance of the Past History
Cultural Inheritance of the Past HistoryCultural Inheritance of the Past History
Cultural Inheritance of the Past History
 
Cerita Rakyat (Hikayat).pptx
Cerita Rakyat (Hikayat).pptxCerita Rakyat (Hikayat).pptx
Cerita Rakyat (Hikayat).pptx
 
Pengertian doks
Pengertian doksPengertian doks
Pengertian doks
 
TRADISI MASA PRA AKSARA DAN AKSARA
TRADISI MASA PRA AKSARA DAN AKSARA TRADISI MASA PRA AKSARA DAN AKSARA
TRADISI MASA PRA AKSARA DAN AKSARA
 
Materi sejarah-kls-x-2-semester
Materi sejarah-kls-x-2-semesterMateri sejarah-kls-x-2-semester
Materi sejarah-kls-x-2-semester
 
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAANKONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
 
ppt sastra lisan.pptx
ppt sastra lisan.pptxppt sastra lisan.pptx
ppt sastra lisan.pptx
 
FABEL (DONGENG)
FABEL (DONGENG)FABEL (DONGENG)
FABEL (DONGENG)
 

Recently uploaded

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 

Recently uploaded (20)

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 

rangkuman materi sejarah sma 1 - tradisi masyarakat indonesia

  • 1. Masyarakat Indonesia masa prakasara Masyarakat Indonesia sebelum mengenal aksara sudah memiliki tradisi sejarah. tradisi sejarah adalah bagaimana suatu masyarakat memiliki kesadaran terhadap masa lalunya. Kesadaran tersebut kemudian dia rekam dan diwariskan kepada generasi berikutnya. Perekaman dan pewarisan tersebut kemudian menjadi suatu tradisi yang hidup tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Cara pewarisan yang dilakukan ialah dengan bertutur dari mulut ke mulut. Hal ini dilakukan karena pada masyarakat yang belum mengenal tulisan, tidak meninggalkan bukti sejarah dalam bentuk peninggalan tertulis. Penuturan melalui bercerita merupakan cara yang efektif untuk mewariskan kepada generasi berikutnya. Cara penceritaan tersebut kemudian dikenal dengan istilah tradisi lisan. Fungsi utama dalam tradisi lisan adalah pewarisan dan perekaman terhadap apa yang terjadi pada masa lalu menurut pandangan suatu kelompok masyarakat. Ada dua ciri penting tradisi lisan. Pertama, menyangkut pesan-pesan yang berupa pernyataan-pernyataan lisan yang diucapkan, dinyanyikan, atau disampaikan lewat musik. Berbeda halnya dengan masyarakat yang sudah mengenal tulisan, pesan-pesan itu disampaikan dalam bentuk teks (tertulis). Ciri kedua ialah tradisi lisan berasal dari generasi sebelum generasi sekarang, paling sedikit satu generasi sebelumnya. Berbeda halnya dengan sejarah lisan (oral history), disusun bukan dari generasi sebelumnya tapi disusun oleh generasi sezaman. Asal tradisi lisan dari generasi sebelumnya karena memiliki fungsi pewarisan, sedangkan di dalam sejarah lisan tidak ada upaya untuk pewarisan. Tradisi lisan biasa dibedakan menjadi beberapa jenis. Pertama, berupa “petuah-petuah” yang sebenarnya merupakan rumusan kalimat yang dianggap punya arti khusus bagi kelompok, yang biasanya dinyatakan berulangulang untuk menegaskan satu pandangan kelompok yang diharapkan dapat menjadi pegangan bagi generasi-generasi berikutnya. Bentuk yang kedua dari tradisi lisan adalah “kisah” tentang kejadiankejadian di sekitar kehidupan kelompok, baik sebagai kisah perorangan (personal tradition) atau sebagai kelompok (group account). Bentuk ketiga dari tradisi lisan yaitu “cerita kepahlawanan”. Cerita ini berisi bermacam-macam gambaran tentang tindakan- tindakan kepahlawanan yang mengagumkan bagi kelompok pemiliknya yang biasanya berpusat pada tokoh-tokoh tertentu (biasanya tokoh-tokoh pemimpin masyarakat). Keempat, yaitu bentuk cerita “dongeng” yang umumnya bersifat fiksi belaka. Tentu saja unsur faktanya boleh dikatakan tidak ada, dan memang biasanya terutama berfungsi untuk menyenangkan (menghibur) pendengarnya meskipun sering di dalamnya terkandung unsur-unsur petuah. Bentuk tradisi lisan meliputi folklor, mitologi, legenda, upacara, dan lagu.
  • 2. 1. folklore Pengertian folklore secara keseluruhan adalah sebagian kebudayaan suatu kolektif, yang tersebar dan diwariskan secara turun-temurun, di antara kolektif macam apa saja, secara tradisional dalam versi yang berbeda, baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu. James Dananjaya (seorang ahli folklor) menyebutkan sembilan ciri folklore, yaitu sebagai berikut. a. Penyebaran dan pewarisannya biasanya dilakukan secara lisan, yakni disebarkan melalui tutur kata dari mulut ke mulut (atau dengan suatu contoh yang disertai dengan gerak isyarat, dan alat pembantu pengingat) dari suatu generasi ke generasi berikutnya. b. Tradisional, yakni disebarkan dalam bentuk yang relatif tetap atau dalam bentuk standar. Disebarkan di antara kolektif tertentu dalam waktu yang cukup lama (paling sedikit dua generasi). c. Ada (exist) dalam versi-versi bahkan varian-varian yang berbeda. Hal ini diakibatkan oleh cara penyebarannya dari mulut ke mulut (lisan), biasanya bukan melalui cetakan atau rekaman, sehingga oleh proses lupa diri manusia atau proses interpolasi, folklore dengan mudah dapat mengalami perubahan. Walaupun demikian, perbedaannya hanya terletak pada bagian luarnya saja, sedangkan bentuk dasarnya dapat tetap bertahan. d. Anonim, yaitu penciptanya sudah tidak diketahui orang lagi. e. Mempunyai bentuk berumus atau berpola. Cerita rakyat, misalnya, selalu menggunakan kata-kata klise seperti “bulan empat belas hari” untuk menggambarkan kemarahan seseorang, atau ungkapan-ungkapan tradisional, ulangan-ulangan, dan kalimat-kalimat atau kata-kata pembukaan dan penutup yang baku, seperti “sohibul hikayat… dan mereka pun hidup bahagia untuk seterusnya,” atau “Menurut empunya cerita… demikianlah konon”. f. Mempunyai kegunaan (function) dalam kehidupan bersama suatu kolektif. Cerita rakyat misalnya mempunyai kegunaan sebagai alat pendidik, pelipur lara, protes sosial, dan proyeksi keinginan terpendam. g. Pralogis, yaitu mempunyai logika sendiri yang tidak sesuai dengan logika umum. Ciri pengenal ini terutama berlaku bagi folklore lisan dan sebagian lisan. 48 h. Milik bersama (collective) dari kolektif tertentu. Hal ini sudah tentu diakibatkan karena penciptanya yang pertama sudah tidak diketahui lagi, sehingga setiap anggota kolektif yang bersangkutan merasa memilikinya. i. Bersifat polos dan lugu, sehingga seringkali kelihatan kasar, terlalu spontan. Hal ini dapat dimengerti apabila mengingat bahwa banyak folklor merupakan proyeksi emosi manusia yang paling jujur manifestasinya. fungsi folklor, yaitu sebagai berikut: a. Sebagai sistem proyeksi, yakni sebagai alat pencermin angan-angan suatu
  • 3. kolektif. b. Sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga-lembaga kebudayaan. c. Sebagai alat pendidik anak. d. Sebagai alat pemaksa dan pengawas agar norma-norma masyarakat akan selalu dipatuhi anggota kolektifnya. 2. Mitologi Ciri penting dari mitologi ialah cerita prosa rakyat yang dianggap benarbenar terjadi serta dianggap suci oleh yang empunya cerita. Tokoh yang ditampilkan dalam mitologi biasanya berupa para dewa atau makhluk setengah dewa. Peristiwa yang dikisahkan dalam mitologi berupa terjadinya alam semesta, dunia, manusia pertama, terjadinya maut, bentuk khas binatang, bentuk topografi, gejala alam, dan sebagainya. Selain itu, mitologi juga mengisahkan petualangan para dewa, kisah percintaan dewa, hubungan kekerabatan para dewa, kisah perang para dewa, dan sebagainya. 3. legenda Legenda merupakan cerita rakyat yang memiliki ciri-ciri, yaitu sebagai berikut. 1) Oleh yang empunya cerita dianggap sebagai suatu kejadian yang sungguhsungguh pernah terjadi. 2) Bersifat sekuler (keduniawian), terjadinya pada masa yang belum begitu lampau, dan bertempat di dunia seperti yang kita kenal sekarang. Tokoh utama dalam legenda adalah manusia. 3) “Sejarah” kolektif, maksudnya sejarah yang banyak mengalami distorsi karena seringkali dapat jauh berbeda dengan kisah aslinya. 4) Bersifat migration yakni dapat berpindah-pindah, sehingga dikenal luas di daerah-daerah yang berbeda. 5) Bersifat siklus, yaitu sekelompok cerita yang berkisar pada suatu tokoh atau kejadian tertentu, misalnya di Jawa legenda-legenda mengenai Panji. Legenda dapat dibagi ke dalam empat jenis, yaitu legenda keagamaan, legenda alam gaib, legenda perseorangan, dan legenda setempat. a. Keagamaan Legenda yang ceritanya berkaitan dengan kehidupan keagamaan. Contoh cerita tentang para penyebar Islam di Jawa. b. Alam gaib legenda alam gaib adalah cerita-cerita pengalaman seorang dengan makhluk-makhluk gaib, hantu-hantu, siluman, gejala-gejala alam gaib, dan sebagainya. Contoh : legenda tentang mandor Kebun Raya Bogor yang hilang lenyap begitu saja sewaktu bertugas di Kebun Raya. c. perseorangan Legenda ini adalah cerita mengenai tokoh-tokoh tertentu yang dianggap oleh yang empunya cerita benar-benar pernah terjadi. Contoh legenda ini misalnya tokoh Panji di Jawa Timur. d. Setempat
  • 4. Legenda ini adalah legenda yang ceritanya berhubungan erat dengan suatu tempat, nama tempat dan bentuk topografi, yakni bentuk permukaan suatu daerah, apakah berbukit-bukit, dan sebagainya. Contoh :Di Jawa Barat terdapat legenda setempat misalnya legenda tentang asal usul nama Kuningan. 4. Upacara upacara yang pada umumnya memiliki nilai sakral oleh masyarakat pendukung kebudayaan tersebut. Upacara pada dasarnya merupakan bentuk perilaku masyarakat yang menunjukkan kesadaran terhadap masa lalunya.contoh : Contoh upacara tersebut adalah upacara atau semacam perayaan penghormatan terhadap Dewi Sri yang hidup di masyarakat daerah pertanian. Cerita Dewi Sri adalah cerita tentang asal usul Padi. Masyarakat Indonesia masa aksara Tradisi sejarah masyarakat Indonesia berkembang pula pada masa aksara, yaitu masa ketika masyarakat Indonesia sudah mengenal tulisan. Pada masa aksara, tradisi sejarah direkam melalui tulisan sehingga lahirlah rekaman tertulis. Rekaman tertulis ini pun, sama halnya dengan tradisi masa praaksara, yaitu tumbuh dan berkembang melalui pewarisan dalam masyarakat. Mereka memandang bahwa masa lalu perlu diingat, dicatat dan diwariskan kepada generasi berikutnya. Rekaman tertulis tersebut disebut dengan naskah. Kalangan masyarakat profesional menyebut naskah tersebut dengan sebutan naskah lama atau naskah kuno. Penyebutan ini disebabkan naskah tersebut ditulis pada masa lampau. Jadi, naskah kuno adalah karangan yang berupa tulisan atau ketikan yang telah berusia lebih dari 50 tahun. Bahan yang digunakan untuk menulis naskah sangat beragam. Ada yang ditulis pada kertas, bambu, kulit kayu, rotan, daun nipah, daun lontar, dan lain. Cerita sejarah yang ada dalam naskah, biasanya lebih banyak menceritakan peran “orang-orang besar”, seperti raja, penguasa, tokoh, dan lain-lain. Bentuk historiografi tradisional yang terdapat pada naskah memiliki beberapa ciri. Pertama, uraiannya dipengaruhi oleh ciri-ciri budaya masyarakat pendukungnya. Ciri kedua, dari yaitu cenderung mengabaikan unsur-unsur fakta. Pengabaian fakta ini disebabkan terlalu dipengaruhi atau dikaburkan oleh sistem kepercayaan yang dimiliki masyarakatnya. ketiga, yaitu dalam naskah terdapat tokoh yang memiliki kekuatan “sekti” (sakti). keempat, yaitu adanya kepercayaan akan klasifikasi magis yang mempengaruhi segala sesuatu yang ada di alam ini. kelima, yaitu kepercayaan perbuatan magis atau sihir yang dilakukan tokoh-tokoh tertentu. keenam, ialah gambaran dari tokoh-tokoh yang ditonjolkan dalam cerita naskah tersebut merupakan tokoh yang mistis (raja dianggap titisan dewa). Perkembangan penulisan sejarah di Indonesia Penulisan sejarah seiring dengan perkembangan zaman juga mengalami perkembangan. Hal ini berkaitan adanya usaha saling mendekat (rapproachement)
  • 5. antara ilmu sejarah dengan ilmu-ilmu sosial. Jika dibandingkan dengan perkembangan ilmu- ilmu sosial lain yang bergerak pesat, sejarah termasuk bergerak lambat. Penulisan sejarah yang moderen diawali dengan penulisan sejarah penjajahan Belanda di Indonesia. Contohnya dilakukan oleh Dr. FW. Stapel.dengan judul “Geschedenis van Nederlandsch Indie” (Sejarah Hindia Belanda). Perbedaan sejarah lama dan sejarah baru : a. Sejarah Lama (The Old History): 1) Disebut sejarah konvensional; sejarah tradisional. 2) Mono dimensional. 3) Pemaparan deskripstif-naratif. 4) Ruang cakup terbatas. 5) Tema terbatas (sejarah politik lama atau sejarah ekonomi lama). 6) Para pelaku sejarah terbatas pada raja-raja, orang-orang besar, pahlawan atau jenderal. 7) Tanpa pendekatan ilmu-ilmu social. b. Sejarah Baru (The New History) 1) Disebut sejarah baru, sejarah ilmiah (scientific history) atau socialscientific history); sejarah total (total history). 2) Multi dimensional. 3) Para pelaku sejarah luas dan beragam, segala lapisan masyarakat (vertikal atau pun horizontal; top down atau bottom up). 4) Ruang cakup luas; segala aspek pengalaman dan kehidupan manusia masa lampau. 5) Tema luas dan beragam, sejarah politik baru, sejarah ekonomi baru, sejarah sosial, sejarah agraria (sejarah petani, sejarah pedesaan), sejarah kebudayaan, sejarah pendidikan, sejarah intelektual, sejarah mentalitas, sejarah psikologi, sejarah lokal, sejarah etnis. 6) Pemaparan analitis-kritis. 7) Menggunakan pendekatan interdisiplin ilmu-ilmu sosial (politikologi, ekonomi, sosiologi, antropologi, geografi, demografi, spikologi). Tradisi Sejarah Masyarakat di Berbagai Daerah di Indonesia a. Wayang Fungsi dan peran wayang sepanjang perjalanan tidaklah tetap dan tergantung pada kebutuhan manusia. Pertunjukan wayang pada mulanya merupakan upacara pemujaan arwah nenek moyang. b. Upacara labuhan Upacara labuhan yaitu upacara mengirimkan barang-barang dan sesaji ke tempat-tempat yang dianggap keramat dengan maksud sebagai penolak bala untuk keselamatan masyarakat. Upacara ini merupakan adat yang turun temurun sejak Panembahan Senopati memegang kekuasaan di Mataram. c. Upacara Gerebeg dan Sekaten Keraton Yogyakarta Gerebeg (gerbeg atau grebeg berarti desakan/embusan tetapi anggerebeg berarti pengawalan terhadap seorang, pembesar yang penting. Sri Sultan di Yogyakarta dan Sri Sunan di Surakarta menampakkan diri di Sitinggil dikelilingi para pengikutpengikutnya (punggawa) yang berada di pagelaran untuk memberikan penghormatan kepada penguasa.
  • 6. d. Tradisi Hari Raya Ketika Indonesia memasuki era reformasi tahun 1999 maka tradisi, adat istiadat dan juga agama orang-orang Tionghoa yakni Konghuchu diakui. Dengan demikian sekarang ini ada enam agama yang diakui pemerintah Indonesia. Dari keenam agama tersebut terdapat hari penting (hari raya) yang selalu dilaksanakan dengan tradisi pola budaya masyarakat setempat, sehingga tradisi budaya menghiasi pelaksanaan hari raya tersebut. Contoh: 1) Tradisi Perayaan Lebaran (Idul Fitri) 2) Tradisi Perayaan Natal 3) Tradisi Perayaan Nyepi (bagi umat Hindu) 4) Tradisi Perayaan Waisak 5) Tradisi Perayaan Imlek e. Adat dan Tata Cara Penguburan Setiap daerah di Indonesia memiliki adat dan tata cara penguburan berbedabeda yang mempunyai corak dan ragam sendiri-sendiri. Hal ini wajar mengingat bangsa Indonesia terdiri atas bermacam-macam suku bangsa dengan adat-istiadat yang berbeda pula. Ada berbagai cara penguburan misalnya jenazah harus dibakar (kremasi), dibiarkan hancur di alam terbuka, disimpan di gua atau disimpan di bangunan khusus. Ada yang menentukan jenazah harus segera dikuburkan pada hari kematian, yang diyakini di kalangan pemeluk agama Islam. Ada juga yang mengharuskan orang menanti berhari-hari atau berminggu-minggu sebelum jenazah dikuburkan dalam hal ini upacara penguburan terdapat beberapa tahap. f. Adat Perkawinan Pada dasarnya adat perkawinan suku di Indonesia bertolak dari anggapan masyarakat bahwa perkawinan adalah suatu hal yang luhur, bukan sekedar ikatan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan, tetapi merupakan proses menyatukan dua keluarga, dan istilah orang Jawa disebut kadang katut. Upacara perkawinan dilakukan dengan cara gotong royong. Semua keluarga ikut memberikan sumbangan demi terselenggaranya upacara perkawinan itu, demikian juga para tetangga dan kenalan lain. Contoh : adat perkawinan di jawa, di batak, di dayak, di minang dan lain- lain.