2. Kelompok 4
1..Nanda Julia Citra Waruwu (2223210042)
2.Miftahul Nurjanah (2223210038)
3.Tria Darwati (2222210001)
4.Eyme Nanda Vechihota Br Sitepu (222321003)
5.Amelia Selvi T Nainggolan (2222510005)
6. Raihan Adib Ghifari (23PMM158)
3. Konsep Sastra Lisan Sebagai Sebuah
Konstruksi Historis
Konsep sastra lisan sebagai sebuah konstruksi historis merujuk pada cara di
mana cerita-cerita lisan, legenda, mitos, dan cerita rakyat yang disampaikan dari mulut ke
mulut, generasi ke generasi yang secara bertahap membentuk dan memperkaya
pemahaman tentang sejarah dan budaya suatu masyarakat. Sastra lisan tidak hanya
berfungsi sebagai alat untuk meneruskan warisan budaya, tetapi juga membentuk
pemahaman kita tentang peristiwa historis, nilai-nilai, keyakinan, dan pengalaman
kolektif suatu masyarakat. Dengan demikian, sastra lisan berperan penting dalam
pembentukan dan pemeliharaan identitas historis dan budaya suatu kelompok.
Sastra lisan sebagai konstruksi historis juga mengacu pada peran dan fungsi sastra lisan
dalam membentuk, merekam, dan menyampaikan aspek sejarah, budaya, dan identitas
suatu masyarakat atau komunitas secara lisan
4. 01
Sastra lisan ini memiliki beberapa
karakteristik penting, yakni:
Penggambangan Sejarah: Sastra lisan
seringkali mengandung cerita-cerita
yang menceritakan peristiwa-
peristiwa masa lalu, baik yang benar-
benar terjadi maupun yang memiliki
unsur mitologis. Ini membantu dalam
menjaga memori kolektif suatu
masyarakat tentang sejarah mereka.
5. 02 Identitas Kultural: Sastra lisan
mencerminkan identitas kultural suatu
masyarakat. Cerita-cerita ini
mencakup nilai-nilai, keyakinan, dan
tradisi yang penting bagi kelompok
tersebut. Mereka membantu dalam
mempertahankan dan mewariskan
warisan budaya.
6. 03 Transmisi Lisan: Sastra lisan biasanya
disampaikan secara lisan dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Ini
adalah metode transmisi tradisi yang
berperan penting dalam
mempertahankan budaya dan sejarah
suatu kelompok, meskipun tidak ada
catatan tertulis.
7. 04
Mitologisasi: Sastra lisan sering kali
memiliki unsur mitologis, di mana
peristiwa sejarah dapat digabungkan
dengan elemen-elemen supernatural
atau legendaris. Ini dapat
mengaburkan batas antara sejarah
dan mitos.
8. 05
Kepentingan Sosial: Sastra lisan juga
dapat memiliki peran sosial yang kuat
dalam masyarakat. Cerita-cerita ini
dapat digunakan untuk mengajarkan
nilai-nilai, norma-norma, dan etika
kepada generasi muda serta
memperkuat identitas kultural.
9. Hubungan Antara Sastra Lisan
Dengan Konstruksi Sejarah
Sastra lisan memiliki hubungan yang erat dengan konstruksi sejarah karena sastra lisan
dapat dijadikan sebagai sumber sejarah lokal yang dapat dipertanggungjawabkan
kredibilitasnya dalam penelitian dan penulisan sejarah. Sastra lisan juga dapat membantu
dalam memahami sejarah dan budaya suatu daerah dengan lebih mendalam. Sastra lisan
memiliki peran penting dalam membentuk identitas budaya suatu komunitas sepanjang
sejarah.
10. Adapun beberapa poin yang menjelaskan hubungan antara
sastra lisan dengan konstruksi sejarah, antara lain:
01
02
03
Sastra lisan merekam kebudayaan dan
tradisi suatu masyarakat
Sastra lisan juga merekam peristiwa dan
kejadian yang terjadi di masa lalu
Sastra lisan dapat menjadi sarana untuk
memperkenalkan kebudayaan Indonesia
kepada dunia internasional,
11. Proses dan Contoh Sastra Lisan Sebagai Sebuah
Konstruksi Historis
01
Transmisi Lisan: Cerita, legenda, atau mitos disampaikan secara lisan dari
satu generasi ke generasi berikutnya melalui percakapan, pertunjukan, atau
ritual tradisional.
02
Pengayaan dan Pengubahan: Cerita-cerita ini mengalami perubahan dan
pengayaan seiring waktu
03
Penelitian dan Pencatatan: Peneliti budaya dan ahli sejarah terlibat dalam
proses mendokumentasikan dan mencatat cerita
04
Interpretasi dan Penafsiran: Cerita-cerita lisan dianalisis untuk memahami
nilai-nilai, norma, dan konteks historis
12. Adapun Contoh sastra lisan sebagai sebuah konstruksi
historis antara lain:
01 Cerita rakyat
02 Pantun
03 Nyanyian rakyat
04 Dongeng
05 Legenda
13. Kesimpulan
Sastra lisan sebagai konstruksi historis adalah cara di mana
tradisi lisan membantu mengembangkan pemahaman
sejarah dan identitas budaya dalam sebuah kelompok
masyarakat. Hak ini memiliki nilai penting dalam memahami
perkembangan dan perubahan dalam budaya dan sejarah
suatu komunitas. Sastra lisan yang memuat sejarah dapat
dibekukan dalam berbagai bentuk, mulai dari dongeng,
mitos, pantun, nyanyian rakyat yang pada akhirnya tampak
seperti cerita karangan dan fiktif belaka. Namun bagi
masyarakat dahulu yang masih belum mengenal tulisan, hal-
hal tersebut dijadikan sebagai wadah untuk meneliti dan
mengkaji peristiwa yang pernah terjadi sebagai sebuah
sejarah.
14. CREDITS: This template has been created by Slidesgo, and
includes icons by Flaticon, infographics & images by Freepik
and content by Sandra Medina
Thanks!
Do you have any questions?
Please keep this slide for attribution