SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi pada jaman milenial seperti sekarang ini
menyebabkan masyarakat lebih pintar dan tidak bisa dibohongi mengenai kualitas
suatu barang maupun jasa, mereka sudah pandai membedakan antara barang
berkualitas dan barang tiruan. Sebagian besar masyarakat berpendapat bahwa harga
menentukan kualitas walaupun pendapat tersebut tidak sepenuhnya benar, artinya
jika harga suatu barang atau jasa mahal berarti kualitas produk tersebut baik dan
sebaliknya barang maupun jasa yang dijual dengan harga yang relatif lebih murah
biasanya memiliki kualitas yang tidak baik, akan tetapi pada akhirnya masyarakat
dihadapkan pada pilihan untuk menyesuaikan dengan daya beli mereka yang
beragam sesuai dengan kondisi ekonomi masing masing dengan pilihan yang cerdas.
Pada kondisi real masih ditemukan produsen nakal yang tidak bertanggung
jawab dengan memberikan harga tinggi untuk produk berkualitas rendah; Dalam hal
ini konsumen selaku pembeli atau pengguna dirugikan. Pada dasarnya harga yang
tinggi harus sebanding dengan kuatitas yang baik pula, sebenarnya kualitas yang
baik juga tidak selalu diimbangi dengan harga yang mahal asalkan konsumen
cermat dalam memilih barang. Lebih tepatnya harga yang pantas untuk kualitas
seperti apa yang kita inginkan itulah harga yang harus kita bayarkan.
Proses produksi suatu barang atau jasa dengan standar kualitas yang baik
tidak mudah dan tidak murah, banyak sekali rangkaian proses yang harus dilewati
dan memerlukan biaya yang tidak sedikit, sehingga dapat diartikan bahwa
masyarakat harus membayar lebih untuk mendapatkan barang maupun jasa yang
mampu memuaskan keinginan mereka sebagai pembeli atau pengguna dari suatu
barang maupun jasa yang mereka gunakan.
Dalam makalah ini kami sebagai penulis akan mencoba memaparkan macam
macam biaya kualitas apa saja yang membuat suatu barang atau jasa terasa mahal
sebagai konsekuensi kualitas yang baik serta penerapannya dalam dunia pendidikan
dan bagaimana pemaparan biaya kualitas ini jika dilihat dari pandangan islam.
2
A. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Biaya Kualitas ?
2. Apa Saja Jenis Jenis Biaya Kualitas ?
3. Bagaimana Konsep Biaya Kualitas ?
4. Bagaimana Pengukuran Biaya Kualitas ?
5. Bagaiaman Optimalisasi Biaya Kualitas ?
6. Bagaiaman Mengaplikasikan Biaya Kualitas Dalam Pendidikan ?
7. Apa Pandangan Islam Terhadap Biaya Kualitas ?
B. Tujuan Pembahasan
1. Menjelaskan Definisi Biaya Kualitas
2. Menjelaskan Jenis Jenis Biaya Kualitas
3. Menjelaskan Konsep Biaya Kualitas
4. Menjelaskan Pengukuran Biaya Kualitas
5. Menjelaskan Optimalisasi Biaya Kualitas
6. Menjelaskan Mengaplikasikan Biaya Kualitas Dalam Pendidikan
7. Menjelaskan Pandangan Islan Terhadap Biaya Kualitas
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI BIAYA KUALITAS
Biaya merupakan uang yang dikeluarkan untuk mengadakan (mendirikan,
melakukan dan sebagainya) sesuatu (http://kbbi.web.id). Ransun et all (2016)
menjelaskan bahwa Biaya merupakan pengorbanan yang di lakukan untuk
mencapai suatu tujuan dan menjadi manfaat di masa yang akan datang.
Khususnya di dalam suatu organisasi atau perusahaan, biaya biasa digunakan
sebagai penentuan harga barang, pengendalian internal, dan sebagai informasi
untuk pihak eksternal.
Kualitas merupakan tingkat baik buruknya sesuatu; kadar; derajat atau
taraf (kepandaian, kecakapan dan sebagainya) (http://kbbi.web.id) sedangkan
menurut Tjiptono dan Diana (2003) kualitas merupakan suatu kondisi dinamis
yang berhubungan dengan produk, jasa manusia, proses dan lingkungan yang
memenuhi atau melebihi harapan.
Kualitas memiliki beberapa dimensi yang dapat dianalisa melalui
beberapa aspek sesuai dengan pernyataan Nasution (2015) yang mengemukakan
bahwa karakteristik kualitas dapat diamati dari: performa, keistimewaan,
keandalan, konformasi (tingkat kesesuaian produk terhadap spesifikasi yang
ditetapkan sebelumnya), daya tahan, kemampuan pelayanan, estetika dan
kualitas yang dipersepsikan. Adapun menurut Tjiptono dan Diana (2003:34)
memaparkan bahwa sumber kualitas paling tidak memiliki lima jenis yaitu
program/kebijakan,sistem informasi yang menekankan ketepatan, desain produk
yang menekankan keandalan, kebijakan produksi dan tenaga kerja yang
menekankan pada peralata yang terpelihara baik, serta manajemen yang
menekankan kualitas sebagai sasaran utama.
Biaya kualitas merupakan biaya yang terjadi atau mungkin akan terjadi
karena kualitas buruk dengan istilah lain merupakan biaya yang berhubungan
dengan penciptaan, pengidentifikasian, perbaikan dan pencegahan kerusakan
(Nasution, 2015).
4
Biaya kualitas menurut penulis adalah semua biaya yang dikeluarkan
untuk mempertahankan kondisi produk (barang atau jasa) agar sesuai dengan
harapan atau di atas harapan dengan harga yang kompetitif, sehingga konsumen
merasa puas.
B. JENIS-JENIS BIAYA KUALITAS
Dalam mempertahankan kualitas produk (barang ataupun jasa), diperlukan
biaya agar kualitas yang dimiliki minimal sesuai dengan standar atau bahkan di atas
standar. Adapun pengelompokkan biaya kualitas yang diperlukan dalam produk
barang atau jasa menurut Ross (1994:204) dalam Nasution (2015:162), biaya
kualitas terbagi menjadi empat golongan yaitu:
1. Biaya pencegahan (prevention cost)
2. Biaya deteksi/ penilaian (detection/appraisal cost)
3. Biaya kegagalan internal (internal failure cost)
4. Biaya kegagalan eksternal (external failure cost)
Dari empat bagiain di atas dapat dipaparkan bagian-bagian yang lebih
spesifik. Adapun rincian biaya di atas menurut Nasution (2015) :
1. Biaya pencegahan, merupakan biaya yang diperlukan untuk mencegah
kerusakan produk yang dihasilkan, meliputi :
a. Biaya Perencanaan kualitas
Biaya perencanaan kualitas merupakan biaya yang dikeluarkan untuk
aktivitas yang berkaitan dengann patokan rencana kualitas yang
dihasilkan, rencana tentang keandalan, rencana pemeriksaan, sistem data
dan rencana khusus dari jaminan kualitas
b. Biaya tinjauan produk baru
Biaya tinjauan produk baru adalah biaya yang dikeluarkan untuk
persiapan usulan tawaran, penilaian rancangan baru dari segi kualitas,
persiapan program percobaan dan pengujian untuk menilai penampilan
produk baru serta aktivitas kualitas lainnya selama tahap pengembangan
dan praproduksi dari rancangan produk baru.
c. Biaya rancangan proses atau produk
5
Biaya rancayangan proses berarti biaya yang dikeluarkan waktu
perancangan produk atau pemilihan proses produksi yang dimaksudkan
untuk meningkatkan keseluruhan kualitas produk tersebut
d. Biaya pengendalian proses
Biaya pengendalian proses merupakan biaya yang dikeluarkan untuk
teknik pengendalian proses, seperti diagram pengendalian yang memantau
proses pembuatan dalam usaha mencapai kualitas produksi yang
dikehendaki.
e. Biaya pelatihan
Biaya pelatihan adalah biaya yang dikeluarkan uantuk pengembangan,
penyiapan, pelaksanaan, penyelenggaraan dan pemeliharaan program
latihan formal masalah kualitas.
f. Biaya audit
Biaya audit merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mengevaluasi
tindakan yang telah dilakukan terhadap rencana kualitas keseluruhan.
2. Biaya deteksi / penilaian, merupakan biaya yang diperlukan uantuk
menentukan apakah produk dan jasa sesuai dengan persyaratan kualitas.
Tujuan utamanya untuk menghindari terjadinya kesalahan dan kerusakan
sepanjang proses perusahaan, seperti mencegah pengiriman barang yang
tidak sesuai dengan standar kepada pelangga. Biaya ini mencakup:
a. Biaya pemeriksaan dan pengujian bahan baku
Biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memeriksa dan
menguji kesesuaian bahan baku yang dibeli dengan kualifikasi yang
tercantum dalam pesanan.
b. Biaya pemeriksaan dan pengujian produk
Yang termasuk pada biaya ini meliputi biaya untuk meneliti kesesuaian
hasil produksi dengan standar perusahaan, termasuk meneliti pengepakan
dan pengiriman.
c. Biaya pemeriksaan kualitas produk
Biaya ini untuk melaksanakan pemeriksaan kkualitas produk dalam
proses maupun produk jadi.
6
d. Biaya evaluasi persediaan
Biaya evaluasi persediaan merupakan biaya untuk menguji produk di
gudang, dengan tujuan untuk mendeteksi terjadinya penurunan kualitas
produk selama di gudang.
3. Biaya kegagalan internal, yaitu biaya yang diperlukan karena adanya
ketidak sesuaian dengan persyaratan, dan terdeteksi sebelum barang dikirim
pada pelanggan. Biaya kegagalan internal terdiri dari:
a. Biaya sisa bahan (scrap)
Biaya ini merupakan kerugian akibat adanya sisa bahan baku yang tidak
terpakai dalam upaya memenuhi tingkat kuaaitas yang dikehendaki.
Bahan baku yang tersisa biasanya karena alasan lain seperti keusangan.
b. Biaya pengerjaan ulang
biaya pengerjaan ulang merupakan biaya ekstra ayng dikeluarkan untuk
melakukan proses pengerjaan ulang agar dapat memenuhi standar kualitas
yang disyaratkan.
c. Biaya untuk memperoleh bahan baku
Biaya ini adalah biaya tambahan yang timbul karena adanya aktivitas
menangani penolakan dan pengaduan terhadap bahan baku yang telah
dibeli.
d. Factory contract engineering cost
Biaya ini merupakan biaya yang berhubungan dengan waktu yang
digunakan oleh para ahli produk yang terlibat dalam masalah produksi
yang menyangkut kualitas, seperti jika komponen bahan baku suatu
produk tidak memenuhi spesifikasi kualitas, maka ahli produk akan
diminta untuk menilai kelayakan perurbahan spesifikasi produk tersebut.
4. Biaya kegagalan eksternal, adalah biaya yang terjadi karena produk atau
jasa gagal memenuhi persyaratan, diketahui setelah produk dikirim kepada
pelanggan, biaya ini merupakan biaya yang sangat berbahaya jika tidak
dipenuhi karena dapat menyebabkan reputasi perusahaan turun, kehilangan
pelanggan dan penurunan pangsa pasar. Biaya kegagalan eksternal meliputi :
7
a. Biaya penanganan keseluruhan selama masa garansi
Biaya ini merupakan biaya yang diperlukan karena adanya keluhan
tertentu, sehingga diperlukjan pemeriksaan, reparasi atau
penggantian/penukaran produk.
b. Biaya penanganan keluhan di luar masa garansi
Biaya ini merupakan biaya yang berkaitan dengan keluhan yang timbul
setelah berlalunya masa gransi
c. Biaya pelayanan
Biaya pelayanan merupakan biaya pelayana produk yang diakibatkanoleh
usaha untuk memperbaiki ketidaksempurnaan at6au pengujian khusus,
atau untuk emmperbaiki cacat yang bukan disebabkan oleh adanya
keluhan pelanggan.
d. Product liabilityI
Biaya ini timbul sehubungan dengan jaminan atau pertanggung jawaban
atas kegagalan memenuhi standar kualitas.
e. Biaya penarikan kembali produk.
Biaya ini muncul karena adanya penarikan kembali suatu produk atau
komponen produk tertentu.
Dari data di atas dapat dijelaskan secara ringkas pada gambar di bawah ini:
Gambar 1. Biaya kualitas
Biayakualitas
Biaya kegagqalan
internal
Biaya kegagalan
eksternal
Biayapenilaian
Biayapencegahan
Biaya kualitas
yang minim
Biaya pencapaian
kualitas yang baik
8
Dari spesifikasi biaya kualitas di atas, maka kita dapat mengetahui dengan
rinci, mengenai pilihan antara melakukan tindakan preventif agar kualitas
terjaga atau mengabaikan biaya kualitas dengan konsekuensi produk yang
dihasilkan tidak sesuai bahkan dapat menurunkan pangsa pasar.
Contoh biaya kualitas dalam ribuan rupiah dapat diamati dalam tabel berikut:
Tabel 1. Contoh laporan biaya (dalam ribuan rupiah), Nasution (2015)
No. Jenis Biaya Biaya Aktual Persentase
1 Biaya Pencegahan
a. Desain dan operasi sistem kualitas 4.000 10.00
b. Pelatihan kualitas bagi karyawan 2.500 6.25
c.Pelatihan dan evaluasi pemasok 500 1.25
Total biaya pencegahan 7.000 17.50
2. Biaya Penilaian
a. Prosedur pengendalian proses
statistika (SPC)
1.500 3.75
b.Inspeksi 6.000 15.00
c. Pengujian 3.500 8.75
Total biaya penilaia 11.000 27.50
3. Biaya kegagalan internal
a. Pengerjaan ulang 12.000 30.00
b. downtime 1.500 3.77
Total biaya kegagalan internal 13.500 33.75
4. Biaya kegagalan eksternal
a. Warranty repair 7.000 17.50
b. Penanganan keluhan pelanggan 1.000 2.50
C. Repacking & freight 500 1.25
Total biaya kegagalan eksternal 8.500 21.25
Total 40.000 100.00
9
C. KONSEP BIAYA KUALITAS
Biaya kualitas diperhatikan oleh perusahaan-perusahaan besar dengan mengacu
pada beberapa alasan yaitu:
1. Mengkomunikasikan ukuran dari masalah kualitas dalam “bahasa uang” untuk
meningkatkan komunikasi diantara manajer menengah dan manajer puncak
2. Kesempatan utama untuk mengurangi biaya dapat diidentifikasi
3. Kesempata untuk mengurangi ketidakpuasan pelanggan dan ancaman yang
berkaitan dengan produk yang dipasarkan dapat diidentifikasi.
Ukuran biaya kualitas dapat dijadikan sebagai indikator keberhasilan program
perbaikan kualitas dan dapat dihubungkan dengan ukuran yang lain yaitu:
1. Biaya kualitas dibandingkan dengan nilai penjualan
2. Biaya kualitas dibandingkan dengan keuntungan
3. Biaya kualitas dibandingkan dengan harga pokok penjualan. (Nasution, 2015).
Dari konsep di atas jelas sekali bahwa mengetahui jumlah biaya kualitas dengan
spesifikasinya dapat dijadikan sebagai indikator keberhasilan suatu perusahaan
penghasil barang atau jasa dalam mempertahankan atau meningkatkan kualitas
produknya, tetapi tidak hanya sebatas mengetahui melainkan ditindaklanjuti dengan
penentuan keputusan alokasi biaya kualitas.
D. PENGUKURAN BIAYA KUALITAS
Biaya kualitas secara umum dapat dilihat pada catatan akuntansi
perusahaan (observable costs), tetapi terdapat biaya yang muncul akibat adanya
kualitas yang jelek dan tidak terdapat pada catatan akuntansi (hidden costs).
Dalam memperkirakan biaya kualitas yang tersembunyi, terdapat tiga metode
yang dapat digunakan, yaitu:
1. Metode Multiplier (Multiplier Method)
Metode ini mengasumsikan bahwa biaya kegagalan total merupakan
perkalian dari beberapa biaya kegagalan.
Biaya kegagalan eksternal total = k (biaya kegagalan total yang terukur),
dimana k = efek pengganda.
2. Metode Penelitian Pasar (Market Research Method)
10
Metode ini digunakan untuk menilai pengaruh kualitas yang rendah terhadap
penjualan dan pangsa pasar melalui penelitian pasar secara formal, seperti
metode wawancara dengan team marketing perusahaan dan survey
pelanggan.
3. Fungsi Kerugian Kualitas Taguchi (Taguchi Loss Function Function)
Metode ini mengasumsikan bahwa variasi dari suatu nilai target pada suatu
karakteristik kualitas dapat menyebabkan biaya kualitas tersembunyi.
L(y) = k(y - T)2
Dimana: k = konstanta terkait dengan struktur biaya kegagalan eksternal
y = nilai aktual dari karakteristik kualitas
T = nilai target dari karakteristik kualitas
L = kerugian atas kualitas
Pendokumentasian secara rinci biaya kualitas berdasarkan kategorinya dapat
memberikan gambaran mengenai;
1. Besarnya biaya kualitas dalam setiap kategori memungkinkan manajer
menilai dampak keuangannya
2. Distribusi biaya kualitas menurut kategori memungkinkan manajer menilai
kepentingan relatif dari masing-maisng kategori
http://kepinginlagi.blogspot.co.id/2014/09/modul-akuntansi-manajemen-bab-
7-biaya.html.
Pengukuran kualitas suatu jasa atau produk, dapat dilakukan dengan cara
yang hampir sama dengan pengukuran kepuasan pelanggan yaitu ditentukan
oleh variable harapan dan kinerja yang dirasakan (perceived performance).
Kegagalan dalam memenuhi kualitas dapat disebabkan oleh terdapatnya gap
antara factor-faktor penentu kualitas. Menurut Zeithaml dan Berry (1985)
dalam Tjiptono dan Diana (2003), terdapat lima gap yang menyebabkan
kegagalan jasa yaitu:
1. Gap antara harapan konsumen dan persepsi manajemen
2. Gap antara persepsi manajemen dan spesifikasi kualitas jasa.
3. Gap antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa
4. Gap antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal
5. Gap antara jasa yang dirasakan dan jasa yang diharapkan
11
E. OPTIMALISASI BIAYA KUALITAS
Penentuan tingkat biaya kualitas dilakukan oleh manajer, disini manajer
bertanggungjawab untuk menentukan tingkat biaya kualitas yang optimal dan
menentukan proporsinya di masing-masing kelompok biaya kualitas. Terdapat
dua pandangan terkait dengan optimalisasi biaya kualitas, yaitu: tingkat kualitas
dapat diterima (acceptable quality view) dan tingkat kerusakan nol (zero defect
view).
1. Acceptable Quality View berpendapat bahwa terdapat korelasi antara biaya
pengendalian dan biaya kegagalan; jika biaya pengendalian meningkat, maka
biaya kegagalan berkurang. Selama penurunan biaya kegagalan lebih besar
dibandingkan peningkatan biaya pengendalian, maka perusahaan terus
melanjutkannya usahanya untuk mencegah/mendeteksi unit yang tidak
sesuai dengan spesifikasi. Pada akhirnya akan tercapai suatu titik optimal
dimana peningkatan biaya pencegahan tidak mampu lagi menghasilkan
pengurangan biaya kegagalan yang lebih tinggi; titik ini menunjukkan
tingkat minimum dari total biaya kualitas dan disebut tingkat kualitas dapat
diterima (acceptable quality level/AQL).
2. Zero Defect View berpendapat bahwa unit yang rusak/cacat harus
diminimumkan sampai tidak ada lagi (nol). Kerugian berasal dari produk
yang tidak sesuai dengan target kualitas produksi; semakin besar
perbedaannya dengan target, semakin besar kerugian. Adanya
ketidaksesuaian dengan target akan menimbulkan biaya; tidak ada manfaat
ditetapkannya batasan terhadap tingkat kualitas tertentu yang dapat diterima,
bahkan hal tersebut bisa menjerumuskan. Tingkat optimal bagi biaya
kualitas adalah pada saat produk diproduksi sesuai dengan target kualitas.
Gambaran mengenai pendapat biaya kualitas AQL (Acceptable Quality
Level) yang terdapat pada pandangan tradisional dan biaya kualitas
kontemporer dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
12
Gambar 2. Biaya kualitas AQL Gambar 3. Biaya kualitas kontemporer
F. MENGAPLIKASIKAN BIAYA KUALITAS DALAM PENDIDIKAN
Dalam sektor pendidikan diterapkan juga kualitas, sehingga dalam
memelihara atau meningkatkan kualitas memerlukan biaya. Biaya kualitas
dalam bidang pendidikan meliputi biaya pencegahan dan biaya kegagalan yang
perlu diperhatikan, hal ini sesuai dengan pendapat Sallis (2012), yaitu tercantum
pada tabel di bawah ini:
Tabel 2. Biaya mutu/kualitas pendidikan
Biaya Pencegahan Biaya Kegagalan
Biaya Internal Biaya Internal
Pengembangan TQM Ketidak puasan pelajar
Pelatihan staf Strategi belajar-mengajar yang kurang
baik
Tim kerja yang efektif Hasil ujian yang buruk
Sistem mutu yang efektif Staf yang kurang termotivasi
Rencana strategis Sistem administratif yang kurang baik
Audit dan evaluasi Dukungan pelajar yang tidak cukup
Biaya eksternal Biaya Eksternal
Hubungan efektif antara lapangan
kerja, orang tua dan komunitas
Keluhan
Penilaian kepuasan pelanggan Komunitas yang bermasalah
Publisitas yang kurang
Reputasi menurun
13
Dari tabel di atas dapat diamati bahwa dalam dunia pendidikan juga terdapat
biaya pencegahan dan biaya kegagalan yang masing-masing terdiri dari aspek internal
dan eksternal. Jika kita lebih mengutamakan alokasi dana kualitas pada tindakan
pencegahan, maka biaya kegagalan yang dikeluarkan akan semakin kecil; begitu juga
sebaliknya, jika kita mengabaikan biaya pencegahan maka biaya kegagalan akan
meningkat.
Biaya pencegahan merupakan biaya yang dibutuhkan dalam menghentikan
kesalahan dan menjamin bahwa semuanya kembali dilakukan sebagaimana mestinya,
sedangkan biaya kegagalan merupakan biaya yang sulit diukur dan biasanya berbentuk
biaya kesempatan yang dapat diukur dengan hilangnya kesempatan bisnis (Sallis, 2012).
Kegagalan internal maupun eksternal yang meliputi hasil ujian siswa jelek,
karyawan kurang termotivasi, strategi belajar kurang baik, terdapat keluhan, komunitas
bermasalah, reputasi menurun dll, merupakan hal yang akan mengancam
keberlangsungan sekolah tersebut di masa yang akan datang, bahkan kalau tidak ada
tindak lanjut perbaikan dan pencegahan, bukan hal yang mustahil sekolah akan gulung
tikar dan tinggal nama.
Pengawasan dan evaluasi merupakan hal yang urgen dalam dunia pendidikan,
jika sebuah institusi mau belajar dari pengalaman dan tidak statis, maka elemen ini
merupakan hal kunci dalam mencapai keberhasilan pendidikan. Dalam proses
pencapaian keberhasilan/kualitas yang baik tidak dinafikan memerlukan dana, dan ini
masih merupakan kendala.
Pada prakteknya pengalokasian dana kualitas bagi sekolah yang belum mapan
masih dirasakan agak sulit atau belum bisa dilaksanakan sepenuhnya mengingat proses
tersebut memerlukan dana besar, sedangkan pada sekolah atau lembaga pendidikan
yang sudah mapan dengan sumber pendanaan kuat, dapat dialokasikan biaya
pencegahan besar pula, sehingga tinggkat kegagalan internal atau ekternal dapat
direduksi.
G. PANDANGAN ISLAM TERHADAP PERBAIKAN KUALITAS
Perbaikan mutu/kualitas di berbagai sektor dalam pandangan Islam tersirat
dalam makna global. Ayat Al Qur’an yang menjelaskan tentang perbaikan kualitas
terdapat pada firman Allah QS. Al Qashash ayat 83:
14
‫ت‬ِ‫ق‬َّ‫ت‬ُ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ ُ‫ة‬َ‫ب‬ِ‫ق‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ‫ًا‬‫د‬‫ا‬َ‫س‬َ‫ف‬َ‫ال‬َ‫و‬ ِ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫أل‬ْ‫ا‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ا‬ ًّ‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ع‬ َ‫ُون‬‫د‬‫ي‬ ِ‫ر‬ُ‫ي‬َ‫ال‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬ِ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫َج‬‫ن‬ ُ‫ة‬َ‫ر‬ ِ‫خ‬َ‫أل‬ْ‫ا‬ ُ‫َّار‬‫د‬‫ال‬ َ‫ك‬ْ‫ل‬َ‫نين‬83}
“Negeri akhirat itu, kami jadikan bagi orang-orang yang tidak
menyombongkan diri dan tidak berbuat kerusakan di bumi, dan ke sudahan yang
baik itu bagi orang-orang yang bertaqwa” (QS.Al Qashash).
Kualitas, merupakan Investasi masa yang akan datang, baik jangka pendek
atau pun panjang. Dalam perbaikan kualitas termasuk pada sektor pendidikan
memerlukan dana atau biaya kualitas. Pada surat tersebut tidak dijelaskan secara
rinci mengenai biaya kualitas, akan tetapi kita dapat menarik benang merah
bahwasanya peningkatan kualitas berkorelasi dengan pengorbanan atau biaya
kualitas.
Ayat di atas mengindikasikan bahwa “kebahagiaan di akhirat” merupakan
suatu keadaan yang akan diperoleh dalam jangka panjang. Adapun “melakukan
kerusakan di muka bumi” secara tersirat menjelaskan bahwa hasil besar pada jangka
waktu yang panjang dan perbaikan meliputi berbagai sektor termasuk sektor
pendidikan, dimana kualitas pendidikan harus selalu di-upgrade/ditingkatkan agar
sesuai dengan perkembangan jaman tanpa menghilangkan nilai-nilai agama dan
kearifan budaya lokal. Dalam pelaksanaan proses peningkatan kualitas tidak
terlepas dari biaya yang harus dikorbankan, dan pada ayat tersebut dijelaskan ada
sesuatu yang harus dilakukan agar mendapat kebahagiaan di negeri akhirat yaitu
perjuangan/pengorbanana untuk tidak menyombongkan diri dan tidak membuat
kerusakan, pengorbanan ini dapat diimplikasikan pada biaya untuk mencapai
kualitas termasuk kualitas pada bidang pendidikan.
15
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Biaya merupakan pengorbanan yang di lakukan untuk mencapai suatu
tujuan dan menjadi manfaat di masa yang akan datang, kualitas merupakan suatu
kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa manusia, proses dan
lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan, jadi biaya kualitas merupakan
semua biaya yang dikeluarkan untuk mempertahankan kondisi produk (barang atau
jasa) agar sesuai dengan harapan atau di atas harapan dengan harga yang
kompetitif, sehingga konsumen merasa puas
Biaya kualitas terbagi menjadi empat golongan yaitu: Biaya pencegahan
(prevention cost), biaya deteksi/ penilaian (detection/appraisal cost), biaya
kegagalan internal (internal failure cost) dan biaya kegagalan eksternal (external
failure cost)
Pengetahuan mengenai jumlah biaya kualitas dengan spesifikasinya dapat
dijadikan sebagai indikator keberhasilan suatu perusahaan penghasil barang atau
jasa dalam mempertahankan atau meningkatkan kualitas produknya, tetapi tidak
hanya sebatas mengetahui melainkan harus ditindaklanjuti dengan penentuan
keputusan alokasi biaya kualitas.
Biaya kualitas terbagi menjadi biaya yang dapat dilihat langsung pada catatan
akuntansi perusahaan (observable costs), tetapi terdapat biaya yang muncul akibat
adanya kualitas yang jelek dan tidak terdapat pada catatan akuntansi (hidden costs).
Dalam memperkirakan biaya kualitas yang tersembunyi, dapat digunakan berbagai
metode yaitu: Metode Multiplier (Multiplier Method), Mettode Penelitian Pasar
(Market Research Method) dan Fungsi Kerugian Kualitas Taguchi (Taguchi Loss
Function Function).
Gap yang menyebabkan kegagalan jasa yaitu: Gap antara harapan konsumen
dan persepsi manajemen, gap antara persepsi manajemen dan spesifikasi kualitas
jasa, gap antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa, gap antara
penyampaian jasa dan komunikasi eksternal dan gap antara jasa yang dirasakan dan
jasa yang diharapkan
16
Optimalisasi biaya kualitas, yaitu: tingkat kualitas dapat diterima (acceptable
quality view) dan tingkat kerusakan nol (zero defect view). Kualitas dipersepsikan
sebagai investasi untuk masa yang akan datang dan dalam pandangan Islam
Investasi seperti ini sesuai dengan ayat yang ada pada Al-Qur’an yaitu surat Al
Qashash ayat 83.
B. SARAN
Kegagalan internal maupun eksternal yang meliputi hasil ujian siswa jelek,
karyawan kurang termotivasi, strategi belajar kurang baik, terdapat keluhan, komunitas
bermasalah, reputasi menurun dll, merupakan hal yang akan mengancam
keberlangsungan sekolah atau perusahaan tersebut di masa yang akan datang, bahkan
kalau tidak ada tindak lanjut perbaikan dan pencegahan, bukan hal yang mustahil
sekolah akan gulung tikar dan tinggal nama maka dari itu diperlukan adanya perbaikan
dalam hal manajemen mutu terpadu sehingga output yang dihasilkan pada suatu
perusahaan barang maupun jasa (salah satu contohnya dalam hal ini sekolah) dapat
menghasilkan output yang baik, mampu bersaing dan handal.
Pada prakteknya pengalokasian dana kualitas bagi sekolah yang masih belum
mapan, masih dirasakan agak sulit atau belum bisa dilaksanakan sepenuhnya mengingat
proses tersebut memerlukan dana besar, sedangkan pada sekolah atau lembaga
pendidikan yang sudah mapan dengan sumber pendanaan kuat, dapat mengalokasi biaya
pencegahan yang besar, sehingga tinggkat kegagalan internal atau ekternal dapat
direduksi. Pada pengelola sekolah dengan kondisi perekonomian belum mapan harus
mencari cara bagaimana kualitas yang baik dapat dicapai dengan biaya yang tersedia, di
sini sumber daya manusia yang ada pada suatu lembaga pendidikan harus mampu
mengolah semua sumber daya yang ada untuk menghasilkan output yang handal dan
berkualitas.
Pemerintah harus turut serta berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas
pendidikan seperti dengan diaadakannya pelatihan bagi guru dan perangkat pendidikan
lain sehingga tenaga pengajar selalu ter up grade keilmuannya dalam menjalankan
tugasnya sebagai guru. Pengadaan sarana dan prasarana sekolah yang terawat dan
17
berfungsi dengan baik juga menjadi salah satu penunjang tercapainya output yang
berkualitas.
Mengingat besarnya biaya kualitas yang ada dalam bidang pendidikan ini maka
sudah sepatutnya pemerintah menganggarkan dana yang lebih, meskipun hasil dari
“investasi” dalam dunia pendidikan ini tidak akan langsung terasa namun dengan niat
yang tulus dan tekun pada setiap sumber daya manusia yang terlibat dalam dunia
pendidikan ini baik tenaga pengajar maupun siswa, insyAllah hasil yang dicapai akan
lebih baik.
18
DAFRAR PUSTAKA
(http://kbbi.web.id)
http://kepinginlagi.blogspot.co.id/2014/09/modul-akuntansi-manajemen-bab-7-
biaya.html.
Nasution,.Drs. M. Nur, M.Sc., APU. 2015. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality
Management). Bogor: Ghalia Indonesia
Ransu, Kristina M., et all (2016) Pengaruh Biaya Kualitas dan Biaya Produksi
terhadap Peningkatan Kualitas Produksi pada Triniity Percetakan Manado. Jurnal
volume 16 No. 4. Universitas Sam Ratulangi Manado
Sallis, Edward (2012).Total Qualityb Management in Education (Manajemen Mutu
Pendidikan). Edisi Bahasa Indonesia . Yogyakarta: IRCiSoD, cetakan ke-XVI
Tjiptono, Fandi dan Anastasia Diana (2003). Total Quality Manajemen. Yogyakarta:
Andi. Edisi Ravisi ke V.

More Related Content

What's hot

13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri
University of Brawijaya
 
Biaya kualitas dan produktifitas
Biaya kualitas dan produktifitasBiaya kualitas dan produktifitas
Biaya kualitas dan produktifitas
taufiq1335
 
Presentasi mutu dalam perspektif broto m
Presentasi mutu dalam perspektif   broto mPresentasi mutu dalam perspektif   broto m
Presentasi mutu dalam perspektif broto m
Broto Mudjianto
 

What's hot (19)

12. pengendalian mutu agroindustri
12. pengendalian mutu agroindustri12. pengendalian mutu agroindustri
12. pengendalian mutu agroindustri
 
13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri
 
Definisi Kualitas
Definisi KualitasDefinisi Kualitas
Definisi Kualitas
 
Pengendalian mutu industri agro
Pengendalian mutu industri agroPengendalian mutu industri agro
Pengendalian mutu industri agro
 
Pengukuran Kualitas dengan Metode Garvin
Pengukuran Kualitas dengan Metode GarvinPengukuran Kualitas dengan Metode Garvin
Pengukuran Kualitas dengan Metode Garvin
 
Biaya kualitas dan produktifitas
Biaya kualitas dan produktifitasBiaya kualitas dan produktifitas
Biaya kualitas dan produktifitas
 
Pengendalian dan Penjaminan Mutu
Pengendalian dan Penjaminan MutuPengendalian dan Penjaminan Mutu
Pengendalian dan Penjaminan Mutu
 
Standar kualitas produk & jasa by igedeauditta as accountant
Standar kualitas produk & jasa by igedeauditta as accountantStandar kualitas produk & jasa by igedeauditta as accountant
Standar kualitas produk & jasa by igedeauditta as accountant
 
Laporan bab ii
Laporan bab iiLaporan bab ii
Laporan bab ii
 
Dimensi kualitas produk
Dimensi kualitas produkDimensi kualitas produk
Dimensi kualitas produk
 
Manajemen mutu
Manajemen mutuManajemen mutu
Manajemen mutu
 
Konsep Desain Pengembangan Kualitas Produk (Quality Function Deployment)
Konsep Desain Pengembangan Kualitas Produk (Quality Function Deployment)Konsep Desain Pengembangan Kualitas Produk (Quality Function Deployment)
Konsep Desain Pengembangan Kualitas Produk (Quality Function Deployment)
 
Pelaporan informasi biaya kualitas fix
Pelaporan informasi biaya kualitas fixPelaporan informasi biaya kualitas fix
Pelaporan informasi biaya kualitas fix
 
Manajemen mutu
Manajemen mutuManajemen mutu
Manajemen mutu
 
Perbedaan Quality Assurance (QA) dan Quality Control (QC)
Perbedaan Quality Assurance (QA) dan Quality Control (QC)Perbedaan Quality Assurance (QA) dan Quality Control (QC)
Perbedaan Quality Assurance (QA) dan Quality Control (QC)
 
Pengayaan materi menmut
Pengayaan materi menmutPengayaan materi menmut
Pengayaan materi menmut
 
Tugas manajemen kualitas 10 definisi kualitas - satya bayu pradana
Tugas manajemen kualitas   10 definisi kualitas - satya bayu pradanaTugas manajemen kualitas   10 definisi kualitas - satya bayu pradana
Tugas manajemen kualitas 10 definisi kualitas - satya bayu pradana
 
Presentasi mutu dalam perspektif broto m
Presentasi mutu dalam perspektif   broto mPresentasi mutu dalam perspektif   broto m
Presentasi mutu dalam perspektif broto m
 
Biaya mutu
Biaya mutuBiaya mutu
Biaya mutu
 

Similar to Bab 1,2,3 ok (1)

Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf
 
KELOMPOK 1_Perkembangan Pemikiran Mengenai Kualitas Daya Saing.pptx
KELOMPOK 1_Perkembangan Pemikiran Mengenai Kualitas Daya Saing.pptxKELOMPOK 1_Perkembangan Pemikiran Mengenai Kualitas Daya Saing.pptx
KELOMPOK 1_Perkembangan Pemikiran Mengenai Kualitas Daya Saing.pptx
FeriNugroho11
 
Manaj. mutu ( 3 )
Manaj. mutu ( 3 )Manaj. mutu ( 3 )
Manaj. mutu ( 3 )
nurulllah
 

Similar to Bab 1,2,3 ok (1) (20)

EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 5 : Strategi Kualitas
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 5 : Strategi KualitasEKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 5 : Strategi Kualitas
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 5 : Strategi Kualitas
 
Akmen biaya kualitas dan produktifitas
Akmen biaya kualitas dan produktifitasAkmen biaya kualitas dan produktifitas
Akmen biaya kualitas dan produktifitas
 
6. BAB II.pdf
6. BAB II.pdf6. BAB II.pdf
6. BAB II.pdf
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
1. Kualitas Mutu.pptx
1. Kualitas Mutu.pptx1. Kualitas Mutu.pptx
1. Kualitas Mutu.pptx
 
Modul 7 quality management
Modul 7   quality managementModul 7   quality management
Modul 7 quality management
 
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
 
Rbb 4 suhartono
Rbb 4 suhartonoRbb 4 suhartono
Rbb 4 suhartono
 
Chapter 6 Manajemen Operasi
Chapter 6 Manajemen OperasiChapter 6 Manajemen Operasi
Chapter 6 Manajemen Operasi
 
Ekspektasi Pelanggan dan Strategi Perbaikan Proses
Ekspektasi Pelanggan dan Strategi Perbaikan Proses Ekspektasi Pelanggan dan Strategi Perbaikan Proses
Ekspektasi Pelanggan dan Strategi Perbaikan Proses
 
KELOMPOK 1_Perkembangan Pemikiran Mengenai Kualitas Daya Saing.pptx
KELOMPOK 1_Perkembangan Pemikiran Mengenai Kualitas Daya Saing.pptxKELOMPOK 1_Perkembangan Pemikiran Mengenai Kualitas Daya Saing.pptx
KELOMPOK 1_Perkembangan Pemikiran Mengenai Kualitas Daya Saing.pptx
 
161526435 pengawasan-mutu
161526435 pengawasan-mutu161526435 pengawasan-mutu
161526435 pengawasan-mutu
 
5. BAB II.pdf
5. BAB II.pdf5. BAB II.pdf
5. BAB II.pdf
 
Perencanaan dan perancangan produk1
Perencanaan dan perancangan produk1Perencanaan dan perancangan produk1
Perencanaan dan perancangan produk1
 
Mutu ugd-rs-swasta-bapelkes-210607
Mutu ugd-rs-swasta-bapelkes-210607Mutu ugd-rs-swasta-bapelkes-210607
Mutu ugd-rs-swasta-bapelkes-210607
 
Manaj. mutu ( 3 )
Manaj. mutu ( 3 )Manaj. mutu ( 3 )
Manaj. mutu ( 3 )
 
Tugas paper check sheet mmt
Tugas paper check sheet mmtTugas paper check sheet mmt
Tugas paper check sheet mmt
 
Jaminan mutu
Jaminan mutuJaminan mutu
Jaminan mutu
 
Sim 10, nabila rahmalia, hapzi ali,kualitas produk dan jasa, universitas merc...
Sim 10, nabila rahmalia, hapzi ali,kualitas produk dan jasa, universitas merc...Sim 10, nabila rahmalia, hapzi ali,kualitas produk dan jasa, universitas merc...
Sim 10, nabila rahmalia, hapzi ali,kualitas produk dan jasa, universitas merc...
 
Desain Produk dan Manajemen Kualitas.pptx
Desain Produk dan Manajemen Kualitas.pptxDesain Produk dan Manajemen Kualitas.pptx
Desain Produk dan Manajemen Kualitas.pptx
 

Recently uploaded

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 

Recently uploaded (20)

E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 

Bab 1,2,3 ok (1)

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi pada jaman milenial seperti sekarang ini menyebabkan masyarakat lebih pintar dan tidak bisa dibohongi mengenai kualitas suatu barang maupun jasa, mereka sudah pandai membedakan antara barang berkualitas dan barang tiruan. Sebagian besar masyarakat berpendapat bahwa harga menentukan kualitas walaupun pendapat tersebut tidak sepenuhnya benar, artinya jika harga suatu barang atau jasa mahal berarti kualitas produk tersebut baik dan sebaliknya barang maupun jasa yang dijual dengan harga yang relatif lebih murah biasanya memiliki kualitas yang tidak baik, akan tetapi pada akhirnya masyarakat dihadapkan pada pilihan untuk menyesuaikan dengan daya beli mereka yang beragam sesuai dengan kondisi ekonomi masing masing dengan pilihan yang cerdas. Pada kondisi real masih ditemukan produsen nakal yang tidak bertanggung jawab dengan memberikan harga tinggi untuk produk berkualitas rendah; Dalam hal ini konsumen selaku pembeli atau pengguna dirugikan. Pada dasarnya harga yang tinggi harus sebanding dengan kuatitas yang baik pula, sebenarnya kualitas yang baik juga tidak selalu diimbangi dengan harga yang mahal asalkan konsumen cermat dalam memilih barang. Lebih tepatnya harga yang pantas untuk kualitas seperti apa yang kita inginkan itulah harga yang harus kita bayarkan. Proses produksi suatu barang atau jasa dengan standar kualitas yang baik tidak mudah dan tidak murah, banyak sekali rangkaian proses yang harus dilewati dan memerlukan biaya yang tidak sedikit, sehingga dapat diartikan bahwa masyarakat harus membayar lebih untuk mendapatkan barang maupun jasa yang mampu memuaskan keinginan mereka sebagai pembeli atau pengguna dari suatu barang maupun jasa yang mereka gunakan. Dalam makalah ini kami sebagai penulis akan mencoba memaparkan macam macam biaya kualitas apa saja yang membuat suatu barang atau jasa terasa mahal sebagai konsekuensi kualitas yang baik serta penerapannya dalam dunia pendidikan dan bagaimana pemaparan biaya kualitas ini jika dilihat dari pandangan islam.
  • 2. 2 A. Rumusan Masalah 1. Apa Definisi Biaya Kualitas ? 2. Apa Saja Jenis Jenis Biaya Kualitas ? 3. Bagaimana Konsep Biaya Kualitas ? 4. Bagaimana Pengukuran Biaya Kualitas ? 5. Bagaiaman Optimalisasi Biaya Kualitas ? 6. Bagaiaman Mengaplikasikan Biaya Kualitas Dalam Pendidikan ? 7. Apa Pandangan Islam Terhadap Biaya Kualitas ? B. Tujuan Pembahasan 1. Menjelaskan Definisi Biaya Kualitas 2. Menjelaskan Jenis Jenis Biaya Kualitas 3. Menjelaskan Konsep Biaya Kualitas 4. Menjelaskan Pengukuran Biaya Kualitas 5. Menjelaskan Optimalisasi Biaya Kualitas 6. Menjelaskan Mengaplikasikan Biaya Kualitas Dalam Pendidikan 7. Menjelaskan Pandangan Islan Terhadap Biaya Kualitas
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN A. DEFINISI BIAYA KUALITAS Biaya merupakan uang yang dikeluarkan untuk mengadakan (mendirikan, melakukan dan sebagainya) sesuatu (http://kbbi.web.id). Ransun et all (2016) menjelaskan bahwa Biaya merupakan pengorbanan yang di lakukan untuk mencapai suatu tujuan dan menjadi manfaat di masa yang akan datang. Khususnya di dalam suatu organisasi atau perusahaan, biaya biasa digunakan sebagai penentuan harga barang, pengendalian internal, dan sebagai informasi untuk pihak eksternal. Kualitas merupakan tingkat baik buruknya sesuatu; kadar; derajat atau taraf (kepandaian, kecakapan dan sebagainya) (http://kbbi.web.id) sedangkan menurut Tjiptono dan Diana (2003) kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Kualitas memiliki beberapa dimensi yang dapat dianalisa melalui beberapa aspek sesuai dengan pernyataan Nasution (2015) yang mengemukakan bahwa karakteristik kualitas dapat diamati dari: performa, keistimewaan, keandalan, konformasi (tingkat kesesuaian produk terhadap spesifikasi yang ditetapkan sebelumnya), daya tahan, kemampuan pelayanan, estetika dan kualitas yang dipersepsikan. Adapun menurut Tjiptono dan Diana (2003:34) memaparkan bahwa sumber kualitas paling tidak memiliki lima jenis yaitu program/kebijakan,sistem informasi yang menekankan ketepatan, desain produk yang menekankan keandalan, kebijakan produksi dan tenaga kerja yang menekankan pada peralata yang terpelihara baik, serta manajemen yang menekankan kualitas sebagai sasaran utama. Biaya kualitas merupakan biaya yang terjadi atau mungkin akan terjadi karena kualitas buruk dengan istilah lain merupakan biaya yang berhubungan dengan penciptaan, pengidentifikasian, perbaikan dan pencegahan kerusakan (Nasution, 2015).
  • 4. 4 Biaya kualitas menurut penulis adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk mempertahankan kondisi produk (barang atau jasa) agar sesuai dengan harapan atau di atas harapan dengan harga yang kompetitif, sehingga konsumen merasa puas. B. JENIS-JENIS BIAYA KUALITAS Dalam mempertahankan kualitas produk (barang ataupun jasa), diperlukan biaya agar kualitas yang dimiliki minimal sesuai dengan standar atau bahkan di atas standar. Adapun pengelompokkan biaya kualitas yang diperlukan dalam produk barang atau jasa menurut Ross (1994:204) dalam Nasution (2015:162), biaya kualitas terbagi menjadi empat golongan yaitu: 1. Biaya pencegahan (prevention cost) 2. Biaya deteksi/ penilaian (detection/appraisal cost) 3. Biaya kegagalan internal (internal failure cost) 4. Biaya kegagalan eksternal (external failure cost) Dari empat bagiain di atas dapat dipaparkan bagian-bagian yang lebih spesifik. Adapun rincian biaya di atas menurut Nasution (2015) : 1. Biaya pencegahan, merupakan biaya yang diperlukan untuk mencegah kerusakan produk yang dihasilkan, meliputi : a. Biaya Perencanaan kualitas Biaya perencanaan kualitas merupakan biaya yang dikeluarkan untuk aktivitas yang berkaitan dengann patokan rencana kualitas yang dihasilkan, rencana tentang keandalan, rencana pemeriksaan, sistem data dan rencana khusus dari jaminan kualitas b. Biaya tinjauan produk baru Biaya tinjauan produk baru adalah biaya yang dikeluarkan untuk persiapan usulan tawaran, penilaian rancangan baru dari segi kualitas, persiapan program percobaan dan pengujian untuk menilai penampilan produk baru serta aktivitas kualitas lainnya selama tahap pengembangan dan praproduksi dari rancangan produk baru. c. Biaya rancangan proses atau produk
  • 5. 5 Biaya rancayangan proses berarti biaya yang dikeluarkan waktu perancangan produk atau pemilihan proses produksi yang dimaksudkan untuk meningkatkan keseluruhan kualitas produk tersebut d. Biaya pengendalian proses Biaya pengendalian proses merupakan biaya yang dikeluarkan untuk teknik pengendalian proses, seperti diagram pengendalian yang memantau proses pembuatan dalam usaha mencapai kualitas produksi yang dikehendaki. e. Biaya pelatihan Biaya pelatihan adalah biaya yang dikeluarkan uantuk pengembangan, penyiapan, pelaksanaan, penyelenggaraan dan pemeliharaan program latihan formal masalah kualitas. f. Biaya audit Biaya audit merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan terhadap rencana kualitas keseluruhan. 2. Biaya deteksi / penilaian, merupakan biaya yang diperlukan uantuk menentukan apakah produk dan jasa sesuai dengan persyaratan kualitas. Tujuan utamanya untuk menghindari terjadinya kesalahan dan kerusakan sepanjang proses perusahaan, seperti mencegah pengiriman barang yang tidak sesuai dengan standar kepada pelangga. Biaya ini mencakup: a. Biaya pemeriksaan dan pengujian bahan baku Biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memeriksa dan menguji kesesuaian bahan baku yang dibeli dengan kualifikasi yang tercantum dalam pesanan. b. Biaya pemeriksaan dan pengujian produk Yang termasuk pada biaya ini meliputi biaya untuk meneliti kesesuaian hasil produksi dengan standar perusahaan, termasuk meneliti pengepakan dan pengiriman. c. Biaya pemeriksaan kualitas produk Biaya ini untuk melaksanakan pemeriksaan kkualitas produk dalam proses maupun produk jadi.
  • 6. 6 d. Biaya evaluasi persediaan Biaya evaluasi persediaan merupakan biaya untuk menguji produk di gudang, dengan tujuan untuk mendeteksi terjadinya penurunan kualitas produk selama di gudang. 3. Biaya kegagalan internal, yaitu biaya yang diperlukan karena adanya ketidak sesuaian dengan persyaratan, dan terdeteksi sebelum barang dikirim pada pelanggan. Biaya kegagalan internal terdiri dari: a. Biaya sisa bahan (scrap) Biaya ini merupakan kerugian akibat adanya sisa bahan baku yang tidak terpakai dalam upaya memenuhi tingkat kuaaitas yang dikehendaki. Bahan baku yang tersisa biasanya karena alasan lain seperti keusangan. b. Biaya pengerjaan ulang biaya pengerjaan ulang merupakan biaya ekstra ayng dikeluarkan untuk melakukan proses pengerjaan ulang agar dapat memenuhi standar kualitas yang disyaratkan. c. Biaya untuk memperoleh bahan baku Biaya ini adalah biaya tambahan yang timbul karena adanya aktivitas menangani penolakan dan pengaduan terhadap bahan baku yang telah dibeli. d. Factory contract engineering cost Biaya ini merupakan biaya yang berhubungan dengan waktu yang digunakan oleh para ahli produk yang terlibat dalam masalah produksi yang menyangkut kualitas, seperti jika komponen bahan baku suatu produk tidak memenuhi spesifikasi kualitas, maka ahli produk akan diminta untuk menilai kelayakan perurbahan spesifikasi produk tersebut. 4. Biaya kegagalan eksternal, adalah biaya yang terjadi karena produk atau jasa gagal memenuhi persyaratan, diketahui setelah produk dikirim kepada pelanggan, biaya ini merupakan biaya yang sangat berbahaya jika tidak dipenuhi karena dapat menyebabkan reputasi perusahaan turun, kehilangan pelanggan dan penurunan pangsa pasar. Biaya kegagalan eksternal meliputi :
  • 7. 7 a. Biaya penanganan keseluruhan selama masa garansi Biaya ini merupakan biaya yang diperlukan karena adanya keluhan tertentu, sehingga diperlukjan pemeriksaan, reparasi atau penggantian/penukaran produk. b. Biaya penanganan keluhan di luar masa garansi Biaya ini merupakan biaya yang berkaitan dengan keluhan yang timbul setelah berlalunya masa gransi c. Biaya pelayanan Biaya pelayanan merupakan biaya pelayana produk yang diakibatkanoleh usaha untuk memperbaiki ketidaksempurnaan at6au pengujian khusus, atau untuk emmperbaiki cacat yang bukan disebabkan oleh adanya keluhan pelanggan. d. Product liabilityI Biaya ini timbul sehubungan dengan jaminan atau pertanggung jawaban atas kegagalan memenuhi standar kualitas. e. Biaya penarikan kembali produk. Biaya ini muncul karena adanya penarikan kembali suatu produk atau komponen produk tertentu. Dari data di atas dapat dijelaskan secara ringkas pada gambar di bawah ini: Gambar 1. Biaya kualitas Biayakualitas Biaya kegagqalan internal Biaya kegagalan eksternal Biayapenilaian Biayapencegahan Biaya kualitas yang minim Biaya pencapaian kualitas yang baik
  • 8. 8 Dari spesifikasi biaya kualitas di atas, maka kita dapat mengetahui dengan rinci, mengenai pilihan antara melakukan tindakan preventif agar kualitas terjaga atau mengabaikan biaya kualitas dengan konsekuensi produk yang dihasilkan tidak sesuai bahkan dapat menurunkan pangsa pasar. Contoh biaya kualitas dalam ribuan rupiah dapat diamati dalam tabel berikut: Tabel 1. Contoh laporan biaya (dalam ribuan rupiah), Nasution (2015) No. Jenis Biaya Biaya Aktual Persentase 1 Biaya Pencegahan a. Desain dan operasi sistem kualitas 4.000 10.00 b. Pelatihan kualitas bagi karyawan 2.500 6.25 c.Pelatihan dan evaluasi pemasok 500 1.25 Total biaya pencegahan 7.000 17.50 2. Biaya Penilaian a. Prosedur pengendalian proses statistika (SPC) 1.500 3.75 b.Inspeksi 6.000 15.00 c. Pengujian 3.500 8.75 Total biaya penilaia 11.000 27.50 3. Biaya kegagalan internal a. Pengerjaan ulang 12.000 30.00 b. downtime 1.500 3.77 Total biaya kegagalan internal 13.500 33.75 4. Biaya kegagalan eksternal a. Warranty repair 7.000 17.50 b. Penanganan keluhan pelanggan 1.000 2.50 C. Repacking & freight 500 1.25 Total biaya kegagalan eksternal 8.500 21.25 Total 40.000 100.00
  • 9. 9 C. KONSEP BIAYA KUALITAS Biaya kualitas diperhatikan oleh perusahaan-perusahaan besar dengan mengacu pada beberapa alasan yaitu: 1. Mengkomunikasikan ukuran dari masalah kualitas dalam “bahasa uang” untuk meningkatkan komunikasi diantara manajer menengah dan manajer puncak 2. Kesempatan utama untuk mengurangi biaya dapat diidentifikasi 3. Kesempata untuk mengurangi ketidakpuasan pelanggan dan ancaman yang berkaitan dengan produk yang dipasarkan dapat diidentifikasi. Ukuran biaya kualitas dapat dijadikan sebagai indikator keberhasilan program perbaikan kualitas dan dapat dihubungkan dengan ukuran yang lain yaitu: 1. Biaya kualitas dibandingkan dengan nilai penjualan 2. Biaya kualitas dibandingkan dengan keuntungan 3. Biaya kualitas dibandingkan dengan harga pokok penjualan. (Nasution, 2015). Dari konsep di atas jelas sekali bahwa mengetahui jumlah biaya kualitas dengan spesifikasinya dapat dijadikan sebagai indikator keberhasilan suatu perusahaan penghasil barang atau jasa dalam mempertahankan atau meningkatkan kualitas produknya, tetapi tidak hanya sebatas mengetahui melainkan ditindaklanjuti dengan penentuan keputusan alokasi biaya kualitas. D. PENGUKURAN BIAYA KUALITAS Biaya kualitas secara umum dapat dilihat pada catatan akuntansi perusahaan (observable costs), tetapi terdapat biaya yang muncul akibat adanya kualitas yang jelek dan tidak terdapat pada catatan akuntansi (hidden costs). Dalam memperkirakan biaya kualitas yang tersembunyi, terdapat tiga metode yang dapat digunakan, yaitu: 1. Metode Multiplier (Multiplier Method) Metode ini mengasumsikan bahwa biaya kegagalan total merupakan perkalian dari beberapa biaya kegagalan. Biaya kegagalan eksternal total = k (biaya kegagalan total yang terukur), dimana k = efek pengganda. 2. Metode Penelitian Pasar (Market Research Method)
  • 10. 10 Metode ini digunakan untuk menilai pengaruh kualitas yang rendah terhadap penjualan dan pangsa pasar melalui penelitian pasar secara formal, seperti metode wawancara dengan team marketing perusahaan dan survey pelanggan. 3. Fungsi Kerugian Kualitas Taguchi (Taguchi Loss Function Function) Metode ini mengasumsikan bahwa variasi dari suatu nilai target pada suatu karakteristik kualitas dapat menyebabkan biaya kualitas tersembunyi. L(y) = k(y - T)2 Dimana: k = konstanta terkait dengan struktur biaya kegagalan eksternal y = nilai aktual dari karakteristik kualitas T = nilai target dari karakteristik kualitas L = kerugian atas kualitas Pendokumentasian secara rinci biaya kualitas berdasarkan kategorinya dapat memberikan gambaran mengenai; 1. Besarnya biaya kualitas dalam setiap kategori memungkinkan manajer menilai dampak keuangannya 2. Distribusi biaya kualitas menurut kategori memungkinkan manajer menilai kepentingan relatif dari masing-maisng kategori http://kepinginlagi.blogspot.co.id/2014/09/modul-akuntansi-manajemen-bab- 7-biaya.html. Pengukuran kualitas suatu jasa atau produk, dapat dilakukan dengan cara yang hampir sama dengan pengukuran kepuasan pelanggan yaitu ditentukan oleh variable harapan dan kinerja yang dirasakan (perceived performance). Kegagalan dalam memenuhi kualitas dapat disebabkan oleh terdapatnya gap antara factor-faktor penentu kualitas. Menurut Zeithaml dan Berry (1985) dalam Tjiptono dan Diana (2003), terdapat lima gap yang menyebabkan kegagalan jasa yaitu: 1. Gap antara harapan konsumen dan persepsi manajemen 2. Gap antara persepsi manajemen dan spesifikasi kualitas jasa. 3. Gap antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa 4. Gap antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal 5. Gap antara jasa yang dirasakan dan jasa yang diharapkan
  • 11. 11 E. OPTIMALISASI BIAYA KUALITAS Penentuan tingkat biaya kualitas dilakukan oleh manajer, disini manajer bertanggungjawab untuk menentukan tingkat biaya kualitas yang optimal dan menentukan proporsinya di masing-masing kelompok biaya kualitas. Terdapat dua pandangan terkait dengan optimalisasi biaya kualitas, yaitu: tingkat kualitas dapat diterima (acceptable quality view) dan tingkat kerusakan nol (zero defect view). 1. Acceptable Quality View berpendapat bahwa terdapat korelasi antara biaya pengendalian dan biaya kegagalan; jika biaya pengendalian meningkat, maka biaya kegagalan berkurang. Selama penurunan biaya kegagalan lebih besar dibandingkan peningkatan biaya pengendalian, maka perusahaan terus melanjutkannya usahanya untuk mencegah/mendeteksi unit yang tidak sesuai dengan spesifikasi. Pada akhirnya akan tercapai suatu titik optimal dimana peningkatan biaya pencegahan tidak mampu lagi menghasilkan pengurangan biaya kegagalan yang lebih tinggi; titik ini menunjukkan tingkat minimum dari total biaya kualitas dan disebut tingkat kualitas dapat diterima (acceptable quality level/AQL). 2. Zero Defect View berpendapat bahwa unit yang rusak/cacat harus diminimumkan sampai tidak ada lagi (nol). Kerugian berasal dari produk yang tidak sesuai dengan target kualitas produksi; semakin besar perbedaannya dengan target, semakin besar kerugian. Adanya ketidaksesuaian dengan target akan menimbulkan biaya; tidak ada manfaat ditetapkannya batasan terhadap tingkat kualitas tertentu yang dapat diterima, bahkan hal tersebut bisa menjerumuskan. Tingkat optimal bagi biaya kualitas adalah pada saat produk diproduksi sesuai dengan target kualitas. Gambaran mengenai pendapat biaya kualitas AQL (Acceptable Quality Level) yang terdapat pada pandangan tradisional dan biaya kualitas kontemporer dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
  • 12. 12 Gambar 2. Biaya kualitas AQL Gambar 3. Biaya kualitas kontemporer F. MENGAPLIKASIKAN BIAYA KUALITAS DALAM PENDIDIKAN Dalam sektor pendidikan diterapkan juga kualitas, sehingga dalam memelihara atau meningkatkan kualitas memerlukan biaya. Biaya kualitas dalam bidang pendidikan meliputi biaya pencegahan dan biaya kegagalan yang perlu diperhatikan, hal ini sesuai dengan pendapat Sallis (2012), yaitu tercantum pada tabel di bawah ini: Tabel 2. Biaya mutu/kualitas pendidikan Biaya Pencegahan Biaya Kegagalan Biaya Internal Biaya Internal Pengembangan TQM Ketidak puasan pelajar Pelatihan staf Strategi belajar-mengajar yang kurang baik Tim kerja yang efektif Hasil ujian yang buruk Sistem mutu yang efektif Staf yang kurang termotivasi Rencana strategis Sistem administratif yang kurang baik Audit dan evaluasi Dukungan pelajar yang tidak cukup Biaya eksternal Biaya Eksternal Hubungan efektif antara lapangan kerja, orang tua dan komunitas Keluhan Penilaian kepuasan pelanggan Komunitas yang bermasalah Publisitas yang kurang Reputasi menurun
  • 13. 13 Dari tabel di atas dapat diamati bahwa dalam dunia pendidikan juga terdapat biaya pencegahan dan biaya kegagalan yang masing-masing terdiri dari aspek internal dan eksternal. Jika kita lebih mengutamakan alokasi dana kualitas pada tindakan pencegahan, maka biaya kegagalan yang dikeluarkan akan semakin kecil; begitu juga sebaliknya, jika kita mengabaikan biaya pencegahan maka biaya kegagalan akan meningkat. Biaya pencegahan merupakan biaya yang dibutuhkan dalam menghentikan kesalahan dan menjamin bahwa semuanya kembali dilakukan sebagaimana mestinya, sedangkan biaya kegagalan merupakan biaya yang sulit diukur dan biasanya berbentuk biaya kesempatan yang dapat diukur dengan hilangnya kesempatan bisnis (Sallis, 2012). Kegagalan internal maupun eksternal yang meliputi hasil ujian siswa jelek, karyawan kurang termotivasi, strategi belajar kurang baik, terdapat keluhan, komunitas bermasalah, reputasi menurun dll, merupakan hal yang akan mengancam keberlangsungan sekolah tersebut di masa yang akan datang, bahkan kalau tidak ada tindak lanjut perbaikan dan pencegahan, bukan hal yang mustahil sekolah akan gulung tikar dan tinggal nama. Pengawasan dan evaluasi merupakan hal yang urgen dalam dunia pendidikan, jika sebuah institusi mau belajar dari pengalaman dan tidak statis, maka elemen ini merupakan hal kunci dalam mencapai keberhasilan pendidikan. Dalam proses pencapaian keberhasilan/kualitas yang baik tidak dinafikan memerlukan dana, dan ini masih merupakan kendala. Pada prakteknya pengalokasian dana kualitas bagi sekolah yang belum mapan masih dirasakan agak sulit atau belum bisa dilaksanakan sepenuhnya mengingat proses tersebut memerlukan dana besar, sedangkan pada sekolah atau lembaga pendidikan yang sudah mapan dengan sumber pendanaan kuat, dapat dialokasikan biaya pencegahan besar pula, sehingga tinggkat kegagalan internal atau ekternal dapat direduksi. G. PANDANGAN ISLAM TERHADAP PERBAIKAN KUALITAS Perbaikan mutu/kualitas di berbagai sektor dalam pandangan Islam tersirat dalam makna global. Ayat Al Qur’an yang menjelaskan tentang perbaikan kualitas terdapat pada firman Allah QS. Al Qashash ayat 83:
  • 14. 14 ‫ت‬ِ‫ق‬َّ‫ت‬ُ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ ُ‫ة‬َ‫ب‬ِ‫ق‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ‫ًا‬‫د‬‫ا‬َ‫س‬َ‫ف‬َ‫ال‬َ‫و‬ ِ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫أل‬ْ‫ا‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ا‬ ًّ‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ع‬ َ‫ُون‬‫د‬‫ي‬ ِ‫ر‬ُ‫ي‬َ‫ال‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬ِ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫َج‬‫ن‬ ُ‫ة‬َ‫ر‬ ِ‫خ‬َ‫أل‬ْ‫ا‬ ُ‫َّار‬‫د‬‫ال‬ َ‫ك‬ْ‫ل‬َ‫نين‬83} “Negeri akhirat itu, kami jadikan bagi orang-orang yang tidak menyombongkan diri dan tidak berbuat kerusakan di bumi, dan ke sudahan yang baik itu bagi orang-orang yang bertaqwa” (QS.Al Qashash). Kualitas, merupakan Investasi masa yang akan datang, baik jangka pendek atau pun panjang. Dalam perbaikan kualitas termasuk pada sektor pendidikan memerlukan dana atau biaya kualitas. Pada surat tersebut tidak dijelaskan secara rinci mengenai biaya kualitas, akan tetapi kita dapat menarik benang merah bahwasanya peningkatan kualitas berkorelasi dengan pengorbanan atau biaya kualitas. Ayat di atas mengindikasikan bahwa “kebahagiaan di akhirat” merupakan suatu keadaan yang akan diperoleh dalam jangka panjang. Adapun “melakukan kerusakan di muka bumi” secara tersirat menjelaskan bahwa hasil besar pada jangka waktu yang panjang dan perbaikan meliputi berbagai sektor termasuk sektor pendidikan, dimana kualitas pendidikan harus selalu di-upgrade/ditingkatkan agar sesuai dengan perkembangan jaman tanpa menghilangkan nilai-nilai agama dan kearifan budaya lokal. Dalam pelaksanaan proses peningkatan kualitas tidak terlepas dari biaya yang harus dikorbankan, dan pada ayat tersebut dijelaskan ada sesuatu yang harus dilakukan agar mendapat kebahagiaan di negeri akhirat yaitu perjuangan/pengorbanana untuk tidak menyombongkan diri dan tidak membuat kerusakan, pengorbanan ini dapat diimplikasikan pada biaya untuk mencapai kualitas termasuk kualitas pada bidang pendidikan.
  • 15. 15 BAB III PENUTUP A. SIMPULAN Biaya merupakan pengorbanan yang di lakukan untuk mencapai suatu tujuan dan menjadi manfaat di masa yang akan datang, kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan, jadi biaya kualitas merupakan semua biaya yang dikeluarkan untuk mempertahankan kondisi produk (barang atau jasa) agar sesuai dengan harapan atau di atas harapan dengan harga yang kompetitif, sehingga konsumen merasa puas Biaya kualitas terbagi menjadi empat golongan yaitu: Biaya pencegahan (prevention cost), biaya deteksi/ penilaian (detection/appraisal cost), biaya kegagalan internal (internal failure cost) dan biaya kegagalan eksternal (external failure cost) Pengetahuan mengenai jumlah biaya kualitas dengan spesifikasinya dapat dijadikan sebagai indikator keberhasilan suatu perusahaan penghasil barang atau jasa dalam mempertahankan atau meningkatkan kualitas produknya, tetapi tidak hanya sebatas mengetahui melainkan harus ditindaklanjuti dengan penentuan keputusan alokasi biaya kualitas. Biaya kualitas terbagi menjadi biaya yang dapat dilihat langsung pada catatan akuntansi perusahaan (observable costs), tetapi terdapat biaya yang muncul akibat adanya kualitas yang jelek dan tidak terdapat pada catatan akuntansi (hidden costs). Dalam memperkirakan biaya kualitas yang tersembunyi, dapat digunakan berbagai metode yaitu: Metode Multiplier (Multiplier Method), Mettode Penelitian Pasar (Market Research Method) dan Fungsi Kerugian Kualitas Taguchi (Taguchi Loss Function Function). Gap yang menyebabkan kegagalan jasa yaitu: Gap antara harapan konsumen dan persepsi manajemen, gap antara persepsi manajemen dan spesifikasi kualitas jasa, gap antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa, gap antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal dan gap antara jasa yang dirasakan dan jasa yang diharapkan
  • 16. 16 Optimalisasi biaya kualitas, yaitu: tingkat kualitas dapat diterima (acceptable quality view) dan tingkat kerusakan nol (zero defect view). Kualitas dipersepsikan sebagai investasi untuk masa yang akan datang dan dalam pandangan Islam Investasi seperti ini sesuai dengan ayat yang ada pada Al-Qur’an yaitu surat Al Qashash ayat 83. B. SARAN Kegagalan internal maupun eksternal yang meliputi hasil ujian siswa jelek, karyawan kurang termotivasi, strategi belajar kurang baik, terdapat keluhan, komunitas bermasalah, reputasi menurun dll, merupakan hal yang akan mengancam keberlangsungan sekolah atau perusahaan tersebut di masa yang akan datang, bahkan kalau tidak ada tindak lanjut perbaikan dan pencegahan, bukan hal yang mustahil sekolah akan gulung tikar dan tinggal nama maka dari itu diperlukan adanya perbaikan dalam hal manajemen mutu terpadu sehingga output yang dihasilkan pada suatu perusahaan barang maupun jasa (salah satu contohnya dalam hal ini sekolah) dapat menghasilkan output yang baik, mampu bersaing dan handal. Pada prakteknya pengalokasian dana kualitas bagi sekolah yang masih belum mapan, masih dirasakan agak sulit atau belum bisa dilaksanakan sepenuhnya mengingat proses tersebut memerlukan dana besar, sedangkan pada sekolah atau lembaga pendidikan yang sudah mapan dengan sumber pendanaan kuat, dapat mengalokasi biaya pencegahan yang besar, sehingga tinggkat kegagalan internal atau ekternal dapat direduksi. Pada pengelola sekolah dengan kondisi perekonomian belum mapan harus mencari cara bagaimana kualitas yang baik dapat dicapai dengan biaya yang tersedia, di sini sumber daya manusia yang ada pada suatu lembaga pendidikan harus mampu mengolah semua sumber daya yang ada untuk menghasilkan output yang handal dan berkualitas. Pemerintah harus turut serta berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan seperti dengan diaadakannya pelatihan bagi guru dan perangkat pendidikan lain sehingga tenaga pengajar selalu ter up grade keilmuannya dalam menjalankan tugasnya sebagai guru. Pengadaan sarana dan prasarana sekolah yang terawat dan
  • 17. 17 berfungsi dengan baik juga menjadi salah satu penunjang tercapainya output yang berkualitas. Mengingat besarnya biaya kualitas yang ada dalam bidang pendidikan ini maka sudah sepatutnya pemerintah menganggarkan dana yang lebih, meskipun hasil dari “investasi” dalam dunia pendidikan ini tidak akan langsung terasa namun dengan niat yang tulus dan tekun pada setiap sumber daya manusia yang terlibat dalam dunia pendidikan ini baik tenaga pengajar maupun siswa, insyAllah hasil yang dicapai akan lebih baik.
  • 18. 18 DAFRAR PUSTAKA (http://kbbi.web.id) http://kepinginlagi.blogspot.co.id/2014/09/modul-akuntansi-manajemen-bab-7- biaya.html. Nasution,.Drs. M. Nur, M.Sc., APU. 2015. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management). Bogor: Ghalia Indonesia Ransu, Kristina M., et all (2016) Pengaruh Biaya Kualitas dan Biaya Produksi terhadap Peningkatan Kualitas Produksi pada Triniity Percetakan Manado. Jurnal volume 16 No. 4. Universitas Sam Ratulangi Manado Sallis, Edward (2012).Total Qualityb Management in Education (Manajemen Mutu Pendidikan). Edisi Bahasa Indonesia . Yogyakarta: IRCiSoD, cetakan ke-XVI Tjiptono, Fandi dan Anastasia Diana (2003). Total Quality Manajemen. Yogyakarta: Andi. Edisi Ravisi ke V.