Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Modul korespondensi - Surat
1. SURAT DINAS DAN SURAT NIAGA
Oleh : Aisyah Safitri Hayati, S.Pd, MM
1. SURAT DINAS
A. PENGERTIAN SURAT DINAS
Yang dimaksud dengan surat dinas adalah suatu surat resmi yang dibuat oleh sebuah
instansi atau lembaga dengan tujuan untuk keperluan dinas. Atau definisi surat dinas yaitu
surat yang berisikan permasalahan kedinasan dan biasanya surat ini dibuat oleh instansi
atau lembaga.
Surat dinas isinya ditujukan untuk keperluan kedinasan, baik itu pemerintah atau swasta.
Karena fungsi kedinasan tidak hanya berlaku di pemerintahan, akan tetapi berlaku juga di
instansi atau lembaga swasta. Biasanya isinya berupa urusan seperti penyampaian
pengumuman, pemberian suatu izin, pemberian tugas dan lain-lain.
Oleh karena itu jika terdapat surat yang dikirimkan dari satu pihak ke pihak lain yang isinya
berhubungan dengan kepentingan tugas ataupun kegiatan dinas suatu instansi, maka surat
seperti itu disebut surat resmi. Kenapa disebut surat resmi? karena penulisan dalam surat
dinas ditulis dengan format dan memakai bahasa resmi.
B. FUNGSI SURAT DINAS
Beberapa fungsi dari surat dinas, yang diantaranya sebagai berikut ini:
Sebagai pedoman pekerjaan, seperti surat intruksi, surat pemberian izin ataupun surat
pengambilan keputusan.
Sebagai alat pengingat, karena surat ini dapat dijadikan arsip bagi instansi.
Sebagai bukti perkembangan suatu instansi atau lembaga.
Sebagai alat bukti, terutama surat perjanjian.
Dan lain-lain.
C. CIRI - CIRI SURAT DINAS
Adapun ciri dari surat dinas, yang diantaranya sebagai berikut ini:
Adanya kop surat dan nama instansi ataupun lembaga.
2. Adanya nomer surat dan lampiran.
Adanya salam pembuka maupun salam penutup.
Menggunakan bahasa resmi, karena surat dinas merupakan surat resmi.
Adanya stempel instansi atau lembaga pada surat.
C. SYARAT UNTUK SURAT DINAS
Beberapa persyarat untuk membuat sebuah surat dinas, yang diantaranya sebagai berikut ini:
Format dari surat harus teratur sesuai dengan format surat dinas.
Isi dari surat tidak terlalu panjang harus langsung pada inti yang ingin disampaikan.
Bahasa yang digunakan harus bahasa resmi, sopan dan mudah untuk dipahami pembaca.
Dan surat harus menggambarkan citra dari instansi atau lembaga yang membuatnya.
D. BAGIAN SURAT DINAS
Surat dinas merupakan surat resmi dan tentu saja ada bagian-bagiannya, yang diantaranya seperti
bawah ini:
1. Kop Surat atau kepala surat
Merupakan bagian teratas dari sebuah surat resmi, biasanya dipakai untuk membedakan surat
formal dan surat non formal. Kop surat terdiri dari logo, nama dan alamat instansi atau lembaga.
Yang dimana nama mengacu pada induk organisasi, serta pada kop surat terdapat karakteristik
atau ciri khas organisasi tersebut.
2. Tanggal surat
Terdiri dari nama, tempat dan tanggal dibuatnya surat tersebut.
3. Nomor
Terdiri dari kode, nomor urut surat yang dikeluarkan, identitas instansi atau lembaga dan tahun
dibuatnya surat tersebut.
4. Lampiran
3. Lampiran yaitu lembaran tambahan yang akan dilampirkan, dapat berupa lembaran kertas lain
atau dokumen lain. Jika tidak ada lampiran biasanaya diisi dengan tanda strip.
5. Perihal atau hal
Perihal merupakan isi pokok dari surat dinas, seperti misalnya ditujukan kepada siapa atau untuk
apa surat tersebut.
6. Alamat
Terdapat 2 (dua) macam penulisan alamat pada surat dinas, ada untuk perorangan dan ada untuk
instansi lain. Jika untuk surat rahasia kata “kepada” tak perlu dipakai sebab sudah ditulis pada
amplop. Jika untuk surat dinas terbuka maka memakai “kepada” lalu langsung saja memakai nama
instansinya. Akan tetapi jika ditujukan bagi orang banyak harus memakai kata “bapak”, “ibu” dan
sebagainya dan kata “Yth” digunakan jika surat ditujukan kepada orang ataupun suatu jabatan.
7. Salam pembuka
Salam pembuka dipakai untuk menunjukan sopan santun maupun rasa hormat.
8. Isi surat
Isi dari surat haruslah sesuai dengan perihal.
9. Salam penutup
Salam penutup dipakai untuk menunjukan akhir dari isi surat.
10. Nama
Tulislah nama lengkap orang yang mengirim surat.
11. Tembusan
Tembusan dipakai jika surat tersebut memang membutuhkan tembusan. Tembusan yaitu pihak-
pihak yang mendapatkan tebusan ataupun salinan surat selain yang dialamatkan.
12. Inisial
Inisial ditempatkan pada bagian kiri dibawah tembusan surat (jika memang ada). Inisial digunakan
sebagai tanda pengenal, yang ditulis dengan cara disingkat antara nama pengonsep surat dan
4. pengetik surat. Inisial dapat juga menunjukan bahwa surat itu memang asli dibuat oleh orang
tersebut. Pada bagian ini biasanya tidak dapat dibaca, yang dapat membacanya hanya orang yang
dituju atau orang yang bersangkutan dengan si pembuat surat tersebut
E. MACAM – MACAM SURAT DINAS
1. Surat Pengumuman : Surat yang disampaikan kepada khalayak umum tanpa harus
diketahui siapa dan berapa jumlah pembacanya, dan siapa pun berhak membaca.
2. Surat Panggilan Kerja : Surat yang dipergunakan untuk memanggil / mengundang
seseorang untuk mengadakan wawancara, pengujian tenaga kerja, penawaran protek kerja
sama dll sesuai tempat dan waktu yang ditetapkan.
3. Surat Permohonan Izin : Surat yang sengaja dibuat dengan tujuan untuk memohon izin /
bantuan maupun kerjasama kepada instansi terkait.
4. Surat Undangan : Surat pemberitahuan kepada seseorang untuk menghadiri suatu acara
pada waktu dan tempat yang telah ditentukan.
5. Surat Pemberitahuan : Surat yang berisi pemberitahuan kepada semua anggota yang
dituju agar mereka mengetahui sebuah kabar,berita/informasi.
6. Surat Pemberian Izin : Surat yang memberikan izin kepada perusahaan / seseorang untuk
menggunakan lokasi tertentu sebagai tempat usaha menyatakan tidak keeratan atas
permohonan izin yang disampaikan
7. Berita Acara : Catatan laporan yang dibuat mengenai waktu terjadi, tempat, keterangan /
petunjuk lain tentang suatu perkara / peristiwa.
8. Surat Keterangan : Surat yang berisikan keterangna mengenai suatu hal agar tidak
menimbulkan keraguan.
9. Surat Rekomendasi : Surat yang dibuat oleh seorang pimpinan / pejabat tertentu yang
berisi keterangan tentang keadaan pribadi seseorang berdasarkan data-data autentik yang
adak katena diminta sendiri oleh pihak yang bersangkutan untuk kepentingan pribadinya.
10. Surat Keputusan : Surat yang berisi putusan tentang suatu hal yang berkaitan dengan
urusan dalam sebuah lembaha / iInstitusi, agar tidak menimbulkan salah tafsir.
11. Surat Peringatan : Surat yang dilayangkan oleh pihak berwenang kepada karyawan di
suatu perusahaan perihal adanya pelanggaran aturan karyawan tersebut.
12. Surat Bantahan : Surat yang dibuat oleh penggugat yang berisi bantahan terhadap suatu
pernyataan yang dianggap salah dan harus diluruskan.
5. 13. Surat Perintah : Surat yang berisikan perintah dan pejabat yang berwenang kepada
seseorang untuk melakukan suatu kegiatan / tidak melakukan suatu kegiatan.
14. Surat Perjanjian Kerja : Surat yang berisi kesepakatan untuk bekerja pada suatu
perusahaan yang dilakukan dan ditandatangani okeh calon pekerja dan pihak perusahaan
juga berisi ketentuan mengatur hubungan kerja antara aperusahaan dan karyawan.
15. Surat Laporan : Surat yang berisi penyajian fakta tentang sesuatu keadaan / suatu
kegaiatan yang berkenaan dengan tanggung jawab ditugaskan kepada pelapor.
16. Surat Pernyataan : Surat yang menyatakan kebenaran suatu hal disertai
pertanggungjawaban ats pernyataan tersebut.
17. Surat Pengantar : Surat yang ditujukan kepada seseorang pejabat / perusahaan untuk
mengantarkan surat, dokumen maupun barang.
18. Surat Kuasa : Surat yang berisi pelimpahan wewenagn dari seseorang pejabat tertentu
kepada seseorang / pejabat lainnya.
19. Surat PerintahPerjalanan Dinas : Surat yang digunakan sebagai alat pemberitahuan yang
ditunjukan kepada pejabat tertentu untuk melaksanakan perjalanan dinas serta pemberian
fasilitas perjalanan dan pembiayaan.
20. Surat Tugas : Surat yang diberikan atasan kepada bawahan untuk menugaskan seseorang
dalam melaksanakan tugasnya di instansi / perusahaan tertentu dan yang ditugaskan dapat
menyelesaikan tugasnya dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan.
21. Surat Pengusulan : Surat yang berisi saran / permintaan kepada seseorang . suatu badan
untuk melakukan suatu pekerjaan yang dimaksudkan agar oran . badan yang menerima
usul tersebut dapat melakukan apa yang diharapkan.
22. Surat Perjanjian Jual Beli : Surat mengenai adanya kesepakatan antar pihak pertama dan
pihak kesua melalui transaksi barang, baik barang bergerak maupun tak bergerak.
23. Surat Perjanjian Sewa Menyewa : Surat yang dibuat oleh dua pihak yaitu pihak penyewa
dan yang menyewakan dengan memuat pernyataan kesepakatan serta menyewa yang
disetujui.
6. 2. SURAT NIAGA/BISNIS
A. PENGERTIAN SURAT NIAGA
Surat niaga atau juga disebu dengan surat dagang adalah surat yang ditulis untuk keperluan
perdagangan atau bisnis. Jenis surat ini biasanya dikeluarkan oelh badan-badan usaha maupun
perusahaan untuk kepentingan usaha mereka ataupun menyampaikan informasi dan berita
perniagaan.
Secara umum surat niaga berisi tentang jual-beli barang atau jasa atau bisa juga tentang tawaran.
Surat niaga umumnya bersifat intern maupun ekstern, yaitu secara intern bila digunkan untuk
hubugan perusahaan dengen pusat maupun cabangnya. Sedangkan surat niaga bersifat ekstern
apabila digunakan untuk hubungan antar perusahaan dengan badan usaha lain. Surat niaga
memiliki banyak jenis, diantaranya
B. MACAM MACAM SURAT BISNIS/ NIAGA
1). Surat Penawaran
Surat penawaran adalh surat yang dikeluarkan oleh penjual kepada pembeli yang berisi
informasi tentang perusahaan penjual agar dapat diketahui oleh calon pembeli. Biasanya
informasi yang dicantumkan oleh perusahaan sebagai penjual adalah :
a.) Nama perusahaan, bidang usaha, atau kegiatan
b.) Gambaran kemampuan yang dimiliki, tenaga ahli, dan peralatan yang dipergunakan
c.) Pekerjaan/proyek yang telah ditangani, harapan, dan prospek yang dikehendaki oleh
penjual
d.) Surat penawaran hendaknya menyatakan : • Jenis barang • Banyaknya • Ketetangan
teknis • Harga satuan
2). Surat permintaan Penawaran
Surat permintaan penawaran adalah surat yang dikeluarkan oleh pembeli kepada pihak
penjual yang isinya meminta penawaran. Dalam surat permintaan penawaran barang,
biasanya calon pembeli menanyakan:
a.) Nama dan jenis barang, harga satuan, potongan, pembayaran, dan cara penyerahan.
7. b.) Ciri-ciri khusus/spesifikasi barang: ukuran, kualitas, layanan purnajual misalnya
service gratis, garansi, dan lain-lain.
c.) Selain itu calon pembeli kadang-kadang meminta daftar harga dan katalog juga leaflet
atau brosur. Calon pembeli kadangkadang juga meminta contoh barang yang
sesungguhnya.
9. 3). Surat Pesanan
Surat pesanan atau surat beli adalah surat dari pembeli kepada penjual yang isinya
memesan barang atau meminta jasa tertentu. Surat ini dibuat berdasarkan pada hal-hal
berikut.
a. Adanya penawaran
b. Iklan
c. Persediaan habis
Contoh surat Pesanan :
10. 4). Surat Penagihan
Surat penagihan adalah surat peringatan secara tertulis agar yang bersangkutan memenuhi
janji/membayar hutangnya.
Hal-hal yang perlu dikemukakan dalam surat tagihan :
a. Pernyataan jangka waktu pembayaran yang telah lewat.
b. Jumlah uang.
c. Menunjukkan tanggal dan nomor faktur.
d. Cara pengiriman uang.
e. Surat penagihan bersifat permohonan.
Contoh surat tagihan :
5). Surat Penangguhan
Pembayaran Surat penangguhan pembayaran adalah surat yang dibuat oleh pembeli yang
isinya memohon penagguhan pembayaran karena belum dapat menepati persetujuan yang
telah ditentukan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
a. Karena cash pembeli kosong b. Karena barang yang dijual pembeli belum dibayar atau
relasi belum membayar
Contoh surat penangguhan pembayaran :
11.
12. 6). Surat Pengaduan/Claim
Surat pengaduan adalah surat yang dikirim dari pembeli/penerima barang kepada penjual
yang berisi pernyataan pengiriman/penerimaan barang yang tidak sesuai dengan pesanan
disertai dengan tuntutan penyelesaiannya.
Adapun sebabsebab/alasan surat pengaduan adalah :
a. Karena jumlah barang yang dikirimkan tidak sesuai dengan pesanan
b. Mutu barang tidak sesuai dengan pesanan
c. Jenis (type) barang tidak sesuai
d. Waktu tidak sesuai/keterlambatan
Contoh surat pengaduan :
13. 3. BAGIAN – BAGIAN SURAT
1. Kepala Surat/ Kop Surat
Kepala surat atau yang bisa juga disebut dengan kop surat merupakan bagian teratas dalam
sebuah surat. Fungsi penyertaan kepala surat tersebut tidak terlepas dari pemberian informasi
mengenai nama, alamat, kegiatan dari lembaga tersebut serta juga bisa menjadi alat promosi.
Bagian surat yang pertama ini berisi:
Logo atau lambang dari sebuah instansi, lembaga, perusahaan atau organisasi,
Nama instansi, lembaga, perusahaan, atau organisasi tersebut,
Alamat instansi, lembaga, perusahaan, atau organisasi tersebut,
Nomor telepon, kode pos, alamat email atau alamat web.
Biasanya setelah penulisan kepala surat atau kop surat terdapat sebuah garis horizontal
pemisah yang memisahkan antara kepala surat dengan bagian-bagian surat yang lain seperti
tempat dan tanggal pembuatan.
2. Tempat dan Tanggal Surat
Pencantuman tempat dan tanggal surat tersendiri ditujukan untuk memberikan informasi
mengenai tempat dan tanggal penulisan surat tersebut. Untuk tempat biasanya tidak
dicantumkan kembali jika tempat sudah ditulis di kepala surat yang berupa alamat instansi.
Tapi bagi surat bukan resmi yang tidak memiliki kepala surat, wajib menuliskan tempat di
bagian surat ke 2 ini.
Contoh:
Jakarta, 3 Januari 2014
Cirebon, 18 Mei 1990
3. Nomor Surat
Sebuah surat resmi yang mewakili sebuah lembaga, instansi, perusahaan atau organisasi
biasanya menggunakan penomoran terhadap surat yang dikeluarkan atau yang diterima.
Nomor surat biasanya meliputi nomor urut penulisan surat, kode surat, tanggal, bulan dan
tahun penulisan surat. Penomoran surat tersebut berfungsi untuk:
Memudahkan pengaturan, baik untuk penyimpanan maupun penemuannya kembali
apabila diperlukan
14. Mengetahui jumlah surat yang diterima dan yang dikeluarkan oleh organisasi,
lembaga atau perusahaan
Memudahkan pengklasifikasian surat berdasarkan isinya
Penunjukan secara akurat sumber dalam hubungan surat menyurat.
Contoh:
Nomor: 023/PMR/05/12/2013
Nomor: 042/PRMK/28/08/2013
4. Lampiran
Bagian lampiran merupakan bagian penjelas yang menginformasikan bahwa ada sejumlah
berkas atau dokumen yang disertakan dalam surat tersebut. Jika tidak terdapat berkas atau
dokumen yang dilampirkan, maka bagian lampiran bisa ditiadakan.
5. Hal
Pada bagian surat ke lima ini berisi hal atau perihal. Hal berfungsi memberikan petunjuk bagi
pembaca mengenai pokok isi surat tersebut.
6. Alamat Dalam
Terdapat dua alamt yang dituliskan dalam surat, yaitu alamat luar (yang ditulis di sampul
surat) dan alamat dalam (yang ditulis di dalam surat). Alamat yang dimaksud dalam bagian
ini merupakan alamat dalam. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menulis
alamat dalam ini, hal-hal tersebut adalah sebagai berikut:
Kata "kepada" pada alamat dalam sebenarnya tidak harus ada. Kata "kepada" dirasa
berlebihan karena sudah ada kata "YTH/ yang terhormat"
Menggunakan kata "Yang terhormat" yang bisa disingkat menjadi "YTH"
Menggunakan kata "Bapak", "Ibu" atau "Sdr" jika yang dituju adalah seseorang
bukan nama instasi. Kata "Bapak, Ibu, Sdr" selalu ditulis dengan huruf kapital diawal kata
dan diikuti oleh nama orang.
Di setiap bari pada bagian alamat dalam tidak diakhiri oleh tanda titik.
Menuliskan alamat orang atau lembaga yang dituju, lengkap lebih bagus.
Contoh:
Yth. Bapak Sugiono
15. Kepala Sekolah SMA Karang Tengah 01
Jalan Mawar, Losari Lor
Brebes, 52255
7. Salam Pembuka
Bagian surat yang ke 7 adalah salam pembuka yang berfungsi sebagai sapaan dalam surat.
Salam pembuka ditulis dengan huruf kapital di awal dan diakhiri oleh tanda koma.
Contoh:
Dengan hormat,
Salam pramuka,
Assalamualaikum wr.wb.
8. Isi Surat
Pembuka
Pembuka merupakan alenia pertama yang berfungsi sebagai pengantar atau pendahuluan
terhadap infomrasi yang disampaikan di alenia isi.
Isi
Alendia isi berisi informasi yang akan disampaikan.
Penutup
Sedangkan alenia penutup ini berisi ucapan terima kasih atau harapan dari penulis surat
kepada pembaca surat.
9. Salam Penutup
Salam penutup merupakan penutup surat yang biasanya menggunakan kata: "Hormat saya,
Hormat kami, Wassalam". Penulisan salam penutup tersebut seperti salam pembuka, diawali
oleh huruf kapital dan diakhiri oleh tanda koma.
10.Nama Jelas Pengirim dan Tanda tanganSetelah salam penutup, terdapat nama jelas
pengirim surat beserta tanda tangannya.
16. 11. Tembusan
Tembusan merupakan bagian surat yang menunjukkan pihak atau orang lain yang juga
berhak mendapatkan surat tersebut.
Contoh:
Tembusan:
1. Kepala SMA Negeri 01 Tanjung
2. Pembina OSIS SMA Negeri 01 Tanjung
4. BENTUK - BENTUK SURAT
Bentuk-Bentuk Surat
Bentuk – bentuk surat ini dapat digunakan untuk tujuan atau fungsi penulisan surat secara
tertentu mau pun secara umum. Bentuk-bentuk surat diantaranya:
1. Bentuk lurus penuh (Full Block Style)
2. Bentuk lurus (Block Style)
3. Bentuk setengahlurus (Semi Block Style)
4. Bentuk lekuk (Indented Style)
5. Bentuk menggantung (Hanging Paragraph Style)
6. Bentuk resmi (official Style)
1. Bentuk Lurus Penuh (Full Block Style)
Penulisan pada surat bentuk lurus penuh, penulisan dari bagian – bagian suratnya,
semua dimulai dari bagian kiri. Bentuk lurus penuh yang juga disebut sebagai bentuk
full block style ini pun memiliki patokan batasan ukuran yang digunakan. Untuk
ukuran pada batas pinggir kiri 20 dan kanan 80 (elite) atau untuk batas pinggir 15 dan
kanan 75 (pica).
17. Contoh Surat Bentuk Lurus Penuh:
Bagian-bagian surat dari Bentuk Lurus Penuh (Full Block Style) :
1. Kop Surat
2. Tanggal dibuatnya surat
3. Nomor Surat
4. Lampiran
5. Hal
6. Surat yang di tujukan
7. Salam Pembukaan
8a. Pendahuluan isi surat
8b. Penjelasan isi surat
8c. Penutup isi surat
9. Salam Penutup
10. Nama jabatan
11. Tanda Tangan
12. Nama yang mendatangani
13. Tembusan
14. Halaman lampiran surat/Inisial
18. 2. Bentuk lurus (Block Style)
Surat yang ditulis dalam bentuk lurus pada dasarnya mirip dengan bentuk surat lurus
penuh. Perbedaan dari kedua jenis surat ini hanya terletak pada penempatan tanggal, salam
penutup, nama instansi, nama terang dan nama jabatan, dimana pada surat bentuk lurus
diketik di sebelah kanan atas.
Contoh Surat Bentuk Lurus :
Bagian-bagian surat dari Bentuk Lurus (Block Style atau Modified Block Style) :
1. Kop Surat
2. Tanggal dibuatnya surat
3. Nomor Surat
4. Lampiran
5. Hal
6. Surat yang di tujukan
19. 7. Salam Pembukaan
8a. Pendahuluan isi surat
8b. Penjelasan isi surat
8c. Penutup isi surat
9. Salam Penutup
10. Nama jabatan
11. Tanda Tangan
12. Nama yang mendatangani
13. Tembusan
14. Halaman lampiran surat/Inisial
3. Bentuk setengahlurus (Semi Block Style)
Bentuk surat setengah lurus merupakan campuran antara bentuk surat lurus dan bentuk
surat lekuk. Dalam penulisan surat bentuk setengah lurus, pengetikan alamat suratnya sama
dengan bentuk surat lurus, sedangkan pada pengetikan isi suratnya sama dengan bentuk surat
lekuk, yakni di setiap alinea masuk lima hentakan.
Contoh Surat Bentuk Setengah Lurus :
20. Bagian-bagian surat dari Bentuk Setengah Lurus (Semi Block Style) :
1. Kop Surat
2. Tanggal dibuatnya surat
3. Nomor Surat
4. Lampiran
5. Hal
6. Surat yang di tujukan
7. Salam Pembukaan
8a. Pendahuluan isi surat
8b. Penjelasan isi surat
8c. Penutup isi surat
9. Salam Penutup
10. Nama jabatan
11. Tanda Tangan
12. Nama yang mendatangani
13. Tembusan
14. Halaman lampiran surat/Inisial
4. Bentuk lekuk (Indented Style)
Bentuk surat lekuk pada intinya ditulis hampir sama dengan bentuk surat setengah lurus.
Hanya saja, terdapat perbedaan yang terletak pada penulisan alamat tujuan yang bergerigi.
Pada baris pertama dari penulisna surat bentuk lekuk atau indented style, dimulai dari margin
kiri. Sedangkan untuk baris kedua dan seterusnya dimulai dengan menjorok sebanyak lima
hentakan.
Selain itu, untuk pengetikan tempat dan tanggal, salam penutup, nama dan jabatan diketik di
sebelah kanan sedangkan pada isi surat setiap pergantian alinea baru, pengetikannya masuk
ke dalam sebanyak lima hentakan.
21. Contoh Surat Bentuk Lekuk :
Bagian-bagian surat dari Bentuk Lekuk (Indented Style) :
1. Kop Surat
2. Tanggal dibuatnya surat
3. Nomor Surat
4. Lampiran/Hal
5. Hal/Lampiran
7. Salam Pembukaan
8a. Pendahuluan isi surat
8b. Penjelasan isi surat
8c. Penutup isi surat
9. Salam Penutup
10. Nama jabatan
11. Tanda Tangan
12. Nama yang mendatangani
13. Tembusan
14. Halaman lampiran surat/Inisial
22. 5. Bentuk menggantung (Hanging Paragraph Style)
Bentuk surat menggantung dalam pengetikannya pada baris pertama setiap alinea, diketik
di sebelah kiri. Sedangkan kemudian, untuk baris berikutnya masuk lima spasi sampai
pergantian alinea. Bentuk Alinea Menggantung (Hanging Paragraph) merupakan bentuk surat
dimana Tubuh Surat memiliki alinea yang menggantung. Maksud dari alinea menggantung
adalah setelah alinea baru, baris berikutnya masuk lima spasi. Jadi setelah alinea pertama,
alinea berikutnya harus diberikan spasi sekitar 5 spasi. Biasanya bentuk surat ini ada pada
kedinasan tertentu.
Contoh Surat Bentuk Menggantung :
Bagian-bagian surat dari Bentuk Alinea Menggantung (Hanging Paragraph) :
1. Kop Surat
2. Tanggal dibuatnya surat
3. Nomor Surat
4. Lampiran/Hal
23. 5. Hal/Lampiran
6. Surat yang di tujukan
7. Salam Pembukaan
8a. Pendahuluan isi surat
8b. Penjelasan isi surat
8c. Penutup isi surat
9. Salam Penutup
10. Nama jabatan
11. Tanda Tangan
12. Nama yang mendatangani
13. Tembusan
14. Halaman lampiran surat/Inisial
6. Bentuk resmi (official Style)
Bentuk surat resmi ini merupakan jenis surat yang sering dipakai oleh instansi – instansi
pemerintah untuk penulisan surat dinas. Format penulisan surat bentuk resmi, pada bagian
alamat diketik di sebelah kanan, sedangkan di bagian kiri diketik dengan nomor, lampiran
dan perihal.
Bentuk Resmi merupakan salah satu bentuk surat dari bagian-bagian surat resmi. Fungsional
dan Tujuan surat ini sama dengan bagian-bagian surat resmi. Namuhn jangan loupa untuk
membuat surat resmi selalu perhatikan garis tengah agar surat resmi tersebut terlihat rapih
dan di terima oleh instansi atau lembaga karena surat resmi ini sifatnya tidak main-main.
24. Contoh Surat Bentuk Resmi:
Bagian-bagian surat dari bentuk bagian-bagian surat resmi :
1. Kop Surat
2. Tanggal dibuatnya surat
3. Nomor Surat
4. Hal tentang Surat
5. Lampiran
6. Surat yang di tujukan
7. Salam pembukaan
8a. Pendahuluan isi surat
8b. Penjelasan isi surat
8c. Penutup isi surat
9. Salam Penutup
10. Nama jabatan
11. Tanda Tangan
12. Nama yang mendatangani
13. Tembusan
25. 14. Halaman lampiran surat/Inisial
a. Kepala Surat (Instansi Surat)
b. Leher Surat (Identitas Surat)
c. Tubuh Surat (Penjelasan Isi Surat)
d. Kaki Surat (Sumber Surat)
26. 5. MACAM MACAM LIPATAN SURAT
Lipatan Baku (Standard Fold)
Lipatan kertas jenis Baku adalah jenis lipatan surat yang paling umum digunakan.
Cara melipat jenis Baku : Kertas dibagi menjadi tiga bagian sama besar (Bagian 1, 2, dan 3) lalu
dilipat dengan posisi bagian 1 dan bagian 3 semuanya dilipat ke arah bagian 2
Lipatan Setengah Baku (Semi Standard Fold)
Lipatan kertas surat jenis Setengah Baku adalah variasi dari lipatan surat bentuk baku, perbedaan
terletak pada bagian lipatan atasnya saja.
Cara melipat jenis Setengah Baku : Kertas dibagi tiga bagian, dua bagian sama besar dan satu
bagian lebih kecil, kemudian kertas dilipat.
27. Lipatan Akordion (Accordion Fold)
Lipatan Surat jenis Akordion adalah variasi lain dari lipatan surat bentuk baku.
Cara melipat jenis Akordion : Kertas dibagi tiga sama besar (bagian 1, 2, dan 3) kemudian bagian
1 dilipat ke atas dan bagian 3 dilipat ke bawah..
Lipatan Semi Akordion (Semi Accordion Fold)
Lipatan Surat jenis Semi Akordion adalah variasi lain dari lipatan surat bentuk baku.
Cara melipat jenis Semi Akordion : Kertas dibagi 3 bagian (bagian 1 dan 2 sama besar dan bagian
3 lebih kecil). Bagian 1 dilipat ke atas dan bagian 3 dilipat ke bawah.
Lipatan Tunggal (Single Fold)
Lipatan kertas jenis Tunggal adalah jenis lipatan kertas yang paling sederhana serta paling mudah
dibuat karena hanya dengan membagi kertas surat menjadi dua bagian yang sama panjang
kemudian dilipat.
Cara melipat jenis Tunggal : Kertas dibagi dua bagian sama besar, lalu dilipat.
Lipatan Ganda (Parallel Double Fold)
Lipatan kertas surat jenis Ganda juga adalah jenis lipatan yang mudah untuk dibuat, karena hanya
meneruskan lipatan sekali lagi setelah lipatan tunggal.
Cara melipat jenis Ganda : Kertas dibagi dua sama besar kemudian dilipat (lipatan ke 1). Lipatan
ke 1 dibagi 2 sama besar kemudian dilipat (lipatan ke 2).
Lipatan Perancis (French Fold)
Lipatan kertas jenis Perancis sering digunakan untuk surat-surat niaga. Tetapi sekarang banyak
surat surat dinas yang menggunakan jenis lipatan kertas surat yang semula merupakan lipatan
kertas surat yang digunakan oleh raja dan kaum bangsawan Eropa tersebut.
Cara melipat jenis Perancis : Kertas dibagi dua sama besar kemudiam dilipat (lipatan ke 1). Lipatan
ke 1 dilipat kembali sama besar sehingga menghasilkan lipatan ke 2
28. Lipatan Baron (Baronial Fold)
Lipatan surat jenis Baron sering digunakan untuk surat-surat dinas atau surat yang menggunakan
amplop atau sampul yang panjang karena panjang lipatan ini melebihi sampul atau amplop ukuran
pendek.
Cara melipat jenis Baron : Kertas dibagi dua sama besar kemudian dilipat (lipatan ke 1), kemudian
lipatan ke 1 dibagi tiga sama besar (bagian 1, 2, dan 3). Bagian 1 dilipat ke kiri dan bagian 2 dilipat
ke kanan.