10. Vaksinasi Pada Jamaah Haji dan Umroh FINAL 15 Jan 2021.pdf
1. CURRICULUM VITAE
Name : Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI
Education :
- GP : Faculty of Medicine, Universitas Indonesia, 1983
- Internist : Faculty of Medicine, Universitas Indonesia, 1994
- Consultant in Allergy-Immunology : Faculty of Medicine, Universitas Indonesia, 2000
- PhD : Bogor Agricultural Institute, 2009
- Professor : Faculty of Medicine, Universitas Indonesia, 2019
Working Experiences :
- Community Health Center/Puskesmas, South Jakarta, as GP 1984-1988
- Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital, Central Jakarta, as fellow/PPDS, 1989-1994
- Jakarta Hajj Hospital, East Jakarta, as an Internist,1995-1997
- Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital, Central Jakarta, staff in Allergy-Immunology, 1998-now
Organization :
- Board Member of PB.IDI (Indonesian Doctors Association)
- Treasurer of PB.PAPDI (Indonesian Society of Internal Medicine)
- President of PP.PERALMUNI / ISAI (Indonesian Society of Allergy and Immunology)
- Board Member of APAAACI (Asia Pacific Association of Allergy, Asthma and Clinical Immunology)
4. Pendahuluan
1. Tidak hanya sebagai syarat utama, menerima vaksin sebelum
menunaikan ibadah haji atau umrah penting dilakukan untuk
melindungi tubuh dari berbagai penyakit.
2. Saat menjalani ibadah haji dan umrah, interaksi dan kontak
langsung dengan ribuan jemaah dari berbagai penjuru dunia
tak akan terhindari.
3. Perbedaan iklim dan waktu antara Indonesia dan Arab Saudi
membuat tubuh harus menyesuaikan dengan lingkungan
setempat dan rentan terkena penyakit.
5. Gambaran & Fakta Perjalanan Haji - Umroh
Setiap tahun lebih dari 7 juta Muslimin
berkumpul dari seluruh penjuru dunia.
Tingkat kepadatan ekstrim dari jamaah
memperkuat tingkat risiko kesehatan.
6. Faktor Risiko
Gangguan Kesehatan
Jama’ah Haji - Umroh
• Sudah menderita penyakit kronis sejak
dari tanah air
• Polusi udara: debu, asap
• Iklim: suhu udara panas dan kering
• Penyakit infeksi: khususnya pernapasan
• Perjalanan jauh
• Aktivitas fisik berlebihan dan dehidrasi
• Berkumpulnya jama’ah dari banyak negara
7. Rekomendasi Vaksinasi Haji dan
Umroh
https://www.moh.gov.sa/en/hajj/pages/healthregulations.aspx
Buku Pedoman Imunisasi Pada Orang Dewasa 2017
Semua jama’ah yang akan berangkat haji/umroh wajib
memiliki sertifikat vaksinasi meningitis
Vaksin influenza dan pneumokok direkomendasikan
untuk diberikan
Yellow fever → jama’ah dari negara Amerika Selatan dan
Afrika
Vaksinasi COVID-19
9. Meningitis Meningitis adalah infeksi yang menyebabkan
peradangan pada selaput pelindung otak dan
sumsum tulang belakang.
Penyakit ini berisiko tinggi terjadi di wilayah
tertentu, termasuk Arab Saudi, tempat umat
muslim menunaikan ibadah haji dan umrah.
Untuk mencegah penularan penyakit tersebut,
setiap jamaah yang akan menunaikan ibadah haji
dan umrah diwajibkan untuk mendapatkan vaksin
meningitis terlebih dahulu, hal ini merupakan
salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh
para jamaah untuk memperoleh visa.
Setelah di vaksinasi meningitis, jamaah akan
diberikan sertifikat bukti telah divaksin.
10. Meningococcal meningitis
Meningitis: penyakit dengan tingkat kematian yang tinggi (5-10%)
Meningitis adalah infeksi serius dari meningen yang mempengaruhi
sistem saraf pusat. Dapat menyebabkan kematian sampai 50% jika
tidak ditangani.
Penyakit ini disebabkan oleh Neisseria meningitidis, dan masih
menjadi masalah kesehatan di dunia, menyerang 500.000 – 1,2 juta
orang dan menyebabkan kematian 50.000-135.000 orang per tahun
11. Meningococcal meningitis
Disebabkan Neisseria meningitidis, bakteri gram negatif, aerob,
diplococcus berkapsul. Dibagi menjadi beberapa serogroup
berdasarkan antigen polisakarida (Ps) pada kapsul bakteri
Sedikitnya 13 serogroup telah diketahui:
A, B, C, D, 29E, H, I, K, L, W-135, X, Y, Z
6 diantaranya yaitu:
A, B, C, W-135, X dan Y dapat menyebabkan epidemi
• Serogrup A → tersering epidemi di Afrika, di USA jarang
• Serogrup B → kasus sporadis
• Serogrup C → epidemi di USA
Verma R, Khanna P. Human Vaccines & Immunotherapeutics, 2012; 8:12, 1904-1906
14. Global Serogroup Distribution of Invasive
Meningococcal Disease
B
B
B
B
B
B
C
C
C
C
C
A
A
Y
Y Y
Y
W
W
W
W
W
W
Adapted from Harrison LH, et al. Vaccine. 2009;27(suppl 2):B51-B63; 2. PHAC. Canada Comm Dis Rep. 2009;36:1-40;
3. CDC. ABCs, Emerging Infections Program Network, Neisseria meningitidis, 2008; 4. Lingappa JR, et al. Emerg Infect Dis. 2003;8:665-671.
15. Gejala klinis dan patogenesis
1. Gejala awal bisa tidak spesifik dan terkadang mirip influenza.
2. Penularan melalui droplet → masa inkubasi 2-10 hari → epitel mukosa
nasofaring → menyebar hematogen
3. Vaksinasi adalah cara terbaik untuk melindungi meningitis. Beberapa
faktor risiko termasuk: usia, komunitas, kondisi medis tertentu (post
bedah, komorbid), traveling.
▪ Irritability
▪ Loss of appetite
▪ Fever
▪ Nausea
▪ Sore throat
▪ Coryza
▪ Headache
▪ Cold hands/feet
▪ Leg pain
▪ Abnormal skin color
▪ Hemorrhagic rash
▪ Meningismus
▪ Photophobia
▪ Confusion/delirium
▪ Seizure
▪ Unconsciousness
▪ Septic shock
▪ Possible death
4–8 hours 12–15 hours 15–~24 hours
1. Thompson MJ, et al. Lancet. 2006;367:397-403; 2. Wilow R, Fanella S. Curr Neurol Neurosci Rep. 2015;15 (3):2.
3. Kristiansen PA, Diomandé F, Ba AK. et. Al. Clin Infect Dis. 2013; 56(3):354-63; 4. CauganAdriani KS, Brouwer MC, van de Beek D. Neth J Med. 2015; 73(2):53-60
16. Vaksin Meningitis
Vaksin yang ada saat ini tidak mencakup seluruh
serogroup Neisseria meningitidis
Jenis vaksin meningitis:
Vaksin polisakarida:
• Bivalen (A,C)
• Trivalen (A,C dan W-135)
• Kuadrivalen (A,C,W-135 dan Y)
Vaksin polisakarida-protein konjugat:
• A atau C
• Kuadrivalen (A,C,W-135 dan Y)
Christensen H, Hickman M, Edmunds WJ, Trotter CL. Vaccine. 2013; 31(23):2638-46.
Hedari CP, Khinkarly RW, Dbaibo GS. infect Drug Resist. 2014; 7:85-99.
17. Vaksin Meningitis
Tahun 2002 timbul wabah meningitis meningokokus, kausa serogrup W135
→ Rekomendasi Imunisasi meningokokus oleh Pemerintah Saudi Arabia
berubah dari vaksin polisakarida bivalen (A dan C) menjadi quadrivalent
(serogrup A, C, W dan Y)
Vaksin polisakarida dapat menghasilkan respons antibodi protektif, namun
vaksin konjugat lebih imunogenik dan dapat merangsang pembentukan sel
imun memori.
Dua vaksin quadrivalen yang mendapat lisensi di Indonesia : MPSV4 dan
MCV4/MenACWY
Sundoro J, Rengganis I, Muthia AN. Pedoman Imunisasi pada orang Dewasa 2017;188-197
18. Cara pemberian
Paling lambat 10 hari sebelum berangkat ke daerah endemis
Vaksin disuntik di area deltoid dengan dosis tunggal 0,5 ml subkutan
Kekebalan 2 tahun
Ibu hamil?
Anak usia < 2 tahun?
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 442/MENKES/SK/VI/2009
Permenkes Nomor 15 Tahun 2016
Pedoman imunisasi pada orang dewasa PAPDI 2017
20. Vaksin Influenza
• Vaksin influenza dianjurkan untuk jemaah haji dan umrah yang
masih anak-anak, berusia lanjut, dan wanita hamil. Selain itu,
vaksin ini juga perlu diberikan kepada jemaah haji dan umrah
yang memiliki kondisi atau penyakit tertentu, seperti:
• Asma
• Gagal jantung kroni
• Penyakit paru-paru kronis
• HIV/AIDS
• Gangguan metabolik
• Kelebihan berat badan atau obesitas
21.
22. Influenza mudah menular
Mudah ditularkan melalui
udara dari bersin dan
batuk Setiap tahun:
5-15% populasi mengalami infeksi
saluran napas atas
Setiap tahun, 3-5 juta kasus berat
dan 290 ribu-650 ribu mengalami
kematian
1. CDC Influenza Flu, Factsheet September 28, 2005; 2. www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/influenza-(seasonal)2019
3. Fukuda K, Levandowski RA, Bridges C, Cox N. Inativated Influenza Vaccines. In Plotkin SA OW, editor. VACCINES, Philadelphia: Saunders, 2004: 339-388
23. Mekanisme Penularan
GEJALA SISTEMIK
Demam, pusing, kelelahan, nyeri otot
REAKSI INFLAMASI LOKAL
Gejala infeksi saluran napas atas
Respons
tubuh
Virus merusak sel epitel di
nasofaring sampai alveoli
Batuk & bersin
Aymard M., Influenza : epidemiology, etiology, physiopathology, diagnosis, treatment, prevention, Vac 1995:47-70
24.
25.
26.
27.
28.
29. Komplikasi Rawat Inap Akibat Influenza
Baggett HC, Chittaganpitch M, Thamthiliwat S, Prapasiri P, Sathanapa N, Sawatnong P, et al. Incidence and epidemiology of hospitalized influenza cases in rural Thaialnd during the influenza A
(H1N1)pdm09 pandemic, 2009-2010. Plos ONE; 2012. 7(11).
33. Vaksin Pneumonia
• Vaksin pneumonia diberikan untuk mencegah penyakit yang
disebabkan oleh infeksi bakteri S. pneumoniae atau
pneumokokus, termasuk pneumonia dan meningitis.
• Vaksin ini sangat disarankan bagi calon jemaah haji dan umrah
dengan kondisi tertentu, seperti lansia berusia 65 tahun ke
atas, anak-anak, dan orang yang memiliki penyakit kronis,
seperti diabetes, asma, gangguan ginjal, atau penyakit
jantung.
34. Streptococcus pneumoniae:
Agen penyebab pneumonia
Diplococcus gram positif
Kapsul polisakarida
•Menentukan serotipe
•Berfungsi sebagai faktor virulens
•Sebagai target vaksin
Lebih dari 90 serotipe yang diketahui
•Penyebaran serotipe bervariasi secara global
•Semua serotipe tidak sama tingkat
patogenisitas
•Kurang dari 30 serotipe berperan dalam
hampir 90% isolat
•Serotipe yang menyebabkan penyakit invasif
bervariasi bergantung usia
1. CDC. Epidemiology and prevention of vaccine-preventable diseases. 11th ed. 2009;217-230.; 2.Watson DA et al. Eur J Clin Microbiol Infect Dis. 1995;14:479-490.; 3. Park IH et al. J Clin
Microbiol. 2007;45:1225-1233; 4. Feikin DR et al. Clin Infect Dis. 2002;35:547-555.; 5. World Health Organization (WHO). Acute respiratory infections (update September 2009).
6. www.who.int/vaccine_research/diseases/ari/en/print.html. Accessed Jan 7, 2011; 7. Imhol M et al. J Clin Microbiol. 2010;48:1291-1296.
35. Proses penularan
• Fedson, Musher, in Vaccines, 1994
• Musher, in Principles and Practice of Infectious Diseases, 1995
Nasopharyngeal carriage may occur in up to 60% of healthy pre-school
children and up to 30% of healthy older children and adults
Nasopharynx: site
of colonisation
Trachea
Dissemination
Inhalation
Patient with
pneumococcal
disease
Asymptomatic
carrier
Aerosol
Nasal cavity
36. The Burden of Pneumococcal Pneumonia in
Adults Increases With Age
0.0
1.0
2.0
3.0
4.0
5.0
6.0
7.0
8.0
0
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000
0–<5 5–<18 18–<50 50–<65 ≥65
No. of cases % death
No.
of
cases
of
pneumococcal
pneumonia
(inpatient)
Estimated Number of Cases of Pneumococcal Pneumonia (Inpatient) and
Associated Mortality (USA, 2004)
Huang SS et al. Vaccine. 2011;29:3398-3412.
37. Studi Pneumonia (Arab Saudi)
1. AlBarrak A, Alotaibi B, Yassin Y, Mushi A, Maashi F, et al. Proportion of Adult community acquired pneumonia cases attributable to Streptococcus
pneumoniae among Hajj pilgrims in 2016. International Journal of Infectious Diseases 69 (2018): p.68-74.
2. Asghgar AH, Ashshi AM, Azhar E, Bukhari SZ, Zafar TA, et al. Profile of bacterial pneumonia during Hajj. Indian J Med Res. 2011; 133 (5): 510-513.
141 jamaah haji dicurigai pneumonia,
53,9% terkonfirmasi secara mikrobiologis
→ 94% jamaah usia > 50 tahun
266 pasien dengan CAP → usia rata2
65,3 tahun, 18% kultur S pneumoniae (+)
38. JENIS VAKSIN PNEUMOKOK
• Pneumococcal Polysacharide vaccine-23 (PPV23)
Mengandung purified capsuler polysaccharides dari 23
serotype pneumococcal yang sering menginfeksi pada
orang dewasa dan anak-anak.
Serotipe PPV23: 1, 2, 3, 4, 5, 6B, 7F, 8, 9N, 9V,10A,
11A, 12F, 14, 15B, 17F, 18C, 19A, 19F, 20, 22F, 33F.
• Pneumococcal Conjugate Vaccine-13 (PCV13)
Mengandung purified capsuler polysaccharides dari 13
serotype yang berikatan covalent / konjugasi dengan
protein carrier.
Serotipe PCV13 : 1, 3, 4, 5, 6A, 6B, 7F, 9V, 14, 18C,19A, 19F
dan 23F.
Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP). MMWR Morb Mortal Wkly Rep 2014; 63:822–825
39. Upaya Pengendalian Infeksi
1. Membiasakan penggunaan masker terutama saat berada pada
lingkungan yang ramai atau berpolusi
2. Memperhatikan perilaku hidup bersih, sehat, istirahat yang
memadai
3. Membiasakan melakukan cuci tangan
4. Membatasi aktifitas yang berlebihan diluar pemondokan
5. Melaksanakan etika batuk
6. Berhenti merokok dan menghindari asap rokok
7. Vaksinasi diberikan sebelum keberangkatan
42. Vaksin Covid-19
1. Di tengah pandemi COVID-19, pemerintah Arab Saudi menyarankan para calon jamaah
haji dan umrah untuk mendapatkan vaksin COVID-19. Selain itu, protokol kesehatan yang
berlaku harus diterapkan guna mencegah penularan virus Corona saat beribadah.
2. Selama pandemi ini berlangsung, pemerintah Arab Saudi juga mewajibkan agar setiap
jamaah dalam kondisi sehat dan bebas dari COVID-19, serta menyertakan hasil tes PCR
atau rapid test paling lambat 72 jam sebelum keberangkatan.
3. Sebagai langkah pencegahan COVID-19, pemerintah Arab Saudi dan Indonesia juga
menyarankan agar jamaah dengan kondisi berikut ini menunda keberangkatan ibadah
umroh dan haji:
- Berusia di atas 65 tahun atau di bawah 12 tahun
- Menderita penyakit kronis, seperti penyakit jantung, penyakit ginjal, asma, dan diabetes
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya karena HIV/AIDS atau kanker
- Sedang hamil
43. Vaksinasi COVID-19
Pemerintah Arab Saudi → nota diplomatik per 8
Oktober membuka umrah bagi jamaah Indonesia
Arab Saudi memakai vaksin COVID-19 jenis
Moderna, Pfizer, AstraZeneca, Johnson &
Johnson sebagai langkah penanganan COVID-19.
Vaksin COVID jenis Sinovac dan Sinopharm telah
diakui oleh Arab Saudi