Dokumen tersebut membahas tentang penyelenggaraan sistem kesehatan dan layanan kesehatan berbasis kejadian luar biasa (SKD-KLB) di Indonesia. Secara garis besar mencakup (1) pengorganisasian SKD-KLB di berbagai tingkatan, (2) sasaran dan kegiatan SKD-KLB seperti kajian epidemiologi, peringatan dini, dan kesiapsiagaan, serta (3) peran unit-unit SKD-KLB dalam melakukan kerja jej
3. A. PENGORGANISASIAN
Sesuai dengan peran dan fungsinya maka setiap
unit pelayanan kesehatan, Dinas Kesehatan
Kabupaten / Kota, Dinas Kesehatan Provinsi dan
Departemen Kesehatan wajib menyelenggarakan
SKD-KLB dengan membentuk unit pelaksana yang
bersifat fungsional dan struktural.
5. C. KEGIATAN SKD-KLB
Kegiatan SKD-KLB meliputi :
1. Kajian Epidemiologi Ancaman KLB, dengan bahan kajian :
a. Data surveilans epidemiologi penyakit berpotensi KLB
b. Kerentanan masyarakat
c. Kerentanan Lingkungan
d. Kerentanan pelayanan kesehatan
e. Ancaman penyebaran penyakit berpotensi KLB dari
daerah atau negara lain
f. Sumber data lain dalam jejaring surveilans
epidemiologi.
6. • Sumber data surveilans epidemiologi penyakit berpotensi KLB
adalah :
a. Laporan KLB/wadah dan hasil penyelidikkan KLB
b. Data epidemiologis KLB dan upaya penanggulangannnya
c. Surveilans terpadu penyakit berbasis KLB
d. Sistem peringatan dini-KLB di rumah sakit
• Sumber data lain dalam jejaring surveilans epidemiologi adalah :
a. Data surveilans terpadu penyakit
b. Data surveilans khusus penyakit berpotensi KLB
c. Data cakupan program
d. Data lingkungan pemukiman dan perilaku, pertanian,
meterologi dan geofisika
e. Informasi masyarakat sebagai laporan kewaspadaan KLB, DLL
KETERANGAN
7. 2. Peringatan Kewaspadaan Dini KLB
Peringatan kewaspadaan dini KLB atau terjadinya
peningkatan KLB dibuat untuk jangka pendek (periode 3-
6 bulan yang akan datang) dan disampaikan kepada
semua unit terkait.
3. Peningkatan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan KLB
Isinya Meliputi :
a. Peningkatan kegiatan surveilans untuk deteksi dini
kondisi (rentan KLB, KLB)
b. Penyelidikan epidermiologi adanya dugaan KLB
c. Kesiapsiagaan menghadapi KLB
d. Tindakan penanggulangan KLB
Lanjutan Kegiatan SKD-KLB …
8. a. Deteksi Dini Kondisi Rentan KLB
Merupakan kewaspadaan terhadap timbulnya
kerentanan masyarakat, lingkungan-perilaku dan pelayanan
kesehatan terhadap KLB dengan menerapkan cara-cara
surveilans epidemiologi.
• Identifikasi timbulnya Kondisi rentan KLB meliputi :
1. Identifikasi kondisi rentan KLB (mengidentifikasi
secara terus menerus perubahan kondisi lingkungan,
kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan, kondisi
status kesehatan yang berpotensi menimbulkan KLB).
2. Pemantauan wilayah setempat kondisi rentan KLB
(setiap sarana pelayanan kesehatan merekam data
perubahan kondisi rentan, menyusun tabel dan grafik
pemantauan dan dianalisis secara terus menerus).
3. Penyelidikan dugaan kondisi rentan KLB
KETERANGAN
9. b. Deteksi Dini KLB
Merupakan kewaspadaan terhadap timbulnya KLB dengan mengidentifikasi :
1. Identifikasi Kasus Berpotensi KLB
Setiap kasus berpotensi KLB yang datang ke unit pelayanan kesehatan
diwawancarai kemungkinan adanya penderita lain.
2. Pemantauan wilayah setempat penyakit berpotensi KLB
Setiap unit pelayanan kesehatan merekam data epidemiologi penderita
penyakit berpotensi KLB, menyusun tabel dan grafik pemantauan ,melakukan
analisis terus menerus dan sistematis terhadap perkembangan penyakit.
3. Penyelidikan dugaan KLB
a. Di UPK, petugas menanyakan setiap pengunjung tentang kemungkinan
adanya peningkatan sejumlah penderita penyakit.
b. Petugas kesehatan meneliti register rawat inapn dan rawat jalan yang
kemungkinan adanya peningkatan kasus
c. Petugas kesehatan mewawancarai setiap orang yang mengetahui keadaan
masyarakat tentang adanya peningkatan penderita
d. Membuka pos pelayanan di lokasi yang diduga terjadi KLB
e. Mengunjungi rumah-rumah penderita yang dicurigai.
KETERANGAN
10. c. Deteksi Dini KLB melalui Pelaporan Kewaspadaan KLB oleh Masyarakat
Merupakan laporan adanya seseorang atau sekelompok penderita
penyakit yang berpotensi KLB
• Perorangan / organisasi yang wajib membuat laporan kewaspadaan KLB :
1. Orang yang mengetahui adanya penderita
2. Petugas kesehatan yang memeriksa penderita
3. Kepala stasiun kereta api
4. Nahkoda kapal
d. Kesiapsiagaan Menghadapi KLB :
1. kesiapsiagaan SDM
2. Kesiapsiagaan sistem konsultasi dan referensi
3. Kesiapsiagaan sarana penunjang dan anggaran biaya
4. Kesiapsiagaan strategi dan tim penanggulangan KLB
5. Kesiapsiagaan kerjasama penanggulangan KLB Kabupaten , Provinsi,
dan Pusat.
KETERANGAN
11. e. Tindakan Penanggulangan KLB yang Cepat dan Tepat
setiap daerah menetapkan mekanisme agar setiap
kejadian KLB dapat terdeteksi dini.
f. Advokasi dan Asistensi Penyelenggaraan SKD-KLB
Dilaksanakan terus menerus secara sistematis ditingkat
nasional,provinsi, kabupaten dan ddi masyarakat yang
membutuhkan dukungan politik dan anggaran yang memadai.
g. Pengembangan SKD-KLB darurat
KETERANGAN
12. D. PERAN UNIT SKD-KLB DAN MEKANISME KERJA
a. Kajian epidemiologi ancaman KLB
Dengan menyelenggarakan kegiatan :
1. Membangun jejaring kerja dalam pengumpulan ,
pengolahan data dan informasi penyakit berpotensi KLB
dan kondisi rentan KLB secara nasional dengan Dinkes
Provinsi, Kabupaten serta antar jejaring lainnya.
2. Melakukan kajian epidemiologi secara rutin dan sistematis
terhadap perkembangan penyakit berpotensi KLB dan
faktor-faktor risikonya.
3. Melaksanakan penyelidikan lebih luas terhadap kondisi
rentan KLB, kualitas penyelenggaraan penanggulngan KLB
serta kualitas kerjasama.
13. b. Peringatan Kewaspadaan Dini KLB
1. Memberikan informasi perkembangan penyakit
berpotensi KLB dan adanya ancaman KLB kepada
sektor/program
2. Apabila teridentifikasi adanya ancaman KLB yang sangat
mendesak maka dalam waktu secepat-cepatnya
memberikan peringatan kewaspadaan dini KLB kepada
program terkait
3. Memberikan informasi perkembangan penyakit
berpotensi KLB
Lanjutan Peran Departemen Kesehatan
14. c. Peningkatan kesiap-siagaan Terhadap KLB
Dengan menyelenggarakan:
1. Peningkatan kegiatan surveilans dan penyelidikkan lebih
luas terhadap kondisi rentan KLB
2. Peningkatan kegiatan surveilans dan penyelidikan lebih
luas terhadap KLB atau dugaan adanya KLB
3. Mendorong kewaspadaan dan kesiap-siagaan terhadap
KLB serta pelaksanaan upaya pencegahan KLB
4. Apabila diperlukan melakukan penyiapan tim
penyelidikan
Lanjutan Peran Departemen Kesehatan
15. d. Advokasi dan Asistensi Penyelenggaraan SKD-KLB
Untuk menjaga kesinambungan penyelenggaraan SKD-KLB
dengan kinerja yang tinggi,maka Dep Kes :
1. Mengupayakan dukungan kebijakan dan anggaran
penyelenggaraan SKD-KLB secara nasional
2. Melaksanakan pembinaan dan asistensi teknis
penyelenggaraan SKD-KLB
Lanjutan Peran Departemen Kesehatan
16. e. Pengembangan Teknologi SKD-KLB
1. Melaksanakan penelitian dan pengembangan
teknologi SKD-KLB serta penanggulangan KLB
2. Pengembangan teknologi diagnostik
Lanjutan Peran Departemen Kesehatan
f. Menyusun Peraturan Perundang-undangan
Menyusun pedoman SKD-KLB dan penanggulangan KLB
masing-masing penyakit berpotensi KLB secra nasional.
17. Yaitu dapat dengan mengembangkan SKD-KLB
penyakit tertentu yang baru atau meningkatkan SKD-KLB
penyakit tertentu yang sudah ada.
Lanjutan Peran Departemen Kesehatan
g. Pengembangan dan atau peningkatan
SKD-KLB darurat
18. Lanjutan Peran Unit SKD-KLB Dan Mekanisme Kerja….c
a. Kajian Epidemiologi Ancaman KLB
Yaitu dengan menyelenggarakan:
1. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data
dan informasi penyakit berpotensi KLB dan kondisi
rentan KLB
2. Melakukan kajian epidemiologi terus-menerus
secara sistematis terhadap perkembangan penyakit
berpotensi KLB dan faktor resikonya
3. Melaksanakan penyelidikkan lebih luas terhadap
kondisi rentan KLB, kajian kualitas penyelenggaraan
penanggulangan KLB, serta kajian kualitas kerjasama
dalam jejaring SKD -KLB
19. b. Peringatan Kewaspadaan Dini KLB
1. Memberikan informasi perkembangan penyakit
berpotensi KLB dan adanya ancaman KLB kepada
program terkait secara teratur setiap bulan
2. Apabila teridentifikasi adanya ancaman KLB maka
secepatnya memberikan peringatan kewaspadaan dini
KLB kepada program terkait
3. Memberikan informasi perkembangan penyakit
berpotensi KLB dan adanya ancaman KLB dalam jangka
panjang.
Lanjutan Peran Departemen Kesehatan
20. 1. Peningkatan kegiatan surveilans dan penyelidikan lebih luas
terhadap kondisi rentan KLB
2. Peningkatan kegiatan surveilans dan penyelidikan lebih luas
terhadap kondisi rentan KLB dugaan adanya KLB
3. Mendorong kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap KLB
serta pelaksanaan upaya pencegahan KLB
4. Menyiapan : tim penyelidikan dan penanggulangan KLB
propinsi,cadangan obat dan sarana penunjang penyelidikan
dan penanggulangan KLB propinsi,media komunikasi dan
konsultasi, jejaring SKD-KLB dan penyususnan pedoman
penyelidikan dan penanggulangan KLB serta tata cara
pelaporannya di daerah propinsi.
5. Menjalin kemitraan lintas sektor terkait di propinsi.
Lanjutan Peran Departemen Kesehatan
c. Peningkatan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan KLB
21. d. Advokasi dan Asistensi Penyelenggaraan SKD-KLB
1. Mengupayakan dukungan politik dan anggaran
penyelenggaraan SKD-KLB di propinsi
2. Melaksanakan pembinaan dan asistensi teknis
penyelenggaraan SKD-KLB di Kabupaten/Kota
3. Menyususn peraturan dan pedoman SKD-KLB dan
penanggulangan KLB di propinsi.
Lanjutan Peran Departemen Kesehatan
22. a. Kajian Epidemiologi Ancaman KLB
1. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data dan
informasi penyakit berpotensi KLB dan kondisi rentan KLB
di daerah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan dengan
bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan
Dinas Kesehatan Propinsi serta kerjasama antar negara.
2. Melakukan kajian epidemiologi secara rutin dan sistematis
terhadap perkembangan penyakit berpotensi KLB dan
faktor-faktor risikonya.
3. Melaksanakan penyelidikan lebih luas terhadap kondisi
rentan KLB, kualitas penyelenggaraan penanggulangan
KLB, serta kualitas kerjasama dalam jejaring SKD-KLB.
Lanjutan Peran Unit SKD-KLB Dan Mekanisme Kerja….
23. b. Peringatan Kewaspadaan Dini KLB
1. Memberikan informasi perkembangan penyakit
berpotensi KLB dan adanya KLB kepada program secara
teratur setiap bulan.
2. Apabila teridentifikasi adanya ancaman KLB yang sangat
penting dan mendesak , maka dalam waktu secepat-
cepatnya memberikan peringatan kewaspadaan dini KLB
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota, dinas
Kesehatan Propinsi, dilingkungan daerah kerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan dan Departemen Kesehatan.
3. Memberikan informasi perkembangan penyakit
berpotensi KLB dan adanya ancaman KLB dalam jangka
panjang secara teratur setiap tahun.
Lanjutan Peran Kantor Kesehatan Pelabuhan
24. c. Peningkatan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Terhadap KLB
1. Peningkatan surveilans dan perluasan penyelidikan
terhadap kondisi rentan KLB di daerah kerja KKP
2. Peningkatan surveilans dan penyelidikan terhadap
dugaan adanya KLB di daerah kerja KKP
3. Mendorong kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap
KLB serta pelaksanaan upaya-upaya pencegahan KLB
4. Kesiapsiagaan terhadap KLB ( penyiapan tim penyelidikan
dan penanggulangan KLB,cadangan obat dan sarana
penunjang penyelidikan dan penanggulangan KLB, media
komunikasi dan konsultasi, jejaring SKD-KLB.
5. Menjalin kemitraan lintas sektor terkait di daerah
kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan
Lanjutan Peran Kantor Kesehatan Pelabuhan
25. a. Kajian epidemiologi Ancaman KLB
1. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data dan
informasi penyakit berpotensi KLB dan kondisi rentan KLB
di daerah kabupaten/Kota dengan bekerjasama dengan
Unit Pelayanan Kesehatan di Kabupaten/Kota.
2. Melakukan kajian epidemiologi terus menerus secara
sistematis terhadap perkembangan penyakit berpotensi
KLBdan faktor-faktor risikonya,
3. Melaksanakan penyelidikan lebih luas terhadap kondisi
rentan KLB, kualitas penyelenggaraan penanggulangan KLB,
serta kualitas kerjasama dalam jejaring SKD-KLB.
Lanjutan Peran Unit SKD-KLB Dan Mekanisme Kerja….
26. b. Peringatan Kewaspadaan Dini KLB
1. Menyebarluaskan informasi perkembangan penyakit
berpotensi KLB dan adanya ancaman KLB.
2. Apabila teridentifikasi ancaman KLB yang sangat penting
dan mendesak, maka secepat-cepatnya memberikan
peringatan kewaspadaan dini KLB kepada program terkait
3. Memberikan informasi perkembangan penyakit
berpotensi KLB dan adanya ancaman KLB dalam jangka
panjang untuk mendorong kesiapsiagaan KLB setiap
tahun.
Lanjutan Peran Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
27. c. Peningkatan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan KLB
1. Peningkatan kegiatan surveilans dan penyelidikan lebih
luas terhadap kondisi rentan KLB
2. Peningkatan kegiatan surveilans untuk deteksi dini KLB
3. Penyelidikan lebih luas terhadap dugaan KLB
4. Mendorong kewaspadaan, kesiapsiagaan dan upaya –
upaya pencegahan KLB di Unit Pelayanan Kesehatan dan
masyarakat
5. Kesiapsiagaan menghadapi KLB
6. Menjalin kemitraan lintas sektor terkait di kab/Kota dalam
upaya pencegahan KLB melalui perbaikan kondisi rentan
KLB.
Lanjutan Peran Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
28. d. Advokasi dan Asistensi Penyelenggaraan SKD-KLB
1. Mengupayakan dukungan politik dan anggaran
penyelenggaraan SKD-KLB di Kab/Kota
2. Melaksanakan pembinaan dan asistensi teknis
penyelenggaraan SKD-KLB di unit Pelayanan Kesehatan
3. Menyusun peraturan dan pedoman SKD-KLB dan
penanggulangan KLB di Kabupaten/Kota.
e. Pengembangan SKD-KLB Darurat
Lanjutan Peran Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
29. a. Kajian Epidemiologi Ancaman KLB
1. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data
dan informasi penyakit berpotensi KLB dan kondisi
rentan KLb di daerah Puskesmas
2. Melakukan kajian epidemiologi secara terus
menerus dan sistematis terhadap perkembangan
penyakit berpotensi KLB dan faktor-faktor risikonya,
sehingga dapat mengidentifikasi ancaman KLB di
daerah Puskesmas
3. Melaksanakan penyelidikan lebih luas terhadap
kondisi rentan KLB.
Lanjutan Peran Unit SKD-KLB Dan Mekanisme Kerja….
30. b. Peringatan Kewaspadaan Dini KLB
Jika teridentifikasi ancaman KLB diberitahukan secara cepat-
cepatnya kepada program terkait di lingkungan puskesmas
dan sektor yang ada, termasuk rumah sakit, klinik, dan
masyarakat dan melapor ke Dinas Kesehatan Kab/Kota,
Lanjutan Peran Puskesmas
31. c. Peningkatan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan
terhadap KLB
Dengan melaksanakan kegiatan :
1. Peningkatan kegiatan surveilans dan penyelidikan
kondisi rentan KLB dan mendorong upaya pencegahan
2. Mendeteksi dini KLB dengan penyelenggaraan
pemantauan wilayah setempat
3. Penyelidikan lebih luas terhadap dugaan adanya KLB
4. Melaksanakan penyuluhan
5. Kesiapsiagaan menghadapi KLB (penyiapan tim
penyelidikan dan penanggulangan)
Lanjutan Peran Puskesmas
32. a. Kajian epidemiologi Ancaman KLB :
1. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data
kesakitan dan kematian
2. Melakukan kajian epidemiologi terus-menerus secara
sistematis terhadap perkembangan penyakit
3. Melakukan kajian kemampuan rumah sakit dalam
melaksanakan SKD-KLB dan penanggulangan KLB
Lanjutan Peran Unit SKD-KLB Dan Mekanisme Kerja….
33. b. Peringatan Kewaspadaan Dini KLB
Apabila teridentifikasi adanya ancaman KLB yang sangat
penting dan mendesak maka dalam waktu cepat rumah sakit
memberikan peringatan kewaspadaan dini KLB kepada unit
terkait
c.Peningkatan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan KLB :
1. Melaksanakan pemantauan wilayah setempat penyakit
berpotensi KLB di rumah sakit.
2. Penyelidikan lebih luas terhadap dugaan adanya KLB
3. Melaksanakan penyuluhan kepada petugas dan
pengunjung rumah sakit , sertamendorong kewaspadaan
KLB
4. Kesiapsiagaan menghadapi KLB
Lanjutan Peran Rumah Sakit
34. a. Kajian Epidemiologi Ancaman KLB :
1. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data hasil
pemeriksaan laboratorium penyakit berpotensi KLB
2. Melakukan kajian epidemiologi terus menerus secara
sistematis terhadap perkembangan penyakit
Lanjutan Peran Unit SKD-KLB Dan Mekanisme Kerja….
b. Peringatan Kewaspadaan Dini KLB
Apabila teridentifikasi adanya ancaman KLB yang sangat
penting dan mendesak, maka dalam waktu cepat
laboratorium memberikan peringatan kewaspadaan dini KLB
kepada unit terkait
35. c.Peningkatan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan
terhadap KLB:
1. Melaksanakan pemantauan wilayah setempat penyakit
berpotensi KLB berdasarkan pemeriksaan laboratorium
2. Penyelidikan lebih luas terhadap dugaan adanya KLB di
lingkungan laboratorium
3. Melaksanakan penyuluhan serta mendorong
kewaspadaan KLB di laboratorium
4. Penyiapan tim penyelidikan KLB di laboratorium
Lanjutan Peran Laboratorium
36. a. Peningkatan kegiatan pemantauan perkembangan
penyakit berpotensi KLB dari penderita yang
berobat, sebagai cara deteksi dini KLB di klinik dan
melaporkan adanya dugaan KLB kepada Dinas
Kesehatan
b. Melaksanakan penyuluhan serta mendorong
kewaspadaan KLB di klinik
c. Kesiapsiagaan menghadapi KLB, terutama penyiapan
tenaga, obat-obatan, laboratorium dan tempat
perawatan
Lanjutan Peran Unit SKD-KLB Dan Mekanisme Kerja….
37. a. Peningkatan kegiatan pemantauan perubahan
kondisi rentan KLB
b. Peningkatan kegiatan pemantauan perkembangan
penyakit berpotensi KLB yang ada di masyarakat
sebagai cara deteksi dini KLB oleh masyarakat dan
melaporkan ke Dinas Kesehatan
c. Melaksanakan penyuluhan serta mendorong
kewaspadaan KLB di tengah-tengah masyarakat
d. Kesiapsiagaan menghadapi KLB
Lanjutan Peran Unit SKD-KLB Dan Mekanisme Kerja….
38. INDIKATOR KINERJA
1. Kajian dan peringatan kewaspadaan dini KLB
secra teratur setidak-tidaknya setiap bulan
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan
2. Teselenggaranya deteksi dini KLB penyakit
berpotensi KLB prioritas di puskesmas, RS dan
Lab
3. Kegiatan penyelidikan dan penaggulangan KLB
yang cepat dan tepat terlaksana kurang dari 24
jam sejak teridentifikasi
4. Tidak terjadi KLB yang besar dan
berkepanjangan.