PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
1. Rujukan pengujian spesimen.docx
1. KERANGKA ACUAN KERJA
BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
(P2P)
Program Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit
Kegiatan Rujukan Pengujian Spesimen Surveilans Rutin, Upaya Deteksi Dini,
Preventif dan Respon Penyakit Sentinel dan Dugaan KLB ke Laboratorium
Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota atau Laboratorium Rujukan Pemerintah
Lainnya di Kabupaten/Kota atau di Provinsi
Tahun Anggaran 2022
DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA
KOTA SINGKAWANG
2. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Program Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit
Kegiatan Rujukan Pengujian Spesimen Surveilans Rutin, Upaya Deteksi Dini,
Preventif dan Respon Penyakit Sentinel dan Dugaan KLB ke Laboratorium
Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota atau Laboratorium Rujukan Pemerintah
Lainnya di Kabupaten/Kota atau di Provinsi
Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Kesehatan RI
Unit Eselon I/II : Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Program : Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit
Indikator Kinerja Program : Persentase kasus yang berpotensi KLB ditangani
Kegiatan : Pemeriksaan spesimen kasus penyakit dugaan KLB
Sasaran Kegiatan : Kasus penyakit berpotensi KLB
Indikator Kinerja Kegiatan : Terlaksananya rujukan Pengujian Spesimen kasus
penyakit dugaan KLB
Keluaran (Output) : 100%
Volume Keluaran (Output) : 1 Kegiatan
Satuan Ukuran Keluaran : Layanan
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua
komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomis.
Dalam beberapa dasawarsa terakhir, sejumlah penyakit baru bermunculan dan
sebagian bahkan berhasil masuk serta merebak di Indonesia, seperti SARS, dan flu
burung. Sementara itu, di negara-negara Timur Tengah telah muncul dan berkembang
penyakit MERS, dan di Afrika telah muncul dan berkembang penyakit Ebola. Penyakitpenyakit
baru tersebut pada umumnya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus,
yang walaupun semula berjangkit di kalangan hewan akhirnya dapat menular ke
manusia. Sebagian bahkan telah menjadi penyakit yang menular dari manusia ke
manusia.
MERS CoV merupakan singkatan dari Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus
(Sindrom ernapasan Timur Tengah karena Virus Corona). Penyakit pernapasan ini
disebabkan oleh virus corona, keluarga besar virus yang juga dapat menyebabkan
penyakit mulai dari selesma (pilek) sampai Sindrom Pernapasan Akut Berat (Severe
Acute Respiratory Syndrome = SARS). Penyakit ini diidentifikasi pertama kali di Arab
Saudi pada tahun 2012. Berdasarkan data WHO, jumlah kasus MERS CoV sampai
dengan tanggal 2 Desember 2015 adalah 1.621 kasus dengan 584 kematian (CFR
36%). Terdapat 26 negara yang telah melaporkan kasus MERS CoV tersebut dan
sebagian besar kasus terjadi di Arab Saudi. Penularan dapat terjadi melalui kontak
langsung atau tidak langsung dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.
Perkembangan Mers-CoV dimulai tahun 2012 terdapat di 4 Negara. Tahun 2013
terdapat di 9 negara. Tahun 2014 terdapat di 17 Negara dan data per 2 Desember 2015
terdapat di 26 Negara. Penyakit terbaru yang menjadi pandemik di dunia saat ini adalah COVID-
19.
3. Dalam rangka menurunkan kejadian luar biasa penyakit menular diatas telah dilakukan
pengembangan Early Warning and Respons System (EWARS) atau Sistem
Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR), yang merupakan penguatan dari Sistem
Kewaspadaan Dini - Kejadian Luar Biasa (SKD-KLB). Melalui penggunaan EWARS ini
diharapkan terjadi peningkatan dalam deteksi dini dan respon terhadap peningkatan
trend kasus penyakit, khususnya yang berpotensi menimbulkan KLB. Termasuk kedalam sistem
ini adalah melalui kemampuan deteksi dini penyakit menular berpotensi KLB dengan penegakkan
diagnosa dengan cepat.
Oleh karena itu, maka kegiatan Rujukan Pengujian Spesimen kasus penyakit dugaan KLB
sangat diperlukan dan dapat dianggarkan melalui dana DAK non fisik Tahun 2022.
B. TUJUAN
1. Rujukan Pengujian Spesimen kasus penyakit dugaan KLB bermanfaat untuk penegakan
diagnosis secara tepat pada kasus penyakit yang berpotensi KLB.
C. OUTPUT DAN OUTCOME
a. Output:
1. Meningkatnya kualitas penegakan diagnosis pada kasus penyakit yang berpotensi KLB .
b. Outcome :
1. Mempercepat penanganan kasus penyakit berpotensi KLB dengan tepat.
D. PENERIMA MANFAAT
1. Petugas surveilens Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Singkawang
E. WAKTU PELAKSANAAN
No Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1. Rujukan Pengujian
Spesimen kasus
penyakit dugaan KLB
X X X X X X X X X X X X
F. INDIKASI KEBUTUHAN DANA DAN ALOKASI KEGIATAN
Total kebutuhan dana untuk kegiatan ini adalah Rp. 15.984.000,00 (Lima Belas Juta
Sembilan Ratus Delapan Puluh Empat Ribu Rupiah).
No Kegiatan Jumlah Anggaran
1. Pemeriksaan spesimen kasus penyakit dugaan KLB Rp. 15.984.000
Total Rp. 15.984.000
Demikian kerangka acuan kerja kegiatan Rujukan Pengujian Spesimen Surveilans Rutin,
Sentinel dan Dugaan KLB berupa kegiatan Rujukan Pengujian Spesimen kasus penyakit dugaan KLB
untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Pengguna Anggaran
dr. ALEXANDER, Sp.PD
Pembina Tingkat I
NIP. 19711212 200502 1 003