Plambing adalah seni dan teknologi pemipaan serta peralatannya untuk menyediakan air bersih dan membuang air kotor. Sistem plambing terdiri dari sistem penyediaan air bersih dan pembuangan air kotor yang saling berkaitan untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan sanitasi manusia serta mencegah bahaya kesehatan. Rangkuman ini memberikan gambaran singkat tentang definisi, fungsi, dan komponen utama sistem plambing.
3. Plambing adalah seni dan teknologi pemipaan
serta peralatannya untuk menyediakan air
bersih, dan pembuang air bekas atau air
kotor.
Sistem plambing adalah sistem penyediaan air
bersih dan sistem pembuangan air kotor yang
saling berkaitan serta merupakan paduan yang
memenuhi syarat; yang berupa peraturan dan
perundangan, pedoman pelaksanaan, standar
peralatan dan standar instalasinya.
4.
5. Menyediakan air bersih yang diperlukan oleh
manusia untuk kehidupan.
Menjamin adanya sanitasi di dalam gedung
dan gedung–gedung yang berdekatan
Untuk perlindungan kesehatan masyarakat
terhadap bahaya yang timbul sebagai akibat
dari instalasi plambing yang tidak baik.
6. 1. Fungsi peralatan plambing
menyediakan air bersih ke tempat–tempat yang
dikehendaki dengan tekanan yang cukup dan jumlah yang
dikehendaki,
membuang air kotor dari tempat–tempat tertentu tanpa
mencemarkan bagian–bagian penting lainnya.
2. Jenis peralatan plambing secara khusus
Peralatan untuk penyediaan air bersih / air minum.
Peralatan untuk penyediaan air panas
Peralatan untuk pembuangan dan ven
Peralatan saniter ( Plambing fixtures )
7. Instalasi pipa lainnya berupa ; instalasi pipa zat asam,
zat lemas, udara kempa, air murni, air steril dan juga
perpipaan vakum (untuk menyedot).
Selain itu peralatan–peralatan plambing juga mencakup :
Peralatan pemadam kebakaran
Peralatan pengolah air kotor ( tangki saptic )
Peralatan dapur
Peralatan untuk mencuci ( laundry )
Peralatan pengolah sampah
9. Sistem ini digunakan dengan pertimbangan sbb:
Fluktuasi tekanan pada alat plamping tidak
besar.
Pompa pengisi tangki atap dapat gekerja secara
otomatis
Perawatan tangki atap sangat sederhana dan
mudah dilakukan
10.
11. 1. Kelebihan sistem ini:
Lebih estetik dibandingkan sistem tangki atap
Perawatan lebih mudah, karena dapat dipusatkan pada
ruang mesin bersama pompa dan kompresornya.
Investasi awal lebih mudah dibandingkan sistem tangki atap
2. kelemahannya:
Fluktuasi tekanan kerja lebih besar dibandingkan dengan
sistem tangki atap
Dengan berkurangnya udara, kompresor merupakan
kebutuhan utama mutlak untuk dipasang
Lebih berfungsi sebagai pengatur tekanan dibandingkan
fungsinya sebagai penyimpan air
Volume air yang lebih kecil mengakibatkan pompa lebih
berat bekerjanya.
12.
13. Dalam sistem ini tidak digunakan tangki
apapun, baik tangki bawah, tangki tekan,
ataupun tangki atap. Air dipompakan
langsung ke sistem distribusi bangunan dan
pompa penghisap air langsung dari pipa
utama (misalnya pipa utama perusahaan air
minum).
Sistem ini umumnya dipakai di Amerika dan
beberapa nagara maju lainnya di Eropa,
sementara di Indonesia masih dilarang
penerapan sistem ini.
14. 1. Sistem kecepatan putaran pompa konstan,
Pompa utama selalu bekerja sedangkan pompa
lain akan bekerja secara otomatik yang diatur
oleh tekanan.
2. Sistem kecepatan putaran pompa variabel,
sistem ini untuk mengubah kecepatan atau laju
aliran diatur dengan mengubah kecepatan
putaran pompa secara otomatik.
15. 1. Mengurangi tingkat pencemaran air karena
tidak menggunakan tangki,
2. Mengurangi terjadinya karat karena tidak
kontak udara langsung,
3. Beban struktur semakin ringan karena tidak
ada tangki atas,
4. Biaya pemakaian daya listrik besar,
5. Penyediaan air bersih tergantung pada
sumberdayanya,
6. Investasi awal besar.
16. 1. Sistem tangki tekan dengan sumur untuk
rumah, digunakan untuk rumah yang tidak
memiliki sambungan air PAM
2. Sistem penyediaan air panas ke pancuran
mandi dengan pemanas air gas. Pemanas air
dari gas memerlukan tekanan minimum antara
0,25-0,7 kg/cm2, tergantung dari volume dan
desain pabrik, sedangkan tekanan maksimum
yang diizinkan 3,0-4,0 kg/cm2.
17.
18. 1. Jenis Air Yang Dibuang:
ada 4 golongan diantaranya :
a. air kotor : air buangan yang berasal dari kloset, peturasan,
bidet dan air buangan yang mengandung kotoran manusia.
b. air bekas : air buangan yang berasal dari alat-alat plambing
lainnya, seperti bak mandi, bak cuci tangan, bak dapur dsb.
c. air hujan : dari atap, halaman dsb.
d. air buangan khusus : mengandung gas, racun, atau bahan-
bahan berbahaya yang berasal dari pabrik.
19. 2. Sistem Pembuangan Air:
a. sistem pembuangan air kotor dan air bekas
sistem campuran
sistem terpisah
b. sistem pembuangan air hujan
c. sistem gravitasi dan sistem bertekanan
3. Komponen sistem pembuangan air:
a. Pipa pembuangan alat plambing
b.Cabang mendatar
c. Pipa tegak air buangan
d.Pipa tegak air kotor
20. 1. tujuan system ven :
menjaga sekat perangkap dari efeksifon atau tekanan
balik
menjaga aliran yang lancar dalam pipa pembuangan
mensirkulasikan udara dalam pipa pembuangan
2. Jenis sistem ven dan pipa ven:
• Ven tunggal,
• Ven lup,
• Ven pipa tegak
• Ven basah
• Ven bersama
• Ven pelepas
• Pipa Ven balik
• Pipa Ven Yoke
21.
22. 1. Rancangan Konsep, yaitu berupa data jenis dan
penggunaan gedung, denah bangunan, dan jumlah
penghuni
2. Penelitian Lapangan, yaitu mencakup: (a)survei tapak dan
lokasi gedung, (b) konsultasi dengan instansi pemerintahan,
(c)menjajagi kebijaksanaan instansi pengairan dan periksaan
setempat, (d)survei hak penggunaan air dan pembuangan
air.
3. Rencana Dasar, yaitu menyangkut dasar-dasar perancangan
berupa data penelitian lapangan dan pemilihan peralatan
4. Rancangan Pendahuluan, yaitu pengkajian lebih terperinci
tentang sistem dan perletakan peralatan plambing.
5. Rancangan Pelaksanaan, yaitu pembuatan perhitungan dan
gambar pelaksanaan serta penyusunan dokumen spesifikasi
dan perkiraan biaya pelaksanaan setelah rancangan
pendahuluan diterima dan disetujui
23. 1. Hitungan Penyediaan Air Bersih
1. Penentuan Volume Reservoir Bawah
1. Penetuan Volume Reservoir Atas
1. Kebutuhan Pemadam Kebakaran
Qh = Qd/T Qh = pemakaian air rata-rata
Qh = pemakaian air rata-rata sehat
T = jangka waktu pemakaian
VE= (QP-Qmaks) x Tp + Qpn x Tpn
VE = volume reservoir atas
Qp = kebutuhan puncak
Qmaks = kebutuhan jam puncak
Qpn = kapasitas pompa pengisi
Tp = jangka waktu kebutuhan puncak
Tpn = jangka waktu kerja pompa pengisi
Vtotal = V reservoir bawah + V air pemadam kebakaran
24. Peralatan Plambing dibuat dari
bahan-bahan yang memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
1. Tidak menyerap air/sedikit sekali
menyerap air.
2. Mudah dibersihkan.
3. Tidak berkarat dan tidak mudah aus.
4. Relatif mudah.
5. Alat Plambing mudah dipasang.
25.
26. Air Minum
Air yang dibenarkan untuk diminum,
dimasak dan keperluan rumah tangga
lainnya, sesuai dengan SNI 01-0220-1987
tentang “Air Minum”
Air Buangan
Semua cairan yang dibuang
27. Air Kotor
Air limbah yang hanya mengandung kotoran manusia
Air Limbah
Semua jenis air buangan yang mengandung kotoran manusia,
binatang atau tumbuhan
Pipa Air Minum
Pipa induk, pipa dinas, pipa persil air minum, pipa tegak air
kotor
28. Pipa Air Buangan
Pipa air buangan yang terdiri dari pipa tegak dan
pipa mendatar.
Pipa Tegak
Pipa yang dipasang tegak untuk mengalirkan air
minum, air buangan atau untuk ven
Riol
Pipa Yang digunakan untuk mengalirkan air limbah
29. Riol Gedung
Bagian dari jaringan air limbah yang
membentang dari ujung saluran pembuangan
air buangan gedung dan menyalurkan
buangannya sampai dengan bak kontrol
Riol Gedung Gabungan
Riol gedung yang menyalurkan air limbah
dan air hujan
Riol Kota
Riol di luar persil yang disediakan untuk umum
30. Riol Persil
Riol yang menghubungkan bak kontrol dengan riol kota atau
temapt pembuangan lainnya yang dibenarkan oleh instansi
yang berwenang
Saluran Pembuangan Gedung
Bagian dari jaringan pembuangan yang menerima air
buangan di dalam gedung dan mengalirkannya ke riol
gedung
31. Sistem Drainase
Bagian dari sistem plambing yang
menyalurkan air hujan termasuk diantaranya
adalah pipa air hujan dan pipa air tanah
Sistem Ven
Bagian dari sistem plambing yang terdiri dari
pipa yang dipasang untuk sirkulasi udara ke
seluruh bagian dari sistem pembuangan dan
mencegah terjadinya efek sifon dan tekanan
balik pada perangkap