2. PENDAHULUAN
Sistem plumbing merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dalam pembangunan gedung. Oleh karena itu,
perencanaan dan perancangan sistem plambing haruslah
dilakukan bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan
perencanaan dan perancangan gedung itu sendiri, dengan
memperhatikan secara seksama hubungannya dengan
bagian-bagian kontruksi gedung serta dengan peralatan
lainnya yang ada dalam gedung tersebut (seperti: pendingin
udara, listrik, dan lain-lain).
Di dalam perencanaan sistem instalasi plambing penyediaan
air bersih pada bangunan bertingkat sangat diperlukan
didalamnya yang terbagi menjadi 4 sub sistem, yaitu sistem
penyediaan air bersih, Equipment, pengertian instalasi
plambing penyediaan air bersih, analisa perhitungan
kebutuhan air bersih, dan analisa perhitungan perencanaan
pipa air bersih.
3. LANDASAN TEORI
Plumbing merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dalam pembangunan gedung. Oleh karena
itu, perencanaan dan perancangan sistem plambing
haruslah dilakukan bersamaan dan sesuai dengan
tahapan-tahapan perencanaan dan perancangan
gedung itu sendiri, dengan memperhatikan secara
seksama hubungannya dengan bagian-bagian kontruksi
gedung serta dengan peralatan lainnya yang ada dalam
gedung tersebut.
Pada jenis penggunaan sistem plambing ini sangat
tergantung pada kebutuhan dari bangunan yang
bersangkutan. Dalam hal ini, perencanaan dan
perancangan sistem Plambing dibatasi pada
pendistribusian dan penyediaan air bersih.
SISTEM PLAMBING
4. SISTEM PLAMBING PENYEDIAAN AIR BERSIH
Plambing didefinisikan sebagai segala sesuatu yang
berhubungan dengan pelaksanaan pemasangan pipa
dengan peralatannya di dalam gedung atau gedung
yang berdekatan yang bersangkutan dengan Air
Bersih dan Air Buangan yang dhubungkan dengan
sistem saluran kota. Adapun fungsi dari sistem
instalasi plambing adalah :
Menyediakan air bersih ke tempat-tempat yang
dikehendaki dengan tekanan yang cukup.
Membuang air kotor dari tempat-tempat tertentu
tanpa mencemarkan bagian penting lainnya.
5. Peralatan plambing
Dalam sistem plambing memerlukan peralatan yang
mendukung terbentuknya sistem plambing yang
baik. Jenis peralatan plambing dalam artian khusus,
istilah “Peralatan Plambing” meliputi :
Peralatan untuk penyediaan air bersih / air minum.
Peralatan untuk penyediaan air panas.
Peralatan untuk pembuangan dan ventilasi.
Peralatan Saniter (Plumbing Fixtures).
6. Peralatan plumbing
Dalam artian yang lebih luas, selain peralatan
peralatan tersebut diatas, istilah “Peralatan
plambing” seringkali digunakan untuk
mencakup :
Peralatan pemadaman kebakaran.
Peralatan pengolahan air kotor ( tangki septik).
Peralatan penyediaan gas.
Peralatan dapur.
Peralatan untuk mencuci (laundry).
Peralatan pengolahan sampah.
Berbagai instalasi pipa lainnya.
7. Peralatan plambing
Alat plambing adalah semua peralatan yang
dipasang di dalam ataupun di luar gedung,
untuk menyediakan air (memasukan) air panas
atau air dingin, dan untuk menerima
(mengeluarkan) air buangan, atau secara singkat
dapat dikatakan semua peralatan yang dipasang
pada :
● Ujung akhir pipa, untuk memasukkan air.
● Ujung awal pipa, untuk membuang air.
8. Sistem plambing
Perencanaan dan perancangan sistem plambing
dimulai dengan rencana konsep, rencana dasar,
rancangan pendahuluan, dan gambar-gambar
pelaksanaan dengan selalu memperhatikan
koordinasi dan keserasian dengan perencanaan dan
perancangan elemen lainnya dalam gedung.
9. SISTEM PLAMBING PENYEDIAAN AIR BERSIH
Rancangan konsep
Dalam menyiapkan rancangan konsep sistem
plambing, hal-hal berikut ini perlu diketahui :
Jenis dan penggunaan gedung
Denah bangunan
Jumlah penghuni
10. Sistem plambing penyediaan air bersih
Prinsip Dasar Sistem Penyediaan Air Bersih
Sebagiamana disebutkan dalam fungsi peralatan
plambing, tujuan terpenting dari sistem penyediaan
air adalah menyediakan air bersih. Penyediaan air
bersih dengan kualitas yang tetap baik merupakan
prioritas utama. Banyak negara telah menetapkan
standar kualitas Air bersih untuk tujuan ini.
12. Pembahasan sistem Penyediaan Air Bersih
Pada sistem ini, sumber air bersih yang
didapatkan untuk penyuplaian air bersih pada
gedung ini ada 2 sumber, yaitu :
Sumber air bersih dari PDAM
Sumber air bersih dari PDAM dan air bersih
dari Deep Well (sumur dalam). Dimana sumber
air bersih yang didapat dari PDAM yang
kontinyu untuk menyuplai air bersih selama 24
jam dan ditampung didalam Ground Water
Tank (tangki air bawah) dan disalurkan ke Roof
Water Tank (tangki atas) untuk menampung
debit air yang dipompakan melalui pompa air
bersih.
13. Pembahasan sistem Penyediaan Air Bersih
Sumber air bersih dari Deep Well
Sumber air bersih yang didapat dari deep well
tidak kontinyu seperti sumber air bersih dari PDAM,
karena sumber air bersih dari deep well hanya akan
digunakan apabila penyuplaian debit air bersih dari
PDAM mengalami hambatan (rusak), sumber air
bersih dari deep well sama dengan sumber air
bersih pada perumahan yang didapat dari proses
pengeboran dalam tanah, hanya skala proses
pengambilan sumber air bersih dari deep well lebih
besar dibandingkan dengan sumur pompa
rumahan, dan air bersih yang didapat langsung
disalurkan ke Ground Water Tank (tangki air
bawah) dengan pompa deep well.
14. Peralatan dan perlengkapan (Equipment)
Untuk Penyediaan Air Bersih
Pengertian equipment disini adalah untuk
menjelaskan peralatan dan perlengkapan yang
akan di gunakan dalam pengerjaan instalasi
sistem Plumbing, dan dimana equipment untuk
sistem air bersih yang digunakan pada gedung
ini, sebagai berikut :
* Pompa-Pompa
a. P.A.B
b. Sand Filter
c. CF (Carbon Filter)
d. P.Booster
e. RWT (Roof Water Tank)
f. GWT (Ground Water Tank)
15. Peralatan dan perlengkapan (Equipment)
Untuk Penyediaan Air Bersih
** Deep Well
Pengeboran
Proses ini berada di dekat taman belakang pada gedung ini, agar
mendapatkan air yang bersih pengeboran dilakukan dengan kedalaman 20
m. Karena di kedalaman itu didapatkan hasil air yang bersih untuk
memenuhi kebutuhan air bersih.
Gambar
pengeboran
16. Peralatan dan perlengkapan (Equipment)
Untuk Penyediaan Air Bersih
Pompa
Pompa ini diletakan diatas lubang yang telah
dilakukan pengeboran dengan pemasangan pipa-pipa
PVC dan Galvanis yang masuk kedalam lubang
tersebut untuk mengambil air bersih dari tanah, posisi
ini sama dengan pompa sumur yang ada dirumah-
rumah. Pompa ini berfungsi untuk menyedot air
bersih dari tanah yang telah dilakukan pengeboran
dan langsung dialirkan ke tangki air bawah untuk
disatukan dengan air bersih dari PDAM. Pompa ini
akan bekerja apabila suplay air bersih dari PDAM itu
mengalami keterlambatan atau kerusakan, maka air
bersih dari deep well ini yang dipakai untuk
memenuhi kebutuhan air bersih pada gedung ini.
18. Instalasi plumbing penyediaan air bersih
Instalasi plumbing ini yaitu rangkaian pipa-pipa
dalam sistem plumbing penyediaan air bersih.
Sistem ini adalah dimana Sumber air bersih diambil
dari PDAM dimasukan ke dalam bak penampung
air bersih Ground Water Tank (GWT), sedangkan
sumber air yang berasal dari tanah atau sumur
dalam (deep well) dimasukan kedalam penampung
air baku (raw water tank).
19. Instalasi plumbing penyediaan air bersih
Air dari Deep Well ini masuk ke tangki
penampungan yang berfungsi juga sebagai tangki
pengendap lumpur atau pasir yang terbawa dari
sumur. Air yang berada di raw water tank diolah
(treatment) di instalasi Water Treatment Plant dan
selanjutnya dialirkan ke clear water tank atau
ground water tank, selanjutnya dialirkan ke tangki
air atap (roof tank) dengan menggunakan pompa
transfer. Distribusi air bersih pada empat lantai
teratas untuk mendapatkan tekanan cukup
umumnya menggunakan pompa pendorong
(booster pump), sedangkan untuk lantai-lantai
dibawahnya dialirkan secara gravitasi.
20. Peralatan utama
Pada gedung ini peralatan utama yang digunakan
adalah pipa dan sambungan pipa yang telah
ditetapkan berdasarkan standar HASS 204, dan
pada instalasi plumbing penyediaan air bersih
gedung ini menggunakan 3 macam jenis pipa,
yaitu :
PIPA UPVC (Unplastized Polyvinyl Chloride)
PIPA PPR (Polypropylene Random)
PIPA Galvanis
21. Analisa Perhitungan Kebutuhan Air
Bersih
Perkiraan Jumlah Penghuni
Proses ini adalah untuk mengetahui jumlah
penghuni gedung ini, di mana gedung yang seluas
42000 m² dan perbandingan luas lantai yang efektif
maka kita akan mengetahui perkiraan jumlah
penghuni gedung ini dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut :
(0,6) x (42000) / 5 = 5040 orang
Keterangan :
µ : (0.6) perbandingan luas lantai yang
efektif
L : luas bangunan gedung ini
22. Analisa Perhitungan Kebutuhan Air Bersih
Perhitungan Pemakaian Air Bersih
Proses ini akan mengambil data dari tabel yang di
mana pemakaian pada gedung kantor sebesar 100
liter/hari per orang, maka akan di dapat dengan
persamaan seperti ini :
Q = (5040) x (100) = 504000 liter = 504 m³/hari
Keterangan :
n : 5040 orang (jumlah penghuni)
Q : pemakaian air bersih rata-rata per hari
100 : tabel (pemakaian air rata-rata
per hari)
23. Analisa Perhitungan Kebutuhan Air Bersih
Perhitungan Pemakaian Air Bersih
Dan diperkirakan perlu tambahan sampai 20% untuk
mengatasi kebocoran, pancuran air, tambahan air
untuk air panas yang menggunakan solahart atau
mesin pendingin (chiller) gedung ini, penyiraman
taman, dsb, sehingga pemakaian air rata-rata sehari
dapat diketahui dengan persamaan:
Qd = (1,20) x (504) = 604,8 m³/hari
Keterangan :
Qd : debit air bersih rata-rata per hari
1,20 : (100 lihat tabel + 20%)
Q : pemakaian air bersih rata-rata per
hari
24. Analisa Perhitungan Kebutuhan Air Bersih
Pemakaian air bersih pada gedung ini selama 8 jam,
dapat
diketahui dengan persamaan maka :
Qh = (604,8) / 8 = 75,6 m³/jam
Keterangan :
Qh : pemakaian air bersih per jam
Qd : 604,8 m³/hari
t : waktu pemakaian rata-rata per hari
25. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dan analisis
perhitungan kebutuhan air bersih dalam
perencanaan sistem plambing, maka dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
Di dalam perencanaan sistem plambing,
diperlukan adanya suatu prosedur perencanaan,
undang-undang, peraturan, dan standar. Dimana
pembahasan prosedur perencanaan ini meliputi
rancangan konsep, penilitian lapangan, rencana
dasar, rancangan pendahuluan, dan rancangan
pelaksanaan dari sistem plambing.
Perancangan sistem penyediaan air bersih pada
gedung ini menjelaskan tentang kualitas air dan
pencegahan pencemaran air.
26. KESIMPULAN
Pada perancangan sistem penyediaan air bersih ini
ditunjukkan standar kualitas air bersih dan air
minum berbagai negara, standar air bersih dan air
minum di Indonesia, dan kadar sisa klor dalam air
keluar keran.
Sumber air bersih pada sistem penyediaan air
bersih dalam gedung ini adalah air dari PDAM dan
Deep Well.
Peralatan dan perlengkapan (equipment) yang
digunakan pada sistem penyediaan air bersih ialah
pompa air bersih, sand filter, carbon filter, pompa
booster, tangki air bawah (GWT), tangki air atas
(RWT), dan proses pengambilan air bersih dengan
cara Deep Well.